POTENSI DAN PREFERENSI NON MUSLilVI TERHADAP BANK SYARIAH (Penelitian pada Jemaat Pure Amrtha Djati Cinere, Vihara valokitesvara Pondok Cabe, dan GBI Alpha-Omega Pamulang) Oleh: RIFA FIRDAUS KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM VIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/2007M
82
Embed
1428 H/2007M€¦ · sebagaimana disarikan dengan amat baik oleh Jain (1929) dalam karyanya Indigenous Banking in India. Catatan awal diturunkan dari teks Vedic India kuno (2000-1400
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
POTENSI DAN PREFERENSI NON MUSLilVI TERHADAP
BANK SYARIAH
(Penelitian pada Jemaat Pure Amrtha Djati Cinere, Vihara
valokitesvara Pondok Cabe, dan GBI Alpha-Omega Pamulang)
Oleh:
RIFA FIRDAUS
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
VIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007M
POTENSI DAN PREFERENSI NON MDSLUv1 TERHADAP
BANK SYARIAH
(Penelitian pada jemaat Pure Amrtha Djati Cinere, Vihara
Avalokitesyara Pondok Cabe, clan GBI Alpha-Omega Pamulang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dnn 1-Iukum
Untuk Mt>menuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh:
RIFA FIRDAUS NIM. 102046125310
Di Bawah Bimbingan,
_ rs. HASANUDDIN, M.Ag NIP. 150.275.289
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUD! MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULT AS SYARIAH DAN HUKUM
VIN SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/ 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi dengan Judul POTENSI DAN PREFERENSI NON MUSLIM
TERHADAP BANK SYARIAH, telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarief Hidayatullah Jakarta pada tanggal 8
Maret 2007. Skripsi ini telah diteiima sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Islam (SE.I) Jenjang Strata satu (Sl) Pada program Study
Muamalat.
Jakarta, 10 Apru 2007.
Disahkan Oleh,
Dekan
Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150.210.422
1Jan ila 6erhak.meryancfan33efar 'JN.S:llN1<.:ll/d'Jf'.
1Jan het•jazah-k;.n M1J"("(:llQ'J'EN.
17:;.o<>G'>
KATA PENGANTAR 'Bismif!afiirrahmannlrrahiem
Alhamdulillah, Sembah Syukur penulis sanjungkan kepada pemilik segala kemulyaan dan pemegang segala rahasia kehidupan. Atas segala hidayah dan inayah-Nya, akhirnya penulis dapat merampungkan lembar demi lembar, kata demi kata penulisan skripsi ini.
Kepada sang kekasih yang menjadi penutup kenabian, hamba persembahkan seuntai rasa Te1imakasih atas dua pusaka yang telah eng;kau tinggalkan, atas perkenalan hamba dengan sang pencipta, atas segala limpahan ilmu pengetahuan, dan atas segala bentuk bimbingan.
Dari bait demi bait dua pusaka itulah kami menemukan kehidupan yang jauh lebih bermakna, yang jauh lebih bermartabat dari sekedar tujuan kepuasan duniawi. Dan dari bait yang lain kami temukan hamparan mutiara hikmah, ladang pelajaran dan lautan tuntunan sehingga kami 1idak sepanjang sejarah terjebak dalam kehidupan ribawi. Kami temukan keadilan di syariah-Mu.
Kami sedang bersama-sama saling bahu membahu untuk menyatakan perang terhadap para pembela kedzaliman, sekuat tenaga kami akan kibarkan panji Syariat secara kaffah di seluruh aspek kehidupan. Kami al"m buktikan Rahmatan lil 'Alamien kepada seluruh pengisi kefanaan.
Kami sudah mulai menebarkannya, bahkan kepada hati yang saat ini te1jebak dalam kekufuran, yang saat ini terbelenggu oleh kebencian dan yang saat ini masih terpenjara dalam kehidupan ribawi.
Restui kami, Ya Rabb!
Ciputat, 24 Maret 2007 Penulis
Penulis haturkan Segenggam Terimakasih, Kepada:
Prof. Dr. Muhamad Amin Suma, SH, MA, MM Dehm Fakultas Syariah dan Hukum
A, Dadang-Teh lim, Teh !is-A otoy, A Andang--Teh nenk, A Dan- Teh Kiki, A Apep-Teh Yoan, dan Si Bungsu Enjang. Nuhun .. .. 1llas .Seyaft1 13enluk. 'IV1sih 0'tyrm3 cfcm 1Jufcu113am'Ja.
Bi Euis-Mang Entjum, Sekeluarga Terirnakasih telah rnenjadikan penulis sebagai Anggota Kelurga.
"'RJ(a fitft1k.pmwh metHst')auh rlari rumah"
Bi imas- Mang Ahmad, Sekeluarga Syukron Atas Kerelaan Istananya rnenjadi tempat pulang penulis.
12. Tabel 3.7 Pendapat Responden Tentang Bunga Bank ........................... 46
13. Tabel 3.8 Pendapat Responden Tentang Status Hukum Bunga ............... 47
14. Tabel 3.9 Pengetahuan Responden Seputar Bank Syariah ........................ 48
15. Tabel 3.10 Media Informasi seputar Bank Syariah .............................. 50
16. Tabel 3.11 Ketertarikan untuk mengadopsi Bank Syariah ........................ 51
17. Tabel 3.12 Preferensi Non Muslim terhadap Bank Syariah .................... 51
18. Grafik 3.1 Potensi Non Muslim dari segi Pekerjaan ............................. 56
19. Grafik 3.2 Potensi Non Muslim dari segi Pendapatan ........................... 57
20. Grafik 3.3 Potensi Non Muslim dari segi Tingkat pend.idikan ................. 58
21. Grafik 3.4 Preferensi Non Muslim .................................................. .58
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan perekonomian bangsa Arab sudah dimubi jauh sebelum islam
datang. Koin dinar (emas) dirham (perak) sebagai alat pembayaran juga sudah
diperkenalkan sejak kerajaan Persia dan Romawi kuno. Sejak itu pula kebiasaan
bertransaksi ribawi sudah dipraktekan. 1
Seluruh agama samawiy melarang praktek riba. Menurut catatan sejarah
praktek riba telah ada sejak 2500 SM di Yunani, Romawi, dan Mesir kuno. Adalah
Plato dan Aristoteles yang kemudian melarang keras riba dan menganggapnya
sebagai sesuatu yang dzalim.
Alqur'an tahap demi tahap menegaskan larangan praktek riba, ketika tradisi
itu berkembang di kota Makkah dan menjadi fenomena sekitar tahun ke-3 Hijriyah2•
Dimulai dengan Q.S Al-Rum ; 39, Q.S An-Nisa; 160 dan Q.S Ali Imran ; 130 serta
Q.S Al-Baqarah; 275-279.
1 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Diktat. Fak. Syariah dan Hukum U!N. (Jaka1ta, 2003) h.13
2 Muhammad Syafi'l Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema lnsani Press, 2000) Cet Ke- I, h.49
2
Q.S. Al-Rum (30) : 39
Artinya : Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidaklah bertambah dalam pandangan Allah SWTdan apa yang kamu berikan berupa zakat, yang kamu maksdukan untuk memeproleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). 3
Q.S. An-Nisaa (4): 160-61
Artinya : Karena kezaliman orang-orang yahudi, kami haramkan bagi mereka makanan yang dahulu pernah dihalalkandan karena mereka sering menghalangi orang lain dari jalan Allah. Dan karena mereka menjalankan ribaa, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya. Dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah ( bathil) dan kami sediakan untuk orang-orang kajir dari mereka adzab yang pedih.
Q.S. Ali-Imran (3): 130
Artinya : Wahai Orang-orang yang beriman jaanganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda (riba nashiah). Dan bertakwalah kepada Allah Agr kamu beruntung. 4
3 Abdul Aziz dan abdul rauf (ed.), Mushaf Alqur 'an Terjemah, (Jakarta, Alhuda, 2005) h. 409 'Ibid, h. 104 dan 67
3
Q.S Al-Baqarah (1): 275-279
Artinya : Orang-orang yang memakan riba tidak dapl berdiri me/ainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan (tidak tentram) yang demikian itu karena mereka berkata Sesungguhnya jua/ beli i/u sama dengan riba, padahal Allah telah menghala/kan jua/ be/i serta mengharamkan riba. Dan barang siapa mendapat peringatan dari tuhananya. La!u dia berhenti maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah dan barang siapa mengu/angi maka mereke itu penghuni neraka dan mereka kekal didalamnya. (QS. A/baqarah : 275)5
(276) Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah (meniadakan berkah) Allah tidak menukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa (orang-orang yang mengha/a!kan riba dan tetap melakukannya)
(278) Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang be/um dipungut) jika kamu orang beriman.
5 Alqur 'an dan terjemahan (revisi terbaru), Departement Agama RI, (Semarang: CV. Asysyifa, 2005) h. 98
4
(279) Jika kamu tidak melaksanakannya maka umukanlah perang dari Allah dan rasulnya tapi jika kamu bertobat maka kamu berhak alas pokok hartamu kamu tidak berbuat dzalim dan tidak didzalimi. 6
Konsep riba di kalangan Hindu dan Budha, diantara referensi paling tua
mengenai riba adalah yang ditemukan pada naskah keagamaan India kuno
sebagaimana disarikan dengan amat baik oleh Jain (1929) dalam karyanya Indigenous
Banking in India. Catatan awal diturunkan dari teks Vedic India kuno (2000-1400
SM) di mana pemungut riba (kusidin) disebut berulang kali dan diinterpretasikan
sebagai pemberian pinjaman dengan bunga. Hal ini juga ditemukan pada teks Sutra
(700-100 SM), serta Jatakas dalam Budha (600-400 SM). Pada masa inilah perasaan
jijik pada riba diekspresikan. Misalnya, adanya larangan bagi kasta Brahmana dan
Kshatriya meminjamkan uang dengan memungut bunga.7
Dalan1 ajaran Yahudi larangan praktek riba tercatat dalam kitab perjanjian
lama pasal 22 ayat 25 yang melarang penarikan bunga atas utang. Dalam Deutronomy
Yunani pasal 23 ayat 19 dikatakan "janganlah engkau membungakan uang terhadap
saudaramu". Sementara dalam Injil Lukas ayat 34 disebutkan orang yang melakukan
60p.Cit, h. 48 'Ali Mutasowifin, Menggagas Strategi Pengembangan Perbankan Syariah dipasar Non
Adapun tehnik pengambilan data adalah sebagai berikut :
I. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden
disekitar tempat peribadatan masing-masing sesuai dengan agama dan
17Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, I 984, Cet ke-3. h.262.
13
kepercayaan yang dianut melalui Penelitian lapangan (Field Research)
wawancara (interview) dan angket (Questionery)
2. Data sekunder
Untuk kelengkapan data penelitian ini juga melakukan study kepustakaan
(Lybrary Research), dan observasi pada lembaga-lembaga terkait.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dari objek penelitian ini adalah ·seluruh jemaah GB! kemulyaan
Alpha-Omega Pamulang mewakili umat kristiani-protestan; jemaah ibadah
Pura Amrtha Djati Cinere untuk populasi umat Hindu, dan ummat Budha di
Vihara avalokitesvara Pondok cabe. sampel diambil dengan menggunakan
metode Simple Random Sampling. Dan dalam penelitian ini diambil sample
sebanyak 40 Orang yang terdiri dari : 15 (lima belas) orang Protestan, 15
(lima belas) orang Hindu, dan 10 (sepuluh) orang Budhis.
4. Waktu dan Tempat
Untuk memudahkan proses pengambilan data, penelitian dilakukan
dilingkungan peribadatan sesuai dengan agama dan kepercayaan responden
pada saat melakukan peribadatan mingguan.
Proses penyebaran angket pada umat Budha dilakukan pertama kali yaitu
pada hari minggu, 16 Januari 2006 dilingkungan Vihara Avalokitesvara
Pondok Cabe. Dua pekan kemudian penyebaran angket dilanjutkan dengan
14
umat Hindu di lingkungan Pura Amrtha Djati Cinere yakni hari minggu, 30
januari 2006.
Dan akhirnya pada minggu, 11 Pebruari 2007 penelitian dilakukan pada
umat kristiani-protestan di GB! kemulyaan Alpha-Omega Pamulang.
Pemilihan tempat penelitian ditentukan dengan pertimbangan keterbatasan
waktu, tenaga, dan biaya penelitian.
5. Pengolahan Data
Data diolah dengan label frekuensi relatif untuk setiap kategori dengan
Rumus:
P = Prosentase F = Frekuensi
P = (FIN) x 100 %
N =Number of Case ( Jumlah Sampel)
Data selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan menggunakan
metode Skala Liker!, dengan menggunakan skala 4 bergerak ke kanan, dari
pernyataan negative menuju pernyataan paling positif. Yakni ; sangat tidak setuju
(STS) skor 1, Tidak Setuju (TS) Skor 2, Setuju (S) skor 3, dan Sangat Setuju (SS)
skor 4.
15
Selanjutnya kata 'setuju' bisa diganti dengan kata 'tahu' atau 'suka'
disesuaikan dengan konteks hal yanmg dipertanyakan. Dan pada pertanyaan
komparasi, bobotjawaban a=4, b=3, c=2 dan d=l.
Tehnik tabulasi frekuensi dan prosentase digunakan untuk mendeskripsikan
distribusi jawaban responden mengenai karakteristik nasabah dan memudahkan
pembacaan data. Sedang tehnik rata-rata hitung digunakan digunakan untuk
mengetahui factor yang mempengaruhi preferensi nasabah terhadap bank syariah.
Nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai skala yang
diberikan responden dibagi dengan jumlah responden dan cligunakan skala numeric
linier sebagai pengukurnya. Dengan terlebih dahulu dicari rentang skala (RS) dengan
menggunakan rumus :
I RS=a-b/n I RS = Skala Rentang a = Angka Tertinggi b = Angka Terendah n = banyaknya Kelas
Dengan Rumus tersebut diperoleh :
RS= 4-1I4, RS= 0.75
16
Jadi Skala Numerik-nya adalah sebagai Berikut :
1. Sangat Tidak Setuju (STS) =I s.d l+0.75 atau 1 < x > 1.75
2. Tidak setuju (TS) = 1.75 s.d 1.75 + 0.75 atau 1.75 < x > 2.5
3. Setuju (S) = 2.5 s.d 2.5 + 0.75 atau 2.5 < x > 3.25
4. Sangat Setuju (SS) = 3.25 s.d 3.25 + 0.75 atau 3.25 < x > 4
Kemudian data dari hasil penelitian akan dideskripsikan dalm bentuk jumlah
prosentase dengan ketentuan sbegai berikut :
1. 100 % = Selurnhnya
2. 99- 82 % = Hampir seluruhnya
3. 81-67 % = Sebagian besar
4. 51 - 66 % = Lebih dari setengah
5. 50% = Setengah
6. 49-34 % = Hampir setengah
7. 33 - 18 % = Sebagian kecil
8. 1-17 % = Sedikit Sekali
E., Sitematika Penulisan
Untuk mempermudah Penyusunan penulisan skripsi ini penulis mengacu pada
buku PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI, TESIS, DISERTASI Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
17
BAB I : PENDAHULUAN, berisikan latar belakang Masalah, Pembatasan
dan perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan
sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI, memaparkan tentang pengertian Potensi dan
Prefrensi, dan pemasran Jasa. juga siapa yang dimaksud Non Muslim, dan penjelasan
Bank Syariah Secara definitif.
BAB III : ANALISA DATA, Identitas Responden, meliputi Variable
Demografi, ekonomi, dan sosial serta faktor-faktor penbahnya. Pengolahan data, dan
penarikan Hasil penelitian dengan Metode Skala Likert untuk kemudian ditarik
Kesimpulan yang sipatnya independen
BAB IV : PENUTUP, Kesimpulan, saran-saran dan Daftar Pustaka serta
lampiran-lampiran. * * *
A. Sekilas Bank Syariah
BABU
LANDASAN TEORI
1. Sejarah Singkat Bank Syariah
Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel
embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan
melihatnya sebagai gerakan fundamentalis.
Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk sebuah
bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr
pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun J 967, dan saat itu sudah
berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut
maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan
dan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan
yang didapat dengan para penabung.
Masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social bank didirikan dan
mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga. Walaupun dalam akta
pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat islam.
Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974
disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam,
walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar pemerintah yang bertujuan untuk
19
menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-negara anggotanya. IDB
menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara
terse but dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah isl am.
Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis islam
kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975),
Faisal Islamic Bank of Sudan ( 1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta
Bahrain Islamic Bank (1979). Dia Asia-Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan
tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahim 1983 berdiri Muslim
Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin
menabung untuk menunaikan ibadah haji. 1
2. Bank Syariah Di Indonesia
Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia.
Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICM!) dan
beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir
tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB
kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002
dapat bangkit dan menghasilkan laba.
1 "http:! /id. wiki pedia. org/wiki/ Bank.~ >yariah"
20
Saat ini terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum
yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank
besar seperti Bank Negara Indonesia (BNI Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI
Persero).
Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPRS),
saat ini telah berkembang sekitar I 04 BPR Syariah diseluruh nusantara.
3. Prinsip Operasi Bank Syariah
Bank Syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
(1 ). Prinsip Keadilan, Prinsip ini tercennin dari penerapan imbalan atas dasar
bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank
dan Nasabah
(2) Prinsip Kemitraan, Bank Syariah menempatkan nasabah peny1mpanan
dana, nasabah pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan
sederajat dengan mitra usaha. Hal ini tercennin dalam hak, kewajiban, resiko dan
keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan clana, nasabah pengguna
dana maupun Bank. Dalam ha! ini bank berfungsi sebagai intermediary institution
lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya
21
(3) Prinsip Keterbukaan, Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara
berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas
manajemen bank
( 4) Universalitas, Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-
bedakan suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip
Islam sebagai rahmatan lil'alamiin.
B. Nilai (value)
l. Pengertian
Nilai adalah keyakinan (belief) yang meneta.p, yang sesuatu cara
bertingkah laku atau tujuan akhir personal lebih diinginkan secara personal atau
social dibanding dengan tujuan kahir lainnya.2 Sementara menurut Barry dan
Wolf nilai adalah suatu keyakinan (belief) bagi individu atau kelompok yang
benar-benar berkaitan dengan suatu segi dalam hidup manusia.3
Setidaknya ada enam nilai yang ada pada setiap individu walaupun hanya
beberapa atau salah satu saja yang dominant yakni ; nilai teoritis, nilai ekonomis,
nilai estetis, social, politik, dan religi.
2 Rokeach, M, The natur of Human Value, (New York: The Free Press, t.th) h. 17
3 Barry R dan WolfB, Motives Value, and Realities: a frame For work Conseling, (New
York : Teacher College Press, 1965), h. 67
22
2. Karakteristik
Ada beberapa ha! yang menjadi karakteristik atau cirri-ciri nilai yaitu :
I. Nilai relatif menetap
Disebut relatif karena nilai tidaklah stabil atau permanen, karena jika
demikian adanya maka tidak akan ada perubahan personal terlebih perubahan
secara social. Nilai dapat bertahan pada individu seseorang dalam kurun waktu
tertentu tetapi kemudian berubah sesuai kondisinya.
2. Suatu Keyakinan (belief)
Nilai adalah sebuah keyakinan (belief) yang kemudian mendasari segala
bentuk tingkah laku dan keputusan tujuan akhir. Sebagai sesuatu yang diyakini
nilai bersipat preskriptif yakni kayakinan tentang cara bertingkah menurut apa
yang lebih diinginkam. Dalam ha! ini nilai juga memiliki aspek kognitif, apektif
dan tingkah laku. Kognitif, berarti bahwa nilai menjadikan individu menegtahui
cara yang benar dalam bertingkah laku dan atau cara yang benar untuk menuju
tujuan akhirnya. Apektif, berarti nilai menjadi dasar emosional seseorang dalam
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Bagaimana ha! yang positif
diterima dan menolak ha! yang negative. Yang selanjutnya akan diinterpretasikan
dalam bertingkah laku.
24
kemudian membantu mencari alternative dari berbagai pilihan yang ada untuk
menyelesaikan konflik dan mengambil keputusan yang tepat.
b. Nilai sebagai suatu standar
Nilai sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil peran terhadap isu
social, idiologi agama, dan politik untuk dievaluasi, dan menunjukan cara
merasionalisasikan keyakinan, sikap dan pola laku sehingga menjadi pilihan
secara personal dan diterima oleh lingkungan sosialnya. 5
4. Kategori
a. Nilai Ekonomis
Nilai Ekonomis secara praktis akan mengarnhkan seseorang untuk
mencari sesuatu yang paling berguna atau yang memeberikan manfaat paling
besar. Sehingga manusia yang dominant nilai ekonomisnya akan mempunyai
stock ide-ide praktis yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhannya. Karena
baginya menilai segala sesutau hal hanya dari sisi manfaat dan kegunannya saja.
Hal ini menjadikan manusia ekonomis mempunya1 kecenderungan pada
pemilikan kekayaan yang melebihi orang lain tidak untuk menguasai orang lain
(politis) tidakjuga untuk melayani (sosialis).
'Ibid. h. 35
25
b. Nilai Teoritis
Manusia yang didominasi oleh nilai teoritis ini, untuk mencapai tujuannya
selalu bersikap kognitif, mengesampingkan pertimbangan keindahan dan
kegunaan, tetapi berupaya mengamati dan mencari penyababnya. Hal ini dicirikan
sebagai manusia yang empiris, kritis, dan rasional dalam memahami hidup dan
tujuan tertinggi hidupnya adalah menemukan ilmu pengetahuan yang sistematis
karena nilai teoritis menekankan pada penemuan kebenaran.
c. Nilai Estetis
Keindahan bentuk dan harmoni menjadi satu-satunya pertimabnagn bagi
seseorang dengan nilai estetis yang kuat. Manusia jenis ini akan menilai setiap
pengalamannya dari sudut pandang keanggunan, kesimetrisan, dan kesesuaian.
Karena baginya kehidupan adalah sebagai rangkaian peristiwa yang setiap
kepingannya hams dapat dinikmati.
d. Nilai Sosial
Baik hati, simpatik, dan tidak mementingkan diri sendiri adalah sosok
manusia yang didominasi oleh nilai sosial. Bagaimana tidak nilai sosial
berlandaskan rasa cinta pada sesama. Bagi kelompok ini menganggap manusia
teoritis, estetis dan ekonomis sebagai mahkluk yang kurang manusiawi.
Pandangan akan sebuah kekuasaanpun jelas bertolak belakang dengan manusia
tipe politis ; baginya cinta adalah satu-satunya bentuk kekuasaan.
26
e. Nilai Religi
Menjadi satu kesatuan dengan tuhan adalah makna bagi manusia dengan
nilai religi dominan. Yang dilakukan hanyalah mencari nilai rohaniah untuk
memaknai seluruh jatah hidupnya. Ada dua cara yang biasa dilakukan untuk
menempuh tujuan tersebut yakni ; Immanent mystic/, yang direalisasikan dengan
tetap berpartisipasi aktif dengan lingkungan sosialnya bahakan cenderung tidak
dapat dibedakan dengan manusia penganut nilai sisial. Dan yang kedua adalah
dengan cara menarik diri dari lingkungannya dan berusaha menyatukan diri
dengan realitas tertinggi seperti tokoh agama. Cara ini disebut Trancendental
mystic/.
f. Nilai Politik
Kehidupan yang sarat dengan persamgan dan peIJuangan untuk
memeperoleh kekuasaan, pengaruh dan popularitas yang tinggi dibanding
manusia yang lainnya akan selalu mewarna1 manusia yang dominant nilai
politisnya. Satu-satunya tujuan akhir hanyalah menjadi pemimpin bagi suatu
kelompok di lingkungan sosialnya.
Keenam kategori nilai ini, tentu akan membentuk enam karakteristik
manusia yang berbeda pola lakunya tergantung dari nilai mana yang lebih
dominan. Tetapi sejatinya kesemuanya dimiliki oleh setiap individu manusia dan
27
dalarn kenyataannya rnernang tidak akan ada yang rnernenuhi criteria ideal
tersebut. Karena sekali lagi satu diantaranya akan rnenjadi nilai yang dorninant.6
5. Nilai yang Dipikirkan Pelanggan
Tabel dibawah ini rnenggarnbarkan bahwa setiap pelanggang rnenginginkan
kepuasan akan nilai yang didapat haruslah seirnbang (equal) dengan seluruh biaya-
biaya yang rnungkin harus dikeluarkan untuk rnendapatkannya.
Tabel 2.1
Nilai yang diberikan pelanggan
Nilai yang diberikan kepada
pelanggan
Nilai Bia ya Pelanggan Pelanggan
Total Total
t t Nilai produk + Biaya Moneter + Bi
pelayanan + Karyawan + aya aya Waktu + Energi +Bi
Citra Mental
C. Preferensi
Preferensi digarnbarkan sebagai sikap konsurnen terhadap produk dan jasa
sebagai evaluasi dari sifat kognitif seseorang, perasaan ernosional dan kecenderungan
bertindak melalui objek atau ide. Dernikian Kotler. Sernentara Schiffman dan Kanuk
rnenyatakan sikap adalah ekpresi perasaan (Inner Feeling) yang rnencerrninkan
6 Barry and Wolf, Loe. Cit.
28
apakah seseorang senang atau tidak senang, suka tidak suka, dan setuju atau tidak
setuju terhadap suatu Objek.7
Sedang perseps1 merupakan proses pengenalan, pemilihan dan
pengorganisasian dan penginterpretasian berbagai stimulant ke dalam aspek
psikologis. Dalam manajemen pemasaran persepsi adalah proses seseorang dalam
melihat, menorganisir dan menginterpretasikan informasi untuk mendapat gambaran
yang berarti mengenai stimulus berupa produk, kemasan, harga, pelayanan,
kemudahan memperoleh serta berbagai usaha bauran pemasar.an lainnya.
Dalam konsep perilaku konsumen, persepsi dari suatu objek yang sama dapat
diartikan berbeda-beda karena pada dasamya manusia memahami objek tersebut
melalui perasaan dari penglihatan , pendengaran, penciurnan, sentuhan dan rasa
(Kotler, 2000) akhimya persepsi yang sudah mengendap dan melekat akan menjadi
sebuah preferensi.
Jadi preferensi adalah proses seseorang dalam memil ih suatu informasi yang
lebih disukai. Preferensi konsumen dapat berarti kesukaan, pllihan atau sesuatu yang
lebih disukai oleh konsumen. Yang dalam ha! ini adalah nasabah non muslim
terhadap Bank Syariah.
Menurut Nicolson preferensi konsumen berhubungan erat dengan
permasalahan penetapan pilihan sikap dasar yang digunakan untuk menerangkan
7 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta, Prehalindo : 2000) ed. I 0 h. 154
29
pilihan untuk menentukan tingkah laku individu dalam masalah penetapan pilihan.
Hubungan preferensi ini biasanya diasumsikan memiliki tiga sipat dasar yang
diasusmsikan tiap orang dapat membuat atau menyusun semua rangking, kondisi,
atau situasi mulai dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai. yaitu:
1. Kelengkapan (Completene5)
Jika A dan B adalah dua kondisi, maka tiap orang harus bisa menspesifikasikan ;
A lebih disukai daripada B, atau sebaliknya, atau sama-sama disukai.
2. Transitivitas (Transitivity)
· Jika sesorang mengatakan bahwa dia lebih suka A dari pada B, lebih suka B dari
pada C, Maka dia harus lebih menyukai A dari pada C. ·
3. Kontinuitas (Continuity)
Jika sesorang,mengatakan A libih disukai daripada B, maka situasi yang mirip
dengan A harus lebih disukai daripada B.
D. Perilaku (Behavior)
Pengertian perilaku konsumen (Consumer Behavior) ditelusuri karena
perilifku mengkonsumsi akan menghasilkan evaluasi terhadap kinei:ia suatu produk
berdasarkan pengalaman langsung dari konsumen. Dalam perkembangannya para ahli
mendefinisikan sebagai suatu proses yang terjadi tidak hanya saat proses pertukaran,
antara uang ditangan atau barang dan jasa (Buyer Behavior) i:etapi juga termasuk hal-
30
ha! yang mempengaruhi konsumen, sebelum, sesudah dan saat melakukan
pembelian. 8
Sementara American Marketing Assosiation (AMA) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai interaksi dinamis antara afektif dan kognitif, perilaku dan
lingkungan dengan mana manusia melakukan aspek dalam pertukaran dalam hidup
mereka. Dalam bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu
kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang,
jasa, ide, atau pengalaman yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka dan dipengaruhi oleh faktor bauran. pemasaran, Psikologis, Sosial budaya dan
faktor situasional. 9
Berikut adalah Tabel Proses perilaku Konsumsi (Consumer behavior) yang
meliputi perilaku pembelian (buyer behavior)
Tabel 2.2 Proses Keputusan pembelian
PENGENALAN KEBUTUHAN Manfaat yang dicari
Motivasi Keterlibatan
PENCARIAN INFORMASI Sumber informasi
Media berpengaruh F okus perhatian
8Ferrina dewi dan darmawan, Perilaku Konsumen: Analisis dan Model keputusan, Cet. ke-1. (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya,2004) h. 27
9fbid.h. 9
EVALUASI ALTERNATIF Pertimbangan awal
lndikator mutu
PROSES PEMBELIAN Alasan pemilihanjenis
Tempat pembelian Pengeluaran
PERILAKU PASCAPEMBELIAN Tingkat kepuasan
Loyalitas
E. Strategi Pemasaran
31
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasar pada itu unit bisnis
diharapkan mencapai sasaran-sasaran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan bauran dan alokasi
pemasaran.
Sementara pemasaran itu sendiri didefinisikan sebagai proses social dan
managerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Drucker menyatakan
tujuan dari pemasaran adalah membuat agar penjualan berlebih-lebihan dan
mengetahui serta memaharni konsumen dengan baik sehingga produk atau pelayanan
cocok dan Jaku dengan sendirinya. 10
10 Philip Kotler dan Garry Amestrog, Dasar-dasar pemasaran. Alih bahasa Alexander
Sundoro. (Jakarta : prehalindo, 1997)
32
Terdapat lima unsur pemasaran dalam strategi pemasaran yang saling
terkaitan, Y aitu :
I. Pemilihan Pasar
Untuk dapat memepertahankan potensi pasar, produsen atau penjual hams
selalu memanjakan konsumen dengan cara terns menerus memenuhi permintaannya
untuk jangka panjang, karena pelanggan dengan sendirinya akan loyal terhadap
penjual yang mengetahui minat pelanggan dalam jangka panjang. I I
2. Perencanaan Produk
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga pangsa pasar dari hasil
produksi (barang atau Jasa):
Penampilan--ciri produk yang utama
Keserasian-Sesuai dengan spesifikasi
Kepercayaan-Mengurangi frekuensi kegagalan
Daya tahan-kecepatan perbaikan bila terjadi kesalahan
Keindahan--cocok dan tuntas I2
3. Penetapan Harga
4. Sistem Distribusi
5. komunikasi Pemasaran (promosi)
11 Kotler, P. Dasar-dasar pemasaran. Alih bahasa, Alexander sindoro. Prehalindo, jakarta: 1997. h. 163
I2
Timpe A, Dale. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa, haryanto cet ke-2. Jakarta : elex Media Komputindo, 1993. h. 26.
33
Menyangkut dengan komunikasi pemasaran setidaknya secara global terdapat
dua model:
1. Tatap muka langsung
Cara yang pertama ini, dipilih sebagai alat bauran antar pribadi dengan
perusahaan, melalui kontak komunikasi dua arah, Negosiasi dengan
memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya. Cara ini banyak
dipilih oleh perusahaanjasa.
2. Iklan
Sedang komukasi iklan hanya terjadi satu arah tanpa negosiasi dan
sebagai alat komunikasi non pribadi. 13
Semua komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyampaikan informasi
kepada sasaran yang sudah teridentifikasi dengan jelas, tetapi untuk dapat
mela.kukannya dengan baik produsen hams mengetahui hirarki komunikasi.
Tabel 2.3 Hierarki Komunikasi
ll==P=o=s=it=io=n=i=n=g=li--+; 11
=P=e=r=s=o=na=l=ity==i ------+ ~ Proposition
Gambar 2. Hierarki Komunikasi
13 Op. Cit. h. 148
34
Secara sederhana, positioning dapat diartikan dengan apa yang kita
mgm orang lain rasakan, personality adalah bagaimana kita ingin mereka
merasakan tentang merek dan proposition adalah baga:imana kita yakin dapat
memunculkan kedua ha! tersebut. 14
F. Pemasaran Jasa
a. Keaneka ragaman Jasa (service variability)
Keanekargaman jasa dalam ha! ini berkaitan dengan tingkat mutu jasa yang
ditawarkan bergantung pada siapa yang menyediakan, disamping waktu,
tempat dan bagaimana disediakan.
b. Jasa tidak tahan lama (service perishability)
Artinya jasa tidaklah untuk disimpan dan dijual kemudian tetapi untuk
dikonsumsi ditempat ketika dibutuhkan. Tempat duduk yang kosong sebuah
bis saat senggang tidak bisa disimpan untuk digunakan saat periode puncak15.
14 Brannan, T. Integrated marketing Comm1111icatio11s. Cetakan ke-2. (Penerbit PPM, Jakarta : 2005) h. 2
"Philip Kotler, Dasar-dasar pemasaran. Jilid ke-11. Alih bahasa. Benyamin Molan. (PT. Indeks. Jakarta : 2005) h. 275-280.
35
c. Strategi Pemasaran Jasa
Table 2.4 Tipe pemasaran industri Jasa
Perusahaan
Pemasaran Internal Pemasaran Eksternal
Karyawan Pelanggan
Pemasaran Interaktif
Pemasaran Internal hams lebih <lulu dilakukan sebelum pemasaran eksternal.
Bagaimana tidak, pemasaran internal berarti melatih dan memotivasi secara
efektif karyawan yang berhubungan dengan pelanggan dan semua karyawan
pendukung untuk bekerja sebagai satu tim dengan satu misi ; memuaskan
pelanggan. Sedang pemasaran interaktif adalah bahwa mutu pelayanan
tergantung pada mutu interaksi pembeli-penjual. 16
16 Ibid. h.281-282
36
d. Mengelola diferensiasi, mutu jasa, dan produktivitas
Dal am sengitnya persaingan, bukan hal mudah untuk dapat membedakan jasa
dari perusahaan satu dengan perusahaan lain. Karena jasa adalah komodities
tak berwujud. Kesulitan ini tidak hanya dirasakan oleh konsumen tetapi juga
bagi para penyedia bisnis jasa. Akhimya yang menjadi pusat perhatian adalah
harga.
Tetapi kesulitan ini sesungguhnya dapat diatasi dengan tiga cara
penawaran-inovatif, Cara penyerahan dan citra yang terbedakan.
Salah satau cara utama perusahaan jasa dapat membedakan dirinya
adalah dengan konsisten memberikan pelayanan dengan mutu terbaik
disbanding para pesaingnya. Kuncinya adalah melebihi harapan pelanggan
akan mutu sebuah pelayanan. Seperti mengutip slogan sebuah perusahaan
besar amerika "janjikan hanya apa yang dapat anda be:rikan, dan berikan lebih
dari apa yang anda janjikan" jadi, jika goal perusahaan manufacture adalah
"Zero defect" (tanpa cacat) tetapi bagi perusahaanjasa adalah "zero customer
defections" (tidak ada satupun pelanggan yang lari).
Dan untuk mengantisipasi naiknya biaya perusahaan jasa harus dapat
meningkatkan produktifitas pelayanan. Misalnya dengan memeberikan
pelatihan kepada SDM yang sudah ada, atau menerima karyawan baru yang
37
siap memberikan ekstra dengan gaJI yang sama tanpa harus menurunkan
standar mutu. 17
G. Penelitian Terdahulu
I. Penelitian Bank Indonesia (Bl) "POTENSI, PREFERENSI DAN PRILAKU
MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI WILAYAH JAWA
BARAT":
Penelitian ini dilakukan diseluruh wilayah Jawa barat dengan jumlah
responden lebih kurang 4000 orang yang dipilih secara random sampling, dan
sekitar 2% responden atau sebanyak 80 Orang adalah non muslim.
Kesan atau penilaian masyarakat terhadap bank syariah cukup beragam. Bank
Syariah adalah bank bagi hasil dikemukakan oleh 55.6%, bank syariah adalah
bank yang lslami bagi sekitar 55,5 Responden. Dan yang menjadi perhatian
saya adalah Bank Syariah hadir dengan memberi kesan secara eksklusif hanya
untuk melayani umat muslim saja bagi sekitar 8% Responden atau lebih
kurang 320 Orang. Ini berarti bukan hanya bagi kalangan non muslim tetapi
bagi umat muslim sendiri bank syariah masih dianggap Eksklusif, hal ini tentu
berpengaruh terhadap perkebangan bank Syariah itu sendiri dimasa yang akan
datang.
Tetapi walau demikian pada penelitian ini sedikitpun tidak dijelaskan
bagaimana preferensi non muslim terhadap bank syariah. Nilai 8% tidak bias
17 Ibid, h. 275-284.
38
dijadikan patokan terdiri dari seluruh non muslim dan s1sanya adalah
reponden yang beragama islam. Karena itu, ha! ini pe:rlu dilakukan penelitian
lanjutan.
Adapun preferensi masyarakat pada umumnya rnemilih aksesibilitas 52,8%,
kesesuaian dengan syariah agarna 36,7%, kredibilitas 16%, profesionalitas
10.5%. dan fasilitas A1M 0.9% saja. 18
2. Team Peneliti P3EI UIN Jakarta "PERSEPSJ, PREFERENSJ DAN
PRILAKU CJVITAS AKADEMIKA UJN JAKARTA TERHADAP BANK
SYARIAH"
Yang rnenarik dari penelitian ini adalah populasi yang seluruhnya rnuslim,
dan dilakukan pada civitas akadernika UJN Jakarta yang juga lingkungan
pendidikan yang bemafaskan Islam, tema penelitian pun adalah bank Syariah
yang juga kental dengan syariat Islam sebagai dasar hukumnya.
Beberapa point dari kesimpulan penelitian ini menjadi catatan saya,
daiantanya yaitu :
(I) dari 56 responden, 27 orang diantaranya adalah sebagai nasabah bank
konvensional, 6 orang saja sebagai pengguna jasa bank syariah, dan 13 orang
responden sebagai nasabah keduanya, sisanya sebanyak I 0 orang mengaku
tidak menjadi nasabah bank manapun.
18 Potensi, Preferensi dan Prilaku Masyarakal Jawa hara/ /erhad~p Bank Syariah, Team Peneliti bank Indonesia (Bl), (Jakarta ·. 2000)
39
(2) Kesan eksklusifitas bank syariah masih cukup kcntal bahkan dikalangan
muslim sendiri. Sebanyak 69.6% responden menyatakan bank syariah adalah
bank islami. Walaupun sedikit saja yaitu sekitar 19% responden yang
mengatakan bank syariah adalah bank khusus muslirn, yaitu 5 orang nasabah
bank konvensional, 3 orang nasabah bank syariah dan konvensional, dan 3
orang responden non nasabah. tapi kesan ini muncul karena slogan dan istilah
yang digunakan sehingga mempentuk personalitas bank syariah eksklusif
(3) sejumlah 11 orang responden mengaku tidak memiliki pengetahuan
tentang bank syariah. 19 Pertanyaannya adalah : "Bagaimana dengan non
muslim ? "
19 Achmad rodhoni, dkk. Persepsi, preferensi dan perilaku Civitas akademika IJ!N Jakarta terhadap bank syariah. (Lap. Penelitian LP3I UIN Jakarta)
BAB III
PENGOLAHAN DAN ANALISA DAT A
A. Profil Responden
Sesuai dengan judul skripsi ini maka yang menjadi responden seluruhnya
adalah non muslim, yaitu 15 orang umat Hindu atau sekitar 37.5%, sebanyak 10
orang Budhis atau sekitar 25% dan sisanya 37.5% atau sebanyak 15 Orang adalah
umat Kristiani-Protestan. Semua responden ditemui di tempat peribadatan masing-
masing yakni, Pure, Vihara dan Gereja.
'Sekedar komparasi bagi sebagaian umat muslim memilih bank syariah adalah
merupakan satu diantara sekian banyak keharusan sebagai kewajiban seorang muslim
tanpa harus mengerti dan mempertimbangkan hal-hal teknis lainnya (pasar
emosional) ini berarti pasar emosional didominasi oleh umat muslim yang secara
taklid menyakini konsep syariah ini. Tapi halnya tidak demikian bagi sebagian yang
lain (pasar rasiona!) justru faktor tersebut tidak menjadi preferensi penting karena
biasanya manusia jenis ini lebih cenderung kuat nilai ekonomis-teoritis bagaimana
dengan non mus!im?
Protestan, 15,38%
Budha, 10, 25%
37%
41
I. Tabel 3.1. Karakteristik Responden dilihat dari Jenis Kelamin.
Agama Total
No Jenis Kelamin Hindu Bud ha Kristen n=40
n=15 n=lO n=l5
!. Laki-laki 9 6 7 22
(60%) (60%) (47%) (55%)
2. Perempuan 6 4 8 18
(40%) (40%) (53%) (45%)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah seluruh responden hampir
seimbang antara laki-laki dan perempuan yakni hanya terpaut 4 orang responden laki-
laki lebih banyak dengan responden perempuan. Atau sekitar 55% Jaki-laki dan
sisanya 45% responden perempuan.
II. Tabel 3.2. Karakteristik Responden dilihat darii Tingkat Usia.
A1!ama Total
No Usia (Tahnn) Hindu Bud ha Kristen n=40 n=15 n=lO 0'=15
I 1
2 I. <20 - (6%)
(6%) (5%)
2. 21 - 25 5 2 - 7 (34%) (20%) (17.5%)
3. 26-30 4 3 6 13 (26%) (30%) _0:0%) (32.5%)
4. > 31 5 5 8 18
(34%) (50%) (54%) (45%)
42
Tabel diatas menginformasikan bahwa karakteristik responden dilihat dari
usianya temyata hampir setengah didominasi oleh responden yang berusia diatas 31
tahun yakni sekitar 45% atau berjumlah 18 Orang, berikutnya 32.5% atau 13 orang
berusia 26-30 tahun, dan yang berusia 21-25 tahun sebanyak 7 orang atau sekitar
17.5%, sisanya 2 (dua) orang responden berusia dibawah 20 tahun ini berarti hanya
5% saja.
Rentang usia seseorang akan berbanding lurus dengan pengalamannya, begitu
juga dengan gaya hidup. Ini banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan bidang
profesi yang gelutinya. Dan ini terns berubah sepanjang kehidupan sehingga
pemasaran hendaknya memperhatikan perubahan-perubahan tersebut yang
berhubungan dengan daur hidup manusia. karena pelanggan dengan sendirinya akan
loyal terhadap penjual yang mengetahui minat pelanggan dalam jangka panjang. 1
Diusia produktif (25-40 tahun) manusia cenderung agresif dan bergerak
sangat cepat dalam mencapai keinginan, dan untuk mewujudkan cita-citanya. Sebagai
karyawan, pembisnis, wiraswasta dll. Hal ini haruslah didukung dengan berbagai
institusi keuangan sebagai faktor pendukung untuk kemudahan dalam bertransaksi.
Bahkan jasa-jasa perbankan sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern dan
memberikan prestise tersendiri.
1 Kotler, P. Dasar-dasar pemasaran. Alih bahasa, Alexander sindoro. Prehalindo, jakarta: 1997. h. 163
43
Ill. Tabel 3.3 Karakteristik Responden dilihat dari Tingkat Pendidikan
A1rnma Total
No Pendidikan Hindu Budha Kristen 11=40 n=l5 n=lO n=15
I. SD - - - -2. SLTP - - - -
3. SLTA 4 3 3 13
(26%) (30%) _QO%) (32.5%)
4. PT 1 1 7 12 27
(74%) (70%) (80%) (67.5%)
Latar belakang pendidikan-formal maupun non-formal, menjadi satu-
satunya faktor yang membentuk pola pikir, kepribadian, kcmampuan motorik dan
wawasan scseorang. Dalam ha! memilih sesuatu, orang yang berpendidikan tinggi
cenderung akan lebih kritis dan realistis tapi juga sangat berhati-hati dalam memilih
kualitas tinggi. Dan kecenderungannya tingkat pendidikan seseorang berbanding
!urns dengan nilai teoritisnya. (lihat tabel 2. 1)
Dari tabel diatas, sebagian besar (67-81%) responden umumnya berlatar
belakang pendidikan tinggi sebanyak 27 orang atau 67.5% dan sisanya adalah lulusan
pendidikan setingkat Lanjutan Atas atau SL TA sebanyak 13 orang atau tak Jebih dari
32.5% saja.
44
IV. Tabel 3.4. Karakteristik Responden dilihat dari Jenis Pekerjaan
A2ama Total
No Pekerjaan Hindu Bud ha Kristen n=40
n=15 n=lO n=15
I. Pelajar/Mahasiswa 3 2 l 6
(20%) 120%) (6%) (15%)
2. Karyawan/ti 4 3 7 14
(26%) (30%) (46%) (35%)
3. Wiraswasta 6 5 5 16
(40%) 150%) 134%) (40%)
4. Lainnya 2 2 4
(14%) - (14%) (10%)
Dilihat dari sisi jenis pekerjaan, responden sangat bervariasi tetapi hampir
setengah ( 49-34%) yakni sebanyak 16 orang berwiraswasta atau sekitar 40% dan
karyawan/ti menjadi propesi responden berikutnya dengan jumlah sebanyak 14 orang
atau 35%, dan sedikit sekali (1-17%) responden yang masih bersetatus sebagai pelajar
atau mahasiswa sebanyak 6 orang atau 15%, sisanya 4 orang adalah jumlah
responden yang mempunyai profesi sebagai Dokter dan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
atau sekitar 10% (lainnya ).
Jenis pekerjaan atau profesi tertentu akan sangat mempengaruhi gaya hidup.
Karena ini erat kaitannya dengan income seseorang untuk membiayai kebutuhan
kehidupannya. Disamping itu, pekerjaan juga menuntut seseorang untuk dapat
memenuhi keinginan rekan kerja atau klien dalm bertransaksi. Yang paling penting
adalah seperti jasa perbankan. Semakin bonajide jenis pekerjaan maka semakin tinggi
45
kebutuhan akan layanan dan jasa perbankan. Seperti : Credit Card, eek dan Giro,
Letter of Credit, A TM, Debit card, dll.
V. Tabet 3.5. Karakteristik Responden dilihat dari Jumlah Pendapatan per bu Ian
Pendapatan A!!ama
Total No Hindu Bud ha Kristen
per Bulan n=15 n=lO n=15
n=40
I. < I Juta 3 2 5
(20%) (20%) - !12.5%)
2. I I - 2 Juta 2 2 3 7
(13%) (20%) (20%) (17.5%) ~ 2 - 5 Juta
4 4 5 13 .) .
(27%) (40%) j}3%) (32.5%)
4. > 5 Juta 6 2 7 15
(40%) (20%) ~.7%) (37.5%) ·-
Dari tabel diatas, responden yang hampir setengahnya adalah wiraswasta,
dengan level penghasilan dikisaran 5 juta rupiah keatas perbulan sebanyak 15 orang
atau sekitar 37.5%, Sebanyak 13 orang atau 32.5% berpenghasilan 2-5 juta perbulan,
sebagain kecil (18-33%) yaitu sebanyak 7 orang atau 17.5% berpenghasilan 1-2 Juta
rupiah per bulan, dan sisanya sebanyak 5 orang responden yang berpenghasilan
kurang dari satu juta atau sekitar 12.5% Saja.
46
B. Persepsi Responden Seputar Perbankan
VI. Tabet 3.6. Tentang Pendapat Responden terbadap Eksistensi Perbankan dalam Perekonomian
Eksistensi A!!ama
Total No Hindu Budha Kristen Perbankan n=15 n=lO n=15
N=40
I. Sangat Penting 8 6 10 24
(53%) (60%) (66%) (60%)
2. Penting 7 4 5 16
(47%) (40%) (34%) (40%) 3. Tidak Penting - - - --4. Sangat Tidak Penting - - - -
Lebih dari setengah (51-67%) yakni sebanyak 24 orang atau sekitar 60%
berpendapat bahwa eksistensi perbankan dalam laju perekonmian mempunyai peran
sangat penting, dan bagi sebagaian 16 orang atau sekitar 40% memilih penting.
VII. Tabet 3.7. Tentang Pendapat Responden Terhadap Penerapan Sistem Bunga
Agama Total
No System Bunga Bank Hindu Bud ha Kristen n=40 n=15 n=lO n=l5
I. Sangat Tidak Setuju I 1 2
(6%) -
(6%) (5%) 2. Tidak Setuj u - - - -
3. Setuju 9 6 10 25
(60%) (60%) .J.§7%) (62.5%)
4. Sangat Setuju 5 4 4 13
(34%) (40%) _Q7%) (32 5%)
47
Sementara tabel diatas menggambarkan bahwa lebih dari setengah atau
sebanyak 25 orang atau 62.5% setuju, danl35 orang atau 32.5% sangat setuju ketika
responden ditanyakan pendapatnya terhadap sistem bunga perbankan. Tapi yang
menarik ada 2 orang respoonden atau 5% yang tidak setuju dengan penerapan sistem
bunga perbankan. Ketika ditanya lebih lanjut dia beralasan bunga bank tidak
memenuhi rasa keadilan tetapi baginya tidak altematif lain. Kedua responden tersebut
juga mengku mengetahui adanya larangan berpraktek riba dalam ajaran agamanya
masing-masing. Setelah dilakukan interview lanjutan.
VIII. Tabel 3.8. Tentang Pandangan Responden terhadap Status Hukum bunga Bank.
A1rnma Total
No Bunga Bank Hindu Budha Kristen n=40
n=15 n=lO n=15 I. Haram - - - -2. Halal
13 7 14 34 (86.6%) (70%) (93%) (85%)
3. Ragu-ragu I - I - (10%) (25%)
4. Tidak Tahu 2 2 1 5
(13.4%) (20%) (7%) (12.5%)
Penulis sengaja memuat pertanyaan tentang status hukum bunga bank,
mengingat bahwa larangan riba secara literatur terdapat dalam doktrin di seluruh
agama samawiy. Dan hasilnya bunga bank halal bagi 34 Orang atau bagi hampir
seluruh responden yakni 85%, tidak tahu atau mungkin tepatnya tidak peduli bagi 5
48
orang responden atau sekitar 12.5% saja dan sisanya merasa ragu antara halal dan
haram bagi 1 orang responden atau sekitar 2.5% saja.
C. Pengetahuan dan kesan responden Tentang Bank Syariah
IX. Tabel 3.9. Tentang Pengetahuan Responden Seputar Bank Syariah
Pengatahuan Bank Agama
Total No Hindu Bud ha Kristen Syariah n=15 n=lO n=15
n=40
I. Tidak Tahu 6 4 3 13 (40%) (40%) (20%) (32 5%)
2. Tahu 9 6 12 27
(60%} (60%) J.§0%) (67.5%)
Tingkat Pengetahuan non muslim terhadap bank :iyariah ternyata cukup
lumayan yakni sebagian besar responden ternyata memiliki pe:ngetahuan bank syariah
atau sebanyak 27 orang mengaku mengetahui adanya bank dengan sistem Syariah ini.
Tetapi walau demikian kesan dan tingkat pemahaman mereka sangatlah beragam.
No Dimensi yang diukur STS TS s SS
Skor Rata-
{1) (2) (3) (4) rata 1. Bank Islami 0 0 18 9 90 3.3 2. Bank Yang Mengatasnamakan 0 9 13 5 77 2.8
Agama 3. Bank Khusus Muslim 0 6 9 12 87 3.2 4. Bank Tanpa Bunga 0 0 16 11 92 3.4 5. Bank Bagi Hasil 0 0 9 18 99 3.6 6. Kurang Profesional 13 12 3 0 43 1.5 7. Prosedur Rumit 0 4 14 9 86 3.1 8. Tidak berbasis IT 12 12 3 0 45 1.6
~o. ~!~~ :~:fitable I ~ I ~~I~ I ~ I !~ I Keterangan : STS = Sangat t1dak Setuju, TS = Tidak Setuju, S = Setuju, da.n SS = Sangat Setuju
49
1.5 1.9
Dari tabel diatas dapat diketahui tentang pemahaman responden terhadap bank
syariah baik secara sistem operasionalnya, kesan label (Brand Image) dan beberapa
aspek lainnya. Dan ternyata Bank syariah sudah banyak dipahami oleh responden
sebagai bank bagi hasil dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 3.6 (point 5) dan yang
memahami Bank syariah sebagai bank tanpa bunga juga memperoleh nilai rata-rata
cukup tinggi yaitu sebesar 3.4 (point 1) dan bagi sebagian lainnya bank syariah
berarti bank yang islami (point. 3.3)
Selanjutnya bank Syariah juga dipahami sebagai bank yang berdiri secara
eksklusif khusus untuk umat muslim saja dengan nilai rata-rata masing-masing 3.2
(point 4). Sementara yang menganggap Bank syariah Mernpunyai prosedur yang
rumit ditunjukan dengan nilai rata-rata sebesar 3.1 (point 7) angka ini menunjukan
bahwa responden setuju dengan ha! tersebut, dan tentu saja masyarakat akan lebih
memilih yang lebih mudah, cepat dan akurat.
50
X. tabel 3.10. Tentang media Informasi Bank Syariah.*)
.
A!!ama Total No Media Hindu Bud ha Protestan n=9 n=6 0'=12
n=27
I. Cetak 6 5 6 17
(66%) (83%) _QO%) (62%)
2. Elektronik 3 1 4 8
(34%) (7%) (33.3%) (29%)
3. Teman/Kerabat 2 2 - - (16.7%) (9%)
4. Lainnya - - - -*) Dhsi hanya oleh responden yang memiliki pengetahuan seputar bank syariah sebanyak 27 Orang.
Media cetak seperti surat kabar, tabloid bisnis dan majalah ekonomi
mempunyai peran penting sebagai media informasi seputar bank syariah yang paling
banyak diakses oleh lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 17 orang atau 62%,
sosialisasi melalui media elektronik baik itu televisi, radio atau internet diakses oleh 8
orang atau hanya 29% dan sisanya sebanyak 2 orang mengaku memeperoleh
Jnformasi bank syariah dari teman atau kerabatnya.
" Walaupun kekuatan marketing perusahaan jasa terletak pada penjulan tatap
muka, tetapi media informasi (iklan) juga mempunyai peran tersendiri dalam
mensosialisaikan kepada masyarakat. Jklan dalam ha! ini diposisikan sebagai
komunikasi antara produsen dan konsumen yang terjadi transfer informasi satu arah
yang bersipat non-individual.2 (lihat Tabel 2.3 Hierarki komunikasi)
2 Ibid, h. I 48
D. Potensi Dan Preferensi non Muslim Terhadap Bank Syariah.
XI. Tabel 3.11. Tentaug Ketertarikan Respondeu Untuk jadi Nasabah Bank Syariah
Tertarik Uutuk Agama
Total No menjadi Nasabah Hindu Budha Kr'isten u=40
n=15 n=lO n=15
1. YA 7 5 9 21 (47%) (50%) .1§0%) (52.5%)
2. TIDAK 8 5 6 19 (53%) (50%) (40%) (47.5%)
51
Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang lebih dari setengah (52.5%)
atau sebanyak 21 orang yang tertarik untuk menjadi nasabah bank syariah, sedang
sebanyak 19 Orang atau sekitar 47.5% responden tidak mempunyai ketertarikan
untuk memakai jasa bank syariah. Ini berarti dari 27 orang responden yang memiliki
pengetahuan tentang bank syariah sekalipun tidak semuanya tertarik untuk menjadi
nasabah bank syariah. Pertanyaannya ; Apalagi yang tidak memiliki dasar
pengatahuan, bagaimana bisa tertarik?.
XII. Tabet 3.12. Tentang Preferensi Non Muslim Untuk Mengadopsi Bank Syariah. *)
DEPARTEMEN AGAMA RI UIN SYARIF HIDAYATULLA,H JAl(ARTA
FAKULTAS SYARI'AH Di\N HUKUM
Telp. (021) 74711537 Fax. (021) 7491821 l.Juanda No.95 Ciputat I 54 I 2 Website : '-'"''·'L!it1ihb!.t:id. Email : [email protected]
Nomor: ES/PP.042.2/IP.£76/IV/2006 Jakarta, 12 April 2006 Lamp Hal : Mohon kesediaan menjadi pembimbing skripsi
Kepada Yth. ors. Hasanuddin, M.Ag Dasen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengharapkan kesediaan saudara untuk menjadi pembimbing skripsi mahasiswa:
Nam a NIM Jurusan/Prodi Judul Skripsi
: Rifa Firdaus : 102046125310 : Muamalat I Perbankan Syariah : Potensi dan Preferensi Nasabah Non Muslim terhadap
Bank Syariah (Studi Kasus Bank Permata Syariah)
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 1. Topik bahasan dan out line dimana perlu dapat diadakan perubahan
dan penyempurnaan. 2. Teknik penulisan supaya merujuk kepada buku "Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"
Demikianlah atas kesediaan saudara kami ucapkan ter'1ma kasih.
Tembusan Disampaikan dengan hormat kepada: I. Kasubag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum 2. Sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum 3. Arsip
GERE.IA BE1'l-IEL INDONESIA Sadan Hukum Goroja: SK Oirjon Bimas Kris1orv'Pro!ostan Droartomen At,,<1rnn HJ No. ~1 Tahun 1972 dan SK. Dlr}on Blmas (Kriston) Protostan Dor 3t1omenA.Qam11 RJ. No. 211 TMun 198917. 2~ Nopombor ·1989
Bersama ini kami atas nama pengurus gereja GBI Kemuliaan Alfa Omega, menyatakan, bahwa:
Nama NIM Fakultas
Judul Skripsi
: Rifa Firdaus : 102046125310 : Syariah & Hukum
UIN Jaxarta : "Potensi dan Preferensi Non Muslim terhadap
Bank Syariah"
Sudah melakukan survey ':Ii GBI KEMULIAAN ALFA OMEGA ·-PAMULANG pada: Hari : Minggu T gl : 11 F ebruari 2007
Demikianlac1 surat ini k;:imi buat dan untuk dapat dipergunakan dengan se.11estinya. Atas perhat1an kami ucaµkan terimakasih. Tuhan Yesus Memberkati.
?usie (Sekretaris)
0-1111.: Fiany Supit ( Gembala Doa )
No. ! 1/5/PENG/PURACINERE/2007 .Jakarta, 11 F cbruari 2007
SURAT KETEV.N<~AN
Dergan ini menerangkan dengan sebenamya bahwa :
Nam a Sdr. Rifa Firdaus I NIM 1C/046125310
Mahasiswa UfN Jakarta
telah melakuk&n pcnelitian da:i wawancara kepada sejumlah urnat Hindu di lingkungan Pura Amrtha Jati Cinere dalam rangka penuPsa;i ;kripsi ,. Potensi dan Prefensi Non Muslim Tei hadap Bank Sharia.,.
Demikian sunt keterungan ini dibuat dengan sebenamya untuk dapat dipcrgunakan scocrlunya.
PENGURUS PURA AMRTHA JATI CINERE
Ketua,
KUESIONEH PENELD'IAN Potensi dan l'rl'iercnsi Non !\luslim terhadap Bank Syariah
Petunjuk Pengisian I. l. Pilihlilh Salah satu )il\\'db<1n 1·<1ng sesuai 111.'nt1rut Anda dengan uwmlwri Taud,1
(x) Silang Tersedia empat alterndtif )<rn aban; STS = Sangilt Tidak Srtuju, lloboL ~ TS = Tidak Setuju, Bobot = 2 S = Setuju, bobot = 3 SS = Sangat Setuju, bobot = ..\
3. .\g,1nla / Kt;)pt1 rca:-';:1an a. Katolik b. Protestan c. Hindu
..\. Pendidikan a. SD b. SLTP c. SLTA
::i. Peketjclc111
d. B,1dha
d. PT
d. Pelajar/!\la.hasiswa b. Kar) dw1m/ti c h'iraswasta d: Lainnya (. .. ...... )
6. Pendapi1tm1 per bulan a.< Rp: l_luta b. Rp . .1-2 ju'.a c. Rp. 2-S juta d. > Rp. 5 juta
• Pertanyaan Seputar Perbankan
7. Apakah anda pengguna (Nasahah) jasa Perbankan? a. Ya t1. Tidak (L.mgsung Ke No. S)
S. Bilgi and-1 seherapa pentingkah keberadaan perbm1kan dahun pen'konomian? o. Sa11gat l)e11ting b. I)e11tiI1g c. Tidak Penting d. Sangat Tidak Pentin)?.
9. Pendapat Anda tentang Bunga llemk? a. Harar.1 b. Halal c. Ragu-ragu d. Tidak Tahu
10. Apakah Anda setuju Penerapan system Bunga Bank? a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c'. Setuju d. Sangat Se~uju
1 J. .-\pakah Anda tahu ten tang 8m1k Syariah? a. Ya b. Ticlak (L1ngsl111g Ke No. 15)
70
12. Menurut Anda, Bank Syariah iht?:
.
-~~+ Tl
------·-- Dirnensi ya1~}.u._~.u._r_ _____________ SS r·---
13ank blarni
Bank Ym_1g ll·lengatasnmna'<an Agama
FR Bank Khusus Muslim Ba1:k Tanpa Bunga Bank Bagi Hasil
-_--,, J.
6. K urang Profesional rosedur Rum.it ., p _,_._, __
8. ridak berbasis IT idak Profitable T
-w-. -+!-c; dn1a Saj:1
·-
13. lr1forn1asi :·a11g a11dd i1eroleh clari n1etiia? a. C:et,1k b. Elc>ktronik
'
L'. ·ren1a11 / Kl)r.1l1dt ti. l.dit1n.\·n ( ............. ) 1-L Arakah Anda Nasabah Bank Sy.1riah?
a. Ya (Langsu11g Ke No. 16) b. Tidak
---·
__ .__
15 .. .\pakdh Anda lert<lfik Unh1k menjadi Nasabah Bank Sn1riah? a. \'a l>. Tidak (Berhenli dis:11i)
=T~ s TS
~-- -- -
r·
---· --·--·
--
------
16. Faktor-f,>ktor yang dap,1t mempengaruhi l'referensi Non Muslim Terh,1'fap Bank Syariah
-·-,--·-----------·-----------------~--~-~-~ _No i Dimensi yar.g Diukur -·+--S_S_,._s__, TS STS I. I Lebih Transfaran denga11 Profit-Lose sharil\j
71
17. Pandangan Nasab.1h terlrndap b.rnk Syarfah biL1 diba11dingkan (Komp.ir.lSi) dengan B.rnk Konvensional (Soal ini hanya diis·i Oleh Responden yang telah menjadi Nasabah l:lank Syariah)
• Bila diba:nding dengan Bank Konvensional, .............. '3ank Syariah : 1. Lokasi
a. Lebih Strategis c. Kurang Strategis
2. IT
b. Strategis d. Sangat Tidak Strategis
a. Lebih Canggih b. Canggih c. Kurang Cmggih d. Sangat Tidak Canggih
3. pela~·ana:n Karyawan a. Lebih Profesional b. Profesional c. Kurang Proiesional d. Sangat tidak Profesional
~. Prosedur d. Lebih lvludah b. i\ludah c. Rumit
5. Produk a. Lehil1 Lengkap c. Kurang lengkap
6. Frofitable
d. Sangat Rurnit
b. Lengkap d. Sangat tidak lengkan
a. Lebih Menguntnngkan b. Merniuntunghm c. Kurang mengunlungkan d. Sangat tidak Menurit:m~;kan
7. Fasilitas a. Lebih Lengkap c. Kurang Lengkap
8. l3iaya ~. Lebih i\lurah c. i\lahal
9. Kenyamanan a. Lebil1 'Jyaman c. Kurang N\·aman
10. Keamanan a. Lebih Aman c. KuraJ1g .'\111an
l l. Prc•ferensi And.1 ,i. Lebih Su ka c. Kurang Suka