MATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PEMBAHASAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERMEN NO. 20 TAHUN 2007 POINT : PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN BEBERAPA MASALAH DAN SOLUSINYA. Dosen: Dr.Ir. Vina Serevina Mahasiswa S2: Aris Santoso 7836 – 130 – 846 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PASCA SARJANA FMIPA UNJ 2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MATA KULIAH EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
PEMBAHASAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERMEN NO. 20 TAHUN 2007
POINT : PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN BEBERAPA MASALAH DAN SOLUSINYA.
Dosen:
Dr.Ir. Vina Serevina
Mahasiswa S2:
Aris Santoso
7836 – 130 – 846
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PASCA SARJANA FMIPA UNJ
TAHUN 2014
2
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 2B. Tujuan.............................................................................................. 3C. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan
permendiknas No.20 Tahun 2007 ................................................... 4D. Pembahasan................................................................................... 6E. Permasalahan tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan
solusinya.......................................................................................... 12F. Kesimpulan berkaitan pemanfaatan hasil penilaian......................... 14
Daftar Pustaka
3
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2007STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
A. Latar Belakang
Ditetapkannya peraturan menteri pendidikan nasional nomor 20 tahun 2007
tentang standar penilaian pendidikan memberi implikasi terhadap sistem dan
penyelenggaraan pendidikan yang berkaitan dengan standar penilaian pendidikan.
Kebijakan pemerintah tersebut mengamatkan kepada pendidik agar setiap pendidik
memiliki rancangan penilaian khususnya hasil belajar disusun sebagai acuan bagi
satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang penilaian yang berkualitas guna
mendukung penjaminan dan pengendalian mutu peserta didik agar pendidik dapat
mengarahkan peserta didik menunjukkan penguasaan kompetensi yang telah
ditetapkan.
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan.
Penilaian dalam KTSP adalah berbagai keompetensi, yaitu bagian dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran pada akhir pembelajaran. Fokus penilaian
pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar
kompetensi yang ditentukan.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan
dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan bagian yang penting
dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola
kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik.
Ketepatan metode mengajar yang digunakan dan keberhasilan pesertab didik dalam
meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat
mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan
4
selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk berprestasi lebih baik.
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan data dan pengolahan
informasi untuk menentukan hasil belajar peserta didik. Penilaian merupakan salah
satu elemen penting dalam evaluasi, sebagai dasar untuk menentukan keberhasilan
peserta didik, keberhasilan program pengajaran hingga keberhasilan kurikulum yang
digunakan oleh pendidik. Kegiatan evaluasi dalam pendidikan merupakan aspek
penting, guna mengetahui ketercapaian suatu proses pendidikan yang didalamnya
mencakup ketercapaian kompetensi peserta didik, efektifitas program pembelajaran,
serta keberhasilan peserta didik.
Pada proses pelaksanaan dilapangan terdapat beragam penilaian yang
dilakukan oleh pendidik kepada peserta didiknya sehingga setiap pendidik memiliki
cara penilaian yang berbeda dalam pengelolaan penilaian hasil belajar peserta
didiknya. Penilaian seperti ini tentu saja akan memberikan dampak yang kurang baik
berbagai pemahaman dalam pengelolaan hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik.
Dari berbagai pemaparan diatas perlu adanya rancangan penilaian yang
digunakan oleh pendidik sebagai acuan dalam menilai hasil bealajar siswanya
sehingga terdapat keseragaman penilaian yang dilakukan oleh pendidik.
B. Tujuan
Dari pemaparan latar belakang diatas makalah tujuan umum makalah ini yaitu
Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar,
Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian, Memberikan rambu-
rambu penilaian hasil belajar dan Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip
pengolahan dan pelaporan hasil penilaian
Sedangkan tujuan khusus makalah ini untuk melihat berbagai permasalahan
yang terdapat di lapangan khususnya yang berkaitan dengan permendinas No. Tahun
2007. Tentang standar penilaian pendidikan. Pada bagian “ Penilaian hasil belajar
oleh pendidik” beserta solusi yang ditawarkan.
.
5
C. Beberapa Pengertian yang berkaitan dengan Permendiknas No.20 Tahun 2007.
1. Pengertian yang berkaitan dengan Permendiknas N0.20 tahun 2007
1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut
7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut.
8. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata
pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata
6
pelajaran kewarganegaraa dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah.
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB)
yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
2. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
7
8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
D. Pembahasan
Penilaian hasil belajar Oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Penilaian meliputi :
1. Penginformasian silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan
dan kriteria penilaian pada awal semester.
Saat awal tahun ajaran seorang pendidik harus memberikan silabus mata
pelajaran sebagai rancangan pembelajaran selama satu semester sehingga peserta
didik mengetahui apa saja yang akan dipelajari selama satu semester. Di dalam
dokumen-dokumen tentang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Menurut Salim (1987: 98)
silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi
pembelajaran.
Menurut Yulaelawati (2004:12) silabus merupakan seperangkat rencana serta
pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis
memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar. Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) menyebutkan
bahwa silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
8
Pengertian silabus menurut wikipedia adalah: "silabus adalah suatu outline dan
ringkasan dari topik-topik yang dicakup dalam suatu pendidikan atau kursus." Silabus
bersifat deskriptif dan menentukan, atau kurikulum yang spesifik. Silabus biasanya
dibuat oleh suatu lembaga pengujian, atau disiapkan oleh profesor yang mensupervisi
atau mengontrol kualitas suatu kursus/pendidikan, dan disiapkan dalam bentuk paper
(tercetak) atau online. Silabus dan kurikulum seringkali saling dileburkan dan
seringkali diberikan kepada siswa pada sesi pertama kelas sehingga tujuan
kursus/pendidikan/pembelajaran menjadi jelas bagi siswa. Silabus mengandung
informasi khusus tentang kursus/pendidikan/pembelajaran seperti informasi mengenai
dimana, kapan, dan bagaimana menghubungi pengajar (guru/dosen) dan asisten
pengajar, outline tentang materi apa yang akan dicakup/diajarkan, jadwal dan tanggal-
tanggal pelaksanaan tes hingga tanggal-tanggal penugasan, sistem grading
(perangkingan)/penilaian, tata tertib kelas, dsb. Berkaitan dengan ujian, silabus
menyediakan batasan apa yang seharusnya guru ajarkan dan ujian hanya boleh
mengetes apa yang diamanatkan oleh silabus
2. Pengembangan indikator pencapaian KD dan pemilihan teknik penilaian yang
sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
Pengembangan indikator pencapaian kompetensi dasar harus disesuaikan
dengan pemilihan tekhnik menilainya sehingga pada saat kegiatan KBM semua teknik
sudah tinggal menjalankan saja.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: (1) tuntutan
kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (2)
karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan (3) potensi dan
kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja
operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.