Top Banner
Pengaruh Faktor Taxpayer terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus Kpp Batu, Malang) Munari Abstract: Tlme days our sociefy is progressively critical about their obligation ie.. paying tares. Many peoplefeel that the advantage/benefrf ofpaying tax is lower compare to the disadvantage from the income losses. This cose is the base for discussion to consider the real problem, its practical execution and imposition in order to improve the qualily of tax service to sociefy as Taxpayer. The purpose of this research is to know thefactors influencing taxpayer (taxation awareness, their opinion regarding tax rate burden, aecution of sanction fine), and tax avoidance of personal taxpayer people (either partially or simultmeousIy) toward collected income tax in Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Malang. From the result, it can be concluded that a/: the independent variable. parsially and simu!tuneously, have an effect on the acceptance income tar at Kelurahan Sisir, Kecamaton Batu, Malang. Keywords: Income Tax. Taxpayer Suatu ha1 yang tidak dapat dipungkiri jika pembangunan nasional memerlukan dana yang cukup besar. Penerimaan devisa yang berasal dari ekspor dan adanya berbagai jenis bantuan dana dari luar negeri masih dirasa tidak men- cukupi kebutuhan besamya keperluan dana un- tuk pembangunan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah berusaha menggalakkan sumber penerimaan pemerintah lainnya yaitu pajak. Sektor pajak sebagai salah satu kompo- nen APBN saat ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap penerimaan negara sebagai modal pembangunan nasional. Target yang diberikan pemerintah terhaadap sector ini terus mengalami peningkatan dan beberapa ta- hun anggaran terakhir sektor pajak menjadi sektor dengan target yang paling tinggi diban- dingkan sektor lain. Hal ini mempakan salah satu dampak dari pertumbuhan ekonomi nasio- nal yang mengalami stagnasi saat ini. Target realisasi penerimaan negara dari perpajakan pada APBN 2003 mencapai Rp 241,6 triliun atau 97,2% dari sasaran yang te- !ah ditetapkan yaitu Rp 248,s triliun. Peneri- maan pajak tersebut ridak tercapai atau kurang dari 2.8 % dari yang telah ditetapkan. Dirjen Pajak Hzdi Poernomo (Republika, I Januari 2004) mengatakan bahwa rendahnya peneri- maan pajak tersebut disebabkan olen 2 fakta yaitu : 8 h b i h rendahnya penerimaan PPn badan dan PPh atas penghasilan hanya sejalan dengan turunnya suku bunga bank serta beberapa pencapaian penerimaan pajak Dampak penerapan cuti bersama yang ber- kaitan dengan idul fitri dan natal yang mengakibatkan aktifitas perbankan terma- suk yang berkaitan dengan pembayaran dan setoran penerimaan pajak menjadi ter- henti. Target penerimaan pajak . yang ditetap- kan dalarn APBN 2004 adalah sebesar Rp 271.2 triliun (Replubika, 1 Januari 2004). Usaha pemerintah dalam pengoptimalan penerimaan negara dari sektor pajak ini barus dimulai juga dengan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk mewjudkannya, di- mana Wajib Pajak berkewajiban menghitung besarnya pajak yang terhutang dengan benar dan dapat mengisi serta menyampaikan Surat Pemberitahuan secara benar dan tepat waktu yang tercermin pada pasal 28 ayat 1 Undang- Undang Perpajakan No 9 tahun 1994 tentang ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan, yang berbunyi sebagai berikut: "Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan Oebas dan wajib pajzk badan di Indonesia, wzjib menyelenggarakan pembuku- an" (FU 1994). Tetapi mengapa para wajib pa- jak pada dasarnya tidak mempunyai kerelaan untuk membayar pajak apalagi setelsh diketa- Munari adalah dosen Fakulias Ekonomi &n Pembantu Dekan 111 di Fakulias Ekonami UPNSurnbaya 120
15
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2205120134

Pengaruh Faktor Taxpayer terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Penghasilan

(Studi Kasus Kpp Batu, Malang)

Munari

Abstract: Tlme days our sociefy is progressively critical about their obligation ie.. paying tares. Many peoplefeel that the advantage/benefrf ofpaying tax is lower compare to the disadvantage from the income losses. This cose is the base for discussion to consider the real problem, its practical execution and imposition in order to improve the qualily of tax service to sociefy as Taxpayer. The purpose of this research is to know the factors influencing taxpayer (taxation awareness, their opinion regarding tax rate burden, aecution of sanction fine), and tax avoidance of personal taxpayer people (either partially or simultmeousIy) toward collected income tax in Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Malang. From the result, it can be concluded that a/: the independent variable. parsially and simu!tuneously, have an effect on the acceptance income tar at Kelurahan Sisir, Kecamaton Batu, Malang.

Keywords: Income Tax. Taxpayer

Suatu ha1 yang tidak dapat dipungkiri jika pembangunan nasional memerlukan dana yang cukup besar. Penerimaan devisa yang berasal dari ekspor dan adanya berbagai jenis bantuan dana dari luar negeri masih dirasa tidak men- cukupi kebutuhan besamya keperluan dana un- tuk pembangunan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah berusaha menggalakkan sumber penerimaan pemerintah lainnya yaitu pajak.

Sektor pajak sebagai salah satu kompo- nen APBN saat ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap penerimaan negara sebagai modal pembangunan nasional. Target yang diberikan pemerintah terhaadap sector ini terus mengalami peningkatan dan beberapa ta- hun anggaran terakhir sektor pajak menjadi sektor dengan target yang paling tinggi diban- dingkan sektor lain. Hal ini mempakan salah satu dampak dari pertumbuhan ekonomi nasio- nal yang mengalami stagnasi saat ini.

Target realisasi penerimaan negara dari perpajakan pada APBN 2003 mencapai Rp 241,6 triliun atau 97,2% dari sasaran yang te- !ah ditetapkan yaitu Rp 248,s triliun. Peneri- maan pajak tersebut ridak tercapai atau kurang dari 2.8 % dari yang telah ditetapkan. Dirjen Pajak Hzdi Poernomo (Republika, I Januari 2004) mengatakan bahwa rendahnya peneri- maan pajak tersebut disebabkan olen 2 fakta yaitu : 8 h b i h rendahnya penerimaan PPn badan

dan PPh atas penghasilan hanya sejalan dengan turunnya suku bunga bank serta beberapa pencapaian penerimaan pajak Dampak penerapan cuti bersama yang ber- kaitan dengan idul fitri dan natal yang mengakibatkan aktifitas perbankan terma- suk yang berkaitan dengan pembayaran dan setoran penerimaan pajak menjadi ter- henti.

Target penerimaan pajak . yang ditetap- kan dalarn APBN 2004 adalah sebesar Rp 271.2 triliun (Replubika, 1 Januari 2004).

Usaha pemerintah dalam pengoptimalan penerimaan negara dari sektor pajak ini barus dimulai juga dengan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk mewjudkannya, di- mana Wajib Pajak berkewajiban menghitung besarnya pajak yang terhutang dengan benar dan dapat mengisi serta menyampaikan Surat Pemberitahuan secara benar dan tepat waktu yang tercermin pada pasal 28 ayat 1 Undang- Undang Perpajakan No 9 tahun 1994 tentang ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan, yang berbunyi sebagai berikut: "Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha

atau pekerjaan Oebas dan wajib pajzk badan di Indonesia, wzjib menyelenggarakan pembuku- an" (FU 1994). Tetapi mengapa para wajib pa- jak pada dasarnya tidak mempunyai kerelaan untuk membayar pajak apalagi setelsh diketa-

Munari adalah dosen Fakulias Ekonomi &n Pembantu Dekan 111 di Fakulias Ekonami UPNSurnbaya

120

Page 2: 2205120134

I Munari, Pengaruk Fairlor Tax Payer terhadap Keberhosilan Penerimaan Pajak Penghasilan 121

hui uang hasil pajak tidak bisa dirasakan secara langsung manfaatnya. Sehubungan dengan ha1 ini penulis ingin meneliti dan mengangkat ma- salah tentang " Pengamh Faktor Taxpayer ter- hadap Penerimaan Pajak Penghasilan" dengan mengambil studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Batu.

Berdasarkan latar belakang masalah di- atzs, maka rumusan masalah yang diajukan adalah: "Apakah kesadaran perpajakan WP, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh, Tax avoidance WF' yang melekat pada WP orang pribadi berpengaruh terhadap Peneriman PPh Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang".

Dari teori-teori dan hipotesis yang ber- kaitan dengan variabel penelitian, maka dapat dibuat premis-premis yang berfungsi untuk membuat kerangka pikir penelitian. Kerangka pikir penelitian akan digunakan untuk meme- cahkan permasalahan yang diajukan dalam pe- rumusan masalah.

Berikut ini adalah premis-premis yang disusun dari teori-teori yang dikemukakan se- belumnya Premis 1: Mangkusoebroto (1994:105) menjelaskan bah- wa faktor-faktor yang mempengaruhi keberha- silan pajak adalah Tax Law, Tax Policy, Tm Administration d a i Tax payer. Dibandingkan dengan ketiga faktor lainnya, faktor Taxpayer relative bersifat uncontroNabIe untuk fiskus. Faktor Tax payer adalah faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak Premis 2: Keadaran perpajakan berkonsekuensi logis un- tuk para wajib pajak agar mereka rela membe- rikan kontribusi dana untuk peIaksanaan fungsi perpajakan. ( Suparmoko,1992:25) Premis 3: Berat tidaknya beban PPh merupakan distri- busi dari beban psjak secara adil, dimana se- tiap orang harus membayar sesuai dengan "ba- giannya yang layak" Premis 4: Undang-undang dan peraturan dibuat untuk dipatuhi dan ditaati, jika menyeleweng maka

ada sanksi untuk pelanggarnya. Masyarakat akan mematuhi pembayaran PPh, bila meman- dang sanksi denda PPh dilaksanakan secara te- gas, lugas, konsisten ,dm mampn menjangkau para pelanggarnya (Betty dan Sally, 1985;7-17, dalam Chaiml Amachi Zandjani). Premis 5: Upaya masyarakat untuk menghindarkan pajak merupakan ha1 yang sangat alamiah mengingat pajak merupakan suatu pungutan paksaan dan sesuatu yang dipaksakan pastilah akan menim- bulkan reaksi negatif (Guritno,1995:23 1)

Berdasarkan premis-premis tersebut di- atas, maka berikut ini disusun kerangka pikir penelitian

Kesadaran

Pendapat WP tentang berat

tidaknya beban

Persepsi WP pelaksanaan sanksi denda

PPh (x3)

Penerirnaan PPh

I+=

Tax avoidance I F4) P 1 Uji statistik

Regresi Linear Berganda

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di- atas, maka hipotesis yang diajukan adalah

Diduga kesadaran perpajakan WF', penda- pat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh, Tcx avoidance WP yang me- lekat pada W orang pribadi berpengsruh secara parsial terhadap penerimazn PPh Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malarlg (premis 1,2,3,4,5). Diduga kesadaran perpajakn WF', penda- pat W tentang berat tidhya beban PPn, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi

Page 3: 2205120134

, .

122 JURNAL EKSEKUTIF, VOLUME 2, NOMOR 2, ACUSTUS 2005

denda PPh, Tax m~oidm~ce WP yang me- lekat pada WP orang pribadi berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan PPh Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang (premis 1,2,3,4, 5).

METODE Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Difinisi Operasional Variabel

Dalam definisi variabel ini akan dijelas- kan variabel-variabel yang akan diamati yang menjadi obyek pengamatan dalam penelitian yang berkaitan dengan kesimpulan yang dike- hendaki.

Sesuai dengan judul yang dikemukakan, maka variabel-variabel yang diamati adalah:

Penerimaan Pajak Penghasilan (variabel terikat Y) Adalah tingkat kepatuhan WP membayar PPh yang didefinisikan dengan pengemba- lian dan pembayaran SPT Penerimaan PPh = Pengembalian dan

Pembayaran SPT (Nur Hidayat,2003: 17) Kesadaran perpajakan (variabel bebas XI) Adalah rasa yang timbul dari dalam diri wajib pajak atas kewajibannya membayar Pajak Penghasilan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pendapat m i e n t a n g berat tidaknva beban PPh ("ariabe1 bebas k2) Adalah rasa yang terdapat dalam diri ma- syarakat untuk membayar pajak ditinjau dari ketetapan PPh dan pendapatan WP. Persepsi WP pelaksanaan sanksi denda PPh (variabel X3) Adalah pandangan masyarakat pada sanksi denda yang dilaksanakan secara tegas, lu- gas, dan konsister. dan dapat menjangkau pelanggarnya sehingga dapat membuat wa- jib pajak taat, sadar, dan patuh akan pajak. Tux avoidance WP (variabel tehas X4) Adalah salah satu cara penghindaran per- pajakan dengan memanfaatkan celah-celah lJU Perpajakzn .

Pengukuran Variabel Pengukuran variabel yang digunakan oleh penerimaan pajak penghasilan sebagai va- riabel terikat adalah skala rasio. Pengukuran variabel untuk kesadaran per- pajakan sebagai variabel bebas (XI) 1ner.g- gunakan skala interval dengan tehnik pengukursn likert dengan pola

STS TS C S SS 1 1 2 13 14 1 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih satu ni- lai dalam skala satu sampai h a . Skala te- rendah (nilai 1) menunjukkan tingkat kesa- daran perpajakan yang rendah, dan seba- liknya skala tertinggi (nilai 5) menunjuk- kan tingkat kesadaran yang tinggi. Instru- men penelitian untuk variabel ini berisi 4 h a h pernyataan dan ditujukan kepada res- ponden WP orang pribadi Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang. Pengukuran variabel untul: pendapat WP tcntang berat tidaknya bebau PPh sebagai variabel bebas (X2) menggunakan skala interval dengan tehnik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS 1 1 2 1 3 1 4 1 5 Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih satu ni- lai dalam skala satu sampai lima. Skala te- rendah (nilai 1) menunjukkan beban PPh dirasakan cukup berat oleh WP , dan seba- liknya skala tertinggi (nilai 5) menunjuk- kan bahwa beban PPh tidak berat. Instru- men pene!itian untuk variabel ini be~.isi 4 bua'n pernyataan dm ditujukan kepada res- ponden WP orang pribadi Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang. Pengukuran variabel untuk persepsi WP tentang peiaksanaan sanksi denda PPh se- bagai variabel bebas (X3) menggunakan

Page 4: 2205120134

Munari, Pengaruh Faliior Tax Payer ierhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Penghasilan 123

skala interval dengan tehnik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS 1 1 2 1 3 1 4 1 5 Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih satu ni- lai dalam skala satu sampai h a . Skala te- rendah (nilai 1) menunjukkan sanksi denda PPh belum cukup sesuai, dan sebali~nya skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan bah- wa sanksi denda PPh telah cukup sesuai. Instrumen penelitian untuk variabel ini berisi 5 buah pernyataan dan ditujukan ke- pada responden WP orang pribzdi Kelu- rahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang Pengukuran variabel untuk PPh sebagai variabel bebas (X4) menggunakan skala interval dengan tehnik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS 1 1 1 2 1 3 1 4 15

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih satu ni- lai dalam skala satu sampai h a . Skala te- rendah (nilai I) menunjukkan para WP ti- dak melakukan Tar avoidance, dan seba- liknya skala tertinggi (nilai 5) menunjuk- kan kecendemngan melakukan Tax Avoi- dence. Instrumen penelitian untuk variabel ini berisi 2 buah pernyataan dan 3 buah pertanyam yang ditujukan kepada respon- den WP orang pribadi Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang.

Teknik Peugambilau Sampel Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah WP yang terdaftar di KPP Batu dan yang rnenjadi unit sam- plingnya adalah WP orang pribadi Kelu- rahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 536 WP Orang Pribadi di Kelurahan Sisir, Ke- camatan Batu, Malang yang mempunyai NPWP O\lomor Pokok Wajib Pajak) dan telah melakukan pengembalian SPT. Sampel Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sa~npling yaitu pengambil- an sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Suharyadi, 2004: 326). Dalam penelitian ini ukuran sampel yang dibutuhkan adalah 84 WP Orang Pri- badi di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang, Rumus:

N *= - (Umar, 200 1 :74)

1 + Ne2

Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = % kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan yaitu 10 %, maka:

Teknik Pengumpulan Data Data yang dipergunakan adalah data pri-

mer dan data sekunder. Data primer merupa- kan data yang didapat dari hasil wawancara atau pengisian kuesioner sedangkan data se- kunder adalah ketetapan dan penulisan PPh ta- hun 2003 dari sampel WP PPh yang terpilih yang ada pada KPP Batu Malang.

Dalam rangka penelitian ini, mengguna- kan beberapa metode dalam penelitian guna memperoleh data dan informasi yang diperlu- kan. kdapun metode-metode dalam teknik pengumpulan data adalah:

Library research atau study kepustakaan Adalah mempelajari dan memahami buku literature atau suniber lainnya yang ada di perpustakaan terutama yang berkaitan

Page 5: 2205120134

124 JURNAL EKSEKUTIF, VOLUME 2, NOMOR 2. AGUSTUS 2005

dengan Pajak Penghasilan (PPh) dan fak- tor-faktor yang melekat pada WP yang mempengaruhinya. Field research atau studi lapangan meli- puti: - Observasi

Mengemukakan hal-ha1 yang diobser- vasi yaitu dengan langsung menda- tangi obyek pcnelitian yaitu WP PPh Batu, Malang.

- Kuesioner Mengemukakan data dari dafiar perta- nyaan yang telah terstruktur dengan tu- juan mengumpulkan infonnasi dari se- luruh responden yang ditujukan kepa- da pihak yang diangap perlu.

- Interview Mengemukakan data yang didapatkan dari hasil tanya jawab dengan respon- den yaitu WP PPh Batu dan seksi per- pajakan KPP Batu. Informasi yang di- harapkan adalah data mengenai Pajak Penghasilan (PPh) dimana factor-fak- tor yang melekat pada WP mempenga- ruhi tingkat penerimaannya.

- Dokunenter Mengemukakan dokumen KPP Batu Malang mengenai data-data baik yang menyangkut gamb'aran umum KPP Batu, stcktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah penerimaan Pajak Penghasilan (PPh).

Teknik Analisa Data Analisis kualitatif Yaitu menganalisis data dengan memberi- kan uraian-uraian yang sesuai dengan ke- nyataan dan keadaan yang sebenarnya pa- da obyek penelitian dengan menggunakan pendekatan-pendekatan secara teoritis dan pemikiran rasional. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif dilaksanakan dengan menggunakan analisis regresi berganda un- ttik dapat mengetahui pengaruh setinp va- riabel terhadap penerimaan pajak peng- hasilan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah

Menganalisa pengaruh Tux payer dengan penerimaan PPh dengan menggunakan analisa regresi berganda

Y = a + b l X l + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Nasir (1988:535)

Dimana: Y = Koefisien keberhasilan PPh (variabel

terikat) X1 = Kesadaran Perpajakan X2 = Pendapat WP tentang berat tidaknya

beban PPh X3 = Persepsi WP tentang pelaksanaan

sanksi denda pajak X4 = Tax avoidance WP a = Konstanta e = Kesalahan baku blsldb2 = Koefisien regresi untuk X1 sld

X4 Tujuan analisa ini untuk mencari korelasi satu variabel bebas dengan variabel terikat yaitu kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda pa- jak, dan tux avoidance W. Untuk menolak dan menerima hipotesis secara parsial maka penulis menggunakan rumus uji t

sb Dimana : b = Koefisien regresi Sb = Kesalahan standart koefisien regresi To = Nilai t hitung (t observasi)

Sedangkan untuk menolak atau menerima hipotesis yang diajukan diatas, kriterianya sebagai berikdt: Ho = bo = 0, Xi tidak berpengaruh terhadap Y Ha = bo + C, Xi berpengaruh terhadap Y - Level of significan

Level of significan yang digunakan da- lam penelitian iui adalah 5% sehingga dapat dikatakan hahwa penelitian me-

Page 6: 2205120134

Munari, Pengaruh FaMor Tax payer terhadap Keberhasilan Penerimnan Pajak Penghasilan 125

miliki tingkat kesalahan sebesar 5% sedangkan keakuratan data yang digu- nakan adalah sampai dengan 95%. De- rajat hebas yang digunakan dalam pe- nelitian ini antara lain (n-k) dengan 12 = 5%/2 = 2,5% derajat bebas n-k

-- Kriteria daerah ~enerimaan dan Deno-

Daerah Daerah P e n d a k d \gz tio w l - t tab t tab

(Sumber: J. Supranto, edisi kelima, statistik teori dan aplikasi tahun 1994 ,ha1 122)

Ho diterima, Ho ditolak jika t tab s t hit 5 t tab Ho ditolak, Ho diterima jika t hit > t tab & -t hit < -t tab

Untuk menolak dan menerima hipotesis secara simultan, peneliti menggunakan rumus uji F.

F = ~ ~ / ( k -1)

(1 - ~ ' ) / ( n - k ) Dimana R = Koefisien korelasi gandakoefisien

determinasi n = Jumlah pengamatan k = Jumlah data

- Kriteria hipotesis Ho = bi = 0 secara bersama - sama simultan berpengaruh terhadap Y Ho = bi * 0 salah satu dari bi = 0, Xi secara bersama I simultan herpengaruh terhadap Y.

- Level of significant Level of significant yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% dangan derajat bebzs (il-k)(k-1) menuujukan hahwa 5% dak terdapat kesa!ahan se- dangkan 95% data lainnya adalah aku- rat. Keterangan : n = Jumlah pengamatan k = Jumlah data

- Menentukan kriteria daerah penerima- an dan penolakan Ho

I Daerah Penerimaan Ho

F tab

(Sumber: J. Supranto, edisi kelima, statistik teori dan aplikasi tahun 1994, ha1 120)

Ho diterima, Ho ditolak jika F tab > F hit Ho ditolak, Ho diterima jika I: tab < F hit

HASIL Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Hasil Jawaban Mengenai Kuesioner I Penerimaan Pajak Penghasilan (Y)

Dari hasil penelitian yang dilakukan yang berhubungan dengan pembayaran pajak penghasilan yang dilakukan oleh para wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak ( U P ) Batu pada 84 orang wajib pajak yang dijadikan se- bagai sampel penelitian.

Dari hasil kuesioner dapat diketahui bah- wa besarnya penghasilan ataupun juga besar- nya pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh para wajib pajak. Dari lampiran tersebut diketahui bahwa pada beberapa wajib pajak yang mungkin memiliki penghasilan yang le- bih besar terkadang hams membayar pajak penghasilan lehih rendah dibsndingkan dengan wajih pajak yang berpenghasilan iebih rendah dziripadanya, ha1 tersebut dapat disebabkan oleh berbagai fa'ktor, antara lain jumla!! tang- gungan keiuarga, jenis usaha yang dikerjakzn ataupun juga berbagai no~ma-norma yang telah ditentukan oleh pemerintah, khususnya direk- torat jendera! pajak.

Deskripsi Hasil Jawahan Mengenai Kuesioner Kesadaran Perpajakan (XI)

Page 7: 2205120134

126 JURNAL EKSEKUTIF, VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2005

Dari h a d penyebaran kuesioner yang di- lakukan mengenai kesadamn perpajakan terha- dap 84 orang responden diperoleh jawaban se- bagaimana tampak pada tabel 1.

Tabel 1 Jawaban Kuesioner Responden Kesadaran Perpajakan (XI)

Skor Total No Peltany.*n 1 1 3 4 5 Rerpondrn I PPh hams saya bayarkarena 0 17 30 26 1 1 84

dipmaltan pemerintah sebagai pendapat&Negara

2 PPh hams saya bayartcpat 0 17 31 24 12 84 w&u dan mat iunlah untuk

belanja negara 3 PP1~l~mssayabayarkarcna 0 I5 35 24 10 84

mempakm k e w d i h kita rebagai warga nsgara

4 Sebagai~ar~anegarayangbaik 0 17 32 27 8 84 saya relalu memenuhi kswajiban m&bayar tanpapaksan Total Skor 0 66 128 101 41

Sumber: Hasil Rekapitulasi Jawaban Respon- den

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya responden yang rnemberikan jawaban dengan skor 4 hingga 5 yang berarti bahwa para responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan.

Dari kuesioner ini dapat diketahui bahwa para responden menyadari PPh yang dibayar- kan digunakan oleh pernerintah sebagai penda- patan negara, dan para responden cukup setuju bahwa para wajib pajak hams membayar tepat

I waktu maupun jumlahnya, karena ha1 tersebut sudah menjadi kewajiban responden sebagai warga negara yang baik.

Deskripsi Hasil Jawaban Mengenai Kuesioner Pendapat WP Tentang Berat Tidaknya PPh (X2)

Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk memperoleh pendapat respon- den mengenai berat tidaknya pzjak penghasilan yang dibebankan kepada rnereka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2 Jawaban Kuesioner Responden Pen- dapat WP Tentang Berat Tidaknya PPh (X2)

No Perlanyaan Skor Total 1 2 3 4 5

I PPhdibayarsesual dengan 0 8 20 31 25 84 pendapatan atau penghasilan seseoracg

2 Tarif PPh untuk orang 0 11 25 28 20 84 pribadi (dalam I tahun).

3 Sava ......... aoabila 0 9 30 25 20 84 . . sebagian dari penghasilan saya dlkenai Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif.

4 TarifPPh yangdikenaltan 0 5 38 25 16 84 tidal; memberatkan jika didistribusikan dengan tingkat pendapatan. Total Skor 0 33 113 109 81

Sumber: Hasil Rekapitulasi Jawaban Respon- den

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan mengenai berat tidaknya pajak penghasilan yang harus mereka bayar. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan ja- waban dengan skor 4 hingga 5.

Untuk pertanyaan bahwa PPh dibayar sesuai dengan pendapatan atau penghasilan se- seorang, sebanyak 56 orang responden mem- berikan jawaban 4 dan 5, yang menunjukkan bahwa mereka setuju dengan pertanyaan terse- but. Selanjutnya mengenai tarif PPh yang di- tentukan, sebanyak 48 orang memberikan ja- waban dengan skor 4 dan 5 atau setuju dan sangat setuju dengan pertanyaan yang diberi- kan.

Demikian juga untuk pertanyaan ketiga yang menanyakan mengenai pendapat mereka, apabila sebagian dari pendapat mereka dikenai pajak penghasilan sesuai tarif yang telah di- tentilkan sebanyak 45 orang tnemberikan ja- waban sekju dan sangat setuju. Namun untuk pertanyaan ksempat hanya 41 orang respondan yailg memberikan jawaban setuju dm. sangat setuju, lebih sedikit dibandingkan yang mem- berikan jawaban netral serta tidak setu.iu, untuk pertanyaan tarif PPh yang dikenakzn tidak

Page 8: 2205120134

Munari, Pengaruh Faktor Ta'Payer lerltadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Pe~~gltasilan 127

memberatkan jika didistribusikan dengan ting- garan yang dilakukan oleh wajib pajak yang te- kat pendapatan. lah melakukan pelanggaran selain itu juga ha-

rus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Deskripsi Hasil Jawaban Mengenai Kuesioner Persepsi WP Pelaksanaan Sanksi Denda PPh Deskripsi Hasil Jawaban Mengenai Kuesioner

( x 3 ) Tax avoidance (&) Dari pertanyaan yang diberikan menge- Untuk pertanyaan yang diberikan

nai persepsi wajib pajak mengenai pelaksanaan mengenai Tax avoidance, aiperoleh jawaban sanksi denda PPh, diperoleh hasil sebagai be- dari responden sebagaimana ditu~ljukkan pada rikut: tabel berikut ini:

Tabel 3 Jawaban Kuesioner Responden Persepsi WP Pelaksanaan Sanksi ~ e n d a PPh ( X 3 )

Skor Total No Pertsnysan 1 2 3 4 5 Responden I S a k i srangatdiperlukun 0 9 38 32 5 84

oleh W agxtereipla kediriolinan dan

rebagai warga negara 2 Pengenaan s a k i denda 0 11 38 29 6 84

PPh terhadao W dslam . ~

ringan. 3 Pcngcnaan s k i denda 0 14 41 24 5 84

PPh llarur di1aksanal;an dsngan tegar kcpada rcmua WP yang . . . . . . . . - . penyimpangan.

4 Sankri PPh yang 0 5 36 40 3 84 dikrikan pada WF' h a m ruuui dengan bsrar kwilnyapelanggaran yang sudah dilakukm.

5 DirjenPajakrnemberikan 0 10 24 37 13 84 &i harur reruai dengan ketetapan dan peraturan yangkrlaku. Total L o r 0 49 177 162 32

Sumber: Hasil Rekapitulasi Jawaban Respon- den

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa persepsi wajib pajak mengenai pelaksanaan sanksi denda PPh, diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden memberikan jawab- an dengan skor 4 hingga 5 untuk pertanyaan 1 hingga 5, he1 tersebut menunjukkan bahwa se- bagian besar responden cenderimg setuju deng- an pelaksanaan sanksi denda pada pelanggaran pajak PPh.

Sanksi tersebut diperlukan agar tercipta kedisiplinan, dan kesadaran dalam pembayaran PPh, serra sanksi harus dijalankan dengan te- gas dan sesuai dengan besar kecilnya pe!ang-

Tabe! 4 Jawaban Kuesioner Responden Tax avoidance (X4)

No Penanyam Skor Total 1 2 3 4 5 Rerpondcn

I Dalam memenuhi kewjiban 0 15 34 30 5 84 mcmbayar pajak, keinginan untuk msncuranei hutanc " " paiak parti ada.

2 Kesalahan (error) dalam 0 13 42 25 4 84 penghitungan pajak mcrnapal;an rvlah sat" bentak penehindaran pajak.

3 Bagvimana pendapal saudara 0 6 46 29 3 84 tentang pettawarm jsra melalui intemcr ~mtuk - penurunan puj* sceara l c ~ a l .

4 Bagaimma pendapar saudan 0 13 40 26 5 84 tcntang penghematan pajak mclalui splai><elah yang terdapat dalam sfirienri pembay- pajak

5 Bagaimana pendapat saudara 0 21 28 25 10 84 tentang unrur kesengajaan bprvpa penyelundupsn pajak rspihak untvk memwckcsil P P ~ terntang. Total Skor 0 68 173 135 27

Sumber: Hasil Rekapitulasi Jawaban Respon- den

Dari tabel diatas diketahui bahwa, untuk pertanyaan Tax avoidance yang diberikan, jawaban terbesar dari responden adalah berada di nilai 3 atau nehal, sebagai contoh pada per- tanyaan pertama, dalam memenuhi kewajiban membayar pajak, keinginan untuk mengurangi hutang pajak pasti ada, sebanyak 34 responden memberikan jawaban nehal, sedangkan sisa- nya memberikan jawaban setuju dan tidak se- tuju atas pertanyaam yang disjukan. Demikian juga untuk pertanyaan-pertanyaan sela~jutnya, para rssponden sebagian besar lebih memilih nienjawab iletral ketika diberi pertanyaan mengenai Tux avoidance.

Hal tersebut menunjukkan bahwa apa- bila terdapat kesempatan untuk dapat :nenghin-

Page 9: 2205120134

128 JURNAL EKSEKUTIF, VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS2005

dari pajak ataupun memperkecil jumlah pajak yang harus mereka bayar, mereka akan dengan senang hati untuk melakukannya, karena deng- an demikian penghasilan mereka tidak terlalu banyak dikurangi oleh pajak.

Uji Validitas Dari pengujian validitas yang dilakukan

terhadap kuesioner yang disebarkan, diperoleh h a d sebagaimana tampak pada tabel-tabel se- bagai berikut:

Tabel 5 Hasil Pengujian Validitas untuk Item Kuesioner Kesadaran Peroaiakan . - (XI)

Nilai Korelasi Taraf

Kuesioner dengan Total Signifikan Keterangan e,.-- Jh",

I 0,689 0,000 Valid 2 0,762 0,000 Valid 3 0,787 0.000 Valid 4 0,682 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas

Dari tabel 6 diatas dapat diketahui bah- wa taraf signifikan dari korelasi antara skor ja- waban masing-masing item pertanyaan dsngan total skor dari variabel Kesadaran Perpajakan, mcmiliki nilai yang lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa keempat kuesio- ner yang digunakan untuk mengukur variabel Kesadaran Perpajakan pada penelitian ini telah valid.

Tabel 6 Hasil Pengujian Validitas untuk Item Kuesioner Pendapat W . tentang Berat Tidaknya ~ e b a n PPh (X2)

-

ltem Nilai Korelasi

Kuesioner Keterangan dengan Total Signifikan CG-. "..".

1 0739 0000 Valid -,... .,... 0,782 0,000 Valid 0,837 0,000 Valid

4 0,489 0.000 Vzlid Sumber: Hasil Peneuiian Validitas

Dari tabel 7ld;atas dapat diketahui bah- wa taraf signifikan dari korelasi antara skor ja- waban masing-masing item peitanyaan dengan total skor dari variabel Pendapat W tentang Berat Tida'knya Beban PPh, memiliki nilai yang lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menun-

jukkan bahwa keempat kuesioner yang digu- nakan untuk mengukur variabel Pendapat WP tentang Berat Tidaknya Beban PPh pada pe- nelitian ini telah valid.

Tabel 7 Hasil Pengujian Validitas untuk Item Kuesioner Perseosi WP Pelaksanaan Sanksi Denda p i n (X3)

Nilai Korelasi Taraf Item Kuesioner dengan Total Simifikan Keterangan

",~.- x u r .

1 0,613 0,000 Valid 2 0.692 0.000 Valid 3 01753 0;000 Valid 4 0,554 0,000 Valid 5 0,562 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas

Dari tabel 8 diatar dapat diketahui bah- wa taraf signifikan dari korelasi antara skor ja- waban masing-masing item pertanyaan dengan total skor dari variabel Persepsi W Pelaksa- naan Sanksi Denda PPh, memiliki nilai yang lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menunjuk- kan bahwa kelima item kuesioner yang digu- nakan untuk mengukur variabel Persepsi WP Pelaksanan Sanksi Denda PPh pada penelitian ini telah valid.

Tabel 8 Hasil Pengujian Validitas untuk Item Kuesioner T m avoidance (&)

ltem Nilai Korelasi Taraf Kuesioner dewan Total Signifib K K e w w

Skor 1 0,736 0,000 Valid 2 0,667 0,000 Valid 3 0.634 0.000 Valid

.,... - > - - -

5 0,588 0,000 Valid Sumber: Hasil Pengujian Validitas

Dari tabel 9 diatas dapat diketahui bah- wa taraf signifikan dari korelasi antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan deng- an total skor dari variabel T m avoidance, me- miliki nilai ymg lebih keci! dari 0,05. Xai tersebut menunj3kkan bahwa keiima item kue- sioner yang digunakan untuk mengukur vark- be1 Tax avoidance pada penelitian ini telal; valid.

Page 10: 2205120134

--

Munari, Pengaruh Fah.?or Tax'payer terhadap Keberhmilan Penerimaan Pajak Penghmilan 129

Uji Reliabilitas Dari hasil pengujian reliabilitas yang di-

lakukan terhadap kuesioner-kuesioner yang di- gunakan pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 9 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Nilai Cronboch's Keterangan Variabel Alpha

HiNng Kesadaran Perpajakan (XI) 0,708 Reliabel Pendapatm WP tentang Beat 0,685 Reliabel Tidaknya Beban PPh (X3 Perseosi WP Pelakanaan Sanksi 0,627 Reliabel ~ e n d a P P ~ 6,) Tar arovoidonce (XI) 0,661 Reliabel Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas

Dari tabel 10 diatas, dapat diketahlii bah- wa nilai Cronbach's Alpha yang diperoleh dari h a d pengujian memiliki nilai yang lebih besar dari 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesemua kuesioner yang digunakan telah re- liabel.

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Persamaan regresi linier harus bersifat

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), arti- nya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk mengambil kepu- tusan BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar. Pada penelitian ini hanya dilakukan terhadap dua asumsi k!asik yakni multikolinieritas dan heteroskedastisitas, sedangkan pada autokore- lasi tidak dilakukan pengujian karena data yang digunakan adalah data cross section yang biasanya gejala autokorelasi terjadi pada data yang bersifat time series atau bersifat urutan w a h : e Multikolinieritas

Oari hasil pengujian multikolinieritas di- peroleh besarnya nilai VIF uniuk masing- masing variabel sebagai berikut (lampiran 15). nilai VIF untuk XI sebesar 1,044, un- ~ 3 k X2 diperoleh ni!ai VIF sebesar 1,057, untuk X3 diperoleh nilai VIF sebesx 1,053 dan untck Xq diperoleh nilai VIF sebesar

1,049. Dari nilai VIF yang diperoleh yang berada disekitar angka 1, ha1 tersebut me- nunjukkan bahwa pada model regresi ini pada variabel-variabel bebas yang diteliti tidak terjadi multikolinieritas. Heteroskedastisitas Dari h a i l pengujian heteroskedastisitas yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai be- rikut:

Tabel 10 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .. . . . Unstandardized Residual - - v a r ~ a ~ e l I arat

Korel=i Q:m-:cbe-

Kesadaran Perpajakan (XI) Pendapat WP berat tidaknya 0,040 0,716 beban PPh (X?) Persepsi WP fentang 0,035 0,749 pelaksanaan sanksi denda PPh 61) Tar ovoidonce 04) 0,001 0,987

Sumber: Hasil uji asumsi klasik

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa korelasi antara masing-masing variabel bebas dengan nilai Unstandardized Residual, tidak terdapat korelasi yangmemiliki taraf signifi- kan yang lebih kecil dari 0,005, ha1 tersebut berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi ini.

Hasil Pengujian Normalitas Dari hasil pengujian normalitas data

yang dilakukan dengan menggunakan Kolmo- gorov-Smimov, diperoleh hasil sebagai beri- kut:

Tabel 11 Hasil Pengujian Normalitas . ... . N m l

Variabel Taraf Kolmogorov- Signifikan

Smirnov Kesadaran Perpajakan (XI) 0,096 0,056 Pendapa! WP berat tidalnya 0,096 0,054 brban PPh (X*) Penepri WP tentang @kranaan 0,089 0,120 sanksi denda PPh O(d Tar avoidance ffii ' 0 0 9 ! 0.085 - . ~ ~ ~

Penerimaan P P ~ (?j 0,096 0;056 Sumber: Hasil Uji NonnaWas

Dari tabel diatas dapat diketahui tidak terdapat variabel yang memiliki nilai Koimo- gorov-Smirnov yang memiliki taraf signifikan

Page 11: 2205120134

130 JURNAL EKSEKUTlF, VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS ZOOS

lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menunjuk- kan bahwa variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini telah berdistribusi normal.

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Dari hasil pengujian regresi linier ber-

ganda yang dilakukan diperoleh hasil suatu persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 15):

Dari persamaan regresi yang diperoleh diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kontansta (a) = -305.255 Kontansra sebesar -305.255 artinya besar- nya penerimaan PPh sekarang ini masih kurang sebesar Rp. 305.255 dari seharus- nya dibayarkan oleh para wajib pajak. Koefisien Regresi X1 (b,) = 11706,598 . Koefisien regresi dari Kesadaran Perpaja- kan bertanda positif artinya terdapat peru- bahan yang searah, antara kesadaran per- pajakan dengan penerimaan PPh. Apabila terjadi peningkatan pada kesadaran perpa- jakan sebesar satu satuan maka akan men- ingkatkan penerimaan PPh sebesar 11706,598. Sebaliknya apabila kesadaran perpajakan mengalami penurunan sebesar satu satuan juga akan menurunkan peneri- maan PPh sebesar 11706,598. Dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Koefisien Regresi X2 (b2) = 11422,014 Koefisien regresi dari Pendapat WP berat tidaknya beban PPh bertanda positif arti- nya terdapat perubahan yang searah, antara Pendapat WP berat tidaknya beban PPh dengan penerimaan PPh. Apabila terjadi peningkatan pada pendapat WP berat ti- daknya beban PPh sebesar satu satuar. ma- ka aka:i meningkatkan penerimaan PPh sebesar 11422,014. Sebaliknya bila terjadi penurunan pada pendapat WP berat tidak- nya beban PPh sebesar satu ssruan maka akan mengakibatkan penurunan pezierima- an PPh sebesar 11422,014. Dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

Koefisien Regresi XJ (b3) = 27643,215 Koefisien regresi dari Persepsi WP pelak- sanaan sanksi denda PPh bertanda positif artinya terdapat perubahan yang searah an- tara Persepsi WP pelaksanaan sanksi den- da PPh dengan Penerimaan PPh. Apabila terjadi peningkatan pada persepsi akan pentingnya pelaksanaan sanksi denda ter- hadap peianggaran pada PPh sebesar satu satuan, maka ha1 tersebut dapat mengaki- batkan peningkatan pada penerimaan PPh sebesar 27643,215. Sebaliknya apabila ter- jadi penurunan pada persepsi akan pen- tingnya pelaksanaan sanksi denda terhadap pelanggaran pada PPh sebesar satu satuan maka ha1 tersebut dapat mengakibatkan penurunan pada penerimaan PPh sebesar 27643,215. Dengan asumsi variabel yang lain konstan. Koefisien Regresi ;Yq (b4) = -1 55 10,3 Koefisien regresi dari Tau avoidance memiliki tanda negatif artinya terdapat pe- rubahan yang berlawanan arah antara Tar avoidance dengan penerimaan PPh. Apa- bila terjadi peningkatan pada tau avoin- dance sebesar satu satuan maka ha1 terse- but akan mengakibatkan penurunan pada penerimaan PPh sebesar 155 10,3. Sebalik- nya apabila terjadi penurunan pada nilai Tax avoidance sebesar satu satuan maka penerimaan PPh, akan mengalami pening- katan sebesar 155 10,3. Dengan asumsi va- riabel yang lain konstan.

Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Dari hasil pengujian secara parsial pada

kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pe!aksanaan sanksi denda PPh, Tau avoidance terhadap penerimaan PPh diperoleh hasil an- tara lain sebagai berikut:

Pengaruh kesadaran perpajakan terhadap Penerimaan PPh Secara parsial kesadaran perpajakan dan peneritnaan PPh mempnyai korelasi (r) sebesar 0,234, kemudian dari nilai tcrsebut dapat diketahui besamya pengaruh atau koefisien determinasi (3) secara parsial

Page 12: 2205120134

- - -

dfrrnuri, Perrgamlr Fuhtor Tat Payer teriradap KeberlIasilai~ Peirerlnurarr Palak Penghasilan 131

dari kesadaran perpajakan terhadap peneri- maan PPh yaitu sebesar (0,234') = 0,0548 atau sebesar 5,47%. Selanjutnya untuk menguji signifikan tidaknya nilai pengaruh yang diperoleh tersebut dilakukan penguji- an t. dimana dari hasil pengujian diperoleh nilai ti,,,,,,, sebesar 2,142 dengan taraf sig- nifikan sebesar 0,035. Pengaruh pendapat WP tentang berat ti- daknya beban PPh terhadap Penerimaan PPh Secara parsial pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh dan penerimaan PPh mempunyai korelasi (r) sebesar 0,225, ke- mudian dari nilai tersebut dapat diketahui besamya pengaruh atau koefisien determi- nasi (rZ) secara parsial dari pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh terhadap penerimaan PPh yaitu sebesar (0,225') = 0,0506 atau sebesar 5,06%. Selanjutnya untuk menguji signifikan tidaknya nilai oenearuh vane di~eroleh tersebut dilaku-

diketahui besamya pengaruh atau koefisien determinasi (r2) secara parsial dari Tax m~oida,tce terhadap peoerimaan PPh yaitu sebesar (-0,296~) = 0,0876 atau sebesar 8,76%. Selanjutnya untuk menguji signifi- kan tidaknya nilai pengaruh yang dipero- leh tersebut dilakukan pengujian t, dimana dari hasil pengujian diperoleh nilai th;,,,, sebesar -2,754 dengall taraf signifikan sebesar 0,007.

Sedangkan nilai dengan jumlah sarnpel sebanyak 84 responden dan jumlah va- riabel bebas yang digunakan sebanyak 4 va- riabei, maka nilai thlhmg adalah sebesar 1,9937. Dari nilai thilunS dan t,,kl yang diperoleh kemu- dian ditampilkan ke dalam kurva penerimaan dan penolakan Ho secara parsial sebagai beri- kut:

. - - - . kan pengujian t, dimana dari hasil pengu- Dae Daeah tenma HO

jian diperoleh nilai thi,,,,,, sebesar 2,056 dengan taraf signifikan sebesar 0,043. Pengaruh persepsi WP tentang pelaksana-

-2.754 2.056 2.142 4.601 an sanksi denda PPh terhadap Penerimaan PPh Secara parsial persepsi WP tentang pelak- sanaan sanksi.denda PPh dan penerimaan PPh mempunyai korelasi (r) sebesar 0,460, kemudian dari nilai tetsebut dapat diketa- hui besarnya pengaruh atau koefisien de- terminasi (r') secara parsial dari persepsi WP tentang pelaksanaan s2nksi denda PPh terhadap penerimaan PPh yaitu sebesar (0,460') = 0,2116 atau sebesar 2 1,16%. Se- lanjutnya untuk rnenguji signifikan tidak- nya niiai pengaruh yang diperoleh tersebut dilakukan pengujian t, dimana dari hasil pengcjian diperoleh nilai t 1 sebesar 4,601 denge;; taraf signifikan sebcsar 0.000. Pengaruh Tax avoidance terhadap Peneri-. maan PPh Secarrr parsiai Tux avoidance dan peneri- maan ?Ph mempunyai korelasi (r) sebesar -0,296, kemudian dari nilai tersebut dapat

Gambar 2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho melalui uji t

Dengan melihat kurva diatas atau dengan melihat taraf signifikan dari uji t yang lebih kecil dari 0,05. Dapat diketahui bahwa semua nilai Q,,,,,,,~ berada didalam daerah penolakan Ho, sehingga hipotesis yang diajukan bahwa diduga kesadaran perpajakan WP, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh dan Tar avoida17ce yang melekat pada WP orang pribadi berpengaruh secara parsial terhadap ke- berhasilan penerimaan PPh di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang dapat terbukti kebe- carannya. Hgsil Pengujian Hipotesis Secara Simulran

Dari h a i l pengujian secara simulian pa- da kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh, Tar avoidance

Page 13: 2205120134

132 JURNAL EKSEKUTIF, VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS2005

terhadap penerimaan PPh diperoleh hasil bah- wa besaniya koefisien korelasi (R) adalah se- besar 0,572 atau sebesar 57,2% (lampiran 15), yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPli, Tor nvoidnnce dengan penerimaan PPli adalah cu- kup erat.

Sslanjutnya dari pengujian pmgaruli dari keempat variabel tcrhadap penerimaan PPh, di- peroleh besamya pengaruli secara si~nultan adalah sebesar 0,328 atau hanya sebesar 3?,8% yang n~enclrijukkan kemampuan dari keempat variabel yakni kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh, Tar uvoidattre dnlam mempengarrlhi peneri- maan PPli hanya sebesar 32,8%.

Kemudian untuk membuktikan signifi- kan tidaknya pengaruh dari keempat variabel tersebut terhadap penerimaan PPh, dilakukan pengujian F, di~nana dari hasil pengujian di- peroleh nilai Fhi,,,,, sebesar 9,622 dengan taraf signifikan sebesar 0,000, sedangkan nilai F,,,,I (4:79) adalali sebesar 2,5047. Dari nilai-nilai tersebut kemudian ditampi!kan kedalam kurva penerimaan dan penolakan Ho, sebagai beri- kut:

Gambar 3 Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Menggunakan Uji F

Dengan meilihat nilai kurva diatas yang menunjukkan bahwa nilai Fhitlln, yang diper- oleh berada didalam dserah peno!akan Ho. ataupun dengan meliliat taraf signifika:~ yaiip dimiliki F!,i,,,, sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, dapat diputuskan bahwa pengaruh simultan dari kesadarsn perpajakan, pendapat WP teniang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh,

Tar avoiduirce terhadap peoerirnaan PPh ada- lah signifikan. Sehingga hipotesis yang diaju- kan yang menyatakan diduga kesadaran perpa- jakan WP, pendapat tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPl: dan Tax avoidatlce yang me- lekat pada WP orang pribadi berpengaruh se- cara simultan terhadap keberhasilan penerima- an FPII Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Ma- lang dapat terbukti kebenaraniiya.

PEMDAHASAN Dari liasil pengujian dan pembahasan

yang telah dilakukan, baik secara parsial mau- pun secara simultan, dimana faktor-faktor yang diteliti yakni kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh, Tax moidmce terliadap penerimaan PPh dite- mukan adanya pengamli yang signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa baik secara sen- diri-sendiri maupun secara bersama-sama ke- empat faktor yaiig diteliti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan peneri- maan pajak.

Secara parsial faktor kesadaran perpaja- kan memiliki pengaruh yang positif terhadap penerimaan PPh, lial tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin sadarnya serta semakin pahamnya masyarakat akan pentingnya arti pa- jak maka ha1 tersebut akan dapat meningkat- kan peneri~nan PPh, lial tersebut antara lain di- tunjukkan dengan melakukan pengisian SPT secara benar dan tepat jumlah mempakan cer- min dari sebuah masyarakat yang sadar dan taat akan pajak.

Sedangkan untuk pendapat WP ten- tang berat tidaknya beban PPh berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan PPh, ha1 tersebut menunjukkan baliwa apabi- la WP merasa apabila beban pajak yang diba- yarkan dirasakm terlaiu berart jika didist-ibu- sikan derigan pendapatan yang diperoleh maka akan timbal kecenderungan dari wajib pajak untuk melakukan pelaporan SPT dengan tidak benar ataupun melakukan kecurangan, dengan demikian penerimaan PPh juga tidak pada jumiah yang sehamsnya.

Page 14: 2205120134

Munari, Pengaruh Faktor Tax Payer lerhadap Keberhadan Penerimaan Pajak Penghasilan 133

Untuk faktor persepsi WP tentang pelak- sanaan sanksi denda PPh berpengaruh segni- fikan terhadap penerimaan PPh ha1 tersebut da- pat disebabkan karena dengan adanya UU dan peraturan yang diterapkan secara lugas, tegas dan konsisten dapat membuat masyarakat taat dan patuh akan pajak.

Sedangkan untuk faktor Tax avoidance berpengaruh secara signifikan terhadap peneri- maan PPh ha1 tersebut dapat disebabkan ka- rena ha1 tersebut juga berhubungan dengan ke- patuhan dari para WP dalam membayar pajak PPh sebagaimana yang seharusnya, apabila pa- ra WP tidak patuh untuk membayar pajak ke- mudian melakukan kecurangan dalam pelapor- an SPT dengan tujuan untuk menghindari PPh maka ha1 tersebut akan mengakibatkan penu- runan penerimaan PPh dari para wajib pajak.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari penelitian serta hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dapat diambil bebe- rapa kesimpulan dari penelitian sebagai berikut

Hipotesis pertama yang diajukan yakni di- duga kesadaran perpajakan WP, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PPh, per- sepsi WP tentang pelaksanaan sanksi den- da PPh dan Tax avoidance yang melekat pada WP orang pribadi berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan PPh Kelurah- an Sisir, Kecamatan Batu dapat temji ke- benarannya. Hal tersebut dibuktikan dari dari hasil pengujian uji t, dimana diperoleh nilai t hitung X1 sebesar 2.142 dengan ta- raf signifikan sebesar 0.035, thitung X2 dengan taraf signifikan 0.0043, thiung X3 4.601 dengan taraf signifikan 0.000 se- dangkan nilai thitung uniuk X4 dengan ta- raf signifikan sebesar 0.007.Dari nilai ter- sebut diketahui bahwa semua variabel se- cara parsial memiliki pengaruh yang signi- fikan terhadap penerimaan PPh. Hipotesis kedua yang diajukan yakni didu- ga kesadaran perpajakan WP, pendapat WF' tentang berat tidaknya beban PPh, per- sepsi WP tentang pelaksansan sanksi den- da PPh dan Tax avoidance yaqg melekat

pada WP orang pribadi berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan PPh Kelu- rahan Sisir, Kecamatan Batu dapat teruji kebenarannya. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 9.622 dengan taraf signifikan sebesar 0.000. Dari nilai tersebut diketahui bahwa semua variabel secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan PPh. Dari hasil pngujian dapat disimpulkan bah- wa baik secara parsial maupun simultan diduga kesadaran perpajakan WP, penda- pat WP tentang berat tidaknya beban PPh, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda PPh dan Tar avoidance yang mele- kat pada WP orang pribadi berpengaruh terhadap penerimaan PPh Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang

Saran Dari hasil penelitian dan pengujian hipo-

tesis, yang dilakukan pada bab terdahulu seta kesimpulan penelitian yang diperoleh maka da- pat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

Untuk kepentingan iimiah Hasil penelitian hendaknya dapat dipergu- nakan bagi peneliti yang akan datmg, se- bagai acuan apabila melakukan penelitian mengenai kesadaran perpajakan, pendapat WP tentang berat tidaknya beban pajak, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda pajak dan Tax avoidance WP terha- dap penerimaan PPn. Untuk kepentingan terapan H a d penelitian hendaknya dapat dipergu- nakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pibak yang bemenang khusunya pa- da Kantor Pelayanan pajak dalam meng- ambil suatu kebijakan dalan~ pengoptimal- an penerimaan negara khususnya dari sek- tor pajak

DAFTAR RUJUKAN Anonim. 200 1. Vndang-Undang Pajak tahun

2000, Ketentuarr Umum clan Tata Car0 i'erpajakn. Jakarta: Salemba Empat.

Page 15: 2205120134

134 JURNAL EKSEKUTIF, VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS2005

Gunadi. 2002. Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

. 2002. Ketentuan Perhitungan Dun Pelunasan Pajak Penghasilan, edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Hussein U. 2001. Xiset Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Lumbotoruau, S. 1996. Akuntansi Pajak. edisi revisi. Jakarta: Grasindo

Mangkusoebroto, G. 1997. Ekonomi Public. edisi kelima. Yogyakarta: BPFE

Mardiasmo. 2002. Perpajakan. edisi revisi. Yogyakarta: Andi

Musgrave,A.,Richard & B.,Peggy. 1991. Keuangan Negara Dalam Teori Dun Praktek edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. edisi ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pabundu Tika, Moh. 1996. Metode Penelitian Geogra$. edisi pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Purwanto S.K., Suharyadi. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat

Santoso, S. 2002. Statistik Teori dun Aplikasi. Jakarta: Elexmedia Komputindo

Subiakto, H. 1995. Statistik untuk Bisnis. STIE YKPN

Suparmoko & M., 1rkan. 1997. Ekonomika ~emban~&an. edisi kelima. Yogyakarta: BPFE.

Supranto, J. 1994. Statistik Teori dun Ap l ih i . edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Sumarsono. 2002. Mefode Penelitian Akuntansi

Valentina & Aji Suryo. 2003. Pepaj'akan Indonesia. edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat

Walpole, E., Ronald. 1997. Pengantar Statistik. edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Zandjani, Tubagus Chairul Amachi. 1992. Perpajakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Jurnal: Jurnal Perpajakan Indonesia, Roehadi,

Perbedaan Antara Beban Pajak Penghasilan dan Pajak Penghasilan Terhutang, September,2001, Vol 1, ha1 :24-32

Jurnal Perpajakan Indonesia, Nur Hidayat, Menyikapi Lampiran Daftar Harta (SPT PPh Orang Pribadi), September,2003, Vo13 No 2, ha1 16-19.

Bambang Suhardito (UNAIR) & Bambang Sudibyo (UGM), Pengamh Faktor- ~ak to ; yang Melekat ~ a d a Wajib Pajak, 1999.

Winangun, IGN Mayun, 2000, Reformasi Perpajakan Menuju Kemandirian Pembiayaan Negara

Buletin : Anonim, Replubika, Januari, 1, 2004.