STRUKTUR TEORI AKUNTANSI Definisi TeoriSuatu teori didefinisikan
sebagai suatu sistem dari rumusan hukum. Sekumpulan hipotesis
ilmiah adalah suatu teori ilmiah jika dan hanya jika ia mengacu
kepada suatu permasalahan factual tertentu dan setiap bagian dari
kumpulan tersebut adalah suatu asumsi awal (aksioma, asumsi
tambahan, atau datum) atau suatu konsekuensi logis dari satu atau
lebih asumsi-asumsi awal. Struktur Teori AkuntansiStruktur dari
suatu teori akuntansi terdiri atas elemen-elemen berikut ini:
1. Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan.2.
Suatu pernyataan dari dalil-dalil clan konsep teoretis dari
akuntansi yang berkaitan dengan asumsiasumsi lingkungan clan
hakikat dari unit akuntansi tersebut. Berbagai dalil dan konsep
teoretis ini diturunkan dari tujuan yang telah dinyatakan.3. Suatu
pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan
dalil-dalil maupun konsep teoretis tersebut.4. Sekelompok teknik
akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi. Teori
Umum dan Teori Menegah tentang AkuntansiTeori umum didefinisikan
sebagai suatu gagasan (konsep), definisi, dan usulan yang saling
bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu pandangan yang
sistematis dari suatu fenomena dengan menyatakan hubungan-hubungan
yang ada di antara berbagai variabel dengan maksud untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena-tersebut.Teori menengah
didefinisikan sebagai teori yang berada di antara
hipotesis-hipotesis minor namun sangat banyak dikembangkan selama
riset dari hari ke hari dan usaha-usaha sistematis yang lengkap
untuk menggambarkan suatu teori yang menyatukan. Dari Dalil ke
HipotesisDalil dalam suatu teori menetapkan hubungan antara
konsep-konsep dalam teori tersebut. Secara umum cirri-cirinya:1.
Angka dan tingka predikat, yaitu unit sintaktis yang menyatakan
tindakan yang telah dilakukan oleh atau berdasarkan kondisi yang
dapat dikaitkan dengan subjek dari kalimat.2. Tingkat dari
keumuman, yaitu lingkungan dari wacana yang diberikan.Karakteristik
utama dari sebuah hipotesis adalah kemampuan untuk diuji secara
empiris. Persyaratan bagi perumusan hipotesis adalah bahwa ia
hendaknya menjelaskan dan diformulasikan sehingga
konsekuensi-konsekuensi dapat dideduksi dan dapat diverifikasi.
Dalil-Dalil AkuntansiDalil akuntansi (accounting postulate) adalah
pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima
berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, social, dan hukum di
mana akuntansi harus beroperasi. Berikut adalah macam-macam dalil
akuntansi:1. Dalil entitas (entity postulate) menganggap bahwa
setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi Yang terpisah dan
berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain. Dalil
ini mendefinisikan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah
obiek, kejadian, dan atribut-atribut kejadian yang akan dimasukkan
ke dalam laporan keuangan.2. Dalil kelangsungan usaha
(going-concern postulate), atau dalil kontinuitas, menganggap bahwa
entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk
merealisasikan proyek, komitmen, dan aktivitasnya yang
berkelanjutan.3. Dalil unit pengukuran (unit of-measure postulate)
menganggap bahwa akuntansi adalah proses pengukuran dan
pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan
uang.4. Dalil periode akuntansi (accounting-period postulate)
menganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan
dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara periodik.
Hakikat KonsepKonsep secara fundamental adalah sesuatu yang
penting, baik dalam akuntansi maupun dalam ilmu-ilmu yang lain.
Konsep adalah unit-unit utama dari suatu teori. Secara garis besar
konsep memliki dua jenis, formal dan non-formal, namun ada pula
jenis lain seperti:1. Konsep observasional, memiliki karakteristik
objek tertentu yang dapat diobservasi secara langsung. 2. Konsep
teoretis, memainkan peranan khusus dan terkandung dalam suatu teori
tertentu.3. Konsep disposisi, mengacu pada suatu kecenderungan
untuk menunjukkan reaksi-reaksi yang spesifik menurut
kondisi-kondisi tertentu yang dapat ditetapkan. Validitas
KonsepValidasi dari suatu konsep pada kenyataannya penting untuk
penerimaannya sebagai suatu konsep yang bermanfaat yang dapat
dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Zaltman dan
rekan-rekannya memberikan daftar yang lengkap dan didefinisikan
dengan baik yang memuat jenis-jenis validitas konsep yang terdapat
dalam literatur-literatur riset, diantaranya:1. Validitas
observasional: Tingkat sampai di mana suatu konsep dapat
disederhanakan oleh observasi.2. Validitas isi: Tingkat sampai di
mana suatu operasionalisasi mencerminkan konsep yang hendak dibuat
generalisasinya.3. Validitas yang berhubungan dengan kriteria:
Tingkat sampai di mana konsep yang sedang dinilai memungkinkan
seseorang untuk meramalkan nilai dari beberapa konsep yang lain
yang membentuk kriteria.a. Validitas prediktif: Subjenis dari
validitas yang berhubungan dengan kriteria di mana kriteria yang
diukur dalam waktu yang terpisah dari konsep si prediktor.b.
Validitas konkuren (bersamaan): Subjenis dari validitas yang
berhubungan dengan kriteria di mana konsep-konsep kriteria dan
prediktor diukur pada waktu yang sama.4. Validitas gagasan: Sampai
'sejauh mana operasionalisasi mengukur konsep yang seharusnya
diukur.a. Validitas konvergen: Tingkat sampai dimana dua usaha
percobaan untuk mengukur konsep yang sama melalui metode yang
berbeda secara maksimal adalah konvergen.b. Validitas diskriminan:
Sampai sejauh mana suatu konsep berbeda dengan konsep yang
lainnya.c. Validitas nomologi: Sampai sejauh mana suatu prediksi
yang didasarkan atas konsep yang dimaksudkan untuk diukur oleh
suatu instrumen dapat dikonfirmasikan.5. Validitas sistemik :
Tingkat sampai dimana suatu konsep memungkinkan adanya integrasi
dari konsep-konsep sebelumnya tidak saling berhubungan dan/atau
pembuatan suatu sistem konseptual yang baru.6. Validitas Semantik :
Tingkat sampai dimana suatu konsep memiliki penggunaaan semantik
yang seragam7. Validitas pengendalian : Tingkat sampai dimana suatu
konsep dapat dimanipulasi dan mampu mempengaruhi variable-variabel
lain yang berpengaruh. Konsep Teoritis dari AkuntansiKonsep
teoretis (theoretical concept) dari akuntansi juga merupakan
pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima
berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan hakikat dari entitas akuntansi yang beroperasi dalam
suatu perekonomian bebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi
atas properti. 1. Teori KepemilikanMenurut teori kepemilikan
(proprietary theory), entitas adalah agen, perwakilan, atau
pengaturan di mana wirausahawan individual atau pemegang saham
beroperasi. Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan
dan analisis dari "kekayaan bersih" (net worth) pemilik. Oleh
karena itu, persamaan akuntansi adalah:Aktiva Kewajiban = Ekuitas
Pemilik2. Teori EntitasTeori entitas (entity theory) memandang
entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang
menyediakan modal bagi entitas tersebut. Unit bisnis memiliki
sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab baik atas klaim
pemilik maupun klaim kreditor. Oleh karena itu, persamaan
akuntansinya adalah:Aktiva = EkuitasAktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemegang Saham3. Teori DanaTeori dana (fund theory), dasar
akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas, melainkan sekelompok
aktiva dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang disebut
dana, yang mengatur penggunaan aktiva tersebut. Teori dana
memandang unit bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya
(dana) ekonomi dan kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan
penggunaan dari sumber daya ini. Persamaan akuntansinya
adalah:Aktiva = Pembatasan Aktiva Konfirmasi atas
HipotesisKonfirmasi adalah sampai sejauh mana suatu hipotesis mampu
menunjukkan bahwa kebenaran secara empiris, yaitu menggambarkan
dunia nyata dengan akurat. Pembuktian kesalahan adalah kebalikan
dari konfirmasi.Hipotesis yang semata-mata dapat dikonfirmasi
dating dari pernyataan-pernyataan eksistensial, yaitu pernyataan
yang mengajukan eksistensi dari beberapa fenomena.Hipotesis yang
semata-mata dapat disanggah datang dari hukum-hukum universal,
yaitu pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari
persyaratan-persyaratan generalisasi yang universal. Hakikat dari
PenjelasanPenjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis
pertanyaan ilmiah. Model model penjelasan harus memenuhi
persyaratan berikut:1. Persyaratan akan relevansi penjelasan
berarti bahwa model penjelasan harus bagaimana pun caranya
menunjukkan bahwa fenomena yang akan dijelaskan adalah telah
diekspektasikan mengingat kondisi-kondisi yang ada.2. Persyaratan
akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan ilmiah harus
dapat diuji secara empiris. Tujuh model penjelasan dasar telah
diusulkan, yaitu, deduktif-nomologi. model probabilistik, model
fungsional atau teleologi, model genetik, model pola, model
peristiwa individual, dan model logis empiris. Hakikat Prediksi dan
Konteks PenemuanPrediksi adalah proses pembuatan deduksi dari
peristiwa yang diketahui ke peristiwa yang tidak diketahui dalam
sebuah sistem yang statis secara konseptual. Prediksi ilmiah
memiliki arti prediksi yang dipandu oleh aturan-aturan
ilmiah.Secara umum ada empat prosedur yang digunakan: mimpi,
eureka, pendekatan deduktif, dan pendekatan induktif.
Prinsip-Prinsip AkuntansiPrinsip-prinsip akuntansi (accounting
principles) adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang
diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoretis akuntansi, yang
mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi. Prinsip-prinsip
akuntansi:1. Prinsip biayaMenurut prinsip biaya (cost principle),
biaya perolehan/akuisisi (acquisition cost) atau biaya historis
adalah dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari
seluruh barang dan jasa, beban, biaya, dan ekuitas.2. Prinsip
pendapatanPrinsip pendapatan (revenue principle) menspesifikasi
hakikat dari komponen-komponen pendapatan; pengukuran pendapatan;
dan penentuan waktu dari pengakuan pendapatan.3. Prinsip
pengaitanPrinsip pengaitan (matching principle) menganggap bahwa
beban sebaiknva diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan
terkait; vaitu, pendapatan diakui dalam suatu periode tertentu
menurut prinsip pendapatan, dan beban terkait kemudian diakui.4.
Prinsip objektivitasPrinsip objektivitas (objectivity principle)
untuk membenarkan pilihan prosedur pengukuran.5. Prinsip
konsistensiPrinsip konsistensi (consistency principle) menganggap
bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan dilaporkan
dengan cara yang konsisten dari periode ke periode.6. Prinsip
pengungkapan penuhPengungkapan penuh (full disclosure) mengharuskan
laporan keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara
akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah memengaruhi perusahaan
selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang
mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi
investor kebanyakan.7. Prinsip konservatismePrinsip konservatisme
(conservatism principle) adalah suatu prinsip pengecualian atau
modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai
batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal8.
Prinsip materialitasPrinsip materialitas (materiality principle)
adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi. Prinsip tersebut
menganggap, bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak
ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat,
tanpa memedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum atau tidak9. Prinsip keseragaman dan
komparibilitasPrinsip keseragaman mengacu pada penggunaan prosedur
yang sama oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Tujuan yang
diinginkan adalah untuk mencapai komparabilitas laporan keuangan
dengan mengurangi keragaman yang diciptakan oleh penggunaan
prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan-perusahaan yang
berbeda. Kebenaran dalam AkuntansiKebenaran dalam akuntansi pada
konteks tradisional adalah untuk menyediakan angka-angka akuntansi
yang berguna dan diketahui berdasarkan aturan-aturan yang berbasis
teknis. Kebenaran dalam akuntansi mengimplikasikan kebutuhan untuk
menghindari kerahasiaan (tindakan menutupi fakta atau menahan
informasi mengenai hal tersebut atau bukti mengenai hal tersebut
agar tidak sampai ke public yang berkepentingan yang dapat
memperoleh manfaat dari mengetaui hal tersebut). Kebenaran dalam
akuntansi adalah cita-cita yang mustahil dan sulit dicapai (William
Walter), Menurut A.C. Littleton jelas bahwa teori akuntansi tidak
dapat dikatakan terdiri atas penjelasan-penjelasan ilmiah. Disiplin
akuntansi benar-benar dibangun secara sosial, dan tidak memiliki
hukum yang abadi atau kebenaran (dibuat tergantung pada proses
penilaian baik bagi penyusunan maupun penggunaan informasi
akuntansi).