PROFIL B2P2TOOT “JAMU Brand & Sukma INDONESIA”
PROFIL B2P2TOOT
“JAMU
Brand & Sukma INDONESIA”
Permenkes 491/2006: TUSI B2P2TOOT
1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi litbang di bidang
tanaman obat dan obat tradisional
2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi,
adaptasi dan koleksi plasma nutfah TO
3. Pengembangan iptek konservasi dan pelestarian plasma
nutfah
4. Pengembangan iptek standarisasi tanaman obat dan
bahan baku OT
5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan
kemitraan
6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi TOOT
7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan,
budidaya, pasca panen, analisis koleksi spesimen TO dan
uji keamanan dan kemanfaatan OT
8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
MILESTONES
• 1945: awal mula dari proses revolusi Rintisan Kebun Koleksi TO di Tawangmangu, sebuah wilayah di lembah Gunung Lawu, Keresidenan Surakarta, Jawa Tengah, melalui pengkoleksian TO dengan karakteristik untuk ketinggian 1000 dpl ~ 1700 dpl
MILESTONES
• 1963: Berkinerja sebagai Kebun TO dalam pengelolaan pemerintah sebagai bagian dari upaya pengembangan budaya pengobatan dalam pelayanan kefarmasian
MILESTONES
• 1978: Berkinerja sebagai BPTO, bagian dari Badan Litbangkes, untuk berkontribusi dalam riset2 pemanfaatan TO dalam pelayanan kesehatan
• 1990: berpartisipasi pada ekspedisi Linneus II di Taman Nasional Dumoga Bone untuk mengekplorasi TO pada wilayah Wallacea. Pada masa selanjutnya tahun
MILESTONES
• 1998: ikut dalam Tim Ekspedisi Biota Medika di Taman Nasional Bukit 30 dan Cagar Biosfer Bukit 13, Provinsi Riau dan Jambi, kerjasama Depkes dengan IPB, UI, dan LIPI, yang menginformasikan bahwa telah diketahui 45 ramuan dengan 195 spesies tumbuhan obat telah digunakan oleh masyarakat suku Melayu Tradisional, 58 ramuan dengan 115 spesies digunakan masyarakat suku Talang Mamak dan 72 jenis ramuan dengan 116 spesies oleh masyarakat suku Anak Dalam
MILESTONES
• 2006: Berkinerja sebagai B2P2TOOT. Sejak periode ini, rintisan dan inisiasi berupa terobosan untuk menampilkan suatu institusi Iptek yang mengelola TOJA semakin gencar dibangun. Mulai dari pengembangan modal, aset dan jejaring kerja
MILESTONES
• 2010: Berkinerja lebih dalam pembangunan budaya pemanfaatan TOJA dan Penyembuhan dan Pemeliharaan Kesehatan Nusantara melalui Program Saintifikasi JAMU, dari hulu ke hilir
MILESTONES
• 2012: mengoordinasikan Riset Nasional Tanaman Obat dan JAMU (RISTOJA), yang bekerjasama dengan 25 PTN di 26 provinsi untuk membangun database TOJA Indonesia, dan berkesinambungan s.d. tahun 2017 (3 jilid RISTOJA dan 3 Analisis Lanjut RISTOJA)
Kepala
Bidang Pelayanan Penelitian
Seksi Sarana Penelitian
Seksi Teknis Penelitian
Bidang Program, KS & Info
Seksi Program & Evaluasi
Seksi KS & Informasi
Bagian TU
Subbag Umum Subbag Keuangan
PPI Lab Jabfung Divisi
PANITIA PEMBINA ILMIAH
Tanaman Obat
pertanian, biologi, lingkungan
Obat Tradisional
kedokteran, farmasi, sains,
kedokteran hewan, kesmas
Kelompok Kepakaran
HULU - HILIR
LABORATORIUM
Sistematika Tumbuhan
Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman
Galenika
Mikrobiologi
Fitokimia Kultur
Jaringan
Bioteknologi
Farmakologi &
Toksikologi
Formulasi
DIVISI
(Strategic Competency
Unit)
Pembenihan &
Pembibitan Kebun
Produksi
Kebun Koleksi
TO
Paskapanen
Pelatihan iptek
Wisata Kesehatan
JAMU
Rumah Riset JAMU
Perpustakaan
Museum JAMU Hortus
Medicus
Elaborasi Permenkes 491/2006: TUSI B2P2TOOT
1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi LITBANG:
a) Pelaksana:
• Aspek litbang: Semua Peneliti dan Teknisi Litkayasa
• Aspek manajerial: Semua Pejabat struktural dan staf
b) Unit Pengelola: Bidang Yanlit, Bagian TU, Bidang PKSI,
PPI, RRJ, Lab, Divisi Kebun/Paskapanen,
c) Area: etnofarmakologi, konservasi, kultivasi,
paskapanen, praklinik, klinik, formulasi, pemberdayaan
masyarakat, diseminasi dan utilisasi
d) Output (hasil yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain):
• Litbang: data, informasi, baku mutu/pedoman, formula, sediaan,
artikel ilmiah, dan jurnal
• Manajerial: Rencana Aksi, RKT, LAK, LAPTAH, Agenda Riset,
Roadmap Lab, Rencana Pengembangan SDM
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi,
identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah
TO:
a) Pelaksana: Peneliti dan Teknisi Litkayasa bidang
kepakaran TO
b) Unit Pengelola: Bidang Yanlit, PPI, Lab, dan Divisi
Kebun
c) Area: etnofarmakologi, konservasi dan kultivasi
d) Output: basisdata plasma nutfah TO Indonesia dan
artikel ilmiah
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
3. Pengembangan iptek konservasi dan
pelestarian plasma nutfah:
a) Pelaksana: Peneliti dan Teknisi Litkayasa bidang
kepakaran TO
b) Unit Pengelola: Bidang Yanlit, PPI, Lab, dan Divisi
Kebun
c) Area: pengembangan (tindak lanjut hasil riset),
diseminasi dan utilisasi
d) Output: TO langka yang dilindungi
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
4. Pengembangan iptek standarisasi TO dan
bahan baku OT:
a) Pelaksana: Peneliti dan Teknisi Litkayasa bidang
kepakaran TO
b) Unit Pengelola: Bidang Yanlit, PPI, Lab, dan Divisi
Kebun
c) Area: pengembangan (tindak lanjut hasil riset),
diseminasi dan utilisasi
d) Output: standar budidaya, simplisia dan TO
1. Penentuan lokasi
tanam (ketinggian
dan jenis tanah)
2. Cara budidaya
(jarak tanam, kultur
teknis naungan, pupuk,
pengairan)
3. Tata cara panen
4. Metode pembenihan
dan pembibitan
(termasuk kultur
jaringan)
5. Pengendalian hama
penyakit
1. cara pencucian
2. sortasi, pengubahan
bentuk
3. pengeringan
4. kontrol kualitas
5. penyimpanan
6. Inovasi teknologi dan
pengembangan
produk
7. inovasi teknologi
pengeringan,
pencucian,
penyimpanan
1. Pemuliaan tanaman
2. uji keseragaman dan
kestabilan
3. Uji multilokasi
4. genomic mapping
5. karakterisasi dan
identifikasi fisiko -kimia
plasma nutfah
6. pengelolaan spesimen
7. teknologi konservasi
dan pelestarian
(termasuk kultur
jaringan)
BUDIDAYA SIMPLISIA TANAMAN
STANDARISASI TO
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama
dan kemitraan:
a) Pelaksana:
• Aspek litbang: semua Peneliti
• Aspek manajerial: semua pejabat struktural
b) Unit Pengelola: Bidang PKSI
c) Area: lintas program dan sektor, health and beyond
health
d) Output: MoU dan PKS, forum2 ilmiah, publikasi, data,
informasi
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi
TOOT:
a) Pelaksana:
• Aspek litbang: semua Peneliti
• Aspek manajerial: semua pejabat struktural
b) Unit Pengelola: Bidang Yanlit, Bidang PKSI dan PPI
c) Area: pengembangan (tindak lanjut hasil riset),
invensi dan teknologi
d) Output: baku mutu TO dan baku mutu bahan OT,
manual iptek dan teknologi tepat guna, artikel ilmiah,
buku populer dan ilmiah
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang
pembibitan, budidaya, pasca panen, analisis
koleksi spesimen TO dan uji keamanan dan
kemanfaatan OT:
a) Pelaksana: Tim Pelatihan Iptek TOOT
b) Unit Pengelola: Bidang Yanlit dan PPI
c) Area: Saintifikasi JAMU (mulai dari budidaya,
paskapanen, praklinik, klinik, formulasi, s.d. Industri,
pemberdayaan masyarakat)
d) Output: Dokter SJ, Apoteker SJ, Jejaring SJ, Jejaring
Petani SJ, dan vademekum
.....lanjutan Elaborasi TUSI B2P2TOOT
8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga:
a) Pelaksana: seluruh pegawai
b) Unit Pengelola: Bagian TU, Bidang PKSI, Bidang
Yanlit
c) Area: perencanaan, kepegawaian, keuangan,
kekayaan negara, kesekretariatan, kerjasama,
informasi, monev, pelaporan
d) Output: SAI (SAK dan SIMAK BMN), Rencana
Stratejik, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan, LAK,
laporan2 kegiatan
KONDISI BMN B2P2TOOT
Aset Iptek: • 1 unit gedung Lab Terpadu utk fungsi TO, bioteknologi dan OT
• 15 peralatan utama iptek (1 unit Gas Chromatography, 1 unit TLC densitometer, 1 unit HPLC, 2 unit Vacuum Rotavapor, 3 unit Spektrofotometer, 2 unit Blotting apparatus, 1 unit Termocycler PCR, 1 unit mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU, 1 unit mesin penyerbuk, 1 unit pencuci bahan JAMU, dan 1 unit pengering bahan JAMU)
• 1 unit gedung Divisi Paskapanen
• 3 unit Rumah Kaca
• 17 Ha kebun produksi dan etalase
• 1 unit RRJ (klinik, griya JAMU, lab, gizi, rawat inap, rawat jalan, kebun organik, taman, halaman, stone reflexy)
• 1 unit Museum JAMU Hortus Medicus
• 1 unit Perpustakaan TOOT
• 1 unit Sinema Fitomedika
• 1 unit gedung Pelatihan Iptek TOOT
...lanjutan KONDISI BMN B2P2TOOT
Aset Perkantoran: • 4 Ha halaman perkantoran
• 1 unit gedung kantor sekretariat 3 lantai
• 1 unit gedung serbaguna berdaya tampung 400 orang
• 1 unit rumah dinas Kepala
• 1 unit bus operasional
• 1 unit mobil bak terbuka operasional
• 2 unit mobil boks operasional
• 3 unit mobil operasional
• 4 unit sepeda motor roda 2 operasional
• 3 unit sepeda motor roda 3 operasional
• 32 unit komputer desktop
• 23 komputer laptop
• 1 unit jaringan internet
• 1 unit CCTV dengan 8 kamera
FAKTA B2P2TOOT
BEYOND ROLE-FUNCTION:
Terjadi karena tuntutan kebutuhan program nasional
Mengacu Roadmap Nasional Pengembangan JAMU
dan Gerakan JAMU Brand Indonesia
Ruang lingkup tusi mulai hulu ke hilir
Lingkup hulu “domain” Kementan dan Kemenhut,
namun masih fokus ke tanaman pangan dan produksi
Kerjasama institusi sudah ABGC (akademisi, bisnis,
government dan community) dan multi/lintas
sektor/aspek
Inisiasi “clonning Tawangmangu” di setiap kab/kota,
sebagai akselerasi JAMU Brand Indonesia
...lanjutan FAKTA B2P2TOOT
KEKUATAN dan PELUANG:
Kapasitas-kompetensi B2P2TOOT mencakup litbang,
pelatihan iptek (dokter, apoteker, petani, masyarakat,
akademisi), pelayanan iptek (via divisi2), diseminasi dan
utilisasi
Menjadi RUJUKAN Klinik SJ (center of excellent) di
Indonesia dan ASEAN
Animo back to nature memiliki momentum global, a.l.
sudah menjadi 1 dari beberapa fokus/mainstream WHO,
APEC, dan ASEAN
Secara nasional dibutuhkan bukti paripurna (institusi,
produk, aktivitas, dll) untuk mencegah dan mereduksi
praktek2 OT yang tidak aman dan sehat
...lanjutan FAKTA B2P2TOOT
INTERNAL BARRIER:
Variabel tugas SEMPIT hanya “melaksanakan litbang”
Litbang hanya sebagian kecil dari aktivitas iptek dan
merupakan aktivitas langsung dari meriset dan
mengembangkan, belum termasuk perencanaan dan
monev
Variabel fungsi tumpang tindih, misal fungsi 1 terlalu
umum, bisa substansi ilmiah dan manajemen, juga
materi plasma nutfah ada di 2 fungsi, esensi cukup TO
dan OT, rincian bukan terkait aktivitas2 iptek
Fasilitas iptek sebagai BMN sangat banyak dan luas,
tidak diakomodasi dengan jumlah dan mutu pegawai
TINJAUAN Saintifikasi JAMU dari Perspektif UU
Kesehatan (36/2009)
Karakteristik Program Saintifikasi JAMU:
Tujuan: memberikan bukti mengenai keamanan, khasiat
dan mutu dari ramuan2 empiris dan ramuan2 tradisional
berbahan tanaman obat melalui penelitian berbasis
pelayanan
Persyaratan:
– Input: tanaman obat dan bahan JAMU sesuai
standar WHO
– Proses: tenaga kesehatan yang lulus Pelatihan SJ,
klinik sebagai institusi riset berbasis pelayanan
– Output: formula JAMU yang memenuhi standar
keamanan, khasiat dan mutu untuk konsumsi
manusia
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
Sasaran: Subyek riset dan pasien umum
– Subyek riset dengan metode studi klinik reverse
pharmacology
– Pasien umum dengan metode JAMU registry,
dimana data2 yang terkait tetap diolah
Ruang lingkup: mulai dari input – proses – output dan di
unit rawat jalan dan inap
– Input: tanaman obat, subyek dan pasien, metode
– Proses: Pelatihan SJ, Labdu, RRJ dan Jejaring SJ
– Output: Formula JAMU Saintifik (2013: formula
hipertensi moderat dan asam urat)
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
Tinjauan dari Perspektif UU Kesehatan terkait Teknologi
dan Produk Teknologi:
• Pasal 42:1-3
– Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan,
diteliti, diedarkan, dikembangkan, dan dimanfaatkan
bagi kesehatan masyarakat
– Teknologi kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup segala metode dan alat yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit,
mendeteksi adanya penyakit, meringankan
penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan,
memperkecil komplikasi, dan memulihkan kesehatan
setelah sakit
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
– Ketentuan mengenai teknologi dan produk teknologi
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan
– Implementasi: metode reverse pharmacology,
formula JAMU, Rumah Riset JAMU
• Pasal 43:1
– Pemerintah membentuk lembaga yang bertugas dan
berwenang melakukan penapisan, pengaturan,
pemanfaatan, serta pengawasan terhadap
penggunaan teknologi dan produk teknologi
– Implementasi: Permenkes 003/2010 dan
B2P2TOOT (RRJ dan Jejaring SJ)
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
• Pasal 44:1-4
– Dalam mengembangkan teknologi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 dapat dilakukan uji coba
teknologi atau produk teknologi terhadap manusia
atau hewan
– Uji coba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan jaminan tidak merugikan manusia
yang dijadikan uji coba
– Uji coba sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh orang yang berwenang dan dengan
persetujuan orang yang dijadikan uji coba
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
– Penelitian terhadap hewan harus dijamin untuk
melindungi kelestarian hewan tersebut serta
mencegah dampak buruk yang tidak langsung bagi
kesehatan manusia
– Implementasi: Studi/uji praklinik di Lab
Toksikofarmakologi dan Studi/uji klinik di RRJ dan
Jejaring Klinik SJ (Permenkes 003/2010)
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
Tinjauan dari Perspektif UU Kesehatan terkait Obat
Tradisional:
• Pasal 100:1-2
– Sumber obat tradisional yang sudah terbukti
berkhasiat dan aman digunakan dalam pencegahan,
pengobatan, perawatan, dan/atau pemeliharaan
kesehatan tetap dijaga kelestariannya
– Pemerintah menjamin pengembangan dan
pemeliharaan bahan baku obat tradisional
– mplementasi: Riset Nasional TOJA, Jejaring Ristoja,
Kebun Induk, Kebun Produksi dan Kebun Etalase,
Labdu, Museum JAMU Hortus Medicus
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
• Pasal 104:2
– Penggunaan obat dan obat tradisional harus
dilakukan secara rasional
– Implementasi: Program Saintifikasi JAMU, mulai
hulu ke hilir, dengan hasil berupa standar2 TO,
bahan JAMU, formula JAMU, sediaan JAMU. Semua
untuk menjamin dan menjaga keamanan, khasiat
dan mutu JAMU
• Pasal 105:2
– Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan
kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi
standar dan/atau persyaratan yang ditentukan
– Implementasi: idem nomor 5
...lanjutan TINJAUAN Saintifikasi JAMU
• Pasal 108:1
– Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
– Implementasi: semua dokter dan apoteker yang
mengelola Saintifikasi JAMU di Jejaring Klinik SJ
harus lulus Pelatihan Saintifikasi JAMU
CAPAIAN PRESTASI B2P2TOOT
Organisasi:
2007-now: Sekjen Kelompok Kerja Tumbuhan Obat
Indonesia
2010: Anugerah Citra Pelayanan Prima Tingkat Madya
bidang Pelayanan Litbang dan Litkayasa dari Menteri
PANRB
2009-now: Focal Point ASEAN Task Force on
Traditional Medicine
2010-now: Tipe A untuk Klinik Saintifikasi JAMU dari
Menkes
2010-now: Ketua Pokja Bahan Baku JAMU, Komnas
Saintifikasi JAMU
...lanjutan CAPAIAN PRESTASI B2P2TOOT
2010-now: Koordinator Program Saintifikasi JAMU (a.l.
pelatihan dokter/apoteker, RCT, jejaring, dll)
2011: Host, the 3rd ASEAN Conference on Traditional
Medicine
2011: Focal Point of HerbalNet Indonesia
(http://herbalnet.healthrepository.org/)
2012-now: Koordinator Riset Nasional Tanaman Obat
dan JAMU
2013-now: Koordinator Wilayah IV Riset Kesehatan
Nasional
2013: ISO 9001:1998 untuk Manajemen Mutu RRJ
...lanjutan CAPAIAN PRESTASI B2P2TOOT
Standarisasi TO:
2008: Stevia sebagai pemanis alami tanpa kalori
2012: Artemisia annua sebagai pengobatan malaria
(artemisin)
Koleksi TO dan Bahan JAMU:
2007-now: Kebun Etalase TO dengan 1.100 spesies
s.d. 2013: 75.000 herbarium kering
s.d. 2013: 300 herbarium basah
Konservasi/Perlindungan Spesies
s.d. 2013: a.l. masoyi, allyxia, purwoceng, tabat barito,
rauwolfia, adem ati, Litsia sinensis, Piper metisticum,
Alstonia scholaris (pule), kayu rapet, dll
...lanjutan CAPAIAN PRESTASI B2P2TOOT
Koleksi Tanaman Narkotika:
s.d. 2013: ganja, khat, kokain
Pengembangan TO Introduksi:
s.d. 2013: a.l. ginko biloba, taragon, oregano,
mellaleuca artenifolia, sylibum, mentha, valerian,
cammomile, digitalis, thymi, ekinase, dll
Formula:
2013: JAMU Saintifik untuk hipertensi level moderat
dan asam urat dengan metode infusa
Rumah Riset JAMU:
31 Januari 2013: RRJ sebagai unit integral Program
Saintifikasi JAMU
...lanjutan CAPAIAN PRESTASI B2P2TOOT
Kandidat Formula Saintifik:
1. Hiperkolesterolemia
(kolesterol tinggi)
8. Osteoartritis (radang sendi)
2. Afrodisiak (libido) 9. Obesitas (kegemukan)
3. Mialgia (pegal linu) 10. Hemoroid (wasir/ambein)
4. Laktagoga (pelancar air susu
ibu)
11. Hepatoprotektor (liver/hati)
5. Hiperglikemia (kadar gula
darah tinggi)
12. Immunomodulator (daya tahan
tubuh)
6. Hiperlipidemia (kadar lemak
darah tinggi)
13. Urolitiasis (batu kandung
kemih)
7. Gastritris (radang lambung)