Top Banner
PENGANTAR SISTEM
40

2.1 Pengantar Sistem

May 24, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2.1 Pengantar Sistem

PENGANTAR SISTEM

Page 2: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem

HukumKumpulan aturan-aturan yang membatasi, baik oleh kapasitas sistem itu sendiri maupun lingkungan di mana sistem itu berada, untuk menjamin keserasian dan keadilan.

RekayasaProses masukan (input) yang ditransformasikan menjadi keluaran (output) tertentu.

AwamCara atau metode untuk mencapai suatu tujuan.

MatematikaSet persamaan-persamaan simbolik dengan karakteristik tertentu.

Page 3: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (2)

Geoffrey Gordon (1987)Suatu agregasi atau kumpulan obyek-obyek yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur

Ludwig Von Bertalanffy (1940)Suatu set elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan

Schmidt dan Taylor (1970)Suatu kumpulan komponen/entiti yang berinteraksi dan bereaksi antar atribut komponen/entitinya untuk mencapai suatu akhir yang logis.

Kamus Webster (Webster Third New International Dictionary)Suatu kesatuan yang kompleks yang dibentuk oleh bagian-bagian yang berbeda-beda yang masing-masing terikat pada rencana yang sama atau berkontribusi untuk mencapai tujuan yang sama.

Page 4: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (3)

HickSekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan beroperasi di dalam suatu batasan. Pembatas akan menyaring setiap jenis dan tingkat aliran masukan dan keluaran antara sistem dan lingkungannya.

John BurchSuatu kumpulan dari objek-objek dan ide-ide yang saling berhubungan dan diperintahkan untuk mencapai sasaran/tujuan bersama.

Murdick, Ross, dan Claget (1984)Suatu susunan elemen-elemen yang berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang terintegrasi.

Russel L. Ackof (1968)“… a system is any entity, conceptual or physical, which consists of interdependent parts …”

Page 5: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (4)

Willian A. Shrode & Dan Voich Jr. (1974) Kesatuan yang terdiri atas jaringan kerja

kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan.

Pilihan terhadap hubungan antar tiap bagian akan ditentukan oleh tujuan spesifik sistem.

Kumpulan obyek-obyek yang saling berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang

kompleks

Page 6: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (5)

Obyek Bagian-bagian dari sistem (input, proses, output,

pengedalian, umpan balik, dan batasan). Setiap bagian memiliki beberapa nilai/harga yang

bersama-sama menggambarkan keadaan sistem pada suatu saat tertentu

Interaksi Suatu ikatan antar obyek-obyek dalam proses

sistem, sehingga dihasilkan suatu perilaku sistem. Setiap perilaku mengarah pada performansi.

Page 7: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (6)

Lima unsur utama dalam sistem:1. Elemen-elemen atau bagian-bagian.2. Adanya interaksi atau hubungan antar

elemen/bagian.3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-

elemen atau bagian-bagian menjadi satu kesatuan.

4. Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir.

5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Page 8: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (7)

Elemen yang saling berinteraksi disebut juga subsistem.

Tiap subsistem memiliki input dan output yang berdiri sendiri, dan responnya dapat dijelaskan dengan melihat hubungan yang ada.

Komponen dikatakan mempunyai arti jika terdapat satu atau lebih atribut pada saat tertentu

Komponen yang sama dapat mempunya arti berbeda jika komponen itu ada pada sistem yang lain dan/atau atribut lain padanya yg turut diperhatikan.

Page 9: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (8)

Aktivitas : Setiap proses yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam sistem.

Keadaan aktivitas, atribut, dan komponen pada suatu saat tertentu disebuat keadaan sistem (state of system/level of system), yang bisa saja berubah-ubah atau tetap tergantung pada sistem.

Page 10: 2.1 Pengantar Sistem

Definisi Sistem (9)

Sinergi (synergy): kondisi di mana efek terpada dua macam tindakan melebihi jumlah dari bagian-bagian individualnya.

Sinergi menjadi dasar penggerak pendekatan sistem . “The whole is greater than the sum of its parts”

Sinergi bermanfaat untuk menjawab kebutuhan akan kesatuan entiti-entiti yang terpisah menjadi suatu sistem.

Page 11: 2.1 Pengantar Sistem

Konsepsi Sistem

Konsepsi abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakterisitik kejadian, keadaan mengenai obyek tertentu

Konsepsi Sistem penyajian komponen-komponen pembentuk sistem ke dalam suatu definisi yang mantap. Konsep sistem memiliki beberapa aspek yang mempunyai makna untuk suatu tujuan tertentu

Page 12: 2.1 Pengantar Sistem

Konsepsi Sistem (2)

Aspek konsepsi sistem banyak dipengaruhi Murdick, Ross, dan Claggett (1984), yang digunakan untuk menjelaskan suatu realita.

Aspek-aspek tersebut dipergunakan untuk menjawab pertanyaan: Apa sajakah unsur-unsur sistem itu? Apakah tujuan sistem itu Apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu? Apa sajakah yang diproses sistem itu? Apa yang dihasilkan (output) proses itu? Apa ukuran keberhasilan proses itu?

Page 13: 2.1 Pengantar Sistem

Kerangka Dasar Sistem

Page 14: 2.1 Pengantar Sistem

Kerangka Sistem

Page 15: 2.1 Pengantar Sistem

Kerangka Sistem (2)

Tujuan, standar performansi dan konstrain merupakan restriksi bagi sistem.

Peran restriksi: Mengarahkan pemasukan input ke dalam proses

yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Merupakan acuan untuk mengendalikan proses. Merupakan komponen untuk membangun

kontrol model. Apabila di antara model dan keluaran terdapat kesenjangan (tidak sesuai keinginan) dapat diambil tindakan.

Page 16: 2.1 Pengantar Sistem

Hubungan Subsistem Seri

Page 17: 2.1 Pengantar Sistem

Hubungan Subsistem Paralel

Page 18: 2.1 Pengantar Sistem

Elemen Sistem

Jika sebuah sistem cukup besar yang terdiri dari subsistem-subsistem, maka elemen sistem terdapat pada tingkat yang paling rendah.

Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasikan.

Page 19: 2.1 Pengantar Sistem

Atribut dan Elemen Sistem

Elemen-elemen dari sistem dalam aspek struktural sangat dipengaruhi oleh tujuan. Pengertian elemen dalam hal ini: Bagian penyusun dari sistem (bergantung pada tujuan) Unit dari sistem yang terkecil (sejauh

interest/tujuan/keinginan) Mempunya perilaku tertentu

Atribut Atribut: ukuran dari elemen atau konsepsi kongkrit dari

elemen. Atribut dari elemen harus sesuai dengan tujuan

mempelajari sistem, dan pengukuran atribut harus benar.

Page 20: 2.1 Pengantar Sistem

Atribut dan Elemen Sistem (2)

Page 21: 2.1 Pengantar Sistem

Atribut dan Elemen Sistem (3) Elemen: energi, tenaga kerja,

mesin/peralatan, bahan baku, barang/produk.

Atribut: Energi: jumlah dan ongkos energi Tenaga Kerja: jumlah tenaga kerja dan upah Mesin/peralatan: jumlah, jenis, dan kapasistas Bahan baku: harga bahan baku, jumlah bahan

baku Barang/produk: jumlah permintaan, jumlah

produksi, harga jual.

Page 22: 2.1 Pengantar Sistem

Proses Sistem

Proses total: jumlah bersih semua kegiatan berjalan yang melaksanan konversi input menjadi output.

Proses total: terdiri dari banyak proses kecil.

Hubungan fungsional input-output: fungsi pengalihan (transfer function).

Digunakan dalam membuat desain dan evaluasi dari sistem umpan balik (feedback systems).

Page 23: 2.1 Pengantar Sistem

Batas Sistem [3]

Operasional sebuah sistem sehubungan dengan batas-batas: Buatlah daftar dari semua elemen yang membentuk

sistem tersebut dan buatlah batas-batasnya. Segala sesuatu yang berada dalam ruang disebut sistem, yang berada diluarnya disebut lingkungan.

Buatlah semua arus yang melewati batas. Arus dari lingkungan ke dalam sistem disebut input, dan arus dari dalam batas ke luar disebut output.

Identifikasi semua elemen yang memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran yang ditentukan bagi sistem, masukkan kedalam lingkaran batasnya.

Page 24: 2.1 Pengantar Sistem

Batas Sistem

Pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem (lingkungan)

Menentukan konfigurasi, ruang lingkup, dan kemampuan sistem

Modifikasi terhadap batas dapat mengubah perilaku sistem

Page 25: 2.1 Pengantar Sistem

Batas Sistem [2]

Pelanggan

Penerimaan SuratPemrosesan Pesanan

Inventory

Pesanankonfirmasi

KetersediaanProduk

Inventory

Pelanggan

ProdukPesanan

KetersediaanProduk

Pesanan

Page 26: 2.1 Pengantar Sistem

Kontrol

Murdick, Ross, dan Clagget (1994) kontrol adalah konsepsi inti dari sistem, karena faktor inilah yang menjiwai ide pokok dari pengadaan sebuah sistem.

Kontrol menyebabkan segala sesuatu terlaksana sesuai dengan keinginan/rencana pihak pengendali (controller).

Page 27: 2.1 Pengantar Sistem

Kontrol (2)

Kontrol dapat dirumuskan dengan tahapan: Menetapkan standar prestasi Membandingkan prestasi aktual dengan standar. Mengambil tindakan korektif untuk mengurangi

penyimpangan dari standar

Konsepsi kontrol: Lup terbuka dan tertutup Input-prosesor-output Prosesor sebagai kotak hitam Kontrol dan umpan balik (feedback) Kontrol umpan ke depan (feedforward)

Page 28: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Terbuka

Page 29: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Terbuka [2]

Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan.

Ditandai oleh keluaran yg dipengaruhi masukan, tetapi keluaran terisolasi (tdk memiliki pengaruh terhadap masukan/proses)

Tidak peka, tidak memiliki kontrol terhadap keadaannya sendiri.

Kontrol tergantung pada kebenaran input dan proses.

Page 30: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Terbuka [3]

Page 31: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Terbuka [4]

Sistem perlu memiliki pengendalian yang baik, sehingga perlu dirancang sedemikian rupa .

Sistem relatif tertutup merupakan sistem yang paling baik, bekerja secara otomatis, dan terbuka untuk pengaruh yang baik.

Page 32: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Tertutup

Page 33: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Tertutup [2]

Informasi tentang proses dan/atau outputnya diumpan balik ke kontroler, bila perlu dengan menyesuaikan input dan sistemnya.

Page 34: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Lup Tertutup [3]

Page 35: 2.1 Pengantar Sistem

Input-Prosesor-Output

Input bisa berasal dari output sistem lain.

Output merupakan hasil suatu operasi.

Prosesor meliputi kegiatan untuk mengubah inputoutput.

Ada baiknya analis meneliti output dari sistem sebelum mengidentifikasi unsur lainnya.

Page 36: 2.1 Pengantar Sistem

Prosesor sebagai kotak hitam Konsepsi kotak hitam mencerminkan suatu karakteristik

yang mendasar dari sistem umpan balik yang kompleks. Penyebab:

Kerincian sistem yang sangat beragam dan sulit dipelajari. Kesulitan untuk menentukan kendala/batas;

Salah satu tugas pertama Analis menentukan batas sistem. Manfaat: Membatasi jumlah subsistem yang harus dipelajari. Menekankan betapa pentingnya pengintegrasian semua

subsistem itu. Memusatkan semua upaya dalam bidang-bidang yang paling

menguntungkan. Menciutkan masalah menjadi proporsi yang dapat

dikendalikan.

Page 37: 2.1 Pengantar Sistem

Kontrol dan Umpan Balik

Tujuan umpan balik adalah kontrol. Kontrol: fungsi sistem yang membandingkan output

dengan sebuah standar yang ditetapkan sebelumnya.

Umpan Balik: fungsi yang memberikan informasi atas penyimpangan dari output, dan memasukan informasi ini sebagai input sehingga semua penyimpangan dapat dikoreksi.

Sistem lup tertutup/umpan balik memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya dalam mencapai tujuan tertentu yang didefinisikan sendiri.

Page 38: 2.1 Pengantar Sistem

Lup Umpan Balik

Page 39: 2.1 Pengantar Sistem

Sistem Umpan Balik

Sistem umpan balik positif Menciptakan proses pertumbuhan di mana suatu

kejadian menimbulkan akibat yang memperbesar kejadian berikutknya secara terus-menerus.

Ciri umpan balik positif: ketidakstabilan, ketidakseimbangan, pertumbahan, atau memperkuat.

Sistem umpan balik negatifSelalu berusaha mencapai tujuan tertentu atau keseimbangan, dan berusaha memberikan koreksi sebagai tindakan mengatasi kegagalan mencapai tujuan atau keseimbangan tersebut.

Page 40: 2.1 Pengantar Sistem

Kontrol Umpan ke Depan

Kontrol dilakukan sebelum terjadi penyimpangan dari prestasi kerja yang diharapkan.

Membutuhkan kontrol dari input dan output.

Kontrol bersifat antisipatif.