Top Banner
Natrium Diklofenak Rating: -. Direkomendasikan oleh 31 pembaca. Beri rekomendasi: Indikasi: Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis. Kontra Indikasi: - Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAIA lain. - Penderita tukak lambung. Komposisi: Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 25 mg. Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 50 mg. Cara Kerja Obat: Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat. Efek Samping: - Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam, pruritus dan tinitus. - Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis. - Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis). Peringatan dan Perhatian: - Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema. - Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan. - Hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati. - Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta. - Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI. - Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti. Dosis dan Cara Pemakaian: - Osteoartritis : 2 - 3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg. - Reumatoid artritis : 3 - 4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg. - Ankilosing spondilitis : 4 kali sehari 25 mg ditambah 25 mg saat akan tidur. Tablet harus ditelan utuh dengan air, sebelum makan.
33

152682757 Natrium Diklofenak

Oct 24, 2015

Download

Documents

riskyscribd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 152682757 Natrium Diklofenak

Natrium Diklofenak

Rating: -. Direkomendasikan oleh 31 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:

Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing

spondilitis.

Kontra Indikasi:

- Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi

pada pemberian aspirin atau NSAIA lain.

- Penderita tukak lambung.

Komposisi:

Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik

Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 25 mg.

Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik

Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 50 mg.

Cara Kerja Obat:

Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan

antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga

pembentukan prostaglandin terhambat.

Efek Samping:

- Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare,

nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam,

pruritus dan tinitus.

- Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis.

- Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia,

agranulositosis).

Peringatan dan Perhatian:

- Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak

dapat menyebabkan retensi cairan dan edema.

- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut

dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.

- Hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati.

- Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta.

- Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI.

- Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti.

Dosis dan Cara Pemakaian:

- Osteoartritis : 2 - 3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.

- Reumatoid artritis : 3 - 4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.

- Ankilosing spondilitis : 4 kali sehari 25 mg ditambah 25 mg saat akan tidur.

Tablet harus ditelan utuh dengan air, sebelum makan.

Page 2: 152682757 Natrium Diklofenak

Interaksi Obat:

- Penggunaan bersama aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diklofenak.

- Diklofenak meningkatkan konsentrasi plasma digoksin, metotreksat, siklosporin dan litium

sehingga meningkatkan toksisitasnya.

- Diklofenak menurunkan aktivitas obat-obatan diuretik.

Kemasan:

Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik

Dus berisi 5 strip @ 10 tablet

Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik

Dus berisi 5 strip @ 10 tablet

Penyimpanan:

Simpan di tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya.

Page 3: 152682757 Natrium Diklofenak

Ranitidine Tablet 150 mg

Rating: ♥♥♥♥♥. Direkomendasikan oleh 35 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:

- Tukak lambung dan usus 12 jari

- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"

Kontra Indikasi:

- Penderita gangguan fungsi ginjal

- wanita hamil dan menyusui

Komposisi :

- Tiap tablet salut selaput mengandung:

Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa 150 mg.

Farmakologi :

Ranitidine menghambat kerja histamin pada reseptor-H2 secara kompotitif, serta menghambat

sekresi asam lambung.

Dosis :

- Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari

- Dosis penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari

- Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali sehari, dosis dapat bertambah menjadi 900mg.

- Dosis pada gangguan fungsi ginjal:

Bila bersihan kreatinin (50ml/menit): 150mg tiap 24 jam, bila perlu tiap 12 jam.

Karena Ranitidine ikut terdialisis, maka waktu pemberian harus disesuaikan sehingga bertepatan

dengan akhir hemodialisis.

Efek Samping :

- Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit,

malaise,nausea.

- Konstipasi

- Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita ).

- Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita)

- Beberapa kasus ( jarang ) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam, urtikaria,

eosinofilia.

Peringatan dan Perhatian:

- Dosis harus dikurangi untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal

- Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

- Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.

- Pengobatan penunjang akan mencegah kambuhnya ulkus tetapi tidak mengubah jalannya

penyakit sekalipun pengobatan dihentikan.

- keamanan pada gangguan jangka panjang belum sepenuhnya mapan, maka harus dihentikan

Page 4: 152682757 Natrium Diklofenak

untuk secara berkala mengamati penderita yang mendapat pengobatan jangka panjang.

Interaksi Obat :

hasil penelitian terhadap 8 penderita yang diberikan ranitidin menunjukkan perbedaan dengan

simetidine, ranitidine tidak menghambat fungsi oksidasi obat pada mikrosom hepar.terhadap 5

penderita normal yang diberikan dosis warfarin harian secara subterapeutik, dengan penambahan

dosis ranitidine menjadi 200mg, 2 kali sehari selama 14 hari tidak menunjukkan adanya

perubahan pada waktu protrombin atau pada konsentrasi warfarin plasma.

Jenis: Tablet

Page 5: 152682757 Natrium Diklofenak

Inpepsa Suspensi

Rating: -. Direkomendasikan oleh 7 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi: Pengobatan jangka pendek (sampai 8 minggu) pada duodenal ulcer. Kontra Indikasi: Tidak diketahui kontraindikasi penggunaan sukralfat.

Komposisi: Tiap 5 ml suspensi mengandung: Sukralfat...........................................................500 mg. Farmakologi:

Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialuminium hidroksida. Aktivitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari pembentukan kompleks sukralfat dengan protein yang membentuk lapisan pelindung menutupi ulkus serta melindungi dari serangan asam lambung, pepsin dan garam empedu. Percobaan laboratorium dan klinis menunjukkan bahwa sukralfat menyembuhkan tukak dengan 3 cara:

1. Membentuk kompleks kimiawi yang terikat pada pusat ulkus sehingga merupakan lapisan pelindung.

2. Menghambat aksi asam, pepsin dan garam empedu.

3. Menghambat difusi asam lambung menembus lapisan film sukralfat-albumin.

Penelitian menunjukkan bahwa sukralfat dapat berada dalam jangka waktu lama dalam saluran

cerna sehingga menghasilkan efek obat yang panjang.

Sukralfat sangat sedikit terabsorpsi di saluran pencernaan sehingga menghasilkan efek samping

sistemik yang minimal.

Dosis dan Cara Pemberian:

Umumnya bagi orang dewasa adalah:

2 sendok teh (10 mL), 4 kali sehari, sewaktu lambung kosong (1 jam sebelum makan dan tidur).

Pengobatan harus dilanjutkan, kecuali apabila pemeriksaan endoskopi atau sinar-x telah

memperlihatkan kesembuhan.

Peringatan dan Perhatian:

Inpepsa harus diberikan secara hati-hati pada pasien gagal ginjal dan pasien dialisis.

Penggunaan Inpepsa selama kehamilan hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan.

Inpepsa harus diberikan secara hati-hati pada wanita yang sedang menyusui.

Page 6: 152682757 Natrium Diklofenak

Jika diperlukan, antasida dapat diberikan dalam jangka waktu 1/2 jam sebelum atau sesudah

pemberian Inpepsa.

Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum dapat ditetapkan.

Efek Samping:

Terjadinya efek samping sangat jarang, yang relatif sering dilaporkan hanya konstipasi dan mulut

terasa kering. Keluhan lainnya adalah diare, mual, muntah, tidak nyaman di perut, flatulent,

pruritus, rash, mengantuk, pening, nyeri pada bagian belakang dan sakit kepala.

Interaksi Obat:

Inpepsa dapat mengurangi absorpsi atau bioavailabilitas obat-obatan: simetidin, ciprofloxacin,

digoxin, ketokonazol, norfloxacin, fenitoin, ranitidin, tetracyclin dan teofilin, sehingga obat-obatan

tersebut harus diberikan dalam waktu 2 jam sebelum pemberian Inpepsa.

Kemasan:

Botol isi 100 mL dan 200 mL suspensi.

Penyimpanan:

Simpan di tempat sejuk dan kering.

Page 7: 152682757 Natrium Diklofenak

Norages Injeksi

KOMPOSISI :

Tiap 1 ml NORAGES® injeksi mengandung,

Metamizole sodium …………. 500 mg

FARMAKOLOGI :

NORAGES® injeksi mengandung Metamizole sodium suatu senyawa yang memiliki efek

analgesik. NORAGES® injeksi dapat diberikan secara i.v., hal ini memungkinkan untuk

mendapatkan efek analgesik yang kuat untuk berbagai kondisi. Metamizole merupakan

suatu derivat metansulfonat aminopirin. Pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat

(sentral) dan perifer. Secara sentral diduga bekerja pada hipotalamus dan secara perifer

menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitisasi

reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi.

INDIKASI :

NORAGES® injeksi diindikasikan untuk :

- Mengatasi nyeri berat akut dan kronis seperti pada keadaan penyakit rematik, sakit kepala,

sakit gigi atau adanya tumor. Nyeri setelah kecelakaan atau sehabis operasi.

- Mengatasi nyeri berat yang disebabkan oleh spasme otot polos baik itu akut dan kronis

seperti pada spasme otot, kolik pada saluran pencernaan, saluran empedu, ginjal dan

saluran kemih bagian bawah.

KONTRA INDIKASI :

- Hipersensitif terhadap Metamizole, derivat pirazolone dan komponen obat lainnya.

- Wanita hamil dan menyusui.

- Penderita dengan tekanan darah sistolik < 100 mmHg.

PERHATIAN :

- Hati-hati penggunaan NORAGES® injeksi pada pasien dengan instabilitas aliran darah

seperti pada keadaan infark jantung, multiple injuries dan syok, serta pada penderita dengan

gangguan pembentukan darah seperti pada saat melakukan terapi sitostatik.

- Penderita dengan gangguan asma bronkhial atau penderita dengan infeksi saluran

pernafasan kronis (terutama apabila dikombinasi dengan gejala-gejala : urtikaria kronis,

sering terjadi konjungtivitis dan rhinosinusitis poliposa), dan penderita yang hipersensitif

terhadap obat penghilang rasa sakit dan antirematik (intoleransi analgesik) berisiko terkena

serangan asma atau syok dengan pemberian obat ini.

- Tidak untuk mengobati sakit otot pada gejala-gejala flu, lumbago, sakit punggung, bursitis

dan sindroma bahu lengan.

- Hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati atau ginjal.

- Bila perlu lakukan pemeriksaan uji fungsi hati dan darah pada penggunaan yang lebih lama

dari penggunaan untuk mengatasi rasa sakit akut.

- Karena dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka sebaiknya tidak

digunakan dalam jangka panjang secara terus menerus.

Page 8: 152682757 Natrium Diklofenak

- Pada pemakaian jangka lama dapat timbul sindrom neuropathy yang akan berangsur hilang

jika obat dihentikan.

- Jangan digunakan lebih dari 1 gr sekaligus karena dapat menimbulkan syok.

- Obat-obat analgesik tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama atau dosis yang tinggi

kecuali atas petunjuk dokter atau dokter gigi.

- Urine dapat menjadi berwarna kemerahan sebagai hasil metabolisme dari Metamizole

menjadi asam rubazonic, dan hal ini akan hilang setelah pengobatan selesai.

EFEK SAMPING :

Efek samping yang utama dari NORAGES® injeksi adalah reaksi anafilaksis. Yang paling

berat yaitu syok dan diskrasia darah (agranulositosis, lekopenia, trombositopenia) kedua

reaksi ini jarang terjadi akan tetapi dapat mengancam jiwa. Tanda-tanda akan terjadinya

serangan syok, sering terjadi selama penyuntikan : berkeringat dingin, pusing, stupor, mual,

terjadi perubahan pada warna kulit, kesulitan bernafas. Sebagai gejala tambahan dapat

terjadi bengkak pada wajah, gatal-gatal, peningkatan detak jantung, sensitisasi rasa dingin

di sekitar tangan dan kaki, gejala ini dapat terjadi setelah 1 hari pemakaian. Apabila salah

satu atau lebih dari tanda-tanda tadi diketahui, segera hubungi dokter untuk diberikan

pertolongan secepatnya. Serangan asma dapat terjadi pada pasien yang mempunyai

riwayat asma sebelumnya. Efek samping yang lain yaitu reaksi hipersensitif pada kulit dapat

berupa : urtikaria, dan yang terberat adalah sindroma Steven Johnson atau sindroma Lyell's,

apabila terjadi efek samping ini, hentikan segera pemakaian dan konsultasi ke dokter.

Pengobatan dalam keadaan emergency untuk keadaan syok anafilaktik : Segera beri

suntikan i.v. epinephrine (adrenalin) : suntikkan 1 ml (ekivalen dengan 0,1 mg epinephrine),

sambil memonitor tekanan darah dan detak jantung, perhatikan adanya gangguan ritme

jantung, jika diperlukan dapat diulang. Kemudian suntikkan glukokortikoid i.v., contohnya

250 mg - 1000 mg methylprednisolone, ulangi jika diperlukan. Dosis ini dianjurkan untuk

dewasa dengan bobot badan normal, untuk anak-anak diperlukan pengurangan dosis dan

diberikan berdasarkan bobot badan. Untuk menyeimbangkan cairan tubuh dapat diberikan

pengganti cairan tubuh (plasma expander). Selain itu dilakukan pula pernafasan buatan,

inhalasi oksigen dan pemberian antihistamin. Over dosis : Dalam keadaan overdosis

bantuan kesehatan sangat diperlukan.

INTERAKSI OBAT :

Pemberian bersamaan dengan cyclosporin, dapat menurunkan kadar cyclosporin, oleh

karena itu diperlukan pengontrolan secara teratur. NORAGES® injeksi dan alkohol dapat

saling mempengaruhi efek masing-masing.

DOSIS :

Dewasa dan anak-anak 15 tahun : Dosis sekali : 2 - 5 ml i.v. atau i.m. Dosis sehari tidak

lebih dari 10 ml.

Page 9: 152682757 Natrium Diklofenak

ACRAN

acran adalah obat yang digunakan untuk menekan asam lambung supaya lambung tidak

perih. obat ini diberikan karena fosamax bisa meningkatkan resiko nyeri lambung.

ACRAN AMP 25 MG/ML @5

Kandungan

Ranitidine hcl

Indikasi

Lihat pd dosis

Kontra Indikasi

-

Efek Samping

Kadang:hepatitis yg reversibel, jarang:agranulositosis;hipersensitivitas;ruam kulit;leukopenia&trombositopenia reversibel ;skt kepala

dan pusing

Perhatian

Keganasan pada GI, gangguan ginjal berat, hamil, laktasi

Dosis

Dosis terstandar: 150 mg 2x/hr atau 300 mg sblm tidur. Meredakan gejala akibat peningkatan asam lambung& rasa panas pd ulu hati

1-2 tab/hr. maks 4 tab/hr. tukak duodenum& tukak lambung jinak 150 mg 2x/hr. pemeliharaan:150mg sblm tdr. Refluks esofagitis

150mg 2x/hr atau 300mg sblm tdr. sindroma zollinger-ellison awal 150 mg 3x/hr & dpt ditingkatkan s/d 6 gr/hr. dispepsia episodik

kronik 150 mg 2x/hr. profilaksis perdarahan dr tukak akibat stress atau tukak peptik 50 mg 3x/hr. sindrom mendelson 50mg, diberikan

60 mnt sblm induksi anestesi umum. tukak peptik ank 2-4 mg/kg 2x/hr. Maks 300 mg/hari. Dewasa Amp 50 mg scr IV/IM/IV intermitten

tiap 6-8 jam

Interaksi

-

Kemasan

Ampul 25 mg x 1 ml x 5

Page 10: 152682757 Natrium Diklofenak

Obat Umum (Dapat dibeli bebas)

Nama

Produk

: TERFACEF

Farmasi : Sanbe G

Komposisi : Komp: Ceftriaxone.

Indikasi : I: Sepsis, meningitis, infeksi abdomen, infeksi tulang, sendi & jar lunak, inleksi ginjal & sal kemih, infeksi sal

napas, infeksi kelamin termasuk GO. Pencegahan infeksi prabedah.

Kontra

Indikasi

: Kl: Hipereensitif thd sefalosporin.

Perhatian : P: Hipersensitif thd penisilin. Riwayat syok anafilaktik, diare. Pengggunaan jangka lama menyebabkan

superinfeksi. Hamil & menyusui. Bayi prematur.

Efek

Samping

: ES: Reaksi hematologi, ggn sal cema, reaksi kulit.

Interaksi

Obat

: -

Kemasan : K/H: Kaps 250 mg x 20 (Rp40,845). 500 mg x 20 (Rp77,125).

Dosis

-Dewasa : D: Dws & anak > 12 t/in atau > 50 kg 1-2 g/hr. Infeksi berat: dpt ditingkatkan s/d 4 g/hr. Bay; 15 hr-12 thn 20-

80 mg/kgBB/hr. Neonatus < 2 minggu 20-50 mg/kgBB/hr.

-Anak-

anak

: -

-Balita : -

Harga : -

Gambar : -

Page 11: 152682757 Natrium Diklofenak

ONDANSETRON

Deskripsi:

Ondansetron suatu antagonis reseptor 5HT3 yang bekerja secara selektif dan kompetitif dalam mencegah

maupun mengatasi mual dan muntah akibat pengobatan dengan sitostatika dan radioterapi.

Komposisi:

Tiap 4 ml injeksi mengandung ondansetron hydrochloride setara dengan 8 mg ondansetron.

Indikasi:

Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi serta operasi.

Dosis:

Pencegahan mual dan muntah pasca bedah:

4 mg/i.m. sebagai dosis tunggal atau injeksi i.v. secara perlahan.

Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi.

Dewasa

Kemoterapi yang sangat emetogenik, misalnya cisplatin. Mula-mula diberikan injeksi 8 mg ondansetron i.v.

secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg

ondansetron/jam selama terus-menerus selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg i.v. secara lambat atau

diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg peroral 2

kali sehari selama kurang dari 5 hari.

Kemoterapi yang kurang emetogenik, misalnya siklospamid. Injeksi i.v. 8 mg ondansetron secara lambat atau

diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg peroral 2 kali sehari

selama kurang dari 5 hari.

Anak-anak > 4 tahun:

5 mg/ml secara i.v. selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg

peroral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.

Usia lanjut:

Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia diatas 65 tahun tanpa mengubah dosis,

frekuensi, ataupun cara pemberian.

Penderita dengan gangguan fungsi ginjal:

Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.

Penderita dengan gangguan fungsi hati:

Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.

Kemasan:

Ktk 5

Produksi:

PT Indofarma TBK

Page 12: 152682757 Natrium Diklofenak

Tersedia di apotik dan toko obat terdekat.

Obat Umum (Dapat dibeli bebas)

Nama

Produk

: NOVALGIN G

Farmasi : Sanofi Aventis

Komposisi : Komp: Metamizole Na,

Indikasi : Nyeri hebat yg berhubungan dg sakit kepala, sakit gigi, post op, nyeri akut & kronik km spasme otot polos.

Kontra

Indikasi

: : Hipersensitif thd metamizol, pirazolon. Porfiria hepatik atau defisiensi G6PD kongenital. Hamil & laktasi.

Perhatian : P: Asma bronkial atau infeksi sal nafas kronik, hipersensitif thd obat antirematik & analgesik. Penderita yg

memberikan reaksi spt bersin, mata berair, wajah kemerahan jika minum minuman beralkohol. Ggn

hematologi. Tab 500 mg: anak < 15 thn. Inj: penderita yg memilikiTD < 100 mmHg atau ggn sirkulasi.

Efek

Samping

: ES: Jarang, diskrasia darah & syok. Agranulositosis. Pembengkakan pd wajah, gatal, rasa tertekan pd dada,

takikardi, rasa dingin pd ekstremitas.

Interaksi

Obat

: -

Kemasan : K/H: Tab 500 mg x 50 x 10 (Rp351,527). Amp 500 mg/mL x 2 mL x 25 (Rp36,124).

Dosis

-Dewasa : D: Tab Dws t remaja > 15 Win 1tab, maks 4 x/hr. Amp Dws a remaja > 15 thn 2-5 mL IM/IV dosis tunggal,

maks 10 mL/hr.

-Anak-

anak

: -

-Balita : -

Harga : -

Gambar : -

Page 13: 152682757 Natrium Diklofenak

CEFTRIAXONE

Ceftriaxone adalah kelompok obat yang disebutcephalosporin antibiotics. Ceftriaxone bekerja dengan cara

mematikan bakteri dalam tubuh.

Indikasi:

Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk keadaan parah

Indikasi:

Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk keadaan parah atau yang mengancam nyawa seperti meningitis. Dosis:

1-2 gr melalui otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra vascular), lakukan setiap 24 jam,

atau dibagi menjadi setiap 12 jam.

Dosis maksimum: 4 gr/hari Efek Samping:

Reaksi hipersensitivitas (urticaria, pruritus, ruam, reaksi parah seperti anaphylaxis bisa terjadi); Efek GI

(diare, N/V, diare/radang usus besar); Efek lainnya (infeksi candidal)

Dosis tinggi bisa dihubungkan dengan efek CNS (encephalopathy, convulsion); Efek hematologis yang

jarang; pengaruh terhadap ginjal dan hati juga terjadi.

Perpanjangan PT (prothrombin time), perpanjangan APTT (activated partial thromboplastin time), dan

atau hypoprothrombinemia (dengan atau tanpa pendarahan) dikabarkan terjadi, kebanyakan terjadi

dengan rangkaian sisi NMTT yang mengandung cephalosporins.

Page 14: 152682757 Natrium Diklofenak

FLUNARIZIN SINRAL

KOMPOSISI:

Sinral Tablet 5 mg, TIAP tablet mengandung:

Flunarizin 2.HCl 5,9 mg (SETARA Artikel Baru Flunarizin 5 mg)

SinralTablet 10 mg, TIAP tablet mengandung:

Flunarizin 2.HCl 11,8 mg (SETARA Artikel Baru Flunarizin 10 mg)

INDIKASI:

Sinraldiindikasikan untuk:

- * Mencegah migren.

- PENGOBATAN Dan pencegahan gangguan vestibular akibat gangguan peredaran Darah

serebral Dan perifer misalnya, pusing, tinitus, vertigo, Sulit berkonsentrasi Dan bingung,

gangguan Daya ingat, iritabilitas, gangguan irama tidur, kejang sewaktu berjalan atau

berbaring, parestesia , ekstremitas Dingin Dan gangguan tropik.

- Selama PENGOBATAN Artikel Baru Flunarizin Bila Perlu disertai diet, tidak merokok Dan

latihan jalan.

dosis:

. Dosis maksimumnya Yang dianjurkan adalah 10 mg / hari tetapi pengurangan dosis

hingga 5 mg / hari dapat * Mengurangi Efek Samping Yang Timbul

- * Mencegah migren:

Dosis Mutasi:

PADA penderita berusia di Bawah 65 years PENGOBATAN dimulai Artikel Baru 10 mg /

hari (waktu malam saja) Dan FUNDS penderita berusia Diatas 65 years PENGOBATAN

dimulai Artikel Baru 5 mg / hari. Tetapi Bila terjadi Efek Samping depresi, gejala

ekstrapiramidal atau Efek Samping Before PENGOBATAN harus dihentikan. Apabila

Penghasilan kena pajak 2 month PENGOBATAN Mutasi tidak ADA perbaikan, penderita

harus dianggap sebagai non responder Dan pemberian Obat harus dihentikan.

Dosis Pemeliharaan:

Bila respon penderita memuaskan Dan Severe dosis Pemeliharaan diperlukan, Maka

pemberian Obat harus Dikurangi menjadi 5 Hari PENGOBATAN Dalam, seminggu (2 Hari

Dalam, seminggu Tanpa Obat). Walaupun dosis Pemeliharaan pencegahan inisial berhasil

Dan ditoleransi Artikel Baru BAIK, PENGOBATAN harus dihentikan Penghasilan kena

pajak 6 month Dan harus dimulai Lagi hanya Bila penderita kambuh.

- PENGOBATAN pencegahan gangguan vestibular akibat gangguan peredaran

Darah serebral Dan perifer:

Dosis Harian sama seperti penggunaan untuk migren, tetapi PENGOBATAN Mutasi

CUKUP sampai gejalanya Hilang, biasanya kurang Bahasa Dari 2 month. Namun Severe

Penghasilan kena pajak 1 bulan untuk vertigo kronis atau 2 month untuk vertigo

paroksimal, tidak ADA perbaikan bermakna, Maka penderita harus dianggap sebagai non

responder Dan PENGOBATAN harus dihentikan. . Sebaiknya diberikan Sekali sehari

FUNDS malam saja Hari untuk mengantisipasi Efek ngantuk

Page 15: 152682757 Natrium Diklofenak

KEMASAN:

Sinraltablet 5 mg Dus, 5 jalur @ 10 tablet

Sinral tablet 10 mg Dus, 5 jalur @ 10 tablet

Obat Umum (Dapat dibeli bebas)

Nama

Produk

: NEURODIAL

Farmasi : Kimia Farma

Komposisi : Komp: Methampyrone 500 mg, diazepam 2mg

Indikasi : Neuralgia, lumbago, sakit gigi, reumatik, kolik bilier & ginjal, sakit kepala. D: 1-3 kapl/hr.

Kontra

Indikasi

: Kemungkinan perdarahan, porfiria, psikosis berat

Perhatian : Hipersensitif thd aspirin, kehamilan, kelainan KV, epilepsi, peny ginjal

Efek

Samping

: Reaksi alergi, perdarahan Gl, agranulositosis mengantuk, takikardi, aritmia, retensi urin.

Interaksi

Obat

: -

Kemasan : Kapl 10x10 (Rp66,000)

Dosis

-Dewasa : Berikan ssdh makan.

-Anak-

anak

: -

-Balita : -

Harga : -

Gambar : -

Terakhir diperbaharui:

* Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

* Bila sakit berlanjut, harap menghubungi dokter anda secepatnya

Page 16: 152682757 Natrium Diklofenak

KETOROLAC

.: KEMASAN & NO REG :.

Ketorolac 10 mg injeksi (1 box berisi 6 ampul @ 1 mL), No. Reg. : GKL0808514843A1

Ketorolac 30 mg injeksi (1 box berisi 6 ampul @ 1 mL), No. Reg. : GKL0808514843B1

.: FARMAKOLOGI :.

Farmakodinamik

Ketorolac tromethamine merupakan suatu analgesik non-narkotik. Obat ini merupakan obat anti-inflamasi

nonsteroid yang menunjukkan aktivitas antipiretik yang lemah dan anti-inflamasi. Ketorolac tromethamine

menghambat sintesis prostaglandin dan dapat dianggap sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak

mempunyai efek terhadap reseptor opiat.

Uji Klinis

Beberapa penelitian telah meneliti efektivitas analgesik Ketorolac tromethamine intramuskular pada dua

model nyeri pasca bedah akut; bedah umum (ortopedik, ginekologik dan abdominal) dan bedah mulut

(pencabutan M3 yang mengalami impaksi). Penelitian ini merupakan uji yang dirancang paralel, dosis

tunggal primer, yang membandingkan Ketorolac tromethamine dengan Meperidine (Phetidine) atau Morfin

yang diberikan secara intramuskular. Pada tiap model, pasien mengalami nyeri sedang hingga berat pada

awal penelitian. Jika dibandingkan dengan Meperidine 50 dan 100 mg, atau Morfin 6 dan 12 mg pada pasien

yang mengalami nyeri pasca bedah, Ketorolac tromethamine 10, 30 dan 90 mg menunjukkan pengurangan

nyeri yang sama dengan Meperidine 100 mg dan Morfin 12 mg. Onset aksi analgesiknya sebanding dengan

Morfin. Durasi analgesia Ketorolac tromethamine 30 mg dan 90 mg lebih lama daripada narkotik.

Berdasarkan pertimbangan efektivitas dan keamanan setelah dosis berulang, dosis 30 mg menunjukkan

indeks terapetik yang terbaik. Suatu penelitian multisenter, multi-dosis (20 dosis selama 5 hari), pasca

bedah (bedah umum) membandingkan Ketorolac tromethamine 30 mg dengan Morfin 6 dan 12 mg dimana

tiap obat hanya diberikan bila perlu. Efek analgesik keseluruhan dari Ketorolac tromethamine 30 mg berada

di antara Morfin 6 mg dan 12 mg, walaupun perbedaan antara Ketorolac tromethamine 30 mg dan Morfin 12

mg tidak bermakna secara statistik. Tidak tampak adanya depresi napas setelah pemberian Ketorolac

tromethamine pada uji klinis kontrol. Ketorolac tromethamine tidak menyebabkan konstriksi. Pada pasien

pasca bedah, dibandingkan dengan plasebo : Ketorolac tromethamine tidak menyebabkan kantuk dan

dibandingkan dengan Morfin, Ketorolac lebih sedikit menyebabkan kantuk.

Page 17: 152682757 Natrium Diklofenak

Farmakokinetik

Ketorolac tromethamine diserap dengan cepat dan lengkap setelah pemberian intramuskular dengan

konsentrasi puncak rata-rata dalam plasma sebesar 2,2 mcg/ml setelah 50 menit pemberian dosis tunggal

30 mg. Waktu paruh terminal plasma 5,3 jam pada dewasa muda dan 7 jam pada orang lanjut usia (usia

rata-rata 72 tahun). Lebih dari 99% Ketorolac terikat pada konsentrasi yang beragam. Farmakokinetik

Ketorolac pada manusia setelah pemberian secara intramuskular dosis tunggal atau multipel adalah linear.

Kadar steady state plasma dicapai setelah diberikan dosis tiap 6 jam dalam sehari. Pada dosis jangka

panjang tidak dijumpai perubahan bersihan. Setelah pemberian dosis tunggal intravena, volume

distribusinya rata-rata 0,25 L/kg. Ketorolac dan metabolitnya (konjugat dan metabolit para-hidroksi)

ditemukan dalam urin (rata-rata 91,4%) dan sisanya (rata-rata 6,1%) diekskresi dalam feses. Pemberian

Ketorolac secara parenteral tidak mengubah hemodinamik pasien.

.: INDIKASI :.

Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai berat

setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara parenteral

dianjurkan diberikan segera setelah operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera mungkin, asalkan

terapi Ketorolac tidak melebihi 5 hari. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat prabedah

obstetri atau untuk analgesia obstetri karena belum diadakan penelitian yang adekuat mengenai hal ini dan

karena diketahui mempunyai efek menghambat biosintesis prostaglandin atau kontraksi rahim dan sirkulasi

fetus.

.: KONTRA INDIKASI :.

Pasien yang sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada kemungkinan

sensitivitas silang.

Pasien yang menunjukkan manifestasi alergi serius akibat pemberian Asetosal atau obat anti-

inflamasi nonsteroid lain.

Pasien yang menderita ulkus peptikum aktif.

Penyakit serebrovaskular yang dicurigai maupun yang sudah pasti.

Diatesis hemoragik termasuk gangguan koagulasi.

Sindrom polip nasal lengkap atau parsial, angioedema atau bronkospasme.

Terapi bersamaan dengan ASA dan NSAID lain.

Hipovolemia akibat dehidrasi atau sebab lain.

Gangguan ginjal derajat sedang sampai berat (kreatinin serum >160 mmol/L).

Riwayat asma.

Pasien pasca operasi dengan risiko tinggi terjadi perdarahan atau hemostasis inkomplit, pasien

dengan antikoagulan termasuk Heparin dosis rendah (2.500–5.000 unit setiap 12 jam).

Terapi bersamaan dengan Ospentyfilline, Probenecid atau garam lithium.

Selama kehamilan, persalinan, melahirkan atau laktasi.

Anak < 16 tahun.

Pasien yang mempunyai riwayat sindrom Steven-Johnson atau ruam vesikulobulosa.

Pemberian neuraksial (epidural atau intratekal).

Pemberian profilaksis sebelum bedah mayor atau intra-operatif jika hemostasis benar-benar

dibutuhkan karena tingginya risiko perdarahan.

.: DOSIS :.

Ketorolac ampul ditujukan untuk pemberian injeksi intramuskular atau bolus intravena. Dosis untuk bolus

intravena harus diberikan selama minimal 15 detik. Ketorolac ampul tidak boleh diberikan secara epidural

atau spinal. Mulai timbulnya efek analgesia setelah pemberian IV maupun IM serupa, kira-kira 30 menit,

dengan maksimum analgesia tercapai dalam 1 hingga 2 jam. Durasi median analgesia umumnya 4 sampai 6

jam. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan keparahan nyeri dan respon pasien. Lamanya terapi : Pemberian

dosis harian multipel yang terus-menerus secara intramuskular dan intravena tidak boleh lebih dari 2 hari

Page 18: 152682757 Natrium Diklofenak

karena efek samping dapat meningkat pada penggunaan jangka panjang.

Dewasa

Ampul : Dosis awal Ketorolac yang dianjurkan adalah 10 mg diikuti dengan 10–30 mg tiap 4 sampai 6 jam

bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif terendah. Dosis harian total tidak boleh lebih dari 90 mg untuk

orang dewasa dan 60 mg untuk orang lanjut usia, pasien gangguan ginjal dan pasien yang berat badannya

kurang dari 50 kg. Lamanya terapi tidak boleh lebih dari 2 hari. Pada seluruh populasi, gunakan dosis efektif

terendah dan sesingkat mungkin. Untuk pasien yang diberi Ketorolac ampul, dosis harian total kombinasi

tidak boleh lebih dari 90 mg (60 mg untuk pasien lanjut usia, gangguan ginjal dan pasien yang berat

badannya kurang dari 50 kg).

Instruksi dosis khusus

Pasien lanjut usia

Ampul : Untuk pasien yang usianya lebih dari 65 tahun, dianjurkan memakai kisaran dosis terendah: total

dosis harian 60 mg tidak boleh dilampaui (lihat Perhatian).

Anak-anak : Keamanan dan efektivitasnya pada anak-anak belum ditetapkan. Oleh karena itu, Ketorolac

tidak boleh diberikan pada anak di bawah 16 tahun. Gangguan ginjal : Karena Ketorolac tromethamine dan

metabolitnya terutama diekskresi di ginjal, Ketorolac dikontraindikasikan pada gangguan ginjal sedang

sampai berat (kreatinin serum > 160 mmol/l); pasien dengan gangguan ginjal ringan dapat menerima dosis

yang lebih rendah (tidak lebih dari 60 mg/hari IV atau IM), dan harus dipantau ketat. Analgesik opioid (mis.

Morfin, Phetidine) dapat digunakan bersamaan, dan mungkin diperlukan untuk mendapatkan efek analgesik

optimal pada periode pasca bedah awal bilamana nyeri bertambah berat. Ketorolac tromethamine tidak

mengganggu ikatan opioid dan tidak mencetuskan depresi napas atau sedasi yang berkaitan dengan opioid.

Jika digunakan bersama dengan Ketorolac ampul, dosis harian opioid biasanya kurang dari yang dibutuhkan

secara normal. Namun efek samping opioid masih harus dipertimbangkan, terutama pada kasus bedah

dalam sehari.

.: EFEK SAMPING :.

Efek samping di bawah ini terjadi pada uji klinis dengan Ketorolac IM 20 dosis dalam 5 hari.

Insiden antara 1 hingga 9% :

Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, nausea.

Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat.

.: PERINGATAN DAN PERHATIAN :.

Seperti obat analgesik anti-inflamasi nonsteroid lainnya, Ketorolac dapat menyebabkan iritasi, ulkus,

perforasi atau perdarahan gastrointestinal dengan atau tanpa gejala sebelumnya dan harus diberikan

dengan pengawasan ketat pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit saluran gastrointestinal. Ketorolac

tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan, persalinan, kelahiran, dan pada ibu menyusui.

Peringatan khusus mengenai inkompatibilitas:

Ketorolac ampul tidak boleh dicampur dalam volume kecil (mis. dalam spuit) dengan Morfin sulfat, Phetidine

hydrochloride, Promethazine hydrochloride atau Hydroxyzine hydrochloride karena akan terjadi

pengendapan Ketorolac tromethamine. Ketorolac ampul kompatibel dengan larutan normal saline, 5%

dekstrosa, Ringer, Ringer-laktat, atau larutan Plasmalyte. Kompatibilitas dengan obat lain tidak diketahui.

Perhatian

Efek Renal : Sama seperti obat lainnya yang menghambat biosintesis prostaglandin, telah dilaporkan adanya

peningkatan urea nitrogen serum dan kreatinin serum pada uji klinis dengan Ketorolac tromethamine.

Efek Hematologis : Ketorolac menghambat agregasi trombosit dan dapat memperpanjang waktu

perdarahan. Ketorolac tidak mempengaruhi hitung trombosit , waktu protrombin (PT) atau waktu

tromboplastin parsial (PTT). Pasien dengan gangguan koagulasi atau yang sedang diberi terapi obat yang

mengganggu hemostasis harus diawasi benar-benar saat diberikan Ketorolac.

Page 19: 152682757 Natrium Diklofenak

Efek Hepar : Bisa terjadi peningkatan borderline satu atau lebih tes fungsi hati. Pasien dengan gangguan

fungsi hati akibat sirosis tidak mengalami perubahan bersihan Ketorolac yang bermakna secara klinis.

Ketorolac tromethamine tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai medikasi prabedah, untuk mendukung

anestesi atau analgesia obstetri. Belum ada data klinis mengenai keamanan dan efektivitas pemberian

bersama Ketorolac tromethamine dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya. Ketorolac tidak dianjurkan

digunakan secara rutin bersama dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lain, karena adanya kemungkinan

efek samping tambahan.

Untuk pasien gangguan ginjal ringan : Fungsi ginjal harus dipantau pada pasien yang diberi lebih dari dosis

tunggal IM, terutama pada pasien tua.

Retensi cairan dan edema: Pernah dilaporkan terjadinya retensi cairan dan edema pada penggunaan

Ketorolac. Oleh karena itu, Ketorolac harus hati-hati diberikan pada pasien gagal jantung, hipertensi atau

kondisi serupa.

.: INTERAKSI OBAT :.

Pemberian Ketorolac bersama dengan Methotrexate harus hati-hati karena beberapa obat yang

menghambat sintesis prostaglandin dilaporkan mengurangi bersihan Methotrexate, sehingga

memungkinkan peningkatan toksisitas Methotrexate.

Penggunaan bersama NSAID dengan Warfarin dihubungkan dengan perdarahan berat yang

kadang-kadang fatal. Mekanisme interaksi pastinya belum diketahui, namun mungkin meliputi

peningkatan perdarahan dari ulserasi gastrointestinal yang diinduksi NSAID, atau efek tambahan

antikoagulan oleh Warfarin dan penghambatan fungsi trombosit oleh NSAID. Ketorolac harus

digunakan secara kombinasi hanya jika benar-benar perlu dan pasien tersebut harus dimonitor

secara ketat.

ACE inhibitor karena Ketorolac dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal yang dihubungkan

dengan penggunaan ACE inhibitor, terutama pada pasien yang telah mengalami deplesi volume.

Ketorolac mengurangi respon diuretik terhadap Furosemide kira-kira 20% pada orang sehat

normovolemik.

Penggunaan obat dengan aktivitas nefrotoksik harus dihindari bila sedang memakai Ketorolac

misalnya antibiotik aminoglikosida.

Pernah dilaporkan adanya kasus kejang sporadik selama penggunaan Ketorolac bersama dengan

obat-obat anti-epilepsi.

Pernah dilaporkan adanya halusinasi bila Ketorolac diberikan pada pasien yang sedang

menggunakan obat psikoaktif.

Anak-anak

Keamanan dan efektivitas pada anak belum ditetapkan.

Lanjut usia

Pasien di atas 65 tahun dapat mengalami efek samping yang lebih besar daripada pasien muda. Risiko yang

berkaitan dengan usia ini umum terdapat pada obat yang menghambat sintesis prostaglandin. Seperti

halnya dengan semua obat, pada pasien lanjut usia harus dipakai dosis efektif yang terendah.

Penyalahgunaan dan ketergantungan fisik

Ketorolac tromethamine bukan merupakan agonis atau antagonis narkotik. Subjek tidak memperlihatkan

adanya gejala subjektif atau tanda objektif putus obat bila dosis intravena atau intramuskular dihentikan

tiba-tiba.

.: LAIN-LAIN :.

Penyimpanan:

Simpan pada suhu di bawah 30°C, lindungi dari cahaya.

Page 20: 152682757 Natrium Diklofenak

Ciprofloxacin 500 mg

Rating: ♥♥♥. Direkomendasikan oleh 100 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:

Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin,

antara lain pada :

- Saluran kemih termasuk prostatitis.

- Uretritis dan serpisitis gonore.

- Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid.

- Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus.

- Kulit dan jaringan lunak.

- Tulang dan sendi.

Kontra Indikasi:

- Penderita yang hipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya

- tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa pertumbuhan,karena

pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang rawan.

- Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut

- Pada penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan

bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek sampingnya.

Komposisi :

Ciprofloxacin 250 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung Ciprofloxacin 250 mg

Ciprofloxacin 500 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung ciprofloxacin 500 mg.

Farmakologi :

Ciprofloxacin (1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylic

acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone. mekanisme kerjanya adalah

menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadap

bakteri gram positif maupun gram negatif.

ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara

69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan didistribusi ke berbagai jaringan serta

cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui urine.

Page 21: 152682757 Natrium Diklofenak

Dosis :

1.Untuk infeksi saluran kemih :

- Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari

- Berat : 2 x 500 mg sehari

- Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari

2.Untuk infeksi saluran cerna :

- Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari

3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak :

- Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari

- Berat : 2 x 750 mg sehari

- Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak boleh kurang

dari2 x 750 mg sehari

- Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20

ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh

bila diberikan 2 x sehari.

- Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit.

Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling sedikit 3 hari sesudah

gejala klinik hilang.

Peringatan dan perhatian :

- Untuk menghindari terjadinya kristaluria maka tablet siprofloksasin harus ditelan dengan cairan

- Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (lihat keteranga pada dosis )

- Pemakaian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan

- Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan

mesin.

Efek samping :

Efek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain:

- Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut

- Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euforia

- Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria

- Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami

kerusakan hati.

- Bila terjadi efek samping konsultasi ke Dokter

Page 22: 152682757 Natrium Diklofenak

IVFD RL Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui

sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat

makanan dari tubuh.

Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:

· Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

· Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

· Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan

komponen darah)

· ―Serangan panas‖ (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)

· Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)

· Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)

· Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain:

Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur

peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan

keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral. Namun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika

intravena hanya diindikasikan pada infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat

derajat infeksi. Antibiotika oral (dimakan biasa melalui mulut) pada kebanyakan pasien dirawat di RS dengan

infeksi bakteri, sama efektifnya dengan antibiotika intravena, dan lebih menguntungkan dari segi kemudahan

administrasi RS, biaya perawatan, dan lamanya perawatan.

· Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut) yang

terbatas. Atau hanya tersedia dalam sediaan intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan

aminoglikosida yang susunan kimiawinya ―polications‖ dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui

jalur gastrointestinal (di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka harus dimasukkan ke dalam

pembuluh darah langsung.

· Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat (ada sumbatan di

saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal

(anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).

· Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak—obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian

melalui jalur lain dipertimbangkan.

· Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan

langsung ke pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai. Misalnya pada

orang yang mengalami hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan ini

juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui infus/suntikan, namun perlu diingat bahwa banyak

antibiotika memiliki bioavalaibilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk

membunuh bakteri.

Indikasi Pemasangan Infus melalui Jalur Pembuluh Darah Vena (Peripheral Venous Cannulation)

· Pemberian cairan intravena (intravenous fluids).

· Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas.

· Pemberian kantong darah dan produk darah.

· Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).

Page 23: 152682757 Natrium Diklofenak

· Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko

perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan

pemberian obat)

· Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok

(mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.

Kontraindikasi dan Peringatan pada Pemasangan Infus Melalui Jalur Pembuluh Darah Vena

· Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.

· Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula

arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).

· Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya

pembuluh vena di tungkai dan kaki).

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam pemasangan infus:

· Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau

kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan jarum, atau ―tusukan‖ berulang pada

pembuluh darah.

· Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung

jarum infus melewati pembuluh darah.

· Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh vena, terjadi akibat infus yang dipasang tidak

dipantau secara ketat dan benar.

· Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam

cairan infus ke dalam pembuluh darah.

Komplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui infus:

· Rasa perih/sakit

· Reaksi alergi

Jenis Cairan Infus

· Cairan hipotonik: osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah

dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ―ditarik‖

dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke

osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel ―mengalami‖

dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar

gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba

cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan

intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.

· Cairan Isotonik: osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen

darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi

(kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload

(kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan

Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).

· Cairan hipertonik: osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga ―menarik‖ cairan dan elektrolit

dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi

urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya

Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah

(darah), dan albumin.

Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:

· Kristaloid: bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam

pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya

Ringer-Laktat dan garam fisiologis.

· Koloid: ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler,

dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar

pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.

Pemberian Cairan Infus pada Anak

Berapa Banyak Cairan yang Dibutuhkan Anak Sehat?

Anak sehat dengan asupan cairan normal, tanpa memperhitungkan kebutuhan cairan yang masuk melalui mulut,

membutuhkan sejumlah cairan yang disebut dengan ―maintenance‖.

Cairan maintenance adalah volume (jumlah) asupan cairan harian yang menggantikan ―insensible loss‖

Page 24: 152682757 Natrium Diklofenak

(kehilangan cairan tubuh yang tak terlihat, misalnya melalui keringat yang menguap, uap air dari hembusan

napas dalam hidung, dan dari feses/tinja), ditambah ekskresi/pembuangan harian kelebihan zat terlarut (urea,

kreatinin, elektrolit, dll) dalam urin/air seni yang osmolaritasnya/kepekatannya sama dengan plasma darah.

Kebutuhan cairan maintenance anak berkurang secara proporsional seiring meningkatnya usia (dan berat

badan). Perhitungan berikut memperkirakan kebutuhan cairan maintenance anak sehat berdasarkan berat bdan

dalam kilogram (kg).

Cairan yang digunakan untuk infus maintenance anak sehat dengan asupan cairan normal adalah:

NaCl 0.45% dengan Dekstrosa 5% + 20mmol KCl/liter

Penyalahgunaan cairan infus yang banyak terjadi adalah dalam penanganan diare (gastroenteritis) akut pada

anak.

Pemberian cairan infus banyak disalahgunakan (overused) di Unit Gawat Darurat (UGD) karena persepsi yang

salah bahwa jenis rehidrasi ini lebih cepat menangani diare, dan mengurangi lama perawatan di RS.

Gastroenteritis akut disebabkan oleh infeksi pada saluran cerna (gastrointestinal), terutama oleh virus, ditandai

adanya diare dengan atau tanpa mual, muntah, demam, dan nyeri perut. Prinsip utama penatalaksanaan

gastroenteritis akut adalah menyediakan cairan untuk mencegah dan menangani dehidrasi.6

Penyakit ini umumnya sembuh dengan sendirinya (self-limiting), namun jika tidak ditangani dapat

menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang bisa mengancam nyawa. Dehidrasi yang diakibatkan sering

membuat anak dirawat di RS.6

Terapi cairan yang diberikan harus mempertimbangkan tiga komponen: rehidrasi (mengembalikan cairan

tubuh), mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung, dan ―maintenance‖.3 Terapi cairan ini

berdasarkan penilaian derajat dehidrasi yang terjadi.

Penilaian Derajat Dehidrasi (dinyatakan dalam persentase kehilangan berat badan)3

Tanpa Dehidrasi:

· diare berlangsung, namun produksi urin normal, maka makan/minum dan menyusui diteruskan sesuai

permintaan anak (merasa haus).

Dehidrasi Ringan (< 5%)

· Kotoran cair (watery diarrhea)

· Produksi urin (air seni) berkurang

· Senantiasa merasa haus

· Permukaan lapisan lendir (bibir, lidah) agak kering

Dehidrasi Sedang (5-10%)

· Turgor (kekenyalan) kulit berkurang

· Mata cekung

· Permukaan lapisan lendir sangat kering

· Ubun-ubun depan mencekung

Dehidrasi Berat (>10%)

Tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah:

· Denyut nadi cepat dan isinya kurang (hipotensi/tekanan darah menurun)

· Ekstremitas (lengan dan tungkai) teraba dingin

· Oligo-anuria (produksi urin sangat sedikit, kadang tidak ada), sampai koma

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian CRO dalam penatalaksanaan diare

(gastroenteritis) pada anak dengan dehidrasi derajat ringan-sedang. Penggunaan cairan infus hanya dibatasi

pada anak dengan dehidrasi berat, syok, dan ketidakmampuan minum lewat mulut.5

Terapi rehidrasi (pemberian cairan) oral (oral rehydration therapy) seperti oralit dan Pedialyte® terbukti sama

efektifnya dengan cairan infus pada diare (gastroenteritis) dengan dehidrasi sedang.4 Keuntungan tambahan lain

adalah waktu yang dibutuhkan untuk memberikan terapi CRO ini lebih cepat dibandingkan dengan harus

memasang infus terlebih dahulu di Unit Gawat Darurat (UGD) RS. Bahkan dalam analisis penatalaksanaan,

pasien yang diterapi dengan CRO sedikit yang masuk perawatan RS. Hasil penelitian ini meyarankan cairan

rehidrasi oral menjadi terapi pertama pada anak diare di bawah 3 tahun dengan dehidrasi sedang.4

Pada anak dengan muntah dan diare akut, apakah pemberian cairan melalui infus (intravenous fluids)

mempercepat pemulihan dibandingkan dengan cairan rehidrasi oral (oral rehydration

therapy/solution/CRO/oralit)?

Ternyata pemberian cairan infus tidak mempersingkat lamanya penyakit, dan bahkan mampu menimbulkan efek

samping dibandingkan pemberian oralit.5

Sebuah penelitian meta analisis internasional yang membandingkan CRO (oralit) dengan cairan intravena/infus

pada anak dengan derajat dehidrasi ringan sampai berat menunjukkan bahwa CRO mengurangi lamanya

Page 25: 152682757 Natrium Diklofenak

perawatan di RS sampai 29 jam.5 Sebuah studi lain juga menyimpulkan CRO menangani dehidrasi (kekurangan

cairan tubuh) dan asidosis (keasaman darah meningkat) lebih cepat dan aman dibandingkan cairan infus.5

Penelitian lain menunjukkan keuntungan lain oralit pada diare dengan dehidrasi ringan-sedang adalah

mengurangi lamanya diare, meningkatkan (mengembalikan) berat badan anak, dan efek samping lebih minimal

dibandingkan cairan infus.6

Pengawasan (Monitoring)

· Semua anak yang mendapatkan cairan infus sebaiknya diukur berat badannya, 6 –8 jam setelah pemberian

cairan, dan kemudian sekali sehari.

· Semua anak yang mendapatkan cairan infus sebaiknya diukur kadar elektrolit dan glukosa serum sebelum

pemasangan infus, dan 24 jam setelahnya.

· Bagi anak yang tampak sakit, periksa kadar elektrolit dan glukosa 4 – 6 jam setelah pemasangan, dan sekali

sehari sesudahnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Intravenous Fluids. Clinical Practice Guidelines. Royal Children’s Hospital Melbourne.

http://www.rch.org.au/clinicalguide/cpg.cfm

2. C Waitt, P Waitt, M Pirmohamed. Intravenous Therapy. Postgrad. Med. J. 2004; 80; 1-6.

3. Nutrition Committee, Canadian Paediatric Society. Oral Rehydration Therapy and Early Refeeding in the

Management of Childhood Gastroenteritis. The Canadian Journal of Paediatrics 1994; 1(5): 160-164.

4. Spandorfer PR, Alessandrini EA, Joffe MD, Localio R, Shaw KN. Oral Versus Intravenous Rehydration of

Moderately Dehydrated Children: A Randomized, Controlled Trial. Pediatrics Vol. 115 No. 2 February 2005.

American Academy of Pediatrics.

5. Banks JB, Meadows S. Intravenous Fluids for Children with Gastroenteritis. Clinical Inquiries, American

Family Physician, January 1 2005. American Academy of Family Physicians.

6. D Payne J, Elliot E. Gastroenteritis in Children. Clin Evid 2004; 12: 1-3. BMJ Publishing Group Ltd 2004.

7. Eliason BC, Lewan RB. Gastroenteritis in Children: Principles of Diagnosis and Treatment. American Family

Physician Nov 15 1998. American Academy of Family Physicians.

8. Revision of Intravenous Infusion

9. Martin S. Intravenous Therapy. Nova Southeastern University PA Program.

Page 26: 152682757 Natrium Diklofenak

NEUROSANBE AMPUL

Kelainan sistem saraf tepi, kekurangan Vitamin B.

KOMPOSISI

Per ampul : Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100 mg, Vitamin B12 5000 mcg.

INDIKASI

Kelainan sistem saraf tepi, kekurangan Vitamin B.

KEMASAN

Ampul 3 mL x 10 biji.

DOSIS

1 ampul setiap hari secara intra muskular (IM).

PENYAJIAN

Tak ada pilihan

PABRIK

Sanbe.

Page 27: 152682757 Natrium Diklofenak

Cefixime Kapsul

Rating: -. Direkomendasikan oleh 29 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:

Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan antara lain:

Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis.

Otitis media disebabkan oleh Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif) dan Streptococcus pyogenes.

Faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

Bronkitis akut dan bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (strain beta-laktamase positif dan negatif).

Kontra Indikasi: Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif akibat beberapa bahan dari sediaan ini. Komposisi: Tiap kapsul CEFIXIME 50 mengandung: Cefixime 50 mg

Tiap kapsul CEFIXIME 100 mengandung: Cefixime 100 mg

Page 28: 152682757 Natrium Diklofenak

Farmakologi:

Aktivitas antibakteri

Cefixime bersifat bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif, seperti sefalosporin oral yang lain, cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram positif seperti streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif seperti Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenzae. Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas tinggi terhadap “penicillin-binding-protein” (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang

bervariasi tergantung jenis organismenya. Cefixime stabil terhadap ?-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil ?-laktamase. Farmakokinetika:

Konsentrasi dalam serum.

Pemberian per oral dosis tunggal 50,100 atau 200 mg (potensi) cefixime pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa, kadar puncak serum dicapai setelah 4 jam pemberian yaitu masing-masing 0,69; 1,13; dan 1,95 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 2,3-2,5 jam. Pemberian per oral dosis tunggal 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kg cefixime pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal normal, kadar puncak serum dicapai setelah 3-4 jam pemberian yaitu masing-masing 1,14; 2,01;

dan 3,97 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 3,2-3,7 jam. Distribusi (penetrasi ke dalam jaringan) Penetrasi ke dalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan empedu dan jaringan kandung empedu adalah baik. Metabolisme

Tidak ditemukan adanya metabolit yang aktif sebagai antibakteri di dalam serum atau urin. Eliminasi Cefixime terutama diekskresikan melalui ginjal. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 50,100 atau 200 mg (potensi) pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa

kurang lebih 20-25% dari dosis yang diberikan. Kadar puncak urin masing-masing 42,9; 62,2 dan

82,7 ?g/ml dicapai dalam 4-6 jam setelah pemberian. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kgBB pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal yang normal kurang lebih 13-20%. Dosis: Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ?30 kg, dosis harian yang direkomendasikan adalah

50-100 mg (potensi) cefixime diberikan per oral dua kali sehari. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan usia penderita, berat badan dan keadaan penderita. Untuk infeksi yang berat dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg (potensi) diberikan dua kali sehari. Pada kasus overdosis:

Lavage lambung bisa dilakukan bila tidak ada antidot yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dari sirkulasi

dengan hemodialisis atau dialisis peritoneal. Efek samping:

Shock Perhatian yang cukup sebaiknya dilakukan karena gejala-gejala shock kadang-kadang bisa terjadi. Jika beberapa tanda atau gejala seperti perasaan tidak enak, rasa tidak enak pada rongga mulut, stridor, dizziness, defekasi yang tidak normal, tinnitus atau diaphoresis; maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan.

Page 29: 152682757 Natrium Diklofenak

Hipersensitivitas Jika tanda-tanda reaksi hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam

maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Hematologik Granulositopenia atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang-kadang thrombocytopenia dapat terjadi. Pemakaian sediaan ini sebaiknya dihentikan bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini. Dilaporkan bahwa terjadi anemia hemolitik pada penggunaan preparat cefixime lainnya.

Hepatik Jarang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase. Renal Pemantauan fungsi ginjal secara periodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti insufisiensi ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini,

hentikan pemakaian obat ini dan lakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Saluran Cerna Kadang-kadang terjadi kolitis seperti kolitis pseudomembranosa, yang ditunjukkan dengan adanya darah di dalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penanganan yang tepat, jarang terjadi muntah, diare, nyeri lambung, rasa tidak enak dalam lambung, heartburn atau anoreksia, nausea, rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.

Pernafasan Kadang-kadang terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen thorax yang tidak normal dan eosinophilia, ini sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dan lakukan penanganan lain yang tepat seperti pemberian hormon adrenokortikal.

Perubahan flora bakterial Jarang terjadi stomatitis atau kandidiasis. Defisiensi vitamin Jarang terjadi defisiensi vitamin K (seperti hipoprotrombinemia atau kecenderungan pendarahan)

atau defisiensi grup vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksia atau neuritis).

Lain-lain

Jarang terjadi sakit kepala atau dizziness.

Pada penelitian terhadap anak tikus yang diberi 1.000 mg/kgBB.hari secara oral, dilaporkan adanya penurunan spermatogenesis.

Pengaruh terhadap tes laboratorium

Dapat terjadi hasil false positive pada penentuan kadar gula urin dengan menggunakan

larutan Benedict, larutan Fehling dan Clinitest. Tetapi dengan tes-tape tidak terjadi false positive.

Dapat terjadi positive direct Coombs test.

Page 30: 152682757 Natrium Diklofenak

Peringatan dan perhatian: Perhatian umum

Hati-hati terhadap reaksi hipersensitif, karena reaksi-reaksi seperti shock dapat terjadi. Sediaan ini sebaiknya jangan diberikan kepada penderita-penderita yang masih dapat diobati

dengan antibiotika lain, jika perlu dapat diberikan dengan hati-hati. Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini atau dengan antibiotika cefixime lainnya. Cefixime harus diberikan dengan hati-hati kepada penderita, antara lain sebagai berikut:

Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap penisilin.

Penderita dengan riwayat personal atau familial terhadap berbagai bentuk alergi seperti asma bronkial, rash, urtikaria.

Penderita dengan gangguan fungsi ginjal berat.

Penderita dengan nutrisi oral rendah, penderita yang sedang mendapatkan nutrisi

parenteral, penderita lanjut usia atau penderita yang dalam keadaan lemah. Observasi perlu dilakukan dengan hati-hati pada penderita ini karena dapat terjadi defisiensi vitamin K.

Penggunaan selama kehamilan Keamanan pemakaian cefixime selama masa kehamilan belum terbukti. Sebaiknya sediaan ini hanya diberikan kepada penderita yang sedang hamil atau wanita yang hendak hamil, bila keuntungan terapetik lebih besar dibanding risiko yang terjadi.

Penggunaan pada wanita menyusui Belum diketahui apakah cefixime diekskresikan melalui air susu ibu. Sebaiknya tidak menyusui untuk sementara waktu selama pengobatan dengan obat ini.

Penggunaan pada bayi baru lahir atau bayi prematur Keamanan dan keefektifan penggunaan cefixime pada anak-anak dengan usia kurang dari 6 bulan belum dibuktikan (termasuk bayi baru lahir dan bayi prematur).

Penyimpanan:

Simpan pada suhu kamar 30 derajat C, terlindung dari cahaya.

Page 31: 152682757 Natrium Diklofenak

Antasida Doen

Rating: ♥♥♥♥. Direkomendasikan oleh 9 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:

Grastritis, ulkus peptikum, menetralisir asam lambung. Hiperfosfatemia.Esofagitis refluks,

esofagitispeptik

Kontra Indikasi:

Penderita yang hipersensitif terhadap aluminium atau magnesium.

Deskripsi:

N/A

Jenis: Tablet

Produsen: PT Kimia Farma

Page 32: 152682757 Natrium Diklofenak

SANMAG SYRUP KOMPOSISI :

Tablet

Tiap tablet mengandung :

Magnesium Trisilikat 325 mg

Aluminium Hidroksida Koloidal 325 mg

Papaverin HCI 30 mg

Klordiazepoksida HCI 5 mg

Vitamin B1 2 mg

Vitamin B2 1 mg

Vitamin B6 0,5 mg

Vitamin B12 1 mg

Niasinamida 5 mg

Kalsium Pantotenat 1 mg

Suspensi

Tiap sendok teh (5 ml) mengandung

Magnesium Trisilikat 325 mg

Aluminium Hidroksida Koloidal 325 mg

Dimetikon aktif 25 mg

FARMAKOLOGI :

SANMAG tablet dan suspensi merupakan campuran sediaan obat yang tepat dalam pengobatan kelebihan asam

lambung,tukak lambung dan tukak usus 12 jari.

SANMAG suspensi mengandung dimetkon yang efektif untuk pengobatan flatufensi.

INDIKASI :

Kelebihan asam lambung,gastritis,spasme pada lambung dan usus 12 jari,tukak lambung dan tukak usus 12 jari, dispepsia

neurogenik,hipermotilitas usus,flatulensi.

KONTRA-INDIKASI :

Hipersensitivitas terhadap Klordiazepoksida HCI.

DOSIS :

1-2 tablet/sendok teh,antara dua waktu makan.

Page 33: 152682757 Natrium Diklofenak

Sanadryl Expektoran 120ml

Rating: -. Direkomendasikan oleh 3 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:

Untuk meringankan batuk berdahak yang disebabkan alergi

Kontra Indikasi:

Tidak boleh digunakan pada bayi, ibu menyusui, terapi antibiotika yang bersifat ototoksik karena

dapat menimbulkan reaksi ototoksik, penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.

Deskripsi:

Difenhidramin Hidroklorida merupakan antihistamin yang bekerja menghambat histamin secara

kompetitif, dengan efek antitusif, efek antitusif terjadi pada dosis yang menimbulkan sedasi.

Amonium klorida dan Natrium Sitrat merupakan ekspektoran ringan bekerja dalam merangsang

pengeluaran sekret dari saluran pernafasan.

Kalium Sulfoguaiakolat sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume cairan saluran

pernafasan dan membantu mempermudah transpportasi mukus.

Jenis: Fls

Produsen: PT Sanbe Farma