Top Banner
Mineral Optik KONOSKOPIS DAN PENGENALAN MINERAL I Pertemuan I Muh. Chaerul, S.T, M.Sc
23

221438350-Min-Optik-Pert-I

Dec 22, 2015

Download

Documents

triwihartono

221438350-Min-Optik-Pert-I
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Mineral Optik

KONOSKOPIS DAN PENGENALAN MINERAL I

Pertemuan I

Muh. Chaerul, S.T, M.Sc

Page 2: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Diagram Alur Pengamatan Mineral Optik

Page 3: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Konoskopis

Pada pengamatan konoskop, mikroskop berfungsi sebagai teleskop untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Yang kita lihat dalam mikroskop adalah kenampakan gambar intereferensi (isogire, isofase, dan melatope).

Dalam melakukan pengamatan ini dipergunakan lensa amici betrand dan lensa-lensa yang lainya seperti kondensor, polarisator dan analisator

Page 4: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Tujuan Pengamatan Konoskop

Tujuan melakukan pengamatan gambar interferensi (isogir, isofase, melatop) akan dapat di tentukan :a. Sumbu optik mineral (uniaxial & biaxial).b. Tanda optik mineral (positif atau negatif).c. Sudut sumbu optik 2v.

Melatop Isofase Isogire

Contoh gambar interferensi

Page 5: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Pembagian mineral berdasarkan sifat optiknya.

Isotrop mineral adalah mineral yang memiliki indeks bias sama atau hanya memiliki 1 perilaku optik, tanpa arah getaran sumbu indikatrik berupa bola. Contoh mineral yang termasuk dalam mineral isotrop umumnya memiliki sistem kristal isomterik seperti garnet. Anisotrop mineral adalah mineral yang memiliki lebih dari 1 perilaku optik dengan sumbu indikatrik berupa elips. Contoh mineral yang termasuk dalam mineral anisotrop yaitu semua mineral kecuali mineral yang memiliki sistem kristal isometrik.

Page 6: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Anisotrop mineral terbagi atas 2 sumbu optik :

Uniaxial ( 1 sumbu optik) mineral mineral yang bersistem kristal tetragonal, hexagonal, dan trigonal terdapat dua sumbu indikatrik (sumbu arah getar sinar), yaitu sumbu dari sinar ordiner (biasa) dan sinar ekstra ordiner (luar biasa)

Biaxial (2 sumbu optik) mineral-mineral yang bersistem kristal ortorombik, monoklin, dan triklin terdapat tiga macam sumbu indikatrik yaitu sumbu sinar X (paling cepat), sinar Y (intermediet), sinar Z 9paling lambat).

Isotropic

Uniaxial

Biaxial

Isometric– All crystallographic axes are equal

Orthorhombic, monoclinic, triclinic– All axes are unequal

Hexagonal, trigonal, tetragonal– All axes c are equal but c is unique

Page 7: 221438350-Min-Optik-Pert-I

anisotropic minerals - uniaxial indicatrix

quartz

calcite

Page 8: 221438350-Min-Optik-Pert-I

anisotropic minerals - biaxial indicatrix

clinopyroxenefeldspar

Page 9: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Tanda OptikTanda Optik mineral uniaxial dimana

kecepatan sinar ordiner pada kristal uniaxial adalah tidak sama. Pada mineral tertentu sinar ekstra ordiner bisa lebih cepat dari sinar ekstra ordiner. Untuk mempermudah pembahasan dari keseragaman tersebut dibuat kesepakatan bahwa mineral uniaxial yang mempunyai sinar extra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner diberi tanda optik negatif. Sebaliknya untuk mineral uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat dari sinar ekstra ordiner diberi tanda optik positif

Tanda optik mineral biaxial dimana mineral sumbu dua dikatakan mempunyai Tanda Optik Positif, jika sumbu indikatrik sinar Z berimpit dengan Garis Bagi Sudut Lancip (BSL) dan sumbu indikatrik X berimpit dengan Garis Bagi Sudut Tumpul (BST).

Page 10: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Sudut Sumbu Optik (2V)Sudut 2V adalah sudut yang dibentuk oleh dua sumbu optik.

Oleh karena itu sudut sumbu optik hanya didapatkan pada mineral biaxial. Pada sayatan tertentu, dengan memperhatikan gambar interferensinya, dapat dihitung besarnya sudut sumbu optik.

c

a

b

Z

X

Y

Y

aZ

bX

c

olivine augite(cpx)

Page 11: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Gambar InterferensiGambar Interferensi terbagi atas 3 yaitu :1. Gambar interferensi terpusat

2. Gambar interferensi tidak terpusat

3. Gambar interferensi kilat

Page 12: 221438350-Min-Optik-Pert-I
Page 13: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Kelompok SilikatBerdasarkan struktur ikatan atomnya kelompok

silikat dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu :

1.Tectosilikat (silika yang mempunyai struktur kerangka).

2.Inosilikat (silika dengan struktur rantai).3.Neosilikat (silikat dengan single SiO2).4.Sorosilikat (silikat dengan multiple SiO2).5.Cyclosilikat (silikat dengan struktur cincin.6.Phylosilikat (silikat dengan struktur lembar).

Page 14: 221438350-Min-Optik-Pert-I

TectosilikatKelompok mineral ini terdiri atas 4 yaitu :1.Kelompok silika : kuarsa, opal, tridymit,

Cristobalit, coesite,kalsedon.2. Kelompok Feldsfar :

- Kelompok K feldsfar : Ortoklas, Adularia, Sanidin, Mikrolin, Anortokla.- Kelompok Plagioklas feldsfar : albit, oligoklas, andesin, labradorit, bytownit, anorthit.

3.Kelompok Feldsparthoid : Leusit, Nefelin, sodalit, Hauyne, melilit.

4.Kelompom Zeolit : Analcim, Heulandit, Natrolit, Mesolit, Stilbit.

Page 15: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Kelompok SilikaKuarsa Kuarsa Pada

Batuan Piroklastik

dimana bentuk kuarsa

berbentuk tapal kuda

(embayments)

Kuarsa Pada Batuan Beku

Kuarsa Pada Batuan

Metamorf berbentuk polygonal

Kuarsa Pada Batuan Sedimen

berbentuk Rounded

Ciri khas sifat optik kuarsa ;Relief : rendahBelahan : tidak adaPecahan : konkoidalSudut Pemadaman : bergelombang

Page 16: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Kristobalit

Trydimit

Kristobalit sangat menyerupai trydimit, tetapi kristobalit berbentuk aggregate , dengan relief sedang.

Trydimit biasanya berbentuk segi enam atau segi tiga, trydimit biasa hadir sebagai pengisi lobang-lobang (struktur vesikuler), bentuk kristal tabular dan crystallin aggregate.

Page 17: 221438350-Min-Optik-Pert-I

KalsedonKalsedon adalah varitas kuarsa yang berukuran sangat halus dan hanya dapat dibedakan dengan X-ray dan SEM, selalu berstruktur agregad.1.Chert : kalsedon yang berbentuk masif2.Jasper : kalsedon yang berbentuk banded (konsentris)

Gambar Kalsedon pada batuan chert

Page 18: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Kelompok FeldsfarFeldsfar terdiri dari dua kelompok, yaitu ;

kelompok feldsfar alkali (ortoklas, adularia, sanidin, mikrolin, anortoklas) dan kelompok plagioklas (Albit, Oligoklas, Andesin, Labradorit, Bytwonit, Anortit).

Sanidin Sanidin adalah mineral yang banyak dijumpai pada batuan vulkanik yang bersifat asam-intermedit contohnya : rhyolit dan trakit.Ciri Khas sifat optik sanidin :Belahan : 2 arahRelief : rendahKembaran : Kalsbad

Page 19: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Ortoklas

Mikroklin

Ciri Khas Mineral Ortoklas :Bentuk : FenokrisRelief : RendahBelahan : 2 arahKembaran : Calsbad, dua individuSudut gelapan : 5 – 12 derajat.

Ciri Khas Mineral Mikroklin :Bentuk : subhedral-anhedralRelief : RendahBelahan : 2 arahKembaran : polisintentik (tartan)Sudut gelapan : 5 derajat.

Page 20: 221438350-Min-Optik-Pert-I

PlagioklasAdapun spesies dari kelompok plagioklas dapat di bedakan

secara khusus dengan mencari komposisi “An”nya dengan mempergunakan beberapa metode plagioklas. Albit, Oligoklas, Andesin, Labradorit, Bytownit, Anortit. Mineral plagioklas dijumpai pada kembaran polisintetik dan mempunyai struktur zoning.

Ciri Khas Mineral plagioklas :Bentuk : Euhedral-subhedralRelief : RendahBelahan : 2 arahKembaran : polisintentik (albit)

Struktur Zoning

Page 21: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Kelompok FeldspatoidMineral kelompok ini miskin akan unsur silika.

Kelompok ini banyak dijumpai pada batuan seperti syenit nefelin, phonolit, dan batuan beku alkali yang miskin silika.

Leusit

Page 22: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Nephelin

Melilit

Page 23: 221438350-Min-Optik-Pert-I

Kelompok ZeolitSalah satu contoh mineral kelompok zeolit

yang sering dijumpai pada batuan yaitu Natrolit

Natrolit merupakan mineral sekunder dimana keberadaan pada batuan beku mengisi struktur lubang-lubang. (amygdoidal)Ciri khas sifat optik mineral natrolit mempunyai sudut 45 derajat.Mineral ini umumnya dijumpai pada batuan beku basal.