MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI No. 14/I SUNGAI BAUNG KECAMATAN MUARA BULIAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH DINA EKA PUTRI NIM. A12D108042 PROGRAM S I TRANSFER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI No. 14/I SUNGAI BAUNG KECAMATAN MUARA BULIAN
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH DINA EKA PUTRINIM. A12D108042
PROGRAM S I TRANSFERFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS JAMBI
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung terletak di desa Sungai
Baung. Sekolah ini merupakan sekolah satu-satunya berada di desa tersebut
berada didekat permukiman penduduk yang mayoritas pencariannya adalah
sebagai petani selain itu warga seberang desa tersebut sekalah di SD ini
juga. SD ini memiliki 1 orang Kepala Sekolah, 11 orang guru PNS. 5 orang
guru TKS, 1 orang pelayan dan 230 siswa, 29 diantaranya adalah 1,18 orang
laki-laki dan 11 orang perempuan yang berusia antara 6 – 8 tahun.
Pembelajaran yang digunakan pembelajaran matematik yang
mengabungkanantara beberapa mata pelajaran. Guru mengajar dengan
panduan kurikulum KTSP, buku matematika kelas 1 dan rencana pelaksana
pembalajaran yang sudah dirancang sebelum guru mengajar. Guru
menggunakan metode belajar sambil bermain untuk meningkatkan daya
pikir siswa agar tidak bosan saat belajar karena nak kelas 1 umumnya belum
bisa diajak belajar serius.
Namun usaha yang dilakukan guru belum sesuai dengan apa yang
diharapkan karena pada saat proses pembelajaran ada saja masalah yang
timbul dari para siswa tersebut. Misalnya siswa-siswi sering keluar masuk
pada saat guru menerangkan pelajaran, penguasaan siswa terhadap materi
1
yang diajarkan kurang, siswa banyak yang tidak memperhatikan pada saat
guru menerangkan pelajaran dan siswa yang belum membaca.
Dari masalah yang ada dikelas 1 terdapat satu masalah yang sangat
mengkhawatirkan itu adalah 30 siswa yang ada hanya 65% yang bisa
membaca. Hal itu diketahui dengan ciri-cirinya yang terlihat pada saat
proses pembelajaran berlangsung ciri-cirinya adalah siswa yang tidak
membaca dengan benar, tidak serius dalam belajar, suka menyontek hasil
kerja teman sebangkunya, beberapa penyebabnya antara lain siswa tidak
konsentrasi pada saat guru menjelaskan materi, siswa tidak mengulang
kembali pelajaran dirumah karena kurangnya perhatian orang tua terhadap
hasil belajar anak, guru suka membiarkan siswa membaca sendiri tanpa
bimbingan, siswa yang masuk di SD rata-rata belum mengikuti pendidikan
di Taman Kanak-Kanak. Hal tersebut bisa diatasi dengan cara memberikan
bimbingan dan pengarahan, menggunakan alat peraga sehingga menarik
perhatian anak, memberikan buku bacaan bergambar untuk dibaca anak
dirumah dan bekerja sama dengan orang tua siswa untuk melaporkan hasil
belajar anaknya.
1.2 Identifikasi
1. Siswa sering keluar masuk pada saat guru menerangkan pelajaran
2. Penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan kurang.
3. Siswa tidak memperhatikan pada saat guru menerangkan pelajaran.
4. Siswa yang belum bisa membaca karena belum mengenal huruf.
2
1.3 Indikator / Pemilihan Masalah
Siswa yang belum bisa membaca pada pelajaran bahasa Indonesia
kelas I di Sekolah Dasar Negeri Nomor 14/I Sungai Baung dari 30 siswa
yang ada hanya 65% yang bisa.
1.4 Penyebab
- Guru suka membiarkan siswa membaca sendiri tanpa bimbingan.
- Siswa tidak konsentrasi pada saat guru menerangkan materi pelajaran.
- Siswa yang masuk di SD rata-rata belum mengikuti pendidikan di taman
kanak-kanak
- Siswa tidak mengulang kembali pelajaran yang diberikan disekolah
dirumah karena kurangnya perhatian orang tua.
1.5 Solusi
- Guru memberikan bimbingan dan pengarahan pada saat siswa membaca.
- Diperlukan alat peraga yang menarik
- Memberikan buku bacaan bergambar sehingga anak dapat belajar
membaca dirumah.
- Melakukan kerjasama dengan orang tua siswa untuk melaporkan hasil
belajar anaknya.
1.6 Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan keterampilan membaca permulaan
dengan menggunakan kartu huruf pada siswa kelas I SDN No. 14/I Sungai
Baung.
3
1.7 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dibuat untuk mencari jalan keluar terbaik agar anak kelas 1
SDN No. 14/I Sungai Baung bisa membaca sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan efektif dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
1.8 Manfaat Penelitian
- Memotivasi siswa untuk rajin membaca.
- Meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan.
- Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
- Meningkatkan profesionalisme guru sebagai pendidik.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Membaca Permulaan
Membaca permulaan umumnya dimulai sejak anak masuk
kelas satu SD, yaitu pada saat berusia sekita enam tahun. Meskipun
demikian, ada anak yang sudah belajar membaca lebih awal dan ada
pula yang baru belajar membaca pada usia tujuh tahun atau delapan
tahun. Sudah lama terjadi perdebatan antara peneliti yang
menekankan pada pengenalan symbol dengan yang pada pengenalan
atau kalimat secara utuh.
Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau
lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami
isi bahasa tulisan dengan demikian membaca pada hakikatnya
merupakan suatu bentuk komunikasi tulis.
Pengajaran membaca dan menulis permulaan diberikan di
kelas I sesuai dengan kemampuan dan perkembangan siswa,
pengajaran membaca dan menulis permulaan dikelas I bertujuan agar
siswa terampil membaca dan menulis.
Membaca permulaan tanpa buku diberikan dengan
pertimbangan agar siswa yang baru masuk sekolah tidak langsung
5
dibebani masalah-masalah yang memberatkan dirinya. Karena itu
siswa hanya dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan misalnya :
- Menyimak cerita guru
- Tanya jawab dengan guru
- Memperhatikan gambar yang diperlihatkan guru
- Membicarakan gambar
Selanjutnya Abdurrahman (2000: 201) mengemukakan
bahwa ada delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi
keberhasilan belajar membaca yaitu sebagai berikut.
1. Kematangan mental
2. Kemampuan visual
3. Kemampuan mendengarkan
4. Perkembangan wicara dan bahasa
5. Keterampilan berpikir dan memperhatikan
6. Perkembangan motorik
7. Kematangan sosial dan emosional
8. Motivasi dan minat
2.1.2 Cara melaksanakan Membaca Permulaan
Menurut Depdikbud (1991: 8) dalam melaksanakan
pengajaran membaca permulaan hendaknya guru memperhatikan
hal-hal berikut.
6
1. Tingkat perkembangan anak
Perkembangan anak yang satu dengan yang lain berbeda-beda,
baik secara fisik maupun psikis. Ada perkembangan cepat ada
pula yang lambat. Anak usia sekolah dasar pada umumnya
mempunyai kecenderungan unatuk meniru serta besasr sekali
rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Selain itu pada anak tersebut
terdapat potensi yang besar untuk mengembangkan bakat, minat,
dan kemampuan. Oleh karena itu guru hendaknya dapat
memanfaatkan kesempatan itu untuk membangkitkan bakat,
minat dan kemampuan anak dengan memberikan dorongan serta
bimbingan yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan.
2. Tingkat kesiapan anak
Tingkat kesiapan anak dalam menerima pelajaran berbeda-beda.
Anak kelas I yang berasal dari TK tentu lebih siap menerima
pelajaran dari pada yang sama sekali belum bersekolah. Untuk
itulah guru hendaknya memberikan perhatian khusus kepada
anak yang belum siap agar segera dapat menyesuaikan diri.
Sedangkan anak yang sudah siap hendaknya diberi kegiatan
tambahan.
3. Peralatan/ Perlengkapan
Alat adalah sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar, oleh sebab itu guru
hendaknya mempersiapkan peralatan dan perlengkapan
7
pengajaran sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Alat
atau perlengkapan yang dapat dipersiapkan antara lain. Kartu
gambar, kartu nama, kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata,
kartu kalimat, contoh tulisan baku, dan lain-lain.
4. Keaktifan anak
Dalam kegaitan belajar mengajar hendaknya aktifitas siswa lebih
diperhatikan dan aktivitas siswa lebih banyak dari pada guru.
Guru adalah pencipta kegaitan belajar siswa. Siswa sebagai objek
yang akan dibentuk hendaknya guru, jadi bila penjelasan guru
mudah dicerna siswa maka siswapun dapat dengan mudah
mengerti apa yang dijelaskan guru.
5. Sikap membaca dan menulis yang benar
Dalam membaca dan menulis perlu diperhatikan faktor kesehatan
anak diantaranya.
a. Sikap duduk
b. Penerangan
c. Letak buku
d. Cara memegang pensil ketika menulis
6. Metode
2.1.3 Pengertian Kartu Huruf
Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada
potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan
tulis (tripleks). Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-
8
pindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata, katamaupun kalimat.
Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan
sangat mudah digunakan dalam pengajaran membaca permulaan.
Selain itu kartu huruf juga melatih kreatif siswa dalam menyusun
kata-kata sesuai dengan keinginannya.
2.1.4 Cara membuat kartu huruf
Abjad-abjad dibuat dari karton agak tebal dengan ukuran 5
cm x 5 cm. Konsonan dibuat dengan warna merah dan huruf vokal
dibuat dengan warna biru. Konsonan dibuat dua stel dengan
menggunakan warna yang kontras tanpa membedakan konsonan dan
vokalnya.
2.1.5 Cara menggunakan kartu huruf dalam pengajaran membaca
permulaan Hainstock (1999: 205) menjelaskan bahwa kartu-kartu
huruf yang telah dibuat dengan cara sebagai berikut.
1. Biarkan siswa mengenalkan dirinya sendiri dengan huruf-huruf
dengan cara menemukan huruf-huruf sebagaimana yang
diterima.
2. Pilihlah kata yang terdiri dari tiga huruf, ucapkan kata-kata itu
kepada siswa dan biarkan dia mencari haruf-huruf yang ia
dengar.
3. Teruskan membuat kata-kata dengan cara ini hingga siswa
mampu bekerja sendiri, dengan kata-kata pilihannya sendiri.
4. Kata-kata itu bisa dibaca dan ditulis setelah mereka susun.
9
2.2. Kerangka Berfikir
Berikut ini merupakan bagan yang menjadi kerangka berfikir pada penelitian
tindakan kelas, sebagai berikut :
Maksudnya adalah siswa sebagai objek yang akan diberi pelajaran bahasa
Indonesia dengan materi membaca permulaan, guru menggunakan kartu
huruf sebagai media untuk menjelaskan kepada siswa cara membaca yang
efektif hingga memiliki hasil yang sangat memuaskan karena dengan
menggunakan kartu huruf tersebut terdapat keunggulan yaitu lebih efisien,
lebih efektif dan mudah dimengerti. Guru melaksanakan tes pada setiap
akhir siklus yang diadakan.
2.3. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu melalui penggunaan
media kartu huruf kemampuan siswa kelas I SD Negeri No. 14/I Sungai
Baung dalam membaca permulaan dapat ditingkatkan.
Siswa Lebih Efisien
Pembelajaran BahasaIndonesia
Menggunakan Kartu Huruf
Hasil Belajar Siswa
Lebih Efektif
Lebih Mudah Dimengerti
Tes Tertulis Setiap Tahap Siklus
KEUNGGULAN
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 1 SDN No. 14/I Sungai Baung
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas 1 SDN No. 14/I Sungai Baung yang berjumlah 29 orang
siswa terdiri dari 18 orang laki-laki dan 11 orang perempuan yang berusia
antara 6 – 8 tahun. Siswa-siswanya kebanyakan dari faktor orang yang
mempunyai ekonomi lemah dan pendidikan rendah. Selain itu ada pula
kendala siswa yang letak tempat tinggal siswa berada di seberang sungai
Batanghari sehingga siswa sering tidak mengikuti materi pelajaran bial ada
kendala alam seperti air sungai dalam, hujan, dan juga angin, sehingga
membuat tingkat kecerdasan siswa pun kurang. Dari 29 orang siswa
tersebut hanya 30% siswa yang menempuh pendidikan di Taman Kanak-
Kanak.
3.2. Prosedur Penelitian
3.2.1. Proses Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama tiga siklus
setiap siklus terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
11
Siklus I
Pada tahapan siklus ini dilakukan I kali pertemuan pertama
menjelaskan kepada siswa tentang huruf vokal. Ini bermaksud
memberikan pengetahuna awal mengenai huruf yang akan di
pelajarinya.
3.2.2. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan penelitian melakukan 6 kegiatan
utama : meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah
penelitian, menentukan tindakan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran perbaikan. Membuat lembaran observasi, menentukan
jadwal penelitian dan membuat matrik metodologi penelitian.
a. Meneliti kelas.
Dalam tahapan pertama ini, peneliti menemukan beberapa
masalah.
1. Siswa sering keluar masuk pada saat guru menerangkan
pelajaran.
2. Penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan
kurang.
3. Siswa tidak memperhatikan pada saat guru menerangkan
pelajaran.
4. Siswa yang belum bisa membaca karena tidak mengenal
huruf.
5. Siswa mengganggu teman di saat belajar.
12
Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti
mengambil satu masalah yaitu : 12 orang siswa kelas 1dari 29
orang siswa SDN. 14/I Sungai Baung belum bisa membaca