Top Banner
Materi Mata Kuliah Tafsir Ahkam Oleh : H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA.
33

11. riba

Jul 11, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 11. riba

Materi Mata Kuliah Tafsir Ahkam

Oleh : H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA.

Page 2: 11. riba
Page 3: 11. riba

275. Orang-orang yang makan (mengambil) ribatidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinyaorang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikianitu, adalah disebabkan mereka berkata(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu samadengan riba, padahal Allah telah menghalalkanjual beli dan mengharamkan riba. Orang-orangyang telah sampai kepadanya larangan dariTuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambilriba), maka baginya apa yang telah diambilnyadahulu (sebelum datang larangan); danurusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang ituadalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekaldi dalamnya.

Page 4: 11. riba

276. Allah memusnahkan riba dan

menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak

menyukai setiap orang yang tetap dalam

kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

277. Sesungguhnya orang-orang yang

beriman, mengerjakan amal

saleh, mendirikan sembahyang dan

menunaikan zakat, mereka mendapat pahala

di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran

terhadap mereka dan tidak (pula) mereka

bersedih hati.

Page 5: 11. riba

278. Hai orang-orang yang beriman,

bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa

riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-

orang yang beriman.

279. Maka jika kamu tidak mengerjakan

(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,

bahwa Allah dan Rasul-Nya akan

memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari

pengambilan riba), maka bagimu pokok

hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak

(pula) dianiaya.

Page 6: 11. riba

280. Dan jika (orang berutang itu) dalamkesukaran, maka berilah tangguh sampai diaberkelapangan. Dan menyedekahkan(sebagian atau semua utang) itu, lebih baikbagimu, jika kamu mengetahui.

281. Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamusemua dikembalikan kepada Allah. Kemudianmasing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telahdikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).

Page 7: 11. riba

: arti harfiyahnya adalah memakan, disiniberarti mengambil atau memanfaatkan. Karena itulahtujuan utamanya. Maksudnya bahwa kebanyakan bentukdalam mengambil manfaat adalah memakannya.

( ) : Riba menurut bahasa tambahan. Menurut syara’ riba berarti tambahan harta tertentu tanpa imbalandalam tukar menukar harta dengan harta. Atautambahan dalam transaksi jual beli, utang uang ataumakanan dalam ukuran dan tempo. Ini pendapatmadzhab Syafi’i. madzhab Maliki membatasinya dalamriba fadhli dengan bahan makanan yang tahan disimpan. Tentang riba nasi’ah sama dengan madzhab Syafi’i. Adapun madzhab Hanafi dan Hanbali menyama ratakanriba pada setiap yang ditakar dan ditimbang.

Page 8: 11. riba

( : maksudnya bangkit dari kubur mereka

: artinya kesurupan atau kemasukan

syetan

( ) : : nasihat dan larangan.

( ) : menambah, mengembangkan,

dan melipat gandakan sedekah.

( ) : artinya mengurangkannya dan

menghilangkan barakahnya.

: arti perang dari Allah dan Rasul-Nya disni

adalah diperlakukan seperti seorang bughot

(pemberontak) dan sebagai musuh Allah.

Page 9: 11. riba

( ) : kamu tidak menganiaya : tidak

mengambil tambahan dari yang punya utang.

( ) : dan (pula) dianiaya : tidak

dikurangi sedikit pun dari pokok harta.

( ) : jika ada orang yang berutang itu.

( ) : dalam kesukaran, karena

kehabisan harta.

( ) : berilah tangguh atau tempo.

( ) : waktu lapang.

Page 10: 11. riba

Sebab turunnya ayat 278-279

Kaum Tsaqif, penduduk kota Taif telah membuat kesepakatandengan Rasulullah SAW bahwa semua hutang mereka demikianjuga piutang ( tagihan) yang berdasarkan riba agar dibekukandan dikembalikan hanya pokoknya saja. Setelah Fathu Makkah, Rasulullah SAW menunjuk ‘Itab ibn Usaid sebagai gubernurMakkah yang juga meliputi kawasan Thaif. Bani Amr ibn Umaradalah orang yang biasa meminjamkan uang secara riba kepadabani Mughirah sejak zaman jahiliyah dan Bani Mughirohsenantiasa membayarkannya. Setelah kedatangan Islam, mereka memiliki kekayaan yang banyak. Karennya, datanglahBani Amer untuk menagih hutang dengan tambahan riba, tetapiBani Mughirah menolak. Maka diangkatlah masalah itu kepadaGubernur ‘Itab ibn Usaid dan beliau menulis kepada RasulullahSAW. Maka turunlah ayat ini. Rasulullah Saw lalu menulis suratbalasan yang isinya “ Jika mereka ridha atas ketentuan Allah SWT di atas maka itu baik, tetapi jika mereka menolaknyamaka kumandangkanlah ultimatum perang kepada mereka

Page 11: 11. riba

Sebab turunnya ayat 280.

Banu ‘Amr bin ‘Umair berkata kepada Bani

Mughirah : Berikanlah pokok harta kami, dan

biarkan harta riba bagi kalian. Banu Mughirah

berkata : Sekarang ini kami sedang susah, berilah

tangguh buat kami sampai musim buah. Banu ‘Amr

tidak mau memberikan tangguh, lalu Allah

menurunkan ayat ini : ( )

Page 12: 11. riba

Pada beberapa ayat yang telah lalu Allah

berbicara tentang nafkah dan sedekah harta

tanpa imbalan untuk mendekatkan diri kepada

Allah, mencari ridha-Nya, dan mengokohkan

iman dalam jiwa. Sementara beberapa ayat ini

berbicara tentang orang-orang yang melakukan

riba, yang mengambil harta orang lain tanpa

imbalan. Allah akan memberikan keberkahan

padasedekah. Sementara riba, Allah akan

membinasakan dan menghilangkan

keberkahannya. Jadi hubungan ayat-ayat ini

adalah hubungan kontradiksi, karena kontradiksi

ini lebih melekat pada hati dari pada yang lain.

Page 13: 11. riba

(/Orang-orang yang makan

(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkanseperti berdirinya orang yang kemasukan setanlantaran (tekanan) penyakit gila).

Potongan ayat ini menerangkan akibat yang akandialami oleh orang-orang yang memakan riba, yaitu jiwadan hati mereka tidak tenteram, pikiran mereka tidakmenentu. Keadaan mereka seperti orang yang kemasukan setan atau seperti orang gila.

Ini merupakan gambaran yang sangat buruk danmengerikan dan merupakan dalil bahwa sistem kapitalisyang riba di dunia modern akan menimbulkankegoncangan, jiwa dan hati yang tidak tenteram, rasa takut dan pikiran yang tidak menentu.

Page 14: 11. riba

Menurut jumhur mufassirin, ayat ini menerangkankeadaan pemakan riba pada hari kiamat, yaitu sepertiorang yang kemasukan setan. Pendapat ini berdasarkansabda Rasulullah saw:

Artinya: Jauhilah olehmu dosa yang tidak diampuni, yaitu gulul(ialah menyembunyikan harta rampasan dalampeperangan dan lainnya), maka barang siapa melakukangulul nanti barang yang disembunyikan itu akandibawanya pada hari kiamat. Dan pemakan riba, barangsiapa yang makan riba ia akan dibangkitkan pada harikiamat dalam keadaan gila lagi kemasukan (setan). (HR At Tabrani dai 'Auf bin Malik) Sekelompok mufassir mufassir membatasi pendapatnyabahwa yang dimaksud berdiri dalam ayat ini adalahberdiri pada hari kiamat.

Page 15: 11. riba

Digunakannya kata ( ) yang berarti berdiri dalam

ayat ini, karena berdiri merupakan aktifitas yang paling

menonjol dalam bekerja.

(

/Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya

jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba). Dari

potongan ayat ini dapat dipahami, bahwa keadaan

pemakan riba itu sedemikian rupa sehingga mereka tidak

dapat lagi membedakan antara yang halal dan yang

haram, antara yang bermanfaat dengan mudarat, antara

yang dibolehkan Allah dan yang dilarang-Nya, sehingga

mereka mengatakan jual beli itu sama dengan riba.

Page 16: 11. riba

Selanjutnya Allah menegaskan bahwa Dia menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Allah tidak menerangkansebabnya. Allah tidak menerangkan hal itu agar mudahdipahami oleh pemakan riba, sebab mereka sendiri telahmengetahui, mengalami dan merasakan akibat riba itu.

Dari penegasan itu dipahami pula bahwa seakan-akan Allah swt. memberikan suatu perbandingan antara jual-beli dengan riba. Hendaklah manusia mengetahui dan memikirkan danmemahami perbandingan itu.

Pada jual-beli ada pertukaran dan penggantian yang seimbangyang dilakukan oleh pihak penjual dengan pihak pembeli, sertaada manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari kedua belahpihak dan ada pula kemungkinan mendapat keuntungan yang wajar sesuai dengan usaha yang telah dilakukan oleh mereka. Pada riba tidak ada pertukaran dan penggantian yang seimbangitu. Hanya ada semacam pemerasan yang tidak langsung yang dilakukan oleh pihak yang empunya terhadap pihak yang sedangmemerlukan yang waktu meminjam itu dalam keadaanterpaksa.

Page 17: 11. riba

Setelah Allah swt. menerangkan akibat yang dialami olehpemakan riba, perkataan yang diucapkan oleh pemakanriba yang pikirannya sedang dipengaruhi keenakanmemakan riba dan penegasan Allah tentang hukum jual-beli dan riba, maka Allah mengajak para pemakan ribadengan ajakan yang lemah-lembut, yang langsung menujuke hati nurani mereka, sebagaimana lanjutan ayat diatas.(

/ Orang-orang yang telah sampai kepadanyalarangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (darimengambil riba), maka baginya apa yang telahdiambilnya dahulu (sebelum datang larangan); danurusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalahpenghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.)

Page 18: 11. riba

Allah swt. menyebut larangan-Nya tentang riba itu"Mau`izhah" (asal artinya adalah pengajaran), maksudnyaialah larangan memakan riba itu adalah larangan yang bertujuan untuk kebaikan manusia sendiri, agar berbahagia hidup di dunia dan akhirat, hidup dalamkeadaan rasa cinta dan kasih sesama manusia dan hiduppenuh ketenteraman dan kedamaian.

Barang siapa memahami larangan Allah swt. danmelaksanakannya hendaklah ia menghentikan perbuatanriba itu dengan segera. Mereka tidak dihukum Allah swt. terhadap perbuatan yang mereka lakukan sebelum ayatini diturunkan. Mereka tidak diwajibkan mengembalikan riba pada waktuayat ini diturunkan, hendaklah segera berhenti, merekaboleh mengambil pokok pinjaman mereka saja, tanpabunga yang mereka setujui sebelumnya.

Page 19: 11. riba

Dalam ayat ini terkandung suatu asas pokok yang dapatdijadikan dasar untuk menetapkan undang-undang, peraturan atau hukum, yaitu suatu undang-undang, peraturan atau hukum yang akan ditetapkantidak boleh berlaku surut jika berakibat merugikan pihak-pihak yang dikenai atau yang dibebani undang-undang, peraturan atau hukum itu. Sebaliknya bolehberlaku surut bila menguntungkan pihak-pihak yang dikenai atau dibebani olehnya.

Akhir ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang telahmelakukan riba, dan orang-orang yang telah berhentimelakukan riba kemudian mengerjakannya kembalisetelah larangan ini, mereka termasuk penghunineraka, mereka akan kekal di dalamnya. "Kekal di dalamneraka", maksudnya ialah lama tinggal di dalam neraka. Dari perkataan "kekal" ini dimaksudkan bahwa perbuatanriba ini termasuk dosa besar. Karena pelakunya diazabdalam waktu yang lama.

Page 20: 11. riba

( /Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidakmenyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selaluberbuat dosa). Ayat ini menegaskan bahwa riba itu tidak adamanfaatnya sedikit pun, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Yang ada manfaatnya adalah sedekah. Allah memusnahkan riba danmenyuburkan sedekah. Artinya memusnahkan harta riba dan hartayang bercampur dengan riba atau meniadakan berkahnya. Dan "menyuburkan sedekah" ialah mengembangkan harta yang telahdikeluarkan sedekahnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama atau melipat gandakan berkah harta itu. Allah swt. Berfirman : (

/Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamuberikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidakmenambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakatyang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka orang-orang (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya). (Q.S Ar Rum: 39)

Page 21: 11. riba

Para ulama berpendapat yang dimaksud dengan perkataan "Allah memusnahkan riba" ialah Allah memusnahkan keberkahan harta ribaitu karena akibat melakukan riba timbul permusuhan antara orang-orang pemakan riba, dan kebencian masyarakat terhadap merekaterutama orang yang pernah membayar utang kepadanya dengan ribayang berlipat ganda, dan mereka juga menyebabkan bertambahjauhnya jarak hubungan antara yang punya dan yang tidak punya. Kebencian dan permusuhan ini bila mencapai puncaknya akanmenimbulkan peperangan dan kekacauan dalam masyarakat.

Pada akhir ayat ini Allah swt. menegaskan bahwa Allah tidak menyukaiorang-orang yang mengingkari nikmat-Nya berupa harta yang telahdianugerahkan kepada mereka. Mereka tidak menggunakan harta itumenurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah serta tidakmemberikannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Demikian pula Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang selalu berbuat dosa, yang mengambil keuntungan dari orang-orang yang susah. Akhir ayat ini merupakan larangan keras terhadap riba, dan mengumandangkan bahwa riba merupakan perbuatan orang-orang kafir, bukan perbuatan orang-orang Islam.

Page 22: 11. riba

Kemudian Allah membandingkan perbuatan orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosadengan perbuatan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh supaya jelas perbedaan antara dua golongan ini, sehingga hal itu akan mendorong orang ingkar untuk berhenti dari perbuatannya, dan mendorong orang yang beriman untuk mentaati Allah. Allah berfirman : (

/Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyangdan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadapmereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati)

Page 23: 11. riba

Ayat ini menegaskan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan beriman kepada segala perintah dan larangan-Nya, mengerjakan amal shaleh yang dapat memperbaiki jiwa mereka seperti memberikan santunan kepada orang-orang yang membutuhkan, memberikan tangguh kepada orang yang tidak mampu, menegakkan shalat yang dapat mengingatkan dan mendekatkan seorang mukmin dengan Tuhannya, menunaikan zakat yang wajib yang mempunyai kontribusi dalam meringankan beban orang-orang miskin dan saling mencintainya manusia, mereka akan mendapatkan pahala yang sempurna, yang disimpan di sisi Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran atas diri mereka terhadap yang akan datang, dan mereka tidak bersedih hati terhadapyang telah lalu. Disebutkannya shalat dan zakat secara khusus padahal sudah tercakup oleh amal shaleh, karena Allah mempunyai perhatian pada keduanya, karena keduanya merupakan ibadah praksis yang paling besar.

Page 24: 11. riba

( /Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dantinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orangyang beriman). Ayat 275 menerangkan keadaan orang yang memakanriba di dunia dan di akhirat dan ayat 276 menerangkan tentangdidikan yang baik yang harus dikerjkaan oleh seseorang pemakan ribauntuk menghilangkan akibat dan pengaruh riba pada dirinya. Semuanya itu disampaikan dengan ungkapan yang halus, sehinggajelaslah sikap agama Islam yang sebenarnya terhadap riba. Allah swt. memerintahkan agar orang-orang yang beriman dan bertakwamenghentikan riba itu. Dalam ayat ini Allah swt. menghubungkan perintah meninggalkan ribadengan perintah bertakwa. Dengan hubungan itu seakan-akan Allah swt. mengatakan, "Jika kamu benar-benar beriman tinggalkanlah ribaitu. Jika kamu tidak menghentikannya berarti kamu telah berdustakepada Allah swt. dalam pengakuan imanmu. Mustahillah seseorangyang mengakui beriman dan bertakwa melakukan riba. Karenaperbuatan-perbuatan itu mungkin ada pada diri seseorang pada saatatau waktu yang sama."

Page 25: 11. riba

Yang mungkin terjadi ialah seseorang menjadi

pemakan riba atau seseorang beriman dan bertakwa

tanpa memakan riba.

Ayat ini senada dengan sabda Rasulullah saw.:

/Tidak berzina seorang

pezina dalam keadaan dia beriman. (HR Bukhari)

Maksudnya seseorang yang betul-betul beriman tidak

akan melakukan zina, begitu pula seseorang yang

betul-betul beriman tidak akan melakukan riba.

Dari ayat ini dipahami bahwa iman yang tidak

membuahkan amal yang saleh adalah iman yang

lemah. Iman yang demikian tidak meresap dalam hati

sanubari seseorang. Oleh sebab itu ia tidak

menghasilkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Page 26: 11. riba

(/Maka jika

kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), makaketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akanmemerangimu. Dan jika kamu bertobat (daripengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamutidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya).

Ayat ini merupakan penegasan yang terakhir dari Allah swt. kepada pemakan riba. Nadanya pun sudah bersifatancaman keras dan dihadapkan kepada orang yang telahmengetahui hukum riba tetapi mereka masih terusmelakukannya. Ini berarti bahwa mereka orang yang tidakmengindahkan perintah-perintah Allah karena itu Allah menyamakan mereka dengan orang yang memerangiagama Allah. Orang yang memerangi agama Allah akandiperangi Allah dan Rasul-Nya.

Page 27: 11. riba

"Diperangi Allah", maksudnya ialah bahwa Allah akanmenimpakan azab yang pedih di dunia dan di akhirat.

"Diperangi rasul-Nya" ialah bahwa para rasul telahmemerangi pemakan riba di zamannya, orangpemakan riba dihukum murtad dan menentang hukumAllah, karena itu mereka boleh diperangi.

Jika pemakan riba itu menghentikan perbuatannya, dengan mengikuti perintah-perintah Allah danmenghentikan larangan-larangan-Nya, maka merekaboleh menerima kembali pokok modal mereka, tanpadikurangi sedikit pun juga. Dengan demikian merekatidak berbuat aniaya kepada siapa pun denganmengambil riba, dan juga mereka tidak dianiayadengan tidak dikurangi hartanya sedikitpun.

Page 28: 11. riba

(/Dan jika (orang berutang itu) dalam

kesukaran, maka berilah tangguh sampai diaberkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atausemua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamumengetahui).

Ayat ini merupakan lanjutan ayat yang sebelumnya. Ayatyang lalu memerintahkan agar orang yang berimanmenghentikan perbuatan riba setelah turun ayat di atas. Para pemberi utang menerima kembali pokok yang dipinjamkannya. Maka ayat ini menerangkan: Jika pihakyang berutang itu dalam kesukaran berilah dia tempo, hingga dia sanggup membayar utangnya. Sebaliknya bilayang berutang dalam keadaan lapang, ia wajib segeramembayar utangnya. Rasulullah saw. bersabda: “

/Penundaan pembayaran utang oleh orang kayaadalah perbuatan zalim”. (HR Bukhari dan Muslim)

Page 29: 11. riba

Dalam pada itu Allah swt. menyatakan bahwa memberisedekah kepada orang yang berutang yang tidak sanggupmembayar utangnya adalah lebih baik. Jika orang-orangyang beriman telah mengetahui perintah itu, hendaklahmereka melaksanakannya.

Dari ayat ini dipahami juga bahwa: 1.Allah swt. memerintahkan agar memberi sedekahkepada orang yang berutang, yang tidak sanggupmembayar utangnya. 2.Orang yang berpiutang wajib memberi tangguh kepadaorang yang berutang bila mereka dalam kesulitan. 3.Bila seseorang mempunyai piutang pada seseorang yang tidak sanggup membayar utangnya diusahakan agar orangitu bebas dari utangnya dengan jalan membebaskan daripembayaran utangnya baik sebahagian maupun seluruhnyaatau dengan jalan yang lain yang baik.

Page 30: 11. riba

(/Dan peliharalah dirimu dari (azab

yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamusemua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apayang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)).

Setelah Allah swt. mengakhiri ayat-ayat riba dengan ayatyang lalu, maka Dia memperingatkan hamba-Nya secaraumum agar manusia takut kepada-Nya. Di akhirat nantimereka akan kembali kepada-Nya. Waktu itu dihitung dandinilai seluruh perbuatan hamba, termasuk harta yang pernah didapat dan dipergunakan. Jika mereka lalai atausedang terpengaruh oleh harta benda dansebagainya, maka hendaklah mereka sadar dan ingat akankedatangan hari itu.

Page 31: 11. riba

Pada hari itu Allah swt. menghukum dengan adil,

tidak mengurangi pahala kebaikan sedikit pun dan

tidak pula menambah siksa atas kejahatan yang

diperbuat.

Menurut riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas, ayat ini

adalah ayat yang terakhir yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad saw. Dan Jibril a.s. berkata kepada

Rasulullah saw.: "Letakkanlah ayat ini antara ayat "Wa

in kaana zuu `usratin....(280) dan ayat "Ya Ayyuhal

laziina aamanuu idzaa tadaayantum bidainin....(Al-

Baqarah:282). Rasulullah saw. masih hidup selama 21

hari setelah turunnya ayat ini. Menurut riwayat yang

lain beliau wafat 81 hari kemudian.

Page 32: 11. riba

Beberapa ayat di atas mengandung 5 hal

pokok :

1. Dibolehkannya seluruh jual beli yang tidak

mengandung larangan syar’i. Jual beli

( ) adalah memberikan kepemilikan

harta dengan harta, dilakukan dengan ijab

dan qabul karena suka sama suka antara

penjual dan pembeli.

2. Pengharaman riba serta pengumuman

perang dari Allah dan Rasul-Nya terhadap

pemakannya.

Page 33: 11. riba

3. Bersikap sabar terhadap orang yang dalam

kesusahan.

4. Balasan bagi orang yang beriman dan

beramal shaleh.

5. Mengingatkan dahsyatnya hari kiamat.