Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Abdullah, T. (1996). “ Di Sekitar Pengajaran Sejarah yang Reflektif dan Inspiratif”. Dalam Jurnal Sejarah Pemikiran, Rekonstruksi, Persepsi oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika Abdulghani, R. (1995). Problem nasionalisme, regionalisme dan keamanan di Asia Tenggara. Yogyakarta: Duta Wacana Press Adams, G.R , Gullotta, T.P. (2000). Adolescent Life Experiences. San Diego California: Academic Press. Adisusilo, S. (2011). Nasionalisme- Demokrasi-Civil Society. Yogyakarta: USD. Aiken. L. R. (2002). Attitudes and related psychosocial constructs. Theories, assessments, and research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Al-Banna. H. (1999). Majmu’ah Rasail Al-Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna: Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin. Surakarta: Eraintemedi Al-Ghazali, A. H. (2001). Peta Pemikiran Hasan Al-Bhanna, Meretas Jalan Kebangkitan Islam. Solo: Era Intermedia. Ali, A.S. (2009). Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa, Jakarta: LP3ES Al Muchtar, S. (2001). Epistimologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri. Al-Qaradhawi, Y. (2001). Al-Islam Kama Nu’min Bih Dawabith wa Malamih,/ Reposisi Islam: Terj. M.Arif Rahman, Jakarta& Kairo: Al-Mawardi. Allen. L & Edwards. (1985). Multiple Regresion and the Analysis of Variance and Covariance. Ner York: W.H.Freeman and Company. Anam, C. (1999).Pertumbuhan dan Perkembangan Nahdlatul Ulama. Surabaya: Bima Satu Anderson, B. (1999). Komunitas–Komunitas Imajiner: Renungan tentang Asal Usul dan Penyebaran Nasionalisme: Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anderson L.W & Krathwohl, D.R. (2001). A.Taxonomy for Learning, Teching and Assessing. New York: David McKay Company Anggraini, L (2010). Membangun Komitmen Dalam Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dan Kewarganegaraan Melalui Pengembangan Sketsa Mewarganegaraan Multi Dimensional. Bandung: Lab PKn UPI. Anshari, E.S.(1997). Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Jakarta: GIP Ary, Donald, Jacobs, L C. & Rezavieh, A. (1979). Introduction To Research In Iducation. New York : Holt, Rinehart and Wingston Inc.
15
Embed
202 - UPI | Institutional Repository | repository@UPI - …repository.upi.edu/13987/10/S_IPS_0908406_Bibliography.pdf · Konteks Berteologi di Indonesia. ... Pancasila dan Kedaulatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
202
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, T. (1996). “ Di Sekitar Pengajaran Sejarah yang Reflektif dan Inspiratif”.
Dalam Jurnal Sejarah Pemikiran, Rekonstruksi, Persepsi oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika Abdulghani, R. (1995). Problem nasionalisme, regionalisme dan keamanan di Asia
Tenggara. Yogyakarta: Duta Wacana Press Adams, G.R , Gullotta, T.P. (2000). Adolescent Life Experiences. San Diego
California: Academic Press. Adisusilo, S. (2011). Nasionalisme- Demokrasi-Civil Society. Yogyakarta: USD. Aiken. L. R. (2002). Attitudes and related psychosocial constructs. Theories,
assessments, and research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Al-Banna. H. (1999). Majmu’ah Rasail Al-Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna: Risalah
Pergerakan Ikhwanul Muslimin. Surakarta: Eraintemedi Al-Ghazali, A. H. (2001). Peta Pemikiran Hasan Al-Bhanna, Meretas Jalan
Kebangkitan Islam. Solo: Era Intermedia. Ali, A.S. (2009). Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa, Jakarta: LP3ES Al Muchtar, S. (2001). Epistimologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung:
Gelar Pustaka Mandiri. Al-Qaradhawi, Y. (2001). Al-Islam Kama Nu’min Bih Dawabith wa Malamih,/
Reposisi Islam: Terj. M.Arif Rahman, Jakarta& Kairo: Al-Mawardi. Allen. L & Edwards. (1985). Multiple Regresion and the Analysis of Variance and
Covariance. Ner York: W.H.Freeman and Company.
Anam, C. (1999).Pertumbuhan dan Perkembangan Nahdlatul Ulama. Surabaya: Bima
Satu Anderson, B. (1999). Komunitas–Komunitas Imajiner: Renungan tentang Asal Usul dan
Penyebaran Nasionalisme: Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anderson L.W & Krathwohl, D.R. (2001). A.Taxonomy for Learning, Teching and
Assessing. New York: David McKay Company Anggraini, L (2010). Membangun Komitmen Dalam Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Dan Kewarganegaraan Melalui Pengembangan Sketsa Mewarganegaraan Multi Dimensional. Bandung: Lab PKn UPI.
Anshari, E.S.(1997). Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Jakarta: GIP Ary, Donald, Jacobs, L C. & Rezavieh, A. (1979). Introduction To Research In
Iducation. New York : Holt, Rinehart and Wingston Inc.
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ary, Donald, Jacobs, L C. & Sorensen,C. (2011). Introduction To Research In Iducation. New York: Wadsworth.
Asshiddiqie, J. (2008). Ideologi Pancasila dan Konstitusi. Jakarta: MKRI Atkinson, R.L et.al. (2003). Introduction to psychology. New York: Harcourt Brace
Jovanovich. Azra, A. (1996). Pergolakan Politik Islam. Jakarta: Paramadina. Azra, A. (1999). Konteks Berteologi di Indonesia. Jakarta: Paramadina. Azra, A.(2006). “Pancasila dan Identitas Nasional Indonesia: Perspektif
Multikulturalisme”, dalam Restorasi Pancasila. Jakarta: Fisip UI & P2D . Azra, A. (2009). Nasionalisme, Etnisitas, dan Agama di Indonesia: Tantangan
Globalisasi. Jakarta: PBB UIN Sharif Hidayatullah Jakarta. Azwar, S. (2003). Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S.(2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barbara, W.(1982). Nationalism and Ideology. New York: WW Norton &Co. Bauer, O.(2003). What Is a Nation ? dalam Nationalism in Europe 1815 to Present.
London: Routledge. Bell, D.(1980). The End of Ideologi. New York: Free Press. Bellah, R.N.(1976). Islamic Traditions and Problems of Modernization. New York:
Happer & Raw Best, J.W. (1970). Research in Education. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Bloom, B. S., Krathwolh, D. R., Masia, B. B. (1980). Taxonomy of Educational
Objectives. New York : Longman Inc. Bruinessen, M.V. (1994). NU. Tradisi, Relasi-Relasi, Pencarian Wacana Baru:
Yogyakarta: LKIS. Bukhori, I. (1992). Hadits Shahih Bukhori jilid 4. Jakarta: PT Bumi Restu Budimansyah,D.(2009). Pembelajaran Pembudayaan Nilai Pancasila. Bandung:
Genesindo. Bungin, B. (2005). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Cheppy, H. C. (1988). Ideologi Politik. Yogyakarta : Hanindita. Cheppy, H. C. (1990). Pendidikan Moral Dalam Beberapa Pendekatan.Jakarta:
Depdikbud
202
204
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Crain, W. C. (1985). Theories of Development. New Jersey: Prentice-Hall. Creswell, J.W.(1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approaches.
London: Sage Publication. Creswell, J.W. (2008). Education Research. New Jersey: Pearson Education Ltd. Creswell, J.W.(2009). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
Approaches . California: Sage Publication. Cronbach, L.J. (1970). Essential of Pschological Testing. New York: Harper and Raw. Crow, L. D. and Crow, A (1987). Educational Psycologi. New York: : American Book
Company. Darajat, Z.(1984). Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Darmaputera, E. (1997). Pancasila and The Search for Identity And Modernity: A
Cultural and Ethical Analysis. Boston: Joint Graduate Program (Ph.D)., Boston and Andover Newton Theological School.
Darmodiharjo, D. (1979). Menjadi Warga Negara Pancasila. Jakarta: Balai Pustaka. Dault, A. (2005). Islam dan Nasionalisme, Reposisi Wacana Universal Dalam Konteks
Nasional. Jakarta: Pustaka: Al-kautsar. Deliarnoer. (1983). Islam, Pancasila dan Asas Tunggal. Jakarta: Yayasan
Perkhidmatan Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya. Depdiknas. (2006a). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas. (2006b). Pedoman Pengembangan Silabus. Jakarta: Puskur Depdiknas . (2004). Panduan Penyusunan Silabus. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: PUSKUR. Depdiknas. (2010). Pedoman Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Jakarta: Puskur. Dipoyudo, K. (1984). Pancasila Arti dan Pelaksanaannya. Jakarta : CSIS. Djaharuddin, S. (2010). Penerapan Nilai -Nilai Pancasila. Surabaya: DHD 45 Jatim. Djahiri, A.K . (1986). Menelusuri Dunia Afektif Pendidikan Nilai dan Moral.
Bandung : Penerbit Lab Pengajaran PMP-KN Echols, M. J. dan Shadily. (1992). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Effendy, B.(1998).Wawasan Alqur’an Tentang Masyarakat Madani. Jakarta: BPRPP DKI
Ekajati, E. S. ( 2004). Kebangkitan Kembali Orang Sunda: Kasus Paguyuban
Pasundan, 1913-1918. Bandung: Pusat Studi Sunda bekerjasama dengan Kiblat. Eko, M. (1988). Kepemimpinan Pancasila. Semarang: Pilardaya Ratna. Emery, J.L. (2007). The Predictive Validity of Thinking Skill Assesment: A Cobined
Analysis of Three Cohorts.A.Cambridge Assesment. University of Cambridge Local Examination Syndicate.
Pluto Press Faisal, S. (1988). Dasar dan Tehnik : Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional Feisal, J.A. (2005). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta; Gema Insani Press. Feillard, A.(2008). NU vis a vis Negara, Pencarian Isi Bentuk dan Makna. Yogyakarta:
LKIS. Frankel, J.R.(1977). Haw to Teach Abaut Values: An Analtical Approah: Englewood
Cliff, New Jarsey: Practice- Hall, Inc. Fitzgerald, J. (1977). Towards a Theory of HistoryTeching. Dalam Judi macinolty and
woman little (Eds.) A new look at history teaching (hal. .137-161). Sydney: the history teachers association of new south wales.
Fredrick, W. H.dan Soeroto.S. (1984). Pemahaman Sejarah Indonesia.Jakarta: LP3ES. Furter, B.R.(1989). Psychology . Boston: Houghton Mifflin Company Gagne, R.M.,et.al. (1992). Principles of Intructional Design. Orlando: Holt, Rinehart
and Winston. Gellner, E.(1983). Nation and Nationalism: New York: Cornel University Press. Gerungan, W. A. (1982). Psikologi Sosial. Bandung : Eresco. Greenfeld, L. (1995) Nationalism: Five Roads to Modernity.Cambridge, MA: Harvard
University Press. Grosby, S. (2005). Nationalism. Oxford University Press. Goldman, R. (1964). Religious Thinking fromCchildhood to Adolescence. London:
Routledge & Kegan Paul. Gordon, W.J.J. (1981) Synectics: The Development of Creative Capacity. New York:
Harper and row, Publishers. Gufron, A.(2008). Filsafat Pengembangan Kurikulum. Fondasia. Jurnal Ilmiah Fondasi
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gullotta, T.P., Adams, G.R , (2000). Adolescent Experiences. San Diego California:
Academic Press. Gunaji. (2009). Resolusi Jihat NU 1945. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Gunawan, R. (2008). Hubungan Pendidikan Sejarah Dan Lingkungan Keluarga
Dengan Sikap Nasionalisme.Disertasi Doktor Pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hadi, S.(1987). Statistik II. Yogyakarta: Fak Psikologi UGM. Hadi, S. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Hamalik, Oe. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hasan, S.H.(2012). Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan Pembelajaran:
Bandung: Rizqi Hasbown. (1992). Nasionalisme Menjelang Abad XXI. Yogyakarta: Tiarawacana Heru, M. (2009). Pancasila dan Kedaulatan Bangsa. Makalah Seminar Tanggal 19-11-
2009 Kerjasama Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pendidikan Pelita Kencana.
Hertz F. (1971). Nationality in History and Politics, A Study of the Psychology and
Sociology of National Sentiment and Nationalism. London: Routlede&Kegan Paul.
Hill, C. P. (1956). Saran-Saran tentang Mengajarkan Sejarah. Terj. Haksan W.Jakarta:
Perguruan Kem. P. P dan K. Hornby, A. S. (2000). The Advanced Learned’s Dictionary of Carrent English.
London : Oxford University Press. Hizam, I .(2007). Kontribusi Minat Belajar dan Kemampuan Klarifikasi Nilai Sejarah
Dalam Pembentukan Sikap Nasionalisme”. Jurnal Penelitian Keislaman .Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram, Vol. 3, No. 2, Juni 2007: 287-300 .
Hurlocks, E.B.(1976). The Psichology of Andolescence. New York: Houghton Mifflin. Husaini, A. (2009). Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam.
Jakarta: Gema Insani. Hutagalung, B.R (2001). "10 November '45. Mengapa Inggris Membom Surabaya?" .,
Jakarta : Millenium .
Hutagalung, B.R. (2010) Serangan Umum 1 Maret 1949. Dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta: LKiS
Iriani, S.Y. (1992). Disintegrasi Uni Soviet dan Negara Negara Bagiannya. Jurnal Ilmu-
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Isaac, S., & Michael, W B. (1997). Handbook in Research and Evaluation. San Diego:
Educational and Industrial Testing Services Jarmanto. (1982). Pancasila. Yogyakarta : Liberty. Jimmi, H.(2008). Pancasila.Yogyakarta: Swagati Press. Kaelan.(2002). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma. Kahin,G.M.T. (1995). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan dan UNS Press. Kahle, L.R, Ed. (1983). Social Values and Social Change: Adaptation to Life in America, New York: Praeger Kansil, C.S.T.dan Christine, S.T. (2011). Empat Pilar Berbangsa dan
Bernegara.Jakarta: Renikacipta Kansil, C.S.T. dan Julianto.(1990). Sejarah Perjuangan Pergerakan
and Issues.Monterey: CA Books/Cole Publising Co. Kartodirjo, S. (1992a). Fungsi Pengajaran Sejarah Dalam Pembangunan Bangsa.
Surakarta : PPS UNS. Kartodirjo, S (1992b). Sejarah Nasional Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Program
Pascasarjana UGM. Kartodirjo, S (1999). Multi Dimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasioanlisme dan
Negara Kesatuan. Yogyakarta: Kanisius. Kartodirdjo, S.(2003).Pembangunan Bangsa: Kesadaran Nasional, Kesadaran dan
Kebudayaan Nasional. Yogyakarta: Aditya Media. Kartodirdjo, S.(2003). Multi Dimensi Pembangunan Bangsa: Etos Nasionalsime dan
Negara Kesatuan. Yogyakarta: Kanisius. KBBI (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jakarta : Balai Pustaka. Kemdikbud. (2013). Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar, Sekolah Menengah Atas
(SMA/MA). Jakarta: Balai penelitian & Pengembangan Puskur. Kemenag. Kab. Jember (2012). Data Pendidikan Islam. Mapenda, Kemenag Kab.
Jember. Kneller, G.F.(1971). Introduction to the Philosophy of Education. New York: John
Willey Sons Inc. Kerlinger, F.N.(1992). Azas-Azas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: UGM Press.
208
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 Tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.
Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/1998 Tentang Pencabutan P4 dan Penetapan
Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Knight, G.R.(2007). Issues and Alternativer in Education Philosophy: Filsafat
Pendidikan, Terj.M.Arif. Yogyakarta: PPS UIN Sunan Kalijaga & Gama Media. Kochhar, S.K.(2008). Teaching of History. New Delhi: Sterling Publisher Kohn, H. (1965).Nationalism Its Meaning and History. Florida: Robert E.Krieger
Publising Kohn, H. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya: Terj. Sumantri M. Jakarta:
Erlangga. Krech, D., Crutchfield. R.S., Ballachey, E.L. (1962). The Individual in Society. New
York: Mc-Graw-Hill. Krisantono. (1984). Pandangan Presiden Suharto Tentang Pancasila . Jakarta : CSIS Krug, Mark. M. (1967). History and the Social Sciences. Walthan Mass: Braisdell. Koentjaraningrat. (1993). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia. Kuntowijoyo. (1997). Identitas Politik Umat Islam. Bandung: Mizan. Kuntowijoyo . (2008). Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara wacana Lab.Pancasila IKIP Malang. (1981). Glosarium Sekitar Pancasila: Malang IKIP
Malang Langgulung, H.(1986). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi.Jakarta:
Pustaka.Al-Husna Langgulung, H. (1988). Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna Lardizabel, A.S. et al.(1978). Principles and Methods of Teaching. Manila:Rizal
Avenue. Larrain, J. (1996). The Concept of Ideology: London: Hutchinson, Lemin, M., Potts, H. and Welsford, P. (1994). Values Strategies for Classroom
Teachers.Melbourne: ACER. Lickona, T. (2012). Educating for Character,Mendidik Untuk Membentuk Karakter.
(Terj.J.A. Wamaungo). Jakarta: Bumi Aksara.
209
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Longsreet, W.S and Shane. (1993). Curriculum for a New Millenium. Needham Heights,MA: Allyn & Bacon.
LPPKB.(2005). Pedoman Umum Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan
Bernegara. Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara.
Lu’aili, N.(2008). Hubungan Prestasi Belajar Sejarah, Wawasan Kebangsaan dengan
Sikap Nasionalisme Siswa SMPN I Sukowono. Jurnal Pendidikan dan Humaniora. FKI-FKIP UNEJ Jember. Vol. 15 Th.2008: 79-94.
Lubis, H.N.(2008). Potret Nasionalisme Bangsa Indonesia Masa Lalu dan Masa Kini.
Jurnal Negarawan. No.8 Mei Tahun 2008 Maftuh, B dan Makah A.K. (2007). Pengantar Pendidikan Nilai. Bandung:
CV.Maulana. Madjid, N. (200). Islam Dokrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina Mar’at. (1984). Sikap Manusia Perubahan dan Pengukurannya. Jakarta : Ghalia . Mc.Millan, J. dan Schumacher, S. (2001). Research in Education. New York:
Longman. Megawangi, R.(2004). Pendidikan Karakter. Jakarta: Indonesia Heritage Fondation. Moedjanto, G. (1992). Pancasila. Jakarta: Gramedia. Muchtarom, M.(2008). “Membedah Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang
Mueller, D. J. (1986). Measuring Social Attitudes. New York: Teachers College Press.
Columbia University. Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Relika Aditama Mulyawati, S.S. (2011). Implementasi Cinta Tanah Air. Jakarta: Univ. Gunadarma. Mursell, J. (1975). Pengajaran Berhasil. Jakarta : Yayasan Penerbit UI. Muthahhari, M. (2004). Filsafat Moral Islam. Jakarta: Alhuda. Muhaimin.(1993). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigendakarya. Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Nuansa
Cendekia. Muhtadi, A.(2010). Prinsip dan Metode Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: TEP
UNY. Muljana, S. (2008). Kesadaran Nasional: dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan:
Yogyakarta: LKIS
210
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Musa, A.M.(2007). Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama: Yogyakarta:
Kerjasama LKIS dan IAIN Sunan Ampel Press. Muzayin .(1997). Ideologi Pancasila. Jakarta: Golden Terayon Press. Nagazumi, A. (1989). Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Naqwi, A.M.(1996). “Islam and Nationalism”. Jurnal Voice . Edisi Juni No. 14
Th.1996. Naqvi, A.M.(2011). “Islam and Nationalism”. http://www.al-islam.org/ islamand
nationalism/9. htm., akses Internet, 5 Februari 2011. Nasution, A.H. (19991). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia: Bandung: Angkasa. Natawidjaja, R. (1985 b). Cara Belajar Siswa Aktif dan Penerapannya Dalam Metode
Mengajar. Jakarta : Ditjen Dikdasmen Depdikbud. Nazir, M. (1987). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. NCSS. (2010). National Curriculum Standards for Social Studies: A Framework for
Teaching, Learning, and Assessment. Washington, DC. Notonagoro. (1971). Pancasila: Secara Ilmiah dan Populer. Jakarta: Pantjaran Tudjuh. Nugroho.(2005). Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta:Andi Nunnaly, J.& Bernstein, I.H. (1994). Psychometric Theory. New York: McGraw-Hill. Oesman, Oe. dan Alfian.(1991).Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarkat, Berbangsa dan Bernegara.Jakarta: BP 7 Pusat. Ornstein. C.A & Hunkins P.F.(2009). Curriculum: Fondations, Principles, and Issues.
Boston: Allyn and Bacon. Pemerintah RI. (2003). Undang Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta. Pemerintah RI. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun
2010-2025. Jakarta: Depdiknas. Petton, M.Q. (1987). Haw to Use Qualitative Methods in Evaluation. California: Sage
Publication, Inc. Prett, C. (1971). I Learn From Children. New York: E.P. Dutton. Poespowadojo, S. (1991a). Filsafat Pancasila, Sebuah Pendekatan Sosial Budaya.
Jakarta : Gramedia. Poespowadojo, S. (1991 b). Pancasila Sebagai Ideology Ditinjau dari Segi Pandangan
Hidup Bersama. Dalam Pancasila Sebagai Ideologi. Jakarta : BP 7 Pusat.
211
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Poedjiadi, A. (2001). Pengantar Filsafat Ilmu Bagi Pendidik. Bandung: Yayasan
Cendrawasih PP Muhammadiyah. (2010). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Jakarta:
Suara Muhammadiyah. Puskur. (2010). Bahan Pelatihan: Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Jakarta: Balitbang Puskur Kemdiknas. Quigley, C. N., Buchanan, Jr. J. H., Bahmueller, C. F. (1991) Civitas : A Framework for
Civic Education, Calabasas : Center for Civic Education Rambe, S. (2008). Sarikat Islam: Bangkitnya Nasionalisme Indonesia 1905-1942.
Jakarta: Yayasan Insan Cendikia. Ramdhani, N .(2009) Sikap dan Perilaku: Dinamika Psikologi Mengenai Perubahan
Sikap dan Perilaku. Yogyakarta: PPS Psikologi UGM. Rask, Y.R. (2010). SDI-SI Sang Pelopor Kebangkita Dalam A.Syafii Ma”aarif (ed.)
Sejarah Menggugat. Bandung: Sega Arsy. Raths,L.E. HM & Simon, S.B. (1986). Values and Teaching: Working with values in
the classroom. Colombos: Charles .E.Merrill Publishing Company. Renan, E.(2003).”What is Nation ?(1882)” dalam Nationalism in Eurepe 1815 to The
Present. London and New York: Taylor& Francis e-Library. Riff, A.M. (1995). Dictionary of Modern Political Ideologies. Manchester University
Press
Ricklefs , M.C.(2008). Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi Rokeach, M. (1973). The Nature of Human Values. New York: The Free Press. Sapriya (2007). Perspektif Pemikiran Pakar Tentang PKn Dalam Pembangunan
Karakter Bangsa: .Disertasi Doktor Pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Sargent, L.T (1998). Ideologi Politik Kontemporer. Jakarta: Erlangga Santosa (1998). Kontribusi Pengajaran Sejarah Nasional dan PPKn Terhadap Sikap
Nasionalisme Siswa MAN Se-Kotamadia Yogyakarta. Laporan Penelitian: LPM IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Santoso, S.(2006). Menguasai Statistik SPSS 14 .Jakarta: Elex Media Komputido Santrock, J.W.(1998). Child Development. Boston, Masschuset: McGraw Hill
Companies, Inc. Santrock, J.W.(200). Adolescence. Boston, Masschuset: McGraw Hill Companies,Inc. Sastraprateja, M. (1991). Pancasila Sebagai Ideologi dalam Kehidupan Budaya. Dalam
Pancasila Sebagai Ideologi, Jakarta : BP 7 Pusat.
212
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saw, M.E and Wright J.M.(1977). Scales for The Measurement of Attitudes. New York: Mc Graw Hill Book Company.
Schubert, W.H. (1980). Curriculum Perspective, Paradigm and Possibility. New York:
Macmillan Publishing Co. Singarimbun, M. (1995).Metode dan Proses penelitian dalam Metode Penelitian Survei.
Jakarta: LP3ES. Siregar, H dan Fitriani,Y. (2006). “Pancasila dan Problem Keadilan Ekonomi di
Indonesia”, dalam Restorasi Pancasila. Jakarta: Fisip UI&P2D. Shihab, Q. (2004).Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i Atas Pelbagai Persoalan
Umat. Bandung:Mizan. Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Sjamsuddin, H. (1999). Sejarah dan Pendidikan Sejarah, Mimbar Pendidikan,2/XVIII,
12-17. Skinner, C. E. (1958). Essentials of Educational Psycology. Tokyo: Maruzen Company
Ltd. Smith, A. D. (2001). Nationalism, Theory, Ideology, History, Cambridge: Polity Press Soemardjan, S.(1991). Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Budaya Dalam
Pancasila Sebagai Ideologi. Jakarta : BP 7 Pusat. Soemitro. (2001). Mengungkap Masalah Menatap Masa Depan, Sebuah Refleksi.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Soesilowidradini. (2003). Psikologi Perkembangan, Masa Remaja. Surabaya: Usana. Soekamto, S. (1993). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Soemantri, N.(2001). Menggagas Pembaharuan IPS. Bandung: Remaja Rosda Karya Stoddard, L. (1966). ” The New World of Islam “Dunia Baru Islam. Jakarta:Panitia
Bk.Sukarno. Subandi,A.(2008). Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta:
Rajagrafindo Sudjana. (1992). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sudjana, N. (1990). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya. Sudjianto, E.(2007). Aplikasi Statistik dengan SPSS.Jakarta: Prestasi Pustaka. Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugeng (2004). Hubungan Antara Prestasi Belajar Sejarah dan PPKn Dengan
Sikap Nasionalitas. Thesis.PPS UNJ Jakarta: Tidak diterbitkan.
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sujianto,A.E.(2007). Apikasi Statistik dengan SPSS. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sukadi. (2011). Pendidikan Karakter Bangsa Berideologi Pancasila. Dalam Pendidikan
Karakter. Bandung: Widya Aksara Press bekerjasama Lab.PKn UPI.
Sunarti, L..(2008). Oto Iskandardinata:Tokoh Pergerakan Nasional dan Paguyuban
Pasundan. Jakarta: Dep.Sejarah FIB.UI Sundari, (2009). Hubungan Antara Faktor Guru, Lingkungan, dan Siswa Dengan Sikap
Nasionalisme Di Kalangan Pelajar SMA. Disertasi Doktor Pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sumarsono, S.et al . (2004). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia. Sumaryati. (2010). “Pendidikan Pancasila Pada Era Globalisasi” , dalam Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membangun Karaketer Bangsa. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS UPI.
Sumiyanto, D. (2008). Studi Perbandingan Prestasi Belajar Dan Tingkat Keaktifan
Dengan Pembelajaran Kooperatif Model STAD dan Konvensional Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa MAN 2 Jember. Tesis Pada PPSPIPS Kanjuruhan Malang: Tidak diterbitkan.
Sunarto dan Hartono, A. (1999). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Kerjasama
Depdikbud dan Rineka Cipta. Supardan, D. (2004). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural dan
Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global Untuk Integrasi Bangsa. Disertasi Doktor Pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Superka, D.P et al. (1976). Values Education Sourcebook. Colorado: Sosial Science
Education Consorcium,Inc. Suprapto.(2010). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: LPPKB. Suryo, Dj. (1999). “Pengajaraan sejarah dan globalisasi Kehidupan”. Makalah. Seminar
pengajaran sejarah dan perubahan sosial di IKIP Semarang. Suryanegara, A. M. (1995). Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam di
Indonesia. Bandung: Mizan. Suwarno, P. J. (1993). Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta : Kanisius. Swasono, S. E. (1991). Demokrasi Ekonomi. Dalam Pancasila Sebagai Ideologi.
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabroni. (2010). Rekontruksi Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Malang: UMM. (http://tabroni.staff.umm. ac.id/2012/ 11/24).
Taher, T(2003). Agama dalam Transformasi Bangsa. Bandung: Hikmah– Mizan. Taher, T. (1998). Menuju Umat Wasthan. Jakarta: PPIPM IAIN. Tanner , D., Tanner, L.N. (1980) Curriculum Development: Theory into practice. New
York: Macmillan Tashakkori,A. & Teddlie.C (Eds).(2010) HandBook of Mixed Methods in Social&
Behavioral Research. Jakarta: Pustaka Pelajar. Thomson, J.B. (1984). Studies in the Theory of Ideology Polity. Exford: Exford
University Press. Tim Lab. Pancasila IKIP Malang. (1981). Glossarium Sekitar Pancasila. Malang:
IKIP Triandis, H.C.(1971). Attitude and Attitude Cange. New york: John Willy&Sons,Iinc. Tosh, J. (2002). The Pursuit of History. London: Longman. Tuahunse, T.(2009). Hubungan Antara Pemahaman Sejarah Pergerakan Nasional
Indonesia Dengan Sikap Terhadap Bela Negara. Jurnal Kependidikan UNG, Tahun XXXIX, Nomor 2, Mei 2009. 21-34.
Umamah, N. (2007). Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Mata
Kuliah Sejarah Asia Barat Daya .Jurnal IPS FKIP UNEJ-HISPISI . VOLUME 7 NOMOR 1 2007.88-100.
Umar, N. (2008). Deradikalisasi Pemahaman Alquran dan Hadits: Jakarta Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosial dan Da’wah UIN Jakarta. Undang-Undang No. 20 . Th. 1982, Tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara RI. Surabaya : Pustaka Tintamas. Undang-Undang No. 20. Th. 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :
Depdiknas. Vago, S.(1989). Social Cange, New Jarsey: Prentice-Hall. Wagiyah, E. (2007) Pelestarian Nilai-Nilai Sumpah Pemuda Melalui Pengajaran
Sejarah Sebagai Sarana Mewujudkan Sikap Nasionalisme. Thesis.PPS UNS Surakarta: Tidak diterbitkan.
Wahyudin. (2008). Lima Filsafat Pendidikan. Bandung: SPS UPI Wahyudin. (2013). Statistik Terapan. Bandung: SPS UPI & Mandiri Press. Waluyo. H.J. (2003). Apresiasi dan Pengajaran Sastra. Surakarta: UNS Press.
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Waluyo. H.J.(1994). Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra .Surakarta: UNS Press. Warsono. (2004). “Pendidikan Multikultur Sebuah Wacana Bagi Pembangunan
Waterworth, P.G.(2000). Developing the Teaching of History:Menghidupkan
Pelajaran Sejarah. Jurnal Historia: Edisi No.2 Vo.I (hal 17-31) Wells, C.S &Wollack, J.A.(2003). An Instructor’s Guide to Understanding Test Reliability. Paper, Testing & Evaluation Services. University of Wisconsin. Widja, I. G. (2006). Serba Serbi Pengajaran Sejarah. Yogyakarta: Bentang Winataputra, U.S. (2012). PKn dalam Perspektif Pendidikan Untuk Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press. Winkel, W. S. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. Winecoff, H.L.(1988). Values and Education: Concepts and Models. Malang. PPS IKIP
Malang. Wiriaatmadja, R. (1992). Peranan Sejarah Nasional dalam Pembentukan Identitas
Bangsa. (Upaya peraihan nilai-nilai integralistik dalam proses sosialisasi dan enkulturasi berbangsa Siswa SMA BPK Penabur Bandung)Disertasi: FPS IKIP Bandung.
Wiriaatmadja, R. (1993). Peranan Sejarah Nasional dalam Pembentukan Identitas
Nasional. Dalam Sejarah, Pemikiran, Rekontruksi, dan Persepsi. Jakarta: Kerjasama MSI Pusat dengan Gramedia.
Wiriaatmadja, R., (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia, Bandung: Historia Utama
Press. Wiriaatmadja, R., (2008). “Paradigma Shift“ Dalam Kajian Teoritik Faham
Nasionalisme dalam Sejarah Dalam Keberagaman, Bandung: Jurusan Pend. Sejarah FPIPS UPI.
Wirawan, S. (1982). Pengantar Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang. Wirojoedo, S. (1986). Peranan Pendidikan dalam Peningkatan Pertahanan Nasional.
Yogyakarta : Liberty. Witherington, C.H (2005). Educational Psychology. Boston : Ginn & Co Yusuf, Ch. F.(2007) “Strengthening The Civic Nationalism Through Religius Education
in Indonesia” Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaam. Puslitbang Depag RI 5.(4)5-1.
Yulaelawati, E.(2004). Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Puskur &Pakar Raya.
216
Mohamad Na’im, 2014 Kontribusi Apresiasi Pembelajaran Sejarah, Penghayatan Ideologi Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Terhadap Sikap Nasionalisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yuliandari, E. (2008). “PKn dalam Memperkokoh Nasionalisme di Era Globalisasi”. Jurnal PKn Progresif Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan. Vol 3, (1), 58-71.
Zais , R. S. (1976). Curriculum: Principles and Foundations. New York: Harper and Row.
Zalkabir, et .al. (1993) Islam Konseptual dan Kontekstual. Bandung: ITQAN Zamroni. (2007). Pendidikan dan Demokrasi dalam Transisi: Prakondisi Menuju Era