-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 1 - 74
MODUL MATA KULIAHPERANCANGAN SISITEM INFORMASI KOMPUTER
REFERENSI
1. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Hanif Al fatta
: Penerbit Andi2. Analisis & Perancangan Sistem Infromasi
dengan Metodologi Berorientasi Obyek :
Adi Nugroho : Informatika
Catatan:
1. Materi berhubungan dengan mata kuliah SIM-kom, Basis data dan
Analisis
design sistem
2. Materi ditekankan pada perancangan Sistem berbasis komputer
analisis sistem
( data ), DAD, ERD perancangan antar muka ( interface ),
Flowchart dan
pengujian sistem untuk target Pembuatan TA.
3. Untuk pengembangan materi dosen dipersilahkan menambah materi
dari
pustaka lainnya, dengan tetap berpedoman pada cat no 1.
Catatan Untuk Mhs :
Dasar dari Perancangan Sistem Informasi ini dasarnya adalah
materi perkuliahan (
Sistem Informasi Manajemen Komputer ) SIM-KOM. Silahkan Download
bila belum
memiliki materi tersebut.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 2 - 74
BAB I
TERMINOLOGI ANALISA
DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisa : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam
mempelajari
serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang
ada.
Sistem : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia,
mesin atau alat dan
prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu
untuk
maksud dan tujuan bersama.
Informasi : Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan berarti
bagi yang menerimanya
Beberapa defini sistem menurut para ahli, diantaranya yaitu
:
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A. mendefinisikan sistem adalah suatu
yang terdiri dari
obyek, unsur-unsur atau komponen- komponen yang berkaitan
dan
berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut
merupakan satu kesatuan proses.
Drs. Komarudin, mendefinisikan sistem adalah suatu susunan yg
teratur dari
kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta
prosedur-prosedur
yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan
kegiatan dari suatu organisasi
Menurut Gordon B Davis
Sistem adalah seperangkat unsur unsur yang terdiri dari manusia,
alat konsep
dan prosedur yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama.
Menurut Raymond Mc Leod
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama
untuk mencpai suatu tujuan.
Gordon B. Davis, menyatakan bahwa sistem bisa berupa abstrak
atau fisik.
Sistem Abstrak yaitu suatu sistem yang memiliki susunan yang
teratur
dari gagasan- gagasan aau konsepsi yang saling bergantung.
Sistem
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 3 - 74
Fisik yaitu suatu sistem yang berupa serangkaian unsur yang
bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan.Beberapa pengertian atau
defmisi dari
Sub Sistem, diantaranya yaitu :
Gordon B. Davis, mendefinisikan sistem dibagi menjadi beberapa
faktor atau
unsur-unsur kedalam subsistem-subsistem.
Norman L. Enger, mendefinisikan suatu sub-sistem adalah
serangkaian
kegiatan yg dapat ditentukan identitasnya
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen
atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan defmisi
yang lebih
luas.
Pendekaan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah
digunakan
untuk mempelajari sistem dengan tujuan analisi dan
perancangan.
Suatu sistem memiliki suatu tujuan (goal) dan ada juga memiliki
sasaran
(objectives). Dalam hal ini tujuan (goal) biasanya dihubungkan
dengan ruang
lingkup yang lebih luas. Sedangkan sasaran (objectives) memiliki
ruang lingkup
yang lebih sempit.
A. MODEL UMUM SISTEM
Model umum sistem terdiri dari 2 (dua) model, yaitu : a. Model
Sistem
Sederhana.Model sistem sederhana hanya terdiri dari input,
proses dan output.
Berikut beberapa contoh dari Model Sistem Sederhana :
Program Perhitungan Pascal, nilai dimasukan, setelah dijalankan
(running)
Data Mahasiswa berupa nim, nama, niluts, niluas, niltgs,
nilabs, diproses menjadi daftar hasil studi semester berupa
laporan.
b. Sistem Dengan Banyak Input dan Ouput.
Model Sistem dengan banyak masukan dan keluaran
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 4 - 74
B. KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu
yang
mencirikan sebagai suatu sistem. Karakteristik juga mengambarkan
sistem secara
logik. Adapun karakteristik-karakteristik yang tersebut yaitu
:
Komponen-Komponen Sistem ( Components System)
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat
berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
memiliki
sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari
sistem. Subsistem yang
menjalankan fungsi tertentu tersebut dapat mempengaruhi proses
sistem secara
keseluruhan.
Batasan Sistem ( Boundary System )
Batasan sistem (Boundary System) merupakan daerah yang
dibatasi
antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi
dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu
kesatuan. Batasan sistem ini menunjukan ruang lingkup dari
sistem tersebut
Lingkungan Sistem ( Environment System )
Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun
yang ada
diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar
sistem dapat menguntungkan atau merugikan.
Menguntungkan
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 5 - 74
Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan
dipelihara
karena bersifat menguntungkan.
Merugikan
Merupakan energi yang harus ditahan dan dikendalikan, energi
ini
bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung Sistem (Inteface System )
Jalinan atau penghubung (Interface) merupakan media
penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Kegunaan
penghubung yang
lainnya adalah :
Memungkinkan sumber-sumber daya dapat mengalir dari
subsitem yang satu kesubsistem yang lainnya.
Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang
lainnya melalui penghubung.
Satu subsitem dapat berintegrasi dengan subsistem yang
lainnya
untuk membentuk satu kesatuan.
Masukan Sistem {Input System)
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa
Masukan Perawatan {Maintenance Input) dan Masukan Signal (Signal
Input).
Masukan Perawatan {Maintenance Input)
Merupakan energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi.
Contoh : Program Komputer
Masukan Signal (Signal Input)
Merupakan energi yang dimasukan supaya untuk didapatkan
keluaran.
Contoh : Informasi
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 6 - 74
Keluaran Sistem ( Output System )
Keluaran adalah hasilkan dari energi yang diolah dan
klasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan.
Keluaran dapat
menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepada
sistem.
Contoh : Pada sistem komputer, sebagai keluaran yang berguna
adalah Informasi
yang dibutuhkan, kemudian sebagai keluaran yang tidak dibutuhkan
adalah
panas yang dihasilkan.
Pengolah Sistem ( Process System )
Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah. Bagian
pengolah ini
yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
Sebagai contoh sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan
barang-barang lainnya menjadi barang jadi.
Sasaran dan Tujuan Sistem ( Objective and Goal System )
Suatu sistem pastilah memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari
sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai
sasaran atau
tujuannya.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 7 - 74
C. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem mempakan suatu bentuk yang saling terintegrasi antar
komponen
yang satu dengan komponen yang lainnya. Setiap sistem memiliki
sasaran atau
goal yang berbeda-beda.
Sistem juga diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang dan
bentuk
sistem tersebut. Adapun klasifikasi sistem tersebut yaitu :
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak adalah Sistem yang dibentuk akibat
terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat di
identifikasikan secara
nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. Contoh : Sistem
Teologi,
hubungan antara manusia dengan Tuhan.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 8 - 74
Sistem Fisik adalah Mempakan kumpulan elemen-elemen atau
unsur-
unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta
dapat
diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contoh sebagai
berikut :
Sistem transportasi, memiliki elemen : petugas, mesin,
organisasi yang
menjalankan transportasi.
Sistem Komputer, memiliki elemen : peralatan yang berfungsi
bersama-sama
untuk menjalankan pengolahan data.
Sistem Alamiah dan Buatan Manusia
Sistem Alamiah merupakan sistem yang terjadi secara alamiah dan
tidak
diproses oleh manusia, dan terbentuk dari kejadian didalam alam.
Sebagai contoh
yaitu :
Sistem Atmosfier
Sistem Tata Surya
Sistem pertumuhan pada Pohon
Sistem Buatan Manusia merupakan sisem yang buat oleh manusia
dan
merupakan interaksi antara manusia dengan mesin. Sebagai contoh
yaitu :
Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Base System
Information)
Sistem Mobil
Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem Deterministik merupakan sistem yang melakukan
prosesnya
dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh yaitu
:
Sistem Komputer karena sistem komputer dapat diprediksi
berdasarkan
program-program yang dijalankan.
Sistem Probabilistik Sistem yang input dan prosesnya dapat
didefinisikan,
tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan
pasti; (Selalu ada
sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya
sistem). Contoh :
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 9 - 74
Sistem penilaian ujian
Sistem pemasaran.
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi dan
dipengaruhi
oleh lingkungan luarnya dan sistem ini menerima masukan dari
luar serta
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
Sistem terbuka merupakan sistem yang mengalami pertukaran
energi,
mated atau informasi dengan lingkungannya. Sistem terbuka
cenderung memiliki
sifat adaptasi, dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sebagai contoh yaitu
:
Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. ( Sistem
dalam
menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang
tidak dapat
menyesuaikan diri akan tersingkir ).
Sistem terbuka harus memiliki pengendalian yang baik supaya bisa
berjalan
dengan baik.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berinteraksi dan
tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem tertutup ini
melakukan
pekerjaannya secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak
luar.
D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Pada sistem mempunyai beberapa komponen yang berkenaan
dengan
sistem komputerisasi. Menurut Gordon B. Davis, beberapa komponen
yang
digunakan untuk melengkapi suatu sistem.
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras bagi suatu Sistem Informasi terdiri atas:
1. Komputer, sebagai pusat pengolah, unit masukan atau keluaran,
unit
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 10 - 74
penyimpan file dan sebagainya.
2. Peralatan penyiapan data.
3. Terminal masukan dan keluaran.
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak (Software) dibagi menjadi 3(tiga) jenis utama,
yaitu :
1. Sistem Perangkat Lunak Umum.
Seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang
memungkinkan untuk pengoperasian sistem komputer.
2. Aplikasi Perangkat Lunak Umum.
Seperti model analisis dan keputusan.
3. Aplikasi Perangkat Lunak yang terdiri atas program yang
secara spesifik
dibuat untuk tiap-tiap aplikasi.
Database
Database merupakan file yang berisikan tabel-tabel yang
saling
berinteraksi sehingga dapat diproses dan digunakan dengan cepat
dan mudah.
Tabel Merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan
tertentu dan
berhubungan dengan topik tertentu. Tabel diorganisasikan dalam
dua bagian,
bagian menurun atau kolom disebut dengan field dan bagian
mendatar atau baris
disebut dengan record.
File database dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik
berupa,
magnetic-tipe, piringan (diskette, cd)
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 11 - 74
Menurut Mc. Leod, database merupakan suatu kumpulan data yang
saling
terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang
memudahkan
pengambilan kembali.
Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik, kerena prosedur disediakan
dalam
bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Terdapat 3
(tiga) jenis
prosedur yang dibutuhkan, yakni.
1. Instruksi untuk pemakai.
2. Instruksi untuk penyiapan masukan.
3. Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
Personil
Personil dapat terdiri dari beberapa bagian:
a. Pimpinan Sistem Informasi ( EDP Manager / IT Manager )
Merupakan orang yang merencakan, mengoranisasikan, menyusun
staff,
mengarahkan dan mengendalikan didalam organisasinya.
b. Sistem Analis ( Analyst System )
Bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan
memperbaiki
sistem yang ada sekarang ini. Analisis sistem adalah pakar dalam
mengidentifikasi
masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara
komputer membantu
pemecahan masalah.
c. Pemrogram ( Programmer )
Menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk
membuat
kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data
menjadi
informasi yang diperlukan pemakai.
d. Operator Komputer ( Computer Operator ).
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 12 - 74
Menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer
mainframe dan
mini komputer. Operator memantau layar komputer, mengganti
ukuran-ukuran
kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage,
serta melakukan
tugas-tugas serupa lainnya.
e. Data Entry
User yang bertugas memasukan data kedalam database melalui
software
aplikasi yang disediakan
f. Teknisi Komputer
Bagian yang bertugas me-maintance peralatan komputer yang ada
seperti PC,
Printer dan lain-lain.
E. SISTEM ANALIS
Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah
dan
menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu
pemecahan
masalah. Sistem Analis bekerja sama dengan pemakai (user)
mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada
sekarang ini.
a. Fungsi Sistem Analis
Adapun fungsi dari Sistem Analis sebagai berikut :
Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan User
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai
Memilih alternatif metode pemecahan masalah
Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.
b. Tugas Sistem Analis
Adapun Tugas dari Sistem Analis sebagai berikut :
Mengumpulkan & Menganalisa Dokumen
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 13 - 74
Menyusun Dan Menyajikan Rekomendasi
Merancang Dan Mengidentifikasi Sistem
Menganalisa Dan Menyusun Biaya
Mengawasi Kegiatan Penerapan Sistem
c. Pribadi Sistem Analis
Sistem Analis hams memiliki kreteria pribadi sebagai berikut
Mampu Bekerja sama
Berkomunikasi dgn Baik
Bersikap Dewasa
Sopan Santun
Mempunyai Pendirian
Bersikap Tegas
Bertindak secara Metodik
Akurat
Kreatif
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 14 - 74
BAB II
PENGERTIAN ANALISIS
DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisis sistem didefinisikan bagaimana memahami dan
menspesifikasi dengan
detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara sistem
desain diartikan
menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem
informasi
diimplementasikan. Dengan demikian, analisis dan desain sistem
informasi
(ANSI) biasa didefinisikan sebagai : Proses organisasional
kompleks dimana
sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Atau bisa
diringkas
sebagai berikut :
Analysis : mendefinisikan masalah.
From requirements to specification.Design : memecahkan
masalah
From specification to implementation.
Ada pertanyaan kunci, mengapa urutan tahapan-tahapan dalam ANSI
menjadi
sangat penting. Ada beberapa alasan spesifik:
Pertama, kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada
analisis dan
perancangan yang baik. Tahapan analisis akan menentukan
masalah
apa yang harus diselesaikan pada organisasi atau perusahaan.
Kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap
ada
walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Sementara
tahapan desain akan sangat menentukan seperti apa sistem
akan
berfungsi. Walaupun pada tahapan analisis masalah utama
sudah
terpetakan dengan benar, kesalahan desain akan mengakibatkan
kegagalan penyelesaian masalah oleh sistem komputer. Dengan
demikian, dua langkah ini adalah langkah yang sangat
menentukan
untuk pengembangan sistem.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 15 - 74
Kedua, metode ANSi merupakan metode yang cukup lama dipakai
untuk
membangun perangkat lunak konvensional. Dengan demikian,
kesahihan
langkah-langkah baku yang ada sudah teruji. Metode ini juga
telah
digunakan secara luas di berbagai industri (teknologi yang telah
teruji).
Ketiga, ANSI menawarkan profesi baru sebagai seorang analis. Di
bagian
sebelumnya, telah kita bahas bahwa stakeholder yang bertanggung
jawab
pda pelaksanaan seluruh tahapan ANSI adalah seorang analis.
Dengan
perkembangan industri sisten informasi maka sistem analis
merupakan
bagian dari karir dalam dunia IT, menawarkan banyak kesenangan
dan
tantangan, serta gaji yang tidak rendah. Dan permintaan akan
keahlian
sistem analis dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Sistem
analis
adalah profesi yang menantang karena menggabungkan banyak
keahlian
seperti keahlian analisis, teknis, interpersonal, dan
manajerial. Hal ini bias
dilihat dari tanggung jawab seorang analis berdasarkan
pendekatan ANSI,
yang meliputi :
a. Bagaimana membangun sistem informasi
b. Bagaimana menganalisis kebutuhan dari sistem informasi
c. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi berbasis
computer
d. Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui
sistem
informasi
A. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi
umum
dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis
dan desain.
SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaan proyek
3. Analisis
4. Desain
a. Desain Logikal
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 16 - 74
b. Desain Fisikal
5. Implementasi
6. Pemeliharaan
1. IDENTIFIKASI DAN SELEKSI PROYEK
Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi
yang
dibutuhkan oleh sistem: identifikasi, analisis, prioritas, dan
susun ulang.
Dalam tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan,
diantaranya :
a. Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial
b. Melakukan klasifikasi dan merangking proyek
c. Memilih proyek untuk dikembangkan
2. INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK
Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang
harus
dikerjakan, durasi yang diperlukan masing-masing tahap, sumber
daya
manusia, perangkat lunak, perangkat keras, maupun financial
diestimasi.
Biasanya hal-hal tadi dituangkan dalam jadwal pelaksanaan
proyek.
3. TAHAPAN ANALISIS
Ada enam aktivitas utama dalam fase ini :
a. Pengumpulan Informasi
b. Mendefinisikan sistem requirement (kebutuhan sistem)
c. Memprioritaskan kebutuhan
d. Menyususn dan mengevaluasi alternatif
e. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen
4. TAHAPAN DESAIN
Tahapan desain sistem dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu desain
logis (logical
design) dan tahapan desain fisik (physical design). Adapun
perbedaan dari
keduanya dijelaskan sebagai berikut :
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 17 - 74
DESAIN LOGIS
Hasil dari tahapan ini adalah :
a. Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam
sistem baru
b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem, meliputi :
Input (data apa saja yang menjadi input) Output ( informasi apa
saja yang menjadi output) Process (prosedur apa saja yang harus
dieksekusi untuk mengubah input
menjadi output).
DESAIN FISIK
Adapun output dari sistem ini adalah :
Deskripsi teknis, mengenai pilihan teknologi perangkat lunak dan
perangkat keras
yang digunakan
a. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
b. Modul-modul program
File-file Sistem jaringan Sistem perangkat lunak
Pada tahapan desain, ada beberapa aktivitas utama yang
dilakukan, yaitu :
a. Merancang dan mengintegrasikan jaringan
b. Merancang arsitektur aplikasi
c. Mendesain antar muka pengguna
d. Mendesain sistem antar muka
e. Mendesain dan mengintegrasikan database
f. Membuat prototype untuk detail dari desain
g. Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 18 - 74
5. IMPLEMENTASI
Pada tahapan kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu :
a. Testing (program, konfirmasi dng pengguna )
b. Instalasi
6. PEMELIHARAAN
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara
sistematis
diperbaiki dan ditingkatkan.
KELEMAHAN DARI SDLC TRADISIONAL
Kelebihan sistem tradisional adalah langkah-langkah yang
sekuensial
memungkinkan pengembang system focus pada 1 langkah terlebih
dahulu,
baru setelah selesai berpindah ke langkah berikutnya. Untuk
pemula langkah
ini sangat bermanfaat. Tetapi ada beberapa kelemahan sebagai
akibat dari
langkah-langkah sekuensial ini, diantaranya :
1. Terlalu boros, baik dari segi biaya maupun waktu, saat
terjadi perubahan
ketika sistem sudah dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan
pada
satu tahap akan berakibat pada tahap berikutnya. Dengan
demikian, SDLC
harus dilaksanakan dengan asumsi setiap tahap tidak boleh
salah.
2. SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang
mensyaratkan mengikuti semua langkah yang ada. Jika
pengembang
menginginkan proses pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu
atau
beberapa langkah maka hasilnya justru sistem yang dibangun akan
gagal.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 19 - 74
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Suatu proses pengaplikasian teknologi informasi untuk suatu
tujuan atau menyelesaikan suatu masalah.
Memilah suatu masalah yang besar dan kompleks menjadi
beberapabagian kecil yang dapat diatur.
Beberapa Bentuk:
PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pendekatan Berorientasi Proses
Fokus pada alur, penggunaan dan transformasi data dalam suatu
sistem informasi
Menggunakan representasi grafik seperte Data Flow Diagram dan
Bagan Data mengalir dari sumber ke tujuan melalui beberapa tahapan
diantaranya
Struktur data tidak dispesifikasikan Kerugian: Berkas Data
bergantung pada bentuk aplikasi.
Pendekatan Berorientasi Data
Menggambarkan bentuk organisasi data yang tidak bergantung
pada
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 20 - 74
aplikasi.
Model data menggambarkan data dan hubungan bisnis antar data
Aturan bisnis menggambarkan bagaimana organisasi
merepresentasikan dan memproses data,
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Model Waterfall
(Air Terjun) Fase
Model Waterfall
1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya
2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak
3. Implementasi dan unit testing
4. Integrasi dan pengujian sistem
5. Pengoperasian dan perawatan
Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi
perubahan
setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat
sulit.
Masalah pada Model Air Terjun:
Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel. Hali ini
mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan
pengguna
Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabilakebutuhan
pengguna sudah dimengerti dengan baik,
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 21 - 74
ALTERNATIF SDLC
Pengembangan secara Pararel Rapid Application Development (RAD)
Pengembangan Bertahap Pengembangan secara Prototype Model Spiral
Model Paket
RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
CASE Tool
Join Application Development
Menggunakan Bahasa Pemrograman Generasi ke 4 / Visualisasi
Menggunakan Pembangkit Code (Code Generator)
Tiga Kategori RAD
Pengembangan bertahapo Deretan Versi
Prototypeo System Prototyping
Throw-Away Prototypingo Perancangan Prototipe
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 22 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 23 - 74
Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi:
Kekurangan visibilitas proses Model sistem biasanya tidak
terstruktur Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa
pemrograman
untuk rapid prototyping).
Pemakaian model pengembangan yang berevolusi
Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah Untuk salah
satu bagian dari sistem yang besar (mis. User
Interface) Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama
(short
lifetime).
MODEL PENGEMBANGAN INCREMENTAL
Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah
sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap.
Kebutuhan
pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam
awal increment
Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan
dibekukan
dulu hingga increment berikutnya dimulai
Keuntungan
Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament
sehingga
fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal
berupa prototype
untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya,
Memiliki
risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
Prioritas
tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 24 - 74
MODEL PENGEMBANGAN SPIRAL
Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa
barisan aktfitas
yang dapat ditrack mundur) Setiap loop dalam model spiral
menyatakan fase
proses, idak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau
perancangan, tetapi
loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,
Sektor pada model Spiral
Menentukan Tujuano Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap
fase
Menilai Resiko dan Pengurangannyao Resiko dinial dan aktifitas
ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci
Pengembangan dan validasio Suatu model pengembangan sistem
dipilih dari model generic
Perencanaan
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 25 - 74
Kriteria Pemilihan Metodologi yang Tepat
Kebutuhan Pengguna yang Jelas Penggunaan Teknologi Kompleksitas
Kehandalan Jadual Ketersediaan Waktu
Personal dalam Pengembangan Sistem
Sistem Analis Bisnis Analis Infrastruktur Analis Analis
Perubahan Manajemen Manajer Proyek
B. TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki
beberapa tujuan :
a. Meningkatkan produktivitas
b. Berkomunikasi lebih efektif dengan pengguna
c. Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari
awal
pengembangan sampai akhir.
Tool semacam ini dikategorikan dalam jenis CASE (Computer Aided
Software
Engineering). CASE adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengotomasi
atau mendukung penggambaran dan analisis dari model sistem dan
menyediakan
translasi dari model sistem ke sistem aplikasi.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 26 - 74
C. ANALISIS SISTEM
Tahapan analisis sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk
menjawab
beberapa pertanyaan kunci :
1. Apakah sistem informasi perlu dikembangkan ?
2. Apa alasan pengembangan tersebut ?
3. Sistem seperti apa yang akan dikembangkan ?
D. DEFINISI DESAIN SISTEM
Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling
melengkapi
(dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian
komponen
menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang
diperbaiki.
E. ANALISIS SISTEM INFORMASI
Tujuan utama dari analisis sistem informasi ada beberapa hal,
yaitu :
1. Menetukan kelemahan dari proses-proses sistem pada sistem
lama untuk
bias menentukan kebutuhan dari sistem baru.
2. Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru tersebut
ditinjau
dari beberapa aspek, diantaranya ekonomi, teknik, operasional,
dan
hukum.
F. ARTI PENTING TAHAPAN ANALISIS
Tujuan dari analisis sistem adalah menghindari kondisi ini,
dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Siapa yang menggunakan sistem ?
b. Sistem yang dikembangkan akan seperti apa ?
c. Apa yang biasa dikerjakan sistem ?
d. Kapan sistem akan digunakan ?
G. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada tahapan analisis sistem, analis mempunyai tugas
mendefinisikan masalah
sistem, melakukan studi kelayakan, dan menganalisis kebutuhan
sistem yang akan
dikembangkan. Terdapat tiga pertanyaan kunci yang harus dijawab,
yaitu :
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 27 - 74
a. Apa masalah yang harus diselesaikan dengan sistem informasi
?
b. Apa penyebab masalah tersebut ?
c. Siapa yang menjadi pengguna akhir sistem ?
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah ;
1. Mendefinisikan batasan dan sasaran
2. Mendefinisikan masalah yang dihadapi pemakai
3. Mengidentifikasi penyebab masalah dan titik keputusan
4. Mengidentifikasi pengguna akhir
5. Memilih prioritas penanganan masalah
6. Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar
7. Membuat laporan hasil pendefinisian masalah
H. SASARAN DAN BATASAN SISTEM INFORMASI
Sasaran sistem informasi adalah peningkatan kinerja, peningkatan
efektifitas
informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan aplikasi,
peningkatan
efisiensi, dan peningkatan pelayan pada pelanggan.
I. MASALAH DALAM SISTEM INFORMASI
Masalah dalam sistem informasi adalah kondisi atau situsi yang
menyimpang dari
sasaran sistem informasi, bahkan menyimpang dari sasaran
organisasi atau
perusahaan, misalnya kinerja mengalami penurunan, informasi
tidak efektif, atau
sistem informasi tidak aman. Biasanya masalah dinyatakan dalam
pertanyaan ini,
misalnya :
a. Apakah sistem informasi ini dapat meningkatkan kinerja ?
b. Apakah sistem informasi dapat menurunkan biaya ?
c. Apakah sistem informasi dapat meningkatkan keamanan ?
d. Apakah sistem informasi bisa menurunkan pemborosan ?
e. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan penjualan ?
f. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan pelayanan ?
J. TAHAPAN DESAIN
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 28 - 74
Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi proyek secara
lengkap dibuat.
Thapan desain menjawab pertanyaan : Bagaimana wujud dari sistem
yang akan
dibuat? Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan
dibuat, meliputi :
a. Process Modelling (Pemodelan Proses)
b. Data Modelling (Pemodelan Data)
c. Interface Design (Desain antar muka)
Tahapan diatas termasuk dalam tahapan desain secara logis
(logical design).
Setelah keseluruhan fase desain logical selesai, tahapan
berikutnya adalah desai
fisik (physical design). Tahapan fisik adalah tahapan dimana
perangkat lunak
dikonstruksi. Tahapan inilah yang sering dinamakan coding.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 29 - 74
BAB III
PEMODELAN PROSES (PROCESS MODELLING)
Setelah tahapan analisis selesai, maka usulan kebutuhan sistem
harus
diterjemahkan menjadi sistem informasi berbasis komputer.
Pemodelan yang
dilakukan biasanya mencakup dua hal, yaitu pemodelan proses dan
pemodelan
data.
A. PROSES MODEL
Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan
bagaimana sistem
beroperasi. Cara yang popular adalah dengan menggunakan data
flow diagram
(DFD).
DATA FLOW DIAGRAM
Ada 4 elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu :
1. Proses
2. Data Flow
3. Data Store
4. External entity
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat
untuk
menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang
keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data
tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan
pada data
tersebut.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
atau
dimana data tersebut akan disimpan.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 30 - 74
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan
sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data,
yaitu :
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain
dalam sistem
dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan
pengguna
melalui diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah
data-
data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :
1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi
penganalisis,
sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama
lain
dalam sistem dan subsistem.
2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan
batas-
batasnya.
3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi
dengan
pengguna.
4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen
yang
digunakan dalam diagram.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD
Levelled).
Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan
(menggambarkan
hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem),
yang
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem.
DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara
fungsi yang
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data,
model ini
hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 31 - 74
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam
penurunan
level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses
tersebut ke
dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled
bisa dimulai dari
DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap
penurunan
hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar
pada suatu
proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang
masuk dan
keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x
tersebut. Proses
yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif
secara fungsional dan
disebut sebagai proses primitif.
Dalam penggambaran DFD, ada beberapa peraturan yang harus
diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi
kesalahan,
aturan tersebut yaitu :
1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau
relasi.
2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan
data store.
3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang
bersilangan),
entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali
dengan
tanda khusus, misalnya diberi nomor
4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.
5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi
6. Semua objek harus mempunyai nama.
7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.
8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.
9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem,
jika
melebihi aka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang
bekerja
bersama-sama idalam suatu subsistem.
Ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan dalam pembuatan
DFD,
yaitu sebagai berikut :
1. Penamaan yang jelas
Setiap entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata
benda.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 32 - 74
Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan
seseorang,
tempat atau sesuatu.
Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat -
kata
benda untuk proses-proses yang rinci.
Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.
2. Memberi nomor pada proses
Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor
urut.
Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan
memudahkan
penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.
Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda
khusus
(biasanya anda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut
tidak
dirinci lagi
3. Penggambaran kembali
Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama
Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.
5. Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak
mempunyai
keluaran egitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai
keluaran tetapi tidak empunyai masukan.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 33 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 34 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 35 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 36 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 37 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 38 - 74
B. PEMODELAN DATA (DATA MODELLING)
DATA MODEL
Model ini menunjukan orang, tempat atau benda dimana data
diambil dan
hubungan antar data tersebut. Pemodelan data juga dibedakan
menjadi dua, yaitu
model data logis (logical data model) dan model dat fisik
(physical data model).
Penyusunan pemodelan data harus seimbang dengan pemodelan
proses. Salah satu
cara pemodelan data adalah dengan ERD (Entity Relationship
Diagram).
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 39 - 74
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi
dibuat, disimpan,
dan digunakan dalam sistem sistem. Entitas biasanya
menggambarkan jenis
informasi yang sama.
ELEMEN-ELEMEN ERD
Entitas
Entitasbisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data akan
dikumpulkan.
Atribut
a. Informasi yang diambil tentang sebuah entitas
b. Hanya yang digunakan organisasi yang dimasukkan dalam
model
c. Nama atribut harus merupakan kata benda
d. Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut
untuk
ketelitian
Relationships
a. Hubungan antar entitas
b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk,
entitas
kedua disebut entitas anak
c. Relationship hrus memiliki nama yang berupa kata kerja
d. Relationship berjalan 2 arah
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 40 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 41 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 42 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 43 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 44 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 45 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 46 - 74
NORMALISASI
Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model
data.
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang
mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan
sehingga terbentuk entitas yang
non-redundant, stabil, dan fleksible
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara
berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu
dapat dilakukan proses
insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa
atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat
dilakukan dengan tiga
tahap normalisasi antara lain :
1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)
a. Syarat :
b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
e. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya
menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)
a. Syarat :
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 47 - 74
b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke
satu.
c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key
3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
a. Syarat :
b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh
memiliki
ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci
lainnya.
Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu
saja.
Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan.
Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan
normalisasi sampai
bentuk normal ke tiga
Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke
Satu(1NF).
Belum memenuhi kriteria 3NF, Karena atribut non-key Nilai
danBobot masih memiliki ketergantu-ngan fungsional.
Bentuk Normal 2 ( NF2 )
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 48 - 74
Bentuk Normal 3 NF3
FLOWCHART
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 49 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 50 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 51 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 52 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 53 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 54 - 74
BAB IV
HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)
A. HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)
HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pengguna
untuk
kepentingan berbeda-beda, antara lain :
a. Seorang manajer dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk
memperoleh gambaran umum sistem
b. Seorang programmer menggunakan HIPO untuk menentukan
fungsi-
fungsi dalam program yang dibuatnya.
c. Programmer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari
fungsi-fungsi
yang dimodifikasi dengan cepat.
Teknik ini mempunyai beberapa tujuan utama.
Pertama dapat dibuat sebuah struktur yang menggambarkan hubungan
antar
fungsi dalam program secara hierarkis. Perhatikan gambar berikut
.
Sistem Presensi Karyawn
1.0Pengisian Data
Bagian
2.0Pengisian Data
Jabatan
3.0Pengisian Data
4.0Pengisian
Data Bagian
3.1Pengisian Data
Non Citra wajah
2.0Pengisian Data
Citra Wajah
Diagram Daftar Isi Visual
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 55 - 74
kedua adalah untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja yang harus
ada dalam
sistem yang dikembangkan. Dari gambar diatas terlihat jelas
fungsi apa saja yang
harus dibuat.
Sasaran ketiga adalah untuk mendapatkan gambaran input dari
fungsi dan output
apa saja yang dihasilkan.
Sebagai contoh, perhatikan model fungsi no 3. Diagram HIPO yang
bisa dibuat
adalah sebagai berikut :
B, JENIS DIAGRAM HIPO
Paket hipo terdiri dari 3 diagram yaitu Diagram Daftar isi
Visual ( DIV ),
Diagram Ringkas dan Diagram Rinci
Daftar isi Visual (DIV)Diagram ini memuat semua modul; yang
nantinya akan dijelaskan pada diagram
ringkas dan rinci
Diagram RingkasDaigram ini menerangkan input, proses dan output
dari sistem
Diagram RinciBerisi keterangan input proses dan output secara
detai dan dijelaskan pula field-
fieldnya secara detail
Data Karyawan
3.1Pengisian Citra Non
wajah
3.2Pengisisan Citra
Wajah
File Citra Wajah
Tabel Karyawan
Diagram Ringkas
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 56 - 74
C. DESAIN ANTAR MUKA
Tujuan dari antra muka pengguna adalah untuk memungkinkan
pengguna
menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna (user
requirement). Jadi
dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada
kebutuhan
pengguna.
Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa
prinsip
antarmuka pengguna antara lain, yaitu :
a. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk
mengingat tampilan antarmuka pengguna.
b. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh
pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem sekarang.
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus dihindari :
Data Karyawan
3.1Pengisian Citra Non
wajah
3.2Pengisisan Citra
Wajah
File Citra Wajah
Tabel Karyawan
Data karyawanTerdiri :
Nik Nama Bagian jabatan
Pengisian citra non wajah: mengambil photo dengan kamera
Pengisian dengan wajah : digunakan untuk entry karyawan.
Tabel karyawanTerdiri :
Id karyawan Nik Nama Bagian Jabatan
File citra wajah terdiri: kumpulanphoto karyawan
Diagram Rinci
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 57 - 74
a. Menampilkan terlalu banyak informasi dan terlalu banyak
pilihan
b. Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu sedikit
pilihan, dan
tanpa konteks
c. Eksploitasi struktur menu standar yang sudah familiar
dengan
perangkat lunak yang sering digunakan user.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 58 - 74
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 59 - 74
BAB V
PERANCANGAN DENGAN METODOLOGI OBYEK
Apa itu OOP (object Oriented Programming)
OOP (Object Oriented Programming) atau Pemrograman Berorientasi
Objek
adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam
menghadapi masalah-
masalah yang akan dicoba-diatasi dengan bantuan komputer.
Apa itu Object Oriented Development ?
Object Oriented Development adalah suatu cara pengembangan
perangkat lunak
dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada
di dunia nyata.
PEMODELAN OBJEK
Pemodelan objek sangat penting sebab ia menggambarkan secara
abstraktif
tentang fakta-fakta yang ada pada dunia nyata sehingga mudah
diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (atau sistem informasi). Pemodelan
objek juga
merupakan sarana komunikasi antar anggota pengembang yang sangat
efektif.
Sehingga itu, pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi
antara
pengembang dengan calon pengguna untuk menangkap
keinginan/kebutuhan serta
harapan calon penguna (users needs and expectation).
A. OBJEK DAN KELAS
1. Objek
Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep
yang ada di
dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi (perangkat lunak
dan/atau sistem
informasi).
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 60 - 74
2. Kelas
Kelas didefinisikan sebagai kumpulan/himpunan objek dengan
atribut/property
yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan dengan
objek yang lain
dengan cara yang mirip.
Kelas Obyek
1.Atribut
Atribut adalah data yang dimiliki suatu objek dalam kelas
Kelas dengan Atribut
PERANCANGAN SISTEM DENGAN OBYEK
Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasikan
sistem ke
dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-subsistem ke
komponen-
komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta
prosedur-prosedur.
A. TOPOLOGI SISTEM
1. Topologi Fisik
a. Linear Bus. Pada topologi ini, satu kabel utama menghubungkan
tiap simpul
ke saluran tunggal computer. Masing-masing simpul dihubungkan ke
dua
simpul lainnya, kecuali simpul yang terletak di ujung. Sistem
operasi jaringan
Manusia ManusiaIndra
ManusiaHesty
Manusia
Nama :StringUmur : Integer
ManusiaIndra
ManusiaHesty
Obyek dengan nilai
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 61 - 74
mencatat alamat elektronik yang unik untuk setiap simpul serta
mengelola
aliran informasi berdasarkan skema pengalamatan ini.
b. Topologi Ring. Topologi ini mirip dengan topologi linear bus,
kecuali simpul
terhubung dalam satu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel.
Dalam
topologi ini, tiap simpul secara fisik terhubung hanya ke dua
simpul lain.
Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya
hingga tiba
disasaran. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap
bagian dari
sistem pengkabelan hanya menangani aliran informasi antara dua
mesin. Jenis
ini dapat dijumpai pada jaringan peer-to-peer dimana tiap mesin
dapat
menangani penyebaran maupun pemrosesan informasi.
c. Star. Tiap simpul terhubung ke file server tunggal terpusat
dengan
menggunakan segmen kabel sendiri. Topologi ini memiliki
keunggulan dalam
minimalnya lintas data (hanya dari simpul ke server) sehingga
dapat dicapai
kinerja yang optimal. Tetapi karena hanya ada satu server yang
harus
mengkoordinir seluruh komunikasi data maka topologi ini
memerlukan server
yang kuat (dan tentu saja mahal).
d. Daisy-Chain. Topologi ini seperti peralihan antara linear bus
dan ring yaitu
tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen
kabel,
tetapi segmen tidak membentuk lingkaran utuh. Sistem operasi
jaringan
mengirim informasi menyusuri rantai ke atas atau ke bawah hingga
mencapai
sasaran. Topologi ini jarang digunakan sebab tidak begitu
handal.
2. Topologi Logika
Topologi logika adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
skema yang
digunakan sistem operasi jaringan (NOS - Network Operating
System) untuk
mengelola aliran informasi diantara simpul. Skema komunikasi
sistem operasi
mempengaruhi cara pengguna komputer dalam membayangkan
komunikasi antar
komputer.
a. Linear. Skema komunikasi ini berfungsi seperti topologi
linear bus dan sudah
umum dalam sistem jaringan berbasis-Ethernet. Tiap simpul
memiliki alamat
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 62 - 74
yang unik dan alamat diakses secara sekuensial (urut). Informasi
dikirim
menyusuri daftar diatas dan dibawah hingga dijumpai alamat
sasaran yang
tepat.
b. Token Ring. Skema ini dapat dijumpai pada topologi linear bus
dan ring. Tiap
simpul memiliki alamat yang unik dan alamat diakses dalam pola
melingkar.
Disini tidak diperlukan korespondensi antara alamat logika dan
lokasi fisik
komputer relative satu dengan yang lainnya.
3. Memilih Topologi Jaringan
Pemilihan topologi jaringan akan ditentukan dengan
parameter-parameter
dibawah ini :
Biaya Kecepatan Lingkungan Ukuran Sistem Konektivitas Keamanan
Trouble-Shooting
B. ARSITEKTUR KOMPILASI
Arsitektur kompilasi adalah cara bagaimana sebuah aplikasi
lengkap dieksekusi.
Pada aplikasi yang menyangkut basis data, arsitektur kompilasi
juga mengandung
arti dimana basis data serta aplikasi pengaksesan diletakkan.
Ada beberapa
arsitektur kompilasi sepanjang sejarah pengolahan data
terkomputerisasi.
Arsitektur-arsitektur kompilasi itu adalah :
1. Arsitektur Tersentralisasi
Sepanjang tahun 1960 hingga 1970, perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan perhitungan-perhitungan rumit menggunakan
mainframe
sebagai sarananya. Konfigurasi ini cocok untuk masa itu namun
dengan
bertambahnya dumb-terminal, konfigurasi ini menjadi kurang cocok
sebab
beban jaringan pada sistem dengan mainframe menjadi sangat
tinggi, yang
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 63 - 74
pada gilirannya mengurangi kinerja sistem. Pemrosesan berjalan
dengan
lambat karena padatnya jaringan. Selain itu, penambahan
mainframe
kurang cocok sebab harganya sangat mahal.
2. Arsitektur File-Server
Pada tahun 1980-an, kekuatan pemrosesan PC bertumbuh dengan
signifikan sehingga terminal tidak digunakan sehingga terminal
bodoh
(dumb terminal) lagi melainkan ia bisa melakukan pemrosesan
tersendiri
dan yang diletakkan pada server hanyalah basis datanya saja
sehingga
terminal-terminal dinamakan workstation
3. Arsitektur Client-Server
Arsitektur client-server adalah suatu cara untuk meningkatkan
kinerja
konfigurasi file-server yang menurun karena factor
skalabilitas
(penambahan workstation dalam jumlah yang signifikan). Pada
arsitektur
ini, 2 aplikasi yang terpisah, beroperasi secara mandiri dan
bekerja-sama
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Suatu aplikasi yang cocok
dengan
arsitektur ini adalah DBMS (Database Management System) berbasis
SQL
(Structured Query Language).
C. SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem operasi jaringan (NOS Network Operating System)
mengerjakan segala
sesuatu yang dikerjakan oleh sistem operasi client, namun lebih
jauh lagi, sistem
operasi jaringan bertanggung-jawab atas :
Mengarahkan lalu-lintas data pada jaringan Memungkinkan dan
mencegah akses ke data berdasarkan persyaratan
keamanan
Mencegah akses pada data yang sedang digunakan Mengelola aliran
data diantara berbagai workstation yang berbeda dan
seringkali tidak memiliki kompatibilitas satu sama lain
Mengelola permintaan layanan printer Mengelola komunikasi dan
pesan antarpengguna jaringan Mengelola hubungan diantara jaringan
dan lokasi-lokasi jarak-jauh.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 64 - 74
DBMS (Database Management System)
Secara umum di pasaran, dikenal jenis perangkat lunak DBMS
(Database
Management System) yaitu yang bersifat jaringan (Network),
hierarki, OODBMS
(Object Oriented Database Management System DBMS berorientasi
objek) serta
relational (RDBMS/Relational Database Management System). Saat
ini, di
kalangan para pengembang sistem informasi dan perangkat lunak,
tipe DBMS
yang terakhirlah (RDBMS) yang popular sebagai implementasi basis
data bagi
basis data.
Alasan pemilihan RDBMS oleh para pengembang adalah, a.l. :
kemudahan
operasional (dengan bahasa basis data non-prosedural seperti
SQL/Structured
Query Language kita dengan mudah dapat menyaring data-data yang
memenuhi
kriteria tertentu), sesuai dengan banyak tool perancangan
seperti ERD (Entity
Relationship Diagram) serta normalisasi, efisiensi dalam
menggunakan ruang
penyimpanan, serta dukungan banyak perangkat lunak pemrograman
baik yang
berorientasi objek (OOP) maupun yang bersifat procedural.
D. PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI
A. Sistem yang dikendalikan Prosedur
Pada sistem yang mengikuti prosedur tertentu, kendali diletakkan
dalam kode
program. Prosedur menerbitkan permintaan untuk masukan eksternal
dan
menunggu; ketika masukan datang, kendali mengembalikannya pada
prosedur
yang memanggilnya. Lokasi dari penghitung (counter) program,
antrian
pemanggilan prosedur, serta peubah (variable) lokal
mendefinisikan keadaan
(state) suatu sistem.
B. Sistem yang Dikendalikan Event
Pada sistem yang dikendalikan event, kendali berada dalam
event-event yang
terjadi, yang dating dari pengguna, dari sistem operasi
(interupsi perangkat keras,
misalnya), serta event-event dari subsistem-subsistem.
Prosedur-prosedur aplikasi
dilampirkan pada event-event yang sesuai (yang berhubungan),
misalnya prosedur
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 65 - 74
tertentu dilampirkan pada event Form_OnClick() (event yang
terjadi saat
pengguna aplikasi menekan dan melepaskannya-kembali dengan cepat
tombol
mouse kiri pada suatu form) pada Visual BASIC, C++ Builder, atau
Borland
Delphi.
E. PEMILIHAN BAHASA PEMROGRAMAN
Pemilihan bahasa pemrograman ditentukan oleh
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah kita perlu meningkatkan kinerja perangkat lunak
karena
spesifikasi perangkat kerasnya tidak cukup baik ?
2. Apakah aplikasi kita perlu mengakses basis data ?
3. Apakah penguna kelak adalah orang-orang yang mahir
tentang
penggunaan program aplikasi ?
4. Apakah kita akan mengadopsi konsep GUI (Graphical User
Interface) ?
5. apakah kita memerlukan bahasa yang procedural ?
6. apakah kita punya lebih dari satu CPU untuk menyelesaikan
permasalahan
sehingga kita perlu lakukan deployment komponen-komponen ?
F. TAHAP IMPLEMENTASI
Secara umum tahapan implementasi terdiri atas :
a. Pengujian sistem
b. Konversi sistem
c. Pemeliharaan sistem
Pada konversi sistem, analis harus bias memilih strategi
konversi yang tepat
berkaitan dengan beroperasinya sistem baru. Pada pemeliharaan
sistem, aspek
pengembangan sistem dan penjagaan sistem dari kerusakan menjadi
isi utama.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 66 - 74
BAB V
PENGUJIAN, IMPLEMENTASI, DAN
PEMELIHARAAN SISTEM
A. FILOSOFI PENGUJIAN
Pengujian sistem merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat
lunak untuk
menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan
spesifikasi
sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan.
Pengujian sistem
sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan
program,
kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan eksekusi
sistem
perangkat lunak.
Ada 2 metode untuk melakukan unit testing, yaitu :
1. Black Box Testing
Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan
(requirement) yang
disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara
pengujian hanya
dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul,
kemudian
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses sistem
yang diinginkan.
Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya, maka untuk
menyelesaikannya,
diteruskan pada pengujian yang kedua, yaitu white box
testing.
2. White Box Testing
White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam
modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis
apakah ada
kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output
yang tidak
sesuai dengan proses sistem yang dilakukan, maka baris-baris
program,
variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan
dicek satu
persatu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 67 - 74
Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang
mengacu
pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena
melibatkan
sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya
kesalahan manusia sangat
besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan
berkomunikasi
dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi
dengan aktivitas
jaminan kualitas.
Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai
suatu
elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat
lunak,
memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian
yang teliti.
Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses
rekayasa
perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak
daripada
membangun.
Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada
perangkat
lunak adalah:
1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan
maksud
menemukan kesalahan
2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki
probabilitas tinggi
untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan
sebelumnya
3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap
semua
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang
yang
menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang
tidak ada
kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat
pengujian dilakukan
memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat
lunak dan
beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara
keseluruhan, tetapi ada
satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu
pengujian tidak dapat
memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat
memperlihatkan
bahwa ada kesalahan perangkat lunak.
Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang
efektif,
perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang
menuntun
pengujian perangkat lunak, yaitu:
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 68 - 74
semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan
pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang
menyebabkan program gagal.
Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai,
maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang
sebelum semua kode dijalankan.
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak,
maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat
ditelusuri
sampai 20% dari semua modul program.
Pengujian harus mulai dari yang kecil dan berkembang ke
pengujian yang besar, Selagi pengujian berlangsung maju,
pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan
pada
cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin
mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan
jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat
besar.
Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh
pihak ketiga yang independent
Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak
mendesain
suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan
testabilitas dalam
pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan
pengujian
mendesain test case yang efektif secara lebih mudah.
Testabilitas adalah seberapa
mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit,
perlu diketahui
apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah.
Procedural
dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set
dari jalur
eksekusi.
Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan
serangkaian
pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam
pengungkapan
kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut,
digunakan 4
kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian
white-box,
pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi
Top-Down.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 69 - 74
B. FOKUS PENGUJIAN
Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test
case
dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program
telah
dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa
semua kondisi logis
telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box,
menggunakan grafik
(matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang
independent
secara linear yang akan memastikan cakupan.
Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan
logika
program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang
lain dengan
memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat
kompleksitas yang
bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap
kesalahan pada
persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari
suatu program.
Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi
dari
perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi
domain input dari
suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang
mendalam.
Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara
dan
tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi
domain input ke
dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat
lunak tertentu.
Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk
menangani data pada
batas yang dapat diterima.
Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas
kemampuan
perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/
server, dokumentasi dan
fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan
pedoman dan
tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
Integrasi Top-Down adalah pendekatan incremental dengan
menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai dengan
control utama.
Strategi intergrasi top-down memeriksa control mayor atau
keputusan pada saat
awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program yang
difaktorkan dengan
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 70 - 74
baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang
lebih tinggi sehingga
terjadi lebih dulu.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di
dalam
praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah
ini terjadi
jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah
untuk menguji
secara memadai tingkat yang lebih tinggi.
Pengujian Integrasi Bottom-up memulai konstruksi dan
pengujian
dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada
struktur program).
Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan
yang
diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang
diberikan akan selalu
tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi
integrasi bottom-up
dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:
1. Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang
melakukan
subfungsi perangkat lunak spesifik.
2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk
mengkoordinasi
input dan output test case
3. Cluster diuji
4. Driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya
ke atas
di dalam struktur program.
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 71 - 74
B. IMPLEMENTASI SISTEM
Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah
berikut :
Menerapkan rencana implementasi Melakukan kegiatan implementasi
Tindak lanjut implementasi
1. Kegiatan implementasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah :
Pemilihan dan pelatihan personel Pemilihan tempat dan instalasi
perangkat lunak dan perangkat keras Pemrograman dan pengujian
program Pengujian sistem Konversi sistem
2. Pemiliharaan Dan Pelatihan Personel
Pelatihan karyawan :
Ada beberapa pendekatan pelatihan, yaitu :
Ceramah/seminar Pelatihan procedural Pelatihan tutorial
Simulasi\latihan langsung di pekerjaan (on the job training).
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 72 - 74
C. PENERAPAN dan PEMELIHARAAN SIM
Langkah-langkah Penerapan
Setelah desain Sistem selesai dibuat, ada empat metode dasar
yang dapat
digunakan untuk penerapan MIS tersebut. Ini meliputi :
1. Pasang sebuah sistem dalam suatu organisasi yang baru
dibentuk
Hentikan pemakaian sistem lama, dan pasang sistem baru. Ini
menimbulkan
kesenjangan waktu (time gap), di mana tidak ada satu sistem pun
yang
dioperasikan. Hal ini praktis hanta untuk sebuah perusahaan
kecil atau untuk
sistem yang kecil, dimana pemasangannya hanya membutuhkan satu
atau dua hari
saja. Kecuali kalau pemasangan sistem yang lebih besar dilakukan
selama pabrik
ditutup karena libur, atau pada periode tidak ada kegiatan apa
pun di pabrik
tersebut
Alihkan atau pindahkan operasinya secara bertahap. Cara ini juga
merujuk
kepada tahapan masuk (phasing in) dari sistem baru yang
bersangkutan. Bagian
yang kecil atau subsistem dan sistem baru digantikan terhadap
sistem lama. Jika
cara ini mungkin dilaksanakan, perlu rasanya sistem baru itu
dinilai secara
seksama
Jalankan sistem baru dan sistem lama secara paralel dan lakukan
pengalihan
secara bertahap. Sistem baru dipasang dan dijalankan secara
pararel dengan sistem
lama yang ada, sampai seluruh fungsinya telah berjalan dengan
baik, kemudian
sistem lama dihentikan. Keuntungan utama dari cara ini adalah
kesempatan untuk
melakukan koreksi (debugging) yang diperlukan sambil berjalan,
sehingga sistem
ini dapat diandalkan untuk sistem informasi utama dari
perusahaan.
2. Buat rencana penerapannya
Ketiga tahapan utama dalam penerapannya, merupakan satu seri
atau berurutan,
yaitu pemasangan awal, uji-coba sistem secara menyeluruh, dan
tahap evaluasi,
pemeliharaan serta kontrol dari sistem tersebut. Sebaliknya,
sebagian besar dari
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 73 - 74
kegiatan penerapan ini harus dilaksanakan secara paralel, untuk
mengurangi
waktu penerapan.
a. Identifikasi tugas-tugas penerapan
Tugas-tugas utama dalam penerapan ini, patokannya, pada umumnya
terdiri dari :
Merencanakan kegiatan penerapan Mencari tempat yang sesuai, dan
membuat tata-letak (layout) untuk
peralatan dan kantor-kantor
Menyusun organisasi personalia untuk penerapan ini Menyiapkan
prosedur-prosedur untuk pemasangan atau instalisasi, dan
untuk diuji-coba
Menyiapkan program latihan kerja untuk pegawai yang akan
menjalankan tugas operasinya.
Menyiapkan perangkat lunak yang diperlukan Membeli perangkat
keras yang diperlukan Menyusun arsip-arsipnya (files) Membuat
formulir-formulir yang diperlukan Menguji-coba keseluruhan sistem
Menyelesaikan peralihan dari sistem lama ke sistem baru
Mendokumentasikan sistemnya Menyediakan pemeliharaan sistemnya
(untuk menyempurnakan/
memperbaiki kekurangan atau kemacetan, dan untuk
meningkatkan
dayagunanya = debugging and improving)
b. Susun hubungan antara tugas-tugas
Untuk proyek yang kecil, urutan tugas yang harus dilaksanakan
dapat
dicantumkan dalam bentuk instruksi tertulis yang sederhana.
Meskipun demikian,
dalam proyek yang kecil sekalipun
c. Buatkan jadwalnya
Taksiran (estimasi) pertama dari jadwal dibuat berdasarkan
taksiran perancang
sistem mengenal waktu yang dibutuhkan antara setiap tahapan dari
program
http://www.hendra-jatnika.web.id
-
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 74 - 74
jaringan kerja. Jalur kritisnya ( waktu yang terpanjang yang
diperlukan untuk
seluruh jaringan kerja )dapat dihitung dari sini.
d. Susun sistem laporan dan pengendalian
Laporan dan pengendalian dari pekerjaan dalam pelaksanaan ini
dapat diperoleh
dengan mewngadakan rapat mingguan yang dihadiri oleh semua
petugas kunci
yang terlibat, atau dengan laporan kemajuan kerja tertulis dan
singkat. Tujuan dari
system pengendalian adalah untuk mengurangi kekacauan tersebut
sampai
seminimal mungkin dan berbagai akibatnya dalam bentuk penundaan
waktu serta
tambahan biaya.
Jenis-jenis pemeliharaan perangkat lunak meliputi :
Korektif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi
kesalahan atau kerusakan
Adaptif atau produktif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara
terus-menerus melalui proses monitoring
Penyempurnaan, yaitu pemeliharaan sebagai hasil dari penemuan
perawatan adaptif.
Preventif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan untuk pencegahan
kerusakan
http://www.hendra-jatnika.web.id