Tyas Ardy Fisabela A Puspita S AUDIT SIKLUS PRODUKSI
Tyas Ardy
Fisabela A
Puspita S
Audit Siklus Produksi
1
Audit Objectives
Occurence
Completeness
Accuracy
Valuation
Disclosure
Understanding the Entity and Environment
ISA 501
ISA 510
ISA 540
Siklus produksi berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi bahan jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan , serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi.
MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI
Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam merancang program audit yang efektif dan efisien. Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti, dan kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba serta arus kas akan tergantung pada seberapa baik proses pabrikasi ini dikelola. Bagi banya perusahaan distribusi dan eceran , manajemen persediaan merupakan hal yang penting untuk mencapai keberhasilan.
MENGGUNAKAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT
Alokasi materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi menurut pertimbangan. Petimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat. Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
Materialitas
Volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan yang mempengaruhi akun biasanya tinggi
Seringkali terjadi masalah yang diperdebatkan seputar identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya yang dapat dimasukkan dalam persediaan
Sangat beragamnya jenis persediaan
Persediaan seringkali disimpan di berbagai lokasi
Risiko Inheren
Analytical Procedures
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Risiko
Informasi dan Komunikasi
Pemantauan Pengendalian
Mengembangkan Strategi Audit
Proses Pabrikasi
LABA
Pengujian Substantif atas Saldo Persediaan
Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian
Merancang pengujian substantif
Prosedur awal
Prosedur analitis
Pengujian rincian statistik
Pengujian rincian saldo
11
Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan dan tujuan audit atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan asersi itu.
Prosedur Awal
Salah Satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan konteks untuk mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah pabrikan, maka penting untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang terlibat dalam proses pabrikasi. Dan jika klien itu mcrupakan pengecer, maka penting untuk memahami sumber pasokan produk serta peran yang dimainkan klien dalam mata rantai distribusi ini.
Prosedur Analitis
Hal yang sangat penting dilakukan ketika mengembangkan ekspektasi yang akan digunakan dalam mengevaluasi data analitis bagi klien adalah penelaahan atas pengalaman dan kecenderungan industri klien. Sebagai contoh, dengan mengetahui penurunan yang tajam dalam rasio perputaran persediaan klien yang mencerminkan keadaan perusahaan tersebut, dapat membantu auditor untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu tidak mengindikasikan kesalahan yang berhubungan dengan keberadaan data klien yang digunakan dalam menghitung rasio perputaran persediaan., melainkan mengindikasikan masalah penilaian yang berkaitan dengan penurunan permintaan yang mungkin akan diikuti oleh menurunnya harga pasar.
Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian ini me1ibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung dan penelusuran uutuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan setiap transaksi yang mempengaruhi saldo persediaan.
1.Pengujian ayat jurnal atas akun persediaan
Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengujian bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim.
2.Pengujian pisah-batas transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan
Tujuan dan sifat dari pengujian pisah-batas penjualan serta pembelian masing-masing telah dijelaskan di bab sebelumnya, yaitu dalam hubungannya dengan audit atas saldo piutang usahadan hutang usaha.
Terima Kasih