Laporan jaga : kasus Penganiayaan (17 Mei 2015)
Residen jaga:dr. Erni Handayani Situmorang, MH(Kes)dr. Wian Pisia Anggrelianadr. Raja Al Fath Widya Iswara
Departemen forensik dan medikolegal, fakultas kedokteran RSUP dr. Kariadi Semarang.
Laporan jaga :Kasus Penganiayaan (17 Mei 2015)Identitas Masuk di instalasi gawat darurat hari Selasa 12 Mei 2015, pukul 12.32 WIBNama : Tn. XJenis kelamin : Laki-lakiUmur : 50 tahunWarna kulit : sawo matangAlamat : Purwosari 48 RT 06 RW 10 Semarang timurKronologis PeristiwaPada tanggal 17 Mei 2015 pukul 11.30 WIB korban mengaku dipukul oleh petugas kelenteng menggunakan tangan kosong pada bagian leher kiri.Hasil pemeriksaan Kesadaran : sadar penuhTekanan darah : 130/80 mmHgDenyut nadi: 84 x/menitPernapasan: 20x/ menitSuhu badan : 36,6o cHasil pemeriksaan bagian Leher kiriTerdapat sebuah luka memar pada leher samping kiriHasil pemeriksaan luka memar
Terdapat sebuah luka memar pada leher samping kiri, dengan batas teratas 4 cm di bawah lubang telinga kiri & 5,5 cm di kiri garis tengah tubuh, batas terbawah 9 cm di bawah lubang telinga kiri & 6 cm di kiri garis tengah tubuh, batas terkiri 9,5 cm di kiri garis tengah tubuh dan 10 cm di bawah lubang telinga kiri, batas terkanan 5 cm di kiri garis tengah tubuh dan 8 cm dibawah lubang telinga kiri.bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang lima sentimeter, lebar tiga sentimeter, batas tidak tegas,warna kemerahan, nyeri tekan
Kesimpulan Berdasarkan temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas korban tersebut maka saya simpulkan bahwa korban adalah seorang laki laki, umur enam puluh sembilan tahun, warna kulit kuning langsat, kesan gizi cukup. Dari pemeriksaan didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar pada leher samping kiri dan tidak didapatkan luka akibat kekerasan tajam. Hal ini tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
PembahasanTrauma TumpulTrauma oleh benda keras dan tumpul yang mengakibatkan berbagai jenis luka
Memar (kontusio) Lecet (abrasi) Luka terbuka/robek (laserasi)
Memar Salah satu bentuk luka yang ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa disertai diskontinuitas permukaan kulit. Kerusakan ini disebabkan oleh pecahnya kapiler sehingga darah keluar dan meresap ke jaringan di sekitarnya
Derajat LukaLuka berat adalah luka yang sebagaimana diuraikan dalam pasal 90 KUHP terdiri dari :Luka yang tidak diharap akan sembuh dengan sempurna.Luka yang dapat medatangkan bahaya maut.Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya.Kehilngan salah satu panca indera.Cacat besarLumpuhGangguan daya pikir lebih dari empat minggu lamanya.Keguguran atau kematian janin seseorang parempuan.
Pasal 352 (1) KUHP (Luka Ringan)Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam sebagai penganiayaan ringan dengan pidana penjara paling lama 3 bulan atau pidana denda paling banyak Rp 4.500,-. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya.Percobaan untuk melakukan perbuatan ini tidak dipidana.
Pasal 351 (1) KUHP (Luka Sedang)Luka yang dapat menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan mata pencahariaan untuk sementara waktu(bila memungkinkan dinyatakan dalam hari/ bulan)
Pasal 90 KUHP (Kriteria Luka Berat)Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya mautLuka yang mendatangkan bahaya mautTidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarianKehilangan salah satu panca inderaMendapat cacat beratMenderita sakit lumpuhTerganggu daya pikir selama empat minggu lebihGugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan
Sekian dan terimakasih
