Top Banner
PERALATAN KONTROL LISTRIK PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK PEMBANGKIT
42

2. Peralatan Kontrol Listrik

Aug 09, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2. Peralatan Kontrol Listrik

PERALATAN KONTROL LISTRIK

PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK PEMBANGKIT

Page 2: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Solenoid

Solenoid atau coil adalah suatu elektro magnit yang terdiri dari kumparan dan inti yang dapat bergerak ( jangkar ).

Bila solenoid diberi tegangan, maka pada kumparan terjadi medan magnit, sehingga dapat menarik inti besi.

Sumber tegangan untuk solenoid dapat tegangan arus bolak balik atau arus searah

Page 3: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Solenoid (lanjutan)

Jenis – jenis kerusakan solenoid antara lain : Kumparan terbakar Permukaan inti kotor / berkarat, atau aus Kumparan putus Per putus atau kendor

Page 4: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Solenoid (lanjutan)

Page 5: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Rheostat

Reostat atau tahanan geser adalah suatu tahanan yang dapat diatur/diubah-ubah nilai tahanannya dengan cara penggeseran.

Rheostat terdiri kawat yang dililitkan pada rangka dan kontak yang dapat digeser-geser.

Rheostat berfungsi untuk mengatur besaran tegangan atau arus dalam suatu rangkaian listrik misalnya untuk start motor-motor lilit, pengujian relay, eksitasi dan lain-lain.

Page 6: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Rheostat (lanjutan)

Gangguan yang sering terjadi pada reostat antara lain : kontak geser kendor atau patah Permukaan lilitan aus atau kotor Terminal aus atau kendor Kawat lilitan putus

Untuk penggunaannya, sebelum dihubungkan ke rangkaian sumber perhatikan nilai arus yang dapat dilalui, cek name plate.

Page 7: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Rheostat (lanjutan)

Lambang rheostat adalah

Page 8: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Push Button Switch

Push button switch adalah biasa disebut tombol tekan.

Tombol tekan ada 2 ( dua ) jenis, yaitu Normaly Open ( NO ) dan Normaly Close.

Adapun kerusakan yang sering terjadi diantaranya : kontak aus atau kotor Per lepas Terminal kendor

Page 9: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Push Button Switch (lanjutan)

Emergency Push-Button SwitchPush Button Switch

Page 10: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Limit Switch

Limit switch adalah alat untuk menghubung atau memutus rangkaian yang digerakan oleh suatu batasan ( limit ) mekanik.

Limit switch banyak sekali digunakan pada unit pembangkit listrik, khususnya PLTU misalnya membatasi gerak soot blower, katub, damper dan sebagainya.

Kerusakan limit switch antara lain dapat berupa : Per putus Kontak putus Kontak aus Lengan switch patah

Page 11: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Limit Switch (lanjutan)

Page 12: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer

Timer adalah peralatan yang berfungsi untuk menghitung besaran waktu sesuai dengan yang dikehendaki.

Prinsip kerja peralatan ini ada beberapa azas antara lain mekanik , elektronik dan pneumatik.

Timer yang berdasarkan azas mekanik biasanya menggunakan sistem spiral ( per ) sebagai penghitung waktunya. Bila spiral itu diputar secara manual maka akan menghubungkan kontak, dan kontak tersebut lepas bila spiral sudah kendor dan dengan sendirinya melepas kontak.

Page 13: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer (lanjutan)

Kemudian timer yang berdasarkan elektronik, prinsip kerjanya seperti pada gambar berikut :

Page 14: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer (lanjutan)

Bila pada rangkaian tersebut diberi tegangan, maka kapasitor (C1) diisi muatan lewat tahanan variable (P) dan tahanan R1. Teganganbasis di transistor Q1 berangsur-angsur membesar, dan arus kolektorpun berangsur naik. Kalau arus kolektor sudah cukup besar, tegangan pada R2 menyulut thyristor, maka relay akan bekerja. Jadi untuk mengatur lamanya tidaknya timer tersebut tergantung pemberian muatan pada kapasitor yang diatur melalui tahanan variable (P).

Page 15: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer (lanjutan)

Timer ini biasanya digunakan untuk penundaan (delay) bekerjanya kontak

Terdapat 2 ( dua ) jenis penundaan yaitu TDO ( Time Delay Open ) dan TDC ( Time Delay Close )

TDO adalah pada saat ada sumber tegangan pada timer tersebut, kontak bekerja kemudian sumber tegangan hilang beberapa saat kemudian kontak baru terbuka/lepas.

TDC adalah bila pada timer tersebut mendapat tegangan, maka kontak ditunda belum bekerja menunggu beberapa saat sesuai dengan waktu yang dikehendaki.

Page 16: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer (lanjutan)

Untuk jenis timerelektrik untuk menghitung waktu, biasanya dengan menggunakan motor listrik. Jenis ini digunakanmenghitung waktu yang relatif lama. Sebagai contoh untuk kontrol lampu penerangan jalan yang disetting secara priodik.

Adapun jenis timer dengan azas penumatik, prinsip kerjanya berdasarkan tekanan udara pada tabung karet (seperti bellows) dari kondisi ada tekanan ke tidak ada tekanan (normal). Jenis ini biasanya digunakan pada kontaktor magnit untuk penundaan starting motor.

Page 17: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer (lanjutan)

Timer On Delay

Signal IN

Signal Out

0 5 10 detik

Page 18: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Timer (lanjutan)

Timer Off Delay

Signal IN

Signal Out

0 10 15 detik

Page 19: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Lampu Indikator

Lampu indikator atau disebut juga lampu pilot adalah suatu lampu sebagai tanda untuk mengetahui bahwa rangkaian tersebut sedang operasi, tidak operasi atau ada gangguan.

Klasifikasi warna lampu yang standar adalah :  Merah ( m ) : Lampu indikator warna merah pertanda

bahwa sistem peralatan dalam keadaan operasi.  Hijau ( v) : Lampu indikator warna hijau, petanda

bahwa sistem peralata dalam keadaan siap operasi. Putih ( A ) : Lampu indikator warna putih, petanda

bahwa sistem sedang ada Gangguan.

Page 20: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Kontaktor Magnit

Kontaktor magnit adalah suatu peralatan penghubung atau pemutus yang dapat dioperasikan dengan rangkaian kontrol, baik secara otomatis maupun semi otomatis.

Biasanya kontaktor magnit dilengkapi dengan thermal relay sebagai pengaman bila terjadi beban lebih.

Bekerja pada tegangan maximum 600 Volt. Adapun komponen-komponennya meliputi :

Kontak-kontak utama ( main contact ) Kontak-kontak bantu ( auxiliary contact ) Kumparan magnit ( Solenoid )

Page 21: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Kontaktor Magnit

Kontak utama berfungsi untuk menghubungkan rangkaian listrik utama yang dikontrol, sedangkan kontak bantusebagai rangkaian kontrol.

Kumparan magnit berfungsi untuk membuat kemagnitan, sehingga dapat menarik kontak-kontak atau melepas kontak.

Page 22: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Kontaktor Magnit

Page 23: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Relay Listrik

Relay listrik adalah komponen alat bantu yang berfungsi untuk menghubungkan atau melepaskan rangkaian listrik.

Relay ini merupakan komponen utama rangkaian-rangkaian kontrol. Prinsip kerja dari relay serupa dengan kontaktor magnit

Terdapat 2 ( dua ) jenis relay sesuai sumber teganganyaitu AC dan DC.

Adapun jenis relay yang didasarkan azas kerjanya, yaitu relay mekanik dan relay elektronik.

Page 24: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Relay Listrik (lanjutan)

Rele elektro magnetic

Page 25: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Relay Listrik (lanjutan)

R

A1

A2

16

15

18 26

25

28 36

35

38

Page 26: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Relay Listrik (lanjutan)

Relei hanya dilengkapi saklar-saklar berkapasitas rendah untuk sinyal/perintah (signal/command switch)

Page 27: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Floating Switch

Floating switch adalah saklar yang bekerjanya berdasarkan sentuhan mekanis akibat naik turunnya pelampung yang berada diatas permukaan cairan / air

Page 28: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Floating Switch (lanjutan) Level Monitoring with Level

Page 29: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermostat

Thermostat adalah alat pemutus dan penghubung rangkaian listrik secara otomatis berdasarkan suhu.

Alat ini mempunyai suatu alat perasa yang peka terhadap perubahan suhu.

Thermostat tidak perlu ditempatkan pada bagian yang panas, tetapi dapat ditempat pada bagian yang dingin dan diatur temperatur yang diinginkan

Page 30: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermostat (lanjutan)

Thermostat dengan Dwi Logam ( Bimetal ) Pada thermostat ini rangkaian arusnya

dihubungkan dan diputuskan oleh suatu elemen dwi logam yang menjadi bengkok atau lurus karena perubahan suhu.

Hal ini disebabkan karena dua logam yang berbeda disatukan dan masing-masing logam mempunyai koefisien muai yang berbeda, bila kena panas maka dwi logam tersebut akan bengkok.

Proses bengkok atau lurus tersebut yang akan digunakan untuk melepas atau menghubungkan kontak.

Page 31: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermostat (lanjutan)

Page 32: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermostat (lanjutan)

Thermostat zat cair Thermostat jenis ini memiliki

komponen alat perasa,pipa kapiler dan ruang tekan. Pipa kapiler tersebut diisi dengan zat cair yang memiliki koefisien muai yang besar, biasanya cairan tersebut menggunakan air raksa.

Kalau zat cair ini muai, kontaknya akan membuka dan kalau zat cairnya mengerut, kontaknya akan menutup.

Page 33: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermostat (lanjutan)

Page 34: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermostat (lanjutan)

Thermostat gas Thermostat gas pada prinsipnya

sama dengan zat cair, kalau pada thermostat gas tabung kapiler diisi dengan gas.

Apabila gas tersebut kena panas, maka akan memuai dan akan memberikan tekanan pada membran, kemudian mendorong untuk menggerakkan kontak.

Page 35: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermal Relay

Thermal relay adalah suatu proses pembukaan atau penutupan kontak-kontak listrik atas dasar panas yang ditimbulkan dari arus listrik yang melebihi dari batas yang ditentukan.

Adapun prinsip kerja dari thermal relay sama dengan prinsip thermostat dari logam (bimetal). Jadi apabila ada arus yang melebihi batas tidak dapat seketika untuk melepas kontak, karena ada proses pemanasan pada bimetal

Dalam penggunaannya relay jenis ini digunakan untuk pembatas beban atau beban lebih

Page 36: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermal Relay (lanjutan)

Page 37: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Thermal Relay (lanjutan)

Thermal Relay Elektronic Over Current Relay

Page 38: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Elektromagnetik Relay

Elektromagnetik relay adalah suatu proses komponen untuk pembukaan atau penutupan kontak-kontak listrik yang bekerjanya atas dasar elektromagnetik dari besaran arus yang telah ditentukan.

Apabila arus tertentu pada kumparan elektromagnetik maka akan menarik tuas atau batang gerak dan seketika itu melepaskan kontak, sehingga tidak ada waktu tunda.

Relay ini biasa digunakan untuk pengaman arus listrik hubungan singkat

Page 39: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Elektromagnetik Relay

Page 40: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Simbol-Simbol Listrik

Page 41: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Simbol-Simbol Listrik

Page 42: 2. Peralatan Kontrol Listrik

Simbol-Simbol Listrik