1 BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Dalam modul ini akan mempelajari tentang standar kompetensi Keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan hidup, yang mencakup kompetensi dasar : Mendeskripkan keselamatan kesehatan kerja, Melaksanakan Prosedur keselamatan kesehatan kerja, Menerapkan konsep lingkungan hidup, Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan . Modul ini mempunyai keterkaitan dengan modul lain seperti mengidentifikasi serat tekstil,pengujian benang tekstil, proses pencelupan dan sebagainya, sebagai pendukung untuk melaksanakn keselamatan kesehatan k erja pada setiap kegiatan. Adapun hasil bel ajar yang bakan dicapai setel ah menguasai modul in i, peserta didik diharapkan dapat memahami dan mengapli kasikan disetiap kompe tensi sesuai kompetensi keahli an teknik penyempurnaan tekstil B. PRASYARAT Dalam mempelajari modul ini peserta didik sudah memahami dalam hal keselamata n, kesehatan, Lingkungan , jenis pekerjaan, dan P3K, untuk dapat melaksana kan dan menerapkan konsep keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan hidup di bengkel sekolah maupun di perusahaan. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari dengan modul- modul yang lain. 2. Kerjakan soal-soal dalam cek k emampuan untuk mengukur s ampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki 3. Apabila Anda dalam mengerjakan soal cek kemampuan mendapat nilai > 7,00 maka Anda dapat langsung mempelajari modul ini, tetapi bila Anda mendapat nilai < 7,00 maka Anda harus mengerjakan soal cek kemampuan lagi sampai mendapat nilai > 7,00 4. Pahami seti ap materi teor i dasar yang akan menu njang dalam penguasa an secara teliti,kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai saran latihan 5. Untuk menjaw ab tes formatif usahakan memberi jaw aban yang sin gkat, jelas dan kerjaka n sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini 6. Bila ada penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan tepat waktu 7. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada setiap kegiatan tatap muka.Bacalah dan cari referensi lainnya yang ada hubungan dengan modul ini.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Dalam modul ini akan mempelajari tentang standar kompetensi Keselamatan kesehatan kerja
dan Lingkungan hidup, yang mencakup kompetensi dasar : Mendeskripkan keselamatan
kesehatan kerja, Melaksanakan Prosedur keselamatan kesehatan kerja, Menerapkan konsep
lingkungan hidup, Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan .
Modul ini mempunyai keterkaitan dengan modul lain seperti mengidentifikasi serat
tekstil,pengujian benang tekstil, proses pencelupan dan sebagainya, sebagai pendukung untuk
melaksanakn keselamatan kesehatan kerja pada setiap kegiatan.
Adapun hasil belajar yang bakan dicapai setelah menguasai modul ini, peserta didik diharapkan
dapat memahami dan mengaplikasikan disetiap kompetensi sesuai kompetensi keahlian teknik
penyempurnaan tekstil
B. PRASYARAT
Dalam mempelajari modul ini peserta didik sudah memahami dalam hal keselamatan,
kesehatan, Lingkungan , jenis pekerjaan, dan P3K, untuk dapat melaksanakan dan menerapkan
konsep keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan hidup di bengkel sekolah maupun di
perusahaan.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam
skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari dengan modul-
modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan yang telah Anda miliki
3. Apabila Anda dalam mengerjakan soal cek kemampuan mendapat nilai > 7,00 maka Anda
dapat langsung mempelajari modul ini, tetapi bila Anda mendapat nilai < 7,00 maka Andaharus mengerjakan soal cek kemampuan lagi sampai mendapat nilai > 7,00
4. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan secara
teliti,kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai saran latihan
5. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan
sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini
6. Bila ada penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan tepat waktu
7. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada
setiap kegiatan tatap muka.Bacalah dan cari referensi lainnya yang ada hubungan dengan
keadaan penuh tekanan, atau bekerja dalam suasana yang sangat sibuk tidaklah mudah
untuk menerapkan keamanan kerja. Namun dalam keadaan apapun pekerja /sekolah
harus tetap memperhatikan dan menerapkan keselamatan kesehatan kerja sebagai
perioritas.
Untuk melaksanakan tujuan tersebut perusahaan /sekolah kejuruan harus menyediakanatau membuat panduan keselamatan kesehatan kerja, dimana tugas pekerja /siswa
adalah menggunakan peralatan dan mengaplikasikan dalam kegiatan yang telah
ditetapkan oleh pihak perusahaan / sekolah.
Perusahaan /sekolah wajib menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kesehatan
kerja seperti : pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik, masker, sarung tangan,
kaca mata, kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah,
alat-alat kebersihan dan sebagainya.Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat
pemadam kebakaran, kotak P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untukmencegah kecelakaan kerja, semua pekerja /siswa harus mentaaati seluruh peraturan
dan tata cara pemakaian alat kerja yang telah ditentukan yang berpedoman pada
undang-undang yang berlaku. Perlu diingatkan bahwa akibat yang ditimbulkan dari
kelalaian dapat menyebabkan pekerja /siswa diberhentikan dari pekerjaan/sekolah atau
diberi peringatan. Oleh karena itu sebaiknya pekerja/siswa selalu berhati-hati dalam
setiap mengerjakan tugasnya,dengan mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi
tentang pemakaian alat-alat pelindung keselamatan kesehatan kerja. Tempat kerja
dipelihara kebersihan serta kerapihannya untuk menjaga kesehatan bersama.
3. Menerapkan praktik Keselamatan kesehatan kerja
Bagi perusahaan /sekolah maupun pekerja/siswa dimanapun berada didalam lingkungan
kegiatan suatu pekerjaan ,hendaklah menerapkan K3 merupakan hal yang sangat
penting dengan berpedoman sebagai berikut :
1. Pengusaha menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kerja sesuai dengan
kegitan suatu pekerjaan misalnya pakaian kerja /jas lab, sarung tangan, masker,
dan sebagainya
2. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja ,semua pekerja harus mentaatiseluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja dengan berpedoman pada
UU no 1 tahun 1970.
3. Alat-alat pemadaman kebakaran harus ditempatkan ditempat yang mudah terlihat
dan terjangkau,diberi cat berwarna merah.
4. Semua pekerja/siswa wajib mengetahui tempat alat-alat pemadam kebakaran dan
mengetahui cara penggunaannya.
5. Benda-benda yang mudah terbakar harus diperhatikan keamanannya serta
dilakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya kebakaran.
6. Bila terjadi kebakaran ,pluit/tanda bahaya atau tanda khusus lainnya harus segeradibunyikan ,dan para pekerja/siswa yang berada ditempat kejadian, harus berusaha
7. Mencegah dan mengurangi kecelakaan, dimana setiap pekerja/praktikan
diwajibkan memakai alat pengaman sesuai peralatan yang digunakan, dan
sebelum menutup ruangan laboratorium/bengkel setiap hari, teknisi dan instruktur
diwajibkan untuk memeriksa mesin, kran gas, kompor gas dan peralatan lainnya
yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
8. Kelengkapan alat P3K harus ditempatkan ditempat yang mudah terjangkau, danharus tetap diperiksa serta dilengkapai isi kebutuhan sesuai ketentuan P 3 K
9. Segera memberi pertolongan pertama pada setiap kecelakaan sesuai dengan tata
cara yang semestinya dilakukan.
10. Tempat kerja harus memperoleh penerangan yang cukup,dan sebelum
meninggalkan laboratorium /bengkel,periksa dan matikan semua instalasi yang
berkaitan dengan mesin kecuali untuk penerangan.
4. Merapihkan area dan tempat kerja
Menjaga/memelihara area dan tempat kerja membutuhkan perhatian dan kewaspadaanyang terus menerus, satu upaya penyelamatan tergantung pada unjuk kerja setiap
pekerja/siswa yang bekerja ditempat trersebut.Kecelakaan sangat mudah terjadi, maka
dari itu setiap bekerja dan selesai bekerja dimana tempat kerja perlu dirapihkan, seperti
uraian tugas berikut :
1). Kesehatan kerja
a. Tempat kerja pekerja dipelihara kebersihan dan kerapihannya, untuk kesehatan
bersama, misalnya dilarang meludah dilantai, dilarang membuang sampah
disembarang tempat, membersihkan meja kerja dan peralatan yang dipakai,
b. Setiap pekerja harus mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentangpemakaian alat-alat pelindung K 3 yang disediakan.
c. Setiap pekerja yang mengetahui pekerja lain menderita penyakit menular seperti
lepra, syphilis, kolera, TBC, demam berdarah, muntaber dan sebagainya, harus
segera melapor kepada pimpinan untuk segera diambil langkah-langkan
pencegahan.
2). Menyelenggarakan penyegaran udara
Agar sirkulasi udara di tempat kerja bersih dan segar dengan baik, maka debu-debu
pada mesin dan jendela harus bersih, pintu dan jendela harus dalam keadaanterbuka, di ruang laboratorium dipasang fan agar udara bersih selama ada
kegiatan/praktek.
3). Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
a. Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun
sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket
kebersihan.
b. Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara
bahan-bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuanganc. Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu
d. Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak
boleh langsung dibuang kesaluran /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
e. Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang
berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur
f. Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan
bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakang. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan
piket .
4). Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan
a. Pemasukan dan pengeluaran bahan dan peralatan ke dan dari
laboratorium/gudang harus mendapat persetujuan kepala
laboratorium/instruktur/toolman, yang dilakukan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian
b. Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuklaboratorium/yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara/prosedur
peminjaman dan pengembalian yang khusus
5). Pencegahan bahaya aliran listrik
a. Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan kabel
sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala
b. Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai
keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya
c. Bila ada mesin yang tidak jalan /trabel segera matikan dan laporkan kepadaguru/instruktu/toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki
d. Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik,
periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat
kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui
ketika sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi
hubungan pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop
kontak dinding
6. Penataan ruang bengkel.
Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan
persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:
1). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:
a. Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas /peerlengkapan
perbaikan yang diperlukan untuk proses pengerjaan.
b. Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu menunggu
dalam penggunaan peralatan.
c. Penghematan pemakaian ruangan /tempat kerja untuk digunakan secara
efektif.
d. Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal)
kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah, alat-alat kebersihan
dan sebagainya.Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat pemadam kebakaran, kotak
P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untuk mencegah kecelakaan kerja, semua pekerja
/siswa harus mentaaati seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja yang telahditentukan yang berpedoman pada undang-undang yang berlaku.
Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan persediaan.
Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:
1). Berhubungan dengan fasilitas
2). Berhubungan dengan tenaga kerja
3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part
4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan
dan pemeliharaan
Kecelakaan merupakan gangguan yang memusnahkan, setidak-tidaknya menghambat atau
merugikan investasi, rencana kerja dan juga rencana hasil kerja. Alangkah baiknya apabila
sikap dan tindakan mencegah kecelakaan dikerjakan bersama-sama ,pemimpin dan yang
dipimpin atau semua yang berada ditempat itu wajib mencegah terjadinya kecelakaan.
Tanggung jawab atas ketenangan dan keselamatan dalam bengkel terletak pada setiap orang
yang berada diruang itu.
Program keselamatan kesehatan kerja yang baik adalah program yang terpadu dengan
pekerjaan sehari-hari (Rutin ),dan pelaksanaannya yang diatur sesuai undang-undang yangberlaku, sehingga sukar dipisahkan satu sama lainnya. Begitu pula tata laksana /penataan
bengkel merupakan suatu penunjang yang utama dalam ketertiban jalannya pemakaian alat-
alat, mesin dan perlengkapan lainnya.Tata laksana /penataan bengkel yang tertata rapih,
bersih dan nyaman sesuai dengan kenyataan akan membawa kearah ketenangan semua
manusia yang berkepentingan dengan bengkel itu. Dengan demikian tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja dapat tercapai .
d. Tugas
1. Kumpulkan data dari internet mengenai program Keselamatan dan kesehatankerja diperusahaan tekstil
e. Tes Formatif
1. Jelaskan arti keselamatan dan kesehatan ?
2. Jelaskan pengertian keselamatan kerja ?
3. Sebutkan tujuan dari keselamatan kerja ?
4. Sebutkan 3 aspek ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja ?
5. Bagaimana memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban kerja pada area tempat
6. Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan
bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan
7. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan
piket .
g. Lembar kerja1. Datalah dan buatkan tabel alat keselamatan dan kesehatan kerja yang ada dibengkel
tekstil !
2. Datalah mesin dan buatkan denah lay out bengkel tekstil !
KEGIATAN BELAJAR 2
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan siswa dapat :
1.Menjelaskan standar operasional Prosedur2.Meyatakan dasar pembuatan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.Mengatagorikan Tanda-tanda bahaya dan peringatan
4.Menyebutkan Alat-alat keselamatan kerja
5.Mengelola Menanggani situasi darurat
6.Menjelaskan keselamatan dan pengamanan zat kimia
7.Mengelola melakukan penanganan kebakaran
b. Uraian Materi
1. Standar Operasional Prosedur (SOP)Standar Operasional Prosedur (SOP )yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi
keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat besar
manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani bahaya atau
resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan dengan keadaan
selamat dan sehat.
Keselamatan dan kesehatan kerja disekolah kejuruan sangatlah penting,begitu juga
diperusahaan, bahkan di Indonesia telah memiliki undang-undang sebagai bahan acuan
untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi kadang –kadang dalampelaksanaannya sering diabaikan oleh sekolah/ perusahaan.
Dengan menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan para
siswa/pekerja akan terlindungi dari kemungkinan resiko kerja yang selalu mengancamnya
dalam kecelakaan kerja, baik yang disebabkan oleh lingkungan kerja maupun kesalahan
siswa/pekerja itu sendiri ( Human Error ).
Pihak sekolah /perusahaan harus menjamin bahwa lingkungan kerja dan peralatan yang
digunakan harus aman dan layak digunakan. Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setipsekolah/perusahaan untuk mengadakan pelatihan kepda siswa /karyawannya sebelum
dipekerjakan pada bidangnya berdasarkan standar yang berlaku ( SOP ).
Standar Operasional Prosedur dibuat berdasarkan jenis kegiatan pekerjaan yang akan
dilakukan disesuaikan dengan petunjuk berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk
meminimalkan suatu kecelakaan saat bekerja, karena kecelakaan sangat mudah terjadi
akibat dari sarana /prasarana peralatan dan kelalaian pekerja itu sendiri. SOP akan efektif
dan efisien pencegahan kecelakaan bila diperlukan kerjasama tim yang baik dari setiapanggota tim itu.
2. Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
Perusahaan /sekolah adalah tempat berhadapan dua golongan yang berbeda atau
bertentangan kepentingan yaitu pengusaha dan pekerja, management sekolah dan siswa.
Bengkel /laboratorium yang digunakan siswa sebagai wadah pengembangan
keterampilan, untuk mengamati, mengukur dan meneliti berbagai fenomena yang terkait
dengan materi ajar untuk diadakan praktek, perlu dibuatkan suatu peraturan / prosedurkeselamatan dan keselamatan kerja yang merupakan modal dasar dalam mencegah dan
melindungi siswa, peralatan dan bahan dari resiko kecelakaan/kerusakan dalam bekerja.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di dalam bengkel, hendaklah SOP yang akan
dibuat didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :
1. Letak area setiap tempat kerja jangan sampai berdesakan ,sebab dapat menim
bulkan kecelakaan dan hasil kerja tidak baik.
2. Lalu lintas didalam ruang kerja dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
benturan /kesulitan memindahkan barang.3. Penerangan harus cukup, sehingga tidak menimbulkan bayangan yang menutupi
pekerjaan pada saat pelaksanaan.
4. Ventilasi udara diusahakan secara terbuka,sehingga sirkulasi udara baik tidak
terjadi lembab dan pengap diruang kerja.
5. Proses kerja disesuaikan dengan peralatan yang diperlukan pada saat bekerja,
sehingga tidak terjadi mondar mandir dalam bekerja.
6. Penyimpanan alat-alat diklasifikasikan dan disusun sedemikian rupa sesuai
fungsinya.
7. Saklar listrik yang diperlukan diusahakan mudah tercapai pada saat melakukanpekerjaan.
8. Alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dan dijangkau, sebaiknya diberi warna yang menyolok.
9. Dinding dan perlengkapan pengujian hendaknya diberi warna sedemikian rupa,
jangan menimbulkan perasaan yang kurang enak dilihat.
10. Setiap pekerjaan diusahan diberi batas ruang kerja, dengan diberi cat warna
putih/kuning agar satu sama lain tidak terganggu.
11. Ruang penyimpanan alat ldan bahan /spare part etaknya tidak terlalu jauh dengan
ruang pengawas/instruktur, untuk memudahkan pengawasan, dan menjagakehilangan alat-alat, dan dibuatkan daftar pengambilan/ peminjaman dan
12. Ruang bahan bakar/oli, pelumas hendaknya ditempatkan pada ruang yang
letaknya berjauhan dengan pekerja, untuk mencegah terjadi kebakar
3. Tanda-tanda bahaya dan peringatan.
Tanda bahaya dan peringatan disebut juga tanda instruksi yang harus dicantumkan pada
setiap mesin,ruangan yang mengandung unsur bahaya, ditempat yang berbahaya,dimana sering terjadi kecelakaan atau ditempat penyimpanan zat kimia yang mempunyai
tanda khusus sesuai dengan sifat kimia tersebut.
Tanda-tanda instruksi sangat membantu setiap orang melihatnya untuk memperingatkan
atau menyadarkan dari kemungkinan terjadinya bahaya/ kecelakaan yang dapat
menimpanya.
Prosedur pembuatan tanda instruksi dan cara penempatannya, sebagai berikut :
a. Setiap tangga, lantai berlubang dan terowongan, dimana pekerja akan melaluinya
harus diberi tand dengan sibul untuk mencegah bahaya terjatuh, patah kaki danlainnya.
b. Ruangan atau tempat yang menyimpan bahan/zat yang mudah terbakar misalnya
bensin, zat kimia, kapas, kain dan lainnya, maka didepan pintu masuk, lemari
diberi tanda /simbul mudah terbakar
c. Ruangan atau tempat yang menyimpan bahan/zat yang mengandung gas beracun
misalnya zat kimia yang mengandung racun, maka didepan pintu masuk, lemari zat
diberi tanda /simbul gas beracun
d. Tanda atau simbol bahaya harus kelihatan jelas bila pekerja melakukan pekerjaan
dengan menggunakan warna merah sebagai warna utama, papan dibagian atasdiberi warna hitam, sebelah bawah diberi cat warna putih.
Perhatikan Simbol-simbol tanda bahaya berikut ini :
Explos ive (bersifat mudah meledak)
Huruf kode: E
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya explosive“ dapat meledak dengan
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan.
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
Oxidizing (pengoksidasi)
Huruf kode: O
Bahan-bahan dan f ormulasi yang ditandai dengan notasi bahaya oxidizing“ biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakarmereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah
bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida
organik.
Extremely f lamm able (amat sangat mudah terbakar)
Huruf kode:F+
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable “ merupakan
likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih
awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat
membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi yang mematikan (lethal concentration) LC 50
pulmonary (inhalasi) yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di udara (mg/L) yang akan
menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi.
Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup bahan bersifat sangat beracun (very
toxic substances), bahan beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmful substances)
Very toxic (sangat beracun)
Huruf kode: T+
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „very toxic‟ dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan
atripin
Toxic (beracun)
Huruf kode: T
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „toxic‟ dapat menyebabkan kerusakan
kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25
ditandai dengan simbol bahaya „toxic substances‟ dan kode huruf T.
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ketubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene
f. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari kebakaran, listrik benda
jatuh/sumber bahaya lain . Bila korban harus dipndahkan,mintalah bantuan
tiga/empat orang.
g. Cegahlah membungkukkan atau membongkokkan leher atau punggungnya ,jaga
dia agartetap lurus.
h. Topanglah anggota badan yang yang terluka.i. Kemungkinan besar penyadaran akan berhasil bila dimulai dari semenit sesudah
korban berhenti bernapas.jadi jangan tangguhkan menerapkan penyadaran.
j. Bila korban bernafas dan jantungnya berdenyut ,dia tidak memerlukan
penyadaran. Bila dia pingsan ,berdarah, muntahan ,gigi lepas /patah ada
kemungkinan tertelan dan menyumbat pernapasan ,atau kalau korban
telentang,lidah kebelakang dan menghalangi jalan nafas.Pembongkokan leher
akut kedepan pada korban yang pingsan mungkin pula menghalangi jalan
pernapasan.
9).Perdarahan dan cara menghentikannya.
Menghentikan perdarahan secara umum ialah dengan jalan memberikan tekanan
pada luka.Pada perdarahan hebat /perdarahan yang sukar dihentikan usahakan
dengan segera untuk memeanggil dokter.
a.Hidung berdarah .
lakukanlah :
1). Suruh korban duduk tenang dengan kepala menunduk.
2). Jangan biarkan dia bersin.
3).Jepit/suruh jepit sendiri kuat-kuat hidung pada sambungan tulang rawan.4. Bila perdarahan tidak berhenti dalam 5 sampai 10 menit,mintalah pertolongan
dokter.
b). Pergelangan tangan luka terjadi perdarahan hebat.
Lakukanlah :
1). Tekan luka dengan tangan anda ,atau pencet kedua tepi luka anda secara
serentak.Bila sempat,mula-mula tutup luka dengan saputangan bersih /kain pembalut
sebelum memberi tekanannn.
2).Tahan tekanan pada luka dengan perantaraan kasa tebal dan balut erat-erat padatempatnya.Kasa harus cukup besar untuk menutupi seluruh luka dan selru kasa harus
tertutup kain pembalut.
3).Bila korban mengeluh kaku ,gatal ,atau nyeri pada`jari atau jari kaki yang dibalut ini
berarti balutan terlalu erat,kendorkan sedikit.
4). Bila masih berdarah ,tambahkan kasa lagi dan balut tanpa membuang kasa
Hindari kotak langsung dengan asam ,Cegah pengisapan uap atau kabut,dengan bekerja
dalam almari asam atau dengan ventilasi yang baik.Pengenceran asam dilakukan dengan
menambahkan asam sedikit demi sedikit kedalam air dan bukan sebaliknya.IngatEksotermik.Simpan asam dalam wadah yang kuat ditempat beventilasi dan dingin berlebel
.Jauhkan dari air,zat organic mudah terbakar dan logam.Perhatikan kebocoran wadah
,karena dapat merusak lantai.
-Tumpahan dan kebocoran :
Jangan sentuh tumpahan asam .Merusak kulit atau pakaian,danlantai.Netralkan tumpahan
dengan larutan soda atau kapur,sebelum disiram dengan air.Pakai alat pelindung diri dalam
menanggani tumpahan asam.
-Alat pelindung diri :
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udaraMata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves (CPE,Neoprene,PE ),pakaian kerja
-Pertolongan pertama :
Penghirupan : Bawa korban ketempat segar,cari pengobatan.
Terkena mata : Cuci dengan air bersih(dan Hangat) selama 20 menit dan segera bawa
kedokter.
-Pemadaman api :
Kebakaran dapat dipadamkan dengan bubuk kimia CO2.Kebakaran besar dipadamkan
dengan air,tetapi harus hati-hati sebab dapat menimbulkan panas ( Pemadaman dari jarak jauh )
-Informasi lingkungan :
Penyebab asam dalam air dan mengganggu kehidupan tanaman dan binatang dalam
air.Penetralan dapat dilakukan dengan soda atau ai kapur sampai PH 6-9 sebelum dibuang
ke lingkungan .Residu dapat dicampur dengan tanah/pasir.
2).Zat Natrium Hidroksida (Soda`Api ).
- Penanganan dan penyimpanan :
Cegah terbentuknya kabut dan debu.Jaga dari kontak dengan air atau uap air.Bilamelarutkan ,tambahkan zat kedalam air sedikit sedikit agar tidak memercik.Simpan dalam
wadah yang rapat ,berlebel,ditempat yang dingin. Tempan penyimpanan harus tahan
korosi.Pisahkan dari asam kuat,senyawa organohalogen dan nitro .Inspeksi periodik
terhadap kebocoran wadah sebab dapat merusak lantai.
- Tumpahan dan kebocoran:
Tumpahan zat`padat dapat diambil untuk digunakan lagi ( gunakanalat pelindung diri ).Jika
Larutan yang tumpah dinetralkan dulu dengan asam sulfat sebelum dibuang ,bersihkan
dengan semprotan air.Jangan sentuh bahan baik padatan,Slurry maupun larutan.
- Alat pelindung diri :Pernapasan: Bila terdapat debu ,pakailah respirator filter debu
Kulit : Lindungi dengan Gloves (karet,Neoprene,PVC, PE ),pakaian kerja
Sediakan air pencuci tangan dan mata.
- Pertolongan pertama :
Terkena mata : Cuci dengan air bersih selama 30 menit atau diteruskan bila masih terasa
pedih .Bawa kedokter.
Terken kulit : Cuci segera dengan air bersih selama 30 menit,lepaskan sepatu atau kulityang terkontaminasi.
- Pemadaman api :
Pemadaman api dapat dilakukan seperti biasa memakai bubuk kering,gas CO 2 dan air
sesuai bahan terbakar.
- Informasi lingkungan :
Berbahaya bagi kehidupan binatang air.Sebelum dinetralkan dengan asam sulfat atau asam
klorida dan encerkan PH 6-9 sebelum dibuang.
3. Zat Hidrogen Klorida- Penanganan dan penyimpanan :
Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam almari asam.Waspada kebocoran
gas.Demikian pula bila bekerja dengan larutan asam klorida.Simpan ditempat
dingin,berventilasi,lantai harus tahan asam.Jauhkan dari bahan oksidatordan alkali,serta
sianida,sulfida,formaldehid,logam natrium,merkuri sulfat dan amonium
hidroksida.Periksa`kebocoran wadah asam.
- Tumpahan dan kebocoran:
Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan HCl harus memakai alat pelindung
diri,terutama pelindung pernapasan,kulit da mata.Uap dapat disemprot dengan air.Tumpahanyang tidak diambil diteralkan dengan soda atau kapur tuhor.Siram dengan air.
- Alat pelindung diri :
Pernapasan: Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara
Mata/muka : Kaca mata ,goggles, perisai muka
Kulit : Lindungi dengan Gloves (Neoprene,nitrile),
-Pertolongan pertama :
Penghirupan : Bawa ketempat udara segar dan bila korban tidak bernapas ,beri pernapasan
buatan.
Mata : Segera cuci dengan air bersih opaling tidak 15 menit.Bawa kedokter.Kulit : Segera cuci dengan air bewrsih selama 15 menit.
Tertelan : Kumur dengan air bersih .Bila sadar beri minum 1-2 gelas air,untuk
pengenceran.Jangan diberi minum bila tidak sada.Bawa kedokter.
-- Pemadaman api :
Dapat dilakukan dengan pemadaman api biasa.Wadah yang terpapar panas dapat
disemprot dengan air dingin,tetapi air tidak boleh masuk kedalam wadah.Pakailah pakaian
pelindun diri dan pelindunpernapasan.
- Informasi lingkungan :
Limbah larutan HCl tidak boleh langsung dibuang kesungai atau tanah,kecuali setelahdinetralkan dengan larutan soda atau kapur sampai PH 6-9.Gas HCl dapat diserap kedalam
larutan kapur.Cemaran HCl dalam udara dapat menyebabkan hujan atau embun asam yang
korosif terhadap instalasi logam.
7. Penanganan kebakaran
Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : per – 04/Men
1980, tentang syarat – syarat pemasangan dan pemeliharan alat pemadam api ringan berisi :bahwa dalam rangka untuk mensiap siagakan pemberantasan pada mula terjadinya
kebakaran, maka pada setiap alat pemadam api ringan harus memenuhi syarat – syarat
keselamatan kerja. Pada bab I – pasal 1 yang dimaksud dengan alat pemadam api ringan
adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada
mula terjadinya kebakaran.
Peserta diklat yang berada di area kerja/bengkel/ ruang produksi dapat segera
mengenal gejala – gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api
kebakaran dan alat – alat kebakaran.
Terjadinya kebakaran dilihat dari sifatnya, ada yang berlangsung cepat danberlangsung lambat. Terjadinya kebakaran dilihat dari penyebabnya : perbuatan disengaja,
main – main, panas mekanik (gesekan), penyalaan tiba – tiba dari gas yang mudah terbakar,
arus listrik dan petir. Walaupn demikian, pencegahan terjadinya kebakaran adalah tindakan
yang paling tepat dan baik.
Kebakaran dapat digolongkan :
Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A)
Seperti : kayu, kain, kertas, dsb
Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar(Golongan B)
Seperti : bensin, minyak tanah, solar, cat terpentim, asetelin, Lpg Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan O)
Seperti : isolasi listrik, sakelar – sakelar, motor – motor listrik, dsb
Kebakaran logam (Golongan D)
Seperti : magnesium, potasium, sodium, titanium, dsb
Gejala – gejala kebakaran dapat diketahui melalui :
Bau asap yang tercium : bau karet terbakar, bau kain terbakar, bau kabel terbakar
Warna asap yang terlihat : asap putih, bahan pospor yang terbakar, asap hitam, minyak yang
terbakar Sumber api kebakaran diantaranya, dari : dapur, kompor gas Lpg, kompor minyak
tanah, motor bensin, motor diesel, las asetelin, las listrik, dinamo atau generator, lampu
minyak, lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung rokok, api obat nyamuk, dsb.
Alat – alat pemadam kebakaran
Tangga untuk memanjat
Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar
Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau
karung goni yang dibasahi air
Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb
1) Setiap satu kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tandapemasangan.
2) Pemberian tanda pemasangan
3) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125 cm dari dasar lantai tepat
diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
4) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan
penggolongan kebakaran.
5) Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau
kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.6) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya merah
BAB II
Pemeliharaan
Pasal 11
1) Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu :
a. Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan ;
b. Pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan.2) Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan, harus
segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacat.
Proses mengatasi api kebakaran
Proses isolasi yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sedang terbakar
Proses pendinginan yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung goni berair, air dan
bahan – bahan yang mengandung air
Proses urai yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan benda – benda lain yang belum
terbakar, sehingga api tidak dapat menjalar ke benda lainnya
Sebelum api menjalar besar, gejala – gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau asap yangterjadi, misalnya bau karet terbakar, bau kain terbakar dan lain – lain. Juga warna asap tanda
bahaya yang terbakar, misalnya asap berwarna hitam tandanya minyak yang terbakar, warna asap
putih yang menandakan pospor yang terbakar. Sumber api kebakaran di antaranya di dapur (dapur
tempa), kompor – kompor gas LPg, kompor minyak tanah, motor bensin atau motor diesel, las karbit
dan listrik,dapur listrik, dinamo atau generator, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah,
Kuasailah atau atasilah oleh orang – orang yang ada di tempat kejadian dalam usaha
memadamkan api kebakaran selama masih mampu mengatasinya.
Bunyikan bel atau lonceng dengan jalan memecahkan kaca fire alarm yang terdekat untuk
memberitahukan akan adanya bahaya kebakaran.
Laporkan kejadian di tempat terjadinya kebakaran oleh salah seorang petugas jaga ke kantor
atau pimpinan untuk mendapatkan bantuan dari dalam dan dari luar/pemadam kebakaran. Hentikan semua kegiatan pekerja, hentikan pula semua mesin – mesin, putuskan semua aliran
listrik, tutup dan amankan semua tempat – tempat yang berhubungan dengan gas.
Bukalah semua pintu keluar dan keluarkan semua orang atau pekerja yang tidak bertindak
mengatasi kebakaran.
Tempatkan semua orang di suatu tempat yang tenang dan aman, segeralah di panggil menurut
daftar hadir. Bila ternyata seseorang tidak ada dalam daftar panggilan, segeralah cari dimana
orang itu berada.
Semua regu dan semua orang yang diberi tugas khusus memadamkan kebakaran harus bekerja
dalam keadaan tenang agar lancar.
Jika anda menemu kan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
Bengkel /laboratorium yang digunakan siswa sebagai wadah pengembangan keterampilan,
untuk mengamati, mengukur dan meneliti berbagai fenomena yang terkait dengan materi ajar
untuk diadakan praktek, perlu dibuatkan suatu peraturan / prosedur keselamatan dan
keselamatan kerja yang merupakan modal dasar dalam mencegah dan melindungi siswa,
peralatan dan bahan dari resiko kecelakaan/kerusakan dalam bekerja
Prosedur untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja berpedoman pada UU no 1Tahun 1970.
Keselamatan dan kesehatan kerja harus lahir dari doktrin yang menyatakan bahwa untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, semua pekerja/siswa harus mentaati semua
peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja , mengenal ,mengetahui tanda-tanda bahaya ,
peringatan bahkan dapat menangani situasi darurat,menjaga keselamatan dan pengamanan
akibat zat kimia
Kecelakaan kerja semangkin hari semangkin mahal , karena kemungkinan terjadinya
kecelakaan sejalan dengan semangkin canggihnya peralatan,perlengkapan dan proses
produiksi.Oleh sebab itu doktrin keselamatan dan kesehatan kerja harus bertumpu padapengendalian perencanaan ,keputusandan organisasi harus memperhitungkan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja dimana keadaan peralatan harus selaras dan seimbang
agar proses kegiatan yang optimal,aman dan selamat dapat tercapai.
Untuk mencapai pencegahan keselamatan dan kesehatan kerja yang tepat dan efisiensi
diperlukan kompetensi yang harus dimiliki oleh pekerja /siswa adalah mengikuti prosedur
berdasarkan tempat kerja,menangani situasi darurat,menjaga standar penampilan diri yang
aman,pelayanan,pekerja/siswa mampu mengikuti SOP yang telah ditetapkan .
:
Simbol-simbol tanda bahaya berikut ini :1.Explosive (bersifat mudah meledak)
Huruf kode: E
Oxidizing (pengoksidasi)
Huruf kode: O
Extremely f lamm able (amat sangat mudah terbakar)
Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau karung
goni yang dibasahi air
Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb
Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk
lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat keran air dan
selang katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris tengah kurang lebh 5sampai 7 Cm. Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke arah api kebakaran
.
Penggunaan dan Cara Pengoperasian
1.Tabung Pemadam Kebakaran
Lepaskan kunci pengaman
Peganglah tabung dalam posisi tegak. Lepaskan pipa dari klip
Pijatlah pengatup arahkan corong ke pangkal api dengan cara menyapu
2.Hydrant
Cara penggunaannyaBawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat terjadinya api,
bukalah keran air maka keluarlah semburan air melalui selang katun. Semburan air atau hydrant
ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak atau
sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar
listrik selama stop kontak induk belum diputuskan.
Jika anda menemu kan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
Hidupkan segera alarm
Beritahu regu pemadam kebakaran.
Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
Bila dipandang perlu segera keluar.
Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
d. Tugas
1. Buatlah langkah SOP bila terjadi kecelakaan dibengkel tekstil ?
2. Buatlah tanda-tanda bahaya dan peringatan yang kamu ketahui untuk diterapkan di
bengkel tekstil ?3. Buatlah daftar penggunaan zat kimia yang digunakan dilab proses penyempurnaan
tekstil ?
e. Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian Standart Opersional Prosedure dan manfaatnya ?
2. Sebutkan simbol-simbol tanda bahaya yang kamu ketahui?
3. Sebutkan alat-alat pelindung keselamatan kerja ?
4. Jelaskan cara penanganan situasi darurat jika terjadi kecelakaan luka bakar dan air
panas ?
5. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan konsep lingkungan hidup .
2. Mengklasifikasikan jenis-jenis pencemaran lingkungan3. Meyatakan pengolahan limbah industri
4. Menerapkan konsep lingkungan hidup
b. Uraian Materi
1. Manusia dan lingkungan.
Perkembangan / kemajuan teknologi dan industri yang pesat akan menghasilkan
produk-produk yang berkualitas sehingga menimbulkan resiko lebih besar yaitu ancaman
eksistensi manusia sendiri sebagai organisme hidup.Ancaman eksistensi tersebut salah
satunya adalah masalah pencemaran .Pencemaran selalu membawa akibat terhadapkehidupan manusia yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Hal ini merupakan
tantangan bagi manusia dalam menghadapi masalah tersebut .Untuk itu perlu
keseimbangan dalam pemanfaatkan lingkungan
Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan sebgai berikut :
- Manusia sebagai komponen lingkungan yang dominan dari berbagai unsur penyusun
lingkungan, merupakan unsur yang paling menentukan .Pengaruh manusia terhadap
kualitas lingkungan mengakibatkan tiga kemungkinan ,yaitu merusak,tetap lestari dan
memperbaiki.
- Manusia menjadi perusak lingkungan ,hal ini terjadi jika manusia sudah mulaimembutuhkan energi da sumber daya alam terlalu berlebihan pada akhirnya lingkungan
tidak mampu lagi memberikan kehidupan yang layak bagi manusia.
- Manusia akan sadar dari kesalahannya ,karena kelangsungan hidup ini sangat
bergantung pada kondisi lingkungan yang ada .Sebaliknya kondisi lingkungan juga
sangat bergantung pada sikap perilaku manusia.
- Manusia sebagai pengelola lingkungan ,yaitu manusia mempunyai kesadara n dan
tanggung jawab atas tingkat kualitas lingkungan hidup .Semakin tinggi kualitas
lingkungan hidup,maka kelestarian lingkungan akan terjaga.
Keberadaan lingkungan pada intinya harus dijaga dari kerusakan yang parah. Suatu
kehidupan lingkungan akan sangat bergantung pada ekosistemnya.Oleh kerena itu,
masyarakat saecra terus menerus harus didorong untuk mencintai, memelihara, dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan.
Pengertian lingkungan dalam arti sempit yaitu sebuah rumah dengan
perkarangannya.Sedangkan dalam arti luas yaitu lapisan bumi yang besar ini termasuk
udara dan mahluknya suatu lingkungan hidup yang besar disebut biosfer.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa lingkungan hidup adalah sesuatu
lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara,air,dan panas tidak dicemarkan sehinggamengganggu kesehatan ( kondisi hidup ) dari mahluk hidup yang mendiaminya.,jadi segala
sesuatunya dihubungkan dengan kehidupan manbusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan
alam sekelilingnya.
Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor,yaitu ;
a. Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup itu sendiri.
b. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan tersebut.
c. Hubungan iteraksi sosial.d. Faktor non materil seperti suhu, cahaya dan kebisingan.
Pada awalnya perkembangan industri belum terasa pengaruhn buruk yang timbul,
akan tetapi makin lama makin terasa kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat makin
banyak zat buangan dari pabrik/industri.
Pabrik-pabrik membuang kotoran dan zat-zat kimia kesungai ,sungai tercemar yang
mengakibatkan kehidupan ganggang ,ikan, danhewan-hewan terganggu dan seterusnya
mempengaruhi penyediaan makanan bagi umat manusia.
Pengotoran udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu,begitu pula tumbuh-tumbuhan dapat dirusak oleh gas-gas buangan tersebut. Menurut pengalaman, pengotoran
air dan udaralah yang paling buruk bagi kesehatanmahluk yang hidup.
Seperti pepatah mengatakan ”lebih baik mencegah daripada mengobati” , begitu pula
halnya dengan pencemaran lingkungan dimana lebih baik mencegahnya dari pada
memperbaiki yang diakibatkannya.
Pada dasarnya pemulihan kerusakan oleh pencemaran industri / rumah tangga
memakan waktu lama dan biaya yang besar .Oleh karena itu adalah lebih baik kita
memikirkan hal tersebut ,jauh-jauh sebelum terlanjur agar lingkungan hidup kita dapatteratasi dan minimalisasi /mengurangi pencemaran.
Selain pencemaran oleh udara ,cair ,maka pencemaran akibat zat padat misalnya
debu, sampah organik maupun non organik yang dapat mengotori lingkungaqn hidup sekitar
kita cukup besar pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.Oleh karena itu perlu
penanganan pencegahan pencemaran harus kita lakukan dengan semaksimal mungkin
untuk terciptanya pelestarian lingkungan hidup.
2.Jenis-jenis limbah dan pencemaran ..
A. Pengertian limbah dan jenis limbah.Pencemaran dapat diartikan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan
kondisi lingkungan ( tanah,udara dan air ) yang tidak menguntungkan bagi kehidupan mahluk
hidup yang disebabkan limbah .Pengertian limbah adalah :
a. Sisa atau bekas suatu hasil proses produksi.
b. Bahan yang tidak mempunyai nilai aatau tidak berharga.
c. Barang rusak atau cacat dalam proses produksi.
d. Sumber daya yang tidak siap pakai.
- Jenis limbah dilihat dari asal zat-zat yang dikandungnya dapat digolongkan sebagai :
a. Limbah organik.Limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan
peternakan.Limbah ini dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami (
mikro organisme]), misal : Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik misalnya sisa-sisa makanan.
b. Limbah anorganik.
Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industrimisalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya.
Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah.
- Dilihat dari sumbernya limbah bisa dibedakan menjadi tiga macam :
a. Limbah dari rumah tangga
Meliputi segala bentuk sampah yang dihasilkan rumah tangga ,mulai sampah dapur
seperti sisa makanan, barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti tisu,
pembalut,dan sampai barang non kebutuhan sehari-hari seperti kantong
keresek,kertas pembungkus, plastik ,kardus,gelas ,sampah kebun dan lainnya.
b. Limbah dari industri.Meliputi limbah yang berasal dari seluruh rangkaian produksi ( bahan –bahan kimia,
serpihan/potongan bahan ),perlakuan dan pengemasan produk ( kertas, kayu,
plastik,kain /lap yang penuh dengan pelarut untuk pemberesih), limbah buangan
industri yang memrlukan penanganan khusus sebelum dibuang.
c. Limbah dari mahluk hidup.
Meliputi segala jenis benda buangan yang dihasilkan mahluk hidup, contoh tinja,
daun –daun.- Dilihat dari sifat limbah dibedakan menjadi tiga jenis :
a. Limbah lapuk
Meliputi semua sampah yang mudah lapuk,baik karena proses alam maupun karena
hasil pekerjaan nmanusia . Conto sampah sisa-sisa makanan.
b. Limbah tak mudah lapuk
Adalah sampah yang bisa lapuk ,tetapi melaluli proses alami yang lama, hal ini
dibedakan sampah yang mudah terbakar ( kertas, kayu ) dan yang sulit terbakar
(kaleng,besi ).
c. Limbah tak lapuk. Adalah sampah-sampah yang sama sekali tak bisa lapuk secara alami, sampah ini
sangat berbahaya jika tidakm diperhatikan ( Plastik,kaca )
B. Dampak Limbah terhadap manusia dan lingkungan
a. Dampak limbah terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai ( pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat dirimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal daro limbah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan limbahnya kurang memadai.
2. Penyakit yang disebabkan oleh jamur (misalnya jamur kulit)
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnyapenyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk kedalam percernaan binatang ternak melalui makannya yang berupa
sisa makanan/ sampah.
Di jepang, misalnya telah dilaporkan bahwa kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa
ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
b. Dampak limbah terhadap lingkungan
Cairan yang dihasilkan sampah dan masuk kedalam drainaseatau sungai akanmencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati, dan beberapa
spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
c. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan :
1. Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat : mislanya bau yang
tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebar dimana-mana
2. Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum,
seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drai nase jebol dsb
3. Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah).
Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan/ tak terduga untuk melalukan
pengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dsb.
4. Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung
membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang
tinggi untuk membersihkan jalan.5. Memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata, misalnya wisatawan
mancanegara/ lokal merasa terganggu dan tidak nyaman dalam wisatanya,
dikarenakan jalan rusak, bau yang tidak sedap, pemandangan yang kotor dsb.
C. Jenis-jenis Pencemaran .
Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara
dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan
kerusakan kehidupan manusia,binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976)
Pencemaran utama oleh industri dapat diperoleh dari akibat udara, cair dan padat, makahal tersebut sebagai penentuan jenis-jenis pencemaran sebagai berikut :
Limbah udara yang dapat mengganggu lingkungan antara lain dari debu dan gas yang
dihasilkan dari proses pruduksi tekstil,peyemakan kulit,tapioka crumb rubber,pulp dan
kertas dan lain-lain.
Limbah gas yang berasal dari proses produksi seperti COx ,Nox, NH3,SO2,Cl2 dan lain-
lain adalah jenis gas yang mencemari lingkungan
Limbah debu yang dari serat,tepung dan bahan lain dalam bentuk debu dapatdikendalikan dengan minimisasi debu, penggunaan masker pada saat kerja, pengisapan
debu, pemanfaatkan debu
Debu sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia,karena banyak debu –debu
yang sangat halus mengelilingi kita, dan mudah terisap masuk keparu-paru dan dapat
mengakibatkan gejala-gejala yang tidak diinginkan seperti Pneumoconiosis ialah
penyakit paru-paru yang disebabkan oleh insfeksi partikel debu.
b). Pencemaran limbah cair.
Limbah cair disebabkan oleh air yang digunakan industri untuk suatu proses misalnyaindustri tekstil menghasilkan cukup banyak limbah cair yang mengandung bermacam-
macam polutan.
Pencemaran akibat limbah cair dapat mengganggu ekositem lingkungan hidup, terutama
terhadap kebutuhan kehidupan manusia, oleh karena itu air limbah industri terutama
tekstil hanya diperbolehkan dibuang/dilepaskan ke badan air penerima/sungai setelah
kadar polutan yang dikandung didalamnya diturunkan sampai batas ambang yang
diperbolehkan
Pengolahan limbah cair dilakukan untuk mengurangi zat pencemar baik yang berasal
dari limbah domistik maupun dari limbah industriLimbah cair mengandung beberapa jenis zat pencemar seperti zat organic,senyawa
mengandung nitrogen,padatan tersuspensi/terendapkan,senyawa garam,senyawa
organikberacun,beberapa mikroorganisme pathogen dan lainnya.
Kebanyakan zat pencemar tersebut terutama zat organic merupakan zat penyerap
oksigen ,sehingga mengurangi nkadar oksigen terlarut didalam air dan menganggu
kehidupan biota air.Disamping zat pencemar limbah cair sering keluar dari proses dalam
keadaan panas,sehingga perlu didinginkan sebelum diolah.
Parameter limbah cair.
Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cairadalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).S S
(Suspendean Solid=Padatan tersuspensi ), kadar minyak,amoniak,logam berat,bahan
beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya .
Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu.
Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat
teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD
biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat
teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi.Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan
Limbah suara disebabkan kebisingan yang ditimbulkan dari bunyi yang dikeluar oleh
jalannya mesin produksi ,sehingga dapat mengganggu pendengaran .
Diantara semua jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi,dimana limbah
suara/kebisingan tidak dapat diolah tetapi hanya dapat dikurangi atau dikendalikan,
sehingga bunyi /kebisingan yang terjadi tidak mengganggu aktifitas pekerja.
d.) Pencemaran limbah padat.
Limbah padat dapat dibedakan jenis limbahnya yaitu Padatan non UPL (unit pengolahan
limbah ), padatan UPL,Lumpur UPL non B 3 ( bahan beracun berbahaya), lumpur UPL
B3.
Padatan non UPL ,diperoreh dari sisa bahan berupa kertas,serat,dan padatan lain yang
berada diruang produksi karena tidak segera dibersihkan.
Padatan UPL, diperoleh dari unit pengolahan limbah yang berupa pembuangan akhir
sebagain sampah.Lumpur UPL non B3, diperoleh dari proses pengolahan limbah cair
3. Pengolahan limbah industri
Seyogyanya suatu industri telah melakukan studi mengenai analisis dampak lingkungan (
AMDAL ) sebelum menentukan lokasi letak industri.Dengan demikian dapat disusun sistem
pengelolaan industri yang akrab lingkungan dalam upaya pencegahan pencemaran.
Keberadaan industri tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya,sehingga limbah yang akan
timbul berupa limbah cair,limbah udara,limbah suara dan limbah padat, perlu dikendalikan
dan diolah sehingga bersih dan bebas pencemaran, sebelum dibuang ke lingkungan, haltersebut sebagai pengendalian limbah sebagi berikut :
a). Pengendalian limbah udara
Limbah gas pencemar dapat diolah secara adsorpsi.yaitu memindahkan zat pencemar
dari fasa gas kefasa padat.Dan secara desulfurisasi yaitu untuk menghilangkan gas SO2
dengan garam-garam alkali seperti kapur,kaustik soda, soda abu,amonia dan lain-lain
menjadi garam sulfit.
Pencemaran gas dapat berbentuk butiran –butiran partikel yang ukurannya lebih kecil
dari molekul gas. Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling perlu
Dihilangkan sumber atau diberi aliran udara sebelum aliran tersebut keatmosfir. Adaempat macam alat pembersih butiran partikel yang dikenal yaitu;Cyclone,Penyikat basah
(wet scrubers),Pengendap elektostatis (electrostatic preccipitator ) dan saringan kain
(fabric filters).
Beberapa cara untuk mencegah pengontrolan udara ,antara lain :
-Ventilasi biasa dibantu dengan kipas angin (fan) yang ditempatkan ditempat-tempat
strategis untuk menyedot udara luar yang lebih bersih serta meniupkan udara yang
tercemarkearah yang tidak ada karyawan.
-Pemakaian pelindung pernapasan (respiratori protection ),yang bersifat mekanisuntuk karyawan tertentu sehubungan dengan pekerjaannya.
Pengendalian kebisingan dapat juga dilakukan deengan merubah sumber kebisingan,
misalnya dengan mengurang sumber energi,kecepatan,tekanan dan mengurangi
getaran alat/mesin untuk produksi
d). Pengendalian limbah padat.
Limbah padat non UPL ,pengendaliannnya ruangan dibersikan dan sampah cukup
dikumpulkan untuk digunakan kembali atau dibuang ketempat sampah,kemudian
sampah dibakar atau dibuang ke rempat pembuangan akhir.
Limbah padatan non UPL atau limbah rumahtangga diusahakan pembuangan sampah
dipisakan antara sampah organik dan anorganik.
Limbah padatan UPL , pengolahan awal dengan cara penyaringan,pengeringan dan
pembuangan akhir sebagai sampah.
Limbah lumpur UPL non B3 ,pengolahan awal pemekatan, stabilisasi, pengkondisian,pengeringgan, pembuangan akhir.
Limbah lumpur UPL B 3, pengolahan awal pemekatan, pengkondisian, pengeringan,
penghancuran, pembuangan akhir.
4. Melaksanakan konsep lingkungan hidup.
A. Pembuangan dan pembakaran sampah.
- Sampah-sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yang
jauh dari bangunan , barang-barang berharga untuk menghindari bahaya kebakaran.
- Sebelum sampah-sampah dibakar sapulah dulu sampah-sampah yang berceceranuntuk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun disuatu ruang lingkup
yang cukup aman.
- Bakarlah sampah-sampah tersebut pada setiap hari oleh petugas khusus (pesuruh)
agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama
api belum mati.
B Kebersihan lantai.
Yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
- Lantai sedapat mungkin tidak terdapat lobang-lobang dan celah-celah yang perludiperhatikan pada waktu membuat dan mengatur ruangan.
- Untuk kepentingan refleksi cahaya maupun untuk kepentingan kebersihan tembok
,selanjutnya harus dikapur atau dicat warna muda.
- Kebersihan ruang kerja dan hawa yang diisap sedapat mungkin harus bebas dari
debu dan dengan demikian harus selalu dibersihkan dari kotoran-kotoran yang
bebahaya bagi kesehatan.
- Bagian konstruksi dari kap (langit-langitnya ) harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak terdapat debu menempel diatasnya, jika tidak demikian maka terpaksa sering
dibersihkan (disapu) karena tidak baik untuk kesehatan pekerja.- Lantai harus dipasang demikian rupa sehingga kotoran mudah dihilangkan dan tidak
- Lantai disiram air dan sapu bersih tiap lorong dan bawah rakm meja seta
disudut –sudut dinding disapu bersih.
- Lantai bisa dibersihkan dengan serbuk gergaji yang telah dicampur solar ,
ditaburkan diatas lantai kemudian disapu bersih dan serbuk gergajidikumpulkan kembali dan simpat di karung.
- Sampah dikumpulkan dan masukkan kedalam tempat sampah /roda sampah
dan dibuang keluar ketempat pembuangan sampah.
- lantai dilap/dipel.
- Membersihkan tempat cuci dan segalam kotoran kasar,bekas
majun,potongann kain dan lain-lain untukm mencegah tersumbatnya saluran
air.
e. Membersihkan rak ,buku-buku dan meja tulis .
- Dibersihkan dengan kemonceng .- Dilap dengan kain keing halus
3. Pemeliharaan kebersihan .
a. Tiap bulan.
- menggeserkan lemari-lemari ndan rak serta bangku-bangku sehingga kotoran
dibawahnya dapat dibersihkan.
- Membersihkan seluruh alat/perkakas dan setelahnya disusun kembali.
- Membersihkan kembali bangku-bangku/meja ,lemari dan rak.- Membersihkan dan membereskan kembali rak penyimpanan dan tempat
bahan perasedian.
- Membersihkan jendela dan kaca
- menggunting rumput dan tanaman dihalaman
b.Tiap setahun sekali.
- Melabur dengan cat dinding.
- Mengecat mesin-mesin denga warna merah.
- Memelitur dan melengkapi meja,bangku dan kursi dan sebagainya.
- Memperbaiki dan melengkapi perlengkapan yang rusak seperti keran air,ubinpecah ,saklar-saklar listrik,dan sebagainya.
- Memerika dan perbaikan mesin.
D. Cara meminimisasi limbah
-Minimisasi limbah adalah pengurangan seluas mungkin dari limbah berbahaya yang
dihasilkan, diolah, disimpan atau dikirim untuk dibuang. Minimisasi limbah dikenal
dengan berbagai nama, seperti pencegahan/ penghindaran/ pengurangan terjadinya
limbah, pencegahan polusi, dan istilah-istilah lainnya.
Minimisasi limbah, baik untuk industri, rumah tangga maupun penghasil-penghasillainnya adalah langkah menuju masa depan. Pembatasan lahan dan meningkatnya biaya
pengolahan dan pembuangan membuat minimisasi limbah menjadi penting.
Bila manusia melakukan minimisasi limbah dengan dedikasi dan semangat yang
sepenuhnya, maka bumi dapat dicegah dari terhimpit dari berbagai limbah yang
dihasilkan manusia.
b. Peningkatan keselamatn pekerjaBerkurangnya penanganan limbah sama dengan pengurangan keterpaparan dan
peningkatan keselamatan pekerja. Artinya, upaya meminimisasi limbah akan
membuat keselamatan kerja lebih baik.
c. Pengurangan biaya operasional
Penghematan terbesar adalah pengurangan biaya penyimpanan bahan limbah
berbahaya, transportasi, dan pembuangan limbah. Hal ini penting karena biaya
pembuangan meningkat lebih dari 50% pertahun. Juga ada penghematan biaya
dengan berkurangnya bahan baku.
d. Peningkatan hubungan masyarakat Adalah suatu manfaat besar dalam minimisasi limbah yang sukar untuk
dikuantifikasi. Hubungan masyarakat diketahui dapat membantu atau
menghancurkan organisasi, terutama dalam hal limbah berbahaya. 3M dan dow
chemical adalah contoh perusahan yang menerima penghargaan positif atas
program mereka
e. Pengurangan kewajiban
Minimisasi limbah dapat membantu meminimumkan pembersihan dimasa datang,
tuntutan pengadilan dan denda akibat ketidak sesuaian dengan peraturan. Bila ada
lebih sedikit bahan dan limbah berbahaya, akan lebih sedikit masalah yang mengarahke denda dan tuntutan hukum.
Pilihan dan prioritas minimisasi limbah
a. Minimisasi bahan-bahan berbahaya ( pengurangan sumber)
Bahan-bahan berbahaya sebaiknya tidak digunakan dalam kegiatan operasional
sejak awal, minimumkan jumlah yang diperlukan
b. Substitusi
Jika mungkin, gantikan produk atau bahan baku yang mengandung bahan berbahaya
dengan yang tidak mengandung bahan berbahaya. Dengan melakukan substitusiperbahan, dan peningkatan-peningkatan anda dapat menghilangkan bahan
berbahaya tersebut atau setidaknya menguranginya.
c. Pengendalian persediaan
Dengan membeli hanya yang diperlukan pada waktunya dan dirotasi, persediaan
bahan berbahaya dan beracun dapat ditekan pada tingkat minimum.
d. Pemurnian bahan baku
Kadang-kadang jika satu atau lebih bahan baku dapat dimurnikan sebelum
dimasukan dalam proses, maka akan menghasilkan lebih sedikit limbah. Pihak
pembuat produk harus didorong untuk membersihkan produknya untuk mencapaistandar mutu yang lebih tinggi. Selain untuk menurunkan limbah berbahaya, hal ini
Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan adalah :
1. Manusia sebagai salah satu komponen lingkungan .
2. Manusia menjadi perusak lingkungan.3. Manusia akan sadar dari kesalahannya.
4. Manusia perusak menjadi manusia pengelola lingkungan.
Pengertian lingkungan dalam arti sempit yaitu sebuah rumah dengan
perkarangannya.Sedangkan dalam arti luas yaitu lapisan bumi yang besar ini termasuk
udara dan mahluknya suatu lingkungan hidup yang besar disebut biosfer.
Lingkungan hidup adalah sesuatu lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara,
air, dan panas tidak dicemarkan sehingga mengganggu kesehatan ( kondisi hidup ) dari
mahluk hidup yang mendiaminya.,jadi segala sesuatunya dihubungkan dengan kehidupanmanbusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan alam sekelilingnya.
Limbah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,dibuang oleh pemiliknya atau
pemakainya,namun ada jenis limbah yang masih dimanfaatkan untk keperluan lain (didaur
ulang).
Jenis limbah umumnya dibagi :
Limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini
dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami (mikro organisme), misal :Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik
misalnya sisa-sisa makanan.
Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri
misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya. Limbah
ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah
Sumber-sumber limbah berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari industri dan limbah
dari mahluk hidup. Dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan yaitu terhadapkesehatan,lingkungan dan keadaan sosial ekonomi.
Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara
dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan
kerusakan kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976)
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain.
Parameter limbah cair.
Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair adalah
B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).S S
Manusia perusak menjadi manusia pengelola lingkungan.
2. limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini
dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami ( mikro organisme]), misal: Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik misalnya sisa-sisa makanan.
Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri
misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya.
Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah.
3. Sumber-sumber limbah berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari industri danlimbah dari mahluk hidup
4. Dampak limbah terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai ( pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat dirimbulkan adalah sebagai berikut : Diare, jamur,
cacingan.
5. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan :
Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat : mislanya bau
yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran
dimana-mana
Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum,
seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drainase jebol dsb.
Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah).
Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan/ tak terduga untuk melalukanpengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dsb.
Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung
membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang
Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair
adalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).SS
(Suspendean Solid = Padatan tersuspensi), kadar minyak, amoniak, logam berat, bahanberacun berbahaya (B 3 ) dan lainnya .
Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu.
Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat
teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD
biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat
teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi.
Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan
nonorganik
8. Pengendalian limbah cair.
- Teknologi pengolahan limbah cair.
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain.
9. Pembuangan dan pembakaran sampah.
- Sampah-sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yang
jauh dari bangunan , barang-barang berharga untuk menghindari bahaya kebakaran.
- Sebelum sampah-sampah dibakar sapulah dulu sampah-sampah yang berceceranuntuk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun disuatu ruang lingkup
yang cukup aman.
- Bakarlah sampah-sampah tersebut pada setiap hari oleh petugas khusus (pesuruh)
agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama
api belum mati.
10. Manfaat minimisasi limbah
a. Pengurangan dampak lingkungan
b. Peningkatan keselamatn pekerjac. Pengurangan biaya operasional
d. Peningkatan hubungan masyarakat
e. Pengurangan kewajiban
g. Lembar kerja
Langkah kerja :
1. siswa dibagi menjadi 4 kelompok .
2. Disajikan suatu naskah untuk dibaca dan dipahamkan permasalahannya sebagai
berikut :Tiga tahun yang lalu dua buah pabrik didirikan, Dimana pabrik yang satu limbah nya
mengalir kesungai ,sehingga mahluk hidup yang disungai mati. Penduduk sekitarnya
tidak dapat menangkap /memancing ikan disungai seperti sebelum pabrik didirikan.
Sedangkan pabrik yang kedua membuang limbah dilingkungan sekitar pabrik itu
,sehingga merusak dan merugikan kehidupan manusia/masyarakat sekitarnya
,karena tatanan lingkungan tanah, udara dan air berubah .
Penduduk melaporkan keadaan ini kepihak yang berwenang/aparat pemerintah dan
sudah tiga kali kepihak pabrik suatu teguran untuk diperbaiki cara pembuanganlimbahnya agar tidak merusak lingkungan hidup,tetapi hasilnya seolah-olah tidak
diperhatikan / nihil .Maka penduduk mengusulkan agar pabrik segera ditutup
3. Setiap kelompok mendiskusikan masalah tersebut dengan batasan kelompok satu
membahas tentang limbah,kelompok dua tentang dampak limbah, kelompok tiga
tentang manusia dan lingkungan ,kelompok empat tentang pencemaran lingkungan.
Pembalut dapat dibuat dari kain apa saja,untuk membalut bagiantubuh yang besar
seperti dada ,perut dan sebagainya dapat digunakan kain yang biasa,tetapi untuk
membalut jari,kepala atau tangan lebih baik dipakai kain yang tipis . Lebar pembalut
harus disesuaikan dengan yang diperlukan,misalnya untuk jari digunakan pembalut
yang kecil. Pembalut harus selalu dalam keadaan digulung kuat-kuat supaya tetap
bersih dan mudah mempergunakannya.
Ada beberapa peraturan membalut yang perlu diperhatikan :
1. Membalut itu hendaklah kuat supaya tidak mudah terlepas.
2. Membalut hendaklah dari bawah ke atas.
3. Kalau membalut tangan atau kaki ,sedapat mungkin biarkanlah jari terulur
keluar .Supaya dapat di;ihat apakah perjalanan darah terganggu atau jari
menjadi bengkak.
4. Jangan membuat simpul pembalut diatas buku tulang atau diatas tulang.
5. Ditempat kulit bertemu satu sama lain seperti pada`ketiak hendaklahmeletakkan lapisan kapas diantara kulit dan pembalut.
6. Ujung pembalut harus disemat,diikat atau bdirekat dengankain perekat
(pleister).
Cara pelaksanaan membalut sebagai berikut:
- Buka gulungan pembalut itu dan letakkan ujungnya pada luka yang akan
dibalut,kemudian lilitkan.
- Pada lilitan pertama hendaklah pembalut itu bertindihan supaya teguh,kemudian
balikkan pembalut itu dan lilitkan kembali menuju tempat semula,bertindihan pula.
- Kalau membalut betis atau anggota yang lain yang tidak sama besarnya hendaklahpada setiap lilitan pembalut itu ditekan supaya lebih teguh dan tidak mudah lepas.
- Sudah itu balikan pula pembalut itu dan lakukan sekali lagi sewperti yang diterangkan
diatas.
5). Cara memasang bidai
Pemasangan bidai diperlukan pada korban yang mengalami patah tulang. Patah tulang
dapat dibagi atasa golongan :
1). Patah tulang yang tidak menikam kulit ,sehingga tulang itu tidak menjadi kotor.
2). Patah tulang yang berat yang menikam kulit,sehingga terjadi luka diotot dan kulit,yang dapat dimasuki kuman.
Tanda-tanda patah tulang adalah sebagai berikut :
- Perasaan sakit pada tempat yang cedera dan jika ditekan dengan jari terasa lembut
didalamnya.
- Ujung-ujung tulang yang patah itu terasa bergeser.Darah yang keluar dari potongan
tulang itu trrbayang keluar seperti setumpuk benda yang gelap.
- Kalau tengkorak retak,kerap kali keluar darah dari hidung dan telinga,dalam hal ini
biasanya si korban pingsan.
Bila terjadi patah tulang,segeralah minta pertolongan dokter,dan waktu mengangkat sikorban hendaklah pelan-pelan dan hati-hati dan agar dijaga supaya bagian-bagian yang
- Demah sejuk mukanya dan gosok bibirnya cepat-cepat dengan kain yang
direndam dalam air sejuk.
- Buka /longgarkan baju si korban dan gosok kaki dan tangannya.
f. Terbakar
Luka terbakar, masih terbagi atas beberapa jenis, yakni sebagai berikut :
Luka terbakar ringan
Luka terkecil sekalipun mungkin mengakibatkan kelainan bentuk yang serius bila
terjadi pada persendian besar, misalnya lutut.
Pada luka bakar ringan, ada dua tingkatan (stadium), yakni :
Stadium I
Hanya bulu kulit saja yang terbakar, tetapi dirasakan panas. Jika ini terjadi maka :
Obat : oleskan tanin zalf dengan segera di atas permukaan kulit.
Perawatan : luka terbakar tersebut tidak boleh digosok – gosok dan jangan kena air.
Stadium II
Kulit kelihatan merah dan terasa sangat panas.
Obat : oleskanlah tanin zalf dengan segera di atas permukaan luka bakar itu. Biasanya tidak akan
terjadi gelembung – gelembung di permukaan kulit (blaron). Pengobatan selanjutnya, dapat diobati
dengan loverteraan zalf(salep minyak ikan).
Perawatan : selama luka terbakar belum sembuh tidak boleh kena air dan jangan mencoba untuk
mengupas luka. Ini untuk mencegah infeksi. Bila terjadi gelembung (blaron) oleskanlah obat
merah, kemudian segera bawa korban ke klinik perusahan atau ke rumah sakit. Gelembung
gelembung tersebut biasanya terjadi beberapa jam setelah terbakar. Jaga agar gelembung ini
jangan pecah, sebab luka bakar mudah terkena infeksi kuman titanus.
Luka terbakar berat
Luka terbakar berat selamanya menembus lapisan kulit lebih dalam. Kulit kelihatan kehitam –
hitaman dan hangus. Penderita merasa sakit sekali. Luka terbakar seperti ini dapat terjadi
kekurangan cairan (dehydrasi)
Obat : taruhlah di atas verband tanin zalf atau vaselin dan tempelkan pada bagian luka bakar
tersebut.
Perawatan : jika korban masih sadar, berilah ia minum air hangat kemudian segera bawa ke
dokter.
Luka terbakar karena zat kimia
Terbakar karena zat kimia juga sering serius
Obat : sama dengan di atas, boleh juga dengan cuka, alkohol atau natrium bicarbonat.
Perawatan : bilamana lukanya lebih dari 90% dari bagian tubuh, maka tanggalkan semua pakaian
yang sudah kotor dengan segera dan cucilah bagian – bagian yang terbakar dengan air. Jikamungkin biarkanlah air mengalir di semua bagian tubuh selama beberapa menit
a. Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas atau
kain yangterasa empuk.
b. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu dan
ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit sekali.c. Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai itu
tertutup penuh dengan kain pembalt.
d. Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah dipasang
bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga.
e. Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit.
Cara mengangkat orang sakit atau untuk memindahkan ke brancar dapat dilakukann oleh
tiga orang , langkahnya sebagai berikut :
- Berlutut pada bagian kepala,badan,dan kaki si sakit atau si korban.
- Angkat perlahan lahan secara bersamaan dan dengan hati-hati.- Tarik badan sisakit kebadan kita ,hingga kelihatan miring.
- Waktu akan membaringkan kembali sisakit kebrancar ,tarik kaki kanan kebelakang
- Berlutut bersama-sama dan baringkan sisakit diatas brancar bersama-sama dan hati-
hati
- Angkat brancar beresama-sama ,dilakukan oleh dua orang dan yang seorang lagi
memayungi dari terik matahari.
Obat – obatan atau alat – alat PPPK harus disimpan dalam suatu tempat yang terkunci dan
tertutup rapat.
Jauhkan peti atau tas PPPK dari jangkauan anak – anak.
Berilah tanda pengenal dengan huruf : PPPK dengan palang merah atau palang hijau. Setiap
tempat obat dibubuhi etiket obat yang jelas menunjukan nama obat, kegunaannya dan
tanggal penerimaannya.
Kode warna :
Biru : Untuk obat luar, tidak boleh diminum
Putih : Untuk obat yang dapat diminum atau dimakan
Merah : Untuk obat yang mengandung racun dan berbahaya, misalnya obat – obat
desinfectants, racun binatang dan lain –lain
c. Tugas
1.Bagaimana cara menolong luka pendarahan !
2.Buatlah daftar alat-alat PPPK dan Obat obatnya yang dapat diminimumkan !
d. Tes formatif.
1. Jelaskann pengertian PPPK !
2. Apa yang dimaksud CPR ?
3. Sebutkan fungsi pembalut ?
4. Bagaimana cara mengatasi kecelakaan patah tulang lengan !
1. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan yang diberikankepada seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan dokter.
2. CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang yang pingsan
atau tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan oleh shock
karena aliran listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri karena udara
tidak dapat masuk ke dalam paru – parunya yang diakibatkan lemas, karena terjatuh
ke dalam air, terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut.
3. Pembalut berfungsi untuk
a. Meletakkan obat pada luka.b. Membalut bidai pada`anggota badan yang patah.
c. Menekan pembuluh darah yang memar.
d. Membalut bagian yang melentur seperti perutdan susu dan menenangkan
bagian yang sakit seperti dada dalam hal radang paru-paru atau sendi dalamhal
incok dan lain-lain.
4. Perhatikan langkah berikut ini untuk pertolongan Patah tulang lengan
Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas
atau kain yangterasa empuk. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu
dan ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit
sekali.
Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai
itu tertutup penuh dengan kain pembalt.
Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah
dipasang bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga.
Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit.
5. a. Mercurochrome berfungsi desinfectants, untuk pengobatan luka – luka
baru yang dianggap tidak berbahaya, terutama pada anak – anak.
b. Yodium tintur berfungsi cairan desinfectants untuk mengobati luka – luka
baru yang dianggap cukup berbahaya dan besar, yang diakibatkan benda –
benda berkarat, juga binatang berbisa
c. Amoniac licuida berfungsi cairan perangsang bagi orang pingsan, juga
untuk mengulas luka bekas gigitan binatang serangga.
d. Licuida burowi berfungsi cairan sebagai pendemah (pengompres) yang
bengkak
e. Bicarbonas Natricus berfungsi untuk keracunan atau perut mulas