Menyusun Teks Naratif (Joint Construction) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Bahan Bacaan 2.1 GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Menyusun Teks Naratif
(Joint Construction)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Joint Construction Tahap ini merupakan tahap dimana siswa
akan mulai mengimplementasikan
pemahaman serta kemampuan mereka
dalam menulis teks Naratif.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Di aw al pembelajaran perlu
dijelaskan kepada sisw a bahw a mereka akan menulis teks
tentang topik yang telah
dipelajari, dan proses
menulisnya tidak sekali jadi,
karena mereka akan diberi w aktu untuk merevisi, mengedit
dan memproofread teks yang
mereka tulis.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Dalam melakukan Joint Construction, kegiatan yang dilakukan bisa dua macam,
seperti disarankan oleh Derewianka (1990), yakni:
Guru bersama-sama dengan siswa menulis sebuah teks. Guru bisa berperan sebagai
scribe atau penulis di papan tulis di komputer yang ditayangkan melalui LCD projektor.
Siswa berkontribusi terhadap penulisan teks itu dengan menmberi saran atau
mengungkapkan kalimat-kalimat yang mungkin bisa ditulis dalam teks itu.
1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Cara kedua bisa dilakukan dengan meminta anak-anak menulis dalam kelompok, Caranya yakni:
Anak-anak dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari tiga atau empat orang. 2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kalau siswa dikelompokkan berdasarkan pilihan mereka, maka mereka akan cenderung bekerja dengan siswa itu-itu juga.
Selain itu, pengelompokkan berdasarkan pilihan siswa akan berpotensi
terbentuknya kelompok yang hanya terdiri dari kelopmpok high achiever saja atau
sebaliknya, low achiever saja
a.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
Anak-anak diminta menulis teks yang sudah
dipelajari tentang topik yang sudah dipelajari pula. b.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Dalam tahap ini, peran guru masih sebagai
pembimbing, tetapi siswa sudah mulai
berpartisipasi lebih aktif dalam proses
belajar menulis.
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
c.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Memberikan plan dari jenis teks yang akan
mereka tulis
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
d. Pemberian plan sangat membantu siswa dalam menulis teks yang akan
mereka tulis dan mengukuhkan pemahaman mereka tentang jenis teks yang
dipelajari.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Mendekati setiap kelompok, kalau ada
yang mengalami kesulitan dalam
memulai menulis teks
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
e.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Mengobservasi perkembangan kemampuan
siswa dalam menulis jenis teks yang menjadi
fokus pembelajaran
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
f.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Mengobservasi respon atau tanggapan siswa
terhadap Joint Construction. g.
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Konsultasi antara guru dengan tiap kelompok
mengenai draf teks yang ditulisnya, atau siswa
saling bertukar tulisan untuk saling mendapat
feedback mengenai tulisannya.
h.
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
Ketika konsultasi, guru memberi
feedback kepada siswa yang bisa
menumbuhkan kesadaran siswa bahwa
menulis itu merupakan proses yang
panjang.
i.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
j. Dalam konsultasi, aspek pertama yang harus
diperhatikan adalah struktur organisasi, kemudian
ciri linguistiknya, termasuk grammar, setelah itu
baru mekanik tulisan, seperti tanda baca, huruf
kapital dan sebagainya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan Bacaan 2.1
GP DARING BAHASA INGGRIS/PPPPTK BAHASA
Langkah Kedua Menyusun Teks Menurut Derewianka (1990)
Publishing teks, dengan cara memajang teks yang
ditulis oleh siswa di kelas atau siswa secara bergiliran
menceritakan apa yang telah ditulisnya dan kelompok
lain memberi komentar tentang apa yang telah
ditulisnya.
k.