Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat PsikoaktifBAB 1 PENDAHULUAN Fenomena peny alahgu naan zat memp unyai bany ak impik asi untuk penelitian otak,psikiatri klinis, dan masyarakat pada umumnya. Dinyatakan dengan sederhana, beberapa zat dapat mempen garuh i keadaan ment al yang dirasakan dari dalam(sebag ai contoh: mood ) maupun aktivitas yang dapat diobservasi dari luar (yaitu, perilaku).Tetapi, implikasi dari pernyataan sederhana tersebut adalah mengejutkan. atu implikasi adalahbaha!a zat dapat menyebabkan gejala neuropsikiatrik yang tidak dapat dibedakan dari gangguan psikiatrik umum tanpa penyebab yang diketahui (sebagai contohnya, skizo"renia dan gangguan mood). #en gamata n ters ebut sel anj utnya dap at dig una kan unt uk men yat akan bah !a gangguan psikiatrik dan gangguan yang melibatkan penggunaan zat yang mempengaruhi otak adalah berhubungan. $ika gejala depresi" terlihat pada seseorang yang tidak pernah menggunakan zat yang mempengaruhi otak tidak dapat dibedakan dari gejala depresi" dari seseorang yang telah menggunakan zat yang mempengaruhi otak, mungkin terdapat kesamaan yang mempunyai dasar pada otak antara perilaku menggunakan zat dan depresi. %enyataan baha!a adanya zat ya ng mempengar uhi otak ada lah suat u pet unj uk tentan g bag aimana ota k bek erja pada keadaan normal ataupun tidak normal. D&'meny ebutka n keterg antun gan zat ditand ai oleh adanya sekura ngny a satu gejala spesi"ik yang menyatakan baha!a penggunaan zat telah mempengaruhi kehidupan seseorang. eseorang tidak dapat memenuhi penyalahgunaan zat untuk suatu zat tertentu jika ia tidak pernah memenuhi kriteria untuk ketergantungan pada zat yang sama. #asien yang menga lami intoksikas i atau putus zaty ang diserta i denga n gejala psikiatri k tetapi yang tidak memenuhi kriteria untuk pola sindrom spesi"ik untuk gejala (sebagai contohnya depresi) mendapatkan diagnosis intoksikasi zat, kemungkinan bersama dengan ketergantungan atau penyalahgunaan. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
+. +.#enggunaan berulang zat menyebabkan kegagalan memenuhi tugas utama ditempat
kerja,sekolah atau dirumah (mis. berulangkali bolos hasil kerja yang buruk karena penggunaan
zat, bolos,diganjar atu dikeluarkan dari sekolah karena penggunaan zat,mengabaikan anak atau
anggota keluarga).. ./erulangkali menggunakn zat dalm situasi yang membahayakan "isik (mis.mengemudikan
kendaraan atau mengoperasikan mesin saat terganggu oleh pemakaiannya).
*. *. /erulangkali berurusan dengan hukum karena penggunaan zat (ditangkap karena ulah
berkaitan dengan penggunaannya).
1. meneruskan penggunaan zat meskipun tetap atau berulang memiliki problem sosial atau
interpersonal disebabkan atau kambuhnya e"ek dari zat (mis.berdebat dengan pasangan
tentang akibat intoksikasi,berkaelahi).
/. 1.6ejala'gejalanya tidak memenuhi kriteria %etergantungan zat yang digunakan.
DM%&(%)* Diagnostic Criteria for ubstance &nto/ication +&ntoksikasi Zat.
.Terjadinya sindroma reversible zat spesi"ik karena barusan menelannya atau terpapar
olehnya.cat: zat yang berbeda dapat memberi sindroma yang mirip atau sama.
/. /.Tingkah laku maladapti" yang bermakna secara klinis atau perobahan psikologis karena e"ek
dari zat terhadap sitim sara" pusat (mis. keadaan siap tempur,labilitas mood,gangguan kogniti",
penilaian,sosial dan "ungsi pekerjaan) yang terjadi segera setelah penggunaan zat.
7. 7.6ejala'gejalanya tidak karena kondisi medis umum ataupun gangguan mental lainnya.
DM%&(%)* Diagnostic Criteria for ubstance 0it-dra0al +Putus Zat.
. .Terjadinya sindroma zat spesi"ik karena penghentian mendadak (atau pengurangan)
penggunaan zat yang lama dan berat.
/. /.indroma diatas menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguandalam hal sosial,pekerjaan atau area "ungsi'"ungsi penting lainnya
7. 7.6ejala'gejalanya tidak karena kondisi medis umum ataupun gangguan mental lainnya.
/eberapa "aktor telah teridenti"ikasi dalam ri!ayat masa kanak'kanak dari seseorang
yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol.nak'anak beresiko yang memiliki
gangguan berhubungan dengan alkohol yaitu jika satu atau lebih orang tuanya adalah
pengguna alkohol.
#ada ri!ayat masa kanak'kanak terdapat gangguan de"isit'atensi 8 hiperaktivitas atau
gangguan konduksi atau keduanya yang meningkatkan resiko anak untuk memiliki gangguan
berhubungan dengan alkohol pada masa de!asanya. 6angguan kepribadian khususnya
gangguan kepribadian antisosial juga merupakan predisposisi seseorang kepada suatu
gangguan berhubungan dengan alkohol.
3aktor Psikoanalisis
Teori psikoanalisis tentang gangguan berhubungan dengan alkohol telah dipusatkan
pada hipotesis superego yang sangat bersi"at menghukum dan "iksasi pada stadium oral dari
perkembangan psikoseksual.
&enurut teori psikoanalisis, orang dengan superego yang keras yang bersi"at
menghukum diri sendiri berpaling ke alkohol sebagai cara menghilangkan stres ba!ah sadarmereka. %ecemasan pada orang yang ter"iksasi pada stadium oral mungkin diturunkan
dengan menggunakan zat seperti alkohol melalui mulutnya. /eberapa dokter psikiatrik
psikodinamika menggambarkan kepribadian umum dari seseorang dengan gangguan
berhubungan dengan alkohol adalah pemalu, terisolasi, tidak sabar, iritabel, penuh
kecemasan, hipersensiti", dan terrepresi secara seksual.+
"orisme psikoanalisis yang umum adalah bah!a superego dapat larut dalam alkohol.
#ada tingkat yang kurang teoritis, alkohol dapat disalahgunakan oleh beberapa orang sebagai
cara untuk menurunkan ketegangan, kecemasan, dan berbagai jenis penyakit psikis.
%onsumsi alkohol pada beberapa orang juga menyebabkan rasa kekuatan dan meningkatnya
harga diri.
3aktor osial dan #ultural
/eberapa lingkungan sosial menyebabkan minum yang berlebihan.srama perguruan
tinggi dan basis militer adalah dua contoh lingkungan dimana minum berlebihan dipandangnormal dan prilaku yang diharapkan secara sosial.ekarang ini, perguruan tinggi dan
universitas mencoba mendidik mahasis!anya tentang resiko kesehatan dari minum alkohol
yang berlebihan.
3aktor Prilaku dan Pela4aran
ama seperti "aktor kultural, "aktor prilaku dan pelajaran juga dapat mempengaruhi
kebiasaan minum, demikian juga kebiasaan didalam keluarga, khususnya kebiasaan minum
pada orang tua dapat mempengaruhi kebiasaan minum.Tetapi beberapa bukti menunjukkan
bah!a, !alaupun kebiasaan minum pada keluarga memang mempengaruhi kebiasaan minum
pada anak'anaknya, kebiasaan minum pada keluarga kurang langsung berhubungan dengan
perkembangan gangguan berhubungan dengan alkohol seperti yang dianggap sebelumnya,
!alaupun hal tersebut memang memiliki peranan penting.
Dari sudut pandang prilaku, ditekankan pada aspek pendorong positi" dari alkohol,
alkohol yang dapat menimbulkan perasaan sehat dan eu"oria pada seseorang.elain itu,
konsumsi alkohol dapat menurunkan rasa takut dan kecemasan yang dapat mendorong
seseorang untuk minum lebih lanjut.
3aktor Genetika dan Biologi Lainn,a
Data yang kuat menyatakan adanya suatu komponen genetika pada sekurangnya suatu bentuk gangguan berhubungan dengan alkohol.9aki'laki lebih banyak menggunakan alkohol
daripada !anita. /anyak penelitian telah menunjukkan bah!a orang dengan sanak saudara
tingkat pertama yang terpengaruh oleh gangguan berhubungan dengan alkohol adalah *'1
kali lebih mungkin memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol daripada orang yang
tidak memiliki sanak saudara tingkat pertama yang terpengaruh dengan alkohol.+
#ada suatu penelitian ditemukan bah!a gangguan terkait alkohol lebih tinggi
resikonya pada kembar monizygot daripada dizygot.*
&&25Efek fisiologi dari alko-ol
stilah alkohol ditunjukkan pada sebagian besar molekul organik yang memiliki
gugus hidroksil (';<) yang melekat pada atom karbon jenuh. =til alkohol juga disebut
sebagai etanol merupakan bentuk alkohol yang umum, sering kali disebut alkohol minuman,
etil alkohol digunakan dalam minuman. 5umus kimia untuk etanol adalah 7<*'7<';<.
D. 6ejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan
oleh gangguan mental lain
&&2: Putus alko-ol
Diagnosis dan gambaran klinis:
Diagnosis putus alkohol disebut putus alkohol tanpa komplikasi di dalam D&''5
untuk membedakannya dengan delirium putus alkohol. %ata tanpa komplikasiG
(uncomplicated) dikeluarkan dari D&' karena putus alkohol, !alaupun tanpa delirium,
dapat bersi"at serius dan dapat termasuk kejang dan hiperakti"itas otonomik. %eadaan yangdapat mempredisposisikan atau memperberat gejala putus alkohol adalah kelelahan,
malnutrisi, penyakit "isik, dan depresi.
%riteria D&' untuk putus alkohol memerlukan dihentikannya atau penurunan
penggunaan alkohol yang sebelumnya berat dan lama, dan juga adanya gejala "isik atau
neuropsikiatrik spesi"ik.
Diagnosis D&' juga memungkinkan menentukan dengan gangguan persepsiG.
uatu penelitian dengan Tomogra"i =misi #ositron (#=T positron emission tomographic)
terhadap aliran darah selama putus alkohol pada seseorang dengan ketergantungan alkohol
dengan keadaan lain yang sehat, menemukan kecepatan aktivitas metabolik yang rendah
secara menyeluruh. Dengan penelitian dan pengamatan selanjutnya aktivitas tersebut
menurun pada daerah parietal kiri dan "rontalis kanan.
Tanda klasik dari putus alkohol adalah gemetar,kejang, dan gejala delirium tremens
(DTs), sekarang disebut delirium putus alkohol dalam D&'. 6emetar muncul 3'C jamsetelah dihentikannya minum, gejala psikotik dan persepsi muncul dalam C'+ jam,
kejang dalam +'1 jam, DTs dalam 4 jam. Tremor pada putus alkohol dapat mirip dengan
tremor "isiologis, dengan suatu tremor kontinyu dan amplitudo yang besar dan lebih dari C
<z, atau dengan tremor "amilisl, dengan ledakan aktivitas tremor yang lebih lambat dari C
<z.
6ejala lain putus alkohol adalah iritabilitas umum, gejala gastrointestinal (mual dan
muntah) dan hiperaktivitas otonomik simpatik, termasuk kecemasan, kesiagaan, berkeringat,
kemerahan pada !ajah, midriasis, takikardia, dan hipertensi ringan. #asien dengan putus
alkohol biasanya sadar tetapi mudah dikagetkan.
%ejang putus alkohol
%ejang yang berhubungan dengan putus alkohol adalah kejang strereotipik,
menyeluruh, dan tonik klonik. #asien sering kali mengalami lebih dari satu kejang dalam *'3
jam setelah kejang pertama. tatus epileptikus relati" jarang pada pasien putus alkohol, terjadi
pada kurang dari *? dari seluruh pasien. -alaupun medikasi antikonvulsan tidak diperlukan
dalam penatalaksanaan kejang putus alkohol, penyebab kejang masih sulit untuk ditentukan
jika pasien pertama kali diperiksa diruang ga!at darurat jadi banyak pasien dengan kejang
putus alkohol mendapatkan terapi antikonvulsan, yang selanjutnya dihentikan jika penyebab
kejang telah diketahui. #enyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkanhipoglikemia, hiponatremia, dan hipomagnesemia yang semuanya dapat juga menyebabkan
terjadinya kejang.
#riteria Diagnostik untuk Putus Alko-ol
. #enghentian (atau penurunan) pemakaian alkohol yang telah lama dan berat
/. Dua (atau lebih) tanda berikut ini yang berkembang dalam beberapa jam sampai
beberapa hari setelah kriteria
+) <iperaktivitas otonomik (misalnya, berkeringat atau kecepatan denyut nadi
%reteria diagnostik untuk gangguan psikotik akibat alkohol (alcohol-induced psycotik
disorder ) (sebagai contoh halusinasi dan !aham) ditemukan di dalam kategori D&'
tentang gangguan psikotik akibat zat ( subtance-induced psycotic disorder ). D&'
memungkinkan lebih jauh untuk menentukan onset (selama intoksikasi atau putus alkohol)
dan apakah halusinasi atau !aham ditemukan. stilah untuk halusinasi yang terjadi selama
putus alkohol yang digunakan didalam D&' 5 tetapi tidak lagi digunakan dalam D&'
adalah halusinasi alkohol. <alusinasi yang paling sering adalah auditorik, biasanya berupa
suara'suara, tetapi suara tersebut sering kali tidak terstruktur. uara'suara karakteristiknya
adalah mem"itnah, mencela, atau mengancam. -alaupun beberapa pasien dilaporkan bah!a
suara'suara itu adalah menyenangkan dan tidak menganggu. <alusinasi biasanya berlangsung
selama kurang dari + minggu !alaupun selama minggu tersebut gangguan test realitas adalahsering. etelah episode, sebagian besar pasien menyadari si"at halusinasi dari gejalanya.
<alusinasi setelah putus alkohol dianggap merupakan gejala yang jarang, dan sindrom
adalah berbeda dari delirium putus alkohol. <alusinasi dapat terjadi pada semua usia, tetapi
biasanya berhubungan dengan orang yang telah melakukan penyalahgunaan alkohol dalam
jangka !aktu yang lama. -alaupun biasanya halusinasi menghilang dalam + minggu, tapi
pada beberapa kasus dapat menetap. <alusinasi berhubungan dengan putus alkohol harus
dibedakan dengan skizo"ren yang berhubungan dengan temporal dengan putus alkohol, tidak
adanya ri!ayat klasik skizo"renia dan halusinasinya biasanya singkat. <alusinasi
berhubungan dengan putus alkohol dibedakan dari DTs oleh karena adanya sensorium yang
jernih pada pasien.
#engobatan
#engobatan halusinasi berhubungan dengan putus alkohol sama dengan DTs yaitu
dengan benzodiazepin, nutrisi yang adekuat, dan cairan jika diperlukan. $ika regimen gagaldan pada kasus jangka panjang, antipsikotik dapat digunakan.
kuat. Tidak seperti crack cocaine, yang harus diimpor, ice adalah suatu obat sintetik
yang dapat dibuat dalam laboratorium gelap setempat. /eberapa badan hukum dan
dokter ruang ga!at darurat perkotaan berpendapat bah!a ice dapat menjadi obat yang
disalahgunakan secara luas selama lima tahun mendatang.
o MDMA (methylene dioxy methamphetamin), mulai dikenal sekitar tahun +@C> dengan
nama Ekstasi atau Ecstacy. Aama lain : XTC, antacy pils, inex, cece, cein, Terdiri dari
berbagaimacam jenis antara lain : !hite dot, pink heart, sno! !hite, petir yang
dikemas dalambentuk pil atau kapsul. ;bat am"etamin klasik (deBtroamphetamine,
methamphetamine, dan methylphenidate) mempunyai e"ek utamanya melalui sistem
dopaminergik. ejumlah obat yang disebut dengan am"etamin racikan 8 designer
amphetamine (&D&, ecstacy, HT7, dam, &D=8=ve, &&D, D;&8T#) telahdibuat dan mempunyai e"ek neurokimia!i pada sistem serotonergik dan dopaminergik
dan e"ek perilaku yang mencerminkan suatu kombinasi akti"itas obat mirip am"etamin
dan mirip halusinogen. /eberapa ahli "armakologis mengklasi"ikasikan am"etamin
racikan sebagai halusinogen tetapi, %aplan dan adock mengklasi"ikasikan obat
tersebut dengan am"etamin karena strukturnya yang sangat berhubungan. &D&
merupakan yang paling banyak diteliti dan kemungkinan merupakan yang paling
banyak tersedia.
&&&25 E!ide6iologi
Di tahun +@@+ kira'kira 4 persen populasi di merika erikat menggunakan stimulan
sekurangnya satu kali, !alaupun kurang dari + persen merupakan pengguna sekarang ini
(current user). %elompok usia +C'2 tahun mempunyai tingkat penggunaan paling tinggi,
dengan @ persen melaporkan menggunakan sekurangnya satu kali dan + persen
menggambarkan dirinya sebagai pengguna sekarang ini. Di antara kelompok usia + sampai+4 tahun adalah cukup tinggi, dengan * persen melaporkan menggunakan sekurangnya satu
kali dan + persen melaporkan penggunaan sekarang ini. #emakaian am"etamin ditemukan
dalam semua kelas ekonomi, dan kecenderungan umum untuk penggunaan am"etamin adalh
tinggi di antara pro"esional bangsa %aukasia. %arena am"etamin tersedia oleh peresepan
untuk indikasi spesi"ik, dokter yang mengeluarkan resep harus menyadari resiko
penyalahgunaan am"etamin oleh orang lain, termasuk teman dan anggota keluarga pasien
yang mendapatkan am"etamin. Tidak tersedia data yang dapat dipercaya tentang
%anabis adalah nama singkat untuk tanaman rami 7annabis sativa. emua bagian daritanaman mengandung kanabinoid psikoakti", dimana (')'I@'tetrahydrocannabinol (I@'T<7)
adalah yang paling banyak. Tanaman kanabis biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong
kecil'kecil, selanjutnya digulung menjadi rokok (biasanya disebut jointsG), yang selanjutnya
dihisap seperti rokok. Aama yang umum untuk kanabis adalah mariyuana, grass, pot, !eed,
tea, dan &ary $ane. Aama lain untuk kanabis yang menggambarkan tipe kanabis dalam
berbagai kekuatan, adalah hemp, chasra, bhang, ganja, dagga, dan sinsemilla. /entuk kanabis
yang paling poten berasal dari ujung tanaman yang berbunga atau dari eksudat resin yang
dikeringkan dan ber!arna cokelat'hitam yang berasal dari daun, yang disebut sebagai hashish
atau hash.
="ek eu"oria dari kanabis telah dikenali selama beribu'ribu tahun. ="ek medis yang
potensial dari kanabis sebagai analgesik, antikonvulsan, dan hipnotis telah lama dikenali pada
abad ke'+@ dan ke'>. belakangan ini kanabis dan komponen akti"nya yang utama, I@'T<7,
telah berhasil digunakan untuk mengobati mual sekunder karena obat terapi kanker dan untuk
menstimulasi na"su makan pada pasien dengan sindrom imunode"isiensi (D). /eberapa
laporan yang kurang meyakinkan adalah tentang penggunaan I@'T<7 dalam pengobatan
glaukoma.
&(25 E!ide6iologi
%anabis adalah zat gelap yang paling sering digunakan di merika erikat. Di tahun
+@@+ kira'kira sepertiga keseluruhan populasi telah menggunakan kanabis sekurangnya satu
kali, dan kira'kira 2 persen sekarang merupakan pemakai. Di dalam kelompok usia +C sampai
2 tahun, kira'kira 2> persen pernah menggunakan kanabis sekurangnya satu kali, dan +*
persen sekarang merupakan pemakai. Di dalam kelompok usia + sampai +4 tahun, kira'kira
+* persen pernah menggunakan kanabis sekurangnya satu kali, dan 1 persen sekarang
merupakan pemakai. Tetapi, pada umumnya, penggunaan kanabis telah menurun dari
tingkatnya yang tinggi di akhir tahun +@4>'an.
Data epidemiologis tahun +@@+ berikut ini berasal dari Aational nstitute on Drug
buse (AD).
&(27 Neurofar6akologi
eperti yang disebutkan sebelumnya, komponen utama dari kanabis adalah I@'T<7
tetapi, tanaman kanabis mengandung lebih dari 1>> zat kimia, yang kira'kira 3> buah
diantaranya secara kimia!i berhubungan dengan I@'T<7. #ada manusia I@'T<7 secara
cepat dikonversi menjadi ++'hidroksi'I@'T<7, suatu metabolit yang akti" di dalam sistem
sara" pusat.
uatu reseptor spesi"ik untuk kanabiol telah diidenti"ikasi, diklon (clonned ), dandikarakterisasi. 5eseptor adalah anggota dari keluarga reseptor yang berkaitan dengan protein
6. 5eseptor kanabinoid diikat dengan protein 6 inhibitor (6i), yang berikatan dengan adenilil
siklase di dalam pola menginhibisi. 5eseptor kanabinoid ditemukan dalam konsentrasi yang
tertinggi di ganglia basalais, hipokampus, dan serebelum, dengan konsentrasi yang lebih
rendah di korteks serebral. 5eseptor tidak ditemukan di batang otak, suatu kenyataan yang
konsisten dengan e"ek kanabis yang minimal pada "ungsi perna"asan dan jantung. #enelitian
pada binatang telah menemukan bah!a kanabinoid mempengaruhi neuron monoamin dan
gamma'aminobutyric acid (6/).
ebagian besar penelitian telah menunjukkan bah!a binatang tidak menggunakan
kanabinoid dengan sendirinya, seperti yang mereka lakukan dengan zat yang disalahgunakan
lainnya. elain itu, suatu perdebatan tentang apakah kanabinoid menstimulasi yang disebut
pusat kesenangan (re!ard centers) di otak, seperti neuron dopaminergik dari area tegmental
ventralis. Tetapi, toleransi terhadap kanabis memang terjadi, dan ketergantungan "isikologi
adalah tidak kuat. 6ejala putus kanabis pada manusia adalah terbatas samapi peningkatanringan dalam iritabilitas, kegelisahan, insomnia, anoreksia, dan mual ringan semua gejala
=. ="ek tingkah laku maladapti", misalnya kecemasan berlebihan, kecurigaan atau ide Jide paranoid, hendaya daya nilai, halangan dalam "ungsi sosial atau pekerjaan.
F. Tidak disebabkan oleh gangguan "isik atau mental lainnya.
Gangguan ?a-a6 #anabis
#riteria Diagnostik 6enurut PPDG$ &&
. /aru menggunakan kanabis
/. Timbul indrom -aham ;rganik di dalam !aktu jam sesudah penggunaan zat itu
7. 6angguan itu tidak menetap sesudah lebih dari 3 jam penghentian zat itu
D. Tidak disebabkan oleh gangguan "isik atau mental lainnya.
PENGBA)AN
#engobatan pemakaian kanabis terletak pada prinsip yang sama dengan pengobatan
penyalah'gunaan substansi lain'abstinensia dan dukungan. bstinensia dapat dicapai melalui
intervensi langsung, seperti pera!atan di rumah sakit, atau melalui monitoring ketat atas
dasar ra!at jalan dengan menggunakan skrining obat dalam urine, yang dapat mendeteksi
kanabis selama tiga hari sampai empat minggu setelah pemakaian. Dukungan dapat dicapai
dengan menggunakan psikoterapi individual, keluarga, dan kelompok. #endidikan harus
merupakan inti untutk program abstinensia dan dukungan, karena pasien yang tidak mengerti
alasan intelektual untuk mengatasi masalah penyalahgunaan substansi menunjukkan sedikit
motivasi untuk berhenti. Kntuk beberapa pasien suatu obat antiansietas mungkin berguna
untuk menghilangkan gejala putus zat jangka pendek. Kntuk pasien lain penggunaan kanabis
mungkin berhubungan dengan gangguan depresi dasar yang mungkin berespons dengan
/anyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakannarkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus Penyalahgunaan Narkoba. da tiga
tingkat intervensi, yaitu
+. Primer , sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran in"ormasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. nstansi
pemerintah, seperti halnya /%%/A, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.kegiatan
dilakukan seputar pemberian in"ormasi melalui berbagai bentuk materi %= yang ditujukan
kepada remaja langsung dan keluarga.
. Sekunder , pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan a!al (initialintake)antara + J *
hari dengan melakukan pemeriksaan "isik dan mental, dan Fase detoksi"ikasi dan terapi
komplikasi medik, antara + J * minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan
bahan'bahan adikti" secara bertahap.
*. Tersier , yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara *'+
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam
masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang
bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok'
kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternati", dll.