Natrium Diklofenak Rating: -. Direkomendasikan oleh 31 pembaca. Beri rekomendasi: Indikasi: Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis. Kontra Indikasi: - Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAIA lain. - Penderita tukak lambung. Komposisi: Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 25 mg. Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 50 mg. Cara Kerja Obat: Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat. Efek Samping: - Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam, pruritus dan tinitus. - Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis. - Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis). Peringatan dan Perhatian: - Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema. - Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan. - Hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati. - Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta. - Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI. - Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti. Dosis dan Cara Pemakaian: - Osteoartritis : 2 - 3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg. - Reumatoid artritis : 3 - 4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg. - Ankilosing spondilitis : 4 kali sehari 25 mg ditambah 25 mg saat akan tidur. Tablet harus ditelan utuh dengan air, sebelum makan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Natrium Diklofenak
Rating: -. Direkomendasikan oleh 31 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi:
Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing
spondilitis.
Kontra Indikasi:
- Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi
Simpan di tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya.
Ranitidine Tablet 150 mg
Rating: ♥♥♥♥♥. Direkomendasikan oleh 35 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi:
- Tukak lambung dan usus 12 jari
- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"
Kontra Indikasi:
- Penderita gangguan fungsi ginjal
- wanita hamil dan menyusui
Komposisi :
- Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa 150 mg.
Farmakologi :
Ranitidine menghambat kerja histamin pada reseptor-H2 secara kompotitif, serta menghambat
sekresi asam lambung.
Dosis :
- Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari
- Dosis penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari
- Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali sehari, dosis dapat bertambah menjadi 900mg.
- Dosis pada gangguan fungsi ginjal:
Bila bersihan kreatinin (50ml/menit): 150mg tiap 24 jam, bila perlu tiap 12 jam.
Karena Ranitidine ikut terdialisis, maka waktu pemberian harus disesuaikan sehingga bertepatan
dengan akhir hemodialisis.
Efek Samping :
- Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit,
malaise,nausea.
- Konstipasi
- Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita ).
- Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita)
- Beberapa kasus ( jarang ) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam, urtikaria,
eosinofilia.
Peringatan dan Perhatian:
- Dosis harus dikurangi untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal
- Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
- Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
- Pengobatan penunjang akan mencegah kambuhnya ulkus tetapi tidak mengubah jalannya
penyakit sekalipun pengobatan dihentikan.
- keamanan pada gangguan jangka panjang belum sepenuhnya mapan, maka harus dihentikan
untuk secara berkala mengamati penderita yang mendapat pengobatan jangka panjang.
Interaksi Obat :
hasil penelitian terhadap 8 penderita yang diberikan ranitidin menunjukkan perbedaan dengan
simetidine, ranitidine tidak menghambat fungsi oksidasi obat pada mikrosom hepar.terhadap 5
penderita normal yang diberikan dosis warfarin harian secara subterapeutik, dengan penambahan
dosis ranitidine menjadi 200mg, 2 kali sehari selama 14 hari tidak menunjukkan adanya
perubahan pada waktu protrombin atau pada konsentrasi warfarin plasma.
Jenis: Tablet
Inpepsa Suspensi
Rating: -. Direkomendasikan oleh 7 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi: Pengobatan jangka pendek (sampai 8 minggu) pada duodenal ulcer. Kontra Indikasi: Tidak diketahui kontraindikasi penggunaan sukralfat.
Komposisi: Tiap 5 ml suspensi mengandung: Sukralfat...........................................................500 mg. Farmakologi:
Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialuminium hidroksida. Aktivitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari pembentukan kompleks sukralfat dengan protein yang membentuk lapisan pelindung menutupi ulkus serta melindungi dari serangan asam lambung, pepsin dan garam empedu. Percobaan laboratorium dan klinis menunjukkan bahwa sukralfat menyembuhkan tukak dengan 3 cara:
1. Membentuk kompleks kimiawi yang terikat pada pusat ulkus sehingga merupakan lapisan pelindung.
2. Menghambat aksi asam, pepsin dan garam empedu.
3. Menghambat difusi asam lambung menembus lapisan film sukralfat-albumin.
Penelitian menunjukkan bahwa sukralfat dapat berada dalam jangka waktu lama dalam saluran
cerna sehingga menghasilkan efek obat yang panjang.
Sukralfat sangat sedikit terabsorpsi di saluran pencernaan sehingga menghasilkan efek samping
sistemik yang minimal.
Dosis dan Cara Pemberian:
Umumnya bagi orang dewasa adalah:
2 sendok teh (10 mL), 4 kali sehari, sewaktu lambung kosong (1 jam sebelum makan dan tidur).
Pengobatan harus dilanjutkan, kecuali apabila pemeriksaan endoskopi atau sinar-x telah
memperlihatkan kesembuhan.
Peringatan dan Perhatian:
Inpepsa harus diberikan secara hati-hati pada pasien gagal ginjal dan pasien dialisis.
Penggunaan Inpepsa selama kehamilan hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan.
Inpepsa harus diberikan secara hati-hati pada wanita yang sedang menyusui.
Jika diperlukan, antasida dapat diberikan dalam jangka waktu 1/2 jam sebelum atau sesudah
pemberian Inpepsa.
Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum dapat ditetapkan.
Efek Samping:
Terjadinya efek samping sangat jarang, yang relatif sering dilaporkan hanya konstipasi dan mulut
terasa kering. Keluhan lainnya adalah diare, mual, muntah, tidak nyaman di perut, flatulent,
pruritus, rash, mengantuk, pening, nyeri pada bagian belakang dan sakit kepala.
Interaksi Obat:
Inpepsa dapat mengurangi absorpsi atau bioavailabilitas obat-obatan: simetidin, ciprofloxacin,
digoxin, ketokonazol, norfloxacin, fenitoin, ranitidin, tetracyclin dan teofilin, sehingga obat-obatan
tersebut harus diberikan dalam waktu 2 jam sebelum pemberian Inpepsa.
Kemasan:
Botol isi 100 mL dan 200 mL suspensi.
Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering.
Norages Injeksi
KOMPOSISI :
Tiap 1 ml NORAGES® injeksi mengandung,
Metamizole sodium …………. 500 mg
FARMAKOLOGI :
NORAGES® injeksi mengandung Metamizole sodium suatu senyawa yang memiliki efek
analgesik. NORAGES® injeksi dapat diberikan secara i.v., hal ini memungkinkan untuk
mendapatkan efek analgesik yang kuat untuk berbagai kondisi. Metamizole merupakan
suatu derivat metansulfonat aminopirin. Pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat
(sentral) dan perifer. Secara sentral diduga bekerja pada hipotalamus dan secara perifer
menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitisasi
reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi.
INDIKASI :
NORAGES® injeksi diindikasikan untuk :
- Mengatasi nyeri berat akut dan kronis seperti pada keadaan penyakit rematik, sakit kepala,
sakit gigi atau adanya tumor. Nyeri setelah kecelakaan atau sehabis operasi.
- Mengatasi nyeri berat yang disebabkan oleh spasme otot polos baik itu akut dan kronis
seperti pada spasme otot, kolik pada saluran pencernaan, saluran empedu, ginjal dan
saluran kemih bagian bawah.
KONTRA INDIKASI :
- Hipersensitif terhadap Metamizole, derivat pirazolone dan komponen obat lainnya.
- Wanita hamil dan menyusui.
- Penderita dengan tekanan darah sistolik < 100 mmHg.
PERHATIAN :
- Hati-hati penggunaan NORAGES® injeksi pada pasien dengan instabilitas aliran darah
seperti pada keadaan infark jantung, multiple injuries dan syok, serta pada penderita dengan
gangguan pembentukan darah seperti pada saat melakukan terapi sitostatik.
- Penderita dengan gangguan asma bronkhial atau penderita dengan infeksi saluran
pernafasan kronis (terutama apabila dikombinasi dengan gejala-gejala : urtikaria kronis,
sering terjadi konjungtivitis dan rhinosinusitis poliposa), dan penderita yang hipersensitif
terhadap obat penghilang rasa sakit dan antirematik (intoleransi analgesik) berisiko terkena
serangan asma atau syok dengan pemberian obat ini.
- Tidak untuk mengobati sakit otot pada gejala-gejala flu, lumbago, sakit punggung, bursitis
dan sindroma bahu lengan.
- Hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati atau ginjal.
- Bila perlu lakukan pemeriksaan uji fungsi hati dan darah pada penggunaan yang lebih lama
dari penggunaan untuk mengatasi rasa sakit akut.
- Karena dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka sebaiknya tidak
digunakan dalam jangka panjang secara terus menerus.
- Pada pemakaian jangka lama dapat timbul sindrom neuropathy yang akan berangsur hilang
jika obat dihentikan.
- Jangan digunakan lebih dari 1 gr sekaligus karena dapat menimbulkan syok.
- Obat-obat analgesik tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama atau dosis yang tinggi
kecuali atas petunjuk dokter atau dokter gigi.
- Urine dapat menjadi berwarna kemerahan sebagai hasil metabolisme dari Metamizole
menjadi asam rubazonic, dan hal ini akan hilang setelah pengobatan selesai.
EFEK SAMPING :
Efek samping yang utama dari NORAGES® injeksi adalah reaksi anafilaksis. Yang paling
berat yaitu syok dan diskrasia darah (agranulositosis, lekopenia, trombositopenia) kedua
reaksi ini jarang terjadi akan tetapi dapat mengancam jiwa. Tanda-tanda akan terjadinya
serangan syok, sering terjadi selama penyuntikan : berkeringat dingin, pusing, stupor, mual,
terjadi perubahan pada warna kulit, kesulitan bernafas. Sebagai gejala tambahan dapat
terjadi bengkak pada wajah, gatal-gatal, peningkatan detak jantung, sensitisasi rasa dingin
di sekitar tangan dan kaki, gejala ini dapat terjadi setelah 1 hari pemakaian. Apabila salah
satu atau lebih dari tanda-tanda tadi diketahui, segera hubungi dokter untuk diberikan
pertolongan secepatnya. Serangan asma dapat terjadi pada pasien yang mempunyai
riwayat asma sebelumnya. Efek samping yang lain yaitu reaksi hipersensitif pada kulit dapat
berupa : urtikaria, dan yang terberat adalah sindroma Steven Johnson atau sindroma Lyell's,
apabila terjadi efek samping ini, hentikan segera pemakaian dan konsultasi ke dokter.
Pengobatan dalam keadaan emergency untuk keadaan syok anafilaktik : Segera beri
suntikan i.v. epinephrine (adrenalin) : suntikkan 1 ml (ekivalen dengan 0,1 mg epinephrine),
sambil memonitor tekanan darah dan detak jantung, perhatikan adanya gangguan ritme
jantung, jika diperlukan dapat diulang. Kemudian suntikkan glukokortikoid i.v., contohnya
250 mg - 1000 mg methylprednisolone, ulangi jika diperlukan. Dosis ini dianjurkan untuk
dewasa dengan bobot badan normal, untuk anak-anak diperlukan pengurangan dosis dan
diberikan berdasarkan bobot badan. Untuk menyeimbangkan cairan tubuh dapat diberikan
pengganti cairan tubuh (plasma expander). Selain itu dilakukan pula pernafasan buatan,
inhalasi oksigen dan pemberian antihistamin. Over dosis : Dalam keadaan overdosis
bantuan kesehatan sangat diperlukan.
INTERAKSI OBAT :
Pemberian bersamaan dengan cyclosporin, dapat menurunkan kadar cyclosporin, oleh
karena itu diperlukan pengontrolan secara teratur. NORAGES® injeksi dan alkohol dapat
saling mempengaruhi efek masing-masing.
DOSIS :
Dewasa dan anak-anak 15 tahun : Dosis sekali : 2 - 5 ml i.v. atau i.m. Dosis sehari tidak
lebih dari 10 ml.
ACRAN
acran adalah obat yang digunakan untuk menekan asam lambung supaya lambung tidak
perih. obat ini diberikan karena fosamax bisa meningkatkan resiko nyeri lambung.
ACRAN AMP 25 MG/ML @5
Kandungan
Ranitidine hcl
Indikasi
Lihat pd dosis
Kontra Indikasi
-
Efek Samping
Kadang:hepatitis yg reversibel, jarang:agranulositosis;hipersensitivitas;ruam kulit;leukopenia&trombositopenia reversibel ;skt kepala
dan pusing
Perhatian
Keganasan pada GI, gangguan ginjal berat, hamil, laktasi
Dosis
Dosis terstandar: 150 mg 2x/hr atau 300 mg sblm tidur. Meredakan gejala akibat peningkatan asam lambung& rasa panas pd ulu hati
Rating: -. Direkomendasikan oleh 29 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi:
Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan antara lain:
Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis.
Otitis media disebabkan oleh Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif) dan Streptococcus pyogenes.
Faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.
Bronkitis akut dan bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (strain beta-laktamase positif dan negatif).
Kontra Indikasi: Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif akibat beberapa bahan dari sediaan ini. Komposisi: Tiap kapsul CEFIXIME 50 mengandung: Cefixime 50 mg
Cefixime bersifat bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif, seperti sefalosporin oral yang lain, cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram positif seperti streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif seperti Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenzae. Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas tinggi terhadap “penicillin-binding-protein” (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang
bervariasi tergantung jenis organismenya. Cefixime stabil terhadap ?-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil ?-laktamase. Farmakokinetika:
Konsentrasi dalam serum.
Pemberian per oral dosis tunggal 50,100 atau 200 mg (potensi) cefixime pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa, kadar puncak serum dicapai setelah 4 jam pemberian yaitu masing-masing 0,69; 1,13; dan 1,95 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 2,3-2,5 jam. Pemberian per oral dosis tunggal 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kg cefixime pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal normal, kadar puncak serum dicapai setelah 3-4 jam pemberian yaitu masing-masing 1,14; 2,01;
dan 3,97 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 3,2-3,7 jam. Distribusi (penetrasi ke dalam jaringan) Penetrasi ke dalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan empedu dan jaringan kandung empedu adalah baik. Metabolisme
Tidak ditemukan adanya metabolit yang aktif sebagai antibakteri di dalam serum atau urin. Eliminasi Cefixime terutama diekskresikan melalui ginjal. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 50,100 atau 200 mg (potensi) pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa
kurang lebih 20-25% dari dosis yang diberikan. Kadar puncak urin masing-masing 42,9; 62,2 dan
82,7 ?g/ml dicapai dalam 4-6 jam setelah pemberian. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kgBB pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal yang normal kurang lebih 13-20%. Dosis: Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ?30 kg, dosis harian yang direkomendasikan adalah
50-100 mg (potensi) cefixime diberikan per oral dua kali sehari. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan usia penderita, berat badan dan keadaan penderita. Untuk infeksi yang berat dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg (potensi) diberikan dua kali sehari. Pada kasus overdosis:
Lavage lambung bisa dilakukan bila tidak ada antidot yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dari sirkulasi
dengan hemodialisis atau dialisis peritoneal. Efek samping:
Shock Perhatian yang cukup sebaiknya dilakukan karena gejala-gejala shock kadang-kadang bisa terjadi. Jika beberapa tanda atau gejala seperti perasaan tidak enak, rasa tidak enak pada rongga mulut, stridor, dizziness, defekasi yang tidak normal, tinnitus atau diaphoresis; maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan.
Hipersensitivitas Jika tanda-tanda reaksi hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam
maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penanganan lain yang lebih tepat.
Hematologik Granulositopenia atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang-kadang thrombocytopenia dapat terjadi. Pemakaian sediaan ini sebaiknya dihentikan bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini. Dilaporkan bahwa terjadi anemia hemolitik pada penggunaan preparat cefixime lainnya.
Hepatik Jarang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase. Renal Pemantauan fungsi ginjal secara periodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti insufisiensi ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini,
hentikan pemakaian obat ini dan lakukan penanganan lain yang lebih tepat.
Saluran Cerna Kadang-kadang terjadi kolitis seperti kolitis pseudomembranosa, yang ditunjukkan dengan adanya darah di dalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penanganan yang tepat, jarang terjadi muntah, diare, nyeri lambung, rasa tidak enak dalam lambung, heartburn atau anoreksia, nausea, rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.
Pernafasan Kadang-kadang terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen thorax yang tidak normal dan eosinophilia, ini sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dan lakukan penanganan lain yang tepat seperti pemberian hormon adrenokortikal.
Perubahan flora bakterial Jarang terjadi stomatitis atau kandidiasis. Defisiensi vitamin Jarang terjadi defisiensi vitamin K (seperti hipoprotrombinemia atau kecenderungan pendarahan)
atau defisiensi grup vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksia atau neuritis).
Lain-lain
Jarang terjadi sakit kepala atau dizziness.
Pada penelitian terhadap anak tikus yang diberi 1.000 mg/kgBB.hari secara oral, dilaporkan adanya penurunan spermatogenesis.
Pengaruh terhadap tes laboratorium
Dapat terjadi hasil false positive pada penentuan kadar gula urin dengan menggunakan
larutan Benedict, larutan Fehling dan Clinitest. Tetapi dengan tes-tape tidak terjadi false positive.
Dapat terjadi positive direct Coombs test.
Peringatan dan perhatian: Perhatian umum
Hati-hati terhadap reaksi hipersensitif, karena reaksi-reaksi seperti shock dapat terjadi. Sediaan ini sebaiknya jangan diberikan kepada penderita-penderita yang masih dapat diobati
dengan antibiotika lain, jika perlu dapat diberikan dengan hati-hati. Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini atau dengan antibiotika cefixime lainnya. Cefixime harus diberikan dengan hati-hati kepada penderita, antara lain sebagai berikut:
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap penisilin.
Penderita dengan riwayat personal atau familial terhadap berbagai bentuk alergi seperti asma bronkial, rash, urtikaria.
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal berat.
Penderita dengan nutrisi oral rendah, penderita yang sedang mendapatkan nutrisi
parenteral, penderita lanjut usia atau penderita yang dalam keadaan lemah. Observasi perlu dilakukan dengan hati-hati pada penderita ini karena dapat terjadi defisiensi vitamin K.
Penggunaan selama kehamilan Keamanan pemakaian cefixime selama masa kehamilan belum terbukti. Sebaiknya sediaan ini hanya diberikan kepada penderita yang sedang hamil atau wanita yang hendak hamil, bila keuntungan terapetik lebih besar dibanding risiko yang terjadi.
Penggunaan pada wanita menyusui Belum diketahui apakah cefixime diekskresikan melalui air susu ibu. Sebaiknya tidak menyusui untuk sementara waktu selama pengobatan dengan obat ini.
Penggunaan pada bayi baru lahir atau bayi prematur Keamanan dan keefektifan penggunaan cefixime pada anak-anak dengan usia kurang dari 6 bulan belum dibuktikan (termasuk bayi baru lahir dan bayi prematur).
Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar 30 derajat C, terlindung dari cahaya.
Antasida Doen
Rating: ♥♥♥♥. Direkomendasikan oleh 9 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi:
Grastritis, ulkus peptikum, menetralisir asam lambung. Hiperfosfatemia.Esofagitis refluks,
esofagitispeptik
Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap aluminium atau magnesium.
Deskripsi:
N/A
Jenis: Tablet
Produsen: PT Kimia Farma
SANMAG SYRUP KOMPOSISI :
Tablet
Tiap tablet mengandung :
Magnesium Trisilikat 325 mg
Aluminium Hidroksida Koloidal 325 mg
Papaverin HCI 30 mg
Klordiazepoksida HCI 5 mg
Vitamin B1 2 mg
Vitamin B2 1 mg
Vitamin B6 0,5 mg
Vitamin B12 1 mg
Niasinamida 5 mg
Kalsium Pantotenat 1 mg
Suspensi
Tiap sendok teh (5 ml) mengandung
Magnesium Trisilikat 325 mg
Aluminium Hidroksida Koloidal 325 mg
Dimetikon aktif 25 mg
FARMAKOLOGI :
SANMAG tablet dan suspensi merupakan campuran sediaan obat yang tepat dalam pengobatan kelebihan asam
lambung,tukak lambung dan tukak usus 12 jari.
SANMAG suspensi mengandung dimetkon yang efektif untuk pengobatan flatufensi.
INDIKASI :
Kelebihan asam lambung,gastritis,spasme pada lambung dan usus 12 jari,tukak lambung dan tukak usus 12 jari, dispepsia
neurogenik,hipermotilitas usus,flatulensi.
KONTRA-INDIKASI :
Hipersensitivitas terhadap Klordiazepoksida HCI.
DOSIS :
1-2 tablet/sendok teh,antara dua waktu makan.
Sanadryl Expektoran 120ml
Rating: -. Direkomendasikan oleh 3 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi:
Untuk meringankan batuk berdahak yang disebabkan alergi
Kontra Indikasi:
Tidak boleh digunakan pada bayi, ibu menyusui, terapi antibiotika yang bersifat ototoksik karena
dapat menimbulkan reaksi ototoksik, penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Deskripsi:
Difenhidramin Hidroklorida merupakan antihistamin yang bekerja menghambat histamin secara
kompetitif, dengan efek antitusif, efek antitusif terjadi pada dosis yang menimbulkan sedasi.
Amonium klorida dan Natrium Sitrat merupakan ekspektoran ringan bekerja dalam merangsang
pengeluaran sekret dari saluran pernafasan.
Kalium Sulfoguaiakolat sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume cairan saluran
pernafasan dan membantu mempermudah transpportasi mukus.