LO 1. Memahami dan menjelaskan anatomi sendi 1.1. Makroskopik Persendian adalah tempat bertemunya dua atau tiga unsur rangka, baik tulang ataupun tulang rawan, dikatakan sebagai sendi atau artikulasi. Terkadang juga merupakan hubungan antara tulang dengan ligamentum.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
-Otot- otot Shunt : Otot yang mempunyai origo dekat dengan sendi daninsertio jauh
dari sendi (contoh : M. Brachioradialis).
-Otot- otot Spurt : Otot yang mempunyai origo jauh dari sendi dan insertiodekatdengan sendi (contoh : M. Biceps brachii)Otot- otot shunt lebih berfungsi sebagai
stabilitator daripada rotator, sedangkanotot- otot spurt lebih berfungsi sebagai rotator
daripada stabilisator.
c. Articulatio Radio ulnaris Proximalis
Tulang : Incissura radialisulna dan caput radii
Gerak sendi: throchoidea atau pivot
d. Articulatio Radio Ulnaris distalis
Tulang : Incissura ulnaris radii dan capitulum ulnae
Jenis sendi: trochoidea
Gerak sendi : pronasi dan supinasi
e. Articulatio Radiocarpalis
Tulang : Bagian distal Os. Radius dan ossacarpalesproximalis kecuali os
piriforme
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi,Abduksi ulnaris
f.
Articulatio carpometacarpalesArticulatio carpometacarpales I
Tulang: Antara Metacarpales 1 dan trapezium
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, oposisi dan reposisi
Articulatio carpometacarpales II
Tulang: Antara Metacarpale II – V dengan Os. Carpideretan distalis
Gerak sendi: Geser
g.
Articulatio MetacarpophalangealisArt. Metacarpophalangealis I
Tulang : Antara Os metacarpal I dan phalanx I
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi
Art. Metacarpophalangealis II sampai V
Tulang: Antara OS metacarpal II dan V dengan PhalanxII dan V
synovialis, Synovia, Ligamenta terdiri dari: Ligamentum extracapsularis,
Ligamentum capsularis, dan Ligamentum intracapsularis. Dapat dikelempokkan
menjadi:
a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
b.
Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh:
hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang
datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
e. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi
siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
Articulatio diarthrosis dapat dibagi atas:
Berdasarkan jumlah tulang yang bersendi:
a. art. Simplex: terdiri dari satu sendi
b. art. Compsita: terdiri lebih dari satu sendi
Berdasarkan bentuk permukaan sendi:
a. Arthroidea (gliding) disebut juga sendi luncur: persendian yang memungkinkan
gerak rotasi pada satu bidang datar. Kepala sendi dan lekuk sendi rata. Contoh:
art. Intercapales, art. Intertarsales, art. Sternoclavicularis, hubungan tulang
pergerlangan kaki.
b. Ginglymus (hing) disebut juga sendi engsel: persendian yang memungkinkan
gerakan satu arah. Antara permukaan konveks dan konkaf. Contoh: art. Cubiti,art. Talocrurales, art. Interphalanges, sendi siku antara tulang lengan atas dan
Persendian adalah tempat bertemunya dua atau tiga unsur tulang, baik tulang atau
tulang rawan, dikatakan sebagai sendi atau artikulasi.
Sendi temporer terdapat selama masa penumbuhan : misalnya epifisis tulang panjang
menyatu dengan bagian batang tulang melalui tulang rawan hialin dari diskus epifisis.Sendi demikian menghilang bila penumbuhan berhenti dan epifisis menyatu dengan
bagian batang. Tetapi kebanyakan sendi bersifat permanen, dan dapat digolongkan
berdasarkan ciri susunannya menjadi 3 golongan utama : fibrosa, kartilaginosa, dan
synovial.
Klasifikasi Persendian
a. Sendi Fibrosa
Sendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. Bila penyatuan ini sangat kuat
sendi ini disebut sutura. Sutura hanya terdapat pada tengkorak dan tidak bersifat
permanen karena jaringan fibrosa pengikat itu dapat diganti oleh tulang dikemudian
hari. Penyatuan tulang yang dihasilkan itu dikenal sebagai sinostosis. Sendi pada
tulang yang dipersatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang jauh lebih banyak daripada
yang terdapat pada sutura disebut sindesmosis.
b. Sendi Tulang Rawan
Sendi ini sering dikatakan sebagai sendi kartilaginosa sekunder untuk
membedakannya dari sendi primer, paling jelas ditunjukan sebagai contoh oleh sendi
diantara badan-badan vertebra yang berdekatan. Permukaan tulang yang berhadapandilapisi lembar-lembar tulang rawan hialin, yang secara erat dipersatukan oleh
lempeng fibrokartilago. Simifisis , seperti sendi pubis dan manubriosternal,
merupakan contoh sendi kartilaginosa sekunder.
c. Sendi Sinovial
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi
diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.
Pada sendi ini, tulang-tulang ditahan menjadi satu simpai sendi. Simpai sendi
menyatukan tulang.
lapisan luar simpai jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan
periosteum
lapisan dalam simpai membran sinovial (membatasi rongga sendi)
Membran sinovial: membran vaskular tipis mengandung kapiler-kepiler lebar.
1. Membran sinovial yang menjulur kedalam rongga sendi lipatan kasar
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
( salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor
nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian
zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat).
Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat
beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP)
sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanismeinhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk
mencegah pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-
zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin,
hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida
purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin
fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Katabolisme purin
Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas
oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagiankecil asam urat
yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dandikeluarkan melalui
urin.Ekskresi netto asam urat total pada manusia normal adalah 400-600 mg/24 jam.
Ekskresi ginjal asam urat siang hari lebih besar dibanding malam hari.
(Rodwell,1995)
Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal.Urikolisis
terjadi di dalam usus oleh enzim bakteri dalam intestinal dengan mengekspresikan
1/3 jumlah total asam urat. Ginjal akan mengekskresikansisanya.
(Wyngaarden, 1982)
Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada kandungan purin dalammakanan.
Diet rendah purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi makanan kaya purin akan mengakibatkanekskresi urin bisa
mencapai 1000mg/hr tanpa mengubah jumlah asam urat, urat yg mengalami
urikolisis. (Keller and Colombo, 1981)
Gangguan Katabolisme Purin
1. Asam Urat
Manusia mengubah adenosine dan guanosin menjadi asam urat. Adenosin mula-mula
diubah menjadi inosin oleh adenosine deaminase. Selain pada primate tingkat tinggi,
uratase mengubah asam urat menjadi alatoin, suatu produk yang larut air padamamalia. Namun, karena manusia tidak memiliki uratase, produksi akhir metabolisme
purin adalah asam urat.
Produksi asam urat yang berlebihan ini terjadi karena konsumsi makanan yang tinggi
purin. Berikut beberapa makanan yang mengandung kadar purin tinggi:
a. Ikan teri asin/tawar
b. Ikan sarden atau makanan yang diawetkan
c. Ginjal dan otak sapi
d. Daging dan jeroan (usus, hati, jantung, paru, limfa)
e.
Jenis kerang-kerangan
f. Daging Ppuyuh
g. Mayonaise
h. Burung, bebek, sea food, ikan, sayuran kol, buncis dan jenis kacang-kacangan yang
kering seperti kacang tanah. “Tapi purin paling banyak terdapat dalam jeroan.”
Masalah kesehatan lainnya. insufisiensi ginjal atau ketidakmampuan ginjal untuk
menghilangkan produk limbah, merupakan penyebab umum dari asam urat pada
orang tua. Masalah medis lainnya yang berkontribusi terhadap tingkat darah tinggi
asam urat termasuk:
o tekanan darah tinggi
o
hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif)
o kondisi yang menyebabkan omset terlalu cepat dari sel, seperti psoriasis, anemia
hemolitik, atau beberapa jenis kanker
o Kelley-Seegmiller syndrome atau sindrom Lesch-Nyhan, dua kondisi langka di
mana enzim yang membantu kadar asam urat kontrol baik tidak hadir atau
ditemukan dalam jumlah cukup.
Obat. Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan
hiperurisemia dan gout. Mereka termasuk:
o diuretik, seperti furosemid (Lasix), hidroklorotiazid (Esidrix, Hydro-klor), dan
metolazone (Diulo, Zaroxolyn), yang diambil untuk menghilangkan kelebihancairan dari tubuh dalam kondisi seperti hipertensi, edema, dan penyakit jantung,
dan yang menurunkan jumlah asam urat dalam urin melewati
o salisilat yang mengandung obat, seperti aspirin
o niasin, vitamin juga dikenal sebagai asam nikotinat
o siklosporin (Sandimmune, Neoral), obat yang menekan sistem kekebalan
tubuh (sistem yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit). Obat ini
digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit autoimun, dan untuk mencegah
penolakan tubuh organ transplantasi.
o levodopa (Larodopa), obat yang digunakan untuk mendukung komunikasi di
sepanjang jalur saraf dalam pengobatan penyakit Parkinson
3.3. Epidemiologi
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada
perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.
Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan
usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan
mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat
lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi
daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut.
Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir,
persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih.
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara trbebas
oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat
yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme
(pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:
1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3.
Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang
meningkatkan cellular turnover ) atau peningkatan sintesis purin (karena defek
enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam uratdalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah
sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak
terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga
bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal dapat
mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.
3.5. Patogenesis
Perubahan degenerasi dimulai dengan matriks kehilangan proteoglikan. Akibatnya
adalah melunaknya tulang rawan sendi (Chondromalacia) dan berkurangnya daya
lenting elastis (elastic resilience). Dengan demikian serat-serat kolagen menjadi lebih
peka terhadap gesekan-gesekan yang terjadi. Permukaan sendi mengalami keretakkan
(fistura) dan teriris-iris (fibrilasi). Chondrocyte mempercepat sintesis proteoglikan
dan kolagen. Walaupun demikian kadar proteoglikan tetap berkurang karena dirusak
oleh enzim lisosom. Dalam potret rontgen kerusakan tulang rawan sendi terlihat
sebagai penyempitan dari rongga sendi. Pada tepi dari sendi mengalami hipertrophidan hiperplasi sehingga tepi sendi dikeliling tulang rawan menebal. Chondrophyte ini
mengalami ossifikasi endochondral dan terbentuk tanduk-tanduk dikenal sebagai
perkapuran (osteoarthritic lipping atau bony spur atau tadji tulang).
Hal ini lebih banyak terjadi pada laki-laki dikarenakan :
a. Menanggung beban yang berat daripada perempuan
b. Keadaan hormonal, pada laki-laki kadar urat serum meningkat setelah pubertas.
Sedangkan pada perempuan kadar urat meningkat setelah menopause karena
estrogen meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini :
a. Diet tinggi purin (daging)
b. Berat badan
c. Gaya hidup
d.
Mengkonsumsi alkohol
Terdapat empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang tidak diobati, yaitu :
1. Hiperurisemia Asimptomatik
Nilai normal asam urat serum pada Laki-laki : 5,1 + 1,0 mg/dL
b. Peningkatan kadar asam urat serum sangat membantu dalam membuat diagnosis
tetapi tidak spesifik, karena ada sejumlah obat-obatan yang meningkatkan kadar
asam urat serum.
c. Melihat respon dari gejala-gejala pada sendi terhadap pemberian kolkisin (obat
penghambat aktivitas fagositik leukosit sehingga memberikan perubahan yang
dramatis dan cepat meredakan gejala.
d. Perubahan radiologik selain pembengkakan jaringan lunak, dapat ditemukan pada
tahap awal gout.
e. Adanya kristal-kristal asam urat dalam cairan sinovial sendi yang terserang
dianggap sebagai diagnostik.
Diagnosis Banding
Pseudogout
Kristal kalsium pirofosfat di dalam kartilago sendi. Kadang-kadang, terjadi arthritisakut dan ini dapat menyerupai gout yang asli. Penyebab deposit pirofosfat tidak
diketahui. Ini sangat banyak berhubungan dengan umur dan lebih sering pada usia
lanjut. Pirofosfat diendapkan pada daerah kartilago yang mengalami kerusakan
sebelumnya, ini hanya ditemukan pada sebagian kasus.
Osteoarthritis
Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi-sendi. Pada penyakit
initerjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang sebagian dari berat
badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan. Sering dianggap juga
sebagai konsekuensidari perubahan-perubahan dalam tulang dengan lanjutnya usia.Penyakit ini biasa terjadi padaumur 50 tahun ke atas dan pada orang kegemukan
(obesitas), tetapi bisa juga disebabkan olehkecelakaan persendian .
Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis yang serius, disebabkan oleh
peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai
dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan
tangan, siku, dan lutut. Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi
hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan
kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan.
Infeksius arthritis
infeksi dari satu atau lebih sendi-sendi oleh mikroorganisme. Paling umum, septic
arthritis mempengaruhi suatu sendi tunggal, namun adakalanya lebih banyak sendi-
Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram
makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-
kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis,
jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsumsi bahan makanan golongan B.
Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air
putih.
Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat
darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutinmemeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat