OSTEOMIELITIS Oleh : 1.Agustya Dwi Ariani 2.Mega Lestari Indah 3.M. Taufik Perwira Pembimbing : dr. E. Marudut Sitompul. Sp. OT
OSTEOMIELITIS
Oleh :1.Agustya Dwi Ariani2.Mega Lestari Indah3.M. Taufik Perwira
Pembimbing :dr. E. Marudut Sitompul. Sp. OT
Definisi
radang tulang yang disebabkan oleh organisme piogenik
dapat terlokalisasi atau tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa, dan periosteum.
Gambar osteomielitis
Klasifikasi
Berdasarkan perjalanan klinis (proses infeksi dan gejala) :1. Akut2. Sub akut3. Kronis
1. Osteomielitis Hematogen Akut infeksi tulang dan sumsum tulang akut
yang disebabkan oleh bakteri piogen dimana mikroorganisme berasal dari fokus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah
Banyak pada anak-anak (jarang pada dewasa)
Etiologi
90 % oleh stafilokokus aureus hemolitikus jarang oleh streptokokus hemolitikus
anak umur dibawah 4 tahun sebanyak 50 % disebabkan oleh Hemofilus influenza
B. Colli, B. Aerogenus kapsulata, Pneumokokus, Salmonella tifosa, Pseudomonas aerogenus, Proteus mirabilis, Brucella, dan bakteri anaerobik yaitu Bakteroides fragilis juga dapat menyebabkan osteomielitis hematogen akut.
Predisposisi
Umur (bayi dan anak – anak) Jenis kelamin (laki – laki > wanita, 4:1) Trauma (pada daerah metafisis) Lokasi (daerah metafisis karena daerah
ini merupakan daerah aktif tempat terjadinya pertumbuhan tulang)
Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi sebelumnya ( seperti bisul, tonsilitis)
Penyebaran Osteomielitis
Ada 2 cara :1. Umum
sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia
embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifokal pada daerah - daerah lain
Penyebaran Osteomielitis
2. LokalSubperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periostSelulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai dibawah kulitPenyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septikPenyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam tulang terganggu menyebabkan kematian tulang lokal dengan terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum.
Patogenesis
Patogenesis
Gambaran Klinis
Berkembang progresif Dapat ditemukan infeksi bakterial pada
kulit atau saluran napas atas Nyeri pada daerah infeksi Ada gangguan fungsi anggota gerak
pada daerah yang terkena Demam, malaise, nafsu makan
berkurang (gejala bakterimia/septikemia)
Pemeriksaan fisik
Nyeri tekan Gangguan pergerakan sendi oleh karena
pembengkakan sendi dan gangguan akan bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
Pemeriksaan Radiologis
Pada foto polos 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak.
> 10 hari (±2 minggu) terdapat gambaran destruksi tulang berupa refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan pembentukan tulang baru dibawah periosteum yang terangkat.
Pemeriksaan Ultrasonografi dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi
Pemeriksaan Radiologi
Proyeksi lateral pada tibia terlihat gambaran sklerotik di diametafisis tibia
Proyeksi AP pada tibia terlihat
gambaran sklerotik di
lateral diametafisis tibia
Pemeriksaan radiologi
Tampak destruksi tulang pada tibia dengan pembentukan tulang subperiosteal
Pengobatan
Antibiotik (selama 3-6 minggu) Istirahat dan pemberian analgesik juga
diperlukan untuk menghilangkan nyeri. Bila setelah 24 jam pengobatan lokal dan
sistemik antibiotik gagal ( tidak ada perbaikan keadaan umum ), maka dapat dipertimbangkan drainase bedah.
Drainase Bedah
Pada drainase bedah, pus subperiosteal dievakuasi untuk mengurangi tekanan intra-oseus kemudian dilakukan pemerikasaan biakan kuman. Drainase dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan cairan Nacl 0,9% dan dengan antibiotik.
Drainase Bedah
2. Osteomielitis Hematogen Subakut
ETIOLOGIStafilokokus AureusBiasanya di bagian distal femur dan proksimal tibia
Patologi
terdapat kavitas dengan batas tegas pada tulang kanselosa dan mengandung cairan seropurulen
Kavitas dilingkari oleh jaringan granulasi yang terdiri atas sel – sel inflamasi akut dan kronik dan biasanya terdapat penebalan trabekula.
Gambaran Klinis
Ditemukan pada anak-anak dan remaja Atrofi otot Nyeri lokal, sedikit pembengkakan,
dapat pincang Nyeri pada daerah sekitar sendi selama
beberapa minggu atau mungkin berbulan – bulan
Suhu tubuh biasanya normal.
Pemeriksaan Radiologis
kavitas berdiameter 1-2 cm terutama pada daerah metafisis dari tibia dan femur atau kadang – kadang pada daerah diafisis tulang panjang.
radiologik dari abses Brodie yang dapat ditemukan pada osteomielitis sub akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas yang dikelilingi oleh daerah sclerosis.
Pengobatan
Setelah diagnostik ditegakan, antibiotik berspektrum luas dengan dosis yang adekuat harus segera diberikan selama 6 minggu.
3. Osteomielitis Kronis
Lanjutan osteomielitis akut yang tidak terdiagnosa atau terobati dengan baik
Bisa terjadi setelah fraktur terbuka/tindakan operatif pada tulang
Etiologi
stafilokokus aureus ( 75 %), atau E. colli, Proteus, Pseudomonas.
Patologi & Patogenesis
Gambaran Klinis
Adanya cairan sinus keluar dari luka/sinus setelah operasi yang bersifat menahun
Demam Nyeri lokal Pada PF : adanya fistel/sikatrik bekas
operasi yang nyeri tekan Sekuestrum menonjol keluar kulit
Pemeriksaan Radiologis
Foto polostanda – tanda porosis dan sklerosis tulang,
penebalan periost, elevasi periosteum dan mungkin adanya sekuestrum.
Proyeksi AP wrist terlihat gambaran lesi osteolitik dan sclerosis extensive dibagian distal metafisis pada radius
Pemeriksaan Radiologis
Osteomielitis lanjut pada seluruh tibia dan fibula kanan. Ditandai dengan adanya gambaran sekuestrum (panah).
Pengobatan
Pemberian antibiotik Mencegah terjadinya penyebaran infeksi
pada tulang sehat lainnya. Mengontrol eksaserbasi akut
Tindakan Operatifbila fase eksaserbasi akut telah reda
setelah pemberian antibiotik yang adekuat
Pengobatan
Tujuan operatif : Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai ke jaringan sehat sekitarnya.
Drainase kontinyu selama beberapa hari
Tulang yang bisa terkena
Femur Tibia Tengkorak Mandibula Pelvis Vertebra
Diagnosis Banding
Osteosarkoma Ewing Sarkoma
TERIMA KASIH