1. jangkauannya terbatas. 2. Frekuensi, semua bentuk media cetak dapat disimpan dan dapat dibaca berulang-ulang dalam jangka panjang. 3. Dampak (impact) a. Brosur : jika pesan dalam bentuk informasi yang detail brosur lebih tepat digunakan. Karena sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi pada audience. Dan memberikan dampak peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan demam berdarah. Kelebihan brosur : 1. Fleksibel, 2. Kendali penuh, jumlah brosur bisa diproduksi sesuai dengan besar target audience yang diinginkan. 3. Bisa mendramatisir pesan Kekurangan brosur : Produksi berlebihan bisa membuat biaya tak terkontrol. b. Poster : pesan yang disampaikan melalui media poster memiliki keterbatasan ruang sehingga pesan harus dapat dikemas dengan singkat, jelas dan menarik target audience. Poster harus dapat dibaca dalam waktu singkat karena audience tidak punya banyak waktu untuk membaca di luar ruangan. Kelebihan poster : 1. Fleksibel 2. Exposure berulang 3. Biaya rendah 4. Persaingan rendah Kekurangan poster : 1. Selektivitas terbatas 2. Kreatifitas terbatas c. Pin : media aksesoris yang banyak diminati oleh siswa perempuan untuk koleksi dan pemanis penampilan. Pin dinilai salah satu media kampanye yang sangat efektif untuk anak-anak. Kelebihan pin : 1. Mudah digunakan 2. Disukai karena kegunaannya 3. Sebagai media pengingat Kekurangan : Pesan hanya berupa simbol tidak bisa diisi dengan pesan. d. Stiker : media aksesoris yang diminati anak Kelebihan stiker : 1. Mudah digunakan, dapat ditempel dimana saja. 2. Disukai karena desain dan kegunaannya 3. Dapat diingat Kekurangan : Pesan yang disampaikan terbatas. e. Komik : media buku yang dapat berisikan materi kampanye secara detail di kemas dalam sebuah cerita yang menarik bagi anak. 4. Biaya, media cetak biaya relatif murah dibandingkan dengan televisi. Dinas kesehatan kota surabaya memberikan surat dinas pada masing-masing puskesmas pada kecamatan diatas. Menindak lanjuti surat tersebut diturunkan ke SD-SD di kota surabaya melalui puskesmas setempat. ”3MEN GOES TO SCHOOL” (3MGTS) merupakan rangkaian acara dimana dinas kesehatan melakukan roadshow yang
12
Embed
2 1.Pin 3men - ITS Institutional Repositorydigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14171-paper-part2pdf.pdf · Poster harus dapat dibaca ... Dinas kesehatan kota surabaya memberikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. jangkauannya terbatas. 2. Frekuensi, semua bentuk media cetak dapat disimpan dan dapat dibaca
berulang-ulang dalam jangka panjang. 3. Dampak (impact)
a. Brosur : jika pesan dalam bentuk informasi yang detail brosur lebih tepat digunakan. Karena sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi pada audience. Dan memberikan dampak peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan demam berdarah. Kelebihan brosur :
1. Fleksibel, 2. Kendali penuh, jumlah brosur bisa diproduksi sesuai dengan
besar target audience yang diinginkan. 3. Bisa mendramatisir pesan
Kekurangan brosur :
Produksi berlebihan bisa membuat biaya tak terkontrol. b. Poster : pesan yang disampaikan melalui media poster memiliki
keterbatasan ruang sehingga pesan harus dapat dikemas dengan singkat, jelas dan menarik target audience. Poster harus dapat dibaca dalam waktu singkat karena audience tidak punya banyak waktu untuk membaca di luar ruangan. Kelebihan poster :
1. Fleksibel 2. Exposure berulang 3. Biaya rendah 4. Persaingan rendah
c. Pin : media aksesoris yang banyak diminati oleh siswa perempuan untuk koleksi dan pemanis penampilan. Pin dinilai salah satu media kampanye yang sangat efektif untuk anak-anak. Kelebihan pin :
1. Mudah digunakan 2. Disukai karena kegunaannya 3. Sebagai media pengingat
Kekurangan : Pesan hanya berupa simbol tidak bisa diisi dengan pesan.
d. Stiker : media aksesoris yang diminati anak Kelebihan stiker : 1. Mudah digunakan, dapat ditempel dimana saja. 2. Disukai karena desain dan kegunaannya 3. Dapat diingat Kekurangan : Pesan yang disampaikan terbatas.
e. Komik : media buku yang dapat berisikan materi kampanye secara detail di kemas dalam sebuah cerita yang menarik bagi anak.
4. Biaya, media cetak biaya relatif murah dibandingkan dengan televisi. Dinas kesehatan kota surabaya memberikan surat dinas pada masing-masing
puskesmas pada kecamatan diatas. Menindak lanjuti surat tersebut diturunkan ke SD-SD di kota surabaya melalui puskesmas setempat. ”3MEN GOES TO SCHOOL” (3MGTS) merupakan rangkaian acara dimana dinas kesehatan melakukan roadshow yang
berisikan sosialisasi mengenai pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (PSN) dan beberapa games bertemakan 3M+ kesekolah-sekolah di 4 kecamatan di surabaya dan diakhiri dengan lomba menjawab pertanyaan bertemakan demam berdarah dengan pesertanya adalah perwakilan siswa-siswi dari kelas 4, 5,6 pemenangnya akan mendapatkan marchindise. 3Men Goes to School dibagi dalam 3 jenis acara yaitu sebagai berikut : 1. Aksi Jurus 3M+
Hari jum’at pukul 08.00-12.00 WIB
Siswa siswi kelas 4,5,6 SD tertentu melakukan aksi membersihkan lingkungan sekitar dan di dalam sekolah dan long-march (orasi sambil berjalan kaki) di lingkungan sekitar sekolah sambil menyebarkan poster-poster dan brosur publikasi PSN demam berdarah dan pencegahannya.
2. Roadhow
Berupa pemberian materi ringan denganbahsa yang mudah dimengerti anak-anak di Sekolah Dasar Hari Sabtu 08.00-10.00 WIB
Pemberian materi sosialisasi yang disampaikan adalah seputar demam berdarah dan pencegahannya oleh pihak puskesmas dengan media presentasi dan maskot 3 men di bantu oleh guru PJOK. Selain pemberian materi, agar para siswa tidak bosan diberi pula games-games berhadiah merchandise.
10.00-11.00 WIB
Untuk kelas 4, 5 dan 6 (pembagian komik 3 men dan brosur) secara gratis di masing-masing kelas)
3. Perlombaan 3M+ Quiz
Perlombaan tanya jawab sebagai bentuk feedback seberapa tinggi pengetahuan mereka tentang demam berdarah. Hari sabtu 11.00-13.00
Materi yang dilombakan seputar demam berdarah pemenangnya akan mendapatkan marchendise
Tema : Sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah
bersama 3 men. Sasaran : Siswa dan siswi SD (usia 10-12 tahun) kelas 4-6 Tempat : Seluruh SD di 4 kawasan yaitu Gubeng, Tambaksari,
Wonokromo , Kenjeran. Karena di sekolah dasar terdapat banyak jentik nyamuk hal ini berdasarkan data ABJ (angka bebas jentik) nyamuk masih dibawah 80%.
Hari : Jum’at dan sabtu Pelaksana : Dinas kesehatan bekerja sama dengan dinas pendidikan dan
pemerintah kota surabaya Media utama : Komik Media pendukung : Media presentasi, poster, brosur pin, stiker. Pemberi materi : pihak puskesmas yang ditugasi 3 orang di bantu oleh guru
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.5. Kesimpulan Post-Test
Setelah semua tahap-tahap perancangan selesai dilakukan, maka barulah dilakukan Post-test kepada target audience. Setelah dilakukan Post-test dengan mencobakan hasil output kepada 5 orang anak SD kelas 4, 5, 6 yang merupakan target user, mereka menyatakan tertarik dengan hasil output ini, yang membuktikan bahwa proyek perancangan ini berhasil. 1. User tertarik dengan visual yang ada. User menyatakan secara lisan bahwa sangat
tertarik dengan out put komik 60%.
Gambar 6.1. Post test mencoba hasil out put pada anak SD Untuk melihat efek persuasive media komik
2. User dapat memahami materi demam berdarah yang ada dalam komik. Hal ini terbukti dari hasil tes pengetahuan DBD yang dilakukan sebelum dan sesudah membaca komik, terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 70%.
Gambar 6.2. Post test mencoba hasil out put pada anak SD
Untuk melihat efek kognisi sosialisasi
DAFTAR PUSTAKA Boneff, Marcel. 1998, Komik Indonesia, Jakarta : KPG bekerjasama dengan forum
Jakarta-Paris,
Bell, P.A, Greene,T.C, Fisher, J.D, and Baum, A. 1996. Environmental Psychology.
Fourth Edition. Orlando : Harcourt brace College Publisers.
Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 3, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1989
Munandar, S.C.U, 1986, Memupuk Minat untuk Membaca, Jakarta, IKAPI.
Mccloud, Scott, Understanding Comics, diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia), Cetakan Pertama tahun 2001.
Cenadi, Christine Suharto, 1999. Elemen-Elemen dalam Komunikasi Visual Nirmana
Jurnal Deskomvis, Vol 1, No. 1, Januari 1999
Crain, William, 2007. Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka