Top Banner

of 51

2. Analisis Se Ibr Unair '10

Oct 31, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Rangkuman

PAGE

I. Pendahuluan

Nama Program Studi

: S2 Ilmu Biologi Reproduksi

Fakultas

: Kedokteran Hewan

SK Pembentukan Program Studi: Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan

Tinggi Depaertemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia.

No.593/Dikti/Kep.1993

Tanggal 4 Nopember 1993

Akreditasi Program Studi

Nomor SK Akreditasi

: SK No 003/BAN-PT/Ak-VII/S2/V/2009

Tanggal 29 Mei 2009

Nilai akreditasi

: AMasa berlaku Akreditasi

: 29 Mei 2009 29 Mei 2014Alamat Program Studi

: Kampus C, Mulyorejo, Surabaya 60115

No Telp: (031) 5992785, 5993016

No Fax : (031) 5993015

e-mail : [email protected]. Visi

Menjadi Program Studi Magister terkemuka di tingkat nasional maupun internasional, pelopor pengembangan dalam pendidikan dan penelitian ilmu Veteriner serta peternakan utamanya Ilmu Biologi Reproduksi, yang mandiri berdasarkan moral agama, etika, kelestarian lingkungan hidup, pemuliaan hewan dan kesejahteraan hewan dengan tetap berorentasi pada kesejahteraan masyarakat.

b. Misi

Program Studi Ilmu Biologi Reproduksi mempunyai misi:

1. Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan untuk peneliti dan teknisi di bidang Biologi Reproduksi hewan utamanya ternak dan satwa akuatik.

2. Meningkatkan dan mengembangkan penelitian dasar dan penelitian terapan pada bidang Biologi Reproduksi sehingga dicapai peningkatan populasi hewan utamanya ternak dan satwa akuatik

3. Menjadi laboratorium pusat informasi dan rujukan masalah-masalah Biologi Reproduksi Veteriner.

4. Meningkatkan jaringan kerjasama antar peneliti bidang Biologi Reproduksi Veteriner tingkat nasional dan internasional.

c. Tujuan

1. Tujuan Umum

Program studi ini akan menghasilkan ahli di bidang Ilmu Biologi Reproduksi Veteriner dan Hewan Akuatik yang mempunyai pengalaman kerja di laboratorium dan di lapangan. Program Studi Ilmu Biologi Reproduksi akan menjadi sentra yang mampu bekerjasama dengan sentra/pusat Ilmu Biologi Reproduksi di kawasan regional, nasional, maupun internasional.

2. Tujuan Khusus:Program Studi Ilmu Biologi Reproduksi akan menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan :

a. Mengikuti perkembangan ilmu dasar dan terapan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi dunia

b. Menguasai permasalahan Ilmu Biologi Reproduksi Veteriner dan hewan akuatik khususnya di Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan aneka fauna.

c. Menghasilkan penelitian dasar dan terapan yang canggih dan aplikatif, sehingga populasi hewan dapat dipertahankan bahkan dikembangbiakan. d. Menjadi anggota masyarakat ilmiah dengan aktif berpartisipasi dalam sistem informasi ilmiah, baik dalam jaringan informasi nasional, regional maupun internasional.Susunan Tim Penyusun Evaluasi Diri Program S2 Ilmu Biologi ReproduksiPelindung

: Prof. Hj. Romziah Sidik, Ph.D., Drh

(Dekan Fakultas Kedokteran Hewan)

Penanggung Jawab

: Dr. C.A Nidom, M.S., Drh

(Wakil dekan III)

Nara Sumber

: Dr. Anwar Maaruf, M.Kes., Drh

(Wakil Dekan I)

Dr. Pudji Srianto, M.Kes., Drh

(Wakil Dekan II)

Koordinator

: Prof. Dr. Wurlina, M.S., Drh

Anggota: Dr. Rr. Sri Pantja Madyawati, M.Si,Drh

Erma Safitri,Mkes,drh

Yuni Priyandani, S.Si. Apt, Sp.FRS

Dr. Widjiati,Msi,drh.

Dr. Lucia Tri Suwanti,MP,drh.

Dr. E. Bimo Aksono, Mkes,drhII. Lingkungan Eksternal

Untuk mendukung proses belajar-mengajar telah dijalin kerjasama dan kemitraan dengan beberapa instansi terkait baik lokal maupun internasional, antara lain dengan UPM-Malaysia, College of Veterinry Medicine-Chonnam National University Korea, University of Veterinary and Animal Sciences, Lahore Pakistan, College of Veterinary Medicine- National Chung Hsing University Taiwan, Hokaido University Japan, University Malaysia Trengganu Malaysia, Faculty of Veterinary Science Chulalongkorn University Thailand, Faculty of Veterinary Science Kasetsart University Thailand, Colegge of Veterinary Medicine, Seoul National University Korea, Stasiun Televisi Regional Jawa Timar, Fakultas Kedokteran Hewan se-Indonesia, Dinas Peternakan Jawa Timur, Balai Besar Inseminasi Buatan-Singosari, Pusat Veterinaria Farma-Surabaya, Dinas Karantina Hewan, Taman Safari, Kebun Binatang Surabaya, Taman Nasional Baluran, P.T Charoen Pokhphand Corp., P.T. Wonokoyo Joyo Corp, Rumah Sakit Hewan Jakarta, Koperasi Unit Desa (KUD), Rumah Potong Hewan Surabaya dan Sidoarjo, P.T. Sanbe Farma, P.T. Romindo Primavetcom, P.T Greenfield serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia .

Melakukan kerjasama secara internal dan eksternal dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, seperti pelatihan tentang diagnosa kesehatan hewan bagi para paramedis veteriner di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kertanegara, Balai Karantina Hewan Surabaya dan Indonesia, Koordinasi Wilayah Kerja Regional dalam Pemberantasan Penyakit Avian Influenza dengan pemerintah daerah dan Rumah Sakit Dokter Soetomo, kontribusi dari industri peternakan dan pemerintah melalui proses belajar-mengajar pada bidang kewirausahaan, legislasi veteriner dan etika veteriner serta praktek kerja lapangan. FKH UNAIR bekerjasama dengan Fakulti Perobatan Veteriner Universiti Putra Malaysia dan sudah penanda tanganan kerjasama dengan Faculty Veterinary Medicine of Kasetsart University, Thailand.

Di Indonesia program S2 IBR hanya ada di FKH Unair sehingga peluang untuk mendapatkan mahasiswa baru lebih besar. Namun kenyataannya mahasiswa baru program S2 IBR sedikit karena banyak pilihan program S2 yang lain dilingkup FKH.

Program S2 IBR mencetak tenaga kerja profesional siap pakai karena struktur kurikulum menunjang keberhasilan belajar dan disesuaikan dengan kebutuhan stake holder. Banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta dan instansi terkait yang memerlukan lulusan program S2 IBR sehingga memberi peluang untuk mengembangkan program pembangunan di bidang peternakan yang sinergis dengan otonomi daerah.

Dalam rangka untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dilakukan cara memperkenalkan program S2 IBR di dunia kerja dengan mengadakan promosi melalui pertemuan dengan dunia usaha yang melibatkan para lulusan dan para pengguna lulusan. Sebagai contoh yang telah dilakukan adalah sosialisasi ke perguruan tinggi negeri maupun swasta, dinas daerah, instansi terkait dan double degree programe antara Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan IBR dan juga diikuti dengan evaluasi kurikulum. Direncanakan akan dilakukan sosialisasi ke guru SMP maupun SMA negeri maupun swasta dalam meningkatkan SDM.III.Lulusan

Program S2 IBR pada tahun angkatan 2006/2007 terdapat 3 orang mahasiswa, sedangkan pada tahun angkatan 2007/2008 tidak ada mahasiswa dan pada tahun angkatan 2008/2009 terdapat 6 orang mahasiswa. Selanjutnya pada tahun angkatan 2009/2010 terdapat 8 orang mahasiswa, dengan rincian 4 orang masuk di semester ganjil dan 4 orang di semester genap.

Program S2 IBR belum pernah melakukan DO (Drop out) terhadap mahasiswa. Berdasarkan Tabel 3-1, lulusan mahasiswa tahun angkatan 2006/2007 lulus pada akhir semerter 2007/2008 dengan mempunyai IPK antara 3,5-3,75 (1 mahasiswa) dan IPK > 3,75 (2 mahasiswa) . Mereka lulus tepat waktu dengan masa studi 4 semester (2 tahun). Dari ketiga mahasiswa tersebut, pada bulan April tahun 2009 diwisuda dan satu orang mahasiswa program S2 IBR menjadi wisudawan terbaik di Unair. Mahasiswa Program Studi IBR lulusan tahun akademik 2007/2008 mempunyai rata-rata IPK 3,55 (Tabel 3.1). Adapun lulusan akademik 2009/2010 mempunyai nilai rata-rata yang meningkat yaitu 3,91 (sebanyak 2 mahasiswa), sedangkan 4 mahasiswa diangkatan tersebut masih dalam proses penyelesaian tesis. Pencapaian IPK lulusan di atas disebabkan adanya upaya peningkatan proses pembelajaran dan sistem penilaian. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, diskusi dan programe basic learning (PBL). Hal ini menyebabkan mahasiswa menjadi lebih aktif. Unsur yang dinilai meliputi hasil ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas mandiri, tugas kelompok dan presentasi. Adanya nilai IPK di atas 3,55 (lulusan 2007/2008) dan 3,91 (lulusan 2009/2010) menyebabkan lulusan program studi IBR mempunyai peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S3).Semua lulusan program IBR lulusan tahun akademik 2007/2008 sudah mendapatkan pekerjaan, 1 orang telah mendapatkan pekerjaan sebagai Dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Gresik. Sebelum masuk sebagai mahasiswa, yang bersangkutan telah bekerja di Instansi tersebut. Dua lulusan lainnya bekerja sebagai wirausaha (Tabel 3.2).

Lama studi mahasiswa program S2 IBR 2 tahun sesuai dengan yang diharapkan (Tabel 3.3). Ketepatan waktu lulus pada program IBR tidak lepas dari peranan pengelolaan program yang baik dan mendukung. Wujud dari peran tersebut diantaranya: rutin mengingatkan mahasiswa secara tertulis, jadwal yang telah terprogram, selain itu mahasiswa juga dikontak melalui telpon dan SMS. Pemberitahuan tidak hanya ditujukan bagi para mahasiswa tetapi juga para dosen seperti pengumpulan nilai sesegera mungkin setelah jadwal perkuliahan dan ujian selesai.

Lama penyelesaian tesis lulusan IBR 2007/2008 dan 2009/2010 hanya membutuhkan waktu selama 3 bulan (kurang dari 2 semester) (Tabel 3.4). Lama penyelesaian tesis dimulai dari penelitian sampai akhir penyusunan hingga ujian tesis. Proses penyusunan tesis lulusan IBR termasuk sangat cepat. Hal ini disebabkan karena tesis merupakan bagian dari proyek penelitian dosen, sehingga sudah terjadwal dari segi waktu. Penelitian pendahuluan sudah dilakukan oleh mahasiswa sebelum memasuki semester ke empat sehingga pada semester ke 4 mahasiswa sudah menyusun tesis dan ujian.

Berdasarkan data dari Tabel 3.5 tentang profil English Profiency Test (EPT), nilai TOEFL lulusan tahun 2007/2008 mencapai 476,67, sedangkan nilai TOEFL lulusan tahun 2009/2010 mencapai 500. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa inggris dari mahasiswa IBR cukup memadai dan telah memenuhi kriteria yang telah dipersyaratkan untuk program studi S2 sebesar 475. Ini semua berkaitan dengan millestone Unair menuju Go-internasional, di mana kemampuan bahasa Inggris menjadi bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berstandar internasional di masa mendatang.

Publikasi terhadap hasil penelitian tesis mahasiswa lulusan program S2 IBR sampai tahun 2008/2009 hingga saat ini belum dapat dilacak karena mahasiswa tersebut ganti nomer handphone sehingga kesukaran untuk menghubungi. Sehingga mulai lulusan 2009/2010 mahasiswa diwajibkan menulis artikel ilmiah dan diterbitkan dalam jurnal nasional/ internasional. IV. Penyelenggaraan Akademik

Dalam penyelenggaraan program akademik sesuai dengan kalender akademik yang dikeluarkan oleh pihak Universitas yaitu terbagi menjadi semester gasal (September-Februari) dan semester genap (Maret-Agustus). Setiap awal semester dimulai dengan pendaftaran ulang, penerimaan KHS, pengisian KRS serta kegiatan bimbingan tesis (dimana semua kegiatan tersebut sudah diatur dalam pedoman pelaksanaan pendidikan dan borang yang diberlakukan baik di tingkat Universitas maupun di FKH-Unair).Tahun akademik angkatan 2008/2009 terdapat mahasiswa aktif sebanyak 6 orang, angkatan 2009/2010 mahasiswa aktif 14 orang, tidak terdapat mahasiswa asing, mahasiswa yang mengundurkan diri maupun DO. Pada semester gasal 2009/2010, mahasiswa dengan IPK 2,75 - 3,0 sebanyak 6 orang (karena masih ada nilai yang belum masuk disebabkan ada beberapa mahasiswa yang belum mengumpulkan tugas yang diberikan ole dosen), IPK 3,5 3,75 sebanyak 1 orang, mahasiswa IPK > 3,75 sebanyak 3 mahasiswa (Tabel 4.2).

Telah tersedia fasilitas textbook, jurnal, majalah dan peralatan laboratorium yang memadai jumlahnya, student computer centre, taman ternak pendidikan dan rumah sakit hewan pendidikan. Penjaminan mutu pada proses belajar-mengajar dipertahankan dengan adanya Unit Penjaminan Mutu, Tim Monitoring dan Evaluasi, dan Pusat Peningkatan dan pengembangan Pendidikan. Hasil luaran dari capaian pendidikan nampak pada skor yang ideal dari Angka Efisiensi Edukasi (AEE) adalah 100%.Efisiensi dalam proses belajar-mengajar yang didukung oleh aktivitas yang berorientasi pada kondisi yang ideal dalam rasio dosen dan mahasiswa (1,4 : 1). Dosen lulusan S3 : 11 orang (55%) dan 9 orang guru besar (45%), hampir seluruh staf telah mengikuti pelatihan pembelajaran yang moderen dan inovasi dalam kegiatan mengajar.Dalam penyelenggaraan proses pendidikan mahasiswa program S2 IBR minimal mendapat nilai B. Hal ini tidak terlepas dari evaluasi perkuliahan oleh mahasiswa terhadap kinerja dosen. Selain itu seluruh penanggung jawab mata kuliah (PJMK) telah mempunyai GBPP softskill, SAP, kontrak perkuliahan, diktat, handout, bahan ajar, jadwal perkuliahan untuk disampaikan kepada mahasiswa sebelum perkuliahan dimulai. Hal ini diperlukan agar mahasiswa dapat mengetahui secara jelas tujuan akhir mata kuliah serta pokok bahasan yang diperlukan, untuk mempermudah tercapainya tujuan mata kuliah tersebut selama tatap muka satu semester.

Kelancaran proses pembelajaran dan kegiatan akademik dijamin oleh pimpinan fakultas bersama dengan unit fungsional pembelajaran, unit seminar-tesis serta unit penjaminan mutu untuk melengkapi dan merevisi buku pedoman pelaksanaan pendidikan dan peraturan akademik untuk seluruh dosen dan mahasiswa. Peraturan akademik tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman prosedur, instruksi kerja serta borang penunjang yang berkaitan dengan kegiatan baik akademik, pembelajaran, maupun menyangkut kepegawaian, pemakaian sarana dan prasarana. Untuk menjamin mutu pendidikan, maka dalam pengelolaannya pimpinan fakultas telah membentuk unit fungsional penjaminan mutu (quality assurance/QA), pusat peningkatan dan pengembangan pendidikan (P4) FKH-Unair, unit fungsional pembelajaran, unit fungsional seminar-tesis melalui penerbitan Surat Keputusan (SK) Dekan.

Penjaminan mutu dan kelancaran proses pembelajaran di Program S2 IBR dilakukan monitoring dan evaluasi setiap satu semester serta dilakukan evaluasi terhadap semua dosen maupun mata kuliah melalui pengisian kuesioner oleh mahasiswa. Tujuan evaluasi untuk mengetahui performans mata kuliah serta hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa pada tiap semester. Hasil evaluasi tersebut dianalisis oleh unit penjaminan mutu untuk dilaporkan kepada Wakil Dekan I dan diteruskan kepada Dekan dan disampaikan pada rapat Departemen sebagai laporan untuk ditindak lanjuti .

Penyelenggaraan program S2 IBR didasarkan rencana strategis sesuai RKAT dan dievaluasi setiap tahun, rencana kerja dan anggaran tahunan untuk tercapainya tujuan program S2 yang sesuai dengan tertib sasaran, tertib anggaran, tertib administrasi, tertib pelaksanaan dan tertib laporan.

Pengembangan program S2 berdasarkan pada academic milestone Fakultas Kedokteran Hewan dan berlandaskan pada kebijakan yang telah ditetapkan.V. Kemahasiswaan

Sistem penerimaan mahasiswa baru di Program S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengikuti pola yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga, yaitu melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Keahlian) Universitas Airlangga. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : IPK minimal dari lulusan S1 adalah 2,75, lulus tes potensi akademik, tes kemampuan ilmu pengetahuan, lulus test TOEFL 450 (angkatan 2006/2007) ditingkatkan menjadi 500 (angkatan 2009/2010) dan test wawancara. Berdasarkan Tabel 5.1. tentang Mahasiswa Baru berdasarkan Tahun Masuk, total mahasiswa baru yang masuk di tahun akademik 2006/2007 sebanyak 3 orang, tahun akademik 2007/2008 tidak ada mahasiswanya. Tahun akademik 2008/2009 mahasiswa baru sebanyak 6 orang dan tahun akademik 2009/2010 mahasiswa baru sebanyak 4 orang di semester gasal dan 4 orang di semester genap. Dari data tersebut terlihat bahwa tahun akademik 2007/2008 memang tidak ada mahasiswa, hal ini disebabkan antara lain :1). Adanya kecenderungan secara nasional penurunan peminat bidang agro-kompleks; dan 2) adanya kuota pascasarjana Unair bahwa program studi minimal harus menerima lebih dari 2 mahasiswa.

Dari tiga mahasiswa yang diterima pada program S2 IBR berdasarkan Tabel 5.2. (Mahasiswa Baru berdasarkan Tahun Masuk 2006/2007 dan Institusi Asal Mahasiswa), terlihat bahwa 1 mahasiswa (33,3%) telah bekerja sebagai dosen tetap di Universitas Muhamadiyah Gresik, sedang 2 mahasiswa lainnya (66,67%) sebagai wirausahawan sambil menunggu penerimaan CPNS, sedangkan untuk tahun 2008/2009 tercatat 2 (33,33%) orang berasal dari dosen, 1 (16,67%) orang berasal dari Dinas, 3 (50%) orang dari instansi swasta. Angkatan 2009/2010 tercatat 8 (100%) orang dari pendidikan (double degree dengan menempuh profesi dokter hewan/PPDH dan juga Program Studi IBR).Pada angkatan 2008/2009 dan 2009/2010 latar belakang Keilmuan Mahasiswa Baru berasal dari bidang Ilmu Kedokteran Hewan (Tabel 5.5), sedangkan pada angkatan sebelumnya 2007/2008 ke belakang berasal dari perikanan, biologi dan ilmu kedokteran hewan. Bidang tersebut sesuai dengan sasaran dari program studi IBR yaitu sarjana kedokteran hewan, sarjana peternakan, sarjana perikanan, sarjana biologi, sarjana pertanian. Sehingga mereka tidak perlu melalui program matrikulasi dan akan lebih memudahkan proses belajar-mengajar termasuk dalam pembuatan tesis. Mahasiswa program Studi IBR berasal dari dalam negeri saja. Tidak ada mahasiswa asing, tetapi ke depan diharapkan akan ada peminat dari mahasiswa asing mengingat pada program S1 sudah ada mahasiswa asing dari Malaysia. Mengenai pembiayaan untuk kuliah, dari data terlihat bahwa salah satu mahasiswa tahun 2008/2009 mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Daerah (Pemkot Gorontalo, Pemkot Banjar Baru), walaupun demikian secara umum mahasiswa membiayai studinya dengan biaya sendiri. Ini membuktikan bahwa program studi IBR memiliki potensi dikembangkan di masa depan. Pada Tabel 5.9a dan Tabel 5.9b terlihat bahwa belum terdapat kegiatan pengembangan wawasan dan profesionalisme mahasiswa melalui aktifitas pertukaran mahasiswa (sandwich). Hal ini disebabkan kendala biaya karena mahasiswa tersebut bukan dosen negeri maupun swasta sehingga tidak bisa mendapatkan beasiswa dari dikti sebagai penyelenggara program sandwich.

VI. Manajemen Internal dan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 Nomor 66), Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 9057/J03/HK/2006 tentang Struktur Organisasi Universitas Airlangga Badan Hukum Milik Negara dan Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 6933/J03/OT/2007 tentang Struktur Organisasi dan Pengelolaan Fakultas di Lingkungan Universitas Airlangga, maka Struktur Organisasi Fakultas Kedokteran Hewan terdiri dari Dekan dan Badan Pertimbangan Fakultas (BPF). Dekan mempunyai tiga Wakil Dekan yaitu Wakil Dekan I menangani masalah Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan II menangani masalah Sumber Daya Manusia dan Keuangan, serta Wakil Dekan III menangani masalah Sistem Informasi dan Kerjasama.

Fakultas Kedokteran Hewan juga mempunyai Unit Penunjang yaitu (1) Unit Rumah Sakit Hewan Pendidikan, (2) Unit Taman Ternak Pendidikan, (3) Unit Kolam Ikan Pendidikan dan (4) Unit Hewan Coba. Unit fungsional ini bertujuan untuk mendukung pendidikan dan dilaksanakan secara profesional untuk kesinambungan biaya operasionalnya. Masing-masing unit dipimpin oleh Kepala Unit yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan Fakultas.

Dosen program S2 IBR terdiri dari 10 orang dari departemen Reproduksi Veteriner, 1 Orang dari departemen Virologi dan Mikrobiologi Veteriner, 3 Orang dari departemen Ilmu Kedokteran Dasar Veteriner, 4 Orang dari departemen Anatomi Veteriner, 1 Orang dari departemen Produksi Ternak Veteriner, 1 Orang dari departemen Patologi Veteriner (Tabel 7.1a & 7.1b).

Tugas pokok dan fungsi KPS membuat pedoman prosedur dan instruksi kerja, pedoman pendidikan di IBR, PPKMB terintegrasi Unair dan pedoman pembelajaran dan koordinator pengajuan akreditasi program studi.

STRUKTUR ORGANISASI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BADAN HUKUM MILIK NEGARA

Gambar 1. Struktur Organisasi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Fakultas Kedokteran Hewan juga mempunyai Unit Penunjang yaitu (1) Unit Rumah Sakit Hewan Pendidikan, (2) Unit Taman Ternak Pendidikan, (3) Unit Kolam Ikan Pendidikan dan (4) Unit Hewan Coba. Unit fungsional ini bertujuan untuk mendukung pendidikan dan dilaksanakan secara profesional untuk kesinambungan biaya operasionalnya. Masing-masing unit dipimpin oleh Kepala Unit yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan Fakultas.

Dalam pelaksanaan administrasi di Fakultas Kedokteran Hewan dibentuk dua Kepala Bagian yaitu Kepala Bagian Akademik dan Kepala Bagian Sumber Daya manusia, serta empat Kepala Sub Bagian yaitu Kepala Sub Bagian Akademik, Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana.

Perubahan mendasar dengan status Universitas Airlangga BHMN adalah Fakultas Kedokteran Hewan tidak lagi Mono Program tetapi Multi Program. Fakultas Kedokteran Hewan saat ini mempunyai Program S2 IBR yang diketuai oleh seorang ketua program studi (KPS) di bawah Departemen Reproduksi Veteriner .

Departemen dalam menjalankan tugasnya dipimpin oleh Ketua Departemen dan seorang Sekretaris. Ketua Departemen bertanggung jawab langsung terhadap Dekan.

Kegiatan fakultas dilakukan oleh Tim yang dibentuk dengan Surat Keputusan Dekan. Tim tersebut dibentuk untuk melakukan tugas tertentu yang tidak dapat dilaksanakan secara mandiri oleh unit kerja yang ada. Fakultas Kedokteran Hewan telah memiliki Satuan Penjaminan Mutu, SP3, Tim Teknis Operasional Proses Pembelajaran, Seminar-Tesis, Tim Monitoring dan Evaluasi, Tim Self Evaluation (SE), Tim Portofolio, Tim Pembina dan Penalaran Kemahasiswaan, Tim Pembina Manajemen Mahasiswa, Panitia Penilai Angka Kredit dan sebagainya.

Untuk meningkatkan Revenue Generating Unit (RGU) maka dibentuk unit penunjang seperti seperti Unit Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Unit Taman Ternak Pendidikan, Unit Pemeriksaan dan Jasa, Unit Hewan Coba, Unit Semen Beku dan Unit Biologi Molekuler. Semua Tim dan pengelola Unit penunjang diberikan kewenangan oleh pimpinan fakultas untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dan bertanggungjawab kepada dekan melalui mekanisme pembuatan laporan secara berkala.Rencana Strategis (Renstra) 2005-2015 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga merupakan penjabaran dari statuta yang disusun dengan mengedepankan visi dan misi RENOP dan RENTAH.

FKH-Unair juga memiliki strategi Academic Millestone Grade I and II strategic planning of year 2007-2010. Strategi Academic Millestone difokuskan pada internasionalisasi dan keunggulan dalam pendidikan, penelitian, publikasi, pengabdian kepada masyarakat dan penjaminan mutu yang didasarkan pada inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk menyebarkan hasil kinerja Fakultas Kedokteran Hewan kepada stakeholders dilakukan dengan cara mengundang stakeholders secara berkala ke fakultas dan menyebarkan kuisener kepuasan kepada wisudawan.

Manajemen dan kepemimpinan di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dilaksanakan berdasarkan Organisasi tata kerja (Ortaja). Kegiatan pertemuan rapat dibagi menjadi tiga yaitu rapat pimpinan, rapat pimpinan terbatas, rapat departemen dan rapat pleno dosen. Rapat pimpinan diadakan minimal sekali setiap minggu, untuk membahas dan mengevaluasi program kerja, sedangkan rapat pimpinan terbatas diadakan sekali setiap bulan terdiri dari dekanat, ketua dan sekretaris departemen untuk membahas serta evaluasi program kerja dan penyampaian informasi. Rapat departemen diadakan minimal sekali setiap bulan untuk membahas persoalan akademis dan lainnya di bagian tersebut, sedangkan rapat seluruh dosen diadakan minimal setiap 6 bulan sekali untuk membahas masalah akademis maupun kepegawaian dan rapat program kerja dilakukan setiap tahun.

VII. Manajemen Sumberdaya Manusia a. Dosen

Rekrutmen calon staf akademik dilakukan melalui seleksi bertahap untuk selanjutnya diikut sertakan pada seleksi calon pegawai negeri sipil ketika telah terbuka formasi baru. Sistem rekrutment dan seleksi tersebut mengikuti sistem yang diberlakukan di Universitas Airlangga. Adapun persyaratan bagi dosen yang terlibat di dalam program S2 IBR adalah minimal harus lulus S3. Sistem rekrutmen secara terbuka menyebabkan jumlah pendaftar melebihi target pelaksanaan seleksi sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama. Namun dengan terpilihnya calon staf akademik yang potensial, maka akan lebih terbuka peluang pengembangan diri para calon melalui studi lanjut, baik di dalam ataupun di luar negeri. Selain itu, tindak lanjut yang bisa ditawarkan dapat berupa pelatihan, magang, kursus singkat atau pengembangan potensi diri sejenis tersebut. Proses dan aktivitas ini diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing ditingkat nasional atau bahkan internasional.Staf akademik program Studi IBR berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan sebanyak 20 orang dari Fakultas Kedokteran Hewan dan umur staf dosen mengelompok antara 40-60 tahun (Tabel 7.1), dimana masih merupakan usia produktif. Semua dosen berpendidikan S3. Jabatan akademik yang dimiliki oleh Staf dosen IBR adalah : 9 orang guru besar dan 11 orang lektor kepala. Melihat jabatan akademik dan tingkat pendidikan dosen IBR sudah sesuai dengan jenjang yang memadai. Rasio dosen dibanding mahasiswa adalah 1,4 :1.Berdasarkan rasio dosen dan mahasiswa, rumpun ilmu, jumlah mahasiswa serta prediksi dosen yang pensiun maka sampai 5 tahun ke depan tidak ada rekrutmen dosen karena jumlah dosen telah terpenuhi. Beban kerja dosen pada tahun 2009/2010 (Tabel 7.2a), setiap dosen mengajar 1-2 sks penuh, setiap mata kuliah diajar oleh 2 orang dosen

Beban kerja staf akademik di program S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta manajemen administrasi.

Ditinjau dari potensinya, staf akademik sebagai sumber daya manusia bagi pendidikan dan pengajaran di Program S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan menunjukkan indikator bahwa Program S2 ini memiliki staf yang siap dan mampu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di Program S2 ini.

Jumlah staf dosen yang lebih banyak daripada mahasiswanya, maka tidak semua dosen terlibat dalam pembimbingan tesis. Dosen yang tidak mendapat bimbingan tesis mahasiswa maka dilibatkan dalam menguji tesis sehingga tesis yang dihasilkan akan menjadi berkualitas.

Pembimbingan akademik dilakukan tiap semester dituangkan dalam buku putih (buku laporan kegiatan mahasiswa) dan bimbingan tesis dimulai pada semester 2.

Kegiatan penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas dari tahun menunjukkan perningkatan di bidang Penelitian, Seminar dan Publikasi, Penelitian dosen disarankan melibatkan mahasiswa sedangkan penelitian milik departemen diharuskan melibatkan minimal 3 orang mahasiswa. .

Penelitian dosen Fakultas Kedokteran Hewan lima tahun terakhir yang bersumber dari pendanaan DIKTI yang bersifat hibah kompetitif antara lain Penelitian Hibah bersaing lanjutan, Hibah Pekerti, Hibah Pasca dan Penelitian Fundamental, juga penelitian dari dana RISTEK maupun yang berasal dari Pendanaan Universitas Airlangga (DIPA PNPB).

Pada publikasi lima tahun terakhir, 5 publikasi bertaraf internasional melibatkan 5 orang dosen, 89 publikasi nasional yang melibatkan 17 orang dosen Program S2 IBR sebagai ketua serta 62 judul seminar internasional yang melibatkan 62 judul dari 62 dosen. Judul publikasi selengkapnya ada di lampiran portofolio.

Penelitian dan publikasi staf di di Fakultas Kedokteran Hewan selintas cukup membanggakan namun sejauh ini masih bersifat individual dan diharapkan akan terus dikembangkan secara terkoordinasi sebagai proyek yang lebih bersifat payung penelitian. Peluang meraih hak paten saat ini makin terbuka bagi Staf pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan setelah mengajukan 3 produk untuk mendapat hak paten yakni untuk semen beku, produk pakan ternak bermerek Vetunair dan satu lagi bermerek FKH. Satu hak paten yang diajukan kelompok penelitian salah seorang staf adalah KB Pria dengan (Gandarusa vulgaris nees)Selain pengembangan staf akademik dilakukan pengembangan staf dengan sandwich, post-doctoral, seminar, mengikuti pelatihan bioteknologi, komputer dan sebagainya. Staf akademik juga diwajibkan mengikuti pelatihan pedagogik seperti Pelatihan Ketrampilan Dasar Instruksional (PEKERTI), Applied approach dan penyusunan Bahan Ajar. Di samping itu dilakukan pertemuan ilmiah dan diskusi ilmiah dan diskusi etika dosen setiap bulan.

b. Tenaga KependidikanRekrutmen calon staf kependidikan mengikuti pola rekrutmen terpusat yang dilakukan oleh Rektorat, yaitu dilakukan melalui seleksi bertahap untuk selanjutnya diikut sertakan pada seleksi calon pegawai negeri sipil ketika telah terbuka formasi baru. Sistem rekrutment dan seleksi tersebut mengikuti sistem yang diberlakukan di Universitas Airlangga.

Staf kependidikan mendukung kegiatan akademik dan manajemen di Fakultas Kedokteran Hewan pada tahun 2008 sebanyak 79 orang dengan pendidikan dibawah SLTA sebanyak 16,45%, staf kependidikan berpendidikan D1, D2 dan D3 sebanyak 8,87% dan 25,32% berasal dari pendidikan S1. Jumlah staf pendukung yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan sangat sesuai dengan jumlah mahasiswa program S2 IBR.Beban kerja staf kependidikan di program S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga adalah manajemen administrasi telah berpengalaman lebih dari 10 tahun.

Potensi staf kependidikan sebagai SDM bagi pendidikan dan pengajaran di program S2 IBR meupakan staf kependidikan yang siap dan mampu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di program S2 IBRPembinaan dan pengembangan staf kependidikan mengikuti pola pembinaan dan pengembangan yang ada di fakultas. Dimana staf dosen dan staf kependidikan yang tergolong Pegawai Negeri Sipil (PNS) dikelola dengan aturan dari negara dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Staf kependidikan honorer di lingkungan kerja FKH Universitas Airlangga merupakan upaya pengkaderan calon pegawai yang bersifat melatih adaptasi dalam tugasnya masing-masing. Pada kesempatan penerimaan calon pegawai negeri sipil, maka mereka dapat diprioritaskan sesuai prosedur yang berlaku untuk ikut dalam proses seleksi. Pada tahun 2008 tercatat sejumlah staf kependidikan honorer berhasil lolos seleksi sehingga akhirnya dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan FKH Universitas Airlangga.Untuk staf kependidikan, fakultas memberikan kesempatan mengikuti pelatihan yang relevan dalam bidang tugas. Pengembangan diri bagi staf kependidkan merupakan kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Evaluasi tenaga kependidikan dalam rangka keberlanjutan program S2 IBR dilakukan melalui penilaian DP3, Kinerja staf kependidikan dimana panduan pekerjaan tertuang dalam pedoman prosedur, borang, instruksi kerja, buku pedoman pendidikan.

Hasil evaluasi kinerja berupa reward : uang lembur, penghargaan staf kependidkan berprestasi, jabatan, penghargaan akhir tahun. Adapun pelanggaran akan mendapat sanksi berdasar PP 30 PNS dan apabila presensi tidak terpenuhi tidak akan mendapat insentif. VIII. Penelitian, Publikasi, Pengabdian Kepada Masyarakat, Penghargaan dan KerjasamaProfil Penelitian dan Publikasi

Kegiatan penelitian di di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas dari tahun 2007-2009 menunjukkan perningkatan di bidang Penelitian, Seminar dan Publikasi.

Penelitian dosen S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan tiga tahun terakhir yang bersumber dari pendanaan DIKTI yang bersifat hibah kompetitif antara lain Penelitian Hibah bersaing lanjutan, Hibah Pekerti, Hibah Pasca dan Penelitian Fundamental, RISTEK, Dinkes Jawa Timur, SP3T Jawa Timur maupun yang berasal dari Pendanaan Universitas Airlangga (DIPA PNPB) mencapai 36 judul. Walaupun demikian patut diakui, bahwa penelitian bertaraf internasional masih sulit diraih para staf di Fakultas Kedokteran Hewan (Lampiran 12.1)Kuantitas penelitian staf akademik yang cukup tinggi sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan keterlibatan mahasiswa S2 dalam penelitian untuk Tesis sehingga dapat mempercepat masa studi mahasiswa.

Pada publikasi tiga tahun terakhir, 1 publikasi bertaraf internasional melibatkan 3 orang dosen, 20 publikasi nasional yang melibatkan 20 orang dosen serta 4 seminar Internasional dengan 14 judul yang melibatkani 12 dosen. Judul publikasi selengkapnya disajikan pada Tabel 12.2.

Penelitian dan publikasi staf di di program studi S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan selintas cukup membanggakan namun sejauh ini masih bersifat individual dan diharapkan akan terus dikembangkan secara terkoordinasi sebagai proyek yang lebih bersifat payung penelitian. Peluang meraih Hak paten saat ini makin terbuka bagi Staf pengajar di S2 IBR. Fakultas Kedokteran Hewan setelah mengajukan 3 produk untuk mendapat hak paten yakni untuk semen beku, produk pakan ternak ber merk Vetunair dan satu lagi ber merk FKH. Satu hak paten yang diajukan kelompok penelitian salah seorang staf adalah KB Pria dengan (Gandarusa vulgaris nees).Profil Pengabdian Kepada Masyarakat

Kegiatan pengabdian di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas tiga tahun terakhir dari tahun 2007-2009 menunjukkan peningkatan di bidang Pengabdian kepada Masyarakat dibandingkan 3 tahun sebelumnya.

Pengabdian dosen Fakultas Kedokteran Hewan tiga tahun terakhir yang bersumber dari pendanaan DIPA (Unair), DP2M (IPTEK, Voucer, Voucer Multi Year, MKU, KBPK, UJI) dan Iptekda LIPI mencapai 32 judul. ditabulasikan pada Tabel 12.3. Kuantitas pengabdian kepada Masyarakat dari staf akademik yang cukup tinggi sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan salah satu Tridarma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, adanya pengabdian kepada Masyarakat ini juga meningkatkan keterlibatan mahasiswa S2 dalam penelitian tesis sehingga dapat mempercepat masa studi mahasiswa.

Pengabdian kepada Masyarakat S2 IBR di Fakultas Kedokteran Hewan cukup membanggakan namun sejauh ini masih bersifat individual dan diharapkan akan terus dikembangkan secara terkoordinasi sebagai proyek yang lebih bersifat gabungan dari beberapa fakultas. Pada tahun 2009 ini gabungan dari beberapa fakultas dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat baru dilakukan 1 kali, yaitu oleh tim Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) seluruh Indonesia dengan diketuai oleh seorang dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Unair a.n. Dr. Widjiati, MS., Drh.

Penghargaan

Penghargaan secara Internasional yang dapat diraih oleh dosen dari Fakultas Kedokteran hewan pada tiga tahun terakhir ini baru didapatkan satu buah penghargaan. Penghargaan tersebut yaitu berupa Penyaji Poster Terbaik II a.n. Dr. Pudji Srianto, M.Kes., Drh. (Tabel 12.4).dalam seminar Internasional : International Seminar Management strategies on animal health and production control in the anticipation of global warming for the achievement of millenium development goals. Seminar Internasional tersebut diadakan atas kerjasama UPM-Malaysia dengan Fakultas Kedokteran Hewan Unair pada tahun 2008.

IX. Manajemen Fasilitas Akademik

1. Manajemen prasarana (Gedung/Bangunan)

Program S2 IBR dikelola oleh FKH-Unair, maka tata pengelolaan sarana dan prasarana sharing antara S1 dan S2. Proses belajar-mengajar pada program S2 IBR menempati ruang pascasarjana yang ada di FKH-Unair lantai I Kampus C Unair. Fasilitas bangunan dan ruangan menunjukkan bahwa FKH-Unair menepati arena seluas 14.221 m2, terdiri dari luas bangunan yang berkisar 11.759,1 m2, Masjid, halaman, tempat parkir dan ruang-ruang lain luasnya berkisar 5.795,7m2. Luas bangunan tersebut terdiri dari ruang pimpinan, perkantoran atau administrasi akademik, kemahasiswaan, tata usaha, keuangan dan kepegawaian, ruang kuliah, laboratorium, ruang kerja dosen ruang diskusi,seminar atau rapat dan unit lain seperti student computer dan pusat kegiatan mahasiswa dan perpustakaan serta rumah sakit hewan. Semua kondisi bangunan atau ruangan dalam keadaan baik. Di lihat dari potensi fasilitas fisik yang dimiliki ternyata FKH-Unair masih potensial dikembangkan dalam mendukung proses pembelajaran. Pada pengelolaannya sarana dan prasarana di FKH-Unair di koordinir oleh Wakil Dekan II

Ruang kuliah program IBR FKH-Unair, memiliki 1 ruang kuliah dengan kapasitas 50 orang. Penggunaan ruangan adalah 3 hari dalam satu minggu. Pada ruang tersebut dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas. Waktu perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal, pada jam kerja. Fasilitas pembelajaran meliputi, white board, sound system, komputer serta LCD.

Pada setiap departemen tersedia laboratorium dengan peralatan yang memadai serta ber AC, sehingga mahasiswa maupun dosen nyaman dalam penggunaannya

Ruang perpustakaan terintegrasi dengan FKH Unair terletak dilantai III, dilengkapi dengan AC, komputer yang mempunyai link dengan perpustakaan pusat Unair.

Terdapat fasilitas mushola yang cukup luas sehingga dosen maupun mahasiswa dapat beribadah secara nyaman, fasilitas olah raga dan seni. Peralatan dalam ruang kantor terdiri dari, banyak komputer yang mempunyai sistim link dengan Internet, sehingga memudahkan administrasi dan pelayanan bagi dosen dan mahasiswa

Pengelolaan fasilitas dilakukan melalui perencanaan pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana dilakukan secara terintegrasi di tingkat Fakultas melalui usulan dari masing-masing departemen. Perencanaan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan pada masing-masing departemen yang didasarkan pada evaluasi diri yang berbasis efisiensi dan produktivitas. Pengusulan rencana pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana dilakukan melalui RKAT (Rencana Kerja Anggaran Tahunan) Fakultas Kedokteran Hewan Unair. Pengajuan rencana pengembangan fasilitas melalui RKAT tahunan diusulkan ke Universitas yang usulan-usulan itu akan dikaji oleh direktorat Keuangan dan Badan Perencanaan dan Pengembangan kemudian dibuatkan RKAT universitas Airlangga yang disesuaikan dengan dana APBN yang telah disetujui oleh Departemen Keuangan dan dana unair yang disetujui oleh Rektor.

Pemanfaatan penggunaan ruang kuliah, laboratorium dan fasilitas fisik lainnya diatur melalui panduan prosedur dan diatur dalam buku acara kegiatan akademik (Roster akademik Fakultas). Sedangkan penggunaan peralatan akademik untuk proses pembelajaran direkam dalam logbook. Di fakultas Kedokteran Hewan pemanfaatan ruang sangat padat sehingga untuk kegiatan belajar mengajar untuk mahasiswa program studi diploma tiga kesehatan ternak umumnya dilakukan diruang laboratorium yang telah dilengkapi dengan LCD dan AC.

Pemeliharaan fasilitas fisik sudah masuk dalam RKAT Fakultas yang besarnya biaya pemeliharaan sebesar 5 % dari dana yang diusulkan. Keberlanjutan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana diharapkan dapat dilakukan oleh bidang 2 berdasarkan pedoman prosedur, instruksi kerja dan borang. 2. Manajemen LaboratoriumJumlah Instrumen (peralatan) yang dimiliki setiap laboratorium untuk kegiatan penelitian menunjukkan pada setiap laboratorium sudah memiliki peralatan standar yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan akademik (penunjang penelitian). Seperti pada laboratorium Patologi dan Parasitologi penggunaan mikroskop 1 : 1 sudah cukup ideal seperti yang diharapkan. Demikian pula dengan adanya penambahan peralatan baru dan mutakhir seperti mikroskop binokuler dan monitornya yang diperoleh dari proyek DUE-like batch III yang sudah berakhir, maka fakultas sudah menunjuk penanggung jawab peralatan untuk mengkoordinir penggunaan peralatan yang ada dilaboratorium. Sedangkan laboratorium seperti AI (Avian influenza), Laboratorium in-vitro, laboratorium Biomolekuler, BSL3, lab. IB, Hewan coba, poultry disease center dan Semen Beku sudah memiliki peralatan utama yang standar dan memadai dengan kondisi baik sehingga memungkinkan dapat terlaksananya semua kegiatan penelitian baik yang dilaksanakan oleh dosen maupun mahasiswa atau dari luar Fakultas dapat dilakukan dilingkungan Fakultas (FKH) sendiri. Untuk unit semen beku dengan peralatan yang dimiliki sudah dapat menjadi salah satu andalan dari FKH Unair karena menghasilkan produk yang sedang diproses untuk memperoleh paten dan produknya sudah diperhitungkan dipasaran. Dengan peralatan yang dimiliki Rumah Sakit Hewan Pendidikan FKH Unair, memungkinkan dilakukan untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan pelayanan pada masyarakat. Ketersedian fasilitas, teknisi, dan biaya pemeliharaan laboratorium sangat menunjang kegiatan penelitian tesis mahasiswa program S2 IBR.Pengaturan antara mahasiswa S1 dan S2 dalam penggunaan fasilitas laboratorium dilakukan dengan pembuatan jadwal kegiatan.

3. Manajemen Perpustakaan

Koleksi bahan pustaka terlihat bahwa jenis pustaka di FKH-Unair cukup beragram mulai dari diktat, jurnal (jurnal ilmiah lokal, nasional dan luar negeri), skripsi, thesis, majalah, buku referensi, laporan penelitian, tugas akhir dan CD-ROM. Dengan adanya program pustaka melalui proyek DUE-like batch III, mulai anggaran 2002 hingga tahun anggaran 2004 telah menambah jumlah dan jenis pustaka yang ada di ruang perpustakaan FKH Unair (lebih kurang 50 judul buku setiap tahun). Hal ini sangat mempengaruhi atmosfer pemanfaatan perpustakaan, dimana terlihat adanya peningkatan pengunjung dan transaksi peminjaman buku setiap bulan. Didalam ruang perpustakaan disediakan ruang baca berisi jurnal, CD-ROM, disertasi, tesis dan skripsi. Walaupun demikian, mengingat keterbatasan fasilitas dan peralatan yang ada diruang baca serta untuk menunjang kenyamanan ruang perpustakaan maka diperlukan fasilitas pendukung, antara lain AC, penambahan mesin foto copy, meja, kursi dan lemari serta efisiensi pengisian log book. Rencana untuk tahun mendatang akan dilakukan renovasi perluasan dan perbaikan manajemen pelayanan ruang baca perpustakaan FKH-Unair. Penempatan perpustakaan yang berdekatan dengan ruang student computer yang dilengkapi dengan fasilitas internet, WIFI secara gratis akan mempermudah mahasiswa dalam proses pembelajaran. Meskipun demikian masih diperlukan adanya jaringan internet untuk meng akses tugas yang berkaitan dengan mata kuliah dan tesis, sehingga nantinya diperoleh sofl-skill (komputer dan bahasa Inggris) bagi lulusan program S2 IBR FKH-Unair.

4. Manajemen Sistem Informasi Fasilitas komputer yang dimiliki program S2 IBR terintegrasi dengan FKH Unair dengan kondisi baik dan hampir pada setiap ruang kantor atau administrasi dengan total jumlah ruang sekitar 7 untuk perkantoran dan 21 ruang kerja dosen rata-rata ada 2 sampai 3 unit komputer sehingga keadaan ini sangat mendukung sekali dalam proses belajar mengajar pada program S2 IBR di FKH.

Dari sejumlah komputer yang telah disediakan baik bagi Dosen, mahasiswa dan manajemen penggunaan sudah cukup optimal, baik pemanfaatannya untuk proses pembelajaran maupun untuk manajemen fakultas. Bila dilihat dari jumlah komputer yang disediakan untuk staf dosen memang tidak sebanding dengan jumlah dosen yang ada sekarang. Namun hal ini tidak menjadi kendala bagi dosen untuk mengembangkan diri dan proses pembelajaran, karena banyak dosen yang menggunakan komputer pribadi masing-masing. Walaupun demikian memang diperlukan lagi tambahan unit komputer baru untuk lebih mengoptimalkan pengembangan diri dan proses pembelajaran. Agar pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi ini dapat terkoordinasi dengan baik disediakan log book.

Dalam waktu dekat ini sedang dikembangkan sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan (decision support system) dalam membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan Analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif. Selain itu juga akan dibuat sistem informasi berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan fakultas, asset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung.

Sistem informasi yang ada di Fakultas kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang ada sejalan dan mengikuti program pengembangan sistem informasi yang dilaksanakan oleh Unair yaitu Pengembangan Informasi Komunikasi Teknologi (IKT). Di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan saat ini sedang dibangun sistem informasi yang dikenal dengan SUSIAKAD (Subsistem Akademik) dan SUSINAGA (Sistem Informasi Ketenagaan). Sistem yang sedang dibangun ini pelaksanaan penerapan sudah disosialisasikan dan sedang diterapkan. Sistem yang merupakan program terpadu dari Unair ini untuk mendukung kelancaran informasi tidak saja intra fakultas, namun juga merupakan sistem informasi yang terintegrasi, sehingga diharapkan kedepannya dapat meningkatkan pelayanan Unair pada masyarakat

Di lantai I dan 2 Fakultas kedokteran Hewan telah tersedia juga fasilitas WIFI yang dapat digunakan oleh civitas akademika secara gratis. Area yang dapat dijangkau WIFI pada tahun 2009 akan ditingkatkan sampai pada lantai 3, dengan harapan semakin banyak civitas akademika yang menggunakan internet dalam pembelajaran. Bagi mahasiswa keberadaan Student Computer dan fasilitas WIFI akan mempermudah mahasiswa menyelesaikan tugas akademik yang diberikan dosen atau menambah informasi melalui jurnal yang ada di internet.

Demi peningkatan kualitas akademik di lingkungan fakultas, maka pemanfaatan teknologi dan implementasi sistem informasi ini harus semakin ditingkatkan. Beberapa sarana pendukung yang sudah ada antara lain 35 unit komputer yang terdapat di ruang Student Computer. Komputer tersebut terhubung dengan sistem LAN dan internet, Web site serta perlengkapan lainnya yang terkait seperti printer.

X. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan oleh program S2 IBR saat ini adalah kurikulum 2008/2009. Kurikulum tersebut merupakan hasil evaluasi kurikulum untuk memenuhi standar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Kompetensi tersebut antara lain : kemampuan berkomunikasi, informasi dan edukasi, kemampuan bersosialisasi, sosial budaya masyarakat dari berbagai etnis, kemampuan leadership, kemampuan entrepreunership, kemampuan manajemen, mandiri, kreatif dan inovatif, menguasai IPTEK. Kurikulum 2008/2009 terdiri dari 38 sks dengan lama masa studi 4 semester, ditekankan pada kegiatan untuk meningkatkan skill dalam bidang biologi reproduksi secara aplikatif dan molekuler serta soft skil mahasiswa. Setiap akhir semester dilakukan monitoring dan evaluasi internal pembelajaran melalui PJMK serta dilakukan evaluasi Proses Belajar Mengajar untuk mengetahui Indeks Kepuasan setiap mata kuliah oleh mahasiswa.

Unit penjaminan mutu FKH-Unair terdiri dari tim pembelajaran, tim penguji seminar proposal dan tesis serta tim akademik dan pendidikan S2 . Tim tersebut telah membuat dan menerbitkan dokumen akademik yang meliputi pedoman prosedur, instruksi kerja dan borang akademik yang terkait. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar juga telah dilakukan monitoring evaluasi oleh Unit Penjaminan Mutu setiap akhir semester dan dilakukan perbaikan terhadap temuan hasil monitoring evaluasi.

Struktur kurikulum S-2 ILMU BIOLOGI REPRODUKSI Kedokteran Hewan.

SEMESTER 1

No.KodeMata KuliahSKS

1.PNH696Metodologi Penelitian2

2.BIK603Biologi Sel2

3.PHB601Filsafat Ilmu2

4.BIR601Fisiologi Reproduksi2

5.BIP601Biologi Perkembangan1

6.BIP602Teratologi1

Off Campus

Jumlah10

SEMESTER 2

No.KodeMata KuliahSKS

1.BIE601Endokrinologi2

2.KHU621Patologi Reproduksi2

3.BII607Imunologi Reproduksi2

4.BIR601Reproduksi Satwa Aquatik2

5.KIA607Metode Pemeriksaan Hormon2

.Off Campus

Jumlah10

SEMESTER 3

No.KodeMata KuliahSKS

1.BIT602Bioteknologi Reproduksi2

2.KHD606Ilmu Penyakit Reproduksi2

3.NUV601Ilmu Gizi Ternak2

4.KHT601Teknik Anatomi Reproduksi2

5.Off Campus

Jumlah8

SEMESTER 4

No.KodeMata KuliahSKS

1.PNH698Penelitian dan Penulisan Tesis8

2.PNH699Seminar Penunjang Penelitian/ Tesis2

3.Off Campus

Jumlah10

Sistem penilaian program S2 IBR menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dengan kriteria sebagai berikut : Untuk dinyatakan lulus sebagai strata 2 (Magister Kesehatan) harus menempuh 38 SKS dengan ketentuan Indeks Prestasi Kumulatif 2,75; tidak mempunyai nilai C

Setiap ujian diberikan nilai mentah atau raw score dalam bentuk 0 s/d 100. Khusus untuk nilai akhir, penilaian diberikan dalam lima grade yaitu A, AB, B, BC dan C .

Nilai akhir dari suatu mata kuliah ditentukan dari gabungan hasil evaluasi semua nilai ujian yang diselenggarakan oleh dosen yang bersangkutan. Adapun contoh bobot Tugas makalah : UTS : UAS adalah 1 : 2 : 3

Pengolahan Nilai Akhir (nilai mentah/berupa angka) menjadi Nilai Mutu berupa huruf diproses dalam tujuh grade. Dari nilai akhir (nilai mentah) tersebut, dilakukan pengelompokan nilai menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut :

Nilai MentahNilai Huruf

> 75A

70 74.9AB

65 69.9B

60 64.9BC

55 59.9C

Kompetensi program S2 IBR diperlukan untuk mewujudkan jaminan mutu kewenangan biologi reproduksi dalam rangka meningkatkan SDM dan mensejahterakan masyarakat melalui Ilmu Biologi Reproduksi secara aplikatif dan molekuler. Kompetensi merupakan salah satu dasar penyusunan kewenangan program S2 IBR yang mencakup reproduksi veteriner, peternakan dan perikanan dalam meningkatkan SDM dan melindungi masyarakat dan seluruh sumberdaya alam hayati melalui kesehatan reproduksi veteriner. Kompetensi program S2 IBR diperlukan untuk menentukan standar kemampuan lulusan program S2 IBR. Untuk itu diperlukan evaluasi terhadap calon lulusan yang diselenggarakan program S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Peranan program S2 IBR dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan SDM dan kesehatan reproduksi hewan tidak dapat dilepaskan dari besarnya kepedulian, komitmen dan kualitas lulusan maupun adanya dukungan legalitas dan goodwill pemerintah dalam menangani berbagai masalah biologi reproduksi dan kesehatan reproduksi veteriner di Indonesia.

Dalam menghasilkan lulusan program S2 IBR, maka batasan normatif kompetensi utama tersebut dapat diuraikan sebagai Standar Minimal Kompetensi Lulusan program S2 IBR Fakultas Kedokteran Hewan Unair sebagai berikut :

A. Mampu menerapkan beretika dalam bidang Ilmu Biologi Reproduksi Veteriner

B.Mampu menjelaskan sistem kesehatan reproduksi Veteriner secara nasional.

C.Mampu memberikan solusi terhadap sejumlah gangguan reproduksi pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan hewan laboratorium.

D. Mampu melakukan pengembangan Ilmu Biologi Reproduksi secara aplikatif dan molekuler

E. Mampu memproduksi semen beku pada sapi perah, sapi potong dan kambing secara komersial

F. Mampu melakukan pencegahan dan pengendalian gangguan reproduksi melalui pengamanan hayati hewan (biosecurity) serta pengendalian lingkungan.

G.Mampu melakukan analisis ekonomi reproduksi hewan dan kewirausahaan (entrepreunership).

NoI. Mata Kuliah Keahlian

(Subject Specific Knowledge)Nama Mata Ajaran

Kompetensi UtamaSub Kompetensi UtamaKurikulum Program Studi

1234

1Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan akan dapat menyusun proposal penelitian, melaksanakan penelitian dan menulis hasil penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian dengan benarMampu menyusun pendahuluan, manfaat dan tujuan, hipotesa dan metode penelitian.Melaksanakan penelitian dan menulis hasil penelitian serta menganailisi data dan membuat pembahasan serta menyimpulkan hasil penelitian dengan benarMetodologi Penelitian

2Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu memahami dan akan dapat mengembangkan pengetahuan serta memiliki dasar untuk mengembangkan biomolekuler biologi sel baik untuk diagnosis, pengobatan dan pencegahan terhadap penyakitMampu memahami dan mengembangkan pengetahuan serta memiliki dasar untuk mengembangkan biomolekuler dari sel untuk diagnosis kerusakan atau suatu penyakitPengobatan suatu penyakit reproduksi infeksi dan non infeksi

Pengobatan suatu penyakit reproduksi infeksi dan non infeksiBiologi sel

3Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi veteriner berdasar Filsafat IlmuMampu menerapkan ilmu pengetahuan berdasar Filsafat IlmuMampu menerapkan teknologi veteriner berdasar Filsafat IlmuFilsafat Ilmu

4Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang fisiologi reproduksi hewan dan gangguan reproduksi hewanMampu menjelaskan tentang fisiologi reproduksi hewanMampu menjelaskan fisiologi gangguan reproduksi hewanFisiologi Reproduksi

5Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep awal perkembangan organisme, masalah biomolekuler biologi dalam fisiologi reproduksi hewan dan perkembangannya serta gangguan reproduksi hewanMampu menjelaskan konsep awal perkembangan organismeMampu menjelaskan masalah biomolekuler biologi dalam fisiologi reproduksi hewan

Mampu menjelaskan masalah gangguan reproduksi hewanBiologi Perkembangan

6Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat

menjelaskan dan mensintesis tentang reaksi imun / respons

imun terhadap benda self dan non-self yang

terjadi di dalam tubuh, baik berupa agen infeksius maupun

non-infeksius.Mampu menjelaskan dan mensintesis tentang reaksi imun terhadap benda self dan non-self yang terjadi di dalam tubuh, baik berupa agen infeksius maupun non-infeksiusMampu menjelaskan dan mensintesis tentang respons imun terhadap benda self dan non-self yang terjadi di dalam tubuh, baik berupa agen infeksius maupun non-infeksiusImunologi Reproduksi

7Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi reproduksiMampu menerapkan ilmu pengetahuan reproduksiMampu menerapkan teknologi reproduksi Bioteknologi Reproduksi

8Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat memahami dan mengembangkan pengetahuan serta memiliki dasar untuk mengembangkan ketrampilan, pengelolaan dan program kesehatan reproduksi dengan diagnosa, pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit reproduksiMampu memahami dan mengembangkan pengetahuan serta memiliki dasar untuk mengembangkan ketrampilan, pengelolaan dan program kesehatan reproduksiMampu memahami dan mengembangkan pengetahuan serta memiliki dasar untuk diagnosa penyakit reproduksi.Mampu memahami dan mengembangkan pengetahuan serta memiliki dasar untuk pengobatan penyakit reproduksiIlmu Penyakit Reproduks

9Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknik reproduksi

Mampu menerapkan ilmu pengetahuan tentang teknik anatomi reproduksTeknik Anatomi

N0II. Mata Kuliah Dasar Ilmu Biologi Reproduksi

(Basic Knowledge in Biology Reproduction Science)Nama Mata Ajaran

Kompetensi PendukungSub Kompetensi PendukungKurikulum Program Studi

1234

1Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menjelaskan kasus-kasus gangguan reproduksi dan penyakit reproduksi akibat penggunaan obat atau bahan obat yang berdampak pada anak yang dikandung maupun yang dilahirkanMampu menjelaskan kasus-kasus gangguan reproduksiMampu menjelaskan penyakit reproduksi akibat penggunaan obat atau bahan obat yang berdampak pada anak yang dikandung maupun yang dilahirkanTeratologi

2Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menjelaskan dan memdiagnosis penyakit reproduksi secara klinis dan fisiologis reproduksi akibat dari gangguan hormoneMampu menjelaskan dan memdiagnosis penyakit reproduksi secara klinis akibat dari gangguan hormoneMampu menjelaskan dan memdiagnosis penyakit reproduksi secara fisiologis akibat dari gangguan hormoneEndokrinologi

3Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat mendiagnosis gangguan dan penyakit reproduksi secara fisiologis menggunakan pemeriksaan laboratoris.Mampu mendiagnosis gangguan dan penyakit reproduksi secara fisiologis menggunakan pemeriksaan laboratoris.Metoda Pemeriksaan Hormon

4Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat mendiagnosis gangguan dan penyakit reproduksi secara klinis dan patologis menggunakan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopisMampu mendiagnosis gangguan dan penyakit reproduksi secara klinis dan patologis menggunakan pemeriksaan makroskopisMampu mendiagnosis gangguan dan penyakit reproduksi secara klinis dan patologis menggunakan pemeriksaan mikroskopis

Patologi Reproduksi

NoIII. Ketrampilan Kuantitatif

(Quantitative Skills)Nama Mata Ajaran

Kompetensi KhususSub Kompetensi KhususKurikulum Program Strudi

1234

1Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menerapkan pengembangbiakan dan pemeliharaan satwa akuatik serta analisis usaha.Mampu menerapkan pengembangbiakan dan pemeliharaan satwa akuatikMampu membuat dan menerapkan analisis usaha pada bidang satwa akuatikReproduksi Satwa Aquatik

2Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa akan dapat menyusun kebutuhan pakan (nutrisi) untuk kesehatan reproduksi veteriner dan satwa aquaticMampu menyusun kebutuhan pakan (nutrisi) untuk kesehatan reproduksi veterineMampu menyusun kebutuhan pakan (nutrisi) untuk kesehatan reproduksi satwa aquatik

Ilmu Gizi Ternak

XI. Penjaminan Mutu

Untuk kelancaran proses pembelajaran maka dilakukan monitoring dan evaluasi secara kontinyu oleh Tim Monevin FKH. Hal pokok yang di audit meliputi GBPP, SAP, kontrak perkuliahan, jadwal perkuliahan, bahan ajar, tugas terstruktur, absensi, indeks kepuasan terhadap proses pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan tesis

Secara struktural SPM FKH Unair dibentuk sesuai SK dekan FKH Unair Nomer 1374/J03.1.22/PP/2008 terdiri dari ketua dan anggota, dimana ketua juga merangkap anggota, seperti Lampiran Penjaminan Mutu. Secara fungsional SPM berperan sebagai Tim Monitoring dan Evaluasi Internal (MONEVIN) dalam proses pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, seminar proposal dan tesis.

Profil penyelenggaraan proses pendidikan jika ditinjau dari presentase kehadiran staf akademik di kelas untuk tiap mata kuliah menunjukkan bahwa staf akademik memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas pembelajaran. Dalam pembelajaran setiap mata kuliah selalu didukung oleh buku teks yang jelas, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah menelusuri informasi ilmiah yang terkait dengan perluasan atau pengembangan perkuliahan. Demikian juga bila dilihat dari jumlah peserta mata kuliah dan jumlah peserta ulang pada setiap mata kuliah dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Berdasarkan kenyataan ini maka diharapkan selalu terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran dan lulusan.

Fakultas Kedokteran Hewan menjadi contoh penerapan AIMS (Airlangga Integrated Manajement System) berdasarkan MBNQA (Malcom Baldridge National Quality Assurance), IWA2 dan ISO 9001 (International Standart Operational), setiap program S2 diaudit secara rutin dan berkelanjutan.

Hasil SE setiap tahun diterjemahkan dalam RKAT untuk pengembangan program S2 IBR dan hasil monevin, SE, masukan alumni, stakeholders, instansi pemerintah dan swasta disesuikan skala prioritas setiap 5 tahun untuk evaluasi kurikulum.Audit mutu dilakukan secara rutin satu kali dalam setahun. Sistim audit di desain secara berjenjang dengan mengisi borang yang menjadi acuan untuk melihat upaya pencapaian sasaran mutu dan penerapan standar mutu. Keseluruhan proses penjaminan mutu tersebut secara rutin telah dilakukan audit mutu akademik internal pada 15 area, sebagaimana area BAN PT oleh Pusat Penjaminan Mutu Unair, monitoring dan evaluasi internal (monevin) berdasarkan Pedoman Prosedur Monitoring dan Evaluasi Internal yang dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu FKH Unair, dan dalam pengelolaan keuangan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) Unair. Berdasarkan temuan audit, monevin maupun pemeriksaan oleh SPI dilakukan tindakan perbaikan sesuai dengan jenis temuannya.

Sebagaimana diketahui tupoksi FKH Unair dilaksanakan menggunakan prinsip-prinsip penjaminan mutu, yaitu dengan berdasarkan kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, dan pedoman mutu FKH Unair. Berdasarkan arahan dari dokumen-dokumen tersebut selanjutnya dikembangkan pedoman prosedur, instruksi kerja, dan borang operasionalisasi proses belajar mengajar, Seminar/Thesis, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen, serta pedoman prosedur, instruksi kerja dan borang operasionalisasi pengelolaan sumber daya, sarana dan prasarana. Sasaran mutu Program Studi S2 Ilmu Biologi Reproduksi FKH Unair disusun berdasarkan Evaluasi Diri tahun 2006 dibandingkan dengan standar rata-rata capaian tingkat universitas dan target tingkat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) (Lampiran Evaluasi Kinerja). Indikator-indikator yang dijadikan acuan adalah : Proporsi staf S3, proporsi Guru Besar, Rasio dosen tetap-mahasiswa, Rerata beban dosen per semester, Kuantitas dan Kualitas penelitian dalam dan luar negeri, Publikasi nasional dan internasional, Jumlah Bahan Ajar/Buku yang diterbitkan dan Jumlah dosen yang menulis buku yang diterbitkan, Jumlah karya yang dipatenkan, Kerjasama nasional dan internasional, lama masa studi, lama penyusunan skripsi, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan, masa tunggu mendapatkan pekerjaan, Angka Efisiensi Edukasi (AEE), TOEFL lulusan, Pelaksanaan Evaluasi Diri, Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED), Indeks kepuasan terhadap layanan administrasi akademik, Ketepatan KHS, Indeks kepuasan terhadap Kinerja Dosen, Keketatan mahasiswa, Jumlah mhs menerima beasiswa, Jumlah sumber beasiswa, Fungsi Penjaminan Mutu, dan akreditasi. Terhadap beberapa indikator di atas, selanjutnya dilakukan identifikasi masalah untuk menentukan akar masalah, menemukan solusi (mekanisme dan rancangan penyelesaian masalah) dan menjabarkannya dalam bentuk program kerja tahun 2007-2010.

XII. Indikator Kinerja Program Studi/ Departemen/ Fakultas

NoIndikatorProgram Studi Ilmu Biologi Reproduksi FKH

Baseline 2007Capaian 2008Target 2009Capaian 2009Target 2010

AKADEMIK

1Persentase Lama Studi

-Program S-2 (2 - 2,5 tahun)100100

-Program S-3 (3 - 4 tahun)

2Persentase Penyusunan Penelitian

-Tesis ( 1 tahun)100100

-Disertasi ( 1,5 tahun)

3IPK Lulusan 3,5100100

4AEE

5TOEFL mahasiswa akhir 5000100

MANAJEMEN AKADEMIK

6EPSBED

7Indeks Kepuasan terhadap Layanan Administrasi Akademik9210095100

8Ketepatan KHS

9Indeks Kepuasan terhadap Kinerja Dosen89,6792,43100

MAHASISWA

10Keketatan mahasiswa

11Jumlah mahasiswa menerima beasiswa1:64:4

12Jumlah sumber beasiswa1

PENJAMINAN MUTU

13Akreditasi AA

XIII. Permasalahan yang Teridentifikasi

Tabel 1. Gejala/Fenomena Masalah dan Akar Permasalahan yang berhasil di identifikasi dan isu-isu Strategis

Gejala/Fenomena MasalahAkarPermasalahanIsu-isu Strategis

NoKeteranganHalLRAISE

12345678910

1Rasio dosen : mahasiswa sudah optimal1. Belum optimalnya jumlah mahasiswa

2. Sarana/ prasarana telah mendukung jumlah mahasiswa +++

+++

2Beban dosen belum optimalBelum didayaguna kannya potensi SDM dosen secara optimal+++

3Penelitian dan publikasi internasional kurangPersentase dosen berbahasa Inggris masih kurang+++

4Jumlah bahan ajar dan jumlah dosen yang menerbitkan bahan ajar kurangBiaya penerbitan bahan ajar dianggap mahal bagi dosen+++

5Jumlah karya yang dipatenkan kurangPaten belum dianggap menguntungkan secara finansial, biaya mengurusnya berbelit dan mahal+++

6Lama studi dan lama penyelesaian studi sudah optimal1. Penyelesaian Tesis terstruktur

2. Struktur kurikulum telah mendukung penyelesaian tesis tepat waktu

3. Sudah memanafaat-kan referensi elektronik+++

7Masa tunggu belum optimalLulusan lebih memilih bekerja di Jawa daripada di luar Jawa+++

8ELTP lulusan rendahMahasiswa menganggap Bahasa Inggris belum menjadi kebutuhan+++

9Indeks kepuasan layanan administrasi belum adaBelum dilaksanakan kuessioner indeks kepuasan layanan administrasi+++

10Keketatan memasuki S2 IBR rendahPemahaman masyarakat terhadap S2 IBR masih kurang+++

Keterangan :

L : Leadership

R : Relevance

A : Academic Atmosphere

I : Internal Management and organization

S : Sustainability

E : Efficiency and Productivity

XIV. Penyelesaian Alternatif

Tabel 2. Penyelesaian Alternatif dari Akar Permasalahan yang berhasil di identifikasi dan isu-isu Strategis

Isu-isu StrategisAkar PermasalahanPenyelesaian Alternatif

123

L.Kepemimpinan (Leadership)1. Belum optimalnya jumlah mahasiswa dan belum didayaguna kannya SDM dosen secara optimal

2. Jumlah mahasiswa masih kurang1. Membuka beberapa program studi yang relevan dan dibutuhkan masyarakat

2. Sosialisasi ke perguruan tinggi negeri maupun swasta, Dinas daerah, instansi terkait dan membuka double degree programe antara Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan IBR dan juga diikuti dengan perbaikan kurikulum,

3. Belum didayaguna kannya SDM

dosen secara optimal1. Membuka beberapa Prodi

yang relevan dan

dibutuhkan masyarakat

2. Mengeksplorasi

keunggulan SDM dosen

yang belum didaya

gunakan melalui pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

4. Biaya penerbitan bahan ajar relatif

mahal bagi dosen

1. Memfasilitasi penerbitan

buku ajar dengan biaya Fakultas

2. Kerjasama penerbitan

dengan AUP

5. Paten belum dianggap

menguntungkan, biaya

mengurusnya berbelit dan mahal

1. Sosialisasi hak paten

2. Mengeksplorasi keunggulan SDM dosen dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berorientasi paten

3. Memfasilitasi pengurusan hak paten

6. Sistem Informasi belum bekerjaMengaktifkan SIAKAD, SINAPRA, SIMALUM, SKEU

7. Mahasiswa menganggap Bahasa

Inggris belum menjadi kebutuhan

1. Menyelenggarakan English

days (setiap Senin dan Kamis)

2. Pertukaran mahasiswa dengan UPM (Malaysia)

3. Memberikan pelatihan terstruktur oleh Tim Pengembangan Kemampuan Berbahasa Inggris mahasiswa

4. Membiayai tes ELTP dari dana Fakultas

5. Mewajibkan pencapaian skor 500 ELPT secara bertahap sebagai syarat kelulusan

R. RelevansiLulusan lebih memilih bekerja di Jawa daripada di luar JawaMengembangkan MOU dan MOA dengan instansi pengguna yang memiliki wilayah tugas seluruh Indonesia dan Ikatan Dinas Daerah

A. Academic AthmospherePersentase dosen berbahasa Inggris kurang1. Menyelenggarakan English days

2. Mengadakan seminar berbahasa Inggris tingkat fakultas satu bulan sekali

3. Mengeksplorasi keunggulan SDM dosen lulusan luar negeri untuk menghasilkan program unggulan secara kompetitif

I. Internal ManagementBelum dilaksanakan kuessioner indeks kepuasan layanan administrasiMelaksanakan kuessioner indeks kepuasan layanan administrasi mulai semester gasal 2008/2009

S. SustainabilityPemahaman masyarakat terhadap program studi IBR1. Melakukan promosi dengan film profil, booklet, leaflet dan poster IBR FKH-Unair ke Seluruh Universitas Negeri maupun Swasta di seluruh Indonesia dan ke Dinas yang terkait

2. Meningkatkan kompetisi program studi IBR FKH Unair dengan menerima mahasiswa asing

E. Efficiency and productivityPenyelesaian Tesis sudah terstruktur1. Menyusun dan menerapkan Pedoman Prosedur penyelesaian Tesis

2. Tinjauan struktur

kurikulum

3. Memanfaatkan sistem informasi untuk e-journal dan e-learning

Tabel 3. Aktivitas yang diusulkan berdasarkan Isu Strategis

Isu-isu StrategisProgramSumberdaya yang dibutuhkanTidak Butuh Sumberdaya

PHKInstitusiLainnya

123456

L.Kepemimpinan (Leadership)Membuka kelas kecil berbahasa Inggris

Membuka beberapa Prodi S2 baru

Mempersiapkan penyusunan proposal PHK-I Unggulan

Memfasilitasi penerbitan buku ajar

(AUP)

Lokakarya pengurusan hak paten

Lokakarya penyusunan usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berorientasi paten

English days (setiap Senin dan Kamis)

Program pertukaran mahasiswa dengan UPM (Malaysia)Kerjasama Alumni

Program pembinaan ELTP mahasiswa

Mengaktifkan Sistem Informasi

R. Relevansi1. Menggalang MOU dan MOA dengan instansi pengguna yang memiliki wilayah tugas seluruh Indonesia dan Ikatan Dinas Daerah

A. Academic AthmosphereSeminar Dosen Rutin berbahasa Inggris

I. Internal ManagementPelaksanaan kuessioner indeks kepuasan layanan administrasi

S. SustainabilityPromosi S2 IBR FKH Unair ke Universitas negri maupun swasta dan Dinas daerah

E. Efficiency and productivity1. Peningkatan kualitas tesis tepat waktu

2. Tinjauan Struktur Kurikulum

3. Mengembang-kan e-learning dan e-journal

XV.Kekuatan, Potensi dan Strategi Pengembangan

Kondisi Internal

Kekuatan (Strengths)Kelemahan (Wekness)

1. Terdapat beberapa dosen lulusan S3 dari luar negeri

2. Perubahan kurikulum (mata kuliah dan

jumlah SKS) disesuaikan dengan

kebutuhan pengguna

3. Penelitian hingga ujian Tesis < 6 bulan

4. LAN sistem mempercepat

informasi akademik.5. Mahasiswa baru memiliki nilai ELPT 500

6. Ruang kuliah sudah dilengkapi dengan AC dan

multimedia

7. Kerjasama nasional dan internasional

dan dalam bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat 1. Lulusan cenderung mencari pekerjaandi pulau Jawa dan

menginginkan menjadi CPNS.2. Jumlah mahasiswa yang

mendaftar IBR kecil karena swadana mandiri3. Pengajuan beasiswa dari Dikti hanya untuk dosen negeri dan swasta

Kondisi EksternalPeluang

(Opportunities)1. Perubahan status Unair dari PTN menjadi BHMN, memberikan peluang mengembangkan diri secara otonom

2. Unair mempunyai website3. Potensi kebutuhan lulusan program S2 IBR oleh stakeholders 1. Menjaring mahasiswa asing sebagai mahasiswa program S2 IBR2.Sosialisasi ke Perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait, perusahaan swasta1. Unair harus membuat usaha semen beku yang dipasarkan ke seluruh propinsi di Indonesia.2. mengikut sertakan mahasiswa IBR dalam hibah penelitian dosen

Ancaman

(Threats)1. Permintaan kompetensi lulusan IBR sangat tinggi2. Perkembangan ilmu serta teknologi veteriner dan peternakan yang meningkat secara cepat

3. Kompetisi tenaga luar negeri dengan lulusan IBR.1. Membantu mahasiswa IBR mendapatkan beasiswa sandwich untuk update ipteks 2. Tenaga luar negeri harus dibatasi surat ijin kerja1. Memberi kesempatan PTN dan PTS diluar Jawa untuk mentransfer ilmu di IBR

2. Menjamin mahasiswa lulusan IBR mampu memproduksi semen beku

Lampiran Evaluasi DiriUnit Penunjang/ RGA:

Rumah Sakit Hewan Pendidikan

Taman Ternak Pendidikan

Unit Semen Beku

Laboratorium Hewan Coba

Pusat Layanan Pemeriksan, Laboratoris, Konsultasi dan Pelatihan

DEPARTEM,EN :

1. I. Anatomi Veteriner

2. I Kedokteran Dasar Veteriner

3. I. Peternakan

4. I. Kesehatan Masyarakat Veteriner

5. I.Pathology Veterinary

6. I. Microbiology Veteriner

7. I. Parasitology Veteriner

8. I. Reprodusi Veteriner

8.1. Program S2 Ilmu Biologi

Reproduksi

9. I. Klinik Veteriner

10. I. Penyakit Hewan Aquatik, Eksotik

dan Satwa Liar

Unit Pendukung:

Penjaminan Mutu

P4 FKH

Sub Bagian

Kemahasiswaan

Sub Bagian

Akademi

Division

Sub Bagian

Sumber Daya

Sub Bagian

Keuangan

KEPALA BAGIAN

AKADEMIK

&

KEMAHASISWAAN

KEPALA UNIT SISTIM INFORMASI

PROGRAM STUDI :

* Kedokteran Hewan

(S1)

* PPDH

* Diploma 3 :

- KTT

- Minat Perunggasan

KEPALA BAGIAN

KEUANGAN

&

SUMBER DAYA

BPF

SEKRETARIS BPF

DEKAN

WAKIL DEKAN

I II III

PAGE 51Analisis Evaluasi Diri Program S2 Ilmu Biologi Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan 2010