Top Banner
Di bulan Juli 2015 kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita telah menjalani paruh pertama tahun 2015 ini. Semua Karena Anugerah- Nya! Tidak banyak orang yang memahami arti kata 'anugerah'. Jika kita dapat memahaminya dengan baik dan benar, kita pasti akan berhenti menggerutu atau mengomel bahkan menyalahkan orang lain dan Tuhan. Orang yang memahami anugerah Tuhan pasti akan mampu bersyukur senantiasa, karena dengan anugerah-Nya kita dipimpin dari kemuliaan kepada kemuliaan. Kita pun akan mampu bersikap rendah hati ketika kita mencapai prestasi yang baik dalam studi, pekerjaan atau pelayanan kita. Semua yang kita dapatkan bukan karena kekuatan dan kegagahan kita, melainkan karena anugerah- Nya. Isilah hidup yang penuh anugerah Tuhan itu dengan pelbagai hal positif dan menjadi berkat bagi banyak orang! Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 Juli 2015 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Semua Karena Anugerah-Nya Semua Karena Anugerah-Nya Semua Karena Anugerah-Nya Dari Redaksi
40

201507

Jul 22, 2016

Download

Documents

GIA Pringgading

http://isaalmasih.or.id/pdf/201507.pdf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 201507

Di bulan Juli 2015 kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita telah menjalani paruh pertama tahun 2015 ini. Semua Karena Anugerah-Nya! Tidak banyak orang yang memahami arti kata 'anugerah'. Jika kita dapat memahaminya dengan baik dan benar, kita pasti akan berhenti menggerutu atau mengomel bahkan menyalahkan orang lain dan Tuhan. Orang yang memahami anugerah Tuhan pasti akan mampu bersyukur senantiasa, karena dengan anugerah-Nya kita dipimpin dari kemuliaan kepada kemuliaan. Kita pun akan mampu bersikap rendah hati ketika kita mencapai prestasi yang baik dalam studi, pekerjaan atau pelayanan kita. Semua yang kita dapatkan bukan karena kekuatan dan kegagahan kita, melainkan karena anugerah-Nya. Isilah hidup yang penuh anugerah Tuhan itu dengan pelbagai hal positif dan menjadi berkat bagi banyak orang!

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong

a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara

dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Juli 2015

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Semua Karena Anugerah-NyaSemua Karena Anugerah-NyaSemua Karena Anugerah-Nya

Dari Redaksi

Page 2: 201507

Form Berlangganan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia turun temurun telah membawa dosa. Daud berkata, “Dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51:7). Itu berarti tidak ada seorang pun yang steril dari dosa, karena dosa telah dibawa sejak dari kandungan ibu. Belum pernah ada manusia yang bisa membereskan dosanya sendiri! Manusia harus menerima ganjaran akibat dosa yaitu maut! Dengan caranya sendiri manusia mencari jalan hidup. Namun Allah telah memberikan jalan kepada manusia untuk menyelesaikan dosa! Yesus Kristus, Sang Putra Allah telah rela turun ke dunia untuk mati di atas kayu salib Kalvari. Kematian-Nya untuk menanggung dosa isi dunia, sehingga manusia berdosa tidak harus menerima penghukuman atau maut lagi. Itulah pemberian Allah yang merupakan kabar baik bagi manusia berdosa. Tidak ada cara lain untuk memperoleh pengampunan dosa selain melalui Yesus Kristus yang berkorban di atas salib. Dia tidak berdosa tetapi dijadikan korban karena dosa-dosa kita. Itulah cara Allah menyatakan kasih-Nya. Barangsiapa merespons pemberian Allah yang ajaib itu, maka dia akan beroleh keselamatan sejati! Dosa-dosanya dihapus, hidupnya tidak lagi di bawah tuntutan dosa, namun hidup dalam anugerah Allah. Keselamatan tidak bisa diupayakan dengan cara apapun, kecuali menerimanya sebagai kasih karunia Allah. Dengan iman kita percaya bahwa Yesus Kristus mati di atas salib untuk menebus manusia berdosa. Keselamatan itu adalah pekerjaan Allah. Tidak ada tempat untuk manusia menyombongkan diri. Justru dengan rasa syukur kita berbuat baik sebagai cara berterima kasih atas anugerah-Nya yang ajaib itu. (LB)

Anugerah Dan KeselamatanEfesus 2:1-10Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.Efesus 2:8

rabu, 1 juli 2015

Kita diselamatkan oleh anugerah-Nya; kita berbuat baik

karena anugerah-Nya.

Tuhan, bukalah hati mereka yang belum mengenal Engkau supaya mereka juga mengalami anugerah-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Mazmur 120-127

Page 3: 201507

Form Berlangganan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia turun temurun telah membawa dosa. Daud berkata, “Dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51:7). Itu berarti tidak ada seorang pun yang steril dari dosa, karena dosa telah dibawa sejak dari kandungan ibu. Belum pernah ada manusia yang bisa membereskan dosanya sendiri! Manusia harus menerima ganjaran akibat dosa yaitu maut! Dengan caranya sendiri manusia mencari jalan hidup. Namun Allah telah memberikan jalan kepada manusia untuk menyelesaikan dosa! Yesus Kristus, Sang Putra Allah telah rela turun ke dunia untuk mati di atas kayu salib Kalvari. Kematian-Nya untuk menanggung dosa isi dunia, sehingga manusia berdosa tidak harus menerima penghukuman atau maut lagi. Itulah pemberian Allah yang merupakan kabar baik bagi manusia berdosa. Tidak ada cara lain untuk memperoleh pengampunan dosa selain melalui Yesus Kristus yang berkorban di atas salib. Dia tidak berdosa tetapi dijadikan korban karena dosa-dosa kita. Itulah cara Allah menyatakan kasih-Nya. Barangsiapa merespons pemberian Allah yang ajaib itu, maka dia akan beroleh keselamatan sejati! Dosa-dosanya dihapus, hidupnya tidak lagi di bawah tuntutan dosa, namun hidup dalam anugerah Allah. Keselamatan tidak bisa diupayakan dengan cara apapun, kecuali menerimanya sebagai kasih karunia Allah. Dengan iman kita percaya bahwa Yesus Kristus mati di atas salib untuk menebus manusia berdosa. Keselamatan itu adalah pekerjaan Allah. Tidak ada tempat untuk manusia menyombongkan diri. Justru dengan rasa syukur kita berbuat baik sebagai cara berterima kasih atas anugerah-Nya yang ajaib itu. (LB)

Anugerah Dan KeselamatanEfesus 2:1-10Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.Efesus 2:8

rabu, 1 juli 2015

Kita diselamatkan oleh anugerah-Nya; kita berbuat baik

karena anugerah-Nya.

Tuhan, bukalah hati mereka yang belum mengenal Engkau supaya mereka juga mengalami anugerah-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Mazmur 120-127

Page 4: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada empat jenis kasih dalam bahasa Yunani, yaitu Eros, Storge, Philia dan Agape. Eros artinya kasih asmara antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi. Storge artinya kasih sayang dari orang tua kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya. Philia artinya kasih yang akrab antar sahabat dekat atau sering disebut dengan kasih persahabatan. Agape artinya kasih yang tidak menuntut dan tanpa peduli orang macam apa yang dikasihinya, atau disebut juga dengan kasih “walaupun”. Kasih Agape inilah jenis kasih yang Tuhan Yesus ajarkan dan teladankan kepada kita, yaitu kasih yang sejati.

Kasih sejati adalah kasih yang dewasa, yang tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri melainkan kepentingan orang lain; kasih yang selalu ingin memberi yang terbaik. Karena kasih-Nya yang sejati itulah, Yesus rela mati dan menumpahkan darah-Nya di atas kayu salib Golgota bagi kita yang dijadikan sahabat-sahabat-Nya, bahkan ketika kita masih berdosa (Roma 5:8).

Apabila kita telah menerima kasih Kristus, kita dapat mengaplikasikan kasih yang sejati itu baik dalam pekerjaan kita, pelayanan kita dan seluruh aktivitas kita dan melakukannya dengan tulus ikhlas seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23).

Tuhan sedang mencari umat-Nya yang mau menjadi kepanjangan tangan-Nya untuk menyalurkan kasih yang dari surga kepada manusia dengan cara menguatkan yang lemah; menghibur yang berduka; menopang yang membutuhkan pertolongan; serta mengampuni yang bersalah. Inilah kasih sejati yang Tuhan ingin kita mengalaminya dan kemudian melakukannya. (DI)

Kasih SejatiYohanes 15:9-17

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Yohanes 15:13

kamis, 2 juli 2015

Memiliki kasih sejati membuat hidup

lebih berarti.

Setiap umat Tuhan mengalami jamahan kasih sejati dari Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Seorang hamba Tuhan yang melayani di pedesaan mendapatkan berkat sebuah sepeda motor untuk digunakan dalam pelayanan. Ia merawat dan menggunakan sepeda motor itu dengan sebaik-baiknya, sehingga sepeda motor itu awet. Sang pemberi pun senang. Sesudah sepuluh tahun, sang pemberi memberi lagi sepeda motor yang baru pengganti yang lama karena ia melihat hamba Tuhan tersebut menghargai pemberiannya. Demikian halnya dengan Allah yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ia telah memberikan kepada kita kasih karunia atau anugerah yang sangat besar. Apa saja bentuk anugerah Allah itu? Pertama, anugerah itu berbentuk kesediaan Allah untuk mendengarkan permohonan doa kita (ayat 2a). Oleh sebab itu jangan sia-siakan kesempatan untuk memuji dan menyembah Tuhan serta memohon berkat-Nya melalui doa-doa kita. Kedua, anugerah keselamatan (ayat 2b). Karya penebusan Yesus Kristus yang mengampuni segala dosa kita harus kita sambut dan syukuri dengan penuh sukacita. Pengabaian terhadap karya Kristus bisa membawa kita kepada kebinasaan. Sebaliknya, dengan menerima dan mensyukurinya, kita akan memperoleh keselamatan kekal. Ketiga, anugerah untuk menjadi kawan sekerja Allah dalam pelayanan (ayat 4-10). Kesempatan untuk melayani Tuhan harus kita hargai dan kita gunakan sebaik-baiknya, sekalipun di dalam pelayanan ada banyak tantangan. Kita tidak menghadapinya seorang diri, melainkan bersama dengan Tuhan. Kuat kuasa Roh Kudus-Nya akan memampukan kita bertahan bahkan mengatasi segala tantangan.

Mari kita hargai anugerah Tuhan ini dengan sebaik-baiknya. Gunakan kesempatan dengan baik untuk berdoa, memuji dan menyembah serta melayani Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja. (PF)

Menghargai Anugerah Tuhan

2 Korintus 6:1-10

... supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.2 Korintus 6:1

jumat, 3 juli 2015

Setiap detik adalah anugerah kehidupan yang harus diisi

dengan hal positif.

Orang-orang yang membuangsia-sia waktu yang berhargadalam hidupnya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Mazmur 128-134 Mazmur 135-137

Page 5: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada empat jenis kasih dalam bahasa Yunani, yaitu Eros, Storge, Philia dan Agape. Eros artinya kasih asmara antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi. Storge artinya kasih sayang dari orang tua kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya. Philia artinya kasih yang akrab antar sahabat dekat atau sering disebut dengan kasih persahabatan. Agape artinya kasih yang tidak menuntut dan tanpa peduli orang macam apa yang dikasihinya, atau disebut juga dengan kasih “walaupun”. Kasih Agape inilah jenis kasih yang Tuhan Yesus ajarkan dan teladankan kepada kita, yaitu kasih yang sejati.

Kasih sejati adalah kasih yang dewasa, yang tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri melainkan kepentingan orang lain; kasih yang selalu ingin memberi yang terbaik. Karena kasih-Nya yang sejati itulah, Yesus rela mati dan menumpahkan darah-Nya di atas kayu salib Golgota bagi kita yang dijadikan sahabat-sahabat-Nya, bahkan ketika kita masih berdosa (Roma 5:8).

Apabila kita telah menerima kasih Kristus, kita dapat mengaplikasikan kasih yang sejati itu baik dalam pekerjaan kita, pelayanan kita dan seluruh aktivitas kita dan melakukannya dengan tulus ikhlas seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23).

Tuhan sedang mencari umat-Nya yang mau menjadi kepanjangan tangan-Nya untuk menyalurkan kasih yang dari surga kepada manusia dengan cara menguatkan yang lemah; menghibur yang berduka; menopang yang membutuhkan pertolongan; serta mengampuni yang bersalah. Inilah kasih sejati yang Tuhan ingin kita mengalaminya dan kemudian melakukannya. (DI)

Kasih SejatiYohanes 15:9-17

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Yohanes 15:13

kamis, 2 juli 2015

Memiliki kasih sejati membuat hidup

lebih berarti.

Setiap umat Tuhan mengalami jamahan kasih sejati dari Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Seorang hamba Tuhan yang melayani di pedesaan mendapatkan berkat sebuah sepeda motor untuk digunakan dalam pelayanan. Ia merawat dan menggunakan sepeda motor itu dengan sebaik-baiknya, sehingga sepeda motor itu awet. Sang pemberi pun senang. Sesudah sepuluh tahun, sang pemberi memberi lagi sepeda motor yang baru pengganti yang lama karena ia melihat hamba Tuhan tersebut menghargai pemberiannya. Demikian halnya dengan Allah yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ia telah memberikan kepada kita kasih karunia atau anugerah yang sangat besar. Apa saja bentuk anugerah Allah itu? Pertama, anugerah itu berbentuk kesediaan Allah untuk mendengarkan permohonan doa kita (ayat 2a). Oleh sebab itu jangan sia-siakan kesempatan untuk memuji dan menyembah Tuhan serta memohon berkat-Nya melalui doa-doa kita. Kedua, anugerah keselamatan (ayat 2b). Karya penebusan Yesus Kristus yang mengampuni segala dosa kita harus kita sambut dan syukuri dengan penuh sukacita. Pengabaian terhadap karya Kristus bisa membawa kita kepada kebinasaan. Sebaliknya, dengan menerima dan mensyukurinya, kita akan memperoleh keselamatan kekal. Ketiga, anugerah untuk menjadi kawan sekerja Allah dalam pelayanan (ayat 4-10). Kesempatan untuk melayani Tuhan harus kita hargai dan kita gunakan sebaik-baiknya, sekalipun di dalam pelayanan ada banyak tantangan. Kita tidak menghadapinya seorang diri, melainkan bersama dengan Tuhan. Kuat kuasa Roh Kudus-Nya akan memampukan kita bertahan bahkan mengatasi segala tantangan.

Mari kita hargai anugerah Tuhan ini dengan sebaik-baiknya. Gunakan kesempatan dengan baik untuk berdoa, memuji dan menyembah serta melayani Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja. (PF)

Menghargai Anugerah Tuhan

2 Korintus 6:1-10

... supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.2 Korintus 6:1

jumat, 3 juli 2015

Setiap detik adalah anugerah kehidupan yang harus diisi

dengan hal positif.

Orang-orang yang membuangsia-sia waktu yang berhargadalam hidupnya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Mazmur 128-134 Mazmur 135-137

Page 6: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pernahkah Saudara merasa sangat berhutang budi kepada seseorang? Mungkin kita merasa berhutang budi kepada orang tua, guru, pembimbing rohani, dan lain-lain. Saking penuhnya rasa syukur dalam hati karena pertolongan, bimbingan, dan berkat yang kita terima dari orang-orang tersebut, kadang-kadang tercetus dari mulut kita: “Aku masih ada sampai hari ini karena dia atau mereka.” Sesungguhnya, Tuhanlah yang memakai orang-orang di sekitar kita untuk memberikan pertolongan-Nya bagi kita, bahkan kadang-kadang dari orang yang tidak kita kenal atau mengenal kita. Bagaimana pemahaman Rasul Paulus mengenai keberadaan dirinya yang dipakai Tuhan untuk melayani, mengajar, bahkan menuliskan surat-suratnya yang kemudian kita ketahui menjadi sebagian besar Alkitab Perjanjian Baru? Pertama, Rasul Paulus memahami bahwa keberadaannya termasuk pelayanannya dikarenakan adanya intervensi Tuhan dalam hidupnya (ayat 8, 9). Itulah kasih karunia. Jika Tuhan tidak menampakkan diri kepadanya dalam perjalanan menuju Damsyik, maka kemungkinan terbesar ia masih “tersesat”, menjadi penganiaya orang Kristen. Kedua, ada rasa syukur karena Tuhan telah “menangkapnya”, ia pun bekerja lebih keras di antara para rasul untuk mengajarkan tentang iman di dalam Kristus (ayat 10, 11). Apakah kita cukup rendah hati untuk mengakui bahwa kehidupan kita, iman kita, berkat-berkat yang kita terima setiap hari, serta keselamatan yang kita nikmati merupakan satu bentuk intervensi Tuhan dan kasih karunia Tuhan dalam hidup kita? Mari kita teladani Rasul Paulus yang memberikan segala yang terbaik dalam hidup ini: kekuatan, pemikiran, harta, keluarga dan semuanya bagi kemuliaan Tuhan. (AW)

Aku Ada Karena Dia Ada1 Korintus 15:1-11

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. 1 Korintus 15:10a

Terlalu besar hutang kita kepada Tuhan untuk kita bayar,

sehingga Tuhan menggantinya dengan kasih karunia.

Tuhan ajari aku senantiasa mengingat dan mengucap syukur untuk kasih karunia-Mu yang besar bagiku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Tak ada seorang pun di dalam dunia ini yang dapat menjamin sebuah kehidupan yang akan datang yaitu hidup yang kekal selain daripada Tuhan Yesus Kristus. Yesus menyatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup kekal. Ada orang yang masih memercayai bahwa semua manusia pasti akan mati dan tidak ada lagi kehidupan di masa yang akan datang. Sekalipun ada yang memercayai hidup di masa yang akan datang, namun mereka tidak dapat menjamin bahwa mereka akan hidup selamanya. Hidup kekal yang diberikan oleh Tuhan Yesus adalah sebuah anugerah atas dasar kasih Allah. Yesus datang menyelamatkan manusia, karena manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Keselamatan dari Tuhan ini diberikan secara cuma-cuma bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Jaminan keselamatan dan hidup kekal yang diberikan Tuhan ini tidak diragukan lagi, bukan sebuah janji isapan jempol atau janji palsu. Kristus sudah membuktikan diri-Nya menang atas maut. Ia telah mengalahkan kematian. Kebangkitan-Nya menyatakan bahwa Ia, Sang Pemberi hidup kekal, tidak takluk pada kematian tetapi Ia hidup selamanya. Barangsiapa yang percaya kepada-Nya pasti juga akan mengalami hidup kekal selamanya. Jika demikian, maka tidak perlu lagi kita ragu akan jaminan keselamatan dan hidup kekal yang Tuhan beri. Yang harus kita lakukan sekarang sebagai orang percaya adalah melayani Tuhan, agar kita tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan. Mari kita melayani Yesus Tuhan yang telah memberikan segalanya bagi kita, sehingga hidup kita dapat memuliakan nama-Nya. Beritakan Injil keselamatan ini kepada orang lain, agar mereka pun diselamatkan. (YL)

Tak Diragukan LagiYohanes 3:14-18

“Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal”Yohanes 3:15

Tak ada alasan untuk meragukan anugerah Tuhan,

Dia telah buktikan kasih-Nya.

Semua orang yang telah percaya, mau hidup bagi Tuhan dan melayani-Nya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 5 juli 2015sabtu, 4 juli 2015 Mazmur 138-141 Mazmur 142-146

Page 7: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pernahkah Saudara merasa sangat berhutang budi kepada seseorang? Mungkin kita merasa berhutang budi kepada orang tua, guru, pembimbing rohani, dan lain-lain. Saking penuhnya rasa syukur dalam hati karena pertolongan, bimbingan, dan berkat yang kita terima dari orang-orang tersebut, kadang-kadang tercetus dari mulut kita: “Aku masih ada sampai hari ini karena dia atau mereka.” Sesungguhnya, Tuhanlah yang memakai orang-orang di sekitar kita untuk memberikan pertolongan-Nya bagi kita, bahkan kadang-kadang dari orang yang tidak kita kenal atau mengenal kita. Bagaimana pemahaman Rasul Paulus mengenai keberadaan dirinya yang dipakai Tuhan untuk melayani, mengajar, bahkan menuliskan surat-suratnya yang kemudian kita ketahui menjadi sebagian besar Alkitab Perjanjian Baru? Pertama, Rasul Paulus memahami bahwa keberadaannya termasuk pelayanannya dikarenakan adanya intervensi Tuhan dalam hidupnya (ayat 8, 9). Itulah kasih karunia. Jika Tuhan tidak menampakkan diri kepadanya dalam perjalanan menuju Damsyik, maka kemungkinan terbesar ia masih “tersesat”, menjadi penganiaya orang Kristen. Kedua, ada rasa syukur karena Tuhan telah “menangkapnya”, ia pun bekerja lebih keras di antara para rasul untuk mengajarkan tentang iman di dalam Kristus (ayat 10, 11). Apakah kita cukup rendah hati untuk mengakui bahwa kehidupan kita, iman kita, berkat-berkat yang kita terima setiap hari, serta keselamatan yang kita nikmati merupakan satu bentuk intervensi Tuhan dan kasih karunia Tuhan dalam hidup kita? Mari kita teladani Rasul Paulus yang memberikan segala yang terbaik dalam hidup ini: kekuatan, pemikiran, harta, keluarga dan semuanya bagi kemuliaan Tuhan. (AW)

Aku Ada Karena Dia Ada1 Korintus 15:1-11

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. 1 Korintus 15:10a

Terlalu besar hutang kita kepada Tuhan untuk kita bayar,

sehingga Tuhan menggantinya dengan kasih karunia.

Tuhan ajari aku senantiasa mengingat dan mengucap syukur untuk kasih karunia-Mu yang besar bagiku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Tak ada seorang pun di dalam dunia ini yang dapat menjamin sebuah kehidupan yang akan datang yaitu hidup yang kekal selain daripada Tuhan Yesus Kristus. Yesus menyatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup kekal. Ada orang yang masih memercayai bahwa semua manusia pasti akan mati dan tidak ada lagi kehidupan di masa yang akan datang. Sekalipun ada yang memercayai hidup di masa yang akan datang, namun mereka tidak dapat menjamin bahwa mereka akan hidup selamanya. Hidup kekal yang diberikan oleh Tuhan Yesus adalah sebuah anugerah atas dasar kasih Allah. Yesus datang menyelamatkan manusia, karena manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Keselamatan dari Tuhan ini diberikan secara cuma-cuma bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Jaminan keselamatan dan hidup kekal yang diberikan Tuhan ini tidak diragukan lagi, bukan sebuah janji isapan jempol atau janji palsu. Kristus sudah membuktikan diri-Nya menang atas maut. Ia telah mengalahkan kematian. Kebangkitan-Nya menyatakan bahwa Ia, Sang Pemberi hidup kekal, tidak takluk pada kematian tetapi Ia hidup selamanya. Barangsiapa yang percaya kepada-Nya pasti juga akan mengalami hidup kekal selamanya. Jika demikian, maka tidak perlu lagi kita ragu akan jaminan keselamatan dan hidup kekal yang Tuhan beri. Yang harus kita lakukan sekarang sebagai orang percaya adalah melayani Tuhan, agar kita tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan. Mari kita melayani Yesus Tuhan yang telah memberikan segalanya bagi kita, sehingga hidup kita dapat memuliakan nama-Nya. Beritakan Injil keselamatan ini kepada orang lain, agar mereka pun diselamatkan. (YL)

Tak Diragukan LagiYohanes 3:14-18

“Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal”Yohanes 3:15

Tak ada alasan untuk meragukan anugerah Tuhan,

Dia telah buktikan kasih-Nya.

Semua orang yang telah percaya, mau hidup bagi Tuhan dan melayani-Nya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 5 juli 2015sabtu, 4 juli 2015 Mazmur 138-141 Mazmur 142-146

Page 8: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Betapa beruntungnya seorang anak laki-laki kecil karena ia diadopsi oleh sepasang suami istri yang kaya raya yang tidak memiliki anak. Di antara sekian anak-anak yang ada di sebuah panti asuhan, dialah yang terpilih. Sebelum dibawa ke rumah yang megah, anak laki-laki itu diajak ke toko untuk membeli pakaian, sepatu, aneka mainan dan barang-barang lain yang disukainya.

Di antara sekian banyak bangsa yang ada di muka bumi ini, Israellah yang dipilih Allah menjadi umat kesayangan-Nya. Apa kelebihan orang Israel dibandingkan bangsa-bangsa lain? Tidak ada sesuatu yang istimewa yang membuat Allah terpikat kepada mereka. Mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk yang membuat Allah marah. Mereka bahkan seringkali salah memahami maksud Allah. Itu sebabnya sebelum memasuki tanah Kanaan, Allah perlu menjelaskan mengapa Ia memilih Israel menjadi umat kesayangan-Nya. Pertama, karena kasih. Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada Israel dengan membawa mereka keluar dari penindasan di Mesir; Ia memelihara dan melindungi mereka dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Kedua, karena janji. Allah terikat pada janji yang pernah Ia ikrarkan kepada nenek moyang mereka yaitu Abraham Ishak dan Yakub (Keluaran 32:14). Apa yang membuat Tuhan terpikat pada kita? Apakah kepandaian, kekayaan, ketampanan atau kecantikan kita? Tidak. Kita adalah manusia berdosa, tetapi Allah memilih kita dan menyayangi kita dengan segala kekurangan kita karena Ia mengasihi kita. Janji-Nya kepada Israel berlaku juga bagi kita yang percaya dan mengasihi-Nya. Mari kita syukuri pemilihan Allah atas kita dengan hidup taat dan setia kepada-Nya. (LL)

Dipilih Menjadi Umat Kesayangan TuhanUlangan 7:6-11

Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. Ulangan 7:6

Siapakah kita di hadapan Allah?

Terima kasih Tuhan, Engkau memilihku menjadi umat kesayangan-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Menurut statistik Alkitab Sabda Labs, ada 1.260 janji Tuhan dalam Alkitab. Janji-janji tersebut meliputi janji berkat: kekuatan, hikmat, sukacita, damai sejahtera, penyertaan, pemeliharaan, dan seterusnya; janji pencurahan Roh Kudus; janji kedatangan Yesus kembali; dan masih banyak janji-janji yang lain. Hebatnya, semua janji Tuhan itu sudah, sedang dan pasti akan tergenapi. Bagi mereka yang memenuhi kualifikasi-Nya atau dengan kata lain sesuai dengan standar atau syarat firman Tuhan: janji-Nya ya dan amin. Dia tidak pernah lupa, lalai dan ingkar janji. Namun, yang lebih hebat dari itu adalah fakta bahwa yang berjanji itu adalah Sang Pencipta kepada ciptaan-Nya. Jika kita merenungkannya, bukankah sesungguhnya kita tidak layak menerima janji Allah, karena kita sama sekali tidak setara dengan Dia? Bukankah seandainya kita tidak menerima janji-Nya, itu pun adalah hak-Nya sebagai Allah pencipta alam semesta? Salah satu janji Allah yang terpenting untuk kita respons adalah janji memberikan hidup yang kekal (ayat 25). Syarat utama agar kita bisa menerima janji tersebut adalah pertama, percaya dan mengakui Anak-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus (ayat 23). Kedua, iman kepada Tuhan Yesus harus dapat bertahan sampai mati atau sampai Dia datang kembali. Yohanes menekankan hal ini karena nyatalah goncangan dari orang-orang yang berusaha menyesatkan (ayat 18, 26). Ketiga, tinggal di dalam Kristus, artinya memiliki persekutuan dengan Dia dan terus berbuat kebenaran (ayat 28, 29). Oleh karena janji-Nya itu, maka hidup kita menjadi penuh arti. Tidak ada satu pun yang sia-sia yang kita lakukan, karena Tuhan menilai-Nya untuk menjadi perhitungan saat kita berjumpa dengan-Nya di dalam kehidupan yang kekal kelak. (AW)

Oleh Karena Janji-Nya1 Yohanes 2:18-29Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 2 Petrus 3:9

Mengingat janji-janji Tuhan akan membuat kita tetap bersemangat.

Roh Kudus, ingatkan kami terus akan janji Tuhan, bahkan saat pencobaan datang.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 7 juli 2015senin, 6 juli 2015 Mazmur 147-150 Amsal 1-3

Page 9: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Betapa beruntungnya seorang anak laki-laki kecil karena ia diadopsi oleh sepasang suami istri yang kaya raya yang tidak memiliki anak. Di antara sekian anak-anak yang ada di sebuah panti asuhan, dialah yang terpilih. Sebelum dibawa ke rumah yang megah, anak laki-laki itu diajak ke toko untuk membeli pakaian, sepatu, aneka mainan dan barang-barang lain yang disukainya.

Di antara sekian banyak bangsa yang ada di muka bumi ini, Israellah yang dipilih Allah menjadi umat kesayangan-Nya. Apa kelebihan orang Israel dibandingkan bangsa-bangsa lain? Tidak ada sesuatu yang istimewa yang membuat Allah terpikat kepada mereka. Mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk yang membuat Allah marah. Mereka bahkan seringkali salah memahami maksud Allah. Itu sebabnya sebelum memasuki tanah Kanaan, Allah perlu menjelaskan mengapa Ia memilih Israel menjadi umat kesayangan-Nya. Pertama, karena kasih. Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada Israel dengan membawa mereka keluar dari penindasan di Mesir; Ia memelihara dan melindungi mereka dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Kedua, karena janji. Allah terikat pada janji yang pernah Ia ikrarkan kepada nenek moyang mereka yaitu Abraham Ishak dan Yakub (Keluaran 32:14). Apa yang membuat Tuhan terpikat pada kita? Apakah kepandaian, kekayaan, ketampanan atau kecantikan kita? Tidak. Kita adalah manusia berdosa, tetapi Allah memilih kita dan menyayangi kita dengan segala kekurangan kita karena Ia mengasihi kita. Janji-Nya kepada Israel berlaku juga bagi kita yang percaya dan mengasihi-Nya. Mari kita syukuri pemilihan Allah atas kita dengan hidup taat dan setia kepada-Nya. (LL)

Dipilih Menjadi Umat Kesayangan TuhanUlangan 7:6-11

Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. Ulangan 7:6

Siapakah kita di hadapan Allah?

Terima kasih Tuhan, Engkau memilihku menjadi umat kesayangan-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Menurut statistik Alkitab Sabda Labs, ada 1.260 janji Tuhan dalam Alkitab. Janji-janji tersebut meliputi janji berkat: kekuatan, hikmat, sukacita, damai sejahtera, penyertaan, pemeliharaan, dan seterusnya; janji pencurahan Roh Kudus; janji kedatangan Yesus kembali; dan masih banyak janji-janji yang lain. Hebatnya, semua janji Tuhan itu sudah, sedang dan pasti akan tergenapi. Bagi mereka yang memenuhi kualifikasi-Nya atau dengan kata lain sesuai dengan standar atau syarat firman Tuhan: janji-Nya ya dan amin. Dia tidak pernah lupa, lalai dan ingkar janji. Namun, yang lebih hebat dari itu adalah fakta bahwa yang berjanji itu adalah Sang Pencipta kepada ciptaan-Nya. Jika kita merenungkannya, bukankah sesungguhnya kita tidak layak menerima janji Allah, karena kita sama sekali tidak setara dengan Dia? Bukankah seandainya kita tidak menerima janji-Nya, itu pun adalah hak-Nya sebagai Allah pencipta alam semesta? Salah satu janji Allah yang terpenting untuk kita respons adalah janji memberikan hidup yang kekal (ayat 25). Syarat utama agar kita bisa menerima janji tersebut adalah pertama, percaya dan mengakui Anak-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus (ayat 23). Kedua, iman kepada Tuhan Yesus harus dapat bertahan sampai mati atau sampai Dia datang kembali. Yohanes menekankan hal ini karena nyatalah goncangan dari orang-orang yang berusaha menyesatkan (ayat 18, 26). Ketiga, tinggal di dalam Kristus, artinya memiliki persekutuan dengan Dia dan terus berbuat kebenaran (ayat 28, 29). Oleh karena janji-Nya itu, maka hidup kita menjadi penuh arti. Tidak ada satu pun yang sia-sia yang kita lakukan, karena Tuhan menilai-Nya untuk menjadi perhitungan saat kita berjumpa dengan-Nya di dalam kehidupan yang kekal kelak. (AW)

Oleh Karena Janji-Nya1 Yohanes 2:18-29Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 2 Petrus 3:9

Mengingat janji-janji Tuhan akan membuat kita tetap bersemangat.

Roh Kudus, ingatkan kami terus akan janji Tuhan, bahkan saat pencobaan datang.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 7 juli 2015senin, 6 juli 2015 Mazmur 147-150 Amsal 1-3

Page 10: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

“Aku ingin bebas!” Apa yang timbul dalam pemikiran Saudara ketika membaca pernyataan tersebut? Apakah kebebasan berarti hidup tanpa batasan apapun juga? Sebagian orang memahami kebebasan sejati adalah hidup menurut kehendak diri sendiri! Pemahaman yang keliru menyebabkan seseorang menolak otoritas apapun karena dianggap mengurangi kebebasannya. Benarkah hidup demikian? Di taman Eden segala sesuatu telah Allah sediakan untuk manusia menikmati, bekerja dan menguasai. Kebebasan untuk menentukan sikap dan keputusan diberikan kepada manusia, namun ada batasan. Allah tidak mengizinkan manusia makan buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Itulah pengertian kebebasan yang Allah atur. Saat manusia taat maka mereka menikmati kebebasan sejati. Sayang, manusia memilih untuk tidak taat. Adam melawan otoritas Allah. Akibatnya, sejak saat itu manusia terikat kepada dosa. Manusia gagal menentukan pilihannya untuk taat pada otoritas Allah. Dosa yang mengikat manusia membuat kecenderungan hati manusia selalu berbuat yang jahat. Apakah ini kebebasan sejati? Bukan! Dosa justru membuat manusia terus menerus terjebak dalam dosa yang makin dalam dan keji. Manusia berdosa tidak bisa memilih untuk mencari Allah. Namun, Allah telah memanggil manusia berdosa! Di dalam Yesus Kristus, Allah menyapa manusia dan memberi anugerah keselamatan. Kebebasan sejati kembali akan dinikmati tatkala manusia berdosa merespons anugerah yang dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus, kita dibebaskan dari ikatan dosa dan diberi kuasa untuk memilih taat pada kehendak-Nya. (LB)

Anugerah dan Kebebasan

Kebebasan sejati terjadi di dalam anugerah

Yesus Kristus.

Orang-orang yang terikat oleh narkoba dan pergaulan bebas.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kekristenan memberikan pengajaran bahwa anugerah dan pengampunan tidak bisa dipisahkan. Pengampunan merupakan bagian dari anugerah Tuhan. Tidak mungkin pengampunan diberikan tanpa anugerah. Perkara mengampuni bukan tindakan yang mudah untuk dilakukan terhadap orang yang bersalah, karena manusia lebih suka menyimpan kesalahan orang lain daripada mengampuni. Lain halnya dengan Tuhan Yesus Kristus. Ia rela mengorbankan diri-Nya tetapi Ia tidak segan-segan memberikan pengampunan kepada setiap orang yang mau mengakui dosa-dosanya. Anugerah-Nya benar-benar berlimpah! Mengingat pengorbanan Tuhan hanya satu kali dan pengampunan memiliki nilai yang mahal serta agung, maka setiap orang Kristen harus menghargai anugerah pengampunan dengan sungguh-sungguh. Bagaimana cara menghargainya? Pertama, setiap orang Kristen harus menjaga hidupnya agar tidak lagi melakukan perbuatan yang cemar di hadapan Allah. Ia harus menjaga kekudusan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Kedua, harus siap mengampuni orang yang bersalah, supaya anugerah pengampunan yang diterimanya membawanya semakin mengenal Tuhan sebagai sumber anugerah pengampunan dan siap menjadi orang benar. Ketiga, setiap orang Kristen tidak malu mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Oleh karena anugerah pengampunan membawa setiap orang akan menikmati anugerah yang lainnya dari Tuhan. Marilah kita bersyukur dan menghargai anugerah pengampunan yang Tuhan berikan, supaya kita bisa menikmati kehidupan yang selalu indah di dalam Tuhan. (ADL)

Anugerah Dan Pengampunan

Tidak ada anugerah terbesar selain pengampunan atas dosa

yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Setiap orang Kristen mensyukuri dan menghargai nilai anugerah pengampunan yang telah diberikan oleh Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 9 juli 2015rabu, 8 juli 2015

Kejadian 2:15-17

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kejadian 2:17

Ibrani 9:27-28

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9

Amsal 4-6 Amsal 7-9

Page 11: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

“Aku ingin bebas!” Apa yang timbul dalam pemikiran Saudara ketika membaca pernyataan tersebut? Apakah kebebasan berarti hidup tanpa batasan apapun juga? Sebagian orang memahami kebebasan sejati adalah hidup menurut kehendak diri sendiri! Pemahaman yang keliru menyebabkan seseorang menolak otoritas apapun karena dianggap mengurangi kebebasannya. Benarkah hidup demikian? Di taman Eden segala sesuatu telah Allah sediakan untuk manusia menikmati, bekerja dan menguasai. Kebebasan untuk menentukan sikap dan keputusan diberikan kepada manusia, namun ada batasan. Allah tidak mengizinkan manusia makan buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Itulah pengertian kebebasan yang Allah atur. Saat manusia taat maka mereka menikmati kebebasan sejati. Sayang, manusia memilih untuk tidak taat. Adam melawan otoritas Allah. Akibatnya, sejak saat itu manusia terikat kepada dosa. Manusia gagal menentukan pilihannya untuk taat pada otoritas Allah. Dosa yang mengikat manusia membuat kecenderungan hati manusia selalu berbuat yang jahat. Apakah ini kebebasan sejati? Bukan! Dosa justru membuat manusia terus menerus terjebak dalam dosa yang makin dalam dan keji. Manusia berdosa tidak bisa memilih untuk mencari Allah. Namun, Allah telah memanggil manusia berdosa! Di dalam Yesus Kristus, Allah menyapa manusia dan memberi anugerah keselamatan. Kebebasan sejati kembali akan dinikmati tatkala manusia berdosa merespons anugerah yang dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus, kita dibebaskan dari ikatan dosa dan diberi kuasa untuk memilih taat pada kehendak-Nya. (LB)

Anugerah dan Kebebasan

Kebebasan sejati terjadi di dalam anugerah

Yesus Kristus.

Orang-orang yang terikat oleh narkoba dan pergaulan bebas.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kekristenan memberikan pengajaran bahwa anugerah dan pengampunan tidak bisa dipisahkan. Pengampunan merupakan bagian dari anugerah Tuhan. Tidak mungkin pengampunan diberikan tanpa anugerah. Perkara mengampuni bukan tindakan yang mudah untuk dilakukan terhadap orang yang bersalah, karena manusia lebih suka menyimpan kesalahan orang lain daripada mengampuni. Lain halnya dengan Tuhan Yesus Kristus. Ia rela mengorbankan diri-Nya tetapi Ia tidak segan-segan memberikan pengampunan kepada setiap orang yang mau mengakui dosa-dosanya. Anugerah-Nya benar-benar berlimpah! Mengingat pengorbanan Tuhan hanya satu kali dan pengampunan memiliki nilai yang mahal serta agung, maka setiap orang Kristen harus menghargai anugerah pengampunan dengan sungguh-sungguh. Bagaimana cara menghargainya? Pertama, setiap orang Kristen harus menjaga hidupnya agar tidak lagi melakukan perbuatan yang cemar di hadapan Allah. Ia harus menjaga kekudusan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Kedua, harus siap mengampuni orang yang bersalah, supaya anugerah pengampunan yang diterimanya membawanya semakin mengenal Tuhan sebagai sumber anugerah pengampunan dan siap menjadi orang benar. Ketiga, setiap orang Kristen tidak malu mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Oleh karena anugerah pengampunan membawa setiap orang akan menikmati anugerah yang lainnya dari Tuhan. Marilah kita bersyukur dan menghargai anugerah pengampunan yang Tuhan berikan, supaya kita bisa menikmati kehidupan yang selalu indah di dalam Tuhan. (ADL)

Anugerah Dan Pengampunan

Tidak ada anugerah terbesar selain pengampunan atas dosa

yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Setiap orang Kristen mensyukuri dan menghargai nilai anugerah pengampunan yang telah diberikan oleh Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 9 juli 2015rabu, 8 juli 2015

Kejadian 2:15-17

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kejadian 2:17

Ibrani 9:27-28

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9

Amsal 4-6 Amsal 7-9

Page 12: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Oei Hui Lan terlahir dalam kemewahan dan kehidupan yang sempurna. Ayahnya bernama Oei Tiong Ham adalah seorang pria terkaya di Asia Tenggara yang terkenal dengan sebutan “raja gula” asal Semarang. Suami Oei Hui Lan bernama Wellington Koo adalah seorang politikus handal. Sang ibu yang ambisius, berhasil membawanya bergabung dengan kalangan jet-set di Eropa yang sejajar dengan keluarga kerajaan Eropa. Namun, sang ayah tiba-tiba meninggal dan menyisakan warisan yang menjadikan petaka di antara 8 istri dan 42 anak yang dilahirkan. Warisan yang sejatinya membawa berkah berubah menjadi pertikaian yang tiada henti.

Namun hidup yang lebih tragis dibandingkan kisah di atas adalah hidup tanpa anugerah, yaitu hidup tanpa Kristus. Rasul Paulus membandingkan keberadaan jemaat Efesus sebelum dan sesudah mereka mengenal Kristus. Mereka bukan orang Yahudi yang bersunat secara jasmani; bukan bangsa pilihan sehingga tidak termasuk kewargaan Israel. Itu artinya mereka tidak memperoleh janji-janji Allah. Mereka hidup tanpa pengharapan dan tanpa Kristus (ayat 11-12). Namun setelah mereka berada di dalam Kristus, status dan kondisi mereka sama sekali berubah. Mereka yang tadinya “jauh” menjadi “dekat” bahkan melekat dengan Allah (ayat 13); yang tadinya tanpa pengharapan menjadi penuh pengharapan dan damai sejahtera; yang tadinya hidup tanpa arti, kini hidup penuh makna; yang tadinya tanpa anugerah sekarang limpah dengan anugerah; yang tadinya seteru Allah kini merupakan anggota-anggota keluarga Allah (ayat 19). Betapa bersyukurnya mereka dapat hidup dalam anguerah Allah.

Mari kita syukuri keberadaan kita di dalam Kristus. Teruslah beritakan keindahan hidup di dalam Kristus kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita. (PF)

Hidup Tanpa Anugerah

Anugerah Allah membuat hidup kita berharga.

Orang percaya hidup dalam pengharapan yang pasti.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Paulus menasihati Timotius agar tetap memberitakan Injil dalam situasi apapun. Paulus menyadari bahwa saat melayani banyak orang, Timotius akan menghadapi orang-orang yang perlu ditegur jika mereka membuat kesalahan. Ada tiga langkah praktis yang diajarkan oleh Paulus kepada Timotius. Pertama, menyatakan kesalahan. Banyak orang yang lebih menyenangi pujian dibandingkan dengan teguran. Sebagai manusia ysng tidak luput dari kesalahan, ada orang yang dapat menerima teguran walaupun awalnya ada perasaan tidak enak di hati, tetapi orang tersebut mau berusaha untuk berubah menjadi lebih baik. Di sisi lain, ada orang yang sudah ditegur berulang-ulang, tetap saja melakukan kesalahan yang sama; anti dengan teguran dan terus membela diri, bahkan beraksi marah-marah. Paulus mendorong Timotius agar bersikap berani menyatakan kesalahan supaya orang-orang yang dilayaninya berubah menjadi lebih baik. Kedua, menegur dan menasihati dengan kesabaran dan pengajaran. Paulus menekankan bahwa teguran dan nasihat pada orang-orang yang berbuat kesalahan hendaklah dilakukan dengan kesabaran sehingga menuntun orang tersebut untuk bertobat. Kebenaran firman disampaikan dengan penuh kasih supaya dapat diterima dengan baik sehingga mereka mau menaati kebenaran firman Tuhan. Memang biasanya sulit bagi orang untuk menerima teguran atas kesalahan yang telah dibuat.

Bagaimana dengan kita? Terimalah terguran firman Tuhan jika kita berbuat salah. Sebaliknya, beranilah menegur dan menasihati sesuai dengan firman Tuhan jika ada orang yang berbuat salah. (AS)

Teguran adalah Tanda Kasih

Teguran yang membangun adalah tanda kasih.

Tuhan, kami berterimakasih kalau masih ada teguran yang baik agar kami lebih menaati-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 11 juli 2015jumat, 10 juli 2015

Efesus 2:11-22

Bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus … tanpa pengharapan …

Efesus 2:12

2 Timotius 4:1-5

“….,nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”2 Timotius 4:2

Amsal 10-12 Amsal 13-15

Page 13: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Oei Hui Lan terlahir dalam kemewahan dan kehidupan yang sempurna. Ayahnya bernama Oei Tiong Ham adalah seorang pria terkaya di Asia Tenggara yang terkenal dengan sebutan “raja gula” asal Semarang. Suami Oei Hui Lan bernama Wellington Koo adalah seorang politikus handal. Sang ibu yang ambisius, berhasil membawanya bergabung dengan kalangan jet-set di Eropa yang sejajar dengan keluarga kerajaan Eropa. Namun, sang ayah tiba-tiba meninggal dan menyisakan warisan yang menjadikan petaka di antara 8 istri dan 42 anak yang dilahirkan. Warisan yang sejatinya membawa berkah berubah menjadi pertikaian yang tiada henti.

Namun hidup yang lebih tragis dibandingkan kisah di atas adalah hidup tanpa anugerah, yaitu hidup tanpa Kristus. Rasul Paulus membandingkan keberadaan jemaat Efesus sebelum dan sesudah mereka mengenal Kristus. Mereka bukan orang Yahudi yang bersunat secara jasmani; bukan bangsa pilihan sehingga tidak termasuk kewargaan Israel. Itu artinya mereka tidak memperoleh janji-janji Allah. Mereka hidup tanpa pengharapan dan tanpa Kristus (ayat 11-12). Namun setelah mereka berada di dalam Kristus, status dan kondisi mereka sama sekali berubah. Mereka yang tadinya “jauh” menjadi “dekat” bahkan melekat dengan Allah (ayat 13); yang tadinya tanpa pengharapan menjadi penuh pengharapan dan damai sejahtera; yang tadinya hidup tanpa arti, kini hidup penuh makna; yang tadinya tanpa anugerah sekarang limpah dengan anugerah; yang tadinya seteru Allah kini merupakan anggota-anggota keluarga Allah (ayat 19). Betapa bersyukurnya mereka dapat hidup dalam anguerah Allah.

Mari kita syukuri keberadaan kita di dalam Kristus. Teruslah beritakan keindahan hidup di dalam Kristus kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita. (PF)

Hidup Tanpa Anugerah

Anugerah Allah membuat hidup kita berharga.

Orang percaya hidup dalam pengharapan yang pasti.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Paulus menasihati Timotius agar tetap memberitakan Injil dalam situasi apapun. Paulus menyadari bahwa saat melayani banyak orang, Timotius akan menghadapi orang-orang yang perlu ditegur jika mereka membuat kesalahan. Ada tiga langkah praktis yang diajarkan oleh Paulus kepada Timotius. Pertama, menyatakan kesalahan. Banyak orang yang lebih menyenangi pujian dibandingkan dengan teguran. Sebagai manusia ysng tidak luput dari kesalahan, ada orang yang dapat menerima teguran walaupun awalnya ada perasaan tidak enak di hati, tetapi orang tersebut mau berusaha untuk berubah menjadi lebih baik. Di sisi lain, ada orang yang sudah ditegur berulang-ulang, tetap saja melakukan kesalahan yang sama; anti dengan teguran dan terus membela diri, bahkan beraksi marah-marah. Paulus mendorong Timotius agar bersikap berani menyatakan kesalahan supaya orang-orang yang dilayaninya berubah menjadi lebih baik. Kedua, menegur dan menasihati dengan kesabaran dan pengajaran. Paulus menekankan bahwa teguran dan nasihat pada orang-orang yang berbuat kesalahan hendaklah dilakukan dengan kesabaran sehingga menuntun orang tersebut untuk bertobat. Kebenaran firman disampaikan dengan penuh kasih supaya dapat diterima dengan baik sehingga mereka mau menaati kebenaran firman Tuhan. Memang biasanya sulit bagi orang untuk menerima teguran atas kesalahan yang telah dibuat.

Bagaimana dengan kita? Terimalah terguran firman Tuhan jika kita berbuat salah. Sebaliknya, beranilah menegur dan menasihati sesuai dengan firman Tuhan jika ada orang yang berbuat salah. (AS)

Teguran adalah Tanda Kasih

Teguran yang membangun adalah tanda kasih.

Tuhan, kami berterimakasih kalau masih ada teguran yang baik agar kami lebih menaati-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 11 juli 2015jumat, 10 juli 2015

Efesus 2:11-22

Bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus … tanpa pengharapan …

Efesus 2:12

2 Timotius 4:1-5

“….,nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”2 Timotius 4:2

Amsal 10-12 Amsal 13-15

Page 14: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah cerita rakyat tentang sepasang suami istri yang mempunyai tujuh anak laki-laki. Pasangan suami istri ini bekerja menanam sayuran. Suatu hari terjadi bencana kekeringan sehingga mereka tidak mampu menghidupi anak-anak mereka yang masih kecil. Daripada menyaksikan anak-anak mereka mati satu persatu, suami istri itu membuang anak-anak mereka ke dalam hutan. Oh.. betapa teganya hati orang tua itu! Ada orang tua yang melepaskan tanggung jawab dan tega membiarkan anak-anak mereka terlantar. Namun tidak demikian dengan Bapa di surga. Ia bertanggung jawab terhadap anak-anak-Nya. Ketika bangsa Israel hidup di padang gurun, seharusnya mereka tidak perlu bersungut-sungut. TUHAN tahu apa yang harus Ia lakukan. Setelah mem-bawa mereka keluar dari Mesir banyak peristiwa ajaib yang sudah TUHAN lakukan. Tanpa diminta pun TUHAN pasti memelihara hidup mereka.

Tiba di padang gurun Sin, Tuhan menyediakan manna yaitu roti yang turun dari langit pada pagi hari dan burung puyuh yang datang pada petang hari. Sejak saat itu selama 40 tahun penyediaan manna dan burung puyuh tidak pernah berhenti sehari pun kecuali hari Sabat. Manna dan burung puyuh itu baru berhenti setelah mereka tiba di tanah perjanjian, Kanaan. Penghentian manna bukan berarti berhenti juga penyediaan makanan untuk kebutuhan hidup mereka karena selanjutnya mereka dapat menikmati makanan yang dihasilkan tanah Kanaan (Yosua 5:12).

Ketika mengalami “kekeringan”, jangan meragukan kemahakuasaan Tuhan. Ingat bahwa Tuhan adalah Allah Sang Pemelihara yang tidak pernah berhenti menyediakan segala yang kita butuhkan. Ia mampu menyediakan dengan cara yang ajaib. (LL)

Pemeliharaan-Nya AjaibKeluaran 16:11-35

"Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu." Keluaran 16:12

Allah mampu mengadakan yang tidak ada menjadi ada.

Untuk anak-anak terlantar dan anak-anak jalanan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Firman Tuhan mengajarkan bahwa saat menghadapi persoalan berat, langkah yang terbaik adalah membawanya kepada Tuhan. Tetapi masalahnya, ada banyak orang Kristen memang “menyerahkan” persoalan mereka kepada Tuhan, tetapi kemudian mengambilnya kembali karena mereka pikir Tuhan terlalu lama bertindak, dan ingin menyelesaikannya sendiri.

Tuhan Yesus mengundang orang-orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya. Apapun permasalahan kita, kita memiliki hak istimewa untuk membawanya kepada Tuhan. Izinkan Dia menyelesaikannya! Bagaimana cara-Nya? Pertama, merespons undangan-Nya. Meskipun undangan Yesus ini bersifat pribadi, tetapi berlaku bagi setiap orang. Dia mengundang siapapun yang mau datang kepada-Nya. Di tangan Tuhan, beban seberat apapun dapat diselesaikan-Nya. Luar biasa bukan? Kedua, percaya dan jadikan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Kematian-Nya di kayu salib adalah untuk menebus dan membayar lunas semua hutang dosa kita. Bila kita melakukan langkah ini berarti kita telah meletakkan semua dosa di bawah kaki-Nya. Dan sejak saat itu janji-Nya berlaku bagi kita, yaitu bahwa Dia akan menanggung beban hidup kita sehari-hari apapun bentuknya. Yesus tidak berjanji untuk membuang semua permasalahan kita. Yang Dia janjikan adalah memberikan kelegaan pada kita. Oleh sebab itu, seberat apapun tantangan yang tengah kita hadapi, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Jangan pernah ragu untuk mendekat, sebab Dia “lemah lembut dan rendah hati” Dia selalu menantikan kita untuk memindahkan beban berat dari pundak kita ke pundak-Nya. (YR)

Pertolongan Di Tengah KeterpurukanMatius 11:28-30

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”Matius 11:28

Serahkanlah beban hidupmu pada Yesus, Dia akan menolongmu!

Tuhan Yesus, berilah aku kasih karunia-Mu untuk percaya dan berserah sepenuh hati kepada-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 13 juli 2015minggu, 12 juli 2015 Amsal 16-18 Amsal 19-21

Page 15: 201507

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah cerita rakyat tentang sepasang suami istri yang mempunyai tujuh anak laki-laki. Pasangan suami istri ini bekerja menanam sayuran. Suatu hari terjadi bencana kekeringan sehingga mereka tidak mampu menghidupi anak-anak mereka yang masih kecil. Daripada menyaksikan anak-anak mereka mati satu persatu, suami istri itu membuang anak-anak mereka ke dalam hutan. Oh.. betapa teganya hati orang tua itu! Ada orang tua yang melepaskan tanggung jawab dan tega membiarkan anak-anak mereka terlantar. Namun tidak demikian dengan Bapa di surga. Ia bertanggung jawab terhadap anak-anak-Nya. Ketika bangsa Israel hidup di padang gurun, seharusnya mereka tidak perlu bersungut-sungut. TUHAN tahu apa yang harus Ia lakukan. Setelah mem-bawa mereka keluar dari Mesir banyak peristiwa ajaib yang sudah TUHAN lakukan. Tanpa diminta pun TUHAN pasti memelihara hidup mereka.

Tiba di padang gurun Sin, Tuhan menyediakan manna yaitu roti yang turun dari langit pada pagi hari dan burung puyuh yang datang pada petang hari. Sejak saat itu selama 40 tahun penyediaan manna dan burung puyuh tidak pernah berhenti sehari pun kecuali hari Sabat. Manna dan burung puyuh itu baru berhenti setelah mereka tiba di tanah perjanjian, Kanaan. Penghentian manna bukan berarti berhenti juga penyediaan makanan untuk kebutuhan hidup mereka karena selanjutnya mereka dapat menikmati makanan yang dihasilkan tanah Kanaan (Yosua 5:12).

Ketika mengalami “kekeringan”, jangan meragukan kemahakuasaan Tuhan. Ingat bahwa Tuhan adalah Allah Sang Pemelihara yang tidak pernah berhenti menyediakan segala yang kita butuhkan. Ia mampu menyediakan dengan cara yang ajaib. (LL)

Pemeliharaan-Nya AjaibKeluaran 16:11-35

"Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu." Keluaran 16:12

Allah mampu mengadakan yang tidak ada menjadi ada.

Untuk anak-anak terlantar dan anak-anak jalanan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Firman Tuhan mengajarkan bahwa saat menghadapi persoalan berat, langkah yang terbaik adalah membawanya kepada Tuhan. Tetapi masalahnya, ada banyak orang Kristen memang “menyerahkan” persoalan mereka kepada Tuhan, tetapi kemudian mengambilnya kembali karena mereka pikir Tuhan terlalu lama bertindak, dan ingin menyelesaikannya sendiri.

Tuhan Yesus mengundang orang-orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya. Apapun permasalahan kita, kita memiliki hak istimewa untuk membawanya kepada Tuhan. Izinkan Dia menyelesaikannya! Bagaimana cara-Nya? Pertama, merespons undangan-Nya. Meskipun undangan Yesus ini bersifat pribadi, tetapi berlaku bagi setiap orang. Dia mengundang siapapun yang mau datang kepada-Nya. Di tangan Tuhan, beban seberat apapun dapat diselesaikan-Nya. Luar biasa bukan? Kedua, percaya dan jadikan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Kematian-Nya di kayu salib adalah untuk menebus dan membayar lunas semua hutang dosa kita. Bila kita melakukan langkah ini berarti kita telah meletakkan semua dosa di bawah kaki-Nya. Dan sejak saat itu janji-Nya berlaku bagi kita, yaitu bahwa Dia akan menanggung beban hidup kita sehari-hari apapun bentuknya. Yesus tidak berjanji untuk membuang semua permasalahan kita. Yang Dia janjikan adalah memberikan kelegaan pada kita. Oleh sebab itu, seberat apapun tantangan yang tengah kita hadapi, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Jangan pernah ragu untuk mendekat, sebab Dia “lemah lembut dan rendah hati” Dia selalu menantikan kita untuk memindahkan beban berat dari pundak kita ke pundak-Nya. (YR)

Pertolongan Di Tengah KeterpurukanMatius 11:28-30

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”Matius 11:28

Serahkanlah beban hidupmu pada Yesus, Dia akan menolongmu!

Tuhan Yesus, berilah aku kasih karunia-Mu untuk percaya dan berserah sepenuh hati kepada-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 13 juli 2015minggu, 12 juli 2015 Amsal 16-18 Amsal 19-21

Page 16: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Mau tidak mau atau suka tidak suka, setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti menghadapi tantangan. Termasuk setiap orang yang mengaku percaya dan mengasihi Tuhan juga menghadapi tantangan. Namun setiap tantangan memberikan suatu kesempatan bagi setiap orang untuk memilih apakah akan menghadapinya atau menyerah. Sebagai orang percaya, kita dapat belajar dari kehidupan Rasul Paulus. Di balik tantangan yang berat karena memberitakan Injil, Paulus dipenjarakan. Sekalipun berada di dalam penjara, Paulus tetap dapat menggembalakan dan menghibur jemaat yang ada di Filipi melalui surat-suratnya. Paulus tahu ia mungkin segera mati, tetapi ia punya iman bahwa ia akan dibangkitkan setelah mati. Selagi masih diberi kesempatan, ia ingin mengenal Kristus lebih dalam lagi sehingga menjadi serupa dengan Kristus. Paulus tidak membiarkan apapun mengalihkannya dari pengenalannya akan Kristus. Tantangan dan penderitaan dihadapinya dengan iman yang teguh. Apakah Saudara sedang menghadapi tekanan hidup yang begitu berat sehingga merasa tak sanggup lagi menghadapinya? Berserulah kepada Tuhan, Sumber kekuatan! Ia akan memegang Saudara sehingga membuat Saudara tetap kuat dan memberikan hidup yang berarti seperti seorang penulis pujian yang mengatakan: Kekuatan di hidupku/ Kudapat dalam Yesus/Dia tak pernah tinggalkanku/Setia menopangku/Berseru, berharap dalam Yesus/Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa/Sanggup pulihkan keadaanku/Dalam tangan-Mu sluruh hidupku/Tak akan goyah selamanya. Kiranya Saudara mengalami janji penyertaan-Nya yang terus menguatkan dalam menghadapi setiap tantangan apapun dalam hidup ini. (AS)

Suasana damai menjadi idaman bagi setiap manusia. Namun realitanya, selama manusia hidup diperhadapkan pada masalah dan tantangan. Masalah dan tantangan itu seperti badai yang menerjang kehidupan manusia. Ada berbagai macam “badai” yang melanda umat manusia, salah satu di antaranya adalah masalah ekonomi. Akibat badai ekonomi, masyarakat Indonesia “menangis” karena harga-harga pokok kebutuhan hidup sehari-hari melambung tinggi dan daya beli masyarakat menurun. Tuhan Yesus memberikan janji kepada semua murid-Nya termasuk kita orang percaya untuk tidak takut dan khawatir menghadapi badai ekonomi. Anugerah Tuhan yang besar telah diberikan kepada umat manusia. Nyawa-Nya saja diberikan untuk menebus dosa-dosa kita apalagi hanya sekedar kebutuhan makan dan minum. Semua pasti disediakan Tuhan bagi orang percaya.

Apa yang harus kita lakukan supaya dapat menikmati damai di tengah badai? Pertama, percaya pada pemeliharaan Tuhan (ayat 25-26). Beranikah kita memercayai firman Tuhan yang menyatakan bahwa Ia akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (Filipi 4:19)? Keberanian percaya kepada Tuhan inilah yang akan membuat hidup kita merasa damai di tengah badai kehidupan. Kedua, mencari Tuhan (ayat 33). Mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam melawan "badai" yang melanda hidup akan menjadi sia-sia karena kemampuan kita terbatas. Tetapi orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik dan dapat menikmati damai di tengah badai. (PS)

Pengenalan kita akan Kristus memberikan kekuatan dalam

menghadapi tantangan.

Tuhan, kuatkan imanku agar dapat tetap tegak menghadapi hidup ini.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 15 juli 2015selasa, 14 juli 2015 Bacaan Alkitab Setahun

Nikmati damai di tengah badai hidupmu.

Tuhan, berikan damai-Mu sekalipun kami menghadapi badai dalam hidup ini.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kekuatan di Balik TantanganFilipi 3:10-14

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya...Filipi 3:10-11

Damai Di Tengah Badai Matius 6:25-34

” Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33

Amsal 22-24 Amsal 25-27

Page 17: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Mau tidak mau atau suka tidak suka, setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti menghadapi tantangan. Termasuk setiap orang yang mengaku percaya dan mengasihi Tuhan juga menghadapi tantangan. Namun setiap tantangan memberikan suatu kesempatan bagi setiap orang untuk memilih apakah akan menghadapinya atau menyerah. Sebagai orang percaya, kita dapat belajar dari kehidupan Rasul Paulus. Di balik tantangan yang berat karena memberitakan Injil, Paulus dipenjarakan. Sekalipun berada di dalam penjara, Paulus tetap dapat menggembalakan dan menghibur jemaat yang ada di Filipi melalui surat-suratnya. Paulus tahu ia mungkin segera mati, tetapi ia punya iman bahwa ia akan dibangkitkan setelah mati. Selagi masih diberi kesempatan, ia ingin mengenal Kristus lebih dalam lagi sehingga menjadi serupa dengan Kristus. Paulus tidak membiarkan apapun mengalihkannya dari pengenalannya akan Kristus. Tantangan dan penderitaan dihadapinya dengan iman yang teguh. Apakah Saudara sedang menghadapi tekanan hidup yang begitu berat sehingga merasa tak sanggup lagi menghadapinya? Berserulah kepada Tuhan, Sumber kekuatan! Ia akan memegang Saudara sehingga membuat Saudara tetap kuat dan memberikan hidup yang berarti seperti seorang penulis pujian yang mengatakan: Kekuatan di hidupku/ Kudapat dalam Yesus/Dia tak pernah tinggalkanku/Setia menopangku/Berseru, berharap dalam Yesus/Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa/Sanggup pulihkan keadaanku/Dalam tangan-Mu sluruh hidupku/Tak akan goyah selamanya. Kiranya Saudara mengalami janji penyertaan-Nya yang terus menguatkan dalam menghadapi setiap tantangan apapun dalam hidup ini. (AS)

Suasana damai menjadi idaman bagi setiap manusia. Namun realitanya, selama manusia hidup diperhadapkan pada masalah dan tantangan. Masalah dan tantangan itu seperti badai yang menerjang kehidupan manusia. Ada berbagai macam “badai” yang melanda umat manusia, salah satu di antaranya adalah masalah ekonomi. Akibat badai ekonomi, masyarakat Indonesia “menangis” karena harga-harga pokok kebutuhan hidup sehari-hari melambung tinggi dan daya beli masyarakat menurun. Tuhan Yesus memberikan janji kepada semua murid-Nya termasuk kita orang percaya untuk tidak takut dan khawatir menghadapi badai ekonomi. Anugerah Tuhan yang besar telah diberikan kepada umat manusia. Nyawa-Nya saja diberikan untuk menebus dosa-dosa kita apalagi hanya sekedar kebutuhan makan dan minum. Semua pasti disediakan Tuhan bagi orang percaya.

Apa yang harus kita lakukan supaya dapat menikmati damai di tengah badai? Pertama, percaya pada pemeliharaan Tuhan (ayat 25-26). Beranikah kita memercayai firman Tuhan yang menyatakan bahwa Ia akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (Filipi 4:19)? Keberanian percaya kepada Tuhan inilah yang akan membuat hidup kita merasa damai di tengah badai kehidupan. Kedua, mencari Tuhan (ayat 33). Mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam melawan "badai" yang melanda hidup akan menjadi sia-sia karena kemampuan kita terbatas. Tetapi orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik dan dapat menikmati damai di tengah badai. (PS)

Pengenalan kita akan Kristus memberikan kekuatan dalam

menghadapi tantangan.

Tuhan, kuatkan imanku agar dapat tetap tegak menghadapi hidup ini.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 15 juli 2015selasa, 14 juli 2015 Bacaan Alkitab Setahun

Nikmati damai di tengah badai hidupmu.

Tuhan, berikan damai-Mu sekalipun kami menghadapi badai dalam hidup ini.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kekuatan di Balik TantanganFilipi 3:10-14

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya...Filipi 3:10-11

Damai Di Tengah Badai Matius 6:25-34

” Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33

Amsal 22-24 Amsal 25-27

Page 18: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Mata jasmani manusia terbatas untuk melihat dan mengerti setiap hal yang terjadi. Kita membutuhkan mata iman untuk dapat menembus dan mengerti cara Tuhan menopang kehidupan kita.

Dengan mata iman, Yusuf mampu melihat lengan Tuhan yang perkasa yang menopang hidupnya dan yang mengendalikan tangan-tangan manusia yang jahat. Yusuf yang dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya sendiri telah menjadi alat di tangan Tuhan untuk memelihara bangsanya walaupun untuk menuju rencana Tuhan itu, Yusuf melewati ujian-ujian yang tidak ringan. Ia harus menjalani hidup penuh dengan penderitaan: terpisah dari Yakub, ayah yang mengasihinya; difitnah oleh isteri Potifar sehingga dipenjara; dan diabaikan oleh juru minuman raja yang telah diartikan mimpinya. Tetapi Yusuf tetap taat kepada Tuhan, sehingga ia dapat mengalami kehadiran Tuhan yang menopangnya di balik penderitaan-penderitaan itu. Menyikapi kebaikan dan kemurahan Tuhan yang telah menopangnya, Yusuf memilih memaafkan saudara-saudaranya dan memberikan jaminan pemeliharaan hidup kepada mereka. Sikap pengampunan Yusuf didasarkan pada pengalaman imannya bersama Tuhan yang telah bermurah hati menopangnya. Di balik pengalaman Yusuf, ada lengan kekal Tuhan yang menopang. Demikian juga bagi setiap kita yang sungguh-sungguh taat kepada-Nya, ada lengan Tuhan yang menopang kita. Jika kita disakiti, diperlakukan jahat dan tidak adil, hal itu dapat dipakai oleh Tuhan untuk membentuk kita supaya mengalami rencana Tuhan yang lebih besar. Ingatlah selalu pada lengan kekal Tuhan yang menopang kita! (AS)

“Maju kena, mundur kena, diam apalagi”, itulah sebuah istilah yang orang sering katakan ketika seseorang berada dalam suatu keadaan yang serba salah atau terjepit. Mau berbuat ini salah, berbuat itu salah, tidak berbuat apa-apa juga salah. Pernahkah Saudara berada dalam situasi seperti itu?

Ketika tiba di tepi laut setelah meninggalkan Mesir, bangsa Israel dilanda ketakutan yang luar biasa karena Firaun bersama 600 kereta lengkap dengan perwiranya mengejar mereka. Dengan hitungan matematika, sudah pasti mereka mati semuanya, entah dengan pedang para perwira Firaun atau terkubur ke dalam laut. Tidak ada cara untuk menghindar.

Namun, apa yang terjadi? Orang Israel selamat dari kejaran orang Mesir, sebaliknya Firaun dan seluruh pasukannya beserta kereta dan kuda mereka tenggelam ke dalam laut. Perlindungan seperti apakah yang dilakukan oleh Tuhan sehingga orang Israel bisa selamat? Setahap demi setahap Tuhan melakukan perbuatan yang besar. Pertama, pada siang itu Tuhan kirim tiang awan yang bergerak untuk menutupi orang Israel dari serangan orang Mesir. Kedua, Tuhan mengirim angin timur yang keras untuk menyibak air laut sehingga air terbelah di kiri dan kanan sebagai tembok. Ketiga, Tuhan mengirim tiang api sebagai penerang sehingga orang Israel dapat berjalan di tanah yang kering. Keempat, Tuhan mengacaukan orang Mesir dan mencampakkan mereka ke dalam laut.

Ketika kita berada dalam kondisi terjepit karena “musuh” datang menyerang, apa yang harus kita lakukan? Percaya dan serahkan hidup kita kepada-Nya! Ia akan berperang bagi kita. Ia akan menyatakan kuasa-Nya. Perlindungan-Nya sungguh sempurna! (LL)

Di balik situasi seburuk apapun, Tuhan bekerja untuk

mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Nya.

Tuhan, kami percaya bahwa Engkau menopang hidup kami hari lepas hari.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Tuhan adalah tempat perlindungan.

Terima kasih Tuhan untuk perlindungan-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 17 juli 2015kamis, 16 juli 2015

Lengan Kekal Yang MenopangKejadian 50:15-21

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Kejadian 50:20

Perlindungan Yang SempurnaKeluaran 14:9-31

Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah! Ulangan 33:27

Amsal 28-29 Amsal 30-31

Page 19: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Mata jasmani manusia terbatas untuk melihat dan mengerti setiap hal yang terjadi. Kita membutuhkan mata iman untuk dapat menembus dan mengerti cara Tuhan menopang kehidupan kita.

Dengan mata iman, Yusuf mampu melihat lengan Tuhan yang perkasa yang menopang hidupnya dan yang mengendalikan tangan-tangan manusia yang jahat. Yusuf yang dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya sendiri telah menjadi alat di tangan Tuhan untuk memelihara bangsanya walaupun untuk menuju rencana Tuhan itu, Yusuf melewati ujian-ujian yang tidak ringan. Ia harus menjalani hidup penuh dengan penderitaan: terpisah dari Yakub, ayah yang mengasihinya; difitnah oleh isteri Potifar sehingga dipenjara; dan diabaikan oleh juru minuman raja yang telah diartikan mimpinya. Tetapi Yusuf tetap taat kepada Tuhan, sehingga ia dapat mengalami kehadiran Tuhan yang menopangnya di balik penderitaan-penderitaan itu. Menyikapi kebaikan dan kemurahan Tuhan yang telah menopangnya, Yusuf memilih memaafkan saudara-saudaranya dan memberikan jaminan pemeliharaan hidup kepada mereka. Sikap pengampunan Yusuf didasarkan pada pengalaman imannya bersama Tuhan yang telah bermurah hati menopangnya. Di balik pengalaman Yusuf, ada lengan kekal Tuhan yang menopang. Demikian juga bagi setiap kita yang sungguh-sungguh taat kepada-Nya, ada lengan Tuhan yang menopang kita. Jika kita disakiti, diperlakukan jahat dan tidak adil, hal itu dapat dipakai oleh Tuhan untuk membentuk kita supaya mengalami rencana Tuhan yang lebih besar. Ingatlah selalu pada lengan kekal Tuhan yang menopang kita! (AS)

“Maju kena, mundur kena, diam apalagi”, itulah sebuah istilah yang orang sering katakan ketika seseorang berada dalam suatu keadaan yang serba salah atau terjepit. Mau berbuat ini salah, berbuat itu salah, tidak berbuat apa-apa juga salah. Pernahkah Saudara berada dalam situasi seperti itu?

Ketika tiba di tepi laut setelah meninggalkan Mesir, bangsa Israel dilanda ketakutan yang luar biasa karena Firaun bersama 600 kereta lengkap dengan perwiranya mengejar mereka. Dengan hitungan matematika, sudah pasti mereka mati semuanya, entah dengan pedang para perwira Firaun atau terkubur ke dalam laut. Tidak ada cara untuk menghindar.

Namun, apa yang terjadi? Orang Israel selamat dari kejaran orang Mesir, sebaliknya Firaun dan seluruh pasukannya beserta kereta dan kuda mereka tenggelam ke dalam laut. Perlindungan seperti apakah yang dilakukan oleh Tuhan sehingga orang Israel bisa selamat? Setahap demi setahap Tuhan melakukan perbuatan yang besar. Pertama, pada siang itu Tuhan kirim tiang awan yang bergerak untuk menutupi orang Israel dari serangan orang Mesir. Kedua, Tuhan mengirim angin timur yang keras untuk menyibak air laut sehingga air terbelah di kiri dan kanan sebagai tembok. Ketiga, Tuhan mengirim tiang api sebagai penerang sehingga orang Israel dapat berjalan di tanah yang kering. Keempat, Tuhan mengacaukan orang Mesir dan mencampakkan mereka ke dalam laut.

Ketika kita berada dalam kondisi terjepit karena “musuh” datang menyerang, apa yang harus kita lakukan? Percaya dan serahkan hidup kita kepada-Nya! Ia akan berperang bagi kita. Ia akan menyatakan kuasa-Nya. Perlindungan-Nya sungguh sempurna! (LL)

Di balik situasi seburuk apapun, Tuhan bekerja untuk

mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Nya.

Tuhan, kami percaya bahwa Engkau menopang hidup kami hari lepas hari.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Tuhan adalah tempat perlindungan.

Terima kasih Tuhan untuk perlindungan-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 17 juli 2015kamis, 16 juli 2015

Lengan Kekal Yang MenopangKejadian 50:15-21

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Kejadian 50:20

Perlindungan Yang SempurnaKeluaran 14:9-31

Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah! Ulangan 33:27

Amsal 28-29 Amsal 30-31

Page 20: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Harapan menjadi kenyataan merupakan impian setiap orang, termasuk ingin memiliki taraf hidup yang terus meningkat. Oleh karena itu setiap orang selalu mengejar apa yang disebut dengan kesuksesan. Baik sukses dalam pekerjaan, ekonomi, rumah tangga maupun pelayanan. Namun ingat bahwa kadangkala kesuksesan atau kemapanan bisa membuat seseorang menjadi sombong, tidak bisa menghargai orang lain bahkan bisa melupakan Tuhan. Oleh karena itu kadangkala Tuhan izinkan kesuksesan berakhir dengan kejatuhan. Untuk menyikapi keadaan hidup ketika sedang diberkati, marilah kita belajar dari cara hidup Daud.

Dalam memagari diri agar tidak sombong dan jatuh, Daud selalu menyadari dan mengakui bahwa kelimpahan yang diterima, ketenangan yang dirasakan, hidup baik yang dimiliki dan hidup benar yang disandangnya semata-mata adalah karena TUHAN sebagai Gembala yang baik dalam hidupnya. Oleh karena itu ia tidak menyebut sedikit pun tentang jasa diri sendiri dalam kesuksesan yang dialami. Sebaliknya untuk menjaga ketulusan hatinya di hadapan TUHAN, ia berkata bahwa semuanya terjadi hanya oleh karena nama-Nya. Maksudnya adalah bahwa semua yang diterima dan dirasakan hanyalah anugerah TUHAN. Hal ini sesuai dengan surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus bahwa keselamatan yang kita terima sebenarnya hanya oleh karena anugerah Tuhan melalui iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab usaha dan perbuatan kita tak satu pun yang mampu mendatangkan keselamatan atas diri kita sendiri.

Oleh karena itu, marilah kita tetap rendah hati dan menjaga hati agar tidak jatuh. Sesungguhnya semua yang kita miliki dan nikmati adalah oleh karena nama-Nya. (ADL)

Dalam kolom Surat Pembaca di Surat Kabar terbesar di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu, ada seorang pembaca memprotes jawaban yang disediakan oleh tim kreatifitas di acara quiz salah satu TV swasta. Sikap protesnya adalah ketika ada pertanyaan, “Bagaimana sikap Saudara ketika mendapatkan rejeki dari Allah?” Peserta quiz menjawab, “Mengucap syukur kepada Tuhan”, sementara jawaban yang disediakan oleh tim survei adalah “melompat-lompat”. Apakah jawaban “melompat-lompat” lebih benar daripada “mengucap syukur kepada Tuhan”?

Salah satu ciri kedekatan dengan Tuhan adalah sebuah kesadaran bahwa semua berkat dan kesuksesan yang diraih merupakan berkat Tuhan. Kehidupan anak-anak Tuhan memang seharusnya diwarnai dengan doa, sukacita dan ucapan syukur. Bahkan Rasul Paulus mengajarkan kepada kita supaya kita tidak hanya bersyukur saat diberkati atau berhasil, tetapi mengucap syukur dalam segala keadaan. Kebanyakan orang sering mengeluh di saat apa yang diinginkan dan didoakan tidak sesuai dengan harapan. Bagaimanapun juga setiap orang percaya harus selalu bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidupnya karena Tuhan tidak pernah merancangkan kejahatan bagi umat-Nya. Ini berarti bahwa semua yang terjadi dan kita alami adalah anugerah Tuhan. Sikap yang selalu bersyukur inilah yang membuat Rasul Paulus selalu rendah hati saat mengalami kemenangan iman dan memperoleh berkat Tuhan. Bahkan dengan terus berdoa, bersukacita dan bersyukur, ia selalu memperoleh kekuatan saat menghadapi tantangan yang datang dalam hidupnya.

Marilah kita terus berdoa, bersukacita dan bersyukur, karena itulah yang dikehendaki Tuhan. (ADL)

Hidup adalah karenaanugerah-Nya.

Orang yang diberkati tetap rendah hati dan mau melayani Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Bersyukur senantiasa adalah bentuk sikap rendah hati dan

memiliki kekuatan menghadapi tantangan.

Semua orang percaya memiliki sikap hidup selalu bersyukur.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 19 juli 2015sabtu, 18 juli 2015

Oleh Karena Nama-NyaMazmur 23:1-3

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Mazmur 23:3

Mengucap Syukur Atas Anugerah-Nya1 Tesalonika 5:16-18

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.1 Tesalonika 5:18

Pengkhotbah 1-3 Pengkhotbah 4-6

Page 21: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Harapan menjadi kenyataan merupakan impian setiap orang, termasuk ingin memiliki taraf hidup yang terus meningkat. Oleh karena itu setiap orang selalu mengejar apa yang disebut dengan kesuksesan. Baik sukses dalam pekerjaan, ekonomi, rumah tangga maupun pelayanan. Namun ingat bahwa kadangkala kesuksesan atau kemapanan bisa membuat seseorang menjadi sombong, tidak bisa menghargai orang lain bahkan bisa melupakan Tuhan. Oleh karena itu kadangkala Tuhan izinkan kesuksesan berakhir dengan kejatuhan. Untuk menyikapi keadaan hidup ketika sedang diberkati, marilah kita belajar dari cara hidup Daud.

Dalam memagari diri agar tidak sombong dan jatuh, Daud selalu menyadari dan mengakui bahwa kelimpahan yang diterima, ketenangan yang dirasakan, hidup baik yang dimiliki dan hidup benar yang disandangnya semata-mata adalah karena TUHAN sebagai Gembala yang baik dalam hidupnya. Oleh karena itu ia tidak menyebut sedikit pun tentang jasa diri sendiri dalam kesuksesan yang dialami. Sebaliknya untuk menjaga ketulusan hatinya di hadapan TUHAN, ia berkata bahwa semuanya terjadi hanya oleh karena nama-Nya. Maksudnya adalah bahwa semua yang diterima dan dirasakan hanyalah anugerah TUHAN. Hal ini sesuai dengan surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus bahwa keselamatan yang kita terima sebenarnya hanya oleh karena anugerah Tuhan melalui iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab usaha dan perbuatan kita tak satu pun yang mampu mendatangkan keselamatan atas diri kita sendiri.

Oleh karena itu, marilah kita tetap rendah hati dan menjaga hati agar tidak jatuh. Sesungguhnya semua yang kita miliki dan nikmati adalah oleh karena nama-Nya. (ADL)

Dalam kolom Surat Pembaca di Surat Kabar terbesar di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu, ada seorang pembaca memprotes jawaban yang disediakan oleh tim kreatifitas di acara quiz salah satu TV swasta. Sikap protesnya adalah ketika ada pertanyaan, “Bagaimana sikap Saudara ketika mendapatkan rejeki dari Allah?” Peserta quiz menjawab, “Mengucap syukur kepada Tuhan”, sementara jawaban yang disediakan oleh tim survei adalah “melompat-lompat”. Apakah jawaban “melompat-lompat” lebih benar daripada “mengucap syukur kepada Tuhan”?

Salah satu ciri kedekatan dengan Tuhan adalah sebuah kesadaran bahwa semua berkat dan kesuksesan yang diraih merupakan berkat Tuhan. Kehidupan anak-anak Tuhan memang seharusnya diwarnai dengan doa, sukacita dan ucapan syukur. Bahkan Rasul Paulus mengajarkan kepada kita supaya kita tidak hanya bersyukur saat diberkati atau berhasil, tetapi mengucap syukur dalam segala keadaan. Kebanyakan orang sering mengeluh di saat apa yang diinginkan dan didoakan tidak sesuai dengan harapan. Bagaimanapun juga setiap orang percaya harus selalu bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidupnya karena Tuhan tidak pernah merancangkan kejahatan bagi umat-Nya. Ini berarti bahwa semua yang terjadi dan kita alami adalah anugerah Tuhan. Sikap yang selalu bersyukur inilah yang membuat Rasul Paulus selalu rendah hati saat mengalami kemenangan iman dan memperoleh berkat Tuhan. Bahkan dengan terus berdoa, bersukacita dan bersyukur, ia selalu memperoleh kekuatan saat menghadapi tantangan yang datang dalam hidupnya.

Marilah kita terus berdoa, bersukacita dan bersyukur, karena itulah yang dikehendaki Tuhan. (ADL)

Hidup adalah karenaanugerah-Nya.

Orang yang diberkati tetap rendah hati dan mau melayani Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Bersyukur senantiasa adalah bentuk sikap rendah hati dan

memiliki kekuatan menghadapi tantangan.

Semua orang percaya memiliki sikap hidup selalu bersyukur.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 19 juli 2015sabtu, 18 juli 2015

Oleh Karena Nama-NyaMazmur 23:1-3

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Mazmur 23:3

Mengucap Syukur Atas Anugerah-Nya1 Tesalonika 5:16-18

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.1 Tesalonika 5:18

Pengkhotbah 1-3 Pengkhotbah 4-6

Page 22: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Semboyan yang terkenal dari Julius Caesar, pemimpin Kekaisaran Romawi yang terkenal adalah “Veni, Vidi, Vici!” Semboyan ini dalam bahasa Latin artinya, “Aku datang, aku melihat, aku menang!” Semboyan ini kemudian menjadi dorongan semangat para atlit yang berjuang di medan perlombaan dan pertandingan. Sekalipun nampaknya kemenangan sudah ada di tangan, tetapi para atlit itu harus tetap berjuang. Hal ini juga terjadi dalam dunia akting. Sekalipun tahu bahwa pada akhirnya akan menjadi pemenang dalam sebuah film laga, para artis harus tetap menunjukkan sikap berjuang agar menjadi tontonan yang menarik. Penulis Surat Ibrani menggunakan kata-kata senada untuk mendorong orang percaya agar tetap berjuang dalam iman supaya bisa tampil sebagai pemenang (ayat 1-3). Penulis juga menggunakan analogi seorang anak yang menerima hajaran ayahnya agar kelak menjadi anak yang membanggakan hati orang tuanya (ayat 5-11). Memang kita telah menerima anugerah keselamatan oleh iman di dalam Tuhan Yesus Kristus, namun selama kita menantikan wujud keselamatan kekal itu, kita harus tetap berjuang dengan mengejar hal-hal yang berkenan kepada Allah, termasuk kekudusan (ayat 14).

Kekudusan merupakan ciri khas orang percaya yang meliputi hati dan pikiran; perkataan dan perbuatan. Kekudusan tetap harus diusahakan dengan pertolongan Roh Kudus, baik di tengah banyak orang maupun di kala kita berada sendirian. Kekudusan itu terpancar keluar menjadi kesaksian bagi orang lain. Ketika kita berhasil mempertahankan kekudusan, ada seruan kemenangan dalam diri kita. Iblis akan selalu menjatuhkan kita dalam hal kekudusan ini. Oleh sebab itu jadilah pemenang dalam mengejar kekudusan! (PF)

Sering kita mendengar kata “gereja”. Masyarakat umum menganggap gereja adalah “gedung gereja”, tempat ibadah orang Kristen. Anggapan itu tidak tepat! Kata “gereja” berasal dari kata Yunani Ekklesia, artinya “yang dipanggil keluar”. Kata ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus telah memanggil orang-orang berdosa untuk dipisahkan dari dunia, dipanggil keluar dari kegelapan dosa.

Jadi gereja adalah kumpulan orang yang telah menerima terang Kristus yang ajaib. Tuhan memiliki maksud yang mulia terhadap gereja-Nya. Orang-orang percaya yang telah dipisahkan dari dunia harus menjadi “agen perubahan” untuk dunia yang masih di dalam kegelapan dosa. Gereja tidak mengasingkan diri dalam pergaulan di dunia, tetapi tidak boleh lebur mengikuti moralitas dan karakter dunia yang dikuasai dosa.

Itu sebabnya hidup setiap orang percaya tidak boleh sembarangan agar tidak menjadi batu sandungan. Orang percaya perlu menjaga identitas hidup baru di dalam Kristus Yesus. Pikiran dan perasaannya diletakkan dalam tuntunan firman Tuhan. Ada banyak sisi kehidupan yang harus rela dikoreksi oleh firman Tuhan. Hanya dengan demikian maka gereja akan memancarkan terang Kristus yang ajaib itu. Kasih persaudaraan terus dibangun dalam terang Kristus. Praktik hidup bermasyarakat perlu dilandasi dengan kasih kepada semua orang. Praktik hidup yang terus menerus dalam terang Kristus akan menjadi kesaksian bagi masyarakat sekitar gereja. Jikalau banyak orang diberkati oleh kehadiran gereja, maka mereka akan lebih mudah melihat Kristus yang dipercaya oleh orang Kristen. (LB)

Anugerah Dan KekudusanIbrani 12:1-17

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Ibrani 12:14

Orang yang hidup dalam kekudusan tak akan

pernah dilupakan Tuhan.

Generasi muda menjaga kekudusan hidup mereka.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Ekklesia1 Petrus 2:5-10

...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. I Petrus 2:9

Orang percaya dipanggil menjadi berkat.

Kesaksian orang Kristen di lingkungan masyarakat masing-masing.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 21 juli 2015senin, 20 juli 2015 Pengkhotbah 7-9 Pengkhotbah 10-12

Page 23: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Semboyan yang terkenal dari Julius Caesar, pemimpin Kekaisaran Romawi yang terkenal adalah “Veni, Vidi, Vici!” Semboyan ini dalam bahasa Latin artinya, “Aku datang, aku melihat, aku menang!” Semboyan ini kemudian menjadi dorongan semangat para atlit yang berjuang di medan perlombaan dan pertandingan. Sekalipun nampaknya kemenangan sudah ada di tangan, tetapi para atlit itu harus tetap berjuang. Hal ini juga terjadi dalam dunia akting. Sekalipun tahu bahwa pada akhirnya akan menjadi pemenang dalam sebuah film laga, para artis harus tetap menunjukkan sikap berjuang agar menjadi tontonan yang menarik. Penulis Surat Ibrani menggunakan kata-kata senada untuk mendorong orang percaya agar tetap berjuang dalam iman supaya bisa tampil sebagai pemenang (ayat 1-3). Penulis juga menggunakan analogi seorang anak yang menerima hajaran ayahnya agar kelak menjadi anak yang membanggakan hati orang tuanya (ayat 5-11). Memang kita telah menerima anugerah keselamatan oleh iman di dalam Tuhan Yesus Kristus, namun selama kita menantikan wujud keselamatan kekal itu, kita harus tetap berjuang dengan mengejar hal-hal yang berkenan kepada Allah, termasuk kekudusan (ayat 14).

Kekudusan merupakan ciri khas orang percaya yang meliputi hati dan pikiran; perkataan dan perbuatan. Kekudusan tetap harus diusahakan dengan pertolongan Roh Kudus, baik di tengah banyak orang maupun di kala kita berada sendirian. Kekudusan itu terpancar keluar menjadi kesaksian bagi orang lain. Ketika kita berhasil mempertahankan kekudusan, ada seruan kemenangan dalam diri kita. Iblis akan selalu menjatuhkan kita dalam hal kekudusan ini. Oleh sebab itu jadilah pemenang dalam mengejar kekudusan! (PF)

Sering kita mendengar kata “gereja”. Masyarakat umum menganggap gereja adalah “gedung gereja”, tempat ibadah orang Kristen. Anggapan itu tidak tepat! Kata “gereja” berasal dari kata Yunani Ekklesia, artinya “yang dipanggil keluar”. Kata ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus telah memanggil orang-orang berdosa untuk dipisahkan dari dunia, dipanggil keluar dari kegelapan dosa.

Jadi gereja adalah kumpulan orang yang telah menerima terang Kristus yang ajaib. Tuhan memiliki maksud yang mulia terhadap gereja-Nya. Orang-orang percaya yang telah dipisahkan dari dunia harus menjadi “agen perubahan” untuk dunia yang masih di dalam kegelapan dosa. Gereja tidak mengasingkan diri dalam pergaulan di dunia, tetapi tidak boleh lebur mengikuti moralitas dan karakter dunia yang dikuasai dosa.

Itu sebabnya hidup setiap orang percaya tidak boleh sembarangan agar tidak menjadi batu sandungan. Orang percaya perlu menjaga identitas hidup baru di dalam Kristus Yesus. Pikiran dan perasaannya diletakkan dalam tuntunan firman Tuhan. Ada banyak sisi kehidupan yang harus rela dikoreksi oleh firman Tuhan. Hanya dengan demikian maka gereja akan memancarkan terang Kristus yang ajaib itu. Kasih persaudaraan terus dibangun dalam terang Kristus. Praktik hidup bermasyarakat perlu dilandasi dengan kasih kepada semua orang. Praktik hidup yang terus menerus dalam terang Kristus akan menjadi kesaksian bagi masyarakat sekitar gereja. Jikalau banyak orang diberkati oleh kehadiran gereja, maka mereka akan lebih mudah melihat Kristus yang dipercaya oleh orang Kristen. (LB)

Anugerah Dan KekudusanIbrani 12:1-17

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Ibrani 12:14

Orang yang hidup dalam kekudusan tak akan

pernah dilupakan Tuhan.

Generasi muda menjaga kekudusan hidup mereka.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Ekklesia1 Petrus 2:5-10

...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. I Petrus 2:9

Orang percaya dipanggil menjadi berkat.

Kesaksian orang Kristen di lingkungan masyarakat masing-masing.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 21 juli 2015senin, 20 juli 2015 Pengkhotbah 7-9 Pengkhotbah 10-12

Page 24: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Siapa orang yang tidak senang jika dapat menikmati hidup berkecukupan atau berkelimpahan? Setiap orang pasti mendambakannya. Hidup dalam kekurangan sungguh menderita. Sebuah kesaksian seorang anak Tuhan pada masa kecilnya hidup menderita karena usaha orangtuanya bangkrut. Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja, orang tuanya harus menjual dulu barang seadanya yang masih dimiliki. Beruntung ada keluarga yang membantu sehingga dapat bangkit kembali. Betapa mengagumkan kehidupan jemaat mula-mula di Yerusalem oleh karena karya Roh Kudus yang luar biasa. Mereka hidup dalam kebersamaan yang indah, sehati dan sejiwa. Hati orang-orang kaya tidak lagi berfokus pada kekayaannya tetapi kepada jiwa-jiwa yang menderita. Yang kaya menjual tanahnya atau ladangnya untuk dibagikan kepada yang miskin. Jika demikian, pernyataan Yesus bahwa orang kaya sulit masuk Kerajaan Surga tidak berlaku bagi mereka.

Betapa limpahnya kasih karunia yang diterima oleh jemaat mula-mula di Yerusalem. Yang kaya hatinya dipenuhi kasih, kemurahan dan ketulusan. Yang miskin memperoleh sejahtera, kebutuhan hidup terpenuhi. Baik yang memberi maupun yang menerima sama-sama bersukacita karena yang kaya memberi dengan motivasi yang murni dan yang miskin tidak perlu meminta-minta. Para rasul dapat mengatur keuangan dengan baik sehingga orang-orang percaya di Yerusalem pada waktu itu tidak ada seorang pun yang mengalami kekurangan. Mari kita belajar dari kehidupan jemaat mula-mula supaya kasih karunia Tuhan melimpah dalam hidup kita sebagai saudara seiman. (LL)

Saat terus-menerus mencapai keberhasilan dalam tugas pelayanan rohani, ada satu bahaya yang mengintai yaitu kesombongan. Tidak sedikit pelayan Tuhan bahkan hamba Tuhan yang memulai pelayanan dengan kerendahan hati, bergantung kepada Tuhan namun seiring berjalannya waktu mulai mengandalkan pengalaman, bakat dan kepiawaian diri sendiri. Merasa tidak perlu rekan sekerja lain bahkan tidak lagi bergantung pada Tuhan. “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan,” kata kitab Amsal (Amsal 18:12). Tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan. Itu sebabnya, musuh utama orang yang terlibat dalam pelayanan rohani adalah dirinya sendiri. Seseorang harus terus menerus menghayati bahwa jikalau bisa melayani Tuhan itu adalah anugerah-Nya. Bukan semata-mata kita penting atau karena Tuhan butuh kita, tetapi karena kemurahan-Nya semata-mata. Rasul Paulus seorang pelayan Tuhan yang sangat luas pengaruh pelayanannya. Banyak orang diberkati dari pelayanannya. Akibatnya, orang-orang mengaguminya secara berlebihan. Bahkan ada yang menyanjung dan mengidolakannya. Puji Tuhan, Rasul Paulus tidak terlena dan menikmati sanjungan-sanjungan manusia. Kita harus berhati-hati terhadap sanjungan manusia yang dapat berubah menjadi pencobaan jika kita mulai merasa layak menerima kemuliaan dalam pelayanan. Ingat bahwa kemuliaan hanya milik Tuhan Yesus Kristus! Paulus sadar siapa dirinya. Allah saja yang memampukan dan Roh-Nya yang menghidupkan pelayanannya. Itulah sikap rendah hati seorang pelayan yang akan terus dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus. (LB)

Kasih Karunia MelimpahKisah Para Rasul 4:32-37

….mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Kisah Para Rasul 4:33

Jika Roh Kudus berkarya, kasih karunia melimpah.

Setiap gereja Tuhan dapat meneladani jemaat mula-mula.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Anugerah Dan Pelayanan2 Korintus 3:1-6

Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

2 Korintus 3:5b

Anugerah Allah memanggil seseorang untuk dipakai

menjadi alat-Nya.

Kerjasama tim pelayanan di gereja agar nama Tuhan Yesus makin dimuliakan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 23 juli 2015rabu, 22 juli 2015 Kidung 1-4 Kidung 5-6

Page 25: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Siapa orang yang tidak senang jika dapat menikmati hidup berkecukupan atau berkelimpahan? Setiap orang pasti mendambakannya. Hidup dalam kekurangan sungguh menderita. Sebuah kesaksian seorang anak Tuhan pada masa kecilnya hidup menderita karena usaha orangtuanya bangkrut. Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja, orang tuanya harus menjual dulu barang seadanya yang masih dimiliki. Beruntung ada keluarga yang membantu sehingga dapat bangkit kembali. Betapa mengagumkan kehidupan jemaat mula-mula di Yerusalem oleh karena karya Roh Kudus yang luar biasa. Mereka hidup dalam kebersamaan yang indah, sehati dan sejiwa. Hati orang-orang kaya tidak lagi berfokus pada kekayaannya tetapi kepada jiwa-jiwa yang menderita. Yang kaya menjual tanahnya atau ladangnya untuk dibagikan kepada yang miskin. Jika demikian, pernyataan Yesus bahwa orang kaya sulit masuk Kerajaan Surga tidak berlaku bagi mereka.

Betapa limpahnya kasih karunia yang diterima oleh jemaat mula-mula di Yerusalem. Yang kaya hatinya dipenuhi kasih, kemurahan dan ketulusan. Yang miskin memperoleh sejahtera, kebutuhan hidup terpenuhi. Baik yang memberi maupun yang menerima sama-sama bersukacita karena yang kaya memberi dengan motivasi yang murni dan yang miskin tidak perlu meminta-minta. Para rasul dapat mengatur keuangan dengan baik sehingga orang-orang percaya di Yerusalem pada waktu itu tidak ada seorang pun yang mengalami kekurangan. Mari kita belajar dari kehidupan jemaat mula-mula supaya kasih karunia Tuhan melimpah dalam hidup kita sebagai saudara seiman. (LL)

Saat terus-menerus mencapai keberhasilan dalam tugas pelayanan rohani, ada satu bahaya yang mengintai yaitu kesombongan. Tidak sedikit pelayan Tuhan bahkan hamba Tuhan yang memulai pelayanan dengan kerendahan hati, bergantung kepada Tuhan namun seiring berjalannya waktu mulai mengandalkan pengalaman, bakat dan kepiawaian diri sendiri. Merasa tidak perlu rekan sekerja lain bahkan tidak lagi bergantung pada Tuhan. “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan,” kata kitab Amsal (Amsal 18:12). Tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan. Itu sebabnya, musuh utama orang yang terlibat dalam pelayanan rohani adalah dirinya sendiri. Seseorang harus terus menerus menghayati bahwa jikalau bisa melayani Tuhan itu adalah anugerah-Nya. Bukan semata-mata kita penting atau karena Tuhan butuh kita, tetapi karena kemurahan-Nya semata-mata. Rasul Paulus seorang pelayan Tuhan yang sangat luas pengaruh pelayanannya. Banyak orang diberkati dari pelayanannya. Akibatnya, orang-orang mengaguminya secara berlebihan. Bahkan ada yang menyanjung dan mengidolakannya. Puji Tuhan, Rasul Paulus tidak terlena dan menikmati sanjungan-sanjungan manusia. Kita harus berhati-hati terhadap sanjungan manusia yang dapat berubah menjadi pencobaan jika kita mulai merasa layak menerima kemuliaan dalam pelayanan. Ingat bahwa kemuliaan hanya milik Tuhan Yesus Kristus! Paulus sadar siapa dirinya. Allah saja yang memampukan dan Roh-Nya yang menghidupkan pelayanannya. Itulah sikap rendah hati seorang pelayan yang akan terus dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus. (LB)

Kasih Karunia MelimpahKisah Para Rasul 4:32-37

….mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Kisah Para Rasul 4:33

Jika Roh Kudus berkarya, kasih karunia melimpah.

Setiap gereja Tuhan dapat meneladani jemaat mula-mula.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Anugerah Dan Pelayanan2 Korintus 3:1-6

Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

2 Korintus 3:5b

Anugerah Allah memanggil seseorang untuk dipakai

menjadi alat-Nya.

Kerjasama tim pelayanan di gereja agar nama Tuhan Yesus makin dimuliakan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 23 juli 2015rabu, 22 juli 2015 Kidung 1-4 Kidung 5-6

Page 26: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Sepasang suami istri bersitegang saling menyatakan siapa yang paling berjasa ketika kedua anak mereka berhasil dalam studi dan kariernya. Sang suami berkata bahwa dialah yang paling berjasa karena ia yang bekerja menghasilkan uang. Istrinya juga berkata bahwa dialah yang paling berjasa karena ia yang mendidik kedua anak mereka. Siapa yang benar? Yang benar adalah bahwa Tuhanlah yang membuat anak-anak mereka berhasil. Ayah dan ibu hanyalah alat-alat di tangan Tuhan untuk memelihara, membesarkan dan mendidik anak-anak. Tuhan Yesus Kristus sedang mengajar murid-murid-Nya beberapa prinsip hidup sebagai hamba-hamba Allah. Pertama, mengutamakan kewajiban. Hamba-hamba Allah tidak boleh mengutamakan hak mereka lebih dulu. Yang lebih utama adalah kewajiban mereka yang harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hati. Kedua, kerendahan hati. Seorang hamba tidak lebih tinggi dari tuannya. Ia harus dengan rendah hati melayani tuannya. Tanpa kerendahan hati tidak akan ada pelayanan yang berkenan di hati tuannya. Ketiga, siap dilupakan bagi kemuliaan tuannya. Seorang hamba Allah harus bekerja keras bagi kepentingan-Nya dan bagi kemuliaan-Nya. Ia tidak boleh mencuri kemuliaan Allah bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, jika kita mencapai prestasi tertentu dalam bisnis atau pelayanan, mari kita miliki ketiga prinsip di atas. Kita akan terus mengutamakan kewajiban kita, karena hak kita telah disediakan dan dijamin oleh Tuhan. Kita pun harus bekerja dan melayani dengan penuh keendahan hati. Akhirnya, kita hanya mengutamakan kemuliaan Tuhan, bukan kemuliaan diri kita sendiri. (PF)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Bagi kemuliaan-NyaLukas 17:7-10

Kami adalah hamba-hamba yangtidak berguna; ...

Lukas 17:10

Orang yang berhati hambapasti berkenan kepada Tuhan.

Semua orang percaya memiliki hati hamba.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 25 juli 2015jumat, 24 juli 2015

Pada zaman Perjanjian Lama, hanya keturunan orang Lewi yang boleh melayani Tuhan di Kemah Suci. Musa dan Harun adalah keturunan Lewi. Musa dipanggil Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan dan Harun dipilih Tuhan menjadi imam besar. Hanya imam besar yang boleh masuk ke ruang maha kudus. Setelah Harun mati, keturunannyalah yang menggantikan. Orang Lewi ditetapkan Tuhan sebagai imam dan dikhususkan untuk melakukan pekerjaan membongkar atau memasang dan memelihara Kemah Suci termasuk seluruh perangkatnya. Orang Lewi juga yang diberi tugas melayani Tuhan di dalam penyelenggaraan kebaktian (Bilangan 1:51, 53; Ulangan 18:7). Namun sekarang kita mempunyai Imam Besar Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus yang menjadi kepala Rumah Allah dan yang telah mempersembahkan diri-Nya sendiri (Ibrani 9:25, 10:21). Itu sebabnya, bukan hanya orang Lewi yang boleh melayani-Nya, tetapi setiap umat Tuhan adalah imam-imam yang dikuduskan dan dilayakkan untuk melayani-Nya. Tuhan Yesus adalah batu penjuru dan kita dijadikan batu hidup yang dipakai untuk pembangunan rumah rohani. Kita telah dibawa kepada terang-Nya yang ajaib untuk memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar. Oleh belas kasihan Allah, kita dipilih menjadi umat Allah yang dipakai untuk melayani-Nya. Ini adalah anguerah yang besar!

Mari kita sambut anugerah yang besar itu dengan memberikan seluruh hidup kita untuk melayani-Nya. Ada banyak pelayanan yang dapat kita lakukan. Selama masih ada kesempatan gunakan dengan baik supaya hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita dan nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita. (LL)

Dilayakkan Untuk Melayani-Nya1 Petrus 2:5-10

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.1 Petrus 2:9

Hidup yang berarti adalah hidup yang dipakai Tuhan.

Pakailah hidupku menjadi alat-Mu, ya Tuhan.

Kidung 7-8 Yesaya 1-2

Page 27: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Sepasang suami istri bersitegang saling menyatakan siapa yang paling berjasa ketika kedua anak mereka berhasil dalam studi dan kariernya. Sang suami berkata bahwa dialah yang paling berjasa karena ia yang bekerja menghasilkan uang. Istrinya juga berkata bahwa dialah yang paling berjasa karena ia yang mendidik kedua anak mereka. Siapa yang benar? Yang benar adalah bahwa Tuhanlah yang membuat anak-anak mereka berhasil. Ayah dan ibu hanyalah alat-alat di tangan Tuhan untuk memelihara, membesarkan dan mendidik anak-anak. Tuhan Yesus Kristus sedang mengajar murid-murid-Nya beberapa prinsip hidup sebagai hamba-hamba Allah. Pertama, mengutamakan kewajiban. Hamba-hamba Allah tidak boleh mengutamakan hak mereka lebih dulu. Yang lebih utama adalah kewajiban mereka yang harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hati. Kedua, kerendahan hati. Seorang hamba tidak lebih tinggi dari tuannya. Ia harus dengan rendah hati melayani tuannya. Tanpa kerendahan hati tidak akan ada pelayanan yang berkenan di hati tuannya. Ketiga, siap dilupakan bagi kemuliaan tuannya. Seorang hamba Allah harus bekerja keras bagi kepentingan-Nya dan bagi kemuliaan-Nya. Ia tidak boleh mencuri kemuliaan Allah bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, jika kita mencapai prestasi tertentu dalam bisnis atau pelayanan, mari kita miliki ketiga prinsip di atas. Kita akan terus mengutamakan kewajiban kita, karena hak kita telah disediakan dan dijamin oleh Tuhan. Kita pun harus bekerja dan melayani dengan penuh keendahan hati. Akhirnya, kita hanya mengutamakan kemuliaan Tuhan, bukan kemuliaan diri kita sendiri. (PF)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Bagi kemuliaan-NyaLukas 17:7-10

Kami adalah hamba-hamba yangtidak berguna; ...

Lukas 17:10

Orang yang berhati hambapasti berkenan kepada Tuhan.

Semua orang percaya memiliki hati hamba.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 25 juli 2015jumat, 24 juli 2015

Pada zaman Perjanjian Lama, hanya keturunan orang Lewi yang boleh melayani Tuhan di Kemah Suci. Musa dan Harun adalah keturunan Lewi. Musa dipanggil Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan dan Harun dipilih Tuhan menjadi imam besar. Hanya imam besar yang boleh masuk ke ruang maha kudus. Setelah Harun mati, keturunannyalah yang menggantikan. Orang Lewi ditetapkan Tuhan sebagai imam dan dikhususkan untuk melakukan pekerjaan membongkar atau memasang dan memelihara Kemah Suci termasuk seluruh perangkatnya. Orang Lewi juga yang diberi tugas melayani Tuhan di dalam penyelenggaraan kebaktian (Bilangan 1:51, 53; Ulangan 18:7). Namun sekarang kita mempunyai Imam Besar Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus yang menjadi kepala Rumah Allah dan yang telah mempersembahkan diri-Nya sendiri (Ibrani 9:25, 10:21). Itu sebabnya, bukan hanya orang Lewi yang boleh melayani-Nya, tetapi setiap umat Tuhan adalah imam-imam yang dikuduskan dan dilayakkan untuk melayani-Nya. Tuhan Yesus adalah batu penjuru dan kita dijadikan batu hidup yang dipakai untuk pembangunan rumah rohani. Kita telah dibawa kepada terang-Nya yang ajaib untuk memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar. Oleh belas kasihan Allah, kita dipilih menjadi umat Allah yang dipakai untuk melayani-Nya. Ini adalah anguerah yang besar!

Mari kita sambut anugerah yang besar itu dengan memberikan seluruh hidup kita untuk melayani-Nya. Ada banyak pelayanan yang dapat kita lakukan. Selama masih ada kesempatan gunakan dengan baik supaya hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita dan nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita. (LL)

Dilayakkan Untuk Melayani-Nya1 Petrus 2:5-10

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.1 Petrus 2:9

Hidup yang berarti adalah hidup yang dipakai Tuhan.

Pakailah hidupku menjadi alat-Mu, ya Tuhan.

Kidung 7-8 Yesaya 1-2

Page 28: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong. Ada seorang turis Belanda yang kehilangan tas berikut paspor dan seluruh uangnya di sebuah kota di Jawa Tengah. Ia berencana melapor ke Kedutaan Besar Belanda di Jakarta untuk dipulangkan ke Belanda. Namun tak ada biaya tiket bus ke Jakarta. Dalam kebingungan ia ditolong oleh seoang warga kota yang membelikannya tiket bus ke Jakarta. Beberapa bulan kemudian, sang penolong mendapat telepon dari turis tersebut, dan bermurah hati menyediakan beasiswa bagi ketiga anaknya untuk melanjutkan studi di Belanda. Ketika Daud dalam kesulitan, ada orang-orang yang digerakkan TUHAN untuk menolongnya. Salah satu di antaranya adalah Barzilai. Ia pernah mengiringi Daud saat menyeberang Sungai Yordan (2 Samuel 19:31), bahkan walaupun usianya sudah lanjut ia menyediakan makanan bagi Daud dan rombongannya (2 Samuel 19:32). Barzilai memang orang kaya, tetapi ia murah hati. Barzilai berbeda dengan Nabal. Nabal juga kaya tetapi ia kikir (1 Samuel 25:1-11).Tidak otomatis bahwa orang yang kaya pasti akan bermurah hati menolong orang lain. Itulah sebabnya Daud mengingatkan Salomo, putranya yang menggantikannya sebagai raja agar menunjukkan kemurahan hati kepada anak-anak Barzilai.

Orang yang murah hati pasti akan mendapatkan kemurahan hati pula. Yesus Kristus berkata bahwa apa yang kita ingin orang lain lakukan kepada kita, kita harus melakukannya kepada mereka (Matius 7:12). Jika kita ingin orang bermurah hati kepada kita, mari kita lakukan terlebih dahulu bermurah hati kepada orang lain. (PF)

Seorang pimpinan sebuah perusahaan terpaksa mengeluarkan karyawan yang telah bekerja lebih dari lima belas tahun. Sang karyawan memulai karier sebagai orang yang tidak bisa apa-apa, namun beroleh kemurahan dari sang pimpinan. Dia dibimbing dan diberikan pelatihan, kemudian diberi kepercayaan. Prestasi kerjanya mulai berkembang baik. Namun, sifatnya kemudian berubah. Semula dia rendah hati tetapi berubah menjadi sombong. Ia mengukur setiap tugasnya dengan imbalan yang dituntutnya. Terkadang permintaannya berlebih-lebihan karena merasa dirinya seorang yang ahli dan dibutuhkan oleh perusahaan. Dia selalu iri terhadap karyawan baru. Ada orang yang justru menjadi “pengganggu” di perusahaan tempatnya bekerja. Ia menjadi pembuat keresahan, suka mengadu domba, bahkan merugikan perusahaan.

Kisah dalam renungan ini diawali dengan kesepakatan upah dalam bekerja. Sang tuan memberikan upah yang standar untuk satu hari kerja. Sang tuan seorang yang baik. Ia memberikan hak karyawan tidak di bawah standar. Jika Saudara sebagai majikan, teladani sang tuan seperti dalam kisah renungan hari ini. Namun, ternyata sang tuan bukan hanya baik tetapi juga murah hati. Dia mempekerjakan karyawan lain yang waktu kerjanya lebih pendek tetapi diberikan gaji sama dengan gaji standar satu hari kerja. Tentu saja sang tuan memiliki kebebasan mutlak untuk memberikan upah kepada yang dikehendakinya. Bagaimana sikap Saudara sebagai pekerja? Orang Kristen bisa lupa, jika mereka bekerja dan menerima upah itu adalah kemurahan. Kita tidak punya hak untuk iri hati dan bersungut-sungut. Justru kita perlu bersyukur karena kemurahan yang kita terima itu adalah anugerah Tuhan. (LB)

Kemurahan Hati1 Raja-raja 2:1-12

Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. ...1 Raja-raja 2:7

Orang yang murah hati sesuai dengan hati Bapa.

Orang-orang Kristenselalu bermurah hati.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Anugerah Dan KerjaMatius 20:1-16

Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

Matius 20:15b

Orang yang tahu bersyukur akan memiliki kualitas dalam bekerja.

Integritas orang Kriten dalam dunia kerja.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 27 juli 2015minggu, 26 juli 2015 Yesaya 3-5 Yesaya 6-8

Page 29: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong. Ada seorang turis Belanda yang kehilangan tas berikut paspor dan seluruh uangnya di sebuah kota di Jawa Tengah. Ia berencana melapor ke Kedutaan Besar Belanda di Jakarta untuk dipulangkan ke Belanda. Namun tak ada biaya tiket bus ke Jakarta. Dalam kebingungan ia ditolong oleh seoang warga kota yang membelikannya tiket bus ke Jakarta. Beberapa bulan kemudian, sang penolong mendapat telepon dari turis tersebut, dan bermurah hati menyediakan beasiswa bagi ketiga anaknya untuk melanjutkan studi di Belanda. Ketika Daud dalam kesulitan, ada orang-orang yang digerakkan TUHAN untuk menolongnya. Salah satu di antaranya adalah Barzilai. Ia pernah mengiringi Daud saat menyeberang Sungai Yordan (2 Samuel 19:31), bahkan walaupun usianya sudah lanjut ia menyediakan makanan bagi Daud dan rombongannya (2 Samuel 19:32). Barzilai memang orang kaya, tetapi ia murah hati. Barzilai berbeda dengan Nabal. Nabal juga kaya tetapi ia kikir (1 Samuel 25:1-11).Tidak otomatis bahwa orang yang kaya pasti akan bermurah hati menolong orang lain. Itulah sebabnya Daud mengingatkan Salomo, putranya yang menggantikannya sebagai raja agar menunjukkan kemurahan hati kepada anak-anak Barzilai.

Orang yang murah hati pasti akan mendapatkan kemurahan hati pula. Yesus Kristus berkata bahwa apa yang kita ingin orang lain lakukan kepada kita, kita harus melakukannya kepada mereka (Matius 7:12). Jika kita ingin orang bermurah hati kepada kita, mari kita lakukan terlebih dahulu bermurah hati kepada orang lain. (PF)

Seorang pimpinan sebuah perusahaan terpaksa mengeluarkan karyawan yang telah bekerja lebih dari lima belas tahun. Sang karyawan memulai karier sebagai orang yang tidak bisa apa-apa, namun beroleh kemurahan dari sang pimpinan. Dia dibimbing dan diberikan pelatihan, kemudian diberi kepercayaan. Prestasi kerjanya mulai berkembang baik. Namun, sifatnya kemudian berubah. Semula dia rendah hati tetapi berubah menjadi sombong. Ia mengukur setiap tugasnya dengan imbalan yang dituntutnya. Terkadang permintaannya berlebih-lebihan karena merasa dirinya seorang yang ahli dan dibutuhkan oleh perusahaan. Dia selalu iri terhadap karyawan baru. Ada orang yang justru menjadi “pengganggu” di perusahaan tempatnya bekerja. Ia menjadi pembuat keresahan, suka mengadu domba, bahkan merugikan perusahaan.

Kisah dalam renungan ini diawali dengan kesepakatan upah dalam bekerja. Sang tuan memberikan upah yang standar untuk satu hari kerja. Sang tuan seorang yang baik. Ia memberikan hak karyawan tidak di bawah standar. Jika Saudara sebagai majikan, teladani sang tuan seperti dalam kisah renungan hari ini. Namun, ternyata sang tuan bukan hanya baik tetapi juga murah hati. Dia mempekerjakan karyawan lain yang waktu kerjanya lebih pendek tetapi diberikan gaji sama dengan gaji standar satu hari kerja. Tentu saja sang tuan memiliki kebebasan mutlak untuk memberikan upah kepada yang dikehendakinya. Bagaimana sikap Saudara sebagai pekerja? Orang Kristen bisa lupa, jika mereka bekerja dan menerima upah itu adalah kemurahan. Kita tidak punya hak untuk iri hati dan bersungut-sungut. Justru kita perlu bersyukur karena kemurahan yang kita terima itu adalah anugerah Tuhan. (LB)

Kemurahan Hati1 Raja-raja 2:1-12

Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. ...1 Raja-raja 2:7

Orang yang murah hati sesuai dengan hati Bapa.

Orang-orang Kristenselalu bermurah hati.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Anugerah Dan KerjaMatius 20:1-16

Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

Matius 20:15b

Orang yang tahu bersyukur akan memiliki kualitas dalam bekerja.

Integritas orang Kriten dalam dunia kerja.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 27 juli 2015minggu, 26 juli 2015 Yesaya 3-5 Yesaya 6-8

Page 30: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Dalam hidup ini terkadang kita diperhadapkan pada satu situasi dan kondisi yang membuat kita tak berdaya. Kita menjadi bingung dan tidak tahu keputusan seperti apa yang harus kita ambil supaya tidak salah. Ketika Salomo diangkat menjadi raja, hal pertama yang dilakukan oleh Daud, ayahnya adalah menyuruh imam Zadok dan nabi Natan mengurapi Salomo sama seperti yang pernah ia alami ketika diurapi oleh nabi Samuel. Daud berharap Roh Allah tinggal di dalam Salomo sehingga Salomo bisa mengikuti jejaknya. Sebelum meninggal, Daud memberikan pesan-pesan penting agar Salomo setia, takut dan taat pada Tuhan serta bertindak bijaksana (1 Raja-raja 2:1-6).

Mengemban tugas sebagai raja, bukan hal yang mudah bagi Salomo yang saat itu masih sangat muda dan belum berpengalaman. Ia merasa gentar apakah mampu memimpin bangsa Israel yang besar dan banyak jumlahnya. Apa yang dilakukan Salomo? Ia hanya meminta "hati yang faham menimbang perkara untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat", maka Tuhan pun mengaruniakan hati yang penuh hikmat dan pengertian. Hikmat Salomo nampak ketika ia memutuskan sebuah perkara tentang dua perempuan yang memperebutkan bayi mereka. Nama Salomo begitu tersohor karena hikmatnya. Ia memimpin kerajaan Israel dengan bijaksana. Oleh hikmat Tuhan, Salomo mampu menjawab segala pertanyaan yang diajukan Ratu Syeba (1 Raja-raja 10:3). Kita juga dapat memohon karunia hikmat kepada Tuhan supaya hati dan akal budi kita diterangi oleh Roh-Nya. Dengan demikian kita dapat mengambil setiap keputusan dengan benar dan bijaksana sehingga kita tidak salah langkah dan tidak menyesal di kemudian hari. (LL)

Apa hubungan kerendahan hati dengan kesejahteraan berlimpah dan mewarisi negeri? Sepertinya tidak ada kaitannya, apa lagi dengan mewarisi negeri. Semua kekayaan alam, kemakmuran yang berlimpah-limpah, kehormatan dan jabatan dalam pemerintahan yang ada dalam negeri Indonesia ini, sudah bukan menjadi rahasia lagi, bahwa semuanya itu hanya dinikmati oleh sebagian besar orang-orang yang curang, korupsi, menerima suap, kolusi dan nepotisme. Mereka adalah golongan orang fasik yang bergembira dengan kesejahteraan semu. Terhadap mereka ini kita diminta oleh Tuhan supaya jangan marah dan iri karena mereka segera lisut dan layu seperti rumput. Artinya, semua yang dimiliki itu hanya dinikmati sekejap saja dan kemudian lenyap apalagi dengan sikapnya yang sombong. Jadi sia-sialah jika kita menaruh perhatian terhadap mereka dengan hati yang panas.

Berhenti marah dan tinggalkanlah panas hati agar kita bisa merendahkan hati untuk berdiam diri di hadapan Tuhan dan tidak terbawa oleh arus kejahatan. Sebab apabila kita berbuat jahat, kita tak ada bedanya dengan orang fasik yang akan dilenyapkan. Bagi orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Tuhan senang dengan orang yang rendah hati (Amsal 3:34). Ia akan memunculkan kebenaran untuk menerangi jalan hidup orang yang rendah hati agar ia menjadi pewaris negeri yang tidak fana tetapi negeri kekal yang tak akan pernah lisut dan layu dari keabadian, sebab negeri itu adalah Kera-jaan Sorga yang berlimpah-ruah dengan kegembiraan dan kesejahteraan.

Mari kita rendahkanlah hati di hadapan Tuhan dan percaya kepada-Nya, maka Ia akan memberikan apa yang menjadi keinginan hati kita dalam hidup ini. Selama kita berkenan merendahkan hati, maka Dia juga memperkenankan kehendak dan berkat-Nya yang melimpah bagi kita dan keluarga. (SM)

Karunia Hikmat

Permulaan hikmatialah takut akan Tuhan.

Tuhan, karuniakanlah kepadaku hikmat supaya aku bertindak benar dan bijaksana.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Rendah Hati

Menjadi orang yang rendah hati lebih beruntung daripada menjadi

orang fasik tetapi buntung.

Setiap orang percaya tetap memiliki kerendahan hati.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 29 juli 2015selasa, 28 juli 2015

1 Raja-Raja 3:1-15

Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.Amsal 2:6

Mazmur 37:1-13

Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi n e g e r i d a n b e r g e m b i r a k a r e n a kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Mazmur 37:11

Yesaya 9-11 Yesaya 12-14

Page 31: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Dalam hidup ini terkadang kita diperhadapkan pada satu situasi dan kondisi yang membuat kita tak berdaya. Kita menjadi bingung dan tidak tahu keputusan seperti apa yang harus kita ambil supaya tidak salah. Ketika Salomo diangkat menjadi raja, hal pertama yang dilakukan oleh Daud, ayahnya adalah menyuruh imam Zadok dan nabi Natan mengurapi Salomo sama seperti yang pernah ia alami ketika diurapi oleh nabi Samuel. Daud berharap Roh Allah tinggal di dalam Salomo sehingga Salomo bisa mengikuti jejaknya. Sebelum meninggal, Daud memberikan pesan-pesan penting agar Salomo setia, takut dan taat pada Tuhan serta bertindak bijaksana (1 Raja-raja 2:1-6).

Mengemban tugas sebagai raja, bukan hal yang mudah bagi Salomo yang saat itu masih sangat muda dan belum berpengalaman. Ia merasa gentar apakah mampu memimpin bangsa Israel yang besar dan banyak jumlahnya. Apa yang dilakukan Salomo? Ia hanya meminta "hati yang faham menimbang perkara untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat", maka Tuhan pun mengaruniakan hati yang penuh hikmat dan pengertian. Hikmat Salomo nampak ketika ia memutuskan sebuah perkara tentang dua perempuan yang memperebutkan bayi mereka. Nama Salomo begitu tersohor karena hikmatnya. Ia memimpin kerajaan Israel dengan bijaksana. Oleh hikmat Tuhan, Salomo mampu menjawab segala pertanyaan yang diajukan Ratu Syeba (1 Raja-raja 10:3). Kita juga dapat memohon karunia hikmat kepada Tuhan supaya hati dan akal budi kita diterangi oleh Roh-Nya. Dengan demikian kita dapat mengambil setiap keputusan dengan benar dan bijaksana sehingga kita tidak salah langkah dan tidak menyesal di kemudian hari. (LL)

Apa hubungan kerendahan hati dengan kesejahteraan berlimpah dan mewarisi negeri? Sepertinya tidak ada kaitannya, apa lagi dengan mewarisi negeri. Semua kekayaan alam, kemakmuran yang berlimpah-limpah, kehormatan dan jabatan dalam pemerintahan yang ada dalam negeri Indonesia ini, sudah bukan menjadi rahasia lagi, bahwa semuanya itu hanya dinikmati oleh sebagian besar orang-orang yang curang, korupsi, menerima suap, kolusi dan nepotisme. Mereka adalah golongan orang fasik yang bergembira dengan kesejahteraan semu. Terhadap mereka ini kita diminta oleh Tuhan supaya jangan marah dan iri karena mereka segera lisut dan layu seperti rumput. Artinya, semua yang dimiliki itu hanya dinikmati sekejap saja dan kemudian lenyap apalagi dengan sikapnya yang sombong. Jadi sia-sialah jika kita menaruh perhatian terhadap mereka dengan hati yang panas.

Berhenti marah dan tinggalkanlah panas hati agar kita bisa merendahkan hati untuk berdiam diri di hadapan Tuhan dan tidak terbawa oleh arus kejahatan. Sebab apabila kita berbuat jahat, kita tak ada bedanya dengan orang fasik yang akan dilenyapkan. Bagi orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Tuhan senang dengan orang yang rendah hati (Amsal 3:34). Ia akan memunculkan kebenaran untuk menerangi jalan hidup orang yang rendah hati agar ia menjadi pewaris negeri yang tidak fana tetapi negeri kekal yang tak akan pernah lisut dan layu dari keabadian, sebab negeri itu adalah Kera-jaan Sorga yang berlimpah-ruah dengan kegembiraan dan kesejahteraan.

Mari kita rendahkanlah hati di hadapan Tuhan dan percaya kepada-Nya, maka Ia akan memberikan apa yang menjadi keinginan hati kita dalam hidup ini. Selama kita berkenan merendahkan hati, maka Dia juga memperkenankan kehendak dan berkat-Nya yang melimpah bagi kita dan keluarga. (SM)

Karunia Hikmat

Permulaan hikmatialah takut akan Tuhan.

Tuhan, karuniakanlah kepadaku hikmat supaya aku bertindak benar dan bijaksana.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Rendah Hati

Menjadi orang yang rendah hati lebih beruntung daripada menjadi

orang fasik tetapi buntung.

Setiap orang percaya tetap memiliki kerendahan hati.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 29 juli 2015selasa, 28 juli 2015

1 Raja-Raja 3:1-15

Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.Amsal 2:6

Mazmur 37:1-13

Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi n e g e r i d a n b e r g e m b i r a k a r e n a kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Mazmur 37:11

Yesaya 9-11 Yesaya 12-14

Page 32: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Sejak penciptaan dan sejak manusia belum jatuh dalam dosa, Allah telah menetapkan Adam Hawa untuk bekerja. Artinya, waktu dalam hidup mereka diisi dengan aktivitas. Manusia diciptakan bukan untuk bermalas-malasan atau melakukan banyak urusan yang sia-sia. Orang yang bekerja akan melatih diri sendiri menjadi tertib dan bertanggung jawab atas hidup yang Tuhan berikan. Pemahaman iman yang keliru bisa berdampak pada pandangan terhadap kerja. Orang berpikir yang penting kegiatan rohani seperti menyanyi dan berdoa, baca firman Tuhan sudah cukup. Lebih parah lagi, orang Kristen beraktivitas atau sibuk melayani di gereja sebagai alasan untuk menghindar dari kerja. Hal demikian adalah sikap yang tidak benar. Ada juga orang yang menganggap kerja adalah beban berat, sehingga tidak melakukan tugasnya dengan sukacita. Apabila beban kerja dianggap berat, dapat membuatnya mudah emosi dan apabila tidak ada yang mengawasi, akan tergoda untuk bekerja asal-asalan. Hasilnya, mutu kerja menjadi buruk. Paulus memberi contoh kepada jemaat Tesalonika yang malas dan tidak bekerja. Paulus bekerja keras agar tidak menjadi beban bagi jemaat yang dilayani. Paulus menegur keras jika orang tidak mau bekerja jangan dia makan. Itu berarti, bekerja adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari hidup orang percaya. Memang Allah yang memanggil manusia untuk bekerja. Mari kita bekerja dengan sebaik-baiknya. Orang yang mengisi hari-harinya dengan bekerja secara bertanggungjawab akan menyenangkan hati Tuhan dan ada berkat Tuhan di balik jerih lelah pekerjaan setiap orang percaya. (LB)

Di beberapa kota di Indonesia belakangan ini banyak dibangun taman-taman kota yang indah. Sayangnya, taman-taman itu kemudian kurang terpelihara, sehingga banyak tanaman menjadi rusak, kotor, dan tempat itu tidak nyaman lagi. Biaya yang cukup besar yang telah dikucurkan oleh pemerintah daerah dan mitranya menjadi sia-sia. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia, bahwa mereka memperoleh karya pembenaran oleh karya Yesus Kristus yang telah disalibkan (ayat 1). Mereka telah menerima Roh Kudus karena pemberitaan Injil, dan mengalami kelahiran baru di dalam anugerah-Nya (ayat 2). Sayangnya, mereka yang tadinya memulai hidup dengan Roh tetapi mengakhirinya dengan daging. Artinya, semula menaati pimpinan Roh, tetapi kemudian hidup dalam hawa nafsu kedagingan. Tadinya anugerah, kini kembali kepada Taurat (ayat 4). Nampaknya ada jemaat di Galatia yang tidak suka menerima keselamatan dan pembenaran oleh Allah sebagai anugerah. Mereka lebih suka memperolehnya dengan usaha dan kerja keras mereka sendiri, padahal itu jelas tidak mungkin. Abraham pun, sebagai bapa orang beriman, dibenarkan karena anugerah, bukan karena melakukan hukum Taurat (ayat 6-7). Mari kita tidak membuat menjadi sia-sia anugerah Allah yang telah dinyatakan kepada kita. Dalam anugerah keselamatan atau pembenaran itu ada berkat-berkat Abraham yang disediakan Allah bagi kita yang percaya. Kerja keras dan kebaikan kita bukan lagi menjadi syarat pembenaran atau keselamatan, melainkan merupakan akibat dari keselamatan yang telah kita terima oleh iman. (PF)

Fokus Bekerja2 Tesalonika 3:7-13

Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. 2 Tesalonika 3:11

Bekerja akan membuahkan hasil yaitu menikmati berkat Tuhan.

Ketekunan kerja anak-anak Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Tidak Sia-siaGalatia 3:1-14

Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!

Galatia 3:4

Yesus mati sebagai Penebus dosa; jangan membuat karya-Nya

menjadi sia-sia!

Orang-orang Kristen yang masih hidup dalam daging, bukan dalam Roh.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 31 juli 2015kamis, 30 juli 2015 Yesaya 15-17 Yesaya 18-20

Page 33: 201507

Bacaan Alkitab Setahun

Sejak penciptaan dan sejak manusia belum jatuh dalam dosa, Allah telah menetapkan Adam Hawa untuk bekerja. Artinya, waktu dalam hidup mereka diisi dengan aktivitas. Manusia diciptakan bukan untuk bermalas-malasan atau melakukan banyak urusan yang sia-sia. Orang yang bekerja akan melatih diri sendiri menjadi tertib dan bertanggung jawab atas hidup yang Tuhan berikan. Pemahaman iman yang keliru bisa berdampak pada pandangan terhadap kerja. Orang berpikir yang penting kegiatan rohani seperti menyanyi dan berdoa, baca firman Tuhan sudah cukup. Lebih parah lagi, orang Kristen beraktivitas atau sibuk melayani di gereja sebagai alasan untuk menghindar dari kerja. Hal demikian adalah sikap yang tidak benar. Ada juga orang yang menganggap kerja adalah beban berat, sehingga tidak melakukan tugasnya dengan sukacita. Apabila beban kerja dianggap berat, dapat membuatnya mudah emosi dan apabila tidak ada yang mengawasi, akan tergoda untuk bekerja asal-asalan. Hasilnya, mutu kerja menjadi buruk. Paulus memberi contoh kepada jemaat Tesalonika yang malas dan tidak bekerja. Paulus bekerja keras agar tidak menjadi beban bagi jemaat yang dilayani. Paulus menegur keras jika orang tidak mau bekerja jangan dia makan. Itu berarti, bekerja adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari hidup orang percaya. Memang Allah yang memanggil manusia untuk bekerja. Mari kita bekerja dengan sebaik-baiknya. Orang yang mengisi hari-harinya dengan bekerja secara bertanggungjawab akan menyenangkan hati Tuhan dan ada berkat Tuhan di balik jerih lelah pekerjaan setiap orang percaya. (LB)

Di beberapa kota di Indonesia belakangan ini banyak dibangun taman-taman kota yang indah. Sayangnya, taman-taman itu kemudian kurang terpelihara, sehingga banyak tanaman menjadi rusak, kotor, dan tempat itu tidak nyaman lagi. Biaya yang cukup besar yang telah dikucurkan oleh pemerintah daerah dan mitranya menjadi sia-sia. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia, bahwa mereka memperoleh karya pembenaran oleh karya Yesus Kristus yang telah disalibkan (ayat 1). Mereka telah menerima Roh Kudus karena pemberitaan Injil, dan mengalami kelahiran baru di dalam anugerah-Nya (ayat 2). Sayangnya, mereka yang tadinya memulai hidup dengan Roh tetapi mengakhirinya dengan daging. Artinya, semula menaati pimpinan Roh, tetapi kemudian hidup dalam hawa nafsu kedagingan. Tadinya anugerah, kini kembali kepada Taurat (ayat 4). Nampaknya ada jemaat di Galatia yang tidak suka menerima keselamatan dan pembenaran oleh Allah sebagai anugerah. Mereka lebih suka memperolehnya dengan usaha dan kerja keras mereka sendiri, padahal itu jelas tidak mungkin. Abraham pun, sebagai bapa orang beriman, dibenarkan karena anugerah, bukan karena melakukan hukum Taurat (ayat 6-7). Mari kita tidak membuat menjadi sia-sia anugerah Allah yang telah dinyatakan kepada kita. Dalam anugerah keselamatan atau pembenaran itu ada berkat-berkat Abraham yang disediakan Allah bagi kita yang percaya. Kerja keras dan kebaikan kita bukan lagi menjadi syarat pembenaran atau keselamatan, melainkan merupakan akibat dari keselamatan yang telah kita terima oleh iman. (PF)

Fokus Bekerja2 Tesalonika 3:7-13

Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. 2 Tesalonika 3:11

Bekerja akan membuahkan hasil yaitu menikmati berkat Tuhan.

Ketekunan kerja anak-anak Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Tidak Sia-siaGalatia 3:1-14

Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!

Galatia 3:4

Yesus mati sebagai Penebus dosa; jangan membuat karya-Nya

menjadi sia-sia!

Orang-orang Kristen yang masih hidup dalam daging, bukan dalam Roh.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 31 juli 2015kamis, 30 juli 2015 Yesaya 15-17 Yesaya 18-20

Page 34: 201507

Anugerah Tuhan hari demi hari mengalir dari takhta-Nya kepada siapa saja yang hatinya percaya kepada Kristus sebagai Penyelamat dan Tuhan. Anugerah tidak saja menyelamatkan dan mengampuni, namun anugerah diberikan untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya. Suatu kehidupan yang dihidupkan dalam anugerah-Nya. Pada bagian ini kita akan belajar tentang kecukupan anugerah Tuhan yang secara khusus menyoroti beberapa ayat dari surat 1 Petrus pasal 5 sehubungan dengan kecukupan anugerah Tuhan. Latar belakang surat 1 Petrus pasal 5 adalah orang-orang Kristen pada waktu itu sedang be rada da lam pencobaan, penderitaan, dan kesulitan. Rasul Petrus menulis surat ini untuk menguatkan mereka dalam menghadapi ujian sebagai salah satu bagian kehidupan Kristen. Mereka seharusnya tidak berpikir hal tersebut sebagai sesuatu yang asing. Mereka harus ingat bahwa orang Kristen sebagai "orang asing" di dunia ini; seorang tentara yang s e d a n g b e r p e r a n g d a l a m pertempuran; seorang pelari yang da lam per lombaan sedang berjuang untuk mendapatkan hadiah. Semua analogi ini ditujukan kepada orang Kristen yang menun jukkan bahwa pencobaan, ujian dan kebutuhan untuk berjuang agar mendapatkan kemenangan akhir. Dengan

demikian, saat mereka menjumpai pencobaan-pencobaan, mereka mendapatkan sumber-sumber untuk memeranginya karena Tuhan telah membuat persediaan untuk m e n o l o n g m e r e k a d a l a m memenangkan peperangan dan menolong mereka dalam kesulitan mereka. Berikut ini ada tiga hal penting yang dapat kita pelajari.

1. Berkat Dalam Anugerah Tuhan Ada dua berkat anugerah Tuhan. Pertama, anugerah keselamatan. Tuhan memberikan keselamatan sehingga orang Kristen dimerdekakan dari semua dosa dan akibat dosa mereka. Setiap hutang mereka sudah dibayar oleh pengorbanan Kristus di kayu salib. Darah Kristus telah menghapus segala dosa mereka. Betapa luar biasanya anugerah Tuhan ini! Kedua, anugerah yang memampukan mereka hidup dalam kehendak Tuhan hari lepas hari. Tuhan memberikan kuasa kepada mereka untuk mengalahkan semua musuh kehidupan mereka sehingga mereka mengalami kemenangan bahkan lebih dari pemenang. Dalam hal ini Tuhan memberikan kuasa untuk menjagai mereka masing-masing sehingga mereka menang atas dosa hari lepas hari.

2. Sikap Terhadap Anugerah Tuhan

I Petrus 5:5 berkata: ”Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.

Page 35: 201507

Anugerah Tuhan hari demi hari mengalir dari takhta-Nya kepada siapa saja yang hatinya percaya kepada Kristus sebagai Penyelamat dan Tuhan. Anugerah tidak saja menyelamatkan dan mengampuni, namun anugerah diberikan untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya. Suatu kehidupan yang dihidupkan dalam anugerah-Nya. Pada bagian ini kita akan belajar tentang kecukupan anugerah Tuhan yang secara khusus menyoroti beberapa ayat dari surat 1 Petrus pasal 5 sehubungan dengan kecukupan anugerah Tuhan. Latar belakang surat 1 Petrus pasal 5 adalah orang-orang Kristen pada waktu itu sedang be rada da lam pencobaan, penderitaan, dan kesulitan. Rasul Petrus menulis surat ini untuk menguatkan mereka dalam menghadapi ujian sebagai salah satu bagian kehidupan Kristen. Mereka seharusnya tidak berpikir hal tersebut sebagai sesuatu yang asing. Mereka harus ingat bahwa orang Kristen sebagai "orang asing" di dunia ini; seorang tentara yang s e d a n g b e r p e r a n g d a l a m pertempuran; seorang pelari yang da lam per lombaan sedang berjuang untuk mendapatkan hadiah. Semua analogi ini ditujukan kepada orang Kristen yang menun jukkan bahwa pencobaan, ujian dan kebutuhan untuk berjuang agar mendapatkan kemenangan akhir. Dengan

demikian, saat mereka menjumpai pencobaan-pencobaan, mereka mendapatkan sumber-sumber untuk memeranginya karena Tuhan telah membuat persediaan untuk m e n o l o n g m e r e k a d a l a m memenangkan peperangan dan menolong mereka dalam kesulitan mereka. Berikut ini ada tiga hal penting yang dapat kita pelajari.

1. Berkat Dalam Anugerah Tuhan Ada dua berkat anugerah Tuhan. Pertama, anugerah keselamatan. Tuhan memberikan keselamatan sehingga orang Kristen dimerdekakan dari semua dosa dan akibat dosa mereka. Setiap hutang mereka sudah dibayar oleh pengorbanan Kristus di kayu salib. Darah Kristus telah menghapus segala dosa mereka. Betapa luar biasanya anugerah Tuhan ini! Kedua, anugerah yang memampukan mereka hidup dalam kehendak Tuhan hari lepas hari. Tuhan memberikan kuasa kepada mereka untuk mengalahkan semua musuh kehidupan mereka sehingga mereka mengalami kemenangan bahkan lebih dari pemenang. Dalam hal ini Tuhan memberikan kuasa untuk menjagai mereka masing-masing sehingga mereka menang atas dosa hari lepas hari.

2. Sikap Terhadap Anugerah Tuhan

I Petrus 5:5 berkata: ”Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.

Page 36: 201507

kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati.” Rasul Petrus sedang menulis bagi orang-orang Kristen yang telah menerima Kristus. Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati adalah mereka yang menyadari bahwa mereka tidak ada apa-apanya; yang menundukkan diri, tunduk kepada orang-orang yang tua dan yang merendahkan d i r i seorang terhadap yang lain. Kepada orang-o r a n g s e p e r t i i t u Tu h a n memberikan anugerah-Nya! Banyak orang yang telah menikmati anugerah Tuhan dalam hidup mereka. Mereka memiliki hidup berkemenangan, kuasa, dan berguna. Kemudian, berkat tersebut padam. Mengapa? Karena mereka menjadi congkak. Mereka tidak lagi menundukkan dirinya s a t u d e n g a n y a n g l a i n , menggantungkan pada diri sendiri dan memikirkan diri sendiri. Mereka tidak mau rendah hati. Tuhan selalu menentang orang yang congkak. Tuhan selalu memberikan anugerah bagi yang rendah hati seperti Rasul Petrus nasihatkan d a l a m 1 P e t r u s 5 : 6 , ”Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada

w a k t u n y a . ” Tu h a n a k a n meninggikan mereka tetapi mereka h a r u s m e r e n d a h k a n d i r i . Kerendahan hati menjadi salah satu karakter dalam kekristenan dan Tuhan memerintahkan setiap orang Kristen merendahkan hati. Setiap orang Kristen tidak ada apa-apanya. Segala sesuatu yang yang mereka mi l i k i – termasuk kehidupan itu sendiri – adalah anugerah Tuhan. Jika Tuhan masih m e m b e r i k a n k e h i d u p a n , kesehatan, kemampuan berpikir, k e m a m p u a n b e r b i c a r a , kemampuan mengasihi orang lain, memiliki pekerjaan – semuanya itu anugerah Tuhan. Jadi apa yang harus disombongkan? Rasul Petrus mena s i ha t i a ga r memaka i anugerah Tuhan untuk kemuliaan-Nya dan merendahkan diri mereka di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”

3. Tujuan Anugerah Tuhan 1 Petrus 5:10 berkata: “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan me lengkap i , meneguhkan , menguatkan, dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.” Keadaan mereka pada waktu itu memang sedang mengalami penderitaan, dan Petrus mengingatkan kepada mereka bahwa seluruh orang

Kristen di seluruh dunia juga mengalami penderitaan yang sama. Petrus menasihati agar mereka tidak melihat penderitaan tetapi melihat Allah, Sumber segala kasih karunia. Anugerah keselamatan (pengampunan-Nya atas dosa dan penopangan kuasa-Nya) telah membuat orang Kristen mendapatkan anugerah-Nya, kasih-Nya, pengampunan-Nya, dan perhatian-Nya dengan cuma-cuma. Semuanya berhubungan dengan keselamatan, pengharapan, dan kemenangan dari Tuhan untuk semua orang Kr isten yang terpanggil pada kemuliaan-Nya yang kekal. Dia mulai dengan menyelamatkan mereka dan Dia mengakhiri dengan kemuliaan-Nya yang kekal. Dalam penderitaan mereka tidak hanya dikuatkan namun juga dikasihi oleh Tuhan. Dengan demikian anugerah Allah benar-benar diberikan, seperti tertulis dalam 1 Petrus 5:12, ”Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah teguh d i d a l a m n y a ! ” A n u g e r a h k e s e l a m a t a n m e m b a w a p e n g a m p u n a n d o s a d a n konsekuensinya dan anugerah Tuhan juga memberikan suatu kehidupan Tuhan dalam diri mereka sehingga memampukan mereka

menyenangkan-Nya dari hari ke hari. Itu anugerah Tuhan yang akan dibawa dengan tubuh yang baru dan ciptaan yang baru pada pewahyuan Yesus saat Dia akan datang kembali. Bagaimana penerapannya dengan kita? Kita dapat memiliki anugerah yang cukup untuk menghadapi penderitaan. Tuhan memberikan kita kemampuan sehingga Tuhan dimuliakan asalkan kita dapat menggunakan anugerah-Nya dengan rendah hati. Melalui semua penderitaan Tuhan berjanji membawa kita pada kemuliaan-Nya yang kekal karena penderitaan akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan k i t a . R a s u l P e t r u s katakan,”Berdirilah teguh di dalamnya.” Berdiri teguh dalam anugerah. Bukan pada diri sendiri namun pada kuasa dan berkat yang penuh dari Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari dosa, yang memelihara kehidupan kita, yang akan membawa kita menuju surga, yang akan memberikan kita suatu tubuh baru. Selama masih menantikan kedatangan-Nya karakter dan kepribadian kita diperbarui sehingga menjadi seperti Yesus sehingga kita tidak bercacat saat Dia datang kembali. Akhirnya Kristus akan membawa kita dalam kehadiran-Nya untuk memberikan upah yang akan diberikan kepada kita yang telah menggunakan anugerah-Nya bagi kemuliaan Kristus tiap-tiap hari.

Page 37: 201507

kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati.” Rasul Petrus sedang menulis bagi orang-orang Kristen yang telah menerima Kristus. Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati adalah mereka yang menyadari bahwa mereka tidak ada apa-apanya; yang menundukkan diri, tunduk kepada orang-orang yang tua dan yang merendahkan d i r i seorang terhadap yang lain. Kepada orang-o r a n g s e p e r t i i t u Tu h a n memberikan anugerah-Nya! Banyak orang yang telah menikmati anugerah Tuhan dalam hidup mereka. Mereka memiliki hidup berkemenangan, kuasa, dan berguna. Kemudian, berkat tersebut padam. Mengapa? Karena mereka menjadi congkak. Mereka tidak lagi menundukkan dirinya s a t u d e n g a n y a n g l a i n , menggantungkan pada diri sendiri dan memikirkan diri sendiri. Mereka tidak mau rendah hati. Tuhan selalu menentang orang yang congkak. Tuhan selalu memberikan anugerah bagi yang rendah hati seperti Rasul Petrus nasihatkan d a l a m 1 P e t r u s 5 : 6 , ”Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada

w a k t u n y a . ” Tu h a n a k a n meninggikan mereka tetapi mereka h a r u s m e r e n d a h k a n d i r i . Kerendahan hati menjadi salah satu karakter dalam kekristenan dan Tuhan memerintahkan setiap orang Kristen merendahkan hati. Setiap orang Kristen tidak ada apa-apanya. Segala sesuatu yang yang mereka mi l i k i – termasuk kehidupan itu sendiri – adalah anugerah Tuhan. Jika Tuhan masih m e m b e r i k a n k e h i d u p a n , kesehatan, kemampuan berpikir, k e m a m p u a n b e r b i c a r a , kemampuan mengasihi orang lain, memiliki pekerjaan – semuanya itu anugerah Tuhan. Jadi apa yang harus disombongkan? Rasul Petrus mena s i ha t i a ga r memaka i anugerah Tuhan untuk kemuliaan-Nya dan merendahkan diri mereka di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”

3. Tujuan Anugerah Tuhan 1 Petrus 5:10 berkata: “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan me lengkap i , meneguhkan , menguatkan, dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.” Keadaan mereka pada waktu itu memang sedang mengalami penderitaan, dan Petrus mengingatkan kepada mereka bahwa seluruh orang

Kristen di seluruh dunia juga mengalami penderitaan yang sama. Petrus menasihati agar mereka tidak melihat penderitaan tetapi melihat Allah, Sumber segala kasih karunia. Anugerah keselamatan (pengampunan-Nya atas dosa dan penopangan kuasa-Nya) telah membuat orang Kristen mendapatkan anugerah-Nya, kasih-Nya, pengampunan-Nya, dan perhatian-Nya dengan cuma-cuma. Semuanya berhubungan dengan keselamatan, pengharapan, dan kemenangan dari Tuhan untuk semua orang Kr isten yang terpanggil pada kemuliaan-Nya yang kekal. Dia mulai dengan menyelamatkan mereka dan Dia mengakhiri dengan kemuliaan-Nya yang kekal. Dalam penderitaan mereka tidak hanya dikuatkan namun juga dikasihi oleh Tuhan. Dengan demikian anugerah Allah benar-benar diberikan, seperti tertulis dalam 1 Petrus 5:12, ”Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah teguh d i d a l a m n y a ! ” A n u g e r a h k e s e l a m a t a n m e m b a w a p e n g a m p u n a n d o s a d a n konsekuensinya dan anugerah Tuhan juga memberikan suatu kehidupan Tuhan dalam diri mereka sehingga memampukan mereka

menyenangkan-Nya dari hari ke hari. Itu anugerah Tuhan yang akan dibawa dengan tubuh yang baru dan ciptaan yang baru pada pewahyuan Yesus saat Dia akan datang kembali. Bagaimana penerapannya dengan kita? Kita dapat memiliki anugerah yang cukup untuk menghadapi penderitaan. Tuhan memberikan kita kemampuan sehingga Tuhan dimuliakan asalkan kita dapat menggunakan anugerah-Nya dengan rendah hati. Melalui semua penderitaan Tuhan berjanji membawa kita pada kemuliaan-Nya yang kekal karena penderitaan akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan k i t a . R a s u l P e t r u s katakan,”Berdirilah teguh di dalamnya.” Berdiri teguh dalam anugerah. Bukan pada diri sendiri namun pada kuasa dan berkat yang penuh dari Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari dosa, yang memelihara kehidupan kita, yang akan membawa kita menuju surga, yang akan memberikan kita suatu tubuh baru. Selama masih menantikan kedatangan-Nya karakter dan kepribadian kita diperbarui sehingga menjadi seperti Yesus sehingga kita tidak bercacat saat Dia datang kembali. Akhirnya Kristus akan membawa kita dalam kehadiran-Nya untuk memberikan upah yang akan diberikan kepada kita yang telah menggunakan anugerah-Nya bagi kemuliaan Kristus tiap-tiap hari.

Page 38: 201507

Lima belas bulan sudah Karen ada bersama kami, seorang bayi yang mungil dan kuat serta ajaib.

Penantian hampir 10 tahun… akhirnya Tuhan menjawab doa kami dengan luar biasa, Karen boleh hadir di tengah-tengah kami.

Saat kelahiran Karen, kami sungguh merasakan kebahagiaan yang luar biasa, tetapi ternyata masih ada cerita lain yang Tuhan hadirkan. Karen harus dirawat di NICU selama 40 hari untuk mengalami berbagai ujian yang sungguh membuat kami sangat syok, bahkan sepulangnya dari NICU kami masih harus membuat duplikasi NICU di rumah kami untuk keamanan medis buat Karen. Selama 40 hari banyak hal terjadi bahkan hampir merenggut nyawa Karen, anak kami terkasih. Selain itu Karen harus dibawa ke rumah sakit untuk tindakan periodik yang harus dilakukan guna kesembuhan yang sempurna. Lelah, tegang, air mata iba… banyak perjuangan dan kami dituntut untuk selalu kuat tanpa ada jeda sedikit pun. Tapi kemudian kami disadarkan bahwa Karen memang pemberian dari Tuhan untuk boleh menjadi kesaksian yang luar biasa...Tuhan berikan kemurahan. Doa berantai dari banyak pihak, puasa dan pelayanan kami diperhitungkan oleh Tuhan… Karen masih ada bersama kami sampai hari ini.

Berapa banyak bayi yang kami lihat lebih menderita dari Karen yang membuat orang tua mereka lebih tertekan dari kami karena kondisi fisik yang lebih ngeri dan finansial yang dituntut terus mengalir tanpa ada batas. Beberapa bayi harus pulang ke rumah Bapa.

Betapa kami diberkati! Karen memiliki mama dan papa yang sangat mengagumkan; kakek, nenek, tante, paman, dan keluarga besar yang mendukungnya dan sangat mengasihinya. Kami telah melewati 15 bulan dengan senyuman dan kenangan yang manis. Kami percaya doa, pengharapan dan perjuangan kami tidak sia-sia. Segala sesuatu yang terjadi akan berlalu dengan baik sesuai waktu Tuhan. Kami terus dikuatkan dan dimampukan sesuai janji-Nya, bahkan Karen menjadi sebuah bukti betapa diberkatinya kami… betapa Tuhan sangat mengasihi kami!

Biarlah kisah kami mampu menjadi kekuatan iman buat keluarga-keluarga yang sedang putus harapan. Tak ada doa dan pengharapan yang lewat begitu saja bagi anak-anak-Nya yang sungguh menaruh iman dan percayanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Betapa Kami Diberkati!Oleh : Rio Herwindo - Semarang

Ruang Kesaksian

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Page 39: 201507

Lima belas bulan sudah Karen ada bersama kami, seorang bayi yang mungil dan kuat serta ajaib.

Penantian hampir 10 tahun… akhirnya Tuhan menjawab doa kami dengan luar biasa, Karen boleh hadir di tengah-tengah kami.

Saat kelahiran Karen, kami sungguh merasakan kebahagiaan yang luar biasa, tetapi ternyata masih ada cerita lain yang Tuhan hadirkan. Karen harus dirawat di NICU selama 40 hari untuk mengalami berbagai ujian yang sungguh membuat kami sangat syok, bahkan sepulangnya dari NICU kami masih harus membuat duplikasi NICU di rumah kami untuk keamanan medis buat Karen. Selama 40 hari banyak hal terjadi bahkan hampir merenggut nyawa Karen, anak kami terkasih. Selain itu Karen harus dibawa ke rumah sakit untuk tindakan periodik yang harus dilakukan guna kesembuhan yang sempurna. Lelah, tegang, air mata iba… banyak perjuangan dan kami dituntut untuk selalu kuat tanpa ada jeda sedikit pun. Tapi kemudian kami disadarkan bahwa Karen memang pemberian dari Tuhan untuk boleh menjadi kesaksian yang luar biasa...Tuhan berikan kemurahan. Doa berantai dari banyak pihak, puasa dan pelayanan kami diperhitungkan oleh Tuhan… Karen masih ada bersama kami sampai hari ini.

Berapa banyak bayi yang kami lihat lebih menderita dari Karen yang membuat orang tua mereka lebih tertekan dari kami karena kondisi fisik yang lebih ngeri dan finansial yang dituntut terus mengalir tanpa ada batas. Beberapa bayi harus pulang ke rumah Bapa.

Betapa kami diberkati! Karen memiliki mama dan papa yang sangat mengagumkan; kakek, nenek, tante, paman, dan keluarga besar yang mendukungnya dan sangat mengasihinya. Kami telah melewati 15 bulan dengan senyuman dan kenangan yang manis. Kami percaya doa, pengharapan dan perjuangan kami tidak sia-sia. Segala sesuatu yang terjadi akan berlalu dengan baik sesuai waktu Tuhan. Kami terus dikuatkan dan dimampukan sesuai janji-Nya, bahkan Karen menjadi sebuah bukti betapa diberkatinya kami… betapa Tuhan sangat mengasihi kami!

Biarlah kisah kami mampu menjadi kekuatan iman buat keluarga-keluarga yang sedang putus harapan. Tak ada doa dan pengharapan yang lewat begitu saja bagi anak-anak-Nya yang sungguh menaruh iman dan percayanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Betapa Kami Diberkati!Oleh : Rio Herwindo - Semarang

Ruang Kesaksian

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Page 40: 201507

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan