Top Banner
Kewaspadaan Standar ( Standard Precaution ) Oleh : Dr. Kartiwa NH, SpOG
68

10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Jul 08, 2016

Download

Documents

Elvera Eklesia

pencegahan infeksi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Kewaspadaan Standar ( Standard Precaution )

Oleh :

Dr. Kartiwa NH, SpOG

Page 2: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

TUJUAN PENCEGAHAN

INFEKSI

Bagian dari kualitas pelayanan kesehatan

Mencegah infeksi silang dalam prosedur

klinik seperti pemeriksaan dalam, dll

Menurunkan risiko transmisi penyakit

menular seperti Hepatitis

6-2

Page 3: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Aplikasi Kewaspadaan Standar

Setiap orang dapat merupakan sumber infeksi

Membudayakan cuci tangan

Menggunakan barier protektif (misalnya: sepatu,

masker, kacamata, gaun bedah, sarung tangan)

Penggunaan aseptik dan antiseptik

Memproses instrumen agar aman digunakan

Budaya aman dalam setiap prosedur

Pengelolaan limbah berbahaya secara adekuat

6-3

Page 4: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Universal Precaution terdiri dari :

- Standard Precaution

- Contact Precaution

- Airborne Precaution

- Droplet Precaution

Page 5: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

1. Hand higiene 2. Sarung tangan 3. Masker & proteksi mata 4. Gawn 5. Coats (anti air) 6. Alat-alat 7. Lingkungan 8. Linen 9. Kesehatan kerja & patogen blood borne 10. Penempatan pasien 11. Pasien dengan daya tahan menurun

Universal Precaution meliputi :

Page 6: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Kewaspadaan Standar ( Standard Precaution )

Pencegahan penularan infeksi dari patogen yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh infeksius lain :

- Hepatitis B - Hepatitis C - HIV - CMV - Sifilis - Malaria

Page 7: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Tujuan dibuatnya Tindakan Pencegahan Baku

Tujuan

1. Merupakan strategi utama untuk mencegah infeksi nosokomial pada pasien rawat inap dan pasien rawat jalan yang datang ke fasilitas kesehatan.

2. Mengurangi resiko penyebaran mikroorganisme dari sumber infeksi yang tak diketahui maupun yang diketahui.

3. Memberikan panduan bagi pengggunaan yang benar atas sarana PI yang terbatas dalam merawat semua pasien dan klien.

Page 8: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Standard (Universal) Precaution

Adalah suatu keharusan dan konsekuensi mutlak bagi tenaga medis untuk :

- MEMPROTEKSI DIRI dari darah, cairan tubuh pasien yang potensial menularkan infeksi

- Proteksi harus dilaksanakan secara KONSISTEN dengan tidak pandang bulu pada seluruh pasien (irrespective of diagnosis)

- Tenaga medis harus berusaha MEMUTUSKAN RANTAI INFEKSI

Page 9: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

RANTAI INFEKSI

Sumber Penyakit

Penerima Infeksi

MEDIA

Page 10: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Kewaspadaan Universal

- Darah - Jaringan - Cairan Tubuh

- Dianggap potensial menularkan

- Semen - Cairan Vagina - Cairan Amnion - Cairan serebrospinal

- Cairan perikard - Cairan peritoneal - Cairan sinovial - Cairan pleura

Page 11: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Standar Kewaspadaan

Merupakan metoda untuk menekan terjadinya perpindahan mikroorganisma penyebab infeksi sebagai berikut :

Pasien A Pasien B

Tenaga Medis

Page 12: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

RANTAI PENULARAN INFEKSI

Agen Infeksi

Reservoir Tempat keluar

Paparan

Pejamu tempat masuk

Page 13: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Virus HIV, HBV, HCV

Petugas Kesehatan Darah, mukosa

tidak intak

Paparan Tusukan jarum,

Percikan darah

Pasien Luka di kulit, mukosa

tidak intak

RANTAI PENULARAN INFEKSI

Page 14: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Petugas Kesehatan

- Dokter / Dokter Gigi - Perawat / Bidan - Petugas Laboratorium - Pekarya / kebersihan - Petugas Laundry - Siswa - Pengasuh Rawat - Teknisi, dll

Yang bekerja di fasilitas kesehatan kemungkinan kontak dengan darah / cairan tubuh pasien

Daya Tahan tubuh !!

Page 15: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

PAPARAN

Perkutaneus :

- Tertusuk jarum

- Teriris pisau / skalpel

Page 16: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

PAPARAN

- Kontak dengan membran mukosa atau - Kontak dengan kulit yang tidak intak

1. Luka 2. Terkelupas 3. Dermatitis

Page 17: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Cairan Tubuh yang Infeksius

HIV

Resiko Tinggi : - Darah - Cairan mani - Cairan vagina - Sputum

Potensial berisiko : - Cairan amnion - Cairan serebrospinal - Cairan pleura - Cairan peritoneal - Cairan perikardial - Cairan sendi

Page 18: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Cairan Tubuh yang Infeksius

HIV

Resiko rendah : - Cairan serviks - Muntah - Feses - Air liur - Keringat - Air mata - Urin - Gigitan / cakaran

Kecuali terkontaminasi darah yang terlihat

Page 19: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Concentration of HBV in Body Fluids

High Moderate Low / Not

Feces Sweat

Urine

Detectable

Tears

Breast Milk

Semen Vaginal Fluid

Saliva

Blood Serum

Wound exudates

Page 20: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

6-20

Cucitangan dan

asepsis/antisepsis

Barier

Protektif

Mengelola benda

tajam

Mengelola limbah

Memproses peralatan

Page 21: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

CUCI TANGAN

Tujuan cuci tangan adalah untuk mencegah transmisi benda infeksius dari : - Pasien ke pasien - Pasien ke petugas medis - Petugas medis ke pasien

Cuci Tangan Cara terpenting untuk mengendalikan infeksi meliputi menggosokan / menyikat permukaan tangan diikuti bilas dengan air yang mengalir

Page 22: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mencuci tangan

6-22

Gunakan sabun, air bersih mengalir 10-15 detik dan pakai handuk pribadi atau tissue

Sebagai alternatif, dapat gunakan bilasan alkohol-gliserin (asalkan tangan tak kotor secara fisik)

Page 23: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

JENIS CUCI TANGAN

Cuci tangan sosial (10 detik) - Metoda ini menghilangkan MO transien

tetapi tidak berefek untuk MO residen yang terikat lebih dalam epitel kulit.

- Rekomendasi untuk aktivitas rutin :, sebelum makan, setelah dari toilet, sebelum menyajikan makanan, ukur suhu.

Page 24: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Antisepsis / Disinfeksi Tangan (1 menit)

- Metoda ini akan menghilangkan /

membunuh MO transien & mengurangi

kadar MO residen lebih efektif.

- Rekomendasi : tindakan di ICU, sebelum

tindakan invasif seperti pemasangan

kateter urin, infus, dll

JENIS CUCI TANGAN

Page 25: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

EFEKTIVITAS PENCUCIAN Proses

Pencucian Efektivitas (% Berkurang) Hasil

Akhir

Air terkontaminasi

Menghilangkan kotoran dan debu yang menempel ( ? )

Tampak bersih

Air bersih Menghilangkan kotoran dan debu yang menempel ( 50 % )

Tampak bersih

Sabun dan Air bersih

S.d.a sekaligus darah dan debu organik ( 80 – 90 % )

Tampak bersih

Page 26: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Gram + Gram - TB Virus Endospora Jamur

Alkohol 60 - 90 % sangat sangat baik baik tidak ada baiketil atau isopropil baik baik

Chlorhexidine 4% sangat sangat tidak cukup tidak ada cukup(Hibitane, Hibiscrub) baik baik baik

Hexachlorophene 3% baik tidak tidak cukup kurang buruk(pHisoHex) ada baik

Preparat Yodium 3% sangat sangat baik baik tidak ada baikYodium & alkohol baik baik

(tinktura yodli)

Yodophor sangat baik baik baik baik(1 : 2500) baik

(Betadine)

Efektivitas melawan Bakteri Kelompok

Page 27: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

AksiPengaruh oleh zat organik

Surgical scrub

Persiapan

Alkohol 60 - 90 % cepat data ya ya tidak dipakaietil atau isopropil bervariasi

pada selaput lendir

Chlorhexidine 4% lambat sedikit ya ya mempunyai(Hibitane, Hibiscrub) efek persisten yang

baik

Hexachlorophene 3% lambat sedikit ya tidak dapat terjadi(pHisoHex) pertumbuhan

bakteri secara 'rebound'

Preparat Yodium 3% rata-rata sedikit tidak ya tidak dipakaiYodium & alkohol pada lapisan

(tinktura yodli) mukosa

Yodophor lambat ya ya dapat dipakai(1 : 2500) untuk lapisan

(Betadine) mukosa

Kelompok Keterangan

Potensi Pemakaian

Page 28: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

PROTEKSI

Sarung tangan Harus dipakai tiap kontak langsung dengan : - Darah atau cairan tubuh yang

mengandung virus - Membran mukosa atau kulit yang tidak

intak

Tidak dianjurkan mencuci dengan alhokol jika akan dipakai untuk pasien yang lain virus melekat

Page 29: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

PROTEKSI

Sarung tangan

1. Steril 2. Non Steril 3. Rumah Tangga

Page 30: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

DTT

Merebus

Mengukus

Kimiawi

Tahapan Proses peralatan

Sterilisasi Kimiawi Uap panas

tekanan tinggi Panas kering

Keringkan,dinginkan,

simpan atau siap pakai

Dekontaminasi

Cuci dan Bilas

Page 31: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Dekontaminasi

Masukkan peralatan bekas pakai yang akan digunakan kembali ke dalam larutan klorin 0,5% segera setelah digunakan.

Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan.

Lakukan pula pembersihan permukaan peralatan (misalnya meja bedah) dengan larutan klorin 0,5%.

6-31

Page 32: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Pentingnya Dekontaminasi

Dekontaminasi menggunakan larutan Klorin 0,5% (sodium hipoklorida) selama 10 menit

Membuat bahan logam, kaca, karet atau plastik lebih aman (membunuh HIV, HBV dan HCV dalam waktu kurang dari 60 detik) sebelum dibersihkan. Secara nyata mengurangi mikroorganisme pada alat yang terkontaminasi sebelum dibersihkan :\ - 75% lebih sedikit dari 10 CFU tiap alat - 98% lebih sedikit dari 100

Page 33: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Efektif meskipun bila air keran sangat kotor Tidak menyebabkan korosi (karat) bila diambil dan dibilas dalam waktu 60 detik

Pentingnya Dekontaminasi

Page 34: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Cara membuat klorin 0,5% dari konsentrat atau sediaan

yang mengandung 5% klorin

Formula :

Bagian air digunakan sebagai pelarut :

% konsentrat yang tersedia

-- 1

% yang diinginkan

= ....... bagian air

Bila ingin membuat klorin 0,5% dari konsentrat / sediaan yang mengandung

5% klorin, caranya adalah sebagai berikut:

5% klorin (Bayclin®)

0,5% (yg diinginkan)

5 X 10

5

1 = 9 bagian air

Berarti, untuk mendapatkan klorin 0,5%, campurkan 1 bagian

konsentrat 5% klorin dengan 9 bagian air bersih

6-34

:

Page 35: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Cara membuat klorin 0,1% dari konsentrat atau sediaan

yang mengandung 5% klorin

Formula :

Bagian air digunakan sebagai pelarut :

% konsentrat yang tersedia

-- 1

% yang diinginkan

= ....... bagian air

Bila ingin membuat klorin 0,5% dari konsentrat / sediaan yang mengandung

5% klorin, caranya adalah sebagai berikut:

5% klorin (Bayclin®)

0,1% (yg diinginkan)

5 X 10

1

1 = 49 bagian air

Berarti, untuk mendapatkan klorin 0,1%, campurkan 1 bagian

konsentrat 5% klorin dengan 49 bagian air matang / DTT

6-35

:

Page 36: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

6-36

Membuat larutan dari sediaan bubuk kering klorin

(gram per liter) % diinginkan :

Sediaan :

0,5%

0,1%

Kalsium hipoklorit

klorin 70%

Kaporit

7,0

1,5

NaDCC (60%

klorin)

8,5

1,5

Kloramin

(25%klorin)

20

3

NaDCC tablet

(1,5 g klorin/tablet)

4 tablet/liter

1 tablet/liter

Page 37: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Eradikasi mikroorganisme di peralatan bekas pakai

melalui berbagai tingkatan proses

Memproses peralatan bekas pakai:

Dekontaminasi

Cuci dan Bilas

Disinfeksi Tingkat Tinggi

Sterilisasi

6-37

Page 38: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Pencucian Cuci dengan air bersih

dan sabun atau deterjen

Sikat dengan sikat halus hingga tampak bersih

Lakukan penyikatan dalam air pencuci untuk menghindarkan percikan

Buka engsel atau sambungan peralatan

Bilas merata dengan air bersih.

6-38

Page 39: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Desinfeksi Tingkat Tinggi (Perebusan)

Susun peralatan hingga terendam dalam air

Rebus hingga mendidih dalam panci bertutup.

Hitung waktu dari saat air mulai mendidih hingga 20 menit untuk proses DTT

Jangan menambah sesuatu ke dalam panci setelah penghitungan waktu dimulai

Keringkan di udara terbuka sebelum disimpan.

6-39

Page 40: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Desinfeksi Tingkat Tinggi (Pengukusan)

6-40

Susun peralatan/sarung tangan agar

semua bagian terpapar uap dan tak

terendam air pengukus

Kukus hingga keluar uap air dari

pengukus dan mulai saat itu, hitung

hingga 20 menit

Jangan menambah air atau

peralatan selama

pengukusan berlangsung

Page 41: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Desinfeksi Tingkat Tinggi secara Kimiawi

Masukkan peralatan

kedalam larutan

dekontaminan yang

tersedia

Rendam selama 20

menit.

Bilas dengan air DTT

Biarkan kering sebelum

digunakan dan

disimpan.

6-41

Page 42: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

DTT Kimiawi Sebelum tingkat DTT harus dilakukan dulu

dekontaminasi, cuci-bilas dan keringkan

Gunakan larutan Klorin 0,1-0,5% atau Glutaraldehida 2%

Gunakan larutan baru atau belum kedaluarsa

Pakai wadah berpenutup, bahan non-korosif

Digunakan untuk instrumen tidak tahan panas atau peralatan optik

Instrumen harus terendam dengan baik

Waktu DTT 20 menit dan bilas dengan air DTT sebelum digunakan

6-42

Page 43: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Sterilisasi

6-43

Autoklaf

106 kPa, 121°C, 20 menit & 30 menit

(tanpa bungkus & terbungkus)

Kimiawi

Rendam dalam Glutaraldehida

selama 10 jam

Panas kering

170°C selama 60 menit atau

160°C selama 120 menit

Page 44: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Disinfeksi Tingkat Tinggi Dengan Pengukusan

Meningkatkan suhu sesuai posisi wadah

Page 45: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Kewaspadaan universal ditujukan untuk

mengisolasi patogen

Bukan untuk mengisolasi pasien

Page 46: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Terima kasih

Page 47: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan

menjaga kualitas pelayanan

6-47

Page 48: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Beberapa cara mengurangi

risiko transmisi penyakit

Diantara klien-petugas Cuci tangan

Gunakan Barier Protektif

Sarung tangan

Pelindung mata (kacamata, masker)

Apron/Celemek

Budaya aman di tempat kerja Jangan memasang tutup/membengkokkan jarum suntik

bekas pakai

Selalu berhati-hati dalam memegang/mengelola benda tajam

6-48

Page 49: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

CUCI TANGAN Saat datang dan pulang dari tempat kerja

Sebelum dan setelah memeriksa klien

Sebelum dan setelah pakai sarung tangan

Setelah terpapar darah atau sekret tubuh

Setelah tersentuh material berbahaya/toksik

Sebelum dan setelah makan

Setelah menggunakan toilet/buang air

6-49

Page 50: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Larutan Alkohol/Gliserin

Tambahkan 2 ml gliserin kedalam 100 ml larutan alkohol 60-90%.

Tuangkan sebanyak 3 to 5 ml dan gosokkan pada kedua belah tangan selama 2-5 menit diperlukan sejumlah 6-10 ml untuk keseluruhan proses.

6-50

Formula

Page 51: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Cuci tangan pra-bedah Gunakan larutan

antiseptik (bila

tersedia) dan bilas

dengan air bersih

mengalir

Gunakan sikat halus

untuk membersihkan

kuku

Gunakan spons untuk

membersihkan kulit

Keringkan tangan dan

lengan dengan handuk

6-51

Page 52: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

INGAT ! Klien pada umumnya adalah orang yang sehat dan

status tersebut harus tetap terjaga saat dan setelah

pelayanan diberikan

Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus

dilaksanakan secara hati-hati dan benar.

Tingginya angka infeksi pascatindakan menunjukkan

rendahnya mutu pelayanan

6-52

Page 53: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Barier Protektif Gunakan kacamata

pelindung, masker,

celemek dan sepatu tertutup.

6-53

Page 54: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Gunakan Sarung Tangan Saat melakukan prosedur bedah

Ketika melakukan periksa dalam

Saat mengambil sampel darah

Jika menangani peralatan/linen yang terkontaminasi bahan/sekret menular

Saat mengelola dan membuang limbah

Membersihkan percikan darah/sekret tubuh di peralatan, permukaan meja bedah, lantai

6-54

Page 55: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Gunakan sarung tangan

6-55

Saat melakukan

tindakan bedah

Saat memegang atau menyentuh

peralatan bekas pakai

Ketika membuang limbah

Page 56: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

PERLINDUNGAN TRANSMISI PENYAKIT

BAGI PETUGAS KESEHATAN

Kebanyakan infeksi terjadi akibat paparan dengan darah atau cairan tubuh pasien yang secara klinis belum menunjukkan gejala adanya penyakit

Aplikasikan budaya bersih dan aman seperti cuci tangan dan memakai sarung tangan.

Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur antisepsis

Proses peralatan dan sarana kesehatan

6-56

Page 57: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Risiko Transmisi Penyakit

Risiko transmisi HIV setelah tertusuk jarum suntik dari

pasien dengan HIV positif adalah 4 : 1000

Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum suntik dari

pasien dengan HBV positif adalah

27 - 37 : 100

6-57

Page 58: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

6-58

Prevalensi HIV dalam darah donor di

Indonesia pada tahun 1992-2001 P

er

100

0 H

IV-p

ositif

0.000

0.002

0.004

0.006

0.008

0.010

0.012

0.014

0.016

1992 –

1993

1993 –

1994

1994 –

1995

1995 –

1996

1996 –

1997

1997 –

1998

1998 –

1999

1999 –

2000

2000 –

2001

Sumber: National AIDS Programme,

Indonesia

July 2002

Page 59: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mencegah Luka Tusuk

Gunakan teknik zona aman untuk membawa atau

memindah-tangankan benda/instrumen tajam

Pilih media/penghantar instrumen tajam yang sesuai

(misalnya: wadah logam)

Gunakan pinset atau klem ketika mengambil jarum

atau memasang skalpel/pisau bedah

Beritahukan pada operator bahwa anda akan

memberikan instrumen tajam yang diminta

6-59

Page 60: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mencegah Luka Tusuk Gunakan pinset saat mengambil jarum dan zona

aman sebagai penghantar instrumen tajam

6-60

Page 61: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mencegah Luka Tusuk

6-61

Gunakan klem atau

pemegang jarum

saat memasang

atau melepaskan

pisau bedah atau

instrumen tajam

lain yang harus

disatukan atau

dipisahkan

Page 62: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Menyiapkan kulit atau

mukosa untuk prosedur

pembedahan Jangan menggunakan pisau cukur pada area

pembedahan

Pada area berambut, lakukan pengguntingan bila menghalangi lapangan pandang operator

Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.

Bersihkan area operasi dengan sabun.

Usapkan larutan antiseptik pada area operasi secara secara melingkar atau atas-bawah

6-62

Page 63: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mengamankan atau

membuang instrumen tajam

6-63

Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor

atau tusukan

Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau

dimasukkan ke dalam wadah tersebut

Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan

tangan

Page 64: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Mengelola Limbah Untuk mencegah infeksi atau

cedera berbahaya akibat benda tajam pada petugas pengelola limbah

Menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat sekitar

Pisahkan limbah terkontaminasi dan non-kontaminasi

Masukkan bahan-bahan terkontaminasi kedalam pembungkus tahan bocor atau kantong plastik.

Dibuang secara dibakar atau ditanam.

6-64

Page 65: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Cara Pengelolaan Limbah Gunakan sarung tangan rumah tangga

Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah tertutup dan aman

Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam tempat khusus/tahan tusuk

Buang limbah cair pada saluran khusus

Bakar/tanam limbah padat yang terkontaminasi

Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang telah digunakan untuk mengelola limbah

6-65

Page 66: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

6-66

Pembuatan Insinerator

Sedehana dari Drum bekas

Page 67: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

Rangkuman Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk

mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan mengacu pada kewaspadaan standar

Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan secara benar dan taat azaz agar diperoleh hasil maksimal dan memenuhi syarat

Pencegahan infeksi tidak selalu mahal, terpenting adalah budaya lingkungan bersih dan aman serta menumbuhkan perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga kualitas pelayanan

6-67

Page 68: 10.Pencegahan Infeksi Dr.iwa

6-68