-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No.1578 K/Pdt/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan
sebagai
berikut dalam perkara :
PT KWALA GUNUNG, berkedudukan di Jalan HOS
Cokroaminoto No. 16/ 36 Medan, dalam hal ini memberi kuasa
kepada Zulisrak, SH., dan kawan, para Advokat, beralamat di
Jalan Hindu No.15 Medan-Sumatera Utara, Pemohon Kasasi
dahulu Penggugat/Pembanding;
m e l a w a n :
1. OTORITA PENGEMBANGAN PROYEK ASAHAN,
berkantor Pusat di Jakarta cq. KEPALA PERWAKILAN
OTORITA ASAHAN MEDAN, berkedudukan di Jalan
Kapiten Pattimura No.125 Medan,
2. PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (INALUM), ber-
kedudukan di Jalan Inalum Blok S, No.14-16 Tanjung
Gading, Kabupaten Batubara, para Termohon Kasasi
dahulu Tergugat I dan II/para Terbanding;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa
sekarang
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang
para
Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I dan II di muka
persidangan
Pengadilan Negeri Medan pada pokoknya atas dalil-dalil:
1. Bahwa sebelum adanya perjanjian pelepasan hak antara
Penggugat dan Tergugat I, usaha perkebunan mengalami
produksi
yang maju pesat, karena tidak ada gangguan hama sama sekali
terhadap tanaman-tanaman yang ada di areal perkebunan HGU
milik Penggugat, karena areal tanah perkebunan (d/h terletak
di
Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Asahan sekarang Kecamatan
Hal. 1 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Lima puluh Kabupaten Batubara) mutlak diusahai dan dikuasai
oleh PT. Kwala Gunung sendiri. tidak pihak lain yang
bercocok
tanam di daerah itu;
2. Bahwa selanjutnya pada tahun 1979, karena adanya proyek
pemerintah pada waktu itu yaitu akan dibangunnya
pengembangan proyek Asahan maka sebagian areal tanah Hak
Guna Usaha perkebunan milik Penggugat (16,495 Ha) yang kena
pemasangan jalur transmisi Proyek Asahan dilepas kepada
Tergugat I dengan ganti rugi incasu tanah yang diganti rugi
milik
PT. Kwala Gunung terletak d/h di Kecamatan Lima Puluh
Kabupaten Asahan, sekarang Kecamatan Lima puluh, Kabupaten
Batubara, Propinsi Sumatera Utara;
3. Bahwa guna untuk menindak lanjuti pelepasan areal tanah
perkebunan dimaksud, Penggugat dengan Tergugat I telah
sepakat dan menanda tangani perjanjian pelepasan hak dengan
ganti rugi atas sebagian areal tanah perkebunan dan tanaman
yang terkena jalur transmisi proyek asahan tanggal 19 Juli
1979
untuk kepentingan pembangunan Proyek Asahan sebagai proyek
nasional, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut:
1. dalam rangka pemasangan jalur transmisi Proyek Asahan,
Tergugat
I telah memakai sebagian areal tanah perkebunan milik
Penggugat
yang dilaluinya dengan memberikan ganti rugi kepada Penggugat
dan
untuk itu Penggugat menyatakan kesediannya melepaskan hak
atas
penguasaan sebagian areal hak guna usaha perkebunannya;
2. bahwa adapun besarnya ganti rugi yang diberikan oleh Tergugat
I
kepada Penggugat adalah:
a. Rp1.427.172 per Ha untuk tanaman karet;
b. Rp1.154.032 per Ha untuk tanaman kelapa sawit;
c. Rp37.500 per Ha untuk biaya survey, pengukuran dan
pembuatan
serta pengurusan surat-surat tanah;
1. selesai pembangunan transmission line tanah jalur
transmission yang
menyangkut kepentingan perkebunan hams dipelihara dengan
baik
oleh Otorita Pengembangan Proyek Asahan;
Hal. 2 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4. Bahwa setelah pelepasan hak dengan ganti rugi atas
sebagian
areal tanah perkebunan yang terkena jalur transmisi Proyek
Asahan tersebut maka tanggung jawab pemeliharaan dan
security
dari tanah yang dibebaskan oleh Penggugat beralih kepada
Tergugat I;
5. Bahwa pada tanggal 19 Juli 1979 itu juga antara Penggugat
dan
Tergugat I telah sepakat untuk menandatangani Berita Acara
Sarah Terima Tanah dan Ganti Rugi, dan Berita Acara Ganti
Rugi
Tanaman, serta Berita Acara Ganti Rugi Tanaman Terhadap
Acces Road Dan Land For Store, yang mana surat-suratnya
dibuat
dibawah tangan sebagai pelaksanaan perjanjian tersebut di
atas;
6. Bahwa sepengetahuan Penggugat sekarang ini Tergugat II
telah
menguasai serta mengusahai serta mengembangkan proyek
Asahan dimaksud yaitu membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air
atau hydroelectric power plant guna untuk melebur dan
memproduksi aluminium;
7. Bahwa sejak tahun 2002 hingga sekarang sebagian masyarakat
di
Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara (d/h Kabupaten
Asahan) telah menguasai/mengusahai tanah tanpa alas hak yang
sah untuk itu, telah menguasai serta mengusahai dengan
bercocok tanam singkong, jagung dan tanaman lainnya pada
jalur
transmisi proyek Asahan yang semestinya tidak boleh di
tanami
segala jenis tanaman yaitu seluas 25 M ke kiri dan 25 m ke
kanan;
8. Bahwa akibat banyaknya tanaman-tanaman dari penduduk di
jalur
transmisi mengakibatkan tanaman-tanaman perkebunan sawit
milik PT. Kwala Gunung terganggu karena adanya hama-hama
penyakit pada tanaman-tanaman penduduk yang beterbangan
yang dapat merusak tanaman, persembunyian criminal,
pencurian
T.B.S (Tanda Buah Segar) mengalami peningkatan, karena TBS
yang dicuri dapat disembunyikan di areal dimaksud;
9. Bahwa Penggugat telah berulang kali mengingatkan Tergugat
I
dan Tergugat II untuk menertibkan tanaman yang semakin
banyak
ditanami di bawah jalur SUTT milik Tergugat II atau
membebaskan
areal di bawah jalur transmisi yang mana banyak tanaman yang
Hal. 3 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
rimbun yang manghalangi pandangan mata, sehingga dapat
dimanfatkan oleh pihak pelaku criminal untuk bersembunyi di
dalamnya;
10.Bahwa akan tetapi hingga diajukannya gugatan ini
Tergugat-I,
tidak pernah merospon peringatan-peringatan yang pernah
diajukan kepadanya, dengan demikian jelas ternyata perbuatan
Tergugat I tersebut telah melanggar serta mengabaikan
kensensus perjanjian pelepasan hak dengan ganti rugi atas
sebagian areal tanah perkebunan dan tanaman yang terkena
jalur
transmisi proyek asahan tanggal 19 Juni 1979, sehingga
menurut
hukum Tergugat-l telah melakukan perbuatan ingkar janji atau
wanprestasi terhadap Penggugat;
11.Bahwa jelas ternyata perbuatan Tergugat-Tergugat I, II yang
juga
telah membiarkan penduduk untuk menguasai serta mengusahai
area)
jalur transmisi untuk bercocok tanam, yang mana areal jalur
transmisi
masih di dalam HGU milik Penggugat, dengan demikian
perbuatan
Tergugat I tersebut dapat dikatagorikan sebagai Perbuatan
Melawan
Hukum (Onrechtmatige daad) sesuai dengan ketentuan Pasal
1365
KUHPerdata ;
12.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, unsur
perbuatan melawan hukum adaiah mencakup adanya perbuatan
melawan hukum (onrechtmatige daad) yaitu:
adanya kerugian (schadel) antara lain tindakan kerugian harus
ada
hubungan sebab akibat;
kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan (schuld);
13.Bahwa selanjutnya Tergugat-Tergugat I, II, diharuskan
membayar
ganti
rugi secara materiil kepada Penggugat sebesar Rp4.000
000.000,-
(empat
milyar rupiah) yang perinciannya adaiah sebagai berikut:
Hal. 4 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
adanya hama penyakit dari tanaman penduduk maka sebagai
akibatnya anjlok atau merosotnya produksi buah sawit
perkebunan
milik Penggugat selama 6 (enam) tahun 8 (delapan) bulan;
kerugian 1 (satu) bulan ditaksir sebesar Rp50.000.000,-(lima
puluh
juta rupiah);
kerugian selama 6 (enam) tahun 8 (delapan) bulan menjadi 80
x
Rp50.000.000,- = Rp4.000.000.000,- (empat milyar rupiah);
14.Bahwa Penggugat sangat khawatir Tergugat-Tergugat I, II,
tidak memenuhi
isi putusan ini secara sukarela, maka sudah sepatutnya menurut
hukum
Tergugat-l, dihukum untuk membayar kepada Penggugat uang
paksa
(dwangsom) sebesar Rp5 000 000,- (lima juta rupiah) setiap
harinya, yang
dapat ditagih seketika dan sekaligus apabila Tergugat lalai atau
melanggar
isi putusan dalam perkara ini;
15. Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan Penggugat didukung
oleh bukti-
bukti yang authentik, maka untuk itu wajar menurut hukum putusan
dalam
perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta (uitvoerbaar
bij
voorraad) meskipun ada verzet, banding maupun kasasi;
16. Bahwa selanjutnya selama perkara ini belum diputus dalam
tingkat terakhir,
untuk menjamin gugatan yang diajukan Peggugat dalam perkara ini
tidak
menjadi hampa, maka menurut hukum adalah wajar Pengadilan
Negeri
Medan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap
harta milik
Tergugat baik itu barang/benda bergerak maupun benda tidak
bergerak
khusus:1 (satu) unit rumah yang berlokasi di Jalan Kapiten
Pattimura No.125
Medan;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon
kepada
Pengadilan Negeri Medan agar terlebih dahulu meletakkan sita
jaminan atas
harta milik Tergugat dan selanjutnya menuntut kepada Pengadilan
Negeri
tersebut supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih
dahulu
sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir
beslaag) yang telah diletakkan dalam perkara ini;
3. Menyatakan sah demi hukum perjanjian pelepasan hak
dengan ganti rugi atas sebagian areal tanah perkebunan
Hal. 5 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dan tanaman yang terkena jalur transmisi proyek asahan
tanggal 19 Juli 1979,
4. Menyataan Tergugat I telah melakukan perbuatan ingkar
janji (wanprestasi) karena telah melanggar serta
mengabaikan klausal perjanjian pelepasan hak dengan
ganti rugi atas sebagian areal tanah perkebunan dan
tanaman yang terkena jalur transmisi proyek asahan
tanggal 19 Juli 1979;
5. menyatakan perbuatan Tergugat-Tergugat I, II, yang telah
membiarkan penduduk untuk bercocok tanah di areal jalur
transmisi adalah merupakan perbuatan perbuatan melawan
hukum (onrechtmatige daad) dan merugikan Penggugat;
6. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk mengosongkan
serta mem-bersihkan jalur transmisi (acces road dan land
for store) dari tanaman-tanaman penduduk baik yang telah
ada maupun yang akan ada secara terus menerus serta
melarang setiap orang untuk memasuki serta bercocok
tanam di areal jalur transmisi;
7. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk membayar ganti
rugi yang ditaksir sebesar Rp4.000.000.000,- (empat milyar)
kepada Penggugat dengan pembayaran sekaligus dan
tunai;
8. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk membayar
kepada Penggugat uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap harinya yang dapat
ditagih seketika dan sekeligus apabila Tergugat lalai atau
melanggar isi putusan dalam perkara ini;
9. Menyaakan putusan daam perkara ini dapat dilaksanakan
terlebih dahulu meskipun ada perlawanan, banding maupun
kasasi;
10.Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini;
Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang
seadil-adilnya
(Ex Aequo Et Bono);
Hal. 6 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I dan II
meng-
ajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai
berikut:
Eksepsi Tergugat I:
1. Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini karena
areal yang dipermasalahkan menyangkut yang semula
tanah Penggugat dan telah dibebaskan oleh Negara dan
sekarang menjadi milik Negara berlokasi di Kabupaten Batu
Bara dengan Pengadilannya yaitu Pengadilan Negeri
Kisaran. Dengan demikian yang berwenang mengadili
perkara ini adalah Pengadilan Negeri Kisaran bukan
Pengadilan Negeri Medan;
2. Masyarakat yang melakukan penanaman diatas areal tanah
Negara adalah masyarakat yang berdomisili hukum di
Wilayah Kabupaten Batu Bara, maka dengan demikian
yang harus digugat adalah masyarakat yang merugikan
kepentingan Penggugat yang berdomisili di Kabupaten Batu
Bara dan gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Kisaran;
3. Hubungan hukum Tergugat I dengan Penggugat adalah
telah selesai sejak tanggal 19 Juli 1997. Karena Tergugat I
telah membayar tanah milik Penggugat. Oleh karena itu
keliru Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap
Tergugat I. Sebab tanah Negara yang ada di Indonesia ini
adalah menjadi kewajiban Pemerintah untuk melakukan
pengawasan dan penjagaannya. Dengan demikian keliru
Penggugat menggugat Tergugat I;
4. Tanah yang telah dibebaskan oleh Tergugat I tersebut
bukan lagi milik Penggugat dan adalah merupakan milik
Negara, maka seharusnya Penggugat mengajukan gugatan
kepada Negara dalam hal ini Pemerintahan yang berada di
wilayah lokasi tanah tersebut;
5. Seharusnya Penggugat menggunakan upaya penertiban
melalui Pemerintah Kabupaten agar dilakukan penertiban
kepada masyarakat yang melakukan penanaman secara
Hal. 7 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
liar tanpa ada persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Batu
Bara, maka gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada
Tergugat I masih prematur (terlampau dini);
6. Jumlah tuntutan yang diajukan Penggugat kepada Tergugat
I adalah tanpa suatu perhitungan yang jelas mengenai
kerugian sebesar Rp4.000.000.000,-(empat milyar rupiah).
Dan juga standard perhitungan yang diajukan oleh
Penggugat, maka menurut hukum gugatan yang diajukan
oleh Penggugat kabur;
7. Berdasarkan Eksepsi tersebut di atas, maka sangat
beralasan menurut hukum gugatan yang diajukan oleh
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima atau dibuat
putusan pengadilan negeri Medan tidak berwenang
mengadili perkara ini;
Eksepsi Tergugat II:
1. Eksepsi Terhadap Gugatan Penggugat Error Inpersona:
Bahwa Penggugat telah mengakui dirinya telah menerima
pembebasan tanah dari Tergugat I sesuai perjanjian
pelepasan hak dengan ganti rugi atas sebagian areal tanah
perkebunan dan tanaman yang terkena jalur transmisi
proyek asahan tanggal 19 Juli 1979;
Bahwa dengan demikian Penggugat tidak lagi mempunyai
kepentingan hukum terhadap Tergugat II yang mana
sebagian areal tanah perkebunan dan tanaman yang
terkena jalur trasmisi teiah diganti rugi terhadap Tergugat
I;
Bahwa karena Penggugat tidak lagi mempunyai hak
terhadap tanah tersebut dan hubungan hukum antara
Tergugat II tidak ada, maka seharusnya secara hukum
Tergugat II tidak dapat dijadikan sebagai pihak dalam
perkara a quo karena Tergugat II tidak pernah membuat
suatu perjanjian dengan Penggugat dan Tergugat II tidak
penah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap
Penggugat;
Hal. 8 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dengan demikian gugatan Penggugat terhadap
Tergugat II adalah error inpersona atau dengan kata lain
Tergugat II harus dikeluarkan sebagai pihak daiam perkara
aquo;
2. Eksepsi Mengenai Para Pihak (partij) dalam Gugatan Tidak
Lengkap;
bahwa Penggugat mengakui tanah yang ditanami masyarakat
tersebut adalah merupakan Aset Negara, tentu dalam hal ini
menjadi tugas dan kewajiban Pemerintahan Kabupaten Batubara
untuk menertibkan warga yang bercocok tanam di areal tanah
pekebunan yang terkena jalur transmisi yang mana lahan yang
telah dibebaskan adalah menjadi Aset Negara;
Bahwa seharusnya Penggugat meminta bantuan kepada Bupati
(Pemeritahan Kabupaten Batubara), agar petugasnya atau Unit
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dapat menertibkan
warganya yang telah melakukan penanaman diatas areal tanah
negara yang merupakan tugas Pemerintahan Kabupaten Batubara
untuk menjaga aset tersebut dan sekaligus menindak
masyarakat;
Bahwa dengan dalil gugatan Penggugat dalam positanya yang
menyatakan telah terjadi perbuatan melawan hukum, maka dalam
hal ini melawan hukum yang dikemukakan oleh Penggugat
tersebut, jika dilihat dari objeknya adalah perbuatan
melawan
hukum yang dilakukan masyarakat dan begitu juga perbuatan
melawan hukum yang bersifat kelalaian. Tentu dalam hal ini
Pemerintahan Kabupaten Batubara dapat memerintahkan Satuan
Polisi Pamong Prajanya (Satpol. PP) untuk melakukan tindakan
penertiban lahan tersebut;
Bahwa seharusnya Penggugat mengajukan gugatan terhadap
masyarakat yang melakukan penanaman pada areal jalur
transmisi. Sebab telah membuat ketidaksenangan dan kerugian
Penggugat dan begitu juga Pemerintahan Kabupaten Batubara
harus digugat, karena tidak menerbit-kan warganya.
Seharusnya
Penggugat menyampaikan surat keberatan kepada Pemerintahan
Hal. 9 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kabupaten Batubara agar masyarakat yang menggarap tersebut
dapat ditindak sesuai dengan Ketentuan Peraturan Daerah dari
Pemerintah Kabupaten Batubara;
1. Eksepsi Terhadap Gugatan Penggugat Prematur;
Bahwa Penggugat mengakui setelah pembebasan areal tanah
perkebunan yang terkena jalur transmisi adalah merupakan
tanggung jawab Tergugat I baik dalam pemeliharaan maupun,
penjagaannya;
Bahwa dikarenakan pemeliharaan dan penjagaannya adalah
tanggung jawab Tergugat I yang mana juga tanggung jawab
Pemerintahan Kabupaten Batubara, maka seharusnya Penggugat
meminta pada Pemerintahan Kabupaten Batubara untuk menindak
masyarakat yang telah menguasai areal jalur transmisi yang
mengakibatkan ketidaksengajaan terhadap Penggugat;
Bahwa sedangkan dalam perkara a quo Penggugat belum
meminta bantuan terhadap Pemerintahan Kabupaten Batubara
yaitu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol. PP) untuk
melakukan
penertiban terhadap masyarakat yang telah melakukan
penggarapan disepanjang area tanah yang terkena jalur
transmisi,
sehingga dengan demikian gugatan Penggugat tersebut adalah
prematur;
Bahwa seharusnya Tergugat II tidak dibuat menjadi pihak
dalam
perkara a quo tetapi yang menjadi pihak adalah pemerintah
Kabupaten Batubara bersama dengan masyarakat yang
melakukan penggarapan tersebut;
Bahwa oleh karena yang diajukan Penggugat dalam perkara a
quo
tidak memenuhi syarat formil suatu gugatan, sehingga dengan
demikian sangat beralasan gugatan yang diajukan Penggugat
untuk ditolak seluruhnya atau sekurang kurangnya harus
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaad);
1. Eksepsi Terhadap Gugatan Penggugat Kabur (obscuur libel);
Bahwa dalam posita gugatan Penggugat mengakui telah
mengalami kerugian sebesar Rp4.000.000.000,- (empat milyar
Hal. 10 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
rupiah), tetapi tidak diuraikan secara terperinci kerugian apa
saja
yang dialami oleh Penggugat sehingga mencapai
Rp4.000.000.000,- (empat milyar rupiah);
Bahwa Penggugat juga mengakui tanaman kelapa sawit diserang
hama penyakit, tetapi tidak dikatakan hama penyakit apa ?
dan
apa hubungan tanaman penduduk dengan hama penyakit
tersebut;
Bahwa Penggugat juga tidak menguraikan tentang merosotnya
produksi buah sawit akibat kondisi kemarau atau akibat
kurang
pupuk atau akibat lainnya dengan pengaruh dari tanaman
masyarakat tersebut;
Bahwa Penggugat juga tidak menguraikan umur kelapa sawit
milik
Penggugat sudah berapa tahun dan berapa pohon jumlahnya,
serta berapa penghasilan setiap butan dari setiap pohon;
Bahwa perhitungan Penggugat yang mengatakan angka
Rp4.000.000.000,- (empat milyar rupiah) adaiah dari 80 x 50
juta,
tetapi Penggugat tidak ada menguraikan angka dari 50 juta
tersebut kerugian dalam bentuk berapa pohon keiapa sawit dan
berapa umur kelapa sawit tersebut;
Bahwa Penggugat tidak juga menguraikan tentang tanaman yang
ditanam oleh masyarakat pada tahun 2002 jenis tanaman apa,
dan
tahun 2003 sampai dengan tahun 2009 jenis tanaman apa sama
sekali tidak ada diuraikan oleh Penggugat dalam gugatannya
yang
menyebabkan tanaman tersebut dapat menciptakan hama
penyakit;
Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan Penggugat kabur dan
tidak jelas (Obscuur libel) sehingga tidak memenuhi syarat
formil
suatu gugatan. Untuk itu sangat beralasan menurut hukum
gugatan yang diajukan oleh Penggugat harus dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard);
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Medan
telah
mengambil putusan, yaitu putusan No.524/Pdt.G/2009/PN.Mdn.
tanggal 14 Juni
2010 yang amarnya sebagai berikut:
Hal. 11 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
DALAM EKSEPSI:
Menolak eksepsi para Tergugat seluruhnya;
DALAM POKOK PEKARA:
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
Menyatakan sah demi hukum Perjanjian Pelepasan Hak Dengan
Ganti Rugi atas Sebagian Areal Tanah Perkebunan dan Tanaman
Yang terkena Jalur Transmisi Proyek Asahan tanggal 19 Juli
1979,
Berita Acara Serah Terima Tanah dan Ganti Rudi, dan berita
Acara Ganti Rugi Tanaman, serta berita Acara Ganti Rugi
Tanaman Terhadap Acces Road dan Land For Store yang telah
disepakati antara Penggugat dengan Tergugat I;
Menolak gugatan penggugat selebihnya;
Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara yang
hingga saat ini sebesar Rp.198.500,- (seratus sembilan puluh
delapan ribu lima ratus rupiah);
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan
Penggugat/
Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah diperbaiki
oleh
Pengadilan Tinggi Medan dengan putusan No.63/PDT/2011/PT-MDN
tanggal
23 Mei 2011 yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Menyatakan permohonan banding dari Kuasa Hukum Penggugat/
Pembanding tidak dapat diterima;
Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar ongkos
perkara dalam kedua tingka peradilan, yang dalam tingkat
banding
sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan
kepada
Penggugat/Pembanding pada tanggal 6 September 2011 kemudian
terhadap-
nya oleh Penggugat/Pembanding (dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 7 September 2011) diajukan permohonan
kasasi
secara lisan pada tanggal 19 September 2011 sebagaimana ternyata
dari akte
permohonan kasasi No.109/Pdt/Kasasi/2011/PN.Mdn yang dibuat oleh
Panitera
Pengadilan Negeri Medan, permohonan mana diikuti oleh memori
kasasi yang
memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri
tersebut pada tanggal 30 September 2011;
Hal. 12 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa setelah itu oleh Tergugat II/Terbanding yang pada tanggal
12
Oktober 2011 telah diberitahu tentang memori kasasi dari
Penggugat/
Pembanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di
Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal November 2011;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta
alasan-alasannya
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan
dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
undang-undang, maka
oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima
;
Alasan Kasasi:
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/
Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya
ialah:
I. Putusan Judex Facti yang dimohonkan
kasasi a quo kurang cukup dalam
memberikan pertimbangan (onvoldoende
gemotiveerd);
1. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi
Medan dalam perkara yang dimohonkan kasasi ini yang
mengambil pertimbangan hukumnya sebagai pertimbangannya
sendiri dalam menjatuhkan putusan dalam peradilan di tingkat
banding yang berarti Pengadilan Tinggi Medan telah tidak
menguatkan atau membatalkan pertimbangan hukum Judex Facti
Pengadilan Negeri Medan dalam perkara a quo ini;
2. Bahwa dengan demikian Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan
telah memberikan pertimbangan hukum yang bertentangan dan
melanggar Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor: 14 Tahun
1970, dan kurang cukup dalam memberikan pertimbangan hukum
(onvoeldoende gemotiveerd) yaitu karena tidak
mempertimbangkan dan sekaiigus mengenyampingkan Memori
Banding yang diajukan Pemohon Kasasi/Pembanding tanpa
memeriksa perkara kembali secara keseluruhan, baik mengenai
fakta hukum maupun soal penerapan hukum, dan oleh karenanya
menurut hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan seharusnya
memeriksa perkara a quo secara keseluruhan;
Hal. 13 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3. Bahwa oleh karena itu Putusan Judex Facti Pengadilan
Tinggi
Medan yang menyatakan permohonan banding dari kuasanya
tidak dapat diterima itu berarti Judex Facti
mengenyampingkan
alasan-alasan/ keberatan-keberatan banding yang diajukan
Pembanding/Pemohon Kasasi dalam Memori Bandingnya, maka
dengan demikian putusan Judex Facti baik itu Putusan
Pengadilan
Tinggi Medan tanggal 1 Februari 2011 No.63/PDT/2011/PT-MDN.
tidak dapat dipertahankan di tingkat kasasi ini dan
karenanya
harus dibatalkan (bandingkan putusan Mahkamah Agung RI.
tanggal 16 Desember 1970 No.492 K/Sip/1970);
4. Bahwa untuk mendukung uraian-uraian tersebut di atas,
Pemohon
Kasasi menurunkan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI.
yaitu:
a. Putusan Mahkamah Agung RI. tanggal 18 Desember 1970 No.319
K/
Sip/1970, yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi:
Hakim banding harus memeriksa perkara dalam keseluruhan,
termasuk alasan-alasan banding meskipun alasan-alasan banding
itu
tidak pernah dikemukakan pad a tingkat pertama;
I. Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi
Medan jo. putusan Judex Facti Pengadilan
Negeri Medan telah salah dalam
menerapkan hukum cq. mengenai hukum
pembuktian;
1. Bahwa adapun pertimbangan Majelis Hakim yang dimaksud
pada
halaman 34 alinea 1 dapat diturunkan sebagaimana di bawah
ini:
Menimbang, bahwa dan pengakuan Penggugat sendiri dalam
dalilnya
maupun saksi yang diajukan di persidangan oleh Penggugat, bahwa
yang
menanam singkong maupun pisang dijalur transmisi bukan para
Tergugat, sehingga dengan demikian tidaktah dapat
dipertanggung
jawabkan kepada para tergugat terhadap sesuatu yang tidak
diperbuat-
nya, oleh karena itu dan bukti-bukti yang diajukan oleh
Penggugat baik
bukti surat maupun saksi-saksi yang diajukan di persidangan
tidak dapat
dibuktikan bahwa para Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar
janjl
maupun perbuatan melawan hukum sebagaimana didalilkan oleh
Hal. 14 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat dan dimintakan dalam petitum 4, dan 5, oleh karena itu
pula
dengan berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka petitum
ini
harus di tolak;
2. Bahwa atas pertimbangan hukum yang dikemukakan di atas jelas
ber-
tentangan dengan perjanjian yang telah disepakati oleh Pemohon
Kasasi/
Penggugat dengan Termohon Kasasi/Terbanding I/Tergugat I yaitu
bukti
P.l. dan T.I.6. di mana di dalamnya telah disepakati serta
mengikat kedua
belah pihak dan juga merupakan sebagai undang-undang seperti
yang
dimaksud dengan ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata;
3. Bahwa di dalam perjanjian Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi
atas
Sebagian Areal Tanah Perkebunan dan Tanaman Yang Kena Jalur
Transmisi Proyek Asahan tanggal 19 Juli 1979 (bukti P.1./T.I.6.)
pada
Pasal IV dijanjikan secara tegas antara Iain tersurat : "tanah
jalur
transmission dan parit-parit air yang menyangkut kepentingan
perkebunan yang telah ada dan yang akan diadakan harus
dipelihara
dengan baik oleh pihak kedua" yang artinya: "Pihak Kedua"
adalah
Tergugat I/Terbanding harus bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan
jalur transmission dari kebersihan artinya tidak ada tanaman
atau pohon-
pohonan yang tumbuh di atas tanah jalur Transmission
tersebut;
4. Bahwa selanjutnya jika dikaitkan dengan keterangan
saksi-saksi yang
diajukan Pemohon Kasasi/Penggugat yaitu Nurhayadi dan Lambok
B.
Hutabarat di bawah sumpah yang menerangkan antara lain : bahwa
di
atas tanah jalur transmission banyak terdapat pohon-pohon ubi
yang
ditanami penduduk serta banyaknya semak belukar serta
pohon-pohon
pisang yang tumbuh di atas areal jalur transmission;
5. Bahwa Majelis Hakim sendiri telah mempertimbangkan di
dalam
putusannya pada halaman 32 dari 36 alinea terakhir berbunyi
antara lain:
Menimbang,.dan seterusnya. Sehingga terhadap tanah tersebut
penguasaannya berada pada Tergugat I dan seterusnya;
6. Bahwa apabila keterangan saksi-saksi yang menyatakan
bahwa
banyaknya pohon-pohonan serta semak belukar di sepanjang
jalur
transmission dan dikaitkan pula dengan pertimbangan Majelis
Judex
Facti yang tersurat yaitu tanah tersebut (jalur transmission)
menjadi
tanggung jawab Tergugat I, maka sepatutnya menurut Hukum
Majelis
Hal. 15 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
membebankan pertanggung jawaban kepada Termohon Kasasi I/
Tergugat I walaupun Termohon Kasasi/Tergugat I sendiri bukan
yang
menanam pohon-pohonan di sekitar areal jalur transmission,
karena
berdasarkan bukti P.1./T.I.6. jelas telah diperjanjikan di dalam
Pasal IV
Tergugat I/Terbanding harus memelihara dengan baik jalur
transmission
yang menyangkut kepentingan perkebunan, yang dapat
ditafsirkan
bahwa Termohon Kasasi I/Tergugat I/Terbanding I wajib memelihara
jalur
transmission dari pohon-pohonan dan semak belukar yang artinya
jalur
tersebut harus dalam keadaan bersih;
7. Bahwa dengan demikian keberatan-keberatan tersebut di atas
jelas
terbukti Termohon Kasasi I/Tergugat I/Terbanding I telah
melakukan
perbuatan ingkar janji karena telah melanggar isi perjanjian
(bukti P.1./
T.I.6.), dengan demikian jelas Putusan Majelis Hakim yang
berbunyi :
"tanaman pisang dan tanaman singkong di jalur transmission tidak
dapat
dipertanggung jawabkan kepada Tergugat dan bukti-bukti yang
diajukan
Penggugat baik bukti surat maupun bukti saksi-saksi yang
diperiksa di
persidangan tidak dapat membuktikan bahwa para tergugat
telah
melakukan ingkar janji maupun perbuatan melawan hukum adalah
merupakan putusan yang tidak cukup pertimbangan (
insufficient
judgement) dan sepatutnya menurut hukum putusan perkara yang
dimohonkan kasasi a quo patut untuk diperbaiki;
8. Bahwa dengan dikesampingkannya isi perjanjian (bukti
P.1/T.I.6.) seperti
disebut dalam pertimbangan hukum di atas, maka Judex Facti
Pengadilan Tlnggi Medan telah memberi pertimbangan hukum
yang
bertentangan dengan hukum pembuktian;
9. Bahwa argumentasi hukum Pemohon Kasasi sebagaimana dimaksud
di
atas, sesuai dengan:
Putusan Mahkamah Agung RI. No.991 K/Sip/1974 tanggal 16 Januari
1978
yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi:
Keputusan Pengadilan Tinggi/Pengadilan Negeri harus dibatalkan,
karena
salah menerapkan hukum cg. hukum pembuktian;
10.Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya cukup
beralasan
hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung
RI.
yang
Hal. 16 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sedang memeriksa dan mengadili perkara a quo dalam tingkat
kasasi ini
berkenan untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tlnggi Medan
No.63/
PDT/2011/PT-MDN. tanggal 1 Februari 2011 dan sekaligus
memperbaiki
Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 10 Juni 2010
No.524/Pdt.G/
2009/PN-Mdn.;
I. Judex Facti salah atau tidak sempurna di
dalam mempertimbangkan petitum 6, 7, 8,
gugatan Penggugat dan bertentangan
dengan hukum acara perdata;
1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan di dalam
Putusannya
pada halaman 34 dan 36 halaman telah mempertimbangkan antara
lain yaitu:
Menimbang bahwa terhadap petitum 6, 7 dan 8 karena berkaitan
erat
dengan petitum 4 dan 5 sedangkan petitum tersebut ditolak
maka
terhadap petitum 6, 7, dan 8 haruslah ditolak;
2. Bahwa jika diteliti secara seksama pertimbangan hukum yang
hanya
beriandaskan dengan pertimbangan hukum yang lain seperti
yang
tersebut di atas, hal itu berarti Majelis Hakim tidak
mempertimbangkan
petitum 6, 7 dan 8 dari gugatan Penggugat/Pembanding sama
sekali,
jelas hal tersebut telah bertentangan dengan ketertiban hukum
yang
berlaku yang menyatakan: sebab penolakan atas suatu petitum
harus
disertai pertimbangan mengapa ditolak (bandingkan
Yurisprudensi
Tetap Mahkamah Agung RI. No.698 K/Sip/1969 tanggal 18
Desember
1969), sementara itu Majelis Hakim di dalam putusannya
mempertimbangkan seakan-akan mempersamakan isi tuntutan
petitum 6, 7 dan 8 dengan petitum 4, 5, akan tetapi secara
factual isi
tuntutan petitum 4, 5 tidak sama atau identik dengan petitum
6,7, dan
8;
3. Bahwa dengan demikian sudah sepatutnya menurut hukum
putusan
Judex Facti Pengadilan Negeri Medan dan Pengadilan Tinggi
Medan
di dalam perkara yang dimohonkan kasasi a quo ini harus
diperbaiki
karena telah bertentangan dengan Hukum Acara Perdata yang
beriaku;
Hal. 17 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
I. Tentang putusan Judex Facti Pengadilan
Negeri Medan dan Pengadilan Tinggi
Medan dalam perkara a quo telah salah
dalam menerapkan hukum yaitu
bertentangan dengan prinsip hukum yang
berlaku;
1. Bahwa di dalam pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Medan
pada
putusannya pada halaman 32 dari 36 halaman alinea terakhir
berbunyi antara lain sebagai berikut:
Menimbang, sejak diadakannya perjanjian pada tanggal 19 Juli
1979
antara Penggugat dengan Tergugat I tanah yang sebelumnya
merupakan
hak Penggugat sejak saat itu menjadi jalur transmission
sehingga
terhadap tanah tersebut penguassaannya berada pada Tergugat I
yang
selanjutnya dipergunakan oleh Tergugat II, sedangkan Penggugat
tidak
mempunyai hak lagi terhadap tanah tersebut;
2. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim yang berpendapat
bahwa penggugat tidak mempunyai hak lagi terhadap tanah
tersebut adalah merupakan pertimbangan yang keliru, karena
sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di
persidangan
baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak ada menunjukkan
atau
mengajukan surat-surat bukti hak berupa sertifikat yang
merupakan alas hak yang diakui oleh Undang-Undang (Pasal
No.24 Tahun 1997) walaupun Tergugat I/Terbanding mengajukan
alat bukti bertanda T.I.6. di persidangan, namun surat bukti
tersebut belum merupakan alas hak yang kuat sebagai alat
bukti,
karena belum didaftarkan ke Badan Pertanahan Nasional
(banding
Pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria) karena menurut hukum
tanah yang belum didaftarkan belum diakui peralihannya, atau
adanya kepasdan hukum apabila tanah yang dimiliki telah
terdaftar
di Badan Pertanahan Nasional ;
3. Bahwa selanjutnya secara hukum objektif Pemohon Kasasi/
Pembanding/ Penggugat masih mempunyai hak untuk menuntut
prestasi dari Termohon Terbanding, karena sesuai dengan
Surat
Hal. 18 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
bukti P.1./T.I.6. Pembanding dan Terbanding/Tergugat I di
persidangan Pengadilan Negeri Medan yang mana surat bukti
tersebut merupakan perjanjian bersyarat antara Pemohon
Kasasi/
Pembanding dengan Termohon Kasasi/Terbanding, yang mana
Pemohon Kasasi/Pembanding dapat menuntut prestasi apabila
Termohon Kasasi/Tergugat I melakukan ingkar janji
(wanprestasi)
atau apabila Termohon Kasasi/Tergugat I/Terbanding tidak
memenuhi atau melanggar perjanjian bersyarat seperti tertuang
di
dalam bukti-bukti P.1./T.I.6.;
4. Bahwa pelanggaran atas perjanjian T.I.6./P.1. terbukti
dipersidangan setelah mendengar kesaksian-kesaksian
Nurhayadi
dan Lambok Hutabarat yang antara lain menerangkan bahwa di
lokasi areal transmisi terdapat banyak semak belukar serta
tanaman-tanaman masyarakat berupa pohon ubi dan pisang
tumbuh di jalur tersebut, dan waktu itu belum dibersihkan
oleh
Termohon Kasasi/Tergugat I/Terbanding selaku pihak di dalam
perjanjian bersyarat tersebut (bukti P.1./T.I.6.), dengan
demikian
jelas terbukti Termohon Kasasi/Tergugat I/Terbanding telah
melakukan wanprestasi atau ingkar janji terhadap isi
perjanjian
T.I.6./P.1.;
5. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Negeri
Medan yang berpendapat bahwa yang menanam singkong
maupun pisang di jalur tranmisi bukan para tergugat,
sehingga
dengan demikian tidaklah dapat dipertanggung jawabkan kepada
Para Termohon Kasasi/Para Tergugat terhadap sesuatu yang
tidak diperbuatnya, oleh karena itu dari bukti-bukti yang
diajukan
oleh Penggugat baik bukti surat maupun saksi-saksi yang
diajukan
di persidangan tidak dapat dibuktikan bahwa Para Termohon
Kasasi/Para Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji
maupun perbuatan melawan hukum adalah merupakan
pertimbangan hukum yang keliru serta tidak sesuai dengan
hukum
objektif yang ada, maka dengan demikian sepatutnya menurut
hukum perkara yang dikasasi aquo harus dibatalkan dan
Hal. 19 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sekaligus memperbaiki putusan Judex Facti Pengadilan Negeri
Medan;
Pertimbangan Hukum:
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah
Agung
berpendapat :
mengenai alasan ke I sampai dengan ke IV :
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh
karena
Judex Facti tidak salah menerapkan hukum, pertimbangannya telah
tepat.
Penggugat tidak dapat membuktikan dalilnya tentang adanya
wanprestasi dan
perbuatan melawan hukum sebagaimana dipertimbangkan oleh Judex
Facti,
lagi pula alasan-alasan tersebut mengenai penilaian hasil
pembuktian yang
bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak
dapat
dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena
pemeriksaan
dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kelalaian
dalam
memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan
yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
bersangkutan
atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya,
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14
Tahun
1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dalam Undang-Undang
No.5
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3 Tahun
2009;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula
ternyata
bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan
dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan
oleh
Pemohon Kasasi: PT Kwala Gunung tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya
perkara
dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.48 Tahun
2009,
Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah
dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2004, dan perubahan kedua dengan
Undang-
Undang No. 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain
yang
bersangkutan;
M E N G A D I L I :
Hal. 20 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
-
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Mahk
amah
Agun
g Rep
ublik
Indo
nesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT KWALA
GUNUNG tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya
perkara
dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu
rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Senin tanggal 16 September 2013 oleh Dr. H.
Mohammad
Saleh, SH.,MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
Agung
sebagai Ketua Majelis,H.Syamsul Maarif, SH.,LLM.,Ph.D., dan
Prof. Dr. H.
Abdul Manan, SH.,S.IP.,M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai
Anggota, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Eko Budi
Supriyanto,
SH.,MH.,Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para
pihak;
Hakim-Hakim Anggota: K e t u a:Ttd./H.Syamsul Maarif,
SH.,LLM.,Ph.D., Ttd./ Dr.H. Mohammad Saleh, SH.,MH.Ttd./Prof.Dr.H.
Abdul Manan, SH.,S.IP.,M.Hum.,
Biaya-Biaya : Panitera Pengganti :1. Meterai Rp. 6.000,-
Ttd./
2. Redaksi ..Rp. 5.000,- Eko Budi Supriyanto, SH.,MH.
3. Administrasi kasasi ..Rp.489.000,- J u m I a
h......Rp.500.000,-
Untuk SalinanMahkamah Agung RI
a.n. PaniteraPanitera Muda Perdata,
Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, SH., MH.NIP. 19610313 198803 1 003
Hal. 21 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat
sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun
dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan
teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami
sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini
atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email
: [email protected] : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21