Top Banner
HARMONISASI REGULASI DAN ARAH POLITIK HUKUM SUMBER DAYA ALAM Mumu Muhajir Tim Kerja Harmonisasi Regulasi & Yayasan Auriga Nusantara 2020
17

20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Aug 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

HARMONISASI REGULASI DAN ARAH POLITIK HUKUM SUMBER DAYA ALAM

Mumu Muhajir Tim Kerja Harmonisasi Regulasi & Yayasan Auriga Nusantara2020

Page 2: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Kajian Harmonisasi

Page 3: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Metodologi Analisis

Analisispemenuhan prinsip

Analisispersandinganpengaturan

Analisisberdasarkan

interpretasi konsepkonstitusionalitas

Analisis sistemhukum

penguasaan SDA

Berdasarkan kelompoknya, 99 indikator dibangun dariprinsip-prinsip umum yang ada dalam TAP MPR IX/2001

Menguji tumpang tindih. Melihat koherensi normadan validitasnyadibangun pada 4 (empat) aspek utama

Putusan-putusan MK terhadap SDA-LH menggambarkan garis-garis besarpenerjemahan Pasal 33 UUD1 3

2 4 Melihat bagaimana relasi antarnorma dibangun di dalam regulasiterkait SDA

Page 4: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Kelompok Undang-Undang yang Dikaji

LH, Agraria dan tata Ruang

•UU No. 5 Tahun 1960 Pokok-pokok Agraria

•UU No. 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup

•UU No. 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang

•UU No. 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumber Daya AlamHayati dan Ekosistemnya

•UU No. 37 Tahun 2014 tentangKonservasi Air dan Tanah

Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan

•UU No. 41 Tahun 1999 tentangKehutanan jo UU No. 19 Tahun2004

•UU No. 18 Tahun 2013 tentangPencegahan dan PemberantasanPerusakan Hutan;

•UU No. 39 Tahun 2014 tentangPerkebunan;

•UU No. 41 Tahun 2009 tentangLahan Pertanian PanganBerkelanjutan

Pertambangan dan Energi

•UU No. 30 Tahun 2007 tentangEnergi

•UU No. 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral danBatubara;

•UU No. 22 Tahun 2001 tentangMinyak dan Gas Bumi;

•UU No. 21 Tahun 2014 tentangPanas Bumi;

•UU No. 30 Tahun 2009 TentangKetenagalistrikan

Kelautan dan Perikanan

•UU No. 31 Tahun 2004 TentangPerikanan sebagaimana diubahdengan Undang-Undang Nomor45 Tahun 2009 TentangPerubahan Atas Undang-UndangNomor 31 Tahun 2004 TentangPerikanan

•UU No. 27 Tahun 2007 TentangPengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimanadiubah dengan Undang-UndangNomor 1 Tahun 2014 TentangPerubahan Atas Undang-UndangNomor 27 Tahun 2007 TentangPengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil;

•UU No. 32 Tahun 2014 TentangKelautan

Pendukung

•UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

•UU No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

•UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial

•UU No. 2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil

•UU No. 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah dan Benda-Benda yang Ada di Atasnya

•UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

•UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan PemberdayaanPetani

•UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

•UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa

Page 5: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

1. Aspek Pemenuhan Prinsip-Prinsip dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan PengelolaanSumber Daya Alam

NKRI

Kedaulatan

Nasionalitas

Kemandirian

DEMOKRASI

Transparansi&

akuntabilitas

PartisipasiMasyarakat

KEADILAN

Keadilan & Pemerataan

PerlindunganMasy. Marjinal

Pemulihanhak

KEBERLANJUTAN

Daya Dukung& Daya

Tampung

Kehati-hatian

Konservasi & Perlindungan

Internalisasieksternalitas

KEPASTIAN HUKUM

Pembagiankewenangan

Pendelegasiankewenangan

Pengaturan di masa transisi

HAK

ASA

SI M

ANU

SIA

ANTI

KO

RU

PSI

Page 6: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

2. Analisis persandingan pengaturan

Penegakanhukum

Hak dankewajibanpara pihak

Perlindunganlingkungan

hidup

Kewenanganpemerintah

Analisis dilakukan terhadap materi muatanundang undang terhadap empat aspek yang dipilih, yaitu kewenangan pemerintah, penegakan hukum, hak dan kewajiban para pihak, serta perlindungan lingkungan hidup.

Page 7: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Contohindikator yang digunakandalam penilaian

Prinsip Tahap Perencanaan Tahap Pemanfaatan Tahap Pengawasan danPenegakan Hukum

Keberlanjutan

Indikator #1

Terdapat pengaturan yang jelas danrinci yang menjamin pola perencanaanruang dan perlindungan sertapengelolaan SDA-LH berdasarkanekoregion, mempertimbangkan dayadukung dan daya tampung yang menjamin keadilan antar dan intra generasi.

Indikator #1

Terdapat pengaturan yang jelasdan rinci untuk membatasipemanfaatan ruang dan sumberdaya alam didasarkanperencanaan yang telah dibuatdan mempertimbangkan dayadukung dan daya tampung.

Indikator #1

Terdapat pengaturan yang jelasdan rinci tentang sanksiadministratif, perdata dan pidanauntuk pemulihan lingkunganhidup oleh pihak yang bertanggungjawab.

Indikator #2

Terdapat pengaturan yang jelas danrinci yang mewajibkan perencanaanpengelolaan SDA-LH didasarkan padaprinsip kehati-hatian.

Indikator #2

Terdapat pengaturan yang jelasdan rinci yang mewajibkanpenggunaan prinsip kehati-hatian dalam pemanfaatan SDA.

Indikator #2

Terdapat pengaturan yang jelasdan rinci tentangtanggungjawab mutlak terhadappencemaran dan kerusakanlingkungan hidup.

Indikator #3

Terdapat pengaturan yang jelas dan rinci tentang perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, terutama yang langka dan terancam punah dalam perencanaan ruang dan sumber daya alam.

Indikator #3

Terdapat pengaturan yang jelasdan rinci tentang perlindunganterhadap keanekaragamanhayati, terutama yang langkadan terancam punah dalampemanfaatan sumber daya alam.

Indikator #3

Terdapat pengaturan yang jelasdan rinci tentang kekhususansanksi dalam perlindunganterhadap keanekaragamanhayati, terutama yang langkadan terancam punah.

Indikator #4

Terdapat pengaturan yang mengatur tentang kewajibaninternalisasi biaya lingkungandalam pemanfaatan SDA.

Page 8: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Interpretasi konstitusionalitas penguasaanSDA

Bentuk penguasaan negaradiwujudkan dalam kewenanganyang yang dilakukan secarakembang-kempis – tidak selaludalam bentuk yang sama.

Beragam putusan MK namundemikian tidak membahas kriterianormatif terhadap kembang-kempisnya kewenangan tersebut.

Sebagai misal, UU Migas mengaturkewenangan pengelolaan yang kuatoleh pemerintah. Tetapi tidakdemikian untuk SDA lainnya. Tidakada penjelasan kapan harus kuat, sedang, dan lemah. Bagaimanakonsekuensinya terhadap kebijakanfiskalnya.

3Kuat Pengelolaan

Keterlibatan langsungpemerintah sebagai subyek

hukum melakukan hubunganhukum

Sedang

Kebijakan Kebijakan dilakukan denganmenyusun perencanaan

PengurusanPengurusan dilakukan

dengan mendelagasikanpengelolaan kepada pihak

ketiga

Lemah

PengaturanPemerintah menerbitkan

aturan untuk melaksanakanpengurusan SDA-LH

PengawasanPengawasan dilakukan untuk

memastikan pengelolaanberjalan sesuai ketentuan

Page 9: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

4. Rute pembangunan sistem hukumpenguasaan dan pengelolaan SDA-LH

Penentuan prinsipSDA-LH

Penjabaran prinsiptersebut dalamnorma umum

Pengaturan sektoraldengan pedoman

norma umum

Perumusan azasdalam undang-undangberdasarkan prinsipdalam TAP MPR IX/2001.

Penjabaran aspekdalam azas-azas SDA-LH.

Menguraikan aspek-aspek pengelolaanSDA-LH ke dalamnorma, standar, prosedur dan kriteria.

Mengatur normaacuan bagi undang-undang sektoral.

Penyusunan norma, standar, prosedur dankriteria sektoraldengan merujuk normaumum.

Page 10: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

1. Temuan atas Pemenuhan prinsipharmonisasi

53%

44%

39% 46

%

57%

N K R I K E B E R L A N J U T A N K E A D I L A N S O S I A L D E M O K R A S I K E P A S T I A N H U K U M

PEMENUHAN RATA -RATA PR INS IP DALAM HARMONISAS I REGULAS IDari keduapuluh enam undang-undangyang dikaji, pemenuhan prinsip NKRI dankepastian hukum yang paling dominan, hingga di atas 57%. Sementara keadilansosial justru sangat rendah (39%).

Lemahnya pemenuhan prinsip tersebutjuga menunjukkan sebagian besarundang-undang tidak mengatur lengkapkerangka hukum mulai dari azas-norma-dan prosedurnya.

Page 11: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

TEMUAN LAIN1. Perlindungan Lingkungan Hidup Belum

Terarusutamakan dalam PeraturanPerundangan di Bidang Sumber DayaAlam

2. Batas Kepemilikan dan PenguasaanPerusahaan Maupun KelompokPerusahaan Belum Diatur dalamSebagian Besar Undang-Undang SumberDaya Alam

3. Belum banyak mengatur ProsedurKeberatan dan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan

4. Tidak Diaturnya Pengaturan MengenaiDistribusi Manfaat

5. Minimnya Perlindungan TerhadapPemanfaatan Sumber Daya AlamSecara Tradisional

6. Tidak Diaturnya Mengenai PengaturanAnti-Konflik Kepentingan dalam Undang-Undang Terkait Sumber Daya Alam

7. Tidak Adanya Sanksi yang Tegas Terkaitdengan Penggunaan Lahan Secara TidakSah oleh Perusahaan

8. Belum Tegasnya Perlindungan terhadapSumber Daya Hayati

9. Belum banyak diatur ProsedurPengawasan dan Penegakan Hukum Lapis Kedua

Page 12: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

2. Temuan analisis persandingan pengaturan

Aspek Kewenangan Aspek Hak Dan Kewajiban

Aspek PerlindunganLH

Aspek PenegakanHukum

Perbedaan pengaturan bakukerusakan, daya tampung, dayadukung.UU4/2009 menyebutnya secarakhusus. UU41/1999 tidak diaturmengatur dengan istilah yang samatetapi menyebutkan istilah“perubahan fungsi hutan” sebagaikriteria kerusakan. UU 39/2014 menyebutkan istilah pelestarianlingkungan hidup sebagai kewajiban.

Perlindungan hak dan aksesmasyarakat.Dalam UU41/1999 diaturmengenai perlindungan tanah danakses masyarakat yang terdampakdari pengurusan hutan. Dalam UU 39/2014 (Perkebunan) tidakdisebutkan, tapi diatur pidanapemberian izin di dalammasyarakat hukum adat.

Izin di luar alokasi pemanfaatanruangUU26/2007 dan UU41/1999, membatasi dengan tegaspenerbitan izin di luar ruang. Tetapi tidak demikian dengan UU lainnya.

Izin tanpa alokasi ruang.UU4/2009 membatasi bahwa izinhanya dapat diberikan setelahpenetapan alokasinya. UU41/1999 membatasi tetapidapat dikesampingkan. UU39/2014 tidak mengatursecara khusus, IUP dapatdiberikan di manapun asalkanbukan kawasan hutan.

Korwas penyidikan.UU41/1999 PPNS dapat langsungmenyampaikan berkas ke Penuntut, tanpa melalui korwas penyidik. Undang-undang lainnya mengaturkeharusan PPNS untukmenyampaikan, mendapatkanpersetujuan penyidikan dari korwaspenyidik, Polisi.

Page 13: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Lanjutan...

Pada UU 39/2014, keterbukaan disebutkan di tingkat azas, tapi pada tingkat normatif dilakukansecara terbatas jenis informasi yang terbuka hanyaterkait dengan pelaporan usaha perkebunan. Itupun tidak tidak diatur dengan jelas bagaimanainformasinya harus dibuka kepada publik.

Bagian Pemenuhan Pasal

Azas Keterbukaan informasi publik Pasal 2

Norma Pelaporan usaha perkebunanmerupakan informasi publik

Pasal 99 (3)

Prosedur Tidak diatur – harus diatur melaluiperaturan Menteri

Pasal 99 (5)

Bagian Pemenuhan Pasal

Azas Transparan Pasal 2

Norma Penetapan WP bersifat transparan Pasal 10

Prosedur Wajib mengumumkan rencanausaha di WIUP, WPR, WIUPK

Pasal 23, 64, 85

Pemenuhan terhadap azas dilakukan secara beragam dalamberbagai perundang-undangan, ada yang diatur hanya pada tingkatazas, ada yang pada tingkatan normatif, maupun hingga prosedur.

Dalam UU 4/2009, transparansi menjadi azas, sementara normanya bersifat umum bahwa wilayah pertambangan dilaksanakan secara transparan. Kemudian di berbagai pasal berikutnya dijelaskanbahwa wilayah-wilayah usaha pertambangan wajibuntuk diumumkan.

Page 14: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

3. Temuan Interpretasi konstitusionalitaspenguasaan SDA

MK 001/PUU-I/2003, 021/PUU-I/2003, 30/PUU-VIII/2010, dstTolak ukur penguasaan negara:• Sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (kemanfaatan bagi rakyat, partisipasi

publik, penghormatan rakyat terhadap SDA) ( MK 3/PUU-VIII/2010 mengenai pengujian Undang-Undang No. 27 Tahun 2007)

• Prinsip dalam demokrasi ekonomi (Asas efesiensi berkeadilan, asasberkelanjutan, asas berwawasan lingkungan, asas kemandirian, asaskeseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi (21-22/PUU-V/2007 mengenai pengujian UU No. 25 tahun 2007 dan 72/PUU-VIII/2010 mengenai pengujian UU No. 41 Tahun 1999)

• Pengutamaan hak rakyat (MK. 30/PUU-VIII/2010 mengenai pengujianUndang-Undang No. 4 Tahun 2009)

• Perlindungan keberadaan hak masyarakat adat dan marjinal (35/PUU-X/2012)

• Peranan swasta tidak menghilangkan penguasaan negara atassumber daya alam – penguasaan tersebut tidak hanya berkaitandengan penarikan pajak, tetapi juga memastikan tujuan sosiallainnya terpenuhi (mis. Memastikan swasta juga memenuhikewajiban lingkungannya). Pengutamaan BUMN.

MK 25/2010 pengujian atas UU 4/2009

Penetapan WPR diutamakan sebelumpenentuan WPN dan WUP.

MK 45/2011 pengujian atas UU41/1999

Penetapan kawasan hutan tidak bolehmenghilangkan hak masyarakat yang hidup dari hutan secara sewenang-wenang.

MK 55/2010 pengujian atas UU 18/2004

SebelumPenegakan hukum pidana(formil), terlebih dahulu memperhatikanhubungan hukum perdata subyek hukumdalam menyelesaikan konflik perkebunan

Page 15: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

4. Rute pembangunan sistem hukumpenguasaan dan pengelolaan SDA-LH

A. Falsafah pengaturanpenguasaan dan pengelolaan SDA-LH

B. Prinsip penguasaan dan pengelolaan SDA-LH

A. Prinsip keutuhan NKRI.B. Prinsip keberlanjutan.C. Prinsip keadilan sosial.D. Prinsip demokrasi.E. Prinsip kepastian hukum

C. Penerjemahan prinsip dalamnorma

Sistem hukum

1. UU Payung: lexgeneralis: UUPA, UUPLH, UU PenataanRuang

2. UU sektoral

Prinsip penguasaan dan pengelolaan SDA

1. Pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan SDA-LH

2. Pengelolaan SDA-LH

Page 16: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Arah kedepan

Sinkronisasi perencanaan pembangunan (RPJM, RPJP, dll) dengan perencanaan legislasi (proglenas, Propem Perda Provinsi dan Kabupaten/Kota).

3Perlu ada pemantauan dan evaluasi atas peraturan perundang-undangan yang berlaku

4Penguatan kelembagaan yang melakukan sinkronisasi dan harmonisasi legislasi

5 6 Membuka ruang lebih banyak keterlibatan publik dalam penyusunan legislasi

Membangun undang-undang pokokyang mengatur prinsip SDA-LH dan penjabarannya (sebagai umbrella act), sehingga kemudian dapatdigunakan untuk mengharmoniskanUU sektoral lainnya.

Membangun rumusan dan batasanprinsip-prinsip SDA-LH dan menyusun pembenahanberdasarkan prinsip-prinsiptersebut pada masing-masing UU sektoral.

1 2

Page 17: 20200513 Harmonisasi Regulasi dan Arah Politik Hukum SDA · 2020-05-13 · LingkunganHidup •UU No. 26 Tahun2007 tentang PenataanRuang •UU No. 5 Tahun1990 tentang KonservasiSumberDayaAlam

Terima Kasih /