Page 1
PAPER
10 ASPEK MANAJEMEN OPERASI STRATEGIS PADA PT PETROKIMIA
GRESIK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Produksi dan
Operasi dalam Perusahaan
Oleh :
Dinna Fitri Nur J. 135040100111060
Hana Utami 135040100111129
Fauzan Hamdani 135040101111143
Achmad Dicky Sulton N. 135040107111007
Kelas : B
Kelompok : 7
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
Page 2
BAB I. PENDAHULUAN
PROFIL PERUSAHAAN
PT Petrokimia Gresik merupakan Produsen Pupuk Terlengkap di Indonesia
yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti : Urea, ZA, SP-36, ZK, NPK
Phonska, NPK Kebomas, dan pupuk organik Petroganik. PT Petrokimia Gresik
juga memproduksi produk non pupuk, antara lain Asam Sulfat, Asam Fosfat,
Amoniak, Dry Ice, Aluminum Fluoride, Cement Retarder, dll.
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang
pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak
pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku
pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan
sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
VISI PERUSAHAAN
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi
dan produknya paling diminati konsumen.
Review :
Mengingat Petrokimia telah memiliki jam terbang cukup lama di Indonesia maka
produk dari perusahaan ini telah memiliki pasar yang stabil, dengan stabilnya pasar
maka adanya peningkatan daya saing prodak dapat meningkatkan pendapatan
usaha dengan adanya penambahan pangsa pasar.
MISI PERUSAHAAN
1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program
Page 3
swasembada pangan.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha perusahaan.
3. Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional
dan berperan aktif dalam community development.
Review :
Adanya program pemerintah guna mengusahakan swasembada pangan dapat
dinilai sebagai potensi yang menjanjikan guan meningkatkan usaha
pengembangan perusahan terlebih dalam kasus pengembangan pangsa pasar.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka eru ditunjang dengan kelancaran sistem
operasional yang ada dalam perusahaan.
BAB II. DESAIN (STRATEGI) OPERASI DEPARTEMEN OPERASI
MISI MANAJEMEN OPERASI SECARA UMUM
Misi :
Desain Strategi :
Review :
1. ASPEK RANCANGAN PRODUK
Misi Mengembangkan produk berdasarkan permintaan pasar yang
sesuai dengan anggaran biaya produksi.
Desain Strategi Pelaksanaan produksi pupuk berdasarkan kebutuhan di lapang
dnegan spesifikasi dan kegunaan pupuk yang jelas. Pada PT
Petrokimia pupuk terdiri dari urea, ZA, SP-36, phonska,
petroganik, NPK, ZK, dan DAP. Produk ini dikemas dalam
kemasan yang karung yang dapat menanggung bobotn pupuk.
Review Ketergantungan petani terhadap input eksternal yang tinggi
dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan
rancangan produk pupuk.
Page 4
Gambar
2. ASPEK MANAJEMEN KUALITAS
Misi Mejaga kualitas produk sesuai SNI.
Desain Strategi Kualitasnya dijaga dengan pengemasan dua tingkat bahan
(double packin) yaitu kemasan primer berupa kemasan plastic
dan kemasan sekunder berupa kemasan karung plastic/
polypropilene.
Review Dengan adanya pengakuan bahwa pupuk Petrokimia telah
berstandar SNI maka pasar akan lebih percaya untuk membeli
produk pupuk.
Gambar
3. ASPEK MANAJEMEN PROSES
Misi Mendukung dan mengembangkan proses produksi yang aman,
efektif, efisien dan sesuai standard.
Desain Strategi Proses pembuatan pupuk pada petrokimia adalah secara
continue yaitu suatu proses produksi yang dilakukan pada
tempat yang sama hingga akhir produksi. Proses continue
dilakukan untuk mempermudah dalam pembuatan pupuk.
Setelah proses berakhir, pupuk yang telah siap dapat langsung
dikemas. Cara ini tidak memerlukan banyak tenaga kerja.
Biasanya proses continue dilakukan untuk produk yang setiap
hari diproduksi, tidak hanya mengandalkan pesaanan.
Page 5
Review Manajemen proses produksi dengan mempergunakan sistem
produksi yang kontinu dapat memastikan produk senantiasa
akan beropesi sehingga produk dapat terus tersedia.
Gambar
4. ASPEK PEMILIHAN LOKASI
Misi Mendapatkan lokasi yang strategis baik guna menunjang
produksi maupun penjualan.
Desain Strategi (1) Menempati tanah yang tidak subur untuk pertanian sehingga
tidak mengurangi areal tanah pertanian; (2) Mudah memperoleh
tenaga terlatih; (3) Berada di tengah daerah pemasaran pupuk
terbesar; (4) Dekat dengan sumber bahan konstruksi; (5) Dekat
dengan sumber bahan mentah; (6) Dekat dengan pusat
pembangkit tenaga listrik; (7) Dekat dengan pelabuhan
sehingga memudahkan untuk mengangkut peralatan pabrik
selama masa konstruksi, (8) pengadaan bahan baku maupun
perindustrian hasil produksi melalui angkutan laut; (9)
Tersedianya sumber air dari aliran sungai Brantas dan
Bengawan Solo; (10) Dekat dengan Surabaya yang memiliki
kelengkapan yang memadai, antara lain tersedianya tenaga-
tenaga terampil.
Review Dengan pemilihan lokasi yang strategis membuat PT
Petrokimia dapat dengan mudah menjangkau supplier input
produksi hingga konsumen dari produk pupuknya.
Gambar -
5. ASPEK RANCANGAN TATA LETAK
Page 6
Misi Menciptakan ruang kerja yang efektif dan efisien
Desain Strategi Manajemen tata letak pabrik dibagi kedalam beberapa bagian
guana meningkatkan efisiensi kerja, yaitu (1) baigan utilitas II
yang terdiri atas tank yard, boiler, equalizer, neutralizer, gardu
induk, piping system; (2) bagian PF I yang terdiri atas Gudang
Ph. Rocl PF I, unit 100.200 PF I, curing storage, unit 300 PF I;
(3) bagian PF II yang terdiri atas gudang Ph. Rock II, unit
100/200, curing storage, unit 300, open storage, pabrik K2SO4;
(4) bagian phonska yang terdiri dari unit pabrik ponska, unit
utilitas phonska, gudang 09 U-650, NPK granulasi; (5) bagian
penganongan II terdiri dari bulk storage 02 & 09 U-400,
bagging Sp-36, baging phonska, gudang 02 U-650; (6) bagian
cadal produksi II terdiri dari kantor departemen produksi II.
Review Adanya segmen atau pembagian tata letak pabrik pada PT
Petrokimia dapat membuat alur operasi lebih terarah sehingga
efisiensi kerja meningkat.
Gambar
6. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Misi Mengembangkan sumber daya manusia yang ada sehingga
dapat mendukung proses operasional usaha dengan baik
Desain Strategi Memperkerejakan, melaih, dan memberikan tanggungjawab
Page 7
serta hak pekerja sesuai dengan job masing-masing. Pembagian
sruktur organisai dalam PT Petrokima Gresik terdiri atas
direktur utama, direktur pemasaran, direktur keuangan, direktur
produksi, direktur teknik penggembangan, direktur SDM, dan
karyawan.
Review Terciptanya SDM yang terampil dalam pelaksanaan kerjanya,
serta meningkatnya produktifitas kerja.
Gambar
7. ASPEK MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Misi Meningkatkan hasil usaha melalui manajemen rantai pasok
bahan baku yang diperlukan dalam pelaksanaan produksi pupuk
Desain Strategi PT.Petrokimia tidak bermitra dengan industry yang lain karena
bahan baku berasal dari pabriknya sendiri. Petrokimia membuat
bahan baku, misalnya ammonia dengan memproduksi sendiri .
setelah pupuk jadi kemudian didistribusikan ke industry atau ke
distributor yang yang menyetok pupuk ke kios-kios dan
kemudian dapat diakses oleh konsumen.
Review Dengan mampunya PT Petrokimia memproduksi input usaha
secara mandiri menyebabkan rantai pasokannya yang dapat
dinilai pendek. Sedangakn rantai pemasaran usahanya dapat
terbilang panjang.
Page 8
Gambar
8. ASPEK PERSEDIAAN
Misi Melakukan penyimpanan pupuk sebagai tindakan prefentid
terhadap resiko terjadinya produksi pupuk yang berlebih dan
menjaga ketersediaan pupuk dalam jangka waktu yang panjang.
Desain Strategi Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu
persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini
dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari
para Supplier.
Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu
persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses
produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen
barang jadi. Persediaan ini bisa meliputi bahan-bahan
tambahan seperti zat-zat yang berguna agar pupuk menjadi
lebih baik.
Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan
barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah
dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim
kepada pelanggan serta disimpan dalam gudang
penyimpanan yang dimiliki oleh perusahaan.
Review Salah satu fungsi manajemen yang sangat penting adalah
pengendalian persediaan, karena persediaan suatu produk yang
dijual bisa menentukan suatu harga produk tersebut yang ada
dipasaran.
Pada produk pupuk yang dijual di masyarakat luas bisa saja
Page 9
mengalami kelangkaan yang ada sehingga masyarakat bisa
mengalami kesulitan dalam melakukan penanaman
komoditasnya sehingga suatu proses penyimpanan atau
persediaan pupuk sangat perlu sehingga mengatasi kelangkaan
pupuk yang kemungkinan bisa terjadi.
Gambar
9. ASPEK PENJADWALAN
Misi Meningkatkan efisiensi kerja dengan pengaturan kegiatan di
dalam pabrik baik dari sisi sdm maupun produksi
Desain Strategi Penjadwalan dibagi kedalam beberapa segmen, yaitu jadwal
kerja rutin 5-6 hari kerja dengan sistem shift, waktu kerja dalam
semnggunya dalah 40 jam, dengan hak libur setiap mingunya
satu hari dan libur hari raya; jadwal kerja lembur dengan
diberikan kompensasi; pegaturan hak dan tata cara cuti muali
dari cuti tahunan, cuti sakit, bersalin, gugur kandung, haid,
hingga cuti karena alasan penting
Review Terciptanya manajemen waktu yang dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja.
Gambar -
10. ASPEK PEMELIHARAAN
Misi Menjaga dan mempertahankan kondisi fasilitas produksi
Desain Strategi Program pemeliharaan pada PT Petrokimia dibagi menjadi 4
macam yaitu (1) Preventive Maintenance dilakukan guna
mencegah kerusakan pada alat-alat produksi dengan dilakukan
servis; (2) Improvement Maintenance dilakukan dengan
Page 10
mengganti part-part mesin dengan yang lebih baik; (3) Normal
Maintenance dengan pelaksanan perbaikan diluar fasilitas
produksi pabrik seperti ruang kantor; (4) Emergency System
adalah kegiatan perbaikan mesin secara dadakan untuk
memperbaiki kerusakan mesin yang tak terduga
Review Terciptanya kondisi lingkungan kerja yang kondusif serta dapat
meningkatkan kemampuan produksi dalam waktu yang lama
akibat kondisi mesin produksi yang terawatt.
Gambar -