DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS) PEMERIKSAAN SARANA PENGANGKUT MODUL MATERI PEMAHAMAN KAPAL NIAGA OLEH : TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2008
80
Embed
25. MODUL Diklat Pemeriksaan Sarana Pengangkut Pemahaman Kapal Niaga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Dalam hal kapal yang coba dihentikan tersebut tidak berhenti, bahkan melarikan diri,
maka komandan patroli dapat segera melakukan perintah pengejaran. Bila kapal
tersebut keluar dari wilayah laut teritorial, maka pengejaran tersebut dapat terus
dilakukan sepanjang pengejarannya dilakukan tanpa henti, atau tidak terputus-putus.
Pengejaran yang tidak terputus-putus inilah yang disebut dengan hot persuit atau
pengejaran hangat.
Hot Persuit dapat dilakukan sampai ke laut lepas, dan harus berhenti bila kapal yang
dikejar tersebut masuk ke laut teritorial negara lain. Hot persuit juga dapat dilakukan
secara bergantian dengan sarana pengejar lain, misalnya sarana pengejar pertama
adalah kapal patroli kemudian dilanjutkan dengan pesawat udara, hal ini dapat saja
dilakukan asalkan pengejaran tersebut dilakukan tanpa henti-henti.
Pemeriksaan Kapal Laut (Bootzoeking) di Tengah Laut
Setelah kapal berhenti, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan
pemeriksaan terhadap kapal tersebut atau bootzoeking. Langkah-langkah yang perlu
diperhatikan dalam melakukan bootzoeking adalah sebagai berikut :
� temui nakhoda kapal yang bersangkutan dan tunjukan Surat Tugas dan informasi
kan bahwa kapal tersebut akan periksa.
� minta dan lakukan pemeriksaan terhadap surat-surat kapal (Surat Laut/Pas Kapal,
Jurnal Kapal,Surat Muatan Kapal berupa manifes,store list,crew list, stowage
plan).
� periksa kapal dengan didamping oleh seorang perwira kapal. Pemeriksaan
dilakukan secara sederhana dan taktis, tidak perlu mendatail, namun mengarah ke
tempat-tempat utama yang menjadi sasaran.
Ada beberapa kemungkinan yang dapat ditemukan dari pemeriksaan Kapal tsb. :
� kedapatan barang-barang yang tidak tercantum dalam manifest,
� kedapatan barang-barang yang disembunyikan,
� kedapatan barang-barang perbekalan yang jumlahnya melebihi kewajaran,
� kedapatan barang-barang larangan yang membahayakan keamanan,
� terdapat barang larangan seperti narkotika atau psioktropika.
Bila dalam pemeriksaan tersebut terdapat barang dagangan yang cukup banyak
sementara di dalam manifest diberitahukan nihil, atau barang larangan yang mem-
bahayakan keamanan (seperti senjata api dan sejenisnya), atau barang larangan berupa
narkoba, atau barang yang tidak diberitahukan 50% lebih banyak dari yang
diberitahukan dalam manifes, maka terhadap kapal tersebut dapat dilakukan
penderigeran atau ditarik ke kantor atau kantor pelayanan Bea dan Cukai yang mudah
dicapai. Sedangkan bila tidak maka seluruh barang-barang dagangan yang ditemukan
diperintahkan untuk dikumpulkan dalam satu ruangan/tempat, kemudian disegel dan
dibuatkan Berita Acara Penyegelean rangkap tiga. Lembar 1 dipegang oleh komandan
patroli, sedangkan lembar 2 dan 3 serahkan kepada nakhoda yang bersangkutan.
Selanjutnya kapal tersebut dapat melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan tujuan.
lalu informasikan kepada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tujuan tentang adanya
penyegelan barang-barang dimaksud untuk penyelesaian lebih lanjut. Dalam hal hasil
pemeriksaan tidak terdapat pelanggaran, maka kapal segera diizinkan untuk
melanjutkan perjalanan. Namun, Surat Pernyataan pemeriksaan harus tetap dibuat,
sebagai laporan kepada atasan yang memberikan perintah patroli. Hal yang perlu
diingat dalam melakukan pemeriksaan kapal laut adalah bahwa kapal laut yang telah
disegel oleh instansi lain atau Dinas Pos tidak dapat dilakukan pemeriksaan oleh
petugas Bea dan Cukai.
C. Pemahaman Struktur Kapal
Untuk alasan keselamatan dan efisiensi dalam pelaksanaan pemeriksaan kapal, petugas
harus memahami dengan baik tentang kapal. Terdapat bermacam-macam ukuran, tipe
dan muatan kapal, tetapi kebanyakan kapal niaga memiliki kesamaan satu sama
lainnya. Beberapa karakteristik dan terminologi yang terkait dengan kapal niaga
berlaku juga untuk kapal kecil lainnya.
Forecastle (fo'csle) adalah bagian haluan kapal. Windlass dan forward mooring
winches berada di bagian ini. Windlass adalah alat yang besar, digunakan untuk
mengontrol rantai jangkar ketika jangkar dinaikkan atau diturunkan. Mooring winches
terutama digunakan untuk menarik tambang kapal. Di bawah geladak forecastle adalah
forepeak store, yang digunakan sebagai tempat penyimpanan tambang kapal ketika
sedang berada di laut. Di tempat ini juga memuat bermacam cadangan, peralatan,
lampu sorot berkekuatan tinggi. Bosun store, yang sering disebut loker cat, biasanya
berada di dalam forepeak store. Sering juga seluruh forepeak store disebut bosun
store/ruang penyimpanan serang (bosun). Spurling pipes lebih sering ditemukan
langsung di bawah windlass di dalam forepeak store.
Tanki forepeak sering dibuat mengelilingi chain locker. Chain locker adalah tempat
untuk menyimpan rantai jangkar ketika sedang dalam pelayaran. Rantai jangkar keluar
dari chain locker melalui spurling pipe dengan menggunakan windlass, melalui cable
stopper dan turun melalui hawes pipe. Tangki forepeak berada di bawah forepeak
store. Tangki tersebut besar dan digunakan untuk ballast atau air tawar.
Di bagian belakang forepeak area adalah dinding kapal yang khusus dikuatkan dikenal
dengan Collision Bulkhead/Sekat Pelanggaran. Collision Bulkhead adalah dinding/
sekat bagian depan hold (palka) pertama. Ada beberapa macam palka di kapal,
tergantung dengan ukuran kapal. Hold (palka) adalah ruang yang digunakan untuk
mengangkut barang dan memperoleh revenue karenanya.
Ada beberapa palka dari bagian depan sampai belakang kapal. Main deck adalah
geladak kapal paling atas yang menyambung sepanjang dari bagian depan kapal
sampai dengan ruang akomodasi di bagian belakang. Kadang-kadang main deck
diperpanjang sampai dengan stern (buritan) kapal. Di tempat ini terdapat gear
(semacam derek) yang digunakan untuk pemuatan dan pembongkaran kargo. Cargo
gear ada bermacam-macam tergantung dengan tipe kargo dan jenis kapalnya. Jika di
kapal terdapat cranes atau derek, maka akan terdapat struktur seperti samson post,
mast houses dan lain-lain.
Geladak utama kapal curah dengan pintu palka terbuka
Poop deck adalah geladak buritan kapal sebagai tempat aft mooring winches dan
tambang kapal. Beberapa kapal memiliki jangkar di belakang kapal (disebut juga
stream anchor). Di bawah geladak ini biasanya digunakan sebagai stern rope locker,
gudang cat dan lain-lain. Steering flat adalah tempat steering kapal, berada di daerah
ini. Steering flat merupakan ruang tersendiri. Aft peak tank berada di bawah geladak
ini. Akses masuk ke aft peak tank biasanya melalui manhole yang tutup/cover-nya
berada di gudang atau steering flat. Ruang akomodasi bisa berada di depan, tengah,
atau belakang kapal, tergantung dengan tipe kapal.
Kapal pengangkut mobil, kapal RO-RO dan kapal pengangkut binatang hidup biasanya
memiliki ruang akomodasi di bagian depan. Kapal tanker, kapal curah, OBO dan lain-
lain biasanya memiliki ruang akomodasi di bagian belakang. Tidak banyak kapal yang
memiliki ruang akomodasi di bagian tengah, hanya kapal kargo model lama yang
sekarang jarang ditemukan.
Di bagian paling atas ruang akomodasi adalah ruang navigasi dan komunikasi kapal.
Daerah ini disebut bridge. Di bawah bridge adalah cabin perwira kapal yang terletak di
beberapa geladak. Cabin untuk perwira senior berada di bagian atas dan cabin perwira
junior berada di bawahnya. Ruang akomodasi awak kapal (crew) berada di bawah
cabin perwira junior.
Ruang merokok, ruang makan, dapur, pantry, gudang makanan, ruang pendingin dan
lain-lain dapat ditemukan di beberapa geladak yang lebih rendah. Geladak yang berada
langsung di bawah bridge biasanya ruang akomodasi master kapal. Pada kebanyakan
kapal, kamar master kapal berada di sisi kanan (starboard), dan di sisi kirinya (port)
adalah kamar Kepala Kamar Mesin (chief engineer). Bonded store locker juga berada
di geladak ini, dan juga ship's safe.
Seluruh geladak berikutnya adalah ruang akomodasi perwira lainnya dan awak kapal.
Lemari (locker) untuk menyimpan barang milik perwira atau awak kapal berada di
lorong (alleyways). Denah kapal memperlihatkan berbagai daerah di kapal, general
arrangement (susunan umum), palka (hold), tangki, tempat pemadam, prosedur
darurat, tanda-tanda darurat dan lain-lain yang biasanya dapat dilihat di dinding ruang
akomodasi. Gudang kepala pelayan biasanya berada di salah satu geladak bagian
bawah berisi bahan makanan yang dibutuhkan di kapal. Seluruh perbekalan kering,
peralatan makan, keperluan dapur dan lain-lain disimpan di gudang ini. Gudang ini
selalu terkunci, dan hanya kepala pelayan saja yang memegang kuncinya.
Pada kapal niaga biasanya ada 4 macam ruang pendingin. Alasannya karena masing-
masing harus dijaga suhunya pada tingat yang berbeda. Keempat ruang pendingin
tersebut biasanya masing-masing digunakan untuk menyimpan daging, ikan, susu, dan
sayuran. Untuk daging disimpan di ruang pendingin dengan suhu 18°C, dan untuk
masuk ruang ini harus mengenakan pakaian tahan dingin. Biasanya ada beberapa
ruang makan yang berbeda untuk perwira dan awak kapal yang disebut mess, berikut
dapur (galley) yang terpisah dengan mess.
Forcastle (Fo’csle)
Pipa rantai jangkar
Windlass
Mooring Winches
D. Menemukan bermacam area di kapal dengan menggunakan denah kapal.
Karakteristik kapal - Desain dan Denah
Kebanyakan kapal memiliki karakteristik tersendiri dan setiap kapal dirancang/ didesain
untuk kepentingan yang khusus sesuai dengan kegunaannya yang sering tampak dari
penampilannya. Kata Kapal (Ship) berasal dari kata Scip. Istilah ini digunakan untuk
kapal yang berlayar mengarungi lautan luas, berbeda dengan boat.
Awalnya, kapal memiliki bentuk gagah, tetapi sekitar abad ke-16 bentuknya berubah
menjadi lebih feminim. Secara tradisional pelaut melihat pada jumlah tiang layar
utamanya dan bagaimana kelengkapannya, berapa kecepatannya dan komoditi apa yang
mereka muat dan diperdagangkan. Kapal berbahan bakar solar pertama, The Danish
Selandia, dibangun pada tahun 1912, desainnya terdiri dari tiga tiang layar utama
(lengkap dengan alat bongkar muat), dengan cerobong tersembunyi diantara tiangnya.
Sejak saat itu sulit menghitung dan menentukan kecepatan serta tujuan kapal sejak
pertama kemunculannya. Buku bahari yang dicetak pada 1958 dari akademi maritim
masih menyebutkan tiga tipe kapal : kapal muatan umum, kapal tanker, kapal dengan
sisitem pendingin. Tidak ada lagi kapal yang disebutkan ketika kemudian disebut kapal
yang membawa muatan. Dengan melihat sarat kapal memudahkan pelaut mengetahui
berapa dalam laut yang dapat dilayari kapal ketika sarat muatan, dengan melihat
Plimsoll Mark (Kedalaman Draft)
Tanda kedalaman draft kapal,garis Plimsoll dan Tanda Plimsoll ditandai secara permanen di lambung kapal. Biasanya tercetak pada lambungnya 1. Tanda Plimsoll 2. Garis Plimsoll 3. Tanda draft 4. Garis Deck
Apabila kita melihat pada kebanyakan kapal yang mengapung di air kita akan
mengetahui perbedaan warna dibawah garis airnya. Apabila kita melihat perbedaan
warna cat lambung pada dua area yang luas, berarti kapal tersebut dalam keadaan
kosong muatan (In Ballast). Ini berarti tidak banyak muatan kapal yang dimuat
Kapal Kargo Serba Guna atau Twindecker
Istilah tweendecker berasal dari frase between decks (diantara dek-dek), yang digunakan
untuk mengacu pada dek diantara dek utama/dek teratas dan dasar dari palka. Bentuk-
bentuk istimewa dari tweendwecker adalah kapal memiliki lambung yang sangat
panjang, terdapat banyak crane/batang pemuat, kapal mungkin memiliki satu atau dua
krane pengangkat beban berat, dan superstruktur berada di tengah-tengah atau ¾ atau
benar-benar diburitan kapal.
Sebuah tweendecker adalah kapal tradisional . Di bawah adalah bagan dua tipe kapal
tersebut. Kita akan melihat bahwa desain baru sangat inovatif dan bermacam-macam
bergantung pada bentuk awalnya,seperti diperlihatkan pada contoh. Tweendecker
sebagai kapal kargo,selalu dilengkapi atau sistem penopang sendiri. Biasanya istilah
tersebut mempunyai arti sama kecuali istilah sistem penopang sendiri yang berarti
mampu melakukan bongkar muat kargonya atau membongkar muat tanpa bantuan dari
dermaga di mana dia sandar. Sebuah tweendecker paling sedikit memiliki satu
tweendweck pada setiap palkanya, ini berarti membagi palka atas menjadi dua
kompartemen/ruangan. Kompartemen tersebut disebut palka(1/3 palka bawah).
Kapal Multi Fungsi
Bentuk istimewa dari kapal multi fungsi terlihat ketika, terdapat bermacam-macam
penampilan mutakhir tweendecker, selalu membawa krane/alat bongkar muat,selalu jika
dalam kondisi baru, kadang-kadang memiliki landasan seperti kapal Ro/Ro, memiliki
boom pemuat yang terpasang pada bagian atas krane, selulu memiliki superstruktur yang
disesuaikan di haluan atau buritan kapal, dapat dengan mudah memuat kontainer. Kapal
multi fungsi dapat mengangkat kontainer dan muatan lainnya yang mungkin melebihi
kapasitas muat dari kapal tweendecker yang sebelumnya. Kapal multi fungsi selalu
memiliki alat bongkar muat dan muatan yang dapat dimuat sangat fleksibel. Salah satu
yang faktor penting dari kapal modern adalah kemampuannya untuk memuat dan
membongkar kotainer sejak muatan-muatan yang ada dimuat dalam kontainer saat ini.
Kepercayaan ganda adalah pada kapal multi fungsi, memindahkan tweendeck,yang
dapat ditempatkan di palka sekitar garis air atau disimpan dan dipindahkan pada jalur di
belakang palka.
Terdapat beberapa fitur/gambaran penting yang dicatat dari kapal ini :
� Kedua krane di sambungkan pada sisi portside untuk memberi ruang yang benar-benar
luas di palka dan ruang tertutup.
� Krane/batang pemuat dapat bekerja sampai tujuh tumpukan kontaienr.
� Krane bekerja di atas kapal hingga di atas dermaga bila kapal dalam posisi sandar pada
bagian lambung kanan.
� Kapal terebut cocok memuat kontainer.
� Ruang akomodasi posisinya di kanan buritan jauh dari ruang kargo
� Kapal tersebut memiliki bow trushter(baling-baling di haluan kapal)
� Kapal tesebut dapat memuat kargo curah, kargo pada umumnya (seperti
kotak,bak,gulungan,palet,dll). Kontainer dan barang yang sulit diangkat.
Kapal Ro/Ro (Roll-On/Roll Off)
Gambaran yang lazim tentang kapal ro-ro adalah hampir selalu memiliki landasan yang
besar di buritan, sering juga memiliki empat buah landasan, landasan tersebut
ditempatkan hanya pada salah satu sisinya, memiliki lambung yang tinggi dan tampak
menyerupai kotak terapung, kadang-kadang memiliki fasilitas untuk kontainer di atas
dek utamanya, dek utamanya bisa merupakan dek asli kapal ro-ro, memiliki kemapuan
menaikkan/menurunkan muatan di dek utamanya, apabila memiliki peralatan untuk
muatan, mereka memiliki krane yang sangat kuat, dan superstruktur selalu diposisikan di
kanan haluan atau kanan buritan.
Beberapa kapal ro-ro memiliki kargo handling,beberapa yang lainnya tidak memiliki.
Muatan mereka dapat dipindahkan dari palka dan tweendecknya melalui landasan yang
direndahkan di dermaga. Muatan dapat dimuat melalui landasan tersebut dengan forklift
atau trailer/pengangkut muatan lainnya yang biasanya lebih dari satu trailer yang
bersamaan. Disuatu saat muatan dipindahkan diantara tweendeck baik menggunakan
landasan maupun forklift.
Ketika kapal memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan Panamax, beberapa dari mereka
memuat 100 truk pada dek utamanya. Kapal tersebuut seperti lapangan parkir berlayar.
Pada ukuran yang besar terdapat landasan. Landasan ini penting sekali dalam
menyumbang pendapatan kapal ini.
Banyak kapal ro-ro seperti kapal baru ini yaitu Taronga dengan bobot mati 39000 ton
dilengkapi pula dengan peralatan untuk memuat general kargo sebaik memuat kontainer.
Kapal ini dapat dengan cepat mengubah peranannya dengan mengambil/memindahkan
tweendeknya dengan alat-alatnya sendiri.
Denah Kapal Ro Ro
Kapal Pengangkut Mobil
Fitur/ciri khas kapal pengangkut mobil ini adalah, tampak seperti kapal ro-ro tetapi
memiliki sisi lambung yang lebih tinggi. Tidak memiliki peralatan bongkar muat.
Kemungkinan memiliki landasan yang lebih kecil dan berasal dari dek yang berbeda-
beda.Landasan yang dimiliki biasanya berada pada satu sisi yaitu starboard
side(lambung kanan).
Dek utamanya bisa berfungsi seperti kapal ro-ro. Kapal ini dibangun khusus untuk
memuat dan membawa kendaraan penumpang dalam jumlah yang banyak atau
kendaraan lainnya. Mereka memiliki tweendeck yang dapat disesuaikan tingginya
sehingga mampu memuat truk pada dek permanen muatannya
Kapal Refrigerator (Kapal Dengan Sistem Pendingin)
Fitur/ciri khas kapal Refrigerator (Kapal Dengan Sistem Pendingin) dengan pendingin
adalah biasanya kapal tersebut tampak sangat indah, Kapal ini selalu memiliki alat
bongkar muat yaitu diperlengkapi, sekarang mereka memiliki krane dek.,
memiliki 3-7 palka, masing-masing palka dilayani oleh 1 atau 2 krane, anjungannya
tidak pernah di haluan, bobot matinya sekaitar 2000 s.d. 17000, biasanya sangat cepat,
dalam beberapar kasus mereka sangat mengapung walaupun muatannya penuh, memiliki
rumah dek yang sangat luas diantara tutup palkanya, dan banyak memiliki pintu pisang
di kedua sisinya pada tiap-tiap tutup palkanya.
Kapal dengan sistem pendingin memiliki refrigerator/mesin pendingin sendiri yang
mengontrol suhu dengan akurat (sampai 0.1 derajat) antara 25 s.d minus 25 derajat
celcius. Kapal ini juga memiliki kemapuan mengatur kadar kandungan gas seperti
karbon dioksida,oksigen dan ethylene dan kadang gas nitrogen pada palkanya, sehingga
mengendalikan muatan agar tidak menjadi cepat berbau dan matang. Istilah ini disebut
pengendalian atmosfer dan berbeda dengan pengendalian suhu. Apabila superstruktur
tidak berada di sebelah kanan buritan, lubang palka diatas as propeller memiliki jumlah
dek yang lebih sedikit. Dinding dalam dari palka normalnya dilapisi dengan aluminium
pada bagian atas lapisannya. Udara dibawah tekanan berasal dari kedua sisinya dari
haluan ke buritan,mengalir dibawah kisi-kisi(terbuat dari aluminium) dan melalui bagian
atas muatan, kembali ke mesin pendinginnya. Pada beberapa kapal yang
usang/kuno/lama kisi-kisinya terbuat dari kayu.
Berikut ini adalah contoh-contoh dari kapal dengan system pendingin yang baru-baru ini
dibangun.
Kapal Curah Panamax (size: 45,00 to 75,000 dwt)
Panamax Bulker biasanya dimuati dengan muatan curah melalui ban berjalan atau pipa
atau corong pemuat dari peralatan di darat,seperti menjalankan kapal pemuat. Jadi
sangatlah penting bahwa alat pemuat di darat dapat dengan mudah dipindahkan dari satu
palka ke palka berikutnya. Apabila alat pemuat tsb tidak dapat bergerak, kapallah yang
harus denga mudah berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya di dermaga agar dapat
memuat pada setiap palkanya.
Ini adalah situasi pada kedua sisi kapal Ta Mar River di pelabuhan Launceston.
Kapal Tanker
Sebuah kapal tanker pada dasarnya adalah kapal curah,yang membawa muatan cair sama
seperti muatan kering. Perbedaan utamanya adalah kapal tanker tidak memiliki tutup
palka dan muatan masuk kekapal melalui saluran dan pipa. Terdapat krane kecil
ditengah-tengah dek yang digunakan untuk membantu memasang pipa. Perbedaan
lainnya adalah pada denah/gambar/lay outnya kapal ini memeiliki sekat-sekat
longitudinal/memanjang. Alasannya adalah untuk menjaga pergerakan cairan di palka
yang akan menjaga kestabilan dan mencegah kapal terguling. Efek ini disebut efek
permukaan bebas,yang sangat berbahaya dan penting untuk menjaga kestabilan kapal.
Kapal tanker memiliki bobot mati lebih dari 100.000,dan biasanya membawa minyak
sawit mentah dan muatan semacamnya. Hal ini terjadi karena pada beberapa tanker
harus memuat lebih dari 1 cairan. Juga terdapat kapal kimia atau kapal pengangkut
asam,dengan bobot mati 10.000 s.d. 60.000. kapal tanker pengangkut bahan kimia dan
muatan lainnya dapat membawa lebih dari 50 macam muatan dari asam sampai minyak
dasar. Walaupun dengan kapasitas kecil kapal harus mampu membawa beberapa macam
kargo. Kebanyakan kecepatan kapal tanker adalah 13-17 knot. Beberapa kapal super
tanker dari Jepang yang dibangun memiliki kecepatan 18 knot. Beberapa kapal tangker
Jepang ukuran kecil memiliki bobot mati lebih dari 30.000 digerakkan dengan layar atau
dengan bantuan angin, mereka masih juga memiliki motor induk. Ciri khas kapal tanker
tersebut adalah, tidak terdapat tutup palka, alat bongkar muat kecil untuk mengangkat
pipa dan logistik kapal, krane kecil atau Derek/dewi-dewi di tengah dek kapal, super
struktur selalu dibagian buritan kapal, banyak pipa saluran di dek utamanya, terdapat
jalur untuk berjalan ditengah-tengah dek diatas pipa dan saluran, kadang-kadang
memiliki penguat pada haluan atau buritan yang membuat kekuatannya bertambah, sekat
memanjang yang terdapat di dalam palkanya, kecepatannya sekitar 15-16 knot.
Very large Crude Carriers (VLCCs) Kapal Pengangkut Muatan Curah
Ciri khas dari kapal ini adalah memiliki bobot mati diatas 100.000, terdapat satu atau
dua krane digunakan untuk membantu pemasangan pipa, terdapat krane kecil di buritan
untuk mengangkat susu cadang/logistik kapal, tidak terdapat tutup palka, terdapat
banyak saluran pipa di dek utamanya,tadi pada super tanker memiliki ukuran pipa yang
lebih besar. Kapal tersebut memiliki lambung yang panjang, tidak heran bila pada
dasarnya kapal ini seperti tangki yang bergerak,yang dapat memiliki bobot mati lebih
dari 200.000. muatannya biasanya adalah minyak mentah. Perkembangan yang menarik
adalah dari ukuran dan semakin bertambah besar dimana sekarang USA meminta agar
semua kapal tangker yang datang di pelabuhan di Amerika harus memiliki lambung
ganda, satu berada di dalam lambung lainnya. Semua kapal tanker modern kecuali yang
kecil sekarang sedang dibangun sesuai dengan permintaan tsb. Seperti yang dibayangkan
berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membangun kapal seperti itu.
Kapal Pengangkut Hewan Ternak
Ciri khas dari kapal ini adalah kapal ini memiliki penampilan khusus,tidak ada yang
sama sepertinya, terdapat banyak tweendeck diatas dek utama dan telihat seperti
kandang, tidak terdapat alat bongkar muat standar, terdapat superstruktur yang besar
baik di haluan atau di buritan atau di kedua sisinya, dan terdapat fasilitas untuk jalan
masuk dan jalan keluar.
Kapal pengangkut ternak memiliki banyak dek,masing-masing memiliki tinggi setara
dengan ternak atau domba yang dapat berjalan dengan metode masuk dan keluar melalui
landasan dari dermaga. Kapal ini tidak memiliki dewi-dewi atau krane atau alat bongkar
muat lainnya, kecuali beberapa krane yang sangat kecil dahulu digunakan untuk memuat
makanan ternak dan cadangan/store ke kapal
Kapal pengangkut ternak selalu dimodifikasi dari kapal jenis lain. Banyak berasal dari
kapal general kargo,kapal curah,,beberapa berasal dari kapal tweendecker bahkan bekas
kapal mobil. Semuanya kecuali bekas kapal mobil mereka dibedakan dengan beberapa
kandang di dek utamanya. Kandang-kandang tesebut biasanya lebih tinggi dari
akomodasi aslinya. Kita juga mengatakan ketika kapal ini penuh/sarat merunduklah
menghindari angin dari kapal ini. Sama yang dipakai untuk kasus kapal pembawa budak:
masalah bau dari hewan ternak kadang-kadang tercium bermil-mil jauhnya. Dalam
kondisi penglihatan tertentu kadang-kadang baunya tercium telebih dahulu walaupun
belum terlihat.
Kapal Penumpang
Ciri khas dari kapal ini adalah super strukturnya melingkupi seluruh panjang kapal,
superstruktur temasuk akomodasi penumpang dan anjungan, kapal ini terapung
ringan,oleh karena itu kapal tersebut berlayar diatas ombak, terdapat alat bongkar muat,
bila ada, biasanya memiliki pintu di haluan atau belakang pada lambungnya seperti
kapal ro-ro, beberapa dilengkapi dengan satu atau dua pintu palka, kapal memiliki
kecepatan yang tinggi, terdapat beberapa sekoci atau life raft pada kedua sisi kapal tsb.
Pada dasarnya kapal ini melayani penyediaan akomodasi seperti kamar untuk tidur, area
hiburan,restoran,klub malam, kasino,dll dari cara pandang teknik semua ruangannya
tertutup.Biasanya kapal ini memiliki lebih dari satu propeller. Yang terbesar bahkan
memiliki empat.
Kapal ini memiliki alat stabilitas seperti sirip yang terpasang di sisi lambung kapal di
bawah air seperti sayap pesawat dengan tujuan mengurangi efek terguling/rolling pada
kapal saat berlayar dalam cuaca buruk. Sirip ini dapar diatur agar tidak rusak saat
sandar di dermaga. Kebanyakan kapal penumpang yang baru ini memiliki propeller
haluan (bow thruster) dan propeller buritan (Stern thruster) yang memberikan
kemampuan kapal untuk bergeser.
Kita memikirkan sebuah kapal penumpang dengan komunitas besar, dengan 600 kru/abk
dan kadang-kadang 2000 penumpang. Peran mereka , ketika kita berbicara pergerakan
penumpang dari titik A ke titik B,telah banyak diambil alih oleh pesawat udara. Banyak
kapal penumpang telah sedikit dirubah dan dipakai sebagai kapal pesiar. Terdapat sedikit
perbedaan,kecuali penumpang, perpindahan penumpang dari A ke B dengan tujuan
tertentu, sekedar relaks,menikmati liburan dan pergi dengan kapal.
Kapal-kapal ini,memiliki kesamaan bentuk seperti digambarkan pada kapal penumpang
tetapi dengan lay out/denah mungkin ditambah dengan kolam renang,pusat kebugaran
dan bioskop. Sangatlah penting, semuanya dirancangan agar penumpang merasa
nyaman sebisa mungkin selama liburannya. Kapal pesiar biasanya berukuran sangat
besar, kecuali yang sangat spesial, yang berlayar ke daerah Laut Antartika, Suang
Amazon misalnya.
Denah Kapal
Pada umumnya kapal-kapal niaga memiliki bagan/denah/gambar kapal tersebut, dan
apabila kita mengerti dengan baik bagan/denah/gambar tersebut maka akan sangat
membantu dalam menemukan tempat-tempat di kapal yang menjadi target pemeriksaan.
� Ada beberapa macam denah yang ada di kapal, perbedaan tersebut menggambar kan
aspek-aspek yang berbeda di kapal. Denah-denah tesebut antara lain:
- Denah Umum Kapal (General Arrangement / GA Plan)-gambaran secara umum
dari kapal.
- Denah Kapasitas (Capacity Plan) - menunjukkan kapasitas kapal dalam kubik
maupuin tonase.
- Denah Tanki (Tank Arrangement Plan) - menunjukkan tanki-tangki, lokasi,
kapasitas, cairan yang diangkut, dll.
- Denah alat pemadam kebakaran (Fire Plan) - menunjukkan posisi dari alat-alat
pemadam kebakaran, hidran, selang, sambungan darat, pompa utama kebakaran,
pompa pemadam darurat.
- Denah Ballas (Ballast Plan).
- Denah Got/Selokan (Bilge Plan).
- Pelaksanaan tugas pemeriksaan kapal akan lebih mudah dan berjalan efektif
apabila kita memahami Denah Umum Kapal. Dengan demikian memiliki
kemampuan membaca, mengerti dan memahami Denah Umum Kapal adalah wajib
hukumnya.
- Denah Umum Kapal adalah gambaran detil dari kapal. Keuntungan denah ini
adalah menggambarkan seluruh tempat dan kompartemen di kapal dalam satu
denah. Informasi detil dari tempat-tempat spesifik dari denah ini akan disediakan
pada denah yang lain yang memang diperuntukkan untuk itu.
- Apabila kita telah mampu menguasai, memahami, membaca Denah Umum Kapal,
maka selanjutnya akan memudahkan kita dalam mengerti denah-denah lainnya
yang lebih detil dan spesifik.
- Kulit atau badan terluar kapal adalah lambung kapal (hull), bagian mendatar yang
memanjang di tengah-tengah dasar kapal adalah lunas (keel). Rangka kapal
(frames) pada dasarya adalah kerangka penguat badan kapal, yang memanjang
mengikuti badan kapal dari salah satu sisi dek utama ke arah lunas dan kemudian
ke arah sisi lainnya. Istilah-istilah tersebut jarang berubah, oleh karena itu banyak
referensi yang dapat digunakan dalam memahami kapal. Ketika membaca denah
kapal, yang harus selalu diingat adalah:
o Kerangka kapal dinomori mulai dari buritan ke arah haluan.
o Nomor-nomor kerangka ini sangat berguna dalam mengidentifikasi palka dan
tangki, tutup manhole untuk tangki khusus, ruang-ruang khusus di palka.
o Di tempat yang memerlukan kerangka yang kuat, biasanya akan ditemukan
separoh dari kerangaka kapal.
o Nomor kerangka biasanya dicetak atau dilas pada kerangka itu sendiri.
o Kerangka kapal dapat berguna untuk mengidentifikasi ruang di tangki, palka
dan ruang yang ada di bawah kamar mesin.
o Kerangka kapal tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah
akomodasi, landasan tiang kapal dan daerah lain di atas geladak utama.
o Kenali dan pahami kode/simbol yang ada di kapal.
o Pahami singkatan-singkatan yang digunakan di kapal.
Singkatan-singkatan umum yang terdapat dan ditemukan pada denah kapal.
� HFO Heavy Fuel Oil /minyak hitam
� DO Diesel Oil/minyak solar
� HSD High Speed Diesel/solar kecepaan tinggi
� FW Fresh Water/air tawar
� MH Man Hole/lubang lalu orang
� DBT(P/S) Double Bottom Tank (Port / Starboard) Tangki bawah
ganda (port dan stbd side)
� STCWT Stern Tube Cooling Water Tank/Tangki air pendingin
� FPT (FPk) Forepeak Tank/Tangki ballast di haluan kapal
� APT (Apk) Afterpeak Tank/tangki buritan kapal
� COFF/CD Cofferdam/ruang kedap air
� VS Void Space/ruangan hampa
� LO Lube Oil/minyak pelumas
� BW Bilge Well/alur got
� SP Sounding Pipe/pipa sounding
� AP Air Pipe/pipa udara
� ESC Escape Hatch/pintu keluar
� EFPR Emergency Fire Pump Room/Ruang pompa pemadam
kebakaran darurat
Denah/Bagan Umum Kapal
Jenis Kapal
Berdasarkan rutenya, kapal dagang dapat dibagi menjadi tramper dan liner. Tramper
adalah kapal dengan tujuan, rute, dan jadwal tidak tetap, sedangkan liner adalah kapal
yang memiliki tujuan, rute, dan jadwal yang tetap.
Adapun berdasarkan jenisnya, kapal dagang dapat dibagi menjadi:
1). Conventional Liner Vessel (Kapal Barang Biasa)
Kapal jenis ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetap dan biasanya membawa
muatan umum (general cargo) atau barang dalam partai yang tidak begitu besar.
Muatan dibongkar dan dimuat dengan menggunakan peralatan kapal, seperti boom
dan keraan muatan dari kapal. Muatan disusun dalam palka kapal dengan bantuan
tenaga manusia.
2). Semi Containerl Pattet Vessel
Jenis kapal ini dapat mengangkut muatan secara breakbulk, pre-slung, atau unit-unit
pre-pallet. Kapal ini juga dapat mengangkut petikemas dalam palkanya yang
terbuka dan di atas dek.
Conventional Liner Vessel
Semi Container
3). Full Container Vessel (Kapal Petikemas atau Kapal Kontainer)
Kapal ini khusus dibuat untuk mengangkut petikemas (container). Oleh karena itu,
kapal ini bisa mempunyai alat bongkar/muat sendiri dan dapat juga memakai shore
crane dan gantry crane dari darat untuk memuat dan membongkar petikemas. Oleh
karena petikemas dimasukkan ke dalam kapal melalui jalur-jalur maka kapal
petikemas dinamakan juga cellular vessel. Oleh karena banyaknya petikemas yang
dapat dimuat, kapal petikemas dibagi dalam beberapa generasi.
Berikut adalah perkembangan kapal petikemas dari generasi 1 sampai 5.
� Jenis Kapal Cellular Container
Generasi Kapasitas dalam TEU Bobot mati Panjang Lebar Sarat
Meter 1 600 - 1.000 14.000 180 25 9 2 1.100 - 1.800 30.000 225 30 11 3 2.000 - 3.000 40.000 290 32 13 4 4.000 65.000 (Panamax) 5 lebih dari 4000 TEU
Keterangan: 1 container 20 feet adalah 1 TEU (twenty-foot eguivalent unit).
Kapal petikemas memerlukan terminal khusus. Oleh karena terminal khusus untuk
petikemas harus dibuat, maka tempat labuh dan sandar kapal petikemas
ditingkatkan agar lebih dalam perairannya. Kapal petikemas lebih besar dari
kapal general cargo biasa dan memiliki kecepatan yang dapat melebihi 22 knot.
Dengan adanya kapal-kapal petikemas, maka kapal general cargo sekarang
dinamakan break bulk vessel untuk menyatakan bahwa kapal tersebut membuka
diri untuk kegiatan bongkar muat.
Full Container Vessel
Kapal Kontainer
Fitur/ciri khas kapal kontainer ini adalah ketika terlihat sebagai berikut, tidak memiliki
sarana bongkar muat, kadang-kadang terdapat tiang pemandu kontainer diatas dek
utamanya, superstrukturnya berada hampir di buritan, kapal tersebut besar,panjang lurus,
biasanya memiliki kecepatan yang tinggi, dan biasanya memiliki kontainer di kedua
sayap pada dek utamanya. Dalam hal terdapat tiga belas kontainer ditumpuk melintang
maksimal pada dek utamanya, kapal tersebut termasuk tipe panamax. Apabila terdapat
lima belas atau enam belas kontainer ditumpuk melintang maksimal pada dek utamanya,
kapal tersebut termasuk tipe panamax terbaru.
Kapal kontainer diseluruh dunia
Hampir semua kapal modern telah dikembangkan menjadi tipe yang sesuai dengan
standar kualitas kontainer maupun tidak, kontainer tabung besar dengan muatan
didalamnya. Muatan bagaimanapun juga masih harus diangkat keatas kapal melalui sisi
samping masuk ke palka,sehingga masih memiliki tutup palka dan palkanya. Semenjak
kapal-kapal ini hanya bergantung pada infra struktur dermaga,mereka tidak memerlukan
lagi peralatan bongkar muat sama sekali. Dan mereka benar-benar menjadi kapal
kontainer sejati.
Beberapa kapal kontainer dibangun dengan tidak memiliki tutup palka,sebagai contoh
adalah kapal TEU 2200 dengan bobot mati 35.000 dibangun perusahaan Hapag
Lloyd.kecepatannya 19 knots dan memiliki 10 palka dimana hanya palka nomor 1 dan 2
yang memiliki tutup/cover palka. Sisanya tidak memiliki tutup dan dibiarkan terbuka dari
atas hingga dasar palkanya.
Kapal kontainer yang mengelilingi dunia membutuhkan kemapuan untuk melalui
Terusan Panama. Pembatasab ukuran kapal yang diberlakukan menjadi ukuran
maksimum kapal.
Kapal Kontainer Perantara
Kapal kontainer yang melalui Terusan Panama hanya boleh memiliki 13 kontainer TEU
pada sisi melintang kapal karena Kunci Terusan Panama. Karena hal itulah terjadi
lompatan ukuran kapal kontainer dan kita sepertinya akan melihat lompatan jauh dalam
ukuran kapal yang hanya memiliki 14 tumpukan melintang kontainer pada bagian hakuan
dan/atau buritan kapal. Kapal pengangkut tercepat yang saat ini dibangun memiliki
kecepatan 24,5 knot,bobot mati 84.000 dan kapasitas kontainer sebanyak 6700 buah. Tipe
mereka juga memiliki alat pendingin dengan kapasitas 710 kontainer dengan pendingin.
Kebanyakan kapal sekarang memuat antara 3000 s.d. 4500 kontainer dengan kecepatan
sedikit lambat 20–24 Knot. Kapal yang terlalu besar, untuk melewati Terusan
Panama,selalu menawarkan pelayanan perantara pelayanan tersebut antara lain dari
Jepang-Pantai Barat Amerika Utara-Jepang-Pantai Barat Atlantik selatan-Jepang. Kapal
tersebut bertindak layaknya pendulum di lautan.
Kapal Kontainer Pelayaran Rutin pada Umumnya.
Kapal kontainer mulai dengan kapal pertama Enconter Bay di Sidney tahun 1969.
kapal tersebut masih beroperasi sedikit ketinggalan jaman tapi tidak jauh berbeda dari
kapal pengangkut besar dan kapal kontainer yang lebih besar. Kapal kontainer rutin
biasanya punya kecepatan antara 17-24 knot.
Kapal Kontainer Penyalur
Terdapat banyak kapal kontainer penyalur berfungsi ganda sebagai kapal serga guna
apabila diperlengkapi dengan alat bongkar muat. Jadi sebuah kapal serga guna dapat
berfungsi sebagai kapal panyalur tetapi kapal tsb tidak dapat menjadi kapal multi guna.
Apabila kapal feeder(penyalur) diperlengkapi dengan krane maka batang
pemuat/boomnya berada pada posisi yang tinggi pada badan krane tersebut. Alasannya
karena krane dapat berputar di atas tumpukan teratas dari kontainer di dek,yang
memungkinkan tidak hanya meletakkan dalan satu baris tetapi dapat memuat baris
tumpukan kontainer di deknya. Ciri khas dari kapal ini adalah pada umumnya tampak
seperti kapal multi fungsi, beberapa kapal tidak memiliki alat bongkar muat sama sekali,
superstruktur biasanya terletak di buritan, bobot matinya sekitar 5000 s.d. 30000 MT, dan
alat bongkar muatnya terdiri dari krane, yang selalu memiliki batang/boom pemuat yang
tinggi, kapasitas dari kranenya minimum 40 ton SWL(Safety Weight Load) baik sendiri
maupun berpasangan. Alat bongkar muat menyediakan hubungan antara dermaga pusat
dimana kapal tsb tiba dan membongkar kontainer untuk wilayah dan pelabuhan
wilayah/daerah. Sebagai contoh adalah perusahaan peayaran utama seperti P&O Ned
Lloyd Southampton, datang dari Singapore, tujuannya Australia.
Dari sana kapal penyalur membawa berbagai macam muatan dalam kontainer ke wilayah
Austrlia –Selandia Baru. Sebagai contohnya adalah kapal Patricia Rickmers.
4). General Cargo / Breakbulk Vessel
Menurut sejarahnya, kapal jenis ini yang mula-mula beroperasi sebagai kapal angkut
serba guna, sebelum ada kapal petikemas dan kapal-kapal lain yang memang dibuat
demi efisiensi. Kapal general cargo tidak memerlukan terminal khusus untuk
bongkar/muat. Oleh karena itu, jenis kapal ini masih sering dipakai. Kapal ini banyak
berfungsi sebagai tramper karena harganya murah dan dapat mengangkut muatan
ke segala penjuru dunia.
General Cargo/Breakbulk Vessel
5). Freedom Vessel
Kapal freedom vessel adalah kapal general cargo yang dibuat setelah Perang Dunia II
untuk pengangkutan serba guna. Amerika telah membuat kapal jenis "Liberty" dalam
Perang Dunia II dan diproduksi massal. Oleh karena kapal Liberty mudah digunakan
oleh negara-negara lain, seperti Inggris dan Jepang, maka-setelah Perang Dunia II usai-
dibuat Liberty replacement ships yang dinamakan freedom vessel.
Freedom Vessel
6). RoRo
RoRo (Roll-on, RolI-ofO adalah kapal yang didesain untuk muat bongkar barang ke kapal
di atas kendaraan roda. Kapal yang termasuk jenis RoRo antara lain kapal ferry. kapal
pengangkut mobil (car ferries), kapal general cargo yang beroperasi sebagai kapal
RoRo. Banyak tempat yang luang dalam kapal RoRo, namun hal itu banyak gunanya
karena semua yang dapal diletakkan di atas kendaraan beroda dapat masuk, termasuk
petikemas dengan kendaraan penariknya, muatan berat, project cargo. muatan oversizc,
dan lain sebagainya. Kapal RoRo masih dapat beroperasi di pelabuhan yang
mengalami kongesti.
RoRo (Roll-on, Roll-off)
7). Lighter Carrier (Pengangkut Tongkang)
Kapal pengangkut tongkang adalah variasi dari kapal pengangkut petikemas, di mana
sebagai pengganti petikemas, kapal ini mengangkut tongkang bermuatan. Kapal ini
tidak memerlukan terminal khusus seperti kapal petikemas dan, secara teori, juga
tidak memerlukan pelabuhan dan tempat sandar.
Kapal jenis ini cukup datang ke tempat berlabuh, membongkar tongkangnya yang ditarik
oleh kapal gandeng sambil memuat tongkang-tongkang yang sudah diisi. Untuk daerah
perairan seperti Indonesia, kapal jenis ini banyak manfaatnya.
Ada beberapa jenis kapal pengangkut tongkang:
� Lash (lighter aboard ship)
Kapal lash dapat memuat 80 tongkang dengan kapasitas masing-masing 400 ton.
Tongkang-tongkang dibongkardan dimuat melalui bagian belakang kapal dengan
bantuan keran berjalan atas rel (gantr\ crane) dengan kapasitas 510 ton. Lash adalah
petikemas yang berbentuk tongkang dengan atau tanpa mesin penggerak.
Lash (lighter aboard ship)
� Sea Bees/Sea Train
Kapal sea bees lebih besar dari kapal lash, namun hanya berisi tongkang (barges)
sebanyak 38 buah dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton. Tongkang dimasukkan
ke kapal dengan bantuan elevator yang terletak di belakang kapal. Kapal ini
multiguna karena dapat juga dipakai sebagai kapal RoRo dan kapal petikemas biasa.
Sea bees dapat mengerjakan muatan dengan kapasitas 2.800 ton/jam.
� Bacat
Kapal bacat (barge aboard catamarari) lebih kecil dari kapal lash dan hanya dapat
mengangkut 10 buah tongkang-bacat kecil dan 3 tongkang-lash.
� Flash
Kapal flash (feeder vessel for lash barges) merupakan suatu unit terapung yang
digandeng dengan tongkang-tongkang di atasnya. Bertindak sebagai feeder (kapal
pengangkut muatan di sungai, pantai, dsb. sampai ke pelabuhan besar) terhadap kapal
lash.
Flash menyerupai dok terapung yang dapat dibenamkan atau diapungkan di air untuk
memuat atau menurunkan lash. Flash biasanya tidak memiliki mesin penggerak
sendiri sehingga ditarik oleh kapal tunda ke tempat tujuannya.
� Splash
Kapal splash (self propelled lighter aboard ship) adalah kapal jenis mutakhir dari
flash yang dilengkapi dengan motor penggerak sendiri sehingga tidak perlu lagi
ditarik dengan kapal tunda.
8). Bulk Carrier (Pengangkut Muatan Curah)
Kapal bulk carrier adalah kapal besar dengan hanya satu dek yang mengangkut muatan
yang tidak dibungkus atau curah (bulk). Muatan dicurah, dipompa ke dalam kapal
dengan bantuan mesin curah dan bilamana tidak dengan mesin, maka karung-karung
berisi muatan yang diangkat ke kapal dengan bantuan derek kapal diletakkan di atas
palka dahulu.
Karung-karung tersebut kemudian dibuka untuk dicurahkan isinya ke dalam palka. Di
tempat pembongkaran, isi dari palka dihisap atau dibongkar dengan pertolongan
conveyor. Palka dari kapal bulk carrier berbentuk corong agar muatannya dapat
terkumpul di tengah-tengah palka.
Bulk Carrier
9). Combination Carrier
Kendala ekonomi yang ada pada kapal tanker dan kapal dry-bulk adalah bahwa
dalam separuh pelayaran yang dilakukan terpaksa dalam keadaan kosong atau "in
ballast" karena tidak ada muatan saat balik (return cargo) dan oleh karena itu tidak
menghasilkan uang tambang. Untuk menghindari hal itu, dibuat kapal yang dapat
mengangkut minyak dan muatan kering curah (kombinasi). Dengan mengoperasikan
jenis kapal ini, sekurangnya dapat memilih return cargo yang akan menghasilkan
uang tambang sebagai kompensasi daripada berlayar dalam keadaan kosong.
Kapal yang termasuk jenis ini ialah:
� Kapal O/O (Ore or Oil)
Kapal ore or oil adalah jenis tanker yang dilengkapi dengan palka-palka muatan di
tengah-tengahnya. Dengan cara ini, kapal O/O, sebagai contoh, dapat memuat biji
besi di Brazil untuk dikirim Jepang, kemudian, dalam keadaan kosong, pergi ke
Indonesia untuk selanjutnya memuat minyak di sana untuk dikirim ke Amerika.
Kapal jenis ini tidak akan memuat biji tambang dan minyak secara bersamaan.
� Kapal OBO (Ore, Bulk or Oil)
Pada dasarnya, kapal OBO sebetulnya adalah kapal bulk carrier yang diperkuat
konstruksinya untuk dapat mengangkut minyak dan muatan cair lainnya. Dengan
adanya peraturan sesuai ketentuan IMO, bahwa untuk mencegah polusi dan
pencemaran lingkungan semua tanker harus mempunyai double skin, tentunya
kapal O/ O dan OBO akan menyesuaikan sesuai peraturan yang berlaku.
Kapal OBO
10). Panamax Class
Kapal panamax class adalah kapal dengan ukuran terbesar yang dapat melewati
terusan Panama. Ukuran kapal jenis ini lebih kurang 60.000 DWT dengan lebar
kapal tidak melebihi 32 meter, sesuai dengan lebar pintu masuk terusan. Kapal
terbesar yang pernah diperbolehkan masuk memiliki panjang 274,3 m, lebar 32,3
m, dan draft 11,28 m. Ada juga kapal Handimax (10 - 49,999 dwt) dan Capesize
(80.000 + dwt).
11). Passenger Ship (Kapal Penumpang)
Di perairan Indonesia, dengan banyaknya pulau maka kapal penumpang untuk
angkutan antar pulau sangat dibutuhkan. Sejak dahulu, pengangkutan di Indonesia
didominasi oleh PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), sebuah perasahaan negara
yang didirikan pada tahun 1950 dengan maksud untuk mengganti perusahaan kolonial
Belanda KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) dengan nama mula-mula Pepuska
(Yayasan Penguasaan Kapal-kapal) yang salah seorang pendirinya adalah Bapak Sunar
Suraputra. Pada tahun 1952 Pepuska berubah nama menjadi Pelni.
Kapal Penumpang
12). Tug Boat (Kapal Tunda)
Kapal tunda dibuat agar dapat menarik atau mendorong kapal atau segala sesuatu
yang mengapung. Tugas lain yang dilakukan adalah menolong kapal dalam bahaya,
memadamkan kebakaran di laut, memerangi polusi/pencemaran, dan lain