Top Banner
  a k   a   m   a    h    A   g   u   n   g     R   e   p   u    k   a   m   a    h    A   g   u   n   g     R   e   p   u    b    l    i    k     I   n   d   o   n   e   s    i    h    A   g   u   n   g     R   e   p   u    b    l    i    k     I   n   d   o   n   e   s    i    k     I   n   d   o   n   e Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N No.1578 K/Pdt/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : PT KWALA GUNUNG, berkedudukan di Jalan HOS Cokroaminoto No. 16/ 36 Medan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Zulisrak, SH., dan kawan, para Advokat, beralamat di Jalan Hindu No.15 Medan-Sumatera Utara, Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding; m e l a w a n : 1. OTORITA PENGEMBANGAN PROYEK ASAHAN , berkantor Pusat di Jakarta cq. KEPALA PERWAKILAN OTORITA ASAHAN MEDAN, berkedudukan di Jalan Kapiten Pattimura No.125 Medan, 2. PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (INALUM ), ber- kedudukan di Jalan Inalum Blok S, No.14-16 Tanjung Gading, Kabupaten Batubara, para Termohon Kasasi dahulu Tergugat I dan II/para Terbanding; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang para Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I dan II di muka persidangan Pengadilan Negeri Medan pada pokoknya atas dalil-dalil: 1. Bahwa sebelu m adany a perjanjian pelepas an hak a ntara Penggugat dan Tergugat I, usaha perkebunan mengalami produksi yang maju pesat, karena tidak ada gangguan hama sama sekali terhadap tanaman-tanaman yang ada di areal perkebunan HGU milik Penggugat, karena areal tanah perkebunan (d/h terletak di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Asahan sekarang Kecamatan Hal. 1 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012 Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
22

1578_K_Pdt_2012

Oct 13, 2015

Download

Documents

myownway78

Court
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    P U T U S A N

    No.1578 K/Pdt/2012

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

    M A H K A M A H A G U N G

    memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

    berikut dalam perkara :

    PT KWALA GUNUNG, berkedudukan di Jalan HOS

    Cokroaminoto No. 16/ 36 Medan, dalam hal ini memberi kuasa

    kepada Zulisrak, SH., dan kawan, para Advokat, beralamat di

    Jalan Hindu No.15 Medan-Sumatera Utara, Pemohon Kasasi

    dahulu Penggugat/Pembanding;

    m e l a w a n :

    1. OTORITA PENGEMBANGAN PROYEK ASAHAN,

    berkantor Pusat di Jakarta cq. KEPALA PERWAKILAN

    OTORITA ASAHAN MEDAN, berkedudukan di Jalan

    Kapiten Pattimura No.125 Medan,

    2. PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (INALUM), ber-

    kedudukan di Jalan Inalum Blok S, No.14-16 Tanjung

    Gading, Kabupaten Batubara, para Termohon Kasasi

    dahulu Tergugat I dan II/para Terbanding;

    Mahkamah Agung tersebut ;

    Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

    Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

    Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang para

    Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I dan II di muka persidangan

    Pengadilan Negeri Medan pada pokoknya atas dalil-dalil:

    1. Bahwa sebelum adanya perjanjian pelepasan hak antara

    Penggugat dan Tergugat I, usaha perkebunan mengalami produksi

    yang maju pesat, karena tidak ada gangguan hama sama sekali

    terhadap tanaman-tanaman yang ada di areal perkebunan HGU

    milik Penggugat, karena areal tanah perkebunan (d/h terletak di

    Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Asahan sekarang Kecamatan

    Hal. 1 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Lima puluh Kabupaten Batubara) mutlak diusahai dan dikuasai

    oleh PT. Kwala Gunung sendiri. tidak pihak lain yang bercocok

    tanam di daerah itu;

    2. Bahwa selanjutnya pada tahun 1979, karena adanya proyek

    pemerintah pada waktu itu yaitu akan dibangunnya

    pengembangan proyek Asahan maka sebagian areal tanah Hak

    Guna Usaha perkebunan milik Penggugat (16,495 Ha) yang kena

    pemasangan jalur transmisi Proyek Asahan dilepas kepada

    Tergugat I dengan ganti rugi incasu tanah yang diganti rugi milik

    PT. Kwala Gunung terletak d/h di Kecamatan Lima Puluh

    Kabupaten Asahan, sekarang Kecamatan Lima puluh, Kabupaten

    Batubara, Propinsi Sumatera Utara;

    3. Bahwa guna untuk menindak lanjuti pelepasan areal tanah

    perkebunan dimaksud, Penggugat dengan Tergugat I telah

    sepakat dan menanda tangani perjanjian pelepasan hak dengan

    ganti rugi atas sebagian areal tanah perkebunan dan tanaman

    yang terkena jalur transmisi proyek asahan tanggal 19 Juli 1979

    untuk kepentingan pembangunan Proyek Asahan sebagai proyek

    nasional, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

    1. dalam rangka pemasangan jalur transmisi Proyek Asahan, Tergugat

    I telah memakai sebagian areal tanah perkebunan milik Penggugat

    yang dilaluinya dengan memberikan ganti rugi kepada Penggugat dan

    untuk itu Penggugat menyatakan kesediannya melepaskan hak atas

    penguasaan sebagian areal hak guna usaha perkebunannya;

    2. bahwa adapun besarnya ganti rugi yang diberikan oleh Tergugat I

    kepada Penggugat adalah:

    a. Rp1.427.172 per Ha untuk tanaman karet;

    b. Rp1.154.032 per Ha untuk tanaman kelapa sawit;

    c. Rp37.500 per Ha untuk biaya survey, pengukuran dan pembuatan

    serta pengurusan surat-surat tanah;

    1. selesai pembangunan transmission line tanah jalur transmission yang

    menyangkut kepentingan perkebunan hams dipelihara dengan baik

    oleh Otorita Pengembangan Proyek Asahan;

    Hal. 2 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    4. Bahwa setelah pelepasan hak dengan ganti rugi atas sebagian

    areal tanah perkebunan yang terkena jalur transmisi Proyek

    Asahan tersebut maka tanggung jawab pemeliharaan dan security

    dari tanah yang dibebaskan oleh Penggugat beralih kepada

    Tergugat I;

    5. Bahwa pada tanggal 19 Juli 1979 itu juga antara Penggugat dan

    Tergugat I telah sepakat untuk menandatangani Berita Acara

    Sarah Terima Tanah dan Ganti Rugi, dan Berita Acara Ganti Rugi

    Tanaman, serta Berita Acara Ganti Rugi Tanaman Terhadap

    Acces Road Dan Land For Store, yang mana surat-suratnya dibuat

    dibawah tangan sebagai pelaksanaan perjanjian tersebut di atas;

    6. Bahwa sepengetahuan Penggugat sekarang ini Tergugat II telah

    menguasai serta mengusahai serta mengembangkan proyek

    Asahan dimaksud yaitu membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air

    atau hydroelectric power plant guna untuk melebur dan

    memproduksi aluminium;

    7. Bahwa sejak tahun 2002 hingga sekarang sebagian masyarakat di

    Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara (d/h Kabupaten

    Asahan) telah menguasai/mengusahai tanah tanpa alas hak yang

    sah untuk itu, telah menguasai serta mengusahai dengan

    bercocok tanam singkong, jagung dan tanaman lainnya pada jalur

    transmisi proyek Asahan yang semestinya tidak boleh di tanami

    segala jenis tanaman yaitu seluas 25 M ke kiri dan 25 m ke kanan;

    8. Bahwa akibat banyaknya tanaman-tanaman dari penduduk di jalur

    transmisi mengakibatkan tanaman-tanaman perkebunan sawit

    milik PT. Kwala Gunung terganggu karena adanya hama-hama

    penyakit pada tanaman-tanaman penduduk yang beterbangan

    yang dapat merusak tanaman, persembunyian criminal, pencurian

    T.B.S (Tanda Buah Segar) mengalami peningkatan, karena TBS

    yang dicuri dapat disembunyikan di areal dimaksud;

    9. Bahwa Penggugat telah berulang kali mengingatkan Tergugat I

    dan Tergugat II untuk menertibkan tanaman yang semakin banyak

    ditanami di bawah jalur SUTT milik Tergugat II atau membebaskan

    areal di bawah jalur transmisi yang mana banyak tanaman yang

    Hal. 3 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    rimbun yang manghalangi pandangan mata, sehingga dapat

    dimanfatkan oleh pihak pelaku criminal untuk bersembunyi di

    dalamnya;

    10.Bahwa akan tetapi hingga diajukannya gugatan ini Tergugat-I,

    tidak pernah merospon peringatan-peringatan yang pernah

    diajukan kepadanya, dengan demikian jelas ternyata perbuatan

    Tergugat I tersebut telah melanggar serta mengabaikan

    kensensus perjanjian pelepasan hak dengan ganti rugi atas

    sebagian areal tanah perkebunan dan tanaman yang terkena jalur

    transmisi proyek asahan tanggal 19 Juni 1979, sehingga menurut

    hukum Tergugat-l telah melakukan perbuatan ingkar janji atau

    wanprestasi terhadap Penggugat;

    11.Bahwa jelas ternyata perbuatan Tergugat-Tergugat I, II yang juga

    telah membiarkan penduduk untuk menguasai serta mengusahai

    area)

    jalur transmisi untuk bercocok tanam, yang mana areal jalur

    transmisi

    masih di dalam HGU milik Penggugat, dengan demikian perbuatan

    Tergugat I tersebut dapat dikatagorikan sebagai Perbuatan

    Melawan

    Hukum (Onrechtmatige daad) sesuai dengan ketentuan Pasal

    1365

    KUHPerdata ;

    12.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, unsur

    perbuatan melawan hukum adaiah mencakup adanya perbuatan

    melawan hukum (onrechtmatige daad) yaitu:

    adanya kerugian (schadel) antara lain tindakan kerugian harus ada

    hubungan sebab akibat;

    kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan (schuld);

    13.Bahwa selanjutnya Tergugat-Tergugat I, II, diharuskan membayar

    ganti

    rugi secara materiil kepada Penggugat sebesar Rp4.000 000.000,-

    (empat

    milyar rupiah) yang perinciannya adaiah sebagai berikut:

    Hal. 4 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    adanya hama penyakit dari tanaman penduduk maka sebagai

    akibatnya anjlok atau merosotnya produksi buah sawit perkebunan

    milik Penggugat selama 6 (enam) tahun 8 (delapan) bulan;

    kerugian 1 (satu) bulan ditaksir sebesar Rp50.000.000,-(lima puluh

    juta rupiah);

    kerugian selama 6 (enam) tahun 8 (delapan) bulan menjadi 80 x

    Rp50.000.000,- = Rp4.000.000.000,- (empat milyar rupiah);

    14.Bahwa Penggugat sangat khawatir Tergugat-Tergugat I, II, tidak memenuhi

    isi putusan ini secara sukarela, maka sudah sepatutnya menurut hukum

    Tergugat-l, dihukum untuk membayar kepada Penggugat uang paksa

    (dwangsom) sebesar Rp5 000 000,- (lima juta rupiah) setiap harinya, yang

    dapat ditagih seketika dan sekaligus apabila Tergugat lalai atau melanggar

    isi putusan dalam perkara ini;

    15. Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan Penggugat didukung oleh bukti-

    bukti yang authentik, maka untuk itu wajar menurut hukum putusan dalam

    perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta (uitvoerbaar bij

    voorraad) meskipun ada verzet, banding maupun kasasi;

    16. Bahwa selanjutnya selama perkara ini belum diputus dalam tingkat terakhir,

    untuk menjamin gugatan yang diajukan Peggugat dalam perkara ini tidak

    menjadi hampa, maka menurut hukum adalah wajar Pengadilan Negeri

    Medan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap harta milik

    Tergugat baik itu barang/benda bergerak maupun benda tidak bergerak

    khusus:1 (satu) unit rumah yang berlokasi di Jalan Kapiten Pattimura No.125

    Medan;

    Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada

    Pengadilan Negeri Medan agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas

    harta milik Tergugat dan selanjutnya menuntut kepada Pengadilan Negeri

    tersebut supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu

    sebagai berikut:

    1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

    2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir

    beslaag) yang telah diletakkan dalam perkara ini;

    3. Menyatakan sah demi hukum perjanjian pelepasan hak

    dengan ganti rugi atas sebagian areal tanah perkebunan

    Hal. 5 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    dan tanaman yang terkena jalur transmisi proyek asahan

    tanggal 19 Juli 1979,

    4. Menyataan Tergugat I telah melakukan perbuatan ingkar

    janji (wanprestasi) karena telah melanggar serta

    mengabaikan klausal perjanjian pelepasan hak dengan

    ganti rugi atas sebagian areal tanah perkebunan dan

    tanaman yang terkena jalur transmisi proyek asahan

    tanggal 19 Juli 1979;

    5. menyatakan perbuatan Tergugat-Tergugat I, II, yang telah

    membiarkan penduduk untuk bercocok tanah di areal jalur

    transmisi adalah merupakan perbuatan perbuatan melawan

    hukum (onrechtmatige daad) dan merugikan Penggugat;

    6. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk mengosongkan

    serta mem-bersihkan jalur transmisi (acces road dan land

    for store) dari tanaman-tanaman penduduk baik yang telah

    ada maupun yang akan ada secara terus menerus serta

    melarang setiap orang untuk memasuki serta bercocok

    tanam di areal jalur transmisi;

    7. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk membayar ganti

    rugi yang ditaksir sebesar Rp4.000.000.000,- (empat milyar)

    kepada Penggugat dengan pembayaran sekaligus dan

    tunai;

    8. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk membayar

    kepada Penggugat uang paksa (dwangsom) sebesar

    Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap harinya yang dapat

    ditagih seketika dan sekeligus apabila Tergugat lalai atau

    melanggar isi putusan dalam perkara ini;

    9. Menyaakan putusan daam perkara ini dapat dilaksanakan

    terlebih dahulu meskipun ada perlawanan, banding maupun

    kasasi;

    10.Menghukum Tergugat-Tergugat I, II untuk membayar biaya

    yang timbul dalam perkara ini;

    Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya

    (Ex Aequo Et Bono);

    Hal. 6 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I dan II meng-

    ajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

    Eksepsi Tergugat I:

    1. Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili

    gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini karena

    areal yang dipermasalahkan menyangkut yang semula

    tanah Penggugat dan telah dibebaskan oleh Negara dan

    sekarang menjadi milik Negara berlokasi di Kabupaten Batu

    Bara dengan Pengadilannya yaitu Pengadilan Negeri

    Kisaran. Dengan demikian yang berwenang mengadili

    perkara ini adalah Pengadilan Negeri Kisaran bukan

    Pengadilan Negeri Medan;

    2. Masyarakat yang melakukan penanaman diatas areal tanah

    Negara adalah masyarakat yang berdomisili hukum di

    Wilayah Kabupaten Batu Bara, maka dengan demikian

    yang harus digugat adalah masyarakat yang merugikan

    kepentingan Penggugat yang berdomisili di Kabupaten Batu

    Bara dan gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Kisaran;

    3. Hubungan hukum Tergugat I dengan Penggugat adalah

    telah selesai sejak tanggal 19 Juli 1997. Karena Tergugat I

    telah membayar tanah milik Penggugat. Oleh karena itu

    keliru Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap

    Tergugat I. Sebab tanah Negara yang ada di Indonesia ini

    adalah menjadi kewajiban Pemerintah untuk melakukan

    pengawasan dan penjagaannya. Dengan demikian keliru

    Penggugat menggugat Tergugat I;

    4. Tanah yang telah dibebaskan oleh Tergugat I tersebut

    bukan lagi milik Penggugat dan adalah merupakan milik

    Negara, maka seharusnya Penggugat mengajukan gugatan

    kepada Negara dalam hal ini Pemerintahan yang berada di

    wilayah lokasi tanah tersebut;

    5. Seharusnya Penggugat menggunakan upaya penertiban

    melalui Pemerintah Kabupaten agar dilakukan penertiban

    kepada masyarakat yang melakukan penanaman secara

    Hal. 7 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    liar tanpa ada persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Batu

    Bara, maka gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada

    Tergugat I masih prematur (terlampau dini);

    6. Jumlah tuntutan yang diajukan Penggugat kepada Tergugat

    I adalah tanpa suatu perhitungan yang jelas mengenai

    kerugian sebesar Rp4.000.000.000,-(empat milyar rupiah).

    Dan juga standard perhitungan yang diajukan oleh

    Penggugat, maka menurut hukum gugatan yang diajukan

    oleh Penggugat kabur;

    7. Berdasarkan Eksepsi tersebut di atas, maka sangat

    beralasan menurut hukum gugatan yang diajukan oleh

    Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima atau dibuat

    putusan pengadilan negeri Medan tidak berwenang

    mengadili perkara ini;

    Eksepsi Tergugat II:

    1. Eksepsi Terhadap Gugatan Penggugat Error Inpersona:

    Bahwa Penggugat telah mengakui dirinya telah menerima

    pembebasan tanah dari Tergugat I sesuai perjanjian

    pelepasan hak dengan ganti rugi atas sebagian areal tanah

    perkebunan dan tanaman yang terkena jalur transmisi

    proyek asahan tanggal 19 Juli 1979;

    Bahwa dengan demikian Penggugat tidak lagi mempunyai

    kepentingan hukum terhadap Tergugat II yang mana

    sebagian areal tanah perkebunan dan tanaman yang

    terkena jalur trasmisi teiah diganti rugi terhadap Tergugat I;

    Bahwa karena Penggugat tidak lagi mempunyai hak

    terhadap tanah tersebut dan hubungan hukum antara

    Tergugat II tidak ada, maka seharusnya secara hukum

    Tergugat II tidak dapat dijadikan sebagai pihak dalam

    perkara a quo karena Tergugat II tidak pernah membuat

    suatu perjanjian dengan Penggugat dan Tergugat II tidak

    penah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap

    Penggugat;

    Hal. 8 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Bahwa dengan demikian gugatan Penggugat terhadap

    Tergugat II adalah error inpersona atau dengan kata lain

    Tergugat II harus dikeluarkan sebagai pihak daiam perkara

    aquo;

    2. Eksepsi Mengenai Para Pihak (partij) dalam Gugatan Tidak

    Lengkap;

    bahwa Penggugat mengakui tanah yang ditanami masyarakat

    tersebut adalah merupakan Aset Negara, tentu dalam hal ini

    menjadi tugas dan kewajiban Pemerintahan Kabupaten Batubara

    untuk menertibkan warga yang bercocok tanam di areal tanah

    pekebunan yang terkena jalur transmisi yang mana lahan yang

    telah dibebaskan adalah menjadi Aset Negara;

    Bahwa seharusnya Penggugat meminta bantuan kepada Bupati

    (Pemeritahan Kabupaten Batubara), agar petugasnya atau Unit

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dapat menertibkan

    warganya yang telah melakukan penanaman diatas areal tanah

    negara yang merupakan tugas Pemerintahan Kabupaten Batubara

    untuk menjaga aset tersebut dan sekaligus menindak masyarakat;

    Bahwa dengan dalil gugatan Penggugat dalam positanya yang

    menyatakan telah terjadi perbuatan melawan hukum, maka dalam

    hal ini melawan hukum yang dikemukakan oleh Penggugat

    tersebut, jika dilihat dari objeknya adalah perbuatan melawan

    hukum yang dilakukan masyarakat dan begitu juga perbuatan

    melawan hukum yang bersifat kelalaian. Tentu dalam hal ini

    Pemerintahan Kabupaten Batubara dapat memerintahkan Satuan

    Polisi Pamong Prajanya (Satpol. PP) untuk melakukan tindakan

    penertiban lahan tersebut;

    Bahwa seharusnya Penggugat mengajukan gugatan terhadap

    masyarakat yang melakukan penanaman pada areal jalur

    transmisi. Sebab telah membuat ketidaksenangan dan kerugian

    Penggugat dan begitu juga Pemerintahan Kabupaten Batubara

    harus digugat, karena tidak menerbit-kan warganya. Seharusnya

    Penggugat menyampaikan surat keberatan kepada Pemerintahan

    Hal. 9 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Kabupaten Batubara agar masyarakat yang menggarap tersebut

    dapat ditindak sesuai dengan Ketentuan Peraturan Daerah dari

    Pemerintah Kabupaten Batubara;

    1. Eksepsi Terhadap Gugatan Penggugat Prematur;

    Bahwa Penggugat mengakui setelah pembebasan areal tanah

    perkebunan yang terkena jalur transmisi adalah merupakan

    tanggung jawab Tergugat I baik dalam pemeliharaan maupun,

    penjagaannya;

    Bahwa dikarenakan pemeliharaan dan penjagaannya adalah

    tanggung jawab Tergugat I yang mana juga tanggung jawab

    Pemerintahan Kabupaten Batubara, maka seharusnya Penggugat

    meminta pada Pemerintahan Kabupaten Batubara untuk menindak

    masyarakat yang telah menguasai areal jalur transmisi yang

    mengakibatkan ketidaksengajaan terhadap Penggugat;

    Bahwa sedangkan dalam perkara a quo Penggugat belum

    meminta bantuan terhadap Pemerintahan Kabupaten Batubara

    yaitu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol. PP) untuk melakukan

    penertiban terhadap masyarakat yang telah melakukan

    penggarapan disepanjang area tanah yang terkena jalur transmisi,

    sehingga dengan demikian gugatan Penggugat tersebut adalah

    prematur;

    Bahwa seharusnya Tergugat II tidak dibuat menjadi pihak dalam

    perkara a quo tetapi yang menjadi pihak adalah pemerintah

    Kabupaten Batubara bersama dengan masyarakat yang

    melakukan penggarapan tersebut;

    Bahwa oleh karena yang diajukan Penggugat dalam perkara a quo

    tidak memenuhi syarat formil suatu gugatan, sehingga dengan

    demikian sangat beralasan gugatan yang diajukan Penggugat

    untuk ditolak seluruhnya atau sekurang kurangnya harus

    dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaad);

    1. Eksepsi Terhadap Gugatan Penggugat Kabur (obscuur libel);

    Bahwa dalam posita gugatan Penggugat mengakui telah

    mengalami kerugian sebesar Rp4.000.000.000,- (empat milyar

    Hal. 10 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    rupiah), tetapi tidak diuraikan secara terperinci kerugian apa saja

    yang dialami oleh Penggugat sehingga mencapai

    Rp4.000.000.000,- (empat milyar rupiah);

    Bahwa Penggugat juga mengakui tanaman kelapa sawit diserang

    hama penyakit, tetapi tidak dikatakan hama penyakit apa ? dan

    apa hubungan tanaman penduduk dengan hama penyakit

    tersebut;

    Bahwa Penggugat juga tidak menguraikan tentang merosotnya

    produksi buah sawit akibat kondisi kemarau atau akibat kurang

    pupuk atau akibat lainnya dengan pengaruh dari tanaman

    masyarakat tersebut;

    Bahwa Penggugat juga tidak menguraikan umur kelapa sawit milik

    Penggugat sudah berapa tahun dan berapa pohon jumlahnya,

    serta berapa penghasilan setiap butan dari setiap pohon;

    Bahwa perhitungan Penggugat yang mengatakan angka

    Rp4.000.000.000,- (empat milyar rupiah) adaiah dari 80 x 50 juta,

    tetapi Penggugat tidak ada menguraikan angka dari 50 juta

    tersebut kerugian dalam bentuk berapa pohon keiapa sawit dan

    berapa umur kelapa sawit tersebut;

    Bahwa Penggugat tidak juga menguraikan tentang tanaman yang

    ditanam oleh masyarakat pada tahun 2002 jenis tanaman apa, dan

    tahun 2003 sampai dengan tahun 2009 jenis tanaman apa sama

    sekali tidak ada diuraikan oleh Penggugat dalam gugatannya yang

    menyebabkan tanaman tersebut dapat menciptakan hama

    penyakit;

    Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan Penggugat kabur dan

    tidak jelas (Obscuur libel) sehingga tidak memenuhi syarat formil

    suatu gugatan. Untuk itu sangat beralasan menurut hukum

    gugatan yang diajukan oleh Penggugat harus dinyatakan tidak

    dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard);

    Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Medan telah

    mengambil putusan, yaitu putusan No.524/Pdt.G/2009/PN.Mdn. tanggal 14 Juni

    2010 yang amarnya sebagai berikut:

    Hal. 11 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    DALAM EKSEPSI:

    Menolak eksepsi para Tergugat seluruhnya;

    DALAM POKOK PEKARA:

    Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

    Menyatakan sah demi hukum Perjanjian Pelepasan Hak Dengan

    Ganti Rugi atas Sebagian Areal Tanah Perkebunan dan Tanaman

    Yang terkena Jalur Transmisi Proyek Asahan tanggal 19 Juli 1979,

    Berita Acara Serah Terima Tanah dan Ganti Rudi, dan berita

    Acara Ganti Rugi Tanaman, serta berita Acara Ganti Rugi

    Tanaman Terhadap Acces Road dan Land For Store yang telah

    disepakati antara Penggugat dengan Tergugat I;

    Menolak gugatan penggugat selebihnya;

    Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara yang

    hingga saat ini sebesar Rp.198.500,- (seratus sembilan puluh

    delapan ribu lima ratus rupiah);

    Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat/

    Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah diperbaiki oleh

    Pengadilan Tinggi Medan dengan putusan No.63/PDT/2011/PT-MDN tanggal

    23 Mei 2011 yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

    Menyatakan permohonan banding dari Kuasa Hukum Penggugat/

    Pembanding tidak dapat diterima;

    Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar ongkos

    perkara dalam kedua tingka peradilan, yang dalam tingkat banding

    sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

    Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

    Penggugat/Pembanding pada tanggal 6 September 2011 kemudian terhadap-

    nya oleh Penggugat/Pembanding (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan

    surat kuasa khusus tanggal 7 September 2011) diajukan permohonan kasasi

    secara lisan pada tanggal 19 September 2011 sebagaimana ternyata dari akte

    permohonan kasasi No.109/Pdt/Kasasi/2011/PN.Mdn yang dibuat oleh Panitera

    Pengadilan Negeri Medan, permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang

    memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

    tersebut pada tanggal 30 September 2011;

    Hal. 12 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Bahwa setelah itu oleh Tergugat II/Terbanding yang pada tanggal 12

    Oktober 2011 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/

    Pembanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan

    Pengadilan Negeri Medan pada tanggal November 2011;

    Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

    telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam

    tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka

    oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

    Alasan Kasasi:

    Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

    Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

    I. Putusan Judex Facti yang dimohonkan

    kasasi a quo kurang cukup dalam

    memberikan pertimbangan (onvoldoende

    gemotiveerd);

    1. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi

    Medan dalam perkara yang dimohonkan kasasi ini yang

    mengambil pertimbangan hukumnya sebagai pertimbangannya

    sendiri dalam menjatuhkan putusan dalam peradilan di tingkat

    banding yang berarti Pengadilan Tinggi Medan telah tidak

    menguatkan atau membatalkan pertimbangan hukum Judex Facti

    Pengadilan Negeri Medan dalam perkara a quo ini;

    2. Bahwa dengan demikian Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan

    telah memberikan pertimbangan hukum yang bertentangan dan

    melanggar Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor: 14 Tahun

    1970, dan kurang cukup dalam memberikan pertimbangan hukum

    (onvoeldoende gemotiveerd) yaitu karena tidak

    mempertimbangkan dan sekaiigus mengenyampingkan Memori

    Banding yang diajukan Pemohon Kasasi/Pembanding tanpa

    memeriksa perkara kembali secara keseluruhan, baik mengenai

    fakta hukum maupun soal penerapan hukum, dan oleh karenanya

    menurut hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Medan seharusnya

    memeriksa perkara a quo secara keseluruhan;

    Hal. 13 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    3. Bahwa oleh karena itu Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi

    Medan yang menyatakan permohonan banding dari kuasanya

    tidak dapat diterima itu berarti Judex Facti mengenyampingkan

    alasan-alasan/ keberatan-keberatan banding yang diajukan

    Pembanding/Pemohon Kasasi dalam Memori Bandingnya, maka

    dengan demikian putusan Judex Facti baik itu Putusan Pengadilan

    Tinggi Medan tanggal 1 Februari 2011 No.63/PDT/2011/PT-MDN.

    tidak dapat dipertahankan di tingkat kasasi ini dan karenanya

    harus dibatalkan (bandingkan putusan Mahkamah Agung RI.

    tanggal 16 Desember 1970 No.492 K/Sip/1970);

    4. Bahwa untuk mendukung uraian-uraian tersebut di atas, Pemohon

    Kasasi menurunkan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI.

    yaitu:

    a. Putusan Mahkamah Agung RI. tanggal 18 Desember 1970 No.319 K/

    Sip/1970, yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi:

    Hakim banding harus memeriksa perkara dalam keseluruhan,

    termasuk alasan-alasan banding meskipun alasan-alasan banding itu

    tidak pernah dikemukakan pad a tingkat pertama;

    I. Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi

    Medan jo. putusan Judex Facti Pengadilan

    Negeri Medan telah salah dalam

    menerapkan hukum cq. mengenai hukum

    pembuktian;

    1. Bahwa adapun pertimbangan Majelis Hakim yang dimaksud pada

    halaman 34 alinea 1 dapat diturunkan sebagaimana di bawah ini:

    Menimbang, bahwa dan pengakuan Penggugat sendiri dalam dalilnya

    maupun saksi yang diajukan di persidangan oleh Penggugat, bahwa yang

    menanam singkong maupun pisang dijalur transmisi bukan para

    Tergugat, sehingga dengan demikian tidaktah dapat dipertanggung

    jawabkan kepada para tergugat terhadap sesuatu yang tidak diperbuat-

    nya, oleh karena itu dan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat baik

    bukti surat maupun saksi-saksi yang diajukan di persidangan tidak dapat

    dibuktikan bahwa para Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janjl

    maupun perbuatan melawan hukum sebagaimana didalilkan oleh

    Hal. 14 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Penggugat dan dimintakan dalam petitum 4, dan 5, oleh karena itu pula

    dengan berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka petitum ini

    harus di tolak;

    2. Bahwa atas pertimbangan hukum yang dikemukakan di atas jelas ber-

    tentangan dengan perjanjian yang telah disepakati oleh Pemohon Kasasi/

    Penggugat dengan Termohon Kasasi/Terbanding I/Tergugat I yaitu bukti

    P.l. dan T.I.6. di mana di dalamnya telah disepakati serta mengikat kedua

    belah pihak dan juga merupakan sebagai undang-undang seperti yang

    dimaksud dengan ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata;

    3. Bahwa di dalam perjanjian Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi atas

    Sebagian Areal Tanah Perkebunan dan Tanaman Yang Kena Jalur

    Transmisi Proyek Asahan tanggal 19 Juli 1979 (bukti P.1./T.I.6.) pada

    Pasal IV dijanjikan secara tegas antara Iain tersurat : "tanah jalur

    transmission dan parit-parit air yang menyangkut kepentingan

    perkebunan yang telah ada dan yang akan diadakan harus dipelihara

    dengan baik oleh pihak kedua" yang artinya: "Pihak Kedua" adalah

    Tergugat I/Terbanding harus bertanggung jawab terhadap pemeliharaan

    jalur transmission dari kebersihan artinya tidak ada tanaman atau pohon-

    pohonan yang tumbuh di atas tanah jalur Transmission tersebut;

    4. Bahwa selanjutnya jika dikaitkan dengan keterangan saksi-saksi yang

    diajukan Pemohon Kasasi/Penggugat yaitu Nurhayadi dan Lambok B.

    Hutabarat di bawah sumpah yang menerangkan antara lain : bahwa di

    atas tanah jalur transmission banyak terdapat pohon-pohon ubi yang

    ditanami penduduk serta banyaknya semak belukar serta pohon-pohon

    pisang yang tumbuh di atas areal jalur transmission;

    5. Bahwa Majelis Hakim sendiri telah mempertimbangkan di dalam

    putusannya pada halaman 32 dari 36 alinea terakhir berbunyi antara lain:

    Menimbang,.dan seterusnya. Sehingga terhadap tanah tersebut

    penguasaannya berada pada Tergugat I dan seterusnya;

    6. Bahwa apabila keterangan saksi-saksi yang menyatakan bahwa

    banyaknya pohon-pohonan serta semak belukar di sepanjang jalur

    transmission dan dikaitkan pula dengan pertimbangan Majelis Judex

    Facti yang tersurat yaitu tanah tersebut (jalur transmission) menjadi

    tanggung jawab Tergugat I, maka sepatutnya menurut Hukum Majelis

    Hal. 15 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    membebankan pertanggung jawaban kepada Termohon Kasasi I/

    Tergugat I walaupun Termohon Kasasi/Tergugat I sendiri bukan yang

    menanam pohon-pohonan di sekitar areal jalur transmission, karena

    berdasarkan bukti P.1./T.I.6. jelas telah diperjanjikan di dalam Pasal IV

    Tergugat I/Terbanding harus memelihara dengan baik jalur transmission

    yang menyangkut kepentingan perkebunan, yang dapat ditafsirkan

    bahwa Termohon Kasasi I/Tergugat I/Terbanding I wajib memelihara jalur

    transmission dari pohon-pohonan dan semak belukar yang artinya jalur

    tersebut harus dalam keadaan bersih;

    7. Bahwa dengan demikian keberatan-keberatan tersebut di atas jelas

    terbukti Termohon Kasasi I/Tergugat I/Terbanding I telah melakukan

    perbuatan ingkar janji karena telah melanggar isi perjanjian (bukti P.1./

    T.I.6.), dengan demikian jelas Putusan Majelis Hakim yang berbunyi :

    "tanaman pisang dan tanaman singkong di jalur transmission tidak dapat

    dipertanggung jawabkan kepada Tergugat dan bukti-bukti yang diajukan

    Penggugat baik bukti surat maupun bukti saksi-saksi yang diperiksa di

    persidangan tidak dapat membuktikan bahwa para tergugat telah

    melakukan ingkar janji maupun perbuatan melawan hukum adalah

    merupakan putusan yang tidak cukup pertimbangan ( insufficient

    judgement) dan sepatutnya menurut hukum putusan perkara yang

    dimohonkan kasasi a quo patut untuk diperbaiki;

    8. Bahwa dengan dikesampingkannya isi perjanjian (bukti P.1/T.I.6.) seperti

    disebut dalam pertimbangan hukum di atas, maka Judex Facti

    Pengadilan Tlnggi Medan telah memberi pertimbangan hukum yang

    bertentangan dengan hukum pembuktian;

    9. Bahwa argumentasi hukum Pemohon Kasasi sebagaimana dimaksud di

    atas, sesuai dengan:

    Putusan Mahkamah Agung RI. No.991 K/Sip/1974 tanggal 16 Januari 1978

    yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi:

    Keputusan Pengadilan Tinggi/Pengadilan Negeri harus dibatalkan, karena

    salah menerapkan hukum cg. hukum pembuktian;

    10.Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya cukup beralasan

    hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI.

    yang

    Hal. 16 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    sedang memeriksa dan mengadili perkara a quo dalam tingkat kasasi ini

    berkenan untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tlnggi Medan No.63/

    PDT/2011/PT-MDN. tanggal 1 Februari 2011 dan sekaligus memperbaiki

    Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 10 Juni 2010 No.524/Pdt.G/

    2009/PN-Mdn.;

    I. Judex Facti salah atau tidak sempurna di

    dalam mempertimbangkan petitum 6, 7, 8,

    gugatan Penggugat dan bertentangan

    dengan hukum acara perdata;

    1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan di dalam Putusannya

    pada halaman 34 dan 36 halaman telah mempertimbangkan antara

    lain yaitu:

    Menimbang bahwa terhadap petitum 6, 7 dan 8 karena berkaitan erat

    dengan petitum 4 dan 5 sedangkan petitum tersebut ditolak maka

    terhadap petitum 6, 7, dan 8 haruslah ditolak;

    2. Bahwa jika diteliti secara seksama pertimbangan hukum yang hanya

    beriandaskan dengan pertimbangan hukum yang lain seperti yang

    tersebut di atas, hal itu berarti Majelis Hakim tidak mempertimbangkan

    petitum 6, 7 dan 8 dari gugatan Penggugat/Pembanding sama sekali,

    jelas hal tersebut telah bertentangan dengan ketertiban hukum yang

    berlaku yang menyatakan: sebab penolakan atas suatu petitum harus

    disertai pertimbangan mengapa ditolak (bandingkan Yurisprudensi

    Tetap Mahkamah Agung RI. No.698 K/Sip/1969 tanggal 18 Desember

    1969), sementara itu Majelis Hakim di dalam putusannya

    mempertimbangkan seakan-akan mempersamakan isi tuntutan

    petitum 6, 7 dan 8 dengan petitum 4, 5, akan tetapi secara factual isi

    tuntutan petitum 4, 5 tidak sama atau identik dengan petitum 6,7, dan

    8;

    3. Bahwa dengan demikian sudah sepatutnya menurut hukum putusan

    Judex Facti Pengadilan Negeri Medan dan Pengadilan Tinggi Medan

    di dalam perkara yang dimohonkan kasasi a quo ini harus diperbaiki

    karena telah bertentangan dengan Hukum Acara Perdata yang

    beriaku;

    Hal. 17 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    I. Tentang putusan Judex Facti Pengadilan

    Negeri Medan dan Pengadilan Tinggi

    Medan dalam perkara a quo telah salah

    dalam menerapkan hukum yaitu

    bertentangan dengan prinsip hukum yang

    berlaku;

    1. Bahwa di dalam pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Medan

    pada

    putusannya pada halaman 32 dari 36 halaman alinea terakhir

    berbunyi antara lain sebagai berikut:

    Menimbang, sejak diadakannya perjanjian pada tanggal 19 Juli 1979

    antara Penggugat dengan Tergugat I tanah yang sebelumnya merupakan

    hak Penggugat sejak saat itu menjadi jalur transmission sehingga

    terhadap tanah tersebut penguassaannya berada pada Tergugat I yang

    selanjutnya dipergunakan oleh Tergugat II, sedangkan Penggugat tidak

    mempunyai hak lagi terhadap tanah tersebut;

    2. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim yang berpendapat

    bahwa penggugat tidak mempunyai hak lagi terhadap tanah

    tersebut adalah merupakan pertimbangan yang keliru, karena

    sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan

    baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak ada menunjukkan atau

    mengajukan surat-surat bukti hak berupa sertifikat yang

    merupakan alas hak yang diakui oleh Undang-Undang (Pasal

    No.24 Tahun 1997) walaupun Tergugat I/Terbanding mengajukan

    alat bukti bertanda T.I.6. di persidangan, namun surat bukti

    tersebut belum merupakan alas hak yang kuat sebagai alat bukti,

    karena belum didaftarkan ke Badan Pertanahan Nasional (banding

    Pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria) karena menurut hukum

    tanah yang belum didaftarkan belum diakui peralihannya, atau

    adanya kepasdan hukum apabila tanah yang dimiliki telah terdaftar

    di Badan Pertanahan Nasional ;

    3. Bahwa selanjutnya secara hukum objektif Pemohon Kasasi/

    Pembanding/ Penggugat masih mempunyai hak untuk menuntut

    prestasi dari Termohon Terbanding, karena sesuai dengan Surat

    Hal. 18 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    bukti P.1./T.I.6. Pembanding dan Terbanding/Tergugat I di

    persidangan Pengadilan Negeri Medan yang mana surat bukti

    tersebut merupakan perjanjian bersyarat antara Pemohon Kasasi/

    Pembanding dengan Termohon Kasasi/Terbanding, yang mana

    Pemohon Kasasi/Pembanding dapat menuntut prestasi apabila

    Termohon Kasasi/Tergugat I melakukan ingkar janji (wanprestasi)

    atau apabila Termohon Kasasi/Tergugat I/Terbanding tidak

    memenuhi atau melanggar perjanjian bersyarat seperti tertuang di

    dalam bukti-bukti P.1./T.I.6.;

    4. Bahwa pelanggaran atas perjanjian T.I.6./P.1. terbukti

    dipersidangan setelah mendengar kesaksian-kesaksian Nurhayadi

    dan Lambok Hutabarat yang antara lain menerangkan bahwa di

    lokasi areal transmisi terdapat banyak semak belukar serta

    tanaman-tanaman masyarakat berupa pohon ubi dan pisang

    tumbuh di jalur tersebut, dan waktu itu belum dibersihkan oleh

    Termohon Kasasi/Tergugat I/Terbanding selaku pihak di dalam

    perjanjian bersyarat tersebut (bukti P.1./T.I.6.), dengan demikian

    jelas terbukti Termohon Kasasi/Tergugat I/Terbanding telah

    melakukan wanprestasi atau ingkar janji terhadap isi perjanjian

    T.I.6./P.1.;

    5. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Negeri

    Medan yang berpendapat bahwa yang menanam singkong

    maupun pisang di jalur tranmisi bukan para tergugat, sehingga

    dengan demikian tidaklah dapat dipertanggung jawabkan kepada

    Para Termohon Kasasi/Para Tergugat terhadap sesuatu yang

    tidak diperbuatnya, oleh karena itu dari bukti-bukti yang diajukan

    oleh Penggugat baik bukti surat maupun saksi-saksi yang diajukan

    di persidangan tidak dapat dibuktikan bahwa Para Termohon

    Kasasi/Para Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji

    maupun perbuatan melawan hukum adalah merupakan

    pertimbangan hukum yang keliru serta tidak sesuai dengan hukum

    objektif yang ada, maka dengan demikian sepatutnya menurut

    hukum perkara yang dikasasi aquo harus dibatalkan dan

    Hal. 19 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    sekaligus memperbaiki putusan Judex Facti Pengadilan Negeri

    Medan;

    Pertimbangan Hukum:

    Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

    berpendapat :

    mengenai alasan ke I sampai dengan ke IV :

    Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena

    Judex Facti tidak salah menerapkan hukum, pertimbangannya telah tepat.

    Penggugat tidak dapat membuktikan dalilnya tentang adanya wanprestasi dan

    perbuatan melawan hukum sebagaimana dipertimbangkan oleh Judex Facti,

    lagi pula alasan-alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang

    bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat

    dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan

    dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kelalaian dalam

    memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan

    yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan

    atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya,

    sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun

    1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dalam Undang-Undang No.5

    Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009;

    Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata

    bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum

    dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh

    Pemohon Kasasi: PT Kwala Gunung tersebut harus ditolak;

    Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

    Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara

    dalam tingkat kasasi ini;

    Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.48 Tahun 2009,

    Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan

    Undang-Undang No. 5 Tahun 2004, dan perubahan kedua dengan Undang-

    Undang No. 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang

    bersangkutan;

    M E N G A D I L I :

    Hal. 20 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT KWALA

    GUNUNG tersebut;

    Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara

    dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;

    Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

    Agung pada hari Senin tanggal 16 September 2013 oleh Dr. H. Mohammad

    Saleh, SH.,MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

    sebagai Ketua Majelis,H.Syamsul Maarif, SH.,LLM.,Ph.D., dan Prof. Dr. H.

    Abdul Manan, SH.,S.IP.,M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan

    diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua

    Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Eko Budi Supriyanto,

    SH.,MH.,Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak;

    Hakim-Hakim Anggota: K e t u a:Ttd./H.Syamsul Maarif, SH.,LLM.,Ph.D., Ttd./ Dr.H. Mohammad Saleh, SH.,MH.Ttd./Prof.Dr.H. Abdul Manan, SH.,S.IP.,M.Hum.,

    Biaya-Biaya : Panitera Pengganti :1. Meterai Rp. 6.000,- Ttd./

    2. Redaksi ..Rp. 5.000,- Eko Budi Supriyanto, SH.,MH.

    3. Administrasi kasasi ..Rp.489.000,- J u m I a h......Rp.500.000,-

    Untuk SalinanMahkamah Agung RI

    a.n. PaniteraPanitera Muda Perdata,

    Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, SH., MH.NIP. 19610313 198803 1 003

    Hal. 21 dari 17 hal. Put. No.1578 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21