Top Banner
ُ اءَ رَ بْ ل اَ وُ ءَ لاَ وْ لَ اLoyalitas dan Pemutusan Hubungan
30

2.4 al wala wal-bara'

Aug 21, 2015

Download

Spiritual

Isalzone
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2.4 al wala wal-bara'

�ل�و�ال�ء� ااء� ال�ب�ر� و�

Loyalitas dan Pemutusan Hubungan

Page 2: 2.4 al wala wal-bara'

( A 4) اء� �ر� ب و�ال �ء� و�ال �ل ا

�ل�ه� ال� إإ�ال� الله�

ا ه� ا�لش�د�ت�ان�

د� م� م�ح�و�ل� س� ر�

الله�

اج� ن�ه� م�ال�و�ال�ء� اء� ال�ب�ر� و�

�ل�ب�ر� ااء�

�ل�و�ل اا�ء�

�ل�ه� اد�م�

�ل�ب�ن� ااء�

ال� ا�إل�خ�ص�

ك�ي�ي� ف�ة� ال�ه�

د�م�

ا�ال�ت+ب�اع�

ي� ال� �لن�ف� ا

�ل�ه� ي. إ ن�ف� �ل�م� ا

ا�إل�ث�ب�ات� إ�ال�

ث�ب�ت� ا�لله �ل�م� ا

ر� �ل�ك�ف� ا�ل�ع�د�او�ة� ا

ل�ة� اص� �ل�م�ف� ا

�ل�ب�غ�ض� ا

ا�لط�اع�ة�ر� ا�لن�ص�

ب� ر� �ل�ق� اب�ة� ح� �ل�م� ا

ا ا�لله� د�ر< م�ص�

و�ل� س� ي�ة< ا�لر� ك�ي�ف�

ؤ�م�ن� �ل�م� ي�ذ<ا ا ت�ن�ف�

Page 3: 2.4 al wala wal-bara'

Susunan Unik الإله إالالله Kalimat الإله إالالله memiliki susunan yang unik

ال ……. إال …….. Jadi yang dikehendaki adalah “peniadaan

semuanya (ilah) dan pengokohan satu saja (Allah) Tidak kenal kompromi Harus dihilangkan sebersih-bersihnya

Page 4: 2.4 al wala wal-bara'

Menanam Tanaman Ada empat kemungkinanNO Awal Akhir Hasil1 Babat Tanam Subur/baik2 Babat Tidak tanam Tanaman asal3 Tidak babat Tanam Kerdil (mati)4 Tidak babat Tidak tanam Liar

Page 5: 2.4 al wala wal-bara'

No. 1 Itulah gambaran kalimat الإله

إالالله Hasilnya adalah keimanan yang

kokoh

Page 6: 2.4 al wala wal-bara'

No. 2 إالالله tanpa الإله Menolak kebatilan tanpa mau menerima

kebenaran Hasilnya kebatilan lagi Mungkin hanya rupanya yang berbeda, tapi tetap

kebatilan (kebatilan baru) Contoh: menolak kapitalisme tapi tidak mau

menerima Islam, hasilnya sosialisme/komunisme

Page 7: 2.4 al wala wal-bara'

No. 3 الإله tanpa إالالله Mengakui kebenaran tapi tidak mau menolak

kebatilan Hasilnya: mencampur-adukkan kebenaran dengan

kebatilan (2:42)

ح�ق� �م�وا ال ت �ك �اط�ل� و�ت ب �ال ح�ق� ب وا ال �س� ب �ل و�ال ت�م�ون� �عل �م ت ت �ن و�أ

Page 8: 2.4 al wala wal-bara'

No. 4 Semua dibabat dan tidak mengakui

kebenaran, berarti ATEIS Ateis adalah paham yang buruk karena

tidak mengakui adanya tuhan

Page 9: 2.4 al wala wal-bara'

Pohon yang Baik (14:24-25) Kalimat الإله إالالله adalah kalimat yang

baik ( �ة& )ب �م�ة& ط�ي �ل (ك Perumpamaannya seperti pohon yang baik

�ة+) )ب ة+ ط�ي ج�ر� �ش� ( ك Apa ciri-ciri pohon yang baik?

Page 10: 2.4 al wala wal-bara'

Akarnya Kokoh ( ا ث�اب�ت� ل�ه� ص�(أ�

Ini syarat sebuah pohon bisa hidup dengan baik Akar adalah tempat menyerap makanan Akar juga untuk mengikat pohon dengan tanah

sehingga tidak roboh Akar yang kokoh mampu menahan angin yang

kencang Iman yang kuat: akar imannya menghunjam ke

dalam hati Akan kokoh dan teguh dalam menghadapi tantangan

dan ujian

Page 11: 2.4 al wala wal-bara'

Cabangnya (Menjulang) Ke Langit ( اء� م� ا ف�ي الس� ع�ه� ر� (ف� Karena akarnya kokoh, maka mampu menopang

cabang-cabang yang menjulang tinggi ke langit Ketinggian atau lebarnya cabang-cabang

menunjukkan akarnya juga seperti itu Ini adalah pohon yang rindang menyejukkan bagi

siapa saja yang bernaung di bawahnya Daunnya juga lebat: daun adalah dapurnya pohon Iman yang seperti itu menyenangkan siapa saja

yang bernaung di bawahnya dan memancarkan sinarnya yang menyejukkan

Page 12: 2.4 al wala wal-bara'

Produktivitas Tinggi ( ا ت�ي أ�ك�ل�ه� ت�ؤ�ا ب+ه� ينH ب�إ�ذ�ن� ر� ( ك�ل� ح� Kokoh, tinggi dan rindang takkan berarti apa-apa

kalau tidak berbuah Karena buah itulah yang ditunggu orang yang

menanamnya Iman yang seperti ini menghasilkan amal shalih

yang terus-menerus tidak mengenal musim Tidak seperti kebanyakan muslimin yang beramal

banyak kalau Ramadhan saja (katanya Ramadhan musim taat)

Page 13: 2.4 al wala wal-bara'

Kalimat yang Buruk (14:26) Selain الإله إالالله adalah kalimat yang buruk

�ة+) �يث ب �م�ة+ خ� �ل ( ك Mereka seperti pohon yang buruk (+ة� �يث ب ة+ خ� ج�ر� �ش� (ك Cirinya tidak perlu banyak, cukup satu saja:

akarnya tercerabut dari bumi ( ق��ت م�ن ف�و �ث ت اج

(األرض� Tidak akan kokoh (+ار �ه�ا م�ن ق�ر� (م�ا ل Tidak akan menjulang ke langit dahannya Tidak akan berbuah

Contoh: tauge

Page 14: 2.4 al wala wal-bara'

Rincian Kalimat الإله إالالله Kalimat الإله إالالله terdiri atas empat kata

1. ال2. إله3. إال 4. الله

Masing-masing memiliki fungsi

RASM

Page 15: 2.4 al wala wal-bara'

Berlepas Diri (اء� �ل�ب�ر� (ا ) fungsinya adalah meniadakan ال �في� �لن (ا

Atau makna yang sejenis: menghancurkan, meruntuhkan, membabat, menghilangkan

fungsinya sebagai yang ditiadakan إله( Bف�ي م�ن �ل (ا Pembahasannya sudah diuraikan di A03 Ma’nal

Ilah Keduanya mengandung maksud bahwa kita

harus berlepas diri dari semua ilah atau disebut dengan اء� �ر� ب �ل ا RASM

Page 16: 2.4 al wala wal-bara'

Maksud اء� �ل�ب�ر� ا Ada empat makna yang dimaksud oleh kata al-

bara’ Mengingkari atau menolak ( �فر� ك �ل (ا Memusuhi (ع�د�او�ة� �ل (ا Membenci ( �غض� ب �ل (ا Memutuskan atau mengisolir ( �ة� م�ف�اص�ل �ل (ا

Jadi memutuskan hubungan dengan semua ilah disertai pengingkaran, permusuhan dan kebencian

Putus hubungan tanpa menolak, memusuhi dan membencinya masih mungkin balik lagi

Page 17: 2.4 al wala wal-bara'

�م و�م�م�ا ك آء� م�ن �ر� �ا ب �ن إ�ه� �د�ون� م�ن د�ون� الل �عب ت�ا �ن ن �ي �د�ا ب �م و�ب �ك �ا ب ن �ف�ر ك

ع�د�او�ة� �م� ال �ك ن �ي و�ب�ى �د&ا ح�ت �ب �غض�اء� أ ب و�ال�ه� و�حد�ه� �الل �وا ب �ؤم�ن ت

60:4

RASM

Page 18: 2.4 al wala wal-bara'

Setia (ل�و�ال�ء�� (ا � �ال �اء�) fungsi sebagai pengecualian إ ن �ث ت �س tapi (اإل

karena ada ال (meniadakan) maka fungsinya sebagai ات�� ب �ث �إل (mengokohkan) ا

�لله ) adalah Dzat yang dikokohkan ا �ت� ب م�ث �ل (ا Keduanya mengandungkan maksud agar kita

memberikan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata ( �ء� و�ال �ل (ا

RASM

Page 19: 2.4 al wala wal-bara'

Maksud ل�و�ال�ء�� ا Seperti al-Bara, maka al-Wala juga mengandung

empat unsur Mematuhi ( �لط�اع�ة� (ا Mencintai ( �ة� ب م�ح� �ل (ا Menolong (رة��ص �لن (ا Dekat ( ب� ق�ر �ل (ا

Setia dan loyal kepada Allah disertai ketaatan, cinta, pertolongan dan kedekatan kepadaNya

RASM

Page 20: 2.4 al wala wal-bara'

Menghancurkan ( د�م� �ل�ه� (ا Kalau kita memusuhi dan membencinya,

maka pasti kita tidak ingin lagi ia wujud Maka akan menghancurkannya, dengan

penghancuran total, sampai ke akar-akarnya!

Kita lucuti hak-hak Allah dari perampas-perampasnya, yakni para tiran

RASM

Page 21: 2.4 al wala wal-bara'

Membina (ل�ب�ن�اء�� (ا Kalau kita mencintaiNya, mentaatiNya,

menolongNya dan selalu ingin dekat denganNya, maka tentu kita akan terus membina kesucianNya

Siapa pun yang hendak menggangguNya, maka kita siap maju pantang mundur membelaNya

Kita siap menjadi tentaraNyaRASM

Page 22: 2.4 al wala wal-bara'

IKHLAS Ikhlas tercapai manakala semua ilah lain selain

Allah dihancurkan, hanya Allah saja yang dikokohkan

Seorang yang baik الإله إالالله –nya, maka pasti akan menjadi MUKHLIS

Ini juga berarti hanya orang ikhlas sajalah yang bisa membangun, sementara yang lainnya pasti melakukan kerusakan (2:11-12)

Page 23: 2.4 al wala wal-bara'

Tentara Fikrah dan Akidah Imam Syahid Hasan al-Banna mengartikan ikhlas

dengan menjadi tentara fikrah dan akidah ( ن�د�ي ج�ي�د�ة ة و�ع�ق� ك�ر� ( ف�

Setiap kata-kata, aktivitas, dan jihadnya, semua harus dimaksudkan semata-mata untuk mencari ridha Allah dan pahala-Nya, tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan, penampilan, pangkat, gelar, kemajuan, atau keterbelakangan

RASM

Page 24: 2.4 al wala wal-bara'

Wala dan Bara Harus Nyunnah Dalam melaksanakan Wala dan Bara harus sesuai

dengan apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW Ini adalah konsekuensi dari kalimat syahadat yang

kedua ل� الله�و س� م�ح�م�دZ ر� Hal ini penting agar kita tidak terjebak pada

pelaksanaan yang ekstrem, berada di luar yang telah dicontohkan Rasul SAW

RASM

Page 25: 2.4 al wala wal-bara'

Wala Kepada Tiga Pihak (5:55) ذ�ين�� �ه� و�ال ول س� �ه� و�ر� �م� الل Bك �ي �م�ا و�ل �ن إ

�ون� �ؤت �ق�يم�ون� الص�الة� و�ي �ذ�ين� ي �وا ال آم�ن�ع�ون� اك �اة� و�ه�م ر� ك الز�

Kata م�ا� �ن berfungsi sebagai alat untuk membatasi إح�صر�) �د�اة� ال hanya tiga pihak yang disebut itu (أsaja yang boleh diberikan wala, di luar itu tidak boleh

Tiga pihak itu adalah ALLAH, RASUL, dan ORANG-ORANG BERIMAN

Hanya kepada tiga pihak itu saja kaitan masalah kepemimpinan, perlindungan, dan pertolongan

Page 26: 2.4 al wala wal-bara'

Syarat Orang Beriman Jadi Wali Orang-orang beriman yang bisa berikan

kepadanya wala kita memiliki syarat-syarat: Mendirikan shalat Menunaikan zakat Tunduk (kepada Allah)

Kalau tidak memenuhi persyaratan tersebut, tidak berhak mendapatkan wala (apalagi kalau dia itu kafir, tentu jelas tidak boleh)

Page 27: 2.4 al wala wal-bara'

Minhaj Wala dan Bara ( اج� ن�ه� م�اء� ال�ب�ر� (ال�و�ال�ء� و� Allah SWT sebagai sumber wala

ا) (م�صد�ر& Rasul SAW sebagai contoh tatacara

pelaksanaan wala ( �ة& ف�ي �ي (ك Orang-orang beriman (yang memenuhi

syarat) sebagai pelaksana wala ذ&ا) ف�ي �ن (ت

RASM

Page 28: 2.4 al wala wal-bara'

Tatacara Penghancuran dan Pengokohan ( د�م� ي�ة� ال�ه� ك�ي�ف�ال�ب�ن�اء� (و� Dari minhaj wala dan bara itu kita rumuskan

tatacara pelaksanaan penghancuran dan pengokohan

Sirah Nabawiyah memberikan penjelasan yang rinci tentang masalah ini

Page 29: 2.4 al wala wal-bara'

Persoalan Bolehkah minta perlindungan kepada orang kafir?

Rasul SAW minta perlindungan kepada Al-Muth’im bin Adi ketika masuk Mekkah setelah dari Thaif. Perlindungan ini tanpa syarat apapun

Bolehkah menjadi orang kafir sebagai pembantu dakwah?

Rasul SAW menjadikan Abdullah bin Uraiqizh sebagai penunjuk jalan saat hijrah

Bolehkah melakukan perjanjian dengan orang-orang kafir, dan apa syaratnya?

Piagam Madinah, Perjanjian Hudhaibiyah Syaratnya posisi Islam kuat, sehingga perjanjian tidak

mudah dikhianati RASM

Page 30: 2.4 al wala wal-bara'

Keharusan Ittiba’ (Ikut Sunnah) Konsekuensi dari syahadat kedua adalah

kewajiban akan ittiba’ kepada Rasul SAW Fudhail bin ‘Iyadh menafsirkan ahsanu

‘amala (67:2) sebagai Yang paling ikhlas ( (أخل�ص�ه� Yang paling sesuai dengan sunnah ( �ه� صو�ب

� (أ Inilah inti kalimat syahadatain