Top Banner

of 18

127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum Eks Terminal Kampung Bali Pada Jalan Sisingamangaraja

Jul 06, 2018

Download

Documents

netralizer182
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    1/18

    TUGAS

    LAPORAN PENELITIAN

    Oleh :

    Wahyu Sanjaya

    D11110017

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    PONTIANAK

    2011

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    2/18

    TINJAUAN ARAH LALU LINTAS AKIBAT PENGGUNAAN AREAL

    PARKIR DAN JALAN OLEH KENDARAAN ANGKUTAN UMUM EKS

    TERMINAL KAMPUNG BALI PADA JALAN SISINGAMANGARAJA

    PONTIANAK

    Abstrak

    Jalan merupakan salah satu prasarana dalam sektor transportasi masa kini maupun masa yang akan

    memegang peranan yang sangat penting dalam sektor pertumbuhan ekonomi dan sektor

     pertumbuhan lainnya. Tingkat pelayanan jalan ditentukan oleh kapasitas dan derajat kejenuhan

    suatau jalan dalam menampung volume lalu lintas dan kelancaran kendaraan pada suatu daerah

    dan waktu tertentu. Apabila tingkat kinerja jalan tersebut berkurang, maka akan menyebabkan

    tingkat pelayanan yang optimal tidak akan terpenuhi. Jalan Sisingamangaraja merupakan suatukawasan perdagangan yang mempunyai tingkat kepadatan yang cukup tinggi dengan kondisi jalur

    lalu lintas satu arah. Dimana pada sebagian sisi jalan digunakan untuk parkir kendaraan angkutan

    umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dalam waktu yang cukup lama maupun

    kendaraan bermotor lainnya yang secara otomatis menghambat kondisi pergerakan arus lalu lintas

     pada jalan tersebut. Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa derajat kejenuhan Jalan

    Sisingamangaraja pada tahun 2000 dan tahun 2010 dengan hambatan samping masih beradadibawah batas yang disyaratkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1996 sebesar 0,8.

    Derajat kejenuhan terbesar dengan hambatan samping padda tahun 2000 sebesar 0,09891 dan pada

    tahun 2010 sebesar 0,32855. Demikian juga untuk hambatan samping = 0 (tanpa dipergunakan

    untuk parkir kendaraan umum) masih berada dibawah batas yang disyaratkan oleh MJKI tahun

    1996. Derajat kejenuhan terbesar pada tahun 2000 sebesar 0,10069 dan pada tahun 2010 sebesar0,33387. Hal ini menunjukkan bahwa Jaln Sisingamangaraja masih layak dan mampu untuk

    melayani arus lalu lintas yang melewati jalan tersebut.

    Kata kunci : arus lalu lintas, kapasitas lalu lintas, derajat kejenuhan.

    1. PENDAHULUAN

    Kota Pontianak adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakanibukota Propinsi Kalimantan Barat.Sebagai ibukota propinsi dan sebagaidaerah yang sedang berkembang,Pontianak sedang giat-giatnyamelaksanakan pembangunan disegala bidang, guna mewujudkan masyarakatyang adil, makmur dan merata baikmaterial maupun spiritual berdasarkanPancasila dan UUD 1945.

    Agar pembangunan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya makadiperlukan prasarana  –   prasarana yangmenunjang untuk mendukung danmemperlancar pelaksanaan pembangunan. Salah satu prasarana penunjang yang mempunyai peranan penting adalah prasarana transportasiyang mencakup darat, laut, dan udara.

    Jalan merupakan salah satu prasaranadalam sektor transportasi yang pada masakini maupun masa yang akan datang

    memegang peranan yang sangat penting

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    3/18

    dalam sektor pertumbuhan ekonomi dansektor pertumbuhan lainnya.

    Sama seperti kota-kota lainnya, KotaPontianak juga mengalami permasalahan –  permasalahan lalu lintas.Salah satunya terjadi ketidakseimbanganantara penyediaan fasilitas-fasilitas lalulintas dengan peningkatan jumlah aruslalu lintas. Ketidakseimbangan tersebutakan menimbulkan hambatan lalu lintasdan penurunan tingkat layanan jalan.

    Kondisi ini dapat dilihat pada arus lalulintas Jalan Sisingamangaraja. Keadaanlalu lintas pada Jalan Sisingamangarajasangat tidak teratur. Salah satu

     penyebabnya adalah semenjak ditutupnyaTerminal Kampung Bali pada Jalan

    Sisingamangaraja. Ini menyebabkankendaraan umum yang beroperasi padaterminal tersebut sekarang malah beroperasi pada terminal tersebutsekarang malah beroperasi pada areal

     parkir dan badan jalan untuk menaikkandan menurunkan penumpang. Jelas haltersebut dapat menimbulkan masalah-masalah lalu lintas pada masa sekarangdan pada masa yang akan datang.

    Kerugian akibat kondisi lalu lintas yang

    tidak teratur secara langsung memangsulit dievaluasi. Namun yang jelas bahwaketidaktertiban lalu lintas akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan dankelancaran lalu lintas.

    Jalan Sisingamangaraja merupakan salahsatu jalan yang menjadi pusat perekonomian kota Pontianak, volumelalu lintas pada Jalan Sisingamangaraja

    merupakan penggabungan dengan jalan- jalan disekitarnya. Terdapatnya pusat perbelanjaan dan pertokoanmenyebabkan sifat perjalanan bukansekedar untuk jalur lalu lintas melainkanmenjadi tujuan perjalanan. Ditambah lagidengan penggunaan badan jalan olehkendaraan umum eks. TerminalKampung Bali pada JalanSisingamangaraja, maka besarkemungkinan hambatan dan kemacetanlalu lintas tersebut bakal terjadi. Disatusisi diharapkan jalan tersebut mampumelayani arus lalu lintas, tetapi disisi laintidak adanya prasarana yang menunjangseperti terminal pengganti menyebabkanmenurunnya tingkat pelayanan yang

    diberikan oleh jalan tersebut.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Arus Lalu Lintas

    Ada beberapa cara yang dipakai oleh ahli

    lalu lintas untuk mendefinisikan arus lalulintas, tetapi ukuran dasar yang seringdigunakan adalah konsentrasi, aliran, dankecepatan. Aliran dan volume seringdianggap sama, meskipun istilah aliran

    lebih tepat untuk menyatakan arus lalulintas dan mengandung pengertian

     jumlah kendaraan yang terdapatn dalamruang yang diukur dalam suatu intervaltertentu, sedangkan volume lebih seringterbatas pada jumlah kendaraan yangmelewati suatu titik dalam ruang selama

    satu interval waktu. Sedangkankonsentrasi dianggap sebagai jumlahkendaraan pada suatu panjang jalantertentu, tetapi konsentrasi ini kadang-

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    4/18

    kadang menunjukkan kerapatan(kepadatan)

    Arus lalu lintas tersusun mula-mula darikendaraan-kendaraan terpisah, bergerakmenurut kecepatan yang dikehendakioleh pengemudinya, tanpa halangan dan berjalan tidak tergantung pada kendaraanlainnya. Karena perbedaan kecepatan,kendaraan yang lebih cepat akanmendekati kendaraan yang lebih cepatakan mendekati kendaraan yang lebihlambat namun bila keadaan lalu lintasmenghalangi kendaraan untukmendahului, maka terbentuklah keadaanlalu lintas menghalangi kendaraan untukmendahului kendaraan lain yang lain

    yang disebut antrian bergerak. Denganmeningkatnnya arus, konsentrasi juga

    akan meningkat sehingga menimbulkangangguan yang disebabkanketidakmampuan pengendara untukmenjaga jarak secara tetap, pada kondisidemikian tingkat arus maksimum tidak

    dapat dicapai lagi, apa bila arus telahmeningkat, maka konsentrasi juga akanmeningkat dan kecepatan kendaraan akanturun sehingga ruang yang tersedia akan berkurang yang pada akhirnya dapat

    mengurangi arus.

    Volume lalu lintas adalah jumlahkendaraan yang melewati suatu titik padasuatu ruas jalan persatuan waktu. Jadivolume lalu lintas pada suatu jalan rayadiukur berdasarkan jumlah kendaraan

    yang melewati titik tertentu selamaselang waktu tertentu. Telah diketahui bahwa volume lalu lintas pada suatulokasi tidaklah tetap, tetapi tergantung pada beberapa faktor yang berhubungan

    dengan kondisi daerah setempat. Apabilakita menghitung banyaknya kendaraanyang melewati pada suatu tempat atautitik pada waktu yang berbeda hasilnyaakan sangat berbeda karena volume lalulintas selalu berubah sepanjang hari,sepanjang minggu, dan sepanjang tahun.

    Dalam beberapa hal, lalu lintasdinyatakan lalu lintas harian rata-rata(LHR) yang disebut AADT (AverageAnnual Daily Traffic). Adapun besarLHR didapatkan dari jumlah arus lalulintas pada suatu titik dari ruas jalanselama satu tahun dibagi dengan banyaknya hari dalam satu tahun tersebut.Volume lalu lintas pada lokasi tergantung

     pada beberapa faktor yang berhubungandengan kondisi daerah setempat. Besaran

    ini sangat bervariasi pada tiap jam dalamsehari, pada tiap hari dalam seminggudan pada tiap bulan dalam setahun,dimana hasil pengukuran tentang variasiini sangat penting bagi penentuan

    kapasitas jalan beserta fasilitasnya.

    Data volume lalu lintas dalam intervalyang lebih pendek menjelaskan variasi-variasi yang terjadi. Pola lalu lintas

    dijalan memperlihatkan variasi yangmencolok selama jam-jam tertentu dalam

    sehari dan jam-jam tertentu ini dapatditentukan volume jam yang mana yangakan dipakai dalam perencanaan.

    Data-data volume yang didapat ini biasa

    disebut Volume Jam Perencanaan (VJP).VJP ini lebih sering digunakan karenamendetail dan cukup mewakili variasiarus lalu lintas harian serta arus lalulintas perjam yang terjadi. Volume lalu

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    5/18

    lintas perjam yang dipakai dalam perencanaan seharusnya tidak terlalurendah sehingga akan sering terlampauidan sebaliknya jangan terlalu tinggisehingga akan mengakibatkan pemborosan.

    2.2. Kapasitas

    Kapasitas didefinisikan sebagai arusmaksimum melalui suatu titik dijalanyang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua jalur dua arah, kapasitas ditentukan untukarus dua arah (kombinasi dua arah),tetapi untuk jalan dengan banyak jalur,arus dipisahkan perarah dan kapasitas

    ditentukan perlajur. Kapasitas (C)dinyatakan dalam satuan mobil

     penumpang.

    Persamaan dasar untuk menentukankapasitas adalah sebagai berikut :

    C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

    Dimana :

    C = Kapasitas sesungguhnyaCO  = Kapasitas dasar (ideal) untuk

    kondisi ideal tertentuFCW  = Faktor penyesuaian lebar jalanFCSP  = Faktor penyesuaian pemisahan

    arah (hanya untuk jalan takterbagi)

    FCSF  = Faktor penyesuaian hambatansamping dan bahu jalan / kereb

    FCCS  = Faktor penyesuaian ukuran kota

    Jika kondisi sesungguhnya sama dengan

    kasus dasar (ideal) tertentu, maka semuafaktor penyesuaian menjadi 1,0 dan

    kapasitas dasar (CO).

    Tabel 1 : Kapasitas Dasar

    Tipe JalanKapasitas Dasar

    (smp/jam)

    Catatan

    Empat jalur terbagi atauJalan satu arah

    1650 Per jalur

    Empat jalur terbagi 1500 Per jalur

    Dua jalur tak terbagi 2900 Per jalur

    Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1996

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    6/18

     

    Kapasitas dasar untuk jalan lebih dariempat lajur (banyak lajur) dapatditentukan dengan menggunakankapasitas per lajur yang diberikan pada

    tabel 1, walaupun lajur tersebutmempunyai lajur yang tidak standar.

    Tabel 2 : Faktor Penyesuaian Kapasitas FCW 

    Tipe JalanLebar Jalur Lalu Lintas Efektif

    (m)FCW 

    Empat lajur terbagi atauJalan satu arah

    Per Jalur

    3,00 0,92

    3,25 0,96

    3,50 1,00

    3,75 1,04

    4,00 1,08

    Empat lajur tak terbagi

    Per Jalur

    3,00 0,91

    3,25 0,95

    3,50 1,00

    3,75 1,05

    4,00 1,09

    Dua lajur tak terbagi

    Per Jalur

    5 0,56

    6 0,87

    7 1,00

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    7/18

     

    8 1,14

    9 1,25

    10 1,29

    11 1,34

    Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1996Faktor penyesuaian kapasitas untuk jalanlebih dari empat jalur dapat ditentukandengan menggunakan nilai per lajur yang

    diberikan untuk jalan empat lajur dalamtabel 2.

    Tabel 3 : Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCSP)

    Pemisahan ArahSP %-%

    50-50 60-40 70-30 80-20 90-10 100-0

    FCSP 

    Dua lajur 2 / 2 1 0,94 0,88 0,82 0,76 0,70

    Empat lajur 4/2 1 0,97 0,94 0,91 0,88 0,80

    Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1996

    Untuk jalan terbagi dan jalan satu arah,faktor penyesuaian kapasitas untuk

     pemisahan arah tidak dapat diterapkan.Digunakan nilai 1,0

    Tabel 4a : Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (Jalan dengan Bahu)

    TipeJalan

    Kelas

    Faktor Penyesuaian Untuk Hambatan Samping

    Dan Lebar Bahu FCSF

    Lebar Bahu Ws

    ≤ 0,50  1,00 1,50 ≥ 2,00 

    4 / 2 D

    VL 0,96 0,98 1,01 1,03

    L 0,94 0,97 1,00 1,02

    M 0,92 0,95 0,98 1,00

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    8/18

     

    H 0,88 0,92 0,95 0,98

    VH 0,84 0,88 0,92 0,96

    4 / 2 UD

    VL 0,96 0,99 1,01 1,03

    L 0,94 0,97 1,00 1,02

    M 0,92 0,95 0,98 1,00

    H 0,87 0,91 0,94 0,98

    VH 0,80 0,86 0,90 0,95

    2 / 2 UDatauJalanSatuArah

    VL 0,94 0,96 0,99 1,00

    L 0,92 0,94 0,97 1,01

    M 0,89 0,92 0,95 0,98

    H 0,82 0,86 0,90 0,95

    VH 0,73 0,79 0,85 0,91

    Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1996

    Tabel 4b : Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (Jalan dengan Kereb)

    TipeJalan

    Kelas

    Faktor Penyesuaian Untuk Hambatan SampingDan Jarak Kereb-Penghalang FCSF

    Lebar Bahu Ws

    ≤ 0,50  1,00 1,50 ≥ 2,00 

    4 / 2 D

    VL 0,95 0,97 0,99 1,01

    L 0,94 0,96 0,98 1,00

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    9/18

     

    M 0,91 0,93 0,95 0,98

    H 0,86 0,89 0,92 0,95

    VH 0,81 0,85 0,88 0,92

    4 / 2 UD

    VL 0,95 0,97 0,99 1,01

    L 0,93 0,95 0,97 1,00

    M 0,90 0,92 0,96 0,97

    H 0,84 0,87 0,90 0,93

    VH 0,77 0,81 0,85 0,90

    2 / 2 UDatauJalanSatu

    Arah

    VL 0,93 0,95 0,97 0,99

    L 0,90 0,92 0,95 0,97

    M 0,86 0,88 0,91 0,94

    H 0,78 0,81 0,84 0,88

    VH 0,68 0,72 0,77 0,82

    Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1996

    Faktor penyesuaian kapasitas untuk enamlajur dapat ditentukan denganmenggunakan nilai FCSF  untuk jalanempat lajur yang diberikan pada tabel 4b

    atau seperti yang ditunjukkan pada persamaan sebagai berikut :

    FC6 SF  = 1 –  0,8 (1- FC4 SF)

    Dimana :

    FC6 SF  = Faktor penyesuaian kapasitas

    untuk jalan enam lajur.FC4 SF  = Faktor penyesuaian kapasitas

    untuk jalan empat lajur.

    Tabel 5 : Kelas Hambatan Samping ( SFC )

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    10/18

     

    SFC Kode Jumlah Berbobot Kondisi Khusus

    Sangat Rendah VL < 100Daerah permukiman, jalan dengan

     jalan samping

    Rendah L 100 –  299Daerah permukiman, beberapa

    kendaraan umum

    Sedang M 300 –  499Daerah industri, beberapa toko disisi

     jalan

    Tinggi H 500 –  899Daerah Komersial, aktivitas sisi

     jalan tinggi

    Sangat Tinggi VH > 900Daerah komersial, dengan aktivtas

     pasar di samping jalan

    Tabel 6 : Faktor Penyesuaian Ukuran Kota

    Ukuran Kota (Juta Penduduk)Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota

    FCCS 

    < 0,1

    0,1 –  0,5

    0,5 –  1,0

    1,0 –  3,0

    > 3,0

    0,86

    0,90

    0,94

    1,00

    1,04

    Penentuan kapasitas untuk kondisisesungguhnya menggunakan persamaan berikut :

    C = CO  x FCW x FCSP x FCSF x FCCS(smp/jam)

    Dimana :

    C = Kapasitas sesungguhnya(smp/jam)

    CO  = Kapasitas dasar (ideal) untukkondisi ideal tertentu (smp/jam)

    FCW  = Faktor penyesuaian lebar jalanFCSP  = Faktor penyesuaian pemisahan

    arah (hanya untuk jalan tak

    terbagi)FCSF  = Faktor penyesuaian hambatan

    samping dan bahu jalan / kerebFCCS  = Faktor penyesuaian ukuran kota

    2.3 Derajat Kejenuhan

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    11/18

    Derajat Kejenuhan (DS) didefinisikansebagai rasio arus terhadap kapasitas,digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dansegmen jalan. Nilai DS menunjukkanapakah segmen jalan tersebutmempunyai masalah kapasitas atau tidak.

    Persamaan yang digunakan adalahsebagai berikut :

    DS = Q / C

    Dimana :

    DS = Derajat KejenuhanQ = Arus Total

    C = Kapasitas sesungguhnya (smp/jam)Derajat kejenuhan dihitung dengan

    menggunakan arus dan kapasitas,dinyatakan dalam smp/jam.

    3. ANALISA DATA VOLUME LALU

    LINTAS

    Data volume lalu lintas diperlukan dalamhampir semua aspek transportasi, sepertiuntuk perencanaan analisa operasionaldan penelitian lalu lintas, adapun data

    volume lalu lintas dalam penelitian inidiperlukan untuk mengetahui atau

    mengevaluasi tingkat kinerja lalu lintasruas jalan yang dilalui oleh arus lalulintas dan dijadikan dasar dalam perencanaan maupun analisa pada jalantersebut.

    Data volume lalu lintas didapat darisurvei lalu lintas dilokasi penelitian,yaitu Jalan Sisingamangaraja yangdilakukan selama 13 jam (06.00 –  19.00)dalam 4 hari penelitian, yaitu pada hariKamis, Jum’at, Sabtu dan Minggu. Daridata volume lalu lintas yang didapatdapat dilihat adanya pola lalu lintas ataufluktuasi lalu lintas perjam yang terjadisepanjang hari.

    Dari perhitungan selama 13 jam penting perhari dalam 4 hari penelitian, dapatdihitung arus Lalu Lintas harian Rata-rata (LHR) dalam tahun itu, yaitu denganlangkah-langkah sebagai berikut :

    3.1 Perhitungan Lalu LintasMingguan Rata  – Rata (LMR)

    Dari jumlah lalu lintas selama 13 jam perhari dalam satu minggu dikalikandengan faktor korelsi sebesar 93%, makaakan dapat ditentukan lalu lintas

    mingguan rata-rata (LMR). Pada penelitian ini pengamatan terhadap lalulintas dilakukan selama 13 jam penting(06.00  –   19.00) dan dianggap lebihkurang mencakup 93 % dari arus lalu

    lintas selama 24 jam, sehingga faktorkoreksi yang digunakan adalah 93%.

    Hasil perhitungan lalu lintas mingguanrata-rata dapat dilihat pada tabel dibawahini :

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    12/18

    Tabel 7 : Perhitungan Lalu Lintas Mingguan Rata-Rata (LMR)Pos 1

    Klasifikasi Kendaraan

    Jumlah

    Kendaraan

    (smp/jam)

    Faktor KoreksiLMR

    (smp/jam)

    Sepeda Motor (MC) 1.267 100 / 92 1.362

    Kendaraan Ringan (LV) 2.871 100 / 92 3.087

    Kendaraan Berat (HV) 130 100 / 92 140

    Tabel 8 : Perhitungan Lalu Lintas Mingguan Rata-Rata (LMR)Pos 2

    Klasifikasi Kendaraan

    Jumlah

    Kendaraan

    (smp/jam)

    Faktor KoreksiLTR

    (smp/jam)

    Sepeda Motor (MC) 1.245 100 / 92 1.339

    Kendaraan Ringan (LV) 2.818 100 / 92 3.030

    Kendaraan Berat (HV) 109 100 / 92 117

    3.1 Perhitungan Lalu Lintas TahunanRata  – Rata (LTR)

    Dengan mengetahui lalu lintas bulananrata-rata (LBR) dapat dihitung arus lalulintas tahunan rata-rata (LTR) dari LMR

    yang didapat sebelumnya dan dikalikandengan faktor prosentase lalu lintasharian rata-rata dalam tahun yang bersangkutan.

    Tabel 9 : LBR Sebagai Persentase Lalu Lintas Bulanan Setahun

    No. Bulan Kota (%) Desa(%)

    1 Januari 81 71

    2 Februari 89 77

    3 Maret 94 88

    4 April 99 97

    5 Mei 104 107

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    13/18

    6 Juni 110 121

    7 Juli 111 127

    8 Agustus 112 136

    9 September 109 117

    10 Oktober 102 96

    11 November 96 85

    12 Desember 92 79

    Karena survei lalu lintas untuk penelitian

    ini dilakukan pada bulan Desember maka

    faktor persentase lalu lintas bulanan

    setahun adalah 92% untuk ukuran kota

    dari lalu lintas tahunan.

    Hasil perhitungan lalu lintas tahunan

    rata-rata dapat dilihat pada tabel dibawah

    ini :

    Tabel 10: Perhitungan Lalu Lintas Tahunan Rata-Rata (LTR)Pos 1

    Klasifikasi Kendaraan

    Jumlah

    Kendaraan

    (smp/jam)

    Faktor KoreksiLMR

    (smp/jam)

    Sepeda Motor (MC) 1.362 100 / 92 1.480

    Kendaraan Ringan (LV) 3.087 100 / 92 3.356

    Kendaraan Berat (HV) 140 100 / 92 152

    Tabel 11 : Perhitungan Lalu Lintas Tahunan Rata-Rata (LTR)Pos 2

    Klasifikasi Kendaraan

    Jumlah

    Kendaraan

    (smp/jam)

    Faktor KoreksiLTR

    (smp/jam)

    Sepeda Motor (MC) 1.339 100 / 92 1.455

    Kendaraan Ringan (LV) 3.030 100 / 92 3.294

    Kendaraan Berat (HV) 117 100 / 92 127

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    14/18

    4. PROYEKSI PERTUMBUHAN

    PENDUDUK DAN LALU LINTAS

    4.1. Proyeksi Pertumbuhan

    Penduduk

    Pada dasarnya suatu fasilitas lalu lintas

    dibangun atau ditingkatkan untuk

    mendukung kelancaran arus lalu lintas

    dalam mengantisipasi adanya

     peningkatansaling ketergantungan

    kebutuhan antara suatu tempat dengan

    tempat lainnya.

    Bertambahnya jumlah penduduk akan

     berpengaruh terhadap operasional darifasilitas lalu lintas tersebut untuk saat

    sekarang maupun saat yang akan datang.

    Semakin besar jumlah penduduk dengan

    sendirinya kebutuhan sarana transportasi

    akan meningkat pula.

    Untuk menentukan jumlah penduduk

     pada suatu daerah untuk tahun yang akan

    datang dapat diperoleh dengan

    menggunakan Metode Bunga Majemuksebagai berikut :

    Pn = Po ( 1 + i ) n

    Dimana :

    Pn = Jumlah penduduk tahun yang

    ditinjau

    Po = Jumlah penduduk pada tahun

     peninjauan

    I = Angka pertumbuhan penduduk

    n = Jumlah tahun yang

    diperhitungkan

    Langkah  –   langkah perhitungannya

    sebagai berikut :

    - Dari data yang telah ada, dicari angka

     pertumbuhan dengan memasukkan

    rumus diatas.

    - Dari angka pertumbuhan yang terdapat pada tiap  –   tiap perubahan tahun,

    diambil nilai rata  –   ratanya ( i ) untuk

    dijadikan angka pertumbuhan pada

     perhitungan  –   perhitungan penduduk

     pada tahun yang diramalkan.

    - Dengan demikian didapat jumlah

     penduduk sesuai dengan tahun yang

    dimaksud.

    Maka proyeksi jumlah penduduk untuk

    Kota pontianak dari tahun 2000  –   2010

    dapat dilihat pada tabel berikut :

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    15/18

    Tabel 12 : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Pontianak Tahun 2000 –  2010

    No. Tahun i ( % )Jumlah Penduduk

    (jiwa)

    1 1990 * 2,68 396.658

    2 1998** 2,68 490.121

    3 2000 2,68 516.743

    4 2001 2,68 530.592

    5 2002 2,68 544.812

    6 2003 2,68 559.413

    7 2004 2,68 574.405

    8 2005 2,68 589.799

    9 2006 2,68 605.606

    10 2007 2,68 621.836

    11 2008 2,68 638.501

    12 2009 2,68 655.613

    13 2010 2,68 673.184

    Catatan : * = Jumlah penduduk menurut Sensus Penduduk

    ** = Jumlah penduduk menurut Proyeksi BPS

    4.2. Proyeksi Pertumbuhan Lalu

    Lintas

    Dari data volume lalu lintas harian rata-

    rata ( LHR ), maka dapat diperkirakan

     pertumbuhan lalu lintas untuk masa yang

    akan datang. Untuk memperkirakan lalu

    lintas yang akan datang dapat digunakan

    sebagai berikut :

    - Data LHR atau LHRt yang diestimasi

    dari data hasil survei.

    - Data pertumbuhan kendaraan bermotor

    yang ada di Kota Pontianak.

    Untuk mendapatkan angka pertumbuhan

    kendaraan bermotor digunakan data dari

    Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    16/18

    Kalimantan Barat seperti yang terlampir

     pada tabel berikut ini :

    Tabel 13 : Data Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Di Kota Pontianak

    Tahun 1994 –  1998

    Jenis

    Kendaraan1994 1995 1996 1997 1998 Pertumbuhan (%)

    Sep. Motor(MC)

    80.511 87.463 97.817 109.065 121.607 11,5

    Kend. Ringan(LV)

    11.783 12.215 14.215 16.134 18.315 13,52

    Kend. Berat(HV)

    6.649 9.177 9.848 10.699 11.601 8,43

    Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polda Kalbar

    4.3. Analisa Kapasitas Lalu Lintas

    Kapasitas Jalan Sisingamangaraja dalam

    menerima beban volume kendaraan

    dihitung dengan Manual Kapasitas Jalan

    Indonesia 1996. Kapasitas suatu jalan

     perkotaan yang digunakan dalam manual

    tersebut adalah :

    C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

    Dimana :

    C = Kapasitas suatu jalan (Pcu/h)CO  = Kapasitas dasar untuk jalan

    satu arah

    FCW  = Faktor penyesuaian lebar jalansatu arah

    FCSP  = Faktor penyesuaian pemisahanarah (hanya untuk jalan takterbagi)

    FCSF  = Faktor penyesuaian hambatansamping dan bahu jalan / kereb

    untuk jalan satu arahFCCS  = Faktor penyesuaian ukuran kota

    4.4. Analisa Derajat Kejenuhan

    Dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia1996 kinerja suatu jalan dinyatakan

    dengan derajat kejenuhan (DS) = Q / C ,dimana Q adalah volume lalu lintasdalam satuan mobil penumpang (Pcu)dan C adalah kapasitas suatu jalan untuksanggup memikul volume lalu lintasdalam satuan mobil penumpang.

    5. PENUTUP

    Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilakukan dengan memperhatikan hasildari analisa data, maka dapat diambilkesimpulan sebagai berikut :

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    17/18

    1. Dari hasil pengolahan data survei yangdilakukan pada tahun 2000, didapat bahwa derajat kejenuhan pada ruas JalanSisingamangaraja dengan hambatansamping dan hambatan samping = 0masih berada dibawah batas yangdiizinkan oleh Manual Kapasitas JalanIndonesia tahun 1996 sebesar 0,8.Derajat kejenuhan dengan hambatansamping terbesar terjadi pada jam 10.00-11.00 WIB sebesar 0,09891 danhambatan samping = 0 terbesar terjadi pada jam 11.00  –   12.00 WIB sebesar0,10069. Hal ini menunjukkan bahwaJalan Sisingamangaraja masih layak danmampu melayani arus lalu lintas yangmelewati ruas jalan tersebut.

    2. Banyaknya kendaraan angkutan umum

    Eks. Terminal Kampung Bali yang berhenti dan parkir pada ruas JalanSisingamangaraja untuk menurunkan,menunggu dan menaikkan penumpang pada waktu yang lama, menyebabkan

    menurunnya kapasitas jaln dan tingkatkinerja Jalan Sisingamangaraja sertamenimbulkan hambatan samping yangmenganggu arus lalu lintas pada jalantersebut.

    3. Menurunnya tingkat kinerja ruas Jalan

    Sisingamangaraja juga disebabkan olehseringnya pejalan kaki menyebrang ataumelintasi ruas Jalan Sisingamangaraja.Ini disebabkan akibat kurang layaknyafasilitas bagi para pejalan kaki dan Jalan

    Sisingamangaraja merupakan tempatterminal sementara sehingga banyak pejalan kaki yang melewati ruas JalanSisingamangaraja.

    4. Derajat kejenuhan pada 10 tahun yangakan datang tidak melewati tingkatkejenuhan dari ynag diizinkan oleh MJKItahun1996 sebesar 0,8. Derajatkejenuhan dengan hambatan sampingterbesar terjadi pada jam 10.00  –   11.00WIB sebesar 0,32855. Sedangkan untukhambatan samping = 0, derajat kejenuhanterbesar terjadi pada jam 11.00  –   12.00WIB sebesar 0.33387. Hal inimenunjukkan bahwa JalanSisingamangaraja masih layak danmampu melayani arus lalu lintas yangmelintasi jalan tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

    Direktorat Pembinaan Jalan Kota,1996, Pelatihan Diseminasi Manual

     Kapasitas Jalan Indonesia, DirektoratJenderal Bina Marga

    Direktorat Jenderal Bina Marga, 1998,Standar Perencanaan untuk Jalan

     Perkotaan, Departemen PekerjaanUmum

    Gunawan, Irwan Gusti, 2000, Skripsi,Tinjauan Lalu Lintas pada Ruas

     Jalan dan Persimpangan di JalanTanjungpura Pontianak.

    Hobbs, F.D. , 1995  Perencanaan danTeknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, AlihBahasa, Ir. Suprapto TM, M.Sc dan Ir.Waldijono, Penerbit Gajahmada

    University Press

    Juniardi, Ferry, 1998, Skripsi,  Analisa Arus Lalu Lintas terhadap Derajat Kejenuhan Jembatan Kapuas

  • 8/16/2019 127354132 Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum …

    18/18

     Oglesby, Clarkson H. Dan Hick R. Gerry,

    1988, Teknik Jalan Raya, Alih BahasaIr. Purwo Setianto, Penerbit Erlangga

    Purwanto, Hari, 2001, Skripsi, Tinjauan Arah Lalu Lintas Akibat Penggunaan Areal Parkir Dan Jalan Oleh Kendaraan Angkutan Umum EksTerminal Kampung Bali Pada JalanSisingamangaraja Pontianak

    Well, G.R., 1993,  Rekayasa Lalu Lintas, Alih Bahasa Ir. Suwarjoko Warpani,,Jakarta, Penerbit Bhatara