Top Banner
Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa Allah telah menciptakan manusia menurut citra-Nya. Unsur tubuh yang dimiliki manusia menunjukkan adanya pembagian tugas dan fungsi dari anggota-anggota tubuh yang berbeda- beda. Dalam dunia agraris atau pertanian, Ia pun menetapkan orang- orang tertentu dengan tugas tertentu pula. Ada yang menabur, ada yang menyiram, ada yang menuai. Sesuai dengan tema Sinar Kasih bulan Oktober 2015 ini, semuanya harus bisa bekerja sama guna memperoleh hasil tuaian yang baik. Pertumbuhan tanaman itu sendiri bukan dari petani yang menabur, menyiram, atau menuai, melainkan dari Allah Sang Pencipta itu sendiri. Dalam dunia misi dan penginjilan pun punya prinsip yang sama. Ada yang memberitakan, ada yang menggembalakan, ada yang memuridkan, dan sebagainya. Berarti apapun tugas dan fungsinya, setiap orang harus rendah hati untuk mengakui bahwa hanya Tuhanlah yang menyebabkan semuanya berhasil. < Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Paulus Koesbijanto No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 Oktober 2015 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito · Bendahara : Paulus Koesbijanto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda · Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Ada Yang Menabur, Ada Yang Menuai Ada Yang Menabur, Ada Yang Menuai Ada Yang Menabur, Ada Yang Menuai Dari Redaksi
40

201510

Jul 23, 2016

Download

Documents

GIA Pringgading

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201510.pdf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 201510

Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa Allah telah menciptakan manusia menurut citra-Nya. Unsur tubuh yang dimiliki manusia menunjukkan adanya pembagian tugas dan fungsi dari anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda. Dalam dunia agraris atau pertanian, Ia pun menetapkan orang-orang tertentu dengan tugas tertentu pula. Ada yang menabur, ada yang menyiram, ada yang menuai. Sesuai dengan tema Sinar Kasih bulan Oktober 2015 ini, semuanya harus bisa bekerja sama guna memperoleh hasil tuaian yang baik. Pertumbuhan tanaman itu sendiri bukan dari petani yang menabur, menyiram, atau menuai, melainkan dari Allah Sang Pencipta itu sendiri. Dalam dunia misi dan penginjilan pun punya prinsip yang sama. Ada yang memberitakan, ada yang menggembalakan, ada yang memuridkan, dan sebagainya. Berarti apapun tugas dan fungsinya, setiap orang harus rendah hati untuk mengakui bahwa hanya Tuhanlah yang menyebabkan semuanya

berhasil. <

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong

a/n Lydia Lianawati atau Paulus Koesbijanto No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara

dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Oktober 2015

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito · Bendahara : Paulus Koesbijanto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda ·��Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Ada Yang Menabur, Ada Yang MenuaiAda Yang Menabur, Ada Yang MenuaiAda Yang Menabur, Ada Yang Menuai

Dari Redaksi

Page 2: 201510

Form Berlangganan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Paulus Koesbijanto No. A/C 7830340381

= Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun

Sepotong lirik lagu lama berkata: “Kucinta keluarga Tuhan/terjalin mesra sekali/semua saling mengasihi..” Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus ini nampak kerinduannya agar hubungan di dalam keluarga Allah terus terjalin. Paulus tidak melayani seorang diri, namun bersama dengan tim pelayanan. Jemaat pun didorong untuk terlibat dalam melayani Tuhan satu terhadap yang lain. Setiap anggota dalam sebuah keluarga sudah sewajarnya saling memedulikan, saling menolong dan mendorong dalam kasih. Satu terhadap yang lain saling menyemangati dan melindungi. apabila ada yang maju ikut bergembira dan jika ada yang sedang jatuh ikut menopang. Gereja adalah keluarga Allah, maka perlu mengembangkan semangat pelayanan dalam tim. Pelayan Tuhan senior membimbing dan menjadi teladan agar rekan-rekan yunior dapat memiliki semangat dan kerajinan dalam melayani Tuhan. Paulus menjadi pelopor dalam hal melayani Tuhan seperti seorang ahli bangunan yang telah meletakkan dasar. Paulus memotivasi jemaat Korintus agar mereka dengan sukarela dan sukacita juga menyediakan diri untuk melayani Tuhan. Melayani Tuhan dengan ketekunan ibarat orang yang sedang bekerja mendirikan bangunan, tidak bisa bekerja seorang diri namun perlu bersama pekerja lainnya. Hayati hidup sebagai keluarga Allah! Ada saatnya hidup kita diberkati oleh pekerjaan pelayanan rekan seiman lainnya. Ada saatnya juga kita yang harus memberkati rekan seiman melalui pelayanan kita. Jika ini menjadi kesukaan kita bersama, maka hidup kita terbangun dan kita juga membangun hidup Saudara seiman lainnya. (LB)

Keluarga Allah1 Korintus 3:9-10

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

1 Korintus 3:9

kamis, 1 oktober 2015

Anggota keluarga Allah dicirikan oleh hidup saling membangun.

Pertumbuhan iman jemaat di setiap lini pelayanan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Habakuk 1-Zefanya 1

Page 3: 201510

Form Berlangganan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Paulus Koesbijanto No. A/C 7830340381

= Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun

Sepotong lirik lagu lama berkata: “Kucinta keluarga Tuhan/terjalin mesra sekali/semua saling mengasihi..” Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus ini nampak kerinduannya agar hubungan di dalam keluarga Allah terus terjalin. Paulus tidak melayani seorang diri, namun bersama dengan tim pelayanan. Jemaat pun didorong untuk terlibat dalam melayani Tuhan satu terhadap yang lain. Setiap anggota dalam sebuah keluarga sudah sewajarnya saling memedulikan, saling menolong dan mendorong dalam kasih. Satu terhadap yang lain saling menyemangati dan melindungi. apabila ada yang maju ikut bergembira dan jika ada yang sedang jatuh ikut menopang. Gereja adalah keluarga Allah, maka perlu mengembangkan semangat pelayanan dalam tim. Pelayan Tuhan senior membimbing dan menjadi teladan agar rekan-rekan yunior dapat memiliki semangat dan kerajinan dalam melayani Tuhan. Paulus menjadi pelopor dalam hal melayani Tuhan seperti seorang ahli bangunan yang telah meletakkan dasar. Paulus memotivasi jemaat Korintus agar mereka dengan sukarela dan sukacita juga menyediakan diri untuk melayani Tuhan. Melayani Tuhan dengan ketekunan ibarat orang yang sedang bekerja mendirikan bangunan, tidak bisa bekerja seorang diri namun perlu bersama pekerja lainnya. Hayati hidup sebagai keluarga Allah! Ada saatnya hidup kita diberkati oleh pekerjaan pelayanan rekan seiman lainnya. Ada saatnya juga kita yang harus memberkati rekan seiman melalui pelayanan kita. Jika ini menjadi kesukaan kita bersama, maka hidup kita terbangun dan kita juga membangun hidup Saudara seiman lainnya. (LB)

Keluarga Allah1 Korintus 3:9-10

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

1 Korintus 3:9

kamis, 1 oktober 2015

Anggota keluarga Allah dicirikan oleh hidup saling membangun.

Pertumbuhan iman jemaat di setiap lini pelayanan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Habakuk 1-Zefanya 1

Page 4: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pada suatu hari, ada seorang pendengar radio yang memohon untuk didoakan melalui telepon. Banyak pendengar meminta didoakan agar mendapatkan kesembuhan, berkat dalam usahanya, dan lain-lain. Namun permohonan pendengar yang satu ini lain dari yang lain, yakni, “Tolong doakan saya agar Tuhan selalu memimpin saya berani mengatakan kebenaran di tengah dunia yang penuh dengan dosa ini, supaya hidup saya tidak bercacat dan tidak bercela menjelang kedatangan-Nya. Itulah kerinduan saya.” Sebuah permohonan doa yang penting untuk tetap hidup kudus di tengah dunia yang tidak kudus.

Timotius mendapatkan dorongan dari Paulus untuk bekerja bagi Tuhan, khususnya dalam memberitakan kebenaran firman Tuhan di jemaat Efesus. Paulus sedang berada di penjara pada saat menuliskan surat kepadanya. Ia segera menuliskannya karena mengetahui banyak orang di Efesus yang mengaku percaya kepada Tuhan tetapi senang memperdebatkan hal-hal yang tidak penting atau hal-hal yang tidak berguna. Itulah yang biasanya dilakukan oleh guru-guru palsu yang senang menimbulkan perpecahan dan perselisihan. Guru-guru palsu itu mengajarkan doktrin yang keliru dan tidak bermanfaat. Untuk itulah - sebagai pekerja Tuhan - Timotius didorong untuk tetap menjelaskan kebenaran firman Tuhan secara benar dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan serta membangun iman jemaat berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Dengan kebenaran firman Tuhan, jemaat akan tahu bagaimana hidup bagi Tuhan dan melayani Tuhan dengan benar.

Bagaimana dengan Saudara? Jadilah pekerja-Nya yang menegakkan kebenaran. (AS)

Jadilah Pekerja-Nya2 Timotius 2:14-16

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. 2 Timotius 2:15

jumat, 2 oktober 2015

Pekerja Tuhanmemberitakan kebenaran.

Agar setiap pekerja Tuhan hidup dalam kekudusan dan kebenaran-Nya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dalam kosakata bahasa Jawa Timur, khususnya Surabaya, kata arek berarti 'anak'. Tetapi dalam kosakata bahasa Madura, kata arek berarti 'arit' atau 'sabit'. Dari perbedaan itulah orang beranggapan bahwa orang Madura lebih kasar dan lebih keras dari orang Jawa. Arit atau sabit adalah alat yang digunakan untuk melakukan penuaian yaitu dengan cara mengayunkannya. Dalam Kitab Wahyu 14 ada dua kali tuaian, di mana kedua-duanya menggunakan sabit. Tuaian pertama bertujuan memurnikan dan memisahkan umat-Nya untuk diselamatkan - dilakukan oleh Anak Manusia, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri (ayat 14-16). Tuaian kedua untuk sisanya bertujuan menjatuhkan hukuman atau murka Allah atas orang-orang durhaka - dilakukan oleh seorang malaikat (ayat 17-20). Dari sini kita melihat akhir dari segala sesuatu di mana Allah menyatakan keadilan-Nya. Mereka yang setia kepada-Nya dikumpulkan untuk tinggal bersama-Nya, memperoleh kehidupan kekal di surga; sebaliknya, mereka yang tidak mau bertobat dikumpulkan untuk dibinasakan dalam api yang menyala-nyala. Akan ada pemisahan yang sangat jelas antara mereka yang hidup dalam kecemaran sebagai orang fasik dengan mereka yang hidup dalam kekudusan sebagai orang benar (Wahyu 22:11).

Oleh sebab itu, setelah kita memahami hal ini ada dua hal yang perlu kita lakukan: pertama, kita harus tetap setia kepada Tuhan dan hidup dalam kebenaran firman-Nya walaupun akibatnya kita dihina dan dijauhi rekan-rekan kita yang hidup di dalam dosa; kedua, mengingatkan rekan-rekan kita untuk segera bertobat agar tidak jatuh ke dalam penghukuman Allah. (PF)

Ayunkan SabitmuWahyu 14:14-20

”Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai;sebab tuaian di bumi sudah masak.”Wahyu 14:15

sabtu, 3 oktober 2015

Saat tuaian hampir tiba, hendaklah kita bersiap sedia.

Semua orang percaya mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Zakharia 1-7Zefanya 2 - Hagai 2

Page 5: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pada suatu hari, ada seorang pendengar radio yang memohon untuk didoakan melalui telepon. Banyak pendengar meminta didoakan agar mendapatkan kesembuhan, berkat dalam usahanya, dan lain-lain. Namun permohonan pendengar yang satu ini lain dari yang lain, yakni, “Tolong doakan saya agar Tuhan selalu memimpin saya berani mengatakan kebenaran di tengah dunia yang penuh dengan dosa ini, supaya hidup saya tidak bercacat dan tidak bercela menjelang kedatangan-Nya. Itulah kerinduan saya.” Sebuah permohonan doa yang penting untuk tetap hidup kudus di tengah dunia yang tidak kudus.

Timotius mendapatkan dorongan dari Paulus untuk bekerja bagi Tuhan, khususnya dalam memberitakan kebenaran firman Tuhan di jemaat Efesus. Paulus sedang berada di penjara pada saat menuliskan surat kepadanya. Ia segera menuliskannya karena mengetahui banyak orang di Efesus yang mengaku percaya kepada Tuhan tetapi senang memperdebatkan hal-hal yang tidak penting atau hal-hal yang tidak berguna. Itulah yang biasanya dilakukan oleh guru-guru palsu yang senang menimbulkan perpecahan dan perselisihan. Guru-guru palsu itu mengajarkan doktrin yang keliru dan tidak bermanfaat. Untuk itulah - sebagai pekerja Tuhan - Timotius didorong untuk tetap menjelaskan kebenaran firman Tuhan secara benar dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan serta membangun iman jemaat berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Dengan kebenaran firman Tuhan, jemaat akan tahu bagaimana hidup bagi Tuhan dan melayani Tuhan dengan benar.

Bagaimana dengan Saudara? Jadilah pekerja-Nya yang menegakkan kebenaran. (AS)

Jadilah Pekerja-Nya2 Timotius 2:14-16

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. 2 Timotius 2:15

jumat, 2 oktober 2015

Pekerja Tuhanmemberitakan kebenaran.

Agar setiap pekerja Tuhan hidup dalam kekudusan dan kebenaran-Nya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dalam kosakata bahasa Jawa Timur, khususnya Surabaya, kata arek berarti 'anak'. Tetapi dalam kosakata bahasa Madura, kata arek berarti 'arit' atau 'sabit'. Dari perbedaan itulah orang beranggapan bahwa orang Madura lebih kasar dan lebih keras dari orang Jawa. Arit atau sabit adalah alat yang digunakan untuk melakukan penuaian yaitu dengan cara mengayunkannya. Dalam Kitab Wahyu 14 ada dua kali tuaian, di mana kedua-duanya menggunakan sabit. Tuaian pertama bertujuan memurnikan dan memisahkan umat-Nya untuk diselamatkan - dilakukan oleh Anak Manusia, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri (ayat 14-16). Tuaian kedua untuk sisanya bertujuan menjatuhkan hukuman atau murka Allah atas orang-orang durhaka - dilakukan oleh seorang malaikat (ayat 17-20). Dari sini kita melihat akhir dari segala sesuatu di mana Allah menyatakan keadilan-Nya. Mereka yang setia kepada-Nya dikumpulkan untuk tinggal bersama-Nya, memperoleh kehidupan kekal di surga; sebaliknya, mereka yang tidak mau bertobat dikumpulkan untuk dibinasakan dalam api yang menyala-nyala. Akan ada pemisahan yang sangat jelas antara mereka yang hidup dalam kecemaran sebagai orang fasik dengan mereka yang hidup dalam kekudusan sebagai orang benar (Wahyu 22:11).

Oleh sebab itu, setelah kita memahami hal ini ada dua hal yang perlu kita lakukan: pertama, kita harus tetap setia kepada Tuhan dan hidup dalam kebenaran firman-Nya walaupun akibatnya kita dihina dan dijauhi rekan-rekan kita yang hidup di dalam dosa; kedua, mengingatkan rekan-rekan kita untuk segera bertobat agar tidak jatuh ke dalam penghukuman Allah. (PF)

Ayunkan SabitmuWahyu 14:14-20

”Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai;sebab tuaian di bumi sudah masak.”Wahyu 14:15

sabtu, 3 oktober 2015

Saat tuaian hampir tiba, hendaklah kita bersiap sedia.

Semua orang percaya mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Zakharia 1-7Zefanya 2 - Hagai 2

Page 6: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Allah kita adalah pencipta langit dan bumi. Ia Mahatahu, sehingga Ia mengetahui masa dan waktu dengan tepat kehidupan semua makhluk di dunia ini. Ia tidak hanya tahu saat kapan menabur, kapan menanam, kapan menyiram termasuk kapan menumbuhkan, tetapi Ia juga tahu saat yang tepat kapan menuai.

Suatu hari Tuhan Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang ladang dan tuaian. Perkataan Yesus mengenai waktu “empat bulan lagi tiba musim menuai”, pada masa itu adalah waktu yang tepat merayakan pesta panen bagi orang-orang Yahudi. Namun, apa yang diucapkan Yesus konteksnya hendak menjelaskan tentang waktu untuk memberitakan Injil Kerajaan Sorga dan menuai jiwa-jiwa bagi Tuhan. Dengan menggunakan istilah “ladang sudah menguning” menunjukkan betapa pentingnya pesan tersebut. Pertama, pesan ini bermaksud supaya orang-orang percaya tidak menunda-nunda untuk terlibat dalam pemberitaan Kabar Baik supaya semakin banyak jiwa yang diselamatkan. Sebab tanaman yang siap dipanen apabila dibiarkan melebihi masa panen akan membuat hasil panen menjadi busuk atau sia-sia. Kedua, jangan sampai orang-orang percaya hanya berpangku tangan dan tidak terlibat dalam pelayanan, karena akan membuat hidupnya tidak menghasilkan buah. Bukankah Tuhan membenci pohon yang tidak menghasilkan buah? Ketiga, pelayanan di dalam Tuhan sangat membutuhkan pengerja, apalagi masih banyak orang yang belum diselamatkan yang siap dituai.

Oleh karena itu, serahkan diri untuk dipakai menjadi pekerja Tuhan supaya semakin banyak jiwa yang diselamatkan dan hidup memuliakan Tuhan. Selamat melayani Tuhan. (ADL)

Ladang Sudah MenguningYohanes 4:31-42

Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Yohanes 4:35b

Tidak ada pekerjaan lebih mulia selain menjadi pemenang jiwa.

Semakin banyak jiwa yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pelayanan orang-orang percaya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Banyak orang ketika muda bersemangat, namun setelah tua menjadi lesu! Apa yang dulu menggairahkan, kini tidak lagi. Berbeda dengan Kaleb, di usia 85 tahun dia masih memiliki semangat yang sama seperti ketika masih muda. Dia masih bisa mengingat dengan jelas se-gala firman yang disampaikan Allah kepada Musa saat dia masih muda. Banyak rintangan dan kesukaran dihadapi dalam perjalanan hidupnya, namun Kaleb tetap tabah dan setia mengikut TUHAN. Stamina rohaninya tidak pernah kendur. Kaleb merasakan pemeliharaan TUHAN yang begitu ajaib. Usia boleh merangkak naik dan fisik menjadi tua, tetapi hidupnya limpah dengan syukur atas penyertaan TUHAN. Tidak pernah sedetik pun TUHAN mengabaikan hidup orang yang dengan sepenuh hati mengasihi-Nya. Kaleb penuh dengan semangat dan optimis untuk meraih hal-hal besar dalam hidupnya. Kekuatan yang dimiliki datang dari janji-janji TUHAN yang pernah dia dengar empat puluh lima tahun sebelumnya. Firman TUHAN direnungkan dan disimpan dalam hatinya. Semua yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan sinkron dengan janji firman TUHAN. Sampai tua, Kaleb tidak pernah menyimpang dari jalan TUHAN. Ajaib! Karena semangatnya itulah maka janji Allah yang besar justru diraih saat Kaleb telah tua! Kaleb sanggup berperang menghadapi orang-orang Enak untuk merebut pegunungan Hebron. TUHAN menyertai dan memberikan kemenangan. Akhirnya, Hebron diberikan oleh Yosua menjadi miliki pusakanya. Saudara pun dapat memiliki semangat sampai usia lanjut, asalkan terus berpegang pada janji firman Tuhan. (LB)

Tetap SemangatYosua 14:9-14

Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu samapai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. Yosua 14:9

Berpegang pada firman Tuhan membuat hidup semangat.

Ketekunan iman orang Kristen dalam menanti penggenapanjanji Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 5 oktober 2015minggu, 4 oktober 2015 Zakharia 8-12 Zakharia 13-Maleakhi 4

Page 7: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Allah kita adalah pencipta langit dan bumi. Ia Mahatahu, sehingga Ia mengetahui masa dan waktu dengan tepat kehidupan semua makhluk di dunia ini. Ia tidak hanya tahu saat kapan menabur, kapan menanam, kapan menyiram termasuk kapan menumbuhkan, tetapi Ia juga tahu saat yang tepat kapan menuai.

Suatu hari Tuhan Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang ladang dan tuaian. Perkataan Yesus mengenai waktu “empat bulan lagi tiba musim menuai”, pada masa itu adalah waktu yang tepat merayakan pesta panen bagi orang-orang Yahudi. Namun, apa yang diucapkan Yesus konteksnya hendak menjelaskan tentang waktu untuk memberitakan Injil Kerajaan Sorga dan menuai jiwa-jiwa bagi Tuhan. Dengan menggunakan istilah “ladang sudah menguning” menunjukkan betapa pentingnya pesan tersebut. Pertama, pesan ini bermaksud supaya orang-orang percaya tidak menunda-nunda untuk terlibat dalam pemberitaan Kabar Baik supaya semakin banyak jiwa yang diselamatkan. Sebab tanaman yang siap dipanen apabila dibiarkan melebihi masa panen akan membuat hasil panen menjadi busuk atau sia-sia. Kedua, jangan sampai orang-orang percaya hanya berpangku tangan dan tidak terlibat dalam pelayanan, karena akan membuat hidupnya tidak menghasilkan buah. Bukankah Tuhan membenci pohon yang tidak menghasilkan buah? Ketiga, pelayanan di dalam Tuhan sangat membutuhkan pengerja, apalagi masih banyak orang yang belum diselamatkan yang siap dituai.

Oleh karena itu, serahkan diri untuk dipakai menjadi pekerja Tuhan supaya semakin banyak jiwa yang diselamatkan dan hidup memuliakan Tuhan. Selamat melayani Tuhan. (ADL)

Ladang Sudah MenguningYohanes 4:31-42

Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Yohanes 4:35b

Tidak ada pekerjaan lebih mulia selain menjadi pemenang jiwa.

Semakin banyak jiwa yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pelayanan orang-orang percaya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Banyak orang ketika muda bersemangat, namun setelah tua menjadi lesu! Apa yang dulu menggairahkan, kini tidak lagi. Berbeda dengan Kaleb, di usia 85 tahun dia masih memiliki semangat yang sama seperti ketika masih muda. Dia masih bisa mengingat dengan jelas se-gala firman yang disampaikan Allah kepada Musa saat dia masih muda. Banyak rintangan dan kesukaran dihadapi dalam perjalanan hidupnya, namun Kaleb tetap tabah dan setia mengikut TUHAN. Stamina rohaninya tidak pernah kendur. Kaleb merasakan pemeliharaan TUHAN yang begitu ajaib. Usia boleh merangkak naik dan fisik menjadi tua, tetapi hidupnya limpah dengan syukur atas penyertaan TUHAN. Tidak pernah sedetik pun TUHAN mengabaikan hidup orang yang dengan sepenuh hati mengasihi-Nya. Kaleb penuh dengan semangat dan optimis untuk meraih hal-hal besar dalam hidupnya. Kekuatan yang dimiliki datang dari janji-janji TUHAN yang pernah dia dengar empat puluh lima tahun sebelumnya. Firman TUHAN direnungkan dan disimpan dalam hatinya. Semua yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan sinkron dengan janji firman TUHAN. Sampai tua, Kaleb tidak pernah menyimpang dari jalan TUHAN. Ajaib! Karena semangatnya itulah maka janji Allah yang besar justru diraih saat Kaleb telah tua! Kaleb sanggup berperang menghadapi orang-orang Enak untuk merebut pegunungan Hebron. TUHAN menyertai dan memberikan kemenangan. Akhirnya, Hebron diberikan oleh Yosua menjadi miliki pusakanya. Saudara pun dapat memiliki semangat sampai usia lanjut, asalkan terus berpegang pada janji firman Tuhan. (LB)

Tetap SemangatYosua 14:9-14

Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu samapai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. Yosua 14:9

Berpegang pada firman Tuhan membuat hidup semangat.

Ketekunan iman orang Kristen dalam menanti penggenapanjanji Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 5 oktober 2015minggu, 4 oktober 2015 Zakharia 8-12 Zakharia 13-Maleakhi 4

Page 8: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ketika seseorang hendak melakukan sesuatu, ada beberapa kemungkinan yang terjadi: orang itu bisa langsung bertindak tanpa pertimbangan apapun dengan segala risikonya; atau ia akan mencari informasi penting mengenai pelbagai aspek untuk dipertimbangkan apakah sesuatu itu tetap akan dilakukan atau dibatalkan agar bisa meminimalkan risikonya. Namun jika seseorang terlalu banyak pertimbangan, pada umumnya tidak melakukan sesuatu apapun. Itulah yang dikatakan oleh Pengkhotbah. Pada era agraris atau pertanian, biasanya para petani mempertimbangkan angin dan awan untuk mengetahui musim tanam atau bukan. Namun jika ia terus memperhatikan angin dan awan, akhirnya ia tidak akan pernah menanam. Akibatnya ia juga tidak akan pernah menuai. Memang sebaiknya dalam hidup ini kita tidak grusa grusu atau ceroboh, baik dalam membangun rumah tangga, berbisnis, menapaki karier, menerjuni bidang pelayanan tertentu, dan sebagainya. Kita harus mempertimbangkannya baik-baik. Jika perlu kita mencari penasihat yang baik, sebab dengan adanya penasihat yang baik, keputusan yang diambil akan lebih bijaksana (Amsal 15:22). Namun, sadarilah bahwa dalam hidup ini segala sesuatu ada risiko atau akibatnya. Jika pertimbangan sudah cukup, bawalah dalam doa. Jika Tuhan memberikan tuntunan oleh Roh Kudus-Nya sehingga hati kita penuh damai sejahtera, segeralah bertindak. Risiko akibat keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang matang dan dalam pimpinan Roh Kudus, akan mampu kita tanggung. Sebab Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian menanggung risiko itu. Semuanya akan menjadi kebaikan bagi kita, karena Allah turut bekerja di dalamnya (Roma 8:28). (PF)

Awan Dan AnginPengkhotbah 11:1-8

Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.Pengkhotbah 11:4

Pertimbangan itu penting;namun jika kebanyakan

pertimbangan menjadi pusing.

Anak-anak Tuhan mau segera menaati firman dan tidak terlalu banyak pertimbangan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Penghukuman dari Tuhan sungguh mengerikan! Apabila hukuman itu tiba, tidak akan ada makanan, air, perlindungan atau pun jalan keluar. Tulah berupa belalang perusak yang menyerang seluruh negeri Yehuda akan menghancurkan hasil ladang mereka. Ini hanyalah pendahuluan dari penghukuman yang akan datang pada hari TUHAN. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena ketika bangsa Yehuda berada dalam kemakmuran, mereka berpuas diri dan mengabaikan TUHAN. Mereka berbuat dosa dengan mementingkan diri sendiri dan menyembah berhala. Yoel dipanggil TUHAN untuk memperingatkan tentang hukuman Allah atas dosa-dosa bangsa Yehuda dan Yoel mendesak mereka untuk bertobat.

Allah tidak saja memberikan perintah untuk bertobat dengan segera dari dosa-dosa mereka, namun Allah juga siap sedia mengampuni dan memulihkan mereka yang bertobat. Allah ingin mencurahkan kasih-Nya dan memulihkan persekutuan Allah dengan umat-Nya sehingga mereka mengalami sukacita. Itulah kerinduan Allah yang terbesar! Selain itu Allah juga berjanji hendak mencurahkan berkat, khususnya pemulihan perekonomian bangsa Yehuda dengan memberikan kepada mereka hujan awal musim dan hujan akhir musim. Inilah nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yoel.

Sama seperti bangsa Yehuda yang menghadapi tragedi yaitu dihancurkannya hasil ladang mereka, maka kita pun akan dijatuhi hukuman yang tragis jika kita terus hidup di dalam dosa. Jika kita melukai hati Tuhan, kita harus segera bertobat. Kalau tidak, kita akan menghadapi murka Tuhan. Jika kita bertobat, Allah bersedia mengampuni dan memulihkan keadaan kita. (AS)

Hujan Awal dan Hujan AkhirYoel 2:18-27

Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.” Yoel 2:23b

Di mana ada pertobatan, di situ ada janji pengampunan

dan pemulihan Tuhan.

Ya Tuhan, bawalah hidup kami dalam seluruh kebenaran-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 7 oktober 2015selasa, 6 oktober 2015 Matius 1-4 Matius 5-7

Page 9: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ketika seseorang hendak melakukan sesuatu, ada beberapa kemungkinan yang terjadi: orang itu bisa langsung bertindak tanpa pertimbangan apapun dengan segala risikonya; atau ia akan mencari informasi penting mengenai pelbagai aspek untuk dipertimbangkan apakah sesuatu itu tetap akan dilakukan atau dibatalkan agar bisa meminimalkan risikonya. Namun jika seseorang terlalu banyak pertimbangan, pada umumnya tidak melakukan sesuatu apapun. Itulah yang dikatakan oleh Pengkhotbah. Pada era agraris atau pertanian, biasanya para petani mempertimbangkan angin dan awan untuk mengetahui musim tanam atau bukan. Namun jika ia terus memperhatikan angin dan awan, akhirnya ia tidak akan pernah menanam. Akibatnya ia juga tidak akan pernah menuai. Memang sebaiknya dalam hidup ini kita tidak grusa grusu atau ceroboh, baik dalam membangun rumah tangga, berbisnis, menapaki karier, menerjuni bidang pelayanan tertentu, dan sebagainya. Kita harus mempertimbangkannya baik-baik. Jika perlu kita mencari penasihat yang baik, sebab dengan adanya penasihat yang baik, keputusan yang diambil akan lebih bijaksana (Amsal 15:22). Namun, sadarilah bahwa dalam hidup ini segala sesuatu ada risiko atau akibatnya. Jika pertimbangan sudah cukup, bawalah dalam doa. Jika Tuhan memberikan tuntunan oleh Roh Kudus-Nya sehingga hati kita penuh damai sejahtera, segeralah bertindak. Risiko akibat keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang matang dan dalam pimpinan Roh Kudus, akan mampu kita tanggung. Sebab Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian menanggung risiko itu. Semuanya akan menjadi kebaikan bagi kita, karena Allah turut bekerja di dalamnya (Roma 8:28). (PF)

Awan Dan AnginPengkhotbah 11:1-8

Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.Pengkhotbah 11:4

Pertimbangan itu penting;namun jika kebanyakan

pertimbangan menjadi pusing.

Anak-anak Tuhan mau segera menaati firman dan tidak terlalu banyak pertimbangan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Penghukuman dari Tuhan sungguh mengerikan! Apabila hukuman itu tiba, tidak akan ada makanan, air, perlindungan atau pun jalan keluar. Tulah berupa belalang perusak yang menyerang seluruh negeri Yehuda akan menghancurkan hasil ladang mereka. Ini hanyalah pendahuluan dari penghukuman yang akan datang pada hari TUHAN. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena ketika bangsa Yehuda berada dalam kemakmuran, mereka berpuas diri dan mengabaikan TUHAN. Mereka berbuat dosa dengan mementingkan diri sendiri dan menyembah berhala. Yoel dipanggil TUHAN untuk memperingatkan tentang hukuman Allah atas dosa-dosa bangsa Yehuda dan Yoel mendesak mereka untuk bertobat.

Allah tidak saja memberikan perintah untuk bertobat dengan segera dari dosa-dosa mereka, namun Allah juga siap sedia mengampuni dan memulihkan mereka yang bertobat. Allah ingin mencurahkan kasih-Nya dan memulihkan persekutuan Allah dengan umat-Nya sehingga mereka mengalami sukacita. Itulah kerinduan Allah yang terbesar! Selain itu Allah juga berjanji hendak mencurahkan berkat, khususnya pemulihan perekonomian bangsa Yehuda dengan memberikan kepada mereka hujan awal musim dan hujan akhir musim. Inilah nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yoel.

Sama seperti bangsa Yehuda yang menghadapi tragedi yaitu dihancurkannya hasil ladang mereka, maka kita pun akan dijatuhi hukuman yang tragis jika kita terus hidup di dalam dosa. Jika kita melukai hati Tuhan, kita harus segera bertobat. Kalau tidak, kita akan menghadapi murka Tuhan. Jika kita bertobat, Allah bersedia mengampuni dan memulihkan keadaan kita. (AS)

Hujan Awal dan Hujan AkhirYoel 2:18-27

Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.” Yoel 2:23b

Di mana ada pertobatan, di situ ada janji pengampunan

dan pemulihan Tuhan.

Ya Tuhan, bawalah hidup kami dalam seluruh kebenaran-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 7 oktober 2015selasa, 6 oktober 2015 Matius 1-4 Matius 5-7

Page 10: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Hampir di setiap kelompok, perbedaan seringkali menimbulkan perselisihan. Baik perselisihan yang terjadi dalam keluarga, masyarakat maupun di kalangan pejabat pemerintah. Bahkan tidak jarang pula perselisihan bisa terjadi di antara umat Tuhan termasuk di kalangan pemimpin gereja. Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan, karena dampaknya merugikan orang-orang yang dipimpin.

Kepada jemaat Korintus, Rasul Paulus menunjukkan sikap keprihatinannya atas perselisihan yang terjadi di kalangan murid-murid Tuhan. Perbedaan karunia Tuhan yang dimiliki hamba-hamba Tuhan ternyata tidak dipahami dengan baik oleh jemaat Korintus sehingga terbangun sikap iri hati dan perselisihan di antara mereka. Padahal Tuhan memberikan karunia yang berbeda-beda kepada tiap-tiap orang percaya dengan harapan supaya semuanya bisa menikmati tanpa tekanan dan akan terjadi kehidupan yang indah yaitu saling menolong dan melengkapi.

Dengan berbagai macam bentuk pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita, marilah kita lakukan tanpa memusatkan arah pelayanan kepada diri kita sendiri, tetapi kepada Tuhan. Kita hanyalah penabur, penyiram, atau pemupuk, tetapi Tuhanlah yang menumbuhkan. Tidak ada seorangpun yang bisa datang kepada Tuhan Yesus kalau tidak ditarik oleh Bapa di sorga. Ini berarti hanya Tuhanlah yang mampu menggerakkan hati seseorang untuk percaya, mau melayani dan berkorban bagi Tuhan.

Oleh karena itu, marilah kita kerjakan pelayanan kita sesuai dengan karunia masing-masing sambil mengarahkan pelayanan dan kemuliaan kepada Allah, sehingga kita semakin kuat dan semangat dalam melayani. (ADL)

Allah Yang Menumbuhkan

Pertumbuhan dari Allah menghasilkan pertumbuhan

yang kokoh.

Setiap orang percaya tidak salah arah dalam membangun iman dan pelayanan yang dikerjakan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 9 oktober 2015kamis, 8 oktober 2015

1 Korintus 3:1-9

Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.1 Korintus 3:7

Perintah untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid Kristus diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya. Sebelum berita Injil dan surat-surat ditulis, iman Kristen disebarkan dari mulut ke mulut melalui perjuangan panjang dan penderitaan umat Allah. Mereka menjalankan tugas ilahi ini dengan pengurapan Roh Kudus. Kesaksian yang diberikan pada hari Pentakosta telah membawa ribuan orang dari berbagai wilayah kepada pengakuan akan Kristus yang menyelamatkan (Kisah 2:41). Kitab Kisah Para Rasul juga menceritakan bagaimana murid-murid Kristus menjalankan tugas misi. Tradisi memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa dimulai sejak waktu itu dan tidak pernah berhenti sampai sekarang. Tugas pemberitaan Injil telah mengubah peta kekristenan dunia. Meski didera berbagai persoalan, seperti perang, penolakan, politik maupun pergumulan dalam gereja, namun komitmen orang-orang Kristen untuk menyampaikan Kabar Baik tidak pernah berhenti. Sungguh, keselamatan merupakan anugerah yang amat bernilai sehingga banyak orang rela menderita di luar batas, asalkan dapat membagikan iman mereka. Kita punya panggilan khusus yang harus dijalankan. Allah merancang tujuan bagi kita. Bila saya menjadi pendeta, dan Saudara menjalankan karier, semua adalah bagian dari rencana-Nya. Kita bertanggungjawab untuk melaksanakan panggilan tersebut dengan penuh ketaatan dan konsekuensi. Bila Amanat Agung dijalankan dengan serius maka Allah akan membuka kesempatan besar bagi kita. Bila kita mengikuti pimpinan-Nya kita akan mengalami hasil yang luar biasa. Orang-orang dari berbagai penjuru dunia rindu untuk dibebaskan dari penderitaan dan keputusasaan akibat dosa. Sudahkah Saudara melihat kesempatan dari Allah ini? Bersiaplah untuk melangkah. (YR)

Amanat Agung

Kerjakan dan bersiaplah melangkah menjalankan tugas panggilan yang Tuhan berikan.

Tuhan, berikan kami kesempatan bertemu dengan orang-orang yang tepat supaya dapat menjalankan Amanat Agung-Mu.

Matius 28:19-20

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,... Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."Matius 20:19-20

Matius 8-10 Matius 11-12

Page 11: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Hampir di setiap kelompok, perbedaan seringkali menimbulkan perselisihan. Baik perselisihan yang terjadi dalam keluarga, masyarakat maupun di kalangan pejabat pemerintah. Bahkan tidak jarang pula perselisihan bisa terjadi di antara umat Tuhan termasuk di kalangan pemimpin gereja. Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan, karena dampaknya merugikan orang-orang yang dipimpin.

Kepada jemaat Korintus, Rasul Paulus menunjukkan sikap keprihatinannya atas perselisihan yang terjadi di kalangan murid-murid Tuhan. Perbedaan karunia Tuhan yang dimiliki hamba-hamba Tuhan ternyata tidak dipahami dengan baik oleh jemaat Korintus sehingga terbangun sikap iri hati dan perselisihan di antara mereka. Padahal Tuhan memberikan karunia yang berbeda-beda kepada tiap-tiap orang percaya dengan harapan supaya semuanya bisa menikmati tanpa tekanan dan akan terjadi kehidupan yang indah yaitu saling menolong dan melengkapi.

Dengan berbagai macam bentuk pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita, marilah kita lakukan tanpa memusatkan arah pelayanan kepada diri kita sendiri, tetapi kepada Tuhan. Kita hanyalah penabur, penyiram, atau pemupuk, tetapi Tuhanlah yang menumbuhkan. Tidak ada seorangpun yang bisa datang kepada Tuhan Yesus kalau tidak ditarik oleh Bapa di sorga. Ini berarti hanya Tuhanlah yang mampu menggerakkan hati seseorang untuk percaya, mau melayani dan berkorban bagi Tuhan.

Oleh karena itu, marilah kita kerjakan pelayanan kita sesuai dengan karunia masing-masing sambil mengarahkan pelayanan dan kemuliaan kepada Allah, sehingga kita semakin kuat dan semangat dalam melayani. (ADL)

Allah Yang Menumbuhkan

Pertumbuhan dari Allah menghasilkan pertumbuhan

yang kokoh.

Setiap orang percaya tidak salah arah dalam membangun iman dan pelayanan yang dikerjakan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 9 oktober 2015kamis, 8 oktober 2015

1 Korintus 3:1-9

Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.1 Korintus 3:7

Perintah untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid Kristus diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya. Sebelum berita Injil dan surat-surat ditulis, iman Kristen disebarkan dari mulut ke mulut melalui perjuangan panjang dan penderitaan umat Allah. Mereka menjalankan tugas ilahi ini dengan pengurapan Roh Kudus. Kesaksian yang diberikan pada hari Pentakosta telah membawa ribuan orang dari berbagai wilayah kepada pengakuan akan Kristus yang menyelamatkan (Kisah 2:41). Kitab Kisah Para Rasul juga menceritakan bagaimana murid-murid Kristus menjalankan tugas misi. Tradisi memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa dimulai sejak waktu itu dan tidak pernah berhenti sampai sekarang. Tugas pemberitaan Injil telah mengubah peta kekristenan dunia. Meski didera berbagai persoalan, seperti perang, penolakan, politik maupun pergumulan dalam gereja, namun komitmen orang-orang Kristen untuk menyampaikan Kabar Baik tidak pernah berhenti. Sungguh, keselamatan merupakan anugerah yang amat bernilai sehingga banyak orang rela menderita di luar batas, asalkan dapat membagikan iman mereka. Kita punya panggilan khusus yang harus dijalankan. Allah merancang tujuan bagi kita. Bila saya menjadi pendeta, dan Saudara menjalankan karier, semua adalah bagian dari rencana-Nya. Kita bertanggungjawab untuk melaksanakan panggilan tersebut dengan penuh ketaatan dan konsekuensi. Bila Amanat Agung dijalankan dengan serius maka Allah akan membuka kesempatan besar bagi kita. Bila kita mengikuti pimpinan-Nya kita akan mengalami hasil yang luar biasa. Orang-orang dari berbagai penjuru dunia rindu untuk dibebaskan dari penderitaan dan keputusasaan akibat dosa. Sudahkah Saudara melihat kesempatan dari Allah ini? Bersiaplah untuk melangkah. (YR)

Amanat Agung

Kerjakan dan bersiaplah melangkah menjalankan tugas panggilan yang Tuhan berikan.

Tuhan, berikan kami kesempatan bertemu dengan orang-orang yang tepat supaya dapat menjalankan Amanat Agung-Mu.

Matius 28:19-20

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,... Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."Matius 20:19-20

Matius 8-10 Matius 11-12

Page 12: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Mencermati panggilan Allah atas kehidupan Paulus seperti tertulis dalam Kisah Rasul 9 terlihat jelas ungkapan Tuhan kepada Ananias seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 9:15, “Tetapi firman Tuhan kepadanya: Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.” Memang secara eksplisit Paulus tidak berkata kepada Tuhan "ini aku utuslah aku" seperti Nabi Yesaya di saat menanggapi panggilan Tuhan, tetapi Alkitab membuktikan bahwa Paulus merespons panggilan Allah tersebut.

Pernyataan Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus membuktikan bahwa panggilan Allah itu ditanggapi Paulus dengan serius. Panggilan ini membawa kehidupan Paulus bersedia untuk diutus kemanapun Tuhan kehendaki. Paulus bersedia menjadi utusan Tuhan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pertama, menyadari pengampunan dari Tuhan. Paulus benar-benar menyadari anugerah pengampunan dari Tuhan begitu besar dalam hidupnya. Itulah sebabnya dia ungkapkan kepada Timotius anak rohaninya bahwa dialah orang yang paling berdosa (1 Timotius 1:15). Kesadaran ini membuat Paulus hidup untuk Tuhan seperti ungkapannya kepada jemaat di Filipi, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Kedua, menjadi utusan merupakan penghargaan besar dari Tuhan. Semua kebanggan pribadi Paulus sebelum 'ditangkap' dan berada di dalam Kristus dianggapnya 'sampah'. Banyak orang meragukan kerasulan Paulus tetapi Paulus punya kenyakinan bahwa dia menjadi rasul karena kehendak Allah. Seberat apapun pergumulan, tantangan dan hambatan dalam menjalankan pelayanan, Paulus tetap bertahan. Bagaimana dengan kita? (PS)

Utuslah Aku

Bagaimana kita menanggapi panggilan Tuhan? Siapkah berkata,

“Ini aku, utuslah aku.”

Tuhan, tempatkan kamisesuai kehendak-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Albert Benjamin Simpson lahir di Prince Edward Island, Kanada, pada 15 Desember 1843 dari pasangan James dan Janet (Clark) Simpson. Orang tuanya menekan Simpson untuk menjadi seorang pelayan Tuhan. Namun, Simpson memiliki kehendak yang bertentangan. Ia memang memiliki latar belakang moral yang baik, tetapi tidak memiliki keyakinan apakah ia benar-benar dipanggil untuk melayani.

Pada tahun 1858, ia mengalami perubahan besar dalam pengenalannya akan Allah ketika membaca buku yang ditulis Walter Marshall berjudul “Gospel Mystery of Sanctification” (Misteri Injil tentang Pengudusan). Dalam buku itu dijelaskan mengenai pentingnya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan di luar Dia adalah sebuah kesia-siaan. Pembenaran sejati berasal dari penerimaan akan Yesus, dan berdasarkan penerimaan itulah kita juga akan menerima Roh Kudus dan hati yang baru. Akhirnya, ia berlutut dan menyerahkan hidupnya bagi Kristus.

Simpson kemudian mendirikan lembaga misi yang di kemudian hari disebut “Christian and Missionary Alliance” seraya berkata, "Kita adalah aliansi orang-orang Kristen untuk pekerjaan pelayanan di seluruh dunia. Kita berpegang pada kepenuhan Yesus, Dia yang tetap sama baik kemarin, besok, dan selamanya!” Lembaga ini menuntun anak-anak Tuhan yang lapar untuk mengenal hak waris, yaitu suatu kehormatan dan berkat bagi roh, jiwa, dan tubuh mereka. Kerinduan lembaga ini adalah mendorong dan menguatkan umat Allah untuk mengerjakan pelayanan yang diabaikan pada zaman ini di antara orang-orang yang tidak bergereja di Amerika dan orang-orang yang belum percaya, yang terhilang di luar negeri. Setelah lebih dari lima puluh tahun melayani Kristus, Simpson meninggal pada tanggal 29 Oktober 1919. (AW)

Bawalah Kebenaran Injil ke Seluruh Dunia

Apakah kita sudah mengambil bagian dalam membawa

kepenuhan Injil di sekitar kita?

Berikan kami kekuatan ya Tuhan untuk menjadibagian dalam pemberitaan Injil.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 11 oktober 2015sabtu, 10 oktober 2015

1 Korintus 1:1-9

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.

1 Korintus 1:1

Efesus 4:1-16

...sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus... Efesus 4:13

Matius 13-14 Matius 15-17

Page 13: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Mencermati panggilan Allah atas kehidupan Paulus seperti tertulis dalam Kisah Rasul 9 terlihat jelas ungkapan Tuhan kepada Ananias seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 9:15, “Tetapi firman Tuhan kepadanya: Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.” Memang secara eksplisit Paulus tidak berkata kepada Tuhan "ini aku utuslah aku" seperti Nabi Yesaya di saat menanggapi panggilan Tuhan, tetapi Alkitab membuktikan bahwa Paulus merespons panggilan Allah tersebut.

Pernyataan Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus membuktikan bahwa panggilan Allah itu ditanggapi Paulus dengan serius. Panggilan ini membawa kehidupan Paulus bersedia untuk diutus kemanapun Tuhan kehendaki. Paulus bersedia menjadi utusan Tuhan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pertama, menyadari pengampunan dari Tuhan. Paulus benar-benar menyadari anugerah pengampunan dari Tuhan begitu besar dalam hidupnya. Itulah sebabnya dia ungkapkan kepada Timotius anak rohaninya bahwa dialah orang yang paling berdosa (1 Timotius 1:15). Kesadaran ini membuat Paulus hidup untuk Tuhan seperti ungkapannya kepada jemaat di Filipi, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Kedua, menjadi utusan merupakan penghargaan besar dari Tuhan. Semua kebanggan pribadi Paulus sebelum 'ditangkap' dan berada di dalam Kristus dianggapnya 'sampah'. Banyak orang meragukan kerasulan Paulus tetapi Paulus punya kenyakinan bahwa dia menjadi rasul karena kehendak Allah. Seberat apapun pergumulan, tantangan dan hambatan dalam menjalankan pelayanan, Paulus tetap bertahan. Bagaimana dengan kita? (PS)

Utuslah Aku

Bagaimana kita menanggapi panggilan Tuhan? Siapkah berkata,

“Ini aku, utuslah aku.”

Tuhan, tempatkan kamisesuai kehendak-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Albert Benjamin Simpson lahir di Prince Edward Island, Kanada, pada 15 Desember 1843 dari pasangan James dan Janet (Clark) Simpson. Orang tuanya menekan Simpson untuk menjadi seorang pelayan Tuhan. Namun, Simpson memiliki kehendak yang bertentangan. Ia memang memiliki latar belakang moral yang baik, tetapi tidak memiliki keyakinan apakah ia benar-benar dipanggil untuk melayani.

Pada tahun 1858, ia mengalami perubahan besar dalam pengenalannya akan Allah ketika membaca buku yang ditulis Walter Marshall berjudul “Gospel Mystery of Sanctification” (Misteri Injil tentang Pengudusan). Dalam buku itu dijelaskan mengenai pentingnya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan di luar Dia adalah sebuah kesia-siaan. Pembenaran sejati berasal dari penerimaan akan Yesus, dan berdasarkan penerimaan itulah kita juga akan menerima Roh Kudus dan hati yang baru. Akhirnya, ia berlutut dan menyerahkan hidupnya bagi Kristus.

Simpson kemudian mendirikan lembaga misi yang di kemudian hari disebut “Christian and Missionary Alliance” seraya berkata, "Kita adalah aliansi orang-orang Kristen untuk pekerjaan pelayanan di seluruh dunia. Kita berpegang pada kepenuhan Yesus, Dia yang tetap sama baik kemarin, besok, dan selamanya!” Lembaga ini menuntun anak-anak Tuhan yang lapar untuk mengenal hak waris, yaitu suatu kehormatan dan berkat bagi roh, jiwa, dan tubuh mereka. Kerinduan lembaga ini adalah mendorong dan menguatkan umat Allah untuk mengerjakan pelayanan yang diabaikan pada zaman ini di antara orang-orang yang tidak bergereja di Amerika dan orang-orang yang belum percaya, yang terhilang di luar negeri. Setelah lebih dari lima puluh tahun melayani Kristus, Simpson meninggal pada tanggal 29 Oktober 1919. (AW)

Bawalah Kebenaran Injil ke Seluruh Dunia

Apakah kita sudah mengambil bagian dalam membawa

kepenuhan Injil di sekitar kita?

Berikan kami kekuatan ya Tuhan untuk menjadibagian dalam pemberitaan Injil.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 11 oktober 2015sabtu, 10 oktober 2015

1 Korintus 1:1-9

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.

1 Korintus 1:1

Efesus 4:1-16

...sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus... Efesus 4:13

Matius 13-14 Matius 15-17

Page 14: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Mendapat sebuah kesempatan tidaklah mudah. Kesempatan bisa datang lebih dari satu kali atau berkali-kali, tetapi bisa juga datang hanya satu kali. Banyak orang menyesal bukan main saat kesempatan yang datang hanya satu kali itu tidak digunakan dengan baik.

Zakheus, seorang pemungut cukai yang kaya raya menggunakan kesempatan dengan baik. Meskipun ia setiap hari sibuk dengan pekerjaannya dan sibuk mengatur keuangannya, tetapi saat mendengar bahwa Tuhan Yesus mau lewat di kampungnya, ia tidak mau melewatkan kesempatan tersebut begitu saja. Dengan rasa keingintahuan yang besar dan rasa penasaran untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus yang mau lewat, ia berusaha lari mendahului orang banyak lalu memanjat pohon ara karena tubuhnya yang pendek. Zakheus benar-benar menggunakan kesempatan itu dengan baik, maka hasilnya: ia mendapat penghargaan dari Tuhan berupa kesediaan Tuhan mau mampir ke rumahnya. Inilah awal sukacita yang dirasakan Zakheus yang kemudian berlanjut pada sebuah pemulihan kehidupan yang luar biasa. Dari yang jauh menjadi orang yang dekat dengan Tuhan; dari yang tamak berubah menjadi orang yang murah hati; dari orang yang terkenal sebagai orang berdosa berubah menjadi orang yang mulia; dari orang yang hilang menjadi orang yang sudah diselamatkan. Inilah sukacita sejati yang seharusnya dikejar oleh setiap orang. Sukacita bukan karena memperoleh kesempatan mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya; atau kesempatan memiliki relasi sebanyak-banyaknya; atau kesempatan membangun harga diri setinggi-tingginya, tetapi kesempatan berjumpa dengan Tuhan dan mengalami keselamatan serta pemulihan hidup yang luar biasa.

Mari perhatikan dan pergunakan dengan baik kesempatan yang diberikan Tuhan. (ADL)

Menggunakan KesempatanLukas 19:1-10

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”Lukas 19:10

Tidak ada satu pribadi yang mampu mengubah hidup

seseorang menjadi sangat mulia selain Tuhan Yesus Kristus.

Setiap orang mau menggunakan kesempatan untuk berjumpa dengan Tuhan dan mengalami pemulihan hidup yang luar biasa.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dua orang pegawai bagian gudang kepayahan menyelesaikan tugas. Pegawai pertama yang badannya pendek harus menata barang dalam rak yang cukup tinggi. Pegawai kedua yang masih baru badannya tinggi bertugas membersihkan ruang gudang sampai ke lorong-lorong di bawah. Berbulan-bulan mereka bersaing mengerjakan tugas masing-masing. Satu kali, mereka berunding untuk bekerjasama saja. Pegawai yang tubuhnya pendek mengerjakan beberapa tugas yang sulit dilakukan oleh rekannya, sebaliknya pegawai yang tinggi menolong menaikkan barang di rak yang tinggi. Ternyata hasil kerja mereka lebih baik dan waktu yang digunakan lebih singkat. Tidak ada pelayan “serba bisa” yang tidak memerlukan bantuan rekan lainnya. Sebagai anggota tubuh Kristus kita saling membutuhkan supaya bisa maju bersama dalam pelayanan. Kerjasama dibutuhkan. Satu dengan yang lain saling peduli dan saling tolong menolong, maka akan menghasilkan kemajuan yang berarti dalam pekerjaan Tuhan. Jemaat Korintus sulit bekerjasama. Mereka bersikap “blok-blokan” dan memiliki favoritnya masing-masing. Paulus tidak mau terpengaruh oleh sikap mereka yang keliru. Paulus mengingatkan bahwa semua hal yang mereka lakukan sama berartinya! Paulus butuh Apolos, demikian juga sebaliknya. Paulus menyadari bahwa Tuhan memegang kendali terhadap keberhasilan pelayanan. Jika demikian, mari kita bersatu karena kita adalah kawan sekerja Allah yang dipanggil untuk melayani-Nya. Lihatlah apa yang bisa kita lakukan untuk melengkapi apa yang tidak bisa dilakukan oleh rekan sekerja kita supaya Tuhan yang dimuliakan. (LB)

Kerjasama1 Korintus 3:5-9

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.1 Korintus 3:6

Saling membutuhkan - saling bekerjasama.

Kesatuan Gereja Tuhan di Indonesia.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 13 oktober 2015senin, 12 oktober 2015 Matius 18-20 Matius 21-24

Page 15: 201510

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Mendapat sebuah kesempatan tidaklah mudah. Kesempatan bisa datang lebih dari satu kali atau berkali-kali, tetapi bisa juga datang hanya satu kali. Banyak orang menyesal bukan main saat kesempatan yang datang hanya satu kali itu tidak digunakan dengan baik.

Zakheus, seorang pemungut cukai yang kaya raya menggunakan kesempatan dengan baik. Meskipun ia setiap hari sibuk dengan pekerjaannya dan sibuk mengatur keuangannya, tetapi saat mendengar bahwa Tuhan Yesus mau lewat di kampungnya, ia tidak mau melewatkan kesempatan tersebut begitu saja. Dengan rasa keingintahuan yang besar dan rasa penasaran untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus yang mau lewat, ia berusaha lari mendahului orang banyak lalu memanjat pohon ara karena tubuhnya yang pendek. Zakheus benar-benar menggunakan kesempatan itu dengan baik, maka hasilnya: ia mendapat penghargaan dari Tuhan berupa kesediaan Tuhan mau mampir ke rumahnya. Inilah awal sukacita yang dirasakan Zakheus yang kemudian berlanjut pada sebuah pemulihan kehidupan yang luar biasa. Dari yang jauh menjadi orang yang dekat dengan Tuhan; dari yang tamak berubah menjadi orang yang murah hati; dari orang yang terkenal sebagai orang berdosa berubah menjadi orang yang mulia; dari orang yang hilang menjadi orang yang sudah diselamatkan. Inilah sukacita sejati yang seharusnya dikejar oleh setiap orang. Sukacita bukan karena memperoleh kesempatan mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya; atau kesempatan memiliki relasi sebanyak-banyaknya; atau kesempatan membangun harga diri setinggi-tingginya, tetapi kesempatan berjumpa dengan Tuhan dan mengalami keselamatan serta pemulihan hidup yang luar biasa.

Mari perhatikan dan pergunakan dengan baik kesempatan yang diberikan Tuhan. (ADL)

Menggunakan KesempatanLukas 19:1-10

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”Lukas 19:10

Tidak ada satu pribadi yang mampu mengubah hidup

seseorang menjadi sangat mulia selain Tuhan Yesus Kristus.

Setiap orang mau menggunakan kesempatan untuk berjumpa dengan Tuhan dan mengalami pemulihan hidup yang luar biasa.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dua orang pegawai bagian gudang kepayahan menyelesaikan tugas. Pegawai pertama yang badannya pendek harus menata barang dalam rak yang cukup tinggi. Pegawai kedua yang masih baru badannya tinggi bertugas membersihkan ruang gudang sampai ke lorong-lorong di bawah. Berbulan-bulan mereka bersaing mengerjakan tugas masing-masing. Satu kali, mereka berunding untuk bekerjasama saja. Pegawai yang tubuhnya pendek mengerjakan beberapa tugas yang sulit dilakukan oleh rekannya, sebaliknya pegawai yang tinggi menolong menaikkan barang di rak yang tinggi. Ternyata hasil kerja mereka lebih baik dan waktu yang digunakan lebih singkat. Tidak ada pelayan “serba bisa” yang tidak memerlukan bantuan rekan lainnya. Sebagai anggota tubuh Kristus kita saling membutuhkan supaya bisa maju bersama dalam pelayanan. Kerjasama dibutuhkan. Satu dengan yang lain saling peduli dan saling tolong menolong, maka akan menghasilkan kemajuan yang berarti dalam pekerjaan Tuhan. Jemaat Korintus sulit bekerjasama. Mereka bersikap “blok-blokan” dan memiliki favoritnya masing-masing. Paulus tidak mau terpengaruh oleh sikap mereka yang keliru. Paulus mengingatkan bahwa semua hal yang mereka lakukan sama berartinya! Paulus butuh Apolos, demikian juga sebaliknya. Paulus menyadari bahwa Tuhan memegang kendali terhadap keberhasilan pelayanan. Jika demikian, mari kita bersatu karena kita adalah kawan sekerja Allah yang dipanggil untuk melayani-Nya. Lihatlah apa yang bisa kita lakukan untuk melengkapi apa yang tidak bisa dilakukan oleh rekan sekerja kita supaya Tuhan yang dimuliakan. (LB)

Kerjasama1 Korintus 3:5-9

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.1 Korintus 3:6

Saling membutuhkan - saling bekerjasama.

Kesatuan Gereja Tuhan di Indonesia.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 13 oktober 2015senin, 12 oktober 2015 Matius 18-20 Matius 21-24

Page 16: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Kehadiran Yesus di manapun selalu dipadati orang banyak. Mereka datang berbondong-bondong dari berbagai kota dan berkerumun untuk mendengarkan pengajaran Yesus. Di danau Galilea itu Yesus duduk di perahu dan mengajar orang banyak dengan sebuah perumpamaan tentang seorang penabur yang menabur benih. Sebagian benih jatuh di pinggir jalan lalu datang burung dan memakannya sampai habis.

Tuhan Yesus belum menjelaskan arti dari perumpamaan itu, tetapi orang banyak yang berkerumun itu satu persatu pergi meninggalkan danau. Di antara kerumuman itu, yang masih tertinggal bersama Yesus hanya pengikut-pengikut-Nya dan keduabelas murid-Nya yang begitu antusias ingin tahu arti perumpamaan itu. Maka dengan senang hati Yesus menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan perumpamaan di atas adalah mereka yang mendengar firman lalu datang Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan (ayat 16). Hal itu sama persis dengan orang banyak yang datang berbondong-bondong mendengar pengajaran Yesus tetapi pergi sebelum mengerti maksudnya, sehingga mereka tidak mendapatkan apa-apa. Sebaliknya, pengikut Yesus dan murid-murid-Nya mendapatkan hal yang berharga yaitu mengetahui rahasia Kerajaan Allah.

Apakah Saudara masuk golongan orang banyak yang datang berbondong-bondong atau masuk golongan para pengikut Yesus dan murid-murid-Nya? Apakah Saudara datang beribadah di gereja dengan hasrat yang besar untuk menerima berkat yaitu mengetahui rahasia Kerajaan Allah atau hanya sekedar hadir di gereja dan pulang ke rumah tanpa firman-Nya? Jangan buang-buang waktu! Terimalah firman Tuhan yang begitu berharga bagi kehidupan kini dan kelak. (LL)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 15 oktober 2015rabu, 14 oktober 2015 Bacaan Alkitab Setahun

Tanah hatiku bukan di pinggir jalan.

Tuhan, berikan aku hati yang haus dan lapar akan kebenaran-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dalam dunia pertanian ada yang disebut teknologi benih. Dalam teknologi benih dilakukan pengujian benih untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Dalam proses pengujian benih yang diujikan antara lain viabilitas atau daya hidup benih, struktur pertumbuhan, dan uji kesehatan benih. Dalam pengujian benih, langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain: pengambilan contoh benih, pengujian kemurnian benih, pengujian kadar air, uji daya kecambah, dan uji kekuatan tumbuh benih atau uji kesehatan benih. Tuhan Yesus sedang mengajar dengan sebuah perumpamaan bahwa sebenarnya dalam kehidupan manusia hanya ada dua jenis benih: yang baik digambarkan dengan benih gandum; dan yang buruk/jahat digambarkan dengan benih lalang. Pada mulanya nampak adanya pertumbuhan yang sama, namun pada akhirnya akan jelas sekali perbedaannya. Keduanya untuk sementara dibiarkan tumbuh bersama-sama sampai waktu menuai. Akan tiba saatnya lalang dituai untuk dibakar dan gandum dituai untuk dimasukkan ke dalam lumbung. Dalam diri kita telah ada benih yang baik, bahkan benih unggul, yaitu firman Allah. Dengan terus menerima dan melakukan firman Allah maka kita akan bertumbuh seperti gandum. Jangan biarkan ada benih buruk atau lalang dalam hidup kita, yaitu prinsip-prinsip dunia ini yang sangat bertentangan dengan iman kita: ketidakjujuran, kenajisan, dan sebagainya. Pada waktunya nanti akan ada pembedaan yang jelas antara mereka yang sungguh-sungguh hidup di dalam firman Allah dengan mereka yang menggunakan prinsip dari Iblis, si jahat itu. Benih yang baik berakhir dengan kemuliaan, sedangkan benih yang buruk berakhir dengan kebinasaan. (PF)

Tetaplah menjadi “benih” yang baik, agar kelak Tuhan

senang saat memetik.

Pergaulan para remaja agar tidak terjerumus ke lembah nista.

Kualitas BenihMatius 13:24-30

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.”Matius 13:24

Benih Di Pinggir JalanMarkus 4:1-4, 10-15

Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.Markus 4:4

Matius 25-26 Matius 27-28

Page 17: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Kehadiran Yesus di manapun selalu dipadati orang banyak. Mereka datang berbondong-bondong dari berbagai kota dan berkerumun untuk mendengarkan pengajaran Yesus. Di danau Galilea itu Yesus duduk di perahu dan mengajar orang banyak dengan sebuah perumpamaan tentang seorang penabur yang menabur benih. Sebagian benih jatuh di pinggir jalan lalu datang burung dan memakannya sampai habis.

Tuhan Yesus belum menjelaskan arti dari perumpamaan itu, tetapi orang banyak yang berkerumun itu satu persatu pergi meninggalkan danau. Di antara kerumuman itu, yang masih tertinggal bersama Yesus hanya pengikut-pengikut-Nya dan keduabelas murid-Nya yang begitu antusias ingin tahu arti perumpamaan itu. Maka dengan senang hati Yesus menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan perumpamaan di atas adalah mereka yang mendengar firman lalu datang Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan (ayat 16). Hal itu sama persis dengan orang banyak yang datang berbondong-bondong mendengar pengajaran Yesus tetapi pergi sebelum mengerti maksudnya, sehingga mereka tidak mendapatkan apa-apa. Sebaliknya, pengikut Yesus dan murid-murid-Nya mendapatkan hal yang berharga yaitu mengetahui rahasia Kerajaan Allah.

Apakah Saudara masuk golongan orang banyak yang datang berbondong-bondong atau masuk golongan para pengikut Yesus dan murid-murid-Nya? Apakah Saudara datang beribadah di gereja dengan hasrat yang besar untuk menerima berkat yaitu mengetahui rahasia Kerajaan Allah atau hanya sekedar hadir di gereja dan pulang ke rumah tanpa firman-Nya? Jangan buang-buang waktu! Terimalah firman Tuhan yang begitu berharga bagi kehidupan kini dan kelak. (LL)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 15 oktober 2015rabu, 14 oktober 2015 Bacaan Alkitab Setahun

Tanah hatiku bukan di pinggir jalan.

Tuhan, berikan aku hati yang haus dan lapar akan kebenaran-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dalam dunia pertanian ada yang disebut teknologi benih. Dalam teknologi benih dilakukan pengujian benih untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Dalam proses pengujian benih yang diujikan antara lain viabilitas atau daya hidup benih, struktur pertumbuhan, dan uji kesehatan benih. Dalam pengujian benih, langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain: pengambilan contoh benih, pengujian kemurnian benih, pengujian kadar air, uji daya kecambah, dan uji kekuatan tumbuh benih atau uji kesehatan benih. Tuhan Yesus sedang mengajar dengan sebuah perumpamaan bahwa sebenarnya dalam kehidupan manusia hanya ada dua jenis benih: yang baik digambarkan dengan benih gandum; dan yang buruk/jahat digambarkan dengan benih lalang. Pada mulanya nampak adanya pertumbuhan yang sama, namun pada akhirnya akan jelas sekali perbedaannya. Keduanya untuk sementara dibiarkan tumbuh bersama-sama sampai waktu menuai. Akan tiba saatnya lalang dituai untuk dibakar dan gandum dituai untuk dimasukkan ke dalam lumbung. Dalam diri kita telah ada benih yang baik, bahkan benih unggul, yaitu firman Allah. Dengan terus menerima dan melakukan firman Allah maka kita akan bertumbuh seperti gandum. Jangan biarkan ada benih buruk atau lalang dalam hidup kita, yaitu prinsip-prinsip dunia ini yang sangat bertentangan dengan iman kita: ketidakjujuran, kenajisan, dan sebagainya. Pada waktunya nanti akan ada pembedaan yang jelas antara mereka yang sungguh-sungguh hidup di dalam firman Allah dengan mereka yang menggunakan prinsip dari Iblis, si jahat itu. Benih yang baik berakhir dengan kemuliaan, sedangkan benih yang buruk berakhir dengan kebinasaan. (PF)

Tetaplah menjadi “benih” yang baik, agar kelak Tuhan

senang saat memetik.

Pergaulan para remaja agar tidak terjerumus ke lembah nista.

Kualitas BenihMatius 13:24-30

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.”Matius 13:24

Benih Di Pinggir JalanMarkus 4:1-4, 10-15

Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.Markus 4:4

Matius 25-26 Matius 27-28

Page 18: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Terlalu banyak orang yang menyebut dirinya Kristen namun kurang berakar mendalam di dalam iman percaya kepada Tuhan. Akhirnya, sedikit saja mengalami masalah dalam hidupnya, imannya menjadi lemah dan kemudian undur dari pengiringan kepada Tuhan. Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa penindasan atau penganiayaan itu mungkin terjadi, bukan penindasan karena masalah kemanusiaan, rasisme, kemiskinan, dan sebagainya, namun dikatakan “penindasan karena firman itu” (ayat 21). Apakah yang akan kita perbuat ketika kita berusaha melakukan firman Tuhan, kemudian kita mengalami penindasan dari orang-orang yang tidak setuju dengan firman Tuhan itu sendiri? Apakah kita akan tetap berpihak pada firman Tuhan atau murtad? Penindasan itu bisa sangat beragam, mulai dari ejekan “sok suci” ketika kita berdoa dan mengucap syukur atas makanan yang Tuhan sediakan; bahkan lebih daripada itu yaitu berupa ancaman terhadap nyawa seperti yang dilakukan Nebukadnezar terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Namun, yang menarik dari perumpamaan Yesus tentang seorang penabur ini tidak terletak pada faktor eksternal: penabur, benih, atau burung yang memakan benih, tetapi pada faktor internal, yaitu jenis tanah. Jadi, tugas kita adalah meningkatkan iman kita terus-menerus sehingga kita memiliki “tanah hati yang baik” yang menghasilkan “buah firman”: seratus, enam puluh, atau tiga puluh kali lipat. Bagaimana caranya? Pertama, belajarlah dari Tuhan Yesus, Guru Agung kita; dan para rasul yang berani mengorbankan diri demi iman percaya kepada Tuhan Yesus. Kedua, mintalah kekuatan Roh Kudus saat penindasan itu terjadi. Janji Kerajaan Sorga sudah tersedia bagi mereka yang setia, meskipun dianiaya karena kebenaran (Matius 5:10). Tetaplah teguh, Tuhan menyertaimu! (AW)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Buanglah setiap batu kepahitan, kekecewaan, kekhawatiran

dari tanah hati kita.

Tuhan, kami mau belajar setia dari-Mu ketika kami membela kebenaran firman Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 17 oktober 2015jumat, 16 oktober 2015

Hama adalah makhluk hidup atau organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun istilah 'hama' dapat digunakan untuk semua makhluk hidup, dalam praktiknya istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Dalam dunia pertanian, khususnya di daerah Palestina, terdapat banyak jenis hama dan penyakit tanaman gandum. Seringkali ada serbuan berbagai jenis belalang kepada hasil pertanian yang sebenarnya sudah siap dituai. Dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Lama, datangnya hama atas tanaman merupakan salah satu akibat yang harus ditanggung jika umat TUHAN melanggar hukum TUHAN. Hukuman atau disiplin dari TUHAN ini pada umumnya bersifat sementara. Apabila umat TUHAN kemudian bertobat, maka TUHAN mengampuni dan memulihkan umat-Nya. Hama dan penyakit tanaman tidak akan ada lagi. Dalam doa Salomo kepada TUHAN, hal tersebut disampaikan. Salomo menyatakan biarlah TUHAN mau melihat hati yang bertobat, bukan sekedar kata-kata pertobatan di mulut (ayat 30). Pertobatan sejati mendatangkan pemulihan yang menyeluruh. Apakah hari-hari ini Saudara sedang dilanda 'hama' kehidupan? Adakah sesuatu yang merugikan hingga Saudara menderita; atau ada yang menggerogoti harta benda Saudara; ada orang yang menipu Saudara; atau ada penyakit yang biaya pengobatannya menyedot tabungan; atau ada masalah lain yang sangat merugikan? Jika itu yang terjadi – walaupun belum tentu karena adanya dosa – tetapi kita tetap patut mengadakan introspeksi. Jika memang tidak ada yang keliru, terimalah pengalaman itu seperti Ayub. Namun jika ternyata ada kesalahan dalam hidup kita, bertobatlah, maka pemulihan dari Tuhan pun akan segera datang! (PF)

Bersihkan hama kehidupan secepat mungkin,

agar tidak terlanjut kering.

Semua orang segera melakukan pemberesan dosanya di hadapan Tuhan.

Hama Kehidupan2 Tawarikh 6:24-31

Apabila ada kelaparan di negeri ini, apabila ada penyakit sampar, hama dan penyakit gandum, belalang dan belalang pelahap,…2 Tawarikh 6:28

Tanah Berbatu-batuMatius 13:5-6, 20-21

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.Matius 5:10

Markus 1-3 Markus 4-5

Page 19: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Terlalu banyak orang yang menyebut dirinya Kristen namun kurang berakar mendalam di dalam iman percaya kepada Tuhan. Akhirnya, sedikit saja mengalami masalah dalam hidupnya, imannya menjadi lemah dan kemudian undur dari pengiringan kepada Tuhan. Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa penindasan atau penganiayaan itu mungkin terjadi, bukan penindasan karena masalah kemanusiaan, rasisme, kemiskinan, dan sebagainya, namun dikatakan “penindasan karena firman itu” (ayat 21). Apakah yang akan kita perbuat ketika kita berusaha melakukan firman Tuhan, kemudian kita mengalami penindasan dari orang-orang yang tidak setuju dengan firman Tuhan itu sendiri? Apakah kita akan tetap berpihak pada firman Tuhan atau murtad? Penindasan itu bisa sangat beragam, mulai dari ejekan “sok suci” ketika kita berdoa dan mengucap syukur atas makanan yang Tuhan sediakan; bahkan lebih daripada itu yaitu berupa ancaman terhadap nyawa seperti yang dilakukan Nebukadnezar terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Namun, yang menarik dari perumpamaan Yesus tentang seorang penabur ini tidak terletak pada faktor eksternal: penabur, benih, atau burung yang memakan benih, tetapi pada faktor internal, yaitu jenis tanah. Jadi, tugas kita adalah meningkatkan iman kita terus-menerus sehingga kita memiliki “tanah hati yang baik” yang menghasilkan “buah firman”: seratus, enam puluh, atau tiga puluh kali lipat. Bagaimana caranya? Pertama, belajarlah dari Tuhan Yesus, Guru Agung kita; dan para rasul yang berani mengorbankan diri demi iman percaya kepada Tuhan Yesus. Kedua, mintalah kekuatan Roh Kudus saat penindasan itu terjadi. Janji Kerajaan Sorga sudah tersedia bagi mereka yang setia, meskipun dianiaya karena kebenaran (Matius 5:10). Tetaplah teguh, Tuhan menyertaimu! (AW)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Buanglah setiap batu kepahitan, kekecewaan, kekhawatiran

dari tanah hati kita.

Tuhan, kami mau belajar setia dari-Mu ketika kami membela kebenaran firman Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 17 oktober 2015jumat, 16 oktober 2015

Hama adalah makhluk hidup atau organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun istilah 'hama' dapat digunakan untuk semua makhluk hidup, dalam praktiknya istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Dalam dunia pertanian, khususnya di daerah Palestina, terdapat banyak jenis hama dan penyakit tanaman gandum. Seringkali ada serbuan berbagai jenis belalang kepada hasil pertanian yang sebenarnya sudah siap dituai. Dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Lama, datangnya hama atas tanaman merupakan salah satu akibat yang harus ditanggung jika umat TUHAN melanggar hukum TUHAN. Hukuman atau disiplin dari TUHAN ini pada umumnya bersifat sementara. Apabila umat TUHAN kemudian bertobat, maka TUHAN mengampuni dan memulihkan umat-Nya. Hama dan penyakit tanaman tidak akan ada lagi. Dalam doa Salomo kepada TUHAN, hal tersebut disampaikan. Salomo menyatakan biarlah TUHAN mau melihat hati yang bertobat, bukan sekedar kata-kata pertobatan di mulut (ayat 30). Pertobatan sejati mendatangkan pemulihan yang menyeluruh. Apakah hari-hari ini Saudara sedang dilanda 'hama' kehidupan? Adakah sesuatu yang merugikan hingga Saudara menderita; atau ada yang menggerogoti harta benda Saudara; ada orang yang menipu Saudara; atau ada penyakit yang biaya pengobatannya menyedot tabungan; atau ada masalah lain yang sangat merugikan? Jika itu yang terjadi – walaupun belum tentu karena adanya dosa – tetapi kita tetap patut mengadakan introspeksi. Jika memang tidak ada yang keliru, terimalah pengalaman itu seperti Ayub. Namun jika ternyata ada kesalahan dalam hidup kita, bertobatlah, maka pemulihan dari Tuhan pun akan segera datang! (PF)

Bersihkan hama kehidupan secepat mungkin,

agar tidak terlanjut kering.

Semua orang segera melakukan pemberesan dosanya di hadapan Tuhan.

Hama Kehidupan2 Tawarikh 6:24-31

Apabila ada kelaparan di negeri ini, apabila ada penyakit sampar, hama dan penyakit gandum, belalang dan belalang pelahap,…2 Tawarikh 6:28

Tanah Berbatu-batuMatius 13:5-6, 20-21

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.Matius 5:10

Markus 1-3 Markus 4-5

Page 20: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Jika kita melihat hamparan tanah yang luas, bayangkanlah di tanah itu kita akan menabur benih dengan harapan kelak akan bertumbuh dan menghasilkan buah yang sangat menyenangkan. Dari waktu ke waktu tumbuhnya benih itu pun dinanti-nantikan dengan sabar dan terus dijaga dengan tak henti-hentinya. Alangkah senang tak terkira ketika benih yang dinantikan itu tumbuh dengan baik dan tampak wajar sesuai dengan kodrat alamiahnya sebagai tunas yang terus bertumbuh. Namun alangkah kecewanya selang beberapa minggu kemudian benih yang tumbuh itu mati sebab tanah tempat ia berada ternyata juga tumbuh semak dan duri yang menghimpitnya.

Hati kita digambarkan seperti tanah yang ditaburi oleh benih firman Tuhan. Jika tanah hati kita ditumbuhi oleh semak duri, maka benih yang tumbuh itu akan terhimpit dan mati. Ada orang yang beribadah dan mendengar taburan firman, tetapi imannya tidak bertumbuh bahkan tak mampu mengeluarkan buah Roh sebagai orang yang beriman dan beribadah. Tuhan Yesus menemukan penyebab iman yang tak berbuah, yaitu karena kekhawatiran dan tipu daya kekayaan telah menghimpitnya.

Oleh karena kekhawatiran, begitu mudahnya orang tertipu oleh kekayaan sehingga kecintaannya terhadap uang melebihi cintanya terhadap firman. Bahkan firman yang tertabur di dalamnya terhimpit oleh cintanya akan uang, padahal cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. Hati kita bisa menjadi seperti tanah beronak duri jika kekhawatiran dan cinta akan uang telah menipu kita. Tuhan Yesus tidak menghendaki kita menjadi tanah yang beronak duri tetapi Dia menghendaki agar hati kita menjadi tanah yang baik sehingga benih yang ditaburkan menghasilkan buah. (SM)

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Misalnya semak-semak yang tumbuh beserta puteri malu dan rumput di lahan perkebunan anggur. Pupuk atau sari-sari makanan yang seharusnya dinikmati oleh tanaman utama, dinikmati pula oleh gulma, bahkan kadang lebih banyak dinikmati gulma daripada pohon utamanya. Gulma sangat merugikan petani. Itulah sebabnya selalu ada tempat penyiangan atau pembersihan gulma.

Melalui Nabi Yesaya, TUHAN berkata bahwa Ia membiarkan adanya 'gulma' yang merusak kebun anggur. Ini adalah gambaran kehidupan umat TUHAN. Saat itu umat TUHAN digambarkan sebagai tanaman anggur di bukit yang subur. TUHAN telah melakukan banyak hal terhadap mereka dengan harapan bisa dihasilkan buah kehidupan yang baik yang memuliakan nama-Nya. Namun ternyata, yang mereka hasilkan adalah buah yang busuk, yang menjadi kecemaran bagi bangsa-bangsa lain. Itulah sebabnya TUHAN membiarkan tumbuhnya berbagai “gulma” atau gangguan dalam kehidupan umat TUHAN yang membuat mereka sangat menderita.

Mari kita hasilkan buah yang baik bagi kemuliaan nama-Nya. Caranya adalah dengan melekat pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan Yesus sendiri, dan bersedia dibersihkan setiap kali, agar kita semakin lebat berbuah (Yohanes 15:2, 5). Jika yang kita hasilkan melalui perkataan dan perbuatan adalah hal-hal yang mencemarkan nama Tuhan, maka hal itu tentu menyedihkan hati-Nya. Akhirnya, kita sendirilah yang menderita, karena akan ada 'gulma' dalam hidup kita, yaitu gangguan yang terus menerus sehingga membuat kita sangat menderita. Sebab itu hasilkanlah buah kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan. (PF)

Jangan biarkan kekhawatiran ditipu daya kekayaan bertumbuh lebat dalam

hati, tetapi pangkaslah sebelum menghimpit dan mematikan.

Gereja Tuhan bebas dari tanah beronak duri.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Bersihkan hidup darigulma dan benalu, agar

kehidupan kita segar selalu.

Keberanian mendidik orang lain agar tidak menjadi benalu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 19 oktober 2015minggu, 18 oktober 2015

Tanah Beronak Duri1 Timotius 6:6-10

Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Matius 13:22

G u l m aYesaya 5:1-7

Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput;… Yesaya 5:6

Markus 6-8 Markus 9-10

Page 21: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Jika kita melihat hamparan tanah yang luas, bayangkanlah di tanah itu kita akan menabur benih dengan harapan kelak akan bertumbuh dan menghasilkan buah yang sangat menyenangkan. Dari waktu ke waktu tumbuhnya benih itu pun dinanti-nantikan dengan sabar dan terus dijaga dengan tak henti-hentinya. Alangkah senang tak terkira ketika benih yang dinantikan itu tumbuh dengan baik dan tampak wajar sesuai dengan kodrat alamiahnya sebagai tunas yang terus bertumbuh. Namun alangkah kecewanya selang beberapa minggu kemudian benih yang tumbuh itu mati sebab tanah tempat ia berada ternyata juga tumbuh semak dan duri yang menghimpitnya.

Hati kita digambarkan seperti tanah yang ditaburi oleh benih firman Tuhan. Jika tanah hati kita ditumbuhi oleh semak duri, maka benih yang tumbuh itu akan terhimpit dan mati. Ada orang yang beribadah dan mendengar taburan firman, tetapi imannya tidak bertumbuh bahkan tak mampu mengeluarkan buah Roh sebagai orang yang beriman dan beribadah. Tuhan Yesus menemukan penyebab iman yang tak berbuah, yaitu karena kekhawatiran dan tipu daya kekayaan telah menghimpitnya.

Oleh karena kekhawatiran, begitu mudahnya orang tertipu oleh kekayaan sehingga kecintaannya terhadap uang melebihi cintanya terhadap firman. Bahkan firman yang tertabur di dalamnya terhimpit oleh cintanya akan uang, padahal cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. Hati kita bisa menjadi seperti tanah beronak duri jika kekhawatiran dan cinta akan uang telah menipu kita. Tuhan Yesus tidak menghendaki kita menjadi tanah yang beronak duri tetapi Dia menghendaki agar hati kita menjadi tanah yang baik sehingga benih yang ditaburkan menghasilkan buah. (SM)

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Misalnya semak-semak yang tumbuh beserta puteri malu dan rumput di lahan perkebunan anggur. Pupuk atau sari-sari makanan yang seharusnya dinikmati oleh tanaman utama, dinikmati pula oleh gulma, bahkan kadang lebih banyak dinikmati gulma daripada pohon utamanya. Gulma sangat merugikan petani. Itulah sebabnya selalu ada tempat penyiangan atau pembersihan gulma.

Melalui Nabi Yesaya, TUHAN berkata bahwa Ia membiarkan adanya 'gulma' yang merusak kebun anggur. Ini adalah gambaran kehidupan umat TUHAN. Saat itu umat TUHAN digambarkan sebagai tanaman anggur di bukit yang subur. TUHAN telah melakukan banyak hal terhadap mereka dengan harapan bisa dihasilkan buah kehidupan yang baik yang memuliakan nama-Nya. Namun ternyata, yang mereka hasilkan adalah buah yang busuk, yang menjadi kecemaran bagi bangsa-bangsa lain. Itulah sebabnya TUHAN membiarkan tumbuhnya berbagai “gulma” atau gangguan dalam kehidupan umat TUHAN yang membuat mereka sangat menderita.

Mari kita hasilkan buah yang baik bagi kemuliaan nama-Nya. Caranya adalah dengan melekat pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan Yesus sendiri, dan bersedia dibersihkan setiap kali, agar kita semakin lebat berbuah (Yohanes 15:2, 5). Jika yang kita hasilkan melalui perkataan dan perbuatan adalah hal-hal yang mencemarkan nama Tuhan, maka hal itu tentu menyedihkan hati-Nya. Akhirnya, kita sendirilah yang menderita, karena akan ada 'gulma' dalam hidup kita, yaitu gangguan yang terus menerus sehingga membuat kita sangat menderita. Sebab itu hasilkanlah buah kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan. (PF)

Jangan biarkan kekhawatiran ditipu daya kekayaan bertumbuh lebat dalam

hati, tetapi pangkaslah sebelum menghimpit dan mematikan.

Gereja Tuhan bebas dari tanah beronak duri.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Bersihkan hidup darigulma dan benalu, agar

kehidupan kita segar selalu.

Keberanian mendidik orang lain agar tidak menjadi benalu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 19 oktober 2015minggu, 18 oktober 2015

Tanah Beronak Duri1 Timotius 6:6-10

Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Matius 13:22

G u l m aYesaya 5:1-7

Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput;… Yesaya 5:6

Markus 6-8 Markus 9-10

Page 22: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Berawal dari rasa iri dan dengki kemudian berubah menjadi kebencian. Apabila kebencian itu terus dipupuk akan mengakar di dalam hati bagaikan penyakit kanker yang merusak seluruh organ-organ tubuh. Itulah hati raja Saul terhadap Daud. Hati Saul dipenuhi dengan kemarahan kepada Daud. Hal itu dipicu oleh sanjungan dari para perempuan Israel kepada Daud oleh karena Daud berhasil membunuh Goliat, tentara Filistin. Saul memupuk terus rasa iri dan dengkinya kepada Daud hingga menimbulkan kebencian yang begitu dalam, dan kebencian itu mengakar di hati Saul hingga Saul memiliki keinginan yang kuat untuk membunuh Daud yang tidak lain adalah menantunya sendiri. Saul melakukan rekayasa yang sangat jahat. Ia mengangkat Daud sebagai kepala pasukan perang, dengan demikian Daud harus berada di barisan paling depan dalam peperangan supaya Daud terbunuh dalam peperangan itu. Tetapi TUHAN menyertai Daud bahkan memberikan kemenangan dalam setiap peperangan. Saul berupaya terus untuk membunuh Daud. Ke manapun Daud pergi selalu diikuti tetapi sekali lagi, tangan yang perkasa yaitu tangan TUHAN melindungi Daud sedemikian rupa. Saul menabur kebencian. Apa akibatnya? Roh Tuhan undur dari padanya. Di dalam hidupnya tidak ada kedamaian sebaliknya yang ada adalah kemarahan dan kegelisahan. Saul menjadi seorang pecundang. Meskipun dia seorang raja yang berkuasa atas seluruh Israel tetapi ia takut kepada rakyatnya. Akhir hidup Saul sungguh tragis! Dia mati bunuh diri akibat kekalahan dalam peperangan melawan orang Filistin (1 Samuel 31:4-9). Mari kita jaga hati kita. Jangan iri melihat orang lain berhasil. Jangan biarkan kebencian bersarang di hati kita supaya tidak menimbulkan akar pahit yang membawa bencana dalam hidup kita sendiri. (LL)

Pohon akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang baik. Saya memiliki beberapa tanaman di pekarangan rumah dan hanya tanaman dengan tanah yang baik saja yang dapat bertumbuh, berbunga dan berbuah. Tanaman yang ditanam di tanah yang keras akan menjadi layu dan kering. Tuhan Yesus memakai perumpamaan tentang bertumbuhnya benih firman Tuhan di dalam kehidupan seseorang. Ia menjelaskan pentingnya benih firman Tuhan itu ditanam di tanah hati yang baik agar dapat bertumbuh dan berbuah. Tetapi pada kenyataannya tidak semua benih itu jatuh di tanah hati yang baik. Ada banyak hal yang dapat menghimpit benih itu sehingga tidak dapat bertumbuh. Ada yang karena mendengar namun tidak mengerti firman, maka ia menjadi terhilang; ada yang karena mendapat penganiayaan dan penindasan dari pihak lain, maka ia menjadi murtad; ada yang karena kekhawatiran hidup dan tergoda oleh kekayaan sehingga tidak bisa berbuah. Hanya orang yang hatinya selalu haus akan firman Tuhan saja yang mau belajar untuk mengerti kebenaran. Berusaha mengerti apa yang Tuhan inginkan melalui firman yang ia terima dan yang menjadi pelaku firmanlah yang akan bertumbuh dan berbuah dalam hidup rohaninya. Pemazmur dalam Mazmur 1:3 juga menuliskan bahwa orang benar itu digambarkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Hanya benih dan pohon yang ditanam di tanah yang baik dan dekat dengan aliran air maka ia akan berbuah, akan selalu segar dan berhasil dalam hidupnya. Seperti apakah tanah hati kita? Apakah sudah menjadi tanah hati yang baik? Sudahkah hidup rohani kita bertumbuh dan berbuah? Jangan biarkan tanah hati kita dipenuhi onak duri atau batu-batu yang dapat menghalangi pertumbuhan iman kita. (YL)

Akibat Menabur Kebencian1 Samuel 18:6-30

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.

1 Samuel 18:9

Kebencian diawali dari rasa iri dan dengki.

Tuhan, jagalah hatiku supaya tidak dicemari oleh dosa.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Tanah Yang BaikMatius 13:8-9,23

“Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” Matius 13:8

Tanah hati yang baik hanya ada pada pelaku-pelaku firman Tuhan.

Orang percaya dapat bertumbuh dan berbuah dalam hidupnya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 21 oktober 2015selasa, 20 oktober 2015 Markus 11-13 Markus 14-16

Page 23: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Berawal dari rasa iri dan dengki kemudian berubah menjadi kebencian. Apabila kebencian itu terus dipupuk akan mengakar di dalam hati bagaikan penyakit kanker yang merusak seluruh organ-organ tubuh. Itulah hati raja Saul terhadap Daud. Hati Saul dipenuhi dengan kemarahan kepada Daud. Hal itu dipicu oleh sanjungan dari para perempuan Israel kepada Daud oleh karena Daud berhasil membunuh Goliat, tentara Filistin. Saul memupuk terus rasa iri dan dengkinya kepada Daud hingga menimbulkan kebencian yang begitu dalam, dan kebencian itu mengakar di hati Saul hingga Saul memiliki keinginan yang kuat untuk membunuh Daud yang tidak lain adalah menantunya sendiri. Saul melakukan rekayasa yang sangat jahat. Ia mengangkat Daud sebagai kepala pasukan perang, dengan demikian Daud harus berada di barisan paling depan dalam peperangan supaya Daud terbunuh dalam peperangan itu. Tetapi TUHAN menyertai Daud bahkan memberikan kemenangan dalam setiap peperangan. Saul berupaya terus untuk membunuh Daud. Ke manapun Daud pergi selalu diikuti tetapi sekali lagi, tangan yang perkasa yaitu tangan TUHAN melindungi Daud sedemikian rupa. Saul menabur kebencian. Apa akibatnya? Roh Tuhan undur dari padanya. Di dalam hidupnya tidak ada kedamaian sebaliknya yang ada adalah kemarahan dan kegelisahan. Saul menjadi seorang pecundang. Meskipun dia seorang raja yang berkuasa atas seluruh Israel tetapi ia takut kepada rakyatnya. Akhir hidup Saul sungguh tragis! Dia mati bunuh diri akibat kekalahan dalam peperangan melawan orang Filistin (1 Samuel 31:4-9). Mari kita jaga hati kita. Jangan iri melihat orang lain berhasil. Jangan biarkan kebencian bersarang di hati kita supaya tidak menimbulkan akar pahit yang membawa bencana dalam hidup kita sendiri. (LL)

Pohon akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang baik. Saya memiliki beberapa tanaman di pekarangan rumah dan hanya tanaman dengan tanah yang baik saja yang dapat bertumbuh, berbunga dan berbuah. Tanaman yang ditanam di tanah yang keras akan menjadi layu dan kering. Tuhan Yesus memakai perumpamaan tentang bertumbuhnya benih firman Tuhan di dalam kehidupan seseorang. Ia menjelaskan pentingnya benih firman Tuhan itu ditanam di tanah hati yang baik agar dapat bertumbuh dan berbuah. Tetapi pada kenyataannya tidak semua benih itu jatuh di tanah hati yang baik. Ada banyak hal yang dapat menghimpit benih itu sehingga tidak dapat bertumbuh. Ada yang karena mendengar namun tidak mengerti firman, maka ia menjadi terhilang; ada yang karena mendapat penganiayaan dan penindasan dari pihak lain, maka ia menjadi murtad; ada yang karena kekhawatiran hidup dan tergoda oleh kekayaan sehingga tidak bisa berbuah. Hanya orang yang hatinya selalu haus akan firman Tuhan saja yang mau belajar untuk mengerti kebenaran. Berusaha mengerti apa yang Tuhan inginkan melalui firman yang ia terima dan yang menjadi pelaku firmanlah yang akan bertumbuh dan berbuah dalam hidup rohaninya. Pemazmur dalam Mazmur 1:3 juga menuliskan bahwa orang benar itu digambarkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Hanya benih dan pohon yang ditanam di tanah yang baik dan dekat dengan aliran air maka ia akan berbuah, akan selalu segar dan berhasil dalam hidupnya. Seperti apakah tanah hati kita? Apakah sudah menjadi tanah hati yang baik? Sudahkah hidup rohani kita bertumbuh dan berbuah? Jangan biarkan tanah hati kita dipenuhi onak duri atau batu-batu yang dapat menghalangi pertumbuhan iman kita. (YL)

Akibat Menabur Kebencian1 Samuel 18:6-30

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.

1 Samuel 18:9

Kebencian diawali dari rasa iri dan dengki.

Tuhan, jagalah hatiku supaya tidak dicemari oleh dosa.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Tanah Yang BaikMatius 13:8-9,23

“Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” Matius 13:8

Tanah hati yang baik hanya ada pada pelaku-pelaku firman Tuhan.

Orang percaya dapat bertumbuh dan berbuah dalam hidupnya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 21 oktober 2015selasa, 20 oktober 2015 Markus 11-13 Markus 14-16

Page 24: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Tuhan Yesus memakai biji sesawi sebagai perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Mengapa biji sesawi? Karena walaupun biji sesawi mempunyai ukuran yang sangat kecil - diameternya kurang lebih hanya satu milimeter - tetapi memiliki pertumbuhan yang hebat, biji sesawi bisa bertumbuh hingga mencapai ketinggian 3 meter. Biji sesawi biasanya digunakan untuk penyedap makanan dan membuat makanan tetap segar. Biji ini mengandung minyak dan berbagai macam vitamin yang bermanfaat untuk pengobatan.

Tuhan Yesus begitu menghargai hal-hal yang kecil, misalnya anak kecil mendapat tempat istimewa di hati Yesus. Manusia diajar untuk memiliki hati seperti hati seorang anak kecil yang polos, bersih dan tulus (Matius 18:3-5). Tuhan memberi upah kepada orang yang memerhatikan “orang kecil” yaitu mereka yang tidak dihargai di masyarakat karena miskin (Matius 10:42). Yesus juga mengajarkan supaya kita setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, maka Tuhan akan memberi tanggung jawab dalam perkara yang besar (Matius 25:23). Biji sesawi juga bicara tentang iman. Seorang yang memiliki iman sebesar biji sesawi saja dapat memindahkan gunung. Artinya, bahwa dengan iman yang kecil saja kita dapat melakukan hal-hal yang dahsyat dan luar biasa (Matius 17:20). Dengan iman sebesar biji sesawi di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita memperoleh hidup dalam kekekalan di dalam Kerajaan Allah.

Saudara, jangan sepelekan hal-hal yang kecil karena justru melalui yang kecil itulah Allah berkarya. Ia menumbuhkan yang kecil menjadi besar. Oleh sebab itu bertumbuhlah terus dalam segala hal. Lakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh, maka Saudara akan memetik hasilnya. (LL)

Hampir semua perusahaan senang merekrut orang muda sebagai karyawan, karena orang muda enerjik, berada pada usia produktif. Perusahaan itu juga kemudian menetapkan usia pensiun atau purnatugas jika karyawannya dipandang sudah tidak produktif. Jadi produktivitas seseorang dinilai tergantung pada usianya. Tidak demikian halnya dengan kehidupan anak-anak Tuhan. Secara fisik memang setiap orang akan mengalami penuaan sehingga mengalami kelemahan fisik di sana sini. Tetapi dalam hal iman dan pelayanan, kelemahan fisik tidak bisa menjadi hambatan atau kendala. Anak-anak Tuhan yang diistilahkan "orang benar" digambarkan seperti pohon korma dan pohon aras. Seperti pohon korma yang memiliki akar kuat dan mampu terus menerobos ke atas menyingkirkan penghalang yang ada; seperti pohon aras yang tegak menjulang penuh kekuatan terhadap angin keras yang menerpanya. Orang benar menghasilkan buah yang lebat, dan buahnya pun tinggal tetap tidak gugur di tengah jalan. Bahkan buah terus dihasilkan sampai masa tua, terus berkelanjutan hingga lanjut usia. Mungkin saat ini ada yang telah berusia lanjut. Perusahaan telah memurnatugaskan Saudara. Jangan menyerah dan jangan pasif serta mengganggap hidup ini tidak lagi berharga. Selama Tuhan masih memberikan usia kepada kita, berarti tugas kita belum selesai. Lakukan hal-hal yang positif, menjadi teladan untuk anak dan cucu, serta tetap mengambil pelayanan yang sesuai dengan usia kita. Yang Tuhan lihat bukan usia kita, tetapi hati yang senantiasa mengasihi Tuhan dan bergairah menyenangkan hati-Nya. (PF)

Biji SesawiMatius 13:31-32

“Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” Matius 17:20

Di tangan Tuhan, sesuatu yang kecil menjadi dahsyat.

Tuhan, jagalah imanku agar aku dapat mengalami hal-hal yang dahsyat dalam hidupku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Buah Yang Tinggal TetapMazmur 92:1-16

Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, …

Mazmur 92:15

Tetaplah menghasilkan buah, berapapun usia kita.

Setiap orang percaya terus menghasilkan buah yang baik.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 23 oktober 2015kamis, 22 oktober 2015 Lukas 1-3 Lukas 4-6

Page 25: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Tuhan Yesus memakai biji sesawi sebagai perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Mengapa biji sesawi? Karena walaupun biji sesawi mempunyai ukuran yang sangat kecil - diameternya kurang lebih hanya satu milimeter - tetapi memiliki pertumbuhan yang hebat, biji sesawi bisa bertumbuh hingga mencapai ketinggian 3 meter. Biji sesawi biasanya digunakan untuk penyedap makanan dan membuat makanan tetap segar. Biji ini mengandung minyak dan berbagai macam vitamin yang bermanfaat untuk pengobatan.

Tuhan Yesus begitu menghargai hal-hal yang kecil, misalnya anak kecil mendapat tempat istimewa di hati Yesus. Manusia diajar untuk memiliki hati seperti hati seorang anak kecil yang polos, bersih dan tulus (Matius 18:3-5). Tuhan memberi upah kepada orang yang memerhatikan “orang kecil” yaitu mereka yang tidak dihargai di masyarakat karena miskin (Matius 10:42). Yesus juga mengajarkan supaya kita setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, maka Tuhan akan memberi tanggung jawab dalam perkara yang besar (Matius 25:23). Biji sesawi juga bicara tentang iman. Seorang yang memiliki iman sebesar biji sesawi saja dapat memindahkan gunung. Artinya, bahwa dengan iman yang kecil saja kita dapat melakukan hal-hal yang dahsyat dan luar biasa (Matius 17:20). Dengan iman sebesar biji sesawi di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita memperoleh hidup dalam kekekalan di dalam Kerajaan Allah.

Saudara, jangan sepelekan hal-hal yang kecil karena justru melalui yang kecil itulah Allah berkarya. Ia menumbuhkan yang kecil menjadi besar. Oleh sebab itu bertumbuhlah terus dalam segala hal. Lakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh, maka Saudara akan memetik hasilnya. (LL)

Hampir semua perusahaan senang merekrut orang muda sebagai karyawan, karena orang muda enerjik, berada pada usia produktif. Perusahaan itu juga kemudian menetapkan usia pensiun atau purnatugas jika karyawannya dipandang sudah tidak produktif. Jadi produktivitas seseorang dinilai tergantung pada usianya. Tidak demikian halnya dengan kehidupan anak-anak Tuhan. Secara fisik memang setiap orang akan mengalami penuaan sehingga mengalami kelemahan fisik di sana sini. Tetapi dalam hal iman dan pelayanan, kelemahan fisik tidak bisa menjadi hambatan atau kendala. Anak-anak Tuhan yang diistilahkan "orang benar" digambarkan seperti pohon korma dan pohon aras. Seperti pohon korma yang memiliki akar kuat dan mampu terus menerobos ke atas menyingkirkan penghalang yang ada; seperti pohon aras yang tegak menjulang penuh kekuatan terhadap angin keras yang menerpanya. Orang benar menghasilkan buah yang lebat, dan buahnya pun tinggal tetap tidak gugur di tengah jalan. Bahkan buah terus dihasilkan sampai masa tua, terus berkelanjutan hingga lanjut usia. Mungkin saat ini ada yang telah berusia lanjut. Perusahaan telah memurnatugaskan Saudara. Jangan menyerah dan jangan pasif serta mengganggap hidup ini tidak lagi berharga. Selama Tuhan masih memberikan usia kepada kita, berarti tugas kita belum selesai. Lakukan hal-hal yang positif, menjadi teladan untuk anak dan cucu, serta tetap mengambil pelayanan yang sesuai dengan usia kita. Yang Tuhan lihat bukan usia kita, tetapi hati yang senantiasa mengasihi Tuhan dan bergairah menyenangkan hati-Nya. (PF)

Biji SesawiMatius 13:31-32

“Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” Matius 17:20

Di tangan Tuhan, sesuatu yang kecil menjadi dahsyat.

Tuhan, jagalah imanku agar aku dapat mengalami hal-hal yang dahsyat dalam hidupku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Buah Yang Tinggal TetapMazmur 92:1-16

Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, …

Mazmur 92:15

Tetaplah menghasilkan buah, berapapun usia kita.

Setiap orang percaya terus menghasilkan buah yang baik.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 23 oktober 2015kamis, 22 oktober 2015 Lukas 1-3 Lukas 4-6

Page 26: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Di berbagai belahan bumi ini ada sejumlah orang Kristen yang mengalami penderitaan yang hebat. Mereka dipenjara dan dianiaya selama bertahun-tahun sehingga tidak bisa bertemu dengan keluarga. Namun mereka dapat mengalahkan rasa takut dan memiliki keberanian untuk terus bersaksi tentang Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan mereka. Tidak sedikit yang dibunuh karena tetap mempertahankan iman mereka demi Kristus sampai akhir hidup mereka.

Murid-murid Tuhan Yesus yang disebut para rasul juga mengalami aniaya karena mulut mereka tidak bisa dibungkam untuk tidak memberitakan tentang Yesus Kristus yang mati dan bangkit dari antara orang mati. Yakobus dibunuh, sedangkan Petrus dipenjara. Sementara Petrus di penjara, jemaat Tuhan di Yerusalem yang jumlahnya cukup besar itu berkumpul di rumah Maria, ibu Yohanes Markus untuk berdoa dengan tekun. Apa hasil doa mereka? Yakobus mengalami mati syahid, tetapi Petrus mengalami mukjizat. Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengeluarkan Petrus dari penjara yang tertutup rapat. Jika ada yang mati dan ada yang terlepas dari kematian, itu merupakan kehendak Tuhan. Di balik setiap peristiwa Tuhan punya maksud tersendiri.

Tugas kita sebagai jemaat Tuhan adalah berdoa bagi pelayanan misi. Sampai saat ini ada kelompok-kelompok orang yang mengambil pelayanan khusus yaitu berdoa bagi hamba-hamba Tuhan pemberita Injil yang berada di garis depan. Marilah kita mulai mengambil waktu khusus untuk mendukung pelayanan di dalam doa supaya hamba-hamba Tuhan di manapun mereka berada diberi keberanian untuk terus memberitakan Injil sekalipun menghadapi risiko besar dan nyawa pun mereka korbankan demi Kristus. (LL)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Doa MisiKisah Para Rasul 12:1-19

Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.

Kisah Para Rasul 12:12b

Doa misi adalah doa kepedulian terhadap jiwa-jiwa yang terhilang.

Ya Tuhan, lindungi hamba-hamba-Mu yang melayani di garis depan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 25 oktober 2015sabtu, 24 oktober 2015

Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya di bumi selama lebih kurang 3,5 tahun seringkali melakukan 'safari pelayanan' ke berbagai kota dan desa bersama murid-murid-Nya. Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah yang membawa banyak orang kepada pertobatan, kesembuhan dan kelepasan dari berbagai ikatan kuasa Iblis. Di antara mereka adalah beberapa perempuan yang telah ditolong oleh Tuhan Yesus, yakni Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat; Yohana isteri Khuza bendahara Herodes; Susana; dan banyak perempuan lain (ayat 2-3a). Mereka yang pernah mengalami pertolongan dan kuasa Tuhan itu mengucap syukur kepada Allah dengan cara melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka. Dengan harta yang mereka miliki, mereka gunakan untuk mendukung pelayanan pekabaran Injil yang Yesus beritakan bersama murid-murid-Nya.

Mungkin saat ini kita tidak bisa pergi memberitakan Injil untuk menjangkau suku-suku tertentu karena jarak yang sangat jauh atau karena waktu kita yang sangat sibuk dengan pekerjaan. Namun mungkin saat ini kita diberkati Tuhan dengan kekayaan yang cukup banyak. Oleh sebab itu, mengucap syukurlah kepada Tuhan dengan cara mendukung dana misi di mana kita ditempatkan oleh Tuhan di gereja masing-masing. Melalui persembahan yang kita berikan untuk pelayanan misi tersebut bisa dipakai untuk sarana pemberitaan Kabar Baik kepada banyak orang yang belum terjangkau oleh Injil, yaitu melalui hamba-hamba Tuhan yang terpanggil sebagai Penginjil atau pun anak-anak Tuhan yang terbeban melayani di pedalaman atau di pelosok-pelosok.

Marilah kita ambil bagian dalam mendukung dana misi untuk membangun Kerajaan Allah di muka bumi ini. (DI)

Dana MisiLukas 8:1-3

Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Lukas 8:3b

Mendukung pekerjaan misi adalah perbuatan yang

menyenangkan hati Tuhan.

Umat Tuhan diberi hati misi oleh Tuhan.

Lukas 7-8 Lukas 9-10

Page 27: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Di berbagai belahan bumi ini ada sejumlah orang Kristen yang mengalami penderitaan yang hebat. Mereka dipenjara dan dianiaya selama bertahun-tahun sehingga tidak bisa bertemu dengan keluarga. Namun mereka dapat mengalahkan rasa takut dan memiliki keberanian untuk terus bersaksi tentang Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan mereka. Tidak sedikit yang dibunuh karena tetap mempertahankan iman mereka demi Kristus sampai akhir hidup mereka.

Murid-murid Tuhan Yesus yang disebut para rasul juga mengalami aniaya karena mulut mereka tidak bisa dibungkam untuk tidak memberitakan tentang Yesus Kristus yang mati dan bangkit dari antara orang mati. Yakobus dibunuh, sedangkan Petrus dipenjara. Sementara Petrus di penjara, jemaat Tuhan di Yerusalem yang jumlahnya cukup besar itu berkumpul di rumah Maria, ibu Yohanes Markus untuk berdoa dengan tekun. Apa hasil doa mereka? Yakobus mengalami mati syahid, tetapi Petrus mengalami mukjizat. Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengeluarkan Petrus dari penjara yang tertutup rapat. Jika ada yang mati dan ada yang terlepas dari kematian, itu merupakan kehendak Tuhan. Di balik setiap peristiwa Tuhan punya maksud tersendiri.

Tugas kita sebagai jemaat Tuhan adalah berdoa bagi pelayanan misi. Sampai saat ini ada kelompok-kelompok orang yang mengambil pelayanan khusus yaitu berdoa bagi hamba-hamba Tuhan pemberita Injil yang berada di garis depan. Marilah kita mulai mengambil waktu khusus untuk mendukung pelayanan di dalam doa supaya hamba-hamba Tuhan di manapun mereka berada diberi keberanian untuk terus memberitakan Injil sekalipun menghadapi risiko besar dan nyawa pun mereka korbankan demi Kristus. (LL)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Doa MisiKisah Para Rasul 12:1-19

Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.

Kisah Para Rasul 12:12b

Doa misi adalah doa kepedulian terhadap jiwa-jiwa yang terhilang.

Ya Tuhan, lindungi hamba-hamba-Mu yang melayani di garis depan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 25 oktober 2015sabtu, 24 oktober 2015

Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya di bumi selama lebih kurang 3,5 tahun seringkali melakukan 'safari pelayanan' ke berbagai kota dan desa bersama murid-murid-Nya. Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah yang membawa banyak orang kepada pertobatan, kesembuhan dan kelepasan dari berbagai ikatan kuasa Iblis. Di antara mereka adalah beberapa perempuan yang telah ditolong oleh Tuhan Yesus, yakni Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat; Yohana isteri Khuza bendahara Herodes; Susana; dan banyak perempuan lain (ayat 2-3a). Mereka yang pernah mengalami pertolongan dan kuasa Tuhan itu mengucap syukur kepada Allah dengan cara melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka. Dengan harta yang mereka miliki, mereka gunakan untuk mendukung pelayanan pekabaran Injil yang Yesus beritakan bersama murid-murid-Nya.

Mungkin saat ini kita tidak bisa pergi memberitakan Injil untuk menjangkau suku-suku tertentu karena jarak yang sangat jauh atau karena waktu kita yang sangat sibuk dengan pekerjaan. Namun mungkin saat ini kita diberkati Tuhan dengan kekayaan yang cukup banyak. Oleh sebab itu, mengucap syukurlah kepada Tuhan dengan cara mendukung dana misi di mana kita ditempatkan oleh Tuhan di gereja masing-masing. Melalui persembahan yang kita berikan untuk pelayanan misi tersebut bisa dipakai untuk sarana pemberitaan Kabar Baik kepada banyak orang yang belum terjangkau oleh Injil, yaitu melalui hamba-hamba Tuhan yang terpanggil sebagai Penginjil atau pun anak-anak Tuhan yang terbeban melayani di pedalaman atau di pelosok-pelosok.

Marilah kita ambil bagian dalam mendukung dana misi untuk membangun Kerajaan Allah di muka bumi ini. (DI)

Dana MisiLukas 8:1-3

Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Lukas 8:3b

Mendukung pekerjaan misi adalah perbuatan yang

menyenangkan hati Tuhan.

Umat Tuhan diberi hati misi oleh Tuhan.

Lukas 7-8 Lukas 9-10

Page 28: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Brother Andrew adalah seorang misionaris pendiri Open Doors Mission, terlahir dengan nama Andy van der Bijl di Belanda pada Mei 1928. Ia memiliki lima saudara dari seorang ayah yang tuli dan ibu yang cacat. Pada usia 18 tahun, Brother Andrew masuk dinas militer. Setelah dua tahun bertugas di ketentaraan, pergelangan kakinya tertembak dalam suatu pertempuran sehingga harus dirawat di rumah sakit karena mengalami cedera serius. Di rumah sakit ia sering dikunjungi para pemberita Injil. Setelah pulang dari rumah sakit dengan kondisi cacat hidupnya terasa hampa. Perubahan terjadi dalam hidup Brother Andrew di usia 27 tahun setelah dia menghadiri sebuah KKR. Dalam kebaktian tersebut, ia mendapat panggilan menjadi misionaris bagi gereja teraniaya. Tahun 1955 ia mulai pelayanan misinya membawa sebuah koper berisi Alkitab yang berhasil diselundupkan ke Eropa Timur, yaitu ke negara komunis Yugoslavia. Penyelundupan Alkitab merupakan pengalaman yang menegangkan setiap bertemu dengan penjaga perbatasan. Sejak saat itu Brother Andrew tidak pernah berhenti mengunjungi negara-negara “Tirai Besi” untuk membagikan Alkitab, menebar kasih Kristus, menguatkan hati orang-orang yang percaya. Saat ini Open Doors Mission telah menjangkau 60 negara di dunia khususnya negara-negara yang terisolasi. Perjalanan pelayanan Brother Andrew selama 35 tahun dituangkan dalam sebuah buku berjudul 'God's Smuggler' atau Penyelundup Allah, yang bercerita tentang bagaimana Tuhan memeliharanya, menggenapi janji-Nya, bertanggung jawab atas hidup keluarga dan pelayanannya. Buku tersebut telah menginspirasi umat Tuhan untuk melangkahkan kaki dengan iman. Brother Andrew memiliki hati misi sama seperti hati Tuhan Yesus yang mengasihi jiwa-jiwa yang tersesat. Apakah Saudara juga memiliki hati misi? (LL)

Brother AndrewMatius 28:18-20

Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil. Filipi 1:12

Hati Bapa adalah hati misi.Berikan kami hati yang penuh belas kasihan terhadapjiwa-jiwa yang tersesat.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Melayani Tuhan perlu memiliki semangat, namun perlu juga waspada terhadap bermacam-macam ajaran yang muncul bukan dari kebenaran Injil. Zaman akhir ini banyak orang mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak bersumber pada firman Tuhan, walaupun ajaran tersebut disertai dengan ayat-ayat firman Tuhan. Banyak ajaran yang muncul dari filsafat manusia, logika manusia dan pengalaman pribadi yang dipaksakan sebagai ajaran Kristen. Sifat manusia suka mencari sensasi dan selalu ingin hal baru! Ada bahaya terhadap kecenderungan ini. Orang menjadi mudah terpikat oleh ajaran-ajaran baru yang tidak benar. Ada orang yang mengajarkan “berkat-berkat” jika ikut Tuhan, namun tidak menyampaikan hal dosa dan berita pertobatan. Ada juga orang memaksakan pengalaman rohani pribadinya menjadi ajaran dan menganggap pengalaman rohaninya harus dialami orang lain. Orang-orang Kristen Yahudi yang disunat menolak orang Kristen non Yahudi walaupun mereka sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka. Orang Kristen Yahudi memaksa orang lain yang mau menjadi orang Kristen harus disunat juga! Hal ini memaksakan kehendak namun tidak memiliki dasar kebenaran Injil. Jikalau firman Tuhan tidak mengajarkan sesuatu sebagai doktrin, jangan dijadikan doktrin karena bisa menyesatkan. Paulus tanggap dan sigap terhadap ajaran-ajaran iman Kristen yang dibawa banyak orang. Apabila ajaran itu tidak bersumber dari kebenaran Injil, dengan tegas harus ditolak. Marilah kita bertekun dalam pengajaran firman Tuhan yang benar sehingga tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa ajaran yang sesat. Peganglah firman Tuhan dalam segala situasi. (LB)

Tanggap dan SigapGalatia 2:1-10

Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu. Galatia 2:5

Orang percaya harus kritis dan berani menolak ajaran sesat.

Mimbar-mimbar di gereja mengajarkan firman Tuhanyang murni.

selasa, 27 oktober 2015senin, 26 oktober 2015 Lukas 11-12 Lukas 13-15

Page 29: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Brother Andrew adalah seorang misionaris pendiri Open Doors Mission, terlahir dengan nama Andy van der Bijl di Belanda pada Mei 1928. Ia memiliki lima saudara dari seorang ayah yang tuli dan ibu yang cacat. Pada usia 18 tahun, Brother Andrew masuk dinas militer. Setelah dua tahun bertugas di ketentaraan, pergelangan kakinya tertembak dalam suatu pertempuran sehingga harus dirawat di rumah sakit karena mengalami cedera serius. Di rumah sakit ia sering dikunjungi para pemberita Injil. Setelah pulang dari rumah sakit dengan kondisi cacat hidupnya terasa hampa. Perubahan terjadi dalam hidup Brother Andrew di usia 27 tahun setelah dia menghadiri sebuah KKR. Dalam kebaktian tersebut, ia mendapat panggilan menjadi misionaris bagi gereja teraniaya. Tahun 1955 ia mulai pelayanan misinya membawa sebuah koper berisi Alkitab yang berhasil diselundupkan ke Eropa Timur, yaitu ke negara komunis Yugoslavia. Penyelundupan Alkitab merupakan pengalaman yang menegangkan setiap bertemu dengan penjaga perbatasan. Sejak saat itu Brother Andrew tidak pernah berhenti mengunjungi negara-negara “Tirai Besi” untuk membagikan Alkitab, menebar kasih Kristus, menguatkan hati orang-orang yang percaya. Saat ini Open Doors Mission telah menjangkau 60 negara di dunia khususnya negara-negara yang terisolasi. Perjalanan pelayanan Brother Andrew selama 35 tahun dituangkan dalam sebuah buku berjudul 'God's Smuggler' atau Penyelundup Allah, yang bercerita tentang bagaimana Tuhan memeliharanya, menggenapi janji-Nya, bertanggung jawab atas hidup keluarga dan pelayanannya. Buku tersebut telah menginspirasi umat Tuhan untuk melangkahkan kaki dengan iman. Brother Andrew memiliki hati misi sama seperti hati Tuhan Yesus yang mengasihi jiwa-jiwa yang tersesat. Apakah Saudara juga memiliki hati misi? (LL)

Brother AndrewMatius 28:18-20

Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil. Filipi 1:12

Hati Bapa adalah hati misi.Berikan kami hati yang penuh belas kasihan terhadapjiwa-jiwa yang tersesat.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Melayani Tuhan perlu memiliki semangat, namun perlu juga waspada terhadap bermacam-macam ajaran yang muncul bukan dari kebenaran Injil. Zaman akhir ini banyak orang mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak bersumber pada firman Tuhan, walaupun ajaran tersebut disertai dengan ayat-ayat firman Tuhan. Banyak ajaran yang muncul dari filsafat manusia, logika manusia dan pengalaman pribadi yang dipaksakan sebagai ajaran Kristen. Sifat manusia suka mencari sensasi dan selalu ingin hal baru! Ada bahaya terhadap kecenderungan ini. Orang menjadi mudah terpikat oleh ajaran-ajaran baru yang tidak benar. Ada orang yang mengajarkan “berkat-berkat” jika ikut Tuhan, namun tidak menyampaikan hal dosa dan berita pertobatan. Ada juga orang memaksakan pengalaman rohani pribadinya menjadi ajaran dan menganggap pengalaman rohaninya harus dialami orang lain. Orang-orang Kristen Yahudi yang disunat menolak orang Kristen non Yahudi walaupun mereka sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka. Orang Kristen Yahudi memaksa orang lain yang mau menjadi orang Kristen harus disunat juga! Hal ini memaksakan kehendak namun tidak memiliki dasar kebenaran Injil. Jikalau firman Tuhan tidak mengajarkan sesuatu sebagai doktrin, jangan dijadikan doktrin karena bisa menyesatkan. Paulus tanggap dan sigap terhadap ajaran-ajaran iman Kristen yang dibawa banyak orang. Apabila ajaran itu tidak bersumber dari kebenaran Injil, dengan tegas harus ditolak. Marilah kita bertekun dalam pengajaran firman Tuhan yang benar sehingga tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa ajaran yang sesat. Peganglah firman Tuhan dalam segala situasi. (LB)

Tanggap dan SigapGalatia 2:1-10

Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu. Galatia 2:5

Orang percaya harus kritis dan berani menolak ajaran sesat.

Mimbar-mimbar di gereja mengajarkan firman Tuhanyang murni.

selasa, 27 oktober 2015senin, 26 oktober 2015 Lukas 11-12 Lukas 13-15

Page 30: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Betapa bahagianya hati seseorang yang mengalami kebaikan Tuhan. Dari dalam hatinya akan mengalir kebaikan juga, dan tidak ada hal yang lebih indah ketika seseorang berbagi kebahagiaan kepada sesamanya dengan melakukan kebaikan. Membuat orang lain bahagia sama dengan menabur kebaikan. Tabita, seorang wanita murid Tuhan yang telah mengalami kebaikan Tuhan. Itu sebabnya Tabita suka menabur kebaikan. Tabita tidak hanya sekali-sekali berbuat baik, tetapi ia banyak sekali berbuat kebaikan dengan keahliannya membuat pakaian untuk para janda dan juga suka memberi sedekah. Perbuatan baik yang dilakukan oleh Tabita begitu membekas di hati orang-orang yang menerima kebaikannya. Hal itu terbukti ketika Tabita meninggal karena sakit, banyak orang yang menangisinya karena merasa kehilangan. Dampak dari taburan kebaikan Tabita adalah: pertama, Tabita menuai kebaikan dari Tuhan. Setelah sakit dan kemudian mati, Tuhan melakukan mukjizat-Nya melalui Petrus sehingga Tabita hidup kembali. Kedua, orang-orang yang pernah menerima kebaikan Tabita menuai sukacita menyaksikan Tabita hidup kembali sehingga mereka bisa bersama-sama lagi. Ketiga, kebangkitan Tabita dari kematian menghasilkan pertobatan orang-orang di kota Yope yang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sudahkah Saudara mengalami kebaikan Tuhan dan menabur kebaikan? Mari kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan juga. Bukan hanya diri kita sendiri, tetapi orang-orang lain juga ikut menuai kebaikan. Kebaikan yang kita tabur berdampak pada kekekalan yaitu jiwa-jiwa yang percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. (LL)

Pada suatu hari ada seseorang yang sedang membutuhkan biaya untuk pendidikan sekolah anaknya. Kesulitan itu diketahui oleh seorang rekan seiman yang terbeban membantu meringankan biaya sekolah anak tersebut. Walaupun yang memberi bukan orang yang berlebih, namun niat tulusnya meringankan biaya sekolah rekan seiman itu membuatnya bersukacita. Ia belajar untuk tetap setia memberi. Setelah sekian tahun bantuan diberikan, tanpa diduga si pemberi juga mengalami mukjizat Tuhan, yakni anaknya mengalami pertolongan Tuhan karena sebenarnya anaknya bersekolah dengan biaya besar tetapi tidak dipungut biaya. Ini salah satu pengalaman indah dalam memberi.

Biasanya orang mulai menghitung-hitung dengan akalnya ketika hendak mempersembahkan hartanya kepada Tuhan atau pun memberi bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ada orang yang menjadi ragu-ragu ketika hendak menyerahkan pemberiannya. Mereka mulai khawatir dengan kebutuhan mereka sendiri yang juga banyak. Ketika hendak memberi muncul pertanyaan, “Apakah kebutuhanku bisa tetap tercukupi ataukah akan mengalami kekurangan?”

Untuk itulah Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Korintus agar mereka memberi dengan sikap yang benar. Bagaimana sikap memberi yang benar? Pertama, memberi dengan sukacita dan murah hati. Allah lebih menghargai sikap dalam memberi daripada jumlah pemberian itu sendiri. Kedua, memberi dengan iman bahwa Allah adalah Sang Pemberi yang sanggup memenuhi kebutuhan anak-anak-Nya.

Kiranya kasih Allah akan mendorong Saudara untuk memberi dengan sukacita dan murah hati, maka Allah akan melimpahkan berkat-berkat-Nya. Alamilah pengalaman indahnya memberi! (AS)

Menabur Kebaikan

Menabur kebaikan menuai kebaikan.

Tuhan, jadikan kami berkat di manapun kami berada.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Indahnya Memberi

Orang Kristen terpanggil untuk meneladani

kemurahan hati Kristus.

Ya Tuhan, bentuklah kami meneladani kemurahan hati-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 29 oktober 2015rabu, 28 oktober 2015

Kisah Para Rasul 9:36-42

Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya. Amsal 12:14

2 Korintus 8:6-15

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” 2 Korintus 9:7

Lukas 16-18 Lukas 19-20

Page 31: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Betapa bahagianya hati seseorang yang mengalami kebaikan Tuhan. Dari dalam hatinya akan mengalir kebaikan juga, dan tidak ada hal yang lebih indah ketika seseorang berbagi kebahagiaan kepada sesamanya dengan melakukan kebaikan. Membuat orang lain bahagia sama dengan menabur kebaikan. Tabita, seorang wanita murid Tuhan yang telah mengalami kebaikan Tuhan. Itu sebabnya Tabita suka menabur kebaikan. Tabita tidak hanya sekali-sekali berbuat baik, tetapi ia banyak sekali berbuat kebaikan dengan keahliannya membuat pakaian untuk para janda dan juga suka memberi sedekah. Perbuatan baik yang dilakukan oleh Tabita begitu membekas di hati orang-orang yang menerima kebaikannya. Hal itu terbukti ketika Tabita meninggal karena sakit, banyak orang yang menangisinya karena merasa kehilangan. Dampak dari taburan kebaikan Tabita adalah: pertama, Tabita menuai kebaikan dari Tuhan. Setelah sakit dan kemudian mati, Tuhan melakukan mukjizat-Nya melalui Petrus sehingga Tabita hidup kembali. Kedua, orang-orang yang pernah menerima kebaikan Tabita menuai sukacita menyaksikan Tabita hidup kembali sehingga mereka bisa bersama-sama lagi. Ketiga, kebangkitan Tabita dari kematian menghasilkan pertobatan orang-orang di kota Yope yang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sudahkah Saudara mengalami kebaikan Tuhan dan menabur kebaikan? Mari kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan juga. Bukan hanya diri kita sendiri, tetapi orang-orang lain juga ikut menuai kebaikan. Kebaikan yang kita tabur berdampak pada kekekalan yaitu jiwa-jiwa yang percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. (LL)

Pada suatu hari ada seseorang yang sedang membutuhkan biaya untuk pendidikan sekolah anaknya. Kesulitan itu diketahui oleh seorang rekan seiman yang terbeban membantu meringankan biaya sekolah anak tersebut. Walaupun yang memberi bukan orang yang berlebih, namun niat tulusnya meringankan biaya sekolah rekan seiman itu membuatnya bersukacita. Ia belajar untuk tetap setia memberi. Setelah sekian tahun bantuan diberikan, tanpa diduga si pemberi juga mengalami mukjizat Tuhan, yakni anaknya mengalami pertolongan Tuhan karena sebenarnya anaknya bersekolah dengan biaya besar tetapi tidak dipungut biaya. Ini salah satu pengalaman indah dalam memberi.

Biasanya orang mulai menghitung-hitung dengan akalnya ketika hendak mempersembahkan hartanya kepada Tuhan atau pun memberi bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ada orang yang menjadi ragu-ragu ketika hendak menyerahkan pemberiannya. Mereka mulai khawatir dengan kebutuhan mereka sendiri yang juga banyak. Ketika hendak memberi muncul pertanyaan, “Apakah kebutuhanku bisa tetap tercukupi ataukah akan mengalami kekurangan?”

Untuk itulah Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Korintus agar mereka memberi dengan sikap yang benar. Bagaimana sikap memberi yang benar? Pertama, memberi dengan sukacita dan murah hati. Allah lebih menghargai sikap dalam memberi daripada jumlah pemberian itu sendiri. Kedua, memberi dengan iman bahwa Allah adalah Sang Pemberi yang sanggup memenuhi kebutuhan anak-anak-Nya.

Kiranya kasih Allah akan mendorong Saudara untuk memberi dengan sukacita dan murah hati, maka Allah akan melimpahkan berkat-berkat-Nya. Alamilah pengalaman indahnya memberi! (AS)

Menabur Kebaikan

Menabur kebaikan menuai kebaikan.

Tuhan, jadikan kami berkat di manapun kami berada.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Indahnya Memberi

Orang Kristen terpanggil untuk meneladani

kemurahan hati Kristus.

Ya Tuhan, bentuklah kami meneladani kemurahan hati-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 29 oktober 2015rabu, 28 oktober 2015

Kisah Para Rasul 9:36-42

Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya. Amsal 12:14

2 Korintus 8:6-15

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” 2 Korintus 9:7

Lukas 16-18 Lukas 19-20

Page 32: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Apakah Saudara seorang anggota sebuah gereja? Jikalau jawabannya ya, maka pertanyaan selanjutnya, apakah Saudara sudah terlibat melayani Tuhan? Ajaran firman Tuhan khususnya dalam Perjanjian Baru sangat jelas bahwa setiap orang yang dipanggil keluar dari kegelapan dunia ini dan masuk ke dalam terang Tuhan berkumpul bersama sebagai gereja! Tuhan melengkapi dengan berbagai karunia rohani supaya masing-masing saling melayani. Jika demikian, setiap anggota jemaat memiliki peran yang penting untuk saling melayani. Semua anggota jemaat berguna dalam pembangunan tubuh Kristus. Banyak bidang dan bentuk pelayanan yang bisa dilakukan. Pelayanan bukan semata-mata tugas seorang rohaniwan atau majelis gereja, namun setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan. Pelayanan berbeda-beda, ada pelayanan yang nampak namun ada yang tidak nampak di depan banyak orang. Ada yang melayani saat ibadah raya dan ada yang berdoa di ruang tertutup. Mana yang lebih mulia? Di pemandangan Tuhan semua pelayanan adalah mulia. Pelayanan tidak ditopang oleh kepandaian atau kehebatan diri sendiri. Seorang pelayan Tuhan perlu sikap rendah hati dan iman yang tertuju kepada Kristus. Pelayanan yang dilakukan dengan tulus hati dan penuh kesungguhan karena rasa cinta kepada Tuhan adalah perbuatan mulia. Ambillah tekad untuk melayani Tuhan sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan dan dengan motivasi yang benar, maka pelayanan itu akan membuahkan manfaat besar untuk sesama dan Allah akan dimuliakan lewat pelayanan Saudara. (LB)

Dunia pertanian membutuhkan orang-orang yang ulet dan mau bekerja keras, karena harus bergulat dengan tanah dan lahan yang butuh diolah. Sejak jatuh dalam dosa, manusia harus bersusah payah dan berpeluh dalam bekerja. Tanpa mau berjuang keras, tanah hanya mengeluarkan semak duri dan rumput duri. Itu sebabnya seorang petani menjadi simbol pekerja keras. Dari pagi hingga sore hari mereka terus bekerja di ladang atau sawah untuk menyiapkan lahan agar siap ditaburi benih, menanam, merawat berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sampai tiba masa panen. Kegigihan mereka tidak sia-sia karena mereka akan menikmati hasil panen. Hidup di muka bumi tidak bisa menghindar dari berbagai kesulitan dan rintangan. Kita harus berjuang walau kadang ada peluh bahkan air mata karena kesusahan. Namun milikilah kegigihan seorang petani yang terus bertekun mengerjakan tugasnya. Apa rahasia ketekunan petani? Pengharapan akan datangnya waktu panen. Demikian juga setiap orang percaya seharusnya terus menabur dan melakukan yang baik, menjalani hidup tidak sembarangan tetapi dengan iman yang teguh. Berjalan dalam terang firman Tuhan seolah berjalan di jalan terjal! Kita harus terus menjaga hidup bersih, mengampuni orang yang berbuat curang atau jahat, mengasihi orang yang membuat jengkel, mengekang amarah ketika harga diri direndahkan dan tetap menunjukkan kebaikan. Semua hal di atas bertentangan dengan logika umum manusia tetapi sesuai dengan perintah Tuhan. Oleh pertolongan Roh Kudus kita dimampukan melewati semua hal yang sulit. Marilah kita terus berharap kepada Tuhan. Ketika masa penuaian tiba, Tuhan akan mempermuliakan anak-anak-Nya, sukacita melimpah sudah menanti! (LB)

Sama-sama Mulia1 Petrus 4:10-11

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 1 Petrus 4:10

Setiap pelayanan yang berkenan adalah mulia di mata Tuhan.

Pelayanan kepada anak-anak kecil.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Sukacita PenuaianMazmur 126:1-6

Orang yang berjalan maju dengan mena-ngis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. Mazmur 126:6

Saat datang penuaian, segala jerih lelah sirna.

Ketekunan orang Kristen dalam berbuat baik.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 31 oktober 2015jumat, 30 oktober 2015 Lukas 21-22 Lukas 23-24

Page 33: 201510

Bacaan Alkitab Setahun

Apakah Saudara seorang anggota sebuah gereja? Jikalau jawabannya ya, maka pertanyaan selanjutnya, apakah Saudara sudah terlibat melayani Tuhan? Ajaran firman Tuhan khususnya dalam Perjanjian Baru sangat jelas bahwa setiap orang yang dipanggil keluar dari kegelapan dunia ini dan masuk ke dalam terang Tuhan berkumpul bersama sebagai gereja! Tuhan melengkapi dengan berbagai karunia rohani supaya masing-masing saling melayani. Jika demikian, setiap anggota jemaat memiliki peran yang penting untuk saling melayani. Semua anggota jemaat berguna dalam pembangunan tubuh Kristus. Banyak bidang dan bentuk pelayanan yang bisa dilakukan. Pelayanan bukan semata-mata tugas seorang rohaniwan atau majelis gereja, namun setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan. Pelayanan berbeda-beda, ada pelayanan yang nampak namun ada yang tidak nampak di depan banyak orang. Ada yang melayani saat ibadah raya dan ada yang berdoa di ruang tertutup. Mana yang lebih mulia? Di pemandangan Tuhan semua pelayanan adalah mulia. Pelayanan tidak ditopang oleh kepandaian atau kehebatan diri sendiri. Seorang pelayan Tuhan perlu sikap rendah hati dan iman yang tertuju kepada Kristus. Pelayanan yang dilakukan dengan tulus hati dan penuh kesungguhan karena rasa cinta kepada Tuhan adalah perbuatan mulia. Ambillah tekad untuk melayani Tuhan sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan dan dengan motivasi yang benar, maka pelayanan itu akan membuahkan manfaat besar untuk sesama dan Allah akan dimuliakan lewat pelayanan Saudara. (LB)

Dunia pertanian membutuhkan orang-orang yang ulet dan mau bekerja keras, karena harus bergulat dengan tanah dan lahan yang butuh diolah. Sejak jatuh dalam dosa, manusia harus bersusah payah dan berpeluh dalam bekerja. Tanpa mau berjuang keras, tanah hanya mengeluarkan semak duri dan rumput duri. Itu sebabnya seorang petani menjadi simbol pekerja keras. Dari pagi hingga sore hari mereka terus bekerja di ladang atau sawah untuk menyiapkan lahan agar siap ditaburi benih, menanam, merawat berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sampai tiba masa panen. Kegigihan mereka tidak sia-sia karena mereka akan menikmati hasil panen. Hidup di muka bumi tidak bisa menghindar dari berbagai kesulitan dan rintangan. Kita harus berjuang walau kadang ada peluh bahkan air mata karena kesusahan. Namun milikilah kegigihan seorang petani yang terus bertekun mengerjakan tugasnya. Apa rahasia ketekunan petani? Pengharapan akan datangnya waktu panen. Demikian juga setiap orang percaya seharusnya terus menabur dan melakukan yang baik, menjalani hidup tidak sembarangan tetapi dengan iman yang teguh. Berjalan dalam terang firman Tuhan seolah berjalan di jalan terjal! Kita harus terus menjaga hidup bersih, mengampuni orang yang berbuat curang atau jahat, mengasihi orang yang membuat jengkel, mengekang amarah ketika harga diri direndahkan dan tetap menunjukkan kebaikan. Semua hal di atas bertentangan dengan logika umum manusia tetapi sesuai dengan perintah Tuhan. Oleh pertolongan Roh Kudus kita dimampukan melewati semua hal yang sulit. Marilah kita terus berharap kepada Tuhan. Ketika masa penuaian tiba, Tuhan akan mempermuliakan anak-anak-Nya, sukacita melimpah sudah menanti! (LB)

Sama-sama Mulia1 Petrus 4:10-11

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 1 Petrus 4:10

Setiap pelayanan yang berkenan adalah mulia di mata Tuhan.

Pelayanan kepada anak-anak kecil.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Sukacita PenuaianMazmur 126:1-6

Orang yang berjalan maju dengan mena-ngis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. Mazmur 126:6

Saat datang penuaian, segala jerih lelah sirna.

Ketekunan orang Kristen dalam berbuat baik.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 31 oktober 2015jumat, 30 oktober 2015 Lukas 21-22 Lukas 23-24

Page 34: 201510

Memelihara kesatuan dalam panggilan pelayanan kepada Tuhan bukan perkara yang mudah, diperlukan perjuangan yang sungguh-gungguh agar kesatuan dalam panggilan dapat terwujud dan tetap terpelihara. Untuk itu setiap orang percaya harus mengetahui landasan-landasan untuk membangun sikap satu dalam pelayanan. Landasan itu di antaranya adalah sebagai berikut:

Melayani Dipandang Sebagai Panggilan Istimewa

P a n g g i l a n u n t u k me layan i Tuhan ada lah panggilan yang sangat istimewa sebagai seorang pengikut Kristus. Dasarnya adalah sebagaimana Tuhan Yesus selama di dunia mulai lahir, b e l a j a r , m e n g a j a r , menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, mengadakan tanda-tanda dan mukjizat, rela menderita, mati dan bangkit, tujuan utamanya adalah untuk melayani bukan untuk dilayani (Markus 10:45). Ini berarti melayani sama dengan belajar hidup menjadi

seperti Kristus. Demikian juga dengan nasihat Rasul Paulus kepada penginjil muda yang bernama Timotius. Paulus berkata, “Benarlah perkataan ini: Orang yang menghendaki jabatan peni l ik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah” (1 Timotius 3:1). Ini m e n u n j u k k a n b a h w a m e r e s p o n s p a n g g i l a n pelayanan kepada Tuhan bukan perkara yang sederhana melainkan panggilan istimewa. O r a n g y a n g m e n e r i m a panggilan Tuhan harus benar-benar tahu bahwa mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan itu adalah “istimewa” atau “ba i k” . Yang d imak sud istimewa dan baik bukan karena dari pelayanan itu memperoleh harta sebanyak-banyaknya dan nama menjadi semakin terkenal, melainkan karena menjadi orang yang dapat dipercaya Tuhan untuk menjadi rekan sekerja Allah (1 Tesalonika 2:4). Oleh karena itu panggilan Tuhan bukan profesi me l a i n kan amana t dan anugerah Tuhan. Dengan demikian setiap orang Kristen seharusnya bangga apabila

Oleh : Pdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MA

Page 35: 201510

Memelihara kesatuan dalam panggilan pelayanan kepada Tuhan bukan perkara yang mudah, diperlukan perjuangan yang sungguh-gungguh agar kesatuan dalam panggilan dapat terwujud dan tetap terpelihara. Untuk itu setiap orang percaya harus mengetahui landasan-landasan untuk membangun sikap satu dalam pelayanan. Landasan itu di antaranya adalah sebagai berikut:

Melayani Dipandang Sebagai Panggilan Istimewa

P a n g g i l a n u n t u k me layan i Tuhan ada lah panggilan yang sangat istimewa sebagai seorang pengikut Kristus. Dasarnya adalah sebagaimana Tuhan Yesus selama di dunia mulai lahir, b e l a j a r , m e n g a j a r , menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, mengadakan tanda-tanda dan mukjizat, rela menderita, mati dan bangkit, tujuan utamanya adalah untuk melayani bukan untuk dilayani (Markus 10:45). Ini berarti melayani sama dengan belajar hidup menjadi

seperti Kristus. Demikian juga dengan nasihat Rasul Paulus kepada penginjil muda yang bernama Timotius. Paulus berkata, “Benarlah perkataan ini: Orang yang menghendaki jabatan peni l ik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah” (1 Timotius 3:1). Ini m e n u n j u k k a n b a h w a m e r e s p o n s p a n g g i l a n pelayanan kepada Tuhan bukan perkara yang sederhana melainkan panggilan istimewa. O r a n g y a n g m e n e r i m a panggilan Tuhan harus benar-benar tahu bahwa mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan itu adalah “istimewa” atau “ba i k” . Yang d imak sud istimewa dan baik bukan karena dari pelayanan itu memperoleh harta sebanyak-banyaknya dan nama menjadi semakin terkenal, melainkan karena menjadi orang yang dapat dipercaya Tuhan untuk menjadi rekan sekerja Allah (1 Tesalonika 2:4). Oleh karena itu panggilan Tuhan bukan profesi me l a i n kan amana t dan anugerah Tuhan. Dengan demikian setiap orang Kristen seharusnya bangga apabila

Oleh : Pdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MA

Page 36: 201510

mendapat kesempatan untuk melayani Tuhan. Melalui pemahaman yang benar bahwa melayani Tuhan sebagai panggilan istimewa, maka seorang pelayan akan memiliki integritas yang baik, sehingga t i d a k a k a n m e n c a r i kepentingan diri sendiri.

Melayan i Membutuhkan Berbagai Macam Karunia

Keragaman karunia rohani dalam pelayanan yang diterima jemaat sebagai a n g g o t a t u b u h K r i s t u s membuktikan bahwa pelayanan tidak hanya membutuhkan satu orang saja dan satu bentuk pe layanan sa ja. Namun pelayanan membutuhkan banyak orang dan banyak karunia, mengingat sangat banyaknya bentuk pelayanan di dalam tubuh Kristus. Di dalam Alkitab khususnya Roma 12:6-8, 1 Korintus 12:8-10; 28-30 terdapat bermacam-macam karunia Tuhan, di antaranya adalah: Ÿ Karunia untuk bernubuat, Ÿ Karunia untuk melayani, Ÿ Karunia untuk mengajar, Ÿ Karunia untuk menasihati,

Ÿ Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat,

Ÿ Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan,

Ÿ Karunia iman, Ÿ Karunia untuk

menyembuhkan,Ÿ Karunia untuk bernubuat, Ÿ Karunia untuk membedakan

bermacam-macam roh, Ÿ Karunia untuk berkata-kata

dengan bahasa roh, Ÿ Karunia untuk menafsirkan

bahasa roh, Ÿ Karunia untuk mengadakan

mukjizat, Ÿ Karunia untuk memimpin.

Dengan banyaknya karunia yang diberikan oleh Roh yang sama yaitu Roh Kudus dalam hidup orang percaya dan yang digambarkan seperti tubuh yang memiliki banyak anggota, memudahkan kita untuk mengerti makna dan tujuan karunia yang diberikan o l e h Tu h a n . D e n g a n memahami makna bahwa karunia yang berbeda-beda tersebut semua mulia, maka akan semakin mendorong orang-orang percaya dalam melayani Tuhan siap menjadi

satu, saling melengkapi dan saling membangun.

Melayani Memiliki Satu Tujuan Pelayanan sejati selain

karena dipanggil Tuhan atau berasal dari Tuhan, juga selalu berakhir pada satu tujuan yang benar yaitu bagi kemuliaan Allah. Pelayanan terjadi karena inisiatif Allah. Oleh karena itu, seorang pelayan harus siap bertanggung jawab penuh kepada Allah. Pelayanan semata-mata bukan untuk menyenangkan manusia tetapi untuk menyenangkan Allah (1 Tesalonika 2:4; Galatia 1:10) sehingga kemuliaan Allah merupakan satu-satunya tujuan dari seluruh pelayanan.

Seperti Rasul Paulus yang selalu memiliki fokus sasaran pelayanan untuk kemuliaan Allah (Roma 1:5), d i a s u n g g u h - s u n g g u h menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah dari Allah, oleh Allah, dan d imaksudkan untuk kemuliaan Allah (Roma 11:36). Dia juga menyadari bahwa karun ia kerasu lan yang diterimanya itu berasal dari

Allah ketika percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia tidak pernah berusaha untuk m e n d a p a t b a g i a n d a r i kehormatan dan kemuliaan dari m a n u s i a d a l a m s e t i a p pelayanan yang dikerjakan. Semua ia kerjakan bukan demi k e p e n t i n g a n d a n kesenangannya sendiri. Dia b e r j u a n g k e r a s u n t u k menyatakan imannya di antara segala bangsa lewat pelayanan agar Allah dimuliakan dan disenangkan. Jika orang pe rcaya yang me layan i menggunakan karunia dengan satu tujuan yaitu demi kemu l i aan A l l ah , maka pelayanan orang-orang percaya akan berdampak besar bagi pembangunan tubuh Kristus.

Kesimpulan Dengan mengetahui bahwa pelayanan sebagai panggilan yang istimewa, pelayanan membutuhkan banyak karunia dan pelayanan memiliki satu tujuan utama yaitu kemuliaan Allah, maka orang-orang percaya akan mudah membangun sikap yaitu satu dalam panggilan. <

Page 37: 201510

mendapat kesempatan untuk melayani Tuhan. Melalui pemahaman yang benar bahwa melayani Tuhan sebagai panggilan istimewa, maka seorang pelayan akan memiliki integritas yang baik, sehingga t i d a k a k a n m e n c a r i kepentingan diri sendiri.

Melayan i Membutuhkan Berbagai Macam Karunia

Keragaman karunia rohani dalam pelayanan yang diterima jemaat sebagai a n g g o t a t u b u h K r i s t u s membuktikan bahwa pelayanan tidak hanya membutuhkan satu orang saja dan satu bentuk pe layanan sa ja. Namun pelayanan membutuhkan banyak orang dan banyak karunia, mengingat sangat banyaknya bentuk pelayanan di dalam tubuh Kristus. Di dalam Alkitab khususnya Roma 12:6-8, 1 Korintus 12:8-10; 28-30 terdapat bermacam-macam karunia Tuhan, di antaranya adalah: Ÿ Karunia untuk bernubuat, Ÿ Karunia untuk melayani, Ÿ Karunia untuk mengajar, Ÿ Karunia untuk menasihati,

Ÿ Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat,

Ÿ Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan,

Ÿ Karunia iman, Ÿ Karunia untuk

menyembuhkan,Ÿ Karunia untuk bernubuat, Ÿ Karunia untuk membedakan

bermacam-macam roh, Ÿ Karunia untuk berkata-kata

dengan bahasa roh, Ÿ Karunia untuk menafsirkan

bahasa roh, Ÿ Karunia untuk mengadakan

mukjizat, Ÿ Karunia untuk memimpin.

Dengan banyaknya karunia yang diberikan oleh Roh yang sama yaitu Roh Kudus dalam hidup orang percaya dan yang digambarkan seperti tubuh yang memiliki banyak anggota, memudahkan kita untuk mengerti makna dan tujuan karunia yang diberikan o l e h Tu h a n . D e n g a n memahami makna bahwa karunia yang berbeda-beda tersebut semua mulia, maka akan semakin mendorong orang-orang percaya dalam melayani Tuhan siap menjadi

satu, saling melengkapi dan saling membangun.

Melayani Memiliki Satu Tujuan Pelayanan sejati selain

karena dipanggil Tuhan atau berasal dari Tuhan, juga selalu berakhir pada satu tujuan yang benar yaitu bagi kemuliaan Allah. Pelayanan terjadi karena inisiatif Allah. Oleh karena itu, seorang pelayan harus siap bertanggung jawab penuh kepada Allah. Pelayanan semata-mata bukan untuk menyenangkan manusia tetapi untuk menyenangkan Allah (1 Tesalonika 2:4; Galatia 1:10) sehingga kemuliaan Allah merupakan satu-satunya tujuan dari seluruh pelayanan.

Seperti Rasul Paulus yang selalu memiliki fokus sasaran pelayanan untuk kemuliaan Allah (Roma 1:5), d i a s u n g g u h - s u n g g u h menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah dari Allah, oleh Allah, dan d imaksudkan untuk kemuliaan Allah (Roma 11:36). Dia juga menyadari bahwa karun ia kerasu lan yang diterimanya itu berasal dari

Allah ketika percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia tidak pernah berusaha untuk m e n d a p a t b a g i a n d a r i kehormatan dan kemuliaan dari m a n u s i a d a l a m s e t i a p pelayanan yang dikerjakan. Semua ia kerjakan bukan demi k e p e n t i n g a n d a n kesenangannya sendiri. Dia b e r j u a n g k e r a s u n t u k menyatakan imannya di antara segala bangsa lewat pelayanan agar Allah dimuliakan dan disenangkan. Jika orang pe rcaya yang me layan i menggunakan karunia dengan satu tujuan yaitu demi kemu l i aan A l l ah , maka pelayanan orang-orang percaya akan berdampak besar bagi pembangunan tubuh Kristus.

Kesimpulan Dengan mengetahui bahwa pelayanan sebagai panggilan yang istimewa, pelayanan membutuhkan banyak karunia dan pelayanan memiliki satu tujuan utama yaitu kemuliaan Allah, maka orang-orang percaya akan mudah membangun sikap yaitu satu dalam panggilan. <

Page 38: 201510

Pada bulan Mei 2015 yang lalu badan saya terasa panas. Saya pikir hanya sakit flu biasa. Saya periksa ke dokter dan diberi obat, panasnya turun tetapi kemudian panas lagi. Saya ke dokter lagi dan dokter menyuruh saya cek laboratorium. Setelah hasil laboratorirum keluar, ternyata saya mengalami infeksi, tetapi tidak diketahui di bagian mana yang terkena infeksi. Kondisi badan saya lemah sekali. Saat itu tgl 28 Mei 2015 saya disuruh langsung ke rumah sakit oleh dokter untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan seminggu kemudian baru diketahui bahwa di dalam rahim ada miom dan kista, selain itu juga terjadi infeksi pada usus buntu karena miom dan kista letaknyaberdekatan dengan pelengketan di usus buntu, sehingga harus dilakukan tindakan operasi pengangkatan rahim. Tetapi operasi belum bisa dilakukan karena kadar HB (haemoglobin atau sel darah merah) turun pada nilai 7 yang mana seharusnya minimal 12 sehingga saya harus transfusi darah sebanyak tiga kantong. Setelah ditranfusi kadar HB naik menjadi 8. Puji Tuhan sebelum dioperasi kadar HB naik lagi sampai 10 dan panas badan saya sudah normal sehingga kemudian dilakukan tindakan operasi pada tgl. 6 Juni 2015. Pada tgl. 10 Juni 2015 saya sudah diizinkan pulang ke rumah.

Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Hanya oleh anugerah dan campur tangan Tuhan, saya ditangani oleh tiga dokter yang tepat. Operasi berjalan dengan baik dan biaya rumah sakit yang jumlahnya cukup besar menurut ukuran saya pun dimudahkan oleh Tuhan. Saya mengucapkan banyak terima kasih juga kepada Bapak/Ibu Gembala jemaat, para hamba Tuhan, dan tim visitasi di gereja, tim doa dan juga rekan-rekan sepelayanan serta saudara-saudara yang telah berkunjung dan mendukung dalam doa serta memberikan semangat. Sekarang saya sudah sehat dan bisa kembali melayani Tuhan. Puji Tuhan, segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat dan Sang Penyembuh yang ajaib. Amin. <

Tuhan Penyembuhku

Ruang Kesaksian

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Oleh : Hana Kristania - Semarang

Page 39: 201510

Pada bulan Mei 2015 yang lalu badan saya terasa panas. Saya pikir hanya sakit flu biasa. Saya periksa ke dokter dan diberi obat, panasnya turun tetapi kemudian panas lagi. Saya ke dokter lagi dan dokter menyuruh saya cek laboratorium. Setelah hasil laboratorirum keluar, ternyata saya mengalami infeksi, tetapi tidak diketahui di bagian mana yang terkena infeksi. Kondisi badan saya lemah sekali. Saat itu tgl 28 Mei 2015 saya disuruh langsung ke rumah sakit oleh dokter untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan seminggu kemudian baru diketahui bahwa di dalam rahim ada miom dan kista, selain itu juga terjadi infeksi pada usus buntu karena miom dan kista letaknyaberdekatan dengan pelengketan di usus buntu, sehingga harus dilakukan tindakan operasi pengangkatan rahim. Tetapi operasi belum bisa dilakukan karena kadar HB (haemoglobin atau sel darah merah) turun pada nilai 7 yang mana seharusnya minimal 12 sehingga saya harus transfusi darah sebanyak tiga kantong. Setelah ditranfusi kadar HB naik menjadi 8. Puji Tuhan sebelum dioperasi kadar HB naik lagi sampai 10 dan panas badan saya sudah normal sehingga kemudian dilakukan tindakan operasi pada tgl. 6 Juni 2015. Pada tgl. 10 Juni 2015 saya sudah diizinkan pulang ke rumah.

Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Hanya oleh anugerah dan campur tangan Tuhan, saya ditangani oleh tiga dokter yang tepat. Operasi berjalan dengan baik dan biaya rumah sakit yang jumlahnya cukup besar menurut ukuran saya pun dimudahkan oleh Tuhan. Saya mengucapkan banyak terima kasih juga kepada Bapak/Ibu Gembala jemaat, para hamba Tuhan, dan tim visitasi di gereja, tim doa dan juga rekan-rekan sepelayanan serta saudara-saudara yang telah berkunjung dan mendukung dalam doa serta memberikan semangat. Sekarang saya sudah sehat dan bisa kembali melayani Tuhan. Puji Tuhan, segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat dan Sang Penyembuh yang ajaib. Amin. <

Tuhan Penyembuhku

Ruang Kesaksian

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Oleh : Hana Kristania - Semarang

Page 40: 201510

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan