BAB IPENDAHULUANMasalah kesehatan ada 3 faktor : bibit penyakit,
lingkungan, perilaku manusiam. Oleh karena itu Suatu program
kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk memecahkan masalah
kesehatan. Masalah kesehatan ini timbul bukan saja karena kuman
penyakit, tetapi juga karena perilaku manusianya.Berjangkitnya
muntah berak bukan hanya karena kuman Vibrio Cholera, tetapi juga
karena kebiasaan orang menggunakan sungai untuk buang air besar,
gosok gigi, cuci makanan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu
Program Penanggulangan Masalah Kesehatan harus mencakup Aspek
edukatif yang menangani perilakunya dan aspek medis teknis yang
melakukan penanganan epidemiologis.Mengingat apa yang telah
dikemukakan di atas, Penyuluhan Kesehatan karenanya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas
kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, dalam hal
ini petugas puskesmas, mempunyai tugas penyuluhan. Untuk dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas Puskesmas harus
memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang medis teknis serta
di bidang penyuluhan.
BAB IIPENGERTIAN
Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah
tercapainya bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan
batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah mempunyai derajat
kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap kualitas sumberdaya manusia. Hanya
dengan sumber daya yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan
daya saing bangsa. Menyadari hal tersebut, pemerintah Republik
Indonesia telah mencanangkan kebijaksanaan dan strategi baru dalam
suatu Gerakan Pembangunan BerwawasanKesehatan sebagai Strategi
Nasional menuju Indonesia Sehat 2010 pada tanggal 1 Maret
1999.Penyuluhan Kesehatan merupakan suatu gabungan berbagai
kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip prinsip belajar
untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan
maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu. Promosi
kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu,keluarga serta lingkungannya
secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat.Dan salah satu komponen kegiatan penting yang harus
dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dengan pembangunan
sarana air bersih dan sanitasi ialah komponen promosi kesehatan dan
sanitasi. Promosi kesehatan atau sering disebut perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) ialah merupakan pendekatan terencana untuk
mencegah penularan penyakit dalam rangka peningkatan derajad
kesehatan, melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat
secara meluas.
BAB IIITUJUAN DAN SASARAN
1. TUJUANTercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan
lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
2. SASARANDalam penyuluhan Kesehatan Masyarakat, dikenal 2 (dua)
jenis sasaran yakni :A. Sasaran Jangkauan Penyuluhan Kelompok
UmumMasyarakat Umum, baik di pedesaan maupun di perkotaan Kelompok
Khusus Masyarakat di daerah terpencil dan masyarakat terasing
Masyarakat di daerah pemukiman baru termasuk transmigrasi dan di
daerah perbatasan. Masyarakat yang terkena masalah kesehatan,
misalnya pada kejadian luar biasa (wabah) seperti diare, demam
berdarah, malaria dan sebagainya Masyarakat yang rentan terhadap
masalah kesehatan tertentu, misalnya ibu hamil, ibu menyusui,
golongan remaja, manula dan sebagainya Masyarakat yang berada
diberbagai institusi atau forum baik pemerintah atau swasta,
misalnya Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah, Posyandu dan sebagainya
Masyarakat yang mempunyai pengaruh menentukan dalam proses
pengambilan keputusan dan proses pelayanan kesehatan misalnya
pemuka masyarakat, baik formal dan informal (pemuka agama, kepala
adat, ibu rumah tangga dan sebagainya) Kelompok kelompok yang
mempunyai potensi dalam kegiatan penyuluhan, seperti PKK, Karang
Taruna, KNPI, dan sebagainyaB. Sasaran Hasil PenyuluhanTerjadinya
perubahan pengertian, sikap dan perilaku dari sasaran tersebut
diatas, dikaitkan dengan sasaran sasaran program. Misalnya kalau
dikaitkan dengan program KIA, maka salah satu sasaran hasil
penyuluhan ialah meningkatnya pengertian ibu ibu hamil tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur dan meningkatnya
kunjungan ibu ibu hamil datang ke sarana pelayanan kesehatan untuk
memeriksakan kehamilannya.
BAB IVKEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat dilaksanakan dengan kebijaksanaan
sebagai berikut :1. Penyuluhan Kesehatan merupakan bagian Integral
dari setiap program kesehatan dan berfungsi sebagai katalisator
program program tersebut.2. Peningkatan perilaku penduduk dalam
membina hidup sehat juga diarahkan untuk meningkatkan peran
sertanya mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam membina derajat
kesehatannya yand dimulai dari keluarga.3. Penyuluhan kesehatan
merupakan upaya yang dilaksanakan baik oleh pemerintah secara
lintas program dan lintas sektoral, maupun oleh masyarakat,
termasuk swasta.4. Puskesmas dimanfaatkan sebagai Pusat
Pengembangan dan Pembinaan kesadaran dan peran serta masyarakat di
bidang kesehatan di Wilayahnya.5. Sikap mental petugas kesehatan,
terutama petugas kesehatan masyarakat Berorientasi pada aspek
pencegahan dan peningkatan6. Peningkatan penyuluhan kesehatan pada
lembaga lembaga pendidikan dasar, pemerintah dan swasta agar
kesadaran dan perilaku hidup sehat dapat ditumbuhkan dan
dibudidayakan sedini mungkin.
Peneterapan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas dan Wilayah Kerja Puskesmas
Sesuai dengan tujuan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yakni
tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari
individu atau masyarakat dalam bidang kesehatan, sehingga mereka
mau dan mampu melaksanakan cara cara hidup sehat bagi diri atau
lingkunganya serta tercapai peningkatan status kesehatan masyarakat
yang optimal.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka upaya kegiatan
penyuluhan diselaraskan dengan fungsi dan tugas puskesmas serta
kemampuan daripada sumber tenaga, dana dan sarana yang
dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bisa dilakukan ialah :1.
Penyuluhan InstitusiYakni kegiatan penyuluhan yang ditampilkan di
institusi bersangkutan seperti Puskesmas Balai Pengobatan ataupun
di rumah tinggal para dokter dan paramedis.A. Tidak langsung
Memberi ketauladanan serta percontohan yang positif dari para
dokter atau paramedis Puskesmas.Misalnya, kerapihan dan kebersihan
berpakaian, tidak merokok apalagi saat memeriksa pasien, tidak
meludah sembarangan, keramahan dokter dan paramedis dan lain
sebagainya. Penampilan yang rapih dan sehat dari bangunan
Puskesmasnya.Misalnya, Tersedianya tempat tempat pembuangan sampah,
terpeliharanya kebersihan kamar kecil/wc dan penyediaan air bersih,
terpeliharanya kebersihan dan kerapihan ruang periksa, ruang obat,
terpeliharanya kebersihan, kerapihan lingkungan Puskesmas dan
sebagainya. Mempergunakan media penyuluhanMisalnya, memasang poster
di dinding Bila memungkinkan memasang radio cassette yang
menyiarkan lagu lagu kesehatan atau pesan spot radio dan
sebagainya.B. Secara Langsung Dialog di kamar periksa antara dokter
dan pasien (memberi nasihat kepada pasien tentang hal yang
berkaitan dengan penyakit, cara cara hidup sehat dan sebagainya)
Dialog dokter, paramedis dengan keluarga pasien tentang hal hal
yang bisa dilakukan individu pasien atau keluarga untuk upaya
menciptakan hidup sehat. Melakukan Penyuluhan Kelompok di Puskesmas
secara direncanakanMisalnya, saat saat mendesak karena adanya wabah
muntaber, demam berdarah dan lain sebagainya.
2. Penyuluhan di Masyarakat (di luar gedung puskesmas) Pimpinan
Puskesmas dengan aparatnya di samping bertugas memberi pelayanan
kesehatan di Puskesmas juga melaksanakan kegiatan penyuluhan
kesehatan di Puskesmas dan di luar lingkungan Puskesmas.Dalam
melaksanakan program Penyuluhan Kesehatan di masyarakat, sasaran
program penyuluhan adalah masyarakat di lingkungan wilayah kerja
puskesmas.Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas ini direncanakan pelaksanaanya berdasarkan
pendekatan edukatif yakni melalui tahap tahap seperti :a. Pertemuan
tingkat Kecamatan untuk memperoleh kesepakatan dari penguasa
wilayah yakni Camat serta tokoh tokoh masyarakat lainnya baik
formal maupun non forma, serta untuk mendapatkan dukungan dari
mereka.b. Pertemuan tingkat Desa untuk kesepakatan dan dukungan
dari Kepala Desa beserta aparatnya, tokoh tokoh masyarakat atau
masyarakat pada umumnya.c. Melaksanakan survay Mawas diri atau
dikenal dengan istilah, Community Self Survey yakni upaya untuk
mendapatkan data dari masyarakattentang suatu ide atau program
kesehatan yang akan diterapkan kepada mereka, sebagai bahan masukan
dalam perencanaan kegiatan penyuluhan di desa tersebut.Hasil data
yang diperoleh disajikan bersama sama masyarakat dan dipecahkan
bersama alternatif pemecahannya. Hasil yang dicapai merupakan
bentuk rencana kegiatan termasuk didalamnya intervensi kegiatan
penyuluhan masyarakat.d. Dalam pendektan edukatif dari sejak
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian masyarakat terus
dilibatkan.Jadi kegiatan penyuluhan Kesehatan masyarakat yang
dilakukan di luar intitusi Puskesmas adalah ditujukan kepada
masyarakat yang berada dilingkungan wilayah kerja Puskesmas. Agar
program penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan ini berhasil baik
sesuai yang diharapkan, maka diperlukan suatu perencanaan yang
terarah sesuai dengan tujuan dari program dan aparatnya harus mampu
menerapkan metode dan teknik penyuluhan, merencanakan penggunaan
alat peraga dan secara keseluruhan dituntut kemampuan untuk membuat
rencana kegiatan penyuluhan kesehatan diwilayahnya sesuai yang
diharapkan program program kesehatan yang ditunjangnya.
BAB VMETODE DAN TEKNIK PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
1. MetodePengertian sederhana yang disebut metode dalam
penyuluhan kesehatan adalah cara melaksanakan penyuluhan tersebut
kepada masyarakatSedang pengertian teknik ialah segala upaya
tertentu agar cara yang dilaksanakan dapat terwujud secara baik dan
sempurna.Dalam menentukan suatu metode dalam perencanaan kegiatan
penyuluhan kesehatan, perlu dikaji terlebih dahulu tujuan yang
ingin dicapai oleh program kesehatan yang akan ditunjang.Misalnya
apakah program mengharapkan dari adanya intervensi penyuluhan
tersebut terjadinya perubahan pengetahuan masyarakat, perubahan
sikap atau perubahan tindakan tentang misalnya saja pemanfaatan
pelayanan imunisasi oleh ibu ibu hamil dan bayinya, dan
sebagainya.
Sebagai diketahui untuk menggunakan metoda apa yang akan kita
pakai, sangat tergantung kepada unsur apa yang ingin dirubah dari
perilaku masyarakat yang bersangkutan. Dalam perilaku manusia
terdapat 3 (tiga) unsur yang perlu dirubah, agar akhirnya
individu/masyarakat berperilaku positif sesuai yang
diharapkan.Ketiga unsur tersebut ialah :1. Unsur pengetahuan2.
Unsur Sikap3. Unsur TindakanKetiga unsur tersebut secara kesatuan
sering disebut dengan istilah perilaku. Dalam kenyataan sehari hari
untuk mengubah perilaku bisa ditemui beberapa cara yakni : Karena
TerpaksaHal ini disebabkan karena : A. Ingin imbalan (hadiah)B.
Menghindarkan hukuman karena adanya ancaman ancaman tertentuC.
Individu bersangkutan menginginkan adanya hubungan baik dengan
pengajarD. Ingin adanya pengakuan Karena Ingin MeniruYakni tanpa
didasari pemahaman mendalam individu bersangkutan terdorong untuk
berperilaku sesuai yang dilihat, misalnya meniru niru model
pakaian, ikut ikutan mengimunisasikan anaknya, dan sebagainya
Karena Benar benar MenghayatiSeseorang mengubah perilakunya
disebabkan ia benar benar mengetahui arti dan manfaatnya. Misalnya
seseorang melaksanakan cara cara hidup sehat karena didasari
pemahaman mendalam tentang arti dan manfaat hidup sehat bagi diri
sendiri atau keluarganya.Dari ketiga hal tersebut diatas, yang
dianut oleh penyuluhan kesehatan adalah Karena Benar benar
MenghayatiUntuk membuat individu/masyarakat benar benar menghayati
tentang suatu program kesehatan sehingga mereka berperilaku positif
sesuai yang diharapkan kesehatan, maka penyuluhan mutlak perlu
dilakukan terhadap mereka.Cara mengubah Perilaku dengan unsur unsur
yang telah disebutkan terdahulu (pengetahuan, sikap dan tindakan)
memerlukan cara yang berlainan, secara ideal berhasilnya program
penyuluhan di suatu tempat, bila masyarakat sasaran penyuluhan tadi
unsur pengetahuan, sikap dan tindakan berubah secara positif,
sehingga mereka berperilaku sesuai dengan cara cara hidup sehat
yang diharapkan.Berikut ini dapat terlihat beberapa metode/cara
penyuluhan untuk mengubah masing masing unsur perilaku sesuai yang
kita ingin lakukan.
Metode untuk merubah PengetahuanMetode untuk merubah SikapMetode
untuk merubah tindakan
CeramahDiskoLatihan sendiri
KuliahTanya JawabBengkel Kerja
PresentasiRole playingDemonstrasi
Wisata KaryaPemutaran FilmEksperimen
Curah PendapatVideo
SeminarTape Recorder
Studi KasusSimulasi
Tugas Baca
Simposium
Panel
Konferensi
Dari sekian banyak penyuluhan kesehatan tersebut yang paling
sering dilakukan oleh pimpinan Puskesmas atau petugas Puskesmas
yang diserahi tugas penyuluhan ialah : Ceramah yang disertai tanya
jawab Tanya jawab (wawancara) DemonstrasiAgar dalam menggunakan
ketiga metode tersebut dapat berhasil baik, maka berikut ini
disajikan teknik teknik yang dianggap baik untuk penyampaian ketiga
metode penyuluhan yang sering dilakukan oleh pimpinan Puskesmas
atau petugas Puskesmas lainnya diserahi tugas menyuluh.
2. Teknik teknik CeramahSalah satu cara menerangkan atau
menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada
sekelompok pendengar dengan disertai diskusi dan tanya jawab, serta
dibantu oleh beberapa alat peraga yang diperlukan.A. Ciri ciri
Ceramah Ada sekelompok pendengar yang dipersiapkan Ada suatu ide,
pengertian atau pesan yang akan disampaikan Ada kesempatan bertanya
bagi pendengar dan harus dijawab penceramah Ada alat peraga yang
dipergunakanB. Langkah langkah Ceramah Persiapan Menentukan maksud
dan tujuan ceramah Menentukan sasaran pendengaran Mempersiapkan
materi Yopik yang dikemukakan hanya satu masalah, sesuai dengan
kebutuhan kelompok sasaran Mempersiapkan alat peraga Mempersiapkan
tempat dan waktu yang tepat Mempersiapkan undangan/pemberitahuan
Mempersiapkan bahan bacaan (jika diperlukan) Pelaksanaan Perkenalan
diri Mengemukakan maksud dan tujuan (sistematika) Menjelaskan point
point ceramah Menyapaikan ceramah dengan suara jelas dan iramja
yang tidak membosankan Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar
dan tidak tetap duduk di tempat Selingi dengan humor segar
Pergunakan bahasa sederhana Ciptakan suasana relax (santai),
pancinglah pendengar agar turut berpartisipasi Jawab setiap
pertanyaan secara jujur dan menyakinkan Sediakan waktu untuk tanya
jawab Menyimpulkan ceramah sebelum mengakhiri ceramah Tutuplah
ceramah anda dengan mengucapkan terima kasih Bila ada bahan bacaan
sebaiknya dibagikan setelah ceramah selesai PenilaianSuatu ceramah
akan terlihat berhasil bila : Ada respons dari pendengar (dengan
banyaknya pengertian) Terlihat dari isian angket (bila cara ini
dilaksanakan) Adanya usul/minat peserta untuk mendapat ceramah
ceramah sebagai kelanjutan
3. Teknik teknik WawancaraA. Pengertian WawancaraWawancara ialah
merupakan salah satu metode penyuluhan kesehatan dengan jalan tanya
jawab yang diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah
ditentukanB. Ciri ciri Wawancara Ada pihak yang bertanya
(interviewer) Ada pihak yang ditanya (interviewer atau responden)
Seluruh percakapan diarahkan dan dikendalikan oleh pihak
interviewerC. Beberapa sikap yang perlu dimiliki Interviewer saat
melakukan Wawancara Sikap terbuka, jujur dan dapat dipercaya Sopan
terhadap pihak yang ditanya Dapat mengendalikan persoalan persoalan
dan perasaan emosi pribadi Menunjukkan pengertian terhadap apa yang
dikemukakan interviewer/responden Mau memahami individu yang
ditanya dan dapat mendalami masalah yang melatar belakangi-nya
Mudah menyesuaikan diri dalam setiap individu/lingkungan
interviewer/responden Memiliki dedikasi/sifat mendidik serta rasa
tanggung jawab yang tinggi D. Hal yang perlu dalam melakukan
Wawancara ialah : Persiapan Menentukan tujuan wawancara, misalnya
untuk mendapatkan informasi lengkap atau untuk menyampaikan
informasi baru, sehingga sekaligus dapat memotivasi sasaran yang di
interview Menentukan isi pesan (pokok pokok pesan) yang akan
disampaikan, misalnya :a. Arti, tujuan dan manfaat jamban
keluargab. Arti, penyebab dan penanggulangan diare sebelum dibawa
ke Puskesmas dan sebagainya Menentukan sasaran Menentukan waktu
(bisa melakukan perjanjian tentang waktu pelaksanaan dengan calon
interviewer) Menyiapkan pokok pokok pertanyaan untuk pedoman yang
dicatat pada kertas dan siapkan buku untuk mencatat hal hal yang
dianggap perlu Pelajari identitas responden (tempat tinggal atau
latar belakang peri kehidupannya secara sekilas) Pelaksanaan
WawancaraBeberapa hal yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan
wawancara, yakni: Memperkenalkan diri sekaligus mengutarakan secara
singkat tentang maksud dan tujuan melakukan wawancara Sebelum mulai
ke materi wawancara, ciptakan terlebih dahulu suasana menyenangkan,
relax (santai) dan diciptakan keakraban untuk menghilangkan
prasangka dari pihak yang diwawancarai Rumuskan pertanyaan dalam
bentuk dan kata kata sederhana, serta jelajahi situasi jawaban yang
dianggap perlu didalami dengan tetap menciptakan keakraban dan
rendah hati Hal hal yang menjadi perhatian interviewer diarahkan
kepada persoalan, pokok yang akan disampaikan. Pokok pokok
pembicaraan harus selalu dikaitkan dengan hal hal yang menjadi
perhatian interviewer dan secara strategi yang tepat diarahkan pada
pokok persoalan materi Timbulkan kesan pada interviewer, bahwa apa
yang dikatakannya merupakan masukan/hal yang penting Berikan
kesempatan yang baik pada interviewer saat ia menjawab atau
mengemukakan pendapatnya Perlihatkan alat peraga yang cocok, saat
saat diperlukan dalam memberikan penjelasan Tidak melihat catatan
catatan pertanyaan, melainkan pokok pokok yang ditanyakan dicatat
di kertas kecil saja sebagai pegangan Catatlah jawaban yang
dianggap perlu Tidak bicara terlalu cepat dan saat saat terasa
pihak interviewer jenuh, selingi humor segar sebagai intermezo
Pergunakan bahasa sederhana Yakinkan pada mereka bahwa hubungan
baik (keakraban) bisa terjalin terus dengan menyatakan kesediaan
untuk melanggengkan komunikasi bila mereka memerlukan Akhirilah
wawancara dengan ucapan terima kasih, juga harus selalu
mempertimbangkan waktu selama pelaksanaan wawancara, jangan sampai
timbul kejenuhan yang merugikan tujuan wawancara Penilaian
WawancaraUntuk menilai sejauh mana keberhasilan kita melakukan
kegiatan wawancara, ada beberapa pegangan sebagai berikut : Suasana
wawancara menyenangkan (ramah, akrab, tak terasa) Pelaksanaan
wawancara berjalan lancar, tanpa ada kecurigaan Pertanyaan
pertanyaan yang diajukan, dijawab secara wajar (tanpa dibuat -
buat) Setiap pertanyaan yang diajukan gampang dicerna dan diterima
serta dimengerti interviewer Terlihat minat serius interviewer,
dari cara mengemukakan jawaban jawaban
4. Teknik teknik DemontrasiA. PengertianDemonstrasi adalah suatu
cara penyajian pengertian atau ide yang dipersiapkan dengan teliti
untuk memperlihatkan bagaimana cara menjalankan suatu tindakan
adegan atau menggunakan suatu prosedur. Penyajian ini disertai
penggunaan alat peraga dan tanya jawab. Biasanya demonstrasi
diberikan pada kelompok individu yang tidak terlalu besar
jumlahnya.B. Tujuan Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana cara
membuat sesuatu dengan prosedur yang benar.Misalnya Cara membuat
larutan oralit atau larutan Gula Garam (LGG) dalam menanggulangi
rehidrasi pada penderita diare Meyakinkan kepada kelompok (sasaran)
bahwa ide baru tersebut bisa dijalankan, dibuat atau dilaksanakan
oleh setiap orang Meningkatkan minat orang untuk belajar, mencoba
sendiri dengan prosedur yang didemonstrasikanC. PelaksanaanDalam
melaksanakan demonstrasi agar mencapai tujuan yang maksimal perlu
menempuh tahap tahap sebagai berikut : Persiapan Menentukan maksud
dan tujuan Menentukan materi yang akan didemonstrasikan Menentukan
sasaran dengan latar belakang peri kehidupan sosial ekonominya
Menentukan waktu dan perkiraan lamanya waktu untuk demonstrasi
Menentukan alat peraga/alat alat yang akan digunakan dalam
demonstrasi yang dianggap menarik dan cocok Menyesuaikan materi
yang akan disampaikan dengan demonstrasi yang akan dilaksanakan
serta latar belakang sasaran Mengecek secara keseluruhan persiapan
serta peralatan yang sudah disediakan Pelaksanaan Menciptakan
suasana akrab dengan menampilkan sikap ramah dan terpercaya
Menjelaskan materi yang didemonstrasikan dengan memperlihatkan
ilustrasi/alat alat yang dipakai secara teliti dan sabar Memberi
tekanan pada hal hal yangdianggap penting dengan cara mengulang
ulang agar sasaran benar benar mengerti dan mudah mengingatnya
Memberi kesempatam kepada wakil hadirin untuk mengulang apa yang
telah disebutkan dan apa yang dilihat (prosedur telah
diperlihatkan) PenilaianSuatu demonstrasi boleh dikatakan berhasil
baik bila : Banyaknya pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
didemonstrasikan dan jawaban jawaban cukup memuaskan mereka Adanya
usul usul (permintaan melaksanakan demonstrasi serupa atau lainnya
untuk kesempatan lain dengan sasaran lainnya) Dapat dibaca dari
wajah wajah anggota kelompok sasaran, adanya rasa kepuasan setelah
demonstrasi ini selesaiMelihat dari hasil angket, bila kita
membagikan daftar pertanyaan ( angket ) tersebut
sebelumnyaDemikianlah ketiga metode penyuluhan kesehatan tersebut
berdasarkan pengalaman paling sering dilakukan oleh pimpinan
Puskesmas/ Petugas penyuluhan di PuskesmasMudah-mudahan dengan
adanya penjelasan dari teknik-teknik pelaksanaan dari ketiga metode
ini ( Ceramah, Wawancara dan demonstrasi ) dapat menjadi pedoman
dalam upaya penyempurnaan dalam melaksanakan penyuluhan dengan
menggunakan metode-metode tersebut. Ceramah + tanya jawab +
demonstrasi, atau demonstrasi dikombinasikan dengan tanya jawab,
ceramah dengan pemutaran film, dan sebagainya.
BAB VIALAT PERAGA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam penyuluhan kesehatan dikenal beberapa alat bantu peraga
yang sering digunakan atau disebut juga AVA ( Audio Visual Aids ).
Alat peraga ini kegunaannya tak lain adalah untuk lebih memudahkan
kedua belah pihak dalam kegiatan penyuluhan, yakni pihak yang
menyuluh dan pihak yang disuluh.Kemudahan pihak penyuluh dalam
menggunakan alat bantu peragaan saat melakukan penyuluhan adalah :
Memiliki bahan nyata yang ingin disampaikan, baik berupa tulisan,
gambar atau benda-benda tertentu yang bisa diperlihatkan Dapat
menambah rasa percaya diri, karena penyuluh memiliki bahan-bahan
yang lebih meyakinkan Membantu konsentrasi penyuluh terhadap materi
yang akan disampaikan Menghindari kejenuhan penyuluh, karena tanpa
alat bantu peragaan a akan terus bicara yang mungkin melelahkan
atau kurang bisa kontrol terhadap materi yang disampaikan
Mengurangi kejenuhan bagi pihak-pihak yang disuluh sehingga secara
leluasa pihak penyuluh bisa menentukan variasi cara penyampaian
Kemudian dengan alat bantu peragaan ini bagi yang disuluh juga akan
sangat besar sekali manfaatnya, antara lain : Melihat nyata inti
materi yang disampaikan oleh penyuluh, sehingga akan lebih mudah
mencerna serta mengendapkan isi pesan dalam ingatan mereka
Menghindari kejenuhan atau kebosanan, karena pihak yang disuluh tak
sekedar hanya mendengarkan saja, akan tetapi dapat melihat tulisan,
gambar-gambar atau bahan-bahan benda tertentu yang berkaitan dengan
materi yang disampaikan Akan mudah mengingat pesan-pesan yang
disampaikan, tyakni bila lupa bisa menanyakan segera atau tinggal
melihat kembali bahan-bahan materi yang ada pada si penyuluh ( atau
dapat dimiliki pihak yang disuluh, apalagi kalau alat bantu
peragaan tersebut dibuat sedemikan rupa menariknya seperti film,
slide, paster yang indah dan sebagainya.Jadi alat bantu peragaan
untuk penyuluhan, sangat memegang peranan penting yang perlu
diperhatikan.Beberapa alat bantu peragaan untuk penyuluhan dari
mulai yang sederhana sampai dengan yang canggih bisa digunakan dan
pemanfaatannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi ( tempat,
waktu, sasaran, kebutuhan, tujuan, dan sebagainya )Beberapa alat
peraga yang bisa digunakan dalam penyuluhan kesehatan adalah :
Papan Tulis OHP Kertas flipchart dan standarnya Poster Flash card
Flipchart Model Leaflet Benda ( bahan-bahan ) asli seperti bahan
makanan bergizi, oralit, gula garam dan sebagainya Kartu konsultasi
Booklet Poster-kaset Video-film Film SlideDari sejumlah alat peraga
tersebut diatas yang bisa digunakan dalam penyuluhan di Puskesmas
adalah papan tulis, OHP bagi puskesmas-puskesmas di perkotaan,
poster, flash card, flipchart, benda-benda asli, kartu konsultasi,
poster kaset atau lainnya yang disesuaikan dengan situasi kondisi
setempatAlat peraga berupa cetakan seperti poster, leaflet,
booklet, kartu konsultasi, flashcard, flipchart, diproduksi oleh
Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat atau Sub Dinas Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat Dati I, Program-program di lingkungan
kesehatan dan dibagikan untuk kebutuhan Puskesmas yang disalurkan
melalui kantor Wilayah Departemen Kesehatan atau dikirim
langsungUntuk memperoleh sedikit gambaran tentang alat-alat peraga
yang diasa dipakai di puskesmas akan dibahas beberapa jenis alat
peraga seperti : papan pengumuman ( bulletin board ), poster,
leaflet, flashcard dan flipchart1. PAPAN PENGUMUMAN ( BULLETIN
BOARD )Sebagai sarana untuk menempelkan informasi yang dianggap
penting di puskesmas, bisa digunakan papan pengumaman ( bulletin
board ), poster, leaflet, flash card, flip chartMisalnya saja untuk
menempelkan informasi tentang prosedur pelayan kesehatan bagi
peserta ASKES ( PHB ), informasi tentang penanggulangan diare
dengan oralit/ LGG sebelum penderita dibawa ke puskesmas dan
sebagainya
Cara Menggunakan: Papan pengumuman ditempelkan didinding yang
gampang dilihat pengunjung dan ditempat yang cukup sinar agar
terang dan jelas terlihat Gambar-gambar atau tulisan-tulisan yang
mengandung informasi tadi dipasang dalam jangka waktu tertentu,
sering diganti-ganti/ digilir supaya tidak membosankan Bisa juga
memuat foto-foto peristiwa yang dianggap perlu diketahui oleh
pengunjung Informasi atau leaflet, kertas selebaran tentang
informasi kesehatan/ penyuluhan bisa ditempel akan tetapi harus
diganti-gantiKeuntungan papan pengumuman Dapat dibuat sendiri
seusai keinginan Bila cara menantanya indah, bisa merangsang
perhatian orang Menghemat waktu dan bisa mengarahkan pembaca untuk
membaca informasi yang disajikan sesuai dengan urutan Bisa mengajak
pembaca untuk mengetahui sesuatu ptogaram kesehatan atau informasi
lain yang dianggap perlu, misalnya : penanggulangan diare dengan
oralit/LGG, prosedur memanfaatkan pelayanan kesehatan dari ASKES
dan sebagainya Sebagai bahan mengingatkan kembali tentang sesuatu
yang pernah diinformasikan sebelumnya
2. POSTERPengertian:Poster ialah pesan singkat dalam bentuk
gambar, dengan tujuan untuk mempengaruji seseorang atau kelompok
agar tertarik pada obyek materi yang diinformasikan atau juga untuk
mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk bertindakBiasanya
Puskesmas memperoleh distribusi poster-poster yang diproduksi pusat
penyuluhan kesehatan msyarakat atau sub dinas Dati ataupun dari
program-progam lainnyaCara penggunaan : Poster-poster tersebut
sebaiknya ditempel diruang tunggu puskesmas, atau diruang periksa
secara menarik misalnya diberi bingkai yang indah Dapat digunakan
untuk alat bantu peragaan saat melaksanakan ceramah-ceramah
penyuluhan yang dilakukan pimpinan puskesmas atau petugas lainnya
Poster bisa digunakan untuk bahan diskusi kelompok dalam suatu
kesempatan tertentu Bisa ditempel ditempat-tempat umum dimana orang
sering berkumpul3. LEAFLETPengertian:Leaflet adalah selembar kertas
yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusuh untuk
suatu sasaran dengan tujuan tertentuBentuk Leaflet: Tulisan terdiri
dari 200-400 kata dengan tulisan cetak, biasanya juga diselingi
gambar-gambar Isi leaflet harus ditangkap dengan sekali baca Ukuran
biasanya 20x30 cm, misalnya leaflet tentang Demam Berdarah,
Penanggulangan Diare, Imunisasi, dan sebagainyaPenggunaan Leaflet:
Untuk mengingatkan kembali tentang hal-hal pernah
diajarkan/diceramahkan Biasanya leaflat diberikan kepada sasaran
setelah selesai pelajaran/ ceramah, atau dapat juga diberikan
sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang disampaikan
Keuntungan Leaflet Dapat disimpan lama, saat-saat lupa bisa
dilihat kembali. Dapat dipakai sebnagai bahan bacaan rujukan Isi
bisa dipercayakan karena dicetak atau dikeluarkan oleh instasi
resmi Jangkauan dapat mencapau jauh dan dapat membantu media lain
Jika perlu bisa dicetak ulang Dapat dipakai untuk bahan diskusi
pada suatu kesempatanKerugian leaflet Bila dicetak tidak menarik
penampilannya, orang malas menyimpannya Kebanyakan orang malas
untuk membca apalagi bila huruf-hurufnya terlalu kecil dan susunan
guruf tidak menarik Leaflet tidak bisa digunakan oleh individu yang
kurang lancar membaca atau buta huruf4. FLASHCARDSPengertian:Flash
cards ialah beberapa kertas/kartu dengan ukuran kira-kira 25x30 cm
yang berisi tentang suatu masalah atau program tertenti. Bisanya
tulisan terletak dilembar balik dari gambar-gambar yang ada pada
lembar depan.Cara penggunaan : Sejumlah kartu yang telah tersusun
secara berurutan dipegang dengan halaman gambar dihadapkan pada
sekelompok sasaran yang biasanya terdiri dari kurang lebih 30 orang
Saat gambar-gambar tersebut diperlihatkan secara teliti, teks
kata-kata yang ada dihalaman belakangnya dibacakan dengan
seolah-olah kata-kata yang kita sampaikan bukan dari halaman
dibelakang tadi Flash Cards bisa digunakan buat penyuluhan saat
kunjungan puskesmas, Rumah sakit dan sebagainya, baik oleh pimpinan
puskesmas, petugas kesehatan lainnya, guru, kadar kesehatan dan
sebagainya.Keuntungan Flash Cards: Mudah dibawa kemana mana dan
dapat disimpan sebagai bahan materi saat diperlukan Dapat
memudahkan bagi penyuluh yang kurang mampu bicara, karena bisa
membaca teks mater/kata-kata yang ada pada halaman belakang tadi
Jika gambar-gambarnya menarik akan merupakan daya rangsang kelompok
sasaran untuk memperhatikan dan mendengarkan secara tekun5.
FLIPCHARTPengertian:Flipchart ialah beberapa chart yang telah
tersusun secara berurutan dan berisi tulisan dengan gambar-gambar
yang disarukan dengan diikat atau memakai ring spiral sebagai alat
penyaru pada bagian pinggir sisi atas. Biasanya jumlah dari kartu
tersebut sekitar 12 lembar dengan ukuran poster atau ukuran lebih
kecil dengan kertas tebal dan biasanya bisa ditegakkan.Cara
penggunaan FlipChart Tempatkan pada posisis yang cocok dan halaman
informasi gambar atau tulisan hadapkan pada kelompok sasaran
Kemukakan dulu subyek dari informasi yang akan disampaikan Sajikan
tiap gambar dan beri keterangan secara jelas Pesan singkat tapi
mantap Setelah setiap halaman selesai, pindah penjelasan kehalaman
berikutnya dan semua penjelasan merupakan satu kesatuan
informasiKeuntungan Flipchart Isi pokok pembicaraan yang akan
disampaikan dapat dipersiapkan sebelumnya Penyajian yang akan
disampaikan sudah tersusun secara sistematis Dapat disiapkan saat
diperlukan Dari alat-alat bantu peragaan untuk penyuluhan kesehatan
tersebut penggunaannya dapat diatur sesuai dengan situasi dan
kondisi sasaran, tempat, waktu dan juga disesuaikan dengan tujuan
yang ingin dicapai dan kegiatan penyuluhan yang akan
dilaksanakan
C. PERENCANAAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATANAgar suatu kegiatan
program penyuluhan kesehatan msyarakat mencapai hasii optimal, maka
perlu adanya suatu proses perencanaan yang terencana dan
terarahDalam proses perencanaan program penyuluhan kesehatan
terdapat langkah-langkah yang setiap langkah tersebut diperlukan
suatu penganalisaan yang tepat.Langkah-langkah penyuluhan kesehatan
masyarakat sebagai berikut:1. Mengenal masalah, wilayah dan
masyarakatnya2. Menentukan prioritas masalah3. Menentukuan tujuan
penyuluhan4. Menentukan sasaran penyuluhan5. Menentukan isi
penyuluhan6. Menentukan metode penyuluhan7. Menentukan media/alat
bantu peragaan penyuluhan8. Membuat rencana penilaian9. Membuat
rencana jadwal pelaksanaan
1. Mengenal masalah, wilayah dan masyarakatnyaUntuk kepentingan
perencanaan penyuluhan kesehatan sebagain tindakan pertama adalah
mengumpulkan data atau keterangan tentang berbagai hal. Data yang
dikumpulkan tersebut berupa DATA PRIMER ( data yang langsung
dikumpulkan sendiri dari realitas kehidupan masyarakat), ataupun
data Sekunder yakni data yang didapat dari hasil yang dikumpulkan
orang lain atau suatu instansi ( kantor kecamatan, kantor kelurahan
atau sektor lainnya )Dalam pengertian permasalahannya ada 3 unsur
yang perlu dianalisa, yaitu:a) Mengenal masalah ( dari segi program
kesehatan atau penyakit yang akan ditanggulangi, pandangan para
pengambil keputusan dari program yang ditunjang dan sebagainya )b)
Mengenal masyarakatnyaDari segi situasi masyarakat perlu adanya
penganalisaan terhadap sosial budaya setempat yang menyangkut peri
kehidupan masyarakat yang bersangkutan, antara lain yang
menyangkut: Sistem perekonomian dan mata pencaharian hidup Sistem
kekerabatan atau organisasi-organisasi sosial lainnya Sistem ilmu
pengetahuan ( pendidikan ) Sistem bahasa Sistem norma dan
kepercayaan serta agama Sistem kesenian Sistem kebudayaan
materiDengan mengetahui sekilas tentang aspek-aspek budaya unversal
seperti tersebut diatas, kita akan dapat mengawali sesuatu tentang
situasi nyata dari perikehidupan mereka yang menyangkut. Pola waktu
yang bisa dimanfaatkan bagi kebutuhan unuk melakukan kegiatan
penyuluhan Wadah-wadah kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan kegiatan penyuluhan Mempertimbangkan cara penyajian
penyuluhan yang tentunya harus disesuaikan dengan taraf pendidikan
sasaran, bahasa yang difahami mereka, adat kebaisaan, norma dan
kepercayaan mereka yang berkaitan dengan materi yang disampaikan
Bisa mengetahui jalur praktis untuk menyisipkan pesan-pesan
penyuluhan melalui seni tradisional yang digemari Bisa menentukan
strategi dalam menerapkan ide program yang disesuaikan dengan
pemilikan budaya materi yang dipertahankan mereka misalnya
penempatan jamban, air bersih, pembuangan sampah, sumber daya yang
bisa menunjang dan sebagainyaJadi dengan mengetahui aspek sosial
budaya masyarakat yang akan menjadi sasaran penyuluhan tadi, maka
kita dapat menentukan rencana penyuluhan dengan mempertimbangkan
semaksimal mungkin sesuai kondisi sosial budaya masyarakat
setempat.c) Mengenal WilayahDalam perencanaan kegiatan penyuluhan
ini, juga dianalisa tentang wilayah sasaran, misalnya: Lokasi dan
situasi transportasi dan komunikasi Sifat wilayah kering, wilayah
curah hujan cukup tinggi, wilayah perbatasan, pegunungan dan
sebagainya Setelah situasi pengenalan masalah, msyarakat dan
wilayah telah dipahami, maka kita menginjak ke langkah berikutnya
yakni menentukan prioritas masalah
2. Menentukan Prioritas masalahPrioritas masalah dalam
penyuluhan harus sejalan dengan prioritas maslaah yang ditentukan
oleh program kesehatan yang ditunjang. Janganlah penyuluhan
kesehatan menentukan prioritasnya sendiri, karena gal ini kana
menyebabkan program-program berjalan sendiri-sendiriMisalnya:Kalau
program gizi menentukan bahwa xerophtalmia merupakan masalah
prioritas yang akan ditanggulangi, maka penyuluhan akan mengambil
masalah xerophtalmia sebagai prioritas dan dikembangkan secara
terarah segi rencana penyuluhannya.Penentuan masalah prioritas ini
bisa berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain: Akibat
bertanya yang terjadi dari masalah tersebut, sehingga perlu
diprioritaskan penanggulangannya Berdasarkan perkembangan politis,
misalnya kalau masalah ini tidak diprioritaskan penanggulangannya
akan mentyangkut nama baik kesehatan atau pemerintah Berdasarkan
tersedianya sumber daya untuk menunjang upaya penanggulanan
masalah3. Menentukan tujuan penyuluhanSecara sederhana tahap-tahap
kegiatan penyuluhan dapat dilukiskan seperti skema berikut:
PKMIndividu/ kelompok sasaranHasil antara perubahan (
peningkatan )-pengetahuan-sikap-normaPerilaku sehatStatus
kesehatan
Berdasarlam skema diatas maka jelaslah bahwa tujuan jangka
panjang penyuluhan kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan
dengan terciptanya kondisi dari masyarakat untuk berperilaky sehat
atau mau dan mampu melaksanakan cara-cara hidup sehat sebagai
tujuan penyuluhan jangka menengahSedangkan tujuan jangka pendek
adalah terjadinya peningkatan ( sikap, norma atau nilai-nilai
kesehatan dan sebagainyaJadi dalam menentukan tujuan penyuluhan
diperhitungkan apa yang ingin dicapai oleh kegiatan penyuluhan
tadia. Dalam jangka panjangb. Dalam jangka menengahc. Dalam jangka
pendekKarena penentuan dari masing-masing tersebut, akan menyangkut
dalam hal menentukan metode yang akan dipakai dalam rencana
kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan4. Menentukan
sasaranSasaran program kesehatan yang ditunjang dan sasaran
penyuluhan tidak selalu sama. Dalam penyuluhan yang dimaksud dengan
sasaran ialah individu atau kelompok yang diberi penyuluhan. Dalam
menentukan kelompok atau individu sasaran, menyangkut juga sial
strategi penyuluhanMisalnya: tujuan penyuluhan ialah agar ibu-ibu
balita menimbangkan anaknya setiap bulan. Dalam hal ini ini sasaran
penyuluhannya bukan hanya ibu-ibu balita saja, melankan juga para
orang-orang yang berpengaruh dalam mengambil keputusan dalam
keluargaMungkin anak remaja juga dimasukkan sebagai sasaran, dengan
harapan mereka akan bisa membujuk orang-orang tua mereka untuk
menimbangkan anak.5. Menentukan isi penyuluhanSetelah tujuan dan
sasaran ditentukan, maka isi penyuluhan dapat ditentukan. Materi
yang akan disampaikan biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Misalnya : Tujuan mengingkatkan pengetahuan tentang
penanggulangan diare.Dengan tujuan tersebut diatas, maka materi
yang disampaikan adalah pengetahuan praktis yang perlu diketahui
sasran dalam penanggulangann penyakit diare. Atas dasar ini maka
dibuat sistematika isi, misalnya : Pengertian diare Penyebab diare
Akibat kalau tidak ditanggulangi Cara-cara penanggulangan Cara-cara
pencegahanBerdasarkan materi ini penyuluhan yang telah
disistematikan, makan akan secara langsung dapat menentukan pula
metode penyuluhannya.6. Menentukan metode penyuluhanSetelah isi
penyuluhan ditentukan, bahkan telah dirinci pokok-pokoknya yang
akan disampaikan, maka kita menentukan bagaimana caranya
pesan-pesan tersebut disampaikan kepada sasaran.Metode atau cara
penyuluhan yang akan digunakan, tergantung pda tujuan penyuluhan
yang ingin dicapai.Tujuan bisa dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yakni: Tujuan merubah pengetahuan Tujuan merubah sikap Tujuan
merubah tindakanMisalnya kalau tujuan yang ingin dicapai adalah
tentang pengetahuan sasara, maka metoda yang dipakai bisa ceramah,
tugas baca, dan sebagainya. Kalau tujuan yang ingin dicapai
perubahan sikap yang positif dari sasaran tersebut misalnya bisa
dipakai metode pemutaran film, video, role playing dan
sebagainyaSedangkan untuk mengembangkan suatu tindakan atau
keterampilan yang positif dari suatu sasaran, maka bisa dipakai
metode seperti demonstrasi, latihan sendiri, dan sebagainya7.
Menentukan alat bantu peraga penyuluhanDalam menentukan alat bantu
peraga penyuluhan, maksudnya adalah tak lain adalah membantu atau
menunjang agar pesan-pesan yang akan disampaikan mudah dan cepat
diterima oleh sasaran.Alat bantu peragaan yang dipakaipun akan
tergantung dari tujuan, materi pesan dan metode yang dipakai.
Misalnya untuk metode ceramah dapat digunakan alat bantunya seperti
leaflet, psoter, booklet dan sebagainya atau dengan menggunakan
metode demonstrasi alat bantu peragaan yang bisa dipakai misalnya
poster, leaflet, alat-alat, demonstrasi.8. Menetukan waktu dan
tempatDalam perencanaan kegiatan penyuluhan yang dibuat, biasanya
sudah diperkirakan kapan penyuluhan itu akan dilaksanakan, dimana
dilaksanakan. Misalnya sudah diberi ancar-ancar minggu pertama
bulan januari, tempat dibalai desa, posyandu dan sebagainya.
Sedangkan tanggal kepastian dari minggu pertama bulan januari
ditentukan kemudian9. Menentukan pelaksanaan kegiatan
penyuluhanDalam rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanan,
sudah bisa diperkirakan pelaksanaannya. Misalnya materi nomor 2 dan
seterusnya dilaksanakan oleh petugas puskesmas lainnya seperti
bidan, sanitarian dan sebagainya.10. Rencana penilaian harus
tertuangkan juga dalam perencanaan kegiatanPenyukuhan misalnya apa
yang akan dievalusi, kapan dan kelompok mana yang akan dievaluasi
serta indikator apa yang akan dipakai dalam penilaian
tersebut.Jenis evaluasi yang akan dilakukan biasanya ada 2,
yakni:1. Evaluasi kegiatan penyuluhan, yakni menilai
langkah-langkah yang telah dijadwalkan dalam perencanaan yang telah
dibuat. Apakah sesuai atau terjadi perubahan dalam pelaksanaanya,
misalnya tentang jadwal waktu, tempat, alat bantu peraha dan
sebagainya2. Evaluasi hasil kegiatan, yakni sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dengan penyuluhan yang dilaksanakan, misalnya
terjadinya perubahan pengetahuan, sikap atau tindakannya.11.
Membuat jadwal pelaksanaanPokok-pokok kegiatan yang telah
dituangkan tadi sejak dari penentuan masalah, tujuan, sasaran, isi
penyuluhan dan seterusnya dimasukkan dalam suatu matrix, agar kita
lebih gampang melihatnya. Jadwal tersusun dari rencana kegiatan
pentuluhan ini merupakan peduman rencana kerja selama kurun waktu
tertentu, misalnya rencana dalam 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan
sebagainya.
Demikian gambaran tentang penyuluhan yang dapat dilaksanakan di
puskesmas dan wilayah kerja puskesmas.Semoga bermanfaat dan dapat
dugunakan seperlunya dengan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat setempat.