-
Ekosistem Mangrove 1
Presented by
IRMA DEWIYANTI
Jurusan Ilmu KelautanKoordinatorat Kelautan dan
PerikananUNSYIAH, 2012Ekologi Laut Tropis
-
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik yang
terdapat antara organisme berinteraksi dengan alam sekitarnya
Dalam proses interaksi, organisme saling mempengaruhi satu
dengan lainnya dan dengan lingkungan fisik-kimia di sekitarnya,
begitu pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan
organisme.
Organisme dan lingkungannya dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa tingkatan, semakin besar tingkatannya maka akan semakin
kompleks.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos (rumah atau tempat
untuk hidup) dan logos (ilmu/pengetahuan).
Istilah ekologi pertama kali diperkenankan oleh Ernst Haeckel
(Biologist Jerman) pada tahun 1869.
Ruang Lingkup Ekologi Laut Tropis
-
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
Interaksi yang terjadi antara lingkungan dan biota dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup biota baik dari segi reproduksi,
serta kemampuan adaptasi (adaptasi morfologi, fisiologi, tingkah
laku).
Komunitas adalah kumpulan spesies organisme yang mendiami suatu
tempat atau beberapa populasi yang cenderung untuk hidup bersama di
suatu lingkungan/tempat.
Interaksi pada populasi dalam komunitas dapat berupa interaksi
positive ataupun negative Ekosistem adalah suatu komunitas beserta
lingkungan abiotik membentuk sistem ekologi.
Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Pada daerah pesisir, interaksi yang terjadi dapat berasal dari
darat /laut
-
Tropis adalah daerah di bumi, yang secara geografis berada di
sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua "lintang, yaitu 23.50
LU dan 23.50 LS (wikipedia, 2009)
Tumbuhan dan hewan tropikal adalah spesies yang berada di daerah
tropis tersebut. Tropikal juga kadangkala digunakan sebagai tempat
yang hangat dan lembab sepanjang tahun. Pengaruh posisi bumi
terhadap matahari sangat berpengaruh terhadap iklim
Hibernasi/istirahat dilakukan biota tertentu pada saat iklim tidak
sesuai dengan keadaan untuk melakukan aktivitas sehari-hari,
-
Klasifikasi Vegetasi Mangrove
Lugo dan Snedaker (1974) dalam Dahuri 2003 mengklasifikasikan
hutan mamgrove menjadi 6 tipe komunitas hutan mangrove berdasarkan
bentuk hutan dan kaitannya dengan proses geomorfologi serta
hidrologi
1. Overwash mangrove forest (hutan delta)Mangrove merah
merupakan jenis yang dominan yang sering dibanjiri pasang,
menghasilkan ekspor bahan organik dengan tingkat yang tinggi.
Tinggi pohon sekitar 7 m.
2. Fringe mangrove forest (hutan tepi pantai)Mangrove fringe ini
ditemukan sepanjang terusan air, digambarkan sepanjang garis pantai
yang tinggi ya lebih dari rata-rata pasang naik. Ketinggian
mangrove maksimum adalah sekitar 10 m.
-
3. Riverine mangrove forest (Hutan tepi sungai)Kelompok ini
adalah hutan yang letaknya sepanjang daerah pasang surut sungai dan
teluk. Ketiga jenis bakau, yaitu putih (Laguncularia racemosa),
hitam (Avicennia germinans) dan mangrove merah (Rhizophora mangle)
terdapat di dalamnya. Tingginya rata- rata dapat mencapai 18-20
m.
4. Basin mangrove forest (hutan dataran)Kelompok ini terletak di
bagian dalam rawa, karena tekanan runoff terestrial yang
menyebabkan terbentuknya cekungan atau terusan ke arah pantai.
Pohon dapat mencapai tinggi 15 m.
-
5. Hammock forestBiasanya serupa dengan tipe (4) di atas tetapi
mereka ditemukan pada lokasi sedikit lebih tinggi dari area yang
melingkupi. Semua jenis ada tetapi tingginya jarang lebih dari 5
m.
6. Scrub or dwarf forest (hutan semak)Jenis komunitas ini secara
khas ditemukan di pinggiran yang rendah. Semua jenis hampir ada
ditemukan.
-
Namun Soemodiharjo et al., 1986, mengklasifikasikan hutan
mangrove Indonesia menjadi 4 kelas yaitu:Delta, terbentuk di muara
sungai yang berkisar pasang surut rendahDataran lumpur, terletak
dipinggir pantaiDataran pulau, berbentuk sebuah pulau kecil yang
pada waktu surut rendah muncul di atas permukaan airDataran pantai,
habitat mangrove yang merupakan jalur sempit memanjang sejajar
garis pantai
Enam tipe komunitas mangrove
-
Dampak Kegiatan Manusia Pada Ekosistem Mangrove
Tebang habis : - berubah komposisi tumbuhan mangrove - tidak
berfungsinya daerah nursery dan feeding ground
2.Pengalihan aliran air tawar : - peningkatan salinitas
ekosistem mangrove, menurunnya tingkat kesuburan tanah
3.Konversi menjadi lahan pertanian, perikanan, pemukiman:-
mengancam regenerasi stok SD ikan- terjadinya pencemaran- erosi
pantai- pendangkalan perairan pantai
4. Pembuangan sampah cair : - penurunan kadar oksigen
terlarut
Pembuangan sampah padat: matinya vegetasi mangrove
-
Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhanmangrove:Fisiografi pantai (topografi) Pasang (lama,
durasi, rentang) Gelombang dan arus Iklim (cahaya,curah hujan,
suhu, angin)SalinitasOksigen terlarutTanah
Fisiografi pantai Fisiografi pantai dapat mempengaruhi
komposisi, distribusi spesies dan lebar hutan mangrove. Pantai yang
landai, komposisi ekosistem mangrove lebih beragam jika
dibandingkan dengan pantai yang terjal.
Pasang Pasang yang terjadi di kawasan mangrove sangat menentukan
zonasi tumbuhan ekosistem mangrove. pengaruh pasang terhadap
pertumbuhan mangrove dijelaskan sebagai berikut:
-
1. Lama pasang : Lamanya pasang di kawasan mangrove dapat
mempengaruhi perubahan salinitas air dimana salinitas akan
meningkat pada saat pasang dan sebaliknya akan menurun pada saat
air laut surut.Perubahan salinitas yang terjadi akibat lamanya
pasang merupakan faktor pembatas yang mempengaruhi distribusi
spesies secara horizontal. Perpindahan massa air antara air tawar
dengan air laut mempengaruhi distribusi vertikal organisme
2. Durasi pasang : Struktur dan kesuburan mangrove di suatu
kawasan yang memiliki jenis pasang diurnal, semi diurnal, dan
campuran akan berbeda. Komposisi spesies dan distribusi areal yang
digenangi berbeda menurut durasi pasang atau frekuensi
penggenangan. Misalnya : penggenangan sepanjang waktu maka jenis
yang dominan adalah Rhizophora mucronata
3. Rentang pasang (tinggi pasang): Akar tunjang yang dimiliki
Rhizophora mucronata menjadi lebih tinggi pada lokasi yang memiliki
pasang yang tinggi dan sebaliknya Pneumatophora Sonneratia sp
menjadi lebih kuat dan panjang pada lokasi yang memiliki pasang
yang tinggi.
-
C. Gelombang dan Arus
Gelombang dan arus dapat merubah struktur dan fungsi ekosistem
mangrove.Pada lokasi-lokasi yang memiliki gelombang dan arus yang
cukup besar biasanya hutan mangrove mengalami abrasi sehingga
terjadi pengurangan luasan hutan.
Gelombang dan arus berpengaruh langsung terhadap distribusi
spesies misalnya buah atau semai Rhizophora terbawa gelombang dan
arus sampai menemukan substrat yang sesuai untuk menancap dan
akhirnya tumbuh.
Gelombang dan arus berpengaruh tidak langsung terhadap
sedimentasi pantai dan pembentukan padatan-padatan pasir di muara
sungai.
Gelombang dan arus mempengaruhi daya tahan organisme akuatik
melalui transportasi nutrien-nutrien penting dari mangrove ke laut.
Nutrien yang berasal dari hasil dekomposisi serasah maupun berasal
dari runoff daratan terjebak di hutan mangrove akan terbawa oleh
arus dan gelombang ke laut pada saat surut.
-
D. Iklim
Mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan perubahan faktor
fisikPengaruh iklim terhadap pertumbuhan mangrove melalui cahaya,
curah hujan, suhu, dan angin. Penjelasan mengenai faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Cahaya Cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis,
respirasi, fisiologi, dan struktur fisik mangrove mangrove adalah
tumbuhan long day plants yang membutuhkan intensitas cahaya yang
tinggi sehingga sesuai untuk hidup di daerah tropisLaju pertumbuhan
tahunan mangrove besar jika cahaya cukupCahaya berpengaruh terhadap
perbungaan dan germinasi dimana tumbuhan yang berada di luar
kelompok (gerombol) akan menghasilkan lebih banyak bunga karena
mendapat sinar matahari lebih banyak daripada tumbuhan yang berada
di dalam gerombol.
-
2. Curah hujan Curah hujan mempengaruhi kondisi udara, suhu air,
salinitas dan tanah.Curah hujan optimum yang mempengaruhi
pertumbuhan mangrove 1500-3000 mm/year
3. Suhu Suhu berperan penting dalam proses fisiologis
(fotosintesis dan respirasi) Produksi daun baru Avicennia marina
terjadi pada suhu 18-20 C dan jika suhu lebih tinggi maka produksi
menjadi berkurang. Rhizophora stylosa, Ceriops, tumbuh optimal pada
suhu 26-28 C. Bruguiera tumbuah optimal pada suhu 27 C, dan
Xylocarpus tumbuh optimal pada suhu 21-26 C
-
4. Angin Angin mempengaruhi terjadinya gelombang dan arus. Angin
merupakan agen polinasi dan diseminasi biji sehingga membantu
terjadinya proses reproduksi tumbuhan mangrove
E. Salinitas Salinitas optimum yang dibutuhkan mangrove untuk
tumbuh berkisar antara 10- 30 ppt . Salinitas secara langsung dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan dan zonasi mangrove, hal ini terkait
dengan frekuensi penggenangan. Salinitas air akan meningkat jika
pada siang hari cuaca panas dan dalam keadaan pasang .
F. Oksigen Terlarut Oksigen terlarut berperan penting dalam
dekomposisi serasah karena bakteri yang bertindak sebagai
dekomposer membutuhkan oksigen untuk kehidupannya. Oksigen terlarut
penting dalam proses respirasi dan fotosintesis. Oksigen terlarut
tinggi pada siang hari dan kondisi terendah pada malam hari
-
G. Substrat
Karakteristik substrat merupakan faktor pembatas terhadap
pertumbuhan mangrove Rhizophora mucronata dapat tumbuh baik pada
substrat yang dalam/tebal dan berlumpur Avicennia marina dan
Bruguiera hidup pada tanah lumpur berpasir Tekstur dan konsentrasi
ion mempengaruhi susunan jenis dan kerapatan tegakan, Misalnya jika
komposisi substrat lebih banyak liat (clay) dan debu (silt) maka
tegakan menjadi lebih rapat
-
Interaksi Fauna Pada Ekosistem mangrove
Secara umum di perairan terdapat dua tipe rantai makanan yaitu
rantai makanan langsungrantai makanan detritus
Detritus diperoleh dari guguran daun mangrove yang jatuh ke
perairan, kemudian mengalami penguraian dan berubah menjadi
partikel kecil yang dilakukan oleh mikroorganisme seperti bakteri
dan jamur. Jaring makanan di ekosistem mangrove
-
Ekosistem Mangrove Sebagai Sarana Penelitian yang Menarik
Vegetasi MangrovePenentuan stasiun/daerah pengamatan- tegak
lurus garis pantai- sejajar garis pantai- perbedaan
kharakteristik
2. Penetuan plota. Pohon (10m x 10m)b. Anakan (5m x 5m)c. Semai
(1m x 1m)
3. Pengukuran Pohon- Diameter setiap individu, setinggi dada
(1,3 m)- memperhatikan percabangan pohon
-
4. AnalisaWhere: = 3.14 DBH = diameter at breast height BA =
Basal area IVI = Important Value Index
IVI = Relative density + Relative frequency + Relative
dominance
-
Perlakuan Terhadap Daun MangrovePengukuran laju dekomposisi
Menggunakan litter bagPengukuran penyusutan berat serasah
-
Pengukuran Produksi serasah mangroveMenggunakan perangkap
serasahPengukuran berat kering serasah
-
REHABILITASI MANGROVE
Sebagian besar kawasan hutan mangrove telah mengalami
kerusakanFaktor utama penyebab kerusakan:1. konversi/alih fungsi
lahan2. penebangan kayu3. kesalahan manajemen4. bencana alam
Diperlukan campur tangan manusia sebagai solusi penghijauan
kembali pada area yang rusakRehabilitasi mangrove merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan penanaman
kembali pada bekas areal atau kawasan tegakan yang telah hilang
atau mengalami kerusakan sehingga dapat mengembalikan fungsi
ekologisnyaBeberapa faktor penyebab kegagalan rehabilitasi:1.
rendahnya kualitas bibit2. tidak sesuai lokasi penanaman
-
Kondisi pantai yang baik untuk ditumbuhi mangrove adalah:Air
tenang/ombak tidak besarAir payauMengandung endapan lumpurPerairan
tertutup atau semitertutup
Lokasi Penanaman mangrove:Pinggir lautPinggir pantaiDi pinggir
tambakTengah tambakSaluran2 air
3. Kesalahan pemilihan jenis4. hama dan penyakit5. pelaksana
yang kurang berpengalaman
-
Persyaratan persemaian jenis mangrove dan tanaman pantai
KriteriaPersemaian mangrovePersemaian tanaman pantaiPemilihan
lokasi dan kondisi persemaian tempat yang rendah topografi datar
bebas dari angin kencang dekat dengan lokasi penanaman lokasi mudah
dijangkau dekat dengan tenaga kerja
terkena pasang surut air laut bebas dari gelombang tidak terkena
pasang surut laut bebas dari banjirSumber air Air pasang surut
salinitas > 30 permil
Air tawar berasal dari sungai atau sumurMedia yang
dipakaiLumpur, lumpur berpasir, pasir berlumpur tanah, pasir,
kompos
-
1. Pengumpulan buah
Dilakukan pada musim puncak Buah sudah tua, dan diperoleh dari
pohon induk yg cukup umur dan sehat Buah tidak terserang hama Buah
dapat dipetik , dipungut dari lantai mangrove (buah yang dipungut
dari yang jatuh biasanya banyak terkena serangan hama)
Pohon Rhizophora yang baik sebagai sumber buah > 10 tahun
Pohon Avicennia dan Sonneratia yang baik sebagai sumber buah = >
5 tahun
JenisCiri-ciri buah masakMusim berbuahBakau (Rhizophora sp)Bakau
merah R. mucronata: Kotiledon berwarna kuning, panjang min
hipokotil:50 cm
Bakau minyak R. apiculata: Kotiledon berwarna merah kekunungan,
panjang minimal hipokotil: 20 cmSept des
Des - MarTengal (Ceriops)Kotiledon sepanjang 1-1,5 cm, panjang
minimal hipokotil 20 cmAgusTanjang (Bruguiera)Kotiledon berwarna
coklat kemerahan, panjang hipokotil 20 cmJul - AgusPedada/Bogem
(Sonneratia)Diameter buah: 40 mm, terapung di airSept - DesApi-api
(Avicennia)Warna buah hijau kekuningan, berat 1,5 grJan
-
Teknik Penyimpanan Benih MangroveTujuan : Mempercepat proses
perkecambahan Meningkatkan prosentase hidup tanaman Buah akan
terhindar dari serangan hama ketam/ kepiting
NoJenisTeknik Penyimpanan buah1BakauDirendam dalam air payau dan
disimpan di tempat teduh selama 5-10 hari2TengalDirendam dalam air
payau dan disimpan di tempat teduh selama 10 hari3TanjangDirendam
dalam air payau dan disimpan di tempat teduh selama 5 hari
4Pedada/BogemDirendam dalam air payau selama 5 hari dan disimpan
di tempat teduh 5Api-apiDirendam dalam air payau selama 5 hari dan
disimpan di tempat teduh
-
2. Pembibitan
- Penanaman secara langsung di pinggir laut, pantai kurang
efektif dan sulit, sehingga di butuhkan persemaian bibit Penanaman
dengan melakukan pembibitan akan menghasilkan persentase tumbuh
yang tinggi.
a. Pemilihan lokasi persemaian- dekat dengan lokasi penanaman-
terendam air pasang 20 kali/bulan- jauh dari hempasan ombak
b. Pembuatan tempat persemaian/bedengan terdapat dua jenis
bedengan1. bedeng taburberfungsi untuk mengecambahkan benih2.
bedeng sapih Menampung polibag yang berisi semai berfungsi untuk
menampung bibit sapihan dan bibit dipelihara hingga siap tanam
-
Tempat persemaian/bedenganBahan tempat persemaian: - Bambu (1-2
m)- Atap naungan = daun kelapa, alang2
Ukuran tempat persemaian bervariasi:5 x 1 m = 1200 polybag
Daun mulai tumbuh = 20 hari
-
Tipe dari tempat penyemaian:
Bedeng persemaian: (a) tanah yang didalami, (b) tanah yang
diberi batas bambu- Bibit Rhizophora berumur 3-4 bulan siap untuk
ditanam di lapangan- Bibit Avicennia dan Sonneratia berumur 5-6
bulan
-
3. Penanaman Mangrove
Pada saat air surutFaktor fisika dan kimia dari lahan
diperhatikanHindari musin ombak besar
Kesesuaian jenis mangrove dengan faktor-faktor lingkungan
JenisSalinitasToleransi terhadap ombak dan anginToleransi
terhadap kandungan pasirToleransi terhadap lumpurFrekuensi
PenggenangaRhizophoramucronata10 - 30 sesuai sedangsesuai 20
hari/bulan
Bruguieraparviflora10 - 30tidak sesuaisedangsesuai10-19
hari/blnSonneratia alba10 - 30sedangsesuaisesuai20 hari/bulan
Avicennia spp.10 - 30sedangsesuaisesuai20 hari/bulan
-
4. Penentuan Jarak Tanam
Penanaman di pinggir laut dengan tujuan melindungi pantai dari
abrasi atau jalur hijau = 1 x 1 mUntuk tujuan konservasi lahan = 1m
x 1mUntuk tujuan produksi = 2m x 2m
Persiapan peralatanTali pengatur jarak tanamanAjirTugalEmber dan
parang(a) tali pengatur jarak tanaman, (b) ajir, (c) tugal
-
Penanaman dapat dilakukan dengan 2 cara:
Benih/ buah (tanpa naungan/ langsung)- penanaman langsung
propagule- Sukses level = 20-30%- gampang diserang hama
Bibit - dengan naungan atau tanpa naungan- sukses level = 60
80%- bibit yang siap untuk ditanam = tinggi 25 m, 6-8 jumlah daun,
3- 4 bulan
NoKelebihan dan kekuranganPenanaman dengan naunganPenanaman
tanpa naungan1Persen tumbuhTinggirendah2Bahan naunganSulit untuk
diperolehTidak diperlukan
-
Keuntungan memakai ajirPenandaan tumbuhan baruMelindungi bibit
yang baru ditanam dari arus dan pasang surut
-
Perbedaan penanaman mangrove dengan bibit dan benih
N0Faktor penentuKelebihan dan
keuranganbibitBuah/benih1.Persiapan pendahuluanlamapendek2.Hasil
penanamanSegera dilihatLama dapat dilihat3.%
tumbuhtinggirendah4.Waktu penanamanlamaSingkat
-
5. Pemeliharaan dan Perawatan Mangrove
Penyiangan dan penyulaman- 3 bulan setelah penanaman
dilaksanakan pemeriksaan lahan- penyulaman dilakukan apabila ada
tanaman yang mati
Penjarangan- untuk memberi ruang tumbuh sehingga dapat tumbuh
dengan optimal- hasil penjarangan dimanfaatkan untuk bahan baku
arang, industri chip/kertas, kayu bakar, daunnya untuk makanan
kambing
3. Perlindungan Tanaman - Ketam/kepiting, umumnya 60-70%
mangrove mati sebelum usia 1 tahun
-
Perlindungan tanaman dari ketam/kepiting: penanaman yang rapat
penanaman dua benih dalam satu lubang bibit/benih yang dibungkus
dengan bambu
-
b. Kambing- cara mengatasinya: - penanaman dilakukan pada daerah
yang selalu tergenang- selalu berlumpur
c. Hama, (ex kutu lompat)- daun menjadi kuning, kemudian rontok,
tanaman mati- cara untuk mengatasi hama:Buah yang akan digunakan
sebagai bibit, dipilih yang sudah matangBuah disimpan pada tempat
yang teduh, dan ditutupi karung goni setengah basah selama 5-7 hari
untuk menghilangkan aroma/bau buah yang segarPemusnahan tanaman
yang yang terkena hama
d. Manusia- dampak yang ditimbulkan manusia bisa lebih besar
contoh: menjala ikan, mencari kepiting, sebagai tempat rekreasi
-
Penyebab kerusakan bibit dan cara penanggulangannya
Penyebab kerusakanKerusakan yang ditimbulkanPencegahan dan
PenanggulangannyaKepiting/ketamMemakan buah bakau terutama yang
masih muda secara melingkar hingga putusMenyimpan buah selama 5-7
hari agar buah mengkerut dan aroma buah hilangMenutup sekeliling
bedeng dengan jaring plastik agar ketam tidak bisa masukTeritip/
limpetMenempel kuat pada batang, menyerang bibit dan dpt
menyebabkan kematian bibitPemberantasan secara manual, tritip
dikerik dari batang, dan buang yang jauh dari lokasi
penanamanUlatMemakan daun, dapat menyebabkan kematianMenyiram daun
dengan air payauSebaiknya ditanam pada lokasi yang selalu terkena
pasang
TernakMemakan daunMembuat pagar disekeliling persemaian
-
Deskripsi Taksonomi
1. Rhizophora Apiculata, Family: Rhizophoraceae
c. Kulit batangPermukaan batangnya abu-abu, ketika masih muda
halus, ketika dewasa ramping dan berlentiselb. Daun Daun sebelah
atas berwarna hijau sampai kuning kehijauan, bagian tengah pada
bagian yang menurun kadang-kadang kemerahan. Panjang daun 10-20 cm,
lebarnya 5-8 cm, berwarna elips, tirus dan terdapat bintik-bintik
hitam di bagian bawah daun yang tua.Charakteristik pohonPada
habitat yang baik dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter, tetapi
biasanya di atas 20 meter
-
e. AkarBerakar tongkat yang berlentisel untuk pernafasand.
Bungan dan buah, bunga selalu kembar, panjang kelopak 12-14 mm,
lebarnya 9-10 mm, berwarna kekuningan. Panjang buah antara 25-30
cm, diameter 15-17 mm berarna coklat pada pangkal buah.
-
2. Rhizophora Stylosa, Family: RhizophoraceaeKharakteristik
pohonMerupakan jenis mangrove yang sangat umum dijumpai karena
memiliki penyebaran yang sangat luas. Mangrove ini dapat tumbuh
dengan mencapai tinggi 20 meterb. Daun Panjang daun mencapai 10 cm,
bagian sisi bawah dari permukaan daun berwarna hijau muda (terang)
dan terdapat bintik berwarna coklat. Daun tersusun dalam rumpun
sampai ujung dari cabangc. Kulit batang Permukaan batang kasar,
berwarna coklat sampai abu-abu gelap
-
d. Bunga dan Buah Bunga berukuran kecil dan berwarna putih.
Penyerbukan dilakukan oleh angin atau serangga. Buahnya berbentuk
memanjang dengan ukuran mencapai 20-40 cm dan diameter 1-2 cm,
meruncing pada ujungnyae. Akar Berakar tongkat yang berlentisel
untuk pernafasan
-
3. Rhizophora Mucronata, Family: RhizophoraceaeKharakteristik
pohonMerupakan jenis mangrove yang sering dijumpai karena
penyebarannya yang luas. Jenis ini dapat tumbuh sampai setinggi 25
m.b. Daun Berdaun lebar dengan panjang mencapai 10 cm, berwarna
hijau pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Daunnya
tersusun dalam rumpun sampai ujung tangkaic. Kulit batang Berwarna
coklat sampai keabu-abuan gelap dengan permukaan yang kasar
-
d. Bunga dan buah Bunganya berukuran kecil, berwarna putih dan
oranye kuning. Buahnya berbentuk memanjang dengan ukuran mencapai
60 cm dan meruncing pada bagian bawahnya e. AkarBerbentuk akar
tongkat yang keluar dari batang, dan memiliki lentisel untuk
pernafasan
-
4. Bruguiera Gymnorrhiza, Family: RhizophoraceaeKharakteristik
pohonPada kondisi yang baik, tancang dapat tumbuh sampai setinggi
35 m, tapi biasanya mencapai 25 mb. Daun Panjangnya berkisar antara
10-20 cm, dan lebarnya antara 5-8 cm dengan bentuk elips. Daunnya
mengumpul pada ujung tangkai batang, dengan warna daun bagian atas
hijau sampai kuning kehijauan, sedangkan bagian bawahnya kuning
mudac. Kulit batang Berwarna gelap, dengan permukaan yang kasar
-
d. Bunga dan buah Bunganya berwarna merah dan masih menempel
pada buahnya ketika jatuh. Buahnya berwarna hijau dan bentuknya
memanjang ramping dengan kisaran panjang antara 10-20 cme.
AkarBerbentuk akar lutut yang munculnya di permukaan tanah
-
6. Sonneratia Alba, Family: Sonneratiaceae Kharakteristik
pohonDisebut juga dengan istilah Gogem, dapat tumbuh samapai
mencapai tinggi 15 mDaunberbentuk bulat dan berpasangan pada
cabangnya, dengan panjang sekitar 7 cm. Pada bagian ujung daun agak
melengkung ke bawahc. Kulit batang berwarna abu-abu sampai coklat
dan agak retak-retak
-
d. Bunga dan buah Bunga berwarna putih dengan dasar kemerahan
berbentuk jarum, buahnya agak besar (lebarnya 4 cm) dan berwarna
hijau dengan bentuk seperti bintang kerase. Akarberbentuk akar
cakar ayam berpneumatofora untuk pernafasan
-
7. Avicennia marina/, Avicennia alba (Api-api) /, Family:
Avicenniaceaea. Karakteristik pohonDikenal juga dengan sebutan
pohon api-api. Pohon dapat mencapai tinggi 15 Mb. DaunPada sisi
sebelah atas berwarna hijau muda, sedangkan pada sisi sebelah bawah
berwarna abu-abu keperakan. Daunnya berbentuk elips dengan panjang
daun mencapai 10 cmc. Kulit batangHalus, berwarna putih keabu-abuan
hingga hijau
-
d. Bunga dan buahBunganya kecil berwarna oranya dan berdiameter
4-5 mm. Buahnya berbentuk membulat agak berbulu dengan panjang 2-3
cm dan berwarna hijau keabu-abuan
e. Akarberbentuk akar cakar ayam berpneumatofora untuk
pernafasan
*