BAB 2 LAND AS AN TEO RI 2.1. Definisi Kualitas dan Pengendalian Kualitas Definisi Kualitas Sebenarnya ada beberapa definisi yang berhubungan dengan kualitas, tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement). Beberapa definisi tentang kualitas antara lain: Deming (1986) menyatakan: The difficulty in defining quality is to translate future needs of the user into measurable characteristics, so that a product can be designed and turned out to give satisfaction at a price that will user pay. Kesulitan dalam pendefinisian kualitas adalah mentranslate atau mengubah kebutuhan yang akan datang dari user atau pengguna kedalam suatu karakteristik yang dapat diperlakukan , supaya sebuah produk dapat didisain dan diubah untuk member ikan kepuasan dengan harga yang akan dibayar oleh user atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LAND AS AN TEO RI
2.1. Definisi Kualitas dan Pengendalian Kualitas
Definisi Kualitas Sebenarnya ada beberapa definisi yang berhubungan dengan
kualitas, tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas atau mutu adalah
karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer
dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan
(Continuous Improvement).
Beberapa definisi tentang kualitas antara lain:
Deming (1986) menyatakan: The difficulty in defining quality is to translate
future needs of the user into measurable characteristics, so that a product can be
designed and turned out to give satisfaction at a price that will user pay.
Kesulitan dalam pendefinisian kualitas adalah mentranslate atau mengubah
kebutuhan yang akan datang dari user atau pengguna kedalam suatu karakteristik
yang dapat diperlakukan , supaya sebuah produk dapat didisain dan diubah untuk
member ikan kepuasan dengan harga yang akan dibayar oleh user atau pemakai.
Crosby (1979) menyatakan: Quality is conformance to requirements or
specification. Kualitas adalah kesesuaian dari permintaan atau spesifikasi.
Hence menyatakan: The quality of a product or service is the fitness of that
product or service for meeting its intended used as required by the customer.
Kualitas dari suatu produk atau jasa adalah kelayakan atau kecocokan dari
8
produk arau jasa tersebut untuk memenuhi kegunaannya sehingga sesuai dengan
yang diinginkan oleh customer.
Pengertian kualitas lebih luas (Bina Produktivitas Tenaga Kerja, 1998:24-25)
adalah:
a. Derajat yang sempurna (degree of exelence): mengandung pengertian
komperatif terhadap tingkat produk (grade) tertentu.
b. Tingkat kualitas (quality level): mengandung pengertian kualitas untuk
mengevaluasi teknikal.
c. Kesesuaian untuk digunakan (fitn ess for purpose user satisfaction):
kemampuan produk atau jasa dalam memberikan kepuasan kepada
pelanggan.
Kualitas produk merupakan hal yang penting bagi konsumen.Kualitas produk,
baik yang berupa jasa atau produk perlu ditentukan melalui dimensi-dimensi.
Dimensi-dimensi kualitas produk dapat dilakukan melalui 8 dimensi yang
dikemukakan oleh Prof. David Garvin yaitu :
1. Performance (kiner ja)
Berhubungan dengan karakteristik dasar dari sebuah produk
2. Durability (daya tahan)
berarti berapa lama umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum
produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian
konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)
9
Yakni sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya
cacat pada produk.
4. Features (fitur)
Karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi
produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. Reliabilty (reliabilitas)
Probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak
dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya
kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika)
Berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari
tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived quality (kesan kualitas)
Merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak
langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti
atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
8. Serviceability(kemudahan perbaikan)
Karakteristik yang berhubungan dengan kecep atan, kompetensi,
kemudahan dan akurasi dalam memberikan pelayanan untuk perbaikan
barang.
10
kualitas terutama mempengaruhi perusahaan dalam empat hal, yaitu:
a. Biaya dan pangsa pasar: kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah
kepada peningkatan pangsa pasar dan penghematan biaya, keduanya juga
dapat memp engaruhi profitabilitas.
b. Reputasi perusahaan: reputasi perusahaan mengikuti reputasi kualitas
yang dihasilkan. Kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi
mengenai produk baru perusahaan, praktek-praktek penanganan pegawai,
dan hubungannya dengan pemasok.
c. Pertanggungjawaban produk: organisasi memiliki tanggung jawab yang
besar atas segala akibat pemakaian barang maupun jasa.
d. Implikasi internasional: dalam era teknologi, kualitas merupakan
perhatian operasional dan internasional. Agar perusahaan dan negara dapat
bersaing secara ef ektif dalam perekonomian global, produknya harus
memenuhi kualitas dan harga yang diinginkan.
Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah teknik-teknik pemakaian & kegiatan-kegiatan untuk
mencapai, memperpanjang, dan memperbaiki mutu produk atau pelayanan.
Tujuan pengendalian kualitas adalah :
1. Pencap aian kebijaksanaan dan target perusahaan secara efisien
2. Pengembangan kemampuan tenaga kerja
11
3. Memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan
4. Penurunan biaya kualitas secara keseluruhan
Menurut Dr. Joseph M. Juran,pengendalian kualitas terbagi atas 3 trilogi yaitu :
1. Quality Planning
Pada tahap ini produsen harus :
Mengidentifikasi kebutuhan konsumen
Merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
Merancang proses produksi yang sesuai dengan produk
2. Quality Control
Pengendalian kualitas produk pada saat proses produksi. Pada tahap ini produsen
harus :
Mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang menjadi pengaruh terhadap
kualitas hasil produk.
Mengembangkan standar terhadap faktor-faktor kritis.
3. Quality Improvement
Kegiatan ini merupakan kegiatan perbaikan terhadap kondisi aktual bila terjadi
penyimpangan terhadap kondisi standar.
2.2 Pengertian Cacat (Defect)
cacatmemiliki pengertian kekurangan yang menyebabkan nilai ataumutunya
kurang baik atau kurang sempurna. Produk cacatberarti barang atau jasa yang dibuat
12
dalam proses produksi namunmemiliki kekurangan yang menyebabkan nilai atau
mutunya kurang baikatau kurang sempurna.
Menurut Hansen dan Mowen produk cacat adalahproduk yang tidak memenuhi
spesifikasinya.Hal itu berarti juga tidaksesuai dengan standar kualitas yang telah
ditetapkan.Kesesuaian dengankualitas mangasumsikan bahwa terdapat suatu cakupan
nilai yang diterimauntuk setiap spesifikasi atau karakteristik kualitas. Produk cacat
yangterjadi selama proses produksi mengacu pada produk yang tidak diterimaoleh
konsumen. Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standarmutu yang telah
ditentukan tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaankembali untuk
memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapatdisempurnakan lagi menjadi
produk yang lebih baik.
Pengertian product liability (produk cacat) menurut Black's Law Dictionary adalah
Product liability disini diartikan sebagai tanggungjawab secara hukum dari produsen
dan penjual untuk mengganti kerugianyang diderita oleh pembeli, pengguna ataupun
pihak lain, akibat dari cacatdan kerusakan yang terjadi karena kesalahan pada saat
mendapatkanbarang, khususnya jika produk tersebut dalam keadaan cacat
yangberbahaya bagi konsumen dan pengguna.
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil intisari bahwa produkcacat ad alah produk
yang tidak memenuhi standar spresifikasi sehingga nilai dan mutu dari produk
tersebut tidak baik atau tidak sempurna.
13
2.3 Data Variabel dan Data Atribut
Data Variabel
Data variabel merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan
analisis.Contoh dari data variabel karakteristik kualitas adalah ukuran produk,
ketebalan produk, berat produk dan lainnya.
Pengendalian kualitas statistik untuk data variabel sering disebut dengan metode peta
kontrol (control chart) variabel. Manfaat pengendalian kualitas proses untuk data
variabel ad alah memberik an informasi mengen ai perbaikan kualitas, menentukan
kemampuan proses setelah perbaikan kualitas tercapai, membuat keputusan yang
berkaitan dengan spesifikasi produk, membuat keputusan yang berkaitan dengan
proses produksi dan membuat keputusan terbaru yang berkaitan dengan produk yang
dihasilkan. Peta control yang umum digunakan untuk data variabel adalah peta X-
Bar-R dan peta X-Bar-MR.
Data Atribut
Data atribut merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan
analisis.Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah banyaknya jenis
cacat.Data atribut biasanya diperoleh dalam bentuk unit-unit ketidaksesuaian dengan
spesifikasi atribut yang ditetapkan. Pada umumnya data atribut digunakan dalam peta
control p, np, c, dan u.
14
2.4 Total Quality Management
Ada beberapa definisi TQM. Menurut Hashmi (2004:1), TQM adalah filosofi
manajemen Yang mencoba mengintegrasikan semua fungsi organisasi (pemasaran,
keuangan, desain, rekayasa, produksi, pelayanan konsumen, dsb.), terfokus untuk
memenuhi keinginan konsumen dan tujuan organisasi.
Dale (2003: 26) mendefinisikan TQM adalah kerja sama yang saling menguntungkan
dari semua orang dalam organisasi dan dikaitkan dengan proses bisnis untuk
menghasilkan nilai produk dan pelayanan yang melampaui kebutuhan dan harapan
konsumen.
Menurut Tjiptono dan Diana (2001: 4), TQM merupakan pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.
Jadi Total Quality Management adalah sebuah filosofi yang melibatkan setiap pelaku
dalam organisasi atau usaha dalam sebuah usaha perbaikan secara terus menerus
untuk memperbaiki kualitas dan mencapai kepuasan pelanggan. Dari definisi TQM
tersebut ada tiga kunci utama dalam pelaksanaan TQM yaitu: