PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH (STUDI PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, PT. BANK SYARIAH MANDIRI, DAN PT. BANK BRI SYARIAH TAHUN 2010-2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : MUHAMMAD SYUKUR NIM 112231082 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017 1 1 1
116
Embed
1 PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO HASIL …eprints.iain-surakarta.ac.id/371/1/26. Muhammad Syukur.pdf · bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN
OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH (STUDI PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, PT. BANK
SYARIAH MANDIRI, DAN PT. BANK BRI SYARIAH TAHUN 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
MUHAMMAD SYUKUR NIM 112231082
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017
1
1
1
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(Q.S. Al Baqarah 153).
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa Karya yang sederhana ini untuk :
Ayah (Firman Tunggal) dan Ibu (Yanti) tercinta, Adik-Adikku tercinta (Muh. Syafiuddin dan Muhammad Syaiful Ardiyansyah),
Sahabat-sahabatku tersayang,
Yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayang yang tulus dan tiada ternilai besarnya
Terimakasih....
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi,
yang berjudul “Pengaruh Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio
(FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap
Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Studi Pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah Tahun 2010-
2014)”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1)
Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan
pikiran, waktu, tenaga, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
dengan setulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Mudofir, S.Ag., M.Pd., Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Budi Sukardi, S.E.I, M.S.I., Ketua Jurusan Perbankan Syari’ah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. M. Rahmawan Arifin, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
x
5. Rais Sani Muharrami, S.E.I, M.E.I, Pembimbing skripsi yang telah
memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis menyelesaikan
skripsi.
6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Ibu dan Bapakku, terima kasih atas do’a, cinta, dan pengorbanan yang tak
pernah ada habisnya, kasih sayangmu tak akan pernah kulupakan.
9. Sahabat-sahabatku dan teman-teman PBS angkatan 2011 yang telah
memberikan keceriaan dan semangat kepada penulis selama penulis
menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Surakarta.
Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya do’a
serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan
kepada semuanya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 9 Januari 2017
Penulis
xi
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), and Operational Cost and Operational Revenue (BOPO) on level of profit sharing mudaraba deposits of PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah 2010-2014. The population in this study used all Islamic Bank in Indonesia 2010-2014.
The dependent variable from this study is the level of profit sharing mudaraba deposits. The independent variable include: Return On Assets (ROA) (x1), Financing To Deposit Ratio (x2), and Operational Cost and Operational Revenue (BOPO) (x3). The method used is quantitative research method. The method of data analysis used is multiple regression linier analysis.
The results of this study show that Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), and Operational Cost and Operational Revenue (BOPO) have significant effect on level of profit sharing mudaraba deposits of PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah 2010-2014. Keywords: Level of profit sharing mudaraba deposits, Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), and Operational Cost and Operational Revenue (BOPO).
xii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah periode 2010-2014.
Variabel dependen dari penelitian ini adalah tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Variabel independen meliputi: Return On Assets (ROA) (x1), Financing To Deposit Ratio (FDR) (x2), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (x3). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Untuk metode analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Kata kunci : Tingkat bagi hasil deposito mudharabah, Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ............................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ................................. .... iv
HALAMAN NOTA DINAS ......................................................................... . v
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSYAH ........................................... vi
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
Tabel 1.1 : Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Tahun 2010 sampai dengan 2013 .......... 3
Tabel 1.2 : Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 2010-2013 ............................................................................... 6 Tabel 2.1 : Perhitungan Pembagian Hasil Usaha ..................................... 24 Tabel 2.2 : Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 34 Tabel 4.1 : Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ................. 63
Table 4.2 : Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................... 64
Tabel 4.3 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 65
Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi............................................................ 66
Table 4.5 : Hasil Uji F .............................................................................. 66
Tabel 4.6 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................... 67
Lampiran 2 : Data Penelitian ................................................................ 86
Lampiran 3 : Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................ 89
Lampiran 4 : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ........................ 93
Lampiran 5 : Distribusi Nilai ttabel......................................................... 95
Lampiran 6 : Distribution Tabel Nilai F0,05.......................................... 96
Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup...................................................... 97
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat. Hal ini ditandai
dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah. Sejak tahun 1992,
perkembangan lembaga keuangan syariah terutama perbankan syariah, cukup luas
sampai sekarang. Eksistensi Bank Syariah di Indonesia secara formal telah
dimulai sejak tahun 1992 dengan diberlakukannya UU No.7 tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998
(Isna K dan Sunaryo, 2012).
Pendirian perbankan syariah di Indonesia semakin pesat. Persaingan antar
perbankan dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk menarik nasabahnya
juga semakin tinggi. Beragam jasa pelayanan yang diberikan oleh bank juga
mengalami perkembangan. Berbagai penelitian menemukan bahwa perilaku
nasabah dalam memilih bank syariah didorong oleh faktor memperoleh
keuntungan dengan menilai kinerja keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan
bank (Rahayu, 2013).
Menurut Machmud dan Rukmana (2010: 9), bank syariah disebut juga
dengan bank yang tidak menetapkan bunga tetapi berdasarkan prinsip bagi hasil.
Prinsip bunga dalam Islam sangat dilarang. Menurut Sudarsono (2008: 29), bank
syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
yang disesuaikan dengan prinsi-prinsip syariah.
1
2
Menurut Muhammad (2005: 1), bank syariah adalah bank yang beroperasi
dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan
bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW.
Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Pada umunya perbankan syariah di Indonesia beroperasi dengan prinsip
bagi hasil antara nasabah dengan bank syariah. Manfaat adanya bagi hasil adalah
baik nasabah atau bank syariah memperoleh kepuasan, memberikan manfaat
keadilan yang diterima oleh nasabah dan bank syariah. Perhitungan bagi hasil
pada perbankan syariah di Indonesia berdasarkan profit yang diperoleh (profit and
loss sharing) yang didasarkan kepada revenue sharing (yang dibagikan
pendapatannya) (Huruniang dan Suprayogi, 2015).
Nasabah sebagai shahibul maal menyimpan uang di bank syariah dengan
tujuan sebagai pemilik dana yang melakukan investasi pada bank syariah. Bank
syariah sebagai mudharib bertugas untuk mengelola dana yang diperoleh dari
nasabah. Keuntungan tersebut akan dibagi hasilkan sesuai dengan kesepakatan
antara nasabah dan bank syariah di akhir perjanjiannya,. Besarnya tingkat
keuntungan yang diterima oleh nasabah disebut dengan tingkat bagi hasil
(Huruniang dan Suprayogi, 2015).
Tingkat bagi hasil merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan oleh bank syariah untuk meningkatkan kepuasan dan menarik
3
nasabah. Nasabah penyimpan dana akan selalu mempertimbangkan tingkat
imbalan yang diperoleh dalam melakukan investasi pada bank syariah. UU
(Undang-Undang) No.7 tahun 1992 (yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun
1998) tentang Perbankan memberi kebebasan kepada bank dalam penentuan jenis
imbalan yang akan diberikan kepada nasabah, baik berupa bunga ataupun
keuntungan bagi hasil (Rahmawaty dan Yudina, 2015).
Menurut Antonio (2001: 90), bagi hasil adalah suatu sistem pengolahan
dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik
modal (shahibul maal) dan pengelola (mudharib). Tingkat bagi hasil deposito
mudharabah didefinisikan sebagai persentase bagi hasil deposito mudharabah
yang diterima nasabah terhadap volume deposito mudharabah (Isna K dan
Sunaryo, 2012)
Komposisi Dana Pihak Ketiga PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah tahun 2013 - 2014 yaitu:
Tabel 1.1 Komposisi Dana Pihak Ketiga PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah tahun 2013 – 2014
Bank Tahun Giro Wadiah
Tabungan Mudharabah
Deposito Mudharabah
PT. Bank Muamalat Indonesia
2013 4.831.547 11.770.778 23.926.089
2014 4.306.928 13.321.322 31.071.341 PT. Bank Syariah Mandiri 2013 7.507.387 19.818.365 24.361.000 2014 5.186.571 20.460.196 27.809.048 PT. Bank BRI Syariah 2013 670.887 281.388 10.916.883 2014 621.913 373.816 12.554.440
(Statistik Perbankan Syariah, 2016).
Berdasarkan data statistik perbankan syariah Indonesia di atas
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) dari
4
tahun 2013-2014. Jumlah deposito mudharabah lebih besar dibandingkan dengan
giro wadiah dan tabungan mudharabah. Hal ini menunjukkan bahwa deposito
mudharabah cukup diminati oleh nasabah. Masyarakat lebih tertarik dengan
tingkat bagi hasil yang tinggi dalam hal ini yaitu tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
Kinerja keuangan perbankan merupakan gambaran tentang kondisi
keuangan. Penurunan kinerja bank dapat menurunkan kepercayaan masyarakat.
Pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank karena kegiatan
utama bank adalah penghimpunan dana dari masyarakat kemudian
menyalurkannya dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan
yang diterima bank melalui pembiayaan digunakan untuk membiayai
aktivitas operasional bank. Dalam mengukur seberapa baik bank dalam
mendapatkan laba dari aktivitas operasionalnya dibutuhkan sebuah tolak ukur,
yaitu rasio profitabilitas (Jamilah dan Wahidahwati, 2016).
Menurut Mamduh dan Halim (2009: 81), Return on Assets (ROA) adalah
perbandingan antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata aktiva
(average assets). Return on Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas, rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, asset dan modal saham yang tertentu.
Menurut Mawardi (2005), faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah
aset produktif dalam bentuk pembiayaan (earning assets). Semakin banyak dana
yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi earning asset,
5
artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan kepada
pembiayaan yang produktif.
Hal ini tercermin dari tingkat FDR (Financing to Deposit Ratio) bank. Di
samping itu, bila rasio FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka bank
akan berusaha meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan return bagi
hasil yang menarik investor (Rahmawaty dan Yudina, 2015).
Financing To Deposit Ratio (FDR) adalah seberapa jauh kemampuan
bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin
besar pembiayaan maka pendapatan yang diperoleh naik, karena pendapatan naik
secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan (Rahmawaty dan Yudina,
2015).
Tingkat efisiensi kinerja operasioanal perbankan juga tidak kalah penting.
Dimana tingkat operasional ini sering diukur menggunakan beban operasional
terhadap pendapatan operasional atau biasa disingkat dengan BOPO (Jamilah dan
Wahidahwati, 2016). Menurut Pandia (2012: 72), BOPO yang sering disebut rasio
efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Semakin kecil rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang
bersangkutan, dan setiap peningkatan pendapatan operasi akan berakibat pada
berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau
profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2005).
6
Berikut adalah rasio keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah tahun 2013 - 2014:
Tabel 1.2 Rasio Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan
PT.Bank BRI Syariah Tahun 2013 - 2014 (Dalam %)
Tahun ROA FDR BOPO PT. Bank Muamalat Indonesia 2013 1,37 99,99 85,12 2014 0,17 84,41 64,81 PT. Bank Syariah Mandiri 2013 1,53 89,37 84,03 2014 0,17 82,13 98,46 PT. Bank BRI Syariah 2013 1,15 102,70 83,23 2014 0,08 93,90 99,14
(Statistik Perbankan Syariah, 2016).
Berdasarkan data di atas Return On Asset (ROA) PT. Bank Muamalat
Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah di tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 0,17%, 0,17%, dan 0,08%. Hal ini menunjukkan
bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank
BRI Syariah belum mencapai keuntungan yang maksimal.
Meskipun sudah mendapatkan laba, tetapi PT. Bank Muamalat Indonesia,
PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah belum mampu memenuhi
kebutuhan operasional bank tersebut hal ini dilihat dari peningkatan laba yang
masih mengalami penurunan.
Financing to Deposit Ratio (FDR) mengalami penurunan di tahun 2014
sebesar 84,41%, 82,13%, dan 93,90%. Kemudian, Biaya Operasional atas
Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami penurunan di tahun 2014 yaitu
sebesar 64,81%.
7
Penelitian Isna K dan Sunaryo (2012), menyatakan bahwa tingkat bagi
hasil pada perbankan dapat dinilai melalui kinerja keuangan. Kinerja keuangan
yang biasa digunakan yaitu: Return On Asset (ROA) dan Biaya Operasional atas
Pendapatan Operasional (BOPO). Selain itu, Financing to Deposit Ratio (FDR)
juga merupakan kinerja keuangan yang digunakan untuk menilai tingkat bagi
hasil. Rasio ini dinilai dapat lebih membantu nasabah untuk mengetahui tingkat
pengembalian ideal yang berasal dari deposito mudharabah.
Penelitian Isna K dan Sunaryo (2012), menunjukkan bahwa Return On
Asset (ROA) dan suku bunga berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Sedangkan Biaya Operasional atas Pendapatan Operasional (BOPO)
tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Penelitian Farianto (2014), menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA),
Biaya Operasional atas Pendapatan Operasional (BOPO), dan BI Rate secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Return On Asset (ROA) dan BI rate secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sedangkan Biaya Operasional
atas Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Penelitian Rahmawaty dan Yudina (2015), menyatakan bahwa Return On
Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012. Financing
to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012.
8
Adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu menarik peneliti untuk
meneliti mengenai pengaruh Return On Assets (ROA), Financing To Deposit
Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Return On Assets (ROA), Financing To
Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Studi Pada PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah
Tahun 2010-2014)”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Jumlah deposito mudharabah lebih besar dindingkan giro wadiah dan
tabungan mudharabah, hal ini menunjukkan bahwa deposito mudharabah
cukup diminati oleh nasabah. Masyarakat lebih tertarik dengan tingkat bagi
hasil yang tinggi dalam hal ini yaitu tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
2. Tingkat bagi hasil pada perusahaan perbankan dapat dinilai melalui kinerja
keuangan. Kinerja keuangan yang biasa digunakan yaitu: Return On Asset
(ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional atas
Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ini dinilai dapat lebih membantu
nasabah untuk mengetahui tingkat pengembalian ideal yang berasal dari
deposito mudharabah.
9
1.3. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ditetapkan agar penelitian nanti
terfokus pada pokok permasalahan yang ada beserta pembahasannya, sehingga
diharapkan penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, penulis akan membatasi penelitian ini pada :
1. Penelitian hanya mengenai pengaruh Return On Assets (ROA), Financing To
Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
2. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas,
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014?
2. Apakah Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014?
Menurut Pandia (2012: 72), BOPO yang sering disebut rasio efisiensi ini
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan
biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berarti semakin efisien biaya
operasional yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan, dan setiap
peningkatan pendapatan operasi akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum
pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank
yang bersangkutan (Dendawijaya, 2005).
Pendapatan dalam bank terdiri dari beberapa konsumen seperti
pendapatan bunga, pendapatan provisi kredit, pendapatan komisi, dan
penadapatan lainnya sebagai akibat dari transaksi bank baik merupakan kegiatan
utama ataupun bukan. Biaya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam rangka menciptakan atau memperoleh pendapatan. Maksud
biaya di sini adalah biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah
dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu
(Lapoliwa, 2013: 264-265) .
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio
perbandingan antara Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional,
semakin rendah tingkat rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih
efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan (Riyadi,
2006).
33
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang merupakan
rasio perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio
ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasinya, terutama kredit. Mengingat kegiatan utama
bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun
dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan
operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga
(Dendawijaya, 2009: 120).
Semakin kecil Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya.
Suatu bank dapat dimasukkan dalam kategori sehat apabila memiliki rasio
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak melebihi 93,5%
(Kuncoro, 2002: 565).
Secara matematis Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2009 : 119).
BOPO = x 100%
Kriteria Penilaian Peringkat BOPO, adalah sebagai berikut (Farianto,
2014):
1. Peringkat 1 BOPO ≤ 83% Sangat baik
2. Peringkat 2 83% < BOPO≤ 85% Baik
3. Peringkat 3 85% < BOPO≤ 87% Cukup baik
4. Peringkat 4 87% < BOPO≤ 89% Kurang baik
5. Peringkat 5 BOPO > 89% Lemah (Farianto, 2014).
34
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Hasil penelitian yang relevan
Variabel Peneliti, Metode,
dan Sampel Hasil Penelitian
Saran
Analisis Pengaruh Return On Asset, BOPO, dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah
Isna K dan Sunaryo (2012), metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga bank yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, dan Bank BRI Syariah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return on Asset (ROA) dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, serta BOPO tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Disarankan untuk memperbanyak sampel penelitian dengan mengikutsertakan UUS dan BPRS serta memperpanjang periode penelitiannya dengan mengikutsertakan tahun 2012, dan juga dapat menambahkan variabel berupa ROE, dikarenakan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan dari penggunaan modal bank. Kepada investor dan calon investor bank syariah untuk selalu mengamati perkembangan kinerja bank umum syariah.
Tabel berlanjut...
35
Lanjutan Tabel 2.2
Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), BOPO dan Bi-Rate terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2013
Farianto (2014), metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, populasi penelitian ini adalah 11 bank syariah dan total sampel yang digunakan 7 bank
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, BOPO, dan BI Rate secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. ROA dan BI rate secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sedangkan BOPO secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
ROA mempunyai pengaruh yang sangat tinggi dan signifikan terhadap bagi hasil deposito mudharabah. Oleh karena itu, disarankan bagi praktisi perbankan syariah agar selalu memanfaatkan asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan bagi hasil yang lebih baik untuk nasabahnya
Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah
Rahmawaty dan Yudina (2015), metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, populasi penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dan total sampel yang digunakan sampel penelitian dari tahun 2008 hingga tahun 2012 berjumlah 35 observasi
Hasil penelitan menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012. FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012
Untuk investor dan BUS agar memperhatikan tingkat ROA dan FDR, karena ROA dan FDR secara simultan memiliki pengaruh sebesar 17,7% terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah
Tabel berlanjut...
36
Lanjutan Tabel 2.2
Pengaruh ROE,
BOPO dan NPL
terhadap Tingkat
Deposito
Mudharabah
pada Bank
Syariah
Husni (2011),
populasi penelitian
ini adalah seluruh
bank umum
syariah yang
terdaftar di Bank
Indonesia mulai
dari tahun 2005
sampai dengan
tahun 2010 dan
sampel yang
digunakan terdiri
dari Bank
Muamalat
Indonesia, Tbk,
Bank Syariah
Mandiri dan Bank
Syariah Mega
Indonesia
Hasil penelitian
Husni (2011),
menunjukkan
bahwa pengujian
secara parsial
menunjukkan
hanya Beban
Operasional dan
Pendapatan
Operasional dan
Non Performing
Loan berpengaruh
terhadap tingkat
deposito
Mudharabah,
sedangkan Return
on Equity tidak
berpengaruh
terhadap tingkat
deposito
Mudharabah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu peneliti
menggunakan tiga variabel independen yaitu Return On Assets (ROA) (X1),
Financing To Deposit Ratio (FDR) (X2), dan Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) (X3) pengaruhnya terhadap variabel dependen (Y) yaitu
tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun
2010-2014.
37
2.3. Kerangka Berfikir Penelitian
Kerangka berpikir digunakan sebagai acuan agar peneliti memiliki arah
penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
H1
H2
H3
Sumber: Data diolah, 2016.
Keterangan:
1. Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, adalah
tingkat bagi hasil deposito mudharabah (Y).
2. Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain,
adalah Return On Assets (ROA) (X1), Financing To Deposit Ratio (FDR)
(X2), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (X3).
Tingkat bagi hasil deposito mudharabah
(Y)
Financing To Deposit
Ratio (FDR) (X2)
Return On Assets
(ROA) (X1)
Biaya Operasional
Pendapatan
Operasional (BOPO)
(X3)
38
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang bersifat sementara atau
dugaan saja. Berdasarkan kerangka pemikiran dan teori yang dibangun maka,
hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. Pengaruh Return on Asset terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Dalam penelitian ini, Return On Asset (ROA) dipilih sebagai indikator
pengukur kinerja keuangan perbankan adalah karena Return On Asset (ROA)
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On Asset
(ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset
(Juwariyah, 2008).
Besarnya bagi hasil yang diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan
pengelola dana untuk menghasilkan pendapatan. Rasio yang menggambarkan
kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva yang menghasilkan pendapatan adalah Return On Asset (ROA) (Juwariyah,
2008).
Apabila Return On Asset (ROA) meningkat, maka pendapatan bank juga
meningkat, dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil
yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi Return On Asset (ROA) maka semakin tinggi bagi hasil
yang diterima nasabah (Rahayu, 2013). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
39
H1: Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan
PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
2. Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Financing To Deposit Ratio (FDR) ditentukan oleh perbandingan antara
jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu
mencakup giro, simpanan berjangka (deposito), dan tabungan. Dari beberapa
komponen ini akan diperoleh distribusi bagi hasil untuk setiap golongan
simpanan (tabungan dan deposito) (Rahmawaty dan Yudina, 2015).
Berdasarkan ketentuan dalam Surat Edaran BI No.26/5/BPPP tanggal 29
Mei 1993, besarnya Financing To Deposit Ratio (FDR) atau LDR maksimum
yang diperbolehkan oleh BI adalah 110%. Artinya, bank hanya boleh
memberikan kredit atau pembiayaan maksimal sebanyak 110% dari DPK. Dengan
adanya peraturan ini, semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, bank tersebut akan
berusaha untuk meningkatkan jumlah DPK, baik dari tabungan, deposito,
maupun giro (Rahmawaty dan Yudina, 2015).
Untuk menarik investor menginvestasikan dananya di bank syariah, maka
bank akan menawarkan tingkat bagi hasil yang menarik atau menaikkan tingkat
bagi hasil. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam jangka
pendek, peningkatan FDR akan meningkatkan tingkat bagi hasil deposito
mudharabah (Rahmawaty dan Yudina, 2015). Sehingga hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
40
H2: Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
3. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Untuk mengukur efisiensi bank, salah satu indikator yang dipakai adalah
perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).
Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien beban operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil.
Efisiensi operasi juga berpengaruh terhadap kinerja bank yaitu untuk
menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan
tepat guna. Secara teoritis, efisiensi produksi bank syariah dalam mengeluarkan
biaya dalam bentuk pemberian investasi pembiayaan merupakan salah satu
bentuk mekanisme produksi bank agar dapat menghasilkan pendapatan yang
paling tinggi dari suatu investasi (Juwariyah, 2008).
Nilai BOPO menurun apabila biaya operasional menurun di lain pihak
pendapatan operasional tetap, dan juga apabila biaya operasional tetap di lain
pihak pendapatan operasional meningkat.Semakin rendah BOPO maka bank
semakin efisien dalam mengeluarkan biaya dalam bentuk pemberian investasi
pembiayaan agar dapat menghasilkan pendapatan yang paling tinggi (Rahayu,
2013).
41
Apabila BOPO menurun maka pendapatan bank meningkat. Dengan
adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh
nasabah juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin
rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil yang diterima oleh para
nasabah (Rahayu, 2013). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H3: Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT.
Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian
3.1.1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah mulai dari
Bulan September sampai dengan Desember 2016. Waktu yang digunakan dalam
melakukan penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal penelitian sampai
selesai tersusunnya laporan penelitian.
3.1.2. Wilayah Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada laporan keuangan PT. Bank Muamalat
Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah triwulan I tahun
2010 sampai dengan triwulan IV tahun 2014.
3.2. Jenis Penelitian
Sesuai masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif yang bermaksud menggambarkan fenomena pada obyek
penelitian apa adanya dan pengambilan kesimpulan didasarkan pada angka-angka
hasil analisis statistik (Arikunto, 2002: 67). Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio
(FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap tingkat
bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
1
43
3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 115).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan bank umum
syariah di Indonesia tahun 2010-2014.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, maka sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2012: 116). Pada penelitian ini
sampel yang diambil adalah laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, PT.
Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah tahun 2010 - 2014.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012:
62). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling,
yaitu cara pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau
expert (Sanusi, 2011: 95). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki laporan keuangan triwulan yang dipublikasikan pada triwulan I tahun
2010 sampai dengan triwulan IV tahun 2014.
44
3.4. Data dan Sumber Data
3.4.1. Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-
keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang
dianggap atau anggapan. Data merupakan suatu fakta yang digambarkan lewat
angka, simbol, kode dan lain-lain (Hasan, 2002: 82).
Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat
untuk suatu keperluan tertentu. Dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif,
yaitu kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuran. Data kuantitatif
dalam penelitian ini terdiri dari laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia,
PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah triwulan I tahun 2010
sampai dengan triwulan IV tahun 2014. Data meliputi Return On Assets (ROA),
Financing To Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO), dan tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
3.4.2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah jenis data sekunder, yang mana sumber
data penelitian diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah triwulan I tahun 2010 sampai dengan
triwulan IV tahun 2014. Jenis laporan keuangan yang digunakan antara lain
neraca dan rasio keuangan.
45
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode kepustakaan dan metode dokumentasi. Di mana penjelasan
lebih lanjut mengenai metode pengumpulan data adalah sebagai berikut :
3.5.1. Metode Kepustakaan
Data yang diambil penulis dalam metode kepustakaan ini berasal dari
jurnal-jurnal ekonomi yang berkaitan dengan judul skripsi yang diteliti oleh
penulis, buku-buku literatur, dan penelitian sejenis mengenai Return On Assets
(ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) dan tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
3.5.2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data berupa laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, PT.
Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI Syariah triwulan I tahun 2010 sampai
dengan triwulan IV tahun 2014. Adapun metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data pada penelitian ini adalah penelusuran data online, yaitu
dengan cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet.
Data yang diambil menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT.Bank BRI
Syariah triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan IV tahun 2014, yang
diperoleh melalui website www.bi.go.id, www.muamalatbank.com,
www.bankyariahmandiri.co.id, dan www.brisyariah.co.id.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual dalam
model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011: 160). Uji
normalitas dapat dilakukan dengan Uji Statistic Non-Parametik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.94674107
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .081
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .627
Asymp. Sig. (2-tailed) .826
a. Test distribution is Normal.
Sumber : data diolah, 2016
Berdasarkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada tabel
4.1 di atas diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,826. Karena nilai
Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
64
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2011:
105). Hasil perhitungan data diperoleh nilai VIF sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel VIF Keterangan
Return On Assets (ROA) 1,701 Tidak terjadi gejala multikolinearitas
Financing To Deposit Ratio (FDR) 1,819
Tidak terjadi gejala multikolinearitas
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) 1,580
Tidak terjadi gejala multikolinearitas
Sumber: data diolah, 2016.
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.2 di atas menunjukkan
bahwa semua nilai variance inflation factor (VIF) variabel Return On Assets
(ROA) (X1), Financing To Deposit Ratio (FDR) (X2), dan Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (X3) kurang dari 10, sehingga dapat
disimpulkan dalam model regresi ini tidak terjadi gejala multikolinearitas yaitu
korelasi antar variabel bebas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001: 77).
65
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat nilai signifikansi setelah
diadakan regresi dengan absolut residual pada variabel dependen sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
Return On Assets (ROA) 0,904 Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
Financing To Deposit Ratio (FDR) 0,083
Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) 0,380
Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
Sumber: data diolah, 2016.
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.3 di atas
menunjukkan bahwa semua nilai signifikansi variabel variabel Return On Assets
(ROA) (X1), Financing To Deposit Ratio (FDR) (X2), dan Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (X3) > 0,05 sehingga tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011: 110).
Untuk menentukan adanya autokorelasi atau tidak, dapat diketahui dari nilai
Durbin-Watson sebagai berikut:
66
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .713a .508 .481 1.9982057 .497
a. Predictors: (Constant), BOPO, ROA, FDR
b. Dependent Variable: Tingkat_Bagi_Hasil_Deposito_Mudharabah
Sumber: data diolah, 2016.
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel 4.4 di atas
menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 0,497 dan angka D-W berada di
antara -2 sampai +2. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada atau
tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
4.2.2. Uji Ketepatan Model
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen
mempengaruhi variabel dependen (Djarwanto & Pangestu, 1996: 268). Hasil uji F
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Ketepatan Model (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 230.662 3 76.887 19.256 .000a
Residual 223.598 56 3.993
Total 454.260 59 a. Predictors: (Constant), BOPO, ROA, FDR b. Dependent Variable: Tingkat_Bagi_Hasil_Deposito_Mudharabah
67
Sumber : data diolah, 2016.
Berdasarkan hasil uji ketepatan model (uji F) pada tabel 4.5 di atas
menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada tabel ANOVA yaitu diperoleh Fhitung sebesar
19.256 dan sig. 0,000. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan Ftabel (pada
df 3; 56 diperoleh nilai Ftabel = 2,79).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel Return On Assets (ROA) (X1), Financing To Deposit Ratio
(FDR) (X2), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
(X3) secara serempak atau simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan
PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur presentase variasi
variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independent yang
ada dalam model (Ghozali, 2001: 42). Hasil perhitungan untuk nilai R Square (R2)
dengan bantuan komputer program SPSS versi 16.00 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .713a .508 .481 1.9982057 .497
a. Predictors: (Constant), BOPO, ROA, FDR
b. Dependent Variable: Tingkat_Bagi_Hasil_Deposito_Mudharabah
Sumber : data diolah, 2016.
68
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.6 di atas
dapat diketahui bahwa hasil perhitungan untuk nilai Adjusted R Square dengan
bantuan komputer program SPSS versi 16.00, diperoleh angka koefisien
determinasi R2 = 0,481 atau 48,1%.
Hal ini berarti kemampuan variabel-variabel independen yang terdiri dari
variabel Return On Assets (ROA) (X1), Financing To Deposit Ratio (FDR) (X2),
dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (X3) dalam
menjelaskan variabel dependen yaitu tingkat bagi hasil deposito mudharabah
pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank
BRI Syariah tahun 2010-2014 sebesar 48,1%, sisanya (100% - 48,1% = 51,9%)
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara variabel
bebas atau lebih (X1), (X2), ( ), …… ( ) dengan satu variabel terikat (Riduwan,
2006: 155).
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh
variabel bebas Return On Assets (ROA) (X1), Financing To Deposit Ratio (FDR)
(X2), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (X3)
terhadap variabel terikat yaitu tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT.
Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah
69
tahun 2010-2014. Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.242 3.965 7.123 .000
ROA 156.376 53.308 .359 2.933 .005
FDR -16.984 5.216 -.412 -3.256 .002
BOPO -11.168 3.411 -.386 -3.274 .002
a. Dependent Variable: Tingkat_Bagi_Hasil_Deposito_Mudharabah
Sumber : data diolah, 2016.
Berdasarkan tabel 4.7 di atas persamaan regresi linear berganda dapat
disusun sebagai berikut :
Y = 28.242 + 156.376 X1 – 16.984 X2 – 11.168 X3 +
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
1. Konstanta bernilai positif sebesar 28.242, hal ini menunjukkan bahwa
apabila variabel Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR),
dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), jika
dianggap konstan (0), maka nilai tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada
PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI
Syariah tahun 2010-2014 sebesar 28.242.
70
2. Koefisien regresi variabel Return On Assets (ROA) (b1) bernilai positif
sebesar 156.376. Hal ini berarti bahwa jika Return On Assets (ROA)
ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel Financing To Deposit Ratio
(FDR) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
dianggap konstan, maka akan meningkatkan nilai tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri,
dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014 sebesar 156.376.
3. Koefisien regresi variabel Financing To Deposit Ratio (FDR) (b2) bernilai
negatif sebesar 16.984. Hal ini berarti bahwa jika Financing To Deposit Ratio
(FDR) ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel Return On Assets
(ROA) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
dianggap konstan, maka akan menurunkan nilai tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri,
dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014 sebesar 16.984.
4. Koefisien regresi variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) (b3) bernilai negatif sebesar 11.168. Hal ini berarti bahwa
jika Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel Return On Assets (ROA) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR), dan dianggap konstan, maka akan
menurunkan nilai tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah
tahun 2010-2014 sebesar 11.168.
71
4.2.4. Uji t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing
variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2011: 98). Hasil uji signifikansi atau uji t dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 4.8
Hasil Uji t
Variabel thitung Sig. Kesimpulan
Return On Assets (ROA)
2,933 0,005
Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014
Financing To Deposit Ratio
(FDR) -3,256 0,002
Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014
Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO)
-3,274 0,002
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014
Sumber: data diolah, 2016.
1. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.8 di atas diketahui bahwa pada variabel
Return On Assets (ROA) diperoleh nilai thitung= 2,933 dan probabilitas sebesar
0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (2,003) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima, artinya Return On Assets (ROA)
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank
72
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah
tahun 2010-2014.
2. Variabel Financing To Deposit Ratio (FDR) diperoleh nilai thitung= 3,256 dan
probabilitas sebesar 0,002, jika dibandingkan dengan ttabel (2,003) maka thitung
> ttabel dan ρ < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima, artinya
Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
3. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) diperoleh nilai
thitung= 3,274 dan probabilitas sebesar 0,002, jika dibandingkan dengan ttabel
(2,003) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H3
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah
tahun 2010-2014.
4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014
Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan
PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t
variabel Return On Assets (ROA) dengan nilai thitung= 2,933 dan probabilitas
73
sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (2,003) maka thitung > ttabel dan ρ <
0,05.
Artinya apabila nilai Return On Assets (ROA) PT. Bank Muamalat
Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-
2014 meningkat, maka tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun
2010-2014 akan meningkat.
Ketika Return On Assets (ROA) mengalami peningkatan, maka
pendapatan bank tersebut juga meningkat. Dengan adanya peningkatan
pendapatan bank tersebut, maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah
juga meningkat (Nofianti, et. al, 2015).
Semakin besar tingkat keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank, maka
semakin besar pula upaya manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut
dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama dengan
penyaluran pembiayaan. Selain itu, semakin besar suatu Bank menghasilkan laba,
maka return bagi hasil yang diberikan Bank Syariah besar. Hal ini berarti Bank
sudah efektif dalam mengelola asetnya (Pratami, 2011).
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Isna K dan
Sunaryo (2012), yang menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) berpengaruh
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
74
2. Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014
Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Hal ini dinyatakan
berdasarkan hasil uji t variabel Financing To Deposit Ratio (FDR) dengan nilai
thitung= -3,256 dan probabilitas sebesar 0,002, jika dibandingkan dengan ttabel
(2,003) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.
Artinya apabila nilai Financing To Deposit Ratio (FDR) PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun
2010-2014 meningkat, maka tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT.
Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah
tahun 2010-2014 mengalami penurunan.
Financing To Deposit Ratio (FDR) ditentukan oleh perbandingan antara
jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu
mencakup giro, simpanan berjangka (deposito), dan tabungan. Dari beberapa
komponen ini akan diperoleh distribusi bagi hasil untuk setiap golongan
simpanan (tabungan dan deposito) (Rahmawaty dan Yudina, 2015). Penelitian ini
tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawaty dan Yudina
(2015), yang menunjukkan bahwa Financing To Deposit Ratio (FDR) tidak
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
75
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT.
Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Hal ini
dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel nilai thitung= -3,274 dan probabilitas
sebesar 0,002, jika dibandingkan dengan ttabel (2,003) maka thitung > ttabel dan ρ <
0,05.
Artinya apabila nilai Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI
Syariah tahun 2010-2014 meningkat, maka tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan
PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014 mengalami penurunan.
Apabila BOPO menurun maka pendapatan bank meningkat. Dengan
adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh
nasabah juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin
rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil yang diterima oleh para
nasabah (Rahayu, 2013). Penelitian ini mendukung penelitian yang telah
dilakukan oleh oleh Husni (2011), yang menunjukkan bahwa Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
76
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Return On Assets (ROA),
Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah PT. Bank
Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun
2010-2014, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri,
dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Hal ini dinyatakan berdasarkan
hasil uji t variabel Return On Assets (ROA) dengan nilai thitung= 2,933 dan
probabilitas sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (2,003) maka thitung >
ttabel dan ρ < 0,05.
2. Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Hal ini dinyatakan
berdasarkan hasil uji t variabel Financing To Deposit Ratio (FDR) dengan nilai
thitung= -3,256 dan probabilitas sebesar 0,002, jika dibandingkan dengan ttabel
(2,003) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia,
PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014. Hal
67
67
77
ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel nilai thitung= -3,274 dan
probabilitas sebesar 0,002, jika dibandingkan dengan ttabel (2,003) maka thitung >
ttabel dan ρ < 0,05.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan sampel yang digunakan. Pada penelitian ini terbatas pada tiga
bank umum syariah yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah
Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah.
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan periode pengamatan yang relatif
singkat, yaitu tahun 2010-2014.
5.3. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada
pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI
Syariah harus memperhatikan Return On Assets (ROA), Financing To Deposit
Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) karena
Return On Assets (ROA), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dapat mempengaruhi tingkat
bagi hasil deposito mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank
Syariah Mandiri, dan PT. Bank BRI Syariah tahun 2010-2014.
78
2. Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambah variabel lain yang dapat
mempengaruhi tingkat bagi hasil seperti ROE, DPK dan inflasi agar hasilnya
lebih memperkuat pengaruh tingkat bagi hasil yang diberikan oleh Bank umum
syariah di Indonesia.
3. Bagi penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan periode penelitian yang
lebih lama agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. (2005). Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan pada Bank). Malang: UMM.
Anshori, Abdul Ghofur. (2008). Penerapan Prinsip Syariah: dalam Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah, dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press.
Defri. (2012). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01.
Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
_______. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. (1996). Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE.
_______. (2003). Statistik Induktif Non-Parametik. Yogyakarta: BPFE.
Farianto, Agus. (2014). Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), BOPO dan Bi-Rate terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2013. Jurnal Equilibirium.Volume 2, No.1, Juni 2014.
Furqon, Syahrial. (2012). Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Devisa dan Non-Devisa di Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Telkom.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
_______. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
67
80
_______. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbitan: Universitas Diponegoro Semarang.
Hanifeliza, Rury. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Total Tabungan Masyarakat yang Dihimpun Perbankan di Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Departemen Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institusi Pertanian Bogor (IPB). Bogor.
Hasan, Iqbal. (2002). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Huruniang, Lauda dan Suprayogi, Noven. (2015). Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2014. JESTT Vol. 2. No. 7 Juli 2015.
Husni. (2011). Pengaruh ROE, BOPO dan NPL terhadap Tingkat Deposito Mudharabah pada Bank Syariah. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
http://www.bi.go.id, di unduh pada tanggal 2 November 2016, jam 10.00 WIB.
http://www.ojk.id, di unduh pada tanggal 2 November 2016, jam 10.00 WIB.
http//www.bankmuamalat.co.id,di unduh pada tanggal 25 November 2016, jam 19.00 WIB.
http//www.syariahmandiri.co.id,di unduh pada tanggal 25 November 2016, jam 19.00 WIB.
http//www.brisyariah.co.id,di unduh pada tanggal 25 November 2016, jam 19.00 WIB.
Isna K, Andryani dan Sunaryo, Kunti. (2012). Analisis Pengaruh Return On Asset, BOPO, dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 11. Nomor 01. September 2012.
Jamilah dan Wahidahwati. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 4, April 2016. ISSN : 2460-0585.
Juwariyah, Siti. (2008). Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan dan Deposito Mudharabah Muthlaqah Studi Bank Muamalat Indonesia. Skripsi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Karim, Adiwarman. (2004). Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Lapoliwa, N dkk. (2013). Akuntansi Perbankan Akuntansi Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Jakarta: Institut Bankir Indonesia.
Machmud, Amir dan Rukmana. (2010). Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Mamduh, M. Hanafi dan Abdul Halim. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Mawardi, Wisnu. (2005). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 triliun). Jurnal Bisnis Strategi . Vol 14, No.1, Hal 83-93, Juli 2005.
Muhamad. (2002). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
_________. (2004). Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press.
_________. (2005). Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia. Cet. Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nofianti, Nana et.al. (2015). Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Suku Bunga, Financing To Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013). Esensi. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 5, No. 1, April 2015.
Pandia, Frianto. (2012). Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta.
Pratami, Wuri Arianti Novi. (2011). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Return On Asset (ROA) terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro. Semarang.
82
Rahayu, Siti. (2013). Pengaruh Return on Asset, BOPO, Suku Bunga dan Capital Adequacy Ratio terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi.
Rahmawaty dan Yudina, Tiffany Andari. (2015). Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2, No. 1, Maret 2015. Hlm. 92-103.