12 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dengan adanya sistem otonomi daerah maka untuk daerah-daerah yang mempunyai pendapatan asli daerah yang kecil menimbulkan terhambatnya pembangunan di segala bidang. Apalagi untuk daerah yang berpenduduk besar tetapi tidak mempunyai pendapatan asli daerah yang besar akan terasa sekali dampaknya. Salah satu daerah yang berpenduduk besar tetapi tidak mempunyai pendapatan asli daerah yang besar adalah Kabupaten Purworejo. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Purworejo sementara adalah 694.404 orang, yang terdiri atas 342.957 laki-laki dan 351.447 perempuan. Dengan luas wilayah sekitar 1.084,74 kilo meter persegi yang didiami oleh 694.404 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Purworejo adalah sebanyak 640 orang per kilo meter persegi.(BPS Kabupaten Purworejo,2010). Sedangkan Pendapatan Asli Daerah PAD yang dimiliki dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD cukup minim hanya sekitar Rp 60 milyar (7% dari APBD) saja, dan itupun 70% nya digunakan untuk belanja tidak langsung atau gaji pegawai.(www.purworejokab.go.id, 2012) Untuk dapat menambah pendapatan asli daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo menempuh jalan dengan mengembangkan industri kecil yang ada di daerah-daerah. Dengan munculnya industri-industri kecil diharapkan dapat menambah pendapatan asli daerah. Untuk mengembangkan industri kecil di daerah Kabupaten Purworejo tentu saja akan berdampak
4
Embed
12 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dengan adanya sistem ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dengan adanya sistem otonomi daerah maka untuk daerah-daerah yang
mempunyai pendapatan asli daerah yang kecil menimbulkan terhambatnya
pembangunan di segala bidang. Apalagi untuk daerah yang berpenduduk besar
tetapi tidak mempunyai pendapatan asli daerah yang besar akan terasa sekali
dampaknya. Salah satu daerah yang berpenduduk besar tetapi tidak
mempunyai pendapatan asli daerah yang besar adalah Kabupaten Purworejo.
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah
penduduk Kabupaten Purworejo sementara adalah 694.404 orang, yang terdiri
atas 342.957 laki-laki dan 351.447 perempuan. Dengan luas wilayah sekitar
1.084,74 kilo meter persegi yang didiami oleh 694.404 orang maka rata-rata
tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Purworejo adalah sebanyak 640 orang
per kilo meter persegi.(BPS Kabupaten Purworejo,2010). Sedangkan
Pendapatan Asli Daerah PAD yang dimiliki dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD cukup minim hanya sekitar Rp 60 milyar (7% dari
APBD) saja, dan itupun 70% nya digunakan untuk belanja tidak langsung atau
gaji pegawai.(www.purworejokab.go.id, 2012)
Untuk dapat menambah pendapatan asli daerah Pemerintah Daerah
Kabupaten Purworejo menempuh jalan dengan mengembangkan industri kecil
yang ada di daerah-daerah. Dengan munculnya industri-industri kecil
diharapkan dapat menambah pendapatan asli daerah. Untuk mengembangkan
industri kecil di daerah Kabupaten Purworejo tentu saja akan berdampak
13
bertambahnya kebutuhan energi listrik sebagai sumber tenaga penggerak
mesin-mesin yang digunakan di industri-industri kecil.
Pada akhir-akhir ini sumber tenaga listrik mengalami krisis energi.
Dengan adanya krisis energi maka salah satu jalan untuk mengatasinya yaitu
dengan mengembangkan sumber energi terbarukan sebagai pembangkit tenaga
listrik.
Salah satu pengembangan sumber energi terbarukan diantaranya
potensi energi air melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh).
Beberapa pertimbangan penggunaan PLTMh antara lain pemanfaatan potensi
energi air yang terbuang, penggunaan energi listrik yang dihasilkan diarahkan
untuk pemakaian yang bersifat produktif agar dapat mendukung
pengembangan industri kecil di wilayah Kabupaten Purworejo, dan
berwawasan ramah lingkungan. Di wilayah Plipiran Kecamatan Bruno
Kabupaten Purworejo terdapat bendungan yang cukup besar, tetapi potensi air
yang ada belum dimanfaatkan. Di sekitar bendungan ini juga banyak
ditemukan bahan galian yang berupa batu kali sebagai bahan dasar batu pecah
yang ditambang warga sekitar untuk dijual kepada perusahaan pemecah batu.
Dengan adanya potensi tersebut maka akan sangat cocok bila dibangun
PLTMh sebagai sumber tenaga listrik mesin pemecah batu.
Dalam pembangunan PLTMh banyak faktor yang harus diperhatikan
agar pembangunan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dan tidak sia-
sia. Faktor tersebut berdasarkan hasil survei potensi PLTMh, yakni studi
potensi sumber daya alam dan studi kelayakan sosial ekonomi. Setelah
pembangunan PLTMh dilakukan, keberadaannya diharapkan dapat menjadi
salah satu faktor pemicu bagi pengembangan industri kecil yang dapat
14
meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Purworejo. Salah satu
industri kecil yang ada di Kabupaten Purworejo yaitu industri pemecah batu
yang saat ini menggunakan tenaga listrik dari genset yang digerakkan mesin
diesel.
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, sebagai upaya menyediakan
sumber energi listrik yang lebih murah dan ramah lingkungan serta
mengoptimalkan potensi energi untuk mengembangkan industri pemecah batu
di wilayah Kabupaten Purworejo, maka dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Berapa besar potensi bendung sungai Bedono Kabupaten
Purworejo sebagai PLTMh untuk sumber tenaga listrik mesin stone
crusher ?
2. Bagaimana perancangan sistem mekanikal dan elektrikal pada
pemanfaatan PLTMh sebagai sumber tenaga listrik mesin stone
crusher ?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang perancangan system mekanikal dan elektrikal pada
pemanfaatan PLTMh sebagai sumber tenaga mesin stone crusher di bendung
sungai Bedono Kabupaten Purworejo belum pernah dilaksanakan.
15
3. Faedah Yang Diharapkan
Penelitian ini diharapkan memberikan hasil sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengetahuan khususnya sumber energi terbarukan PLTMh .
b. Bahan masukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Purworejo dan
swasta dalam mengambil kebijakan guna pemecahan masalah krisis energi
listrik di masa mendatang dalam pengembangan industri kecil.
c. Meningkatkan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.
4. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada system mekanikal dan elektrikal pada
pemanfaatan PLTMh sebagai sumber tenaga listrik mesin stone crusher.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk :
1. Memperoleh data tentang debit, head dan potensi yang terbangkitkan untuk
kepentingan kelayakan PLTMh sebagai sumber tenaga listrik mesin stone
crusher
2. Menghitung dan merancang setelan pengaman yang digunakan pada mesin
stone crusher.
3. Merancang sistem starting bintang segitiga otomatis untuk mesin stone
crusher.
4. Menentukan jenis, ukuran sabuk dan sproket pada sistem transmisi mesin