Top Banner

of 5

1984 Intruksi Bersama Menkes Dan Kapolri Ttg Tindak Pidana Kesehatan

Jul 05, 2018

Download

Documents

Rino Wahyudi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 1984 Intruksi Bersama Menkes Dan Kapolri Ttg Tindak Pidana Kesehatan

    1/5

    INSTRUKSI

    ERSAMA

    MENTERI

    ESEHATAN

    EPUBLIK

    NDONESIA

    DAN

    KEPAI.AKEPOLTSIANEPUBLIKNDONESIA

    NOMOF;

    7slMEN.KES.n

    ST.B/I

    /1984

    NOMOR

    POL:

    NS/03/lll/1

    84

    TENTANG

    PENTNGIGTAN

    UBUNGAN

    ERJA

    SAMA

    DALAM

    RANGKA

    PENGAWASAN

    DAN PENYIDIKAN

    TNDAK

    IDANA

    DI

    BIDANG

    OBAT,OBAT

    TRADISIONAL'

    MAKANAN,

    MINUMAN,

    KOSMETIKA,

    ALAT

    KESEHATAN'

    NARKOTIKA

    Menimbang

    Mengingat

    DAN BAHAN

    BERBAHAYA

    BAGI KESEHATAN

    MENTERIKESEHATAN EPUBLIKNDONESIA

    DAN

    KEPAI.A

    KEPOLTSIAN

    EPUBLIK

    NDONESIA

    : a.

    bahwa erdapat

    petunjuk

    makin

    meningkatnya

    enyimpangan/

    penyalahgunaanan atau

    pelanggaran

    eraturan

    erundang-

    undingan

    di bidang

    obat,

    obat radisional,

    akanan,

    minuman,

    kosmeiika,

    lat

    kesehatan,

    arkotika an

    bahan

    berbahaya

    agi

    kesehatan

    ang

    erjadi

    i beberapa

    ilayah

    ndonesia;

    b. bahwa dalam

    rangka

    meningkatkan

    ubungan

    erja sama

    pengawasandan

    peny id i kan

    indak

    p idana

    _pe r lu

    ada

    keseragaman

    ahasa,

    gerak

    dan

    langkah

    antara

    Departemen

    Kesehalan

    epublik

    ndonesia

    an

    Kepolisian

    epublik

    ndonesia

    sesuai

    dengan

    eraturan

    erundang-undangan

    ang

    berlaku;

    c. bahwa

    pelaksanaan

    engawasan

    an

    penyidikan

    indak

    pidana

    yang

    dimaksud

    alam

    hurufb,

    perlu

    dituangkan

    alam

    bentuk

    lnstruksi

    ersama.

    :

    1. Ordonansi

    oodwit,

    tbl.

    1931

    Nomor 09;

    2 . Ordonans i

    Pengu j ian

    Bahan -bahan

    a rmas i ,

    S tb l .

    1936

    Nomor

    660:

    3.

    Ordonansi

    ahan

    Berbahaya,

    tbl.

    1949

    Nomor 77;

    4. Ordonansi

    bat

    Keras,

    Stbl.

    1949

    Nomor

    19;

    5.

    Undang-Undang

    omor

    1 Tahun

    1946 entang

    Hukum

    Pidana

    (Lembaran

    egara

    ahun

    1958Nomor

    127);

  • 8/16/2019 1984 Intruksi Bersama Menkes Dan Kapolri Ttg Tindak Pidana Kesehatan

    2/5

    6 . Undang -Undangomor9

    Tahun

    1960 en tang okok -pokok

    Kesehatan

    Lembaran

    egara

    ahun1960

    Nomor131,Tambahan

    Lembaran

    egara

    Nomor 068);

    7 . Undang -Undangomor10 Tahun1961 en tangPene tapan

    Peraturan emerintah

    engganti ndang-Undang

    omorI Tahun

    1961 entang arangmenjadi ndang-Undang

    Lembaran

    egara

    Tahun

    1961 Nomor

    215 ,

    Tambahan

    LembaranNegara

    Nomor2210);

    8.

    Undang-Undang

    omor

    1

    3

    Tahun 1961

    entang

    Ketentuan-

    ketentuanPokok

    Kepolisian

    Negara

    Lembaran

    Negara

    Tahun

    1961Nomor 45,Tambahan embaran

    egaraNomor 289);

    9. Undang-Undangomor11 Tahun1962 entangHygiene ntuk

    Usaha -usaha

    ag i

    Umum

    (Lembaran

    NegaraTahun

    1962

    Nomor48, Tambahan embaranNegara

    Nomor2475);

    10 .

    Undang -Undang omor 7

    Tahun

    ' l

    963 ten tang

    Farmas i

    (Lembaran

    egaraTahun

    1963Nomor81,

    Tambahan embaran

    NegaraNomor2580);

    11 .Undang -Undang omor 9 Tahun

    1976 en tangNarko t i ka

    (Lembaran

    egaraTahun1976Nomor

    37, Tambahan embaran

    Negara

    Nomor

    3086);

    12.

    Undang-Undangomor8

    Tahun1981 entang

    HukumAcara

    Pidana

    Lembaran

    Negara

    Tahun 1981 Nomor

    76, Tambahan

    LembaranNegaraNomor3209);

    13.

    Undang-Undang omor20

    Tahun 1982 entang

    Ketentuan-

    ke ten tuan okok

    Per tahanan

    eamanan

    NegaraRepub l i k

    Indonesia

    Lembaran

    egaraTahun

    1982Nomor51, Tambahan

    LembaranNegaraNomor3234);

    14 .Pe ra tu ranPemer in tahNomor 27 .

    Tahun 1983 ten tang

    Pe laksanaan i tab Undang -Undang ukumAcara P idana

    (Lembaran

    egara

    Tahun

    1983Nomor36,

    Tambahan embaran

    NegaraNomor3258);

    15.Keputusan

    residen

    Republikndonesia

    omor372

    Tahun1962

    tentang

    lat-alat epolisian husus;

    '16.

    Keputusan

    residen epublik

    ndonesia omor

    44

    dan

    45 Tahun

    1974

    entang

    Pokok-pokok

    an Susunan

    Organisasi

    epartemen;

  • 8/16/2019 1984 Intruksi Bersama Menkes Dan Kapolri Ttg Tindak Pidana Kesehatan

    3/5

    6 . Undang -Undang

    omor9 Tahun

    1960 en tang

    okok -poko

    Kesehatan

    Lembaran

    egara ahun

    1960Nomor131,Tambahan

    Lembaran egaraNomor2068);

    7 .

    Undang -Undang

    omor10 Tahun

    1961 en tangP ene tapan

    Peraturan emerintah engganti ndang-Undang

    omor

    1 Tahun

    1961

    entang arang

    menjadi ndang-Undang

    Lembaran

    egara

    T a h u n 1 9 6 1 N o m o r 2 1 5 , T a m b a h a n

    e m b a r a n

    N e g a r a

    Nomor2210);

    8. Undang-Undang omor

    13 Tahun 1961 entang

    Ketentuan-

    ketentuanPokok KepolisianNegara

    Lembaran

    NegaraTahun

    1961Nomor 45,Tambahan embaran

    egaraNomor 289);

    9. Undang-Undangomor11Tahun

    1962 entang

    Hygiene ntuk

    Usaha -usaha

    ag i Umum

    (LembaranNega ra

    Tahun

    1962

    Nomor48, Tambahan embaranNegaraNomor2475);

    1 0 . U n d a n g - U n d a n go m o r 7 T a h u n

    1 9 6 3 t e n t a n g

    F a r m a s i

    (Lembaran

    egaraTahun1963Nomor

    81, Tambahan embaran

    NegaraNomor2580);

    1 1 .U n d a n g - U n d a n go m o r9

    T a h u n1 9 7 6 e n t a n g

    N a r k o t i k a

    (Lembaran

    egaraTahun1976

    Nomor37,

    Tambahan embaran

    NegaraNomor3086);

    12.Undang-Undangomor8 Tahun

    1981 entangHukum

    Acara

    Pidana

    Lembaran

    NegaraTahun 1981

    Nomor76, Tambahan

    LembaranNegaraNomor

    3209);

    13.

    Undang-Undang

    omor20 Tahun 1982

    tentangKetentuan-

    ke ten tuan okok P e r tahanan

    eamananNega ra

    Repub l i k

    Indonesia

    Lembaran

    egara

    Tahun1982Nomor51

    Tambahan

    LembaranNegaraNomor3234);

    14 .P e ra tu ranP emer in tahNomor

    27 . T ahun

    1983

    ten tang

    P e laksanaan i t ab

    Undang -Undang

    ukumAcara

    P idana

    (Lembaran

    egaraTahun1983

    Nomor36, Tambahan

    embaran

    NegaraNomor

    3258);

    15.

    Keputusan

    residenRepublik

    ndonesia

    omor

    372

    Tahun1962

    tentang lat-alat epolisian husus;

  • 8/16/2019 1984 Intruksi Bersama Menkes Dan Kapolri Ttg Tindak Pidana Kesehatan

    4/5

    Kepada

    PERTAMA

    KEDUA

    ' 1

    Bersenjata

    epublikndonesia;

    19.

    Peraturan

    Menter i

    Kesehatan

    epubl ik

    ndonesia omor86

    Men.Kes./Per/lV

    1977 entang

    Minuman

    eras;

    20.Peraturan

    Menter iKesehatan

    epubl ik

    ndonesia

    omor

    45

    Men.Kes./PerD(l/1983

    entang

    Bahan

    Berbahaya.

    M E N G I N S T R U K S I K A N

    Semua

    Kepala

    KantorWilayah

    Departemen

    esehatan

    epub

    Indonesia;

    Semua

    KepalaKepolisian

    aerah

    Republik

    ndonesia.

    .

    U N T U K

    Meningkatkan

    ubungan

    erjasama

    dalam

    angkamelaksanak

    pengawasan

    an

    penyidikan

    indak

    pidana

    di bidang

    obat, ob

    tradis ional ,

    makanan,

    minuman,

    osmet ika,

    la t kesehata

    narkotika

    dan bahan

    berbahaya

    bagi

    kesehatan

    erdasark

    peraturan

    erundang-undangan

    ang

    menjadi asar

    hukumn

    masing-masing

    una

    keseragaman

    ahasa,

    gerak

    dan

    langkah

    Melaksanakan

    engawasan

    an

    penyidikan

    ebagai

    dimaks

    pada

    diktum

    PEBTAMA

    engan

    memperhatikan

    ata

    kerjasebag

    berikut

    1. Pejabat

    ertentu

    Departemen

    esehatan

    ang

    mengeta

    atau mener ima aporan e lah ter iadinya enyimpang

    penyalahgunaan

    tau

    pelanggaran

    ukum,

    wai ib sege

    melakukan

    saha-usaha

    encegahan

    an atau

    penindak

    administratif

    esuai

    dengan

    wewenang

    ang

    diatur dala

    pe ra tu ran

    pe rundang -undangan

    ang

    men jad i

    das

    hukumnya

    an

    ika

    dalam

    pelaksanaan endapat ambat

    dapat

    meminta antuan

    OLRI.

    2.

    Apabila

    penyimpangan/penyalahgunaan

    tau

    pelanggar

    hukum ersebut

    angka

    1 di atas

    diduga

    dan atau

    patut

    didu

    sebagai indakpidana,makapelabat ertentuDepartem

    Kesehatan

    member i tahukan

    al

    i tu kepada

    POLFII

    un

    be rsama-sama

    menen tukan

    indak

    peny id i kanyan

    diperlukan.

    3.

    Pejabat

    POLRI

    mengetahui

    tau

    mener ima

    aporan e la

    terjadinya

    enyimpangan/penyalahgunaantau

    pelangga

    hukumdi

    bidang ebagaiamana

    imaksud

    iktum

    PERTAM

    maka

    Kepa la Kepo l i s i an

    Daerah

    yang

    be rsangku

    menghubungi

    impinan

    Departemen

    esehatan etingka

    wilayahnyantuk ecara ersama-samaenentukanangka

    encegahan

    an

    atau

    penindakan

    ang

    diperluka

    z .

  • 8/16/2019 1984 Intruksi Bersama Menkes Dan Kapolri Ttg Tindak Pidana Kesehatan

    5/5

    KETIGA

    KEEMPAT

    KELIMA

    KEENAM

    4.

    Per iy id ikan

    erhadap

    indak

    pidana

    ebagaimana

    imaks

    diktum

    PERTAMA

    i lakukan

    leh

    Penyid ik

    OLRI

    an

    at

    Penyidik

    egawai

    egeri

    Sipil

    ertentu

    epartemen

    eseha

    sesdai

    deng?n

    peratJran

    erundang-un-dangan

    ang menj

    dasar

    hukuirnyi

    Oan

    pelaksanaannya

    ilakukan

    enurut

    a

    cara

    yang

    diaiur

    dalam

    Kitab

    Undang-Undang

    ukum

    Aca

    Pidana.

    Permasalahan

    tau

    kasus-kasus

    ang

    meliputi

    ebih

    dari

    sa

    *if VinlO tah atau kasusyang rumitdan

    b,ersifat

    asion

    In te rnas iona l

    apa t

    d i tangan i

    o leh

    Di rek to ra t

    ende

    e ngi* t n

    Obai

    dan

    Makanan

    Departemen

    esehatan

    atau

    Reserse

    epolisian

    ingkat

    usat.

    Masing-masing

    epala

    Kantor

    Wilayah

    Departemen

    eseha

    Jan

    f 'epata

    iepol is ian

    Daerah

    menunjuk.

    e jabat /Petu

    tungsionatnya

    intuk

    sela lu

    mengikut i

    e laksanaan

    nstru

    Bersama

    ni.

    Permasalahan

    tau

    kasus

    yang

    penting itangani

    alam

    ang

    p i x i n n InstruksiBersama ni waj ibdi laporkan epa

    bir ftrt

    Jenderal

    Pengawasan

    bat

    dan

    Makanan

    Departe

    Kesehatan

    an

    Kepala-Reserse

    epolisian

    ingkat

    usat'

    lnstruksi

    ersama

    ni

    mulai

    berlaku

    ada

    anggal

    itetapkan'

    D i t e t a p k a n d i

    J A K A R T

    Pada

    anggal

    7

    Maret

    19

    KEPALA

    KEPOLISIAN

    I

    ttd'

    ANTON

    SUDJARWO

    JENDERAL

    OLISI

    MENTERI

    KESEHATAN

    I

    ttd'

    dr. SUWARDJONO

    URJANINGRA

    Tembusan

    1.

    Menleri

    Koordiantor

    esejahteraan

    akyat

    Rl'

    2.

    Menteri

    oordinator

    olit ik

    an

    Keamanan

    l'

    3.

    Menteri

    Dalam

    Negeri

    Rl.

    4.

    Menteri

    ertahanan

    an

    Keamanan

    l'

    5.

    Menteri

    ehakiman

    l.

    6.

    Menteri

    euangan

    l.

    7.

    Menteri

    enerangan

    l.

    8.

    Panglima

    ngkatan

    erseniata

    .l '