160 1. Perencanaan strategis penerimaan siswa dan mahasiswa baru. a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan adalah Direktur Pendidikan. b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu Direktur I, Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Pembantu Direktur II, Pembantu Direktur III. 2. Pembentukan panitia penerimaan siswa dan mahasiswa baru. a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan adalah Pembantu Direktur I. b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian Keuangan, Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan, Pembantu Direktur III, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi Kemahasiswaan, Kepala Bagian Marketing. 3. Penetapan anggaran penerimaan siswa dan mahasiswa baru. a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan adalah Pembantu Direktur II. b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala Bagian Keuangan. c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu Direktur I, Pembantu Direktur III. 4. Penjadwalan kegiatan penerimaan siswa dan mahasiswa baru. a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan adalah Pembantu Direktur II. b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan. c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian Administrasi Akademik, Pembantu Direktur II, Pembantu Direktur III. 5. Penentuan standarisasi penerimaan siswa dan mahasiswa baru. a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan adalah Pembantu Direktur I.
136
Embed
160 Perencanaan strategis penerimaan siswa dan mahasiswa baru. · PDF filePengelolaan pendaftaran calon siswa dan mahasiswa baru. a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
160
1. Perencanaan strategis penerimaan siswa dan mahasiswa baru.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Pembantu Direktur
II, Pembantu Direktur III.
2. Pembentukan panitia penerimaan siswa dan mahasiswa baru.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi
Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian Keuangan, Kabag
Perlengkapan dan Kerumahtanggaan, Pembantu Direktur III, Kepala Bagian
Kemahasiswaan, Ketua Organisasi Kemahasiswaan, Kepala Bagian
Marketing.
3. Penetapan anggaran penerimaan siswa dan mahasiswa baru.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur III.
4. Penjadwalan kegiatan penerimaan siswa dan mahasiswa baru.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik, Pembantu Direktur II, Pembantu Direktur III.
5. Penentuan standarisasi penerimaan siswa dan mahasiswa baru.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
161
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik.
33. Pembuatan daftar hadir (UTS, UAS, komprehensif) unit organisasi yang
terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala Bagian Administrasi
Akademik.
34. Pengawasan ujian (UTS, UAS, komprehensif).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Kemahasiswaan.
167
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur III.
35. Penyerahan berkas jawaban ujian siswa dan mahasiswa ke dosen yang
bersangkutan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik.
36. Penerimaan berkas nilai dari dosen.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik.
37. Pemrosesan nilai di komputer.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik.
38. Pencetakan Kartu Hasil Studi (KHS).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi
Akademik.
39. Pelaporan dan evaluasi kegiatan akademik.
168
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik.
40. Perencanaan dan kebijakan wisuda.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Pembantu Direktur
I.
41. Penetapan nama-nama panitia.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Pembantu Direktur I.
42. Penerbitan Surat Keputusan panitia wisuda.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Pembantu Direktur
II.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Administrasi Akademik.
43. Rapat panitia wisuda.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi
Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian Administrasi Umum,
Kepala Bagian Keuangan, Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan,
169
Pembantu Direktur III, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Kepala Bagian
Marketing.
44. Penetapan anggaran wisuda.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur III.
45. Penetapan standar kelulusan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan.
46. Pembuatan ijazah, sertifikat dan transkrip nilai.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi
Akademik.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala
Bagian Administrasi Umum, Pembantu Direktur III, Kepala Bagian
Kemahasiswaan.
47. Pelaksanaan wisuda.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi
Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian Administrasi Umum,
Kepala Bagian Keuangan, Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan,
Pembantu Direktur III, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi
Kemahasiswaan, Kepala Bagian Marketing.
170
48. Pelaporan dan evaluasi kegiatan wisuda.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi
Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian Administrasi Umum,
Kepala Bagian Keuangan, Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan,
Pembantu Direktur III, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi
Kemahasiswaan, Kepala Bagian Marketing.
49. Perencanaan dan kebijakan promosi.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur II, Pembantu Direktur III, Kepala Bagian
Marketing.
50. Pembentukan panitia promosi dan One Stop Service (OSS).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian
Administrasi Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian
Administrasi Umum, Kepala Bagian Keuangan, Kabag Perlengkapan dan
Kerumahtanggaan, Pembantu Direktur III, Kepala Bagian
Kemahasiswaan, Kepala Bagian Marketing.
51. Penetapan anggaran promosi.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan, Kepala Bagian Marketing.
52. Penetapan metoda promosi.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
171
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Marketing.
53. Pelaksanaan promosi.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Marketing.
54. Pelaporan dan evaluasi kegiatan promosi.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Ketua Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian
Administrasi Akademik, Pembantu Direktur II, Kepala Bagian
Administrasi Umum, Kepala Bagian Keuangan, Kabag Perlengkapan dan
Kerumahtanggaan, Pembantu Direktur III, Kepala Bagian
Kemahasiswaan, Kepala Bagian Marketing.
55. Perencanaan dan kebijakan kerjasama.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur II.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur III.
56. Penetapan kebijakan kerjasama (link and match).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Administrasi Umum.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur III.
57. Penetapan daftar nama dunia industri unit organisasi yang bertanggung jawab
penuh dan pembuat keputusan adalah Pembantu Direktur II.
172
58. Pelaksanaan kerjasama dengan dunia industri.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Administrasi Umum.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala
Bagian Marketing.
59. Pelaporan dan evaluasi kerjasama.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur II.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Kepala Bagian Administrasi Umum, Kepala Bagian
Marketing.
60. Perencanaan dan kebijakan pengelolaan ikatan keluarga alumni.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur III.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur II.
61. Penetapan kebijakan pengelolaan ikatan keluarga alumni.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur III.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Bagian
Bursa Kerja dan Alumni.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Kemahasiswaan.
62. Pembentukan Ikatan Keluarga Alumni (IKA).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur III.
173
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Bagian
Bursa Kerja dan Alumni.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Kemahasiswaan.
63. Pengelolaan dan pemeliharaan Ikatan Keluarga Alumni (IKA).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur III.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Bagian
Bursa Kerja dan Alumni.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Kemahasiswaan.
64. Pelaporan dan evaluasi pengelolaan Ikatan Keluarga Alumni (IKA).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur III, Bagian Bursa Kerja Khusus dan Alumni.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Kepala Bagian
Kemahasiswaan.
65. Perencanaan dan kebijakan keuangan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur II.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur III.
66. Penetapan kebijakan keuangan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
67. Penetapan anggaran.
174
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
68. Penyusunan anggaran.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
69. Pengesahan anggaran.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
70. Revisi anggaran.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
71. Alokasi anggaran.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
72. Pengelolaan biaya pendidikan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
73. Pengelolaan honor dosen.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
175
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
74. Monitoring anggaran.
c. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II
d. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan.
75. Pelaporan dan evaluasi keuangan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Kepala Bagian Keuangan.
76. Perencanaan dan kebijakan pengelolaan Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur III.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur II.
77. Penetapan kebijakan pengelolaan Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur III.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
78. Pembentukan Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur III.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
79. Pengelolaan dan pemeliharaan Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur III.
176
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
80. Pelaporan dan evaluasi pengelolaan Ketua Organisasi Kemahasiswaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur III, Kepala Bagian Kemahasiswaan, Ketua Organisasi
Kemahasiswaan.
81. Perencanaan dan kebijakan pengelolaan pengembangan perpustakaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I.
c. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Pembantu
Direktur II.
82. Penetapan kebijakan pengembangan perpustakaan.
a. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I
b. Unit organisasi yang terlibat sebagian dalam proses adalah Perpustakaan.
83. Penetapan kebijakan pengelolaan perpustakaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah
Perpustakaan.
84. Pengadaan buku.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Ketua
Program Studi, Koordinator Jurusan, Kepala Bagian Administrasi Umum,
Kepala Bagian Keuangan, Perpustakaan.
85. Pengelolaan perpustakaan, unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam
proses adalah Perpustakaan.
177
86. Pemeliharaan perpustakaan, unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam
proses adalah Perpustakaan.
87. Pengawasan pemanfaatan perpustakaan, unit organisasi yang terlibat
sepenuhnya dalam proses adalah Perpustakaan.
88. Pelaporan dan evaluasi pengelolaan perpustakaan.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah
Perpustakaan.
89. Perencanaan dan kebijakan kepegawaian.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Pembantu Direktur II.
90. Penetapan kebijakan dan aturan kepegawaian (bagi staf, dosen luar biasa,
dosen tetap dan pejabat struktural).
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Bagian Kepegawaian.
91. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Bagian
Kepegawaian.
92. Pengelolaan gaji dan honor.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kepala
Bagian Keuangan, Bagian Kepegawaian.
93. Pengembangan karir.
178
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Bagian
Kepegawaian.
94. Pelaporan dan evaluasi kepegawaian.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Bagian
Kepegawaian.
95. Perencanaan dan kebijakan pemanfaatan serta pengembangan teknologi
informasi dan utilitas laboratorium.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur I, Unit Pelaksana Teknis, Pembantu Direktur II.
96. Penetapan kebijakan dan aturan pemanfaatan serta pengembangan teknologi
informasi dan laboratorium.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Unit
Pelaksana Teknis.
97. Pengembangan teknologi informasi dan laboratorium, unit organisasi yang
terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Unit Pelaksana Teknis.
98. Pengelolaan teknologi informasi dan laboratorium, unit organisasi yang
terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Unit Pelaksana Teknis.
99. Pengawasan pemanfaatan teknologi informasi dan laboratorium, unit
organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Unit Pelaksana
Teknis.
100. Pemeliharaan teknologi informasi dan laboratorium, unit organisasi yang
terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Unit Pelaksana Teknis.
101. Pelaporan dan evaluasi pemanfaatan serta pengembangan teknologi informasi
dan laboratorium.
179
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur I.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Unit
Pelaksana Teknis.
102. Perencanaan dan kebijakan pemanfaatan serta pengembangan sarana dan
prasarana.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Direktur Pendidikan.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Pembantu
Direktur II.
103. Penetapan kebijakan pemanfaatan serta pengembangan sarana dan prasarana.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kabag
Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
104. Pengembangan sarana dan prasarana, unit organisasi yang terlibat sepenuhnya
dalam proses adalah Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
105. Pengadaan sarana dan prasarana, unit organisasi yang terlibat sepenuhnya
dalam proses adalah Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
106. Pengelolaan sarana dan prasarana, unit organisasi yang terlibat sepenuhnya
dalam proses adalah Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
107. Pengawasan pemanfaatan sarana dan prasarana, unit organisasi yang terlibat
sepenuhnya dalam proses adalah Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
108. Pemeliharaan sarana dan prasarana, unit organisasi yang terlibat sepenuhnya
dalam proses adalah Kabag Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
109. Pelaporan dan evaluasi pemanfaatan serta pengembangan sarana dan
prasarana.
a. Unit organisasi yang bertanggung jawab penuh dan pembuat keputusan
adalah Pembantu Direktur II.
b. Unit organisasi yang terlibat sepenuhnya dalam proses adalah Kabag
Perlengkapan dan Kerumahtanggaan.
180
LAMPIRAN D (INFORMATION RESOURCE CATALOG)
Nama Aplikasi akademik LPP Nama Lengkap Aplikasi akademik unit LPP (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Grup Aplikasi akademik Kategori Proses transaksi dan informasi Penanggung Jawab/Pengelola
Kepala Bagian Akademik Unit LPP
Unit Pengguna Akademik LPP Deskripsi Aplikasi ini digunakan untuk mengelola data dari fungsi akademik unit LPP.
Fungsi-fungsi yang disediakan oleh aplikasi diantaranya adalah pencatatan dan pengelolaan data siswa/i, dosen, kegiatan belajar mengajar, kegiatan ujian dan pengelolaan nilai.
Status Operational Operasional Lokasi Server Jenis Penggunaan Batch Waktu Penggunaan Jam kerja (Senin – Jumat : 07.00 – 17.00, Sabtu : 07.00 – 14.00) Mulai Implementasi (Aktif)
1999
Pengembang In house Perangkat Lunak Clipper 5.2, DOS Perangkat Keras PC Standar (Sekelas Pentium) Network LAN, RJ-45, UTP Cable, Windows Server 2000 Preceeding System Succeeding System Isu Jangka Panjang Integrasi dengan aplikasi keuangan akan memudahkan pemeriksaan kondisi
keuangan siswa/siswi. Keterangan
Nama Aplikasi keuangan LPP
Nama Lengkap Aplikasi keuangan unit LPP (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Grup Aplikasi keuangan Kategori Proses transaksi dan informasi Penanggung Jawab/Pengelola
Kepala Kepala Bagian Keuangan Unit LPP
Unit Pengguna Keuangan LPP Deskripsi Aplikasi ini digunakan untuk mengelola data dari fungsi keuangan unit LPP.
Fungsi-fungsi yang disediakan oleh aplikasi diantaranya adalah pencatatan dan pengelolaan pembayaran biaya pendidikan siswa/i yang mengikuti kursus singkat dan perkuliahan selama satu tahun, pengelolaan pembayaran honor dosen, pengelolaan kas, pengelolaan piutang serta pembuatan laporan keuangan seperti arus kas dan buku besar.
Status Operational Operasional Lokasi Server Jenis Penggunaan Batch Waktu Penggunaan Jam kerja (Senin – Jumat : 07.00 – 17.00, Sabtu : 07.00 – 14.00) Mulai Implementasi (Aktif)
2006
Pengembang Jasa Sarana Informatika Perangkat Lunak Clipper 5.2, DOS Perangkat Keras PC Standar (Sekelas Pentium) Network LAN, RJ-45, UTP Cable, Windows Server 2000 Preceeding System Succeeding System Isu Jangka Panjang Integrasi dengan aplikasi akademik akan memudahkan pengelolaan karena
tidak perlu input data siswa/siswi secara berulang-ulang. Keterangan
181
Nama Aplikasi akademik ASM Nama Lengkap Aplikasi akademik unit ASM (Akademi Sekretari dan Manajemen) Grup Aplikasi akademik Kategori Proses transaksi dan informasi Penanggung Jawab/Pengelola
Kepala Bagian Akademik Unit ASM
Unit Pengguna Akademik ASM Deskripsi Aplikasi ini digunakan untuk mengelola data dari fungsi akademik unit ASM.
Fungsi-fungsi yang disediakan oleh aplikasi diantaranya adalah pencatatan dan pengelolaan data mahasiswa/i, dosen, kegiatan belajar mengajar, kegiatan ujian dan pengelolaan nilai.
Status Operational Operasional Lokasi Server Jenis Penggunaan Batch Waktu Penggunaan Jam kerja (Senin – Jumat : 07.00 – 17.00, Sabtu : 07.00 – 14.00) Mulai Implementasi (Aktif)
2005
Pengembang Grup IPTN Perangkat Lunak Visual Basic dan pengelola basis data/DBMS SQL Server 2000 Perangkat Keras PC Standar (Sekelas Pentium) Network LAN, RJ-45, UTP Cable, Windows Server 2000 Preceeding System Succeeding System Isu Jangka Panjang Integrasi dengan aplikasi keuangan akan memudahkan pemeriksaan kondisi
keuangan mahasiswa/mahasiswi. Keterangan
Nama Aplikasi keuangan ASM
Nama Lengkap Aplikasi keuangan unit ASM (Akademi Sekretari dan Manajemen) Grup Aplikasi keuangan Kategori Proses transaksi dan informasi Penanggung Jawab/Pengelola
Kepala Kepala Bagian Keuangan Unit ASM
Unit Pengguna Keuangan ASM Deskripsi Aplikasi ini digunakan untuk mengelola data dari fungsi keuangan unit ASM.
Fungsi-fungsi yang disediakan oleh aplikasi diantaranya adalah pencatatan dan pengelolaan pembayaran biaya pendidikan mahasiswa/i yang mengikuti perkuliahan selama tiga tahun, pengelolaan pembayaran honor dosen, pengelolaan kas, pengelolaan piutang serta pembuatan laporan keuangan seperti arus kas dan buku besar.
Status Operational Operasional Lokasi Server Jenis Penggunaan Batch Waktu Penggunaan Jam kerja (Senin – Jumat : 07.00 – 17.00, Sabtu : 07.00 – 14.00) Mulai Implementasi (Aktif)
2006
Pengembang Jasa Sarana Informatika Perangkat Lunak Clipper 5.2, DOS Perangkat Keras PC Standar (Sekelas Pentium) Network LAN, RJ-45, UTP Cable, Windows Server 2000 Preceeding System Succeeding System Isu Jangka Panjang Integrasi dengan aplikasi akademik akan memudahkan pengelolaan karena
tidak perlu input data mahasiswa/mahasiswi secara berulang-ulang. Keterangan
182
LAMPIRAN E (DESKRIPSI APLIKASI) Kelompok Aplikasi 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
No. 1
Nama Sistem Informasi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola data pendaftar, administrasi
siswa/mahasiswa baru, pengelolaan USM dan pelaporan kegiatan
penerimaan siswa/mahasiswa baru.
Kelompok Aplikasi 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
No. 1.1
Nama Sistem Pendaftaran Calon Siswa/Mahasiswa Baru
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola data pendaftar calon
siswa/mahasiswa baru.
Kelompok Aplikasi 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
No. 1.2
Nama Sistem Pengelolaan Pembayaran Pendaftaran
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola pembayaran pendaftaran.
Kelompok Aplikasi 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
No. 1.3
Nama Sistem Pengelolaan Ujian Saringan Masuk seleksi calon mahasiswa
baru
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola Ujian
Saringan Masuk seleksi calon mahasiswa baru.
Kelompok Aplikasi 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
No. 1.4
Nama Sistem Pelaporan Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan kegiatan penerimaan
siswa/mahasiswa baru.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.1
Nama Sistem Registrasi Ulang Siswa/Mahasiswa
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola registrasi ulang baik
siswa/mahasiswa baru maupun lama.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.2
Nama Sistem Pembuatan KRS, KTS dan KTM
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pembuatan KRS, KTS dan KTM.
183
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.3
Nama Sistem Perwalian
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola kegiatan perwalian.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.4
Nama Sistem Perubahan Rencana Studi
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola Perubahan Rencana
Studi/PRS.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.5
Nama Sistem Penjadwalan KBM
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola penjadwalan KBM.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.6
Nama Sistem Administrasi KBM
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola administrasi KBM.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.7
Nama Sistem Penjadwalan Ujian (UTS, UAS, Sidang, Komprehensif)
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola penjadwalan ujian (UTS,
UAS, Sidang, Komprehensif).
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.8
Nama Sistem Administrasi Ujian (UTS, UAS, Sidang, Komprehensif)
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola administrasi ujian (UTS, UAS, Sidang,
Komprehensif).
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.9
Nama Sistem Pengelolaan Nilai
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola nilai.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.10
Nama Sistem Pembuatan Kartu Hasil Studi
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pembuatan Kartu Hasil Studi.
184
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.11
Nama Sistem Administrasi Dosen
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola administrasi dosen.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.12
Nama Sistem Manajemen Kurikulum
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola kurikulum.
Kelompok Aplikasi 2 Sistem Informasi Akademik
No. 2.13
Nama Sistem Pelaporan Akademik
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan akademik baik untuk
kepentingan internal maupun eksternal (Kopertis).
Kelompok Aplikasi 3 Sistem Informasi Wisuda
No. 3.1
Nama Sistem Pembuatan Ijazah, Sertifikat dan Transkrip Nilai
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pembuatan ijazah, sertifikat dan
transkrip nilai.
Kelompok Aplikasi 3 Sistem Informasi Wisuda
No. 3.2
Nama Sistem Administrasi Wisuda
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola administrasi wisuda.
Kelompok Aplikasi 3 Sistem Informasi Wisuda
No. 3.3
Nama Sistem Pelaporan Kegiatan Wisuda
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan kegiatan wisuda.
Kelompok Aplikasi 4 Sistem Informasi Promosi
No. 4.1
Nama Sistem Informasi Promosi
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola kegiatan promosi.
Kelompok Aplikasi 4 Sistem Informasi Promosi
No. 4.2
Nama Sistem Pelaporan Kegiatan Promosi
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan kegiatan promosi.
185
Kelompok Aplikasi 5 Sistem Informasi Pengelolaan BKK dan IKA
No. 5.1
Nama Sistem Pengelolaan Dunia Industri
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola daftar nama perusahaan.
Kelompok Aplikasi 5 Sistem Informasi Pengelolaan BKK dan IKA
No. 5.2
Nama Sistem Pengelolaan Kerjasama
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola kegiatan kerjasama
dengan dunia industri.
Kelompok Aplikasi 5 Sistem Informasi Pengelolaan BKK dan IKA
No. 5.3
Nama Sistem Pengelolaan Alumni
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola kegiatan alumni.
Kelompok Aplikasi 5 Sistem Informasi Pengelolaan BKK dan IKA
No. 5.4
Nama Sistem Pengelolaan Pelaporan Kegiatan BKK dan IKA
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan kegiatan BKK dan IKA.
Kelompok Aplikasi 6 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
No. 6.1
Nama Sistem Pengelolaan Pembayaran Biaya Pendidikan dari
Siswa/Mahasiswa
Deskripsi Aplikasi ini untuk mencatat dan mengelola pembayaran biaya
pendidikan dari siswa/mahasiswa.
Kelompok Aplikasi 6 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
No. 6.2
Nama Sistem Pengelolaan Honor Dosen
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan pembayaran honor dosen.
Kelompok Aplikasi 6 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
No. 6.3
Nama Sistem Pengelolaan Pelaporan Keuangan
Deskripsi Aplikasi ini untuk mengelola pelaporan keuangan.
186
LAMPIRAN F (KATALOG DATA)
1. Basis Data Aplikasi Akademik LPP Tabel Name : Siswa
Field Name Type Length Description
nis Character 10
nmsis Character 25
tmp_lahir Character 10
tgl_lahir Date 8
kelamin Logical 1
alamat Character 25
kota Character 25
kodepos Character 5
telpon Character 25
2. Basis Data Aplikasi Akademik ASM Tabel Name : TmAsalInformasi
Field Name Type Length Description
c_asalinformasi Char 3 Not null
n_asalinformasi Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmBadanHukum
Field Name Type Length Description
c_badanhukum Char 7 Not null
n_badanhukum Varchar 50
d_tglberdiri Datetime 8
a_alamat Varchar 30
a_kota Varchar 20
a_kodepos Char 5
a_telpon Char 15
a_fax Char 15
a_email Varchar 50
a_website Varchar 50
i_noakta Varchar 30
d_tglakta Datetime 8
i_nopn Varchar 30
d_tglpn Datetime 8
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
187
Tabel Name : TmBioData
Field Name Type Length Description
C_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_nim Char 15 Not null
n_mahasiswa Varchar 30
i_tmptlahir Varchar 20
d_tgllahir Datetime 8
i_agama Varchar 10
i_jeniskelamin Varchar 6
i_goldarah Varchar 2
a_alamatasal Varchar 30
a_tlpasal Varchar 15
a_alamat Varchar 30
a_tlp Varchar 15
i_sklhasalnm Varchar 30
i_sklhasalalmt Varchar 30
i_sklhasaltlp Varchar 15
i_hobi Varchar 30
i_olahraga Varchar 30
i_olahragaaktf Bit 1
i_kesenian Varchar 30
i_kesenianaktf Bit 1
i_pekerjaan Varchar 30
i_jabatan Varchar 30
i_pekerjaanalmt Varchar 30
i_statuskawin Varchar 15
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmBobotNilai
Field Name Type Length Description
c_grade Char 1 Not null
v_bobot Int 4
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmDosen
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_dosen Char 10 Not null
n_dosen Varchar 30
188
Tabel Name : TmDosen
Field Name Type Length Description
i_gelar Varchar 10
i_tmptlahir Varchar 20
d_tgllahir Datetime 8
i_agama Varchar 10
i_jeniskelamin Varchar 6
i_goldarah Varchar 2
a_alamat Varchar 30
a_kota Varchar 20
a_kodepos Char 5
a_telpon Varchar 15
a_handphone Varchar 15
a_email Varchar 40
i_nomorktp Varchar 25
c_jabatan Char 1
c_stsjabatan Char 1
c_pendidikan Char 1
n_sekolah Varchar 40
i_bidgilmu Varchar 40
i_akta Bit 1
i_ijin Bit 1
i_nip Varchar 10
c_ptinduk Char 6
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmImage
Field Name Type Length Description
c_image Char 10 Not null
g_image Image 16
c_statusprn Bit 1
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmJabatan
Field Name Type Length Description
c_jabatan Char 1 Not null
n_jabatan Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
189
Tabel Name : Tmjenjang
Field Name Type Length Description
c_jenjang Char 1 Not null
n_jenjang Varchar 10
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmJnsBayar
Field Name Type Length Description
i_pembayaran Char 30 Not null
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmJurusan
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_jurusan Char 2 Not null
n_jurusan Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmMahasiswa
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_jurusan Char 2 Not null
c_nim Char 15 Not null
n_mahasiswa Varchar 30
i_tmptlahir Varchar 20
d_tgllahir Datetime 8
i_agama Varchar 10
i_jeniskelamin Varchar 6
i_goldarah Varchar 2
i_almtorgtua Varchar 30
i_kotaorgtua Varchar 20
c_kdposorgtua Char 5
c_prporgtua Char 2
a_alamat Varchar 30
a_kota Varchar 20
a_kodepos Char 5
a_telpon Varchar 15
190
Tabel Name : TmMahasiswa
Field Name Type Length Description
a_handphone Varchar 15
a_email Varchar 40
i_tahunmasuk Char 4
i_btssemester Char 5
d_tglmasuk Datetime 8
c_stsmasuk Char 1
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmMataKuliah
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_matakuliah Char 10 Not null
c_semester Char 1
n_matakuliah Varchar 40
q_sks Int 4
q_pertemuan Int 4
q_praktek Int 4
q_prakteklpgn Int 4
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmMhsFRS
Field Name Type Length Description
c_thnsmstr Char 5 Not null
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_nim Char 15 Not null
c_dosenwali Char 10
q_jmlsks Int 4
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmMhsFRSDtl
Field Name Type Length Description
c_thnsmstr Char 5 Not null
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
191
Tabel Name : TmMhsFRSDtl
Field Name Type Length Description
c_nim Char 15 Not null
c_dosen Char 10 Not null
c_matakuliah Char 10 Not null
c_kelas Char 2 Not null
c_dosenwali Char 10
q_jmlsks Int 4
v_absen Int 4
v_uts Numeric 5
v_uas Numeric 5
c_grade Char 1
i_entry Char 15
d_entry datetime 8
Tabel Name : TmOrangtua
Field Name Type Length Description
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_nim Char 15 Not null
n_bapakotw Varchar 30
n_ibuotw Varchar 30
a_alamatotw Varchar 30
a_alamatotwtlp Varchar 15
i_kerjabotw Varchar 30
i_kerjabotwalmt Varchar 30
i_kerjabotwtlp Varchar 15
i_kerjaiotw Varchar 30
i_kerjaiotwalmt Varchar 30
i_kerjaiotwtlp Varchar 15
v_jmlsaudara Int 4
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmPejabat
Field Name Type Length Description
c_pejabat Char 5 Not null
i_jabatan Varchar 30
n_pejabat Varchar 50
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
192
Tabel Name : TmPerguruanTinggi
Field Name Type Length Description
c_badanhukum Char 7 Not null
c_perguruantgg Char 6 Not null
n_perguruantgg Varchar 50
d_tglberdiri Datetime 8
a_alamat Varchar 30
a_kota Varchar 20
a_kodepos Char 5
a_telepon Char 15
a_fax Char 15
a_email Varchar 50
a_website Varchar 50
i_nosk Varchar 30
d_tglsk Datetime 8
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmPerkuliahan
Field Name Type Length Description
c_thnsmstr Char 5 Not null
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_dosen Char 10 Not null
c_matakuliah Char 10 Not null
c_kelas Char 2 Not null
q_jmlpertemuan Int 4
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmPerkuliahanAbsn
Field Name Type Length Description
c_thnsmstr Char 5 Not null
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_dosen Char 10 Not null
c_matakuliah Char 10 Not null
c_nim Char 15 Not null
c_absen1 Char 1
c_absen2 Char 1
c_absen3 Char 1
c_absen4 Char 1
193
Tabel Name : TmPerkuliahanAbsn
Field Name Type Length Description
c_absen5 Char 1
c_absen6 Char 1
c_absen7 Char 1
c_absen8 Char 1
c_absen9 Char 1
c_absen10 Char 1
c_absen11 Char 1
c_absen12 Char 1
c_absen13 Char 1
c_absen14 Char 1
c_absen15 Char 1
c_absen16 Char 1
c_absen17 Char 1
c_absen18 Char 1
c_absen19 Char 1
c_absen20 Char 1
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmPerkuliahanNilai
Field Name Type Length Description
c_thnsmstr Char 5 Not null
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_dosen Char 10 Not null
c_matakuliah Char 10 Not null
c_nim Char 15 Not null
v_absen Int 4
v_uts Numeric 5
v_uas Numeric 5
c_grade Char 1
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmProgramStudi
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
d_tglberdiri Datetime 8
v_skslulus Int 4
194
Tabel Name : TmProgramStudi
Field Name Type Length Description
i_emailps Varchar 50
n_programstudi Varchar 50
i_noskopr Varchar 30
d_tglskopr Datetime 8
i_noskakrdts Varchar 30
d_tglskakrdts Datetime 8
c_akreditas Char 1
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmPropinsi
Field Name Type Length Description
c_propinsi Char 2 Not null
n_propinsi Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmRole
Field Name Type Length Description
c_role Char 3 Not null
n_roledesc Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmSaudara
Field Name Type Length Description
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_nim Char 15 Not null
n_saudara Varchar 30 Not null
i_anakke Int 4
i_usia Int 4
i_statuskawin Varchar 15
i_pendidikan Varchar 10
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmSemester
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
195
Tabel Name : TmSemester
Field Name Type Length Description
c_semester Char 1 Not null
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmSemesterDesc
Field Name Type Length Description
c_semester Char 1 Not null
n_semester Varchar 6
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmSiswaPpmb
Field Name Type Length Description
c_pendaftaran Char 15 Not null
n_namasiswa Varchar 30
i_tempatlahir Varchar 20
d_tgllahir Datetime 8
i_agama Varchar 10
i_jeniskelamin Varchar 6
i_asalsekolah Varchar 30
i_asalsekolahalmt Varchar 30
i_asalsekolahthlls Char 4
i_almtasal Varchar 30
i_almtasalkota Varchar 20
i_almtasaltlp Char 15
i_alamat Varchar 30
i_telpon Char 15
i_sekolahhis Varchar 30
i_sekolahhisml Char 4
i_sekolahhissl Char 4
n_orangtua Varchar 30
i_orangtuaalmt Varchar 30
i_orangtuakota Varchar 20
i_orangtuajob Varchar 30
c_jurusan Varchar 50
c_informasiasal Char 3
v_nilai Real 4
n_keterangan Varchar 50
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
196
Tabel Name : TmStsJabatan
Field Name Type Length Description
c_stsjabatan Char 1 Not null
n_stsjabatan Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmUniversitas
Field Name Type Length Description
c_universitas Char 6 Not null
n_universitas Varchar 50
i_kota Varchar 20
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TmUserid
Field Name Type Length Description
c_userid Char 15 Not null
c_password Char 15
c_owner Varchar 30
c_role Char 3
d_expire Datetime 8
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TtBayarKuliah
Field Name Type Length Description
c_bukti Char 10 Not null
d_tglbukti Char 10
c_nim Char 15
c_programstudi Char 5
c_jenjang Char 1
c_thnsmstr Char 5
v_bayar Money 8
n_penyetor Varchar 30
n_bgkeuangan Varchar 30
n_penerima Varchar 30
i_terbilang Varchar 75
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TtBayarKuliahDtl
Field Name Type Length Description
c_bukti Char 15 Not null
197
Tabel Name : TtBayarKuliahDtl
Field Name Type Length Description
i_pembayaran Char 30 Not null
v_jmlbayar Money 8
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TtKTM
Field Name Type Length Description
c_nim Char 15 Not null
n_mahasiswa Varchar 25
i_programstudi Varchar 25
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TtPengalamanOrg
Field Name Type Length Description
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_nim Char 15 Not null
c_tahun Char 4 Not null
i_jabatan Varchar 30
i_tempat Varchar 30
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
Tabel Name : TtSkripsi
Field Name Type Length Description
c_perguruantgg Char 6 Not null
c_programstudi Char 5 Not null
c_jenjang Char 1 Not null
c_nim Char 15 Not null
n_judulskripsi Varchar 50
n_tmptskirpsi Varchar 50
n_pembimbing1 Varchar 30
n_pembimbing2 Varchar 30
n_pembimbing3 Varchar 30
d_tglsidang Datetime 8
i_nilai Char 1
i_entry Char 15
d_entry Datetime 8
198
3. Basis Data Aplikasi Keuangan LPP Tabel Name : Fmgl
Field Name Type Length Description
kodegl Character 10
namagl Character 50
balance Character 1
report Character 1
yatidak Character 1
aktiva Character 1
labarugi Character 1
fuseri Character 3
fusere Character 3
timei Character 8
timee Character 8
tglupdi Date 8
tglupde Date 8
4. Basis Data Aplikasi Keuangan ASM Tabel Name : Fmgl
Field Name Type Length Description
kodegl Character 10
namagl Character 50
balance Character 1
report Character 1
yatidak Character 1
aktiva Character 1
labarugi Character 1
fuseri Character 3
fusere Character 3
timei Character 8
timee Character 8
tglupdi Date 8
tglupde Date 8
199
SPESIFIKASI ARSITEKTUR INTEGRASI TEKNIS
YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI
VERSI 1 TAHUN 2008
200
LAMPIRAN G (SPESIFIKASI ARSITEKTUR INTEGRASI TEKNIS)
1. Pendahuluan
Dokumen ini menyajikan spesifikasi arsitektur integrasi teknis yang digunakan
sebagai tuntunan dalam melakukan integrasi sistem bagi Yayasan Pendidikan
Ariyanti (YPA). Dokumen ini memberikan tuntunan bagi semua keputusan dan
rancangan yang terkait dengan integrasi dalam organisasi sehingga dapat
memastikan konsistensi, reusability dan manfaat ekonomis bagi organisasi.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup arsitektur integrasi teknis memfokuskan pada fungsi utama bidang
akademik dan fungsi pendukung keuangan dan unit-unit organisasi yang terkait
dengan fungsi-fungsi tersebut. Integrasi dilakukan untuk aplikasi-aplikasi internal
YPA pada level data dengan pembatasan pada pemilihan arsitektur middleware
yang tidak merujuk pada teknologi tertentu.
3. Partisipan Kunci
Partisipan kunci dalam membuat arsitektur integrasi teknis adalah unit-unit
organisasi yang terdefinisi dalam pemodelan bisnis di Bab III (Gambar III.6)
ditambah dengan unit khusus yang dibentuk sebagai pihak yang bertanggung
jawab terhadap seluruh kegiatan integrasi yaitu IT Executive. Uraian lengkap
mengenai partisipan kunci beserta kelompok dan peranan mereka disajikan dalam
Tabel G.1 berikut ini :
Tabel G.1 Partisipan Kunci Kelompok Partisipan Peran
Stakeholder utama
IT Executive Bertanggung jawab pada seluruh kegiatan integrasi.
Stakeholder utama
Bagian Dokumentasi Bertanggung jawab pada dokumentasi kegiatan integrasi.
Audience System Analyst Bertanggung jawab menganalisa kondisi bisnis, sistem dan teknologi informasi saat ini.
Audience System Designer Bertanggung jawab menentukan kebutuhan data, aplikasi dan teknologi integrasi.
Audience Programmer Bertanggung jawab membuat middleware yang memampukan komunikasi antar aplikasi level data.
Audience Teknisi Bertanggung jawab menyediakan perangkat keras yang diperlukan dalam melakukan integrasi.
201
Pada Tabel G.1, terdapat dua kelompok partisipan kunci yaitu audience dan
stakeholder utama. Audience meliputi seluruh anggota dalam organisasi IT yang
memiliki peranan dalam melaksanakan integrasi. Stakeholder utama terdiri atas IT
executive dan juga orang-orang yang bertanggung jawab pada pemeliharaan
dokumen.
4. Requirement Arsitektur Integrasi
4.1 Tipe-tipe Integrasi
Tipe-tipe integrasi yang akan dilakukan perlu didefinisikan. Data yang diperoleh
dari bagian sebelumnya digunakan untuk meramalkan kemungkinan requirement
pada bagian ini. Tipe-tipe integrasi pada Tabel G.2 didefinisikan untuk
menentukan ruang lingkup investasi.
Tabel G.2 Tipe-tipe Integrasi
No. No.
Aplikasi Kandidat Aplikasi
Tipe Integrasi
Keterangan Aplikasi Legacy
yang Diintegrasikan
1 1.1 Sistem Pendaftaran Calon Siswa/Mahasiswa Baru
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
2 1.2 Sistem Pengelolaan Pembayaran Pendaftaran
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
3 1.3 Sistem Pengelolaan Ujian Saringan Masuk seleksi calon mahasiswa baru
4 1.4 Sistem Pelaporan Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru
Information integration
Mengintegrasikan data dari seluruh unit organisasi
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
5 2.1 Sistem Registrasi Ulang Siswa/Mahasiswa
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
6 2.2 Sistem Pembuatan KRS, KTS dan KTM
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
7 2.3 Sistem Perwalian Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
8 2.4 Sistem Perubahan Rencana Studi
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
202
Tabel G.2 Tipe-tipe Integrasi (Lanjutan)
No. No.
Aplikasi Kandidat Aplikasi
Tipe Integrasi
Keterangan Aplikasi Legacy
yang Diintegrasikan
9 2.5 Sistem Penjadwalan KBM Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
10 2.6 Sistem Administrasi KBM Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
11 2.7 Sistem Penjadwalan Ujian (UTS, UAS, Sidang, Komprehensif)
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
12 2.8 Sistem Administrasi Ujian (UTS, UAS, Sidang, Komprehensif)
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
13 2.9 Sistem Pengelolaan Nilai Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
14 2.10 Sistem Pembuatan Kartu Hasil Studi
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
15 2.11 Sistem Administrasi Dosen
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
16 2.12 Sistem Manajemen Kurikulum
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
17 2.13 Sistem Pelaporan Akademik
Information integration
Mengintegrasikan data dari seluruh unit organisasi
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
18 3.1 Sistem Pembuatan Ijazah, Sertifikat dan Transkrip Nilai
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
19 3.2 Sistem Administrasi Wisuda
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
20 3.3 Sistem Pelaporan Kegiatan Wisuda
Information integration
Mengintegrasikan data dari seluruh unit organisasi
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
21 5.3 Sistem Pengelolaan Alumni
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
203
Tabel G.2 Tipe-tipe Integrasi (Lanjutan)
No. No.
Aplikasi Kandidat Aplikasi
Tipe Integrasi
Keterangan Aplikasi Legacy
yang Diintegrasikan
22 5.4 Sistem Pengelolaan Pelaporan Kegiatan BKK dan IKA
Composite integration
Mengintegrasikan dengan komponen aplikasi yang baru akan dikembangkan
- Aplikasi akademik LPP
- Aplikasi akademik ASM
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
23 6.1 Sistem Pengelolaan Pembayaran Biaya Pendidikan dari Siswa/Mahasiswa
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
24 6.2 Sistem Pengelolaan Pembayaran Honor Dosen
Legacy integration
Integrasi aplikasi yang telah ada (legacy application)
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
25 6.3 Sistem Pengelolaan Pelaporan Pembayaran Biaya Pendidikan Siswa/Mahasiswa
Information integration
Mengintegrasikan data dari seluruh unit organisasi
- Aplikasi keuangan LPP
- Aplikasi keuangan ASM
4.2 Layanan dan Teknologi Integrasi
Bagian ini menuntun pemilihan teknologi untuk proyek tertentu. Meliputi vendor
dan solusi serta teknologi yang dipilih. Selain itu perlu didaftarkan tipe-tipe
layanan dan teknologi integrasi yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan layanan tersebut. Hasil penilaian arsitektur saat ini dan
produk-produk saat ini dalam organisasi digunakan sebagai dasar dalam
menentukan apakah vendor atau teknologi tertentu telah diinstalasi. Tabel G.3
menyajikan secara lengkap layanan integrasi, rekomendasi penggunaannya serta
teknologi integrasi yang dapat digunakan.
Tabel G.3 Layanan Integrasi Layanan Integrasi
Teknologi Integrasi
Penggunaan yang Direkomendasikan
Vendor/Teknologi yang Dipilih
Telah Diinstalasi?
Adapter Saat paket adapter tersedia bagi aplikasi target
- Tidak
Web service
Untuk SOA, composite application, legacy integration, custom application interface, dan integrasi B2B
Middleware untuk aplikasi legacy
Tidak
API-digunakan dengan paket aplikasi
Jika tidak ada lagi yang tersedia
Middleware untuk aplikasi legacy
Tidak
Adapter dan interface
Screen scraping-digunakan dengan legacy application
Jika tidak ada lagi yang tersedia atau untuk solusi cepat dan taktis
Middleware untuk aplikasi legacy
Tidak
204
Tabel G.3 Layanan Integrasi (Lanjutan) Layanan Integrasi
Teknologi Integrasi
Penggunaan yang Direkomendasika
n
Vendor/Teknologi yang Dipilih
Telah Diinstalasi
? JMS messaging
Aplikasi-aplikasi JAVA - Tidak
Proprietary messaging
Jika telah diinstalasi atau jika fungsi diperlukan
- Tidak
SOAP XML messaging pada internet
- Tidak
FTP Jika tidak ada lagi yang tersedia
- Tidak
Messaging dan layanan konektivitas
VAN EDI, layanan elektronis B2B
- Tidak
Layanan/broker integrasi
Digunakan untuk routing satu-ke-banyak atau banyak-ke-banyak, arsitektur hub and spoke
- Tidak
Enterprise Service Bus (ESB)
Digunakan untuk routing satu-ke-banyak atau banyak-ke-banyak, arsitektur bus, dapat dihubungkan dengan layanan integrasi lain
- Tidak
Routing
BPM High level routing dan manajemen proses bisni
- Tidak
Layanan integrasi-biasanya memiliki tool pemetaan grafis
Digunakan untuk integrasi satu-ke-banyak atau banyak-ke-banyak
- Tidak
Intelligent adapters-translasi dan transformasi terjadi pada adapter
Model komputasi terdistribusi yang scalable; metadata pemetaan disimpan dalam simpanan terpusat
- Tidak
Translasi dan transformasi
XSLT Transfomasi XML - Tidak EII Untuk data
teragregasi, seperti menyajikan single view bagi konsumen atau menyatukan data dari unit-unit organisasi
- Tidak
(ECM) Untuk mengintegrasikan data yang tidak terstruktur, termasuk dokumen, gambar, suara, video dan sebagainya
- Tidak
Integrasi informasi
Simpanan metadata
Untuk menciptakan format kanonik untuk informasi enterprise
- Tidak
Integrasi portal
Portal enterprise dan web
Menyediakan interface tunggal bagi informasi dan aplikasi yang berlainan
- Tidak
205
Tabel G.3 Layanan Integrasi (Lanjutan) Layanan Integrasi
Teknologi Integrasi
Penggunaan yang Direkomendasikan
Vendor/Teknologi yang Dipilih
Telah Diinstalasi?
Server aplikasi dan web
Digunakan untuk mengembangkan aplikasi atau komponen aplikasi atau layanan bisnis baru
- Tidak
Web service orchestration
Digunakan untuk “menyusun” aplikasi berbasis komponen
- Tidak
Composite application
Web service Digunakan untuk membuat layanan aplikasi yang digunakan dalam composite application
- Tidak
BPM Memodelkan, implementasi dan manajemen proses bisnis terintegrasi
- Tidak
BAM Monitoring secara real-time terhadap proses dan dashboard; dapat merupakan bagian dari tool BAM
- Tidak
B2B Server Digunakan untuk integrasi dengan partner dan supplier, membentuk komunitas on-line. Mengintegrasikan dengan aplikasi back-endmelalui adapter atau server EAI
- Tidak
EDI Digunakan untuk partner besar, dengan solusi EDI yang telah ada. Digunakan dengan VAN
- Tidak
Integrasi proses
Web service Digunakan sebagai interface terstandarisasi
- Tidak
Integrasi mobile
Server integrasi mobile
Menyajikan informasi bagi berbagai perangkat mobile yang berasal dari informasi atau business rule umum
- Tidak
Integrasi keamanan
Server integrasi keamanan
Mengintegrasikan sistem keamanan yang berlainan
- Tidak
5. Deskripsi Arsitektur Integrasi
Deskripsi arsitektur terdiri atas dua view, yaitu conceptual view dan development
view.
206
5.1 Conceptual View
Conceptual view memperlihatkan seluruh komponen dan keterhubungan
diantaranya. Conceptual view ini dapat digambarkan dalam berbagai cara.
Conceptual view dapat menunjukkan bagaimana seluruh layanan dapat saling
bersesuaian dan menunjukkan hubungan baik di dalam maupun di luarnya.
Gambar G.1 Tipe-tipe Enterprise Application Integration (9)
Sebelum melakukan integrasi, dalam hal ini adalah integrasi aplikasi, organisasi
perlu memahami elemen proses dan data yang memerlukan integrasi, karena
integrasi aplikasi dapat dilakukan pada berbagai level, yaitu (Gambar G.1) :
1. Level data.
Integrasi aplikasi level data (Gambar G.2) merupakan proses serta teknik dan
teknologi pemindahan data antar simpanan data. Level data menggambarkan
ekstrasi informasi dari suatu basis data, pemrosesan informasi sesuai
kebutuhan dan melakukan update pada basis data lain. Pengaksesan data
dalam konteks integrasi aplikasi memerlukan keterhubungan antara lojik dari
aplikasi dan user interface guna dapat mengekstrasi atau mengisi data secara
langsung ke dalam basis data.
207
Gambar G.2 Integrasi Level Data (9)
Terdapat banyak teknologi dan teknik untuk memindahkan data dari satu basis
data ke basis data lain, diantaranya database replication software, message
broker dan custom built. Software yang diletakkan antara basis data bertugas
untuk melakukan ekstrasi, merubah format dan meng-update satu basis data
sehingga dapat dipahami oleh basis data lain. Data direplikasi saat terdapat
update pada tabel yang bersesuaian. Terdapat dua pendekatan integrasi
aplikasi pada level data , yaitu :
b. Database-to-database
Saling berbagi informasi pada level basis data, baik pada konfigurasi one-
to-one, one-to-many, maupun many-to-many. Pendekatan bagi database-
to-database adalah dengan middleware basis data dan software replikasi
basis data.
c. Federated database
Juga bekerja pada level basis data, namun tidak hanya melakukan replikasi
data antara basis data, melainkan memperbolehkan pengaksesan sejumlah
basis data dari berbagai brand, model skema menggunakan model basis
data virtual. Model basis data virtual hanya terdapat pada perangkat lunak
dan dipetakan pada basis data yang terhubung secara fisik. Penggunaan
basis data virtual sebagai single point integrasi aplikasi, mengakses data
dari sejumlah sistem melalui interface basis data tunggal. Manfaat dari
pendekatan ini adalah pada middleware untuk berbagi informasi antar
208
aplikasi dan bukan pada custom solution. Middleware digunakan untuk
menyembunyikan perbedaan dari basis data yang diintegrasikan.
2. Level application interface.
Integrasi aplikasi pada level application interface (Gambar G.3) merupakan
interface yang di-expose dari packaged application atau custom application
sedemikian sehingga aplikasi eksternal dapat memperoleh akses terhadap
berbagai level atau layanan tanpa membuat perubahan terhadap aplikasi
tersebut. Penyajian interface bertujuan untuk menyediakan akses terhadap
proses bisnis dan data yang dienkapsulasi dalam aplikasi yang dibuat dan
menyediakan mekanisme yang memungkinkan informasi yang dienkapsulasi
dapat di-share.
Gambar G.3 API Penghubung dengan Sumber Daya (9)
Mekanisme yang dibuat untuk menghubungkan sejumlah sumber daya seperti
application server, middleware layer maupun basis data merupakan
application programming interface (API). API memungkinkan adanya
permintaan layanan terhadap ketiga entitas tersebut guna memperoleh nilai
(Gambar G.3).
3. Level metoda.
Integrasi aplikasi level metoda dimaksudkan untuk berbagi business logic
yang terdapat dalam enterprise. Mekanisme berbagi metoda diantara aplikasi
administrasi terpusat. Namun arsitektur ini juga memiliki kelemahan yaitu
mengakibatkan kegagalan terpusat, kemungkinan besar terjadinya bottleneck
jika integrasi dilakukan pada sistem besar dan permasalahan seputar
performansi.
217
2. Federated
Pada arsitektur federated, tidak terdapat server integrasi aplikasi.
Transformasi data dan pengontrolan workflow secara langsung ditempelkan
pada aplikasi melalui modul. Integrasi antar sistem direalisasikan melalui
keterhubungan secara langsung. Komunikasi antara sistem menggunakan bus
topology dengan format message yang bersifat product-dependent. Arsitektur
ini tidak mengikuti ide integrasi enterprise karena masih terdapat koneksi
point-to-point sehingga cocok untuk proyek integrasi kecil.
3. Bus topology
Bus topology digunakan untuk merealisasikan komunikasi antara sistem yang
berbeda. Kelemahan dari arsitektur ini adalah setiap modul harus di-install
pada setiap sistem yang diintegrasikan. Komponen ini yang bertanggung
jawab menghubungkan sistem yang terintegrasi dengan bus sehingga seluruh
aplikasi terintegrsi. Terdapat server yang mengelola seluruh workflow dan
transformasi data. Manfaat dari topology ini adalah untuk memperoleh
scalability dimana jumlah sistem terintegrasi tidak akan mempengaruhi
performansi, memperoleh performansi yang tinggi dengan arsitektur
terdistribusi dan pengelolaan yang terpusat.
Untuk kasus aplikasi di YPA, integrasi menggunakan arsitektur bus topology
(Gambar G.6), dimana setiap sistem diintegrasikan melalui bus dan transformasi
data dikelola oleh server. Arsitektur ini diharapkan dapat memberikan skalabilitas
pada komponen-komponen yang diintegrasikan sehingga memiliki performansi
yang tinggi.
6. Profil Standar-standar
Bagian ini menspesifikasikan seluruh standar (Tabel G.4) yang digunakan oleh
organisasi yang relevan dengan arsitektur integrasi. Spesifikasi lengkap juga harus
mencakup kebijakan tata kelola yang mendefinisikan bagaimana memenuhi
standar yang akan dikelola, serta proses dan tuntunan untuk menyetujui solusi
yang tidak sesuai dengan standar.
218
Tabel G.4 Standar Protokol komunikasi TCP/IP Interface apllikasi Middleware aplikasi dan web service Format message SQL Model proses Business Process Modeling Metadata Metadata transformasi dan translasi data
7. Service Level Agreements
Service level requirements meliputi availabilitiy, integrity, scalability,
Terdapat dua tipe ukuran availability : system availability (8 x 5, 24 x 7) dan
availability dari integrasi (real time, periodic atau batch). Ukuran ini didefinisikan
saat informasi yag telah diintegrasikan telah siap digunakan. Pada kasus di YPA,
system availability disesuaikan dengan jam kerja yaitu 24x7 dengan availability
integrasi bersifat real time.
7.2 Integrity and Delivery Service
Integrity atau informasi terintegrasi terletak pada integritas transmisi dan juga
integritas informasi yang diperoses. Integritas transmisi dipastikan dengan
transmission services seperti guaranteed delivery, once-and-only once delivery
serta persistent message stores. Integritas dari proses informasi tergantung pada
validitas proses translasi dan transformasi serta pemrosesan informasi oleh sistem
target. Ukuran ini dapat berupa dalam error rates.
7.3 Scalability
Scalability requirements menentukan tipe arsitektur dan teknologi yang dipilih
untuk implementasi, dan merupakan faktor yang penting dalam perencanaan dan
pengadaan kapasitas. Scalability requirements harus didefinisikan bagi kebutuhan
organisasi baik dalam rangka pendek maupun jangka panjang. Scalability
requirements dapat didefinisikan melalui parameter berikut ini :
• Jumlah informasi yang dilewatkan.
• Rata-rata transaksi (waktu/volume).
219
• Jumlah aplikasi yang diintegrasikan.
• Koneksi end-user secara simultan.
7.4 Maintainability and Manageability
Maintanability dan management requirements dapat didefinisikan melalui
layanan-layanan berikut ini :
• Monitoring dan alerting.
• Startup, shutdown dan restart.
• Troubleshooting dan level of support.
• Maintainability terhadap kode dan penggunaan tool.
• Instalasi dan pengelolaan release of update dan kemampuan untuk melakukan
rollback.
• Scheduling.
• Integrasi dengan tool yang ada.
Setelah menentukan manageability requirements, direkomendasikan untuk
membuat ringkasannya untuk tujuan perencanaan enterprise. Lalu memberikan
manageability requirements rating bagi tiap aplikasi atau proyek yang melakukan
hal ini. Rating ini menyediakan summary view terhadap seluruh manageability
requirements. Berikut ini adalah rating yang dapat digunakan :
• Level 1. Startup, shutdown dan restart, troubleshooting, scheduling remote
installation.
• Level 2. Level 1 ditambah dengan update dan rollback, repository aplikasi
terintegrasi.
• Level 3. Level 2 ditambah real time monitoring dan alert, integrasi penuh
pada pengembangan dan tool manajemen.
7.5 Usability
Usability (Tabel G.5) merujuk pada seberapa mudah tiap tipe user dalam
menggunakan sistem. Definisikan seluruh tipe user dari sistem, tipe akses dan
usability yang diperlukan.
220
Tabel G.5 Tipe User Tipe User Usability Requirements
Developer <spesialis integrasi legacy >
Programming interfaces
Analyst Modeling interface Designer Modeling dan configuration interface Jajaran business manager Browser-based portal atau dashboard Business user lain Browser-based portal
Operational manager Interface untuk management tool, portal interface bagi operational status
Operator Interface antar aplikasi
7.6 Performance
Performance requirements (Tabel G.6) mendefinisikan level of service dari
infrastruktur yang perlu disediakan untuk mendukung user bisnis, proses dan
transaksi. Performance requirements juga digunakan dalam Capacity Planning
View (terdapat dalam bagian ke-9 dari template spesifikasi arsitektur integrasi
teknis ini).
Tabel G.6 Performansi Response time Real-time Throughput Jumlah transaksi, volume data Turnaround time Detik, menit, jam, hari
Jumlah simulataneous user Subtotal berdasarkan tipe user yang terdefinisi dalam usability
Jumlah aplikasi yang terhubung
1. Aplikasi akademik unit LPP 2. Aplikasi akademik unit ASM 3. Aplikasi keuangan unit LPP 4. Aplikasi keuangan unit ASM
7.7 Transaction Services
Transaction services meliputi dukungan transaksi terdistribusi. Informasi ini
menentukan bagaimana transaksi akan dikelola dan bagaimana integritas transaksi
tetap dipertahankan. Bagian ini juga mendefinisikan requirements untuk
mendukung standar-standar enterprise dan regulator. Requirement layanan
transaksi di YPA terdapat pada Tabel G.7 berikut ini :
Tabel G.7 Transaction Service No.Layanan Transaksi
Requirement
T1 Sistem dapat dipergunakan 24x7 karena budaya kerja di YPA yang tidak hanya mengandalkan pada aturan jam kerja, namun seringkali harus menambah jam kerja (lembur).
T2 YPA memerlukan sistem yang dapat menyediakan hak akses sesuai tingkatan user.
T3
Sistem menyediakan kemampuan pengaksesan data dari berbagai tempat dengan tetap mempertahankan integritas dan konsistensi data. Oleh karenanya diperlukan middleware yang mampu melakukan translasi dan transformasi data secara real-time.
T4 Minimasi perubahan interface karena mempengaruhi adaptasi user terhadap sistem.
221
7.8 Persistence Services
Persistence diperlukan untuk meningkatkan reliability saat harus pulih dari suatu
kondisi kegagalan. Kemampuan untuk dapat me-restart sistem yang mengalami
kegagalan tanpa menggagalkan proses integrasi merupakan dasar penggunaan
persistence service. Tipe penggunaan lain dari persisted data meliputi
kemampuan untuk me-rollback setiap aksi, melaksanakan audit terhadap aktivitas
atau menggunakan kumpulan data untuk menganalisa aktivitas pada infrastruktur.
Bagian ini mendefinisikan requirements untuk menyediakan simpanan bagi data
integrasi dan informasi status selama dan setelah penggunaan infrastruktur
integrasi. Requirement layanan persistence di YPA terdapat pada Tabel G.8
berikut ini :
Tabel G.8 Persistence Service No.Layanan Transaksi
Requirement
P1 Tersedianya pencegahan terhadap ancaman fisik yang menyebabkan kegagalan sistem seperti gangguan listrik dan kesalahan penanganan oleh user.
P2 Tersedianya metoda mirroring data bersifat real-time untuk mencegah hilangnya data sebagai akibat kegagalan sistem.
P3 Jika terjadi kegagalan pada sistem, maka sistem mampu melakukan rollback menuju kondisi sebelum sistem mengalami kegagalan.
P4 Tersedianya fasilitas pengawasan kegiatan terhadap sistem.
P5 Sistem memiliki fasilitas informasi status selama dan setelah penggunaan infrastruktur integrasi.
7.9 Directory Services
Directories dapat menyediakan transparansi lokasi dengan membolehkan aplikasi
untuk dapat “mencari” aplikasi lain yang akan diintegrasikan. Directory
menyimpan informasi konfigurasi pada sumber daya atau user yang nantinya
dapat digunakan oleh suatu aplikasi atau proses integrasi. Directory juga dapat
digunakan untuk menyimpan informasi pengamanan. Tabel G.9 menggambarkan
tipe-tipe informasi untuk menspesifikasikan directory services.
Tabel G.9 Directory Service Nama
Komponen Tipe
Komponen Lokasi Deskripsi
Field-field Lain
Jajaran manajemen
User
Ruang direksi, ruang pembantu direktur, ruang kepala program studi dan ruang ketua koordinator jurusan.
Penyediaan data dan informasi oleh jajaran manajemen.
Disesuaikan jumlah manajemen.
222
Tabel G.9 Directory Service (Lanjutan) Nama
Komponen Tipe
Komponen Lokasi Deskripsi
Field-field Lain
Operator User Ruang bagian akademik, ruang keuangan
Pengguna sistem. Disesuaikan jumlah karyawan bagian akademik dan keuangan.
Server Hardware Ruang unit pelaksana teknis
Tempat server. 2
Client Hardware Ruang direksi, ruang pembantu direktur, ruang kepala program studi dan ruang ketua koordinator jurusan, ruang bagian akademik, ruang keuangan
Tempat client.
7.10 Service Level Summary Table
Service Level Summary Table bermanfaat untuk menyajikan aggregate view dari
service level requirements. Tabel G.10 menyajikan service level summary.
Tabel G.10 Service Level Summary Table
Aplikasi
Akademik LPP
Aplikasi Akademik
ASM
Aplikasi Keuangan LPP
Aplikasi Keuangan
ASM Availability Real-time; 24x7 Real-time; 24x7 Real-time; 24x7 Real-time; 24x7 Integrity dan delivery service
Guaranteed Guaranteed Guaranteed Guaranteed
Scalability
• Koneksi dihitung berdasarkan bandwidth jaringan
• Transaksi lokasi
• Volume data
• Koneksi dihitung berdasarkan bandwidth jaringan
• Transaksi lokasi
• Volume data
• Koneksi dihitung berdasarkan bandwidth jaringan
• Transaksi lokasi
• Volume data
• Koneksi dihitung berdasarkan bandwidth jaringan
• Transaksi lokasi
• Volume data Maintainability dan manageability
Level 2 Level 2 Level 2 Level 2
Usability
• Developer <spesialis integrasi legacy >
• Analyst • Designer • Jajaran
business manager
• Business user lain
• Operational manager
• Operator
• Developer <spesialis integrasi legacy >
• Analyst • Designer • Jajaran
business manager
• Business user lain
• Operational manager
• Operator
• Developer <spesialis integrasi legacy >
• Analyst • Designer • Jajaran
business manager
• Business user lain
• Operational manager
• Operator
• Developer <spesialis integrasi legacy >
• Analyst • Designer • Jajaran
business manager
• Business user lain
• Operational manager
• Operator
223
Tabel G.10 Service Level Summary Table (Lanjutan)
Aplikasi
Akademik LPP Aplikasi
Akademik ASM Aplikasi
Keuangan LPP
Aplikasi Keuangan
ASM Performance Response time,
througput, simulataneous user
Response time, througput, simulataneous user
Response time, througput, simulataneous user
Response time, througput, simulataneous user
Transaction services
Transaksi terdistribusi
Transaksi terdistribusi
Transaksi terdistribusi
Transaksi terdistribusi
Persistence Simpanan untuk data dan informasi integrasi untuk recovery, playback dan analisis
Simpanan untuk data dan informasi integrasi untuk recovery, playback dan analisis
Simpanan untuk data dan informasi integrasi untuk recovery, playback dan analisis
Simpanan untuk data dan informasi integrasi untuk recovery, playback dan analisis
Directory services
User dan hardware disesuaikan kebutuhan dan jumlah user
User dan hardware disesuaikan kebutuhan dan jumlah user
User dan hardware disesuaikan kebutuhan dan jumlah user
User dan hardware disesuaikan kebutuhan dan jumlah user
8. Pengamanan
Pengamanan merupakan salah satu tipe dari service-level requirement, namun
merupakan topik yang penting sehingga perlu dibahas dalam bagian tersendiri.
Spesifikasi ini harus dimulai dengan meringkaskan top-level security requirement
dengan mengkategorisasikan atau menentukan tipe aplikasi yang akan
memanfaatkan arsitektur tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang
umum, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel G.11 berikut, namun akan lebih
efektif jika didefinisikan lebih terperinci.
Tabel G.11 Security Requirement
Au
then
tica
tio
n
Au
tho
riza
tio
n
Au
dit
ing
Co
nfi
den
tiality
No
nre
pu
dia
tio
n
Internal data Partner data Customer data Internal appplication Partner application Customer application Internal process Partner process Customer process
224
8.1 Authentication
Authentication service mengkonfirmasi identitas user. Spesifikasi secara rinci
mengenai authorization service requirement meliputi hal-hal berikut :
• Daftar tipe user. Tipe user berkorelasi dengan tipe aplikasi atau layanan yang
diakses. Meliputi : designer, programmers, managers, jajaran business user,
konsumen dan partner.
• Level authentication untuk tiap tipe user atau peranannya. Level
authentication dapat meliputi : password, password dengan key encryption
baik public/private, digital certificate atau biometrics.
• Apakah unitary login akan didukung. Unitary logic mendefinisikan apakah
authentication dapat dilakukan sekali pada seluruh aplikasi dan layanan. Hal
ini memerlukan directory untuk seluruh layanan secara terpusat.
• Definisi mengenai bagimana user account akan dikelola. User account
harus secara konstan diciptakan, dibuat dan di-update berdasarkan perubahan
yang terjadi dalam bisnis. Sangtlah penting untuk memiliki proses formal
yang mendefinisikan bagaimana informasi akan tetap tersinkronisasi.
Authentication service YPA secara lengkap disajikan pada Tabel G.12 berikut ini :
Tabel G.12 Authentication Service
Daftar tipe user
Level authentication untuk Tiap Tipe User
atau Peranannya
Apakah Unitary Login
akan Didukung
Definisi Mengenai Bagimana User Account akan
Dikelola Developer <spesialis integrasi legacy >
Mengelola pemrograman Ya
Analyst Memodelkan interface Ya Designer Pemodelan dan konfigurasi Ya
Jajaran business manager
Mengakses browser-based portal atau dashboard (Level 1)
Ya
Business user lain
Mengakses browser-based portal (Level 1)
Ya
Operational manager
Mengelola interface untuk management tool, portal interface bagi operational status (Level 0)
Ya
Administrator Mengelola user account Ya
User account secara konstan diciptakan, dibuat dan di-update berdasarkan perubahan yang terjadi dalam bisnis
Operator Mengelola aplikasi (bervariasi dari Level 2)
Ya
225
8.2 Authorization
Authorization level menentukan operasi apa yang diotorisasi bagi user atau proses
untuk menggunakan sejumlah data atau melaksanakan aplikasi. Bagian ini
mendefinisikan kategori authorization, didasarkan pada aplikasi dan/atau
sensitivitas data. Authorization biasanya didefnisikan dengan matriks CRUD yang
mendefnisikan hak untuk menciptakan/(c)reate, membaca/(r)ead,
memperbaharui/(u)pdate atau menghapus/(d)elete informasi. Tabel G.13
menyajikan authorization level dalam menentukan otorisasi user di YPA.
Tabel G.13 Authorization
Daftar tipe user Aplikasi
Akademik LPP
Aplikasi Akademik
ASM
Aplikasi Keuangan
LPP
Aplikasi Keuangan
ASM Developer <spesialis integrasi legacy >
<C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D>
Analyst <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> Designer <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> Jajaran business manager
<R> <R> <R> <R>
Business user lain <R> <R> <R> <R> Operational manager
<R> <R> <R> <R>
Administrator <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> <C, R, U, D> Operator <C, R, U> <C, R, U> <C, R, U> <C, R, U>
8.3 Perimeter Security
Bagian ini harus dapat menunjukkan bagaimana arsitektur integrasi akan bekerja
dengan perimeter security dan tipe atau kategori integrasi yang akan diperlukan
untuk dapat menggunakan perimeter security feature. Perimeter security
merupakan kombinasi dari firewall, encryption, authentication services dan
arsitektur untuk melindungi enterprise terhadap kondisi dunia luar. Konfigurasi
dari perimeter security akan menentukan rancangan arsitektur integrasi yang
terkait dengan penggunaan eksternal.
Untuk menjaga keamanan sistem, diperlukan pengendalian terhadap sistem
informasi, yang mencakup beberapa kontrol (Tabel G.14), yaitu :
1. Kontrol administratif.
2. Kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3. Kontrol operasi.
4. Proteksi terhadap pusat data secara fisik.
226
5. Kontrol perangkat keras.
6. Kontrol terhadap akses komputer.
7. Kontrol terhadap akses informasi.
8. Kontrol terhadap perlindungan terakhir.
9. Kontrol aplikasi.
Tabel G.14 Security Kontrol Definisi
Kontrol administratif
• Mempublikasikan kebijakan kontrol secara formal. • Mempublikasikan prosedur dan standar. • Perekrutan personel dengan hati-hati. • Pemisahan tugas dalam suatu pekerjaan. • Membuat rencana pemulihan terhadap bencana.
Kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem
• Melakukan audit terhadap proses untuk menjamin pengendalian dan penelusuran sistem.
• Mengkaji pascaimplementasi. • Memastikan pemeliharaan yang dilakukan terotorisasi. • Mengaudit dokumentasi.
• Mengontrol lingkungan. • Melindungi terhadap kebakaran dan banjir. • Menyiapkan sumber listrik darurat, misal: UPS (uninterruptable
power supply).
Kontrol perangkat keras
• Menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan).
• Toleransi terhadap kegagalan pada penyimpan eksternal antara lain dilakukan melalui disk mirroring atau disk shadowing, yang menggunakan teknik dengan menulis seluruh data ke dua disk secara paralel.
Kontrol terhadap akses komputer
• Setiap pemakai sistem diberi otorisasi yang berbeda-beda. • Setiap pemakai dilengkapi dengan nama pemakai dan password.
Kontrol terhadap akses informasi
Penggunaan enkripsi.
Kontrol terhadap perlindungan terakhir
• Rencana darurat (emergency plan) menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh para pegawai manakala bencana terjadi.
• Rencana cadangan (backup plan) menentukan bagaimana pemrosesan informasi akan dilaksanakan selama masa darurat.
• Rencana pemulihan (recovery plan) menentukan bagaimana pemrosesan akan dikembalikan ke keadaan seperti aslinya secara lengkap, termasuk mencakup tanggung jawab masing-masing personil.
• Rencana pengujian (test plan) menentukan bagaimana komponen-komponen dalam rencana pemulihan akan diuji atau disimulasikan.
Kontrol aplikasi Rencana pemulihan dari bencana.
8.4 Auditing
Bagian ini akan mendefinisikan kategori untuk melakukan audit yang didasarkan
pada tipe aplikasi dan sensitivitas data yang diproses. Kategori dasar mengenai
auditing adalah :
• Level 0. Tidak memelihara informasi.
227
• Level 1. Memelihara informasi berdasarkan tipe interaksi dan partisipan.
• Level 2. Hanya memelihara instruksi untuk tiap interaksi.
• Level 3. Memelihara informasi dan setiap interaksinya secara lengkap.
Requirement kinerja dan sumber daya merupakan tradeoff dalam membuat
pembedaan untuk tiap level.
8.5 Confidentiality
Confidentiality merujuk pada level privacy yang diperlukan transmisi.
Confidentiality biasanya diterapkan pada level encryption yang digunakan, namun
harus juga dapat direfleksikan dalam alur komunikasi yang digunakan.
8.6 Nonrepudiation
Nonrrepudiation (Tabel G.15) sangatlah penting untuk transaksi B2B. Spesifikasi
tersebut harus mendefinisikan level nonrepudiation service yang diperlukan dan
tipe serta kategori aplikasi yang memerlukannya.
G.15 Nonrepudiation Tipe Nonrepudiation Tipe Aplikasi
Sesi nonrepudiated communication Integrasi aplikasi sederhana atau pertukaran data diantara aplikasi.
Layanan nonrepudiated middleware Integrasi dimana interaksi disertakan dengan infrastruktur middleware.
Nonrepudiated transaction Pemrosesan transaksi. Aksi-aksi nonrepudiated application yang terdiri atas berbagai transaksi
Proses bisnis kompleks.
9. Capacity Planning View
Bagian ini (Tabel G.16) menspesifikasikan pendekatan-pendekatan rancangan
untuk memperoleh tanggapan aplikasi tertentu, throughput, kapasitas, reliability
dan availability serta scalability. Informasi yang diperoleh dari Service Level
Requirement merupakan masukan untuk capacity planning. Tujuannya adalah
untuk mendefinisikan bagaimana seluruh service level requirement dapat
Availability Rencana back-up dan recovery, rencana redundancy, fail-over, disaster site.
Response time Network bandwidth, high-speed access, akses yang terlokasi, interaksi manusia yang teroptimasi, optimalisasi kinerja aplikasi, optimalisasi basis data.
Jumlah user Connection management, caching, lokalisasi akses melalui redundant store, optimalisasi interaksi manusia, kinerja aplikasi, optimalisasi basis data.
Jumlah aplikasi yang terhubung
Point-to-pont integration dengan jumlah aplikasi 4.
Layanan-layanan transaksi
Monitor transaksi, layanan-layanan transaksi dengan aplikasi.
Persistence Storage system, kemampuan recovery dan playback, analytical tool. Directory service Directory server, administrative tool.
10. Merancang Batasan dan Tuntunan
Seluruh batasan dan tuntunan khusus untuk para arsitek, perancang dan
pengembang harus didefinisikan pada bagian ini. Sejumlah area yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan batasan dan tuntunan adalah :
• Batasan kinerja yang telah diketahui.
• Formatting tuntunan untuk data.
• Batasan untuk definisi metadata dan registrasi.
• Pilihan penggunaan berbagai tipe interface.
• Kasus implementasi keamanan khusus.
• Penyimpangan terhadap arsitektur integrasi yang diperbolehkan.
11. Kesimpulan dan Rekomendasi untuk Langkah Selanjutnya
Arsitektur integrasi teknis menyajikan enterprise building code untuk seluruh
proyek integrasi. Arsitektur ini terdiri atas spesifikasi semua proyek yang akan
menjadi acuan saat memilih teknologi integrasi. Spesifikasi mendefinisikan
seluruh aspek arsitektur integrasi dan kemudahan akses sehingga informasi dapat
mudah ditemukan an dipahami. Arsitektur integrasi teknis dikendalikan oleh
business requirement.
229
SPESIFIKASI ARSITEKTUR INTEGRASI LAYANAN
YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI
VERSI 1 TAHUN 2008
230
LAMPIRAN H (SPESIFIKASI ARSITEKTUR INTEGRASI LAYANAN)
1. Pendahuluan
Spesifikasi ini menyediakan arsitektur dan tuntunan rancangan untuk menerapkan
pendekatan arsitektur berorientasi layanan untuk integrasi sistem bagi Yayasan
Pendidikan Ariyanti (YPA). Dokumen ini akan menjadi spesifikasi rancangan dan
arsitektur untuk mengembangkan aplikasi.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari spesifikasi ini terbatas pada aplikasi atau sistem yang
memfokuskan pada fungsi utama bidang akademik dan fungsi pendukung
keuangan dan unit-unit organisasi yang terkait dengan fungsi-fungsi tersebut.
Dokumen ini mendefinisikan arsitektur dan rancangan untuk menerapkan
pendekatan arsitektur berorientasi layanan.
3. Partisipan Kunci
Partisipan kunci dalam membuat arsitektur integrasi layanan adalah unit-unit
organisasi yang terdefinisi dalam pemodelan bisnis di Bab III (Gambar III.6)
ditambah dengan unit khusus yang dibentuk sebagai pihak yang bertanggung
jawab terhadap seluruh kegiatan integrasi yaitu IT Executive. Uraian lengkap
mengenai partisipan kunci beserta kelompok dan peranan mereka disajikan dalam
Tabel H.1 berikut ini :
Tabel H.1 Partisipan Kunci Kelompok Partisipan Peran
Stakeholder utama
IT Executive Bertanggung jawab pada seluruh kegiatan integrasi.
Stakeholder utama
Bagian Dokumentasi Bertanggung jawab pada dokumentasi kegiatan integrasi.
Audience System Analyst Bertanggung jawab menganalisa kondisi bisnis, sistem dan teknologi informasi saat ini.
Audience System Designer Bertanggung jawab menentukan kebutuhan data, aplikasi dan teknologi integrasi.
Audience Programmer Bertanggung jawab membuat middleware yang memampukan komunikasi antar aplikasi level data.
Audience Teknisi Bertanggung jawab menyediakan perangkat keras yang diperlukan dalam melakukan integrasi.
231
Pada Tabel H.1, terdapat dua kelompok partisipan kunci yaitu audience dan
stakeholder utama. Audience meliputi seluruh anggota dalam organisasi IT yang
memiliki peranan dalam melaksanakan integrasi. Stakeholder utama terdiri atas IT
executive dan juga orang-orang yang bertanggung jawab pada pemeliharaan
dokumen.
4. Business Event
Business event mendefinisikan aktivitas bisnis yang harus didukung oleh sistem.
Business event adalah sesuatu yang terjadi dalam business environment, terjadi
pada waktu tertentu, dan harus ditanggapi oleh sistem. Penyajian aktivitas yang
terjadi dalam bisnis dan sistem yang diperlukan untuk menanggapi dapat disajikan
dalam bentuk events table. Terdapat dua jenis event yaitu business events dan
temporal events. Business events adalah aktivitas yang terjadi dalam bisnis dan
dapat dideteksi dengan mendefinisikan setiap aktivitas bisnis dalam lingkup
sistem. Temporal events terjadi pada waktu yang telah ditetapkan. Temporal
events terjadi karena permintaan kebijakan bisnis dimana aktivitas sistem tertentu
terjadi pada waktu tertentu atau karena sistem menghasilkan output berbasis
waktu. Business events yang terkait dengan proses layanan di YPA terdapat dalam
Tabel H.2 berikut :
Tabel H.2 Business Events No.
Event Business Event Deskripsi Event Tanggapan
E1 Pengelolaan pendaftaran calon siswa dan mahasiswa baru
Event ini dimulai dari calon siswa/mahasiswa melakukan pendaftaran. Bagian Pendaftaran unit LPP dan ASM akan melakukan pendataan.
R1.1 Mendata calon siswa/mahasiswa
E2
Pengelolaan pembayaran administrasi penerimaan calon siswa dan mahasiswa baru
Event ini dimulai setelah calon siswa/mahasiswa melakukan pendaftaran. Siswa/mahasiswa diminta membayar biaya formulir pendaftaran di Bagian Pendaftaran unit LPP dan ASM. Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab terhadap pengelolaan pembayaran.
Penilaian hasil Ujian Saringan Masuk (USM) seleksi calon mahasiswa baru
Event ini dimulai setelah mahasiswa melakukan pembayaran. Mahasiswa mengikuti USM dan hasilnya akan dikelola oleh Bagian Akademik unit ASM.
R3.1 Memeriksa jurusan dan program studi yang dipilih
R3.2 Mengelola hasil USM
232
Tabel H.2 Business Events (Lanjutan) No.
Event Business Event Deskripsi Event Tanggapan
E4 Pelaporan dan evaluasi penerimaan siswa dan mahasiswa baru
Event ini dilakukan secara periodik untuk melaporkan hasil penerimaan siswa/mahasiswa baru. Laporan dibuat oleh setiap bagian yang terlibat baik unit LPP maupun ASM bagi kepentingan pihak manajemen.
R4.1 Mengelola pelaporan penerimaan siswa/mahasiswa baru
E5 Penetapan kurikulum Event ini dikelola Bagian Akademik unit LPP maupun ASM untuk menghasilkan kurikulum.
R5.1 Mengelola kurikulum
E6 Penentuan dosen-dosen pengajar dan wali akademik
Event ini dikelola Bagian Akademik unit LPP maupun ASM untuk menetapkan dosen pengajar dan wali akademik.
R6.1 Mengelola dosen pengajar dan wali akademik
E7 Registrasi ulang siswa dan mahasiswa
Event ini dikelola Bagian Akademik unit LPP maupun ASM untuk melaksanakan registrasi ulang siswa/mahasiswa.
R7.1 Memeriksa jurusan dan program studi yang dipilih
R7.2 Mengelola registrasi ulang siswa/mahasiswa
E8 Pengelolaan Kartu Tanda Siswa (KTS) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
Event ini dikelola Bagian Akademik unit LPP maupun ASM untuk membuat Kartu Tanda Siswa (KTS) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
R8.1 Mengelola pembuatan Kartu Tanda Siswa (KTS) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
E9 Pelaksanaan perwalian (program D-3)
Event ini dikelola Bagian Akademik unit ASM untuk melaksanakan perwalian.
R9.1 Mengelola perwalian
E10 Pengelolaan Perubahan Rencana Studi/PRS (program D-3)
Event ini dikelola Bagian Akademik unit ASM untuk melaksanakanPerubahan Rencana Studi/PRS.
R10.1 Mengelola Perubahan Rencana Studi/PRS
E11 Pembuatan jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Event ini dikelola Bagian Akademik unit LPP maupun ASM untuk membuat jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
R11.1 Mengelola pembuatan jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
E12 Pembuatan daftar hadir Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Event ini dikelola Bagian Akademik unit LPP maupun ASM untuk membuat daftar hadir Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
R12.1 Mengelola pembuatan daftar hadir Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Mengelola pembuatan daftar hadir (UTS, UAS, komprehensif)
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi akademik LPP
• Aplikasi akademik ASM
Pengelolaan kegiatan akademik
Mengelola nilai Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi akademik LPP
• Aplikasi akademik ASM
Pengelolaan kegiatan akademik
Mengelola pencetakan Kartu Hasil Studi (KHS)
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi akademik LPP
• Aplikasi akademik ASM
Pengelolaan kegiatan akademik
Mengelola pelaporan kegiatan akademik bagi manajemen
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi akademik LPP
• Aplikasi akademik ASM
Pengelolaan kegiatan wisuda
Mengelola pembuatan ijazah, sertifikat dan transkrip nilai
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi akademik LPP
• Aplikasi akademik ASM
Pengelolaan kegiatan wisuda
Mengelola pelaporan siswa/mahasiswa yang telah lulus
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi keuangan LPP
• Aplikasi keuangan ASM
239
Tabel H.4 Kategori Layanan (Lanjutan) Layanan Fungsi Deskripsi Telah Ada/Baru
Pengelolaan keuangan
Mengelola pembayaran biaya pendidikan
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi keuangan LPP
• Aplikasi keuangan ASM
Pengelolaan keuangan
Mengelola honor dosen Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi keuangan LPP
• Aplikasi keuangan ASM
Pengelolaan keuangan
Mengelola Pelaporan dan evaluasi keuangan
Pengembangan middleware antar aplikasi
• Aplikasi keuangan LPP
• Aplikasi keuangan ASM
5.3 Tabel Interface Layanan
Standar Web service (Tabel H.5) mendefnisikan bagaimana menspesifikasikan
interface, namun tidak mendefinisikan data dan fungsionalitas yang harus dimiliki
oleh interface. Service Interface Specification menyediakan informasi yang
diperlukan untuk menghasilkan Web Service atau aplikasi atau interface
komponen lainnya. Menggunakan tabel Service Definition untuk mendaftar input,
output dan metoda yang perlu didukung interface, dan menentukan bagaimana
interface akan diimplementasikan. Input harus mencakup seluruh data field
dan/atau fungsi yang harus didukung interface. Begitu pula dengan output yang
harus mencakup seluruh data field dan/atau fungsi yang harus didukung interface.
Tabel H.5 Service Interface Layanan Nama Layanan
Input • Input data master, seperti data pendaftar, data mahasiswa/siswa, data dosen, data mata kuliah, data komponen biaya.
• Input data transaksi seperti pendaftaran, pembayaran biaya pendaftaran, pembayaran biaya pendidikan, penjadwalan kegiatan belajar mengajar, penjadwalan ujian, pengelolaan nilai.
Output • Seluruh laporan yang terkait dengan kegiatan akademik. • Seluruh laporan yang terkait dengan keuangan.
Method Pengaksesan data antar basis data baik antar aplikasi akademik dan keuangan. Implementation Middleware basis data
6. Use Case
Use case mendefinisikan actor dan bagaimana mereka dapat berinteraksi dengan
layanan sistem. Actor merepresentasikan suatu peran, dapat berupa mansia,
komputer lain, bagian dari perangkat keras atau sistem perangkat lunak lain.
Mereka harus dapat menyediakan stimuli untuk menginisiasi event yang pada
240
gilirannya memerlukan tanggapan (atau layanan) dari sistem. Use case
menggambarkan behavior dari sistem saat salah satu dari actor mengirimkan
stimulus tertentu. Menggambarkan business event dan tanggapan sistem pada
stimulus event yang memicu use case-input dari dan output pada actor lain, serta
behavior yang mengkonversi input menjadi output.
6.1 Use Case Diagram
Komponen dasar dari use case diagram adalah actor, use case dan association.
Untuk menghasilkan use case, identifikasi primary actor dalam sistem, lalu
prioritaskan layanan yang akan diimplementasikan. Direkomendasikan untuk
membuat use case bagi tiap layanan yang diusulkan.
Actor
Actor digambarkan menggunakan stick figure, dan peran dari tiap user dituliskan di bawah icon tersebut. Actor dapat berupa manusia, komputer lain, bagian dari perangkat keras atau sistem perangkat lunak lain.
Use Case Use case digambarkan dengan elips. Nama dari use case ditulis di dalam elipse.
Association Association merupakan penghubung antara actor dengan use case dan mengindikasikan bahwa actor tersebut berpartisipasi dalam use case dalam berbagai bentuk.
Use case diagram dapat digunakan untuk menggambarkan keterhubungan
diantara user, event dan service. Use case mendefinisikan actor dan bagaimana
mereka berinteraksi dengan layanan sistem. Actor adalah yang melaksanakan
peran, dapat berupa manusia, komputer lain, perangkat keras atau bahkan sistem
perangkat lunak lain. Actor memberikan stimuli untuk menginisiasi event yang
memerlukan tanggapan (atau layanan) dari sistem. Use case menggambarkan
behavior dari sistem saat actor memberikan stimuli tertentu, menggambarkan
business event dan tanggapan sistem terhadap event stimulus yang memicu use
case, input dari output bagi actor lain dan behavior yang merubah input menjadi
output. Komponen dasar use case diagram adalah actor, use case dan association.
Actor digambarkan dengan simbol orang, peran dari user ditulis dibawahnya. Use
case digambarkan dengan elips, nama dari use case dituliskan di dalam elips.
Nama use case
Nama Peran Actor
241
Association digambarkan dengan garis antara actor dan use case yang
mengindikasikan bahwa actor berpartisipasi pada use case tersebut.
Siswa LPP
Mahasiswa ASM
pendataan pendaf tar
pembay aran biay a pendaf taran
pengelolaan hasil USM
pengelolaan kurikulum
pengelolaan dosen
pengelolaan jadwal kuliah
pengelolaan jadwal ujian
pengelolaan administrasi KBM
pengelolaan nilai
Pendaf tar
pemeriksaan jurusan
<<include>>
Bagian Pendaf taran
Bagian Akademik
pengelolaan perwalian/PRS
Wali Akademik
pengelolaan ijazah, sertif ikat, transkrip
pelaporan kegiatan PMB
pengelolaan pelaporan akademikBagian Akademik
pengelolaan kegiatan wisuda
Manajemen
pengelolaan KTS/KTM
pengelolaan KHS
pengelolaan registrasi ulang
<<include>>
Peserta Didik
pengelolaan pelaporan keuanganpengelolaan pembay aran biay a pendidikan
Bagian Keuangan
Dosen
pengelolaan honor dosen
Bagian Keuangan
Gambar H.1 Use Case Diagram
242
Gambar H.1 menunjukkan use case diagram yang menunjukkan keterhubungan
antara user, kejadian (event) dan layanan (service) serta mendefinisikan actor dan
bagaimana mereka berinteraksi dengan layanan-layanan yang tersedia dalam
sistem di YPA. Actor yang terlibat dan menggunakan layanan sistem adalah
pendaftar, bagian pendaftaran, bagian akademik, peserta didik, siswa LPP dan
mahasiswa ASM yang merupakan instance dari peserta didik, dosen, wali
akademik yang merupakan instance dari dosen, Kepala Bagian Keuangan serta
manajemen. Use case yang merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem
digambarkan dalam bentuk elips, contoh use case pada Gambar H.1 adalah
pendataan pendaftar. Garis yang menghubungkan antara actor dengan use case
atau antara use case dengan use case lainnya, sebagai contoh antara actor
“pendaftar” dengan use case “pendataan pendaftar” menunjukkan adanya
hubungan atau asosiasi dan bagaimana actor terlibat dalam use case atau antara
use case.
Gambar H.1 menunjukkan adanya berbagai macam asosiasi yaitu asosiasi include
dan generalization-inheritance. Asosiasi include menunjukkan suatu use case
yang menggunakan use case lain, sebagai contoh adalah use case pengelolaan
hasil USM juga menyertakan use case pemeriksaan jurusan. Asosiasi
generalization-inheritance menunjukkan bahwa suatu use case mewarisi use case
lainnya atau suatu actor mewarisi actor lainnya, sebagai contoh adalah use case
siswa LPP dan mahasiswa ASM yang mewarisi use case peserta didik.
6.2 Spesifikasi Use Case
Spesifikasi Use case (Tabel H.6) berisi teks yang lebih jauh memberikan
gambaran mengenai user case yang telah dibuat. Spesifikasi teks biasanya
digunakan untuk menggambarkan kesalahan selama menentukan behavior
tertentu, dan aksi perbaikan apa yang harus diambil oleh sistem. Spesifikasi ini
dapat dikustomisasi atau diperluas untuk menangani isu-isu tertentu dalam
implementasi atau organisasi.
243
Tabel H.6 Spesifikasi Use Case Use Case Nama Use Case
Primary actor Bagian Pendaftaran, Pendaftar, Bagian Akademik, Dosen, Manajemen, Siswa Didik, Siswa LPP, Mahasiswa ASM, Wali Akademik, Bagian Akademik, Kepala Bagian Keuangan.
Abstract Terdiri atas sejumlah use case yaitu : pendataan pendaftar, pembayaran biaya pendaftaran, pelaporan kegiatan PMB, pemeriksaan jurusan, pengelolaan kurikulum, pengelolaan dosen, pengelolaan hasil USM, pengelolaan jadwal kuliah, pengelolaan administrasi KBM, pengelolaan KTM/KSM, pengelolaan registrasi ulang, pengelolaan nilai, pengelolaan perwalian/PRS, pengelolaan KHS, pengelolaan ijazah, sertifikat dan transkrip, pengelolaan kegiatan wisuda, pengelolaan pelaporan akademik, pengelolaan pembayaran biaya pendidikan, pengelolaan pelaporan keuangan.
Goal Integritas antar sistem dan juga dengan actor. Precondition Persiapan penerimaan pendaftaran siswa/mahasiswa. Trigger Pendaftaran siswa/mahasiswa, registrasi ulang siswa/mahasiswa,
pembayaran pendaftaran dan biaya pendidikan. Skenario umum Proses dimulai secara umum dari pengelolaan penerimaan
siswa/mahasiswa, pengelolaan kegiatan akademik, pengelolaan kegiatan wisuda dan pengelolaan keuangan.
Tanggapan/output bagi operasi yang berhasil
Jumlah tanggapan adalah 20
Ekstensi/jalur alternatif tanggapan/output bagi operasi yang tidak berhasil
nilai dan pengelolaan laporan akademik. DFD tersebut terdiri atas sejumlah aliran
data yang mengakses 7 simpanan yaitu data pendaftar, perwalian, kurikulum,
dosen, siswa, mahasiswa dan nilai.
250
[data dosen]
[data mata kuliah]
[nilai]
[nilai]
[data siswa_mahasiswa]
[identitas mahasiswa]
[khs]
[laporan akademik]
[identitas dosen]
[trans perwalian prs]
[trans perwalian prs]
[nilai]
[nilai]
identitas dosen
identitas siswa
identitas pendaftar
kurikulum
identitas mahasiswa
kurikulum
identitas dosen
identitas mahasiswa
identitas siswa
kurikulum
identitas mahasiswa
[kurikulum]
[kurikulum]
[identitas mahasiswa]
[identitas dosen]
[identitas siswa][identitas siswa]
[identitas pendaftar]
[identitas dosen]
2.1
Penetapan Kurikulum
2.2Penetapan Dosen dan
Wali Akademik
2.3
Registrasi Ulang
2.4
Pengelolaan KTS KTM
2.5
Perwalian dan PRS
2.6
Pengelolaan Jadwal
+
2.7
Pengelolaan nilai
2.8
Pengelolaan Laporan Akademik
Data Kurikulum
Data Dosen : 1
Data Pendaftar
Data Siswa : 1
Data Mahasiswa
Data Siswa : 2
Data Dosen : 2
DataNilai : 1
DataNilai : 2
Perwalian PRS : 1
Perwalian PRS : 2
Dosen
Manajemen
Siswa_Mahasiswa
Dosen
Bagian Akademik
Bagian Akademik
Bagian Akademik
Bagian Akademik
Gambar I.4 DFD Level 2 Dekomposisi Proses 2
251
5.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Dekomposisi Proses 3 Pengelolaan Wisuda
Data flow diagram (diagram arus data) level 2 untuk mendekomposisi proses
nomor 3 yaitu proses pengelolaan kegiatan akademik pada Gambar I.5 terdiri atas
4 proses yaitu pengelolaan ijazah, pengelolaan transkrip, pengelolaan sertifikat
dan pengelolaan laporan wisuda. DFD tersebut terdiri atas sejumlah aliran data
yang mengakses 4 simpanan yaitu data kurikulum, siswa, mahasiswa dan nilai.
kurikulumkurikulum
kurikulum [kurikulum][sertifikat]
[ijazah][transkrip]
[laporan wisuda]
identitas siswa
identitas mahasiswa
nilai
identitas mahasiswa
identitas mahasiswa
identitas siswaidentitas siswa
[identitas siswa]
[identitas mahasiswa]
nilainilai[nilai]
Data Mahasiswa : 1
Data Siswa : 1
DataNilai
3.1
Pengelolaan Ijazah
3.2
Pengelolaan Transkrip
3.3
Pengelolaan Sertifikat
Data Mahasiswa
: 2
3.4Pengelolaan
Laporan Wisuda
Data Siswa : 2
Manajemen
Siswa_Mahasiswa
Siswa_Mahasiswa
Data Kurikulum : 1
Data Kurikulum : 2
Gambar I.5 DFD Level 2 Dekomposisi Proses 3
252
5.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 3 Dekomposisi Proses 2.6 Pengelolaan Jadwal
Data flow diagram (diagram arus data) level 2 untuk mendekomposisi proses
nomor 2.6 yaitu proses pengelolaan jadwal pada Gambar I.6 terdiri atas 2 proses
yaitu pengelolaan jadwal kuliah dan ujian. DFD tersebut terdiri atas sejumlah
aliran data yang mengakses 2 simpanan yaitu data kurikulum dan dosen.
kurikulumidentitas dosen
[kurikulum][identitas dosen]
Data Dosen Data Kurikulum
2.6.1
Pengelolaan Jadwal Kuliah
2.6.2
Pengelolaan Jadwal Ujian
Gambar I.6 DFD Level 3 Dekomposisi Proses 2.6
6. Metadata Model
Tiap aplikasi memerlukan model metadata (Tabel I.2) yang mengkombinasikan
model baru untuk aplikasi dengan model yang telah ada pada masing-masing
sumber data yang digunakan. Metadata model digunakan untuk mendefinisikan
aturan pengaksesan dan transformasi, menetapkan turunan data dan
memungkinkan analisis dampak. Metadata untuk sumber data yang telah ada
harus ditangkap dari tiap elemen.
253
Tabel I.2 Pemetaan Requirement Menjadi Pola Rancangan Integrasi Informasi
Nama elemen data
Pendaftar, pembayaran biaya pendaftaran, jadwal USM, hasil USM, registrasi ulang siswa/mahasiswa baru, program studi, jurusan, ruang belajar, periode semester, registrasi ulang siswa/mahasiswa lama, siswa/mahasiswa, mata kuliah, dosen, alokasi kelas, perwalian, jadwal kuliah, berita acara kuliah, jadwal ujian, berita acara ujian, nilai, ijazah dan sertifikat, pangsa pasar, target, alumni, perusahaan, komponen biaya, pembayaran biaya pendidikan, piutang siswa/mahasiswa
Sumber data Dari entitas luar yaitu pendaftar, dosen, siswa, mahasiswa dan manajemen; dari hasil pemrosesan sistem lain.
Deskripsi Entitas-entitas data master diintegrasikan dengan tujuan menghilangkan redundansi, inkonsistensi dan data yang terisolasi
Tipe dan format data
Disesuaikan dengan Clipper 5.2 dan SQL Server 2000
Nama kanonik
Integrasi enterprise
Format kanonik
SQL
Basic metadata
Aturan transformasi
Dari sumber ke format kanonik
Interface SQL
Semantic metadata
Aturan integritas
Penggunaan middleware untuk menghubungkan data (pendaftar, siswa, mahasiswa, dosen, komponen biaya) sesuai dengan skema relasi pada Gambar G.4
Keamanan tambahan
Parameter keamanan
Daftar kontrol akses, directory
Platform
1. Microcomputer a. PC Server (Intel) b. PC Client (Intel)
2. Perangkat input (input device) c. Mouse d. Keyboard e. Scanner
3. Perangkat Output dan Tampilan Grafis (output & graphics display) a. Line printer b. Dot matrix printer c. Monitor d. Speaker
4. Media Simpanan (storage media) a. Floppy Disk b. Harddisk c. Compact Disk (CD)
Removeable disk
OS Server : Windows Server 2000, Client : Windows XP, Windows 2000 Professional, Windows Vista
DBMS Clipper 5.2, SQL Server 2000 Manajemen tambahan
Platform aplikasi
1. Sistem Operasi (operating system) a. Microsoft Windows 2000 Server b. Microsoft Windows 2000 Professional c. Microsoft Windows XP d. Microsoft Windows Vista
2. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System) a. Microsoft Access b. SQL Server
3. Bahasa Pemrograman (language) a. Clipper b. Visual Basic
4. Spreadsheet Microsoft Excel
5. Pengolah kata Microsoft Word
6. Presentasi Microsoft Power Point
7. Pengolah Gambar a. Corel Draw
254
Tabel I.2 Pemetaan Requirement Menjadi Pola Rancangan Integrasi Informasi (Lanjutan)
Platform aplikasi
b. Microsoft Visio 8. Pengolah Foto
Adobe Photoshop 9. Software lain
a. Anti virus (McAfee, Antivir, AVG) b. Internet Explorer c. Total Commander d. Nero e. Adobe Acrobat Reader f. Winzip
Pemilik sistem
Yayasan Pendidikan Ariyanti, Unit Akademik LPP dan ASM, Unit Keuangan LPP dan ASM
Lokasi sistem Bagian akademik dan keuangan LPP serta ASM Informasi layanan
Web service directory
Informasi skema message
Message repository
7. Model Keterhubungan
Relationship table (Tabel I.3) mendefinisikan pemetaan data antara aplikasi baru
dengan sistem yang telah ada juga aturan integritas antar obyek dan sistem data.
Perlu dicatat bahwa sistem/layanan dan nama elemen data sumber yang disertakan
di sini untuk menyediakan turunan. Sistem/layanan disertakan sehingga
memungkinkan analisis terhadap dampak. Business rule meliputi aggregation dan
penguraian aturan tertentu pada aliran data.
Tabel I.3 Model Keterhubungan Nama kanonik Integrasi aplikasi Nama elemen data sistem/layanan sumber
Sistem atau layanan target Aplikasi akademik dan keuangan Aturan integritas Aturan rollback dan kompensasi Requirement keamanan Aturan enkripsi, nonrepudiation dan akses
8. Review Rancangan Informasi
Review rancangan informasi sangatlah kritis bagi kesuksesan dan agility pada
sistem. Review rancangan harus meliputi seluruh stakeholder yang relevan,
didefinisikan berdasarkan partisipan kunci. Seluruh bagian dari model perlu di-
review dan diverifikasi. Para partisipan perlu memverifikasi porsi informasi yang
menjadi tanggung jawab mereka, termasuk definisi seluruh elemen, bagaimana
255
diciptakan dan di-update, format serta mekanisme akses. Business user harus
menyediakan definisi informasi yang diperlukan dalam aplikasi baru. Lebih lanjut,
menjadi hal yang kritikal bagi para stakeholder untuk memastikan bagaimana
mereka dapat menghadapi pertentangan pada sumber data yang mengandung
“standar emas” bagi organisasi saat terjadi konflik atau duplikasi. Hal ini
seringkali menjadi tugas yang sulit yang harus dihadapi oleh tim. Seluruh proses
harus di-review untuk mencari peluang bagi peningkatan konsistensi dan kualitas
informasi pada organisasi.
Tuntunan berikut ini dapat dipergunakan untuk dapat mencapai keberhasilan
design review :
• Pastikan bahwa seluruh stakeholder hadir.
• Jelaskan proses dan aturan-aturan mendasar sebelum memulai design review.
• Kritisi rancangannya, dan bukan orangnya.
• Perancang diperbolehkan hanya melakukan klarifikasi rancangan dan
menyediakan informasi background. Mereka harus dapat “mempertahankan”
rancangannya.
• Identifikasi sistem perekaman informasi.
• Definisikan proses untuk kualitas data.
9. Kesimpulan dan Rekomendasi untuk Langkah Selanjutnya
Data dan informasi merupakan hal yang penting dalam proyek integrasi. Integrasi
dihadapkan pada permasalahan mengkomunikasikan pertukaran data yang
memiliki tipe dan format berbeda. Arsitektur integrasi informasi diharapkan dapat
mendefinisikan infrastruktur dan proses yang memungkinkan informasi yang
mengalir antar seluruh unit akademik dan keuangan di YPA. Pendefinisian
informasi yang tidak tergantung pada suatu teknologi atau tool tertentu sangatlah