1.1 Senyawa Koordinasi (Coordination Coumpond) Sifat yang paling khas pada logam transisi adalah tentang persenyawaan dan ikatannya. Yang biasa disebut dengan ion kompleks. Ion kompleks sendiri terdiri dari atom pusat dan beberapa ligan. Untuk menjaga agar muatannya tetap netral biasanya ion kompleks bersenyawa dengan anion atau kation yang lain (counter ions). Gambar 1.1.1 Penjelasan gambar Penyusun dari senyawa koordinasi. Bentuk senyawa koordinasi ditunjukkan pada gambar bagian atas, perspektif pada bagian tengah, rumus molekul pada bagian bawah. Dari senyawa koordinasi seperti gambar diatas adalah [Co(NH 3 )6]Cl3 (s) , ion kompleksnya adalah Co(NH 3 ) 3+ , enam molekul NH 3 sebagai ligan mengikat ion Co 3+ sebagai atom pusatnya, dan tiga Cl - merupakan penetral muatan dari ion kompleks tersebut. [Co(NH 3 )6]Cl3 (s) dapat terurai menjadi ion-ion yaitu ion [Co(NH 3 ) 6 ] 3+ dan Cl - .
14
Embed
1.1 Senyawa Koordinasi (Coordination Coumpond) · Contoh Soal : Ion Kompleks Negatif Nama dari K 2 [Co(NH 3) 2 Cl 4] ... optik. 1. Isomer Geometri ... Isomer Optik Isomer optik terjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1.1 Senyawa Koordinasi (Coordination Coumpond)
Sifat yang paling khas pada logam transisi adalah tentang persenyawaan dan ikatannya. Yang
biasa disebut dengan ion kompleks. Ion kompleks sendiri terdiri dari atom pusat dan beberapa
ligan. Untuk menjaga agar muatannya tetap netral biasanya ion kompleks bersenyawa dengan
anion atau kation yang lain (counter ions).
Gambar 1.1.1
Penjelasan gambar Penyusun dari senyawa
koordinasi. Bentuk senyawa
koordinasi ditunjukkan pada
gambar bagian atas,
perspektif pada bagian
tengah, rumus molekul pada
bagian bawah.
Bentuk
Dari senyawa koordinasi seperti gambar diatas
adalah [Co(NH3)6]Cl3(s), ion kompleksnya
adalah Co(NH3)3+
, enam molekul NH3 sebagai
ligan mengikat ion Co3+
sebagai atom pusatnya,
dan tiga Cl- merupakan penetral muatan dari ion
kompleks tersebut. [Co(NH3)6]Cl3(s) dapat
terurai menjadi ion-ion yaitu ion [Co(NH3)6]3+
dan Cl-.
Ion Kompleks : Bilangan Koordinasi ,Bentuk Molekul, dan Ligan
1. Bilangan koordinasi.
Bilanagan koordinasi adalah jumlah dari ligan yang mengikat langsung pada atom pusat dan
itu berbeda-beda pada setiap atom pusat tergantung dari muatan atom pusat itu tersebut,
biasanya jumlah ligan maksimal adalah dua kali dari jumlah muatan atom pusat tersebut.
2. Bentuk molekul
Bentuk molekul dari ion kompleks tergantung pada senyawa koordinasinya dan atom
pusatnya. Berikut ini beberapa contoh bentuk molekul dari ion kompleks :
Gambar 1.1.2
.
1. Ligan
Ligan biasanya terdiri dari anion atau molekul yang dapat menyumbang sepasang atau lebih elektron bebas. Ligan dapat dibedakan
menjadi ligan monodentat (menyumbang satu pasang elektron bebas), bidentat (menyumbang dua pasang elektron bebas), dan
polidentat (menyumbang lebih dari dua pasang elektron bebas).
Gambar 1.1
Rumus dan Nama Senyawa Koordinasi
Cara pemberian nama pada ion kompleks dapat dilakukan dengan cara :
1. Memberikan nama kation sebelum nama anion
2. Muatan kation sesuai dengan muatan anion
3. Ligan netral ditulis sebelum anion
Gambar 1.1.4
Contoh Soal :
Ion Kompleks Negatif
Nama dari K2[Co(NH3)2Cl4]
Penyelesaian :
K2[Co(NH3)2Cl4]=2K+
+ [Co(NH3)2Cl4]2-
Pertama memberi nama pada ion kompleksnya terlebih dahulu dengan menentukan terlebih
dahulu muatan atom pusatnya
Muatan Ion Kompleks = muatan atom pusat + jumlah muatan ligan
-2 = muatan Co + muatan 2(NH3) + muatan 4(Cl-)
-2 = muatan Co + (0) + (-4)
Muatan Co = (-2) + 4
1. Muatan Co = +2
Karena ion kompleksnya bermuatan negatif maka atom pusatnya berakhiran at. Jadi
namanya Cobaltat (II)
2. Beri nama ligan-ligannya
a. (NH3)2 = Biammonia
b. Cl4 = Tetrakloro
3. Beri nama ion kompleksnya
Atom pusat + ligan netral + ligan bermuatan
Cobaltat (II) biammonia tetrakloro
Setelah itu mulai memberi nama senyawanya yaitu :
Kalium cobaltat (II) diammonia tetrakloro.
Ion Kompleks Positif
Nama dari [Co(NH3)4Cl2]Cl
Penyelesaian :
[Co(NH3)4Cl2]Cl=[Co(NH3)4Cl2]++Cl
-
Pertama memberi nama pada ion kompleksnya terlebih dahulu dengan menentukan terlebih
dahulu muatan atom pusatnya.
Muatan Ion Kompleks = muatan atom pusat + jumlah muatan ligan
+1 = muatan Co + muatan 4(NH3) + muatan 2(Cl-)
+1 = muatan Co + 0 -2
Muatan Co = +1 +2
1. Muatan Co = +3
Namanya Cobalt (III)
2. Beri nama ligan-ligannya
a. (NH3)4 = Tetraammonia
b. Cl2 = DIkloro
3. Beri nama ion kompleksnya
Atom pusat + ligan netral + ligan bermuatan
Cobalt (III) tetraammonia dikloro
Setelah itu mulai memberi nama senyawanya yaitu :
Cobalt (III) tetraammonia dikloro klorida
Sejarah Pandangan : Alfred Wenner dan Senyawa Koordinasi
Senyawa yang sekarang kita sering sebut dengan senyawa koordinasi telah dikenal hampir 200
tahun ketika kimiawan Swiss mempelajarinya di tahun 1890. Dia mempelajari beberapa ikatan
pada kobalt yang ditunjukkan pada tabel 23.10, yang mengandung ion kobalt (III), tiga ion
klorida ,dan beberapa molekul ammonia.
Gambar 1.1.5
Werner mengusulkan dua tipe valensi, atau kemampuan bergabung, untuk ion logam. Primary
valence, sekarang dikenal sebagai oxidation state, adalah muatan positif pada logam yang harus
diimbangi oleh muatan dari anion. Secondary state, sekarang dikenal sebagai coordination
number, adalah jumlah dari ligan yang terikat langsung pada atom pusat.
Isomer Pada Senyawa Koordinasi
Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus kimia yang sama tetapi memiliki struktur/bentuk
yang berbeda.
Gambar 1.1.6
Isomer Bangun : Atom Sama Bentuk Berbeda
Dua senyawa yang sama tetapi terhubung berbeda, dikenal dengan isomer bangun. Senyawa
koordinasi juga dapat memiliki isomer bangun yang dibedakan dari : komposisi ion kompleksnya
(Coordination Isomer), dan donor atom dari ligannya (Linkage Isomer).
1. Coordination Isomer terjadi ketika komposisi dari ion kompleks berubah tetapi
ikatannya tetap. Misalnya saja ketika ligan bertukar posisi menjadi counter ions
ataupun sebaliknya, pada [Pt(NH3)4Cl2](NO2)2 dan [Pt(NH3)4(NO2)]Cl2. Pada senyawa
pertama Cl- bertindak sebagai ligan dan NO2
- bertindak sebagai counter ions. Pada
senyawa kedua posisi ligan dan counter ions bertukar. Contoh lainnya pada senyawa
[Cr(NH3)6][Co(CN)6] dan [Co(NH3)6][Cr(CN)6]. Pada senyawa pertama NH3 sebagai
ligan dari Cr tetapi pada senyawa kedua sebagai ligan dari Cr.
2. Linkage Isomer terjadi ketika komposisi ion kompleks memiliki sisa yang sama
tetapi donor atom ligan berbeda. Misalnya pada ion nitrit dapat mengikat dengan
mendonorkan pasangan elkton melalui N (nitro,O2N:) atau dari atom O
(nitrito,ONO:) untuk memberi linkage isomer, pada senyawa orange pentaamin nitro
cobalt (III) klorida [Co(NH3)5(NO2 )]Cl2 (bawah kiri) dan senyawa merah pentaamin