KEBIJAKAN FISKAL DALAM SISTEM EKONOMI ISLAMSistem ekonomi Islam
tentunya tidak dapat dilaksanakan secara baik tanpa melibatkan
pihak pemerintah. Walaupun pihak swasta atau rakyat suatu negara
itu memainkan peran penting baik sebagai konsumen atau produsen
dalam kegiatan ekonomi, namun pihak pemerintah juga mempunyai peran
yang tersendiri. Tambahan pula bahwa Islam juga merupakan suatu
cara atau sistem kehidupan yang lengkap di mana dengan sendirinya
ia memerlukan satu organisasi masyarakatyang tersusun berdasarkan
kepada ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul Nya.
Lapisan masyarakat tertinggi ialah pemerintah (negara) yang
diketuai oleh seorang khalifah, amir, atau imam (presiden, atau
raja).Negara bertanggung jawab membentuk satu sistem pemerintahan
yang dikehendaki oleh Islam demi menjaga kebajikan dunia dan
kebajikan akherat atau al-falah yang diperlukan oleh rakyatnya.
Dalam masa yang sama Negara tersebut mempunyai hak untuk ditaati
oleh rakyatnya selagi pemerintah tersebut mematuhi perintah Allah.
Dengan hak dan tanggungjawab yang sedemikian, maka Negara diberi
kuasa membentuk dan melaksanakan dasar serta strategi dalam
berbagai-bagai bidang yang boleh untuk meningkatkan kebajikan
rayatnya. Dalam bidang ekonomi, dasar serta strategi yang berkaitan
ialah kebijakanfskal dan kebijakan keuangan.Ke dua kebijakan ini
mempunyai pandangan dan tujuan yang sama iaitu ke arah pencapaian
pertumbuhan ekonomi Negara yang tinggi melalui peningkatan
pendapatan Negara dan memastikan kestabilan ekonomi yang sedang
berjalan dengan memastikan tingkat penggangguran dan tingkat infasi
yang rendah. Di samping itu juga ke dua kebijakan dasar ini ingin
memastikan jurang pembagiankekayaan dan pendapatan adalah adil,
serta kebajikan(kesejahteraan) masyarakat dipelihara. Ke dua
kebijakan ini akan dijalankan secara serentak untuk memastikan
semua tujuan dan pandangan makro ekonomi Negara dapat dicapai.
Namum begitu, sejauh mana dasar serta strategi yang perlu dibentuk
dan sejauh mana pula kebersamaannya adalah amat bergantungkepada
gelagat atauperilaku dan tingkat kesadaran di kalangan rakyatnya
yang bertindak baik sebagai konsumen maupun produsen. Sekiranya
kebajikan rakyat telah terjamin melalui perilaku/gelagat dan
kesadaran di kalangan mereka sendiri, maka peran Negara menjadi
mudah danringan. Tetapi jika keadaan sebaliknya berlaku, maka pihak
Negara /Pemerintah perlu berusaha lebih gigih sehingga kebajikan
semua rakyatnyatercapai.Hal ini menandakan bahwa peran Pemerintah
Negara dalam mendidik rakyatnya adalah penting supaya merekatimbul
kesadaran untuk berkorban membantu golongan yang memerlukan.
Keberhasilan usaha pendidikan itu akhirnyaakan mengurangkan beban
Negara, disamping itu juga akan meningkatkan kebajikan rohani di
kalangan rakyat itu sendiri.KebijakanFiskal IslamObjektif
KebijakanFiskalDalam meningkatkan kebajikan (sejahtera melalui
jalan yang benar) ekomoni rakyatnya, Negara Islam boleh menetapakan
secara lebih khusus, beberapa objektif ekonomi yang terukur. Para
cendekiawan Islam telah memberi beberapa objektif utama kebijakan
fskal termasuk pertumbuhan ekonomi yang optimum dan kesempatan
kerja penuh (guna tenaga penuh) (full employment), kestabilan
ekonomi, dandistribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan
saksama ( M.S. Amerah & Zubair 1990; Ahmad & Sali !996; A.
Ahmad 1983)Pertumbuhan Ekonomi dan KesempatanKerja PenuhObjektif
pertumbuhan ekonomi yang optimum dan kesempatan kerja penuh membawa
implikasi bahwa sebuah negara Islam boleh menjadi menjadi semakin
kuat dan dapat membebaskan diri dari ketergantungan kepada bantuan
asing sekiranya ekonomi negara tersebut dapat tumbuh dengan kadar
yang sewajarnya secara mantap dan berkelanjutan. Pertumbuhan
sedemikian bukan saja penting untuk meningkatkan pendapatan negata
tetapi juga untuk mencapai kesempatan kerja penuh sehingga
pengangguran dapatdiminimumkan. Rakyat menjadi tenang dan tenteram
apabila mereka yang bekerja dapat memperoleh penghasilan untuk
menghidupi diri sendiri dan tanggungan masing-masing. Kestabikan
EkonomiKestabilan ekonomi juga merupakan objektif ekonomi yang amat
penting. Ia bermaksud pertumbuhan yang mantap dan kurang berlakunya
keadaan melambungdan melesat. Ini juga berarti harga dasar umum
agak stabil dan sekiranya ada infasi tingkat/kadarnya adalah
rendah. Maka nilai uang dapat dipertahankan serta tingkat/kadar
nilai tukar dengan uang asing senantiasa stabil/kukuh. Kestabilan
ekonomi, harga dan nilai uang adalah penting untuk menjaga
keyakinan di kalanganrakyat dan investor demi memastikan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara dalan jangka
panjang.Kestabilan ekonomi dapat juga menjaga kestabilan politik
dan kestabilan sosial secara bersama-sama/serentak.Pembagian
Pendapatan Secara AdilPembagihan pendapatan dan kekayaan yang adil
dan saksama adalah merupakan objektif yang menitik beratkan aspek
keadilan dalam ekonomi sebuah negara. Islam mengakui dan
mebenarkanadanya perbedaan pendapatan dan kekayaan di kalangan
rakyat dalam suatu negara. Hal ini adalah selaras dengan kehendak
dan ketentuan Allah yang menjadikan manusia dengan kelainan serta
kepelbagaiian kemampuan, bakat serta rezeki masing-masing.
Dikarenakan itulah maka akan berlaku;ah perbedaan pendapatan dan
kekayaan di antara mereka, namun begitu, perbedaan yang timbul
tidak sampai kepada tingkatyang berlebih sehingga merakayang lemah
menjadi terbiar dan tertindas. Oleh karena itupemerintah dalam
negaraIslam amat perlu mamastikan supaya keadilan dapat diwujudkan
dalam penentuan pendapatan dikalangan mereka yang menyumbangkan
faktor pengeluaran dan juga menyediakan seluruh bantuan kepada
rakyat yang miskin dan tertinggal dalam kegiatan ekonomi. Dengan
tindakanyang demikan, pembagian pendapatan di kalangan rakyat suatu
negara itu akan menjadi lebih seimbang dan semua orang akan
memperoleh sekurang-kurangnya keperluan asasi untuk hidup dengan
aman dan tenteram.Struktur Sistem Fiskal IslamStruktur sistem fskal
Islam merupakan gabungan institusi dan alam yang dapat /boleh
berperan untuk mengumpulkan hasil dan membelanjakan hasil itu bagi
pihak negara.Dalam sejarah Islam, institusi utama yang utama
terdapat dalam sistem fskal adalah baitulmal. Walaupun ada
institusi-institusi lain yang berperan dalam mengelola secara
khusus sumbangan wakaf, derma sedekah dan sebagaian, namun
baitulmal boleh menerima sebarang bentuk sumbangan dari sebarang
pihak maupun berbagai sumbangan baik yang wajib seperti zakat,
khuraj, dan pajak atau sumbangan sukarela seperti wakaf, sedekah,
derma, kafarah, dan lain-lain. Baitulmaljuga berperan menggunakan
segala bentuk sumbangan tersebut sesuai kaedah-kaedah yang telah
ditetapkan oleh syariah dan pihak negera.Sumber pendapatan utama
bitulmal ialah zakat. Ini karena zakat adalah wajibdibayar oleh
setiap muslim atas`kegiatan ekonomi atau atas semua aset yang
mendatangkan hasil ekonomi apabila aset-asettersebut dikuasahi
secara penuhdalam setahun (haul) dan melebihi nilai minimum
(nisab). Kadar zakat adalah berbeda mengikuti jenis hasilatau aset
yang dikenakan zakat itu. Sebagai contah, zakat hasil pertanian
misalnyamempunyai kadar antara 5% hingga 10%, sedangkanzakat atas
modal perniagaan, keuntungan, gaji, simpanan ialah 2,5%. Secara
umumkadar zakat adalah rendah tetapi jumlah dan jenis aset yang
dikenakan zakat adalah banyak. Oleh karena itu kewajiban zakat
dapat ditagihkan secara meluas dalam kalangan orang kaya dalam
masyarakat. Bagi mereka yang bertaqwa tidak akan menganggap bahwa
pembayaran zakat adalah suatu beban, namun sebaliknya akan
menganggapnya sebagai suatupeluang untuk dapat ganjaran dari Allah
SWT dan berusaha untuk menuaikannya seberapa banyak yang
mungkin.Sumber kedua baitulmal ialah kharaj, iaitu sewa tanah yang
perlu dibayarkan oleh pemilik atau petani yang mengusahakan tanah
yang telah diisyaratkan sebagai tanah kharaj. Kharaj boleh
kekenakan berdasarkan keluasan tanah atau berdasarkan hasil
keluaran dari tanah itu. Kadar kharaj adalah berdasarkan kepada
kualitas`tanah, lokasi tanah, jenis pertanian yang diusahakan atas
tanah itu dan berdasarkan kemampuan pihak pembayarnya.Kadar kharaj
dapat berubah dari masa kemasa sesuai ketentuan pihak
pemerintah.Selain dari dua bentuk hasil tersebut, baitulmal juga
berfungsi untuk memungut pajak perdagangan (ushur) dari kegiatan
ekspor dan impor. Ia juga diberi kuasa untuk mengumpulkan hasil
cukai indifdu (jizyah) dari dari masyarakatbukan Islam karena
mendapat perlindingan dan kemudahan dalam negara. Kadar ushur dan
jizyahini juga dapat dirubah oleh pihak pemerintah tergantung pada
situasi dan kondisi negara saat itu. Juga negara mempunyai hak
untuk mengenakan pajak tambahan kepada orang kaya sekiranya keadaan
amat memerlukan seperti untuk pembiayaan perang atau mengatasi
krisis ekonomi, maupun untuk pembiayaan bencana nasional. Pungutan
pajak itu bersifat sementara, artinya jika keadaan sudah normal
kembali maka pajak tersebut akan dihentikan. Hasil baitulmal akan
dibelanjakan atau diakokasikan kepada pihak-pihak yang berhak
menerimanya dan juga untuk keperluan belanja negara dalam satu
tahun tertentu. Sebagai contoh hasil zakat akan dibelanjakan kepada
delapan asnaf yang ditentukan oleh Allah. Pihak negara dapat
menggunakan asnaf fusabillah dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai
dengannya.Sementara hasil-hasil lain selain zakat boleh
dibelanjakan mengikuti kebijakan dan keperluan negara demi
menghasilkan kebajikan negara dan rakyat secara omtimal, termasuk
pengeluran untuk pembangunan dan investasi. Sekiranya pembelanjaan
negara lebih besar dari hasil baitul mal, maka pihak negara boleh
mendapatkan pinjaman dari dalam dan luar negara. Namun pinjaman
negera hanya dilakuan dalam keadaan darurat saja dan sedapat
mungkin dihindarkan.Alat Kebijakan Fiskal IslamAlat kebijakan fskal
yang digunakan dalam analisis kebijakan fskal konvensional ialah
pajak dan belanja /anggaran pemerintah. Alat ini masih tetap
digunakan dalam analisis kebijakan fskal Islam karena ia tidak
bertentangan dengan Islam. Namun demikian didalam Islam terdapat
satu bentuk pembayaran / pengeluran yang harus dilakukan oleh
golongan kaya kepada pemerintah sebagai suatu kewajiban agama
berdasarkan harta dan pendapatan yang dimilikinya. Pengeluran
yangdiwajibkan tersebut ialah zakat. Oleh itu zakat juga dianggap
sebagai salah satu alat dalam kebijakan fskal Islam.Banyak pendapat
tentang status zakat apakah boleh atau tidak dianggap sebagai alat
kebijakan fskal. Secara umum terdapat dua pandangan yang berbeda
dimana salah satunya membolehkan zakat sebagai dasar fskal dan yang
lainnya tidak membolehkan. Pandangan pertama mengatakan bahwa zakat
tidak boleh dianggap sebagai alatkebijakan fskal (Metwally 1983;
Iqbal & Khan 1981). Alasannya ialah karena zakat bersifat tetap
sedangkan alat kebijakan mesti bersifat lentur /feksibel untuk
dapat digunakan dalam setiap situasi dan kondisi yang relevan.
Kadarnya (tarifnya) yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak
boleh diubah adalah hal yang menyebabkan zakat tidak lentur untuk
digunakan sebagai alat yang dapat diubah-ubah sesuai dengan
objektif negara. Selain itu zakat juga dikatakan mempunyai skop
penggunaan yang telah ditentukan hanya untuk asnaf tertentu saja.
Zakat tidak boleh digunakan untuk tujuan lain selain dari pada yang
telah ditetapkan walaupun untuk tujuan mencapai objektif ekonomi
negara. Pandangan ke dua mengatakan zakat adalah alat kebijakan
fskal Islam. Zakatdianggap sebagai alat kebijakan fskal yang
disiapkan Allah SWT dan berfungsi sebagai alat pembagian pendapatan
secara adil serta pemicu kegiatan ekonomi negara (Salama 1983 &
Faridi 1983). Dengan adanya zakatkegiatan ekonomi menjadi semakin
aktif karena golongan miskin yang mendapat uang dari pembagian
zakat akan menggunakan uang tersebut dengan tingkat utilitas yang
lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan sekiranya uang tersebut
tetap berada dalam tangan orang kaya. Ini adalah karena orang
miskin mempunyai kecenderungan konsumsi yang lebih tinggi berbading
dengan kecenderungan konsumsi orang kaya. Selain itu zakat juga
menjadi salah satusumber pendapatan suatu negara yang dengan
pungutan zakat tersebut akan dapat mempengaruhi anggaran negara,
oleh karena itu zakat dipandang sebagai alat kebijakan fskal.
Memperhatikan bahwa zakat adalah salah satu perkara penting dalam
Islam, maka wajar zakat diterima sebagaisalah satu alat kebijakan
fskal Islam. Sehubungan hal itu, maka alat kebijakan dasar fskal
Islam ialah: zakat, pajak, cukai, penerimaan negara bukan pajak
danbelanja negara.Untuk memudahkan analisis, alat kebijakanfskal
itu akan dikatagorikan menjadi dua saja iaitu zakat dan bukan
zakat. Katagori yang demikian dibuat karenakadar/tarif zakat sudah
ditetapkan oleh syariah dan tidak boleh dirubah-rubah oleh
pemerintah, sementara kadar/tarif pajak dan cukai (bukan zakat)
boleh diubah sesuai dengan keperluan ekonomi saat
itu.MekanismeKebijakan FiskalPengaruh ZakatPelaksanaan sistem zakat
oleh Negara atas kekayaan dan pendapatan rakyatnya diperkirakan
akan mempunyai pengaruh tertentu atas fungsi suntikan dan bocoran
dalam pasar barang disamping ia juga memberi pengaruh terhadab
permintaan uang dalam pasar uang. Untuk memudahkan pemahaman,
diandaikan bahwa kaidah pemungutan zakat dibuat dengan dua cara.
Cara pertama ialah jika semua zakat atas pendapatan dan kekayaan
dibagikan semuanya di kalangan rakyat yang memerlukan dimana
pembagian yang demikian merupakan pembayaran pindahan (transfer
payment). Cara ke dua ialah semua zakat atas pendapatan dan
kekayaan tidak dibagikan semua secara langsung kepada rakyat yang
berhak, sebalinya dipegang oleh negara dan dibelanjakan untuk
tujuan pembangunan supaya ekonominegara dapat berkembang demi
mencapai kebajikan rakyat dalam jangka panjang.Setiap cara
pembagianakan mempunyai pengaruh yang tersendiri seperti yang akan
dianalis berikut.PengaruhZakat PendahuluanPada dasarnya zakat
dipungut dari golongan yang berada dan hasil zakat dibagikan kepada
asnaf-asnaf yang telahditetapkan oleh Allah (syariah) terutama
golongan fakir miskin. Salah satu dari faktor yang mempengaruhi
status anggota masyarakat sehinggadikatakan kaya atau miskin ialah
pendapatan yang diperoleh masing-masing. Orang yang termasuk ke
dalam golongan kaya biasanya memperoleh pendapatan yang tinggi dan
golongan miskin berpendapatan rendah sehinggamereka menghadapi
kesulitan berbelanja atas barang/jasa keperluan hidup.
Apabilasistem zakat pendapatan dan kekayaan ini dilaksanakan, maka
tingkat pendapatan dan penggunaan/konsumsi golongan miskin akan
meningkat sedangkan pendapatan dan penggunaan/konsumsi golongan
kaya akan berkurang. Oleh karena kecenderungantambahan konsumsi dan
konsumsi rata-rata secara agregat /keseluruhanfakir dan miskin
adalah lebih tinggi dari pada yang berlaku dalam golongan kaya,
maka pelaksanaan zakat ini dapat meningkatkan kecenderungan
tambahan konsumsi dan rata-rata konsumsi secara agregat dalam
negara. Selanjutnya hal tersebut akan menggerakkan curva/keluk
konsumsi agregat,curva/keluk tabungan agregat dan keluk IS seperti
yang akan ditunjukkan nanti. Pergerakan curva/keluk atau fungsi
konsumsi dan tabungan dapat dilihat dahuku melalui
persamaanmatematika/aljabar. Seandanya rakyat dalam suatu negera
dapat dibagikan kepada dua golongan saja, iaitu golongan kaya dan
miskin. Golongan kaya adalah golongan 1 yang mana jumlah pendapatan
mereka Y1 dan konsumsi C1. Manakala golongan miskin merupakan
golongan ke dua dengan jumlah pendapatan Y2 dan konsumsi C2.
Katakan tingkat pendapatan negara ialah Y dimana sebanyak B bagian
datangnya dari golongan kaya dan (1-B) bagian dari golongan miskin.
Berdasarkan kepada andaian-andaian tersebut, maka beberapa
persamaan dapat dibentuk seperti :C1 = a1 + b1 Y1
..................................................................
(1)C2 = a2 + b2 Y2
...................................................................
(2)Y1 = Y
....................................................................
(3)Y2 = (1-)
Y....................................................................
(4)Tingkat konsumsi agregat sebelum dilaksanakan zakat ialah C0 di
mana:C0=C1 + C2 =(a1 + b1 Y1) + (a2 + b2 Y2) =(a1 + b1 Y) + a2 + b2
(1-) Y =a0 + {b1 + b2 (1-)} Y =a0 + b0
Y...........................................................
(5)Jika tarif zakat atas pendapatan golongan kaya ialah , maka
jumlah zakat dalam negara ialah:Z= Y1 = Y
....................................................(6)Jika jumlah
zakat ini dipungut dari golongan kaya dan di bagikan semua kepada
golongan miskin, maka pendapatan dan konsumsi golongan kaya akan
turun dan golongan miskin meningkat. Konsumsi agregat sesudah zakat
adalah sebagai berikut:C z = C1z + C2z
= a1 + b1 ( Y) + a2 + b2{ (1-) + }Y = a0 + {b1 (1-) +b2 (1- +)
}Y = a0 + bz Y
....................................................................
(7)Didapatkan bahwa nilai bz dalam persamaan (7) adalah lebih
tinggi dari nilai b0 dalam persamaan (5), maka ini bermakna bahwa
fungsi konsumsi agregat setelah zakat (Cz) adalah lebih curam dari
fungsi konsumsi agregat sebelum zakat (C0). Perbedaan kecuraman
tersebut dapat dibuktikan secara mathematik/aljabar jika nilai
kecenderungan perubahan konsumsi setelah (MPCz) lebih besar dari
nilai kecenderungan perubahan konsumsisebelum zakat (MPC0) seperti
yang ditunjukkan dalam persamaan persamaam berikut:MPC0 =b0= (dC0 )
/(dY) =b1 + b2 (1-)..................... (8)MPCz=bz = (dCz) /(dY)=
b1 (1-) + b2 (1- +) ...........(9)MPCz -MPC0= (b2 b1) > 0
............................................ (10)Bentuk kedua fngsi
konsumsi agregat sebelum dan sesudah zakat adalah seperti
digambarkan dalam Gambar: 1. Seiring dengan itu fungsi tabungan
sebelum zakat (S0) dan tabungan setelah zakat (Sz) juga tampak
seperti dalam persamaan (11) dan persamaan (12) yang masing-masing
tergambar juga dalam Gambar (1).S0= -a0 + (1- b0) Y
...................................................... (11)Sz= -a0
+ (1- bz) Y ......................................................
(12)Oleh karena nilai bz adalah lebih besar dari nilai b0, maka
nilai (1-bz) menjadi lebih kecil dari nilai (1 b0). Dengan
perkataan lain didapati bahwa kecondongan fungsi tabungan setelah
zakat menjadi lebih kecil dari kecondongan fungsi tabungansebelum
zakat seperti yang ternyata dalam gambar (1). Oleh karena fungsi
tabungan merupakan salah satu dari fungsi bocoran di pasar barang,
maka pergerakan fungsi ini kearah menghampiri sumbu (paksi) (Y)
akan menggerakkan juga fungsi IS ke kanan. C,S(konsumsi Tabungan) C
= Y Cz = a0 + bzY Ch = ah + bzYC0 = a0 + b0Y a0 S0 = -a0+(1-b0)Y
ah
Sh = -ah+(1-bz)Y Sz = -a0+(1-bz)Y Y0Y Yh Yz Pendapatan
Negara
-ah
-a0
Pengaruh Zakat HartaZakat atas harta dapat memberi pengaruh
kepada tabungan agregat dan suntikan serta permintaan untuk
investasi. Pengaruh ini akan membawa perubahan kepada curvakeluk IS
dan LM yang akhirnya akan membawa pertumbuhan ekonomi
negara.Tabungan Agregat dan SuntikanSelain dari tingkat pendapatan,
satu lagi ukuran kekayaan anggota masyarakat ialah harta yang
mereka miliki. Golongan kaya memiliki hartayang banyak sedangkan
golongan miskin mungkin memiliki harta yang sedikit bahkan terlalu
sedikit. Andaikan zakat dikenakan atas semua harta yang dapat
mendatangkan pendapatan terutama aset keuangan seperti uang sebagai
modal untuk investasi. Sebagai tambahan andakan juga hasil pungutan
zakat harta ini tidak dibagikan secara langsung di kalangan rakyat
sebagai pemindahan pembayaran (transfer payment) tetapi sebaliknya
digunakan sebagai pembelanjaan pembangunan negara seperti yang
telah dinyatakan pada sebelumnya. Jika konsumsi autonomi diandaikan
berhubungan secara positif kepada tingkat harta kumsumen, maka
zakat harta akan mengurangkan konsumsi dan meningkatkanbocoranpada
setiap tingkat pendapatan negara.Pengaruh zakat seolah-olah sama
dengan pengaruh pengenaan pajak iaitu ia akan mengurangkan
pendapatan dan seterusnya konsumsi dari rumah tangga tersebut. Ini
akan menyebabkan berlakunya bocoran dalam pendapatan negara iaitu
akan mengurangkan pendapatan negara disebabkan pengenaan zakat
tersebut. Arahpergerakan curva/kelukbocoran akibat zakat harta
adalah bertentangan dengan pergerakan curva/keluk bocoran akibat
zakat pendapatan. Arah dan jarak pergerakan bersih keluk bocoran
itu tergantung kepada jumlah setiap jenis zakat dan tingkat
pendapatan yang bersangkutan.Dalam Gambar 1, dimana bahwa konsumsi
autonomus turun daria0 keahapabila zakat harta dikenakan. Oleh
karenaahlebih kecil nilainya dari ao maka fungsikonsumsi agregat
setelah zakat pendapatan dan zakat harta akan beralih dariCz
keChdan fungsi tabungan beralih dariSzkeSh dimana:Ch =ah + bzY
.......................................................... (13)Sh=
-ah +
(1-bz)Y.......................................................... (
14)Apabila dibandingkan dengan fungsi tabungan sebelum zakat, ialah
S0 , makafungsi tabungan setelah zakat pendapatan dan zakat harta
masih bergerak menghampiri sumbu Y. Pergerakan yang demikian
akhirnya akan menggerakkan kurvaIS ke kanan dalam model
IS-LM.Selain dari memberi pengaruh atas tabungan agregat dan
bocoran dalam ekonomi , zakat harta juga diperkirakan dapat memberi
pengaruhatas konsumsi negara dan suntikan.Ini karena hasil zakat
harta itu diandaikantidak dibagikan sebagai transfer paymenttetapi
akan dibelanjakan oleh negara untuk keperluan pembangunan bagi
manfaat kepada masyarkatdikemudian hari. Semakin besar hasil zakat
harta ini bermakna semakin besar juga jumlah belanja negara dalam
satu tahun yang bersangkutan. Dalam modelIS-LM, pertambahan belanja
negara akan meningkatkan suntikan dan seterusnya menggerakkan kurva
IS ke atas dan ke kanan. Walaupun zakat harta dapat meningkatkan
kedua bocoran dan suntikan, namun pengaruh bocoran diperkirakan
agak kecil dibandingkan dengan pengaruh suntikan. Oleh karena itu
diperkirakan zakat harta akan memberikan pengaruh bersih yang
positif kepada ekonomi karena ia menyebabkan pergerakan kurva IS ke
kanan. Permintaan InvestasiZakat harta dapat juga memberi pengaruh
atas pergerakan kurva(Keluk) IS (Investasi) dalam model IS
LMmelalui perubahan permintaan uang untuk maksud investasi. Ini
karena uang modal merupakan sebagian dari harta yang dikenakan
zakat 2.5% tanpa memperhatikan apakah uang tersebut telah
benar-benardiinverstasikan kepada perusahaan atau masih dipegang
oleh pemodal sementara mencari peluang investasi yang sesuai.
Sekiranya uang modal itu masih dipegang dan belum diinvestasikan,
maka jumlah nya akan susut atau berkurang setiap tahun akibat
pembayaran zakat harta tersebut. Dengan lain perkataan dapat
dinyatakanbahwa harta yang disimpan akan dimakan oleh zakat. Dalam
menghadapi suasana yang demikian, pemilik modal yang rasional akan
mencoba menginvestasikan uang modal tersebut sebanyak mungkin dan
seawal mungkin dengan alasan untuk mendapat keuntungan sehingga
dapat menutup pembayaran zakat harta.Dengan berbuat demikian, uang
modal yang dimiliki oleh pemodalyang bersangkutan tidak berkurang
karena zakat, malah mungkin akan bertambah jika keuntungan
senantiasa melebihi julah zakat yang harus dibayar. Analisis
tindakan para pemodaldalam negara dan pengaruhnya kepada ekonomi
sebenarnya tidak semudah seperti yang dinyatakan. Zakat harta pada
mulanya menggerakkan kurva keuntungan investasi dari pemodal. Di
namakurva tersebut menggambarkan berbagai kombinasi antara
keuntungan dan tingkat investasiyang ingin dilakukan oleh seseorang
pemodal seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.
m m = rmImrmHm
F
m = - H+ rm (H ) Im(rm - + rm )H D
O Im0 HIm - H
Gambar : 2 Pengaruh Zakat atas kurva Keuntungan Investasi
Analisis pembentukan dan pergerakan kurva ini adalah seperti
berikut:Katakanlah jumlahasetsetara kas /keuangan yang dimiliki
oleh pemodal ialah H di mana sebagian darinya teah diinvestasikan
ke pengusaha (Im)dan sebagian lagi masih dipegangsebagai uang untuk
maksud investasi(Lp) sementara nenunggu peluang yang sesuai.
Inibermakna bahwa H = Im + Lp(15)Jika kadar (tingkat keuntungan)
investasi yang diperolehpemodal ialah rm, maka jumlah keuentungan
pemodal dari investasi nya ialah:Am = rm Im (16)Kadar zakat yang
dikenakan atas harta atau aset keuangan ialah . Dengan itu jumlah
zakat harta dibayar oleh pemodal ialah: Zm , d imana : Zm = (Im +
Lp) + (rmIm)Atau Zm = Lp + (1 + rm ) Im(16)Keuntungan bersih
setelah pembayaranzakat harta ialah mb = m - m =rm Im - Lp - (I +
rm) Im =(rm- - rm) Im - Im(17)Hubungan antaramb dengan Im setalah
zakat seperti yang terdapat dalam persamaan(17) adalah
digambarkanoleh garisCD dalam Gambar 2, di mana garis tersebut
dapat disebut sebagai garis laba / keuntungan investasi
pemodal.Manakala garis keuntungan investasi pemodal sebelum zakat
adalah digambarkan oleh garis OF dan diwakili oleh persamaan (15).
Pemodal akan inginvestasikan sebagian atau semua aset keuangan
sekurang-kurangnya bagi memastikan aset itu tidak berkurang akibat
zakat. Sebagai contoh, jika seorang pemodal itu hanya ingin
mengekalkan nilai aset keuangan setelah zakat,maka iaperlu
menginvestasikan supaya Amb adalahsifar. Berdasarkan persamaan (17)
maka jumlah minimum investasi yang harus dilakukan untuk memastikan
jumlah aset nya tetap aialah:(rm - - r m ) Im =l p Atau (rm - - r m
) Im = (a-l m)Ataurm ( 1 -) I m =l p AtauIm = (18)Sebagai c!t"#
$i%a pem&al memili%i a'et %eua!ga! (() 'eba!)a% *p
100+000+000#- &a! memper%ira%a! ia a%a! memperle" %eu!tu!ga!
&e!ga! %a&ar (rm) 10, &ari !ilai i!-e'ta'i# ma%a
&e!ga! %a&ar .a%at "arta () 2#/,# pem&al itu "aru'
me!gi!-e'ta'i%a! 'e%ura!g- %ura!g!)a *p 2/+010+000#- 'upa)a a'et
%eua!ga!!)a tetap 'etela" .a%at+2umla" i!-e'ta'i mi!imal i!i
&itu!$u%%a! le" titi% Im &alam 3ambar 2 apabila gari'
%eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al iala" 45+ 5alam %ea&aa!
tia&a .a%at "arta#!ilaia'et %eua!ga! ti&a% 'u'ut
6alaupu!pem&al ti&a% me!gi!-e'ta'i%a! a'et!)a %eua!ga!!)a
'ecara la!g'u!g+ 7a%a gari' %eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al iala"
gari' 89+5ari a!ali'i' i!i $ela' me!u!$u%%a! ba"6a gari' %eu!tu!ga!
i!-e'ta'i pem&al &apat bergera% %e %a!a! &a! %e ba6a"#
iaitu &ari 89 %e45# apabila .a%at &i%e!a%a! ata' "arta atau
a'et %eua!ga! u!tu% i!-e'ta'i+ 8le" %are!a %emiri!ga! gari' 89
iala" rm&a! %emiri!ga! gari' 45 iaila" rm ( 1- )# ma%a
&i&apati ba"6a %emiri!ga! gari' 45 lebi"
la!&ai'e&i%it &iba!&i!g%a! gari' 89+Keuntungan
Investasi:erali"a! gari' ;%ur-a %eu!tu!ga! i!-e'ta'i pem&al
"a!)a merupa%a! pr'e' a6al bagi pi"a% pem&alitu &alam
me!guba" prt