Top Banner

of 48

18353047-Analisa-Kerusakan-Hardisk

Oct 18, 2015

Download

Documents

Agus Smash Biru
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang terjadi serta

    berhubungan dengan komputer disebut dengan troubleshooting.

    Permasalahan tersebut kerap muncul pada sebuah komputer, tidak hanya

    pada program aplikasi (software) tetapi juga pada perangkat keras

    (hardware). Untuk mengetahui jenis permasalahan ada dan penyebab

    masalah tersebut diperlukan analisis yang tajam dan kemampuan serta

    pengalaman. Komponen-komponen di dalam Central Processing Unit

    (CPU) sangat rentan terhadap suatu benturan atau gesekan. Software dan

    hardware komputer harus saling mendukung antara yang satu dengan yang

    lainnya, software yang bermasalah biasanya kebanyakan akan langsung

    dilakukan peng-installan ulang sedangkan untuk hardware ada yang dapat

    diperbaiki dan ada yang tidak. Untuk hardware yang tidak dapat diperbaiki

    solusi utamanya adalah mengganti dengan yang baru.

    Komputer generasi sekarang lebih mudah untuk mengetahui penyebab

    masalah dibanding dengan komputer generasi dahulu karena perangkatnya

    lebih mudah untuk diteliti dalam mendeteksi masalah.Untuk sebuah

    harddisk atau harddrive permasalahan yang terjadi antara harddisk tipe

    PATA dengan harddisk tipe SATA tetap sama, masalah yang terjadi biasanya

    1

  • karena penggunaan yang tidak sesuai atau melebihi batas dari kemampuan

    kerja yang dimiliki oleh harddisk atau harddrive tersebut. Jika hal ini terjadi

    maka kinerja dari komputer akan menjadi terganggu sehingga akan

    berpengaruh pula Sistem Operasinya (OS).

    Pada komputer Pentium IV terutama untuk, harddisk yang biasanya

    digunakan adalah tipe PATA dan SATA, karena kedua tipe harddisk tersebut

    sangat mudah untuk dijumpai dipasaran dibanding dengan harddisk jenis

    interface lainnya. Harddisk yang sudah mengalami kerusakan akan sangat

    susah diperbaiki apalagi jika sudah menyangkut kerusakan pada fisiknya.

    Dan jika harddisk sudah tidak dapat diperbaiki lagi solusi utamanya adalah

    dengan mengganti yang baru.

    Harddisk yang bermasalah, biasanya dapat dikenali pada saat booting awal.

    Pada booting awal, komputer akan menimbulkan berbagai macam suara-

    suara yang sangat berbeda yang dapat digunakan untuk mengenali keadaan

    atau kondisi harddisk. Harddisk yang mengalami masalah, pada saat

    booting akan ditampilkan di layar dalam bentuk keterangan berupa tulisan

    pada monitor sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Untuk memahami dan

    mengetahui kerusakan yang terjadi serta solusi pemecahannya dalam

    masalah atau troubleshooting tersebut, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan

    pendeteksian penyebab kerusakannya. Hal tersebut sangat diperlukan untuk

    mempermudah dalam menangani kerusakan yang terjadi pada sebuah

    komputer terutama pada harddisk.

    2

  • Berdasarkan permasalahan di atas, maka pada penulisan Tugas Akhir ini

    akan dibahas mengenai troubleshooting harddisk, dengan memperhatikan

    gejala-gejala yang ditimbulkan.

    1.2.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah,

    sebagai berikut:

    Bagaimana mengenali jenis kerusakan yang terjadi pada harddisk dengan

    memperhatikan keadaan yang terjadi?

    1.3.Batasan Masalah

    Agar permasalahan yang akan dibahas lebih terfokus, maka perlu dibatasi

    aspek-aspek yang akan dibahas. Tugas Akhir yang dilakukan meliputi

    pendeteksian masalah harddisk dengan mengenali jenis kerusakan yang

    dialami, dengan memperhatikan informasi pada tampilan POST (Power On

    Self Test).

    1.4.Tujuan Penelitian

    Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

    1. Dapat memilih harddisk yang sesuai dengan kebutuhan dari tipe

    harddisk yang ada.

    2. Sebagai penerapan terhadap teori-teori dan praktek yang didapat di

    bangku perkuliahanan dalam mengenali kerusakan dan perbaikan

    komputer.

    3

  • 3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada

    Program Study Teknik Elektronika Konsentrasi Teknik Komputer.

    1.5.Manfaat Penelitian

    1) Bagi Mahasiswa

    a. Dapat menjadi bahan untuk lebih menambah wawasan dalam

    menangani masalah yang berhubungan dengan harddisk

    b. Dapat menerapkan ilmu yang di peroleh di bangku perkuliahan dalam

    dunia luar.

    2) Bagi Akademik

    a. Untuk melihat daya serap mahasiswa terhadap mata kuliah yang di

    pelajari.

    b. Sebagai bahan evaluasi bagi akademik dalam mengembangkan

    pendidikan yang bermutu

    c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam

    mendeteksi kerusakan komputer.

    3) Bagi Masyarakat

    Dapat mengetahui jenis kerusakan dari komputer dan penyebab

    kerusakannya dengan meneliti gejala-gejala yang ada pada komputer

    yang bermasalah, serta untuk mendapatkan solusinya.

    4

  • 1.6. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan pada bagian isi Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

    BAB IILANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan tentang pengenalan komputer, pengenalan harddisk,

    bagian-bagian harddisk, jenis-jenis kerusakan, dan solusinya, tipe harddisk

    yang diteliti, dan perangkat troubleshooting

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

    teknik pengumpul data, dan rancangan penelitian.

    BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

    Bab ini akan membahas tentang pengumpulan dan analisis data hasil

    penelitian troubleshooting harddisk.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab ini akan ditarik garis besar dari hasil penelitian yang telah

    dilakukan dalam bentuk kesimpulan, dan demi sempurnanya penelitian ini

    diharapkan saran dan kritik.

    5

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1.Pengenalan Komputer

    Komputer adalah sebuah mesin pemprosesan data berelektronik yang

    menerima dan menyimpan data, melakukan operasi aritmetik (pengiraan)

    dan logika (membuat keputusan) ke atas data dan kemudian mengeluarkan

    keputusan (maklumat). Komputer memproses data secara automatik (tanpa

    pertolongan manusia) di bawah arahan program yang tersimpan dalam unit

    storan utama. Program (atur cara) mengandungi jujukan arahan-arahan yang

    mengarahkan komputer mengatasi sesuatu masalah dengan menggunakan

    unit-unit yang ada padanya.

    Komputer pada dasarnya terdiri dari tiga perangkat yaitu perangkat keras

    (hardware), perangkat lunak (software), dan brainware (perangkat pikir).

    2.1.1. Pengertian Hardware

    Hardware adalah peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan

    sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk

    menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan dan

    mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh

    manusia untuk laporan.

    6

  • Bagian-bagian perangkat keras atau hardware pada sistem komputer

    adalah masukan (input), CPU, tempat penyimpanan (secondary

    memory), media penyimpanan (strok device), dan keluaran (output).

    Komputer secara khusus bekerja secara digital, sehingga peralatan-

    peralatan yang berhubungan dengan CPU harus bekerja secara

    digital pula, atau setidaknya peralatan tersebut memiliki fungsi untuk

    mengubah dari bentuk apapun ke digital atau sebaliknya.

    2.1.2. Pengertian Software

    Software adalah rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang

    berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dikehendaki.

    Perangkat lunak ini di jalankan pada processor device jika

    mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil proses

    yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output

    device.

    2.1.3. Pengertian Brainware

    Brainware (perangkat pikir) adalah orang yang menggunakan

    komputer. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya

    suatu proses yang dilakukan pada proses device, karena komputer

    hanya akan bekerja jika mendapat instruksi yang diberikan oleh

    perangkat pikir.

    7

  • 2.2.Pengertian CPU (Central Processing Unit)

    Central Processing Unit (CPU) atau proses device adalah chip tunggal yang

    berisi semua elemen yang diperlukan untuk mengartikan dan melakukan

    semua instruksi program dalam bentuk manipulasi data, operasi logika dan

    aritmatika, perwaktuan, dan pengendalian sistem.

    Komponen- komponen yang tedapat di dalam CPU, yaitu:

    1. Motherboard

    Motherboard adalah papan utama dimana semua komponen komputer

    baik input maupun output bermuara. Motherboard merupakan

    komponen terbesar dalam sistem kerja komputer. Dalam prinsip

    kerjanya komputer menerima input data dan mengeluarkan output data.

    2. Mikroprocessor

    Processor adalah berupa IC atau Chip yang berfungsi sebagai otak dari

    PC. Processor tersusun atas dua bagian utama yaitu BIU (Bus Interface

    Unit) dan EU (Extention Unit). EU bertugas menyampaikan semua

    intruksi dan manipulasi data, sedangkan BIU mengerjakan semua

    pekerjaan atau mengirim dan menerima data dari processor.

    3. RAM (Random Access Memory)

    RAM adalah hardware yang berfungsi sebagai alat penyimpan data

    atau program. Berdasarkan fungsinya RAM sama dengan Haridisk,

    yang membedakan adalah RAM menyimpan data sementara yang

    artinya jika komputer di matikan, maka data yang ada akan hilang.

    8

  • 4. CD atau DVD Drive

    Alat yang digunakan untuk membaca atau menulis pada media CD

    atau DVD. Alat ini dapat dipasang secara internal (di dalam) maupun

    dipasang eksternal (di luar).

    5. Disk Drive

    Alat ini digunkan untuk membaca dan menulis (merekam) pada media

    penyimpanan disket atau floppy disk.

    6. Kipas dan headsink

    Alat digunakan sebagai pendingin processor agar tidak mengalami

    panas yang berlebih, serta menjaga suhu di dalam CPU.

    7. Catu Daya (power supply)

    Alat ini digunakan untuk menerima listrik dari sumber (PLN) dan

    menyebarkannya ke seluruh bagian pada CPU. Power supply sebagai

    penghubung antara arus tegangan tinggi ke listrik (instalasi listrik)

    dengan arus tegangan rendah (instalasi elektronika).

    2.3.HARDDISK

    2.3.1. Pengenalan Harddisk

    Harddisk pada awal perkembangannya di dominasi oleh perusahaan

    raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Di tahun-tahun

    berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate,

    Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packards di tahun 1992.

    Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca atau tulis, antara

    head baca atau tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling

    9

  • menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari, dikarenakan

    kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada piringan

    metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut.

    Harddisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data

    disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar

    yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang

    disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang

    dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari

    dan ke piringan, Harddisk menggunakan head untuk melakukannya,

    yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak

    mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya.

    Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time.

    Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan

    berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari

    track ini dinamakan latency.

    Harddisk merupakan media penyimpan yang di desain untuk dapat

    digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini

    dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan

    berada dalam satu disket dan juga membutuhkan media penyimpan

    berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu,

    Harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya.

    Kecepatan Harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat

    10

  • jauh. Hal ini dikarenakan Harddisk mempunyai mekanisme yang

    berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada

    disket biasa. Bila tanpa Harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak

    yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu

    instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak

    efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila

    menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.

    Gambar 2.1. Tampilan gambar sebuah harddisk

    2.3.2. Jenis-jenis Harddisk

    Jenis harddisk bermacam-macam, tergantung pada kategori yang

    digunakan. Misalnya, berdasarkan jenis interface-nya, tingkat

    kecepatan transfer data, serta kapasitas penyimpanan data. Jenis

    interface yang terdapat pada harddisk bermacam-macam, yaitu ATA

    11

  • (IDE, EIDE), Serial ATA (SATA), SCSI (Small Komputer Sistem

    Interface), SAS, IEEE 1394, USB, dan Fibre Channel. Jenis

    interface menentukan tingkat data rate atau kecepatan transfer data.

    Misalnya, harddisk SCSI memiliki kecepatan transfer 5 MHz,

    artinya mampu melakuan transfer data hingga 5 Mb per detik.

    Di antara sekian banyak jenis interface, hanya tiga jenis harddisk

    yang sering digunakan, yaitu IDE, SATA, dan SCSI. Harddisk SCSI

    biasanya banyak digunakan pada server, workstation, dan komputer

    Apple Macintosh mulai pertengahan tahun 1990 hingga sekarang.

    Sedangkan harddisk yang banyak digunakan pada komputer personal

    (PC) adalah jenis SATA dan PATA.

    a. Harddisk ATA dan PATA

    AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghu-

    bungkan peranti penyimpanan seperti harddisk, drive CD-ROM,

    atau DVD-ROM di komputer.

    Gambar 2.2. Kabel data harddisk PATA

    12

  • ATA singkatan dari Advance Technology Attachment. Standar

    ATA dikelola oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA

    juga memiliki beberapa nama lain, seperti IDE dan ATAPI.

    Karena diperkenalkannya versi terbaru dari ATA yang bernama

    Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA

    (PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang

    baru.

    Gambar 2.3. Harddisk PATA

    Gambar 2.4. Soket PATA

    13

  • Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal

    hanya 18 inchi (46 cm) walaupun banyak juga produk yang

    tersedia di pasaran yang memiliki panjang hingga 36 inchi (91

    cm). Karena jaraknya pendek, PATA hanya cocok digunakan di

    dalam komputer saja. PATA sangat murah dan lazim ditemui di

    komputer. Nama standar ini awalnya adalah PC/AT Attachment.

    Fitur utamanya adalah bisa mengakomodasi koneksi langsung ke

    ISA BUS 16-bit sehingga dinamai AT Bus. Nama ini kemudian

    disingkat menjadi AT Attachment untuk mengatasi masalah hak

    cipta.

    b. Harddisk SATA

    Gambar 2.5. Soket SATA

    SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan

    sebagai teknologi yang didesain untuk menggantikan ATA secara

    total. Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi transfer

    data dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

    14

  • ATA sederhana. Antarmuka SATA generasi pertama dikenal

    dengan nama SATA/150 atau sering juga disebut sebagai SATA

    1. SATA 1 berkomunikasi dengan kecepatan 1,5 GB/s.

    Kecepatan transfer uncoded-nya adalah 1,2 GB/s. SATA/150

    memiliki kecepatan yang hampir sama dengan PATA/133, namun

    versi terbaru SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya native

    command queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan

    lebih dan kemampuan untuk melakukan bekerja di lingkungan

    multitask.

    Di awal periode SATA/150, para pembuat adapter dan drive

    menggunakan bridge chip untuk mengonversi desain yang ada

    dengan antarmuka PATA. Peranti bridge memiliki konektor

    SATA dan memiliki beberapa konektor daya. Secara perlahan-

    lahan, produk bridge mengakomodasi native SATA. Saat ini

    kecepatan SATA adalah 3GB/s dan para ahli sekarang sedang

    mendesain teknologi untuk SATA 6GB/s.

    Beberapa fitur SATA adalah:

    SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan

    kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan

    PATA.

    SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan

    native command queuing.

    15

  • Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached

    SCSI (SAS) sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel

    fisik yang sama seperti disk asli SAS, namun disk SAS

    tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.

    Kabel power dan kabel SATA mengalami perubahan yang cukup

    signifikan dibandingkan kabel Parallel ATA. Kabel data SATA

    menggunakan 7 konduktor di mana 4 di antaranya adalah line

    aktif untuk data. Oleh karena bentuknya lebih kecil, kabel SATA

    lebih mudah digunakan di ruangan yang lebih sempit dan lebih

    efisien untuk pendinginan.

    Gambar 2.6. Harddisk SATA

    2.3.3. Komponen-komponen Harddisk dan fungsinya

    Harddisk sendiri terdiri dari berbagai komponenkomponen

    pembentuk harddisk dan akan dijelaskan sebagai berikut,

    diantaranya:

    16

  • a. Piringan logam (platter) yang berfungsi sebagai tempat

    penyimpan data. Jumlah piringan ini beragam, mulai 1, 2, 3 atau

    lebih. Piringan ini diberi lapisan bahan magnetis yang sangat-

    sangat tipis (ketebalan dalam orde per sejuta inchi). Pada saat ini

    digunakan teknologi thin film (seperti pada prosesor) untuk

    membuat lapisan tersebut.

    b. Head, berupa kumparan. Head pada harddisk berbeda dengan

    head pada tape. Pada tape proses baca dan tulis (rekam)

    menggunakan dua head yang berbeda, sedangkan pada harddisk

    proses baca dan tulis menggunakan head yang sama. HD

    biasanya memiliki head untuk tiap-tiap sisi platter, untuk

    harddisk dengan 2 platter dapat memiliki sampai 4 head,

    harddisk dengan 3 platter dapat memiliki sampai 6 platter. Tetapi

    tidak berarti hardisk dengan 16 head harus memiliki 8 platter. Di

    sinilah kita kenal teknik translasi.

    c. Rangkaian Elektronik pada PCB (printed circuit board), terdiri

    dari:

    Rangkaian penguat untuk pembacaan (read preamplifier)

    yang diperlukan karena signal yang diperoleh head dari

    piringan sangat lemah.

    D SP (digital signal processor), untuk proses yang

    berhubungan dengan sinyal-sinyal digital, seperti konversi

    17

  • sinyal listrik yang datang menjadi sinyal digital yang akan

    dituliskan ke piringan.

    chip memory, digunakan sebagai cache buffer

    d. Konektor, untuk melakukan komunikasi dengan CPU. Untuk HD

    IDE, jumlahnya 40 pin

    e. Spindle dan actuator arm motor controller, untuk mengontrol

    putaran piringan dan peletakkan head baca atau tulis.

    Gambar 2.7. Bagian-bagian Harddisk

    18

  • Gambar 2.8. Perputaran Piringan Harddisk

    f. Motor dari harddisk berfungsi untuk memutar platter. Ketika

    komputer distart, motor ini mulai bekerja dan memperdengarkan

    suara yang khas. Jika suara ini tidak benar maka dapat diduga

    bahwa motor HD tidak bekerja dengan baik. Kecepatan putar

    motor ini mulai dari 3600 rpm sampai 10000 rpm dengan arah

    berlawanan dengan arah perputaran jarum jam (counter-

    clockwise). Putaran yang sangat cepat ini mengakibatkan adanya

    gaya pada permukaan piringan yang disebabkan oleh udara.

    Gaya ini memungkinkan head untuk mengambang pada

    ketinggian beberapa mikro inchi di atas permukaan

    platter/piringan. di atas piringan. Drive semacam ini disebut

    bernoulli drive. Ketinggian ini jauh lebih kecil dibanding

    ukuran rambut manusia, apalagi debu dari rokok.

    g. Head adalah komponen yang paling mahal dari harddisk dan

    karakteristik head sangat menentukan kinerja harddisk. Head

    terbuat dari bahan magnetis dengan bentuk seperti "C".

    Kumparan (koil) yang terbuat dari kawat mengelilingi head.

    Pada saat menulis, arus yang melewati koil akan menimbulkan

    medan magnet yang digunakan untuk memagnetisasi permukaan

    platter. Sedangkan pada saat membaca, medan magnet pada

    permukaan platter akan menimbulkan arus pada koil ini. Data

    19

  • "0" dan "1" disimpan dalam piringan dalam bentuk pola-pola

    magnet. Head baca/tulis membentuk pola ini ke piringan ketika

    proses penulisan terjadi, ketika membaca head akan

    mengkonversi bentuk pola ini ke dalam bentuk "0" dan "1".

    Lapisan magnetik terdiri dari daerah-daerah mikroskopik yang

    disebut domain. Setiap domain seperti magnet mungil dengan

    kutub-kutub yang berlawanan (utara dan selatan atau positif dan

    negatif). Data "1" dipresentasikan sebagai daerah dengan kutub

    positif di sisi kiri sedangkan data "0" dipresentasikan sebagai

    daerah dengan kutub positif di sisi kanan. Ada cara efektif untuk

    merekam data "0" dan "1" yaitu dengan teknik flux reversal.

    Ketika head akan menuliskan "1" maka head akan membalik

    polaritas magnet, sedangkan untuk "0" head tidak akan

    membalik polaritasnya.

    Gerakan head dikendalikan oleh actuator arm (lengan

    penggerak). Kombinasi dari head dan platter disebut head disk

    assembly (HDA). Actuator arm digerakkan oleh positioning

    motor, yaitu motor yang berfungsi untuk mengatur posisi dari

    lengan (dan tentu saja posisi dari head). Motor ini dikontrol oleh

    harddisk controller pada rangkaian elektronik di harddisk. Motor

    ini memiliki sistem kontrol yang amat hebat, dengan sistem

    20

  • feedback motor ini dapat meletakkan head baca atau tulis pada

    posisi yang sangat akurat

    2.3.4. Kapasitas Harddisk

    Kapasitas harddisk merupakan hal penting bagi pengguna komputer

    terutama bagi para pengguna komputer yang banyak menggunakan

    berbagai aplikasi 'berat'. Aplikasi semisal desain grafis dan animasi,

    membutuhan banyak ruang harddisk guna menyimpan file

    pekerjaannya. Berdasarkan kapasitas penyimpanannya, jenis

    harddisk sangat beragam. Kapasitas harddisk dinyatakan dalam

    satuan GB (Gigabyte) atau 1000 MB (Megabyte), misalnya 40 GB,

    80 GB, 120 GB, dan sebagainya. Bahkan saat ini juga telah tersedia

    harddisk dengan daya simpan hingga sekian Terrabyte atau 1000GB.

    Kapasitas harddisk yang tersedia di pasaran umumnya cenderung

    meningkat seiring dengan perkembangan teknologi komputer.

    Peningkatan kapasitas harddisk yang sangat cepat menyebabkan

    harga per MB menjadi sangat murah. Hal ini memungkinkan para

    pembuat software dan sistem operasi membuat perangkat yang lebih

    canggih.

    Cara utama meningkatkan waktu pengaksesan adalah dengan

    meningkatkan waktu throughput. Adapun untuk meningkatkan

    kapasitas penyimpanannya, yang harus ditingkatkan adalah

    kerapatan area di platter. Kerapatan di area platter ditentukan oleh 2

    21

  • faktor, yakni kerapatan perekaman (recording density) dan kerapatan

    track ( track density). Kerapatan track mengatur jumlah track yang

    bisa dipaketkan dalam satu area sementara kerapatan perekaman

    mengukur jumlah data yang bisa disimpan dalam satu area fisik

    tertentu. Pabrikan harddisk saat ini lazim menuliskan ukuran dalam

    bentuk standar internasional mega, giga, dan tera setelah

    sebelumnya berbasis binary.

    2.3.5. Karakteristik Harddisk

    Masing-masing harddisk memiliki karakteristik tersendiri.

    Karakteristik ini meliputi ukuran fisik harddisk, daya simpan, tingkat

    konsumsi daya, tingkat transfer rate, dan sebagainya. Kapasitas

    harddisk saat ini biasanya dinyatakan dalam satuan Gigabytes. Pada

    beberapa jenis harddisk model lama, masih menggunakan satuan

    Megabytes. Ukuran fisik harddisk biasanya dinyatakan dalam satuan

    inchi. Harddisk yang ada saat ini umumnya memiliki ukuran 3.5

    atau 2.5 yang digunakan pada komputer dekstop dan laptop.

    Harddisk dengan ukuran 2.5 memiliki kecepatan dan daya simpan

    yang lebih rendah, namun lebih ekonomis dalam hal konsumsi daya

    listrik dan relatif lebih tahan terhadap guncangan. Pada awal tahun

    2007, harddisk SATA dan SAS 2.5 mulai dijual untuk keperluan

    komputer desktop Revolusi ukuran fisik harddisk secara signifikan

    dapat dilihat pada harddisk ATA-7 LIF 1.8yang digunakan pada

    perangkat digital audio player dan subnotebooksdengan kapasitas

    22

  • hingga 100GB, tingkat konsumsi daya yang rendah, serta sangat

    tahan terhadap guncangan. Sebagai perbandingan, harddisk ukuran

    1.8 standar yang digunakan pada slot PCMCIA sebelumnya hanya

    mampu menampung 2 s.d. 5 GB saja. Karakteristik harddisk yang

    lain, yaitu tingkat konsumsi daya, tingkat nouse (dalam ukuran

    dBA), daya tahan terhadap guncangan, serta tingkat transfer rate

    (kecepatan transfer rata-rata). Nilai transfer rate harddisk umumnya

    berkisar antara 44.2 MB/detik hingga 111.4 MB/detik. Sedangkan

    random access time (kecepatan akses acak) berkisar antara 5 ms

    hingga 15 ms.

    2.3.6. Cara Kerja Harddisk

    Harddisk menyimpan data dalam piringan dengan pola tertentu yang

    disebut sector dan track. Track adalah lingkaran konsentris

    (concentric circles), sedangkan sector adalah salah satu bagian

    dalam track tersebut. Data yang tersimpan di dalamnya dapat dibaca

    kembali dengan cara mendeteksi pola tersebut. Sebuah sector terdiri

    atas byte tertentu, misalnya 256 atau 512. Kumpulan beberapa sector

    disebut dengan istilah cluster. Track dan sector dibuat ketika

    harddisk tersebut diformat. Harddisk umumnya terdiri atas sebuah

    spindle yang merupakan pusat atau sumbu bagi sejumlah piringan

    tersebut dan sering disebut juga dengan istilah platter, tempat

    menyimpan data, platter motor, rangkaian elektronis atau circuit

    23

  • board, serta cover penutup yang melindungi komponen bagian dalam

    harddisk.

    Platter terbuat dari bahan non-magnetik biasanya kaca atau

    aluminium dan dilapisi dengan lapisan magnetik. Pada jenis harddisk

    model lama biasanya masih menggunakan iron oxide sebagai bahan

    magnetiknya. Sedangkan harddisk saat ini kebanyakan sudah

    menggunakan bahan lain, yaitu cobalt-based alloy. Saat harddisk

    bekerja, platter tersebut berputar dengan kecepatan yang sangat

    tinggi. Data ditulis dan dibaca ke dalam platter melalui read-and-

    write head yang berada sangat dekat dengan permukaan platter

    tersebut, dengan cara mendeteksi dan mengatur tingkat magnetis

    pada permukaan platter secara cepat.

    Gambar 2.9. Platters dan head

    24

  • Gambar 2.10. Read-and-write head

    Gambar 2.11. Circuit board pada harddisk

    Kapasitas penyimpanan pada sebuah harddisk tergantung pada

    jumlah platter yang dimilikinya. Semakin banyak jumlah platter,

    maka kapasitas harddisk biasanya juga semakin besar. Sebagai

    gambaran, harddisk umumnya memiliki tiga platter dan enam read-

    and-write head.

    Gambar 2.12. Cover penutup harddisk

    25

  • Gambar 2.13. Platter, head, dan spindle hub motor

    Gambar 2.14. Platter motor coil

    26

  • Gambar 2.15. Komponen harddisk yang telah diurai

    Spindel harddisk menggunakan tekanan udara di dalam harddisk

    untuk mendukung bagian head agar bisa mengapung ketika platter

    harddisk sedang bergerak. Lingkungan luar terhubung ke harddisk

    melalui lubang kecil yang terletak di wadah harddisk tersebut.

    Lubang tersebut sangat kecil dengan diameter hanya mm.

    Gambar 2.16.

    Oleh karena menggunakan tekanan udara, harddisk biasa tidak bisa

    dioperasikan di ketinggian yang ekstrim (di atas 3000 meter), untuk

    keperluan tertentu ada harddisk khusus untuk keperluan

    pengoperasian di ketinggian.

    2.3.7. Memilih Harddisk

    27

  • Sebelum memakai harddisk terlebih dahulu sebaiknya memilih jenis

    harddisk yang akan digunakan. Beberapa cara memilih dalam

    memilih harddisk diantaranya:

    1. Kegunaan

    Yang pertama dilakukan dalam memilih harddisk yaitu dengan

    melihat pemakaian harddisk tersebut untuk apa, sehingga dapat

    ditentukan harddisk cocok.

    2. Interface

    Berikutnya yang diperhatikan adalah interface yang digunakan,

    dengan memperhatikan motherboard pendukung yang akan

    dipakai. Interface yang sering dipakai pada komputer jenis PC

    adalah IDE.

    3. Kapasitas

    Sebaiknya dalam menentukan kapasitas, terlebih dahulu

    diperhatikan kegunaan harddisk tersebut. Jika digunakan untuk

    menyimpan data yang banyak, gunakan harddisk yang memiliki

    kapasitas yang besar juga. Dipasaran kini dijual harddisk dengan

    kapasitas yang mencapai 1000 GB.

    4. Kinerja harddisk

    Dengan mengetahui kinerja harddisk akan mempermudah

    memilih jenis harddisk yang akan dipakai, berdasarkan

    kecepatan serta merk. Kecepatan harddisk dinyatakan dalam

    satuan Rpm ( Rotation per minute), saat ini telah mencapai 7200

    28

  • Rpm untuk tipe IDE sedangkan tipe SCSI telah mencapai 15000

    Rpm. Beberapa merk harddisk yang banyak digunakan, antara

    lain Western Digital (WDC), Quantum, Seagate, Maxtor,

    Samsung, IBM, Toshiba, dan Hitachi.

    2.4.Troubleshooting

    Kata Troubleshooting berasal dari kata Trouble dan Shooting. Trouble

    artinya rusak atau kerusakan, sedangkan Shooting artinya membidik atau

    menembak. Jadi Troubleshooting adalah melihat sejauh mana kerusakan

    yang terjadi pada obyek atau media tertentu. Karena dalam penelitian yang

    akan dibahas adalah Troubleshooting harddisk, maka Troubleshooting

    Harddisk dapat diartikan sebagai membidik suatu sebab dari permasalahan

    yang muncul pada Harddisk. dilakukan penelitian sejauh mana kerusakan

    yang terjadi pada harddisk. Troubleshooting pada suatu komputer akan

    mengakibatkan sistem komputer menjadi labil, permasalahan tersebut tentu

    ada faktor penyebabnya.

    Sistem kerja komputer akan semakin menurun apabila terus menerus terjadi

    masalah yang tidak diketahui faktor penyebabnya. Hal tersebut kerap

    muncul pada komputer yang tidak mendapat perawatan atau pemakaian

    yang tidak sesuai prosedur. Sebuah haddisk diperkirakan memiliki usia

    kerja sekitar 25000 sampai 200000 jam pemakaian. Beberapa faktor yang

    dapat memperpendek usia sebuah Harddisk, diantaranya adalah :

    1. Panas yang berlebih

    29

  • Faktor suhu yang tinggi sangat berpengaruh pada Harddisk, oleh sebab

    itu faktor pendinginan pada chasing terutama penggunaan kipas

    pendingin dan tata letak Harddisk perlu dipertimbangkan. Konstruksi

    chasing juga perlu diperhatikan agar sirkulasi

    2. Guncangan

    Yang dimaksud dengan kerusakan ini adalah kerusakan yang

    disebabkan oleh terjadinya guncangan keras misalkan cpu jatuh atau

    tepukul benda yang keras, sehingga akan menyebabkan berguncangnya

    kedudukan hardisk dan menyebabkan kerusakan hardisk secara fisik

    ataupun dapat menyebabkan data menjadi kacau. hal ini terjadi karena

    pada saat bekerja head hardisk mengambang beberapa mikrometer

    diatas permukaan piringan. Suatu goncangan atau benturan akan

    menyebabkan head menyentuh atau menggores bagian-bagian magnetik

    disk. Dengan kecepatan putar yang penuh, goresan ini akan merusak

    jalur jika hal ini terjadi pada daerah rawan seperti F A T atau direktori

    akibatnya akan fatal sekali, dapat dipastikan bahwa data yang ada akan

    rusak.

    3. Kerusakan Komponen

    Faktor ini amatlah tergantung pada mutu dad hardware perangkat keras

    komputer yang kita gunakan. Pada kornputer yang mutu hardwarenya

    kurang bagus, kerusakan komponen dapat terjadi karena pemakaian

    yang terus menerus, sehingga menyebabkan panas yang berlebih

    4. Parkir

    30

  • Sebagai pengguna komputer, kita dapat memegang andil dalam

    rusaknya hardisk hal ini terjadi apabila kita memakainya secara

    serampangan. Contoh yang paling mudah adalah, pada saat memakai

    harddisk kita tidak melakukan prosedur parkir sebelum mematikan

    komputer. Jika ini tidak dilakukan maka pada saat komputer dimatikan

    posisi head dapat berada di sembarang posisi, jika posisi tersebut berada

    pada dimana data disimpan dan head menyentuh permukaan disk maka

    data akan rusak karena rusaknya permukaan disk tersebut yang lebih

    berbahaya jika kita tidak melakukan parkir dan kebetulan posisi head

    berada pada bagian rawan disk.

    Perawatan untuk mencegah kerusakan sangat diperlukan, agar kinerja dari

    komputer stabil. Perawatan yang perlu dilakukan antara lain:

    a. Biasakanlah untuk selalu melakukan defragmentasi sector pada

    Harddisk untuk mengurutkan letak data yang tersimpan didalamnya

    gunakan peranti yang mendukung, misalnya Disk Defragmenter pada

    sistem operasi Windows. Piranti ini bisa diakses melalui menu start >

    All Programs > Sistem Tools > Disk Defragmenter.

    b. Periksa kondisi fisik harddisk menggunakan fasilitas Scan disk. Klik

    kanan pada Harddisk lalu pilih properties dan buka tab tools setelah itu

    klik Check Now.

    c. Sisakan ruang kosong pada harddisk minimal 10 % dari total

    kapasitasnya untuk menyediakan ruang napas bagi Harddisk Dengan

    demikian, Harddisk bisa bekerja dengan baik. Bersihkan semua file yang

    31

  • bersifat sementara misal pada: C:\Windows\Temp\. Masuklah ke folder

    c:\windows\documents and settings, lalu klik menu tool > Folder option

    pada browser. Berilah tanda cek pada Show hidden folders. Lanjutkan

    akses ke folder documents and Settings\nama

    user\local\setting\temporary internet files dan temp. Hapuslah isi kedua

    folder tersebut. Ingat jangan sampai anda salah menghapus data.

    d. Usahakan agar voltase listrik dirumah konstan untuk komputer dan

    tersedia cadangan daya yang cukup untuk keperluan shutdown

    menggunakan prosedur semestinya jika sewaktu2 aliran listrik terputus.

    Untuk itu, kalau bisa gunakan pengaman atau UPS.

    e. Panas yang berlebihan akibat putaran piringan Harddisk merupakan

    salah satu musuh utama harddisk. Oleha karena itu, manfaatkan fasilitas

    hibernasi dan sleep. Pada sistem operasi Windows, fasilitas tersebut

    dapat diakses melalui Control panel > Display > Klik tombol power dan

    atur konfigurasi hibernasi dan sleep. Kedua mode ini akan

    memperlambat putaran piringan Harddisk, mengurangi kerja head, dan

    mengurangi pasokan daya listrik ke Harddisk saat komputer tidak

    digunakan.

    f. Atur aliran udara (ventilasi) dalam rangka komputer. Ringkaslah dan

    posisikan kabel supaya tidak menghalangi ventilasi udara. Jika perlu,

    bersihkan kipas tambahan yang mengarah pada Harddisk untuk

    mendinginkannya. Jika mnrggunakan lebih dari 1 harddisk, jangan

    menyusunnya terlalu dekat dalam satu tumpukan. Panas dari punggung

    32

  • satu ke Harddisk yang lain akan memancar ke permukaan Harddisk yg

    lainnya.

    g. Membuat beberapa partisi untuk Harddisk memisahkan tempat

    penyimpanan sistem operasi dan data kerja. Jadi jika sewaktu2 harus

    menginstall ulang sistem operasi tidak perlu kuatir akan keselamatan

    data kerja anda.

    2.5.Perangkat Troubleshooting

    Perangkat Troubleshooting yang sering dipakai dalam memperbaiki

    komputer, kecuali untuk kerusakan yang berat, antara lain:

    a. Obeng

    Obeng merupakan perangkat utama dalam menangani suatu

    permasalahan pada sebuah komputer, terutama obeng plus (+) karena

    semua baut yang dipasang pada CPU memakai kepala berbentuk plus

    (+). Untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan sebaiknya gunakan

    obeng plus (+) dengan ujung kepala magnet, agar lebih mudah

    mengencangkan baut.

    b. Tang

    Perangkat ini digunakan untuk membantu jika ada masalah dalam

    pemasangan komponen pada komputer. juga dipakai dalam membuka

    badan casing yang susah dibuka dengan obeng.

    c. Kuas Pembersih

    33

  • Salah satu penyebab kerusakan pada komputer, karena adanya debu dan

    kotoran yang menempel pada komponen komputer. Oleh karena itu

    diperlukan alat ini untuk membersihkan kotoran yang menempel.

    d. Amplas

    Alat ini jarang sekali dipakai dalam menangani masalah komputer, tetapi

    terkadang dipakai untuk menghilangkan karat. Diantaranya pada badan

    casing maupun pada headsink.

    e. Alkohol

    Cairan ini dapat juga dipergunakan untuk membersihkan lempeng emas

    yang karatan pada memory.

    f. AVO Meter

    Alat ini dipakai untuk mengecek arus tegangan yang masuk dari sumber

    tegangan melalui power supply.

    34

  • 35

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Jenis Penelitian

    Survei karena dilakukan dengan mendeteksi kerusakan komputer pada

    obyek utamanya harddisk, yaitu dengan memperhatikan fenomena yang

    terjadi serta mencari solusi untuk menangani kerusakan tersebut. Dengan

    dilakukannya penelitian ini diharapkan permasalahan yang terjadi pada

    komputer terutama harddisk dapat diketahui dan menemukan solusi terbaik

    yang sesuai dengan kerusakan yang dihadapi.

    3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

    3.2.1. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian ini dilakukan di Ivana Komputer Pringsewu,

    dengan alamat Jl. Jendral Ahmad Yani No.2282 B, Kecamatan

    Pringsewu, Kabupaten Tanggamus- Lampung, Telp. (0729) 21168,

    Kode Pos 35373.

    3.2.2. Waktu Penelitian

    Waktu diadakannya penelitian adalah lamanya 2 bulan, dimulai sejak

    tanggal 02 Februari sampai dengan 02 April 2009.

    36

  • 3.3. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis mempergunakan beberapa metode

    atau teknik pengumpul data, yaitu sebagai berikut:

    1. Metode Observasi

    Metode ini merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan dengan

    meneliti atau mendeteksi secara langsung terhadap obyek, serta

    menganalisis kerusakan-kerusakannya

    2. Study Pustaka

    Teknik ini merupakan suatu teknik pengumpul data dengan mempelajari

    buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dilaksanakan

    dalam penelitian.

    37

  • 3.4. Rancangan Penelitian

    3.4.1. Flow Chart Perancangan Penelitian

    38

    PERMASALAHAN

    SURVEI OBSERVASI

    STUDY PUSTAKA

    PENGUMPUL DATAPengamatan langsungPustaka

    PERANGKATTROUBLESHOOTIN

    G

    ANALISISTROUBLESHOOTIN

    G

    PENDETEKSIAN KERUSAKANPERBAIKAN KERUSAKAN

    KESIMPULAN

    PRINSIP-PRINSIPTROUBLESHOOTING

    STOP

    STOP

    YES

    YES

    TIDAK

    TIDAK

  • 3.4.2. Prinsip-prinsip Penelitian pada Troubleshooting Harddisk

    Prinsip-prinsip atau langkah yang dilakukan dalam mendeteksi

    kerusakan pada harddisk adalah sebagai berikut:

    1.Prinsip kerja Harddisk mempengaruhi kinerja PC

    Kineja dari PC tidak lepas dari peranan sebuah Harddisk karena

    Harddisk sebagai media atau tempat penyimpanan program dan

    data-data. Harddisk akan mempengaruhi kinerja PC jika di

    dalamnya mengalami masalah.

    2.Harddisk satu-satuan komponen dari PC

    Jika sebuah Harddisk mengalami masalah atau kerusakan, hal

    tersebut akan berdampak juga pada komponen yang ada di dalam

    CPU. Dan juga mempengaruhi sistem kerja dari komputer.

    39

  • BAB IV

    PENGUMPUL DATA DAN ANALISIS DATA

    4.1.Pengumpulan Data

    Data yang diambil dari hasil penelitian terhadap Troubleshooting Harddisk

    dengan meneliti dan memperhatikan tampilan informasi pada monitor atau

    tampilan POST (Power On Self Test) yang menginformasikan bahwa

    Harddisk dalam keadaan baik atau sedang mengalami trouble atau masalah.

    Data yang diambil dari penelitian terhadap Troubleshooting Harddisk, hal-

    hal yang sering terjadi pada harddisk yang bermasalah yaitu :

    1. Harddisk macet saat loading windows.

    Pada saat loading windows, tiba-tiba muncul pesan sebagai berikut :

    verifying dmi pool data, selanjutnya booting gagal dan komputer

    langsung hang. tampilan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal

    sebagai berikut :

    a. Boot files corrupt atau ada yang terhapus.

    Jika itu yang terjadi lakukan beberapa langkah :

    Lakukan booting dari floopy dan masukkan bootable disk.

    Gunakan disket dengan versi sistem operasi yang sama dengan

    yang terpasang di komputer.

    Setelah proses booting lewat disket berhasil, pada drive A:\>

    ketikan "sys c:" dan tekan enter. Jika perintah dieksekusi dengan

    40

  • benar oleh sistem maka akan menampilkan pesan "File sistem

    transferred".

    Setelah itu pindahkan disket dan boot ulang.

    Jika dengan cata diatas tetap belum bisa booting, lakukan

    kembali boot dari floopy dan masukkan boot disk.

    Pada prompt A:\> ketika "fdisk/mbr" dan tekan enter. Perintah

    tersebut digunakan untuk mempartisi kembali master boot record

    Harddisk. setelah itu pindahkan disket dan boot ulang.

    Sebagai catatan, perintah-perintah diatas hanya berlaku untuk

    penggunaan sistem operasi yang berbasis Microsoft windows

    b. Settingan drive Harddisk salah.

    Komputer berhenti pada saat proses load windows dan muncul

    pesan "verifying dmi pool data... hal ini mungkin juga

    disebabkan oleh settingan Harddisk dengan CMOS yang tidak

    tepat. cobalah untuk masuk ke Setup (BIOS) dan pastikan apakah

    Harddisk sudah di set dengan benar. jika perlu lakukan kembali

    proses Auto Detect.

    c. Device boot tidak di set dengan benar.

    Pastikan cd atau disket tidak ada dalam cpu yang mungkin

    menyebabkan komputer anda booting dari cd atau disket. sudah

    tidak ada cd atau disket dalam cpu dan masih tetap hang coba

    dengan mengeset floopy di boot first boot device, Harddisk

    second boot device, cdroom third boot device.

    41

  • d. Settingan BIOS tidak normal.

    Jika itu yang terjadi, cobalah untuk melakukan setting ulang

    BIOS sesuai default dari perusahaan.

    e. Koneksi dengan Harddisk terputus atau hilang.

    Jika ada hardware dari komputer anda yang dilepas atau baru

    dipasang terkadang hardware tersebut menjadi tidak terdeteksi.

    Pastikan kabel dari dan ke cd rom atau Harddisk terpasang

    dengan benar.

    f. Harddisk mengalami kerusakan atau hardware yang lain mengalami

    kerusakan.

    2. Komputer tidak mau booting

    Setelah memasang harddisk yang baru, komputer tidak mau booting dan

    tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor. Matikan

    komputer, buka casing komputer dan lepaskan harddisk dari casing,

    dengan terlebih dahulu melepaskan skrup yang terpasang pada harddisk.

    Pastikan jumper yang terpasang pada harddisk, posisinya sudah benar.

    Pasang kembali harddisk dan tutup/pasang kembali tutup pada casing

    komputer. Masukkan disket bootable pada drive A dan hidupkan

    komputer. Jalankan program Disk Manager dengan cara masukkan disket

    Disc-Wizard ke drive A dan ketik A:XDM. Kemudian tekan tombol

    ENTER. Ikuti instruksi yang ada di Disk Manager untuk menginstall dan

    memformat harddisk. Setelah program Disk Manager selesai dijalankan,

    booting kembali komputer.

    42

  • 3. Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan

    kesalahan: Drive not Ready.

    Cek koneksi semua kabel. Pastikan pin 1 pada drive dihubungkan ke pin

    1 pada hard-disk controller. Pastikan daya power suppy cukup dengan

    kebutuhan. Booting kembali komputer.

    4. Pada FDISK muncul pesan kesalahan, No Fixed Disk Present.

    Pastikan daya power supply cukup dan sesuai dengan kebutuhan Cek isi

    dari drive pada waktu melakukan setup pertama kali. Serta Cek apakah

    terjadi konflik pada alamat atau port I/O.

    4.2.Analisis Data Troubleshooting Harddisk

    Dari hasil penelitian Troubleshooting pada Harddisk jenis PATA dan SATA

    maka didapat data berupa informasi kerusakan dengan memperhatikan

    tampilan pada POST (Power On Self Test) pada produsen Seagate.

    Kerusakan yang terjadi pada Harddisk karena adanya kesalahan dalam

    penggunaan Harddisk.

    1. Pada DOS muncul pesan kesalahan Disk Boot Failure, Non-

    Sistem Disk atau No ROM Basic - SISTEM HALTED.

    Install kembali file sistem DOS menggunakan utility DOS SYS. Cek

    semua kabel yang terpasang pada motherboard. Gunakan FDISK untuk

    melihat apakah partisi primer (biasanya diatur untuk harddisk dan

    digunakan untuk booting pertama kali) sudah aktif atau belum. Cek

    43

  • apakah harddisk terkena virus atau tidak, dengan menggunakan anti

    virus.

    2. Pada sistem muncul pesan kesalahan: HDD Controller failure.

    Amati dan perhatikan jumper pada harddisk sudah benar atau belum.

    Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.

    3. Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan

    kesalahan: Drive not Ready.

    Cek koneksi semua kabel. Pastikan pin 1 pada drive dihubungkan ke pin

    1 pada hard-disk controller. Pastikan daya power suppy cukup dengan

    kebutuhan. Booting kembali komputer.

    4. Harddisk macet saat loading windows.

    Pada saat loading windows, tiba-tiba muncul pesan sebagai berikut :

    verifying dmi pool data... selanjutnya booting gagal dan komputer

    langsung hang. tampilan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal

    sebagai berikut :

    a. Boot files corrupt atau ada yang terhapus.

    Jika itu yang terjadi lakukan beberapa langkah :

    Lakukan booting dari floopy dan masukkan bootable disk.

    Gunakan disket dengan versi sistem operasi yang sama dengan

    yang terpasang di komputer.

    Setelah proses booting lewat disket berhasil, pada drive A:\>

    ketikan "sys c:" dan tekan enter. Jika perintah dieksekusi dengan

    44

  • benar oleh sistem maka akan menampilkan pesan "File sistem

    transferred".

    Setelah itu pindahkan disket dan boot ulang.

    Jika dengan cata diatas tetap belum bisa booting, lakukan kembali

    boot dari floopy dan masukkan boot disk.

    Pada prompt A:\> ketika "fdisk/mbr" dan tekan enter. Perintah

    tersebut digunakan untuk mempartisi kembali master boot record

    Harddisk. setelah itu pindahkan disket dan boot ulang.

    Sebagai catatan, perintah-perintah diatas hanya berlaku untuk

    penggunaan sistem operasi yang berbasis Microsoft windows

    b. Settingan drive Harddisk salah.

    Komputer berhenti pada saat proses load windows dan muncul

    pesan "verifying dmi pool data... hal ini mungkin juga

    disebabkan oleh settingan Harddisk dengan CMOS yang tidak

    tepat. cobalah untuk masuk ke Setup (BIOS) dan pastikan

    apakah Harddisk sudah di set dengan benar. jika perlu lakukan

    kembali proses Auto Detect.

    c. Device boot tidak di set dengan benar.

    Pastikan cd atau disket tidak ada dalam cpu yang mungkin

    menyebabkan komputer anda booting dari cd atau disket. sudah

    tidak ada cd atau disket dalam cpu dan masih tetap hang coba

    dengan mengeset floopy di boot first boot device, Harddisk

    second boot device, cdroom third boot device.

    45

  • d. Settingan BIOS tidak normal.

    Jika itu yang terjadi, cobalah untuk melakukan setting ulang

    BIOS sesuai default dari perusahaan.

    e. Koneksi dengan Harddisk terputus atau hilang.

    Jika ada hardware dari komputer anda yang dilepas atau baru

    dipasang terkadang hardware tersebut menjadi tidak terdeteksi.

    Pastikan kabel dari dan ke cd rom atau Harddisk terpasang

    dengan benar.

    f. Harddisk mengalami kerusakan atau hardware yang lain mengalami

    kerusakan.

    46

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1.Kesimpulan

    Dari hasil penelitian pada Troubleshooting Harddisk maka dapat ditarik

    kesimpulan yaitu:

    Kerusakan dan permasalahan yang terjadi pada Harddisk diakibatkan

    sering terjadi kesalahan dalam pemakaian, seperti membiarkan panas

    Harddisk yang belebih, mematikan komputer tidak sesuai dengan

    prosedur, kesalahan setting jumper dan koneksi kabel yang terganggu

    karena rusak atau putus. Hal- hal tersebut akan sangat berpengaruh

    pada kinerja Harddisk, yang merupakan salah komponen dalam CPU

    yang mempunyai fungsi yang vital. Dan tentu saja akan berpengaruh

    pada kinerja komputer yang semakin menurun, karena semua

    program maupun data-data dari komputer disimpan didalam

    Harddisk. Untuk Harddisk memerlukan perawatan dalam

    penggunaannya agar tidak cepat mengalami masalah.

    47

  • 5.2.Saran

    Setelah penulis mengadakan penelitian dan analisis dari Troubleshooting

    Harddisk, maka penulis memberikan saran, antara lain:

    1. Semua perangkat komponen PC (Personal Komputer) terutama Harddisk

    perlu dilakukannyya perawatan yang sesuai, agar kinerja Harddisk dapat

    tetap terjaga.

    2. Diharapkan para produsen Harddisk agar lebih meningkatkan lagi

    ketahanan fisik dari produknya, agar tidak cepat mengalami kerusakan.

    3. Perlu dilakukannya defragmentasi pada setiap pemakaian untuk

    merapatkan kembali ruang kosong Harddisk yang telah dipakai.

    48

    Gambar 2.7. Bagian-bagian Harddisk