Top Banner
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 2017 - 2022
113

2017 - 2022 - Cimahi · 2019. 7. 18. · Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik; m. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang

Feb 12, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • RENCANA STRATEGIS

    (RENSTRA)

    DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKAKEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

    2017 - 2022

  • -ii-

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................ i

    Daftar Isi .............................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 11.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

    1.2. Landasan Hukum .................................................................. 1

    1.3. Maksud dan Tujuan .............................................................. 2

    1.4. Sistematika Penulisan............................................................ 3

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN ........................................................ 82.1. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan dan

    Bagan Struktur Organisasi .................................................... 8

    2.2. Sumber Daya Organisasi ...................................................... 10

    2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ...................................................... 13

    2.4. Tantangan dan Peluang ........................................................ 30

    BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ........................... 343.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

    Fungsi Pelayanan ................................................................. 34

    3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

    dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ......................................... 38

    3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ....................................... 40

    3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis ....................................... 59

    3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis .................................................. 66

    BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ......................................... 904.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Informatika Kearsipan

    dan Perpustakaan Kota Cimahi ............................................ 90

    4.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Komunikasi Informatika

    Kearsipan dan Perpustakaan ............................................... 91

  • BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ......................................... 93

    BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATANSERTA PENDANAAN .................................................................. 95

    BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................ 106

    BAB VIII PENUTUP ................................................................................... 107

  • - 1 -

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangBerdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Cimahi

    Tahun 2017–2022, Pemerintah Kota Cimahi telah memasuki masa pembangunan

    jangka menengah keempat yang merupakan “Tahap Pencapaian”. Pada tahapan ini,

    diarahkan untuk mencapai masyarakat yang maju, mandiri dan berkeadilan. Kondisi

    tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi yang baik, kualitas dan manajemen

    SDM yang unggul, semakin mandirinya Kota Cimahi dalam pemenuhan kebutuhan

    masyarakat dan pembangunan, serta pelaksanaan pembangunan yang semakin

    efektif dan berkeadilan.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional dan pasal 272 Undag-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah, bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD)

    sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah

    untuk periode 5 (lima) tahun disusun dengan berpedoman pada RPJMD. Renstra-PD

    memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka

    pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan

    sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Pencapaian sasaran,

    program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis Perangkat Daerah

    diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang

    ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah

    nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

    Pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 menyatakan

    bahwa renstra Perangkat Daerah disusun dengan tahapan, yaitu : a. persiapan

    penyusunan; b. penyusunan rancangan awal; c. penyusunan rancangan d.

    pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah; e. perumusan

    rancangan akhir; dan f. penetapan. Sebelum renstra Perangkat Daerah ditetapkan,

    terlebih dahulu dilakukan verifikasi oleh BAPPEDA untuk menjamin keselarasan

    antara tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, program, dan kegiatan Perangkat

    Daerah dalam Renstra Perangkat Daerah dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD.

  • - 2 -

    Pasal 6 huruf d Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2016 bahwa Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan perpustakaan Kota Cimahi adalah dinas type

    A yang menyelenggarakan urusan komunikasi dan informatika, persandian, statistik,

    kearsipan dan perpustakaan. Pasal 160 huruf i Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 86 tahun 2017 bahwa dalam penyusunan renstra Perangkat Daerah dilakukan

    dengan memperhatikan Renstra kementerian/lembaga yaitu dengan menyelaraskan

    pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam

    rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk

    tercapainya sasaran pembangunan nasional. Berdasarkan ketentuan peraturan

    perundangan tersebut, maka penyusunan Renstra Dinas Komunikasi, Informatika,

    Kearsipan dan perpustakaan Kota Cimahi Tahun 2017–2022 dilakukan dengan

    memperhatikan juga Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2013-2018, Renstra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2013-2018, Renstra Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2015-

    2019, Renstra Lembaga Sandi Negara Tahun 2015-2019, Renstra Arsip Nasional

    Republik Indonesia Tahun 2015-2019, Renstra Perpustakaan Nasional Republik

    Indonesia Tahun 2015-2019, dan Renstra Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019.

    1.2 Landasan HukumLandasan hukum penyusunan Renstra Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi Tahun 2017-2022 sebagai berikut :

    a. Undang Undang Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip

    b. Undang Undang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi

    c. Undang- Undang nomo1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

    d. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    e. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan

    f. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    g. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

    h. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

    i. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

    Elektronik

    j. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    k. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah;

  • - 3 -

    l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 tentang

    Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik;

    m. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4

    Tahun 2016 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi;

    n. Keputusan Presiden Nomor 50 tahun 1997 tentang Pedoman Umum

    Perpustakaan;

    o. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan

    Pendayagunaan Telematika Indonesia

    p. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

    Pengembangan E-Government

    q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

    Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    r. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

    Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Pencana Pembangunan Daerah;

    s. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara

    Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta

    Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah

    t. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 22

    Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Komunikasi Dan

    Informatika Tahun 2015—2019;

    u. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015

    Tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2015-2019;

    v. Peraturan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Lembaga Sandi Negara Nomor

    3 Tahun 2015 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Lembaga Sandi Negara

    Tahun 20152019

    w. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor Tahun 2015

    Tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015 – 2019;

  • - 4 -

    x. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No. 44 tahun 1998 tentang Pedoman

    Umum Perpustakaan;

    y. Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2016 tetntang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah Kota Cimahi

    z. Peraturan Wali Kota Cimahi Nomor 33 Tahun 2016 tanggal 19 Oktober 2016

    tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja

    Perangkat Daerah Kota Cimahi.

    1.3 Maksud dan Tujuana. Maksud :

    Maksud penyusunan Renstra Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi Tahun 2017-2022 adalah :

    1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arah

    atau strategi pembangunan, sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan, dan perpustakaan Kota Cimahi dalam

    kurun waktu tahun 2017-2022;

    2. Tersedianya pedoman atau acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dalam

    kurun waktu tahun 2018 – 2022;

    3. Penentuan tolok ukur pencapaian kinerja Dinas Komunikasi, Informatika,

    Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dalam kurun waktu tahun 2018 –

    2022 yang mencerminkan penyelenggaran pembangunan yang baik,

    transparan dan akuntabel.

    b. Tujuan :

    Tujuan penyusunan Renstra Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi Tahun 2017-2022 adalah :

    1. Terlaksananya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

    penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran

    selama lima (5) tahun yang akan datang;

    2. Tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien dan

    berkelanjutan;

    3. Terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan

    dalam urusan Komunikasi dan Informatika, Statistik, Persandian, Perpustakaan

    dan Kearsipan di Kota Cimahi;

  • - 5 -

    4. Mewujudkan perencanaan dan pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan

    Perpustakaan dan Kearsipan yang sinegis dan terpadu antara perencanaan

    pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

    1.4 Sistematika PenulisanPasal 111 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 memuat sistematika

    renstra Perangkat Daerah. Berdasarkan hal tersebut sistematika Renstra Dinas

    Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi tahun 2017-2022,

    sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUANBab ini berisi tentang alasan, latar belakang, landasan hokum, maksud

    dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan

    dan Perpustakaan Kota Cimahi tahun 2017-2022 serta sistematika

    penulisannya.

    BAB II GAMBARAN PELAYANANBab ini menguraikan tentang tugas pokok dan fungsi dan struktur

    organisasi, menggambarkan sumber daya yang dimiliki dan kinerja

    pelayanan Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan

    Kota Cimahi serta tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi dalam

    pelaksanaan kewenangan urusan Komunikasi dan Informatika, Statistik,

    Persandian, Kearsipan, dan Perpustakaan.

    BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGISBerisi deskripsi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas

    pokok dan fungsi yang diemban, telaahan singkat terhadap Visi dan Misi

    RPJMD Kota Cimahi Tahun 2017-2022, Renstra Kementerian atau

    Lembaga, RTRW dan kajian lingkungan hidup strategis serta gambaran

    atas penentuan isu-isu strategis yang berhubungan dengan

    pembangunan bidang sumber daya aparatur di Kota Cimahi.

    BAB IV TUJUAN DAN SASARANBab ini berisi tentang rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka

    menengah Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan

    Kota Cimahi dalam jangka menengah 2017-2022.

  • - 6 -

    BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANBab ini berisi tentang rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi

    dalam jangka menengah 2017-2022.

    BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAANBab ini berisi tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Komunikasi,Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dalam jangkamenengah 2017-2022.

    BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSANBab ini berisi tentang indikator kinerja Dinas Komunikasi, Informatika,

    Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dalam jangka menengah 2017-

    2022 yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi

    dalam jangka menengah 2017-2022 dalam lima tahun mendatang

    sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

    RPJMD.

    BAB VIII PENUTUP

  • - 8 -

    BAB IIGAMBARAN PELAYANAN

    2.1. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan dan Bagan Struktur Organisasia. KedudukanBerdasarkan Peraturan Wali Kota Cimahi Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

    Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

    Cimahi, kedudukan Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan Kota

    Cimahi, sebagai berikut :

    i. Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi adalah

    unsur pelaksana Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika,

    persandian, statistik, kearsipan dan perpustakaan yang menjadi kewenangan

    Daerah;

    ii. Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dipimpin

    oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

    Wali Kota melalui Sekretaris Daerah;

    b. TugasTugas Pokok Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi

    adalah membantu Wali Kota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang

    komunikasi dan informatika, persandian, statistik, kearsipan dan perpustakaan serta

    tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota.

    c. FungsiDinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan dalam melaksanakan

    tugas menyelenggarakan fungsi :

    i. perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika,

    persandian, statistik, kearsipan dan perpustakaan;

    ii. pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi dan

    informatika, persandian, statistik, kearsipan dan perpustakaan;

    iii. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi

    dan informatika, persandian, statistik, kearsipan dan perpustakaan;

    iv. pelaksanaan administrasi Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan;

  • - 9 -

    v. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait dengan tugas danfungsinya.

    d. Susunan dan Bagan Struktur OrganisasiSusunan Organisasi Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan

    Kota Cimahi, terdiri atas :

    i. Kepala Dinas ;

    ii. Sekretariat, membawahi :

    1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

    2. Subbagian Keuangan; dan

    3. Subbagian Program dan Pelaporan.

    iii. Bidang Informasi, Komunikasi Publik dan Statistik, membawahi :

    1. Seksi Publikasi dan Dokumentasi;

    2. Seksi Pelayanan Informasi; dan

    3. Seksi Data dan Statistik.

    iv. Bidang Penyelenggaraan E-Government dan Persandian, membawahi :

    1. Seksi Pengelolaan Infrastruktur dan Teknologi; dan

    2. Seksi Pengembangan Aplikasi dan Layanan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi;

    3. Seksi Persandian dan Pengembangan Sumber Daya Telematika.

    v. Bidang Kearsipan, membawahi:

    1. Seksi Pengelolaan Kearsipan; dan

    2. Seksi Layanan dan Promosi Kearsipan.

    vi. Bidang Perpustakaan, membawahi:

    1. Seksi Pengadaan dan Pengolahan Perpustakaan; dan

    2. Seksi Layanan dan Promosi Perpustakaan.

    vii. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Daerah ;

    viii. Kelompok Jabatan Fungsional.

  • - 10 -

    Bagan struktur organisasi Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi, sebagai berikut :

    2.2. Sumber Daya Organisasia. KelembagaanBerdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi termasuk

    dalam perangkat daerah tipe A.

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dibentuk

    berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2016 tetntang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Cimahi dan Peraturan Wali Kota

    Cimahi Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan

    Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi.

    b. Sumber Daya ManusiaDalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi, pada tahun 2017 Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi didukung oleh

  • - 11 -

    aparatur sipil negeri (ASN) sebanyak 41 orang. Gambaran sumber daya aparatur

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi

    sebagaimana tercantum pada tabel II.1, tabl II.2, tabel II.3 dan tabel II.4.

    Tabel II.1. Jumlah ASN Diskominfoarpus berdasarkanJenis Kelamin pada tahun 2017

    Tabel II.2. Jumlah ASN Diskominfoarpus BerdasarkanJabatan Struktural pada tahun 2017

    No EselonJumlah Eselon (orang)

    Tersedia TerisiBelumTerisi

    1 Eselon IV.a 13 13 02 Eselon III.b 4 3 13 Eselon III.a 1 1 04 Eselon II.b 1 0 1

    Jumlah 19 17 2

    Tabel II.3. Jumlah ASN Diskominfoarpus berdasarkanPendidikan pada tahun 2017

    No Pendidikan Jumlah(orang)1 SMA 32 D3 73 S1 184 S2 125 S3 1

    Jumlah 41

    Secara grafis, tingkat pendidikan ASN Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi, sebagai berikut :

    No Jenis Kelamin Jumlah (orang)1 Laki-Laki 282 Perempuan 13

    Jumlah 41

  • - 12 -

    Gambar II.1. Grafik Jumlah ASN Berdasarkan tingkatPendidikan Tahun 2017

    Tabel II.4. Jumlah ASN Diskominfoarpus Bedasarkan

    Golongan Ruang pada Tahun 2017

    No Golongan Jumlah (orang)1 II.b 22 II.c 23 II.d 24 III.a 85 III.b 86 III.c 67 III.d 68 IV.a 69 IV.b 1

    Jumlah 41

    Secara grafis, tingkat Golongan Ruang ASN Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan

    dan Perpustakaan Kota Cimahi, sbagai berikut :

  • - 13 -

    Gambar II.2. Grafik Jumlah ASN Berdasarkan GolonganRuang Tahun 2017

    2.3. Kinerja Pelayanan SKPDBerdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi melaksanakan Urusan

    Wajib Pemerintahan yang tidak terkait dengan Pelayanan Dasar, yaitu :

    a. Komunikasi dan Informatika

    b. Statistik

    c. Persandian

    d. Perpustakaan dan

    e. Kearsipan.

    Dalam kurun waktu 2012-2017, kinerja Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi sebagai berikut :

    A. Urusan Penyelengaraan Komunikasi dan InformatikaBerdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pembagian

    Urusan Bidang Komunikasi dan Informatika terdiri atas:

    i. Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik meliputi pengelolaan informasi dan

    komunikasi publik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

    ii. Sub Urusan Aplikasi Informatika, meliputi :

    1. Informasi dan Komunikasi Publik Pengelolaan nama domain yang telah ditetapkan

    oleh Pemerintah Pusat dan subdomain di lingkup pemerintah daerah kabupaten/kota

    2. Pengelolaan e-government di lingkup pemerintah daerah kabupaten/kota

  • - 14 -

    Kinerja sub urusan-sub urusan tersebut sebagai berikut :

    i. Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik

    Pengelolaan Informasi dan Komunikasi publik yang berkelanjutan untuk memperoleh

    pemahaman dan dukungan publik terhadap Program dan Kebijakan Pemerintah pada

    hakekatnya merupakan basis kerja Government Public Relation (GPR). Government PR

    merupakan program prioritas untuk memastikan masyarakat mengetahui apa yang

    dilakukan pemerintah dan berpartisipasi dalam pembangunan. Implementasi GPR

    dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang

    Pengelolaan Komunikasi Publik.

    Pada tingkat Pemerintah Kota Cimahi, Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi bertindak selaku Government PR. Sebagai GPR Pemerintah

    Kota Cimahi, tugas dan tanggung jawab Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi, yakni :

    1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Komunikasi danInformatika dan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dalam

    implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan

    Komunikasi Publik;

    2. Mengelola isu-isu di masyarakat untuk membangun kepercayaan publik terhadappemerintah sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam upaya

    membangun kepercayaan publik,

    3. Membangun dan mengembangkan jejaring komunikasi terutama dalam wilayahpemerintahan Kota Cimahi.

    4. Menyediakan dan menyebarkan konten informasi publik dalam wilayah dan ke luarwilayah administrasi Kota Cimahi

    Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, bekerja sama dengan mass

    media, setiap kegiatan pemerintahan dan pembangunan disampaikan kepada masyarakat

    melalui pemberitaan dan pers release sehingga masyarakat mengetahui dan selanjutnya

    diharapkan mendukung dan berpartisipasi aktif.

    Penyebaran dan publikasi informasi dilakukan melalui berbagai media yaitu media sosial,

    media cetak, media elektronik. Untuk tugas tersebut, Dinas Komunikasi, Informatika,

    Kearsipan dan Perrpustakaan Kota Cimahi melalui Bidang Informasi, Komunikasi dan

    Publikasi melakukan kerjasama dengan forkopimda, seluruh Perangkat Daerah dan

    seluruh media massa. Penyebaran dan publikasi dilakukan dua arah yaitu dari internal

    dan eksternal. Publikasi secara internal dilakukan melalui penerbitan majalah triwulanan

    Pemerintah Kota Cimahi SWARA KOTA, pembuatan film-film dokumenter, pembuatan

  • - 15 -

    baligho-baligho, facebook, instagram, dan berita di website Kota Cimahi. Sedangkan

    publikasi secara eksternal melalui pembinaan dengan wartawan-wartawan berbagai

    media.

    Pelayanan informasi lainnya adalah pelayanan informasi khusus berdasarkan permintaan

    masyarakat baik melalui saluran yang sama dengan pengaduan masyarakat.

    Pelayanan pengaduan masyarakat maupun pelayanan informasi kepada masyarakat

    difasilitasi melalui beberapa cara yaitu email humas, PESDUK (Pesan Singkat Penduduk),

    Surat Pembaca dan cara langsung.

    Pesan singkat penduduk dilakukan melalui aplikasi. PESDUK dilakukan melalui telepon

    genggam yang diintegrsikasi dengan website cimahikota.go.id. dan LAPOR SP4N. Pesan-

    pesan diidentifikasi terdiri atas opini, perintah/rekomendasi, pertanyaan, sarang, testing

    dan undangan/panggilan.

    Dari seluruh pengaduan yang masuk untuk tindak-lanjutnya maka seluruh pengaduan

    dikategorikan berdasarkan bidang tugas dan selanjutnya disampaikan kepada masing-masing

    perangkat daerah untuk ditindaklanjuti. Jawaban disampaikan kembali sesuai melalui sarana

    nya masing-masing.

    Setiap bulan dilakukan proses rekapitulasi dan evaluasi. Total seluruh pengaduan selama

    tahun 2017 sebagai berikut :

    Tabel III.7. Pelayanan Pengaduan Masyarakat Kota Cmahi Tahun 2017

    No Media InformasiJumlah Pengaduan

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL

    1 Email Humas 1 1 2 2 - 2 1 1 1 - 1 1 13

    2 PESDUK 10 13 21 7 7 15 22 16 9 7 10 5 142

    3 Surat Pembaca - - 2 2 3 1 - - 5 4 2 - 19

    4 Langsung 1 - 1 - - 1 - - - 1 - 1 5

    TOTAL 12 14 26 11 10 19 23 17 15 12 13 7 179

    Tabel III.8. Persentase Pengaduan Masyarakat Kota Cimahi Tahun2017

    Pengaduanbulan

    Total persentase1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    jumlahpengadan ygditanggapi 7 8 22 11 10 16 16 11 14 7 13 5 140 78.21jumlahpengaduanyg tdkditanggapi 5 6 4 3 7 6 1 5 0 2 39 21.79

  • - 16 -

    Pengaduanbulan

    Total persentase1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    TotalPengaduan 12 14 26 11 10 19 23 17 15 12 13 7 179

    ii. Sub Urusan Aplikasi Informatika

    Penggunaan teknologi informasi di lingkup Pemerintah Kota Cimahi untuk kegiatan-kegiatan :

    1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara

    elektronis;

    2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara

    mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara

    Tujuan pengelolaan data elektronik Kota Cimahi adalah untuk mewujudkan kualitas

    pengelolaan data elektronik yang terintegrasi dan optimal dan sasaran terwujudnya

    pengelolaan e-goverment, pelayanan informasi dan komunikasi kepada publik.. Strategi yang

    dilakukan adalah :

    1. Menciptakan pengelolaan e-goverment, pelayanan informasi dan komunikasi kepada

    publik;

    2. Menyediakan data center pemerintah Kota Cimahi;

    3. Meningkatkan infrastruktur pengelolaan data elektronik melalui peningkatan sarana dan

    prasarana TIK;

    4. Mengembangkan kebijakan dalam pemanfaatan dan Pengelolaan Teknologi Informasi.

    a. Seksi Pengelolaan data Elektronik mengelola domain cimahikota.go.id.

    Untuk seluruh Perangkat Daerah Kota Cimahi telah dikelola subdomain cimahikota.go.id

    sebanyak 36 dinas/badan/kantor/rs, 3 kecamatan dan 15 kelurahan.

    b. Pengelolaan e-government Kota Cimahi, mencakup :

    1. Pelayanan informasi dan publikasi melalui website www.cimahikota.go.id

    2. Pelayanan pengaduan masyarakat melalui Pesan Singkat Penduduk (PESDUK) dan

    dan website www.cimahikota.go.id, sebagai berikut :

    3. Penggunaan teknologi informasi untuk pelaksanaan kerja pemerintah melalui

    penggunaan Sistem Informasi mecapai 66 aplikasi

    4. Perkembangan jaringan infrastruktur jaringan system informasi :

  • - 17 -

    NO TAHUN KONDISI

    1 2011-2012 revitalisasi backbone jaringan lan menggunakan kabel utp cat 6

    2 2013 revitalisasi backbone jaringan lan menggunakan fiber optic dan back up jaringanmenggunakan cable utp cat 6

    3 2014-2015 pembangunan jaringan lan kelurahan

    4 2015 revitalisasi perangkat dan infrastruktur jaringan lan dan wan seluruhnyamenggunakan fiber optic kecuali untuk 3 kelurahan dan 5 puskesmas

    5 2015 dibangun monitoring room, jaringan cctv terintegrasi, dan digital signage

    6 2016 98% sopd pemerintah kota cimahi terhubung dengan jaringan fiber optic

    7 unit teknis yang tidak terhubung dengan jaringan fiber optic dapat menggunakanakses vpn

    5. Kondisi jaringan eksisting Pemerintah Kota CimahiNO JARINGAN KONDISI

    1 LAN menghubungkan sopd di lingkungan pemerintah kota cimahi (gedung a, b,c, d, satpol pp, lab. lingkungan, balai pertanian, ruang data center,monitoring room)

    2 WAN menghubungkan setwan, 3 kecamatan, 15 kelurahan, 10 puskesmas, 16 titikcctv, rsud cibabat dengan data center

    3 VPN menguhungkan bpbd, upt air limbah, upt bbiat, upt technopark, upt pasar,dan bidang damkar dengan data center

    4 INTERNET 170 mbps terdistribusi ke seluruh sopd, setwan, kecamatan, kelurahan danpuskesmas

    5 DATA CENTRE pusat kendali jaringan lan dan wan pemerintah kota cimahi

    6 WIFI /HOTSPOT

    8 titik milik diskominfoarpus (aula ged. a. aula ged b, ruang rapat walikota,ruang rapat sekda, ruang rapat asisten, area pelayanan kependudukan danperizinan/area parkir gedung c), 2 titik bantuan diskominfo provinsi (gedungbitc dan alun-alun kota cimahi)

    7 CCTV 16 titik dinas perhubungan, 6 titik satpol pp, 27 titik pelayanan di pemkot,kecamatan, kelurahan dan puskesmas.

    6. Layanan akses internet Pemerintah Kota Cimahi

    i. bandwidth 170mbps dedicated 1:1. link iix dan ix

    ii. pembagian internet berdasarkan jumlah client di tiap perangkat daerah

    iii. akses internet meliputi :

    iv. seluruh komplek perkantoran pemkot cimahi 4-6 mbps /perangkat daerah,

    v. 3 kecamatan sebesar 4 mbps / kec

    vi. 15 kelurahan sebesar 4 mbps / kel

    vii. 10 puskesmas sebesar 4 mbps / pus

    viii. sekretariat dewan sebesar 4 mbps

  • - 18 -

    ix. rsud sebesar 4 mbps

    x. 8 titik wifi/hotspot 4 mbps

    Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 13

    Tahun 2016 Tentang Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Komunikasi

    Dan Informatika, bahwa Hasil pemetaaan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan

    informatika merupakan hasil perhitungan nilai variabel Urusan Pemerintahan Daerah provinsi

    dan Daerah kabupaten/kota bidang komunikasi dan informatika setelah dikalikan dengan

    faktor kesulitan geografis. Hasil pemetaan untuk penyelenggaraan urusan Komunikasi dan

    Informatika Pemerintah Kota Cimahi yaitu tingkat intensitas dan beban kerja nya sebesar 706

    tergolong pada kategori sedang.

    Kelancaran penggunaan aplikasi dan lalu lintas informasi antar SKPD didukung oleh

    meningkatnya, terpeliharanya dan terpantaunya jaringan infrastruktur intranet dan internet.

    Pemanfaatan jaringan internt Kota Cimahi antara lain untuk :

    - akses aplikasi e-government pemerintah kota cimahi (sipkd, simkel, e-reporting, simrenda,

    simpeg, absensi finger print, website, internet, dll)

    - jalur komunikasi data (browsing, chatting, streaming, video conference, digital signage,

    transfer file dan cctv)

    - pelayanan publik (kependudukan, perizinan, lpse, pajak dan retribusi, puskesmas, dll)

    Kondisi eksisting jaringan LAN Pemerintah Kota Cimahi pada tahun 2017, sebagai berikut :

    - menggunakan topologi star dengan teknologi vlan, dimana core switch sebagai pusat

    backbone dan sophos UTM sebagai firewall.

    - media transmisi utama telah menggunakan fiber optic dari data center ke setiap lantai.

    - backup transmisi utama menggunakan kabel UTP cat6 dari lantai ke opd

    - server dan main switch/core switch terpusat di ruang data center.

    - menggunakan topologi star dengan teknologi vlan, dimana core switch sebagai pusat

    backbone dan sophos UTM sebagai firewall.

    - media transmisi utama telah menggunakan fiber optic dari data center ke setiap lantai.

    - backup transmisi utama menggunakan kabel utp cat6 dari lantai ke OPD

    - server dan main switch/core switch terpusat di ruang data center

    Sedangkan kondisi eksisting jaringan wan kota cimahi tahun 2017 meliputi :

    - jalur utama transmisi sudah mencapai ±30km tarikan fiber optic (FO)

  • - 19 -

    - topologi jaringan wan menggunakan topologi ring terbagi menjadi 4 segmen

    - menghubungkan 3 kec, 15 kel, 10 puskesmas, dprd, rsud

    - menghubungkan 35 titik CCTV lalu lintas dan 27 titik CCTV pelayanan

    - backup transmisi menggunakan radio wireless 5,7ghz

    Layanan akses internet Kota Cimahi pada tahun 2017 mencakup :

    - bandwidth 170mbps dedicated 1:1. link iix dan ix

    - pembagian internet berdasarkan jumlah client di tiap perangkat daerah

    - akses internet meliputi :

    - seluruh komplek perkantoran pemkot cimahi 4-6 mbps /perangkat daerah,

    - 3 kecamatan sebesar 4 mbps / kec

    - 15 kelurahan sebesar 4 mbps / kel

    - 10 puskesmas sebesar 4 mbps / pus

    - sekretariat dewan sebesar 4 mbps

    - rsud sebesar 4 mbps

    - 8 titik wifi/hotspot 4 mbps

    Pada tahun 2017 konsep pembangunan Cimahi Smart City mulai dikembangkan. Smart City

    adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di

    dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan

    informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun

    mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart City mengintegrasikan

    informasi di dalam kehidupan masyarakat kota. Smart City adalah kota yang mampu

    menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk

    mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan

    manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi

    masyarakat.

    Peran Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi dalam

    rencana pengembangan Cimahi Smart City adalah pengembangan e-goverment dalam

    mendukung terwujudnya smart governance (tata kelola pemerintahan yang cerdas) . Sampai

    dengan tahun 2017, layanan TIK yang ada di Kota Cimahi masih berfokus pada

    pengembangan aplikasi untuk bisnis proses di pemerintahan. Diawali dengan penyusunan

    konsep perencanaan PENGEMBANGAN APLIKASI SMART CITY, selanjutnya untuk

    pengembangan Cimahi Smart City, pemanfaatan TIK ditujukan untuk mewujudkan

    transparansi yang terverifikasi dengan memusatkan dan mengintegrasikan semua data dalam

    satu wadah melalui pembangunan PORTAL CIMAHI SMART CITY. Untuk itu dilakukan

    analisis dan pemetaan kebutuhan aplikasi/e-government di berbagai bidang untuk

  • - 20 -

    mendukung smart governance.Selanjutnya secara bertahap untuk mendukung smart

    governance akan dibangun aplikasi-aplikasi smart city.

    Pada tahun 2017 telah dibangun 4 aplikasi smart city yaitu Portal Cimahi Smart City, Sistem

    Informasi Manajemen Perkantoran, Sistem Informasi Open Data, Sistem Informasi

    Penanggulangan Bencana. Seluruh aplikasi yang dibangun tersebut terintegrasi dengan

    Portal Cimahi Smart City.

    Portal Cimahi Smart City telah dibangun merupakan aplikasi berbasis web dan mobile untuk

    menampilkan data dan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat.Portal Smart City

    Berbasis GIS dan Open Data merupakan bagian dari aplikasi egovernment yang mendukung

    perubahan arah paradigma e-government menjadi SMART GOVERNMENT. Konsep SMART

    GOVERNMENT harus bisa mengakomodasi peran serta masyarakat/warga kota secara aktif

    dan layanan yang diberikan oleh pemerintah harus berorientasi pada warga. Dalam

    implementasinya model aplikasi harus memenuhi prinsip-prinsip mobilitas, fleksibilitas,

    ekstensibilitas, platform terbuka. Model aplikasi ini juga harus dapat melakukan integrasi

    dengan sistem aplikasi yang sudah ada yang dikelola oleh perangkat daerah yang berada di

    lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.

    Pada tahun 2014 dan 2015, Direktorat e-Government di dalam Direktorat Jenderal

    Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)

    melakukan pemeringkatan e-government Indonesia (PEGI) dalam rangka untuk melihat peta

    kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh lembaga-lembaga

    pemerintah secara nasional. Harapan dari PeGI ini adalah untuk meningkatkan

    pengembangan dan pemanfaatan TIK di lembaga pemerintah di seluruh wilayah Indonesia.

    Penilaian PEGI mencakup dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi dan

    perencanaan. Hasil penilaian PEGI, Kota Cimahi mendapatkan nilai 2,83 pada tahun 2014

    dan 2,92 pada tahun 2015, paling tinggi dibandingankan dengan kota dan kabupaten lain se

    Provinsi Jawa Barat.

    B. Urusan Statistik

    Mulai tahun 2017, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah bahwa statistik menjadi urusan yang berdiri sendiri sebagai Urusan

    Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Pembagian urusan

    statistik untuk Kota/Kabupaten adalah Penyelenggaraan statistik sektoral di lingkupDaerah kabupaten/kota.

  • - 21 -

    Berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2016 urusan statistik menjadi tugas dan tanggung jawab

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi.

    Pada tahun 2017, dalam upaya penyelenggaraan statistik sektoral Kota Cimahi dilakukan

    koordinasi dengan BAPPEDA sebagai pengampu urusan statistik sebelumnya, Badan Pusat

    Statistik Kota Cimahi, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Karena

    merupakan suatu hal yang baru, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

    menyelenggarakan pertemuan secara intensif untuk membahas dan mempelajari segala hal

    yang berkaitan dengan urusan Statistik.

    Upaya selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan seluruh Perangkat Daerah Kota

    Cimahi untuk menginventarisasi data-data sektoral pada masing-masing perangkat daerah

    serta menyelenggarakan pembinaan tentang statistik.

    Penyelenggaraan urusan statistik terkait dengan rencana pembangunan Satu DataIndonesia (SDI). Pembangunan SDI dilatar-belakangi oleh kondisi bahwa :1. Data instansi pemerintah yang satu dengan yang lain tidak konsisten;

    2. Data pemerintah sulit diakses oleh instansi pemerintah lain dan oleh public, disebabkan

    oleh :

    a. Banyak data yang dipegang oleh individu

    b. Diperlukan hubungan personal untuk mengakses data

    c. Format data yang dibagipakaikan tidak terbuka dan sulit diolah (JPG, PDF)

    Oleh karena itu rancangan SDI diarahkan dengan tujuan :

    1. Meningkatkan kualitas data pembangunan;

    2. Menghilangkan duplikasi dan kebingungan terkait data;

    3. Memperkuat peran Walidata (Pusdatin) menjadi satusatunya pintu keluar masuk data

    instansi pemerintah

    Terkait dengan pengelolaan data statistik terdapat 2 (dua) jenis data yaitu SDI dan SIPD.

    Satu Data Indonesia (SDI) merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mewujudkan Data

    yang akurat, mutakhir, terpadu, terintegrasi, dan dapat diakses oleh pengguna data, sebagai

    dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan melalui

    perbaikan tata kelola Data pemerintah.

    Berdasarkan Permendagri No 8/2014 Tentang SIPD, Pasal (1) Poin 9 bahwa Sistem

    Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) suatu sistem yang mendokumentasikan,

  • - 22 -

    mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang

    disajikan kepada masyarakat dan bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan,

    pelaksanaan, evaluasi kinerja pemerintah daerah.

    Kelembagaan terkait dengan pengelolaan SDI dan SIPD yaitu :

    1. SDI : BAPPEDA sebagai koordinator, Diskominfoarpus sebagai Wali Data dan PD

    sebagai Produsen Data

    2. SIPD : BAPPEDA sebagai Ketua, PD sebagai Koordinator Bidang.

    Pada prinsipnya, Kebijakan Satu Data Indonesia dan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

    sama-sama memastikan bahwa perumusan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

    evaluasi pembangunan berdasarkan data dan informasi yang berkualitas.

    Konektivitas SDI dengan SIPOD yakni :

    - SDI memperkuat peran Bappeda dalam mengoordinir pengumpulan data Pembangunan

    Daerah.

    - Untuk memastikan kualitas data dan kemudahannya dibagipakaikan, dalam struktur

    kelembagaan SDI ditegaskan fungsi Walidata dan Pembina Data.

    - Bappeda dapat dengan mudah memanfaatkan Data yang kualitas dan kemudahan

    aksesnya dikelola oleh Walidata dan Pembina Data.

    Sebagai Wali Data, Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi

    mempunyai kewajiban melakukan penyebarluasan Data kepada Pengguna Data di Instansi

    Pemerintah. Sedangkan Perangkat Daerah sebagai Produsen Data mempunyai kewajiban

    Produsen Data wajib menyampaikan Data beserta Metadata yang mereka hasilkan kepadaWalidata.

    Selanjutnya Penyebarluasan Data kepada Pengguna Data di luar Instansi Pemerintah

    dilakukan oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan Data yang sudah

    disebarluaskan kepada Pengguna Data di Instansi Pemerintah oleh Walidata.

    Penyebarluasan Data dilakukan melalui Portal Data dan media lainnya sesuai peraturan

    perundang-undangan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    C. Urusan PersandianUrusan persandian merupakan urusan baru Pemerintah Daerah. Berdasarkan Undang-

    Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa urusan pemerintahan bidang persandian pada

    pemerintah kabupaten/kota adalah :

    1. Penyelenggaraan persandian untuk pengamanan informasi Pemerintah Daerah

    kabupaten/ kota.

    2. Penetapan pola hubungan komunikasi sandi antar-Perangkat Daerah kabupaten/kota.

  • - 23 -

    Penggunaan teknologi khususnya teknologi informasi komunikasi (TIK) pada instansi

    pemerintah saat ini berkembang sangat pesat menuju Good Governance dan juga sedang

    bertransformasi menuju implementasi e-Government. Dengan adanya perkembangan

    teknologi, maka bertukar data ataupun informasi saat ini sangatlah mudah. Namun, dibalik

    kemudahan yang didapat dari perkembangan TIK ini, terdapat pula salah satu tantangan

    dalam penerapan e-Government yaitu keamanan informasi. Informasi dan dokumen elektronik

    yang dipertukarkan dalam proses e-Government pada hakekatnya berisi informasi yang perlu

    diberi jaminan keamanan, sehingga informasi tersebut tidak mudah dimanipulasi, dirusak,

    atau disalahgunakan.

    Penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada pemerintahan harus disertai dengan

    manajemen pengamanan informasi yang mumpuni karena manipulasi informasi, pencurian

    informansi dan serangan terhadap informasi akan berpengaruh terhadap prestasi dan kinerja

    organisasi.

    Tugas manajemen keamanan informasi adalah merencanakan keamanan nformasi,

    mengaplikasikannya, memonitor dan melakukan evaluasi. Pengamanan informasi berarti

    melindungi informasi dari segala kemungkinan ancaman yaitu dengan menjaga kerahasiaan,

    integritas dan ketersediaan informasi secara kontinyu. Informasi harus tetap utuh dan tidak

    mengalami perubahan oleh pihak lain yang tidak berwenang. Informasi harus diklasifikasikan

    dengan memperhatikan resiko dan keuntungan sehingga akan dapat dilakukan perlindungan

    yang sesuai. Klasifikasi antara lain umum (bebas), terbatas (dinas) dan rahasia (pribadi).

    Perlindungan informasi dapat dilakukan dengan perlindungan secara fisik, secara logik, dan

    secara sistem dan oleh user.

    Pada prinsipnya, penyelenggaraan urusan persandian telah dilaksanakan di Kota Cimahi

    yaitu pengamanan informasi yakni keamanan jaringan dan aplikasi.

    Penyelenggaran persandian lainnya yang telah dilaksanakan adalah pengelolaan menara

    BTS oleh Dinas Perhubungan. Pada tahun 2017 dilakukan serah terima data dari Dinas

    Perhubungan dengan kondisi data tidak lengkap yaitu belum adanya data tentang pemilik

    BTS untuk 48 menara yang sudah mempunyai izin. Kota Cimahi telah memiliki PERDA

    tentang Retribusi, dimana didalamnya tercakup retribusi menara yaitu PERDA Kota Cimahi

    nomor Sedangkan

  • - 24 -

    Sedangkan Sertifikasi Elektronik pada tahun 2017 mulai dirintis untuk dokumen-dokumen

    yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

    (DPMPTSP).

    Sertifikat elektronik merupakan salah satu cara memberikan jaminan keamanan transaksi

    elektronik dalam mendukung tata pemerintah yang dilaksanakan secara elektronik. Sertifikat

    elektronik sangat praktis karena tidak perlu membawa cukup banyak materiil untuk

    melakukan tanda tangan digital ataupun menambahkan sertifikat digital pada suatu dokumen,

    namun cukup membawa sebuah token ataupun dongle. Sertifikat elektronik memberikan

    jaminan otentikasi data karena sertifikat digital dapat menunjukkan langsung pemilik darisertifikat di dalam suatu dokumen, kemudian integritas karena pada sertifikat elektronikmenjamin keutuhan data dengan melihat apakah ada suatu perubahan di dalam dokumen

    yang telah ditandatangani, dan anti penyangkalan karena dapat langsung dibuktikan waktupenandatangan serta dapat menyangkal pemalsuan dari suatu keutuhan data. Pemanfaatan

    sertifikat elektronik di amanatkan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

    Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012

    tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik yang menyebutkan setiap

    penyelenggaraan transaksi elektronik dalam lingkup publik atau privat yang menggunakan

    sistem elektronik untuk kepentingan pelayanan publik wajib menggunakan sertifikat

    keandalan dan/atau sertifikat elektronik.

    D. Urusan PerpustakaanBerdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Urusan

    Perpustakaan mencakup sub urusan :

    i. Pembinaan Perpustakaan, terdiri atas :

    1. Pengelolaan perpustakaan tingkat daerah kabupaten/kota

    2. Pembudayaan gemar membaca tingkat daerah kabupaten/kota

    ii. Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno

    1. Pelestarian naskah kuno milik daerah kabupaten/kota

    2. Pengembangan koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh pemerintah

    daerah kabupaten/kota

    Sampai dengan tahun 2017, sub urusan Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno

    belum dilakukan oleh Seksi Perpustakaan Kota Cimahi, melainkan terfokus pada sub urusan

    pengelolaan perpustakaan daerah Kota Cimahi pembudayaan gemar membaca.

  • - 25 -

    Kota Cimahi telah memiliki Perpustakaan Daerah sejak tahun 2010, dan gedung

    Perpustakaan berdiri pada tahun 2014. Kegiatan utama perpustakaan adalah penyediaan

    dan pelayanan peminjaman buku, selama 6 hari, yaitu senin - jum’at pada pukul 08.00 –

    16.00 dan hari sabtu pada pukul 09.00-14.00.

    Perpustakaan diharapkan sebagai Learning Centre. Strategi pelayananan perpustakaan

    adalah:

    i. Menyediakan koleksi perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh pengguna;

    ii. Mengembangkan layanan informasi berbasis pustaka melalui pemanfaatan teknologi

    informasi dan komunikasi;

    iii. Meningkatkan infrastruktur perpustakaan melalui peningkatan sarana dan prasarana.

    Perkembangan pelayanan perpustakaan, sebagai berikut :

    No UraianTAHUN

    2012 2013 2014 2015 2016 20171 Jumlah Pengunjung

    Perpustakaan6,048 5,466 14,190 22,347 32,539 43,144

    2 Jumlah populasi yang dilayani(anggota Perpus)

    1,892 2,850 3,874 4,927 5,980 7,294

    3 Jumlah Judul KoleksiPerpustakaan

    9,676 9,879 10,615 11,429 12,126 12,835

    4 Jumlah Eksemplar Koleksiperpustakaan

    13,513 13,919 15,874 17,549 19,383 21,956

    Pengelolaan perpustakaan Kota Cimahi sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi

    yakni menggunakan aplikasi INLISLite yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan

    Nasional RI. Aplikasi tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk menerapkan otomasi

    perpustakaan sekaligus mengembangkan perpustakaan digital / mengelola dan melayankan

    koleksi digital. Hasil penilaian tingkat kepuasan pengunjung Perpustakaan pada tahun 2017

    sebesar 87,7.

    Pelayanan perpustakaan lainnya adalah mobil perpustakaan keliling. Bekerja sama dengan

    program sekolah dasar di Kota Cimahi, pelayanan mobil perpustakaan keliling berdasarkan

    permintaan dari sekolah. Operasional mobil perpustaakn keliling adalah pada hari kerja hari

    senin-jum’at. Sedangkan pada hari minggu, beberapa kali melakukan pelayanan pada

    kegiatan masyarakat Car Free Day.

    Pembudayaan gemar membaca di Kota Cimahi dilakukan melalui beberapa kegiatan secara

    rutin per tahun, yaitu :

  • - 26 -

    1. CIMAHI READING HABIT (CRH) : program untuk meningkatkan minat baca

    masyarakat kota cimahi khususnya siswa sd/mi yang disertai dengan reward dalamsetiap level pencapaian membacanya

    2. Lomba Bercerita : lomba Nercerita dilakukan untuk tingkat SD/MI. Pemenang lomba

    akan diajukan sbagai peserta lomba bercerita di tingkat provinsi.

    3. Story Telling

    4. Jambore CRH

    5. Bantuan Buku dan Rak untuk Perpustakaan Keluarahan, Kecamatan, dan Sudut Baca

    tingkat RW : 5 paket/tahun

    6. Workshop berbasis Bahan Pustaka

    7. Lomba perpustakaan tingkat SLTA

    8. Sosialisasi Cimahi Reading Habit Tingkat SMP/MTS

    9. Workshop menulis

    10. Bedah buku

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, bahwa

    perpustakaan di daerah terdiri atas perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah,

    perpustakaan Perguruan Tinggi dan perpustakaan khusus. Pasal 23 menyatakan bahwa

    setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan sesuai dengan standar nasional.

    Dengan demikian, di Kota Cimahi tercatat sebanyak 187 perpustakaan yang menjadi

    tanggung-jawab dan kewenangan Pemerintah Kota Cimahi yaiitu :

    a. Perpustakaan SD sebanyak 133 buah;

    b. Perpustakaan SMP sebanyak 36 buah;

    c. Perpustakaan Kecamatan sebanyak 3 buah;

    d. Perpustakaan Kelurahan sebanyak 15 buah.

    Bekerja sama dengan Perangkat Daerah dan organisai kemasyarakatan lainnya di Kota

    Cimahi, upaya mendorong peningkatan minat baca pada masyarakat disinergikan dengan

    kegiatan-kegiatan lainnya yaitu lomba PKK, Kesatuan Gerak PPK (Kesrak) PKK-KB-KES,

    Lomba Posyandu, P2WKSS, Kampung KB. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut disampaikan

    bantuan untuk pembangunan sudut baca masyarakat yang diharapkan dapat dikembangkan

    oleh masyarakat secara mandiri. Kegiatan serupa dilaksanakan setiap tahun, sehingga dalam

    kurun waktu pembangunan jangka menengah pada akhir tahun renstra terdapat penambahan

    jumlah sudut baca di Kota Cimahi sebanyak 25 buah di 25 RW. Dalam kurun waktu 3 kali

    masa pembangunan jangka menengah maka terdapat sudut baca sebanyak 75 buah di 75

    RW. Dibandingkan dengan jumlah RW di Kota Cimahi sebanyak 312 RW maka prosentase

  • - 27 -

    sudut baca sebesar 24,04%. Lebih dari ¾ RW di Kota Cimahi belum mendapatkan program

    sudut

    E. Urusan KearsipanBerdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Urusan

    Kearsipan mencakup sub urusan :

    1. Pengelolaan Arsip, yaitu :

    a. Pengelolaan arsip dinamis Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan BUMD

    kabupaten/kota.

    b. Pengelolaan arsip statis yang diciptakan oleh Pemerintahan Daerah kabupaten/kota,

    BUMD kabupaten/kota, perusahaan swasta yang kantor usahanya dalam 1 (satu)

    Daerah kabupaten/kota, organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten/kota,

    organisasi politik tingkat Daerah kabupaten/kota, pemerintahan desa dan tokoh

    masyarakat tingkat Daerah kabupaten/kota.

    c. Pengelolaan simpul jaringan dalam SIKN melalui JIKN pada tingkat kabupaten/kota.

    2. Pelindungan dan Penyelamatan Arsip

    a. Pemusnahan arsip di lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang memiliki

    retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun.

    b. Pelindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana yang berskala kabupaten/kota.

    c. Penyelamatan arsip Perangkat Daerah kabupaten/kota yang digabung dan/atau

    dibubarkan, serta pemekaran Kecamatan dan Desa/kelurahan.

    d. Melakukan autentikasi arsip statis dan arsip hasil alih media yang dikelola oleh

    lembaga kearsipan kabupaten/kota.

    e. Melakukan pencarian arsip statis yang pengelolaannya menjadi kewenangan Daerah

    kabupaten/kota yang dinyatakan hilang dalam bentuk daftar pencarian arsip.

    Bidang Kearsipan merupakan Lembaga Kearsipan Kota Cimahi yaitu lembaga yang memiliki

    fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis, arsip inaktif dan

    pembinaan kearsipan.

    Arsip statis diterima dari perangkat Daerah, desa atau yang disebut dengan nama lain,

    perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan. Pengelolaan

    arsip inaktif ialah arsip yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang

    berasal dari satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan

    daerah kabupaten/kota.

  • - 28 -

    Berkait dengan tugas dan tanggung jawab tersebut, kinerja urusan kearsipan sebagai berikut :

    i. Menyusun pranata kebijakan kearsipan yaitu Peraturan Walikota Cimahi Nomor 26

    Tahun 2014 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Pemerintah Kota Cimahi (Berita

    Daerah Kota Cimahi Tahun 2014 Nomor 232);

    ii. Menyusun pedoman pengelolaan arsip antara lain :

    1. Peraturan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 02 Tahun 2015 tentang Pedoman

    Retensi Arsip Sektor perekonomian Urusan Perencanaan Pembangunan

    2. Peraturan Kepala Arsip Nasional (ANRI) No.6 Tahun 2015 tentang Pedoman

    Retensi Arsip Sektor Kesejahteraan Rakyat Urusan Perpustakaan;

    3. Peraturan Kepala Arsip Nasional (ANRI) No.7 Tahun 2015 tentang Pedoman

    Retensi Arsip Sektor Politik, Hukum dan Keamanan Urusan Keamanan dan

    Ketertiban;

    4. Peraturan Kepala Arsip Nasional (ANRI) No. 16 Tahun 2015 tentang Pedoman

    Retensi Arsip Urusan Pemerintahan Daerah;

    5. Urusan Kearsipan dari Peraturan Kepala Arsip Nasional (ANRI) No.19 Tahun 2015

    tentang Pedoman Retensi Arsip urusan Kearsipan;

    6. Peraturan Kepala Arsip Nasional (ANRI) No.20 Tahun 2015 tentang Pedoman

    Retensi Arsip Urusan Kependudukan dan Keluarga Berencana

    Melakukan revisi terhadap pedoman pengelolaan arsip yang telah terdapat perubahan,

    yaitu :

    1. Perekonomian urusan perencanaan pembangunan

    2. Kesejahteraan rakyat urusan perpustakaan

    3. Politik, hukum dan keamanan urusan keamanan dan ketertiban

    4. Urusan pemerintahan daerah

    5. Urusan kearsipan, dan

    6. Urusan kependudukan dan keluarga berencana

    iii. Melakukan pembinaan kearsipan kepada pengelola arsip pada perangkat daerah setiaptahun untuk

    1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana mengelola arsip/dokumen yang

    baik dan benar sesuai prosedur dan aturan yang benar.

    2. Melakukan penataan dan penyimpanan arsip di masing-masing instansi.

    3. Mulai termotivasi dan memahami akan penting nya arsip.

  • - 29 -

    Dalam kurun waktu 2013-2017, terdapat 34 perangkat daerah atau pencipta arsip,

    dimana untuk 1 perangkat daerah ditunjuk 1 orang pegelola arsip. Pembinaan yang

    dilakukan terdapat dalam berbagai bentuk antara lain :

    - Kunjungan langsung ke SKPD dengan memberikan bimbingan teknis penataan arsip

    - Memberikan bantuan sarana kearsipan diantaranya rak arsip, box arsip, map gantung

    dan label box arsip

    - Monitoring dari hasil pelaksanaan bimtek di lapangan

    - Lomba foto

    - sosialisasi hasil penelusuran arsip bernilai sejarah

    - pameran arsip visual

    - pelatihan e-arsip

    - workshop kearsipan

    - Kunjungan ke Dispusipda Provinsi Jawa Barat

    - Studi banding ke Kota/Kabupaten yang telah melakukan penyelenggaraan kearsipan

    secara baik

    - pembuatan banner, leaflet, map, brosur

    - Evaluasi terhadap hasil pembinaan. Perangkat daerah yang telah menerapkan

    pengelolaan kearsipan secara baik sebanyak 15 PD yaitu KAPPDE, Subagian TU

    Pimpinan, Kantor Lingkungan Hidup, RSUD Cibabat, Sekretariat Dewan, KPPT, Dinas

    Kependudukan dan Catatan Sipil, BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum, Kantor

    Kesatuan Bangsa, Kecamatan Cimahi Selatan, Kecamatan Cimahi Tengah,

    Keluarahan Setiamanah, Keluarhan Cipageran, Bagian Keuangan Setda.

    iv. Duplikasi Dokumen/ Arsip Daerah dalam Bentuk Informatika arsip digital. Duplikasi

    dilakukan untuk membuat backup arsip-arsip yang tersimpan di ruang penyimpanan arsip

    ked alam data digital dan disimpan ke dalam penyimpanan hardisk server tersendiri.

    Pengelolaan lebih lanjut kedalam sistem informasi dilakukan oleh Tim, dan disajikan

    dalam website.

    v. Menyusun kajian- kajian dan buku-buku sejarah, antara lain :

    - Kajian tentang Sejarah Cimahi, bekerja sama dengan LPPM (Lembaga Penelitian

    dan Pengabdian Masyarakat)

    - Kajian Babad Cimahi, bekerja sama dengan LP2IT (Lembaga Penelitian dan

    Pengkajian Ilmu dan Teknologi)

    - Buku ‘Sejarah Kota Cimahi’

    - Buku ‘Cimahi Dalam Arsip’

    - Buku ‘Arsip Sejarah Walikota Administratif’

  • - 30 -

    - Buku ‘Sejarah Cimahi Otonom’

    - Buku ‘Sepuluh Tokoh Yang di Jadikan Nama Jalan’

    vi. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan kearsipan antara

    lain :

    - Sarana penyimpanan arsip : roll o’pack, pigura, papan display, map gantung, box

    arsip

    - Sarana pengolahan arsip : kertas kissing, palstik laminating, label box

    vii. Berdasarkan Laporan Audit Kerasipan Eksternal (LAKE) yang dilaksanakan oleh Tim

    Pengawas Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Baret pada tanggal 23 s.d. 25 Maret 2017

    bahwa hasil penyelenggaraan kearsipan di Kota Cimahi dikategorikan Buruk dengan

    score 33,73, sebagai berikut :

    No. Aspek/ Sub AspekNilai

    Standar

    NilaiSub

    Aspek% Sebutan

    1 Ketaatan Peraturan Perundang-

    Undangan

    1800 920 51,11 Kurang

    2 Program Kearsipan 240 80 33,33 Buruk

    3 Pengolahan Arsip Inaktif dengan retensi

    sekurang-kurangnya 10 tahun

    100 20 20,00 Buruk

    4 Penyusutan Arsip 370 0 0,00 Buruk

    5 Pengelolaan Arsip Statis 840 0 0,00 Buruk

    6 SDM Kearsipan 230 80 34,78 Buruk

    7 Kelembagaan 220 210 95,45 Sangat Baik

    8 Prasarana dan Sarana Kearsipan 380 100 26,32 Buruk

    TOTAL 4180 1410 33,73 Buruk

    2.4. Tantangan dan PeluangTantangan adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan

    mengatasi masalah; rangsangan untuk bekerja lebih giat; hal atau objek yang perlu

    ditanggulangi. Sedangkan peluang adalah kesempatan.

    Peningkatan organisasi untuk urusan-urusan arsip, perpustakaan dan pengelolaan data

    elektronik yang semula setingkat eselon IV menjadi setingkat eselon III memberikan

    tantangan untuk meningkatkan kinerja Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi. Demikian juga dengan bergabungnya Bagian Humas.

    Berdasarkan kondisi dan potensi internal Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan

    Perpustakaan Kota Cimahi maupun Pemerintah Kota Cimahi, serta kondisi lingkungan

  • - 31 -

    eksternal Povinsi Jawa Barat maupun nasional, maka tantangan yang dihadapi dan peluang

    yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustkaan Kota Cimahi,

    sebagai berikut :

    A. Tantangan1. Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi terdiri dari 1

    sekretariat dan 4 bidang. Pada saat ini, ruang kerja untuk masing-masing bidang terletak

    pada lokasi yang terpisah-pisah karena gedung kantor yang ada belum mencukupi untuk

    seluruh bidang dapat bergabung di satu lokasi. Demikian juga adanya tuntutan dan

    kebutuhan bahwa ruang server / data centre harus berada dekat dengan sasaran utama

    pelayanan internet /teknologi informasi dan ruang Humas harus berada dekat dengan

    ruang pimpinan pemerintahan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan koordinasi internal,

    dibutuhkan perencanaan dan pengadaan ruang/gedung kantor yang lebih representative;

    2. Secara umum, penyelenggaraan kearsipan Pemerintah Kota Cimahi baik kualitas maupun

    kuantitasnya masih buruk / di bawah standar baku. Demikian pula usia Pemerintah Kota

    Cimahi yang telah mencapai 17 tahun, dimana seharusnya sesuai dengan jadwal retensi

    arsip maka sudah banyak status arsip yang berubah dari arsip dinamis menjadi arsip

    dinamis. Namun karena belum dimilikinya depo arsip sebagai prasarana pengelolaan

    arsip daerah maka berdampak pada penyelenggaraan kearsipan tidak dapat

    dioptimalkan;Oleh karena itu, dalam jangka waktu pendek harus diupayakan

    pembangunan depo arsip;

    3. Seiring dengan kebutuhan pengadaan Depo Arsip, pembinaan penyelenggaraan

    kearsipan harus dilakukan secara lebih efektif dan efisien dengan ditunjang kebijakan-

    kebijakan sehingga seluruh Perangkat Daerah berkomitmen untuk menyelenggarakan

    kearsipan secara optimal sebagai salah satu wujud persyaratan menuju reformasi

    birokrasi

    4. Kota Cimahi telah memiliki perpustakaan umum daerah yang berlokasi di Jl. Daeng

    Ardiwinata dengan luas bangunan 523.0775 m2 terdiri dari 2 lantai. Pada saat ini, jumlah

    pengunjung setiap hari rata-rata mencapai 80-120 orang, jumlah buku tersimpan

    sebanyak 21,956 buku, dan jumlah anggota sebanyak 7.295 orang. Selain kegiatan

    membaca, intensitas aktivitas di perpustakaan sangat tinggi antara lain story telling, bedah

    buku, workshop menulis, kunjungan dari TK/PAUD dan SD minimal 3 kunjungan, dan

    rapat guru-guru PAUD/TK. Dengan tingginya minat membaca dan kegiatan berbasis

    bahan pustaka di perpustakaan Kota Cimahi maka dibutuhkan pengembangan

    Perpustakaan Umum Daerah Kota Cimahi baik secara fisik yaitu pembangunan e-library,

    pembangunan Gedung Perpustakaan yang lebih representatif, penambahan fasilitas

    kendaraan perpustakaan keliling serta peningkatan bahan koleksi bacaan, maupun secara

  • - 32 -

    non fisik yaitu mengaktifkan perpustakaan-2 yang telah ada yaitu dikecamatan, kelurahan,

    sekolah2 dan sudut-sudut baca, serta meningkatkan kerjasama dan peran swasta dalam

    penyediaan perpustakaan dan bahan-bahan bacaan untuk perpustakaan.

    5. Sesuai dengan amanat UU nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

    dan Kepmen Kominfo nomor 117 tahun 2010 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan

    Dokumentasi, telah ditetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di

    Dinas Komunikasi, Informasi, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi, serta Pembantu

    PPID yang ada di setiap Perangkat Daerah. Pelayanan Informasi dan Dokumentasi telah

    dilakukan baik secara langsung maupun melalui media (PESDUK, WEBSITE), namun

    demikian belum ditetapkan Standar Layanan Informasi;

    6. Maraknya aktivitas masyarakat dalam media sosial, cenderung dimanfaatkan oleh pihak-

    pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang mengandung

    konten negative terutama terhadap pemerintah dan pembangunan sehingga berpotensi

    pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah;

    7. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan meningkatnya

    kebutuhan pemerintah terhadap penyelenggaraan e-government masih belum diimbangi

    dengan pengamanan informasi yang memadai baik secara fisik, system maupun logic,

    yakni perlindungan terhadap serangan hacker (eksternal), pengamanan ruang / gedung

    maupun perilaku internal;

    8. Pemahaman organisasi terhadap urusan statistik belum rendah serta dan pola kerjasama

    dengan Badan Pusat Statistik dalam kegiatan pendataan masih belum menemukan

    mekanisme dan format yang tepat dan sesuai dengan perkembangan perencanaan,

    kebijakan perbendaharaan dan pengelolaan keuangan;

    9. Data dan informasi statistik Kota Cimahi tersebar di seluruh perangkat daerah. Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi bertindak selaku wali

    data mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai koordinator dalam pengelolaan data

    sektoral yang ada di seluruh perangkat daerah. Belum terdapat sistim pengelolaan data/

    informasi yang berkelanjutan untuk mengelola data-data tersebut dalam wadah Satu Data

    Indonesia.

    B. Peluang1. Perkembangan pesat Teknologi Informatika telah mendorong konsep penyelenggaraan

    pemerintahan yang reformis berbasis IT. Dengan situasi tersebut, Dinas Komunikasi,

    Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi harus mempunyai kemampuan

    untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi peningkatan kinerja Pemerintah Kota

    Cimahi. Untuk itu harus membuat perencanaan yang matang untuk pengembangan dan

  • - 33 -

    implementasi IT untuk seluruh Perangkat Daerah dalam mendukung reformasi birokrasi atau

    good governance;

    2. Adanya jabatan fungsional dalam urusan kearsipan dan perpustakaan berpotensi pada

    penyelenggaraan kearsipan dan pengembangan perpustakaan yang optimal dan

    berkesinambunan karena peningkatan penyelenggaraan kearsipan daerah selama ini

    terkendala oleh personil yang menangani pegelolaan arsip pada Perangkat Daerah setelah

    diberikan diklat kemudian dipindahkan ke perangkat daerah yang lainnya.

    3. Adanya konsultasi implementasi penyelenggaraan kearsipan daerah yang diselenggarakan

    oleh ANRI, memungkinkan bagi daerah untuk meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan

    daerah dengan memanfaatkan konsultasi tersebut.

    4. ANRI menyediakan SIKN dan JIKN untuk pengelolaan arsip secara digital. Aplikasi SIKN

    (Sistim Informasi Kearsipan Nasional) adalah aplikasi antar-muka yang dapat digunakan oleh

    Simpul Jaringan memasukkan informasi kearsipan miliknya untuk selanjutnya dipublikasikan

    pada website JARINGAN INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL (JIKN). Aplikasi ini dapat juga

    digunakan oleh Simpul Jaringan mengolah informasi kearsipan yang dimiliki dalam rangka

    membantu temu balik baik dalam format digital maupun lokasi fisik arsip di tempat

    penyimpanannya. Pencarian informasi kearsipan dapat dilakukan dengan berbagai kategori,

    meliputi: deskripsi arsip, pencipta arsip, fungsi, repositori (tempat penyimpanan), subjek,

    tempat, serta objek digitalnya. Disamping itu, aplikasi ini memungkinkan juga instansi

    mengetahui arsip mana yang paling sering diakses oleh pengguna. SIKN dan JIKN merupakan

    peluang untuk mengelola arsip secara digital, mengatasi keterbatasan penyimpanan arsip

    secara fisik.

    5. Keberadaan relawan TIK sangat membantu dalam pembinaan teknologi informasi dan

    komunikasi kepada masyarakat serta pelayanan kepada masyarakat dalam implementasi

    bidang komunikasi dan informatika berkaitan dengan bidang-bidang lainnya antara lain

    pengembangan umkm Kota Cimahi.

    6. Kota Cimahi telah berhasil dalam proses assessment smart city mengikuti program pemerintah

    menuju 100 smart city pada tahun 2018, dalam rangka menuju cimahi kota cerdas. Konsep

    kota cerdas yang dirancang untuk memperbaiki pelayanan Pemerintah Daerah guna

    menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien melalui pengembangan dan

    penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

    7. Koordinasi dan perhatian yang penuh dan intensif antara Dinas Komunikasi dan Informatika

    Provinsi Jawa Barat dengan dinas-dinas yang membidangi komunikasi dan informatika di

    seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat memberikan peluang dan harapan untuk meningkatkan

    kapasitan dan pelayanan kepada masyarakat maupun pelayanan kepada pemerintah sendiri

    berkaitan dengan penyelenggaraan e-government dan urusan statistik.

  • - 34 -

    BAB IIIPERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

    3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

    Berdasarkan hasil pelaksanaan urusan pemerintahan dalam Bidang Komunikasi Dan

    Informatika, Persandian, Statistik, Kearsipan Dan Perpustakaan pada tahun-tahun

    sebelumnya bahwa permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas Komunikasi, Informatika,

    Kearsipan, dan Perpustakaan Kota Cimahi, sebagai berikut :

    A. Bidang Komunikasi dan Informatika

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    1 InformasidanKomunikasiPublik

    Pengelolaaninformasi dankomunikasi publikPemerintah Daerahkabupaten/kota.

    Penyebaran informasikepada publik/masyarakattentang penyelenggaraanpemerintah danpembangunan belumoptimal

    Masih rancunyapemilahan antaratugas sebagai humaskepala daerah denganhumas pemerintahdaerah

    Kerjasama dengan mediamassa hanya satu arah/pihak

    Sangat tergantungnyamedia massa terhadappemerintah

    PPID belum efektif berjalan Kedudukan danstruktur PPID kurangsesuai dan kurangefektif

    Pemilahan informasi belumditetapkan secara formal

    Kurangnya perhatianterhadap tugas dantanggung jawab dalammenetapkan jenis-jenisinformasi

    Penanganan pengaduanmasyarakat belum dikelolasebagai sumber informasiperencanaan pembangan

    Mekanismepenangananpengaduan belumoptimal

    Pelayanan informasiberbasis elektronik masihrendah

    Tidak adanya basisdata yang terkeloladengan baik

    2 AplikasiInformatika

    Pengelolaan namadomain yang telahditetapkan olehPemerintah Pusatdan sub domain dilingkup PemerintahDaerahkabupaten/kota.

    Perangkat Daerah KotaCimahi belum semuanyamenggunakan email dengandomain cimahikota.go.id

    Sosialisasipermenkominfo no 28tahun 2006 belumefektif

    Pengelolaan e-government dilingkup PemerintahDaerahkabupaten/kota.

    Penyelenggaraan e-government tidak optimal

    Tidak adanyakebijakan pengelolaansumber daya manusiaberdasarkn kualifikasipendidikan,pengalaman,

  • - 35 -

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    ketrampilan.Integrasi Teknologi Informasidan Komunikasi tidakoptimal

    Perangkat daerahmelakukan pengadaanserver dan peralatanTIK masing-masingtanpa koordinasidengan Dinas Kominfo

    Masih terbatasnya saranadan prasana pengelolaan e-goverment

    Kurangnya dukungankebijakanpenganggaran danperencanaan untukpemenuhan kebutuhansarpraspenyelenggaraan e-government

    APLIKASI Tingkat keamanan aplikasibelum sesuai standar

    Aplikasi dibuat olehpihak ketiga, sebagbesar tidak mengikutistandarisasikeamanan aplikasi ygdikeluarkan olehOWASP

    Banyaknya aplikasi padaperangkat daerah yangmasa pemeliharaan sudahhabis ketika ada kerusakanyg sifatnya minor harusdiatasi oleh dinas, danmembutuhkan waktu untukmempelajari terlebih dahulu

    Tidak adanyafungsional pranatakomputer

    terdapat aplikasi yang sudahdiintegrasi masih belumoptimal dan terdapatbeberapa aplikasi yangharusnya bisa diintegrasikan

    Kurangnya koordinasidalam pembangunanaplikasi

    Masih terdapat aplikasi padaPerangkat Daerah yangbelum diinformasikan

    Belum adanyakebijakan pemerintahdaerah yangmendukung

    Pelayanan informasiberbasis elektronik masihrendah

    Tidak adanya basisdata yang terkeloladengan baik

    INFRASTRUKTURJARINGAN

    Pengelolaan infrastukturjaringan belum optimal

    Ruang Data Centretidak memadai dari sisilokasi dan kapasitas

    Sarana dan prasaranapenunjang infrastukturjaringan tidak memadai

    Belum adanyamasterplaninfrastruktur jaringan(Tidak adanyaperencanaan yangmatang untuk saranadan prasanapenunjang infrastrukturjaringan pada saatpembangunangedung, antara lainrumah kabel)

  • - 36 -

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    Sering terjadinya gangguanjaringan infrastruktur internetpemerintah

    (sewa) jaringanlastmile menggunakankabel udara sehinggasering terputus olehsebab yg diluarkemampuan

    B. Bidang Persandian

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    1 PersandianuntukPengamanan Informasi

    Penyelenggaraanpersandian untukpengamananinformasi PemerintahDaerahkabupaten/kota

    Belumoptimalnya pelayananpengamanan informasipemerintah Kota Cimahi

    Tingkat partisipasi darisemua pihak yangterkait denganpenggunaan teknologiinformatika dankomunikasi (TIK)sangat rendah

    Penetapan polahubungankomunikasi sandiantarPerangkatDaerahkabupaten/kota.

    Belum dilaksanakannyapenetapan pola hubungankomunikasi sandi antarperangkat daerah

    Pemahaman tentangpola hubungankomunikasi masihrendah

    C. Bidang Statistik

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    1 StatistikSektoral

    Penyelenggaraanstatistik sektoral dilingkup Daerahkabupaten/kota.

    Perpindahan kewenanganpengelolaan statistik sektoralbelum ditindaklanjuti secaraoptimal

    Belum dipahaminyakewenangan dantugas pengelolaanstatistik sektoral

    D. Bidang Kearsipan

    NO SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    1 PengelolaanArsip

    PengelolaanarsipdinamisPemerintah Daerahkabupaten/kotadan BUMDkabupaten/kota

    Persentase pengelolaanarsip secara bakukearsipan masih rendah

    Pemahamanaparaturpemerintahterhadap arsipmasih rendah

  • - 37 -

    NO SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBABINTERNAL

    Pengelolaanarsipstatis yangdiciptakanolehPemerintahanDaerah kabupaten/kota,BUMD kabupaten/kota,perusahaan swasta yangkantor usahany adalam 1(satu) Daerahkabupaten/kota, organisasikemasyarakatan tingkatDaerah kabupaten/kota,organisasi politik tingkatDaerah kabupaten/kota,pemerintahan desa dantokoh masyarakat tingkatDaerah kabupaten/kota.

    1. Penyelamatan arsipbernilai sejarahkurang intensif

    2. Perlindungan danpengamananterhadap arsip vitalbelum efektif

    Pemahamanaparaturpemerintah,BUMD, swastadan masyarakatterhadap arsipmasih rendah

    Pengelolaan simpul jaringandalam SIKN melalui JIKNpadatingkat kabupaten/kota.

    Jumlah tenaga fungsionalarsiparis masih kurang

    Kebijakan yangmendukung tidakada

    E. Bidang Perpustakaan

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBAB

    1 PembinaanPerpustakaan

    Pengelolaanperpustakaantingkat Daerahkabupaten/kota

    Prerpustakaan daerahmasih di bawah standar

    Belum tersedianyalahan untukpembangunanperpustakaan baruyang sesuai standarnasional

    Perpustakaan-perpustakaan disekolahbelum efektifpelayanannya

    Tidak adanya tenagapengelolaperpustakaan ygkhusus ataufungsionalpustakawan

    Perpustakaan-2 dikecamatan dan kelurahantidak berkembang

    Kurangnya perhatiandari Camat danLureh untukmengelolaperpustakaan bagimasyarakat

    sudut-sudut baca yangtelah dibentuk tidakberkembang

    Tingkat partisipasimasyarakat untukmengelola sudutbaca sangat rendah

    Akses perpustakaan belumefektif

    Lokasi perpustakaandaerah kurangstrategis

    Belum adanya fungsionalpustakawan

    Jumlah pegawaiASN sangat terbatas

    Serap simpan karya cetakdan karya rekam belum ada

    Belum adakoordinasi denganpenerbit karyarekam dan karya

  • - 38 -

    NO. SUBURUSAN ASPEK KAJIAN PERMASALAHANFAKTOR-2PENYEBAB

    cetakPembudayaangemarmembacatingkatDaerahkabupaten/kota.

    Pemberdayaan kegemaranmembaca masih rendah

    Sosialisasi gemarmembaca belumdilakukan secaraoptimal

    2 PelestarianKoleksiNasionaldanNaskahKuno

    Pelestarian naskahkuno milik Daerahkabupaten/kota.

    Belum dilakukannyapelestarian naskah kunomilik daerah.

    Belum dipahaminyakewajiban untukpeletarian naskahkuno daerah

    PengembangankoleksI budaya etnisnusantara yangditemukan olehPemerintah Daerahkabupaten/kota.

    Belum dilakukannyapengembangan penemuankoleksi budaya etnisnusantara

    Belum dipahaminyatugas dan tanggungjawabpengembangankoleksi budaya etnisdaerah

    3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

    Rencana strategis Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan perpustakaan Kota Cimahi

    Tahun 2017–2022, disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota

    Cimahi yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Cimahi nomor 2 Tahun 2018.

    Berdasarkan Visi dan Misi Wali Kota Cimahi maka ditetapkan Visi Kota Cimahi Tahun 2017-

    2022 yaitu :

    MEWUJUDKAN CIMAHI BARU MAJU, AGAMIS DAN BERBUDAYA

    dengan Misi :

    1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkepribadian, berakhlak mulia,cerdas, sehat dan unggul.

    2. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif, efisien,

    dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggaran yang pro publik. Hal ini

    dimaknai bahwa penyelenggaraan pemerintahan menyangkut 3 dimensi yaitu : Pertama,

    dimensi struktural meliputi tata hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah

    Daerah, struktur hubungan antara eksekutif dengan legislative ataupun struktur

    hubungan antara pemerintahan dengan masyarakat. Kedua, dimensi fungsional yang

    menyangkut perubahan fungsi yang dijalankan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah

    Daerah maupun masyarakat dan; Ketiga, perubahan kultural menyangkut perubahan

    pada tata nilai dan budaya yang melandasi hubungan kerja intra organisasi, antar

    organisasi maupun ekstra organisasi, untuk mengendalikan perubahan kultural

    diperlukan kepemimpinan yang kuat, amanah dan memiliki visi. Tujuan akhirnya adalah

    tata laksana pemerintahan harus mampu mewujudkan kepemerintahan yang Baik (good

    governance) dan Pemerintahan yang bersih (clean goverment), anti korupsi dan bebas

  • - 39 -

    KKN, serta menjunjung tinggi prinsip partisipasi, rule of law, transparansi, daya tanggap,

    berorientasi pada konsensus, keadilan, efektif dan efisien, akuntabilitas serta visi

    strategis.

    3. Memberdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang berorientasi

    pada pengembangan sektor jasa berbasis teknologi informasi dan industri kecil

    menengah dalam upaya pengentasan kemiskinan.

    4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan meningkatkan

    kualitas derajat kehidupan masyarakat yang berkeadilan.

    5. Peningkatan kapasitas pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat secara

    berkesinambungan dan berkelanjutan.

    Seluruh perangkat daerah Kota Cimahi wajib untuk mewujudkan visi dan misi tersebut.

    Khusus untuk Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi

    diharapkan memberikan kontribusi terutama melalui :

    1. Misi 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkepribadian, berakhlak mulia,cerdas, sehat dan unggul

    Tujuan :Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Unggul Dan Berdaya Saing

    Sasaran 1:Meningkatkan Akses Dan Kualitas Pendidikan

    Strategi 4: Meningkatkan budaya gemar membaca masyarakat

    Urusan : Perpustakaan

    Program 4.1.: Program Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan

    Penyelenggaraan urusan perpustakaan Kota Cimahi oleh Dinas Komunikasi,

    Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi melalui peningkatan budaya baca

    masyarakat diharapkan mampu diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan

    kecerdasan serta peningkatan kepribadian masyarakat karena buku merupakan sumber

    pengetahuan dan jendela dunia dan akherat. Dan selanjutnya pula akanmeningkatkan

    kemampuan literasi masyarakat yang selanjutnya akan meningkatkan kualitas

    pendidikan maasyarakat, termasuk diantaranya dan terutama kualitas pendidikan anak-

    anak sekolah.

    2. Misi 2 : meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif, efisien,

    dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggaran yang pro publik.

    Tujuan : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintah Daerah

  • - 40 -

    Sasaran 1: Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

    a. Strategi 4 : Mengembangkan sistem dan data/statistik daerah

    Program 4.1. : Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

    b. Strategi 7 : Meningkatkan kualitas dan integrasi Teknologi, Informatika dan Komunikasi (TIK)daerah

    Urusan : Komunikasi dan Informatika

    Program 7.1. : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

    Urusan : Persandian

    Program 7.2. : Program Peyelengaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi

    c. Strategi 8 : Meningkatkan kualitas kearsipan daerah

    Urusan : Kearsipan

    Program 8.1. : Program sistem pengelolaan dan pelayanan kearsipan

    Tujuan akhir Misi 2 adalah tata laksana pemerintahan harus mampu mewujudkan

    kepemerintahan yang Baik (good governance) dan Pemerintahan yang bersih (clean

    goverment), anti korupsi dan bebas KKN, serta menjunjung tinggi prinsip partisipasi, rule of

    law, transparansi, daya tanggap, berorientasi pada konsensus, keadilan, efektif dan efisien,

    akuntabilitas serta visi strategis.

    Penyelenggaraan e-government melalui teknologi informasi dan komunikasi, penataan

    kearsipan yang sesuai dengan standar baku serta pengelolaan data statistik sektoral daerah

    akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

    sekaligus memudahkan implementasi transparansi, mendorong pemerintahan yang baik

    sekaligus mengurangi resiko korupsi.

    Dinas Komunikasi, Informatika, Kearsiapan dan Perpustakaan Kota Cimahi memiliki

    kewajiban memfasilitasi seluruh perangkat daerah untuk menggunakan teknologi informasi

    dan komunikasi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya serta peningkatan

    pelayanan kepada masyarakat baik dari sisi kualitas, kecepatan maupun kemudahannya.

    3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

    Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2016,

    kewenangan dan tanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan yang diemban oleh Dinas

    Komunikasi, Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi meliputi 5 urusan, yaitu :

    a. Urusan Komunikasi dan Informatika

  • - 41 -

    b. Urusan Statistik

    c. Urusan Persandian

    d. Urusan Kearsipan

    e. Urusan perpustakaan

    Terkait dengan hal tersebut maka penyusunan Rencana Strategis Dinas Komunikasi,

    Informatika, Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi harus memperhatikan Rencana

    Strategis Kementerian, Lembaga serta Dinas-dinas terkait di tingkat Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Tingkat Provinsi.

    a. Urusan Komunikasi dan InformatikaDalam Urusan Komunikasi dan Informatika, rencana strategis yang menjadi rujukan

    adalah :

    1. Kementerian Komunikasi dan InformatikaVisi Kementerian Komunikasi dan Informatika mengacu pada visi dan misi Presiden

    dan Wakil Presiden yaitu

    Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan BerkepribadianBerlandaskan Gotong Royong

    Seluruh sektor pembangunan dalam pemerintahan dan seluruh potensi bangsa wajib

    mewujudkan visi tersebut. Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika

    diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui upaya mewujudkan masyarakat

    yang berpengetahuan, mandiri, dan berdaya saing tinggi melalui pemanfaatan TIK.

    Institusi yang memiliki kewajiban dan kewenangan serta tanggung jawab

    mewujudkan masyarakat informasi yang berpengetahuan, inovatif, komunikatif,

    mandiri, sejahtera, berdaya saing global berkarakter Indonesia tidak hanya

    Kementerian Komunikasi dan Informasi, tetapi juga pihak lain, baik lembaga

    pemerintah maupun non-pemerintah.

    dan Misi yaitu

    i. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

    menopang kemandirian ekonomi dengan mengamanan sumberdaya maritim, dan

    mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

    ii. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

    negara hukum

    iii. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai

    negara maritim

    iv. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

    v. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

  • - 42 -

    vi. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

    berbasiskan kepentingan nasional

    vii. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

    Sebagai leading sektor di bidang komunikasi dan informatika, Kementerian

    Komunikasi dan Informatika dalam Renstra tahun 2015—2019 berfokus

    membangun sektor telekomunikasi, tata kelola internet, dan digitalisasi siaran

    televisi.

    Adapun sasaran strategis pembangunan di bidang komunikasi dan informatika

    meliputi:

    1. Tersedianya infrastruktur TIK serta pengembangan ekosistem TIK yang merata

    dan efisien di seluruh wilayah Indonesia;

    2. Tersedianya akses dan kualitas informasi publik terkait kebijakan dan program

    prioritas pemerintah yang baik, cepat, tepat dan obyektif kepada seluruh lapisan

    masyarakat Indonesia;

    3. Terwujudnya tata kelola Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bersih

    dan efektif.

    Dari agenda prioritas Nawacita, focus Kementerian Komunikasi dan Informatika

    adalah :

    Nawacita-2,

    3. Membangun transparasi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan;

    Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya transparansi dan akuntabilitas

    dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang

    ditandai dengan terwujudnya sistem pelaporan dan kinerja instansi pemerintah,

    meningkatnya akses publik terhadap informasi kinerja instansi pemerintah; makin

    efektifnya penerapan egovernment untuk mendukung manajemen birokrasi secara

    modern; dan meningkatnya implementasi open government pada seluruh instansi

    pemerintah.

    Arah Kebijakan dan Strategi yang ditempuh antara lain :

    a. Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan danpembangunan yang sederhana, efisien dan transparan, dan terintegrasi yang

    dilaksanakan melalui strategi, antara lain : penguatan kebijakan e-government yang

    mengatur kelembagaan e-government, penguatan sistem dan infrastruktur e-government

  • - 43 -

    yang terintegrasi; penyempurnaan/ penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta

    pengembangan sistem katalog elektronik; dan penguatan sistem kearsipan berbasis TIK.

    b. Penerapan open e-government merupakan upaya untuk mendukung terwujudnyapenyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipasif dan akuntabel dalam

    penyusunan kebijakan publik, serta pengawasan terhadap penyelenggaraan negara dan

    pemerintahan. Strategi pelaksanaannya ditempuh antara lain : Pembentukan Pejabat

    Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap publik negara; peningkatan

    kesadaran masyarakat tentang keterbukaan informasi publik; publikasi semua proses

    perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan anggaran kedalam website masing-

    masing K/L/D; penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan mengawasi

    pelaksanaan kebijakan publik; pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan

    interaktif yang dapat diakses publik; diterbitkannya Standard Operating Procedure (SOP)

    layanan publik; pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional; dan

    penguatan lembaga pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia

    4. Menyempurnakan dan meningkatkan kualitas reformasi birokrasi nasional (RBN);

    Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kualitas birokrasi dan tata

    kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung peningkatan daya saing dan

    kinerja pembangunan nasional di berbagai bidang, yang ditandai dengan:

    terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efektif dan efisien; meningkatkan kapasitas

    pengelolaan reforma