Top Banner
7 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI DAN ANALISA DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Event Organizer Sekarang ini mungkin kita sering mendengar sebutan event organizer, namun kita jarang ada yang tahu bagaimanakah definisi yang sebenarnya event organizer Menurut Suseno dalam bukunya yang berjudul cara Pinter menjadi Event Organizer: Bicara tentang event organizer, yang selanjutnya disebut EO, kita harus mengerti dulu tentang apa kriteria event organizer. istilah ini sekarang memang sangat popular. Karena dunia EO di berbagai tempat semakin berkembang. Bahkan, beberapa pihak menjadikannya sebagai profesi. Organizer tak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai dari level “perpisahan sekolah” sampai “pindah jabatan”, kita selalu terlibat dengan apa yang namanya panitia. Organizer mempunyai ruang lingkup kerja yang luas, sesuai jenis event yang ada dan perkembangannya. Kebanyakan dari kita masih menganggap bahwa organizer hanya untuk pentas musik saja. Padahal organizer adalah sekelompok orang yang terdiri dari tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang melakukan tugas operasional suatu program acara atau melakukan pengorganisasian untuk mewujudkan suatu program acara. (13-14) Setelah kita melihat definisi di atas, mungkin kita juga ingin tahu, mengapa saat ini banyak sekali event organizer baru yang bermunculan, alasan yang mendasari orang-orang mendirikan event organizer, kita berbicara mengenai masa depan EO. Kutipan berikut mungkin bisa menjelaskan. Sangat bagus! Demikian yang dikatakan Adrie Subono dan Log Zelebhour, sedikit dari promotor papan atas di negeri ini, tentang masa depan EO. Melihat dari data yang ada, EO atau promotor besar di Indonesia sangatlah sedikit. Padahal kalau kita lihat secara riil, hampir setiap hari kita selalu
54

2. LANDASAN TEORI DAN ANALISA DATA 2.1. Studi Literatur...mengatur mulai dari roti perkawinan, kartu undangan, hadiah, dan semua keperluan yang dibutuhkan, meliputi perencanaan sampai

Oct 22, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7 Universitas Kristen Petra

    2. LANDASAN TEORI DAN ANALISA DATA

    2.1. Studi Literatur

    2.1.1. Event Organizer

    Sekarang ini mungkin kita sering mendengar sebutan event organizer,

    namun kita jarang ada yang tahu bagaimanakah definisi yang sebenarnya event

    organizer

    Menurut Suseno dalam bukunya yang berjudul cara Pinter menjadi Event

    Organizer:

    Bicara tentang event organizer, yang selanjutnya disebut EO, kita harus

    mengerti dulu tentang apa kriteria event organizer. istilah ini sekarang

    memang sangat popular. Karena dunia EO di berbagai tempat semakin

    berkembang. Bahkan, beberapa pihak menjadikannya sebagai profesi.

    Organizer tak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai

    dari level “perpisahan sekolah” sampai “pindah jabatan”, kita selalu terlibat

    dengan apa yang namanya panitia. Organizer mempunyai ruang lingkup

    kerja yang luas, sesuai jenis event yang ada dan perkembangannya.

    Kebanyakan dari kita masih menganggap bahwa organizer hanya untuk

    pentas musik saja. Padahal organizer adalah sekelompok orang yang terdiri

    dari tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang

    melakukan tugas operasional suatu program acara atau melakukan

    pengorganisasian untuk mewujudkan suatu program acara. (13-14)

    Setelah kita melihat definisi di atas, mungkin kita juga ingin tahu, mengapa saat

    ini banyak sekali event organizer baru yang bermunculan, alasan yang mendasari

    orang-orang mendirikan event organizer, kita berbicara mengenai masa depan EO.

    Kutipan berikut mungkin bisa menjelaskan.

    Sangat bagus! Demikian yang dikatakan Adrie Subono dan Log

    Zelebhour, sedikit dari promotor papan atas di negeri ini, tentang masa

    depan EO. Melihat dari data yang ada, EO atau promotor besar di

    Indonesia sangatlah sedikit. Padahal kalau kita lihat secara riil, hampir

    setiap hari kita selalu

    http://www.petra.ac.idhttp://digilib.petra.ac.id/help.htmlhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    8

    mendengar atau terlibat dalam sebuah acara. Berbagai macam acara atau

    event selalu kita dengar setiap hari. Semua acara itu adalah peluang pasar

    yang masih sangat terbuka. Keberanian kita untuk mencoba dengan

    semangat tinggi, adalah kunci pertama untuk meraih masa depan sebagai

    EO. Kepanitiaan yang dibuat oleh keluarga, tetangga, sahabat, sekolah,

    pemerintah daerah dan lain-lain, yang ada di sekitar kita, dapat dijadikan

    “uji nyali” untuk mengemas dan mewujudkan kepuasan semua pihak.

    Berpikir tentang modal awal dan keuntungan yang tinggi, pada langkah

    awal, bukanlah pikiran yang baik. Karena EO tergolong perusahaan jasa,

    maka ukuran modal menjadi sangat relatif. Modal utamanya adalah

    kemampuan yang kita miliki, bukan uang dalam jumlah besar.(Indro 27-28)

    Proses perancangan ini akan menitikberatkan pada promosi Cuz As sebagai

    Wedding Organizer. Arti dari Wedding itu sendiri, adalah “a marriage ceremony

    and any celebrations such as a meal or a party which follow it: a wedding cake /

    dress / invitation / present / reception” (Cambridge Dictionary) yang kira-kira

    artinya adalah sebuah upacara penggabungan / perkawinan yang disusul dengan

    sebuah perayaan baik pesta maupun makan bersama : Roti Pernikahan / baju /

    kartu undangan / hadiah / penyambutan.

    Dengan Definisi diatas, maka wedding organizer bisa diartikan sebagai

    sekelompok orang pelaksana acara, dalam hal ini acara perkawinan, yang

    mengatur mulai dari roti perkawinan, kartu undangan, hadiah, dan semua

    keperluan yang dibutuhkan, meliputi perencanaan sampai dengan pelaksanaan

    acara.

    2.1.2. Pemasaran

    Menurut Cummins:

    Pemasaran merupakan salah satu dari fungsi-fungsi pokok suatu usaha.

    Pemasaran adalah cara yang ditempuh perusahaan dalam menentukan dan

    memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen secara menguntungkan.. Suatu

    perusahaan belum dapat dikatakan berorientasi pada pemasaran kalau

    belum mempunyai rencana pemasaran, apalagi kalau hanya punya bagian

    pemasaran. Yang terpenting adalah bahwa perusahaan memusatkan seluruh

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    9

    perhatiannya pada pasar dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan yang ada

    sekarang serta calon pelanggan. Pemasaran melibatkan semua orang dalam

    perusahaan yang bekerja sedemikian rupa untuk menciptakan dan

    mempertahankan pelanggan-pelanggan yang puas. Orientasi ini makin

    disadarai sebagai kunci dari peningkatan keuntungan jangka panjang. Pola

    berpikir dan bertindak ini harus diarahkan pada hal-hal yang telah terbukti

    penting dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan-pelanggan

    yang puas. (8-9)

    2.1.2.1. Unsur-Unsur utama Pemasaran

    Menurut Rangkuti:

    Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 unsur

    utama, yaitu:

    1. Unsur Strategi Persaingan

    Unsur Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

    a) Segmentasi Pasar

    Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk

    kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing

    segmen konsumen ini memilki karakteristik, kebutuhan produk, dan

    bauran pemasaran sendiri

    b) Targeting

    Tageting adalah suatu tindakan memilih salah satu atau lebih segmen

    pasar yang akan dimasuki.

    c) Positioning

    Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini

    adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan

    bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

    2. Unsur Taktik Pemasaran

    Terdapat 2 unsur taktik pemasaran, yaitu:

    a) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi

    pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan

    membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    10

    yang dilakukan suatu perusahaan dagang dengan yang dilakukan oleh

    perusahaan lain.

    b) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

    mengenai produk, harga, promosi dan tempat.

    3. Unsur Nilai pemasaran

    Unsur pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

    a) Merk atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai

    yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.

    b) pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian

    jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada

    konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.

    c) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk

    membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab

    dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun

    secara tidak langsung. (48-51)

    2.1.3. Promosi

    Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu

    produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan

    presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan

    penawaran yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang

    menyenangkan terhadap apa yang diiklankan. Promosi merupakan bagian

    dari 4 disiplin pemasaran. Pemasaran juga menentukan dasar kebijakan

    promosi, anggaran dan memutuskan apakah suatu produk akan dijual lewat

    penawaran langsung, melalui jaringan pengecer (Hahn, Fred, dan Kenneth

    57).

    menurut Cummins:

    Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon

    pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Kalau kita

    sendiri tidak dapat melihat manfaatnya, calon pembeli pun tidak akan

    melihat manfaatnya dan oleh karenanya mereka pun tidak akan membeli.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    11

    Manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan

    menjadi tiga, yaitu:

    1. Fungsi. Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut,

    (misalnya: makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu tiga menit

    untuk menyiapkannya).

    2. Citra. Gaya, prestise, dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut

    (misalnya: dibuat oleh bird Eye yang selalu dikaitkan dengan bayangan

    anak-anak sedang bermain dengan ceria)

    3. Manfaat ekstra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau

    jasa tersebut (misalnya: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan

    harga). (12)

    Dalam sebuah promosi terdapat lima metode promosi, yang biasa disebuat dengan

    bauran promosi/promotion mix. yang didalamnya terdiri atas:

    Berikut adalah lima bauran promosi yang dijelaskan secara singkat oleh

    Cummins:

    1. Iklan: ruang, waktu atau naskah yang dibeli untuk mempromosikan

    produk atau jasa.

    2. Promosi Penjualan: insentif dan tawaran yang mendorong orang untuk

    membeli produk atau jasa.

    3. Publisitas: berita dan informasi tentang produk atau jasa yang tidak

    dibayar secara langsung.

    4. Penjualan secara personal: penyampaian secara pribadi produk atau jasa

    kepada calon pelanggan

    5. Pemasaran langsung: penyampaian kepada calon pelanggan tidak secara

    pribadi, tetapi mereka dapat langsung memberikan tanggapan.(9-10)

    Dalam perancangan komunikasi visual ini bauran promosi yang akan digunakan

    adalah iklan.

    menurut Kasali Periklanan atau advertising adalah :

    segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan.

    Barang, jasa yang dibayar sponsor tertentu, misalnya cetakan, baliho,dll.

    Periklanan diambil dari kata iklan yang berarti merupakan suatu pesan yang

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    12

    menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu

    media (9)

    masih menurut Kasali Adapun tujuan iklan yaitu:

    • Sebagai alat komunikasi dan koordinasi

    Tujuan memberikan tuntutan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni

    pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk

    saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap

    kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, radio

    specialits, pembeli media, dan spesialis tim riset.

    • Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.

    • Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu dari padanya

    harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan

    selera secara eksekutif (atau istrinya), mereka semua harus kembali pada

    tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok.

    • Sebagai alat bagi evaluasi.

    • Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu

    kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk

    mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek

    dengan tujuan kampanye periklanan. (45)

    2.1.4. Peran Pengamat

    Junker dengan tepat memberikan gambaran tentang peranan peneliti sebagai

    pengamat antara lain:

    1. Berperan Secara Lengkap

    Pengamat dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok yang

    diamati. Dengan demikian ia dapat memperoleh informasi apa saja yang

    dibutuhkan, termasuk yang rahasia sekalipun

    2. Pemeranserta Sebagai Pengamat

    Peranan peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya

    sebagai pemeranserta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan. Ia

    sebagai anggota pura-pura jadi tidak melebur dalam arti yang

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    13

    sesungguhnya. Peranan demikian masih membatasi para subjek

    menyerahkan dan memberikan informasi terutama yang bersifat rahasia.

    3. Pengamat Sebagai Pemeranserta

    Peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin

    ia atau mereka disponsori oleh para subjek. Karena itu maka segala

    macam informasi termasuk rahasia sekalipun dapat dengan mudah

    diperolehnya.

    4. Pengamat Penuh

    Biasanya hal ini terjadi pada pengamat secara eksperimen di

    laboratorium yang menggunakan kaca-sepihak. Peneliti dengan bebas

    mengamati secara jelas. subjeknya sama sekali tidak mengetahui apakah

    mereka sedang diamati atau tidak (qtd. Moleong 127-128)

    2.1.5. Brand

    Sebuah produk membutuhkan brand sebagai alat pengidentifikasi atau

    sebagai alat pembeda produk yang satu dengan yang lain.

    Kennedy, Soemanagara, mengatakan:

    Brand dapat disebut “pelabelan”. Brand dapat membantu penjualan. Brand

    berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk dan

    layanan, yang diyakini tidak saja dapat memenuhi kebutuhan mereka,

    tetapi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan terjamin. Istilah

    “Brand” muncul ketika persaingan produk semakin tajam dan

    menyebabkan perlunya penguatan peran label untuk mengelompokkan

    produk dan layanan yang dimiliki dalam satu kesatuan guna membedakan

    produk itu dengan produk pesaing.(109)

    2.1.5.1. Definisi Brand

    Menurut Russell, Lane. definisi Brand adalah “sebuah nama, istilah,

    tanda, desain, atau suatu kombinasi penyatuan dari semuanya, bertujuan untuk

    memperkenalkan dan membedakan produk atau jasa dari pesaingnya”(511)

    Brand dapat dianalogikan dengan nama pada manusia, nama pada manusia

    digunakan untuk membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya, meskipun

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    14

    ada manusia yang kembar tapi mereka memiliki nama yang berbeda. Brand

    digunakan sebagai pembeda, dengan tujuan menghindari kekeliruan konsumen

    dalam memilih produk maupun jasa yang akan mereka gunakan.

    Straub dan Auber membagi Brand menjadi tiga:

    a) Nama (Brand name): bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya

    yang digunakan untuk memberikan cirri khas.

    Contoh: Sari Kuring, Accord, Sony, Aiwa, dan sebagainya

    b) Tanda (Brand mark): simbol atau desain yang digunakan untuk

    memberikan ciri dan membedakannya.

    Contoh: huruf M pada McDonald’s, simbol orang berkuda pada kaus

    Ralphpolo, perahu layer pada BNI 1946, dan buaya pada pakaian

    Lacoste

    c) Karakter (Trade character): Simbol yang menunjukkan kualitas

    manusia. Contoh: Mr. Ronald McDonald untuk produk McDonald’s

    dan Mr. Versace pada pakaian Versace. (qtd. Kennedy, Soemanagara

    112)

    2.1.5.2. Fungsi Brand

    Menurut Kapfere, seorang pakar brand. Fungsi dari brand adalah:

    • Identification

    To be clearly seen, to make sense of the offer, to quickly identify the

    sought after products.

    (Agar dapat dengan mudah dan jelas terlihat, membuat penawaran

    yang masuk akal, agar dapat dikenali dengan cepat produk yang

    dicari).

    • Practically

    To allow savings of the time and energy through identical

    repurchasing and loyalty.

    (Agar membantu mempersingkat waktu dan energi melalui pembelian

    kembali yang identik dan kesetiaan).

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    15

    • Guarantee

    To be sure of finding the same quality na matter where or when you

    buy the product or service.

    (untuk meyakinkan pelanggan dalam menemukan suatu kualitas yang

    sama tanpa mengenal tempat dan waktu pembelian produk atau jasa

    tersebut).

    • Optimization

    To be sure of buying the best product in its category, the best

    performer for a particular purpose.

    (Untuk meyakinkan dalam membeli produk yang terbaik dalam

    kategorinya, penampil terbaik dalam sebuah tujuan yang khusus).

    • Characterization

    To have confirmation of your self-image or the image that you present

    to others.

    (Untuk mendapatkan sebuah konfirmasi dari citra diri atau citra yang

    diperkenalkan kepada khalayak).

    • Continuity

    Satisfaction brought about through familiarity and intimacy with the

    end brand you have been consuming for years.

    (Kepuasan yang dibawa atas kebiasaan dan kedekatan dengan hasil

    akhir brand yang telah dikonsumsi selama bertahun-tahun).

    • Hedonistic

    Satisfaction linked to the attractiveness of the brand, to its logo, to its

    communications.

    (Kepuasan yang dihubungkan dengan daya tarik dari brand kepada

    logonya dan kepada komunikasinya).

    • Ethical

    Satisfaction linked to the responsible behaviour of the brand in its

    relationship with society (ecology, employment, citizenship, etc.)

    (Kepuasan yang dihubungkan dengan perilaku bertanggung jawab

    brand itu dalam hubungannya dengan masyarakat).(13)

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    16

    Menurut Kartajaya, brand tidak hanya memunculkan value bagi

    pelanggan, melainkan dapat pula memunculkan value bagi produsen. Value yang

    didapat produsen apabila memiliki ekuitas merek yang kuat antara lain:

    • Premium price, maksudnya disini adalah harga premium dan margin

    keuntungan yang lebih tinggi. Bila ekuitas merek kuat, maka perusahaan

    tersebut dengan sendirinya akan memiliki privilise (cara khusus) untuk

    mendapatkan harga di atas rata-rata pesaingnya.

    • Merek yang kuat akan memberikan peluang bagi produsen untuk

    melakukan perluasan merek, mengeksploitasi pasar secara lebih

    mendalam.

    • Merek bisa jadi basis terbentuknya loyalitas dan bahkan fanatisme

    pelanggan.

    • Merek bisa jadi komponen keunggulan bersaing yang kuat, bahkan sangat

    kuat, sehingga akan sulit untuk ditiru oleh pesaing.

    Merek merupakan ekuitas perusahaan yang menambah value bagi produk

    dan jasa yang ditawarkannya. Merek merupakan aset yang menciptakan

    value bagi pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan pengakuan atas

    kualitas. (Kartajaya et al. 184)

    Menurut Daniel Surya, Chief representative Landor Indonesia, beberapa

    fungsi utama brand adalah:

    • Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi yang berarti,

    menciptakan kecenderungan, dan mampu menjadikan produk ”premium”.

    • Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan.

    • Sebagai aset yang menambah nilai finansial.

    • Menandakan perubahan kepada audience.

    • Menanggapi perubahan audience.

    • Mengkomunikasikan dan mengkomunikasikan kembali nilai-nilai

    perusahaan pada masyarakat.

    • Memewangkati (to set) moral orang-orang didalam perusahaan.

    • Mengabsahkan (to endorse) momentum untuk sebuah pernyataan jangka

    panjang.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    17

    • Menciptakan, mengelola, dan menguasai persepsi masyarakat, baik

    didalam organisasi maupun masyarakat umum. (8)

    2.1.5.3. Brand Essence

    Brand Essence merupakan:

    “The Brand’s promise expressed in the simplest, most single-minded terms.”

    (“interbrand”)

    (Janji sebuah brand yang dinyatakan dalam istilah yang paling sederhana).

    Brand essence merupakan sebuah pernyataan bagaimana sebuah brand

    didefinisikan oleh benak konsumen, baik secara rasional maupun

    emosional. Brand essence yang paling kuat berakar pada sebuah

    kebutuhan fundamental konsumen.

    Contoh sederhana adalah Volvo yang memposisikan merek mereka

    dengan safety atau keamanan. Brand volvo menawarkan keuntungan

    tangible utama berupa ”keamanan mengemudi”, dan keuntungan

    intangible berupa ”rasa aman”, yang merupakan salah satu kebutuhan

    setiap manusia.

    Anatomi brand essence adalah core value, brand personality dan brand

    elements. Keseluruhan brand essence dipengaruhi oleh dua aspek

    dominan, yaitu aspek rasional dan emosional. Yang dimaksud dengan

    aspek rasional merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

    keuntungan nyata atau tangible yang ditawarkan sebuah brand, sedangkan

    aspek emosional merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

    keuntungan intangible atau abstrak yang ditawarkan sebuah brand.

    Untuk mencapai core value yang diinginkan, perlu diwujudkan brand

    personality. Brand personality sebaiknya didukung oleh brand elements.

    Brand personality dan brand elements harus sesuai dengan core value-nya.

    Core values, brand personality, dan brand elements merupakan brand

    secara holistik. Jadi, sebuah brand essence dapat muncul melalui

    penerapan holistic branding. (Surya 23)

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    18

    Gambar 2.1. Brand Essence

    Sumber: The Cartered Institude of Marketing, Defining Brand (The Cartered

    Institude of Marketing, 16 juli 2007) figure 1.

    http://www.cim.co.uk/mediastore/Brand_eguides/eGuide1.pdf (telah diolah

    kembali)

    • Core Values

    Bagian utama core values sebuah brand adalah brand vision yang

    didefinisikan sebagai:

    The brand’s guiding insight into its world. (“Interbrand”)

    (Panduan insight brand bagi dunianya.)

    • Brand Personality

    Brand Personality adalah:

    The attribution of human personality traits to a brand as a way to achieve

    differentiation. (“Interbrand”)

    (Pemakaian atribut kepribadian manusia pada sebuah brand sebagai suatu

    cara untuk mencapai diferensiasi.)

    • Brand Elements

    Brand elements atau brand identities adalah :

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    19

    The outward expression of a brand, including its name and visual

    appearance. (“Interbrand”)

    (Ekspresi kasat mata dari sebuah brand, termasuk nama dan tampilan

    visual.)

    2.1.6. Media

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media adalah “sarana atau alat

    komunikasi yang menyampaikan pesan tertentu kepada masyarakat luas.” (569)

    Media merupakan alat komunikasi dalam periklanan, maka media

    memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan kepada target audience

    melalui iklan.

    Suharto mengatakan “Dalam pemilihan media ada beberapa hal yang harus

    ditentukan terlebih dahulu, yaitu: jangkauan (reach), frekuensi (frequency), dan

    kesinambungan (continuity).” (5)

    2.1.6.1. Karakteristik Media

    Menurut Kennedy, Soemanagara:

    Advertising tidak menggunakan komunikasi primer, tetapi semua bentuk

    komunikasi menggunakan media sebagai saluran penyampai pesan, baik

    ditujukan pada massa, kelompok, atau personal. Dalam kajian advertising

    dikenal pula istilah media lini-atas (above the line) dan media lini-bawah

    (below the line). Contoh media lini atas adalah media yang ditunjukkan

    pada khalayak ramai seperti televisi, radio, bioskop, dan surat kabar,

    sedangkan media lini-bawah meliputi poster, banner, folder atau brosur,

    presentasi multimedia, dan flyer yang ditujukan pada kalangan tertuju atau

    mungkin juga individu. (89-90)

    Masih menurut Kennedy, Soemanagara, Jenis-jenis media yang tadi memilki

    karakteristik yang berbeda-beda, dengan perbandingan yang hampir sama. Tabel

    2.1. Menjelaskan karakteristik dari beberapa jenis media promosi sebagai

    perbandingan kekuatan dan kelemahan tiap-tiap media. (100-102)

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    20

    Tabel. 2.1. Karakteristik Media

    Jenis Media

    Promosi

    Kekuatan Kelemahan

    Televisi • Jangkauannya luas.

    • Ada efek suara dan gambar

    (gambar bergerak)

    • Daya rangsang sangat tinggi

    • Dapat dilihat dan didengar

    kembali jika ada

    pengulangan siaran

    • Sewa slot iklan mahal

    Radio • Pesan yang disampaikan

    dapat dalam bentuk ulasan

    • Daya rangsang tinggi

    • Pendengar dapat

    berimajinasi melalui suara

    • Sewa slot iklan murah

    • Hanya ada suara

    • Dapat didengar jika siaran

    diputar kembali

    • Jangkauan terbatas

    Surat kabar • Dapat dibaca dimana saja

    • Dapat dibaca berulang-

    ulang

    • Biaya pemasangan relatif

    rendah

    • Jangkauan terbatas

    • Daya rangsang rendah

    • Kualitas visual tergantung

    pada kualitas cetakan

    • Setelah dibaca cenderung

    habis dibuang

    Majalah • Dapat dibaca dimana saja

    • Dapat dibaca berulang-

    ulang

    • Biaya relatif rendah

    • Kualitas visual cukup tinggi

    karena mutu kertas lebih

    baik dari surat kabar

    • Daya rangsang cukup

    • Biaya sewa ruang iklan

    relatif sedang

    • Jika selesai dibaca, biasanya

    disimpan untuk dibuka

    kembali kemudian

    • Jangkauan terbatas

    • Daya rangsang rendah

    • Dibeli jika ada berita yang

    menarik perhatian

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    21

    Brosur,

    folder

    • Informasi yang diberikan

    sangat spesifik

    • Langsung ditujukan pada

    personal

    • Biaya murah

    • Daya rangsang bisa kuat

    dan bisa rendah tergantung

    atas daya tarik visual yang

    ditampilkan

    • Cenderung diabaikkan jika

    isinya tidak menarik atau

    tidak berhubungan dengan

    kebutuhan

    • Ruang pesan ditentukan/

    dibatasi oleh kemampuan

    biaya

    Banner,

    Poster

    • Daya jangkau dan raihan

    cukup besar

    • Biaya produksi murah

    • Daya rangsang rendah

    • Informasi yang ditampilakn

    terbatas

    • Biaya pajak dan perijinan

    tinggi

    • Keamanan kurang terjamin

    • Jika posisi tidak strategis,

    segmentasi yang dituju

    tidak tercapai

    Billboard,

    Neonbox

    • Daya jangkau dan raihan

    cukup besar

    • Daya rangsang cukup tinggi

    • Biaya produksi, perawatan,

    perizinan dan pajak tinggi

    • Informasi yang disampaikan

    terbatas.

    • Jika posisinya tidak

    strategis atau tidak tepat,

    segmentasi yang dituju

    tidak tercapai

    Sumber : John E. Kennedy & R. Dermawan Soemanagara, Marketing

    Communication (taktik & Strategi), Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006.

    2.1.7. Komunikasi

    Dalam perancangan komunikasi visual ini alat promosi yang digunakan

    adalah iklan. Sehingga iklan tersebut harus dapat menyampaikan pesan kepada

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    22

    Target Audience. Yang nantinya diharapkan akan ada tindakan setelah pesan

    tersebut disampaikan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang akan menuntun

    kita memasuki tahap-tahap komunikasi . Salah satu metode komunikasi

    periklanan yang digunakan dalam melakukan proses komunikasi ini adalah

    AIDDA.

    Menurut Effendy :

    Formula AIDDA merupakan kesatuan singkatan dari tahap-tahap

    komunikasi persuasive. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

    A - Attention Perhatian

    I - Interest Minat

    D - Desire Hasrat

    D - Decision Keputusan

    A - Action Kegiatan

    Formula tersebut sering dinamakan A-A procedure sebagai singkatan dari

    Attention –Action Procedure, yang berarti agar komunikan dalam

    melakukan kegiatan dimulai dahulu dengan menumbuhkan perhatian. (25)

    2.1.8. Jasa

    Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak

    kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

    mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait

    atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. (Kotler 111)

    2.1.8.1. Bauran Jasa

    Menurut Kotler, Tawaran suatu perusahaan ke pasar sering mencakup beberapa

    jasa. Komponen jasa dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari

    sebuah tawaran tersebut. Dapat dibedakan lima kategori tawaran:

    a) Barang berwujud murni: tawaran tersebut terutama terdiri atas barang

    berwujud seperti sabun, pasta gigi, atau garam. Tidak satupun jasa

    menyertai produk tersebut.

    b) Barang berwujud yang disertai jasa: tawaran tersebut terdiri atas

    barang berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa. Levit

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    23

    berpendapat bahwa “makin canggih secara teknologi produk generic

    tersebut (misalnya, mobil dan komputer), penjualannya makin

    bergantung pada mutu dan ketersediaan layanan pelanggan yang

    meyertainya (misalnya, ruang pameran, pengiriman, perbaikan dan

    pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan operator, nasihat

    pemasangan, pemenuhan garansi). Dalam pengertian ini, General

    motors barangkali lebih sarat dengan layanan daripada sarat dengan

    produksi. Tanpa layanan, penjualannya akan merosot.”

    c) Campuran: Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan

    bagian yang sama. Misalnya, orang pergi ke restoran untuk

    mendapatkan makanan maupun layanan.

    d) Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil: Tawaran

    tersebut terdiri atas jasa utama bersama jasa tambahan atau barang

    pendukung. Contohnya, penumpang pesawat terbang membeli jasa

    angkutan. Perjalanan tersebut meliputi beberapa barang berwujud,

    seperti makanan, minuman, sobekan tiket, dan majalah penerbangan.

    Jasa tersebut memerlukan barang padat modal-pesawat udara-untuk

    merealisasikannya, tetapi jenis produk utamanya adalah jasa.

    e) Jasa Murni: Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contohnya

    mencakup penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat. (112)

    2.1.9. Warna

    Sanyoto dalam bukunya dasar-dasar tata rupa dan desain membahas mengenai

    teori-teori warna, yaitu:

    Bentuk/benda apa saja di alam ini tentu memiliki warna, manakala

    terdapat cahaya. Tanpa cahaya warna tidak akan ada. Warna seperti

    halnya bunyi/suara, merupakan fenomena getaran/gelombang cahaya.

    Warna merupakan getaran/gelombang yang diterima indera

    penglihatan sedang bunyi merupakan getaran/gelombang yang

    diterima indera pendengaran. Warna warni adalah warna dengan not-

    not musik atau tangga nada suara. Warna-warna pelangi: ungu, violet,

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    24

    biru, hijau, kuning, jingga, merah, sama dengan not musik do, re, mi.

    fa, so, la, si, merupakan tangga nada warna/ tingkatan/ gradasi warna.

    Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya

    yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari

    pengalaman indera penglihatan.

    Secara obyektif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang

    gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, Cahaya yang nampak

    oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang

    merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

    Cahaya yang dapat diindera manusia mempunyai panjang gelombang

    380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer

    tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna

    pelangi yang disebut "spektrum" atau warna cahaya, mulai berkas

    cahaya ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar

    cahaya ungu/violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar

    X, sinar gamma, dan sinar cosmic yang barangkali merupakan sinar

    inti matahari. Di luar cahaya merah terdapat gelombang-gelombang /

    sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan

    gelombang Radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran

    radio dan TV.

    Seperti halnya bunyi dengan frekuensi tertentu yang sangat rendah

    atau sangat tinggi tidak dapat kita dengar (kecuali gajah, anjing,

    angsa)

    maka warna diluar ungu dan merah juga tidak dapat kita lihat dengart

    mata telanjang. la hanya dapat dideteksi dengan alat tertentu, yang

    pada umumnya dimanfaatkan didunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

    seperti misalnya sinar X untuk Rongent, sinar infra merah digunakan

    untuk penyinaran fotografi disituasi gelap, remote control, dan lain-

    lain.

    Secara subyektif/psikologis penampilan warna dapat diperikan ke

    dalam hue (rona warna atau corak warna), value (ke-terang-an atau

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    25

    terang-gelap warna, tua-muda warna), chroma (murni-kotor warna,

    cemerlang-suram warna, cerah-redup warna, intensitas warna).

    Sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan, warna adalah

    merupakan pantulan cahaya dari sesuatu yang nampak, yang diterima

    mata berupa: cat, tekstil, batu, tanah, daun, kulit, rambut, dan lain -

    lain, disebut "pigmen" atau warna bahan.

    Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang

    menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke

    mata (retina) terlihatlah warna, manakala orang tersebut tidak buta

    warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut

    memantulkan warna merah dan menserap warna pelangi lainnya.

    Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menserap

    semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih Karena

    sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi atau

    semua panjang gelombang. (9-10)

    • Dimensi-Dimensi Warna

    Terdapat tiga dimensi warna yang sangat besar pengaruhnya terhadap

    tata rupa, yaitu hue, value, dan chroma. Hue adalah rona/corak warna.

    Yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna, nama warna, dan jenis warna.

    Value adalah tone warna, yaitu dimensi tentang terang-gelap warna atau

    disebut pula "ke-terang-an" warna (Brightness). Chroma intensitas

    warna, yaitu dimensi tentang cerah-redup warna, Cemerlang-suram

    warna, murni-kotor warna disebut pula penyerapan warna

    (saturation).(Sanyoto 19)

    • Dimensi Hue

    Hue adalah rona warna atau corak warna, yaitu karakteristik atau ciri

    khas yang kita gunakan untuk membedakan warna satu dengan yang lain

    misalnya merah, kuning, hijau, dan lain-lain, sehingga hue adalah warna.

    Hue didalamnya menyangkut mengenai klasifikasi warna, nama warna,

    dan jenis warna.(Sanyoto 19)

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    26

    • Karakter dan simbulisasi warna

    Karakter warna ini adalah untuk warna warna murni (warna pelangi),

    sedangkan jika warna berubah muda atau tua atau menjadi redup

    karakternya akan berubah.

    Kuning

    Asosiasi : pada sinar matahari, bahkan pada mataharinya sendiri.

    Karakter : terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah.

    Simbul : kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan,

    kemeriahan, kecemerlangan.

    Kuning cerah adalah warna emosional yang menggerakkan energi dan

    keceriaan, kejayaan, dan keindahan. Kuning emas melambangkan

    keagungan, kemewahan, kejayaan, kemegahan, kemulyaan, kekuatan.

    Kuning sutera adalah warna marah, sehingga tidak populer. Kuning tua

    dan kuning kehijau-hijauan mengasosiasikan sakit, penakut, iri, cemburu,

    bohong, luka. Bendera kuning kadang-kadang digunakan pada kapal

    karantina, atau rumah sakit. Pada masyarakat barat kristen digunakan

    dalam gereja-gereja, pada mahkota suci Yesus, Maria, sebagai hiasan altar

    dan sebagainya untuk melambangkan keagungan. Warna kuning juga

    digunakan pada upacara-upacara agama Hindu dan Budha, sebagai

    lambang keagungan.

    Jingga

    Asosiasi pada awan jingga. Awan jingga terlihat pada pagi hari sebelum

    matahari terbit, menggambarkan gelap malam menuju terbit matahari,

    sehingga melambangkan kemerdekaan, anugerah, kehangatan. Karakter

    warna jingga memberi dorongan, merdeka, anugerah, bahaya. Lambang

    kemerdekaan, penganugerahan, kehangatan, bahaya.

    Merah

    Asosiasi : pada darah, dan juga api

    Karakter : Kuat, enerjik, marah, berani, bahaya, positif, agresif,

    merangsang, panas.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    27

    Simbul umum dari sifat nafsu primitif, marah, berani, perselisihan,

    bahaya, perang, seks, kekejaman, bahaya, kesadisan. Dibanding warna

    lain, merah adalah warna paling kuat dan enerjik. Merah adalah positif,

    agresif dan enerjik. Warna pertama digunakan pada seni primitif maupun

    klasik. Warna ini paling popular pada wanita. Api merupakan lambang

    keberanian, kekuatan, kemarahan. Darah merupakan lambang, perang,

    kekejaman, kesadisan. Jika merah berubah menjadi merah muda (rose)

    memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman bunga rose.

    Ungu

    Ungu sering disamakan dengan violet, tetapi ungu ini lebih tepat

    disamakan dengan purpel, yaitu warna tersebut cenderung kemerahan.

    sedangkan violet cenderung kebiruan. Ungu memiliki watak keangkuhan,

    kebesaran, kekayaan. Ungu merupakan percampuran antara merah dan

    biru sehingga juga membawa atribut-atribut dari kedua warna tersebut.

    Merah lambang berani, jantan. Biru "aristocratic", keningratan,

    kebangsawanan, spiritualistis, sehingga ungu adalah warna raja, yang

    memang digemari raja-raja kuno. Permata banyak dipajang dengan

    warna ini untuk memperoleh kesan tersebut. Ungu lambang Kebesaran,

    kejayaan, keningratan, kebangsawanan.

    Violet

    Violet warna yang lebih dekat dengan biru. Wataknya dingin, negatif,

    diam. Violet hampir sama dengan biru tetapi lebih menekan dan lebih

    meriah. Warna ini memiliki watak melankoli, sampai kesusahan,

    kesedihan, belasungkawa, bahkan bencana.

    Biru

    Asosiasi : pada air, laut, langit, di Barat pada es.

    Karakter : dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih, tenang,

    berkesan jauh, tetapi cerah.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    28

    Simbul : dihubungkan dengan langit tempat tinggal para dewa /

    yang maha tinggi / surga / Khayangan, sehingga biru lambang

    keagungan, keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran,

    kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian. Lambang PBB dengan warna

    biru sebagai lambang perdamaian. Kaum gereja menghubungkan biru

    dengan pengharapan. Biru juga lambang aristokrasi, darah bangsawan,

    darah ningrat, darah biru.

    Hijau

    Asosiasi : Pada hijaunya alam, tumbuh-tumbuhan, sesuatu yang

    hidup dan berkembang.

    Karakter : Segar, muda, hidup, tumbuh, dan beberapa hampir sama

    dengan warna biru.

    Dibanding warna-warna lain, warna hijau relatif lebih netral pengaruh

    emosinya, sehingga cocok untuk istirahat Hijau sebagai pusat spektrum

    menghadirkan keseimbangan yang sempurna dan sebagai sumber

    kehidupan.

    Simbul/lambang: kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan,

    kesegaran, kemudaan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan, keimanan,

    pengharapan, kesanggupan, keperawanan, kementahan / belum

    pengalaman. Di Jawa, keraton-keraton banyak menggunakan warna hijau

    dengan pernik-pernik merah dan kuning. Di masjid-masjid banyak

    menggunakan warna hijau sebagai lambang keimanan.

    Putih

    Asosiasi : Di Barat pada salju, di Indonesia pada sinar putih

    berkilauan, pada kain kafan, sehingga dapat menakutkan

    pada anak-anak.

    Karakter : Positif, merangsang, cerah, tegas, mengalah.

    Simbol : Sinar kesucian, kemurnian, kekanak-kanakan, kejujuran,

    ketulusan, kedamaian, ketenteraman, kebenaran, kesopanan, keadaan tak

    bersalah, kehalusan, kelembutan, kewanitaan.. Di Barat putih sebagai

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    29

    kostum pengantin wanita sebagai lambang kesucian, tapi juga simbul

    peletakan senjata dan menyerah.

    Hitam

    Asosiasi : Kegelapan malam, kesengsaraan, bencana, perkabungan,

    kebodohan, misteri, ketiadaan, keputusasaan.

    Karakter : Menekan, tegas, dalam, "depresive"

    Simbul : Kesedihan, malapetaka, kesuraman, kemurungan,

    kegelapan, bahkan kematian, teror, kejahatan, keburukan

    ilmu sihir, kedurjanaan, kesalahan, kekejaman, kebusukan,

    rahasia, dan masih banyak lagi.

    Takut terhadap gelap pada anak-aanak sangat membekas dan terbawa

    sampai dewasa dalam endapan bawah sadar. Banyak istilah yang

    berkaitan warna hitam, seperti "The black hands", "The black flag of

    pirasy” (bendera hitam bajak laut), Black Friday", "Lembah hitam" dan

    lain-lain.

    Hitam memang misterius, karena hitam yang berdiri sendiri

    memiliki watak-watak buruk, tetapi jika dikombinasi dengan warna-

    warna lain berubah total wataknya. Sebagai latar belakang warna. Warna

    hitam mengasosiasikan kuat, tajam, formal, bijaksana. Hitam

    dipergunakan bersama-sama putih mempunyai makna kemanusiaan,

    resolusi, tenang, sopan, keadaan mendalam, kebijaksanaan. Jaksa dan

    hakim dipersidangan memakai toga hitam dengan dasi putih sebagai

    lambang kebijaksanaan, Terdapat istilah “hitam manis” karena warna

    setelah dikombinasikan dengan warna lain menjadi manis. Banyak

    kendaraan roda dua berwarna hitam dengan hiasan warna-warna nampak

    manis, dan ternyata paling banyak diminati.

    Abu-abu

    Asosiasi : Suasana suram, mendung, kelabu, tidak ada cahaya

    bersinar.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    30

    Karakter : Antara hitam dan putih. Pengaruh emosinya berkurang

    dari putih, tetapi terbebas dari tekanan berat warna hitam,

    sehingga wataknya lebih menyenangkan, walau masih

    membawa watak-watak warna putih dan hitam. Cocok

    untuk latar belakang semua warna, terutama untuk warna-

    warna pokok merah,biru, kuning.

    Simbul : Ketenangan, kebijaksanaan, mengalah, kerendahan hati,

    tetapi simbul turun tahta, juga suasana kelabu, ragu-ragu.

    Coklat

    Asosiasi : Pada tanah, warna tanah, atau warna natural.

    Karakter : Kedekatan hati, sopan, arif, bijaksana, hemat, hormat,

    tetapi sedikit terasa kurang bersih atau tidak cemerlang

    karena warna ini berasal dari percampuran beberapa warna

    seperti halnya warna tersier.

    Simbul : Kesopanan, kearifan, kebijaksanaan, kehormatan.

    (Sanyoto 38-41)

    • Dimensi value (Tonalitas Warna)

    Setiap benda di alam ini tentu memiliki value/tone, bisa terang, sedang, atau

    gelap, tergantung cahaya yang mengenainya. Value disebut pula tone, nada,

    atau nuansa. Cahaya adalah segala-galanya dalam seni rupa. Tanpa cahaya,

    tidak akan seni rupa itu ada atau "exist". Kita mengontrol cahaya dengan

    value, dan kita mengubah cahaya menjadi warna-warna dengan

    menggunakan pigmen.

    Manusia, seperti halnya semua jenis hewan, sangat sensitif terhadap cahaya,

    sehingga perubahan gelap terang cahaya berpengaruh kuat pada manusia.

    Cahaya matahari berpengaruh merangsang, cahaya kedip lilin berpengaruh

    murung, dan kegelapan berpengaruh menekan, takut, misteri. Itulah reaksi

    secara umum terhadap cahaya. Tonalitas dari suatu karya seni rupa adalah

    hal yang sangat penting, karena tonalitas ini yang akan tertangkap pertama-

    tama dengan segera. Terang, sedang, atau gelap, masing-masing

    menciptakan rasa atau "mood' tersendiri, dan merupakan reaksi yang akan

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    31

    memperkuat kesan pertama. Untuk mengetahui tentang tone/value, kita

    menggunakan Skala Value.

    Value adalah dimensi mengenai terang gelap atau tua muda warna, yang

    disebut pula dengan istilah "brightness" atau ke"terang"an warna. Value

    merupakan nilai gelap terang untuk memperoleh kedalaman karena

    pengaruh cahaya. Value dapat pula disebut suatu gejala cahaya yang

    menyebabkan perbedaan pancaran warna suatu obyek. Value adalah alat

    untuk mengukur derajad ke"terang"an suatu warna yaitu seberapa terang

    atau gelapnya suatu warna jika dibandingkan dengan skala value atau

    tingkatan value: tint, tone, shade.

    Pada skala value terlihat sembilan tingkatan gelap ke terang. Tingkatan ke 1,

    2, 3, adalah value gelap yang disebut shade, 4,5,6, value sedang disebut

    tone, 7,8,9, value terang disebut tint. Value 1 adalah hitam yang kita lihat

    sehari-hari, 0 merupakan hitam ideal, hitam sempurna atau gelap total

    seperti kalau kita memejamkan mata, hitam yang sama sekali tidak

    memancarkan cahaya. Value 9 adalah putih yang kita lihat sehari-hari, 10

    adalah putih ideal atau barangkali putih bukan seperti putih warna bahan

    tetapi putih bening sebagai sumber cahaya, value 5 adalah abu-abu atau

    value tengah-tengah. Dapat digambarkan bahwa value 9 keterangannya

    100%, value 5 keterangannya 50%, value 1 keterangannya 0%.

    Value warna-warna ditentukan dengan referen abu-abu, seberapa lebih

    terang dan seberapa lebih gelap dari tingkatan abu-abu/ tingkatan value.

    Tingkatan hue bila dibandingkan dengan skala value, terlihat:

    a) Kuning, warna paling terang, tingkat keterangannya lebih

    pas dengan value ke 8,

    b) Merah jingga dan biru hijau tingkat keterangannya lebih pas

    dengan value ke 5,

    c) Ungu, warna paling gelap, tingkat keterangannya lebih pas

    dengan value ke 2.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    32

    • Berbagai efek Value

    a) Value yang saling berdekatan (close Value) berkesan harmonis.

    lembut, tenang, sehingga cocok untuk hal-hal yang berkaitan

    dengan kenikmatan

    b) Value yang saling berjauhan (contras value) berkesan kontras,

    menyolok, tajam, kuat, bergolak/bertentangan, sehingga cocok

    untuk warna dasar dari tulisan, untuk hal-hal yang berkaitan

    dengan kepemudaan, atau hal-hal yang bersifat kekerasan.

    c) Value terang (high value) memantulkan cahaya sehingga

    memperkuat warna yang di atasnya. dan nampak memperbesar /

    memperluas ukuran.

    d) Value gelap (dark value) mencerap cahaya sehingga

    memucatkan warna yang di atasnya, kelihatan mengurangi/

    memperkecil ukuran,

    e) Hitam dan putih mempunyai daya menyatukan warna-warna.

    f) Kontras tajam (high value-dark value) Iebih menyolok dari pada

    kontras hue, tetapi lebih harmonis dari pada kontras hue, karena

    kontras value masing-masing tercampur warna netral hitam. abu-

    abu, atau putih. (Sanyoto 42-43)

    • Harmoni dan Kontras Value

    Harmoni dan kontras value adalah menyangkut gelap-terang atau tua-

    muda warna karena tercampur hitam atau putih. Terang gelap warna

    dapat dilihat pada skala value. warna-warna dengan value yang saling

    berdekatan dilihat dari skala value adalah merupakan warna-warna yang

    harmonis, sedangkan warna-warna dengan value yang saling berjauhan

    dilihat dari skala value adalah warna-warna kontras. Kontras value yang

    terkontras atau rangking pertama adalah hitam-putih. Kontras value

    rangking kedua ada pada warna hitam dengan warna-warna paling terang

    karena tercampur banyak putih. Dan rangking ketiga ada pada warna-

    warna gelap karena banyak tercampur hitam dengan warna warna

    terterang karena banyak tercampur putih. Makin dekat dengan dirinya

    pada skala value, suatu warna semakin tidak kontras, tetapi semakin

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    33

    harmonis. Kontras value lebih kontras dibanding kontras hue karena

    value memiliki tingkatan tergelap pada hitam (value ke 1) dan terterang

    pada putih (value ke 9), sedangkan kontras hue tergelap pada warna ungu

    (value ke2) dan terterang pada warna kuning (value ke 8). Di samping itu

    kontras value lebih harmonis dibanding kontras hue, karena kontras-

    kontras value mengandung unsur putih dan hitam yang sifatnya

    menetralkan warna, sedang kontras hue justru cenderung

    kontradiksi.(Sanyoto 50)

    • Hubungan hue, Value, dan Chroma

    Hue adalah rona warna atau corak warna, yang merupakan sebutan

    terhadap warna dengan berbagai nama-nama warnanya, yang memiliki

    skala hue berupa lingkaran warna yang pada umumnya terdiri dari enam

    warna pelangi dan enam warna intermediate. Perlu dicatat bahwa banyak

    teori-teori dari para ahli yang membuat lingkaran warna tidak selalu

    berpedoman pada enam warna pelangi.

    Value adalah derajat ke-terang-an warna atau terang gelapnya warna, yang

    memiliki skala value berupa sembilan tingkatan ke abu-abuan mulai dari

    hitam, abu-abu tua/gelap berangsur-angsur menuju ke abu-abu terang/ muda

    sampai putih. Skala value ini untuk mengukur ke-terang-an warna-warna

    atau sering disebut “brightness”.

    Chroma adalah tingkat kekuatan atau intensitas warna, yaitu tentang

    cemerlang-suram warna atau murni-kotor warna, yang sering disebut

    saturation atau penyerapan warna, atau peredaman warna, yang memiliki

    skala chroma berupa jari jari dari lingkaran warna menuju ketitik pusat,

    yang terdiri dari tingkatan hue murni/cemerlang berangsur-angsur semakin

    suram/kotor karena tercampur / terserap / teredam oleh hue komplemennya.

    Hubungan hue, value, dan chroma ini akan tampak tersusun sebagai berikut:

    Lingkaran luar menunjukkan skala hue, poros ke atas ke bawah dari

    lingkaran menunjukkan skala value, dan jari-jari dari poros menuju keluar

    menunjukkan skala chroma.

    Dengan demikian jika lingkaran hue ini digerakkan kebawah menuju ke

    value gelap secara berangsur-angsur ke hitam, akan didapatkan warna-

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    34

    warna baru yang jumlahnya cukup banyak dari hasil percampuran hue,

    chroma, dan value gelap/hitam. Demikian pula bila lingkaran tersebut

    digerakan ke atas akan menghasilkan warna-warna baru yang jumlahnya

    juga banyak dari hasil percampuran hue, chroma, dan value terang/putih.

    Dari skema hubungan Hue, Value, Chroma ini kita dapat mendeskripsikan

    warna secara pasti dengan metode penulisan: Hue, Value/Chroma, misalnya

    K7/3 adalah Kuning pada tingkatan Value ke7 dan pada tingkatan Chroma

    ke 3, di mana warnanya adalah Kuning muda suram atau Kuning muda

    semu ungu .

    Agar bisa tahu persis seperti apa hasil dari percampuran hubungan hue,

    value, chroma ini kita dapat mengadakan eksperimen menyusun warna-

    warna (hues) yang diturunkan intensitas chromanya, kemudian sebagian di-

    terang-kan valuenya dengan dicampur pigmen putih, dan sebagian

    digelapkan valuenya dengan dicampur pigmen hitam, yang kesemuanya

    akan menghasilkan warna-warna baru dengan jumlah banyak yang tidak ada

    pada tube warna.

    Sebagai contoh dari percampuran hue merah dan hijau dengan tujuh

    tingkatan value dan lima tingkatan chroma akan dapat menghasilkan 68

    warna baru, dari percampuran hue kuning dan ungu dengan tujuh tingkatan

    value dan lima tingkatan chroma menghasilkan 68 warna baru, dan dari

    percampuran hue biru dan jingga dengan tujuh tingkatan value dan lima

    tingkatan chroma menghasilkan 68 warna baru pula

    Untuk membandingkan perbedaan hasil susunan hue, value, chroma, kita

    dapat membuat empat macam komposisi yang dijajarkan, yaitu:

    a) Komposisi hue (warna-warna) murni (chroma maksimum)

    b) Komposisi hue dengan value-value terang,

    c) Komposisi hue dengan value-value gelap,

    d) Komposisi hue dengan chroma diturunkan intensitasnya Dalam

    komputer dapat dijumpai model warna HSB, yang tiada lain

    adalah merupakan hasil hubungan Hue, Brightness (Value), dan

    Saturation (Chroma). (Sanyoto 57-58)

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    35

    2.1.10. Consumer Insight

    Amalia E. Maulana mengatakan:

    Definis Insight dalam kamus Cambrige, sebagai berikut:

    Insight –“A clear, deep and sometimes suddenunderstanding of a complicated

    problem or situation, or the ability to have such an understanding”.(“Cambridge

    dictionary”)

    Yang menarik dari definisi ini adalah perpaduan dari tiga unsur yaitu:

    • Unsur deep – atau kedalaman pemahaman teori

    • Unsur Complex – yaitu mencakup kompleksitas dari masalah yang

    dibahas

    • Unsure sudden – dari segi waktu, yaitu sesuatu yang dimengerti secara

    tiba-tiba

    Sesuatu yang insightful berarti berisikan informasi yang mendalam pada

    suatu obyek permasalahan yang kompleks, dan ditemukannya tidak setiap

    saat. Dalam beberapa kamus lain, dijelaskan bahwa insight ini biasanya

    original dan breakthrough. Lebih jauh dikatakan, insight merupakan

    sebuah flash, artinya suatu pengetahuan yang brilliant, yang muncul

    secara tiba-tiba. Kata kunci lainnya, insight ini bersifat intuitive, dan

    disejajarkan dengan sixth sense atau indra keenam.

    Pengertian insight dalam konteks psikologi adalah mencari tahu

    secara lebih mendalam apa latar belakang dan faktor-faktor yang

    mendorong perbuatan, pemikiran dan perilaku sesorang.

    Dari definisi-definisi tersebut, perpaduan antara Consumer dan Insight

    kira-kira akan menjadi seperti ini: “Proses mencari tahu secara lebih

    mendalam dan holistic, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan

    perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan

    komunikasi iklannya”.

    Yang perlu diperhatikan tentang Consumer Insight:

    • Insight tidak harus datang dari brand manager saja, melainkan dari

    semua orang yang tergabung dalam organisasi, termasuk pemilik

    perusahaan.

    • Insight tidak berguna apabila tidak actionable. (Amalia 1-2)

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    36

    2.2. Identifikasi Data Perusahaan

    2.2.1. Data Perusahaan

    2.2.1.1. Nama Perusahaan

    Cuz As Event Organizer

    2.2.1.2. Pengelola Perusahaan

    Valentine Vera

    2.2.1.3. Sejarah Perusahaan

    Pada awalnya Valentine Vera bertemu dengan Wibowo Santoso,

    sebelumnya mereka berdua sudah pernah bekerja dalam EO yang sama, kemudian

    setelah mereka berdua lulus kuliah, ada keinginan untuk membuka usaha sendiri,

    Kemudian muncul ide untuk mendirikan EO sendiri. Akhirnya pada tanggal 23

    November 2003, ada tawaran untuk menjadi EO Wedding salah satu dari teman

    mereka yang akan menikah. Saat itulah akhirnya ditetapkan sebagai tanggal

    berdirinya Cuz As, namun pada saat itu EO mereka masih belum memiliki nama.

    Kemudian mereka bertemu dengan Yohan Wibisono tepat pada saat pesta

    pernikahan itu. Akhirnya Yohan Wibisono bergabung dengan mereka, sehingga

    sekarang pendiri EO ini menjadi tiga orang, yaitu: Valentine Vera, Wibowo

    Santoso, Yohan Wibisono. Nama Cuz As yang diambil dari bahasa inggris

    Choose Us yang berarti “pilih kami” baru muncul pada Bulan Desember 2003,

    spesialisasi dari Cuz As event organizer mereka adalah Wedding, karena selama

    ini mereka banyak menangani event Wedding.

    Pada saat itu Cuz As memilki personil berjumlah 9 orang. Ditambah

    dengan 3 orang pemilik. Saat ini Cuz As sudah cukup berkembang terbukti

    dengan adanya beberapa tawaran yang pernah mereka dapat di luar kota, antra lain

    Jember, Madiun, Kalimantan, Banjarmasin.

    2.2.1.4. Produk Produk yang ditawarkan

    Dalam meyediakan jasa bagi para Pengguna Event Organizer, Cuz As

    menyediakan produk-produk antara lain:

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    37

    a) Party Organizer

    b) Event Organizer

    2.2.1.5. Potensi Perusahaan

    Potensi perusahaan akan selalu ada, karena dengan pasar yang begitu

    besar, yaitu masyarakat Surabaya, yang mana Surabaya merupakan kota terbesar

    kedua di Indonesia, maka akan selalu ada orang yang membutuhkan jasa Wedding

    Organizer, dengan pemikiran bahwa masyarakat Surabaya akan selalu bertambah

    seiring berjalannya waktu.

    2.2.1.6. Lokasi Perusahaan

    Wonorejo Permai Selatan X/51 Surabaya

    Telp: (031) 8711470 – 70651911

    Fax : (031) 8711470

    2.2.2. Data Produk

    2.2.2.1. Jenis Produk

    Pelayanan (Jasa)

    2.2.2.2. Nama Brand/ Merek

    Cuz AS Event Organizer

    2.2.2.3. Spesifikasi produk

    • Party Organizer (actuacting-controling-reporting)

    Hanya bertugas sebagai pelaksana, pada suatu acara.

    • Event Organizer (Planning-Organizing-Actuacting-Controlling-Reporting)

    Mengatur acara mulai dari menentukan konsep acara, sampai pelaksanaan

    acara pada hari yang sudah ditentukan.

    2.2.2.4. Harga Produk

    Party Organizer

    Kids party Mulai Rp.750.000,-

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    38

    Sweet Birthday Mulai Rp.1.750.000,-

    Engagement Mulai Rp.2.500.000,-

    Aniversary Fiesta Mulai Rp.3.500.000,-

    Corporate Event Mulai Rp.5.000.000,-

    Great Wedding

    Temu Pengantin Rp.1.750.000,-

    Resepsi

    Small Rp.2.500.000,-

    Medium Rp.3.000.000,-

    Large Rp.3.500.000,-

    Package

    Superior Rp.4.000.000,-

    Deluxe Rp.4.500.000,-

    Grand Rp.5.000.000,-

    Master Rp.7.500.000,-

    Event Organizer 10% total cost

    New Themes Wedding Party only plus Rp.2.499.000,-

    New Themes Sweet 17th Birthday only plus Rp.1.499.000,-

    Penggunaan Event Organizer meliputi penyediaan jasa:

    a. Venue

    b. Catering

    c. Dekorasi

    d. Cake

    e. Sound & lighting system

    f. Band

    g. Master of Ceremony

    h. Dancer

    i. Usherette

    j. Special effect

    k. Foto & video

    l. Special Show

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    39

    m. Undangan

    n. Souvenir

    2.2.2.5. Positioning Produk

    Cuz As ingin dianggap sebagai Wedding Organizer yang berbeda dari

    Wedding Organizer yang lain, Cuz As ingin dianggap berbeda, karena Cuz As

    melakukan apapun untuk memuaskan klien, sedangkan Wedding organizer lain

    belum tentu memberikan pelayanan yang sama, oleh karena itu tagline dari Cuz

    As adalah “be different”

    2.2.2.6. Target Audience Produk

    • Demografis

    Usia : 22 tahun – 35 tahun

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Status : Belum Menikah

    Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta

    Pendidikan : Minimal S1

    Kelas sosial : Kalangan menengah ke atas

    • Geografis

    Bertempat tinggal di daerah Surabaya dan sekitarnya

    • Psikografis

    Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis

    • Behavioristis

    Orang-orang kota yang tidak memiliki banyak waktu, karena

    kesibukan. Orang yang aktif,

    2.2.2.7. Foto Produk

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    40

    Gambar 2.2. Foto Produk Dari Cuz As

    Sumber : Data Foto Cuz As Event Organizer

    2.2.3. Data Pemasaran

    2.2.3.1. Strategi Pemasaran

    Strategi Pemasaran yang dilakukan Cuz As antara lain melalui:

    a) Pameran Wedding AP3

    Pada tahun 2004 sebanyak 2 kali

    Pada tahun 2005 sebanyak 1 kali

    Pada tahun 2006 sebanyak 1 kali

    b) Pembuatan Souvenir berupa pembatas Buku

    c) Logo Cuz As pada tampilan Video Clip Wedding

    d) Kartu Nama

    e) Standing Banner

    2.2.3.2. Wilayah Pemasaran

    Karena Cuz As Wedding Organizer baru saja Berdiri, maka saat ini

    pemasarannya dikonsentrasikan di wilayah Surabaya dan sekitarnya, tetapi juga

    tidak menutup kemungkinan nantinya akan diperluas ke daerah-daerah di luar

    kota Surabaya.

    2.2.3.3. Potensi Pasar

    Dengan Jumlah penduduk yang sangat besar, Surabaya merupakan pasar

    yang sangat menguntungkan, dan masih terbuka peluang yang sangat lebar Bagi

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    41

    Cuz As untuk bisa berkembang, karena jumlah penduduk akan terus meningkat,

    sehingga, akan selalu ada klien yang membutuhkan jasa dari Wedding Organizer.

    2.2.3.4. Visi dan Misi Perusahaan

    Visi Perusahaan: Make your unforgettable moment (membuat momentmu menjadi

    tak terlupakan)

    Misi Perusahaan: Make your dream come true (membuat mimpimu menjadi

    kenyataan)

    2.2.4. Data Komunikasi Visual yang Ada

    2.2.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

    Gambar 2.3. Pembatas Buku 1

    Sumber : Cuz As Event Organizer

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    42

    Gambar 2.4. Pembatas Buku 2

    Sumber : Cuz As Event Organizer

    Gambar 2.5. Kartu Nama

    Sumber : Cuz As Event Organizer

    2.2.4.2. Sarana Komunikasi Visual Internal

    Gambar 2.6. Logo Cuz As Event Organizer

    Sumber : Cuz As Event Organizer

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    43

    2.3. Identifikasi Data Kompetitor I

    2.3.1. Data Perusahaan

    2.3.1.1. Nama Perusahaan

    Project Art Plus Event Organizer & Management

    2.3.1.2. Pengelola Perusahaan

    Stephen Tan

    2.3.1.3. Produk-produk yang ditawarkan

    Project Art Plus Event Organizer & Management merupakan Event

    Organizer yang menangani acara-acara seperti wedding, launching produk,

    birthday, dst.

    2.3.1.4. Potensi Perusahaan

    Project Art Plus Event Organizer & Management dikenal memiliki image

    yang baik dimata klien. Mereka dikenal karena memiliki crew yang sopan.

    Mereka berdiri pada tahun 2002, sehingga bila dibandingkan dengan Cuz As

    Event Organizer mereka lebih dikenal masyarakat.

    2.3.1.5. Lokasi Perusahaan

    Jl. Raya Bukit darmo Golf R-05 (Ruko Bukit Darmo)

    Surabaya

    Phone : (031) 7384 105, 709 70611 - 081 893 6269

    Fax : (031) 734 8755

    2.3.2. Data produk

    2.3.2.1. Jenis Produk

    Pelayanan (Jasa)

    2.3.2.2. Nama Brand/ Merek

    Project Art Plus Event Organizer & Management

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    44

    2.3.2.3. Spesifikasi produk

    Project Art Plus Event Organizer & Management merupakan Event

    Organizer yang menawarkan pelayanan mulai dari persiapan, konsep acara

    sampai dengan pelaksanaannya.

    2.3.2.4. Harga Produk

    Harga yang ada tidak dapat ditentukan dengan pasti, karena sifatnya

    fleksibel, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk acara, meskipun sudah

    tersedia paket-paket.

    Daftar Paket:

    • Paket Wedding

    a) Paket A:

    Mulai dari pagi (prosesi pasang jas, temu manten, tempat ibadah, foto

    outdoor/indoor, dll) sampai acara pesta pada malam hari,

    Rp.7.500.000,-

    b) Paket B:

    Hanya pada pesta malam hari saja, Rp.6.500.000,-

    • Paket Birthday

    Hanya ada satu paket saja, karena tidak ada acara pada pagi hari, Rp.7.000.000,-

    • Paket Event

    Untuk Event tidak ada paket, oleh karena itu harganya fleksibel,

    menyesuaikan dengan kebutuhan Acara.

    2.3.2.5. Positioning Produk

    Mereka ingin memposisikan diri Sebagai Event Organizer yang

    Bersahabat, dilihat dari tagline mereka yaitu “A friend To share and to help your

    Party, with care and personal touch”

    2.3.2.6. Target Audience Produk

    • Demografis

    Usia : 22 tahun – 35 tahun

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    45

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Status : Belum Menikah

    Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta

    Pendidikan : Minimal S1

    Kelas sosial : Kalangan menengah ke atas

    • Psikografis

    Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis

    • Geografis

    Sesuai dengan letaknya, target audience dari Project Art Plus Event

    Organizer & Management ini adalah Orang-orang yang menetap di

    Surabaya dan sekitarnya.

    • Behavioristis

    Orang-orang kota yang tidak memilki banyak waktu, karena

    kesibukan. Orang yang aktif.

    2.3.2.7. Foto Produk

    Gambar 2.7. Foto Produk Produk dari Project Art

    Sumber : Jendela best Wedding, Best Wedding 2007(Jendela Surabaya, 7 Mei

    2007).http://www.jendelabestwedding.com/vendor/event%20organizer/Project%2

    0Art.jpg (telah diolah kembali)

    2.3.3. Data Pemasaran

    2.3.3.1. Strategi Pemasaran

    • Mengikuti pameran pada Open House dan Launching New imperial Ballroom 2

    Pada tanggal 28 April 2007

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    46

    2.3.3.2. Wilayah Pemasaran

    Wilayah pemasaran adalah Surabaya dan sekitarnya, dikarenakan Project

    art Plus merupakan Event Organizer yag berdiri di Surabaya

    2.3.3.3. Potensi Pasar

    Dengan Jumlah penduduk yang sangat besar Surabaya merupakan pasar

    yang sangat menguntungkan, dan masih terbuka peluang yang sangat lebar Bagi

    Cuz As untuk bisa berkembang, karena jumlah penduduk akan terus meningkat,

    sehingga, akan selalu ada klien yang membutuhkan jasa dari Wedding Organizer.

    2.3.3.4. Visi dan Misi Perusahaan

    Tidak diketahui

    2.3.4. Data Komunikasi Visual yang Ada

    2.3.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

    Gambar 2.8. Brosur Project Art

    Sumber : Data pribadi

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    47

    Gambar 2.9. Iklan Majalah

    Sumber : Jendela Surabaya, Best Wedding 2006 volume 2(Surabaya, jendela

    Surabaya) hal 87.

    2.2.3.2. Sarana Komunikasi Visual Internal

    Gambar 2.10. Logo Project Art

    Sumber : Brosur Project Art (telah diolah kembali)

    2.4. Identifikasi Data Kompetitor II

    2.4.1. Data Perusahaan

    2.4.1.1. Nama Perusahaan

    Winner Organizer

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    48

    2.4.1.2. Pengelola Perusahaan

    Santonio

    2.4.1.3. Produk-produk yang ditawarkan

    Winner Oragnizer menangani Event seperti Wedding, Sweet Seventeen,

    product launcing, dst

    2.4.1.4. Potensi Perusahaan

    Winner Organizer merupakan Event Organizer yang berasal dari Malang,

    mereka termasuk Event Organizer yang berhasil di malang, oleh karena itu

    mereka berusaha untuk melebarkan usaha mereka dengan menjangkau pasar

    Surabaya. Dengan nama baik yang sudah mereka dapat di malang, maka

    kemungkinan mereka akan bisa berkembang dengan cepat, karena didukung juga

    dengan promosi yang memadai.

    2.4.1.5. Lokasi Perusahaan

    Ruko Vila Bukit Mas RB-15, Surabaya

    Telp / fax : 031-5685650

    Raya Tidar 15, Malang

    Telp : 0341-576699

    Fax : 0341-563835

    2.4.2. Data Produk

    2.4.2.1. Jenis Produk

    Pelayanan (Jasa)

    2.4.2.2. Nama Brand/ Merek

    Winner Organizer

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    49

    2.4.2.3. Spesifikasi produk

    Winner Organizer merupakan Event Organizer yang menawarkan

    pelayanan mulai dari persiapan, konsep acara sampai dengan pelaksanaannya.

    2.4.2.4. Harga Produk

    Tidak ada ketentuan khusus, Winner Orgnizer mematok harga 10 juta

    untuk setiap Event yang akan mereka tangani.

    2.4.2.5. Positioning Produk

    Tidak diketahui

    2.4.2.6. Target Audience Produk

    • Demografis

    Usia : 22 tahun – 35 tahun

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Status : Belum Menikah

    Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta

    Pendidikan : Minimal S1

    Kelas social : Kalangan menengah ke atas

    • Geografis

    Bertempat tinggal di daerah Surabaya dan sekitarnya

    • Psikografis

    Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis

    • Behavioristis

    Orang-orang kota yang tidak memilki banyak waktu, karena

    kesibukan. Orang yang aktif.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    50

    2.4.2.7. Foto Produk

    Gambar 2.11. Foto Produk Winner Organizer

    Sumber: Brosur Pameran Winner Organizer (telah diolah kembali)

    2.4.3. Data Pemasaran

    2.4.3.1. Strategi Pemasaran

    Pameran pernikahan yang mereka ikuti:

    • Mengikuti pameran wedding Ap3 Wedding Plus pada tanggal 14-18 maret

    2007

    • The Wedding Art (pameran Pernikahan) pada tanggal 27 april sampai dengan

    29 april 2007

    • Mengikuti pameran pada saat open house dan Launching New Imperial

    Ballroom 2 tanggal 28 April 2007

    2.4.3.2. Wilayah Pemasaran

    Sekarang Winner Organizer sedang membidik pasar Surabaya, maka

    wilayah pemsarannya dalah Surabaya dan sekitarnya.

    2.4.3.3. Potensi Pasar

    Dengan dekatnya jarak antara Malang dengan Surabaya, maka ada

    kemungkinan banyak masyarakat Malang yang sekarang berdomisili di Surabaya

    mengenal Winner Organizer, ada kemungkinan akan terbentuk suatu kepercayaan

    pada Winner organizer, karena berasal dari daerah yang sama. Namun tidak

    menutup kemungkinan ada juga masyarakat Surabaya yang menggunakan jasa

    Winner, dengan jumlah masyarakat Surabaya yang demikian besar, maka pasti

    setiap organizer akan mendapatkan porsinya masing-masing.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    51

    2.4.3.4. Visi dan Misi Perusahaan

    Tidak diketahui

    2.4.5. Data Komunikasi Visual yang Ada

    2.4.5.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

    Gambar 2.12. Kartu nama

    Sumber : Data Pribadi

    Gambar 2.13. Brosur Winner Organizer

    Sumber : Data Pribadi

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    52

    2.4.5.2. Sarana Komunikasi Visual Internal

    Gambar 2.14. Logo Winner Organizer

    Sumber : Brosur Winner Organizer (telah diolah kembali)

    2.5. Identifikasi Data Kompetitor III

    2.5.1. Data Perusahaan

    2.5.1.1. Nama Perusahaan

    Excedio

    2.5.1.2. Pengelola Perusahaan

    Tony Susanto

    2.5.1.3. Produk-produk yang ditawarkan

    Excedio melayani Wedding, Birthday, Event Organizer, dan juga Dancer

    2.5.1.4. Potensi Perusahaan

    Excedio berdiri sudah lebih dari 10 tahun di Surabaya, sehingga sudah

    sangat dikenal oleh Masyarakat Surabaya, karena itu brand awareness Excedio

    sudah sangat kuat.

    2.5.1.5. Lokasi Perusahaan

    Main Office:

    Jl. Dharmahusada Indah Selatan VII / D-232 No.15

    Telp. 031-5994871, 5994872

    Fax. 031-5994868

    Showroom :

    Pakuwon Super Mall LG 135 (sebelah Hypermarket)

    Telp. 031-7390076, 71179741

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    53

    2.5.2. Data Produk

    2.5.2.1. Jenis Produk

    Pelayanan (Jasa)

    2.5.2.2. Nama Brand/ Merek

    Excedio

    2.5.2.3. Spesifikasi produk

    Excedio bergerak dalam bidang Event Organizer, melayani antara lain Event

    Wedding, Birthday Party, juga menyediakan Dancer untuk memeriahkan acara

    2.5.2.4. Harga Produk

    Paket Hemat

    • 8 orang event organizer Rp 5.500.000,-

    • 8 orang pagar ayu dengan pilih costum

    Dibawah harga @ Rp.250.000,-/org Rp 800.000,-

    • 4 tarian biasa + welcome dance + 1 Singer

    (jenis tarian diatur oleh EXCEDIO) Rp 3.500.000,-

    Harga Dancer Surabaya

    • Excedio Dancer Paket New Singer Rp 3.500.000,-

    (4 tarian biasa + Welcome Dance + 1 Singer)

    • Excedio Dancer Paket Semi Cabaret Rp 6.000.000,-

    (2 tarian biasa + 2 Cabaret + Welcome Dance + 2 Singer)

    • Excedio Paket Mini Cabaret Rp 8.500.000,-

    (5 tarian cabaret + Welcome Dance + 1 Singer)

    • Paket Full Cabaret (New Design) Rp 28.000.000,-

    1 jam 15 menit non stop show time (Tematic)

    2.5.2.5. Positioning Produk

    Tidak diketahui

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    54

    2.5.2.6. Target Audience Produk

    • Demografis

    Usia : 22 tahun – 35 tahun

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Status : Belum Menikah

    Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta

    Pendidikan : Minimal S1

    Kelas sosial : Kalangan menengah ke atas

    • Geografis

    Bertempat tinggal di daerah Surabaya dan sekitarnya

    • Psikografis

    Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis

    • Behavioristis

    Orang-orang kota yang tidak memilki banyak waktu, karena

    kesibukan, Orang yang aktif.

    2.5.2.7. Foto Produk

    Gambar 2.15. Foto Produk Excedio

    Sumber : Weddingku.com, Excedio (Weddingku.com, 7 Mei 2007).

    http://www.weddingku.com/ (telah diolah kembali)

    2.5.3. Data Pemasaran

    2.5.3.1. Strategi Pemasaran

    • Mengikuti pameran wedding Ap3 Wedding Plus pada tanggal 14-18 maret

    2007

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    55

    2.5.3.2. Wilayah Pemasaran

    Surabaya dan sekitarnya, dikarenakan Excedio merupakan event organizer

    yang berdiri di Surabaya

    2.5.3.3. Potensi Pasar

    Potensi pasar dari Excedio sangat besar, bidang service dari Excedio termasuk

    dancer, sehiingga meskipun event organizer sedang lesu, namun dancer masih

    bisa mendapatkan klien.

    2.5.3.4. Visi dan Misi Perusahaan

    Tidak diketahui

    2.5.4. Data Komunikasi Visual yang Ada

    2.5.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

    Gambar 2.16. Brosur Excedio

    Sumber : Data Pribadi

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    56

    Gambar 2.17. Kartu nama Excedio

    Sumber : Data Pribadi

    2.5.4.2. Sarana Komunikasi Visual Internal

    Gambar 2.18. Logo Excedio

    Sumber : Brosur Excedio (telah diolah kembali)

    2.6. Wawancara

    2.6.1. Tabulasi Data Wawancara

    Menurut Koentjaraningrat, tujuan dari wawancara adalah untuk

    mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu

    masyarakat serta pendirian-pendirian mereka dan merupakan suatu sarana

    pembantu utama dari metode observasi.

    Wawancara sendiri dapat dibagi menjadi 3 macam, antara lain :

    • Wawancara mendalam, dimana wawancara berlangsung secara

    mendalam. Batas antara interviewer dan interview sudah tidak dapat

    dipisahkan oleh status mereka sebagai interviewer dan interview.

    Masalah yang dibahas dianggap menjadi masalah bersama yang perlu

    dipecahkan.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    57

    • Wawancara bebas, dimana wawancara ini hampir sama dengan

    wawancara mendalam. Hanya saja dalam wawancara ini pertanyaan

    diajukan dalam bentuk pertanyaan bebas.

    • Wawancara berpedoman, wawancara ini dituntun oleh sejumlah

    pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Wawancara seperti ini

    disebut dengan interview guide.(93)

    Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Valentine Vera, pemilik Cuz As

    Wedding Organizer

    • Bagaimanakah sejarah berdirinya Cuz As Event Organizer?

    Pada Awalnya Valentine Vera bertemu dengan Wibowo Santoso,

    sebelumya mereka berdua sudah pernah bekerja dalam EO yang sama,

    kemudian setelah mereka berdua lulus kuliah, ada keinginan untuk membuka

    usaha sendiri, Kemudian muncul ide untuk mendirikan EO sendiri. Akhirnya

    pada tanggal 23 November 2003, ada tawaran untuk menjadi EO Wedding

    salah satu dari teman mereka yang akan menikah. Saat itulah akhirnya

    ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Cuz As, namun pada saat itu EO mereka

    masih belum memiliki nama.

    Kemudian mereka bertemu dengan Yohan Wibisono tepat pada saat pesta

    pernikahan itu. Akhirnya Yohan Wibisono bergabung dengan mereka,

    sehingga sekarang pendiri EO ini menjadi tiga orang, yaitu: Valentine Vera,

    Wibowo Santoso, Yohan Wibisono. Nama Cuz As yang diambil dari bahasa

    inggris Choose Us yang berarti “pilih kami” baru muncul pada Bulan

    Desember 2003, spesialisasi dari Cuz As event organizer mereka adalah

    Wedding, karena selama ini mereka banyak menangani event Wedding.

    Pada saat itu Cuz As memiliki personil berjumlah 9 orang. Ditambah

    dengan 3 orang pemilik. Saat ini Cuz As sudah cukup berkembang terbukti

    dengan adanya beberapa tawaran yang pernah mereka dapat di luar kota, antra

    lain Jember, Madiun, Kalimantan, Banjarmasin.

    • Diantara jenis-jenis Service yang ada pada Cuz As Event Organizer, manakah

    yang menurut anda paling diunggulkan? Atau mungkin spesialisasi dari Event

    Organizer anda?

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    58

    Kebanyakan kita menangani event Wedding, karena memang keunggulan kami

    terletak pada Wedding Organizer. Bisa dikatakan itulah spesialisasi kami.

    • Pernahkah Cuz As mengikuti Pameran?

    Kami pernah mengikuti pameran, diantaranya:

    a) Pada tahun 2004 sebanyak 2 kali

    b) Pada tahun 2005 sebanyak 1 kali

    c) Pada tahun 2006 sebanyak 1 kali

    • Selain menguikuti pameran, pernahkan Cuz As melakukan promosi?

    Memang kami sangat kurang dalam hal promosi, namun bukan berarti tidak

    pernah, promosi yang pernah kami lakukan antara lain:

    a) Membuat pembatas buku

    b) Memberikan kartu nama pada saat acara

    c) Membuat Video clip opening

    d) Standing banner

    • Pernahkah melakukan promosi melalui Majalah maupun surat kabar?

    Selama ini kami belum pernah melakukan promosi melalui media-media

    tersebut.

    • Menurut Anda siapa saja kompetitor dari Cuz As?

    Menurut saya Event Organizer manapun berpeluang untuk menjadi

    kompetitor, baik kecil maupun besar karena mereka juga mempunyai pasar

    yang sama dengan Cuz As yaitu kalangan menengah ke atas, terlebih lagi bagi

    Event Organizer yang memiliki Wedding service

    • Menurut anda kelebihan apa yang dimiliki oleh Cuz As dibandingkan dengan

    kompetitor-kompetitor lain?

    Kami termasuk Event Organizer baru, yang masih kecil belum berkembang,

    belum mendapatkan klien-klien besar, namun yang bisa kami jamin kepada

    klien adalah kami akan melakukan segalanya untuk mereka. sebagai sebuah

    usaha dalam bidang jasa kami harus mengedepankan pelayanan, karena itu

    kami selalu berusaha memenuhi setiap keinginan dari klien kami, meskipun

    itu hal yang susah. Karena menyadari bahwa kami belum bisa bila

    dibandingkan dengan kompetitor-kompetitor yang lain , maka kami hanya bisa

    mengandalkan pada pelayanan kami yang maksimal, selain itu kami memiliki

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    59

    harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan kompetitor-kompetitor

    lain.

    • Apakah visi misi dari Cuz As?

    Visi : Make your unforgettable moment (membuat momentmu menjadi tak

    terlupakan)

    Misi : make your dream come true (mewujudkan mimpimu)

    • Menurut anda apa yang menjadi alasan para klien menggunakan jasa Cuz As?

    Dari segi kualitas, kami tidak jauh beda bila dibandingkan dengan

    Event Organizer lain, yang kedua dari segi harga kami relatif lebih murah.

    • Apa yang menjadi Ukuran bahwa acara yang anda tangani berjalan dengan

    baik?

    Bisa dilihat dari apakah acaranya secara keseluruhan berjalan dengan lancar

    atau tidak, jadwal acara sudah sesuai dengan pelaksanaan atau tidak, tidak ada

    komplain dari klien.

    • Bulan-bulan apa sajakah yang baik digunakan untuk melangsungkan pesta

    perkawinan?

    Januari, februari, April, mei, juni, Agustus, September, oktober (disesuaikan

    dengan jatuhnya hari Idul Fitri / puasa)

    2.6.2. Analisa Data Wawancara

    Dari hasil wawancara dengan pemilik Cuz As, maka bisa diambil

    kesimpulan Cuz As sebuah event Organizer yang baru berdiri, mereka masih

    belum bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang lain dikarenakan

    kurangnya promosi ke luar, kebanyakan mereka melakukan promosi dari mulut ke

    mulut.

    2.6.3. Asumsi data wawancara

    Dari data diatas, dapat diasumsikan bahwa untuk bisa meningkatkan

    penjualan dari jasa Cuz As, maka masyarakat harus terlebih dahulu Aware dengan

    Cuz As, bagaimanakah pelayanannya, oleh karena itu diperlukan promosi yang

    bisa membuat masyarakat, merasa tertarik dan yakin untuk menggunakan jasa Cuz

    As.

    http://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    60

    2.7. Analisa Data

    2.7.1. SWOT

    Analisa Data yang digunakan dalam Perancangan Komunikasi Visual

    Promosi Event Organizer “Cuz As” di Surabaya ini adalah Analisis SWOT

    SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan

    Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang

    dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor

    eksternal peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor

    internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).(Freddy 19)

    Analisis SWOT dari Cuz As Event Organizer:

    1. Strengths (Kekuatan)

    • Berpengalaman dalam menangani Event Wedding.

    • Para Crew yang bertanggung jawab, ramah, serta sopan.

    2. Weakness (Kelemahan)

    • Cuz As Event Organizer Termasuk Event Organizer yang masih Baru,

    sehingga Awareness masyarakat masih kurang

    • Kurang maksimalnya promosi yang dilakukan, bila dibandingkan dengan

    Event Organizer lain, mengakibatkan Cuz As kurang dikenal.

    3. Opportunities (Peluang)

    • Masih jarangnya Event Organizer yang memiliki spesialisasi pada

    Wedding.

    4. Threats (Ancaman)

    • Banyaknya persaingan, baik Event Oranizer Besar maupun Event

    Organizer kecil yang baru berdiri, karena bisnis Event Organizer

    menjanjikan keuntungan yang cukup besar

    2.7.2. Kesimpulan Analisa Data

    Kekuatan yang dimiliki oleh Cuz As adalah dalam Wedding, dan Crew

    mereka memiliki tanggung jawab, ramah serta sopan. Cuz As memiliki

    kesempatan untuk bisa berkembang dengan menspesialisasikan dirinya sebagai

    Wedding organizer

    http://www.petra.ac.id

    master index: back to toc: help: ukp: