Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha berbisnis syariah di Indonesia semakin berkembang pesat, mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis syariah. Namun perkembangan yang paling pesat terjadi pada perbankan syariah. Langkah strategis pengembangan perbankan syariah yang telah di upayakan adalah pemberian izin kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor cabang unit usaha syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional menjadi bank syariah. Langkah strategis ini merupakan respon dan inisiatif dari perubahan Undang Undang perbankan No. 10 Tahun 1998. Undang- Undang pengganti UU No. 7 Tahun 1992 tersebut mengatur dengan jelas landasan hukum dan jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah Dukungan pemerintah dalam hal ini ditandai dengan adanya UU No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Nasional dan UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, adanya Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang Perbankan Syariah, dan adanya Forum Komunikasi Ekonomi Syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah dan penyeleggaraan berbagai festival ekonomi syariah. Yang diselenggarakan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia.
72

1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

Feb 04, 2018

Download

Documents

trinhthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan usaha berbisnis syariah di Indonesia semakin

berkembang pesat, mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah,

pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis syariah. Namun

perkembangan yang paling pesat terjadi pada perbankan syariah. Langkah

strategis pengembangan perbankan syariah yang telah di upayakan adalah

pemberian izin kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor

cabang unit usaha syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional

menjadi bank syariah. Langkah strategis ini merupakan respon dan inisiatif

dari perubahan Undang Undang perbankan No. 10 Tahun 1998. Undang-

Undang pengganti UU No. 7 Tahun 1992 tersebut mengatur dengan jelas

landasan hukum dan jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan

diimplementasikan oleh bank syariah

Dukungan pemerintah dalam hal ini ditandai dengan adanya UU

No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Nasional dan UU No.

21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, adanya Deputi Gubernur

Bank Indonesia bidang Perbankan Syariah, dan adanya Forum

Komunikasi Ekonomi Syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah dan

penyeleggaraan berbagai festival ekonomi syariah. Yang diselenggarakan

Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia.

Page 2: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

2

Tumbuhnya bank-bank syariah atau unit usaha syariah merupakan

upaya yang dilakukan oleh bank pemerintah maupun bank swasta untuk

mendukung perkembangan sistem ini. Pertumbuhan asset yang dimiliki

oleh perbankan syariah berdasarkan laporan tahunan BI 2009 (Desember

2009) secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah sungguh

membanggakan dan terus mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Jika

pada tahun 1998 hanya ada satu bank Umum Syariah dan 76 bank

Perkreditan Rakyat Syariah, maka pada Desember 2009 (berdasarkan data

statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia)

jumlah bank syariah telah mencapau 31 unit yang terdiri atas 6 Bank

Umum Syariah dan 25 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank

Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 139 unit pada periode

yang sama.

Perkembangan asset perbankan syariah meningkat sangat

signifikan dari akhir tahun 2008 sampai dengan akhir tahun 2009 sebesar

lebih dari 33.37 persen. Penghimpunan dana dan pembiayaan mencapai

peningkatan sebesar 41.84 dan 22.74 persen. Selama ini bank syariah jauh

lebih mampu menjalankan fungsi intermediasi yang baik disbanding

dengan bank konvensional. Terlebih dengan besarnya porsi pembiayaan

yang disalurkan ke sector UMKM memberikan bukti komitmen bank

syariah terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Oleh sebab itu, kinerja

bank syariah tersebut dapat dijadikan sebagai sustainable Competitive

Page 3: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

3

Advantage dalam menghadapi persaingan industri perbankan yang

semakin ketat.

Namun demikian, sumber keunggulan strategi bank syariah diatas

belum dapat berperan secara signifikan untuk mendukung pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kesenjangan ini

dikarenakan masih kecilnya share bank syariah di dalam dunia perbankan

nasional. Untuk itu diperlukan strategi yang mampu mendongkarak asset

bank syariah secar nasional.

Mengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga

saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah merupakan hal yang

sangat mendesak untuk dilaksanakan. Secara objektif harus diakui bahwa

bank syariah masih kalah bersaing dibandingkan dengan bank

konvensional, sehingga diperluka strategi bersaing yang tepat untuk

meraih keunggulan kompetitif dalam industri perbankan nasional. Dalam

hal ini, kekuatan daya saing sangat menentukan bagi keberhasilan atau

kegagalan sebuah perusahaan dalam suatu industri tertentu. Alih-alih

mendukung pembangunan ekonomi bangsa, jika terus beroperasi dengan

daya saing yang rendah maka eksistensi bank syariah akan terancam oleh

peta persaingan perbankan yang semakin ketat. Perkembangan dan kondisi

persaingan saat ini mengisyaratkan perlunya program akselerasi agar bank

syariah mampu mengejar ketertinggalanya atas bank konvensional.

Berdasasrkan uraian di atas, dibutuhkan strategi bersaing yang tepat

merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan

Page 4: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

4

bisnis, apabila konsep strategi tidak jelas, keputusan yang diambil akan

bersifat subyektif dan berdasr pada intuisi dan mengabaikan keputusan

yang lain. Oleh karena itu, setiap bisnis dituntut untuk menentukan

strategi-strategi yang tepat, aktif dan rasional untuk mencapai tujuan

perusahaan, mengimplementasikan misinya dan unggul dalam menghadapi

persaingan kompetitif dibandingkan dengan strategi-strategi pesaing.maka

dari itu penulis tertarik untuk meneliti strategi persaingan Bank Syariah

dengan judul “Strategi Persaingan Bak Syariah Terhadap

Konvensional” (Studi Kasus Di Kecamatan Bukit Kecil Palembang)

B. Rumusan Masalah Bank

1. Faktor-faktor internal apakah yang menjadi kekuatan dan

kelemahan bagi Bank Syariah

2. Faktor-faktorEksternal apakah yang menjadi peluang dan ancaman

bagi Bank Syariah

3. Bagaimana Menyusun Strategi Persaingan yang tepat dan efektif

bagi Bank Syariah dalam menghadapi persaingan

Page 5: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

5

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi Faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan

Kelemahan) yang dimiliki Bank Syariah

2. Mengidentifikasi Faktor-faktor lingkungan Eksternal (peluang dan

ancaman) yang dimiliki Bank Syariah

3. Merumuskan alternatif strategi persaingan yang sesuai bagi Bank

Syariah dalam menghadapi persaingan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi dan

pengetahuan penulis mengenai langkah-langkah pihak perbankan

khusunya Bank Syariah di Kecamatan Bukit Kecil dalam

mengatasi persaingan terhadap Bank Konvensional.

2. Bagi Tempat Penelitian

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk

mengevaluasi, melengkapi, dan memperbaiki apa saja yang telah

dilakukan terutama dalam hal persaingan Bank Syariah terhadap

Bank Konvensional di Kecamatan Bukit Kecil .

Page 6: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

6

3. Bagi Almamater

Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi

untuk melakukan peneltian lainnya yang berkaitan dengan strategi

persaingan.

Page 7: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Sebelumnya

Hadawiah (2009) dalam penelitianya berjudul Strategi

Memenangakan Persaingan dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di

Makasar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat. Perumusan

masalah dalam penelitian tersebut adalah Strategi apa yang diterapkan

oleh surat kabar harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat

dalam memenangkan persaingan dalam pemasaran. Adapun tujuanya

untuk Untuk mengkaji strategi pemasaran yang digunakan oleh Harian

Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam memenangkan

strategi persaingannya dan Untuk mengkaji bauran pemasaran yang

dilakukan oleh Harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat

dalam mempertahankan pangsa pasarnya.

Terdapat dua variabel yanmg digunakan yaitu strategi

memenagkan persaingan dan pemasaran surat kabar. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung,

observasi dan data dianalisa secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga surat

kabar ini melakukan persaingannya dalam pemasarannya sangat

berdampak pada peningkatan oplah, Harian Fajar mengalami

Page 8: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

8

perkembangan fluktuatif, Tribun Timur mengalami kenaikan yang

signifikan dan Pedoman Rakyat mengalami penurunan drastic. Kedua,

strategi dari marketing mix (produk, harga, distribusi dan promosi)

ketiga surat kabar ini masing-masing mempunyai strategi sendiri-

sendiri yang berbeda dalam pelaksanaanya. Ketiga, dalam pelaksanaan

strategi pemasaran dan bauran pemasaran yang digunakan ternyata ada

diantaranya (Pedoman Rakyat) belum mampu memenuhi tujuan

perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya.

Zanikhan (2009) dalam penelitianya yang berjudul Strategi

Persaingan PT. Bank Sumsel Syariah Cabang Palembang. Perumusan

masalah dalam penelitian tersebut adalah bagaimana kekuatan dan

kelemahan strategi persaingan PT. Bank Sumsel Syariah Cabang

Palembang dan bagaimana ancaman dan peluang yang dihadapi Bank

Sumsel Syariah Cabang Palembang. tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan PT. Bank Sumsel Syariah

Cabang Palembang dan untuk mengetahui ancaman dan peluang yang

dihadapi oleh Bank Sumsel Syariah Cabang Palembang.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Tempat penelitian adalah

D3 Perbankan syariah IAIN Raden Fatah Palembang. Variabel dan

masing-masing indicator yang digunakan adalah startegi persaingan

dengan indikator kekuatan dan kelemahan: Bank milik pemerintah,

amanh, banyak dikenal, biaya transaksi wajar, pelayanan, fasilitas,

tersebar, ragam jasa, nisbah/bagi hasil jumlah kantor kas ditawarkan

Page 9: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

9

Bank Sumsel Syariah itu sendiri. Dan indikator peluang dan ancaman:

Kedekatan pada masyarakat, kerjasama, banyaknya Bank Syariah,

teknologi, ekonomi, produk persaingan, bunga bank konvensional,

pesaing sesama bank syariah, pendapatan, budaya peraturan. Data

yang digunakan adalah data primer, dan teknik pengumpulan data

berupa kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skla likert. Teknik ananlisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah uji validitas dan realibilitas, analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif.

Hasil analisa yang didapat maka strategi untuk meningkatkan

jumlah penumpang adalah indikator Bank Sumsel Syariah dari Internal

mengenai Fasilitas yang diberikan oleh Bank sumsel Syariah dianggap

lebih penting oleh responden karena fasilitas yang diberikan oleh Bank

Sumsel Syariah telah membantu masyarakat dalam menjalankan

transaksinya, dengan nilai yang didapat adalah 4.62 dan nilai paling

kecil dan dianggap tidak penting adalah 3.34 dengan indikator Bank

Sumsel Syariah milik daerah Sumsel. Indikator Bank Sumsel Syariah

dari Eksternal mengenai Pesaing yang bervariatif yang dianggap

lebih penting oleh responden karena pesaing yang begitu bervariatif

membuat responden memberikan pilihan atau menganggap paling

penting dengan nilai yang didapat adalah 456 dan nilai paling kecil

dan dianggap tidak penting adalah 229 dengan indikator Kerjasama

dengan pihak lain dianggap kurang penting oleh responden.

Page 10: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

10

Nurtejo yudi asworo (2007) dalam penelitianya berjudul

Strategi Bersaing Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia

Dengan Pendekatan Space Matrik. Perumusa masalah adalah

bagaimana merumuskan strategi bersaing jurusan Teknik Industri UII.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, ancaman dan peluang yang dimiliki oleh jurusan Teknik

Industri.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik

wawancara yang dilakukan oleh pihak jurusan berdasarkan hasil

brainstorming para pakar. Dengan terlebih dahulu menggunakan Input

Stage yang berupa data IFE,EFE dan Matriks Kompetitif Profil, dan

menggunakan tahap Matching dengan menggunakan metode SPACE

Matriks dan tahap keputusan atau Decision Stage menggunakan

QSPM,maka diketahui peluang minat mahasiswa memiliki bobot

0,125 dengan rating 4 menandakan ditengah kompetisi yang begitu

tinggi minat mahasiswa pada jurusan Teknik Industri masih tetap

tinggi. akan tetapi ancaman yang paling tinggi adanya perkembangan

teknologi dengan bobot 0,125 dengan rating 3.Kekuatan dari jurusan

TI UII terletak pada kualitas mahasiswa dengan bobot 0,134 dengan

rating menandakan TI UII mempunyai keunggulan dibanding

pesaingnya,sedang kelemahan terbesar dari sektor promosi yang

merupakan kelemahan tertinggi. Dari hasil tersebut maka yang harus

dilakukan jurusan TI UII adalah strategi petumbuhan intensif melalui

Page 11: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

11

mempertahankan kualitas dosen dan mahasiswa dengan orientasi

kepuasan pasar, mempertahankan akreditasi unggul, dan

mengembangkan pertumbuhan pasar yang agresif (growth oriented

strategy).

2. Landasan Teori

a. Strategi Persaingan

Sebelum mengetahui defenisi strategi persaingan terlebih

dahulu harus diketahui pengertian strategi. Menurut Chandler

dalam (Mudrajad Kuncoro,2008:1) Strategi adalah penentuan

tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkanya aksi

dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dan persaingan adalah keadaan ketika

organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau

tujuan yang didiginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat

survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.(Mudrajad

Kuncoro,2008:86). Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa strategi

persaingan merupakan penentuan tujuan jangka panjang ketika

ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil

atau tujuan yang didiginkan. Adapun pilihan strategi bersaing yang

bisa diterapkan dalam perusahaan akan diuraikan masing-masing

pendekatan itu.

Page 12: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

12

1) Strategi Bersaing Generik Versi Porter

Pada pendekatan yang dikemukakan Porter

(Mudrajad Kuncoro, 2005:90), terdapat dua factor yang

diperhitungkandalam menciptakan strategi bersaing yang

“tepat”. Pertama, didasarkan pada keunggulan kompetitif

organiasi. Menurut porter keunggulan kompetitif hanya

akan diperoleh lewat salah satu dari sumber: bisa dari

keunggulan menciptakan biaya yang rendah (cost

leadership), atau dari kemampuan organisasi untuk

menjadi berbeda (differentiation) dibandingkan para

pesaingnya. Factor kedua dalam pendekatan ini adalah

cakupan produk- pasar (competitive scope) dimana

organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang

luas dan sempit.

GAMBAR II.1 : Strategi Persaingan Generik Versi Porter

Keunggulan komparatif

Biaya redah

Differensiasi Produk/jasa

Luas Kepemimpinan biaya

Differensiasi

Lingkup persaingan

Sempit Fokus (biaya)

Fokus (differensiasi)

Sumber : Mudrajad Kuncoro (2005:91)

Gabungan dari dua faktor ini membentuk dasar dari

strategi beraing generik porter(lihat gambar), yaitu (1)

Page 13: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

13

Kepemimpinan biaya (cost leadership), (2) diferensiasi

(differentiation), dan (3) Fokus (berbasis biaya atau

differensiasi). Berikut ini di bahas masing – masing startegi

secara rinci.

a) Strategi Kepemimpinan Biaya

Adalah strategi yang digunakan organisasi apabila

organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis biaya

rendah dengan basis pelanggan yang luas. Biaya di sini

merupakan total biaya produksi, dan bukan pada harga.

Pada strategi ini organisasi berfokus pada bagaimana

perusahaan mampu memproduksi barang dan jasa

dengan biaya yang rendah. Perusahaan yang mampu

menciptakan biaya produksi yang rendah tentu saja

mampu menjual produknya dengan harga yang lebih

rendah dari pesaing, tetapi masih bisa menghasilkan

keuntunga bagi perusahaannya. Perusahaan ini tidak

takut terhadap ancaman pesaing yang menurunkan

harga.

b) Strategi differensiasi

Perusahaan akan menggunakan strategi diferensiasi

bila ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal

Page 14: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

14

keunikan produk dan jasa yang ditawarkan. Keunikan

tersebut dapat dilihat dari ciri produk yang menawarkan

nilai – nilai yang dicari konsumen sehingga menjadikan

produk tersebut unik dan berada di mata

konsumen.konsumen akan rela membayar dengan harga

premium bagi produk – produk yang dipersepsikan

sebagai produk yang unik dan berbeda olehnya.

Diferensiasi dapat dilakukan dalam banyak bentuk,

seperti diferensiasi dalam :

(a) Gengsi (prestige) dan brand image

(b) Teknologi

(c) Inovasi

(d) Fitur

(e) Jasa pelayanan pelanggan

(f) Jaringan dealer

c) Strategi Fokus

Perusahaan dengan strategi berfokus melayani

kebutuhan spesifik ceruk pasar (market niche). Ia bisa

memilih strategi focus berbasis biaya atau diferensiasi.

Perbedaanya terletak pada segmentasinya yang lebih

kecil. Perusahaan dengan strategi ini dapat

berlandaskan keunggulan biaya atau diferensiasi.

Page 15: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

15

Perusahaan yang menerapkan strategi fokus yang

berbasis pada biaya, bersaing dengan pesaing lain

dalam industri untuk menjadi pemimpin pasar pada

celah pasar yang sempit dan spesifik.

2) Strategi persaingan generic Mintzberg

Henry minztberg (Mudrajad Kuncoro, 2005:101)

telah mengembangkan alternative tipe strategi persaingan

yang dirasakan lebih bagus dalam menggambarkan naiknya

kompleksitas lingkungan persaingan. Ia mengajukan enam

strategi yang memungkinkan, sebagaimana tampak pada

gambar.

Diferensiasi melalui citra (image) pasar adalah

strategi organisasi untuk menciptakan citra tertentu pada

benak konsumen. Diferensiasi melalui desain produk bisa

diartikan sebagai usaha organisasi untuk berkompetisi

dengan menciptakan fitur produk dan desain yang

diingginkan pasar.

Page 16: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

16

GAMBAR II.2. : Strategi persaingan generic Mintzberg

Sumber : Mudrajad Kuncoro(2005:102)

Diferensiasi melalui kualitas merupakan strategi di

mana organisasi berkompetisi dengan memberikan kualitas

dan kinerja produk yang lebih tinggi pada harga yang

bersaing. Diferensiasi melalui pendukung produk

menekankan pada jasa pelayanan pelanggan yang

disediakan oleh organisasi. Sedangkan strategi tidak

terdiferensiasi menjelaskan situasi di mana organisasi tidak

mempunyai dasar untuk diferensiasi atau ketika organisasi

dengan sengaja menerapkan strategi yang ditirunya dari

strategi organisasi lain.

3) Strategi 7S D’Aveni

Di lain pihak, D’Aveni (Mudrajad Kuncoro,

2005:105) menyatakan model 7S baru yang menawarkan

suatu pendekatan perencanaan stratejik yang lebih fleksibel

dan dinamis. Model 7S baru versi D’Aveni yang digunakan

intuk menganalisis pesaing. Strategi 7S baru yang

Diferensiasi

Tidak Diferensiasi

Melalui harga

Melalui citra pasar

Melaluyi desain produk

Melalui kualitas produk

Melalui pendukung produk

Page 17: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

17

merupakan penyempurnaan dari model 7S versi Peters &

Waterman et al dari Mckinsey, yaitu:

a) strategy (startegi)

b) Strusture (struktur organisasi)

c) System (system teknis yang dipakai dalam organisasi)

d) Style (gaya/model)

e) Skill (keterampilan)

f) Staaf (susunan pegawai)

g) Shared value (nilai/norma yang ada di perusahaan).

Superordinate Goals (sama dengan gambar

b. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

1) Prinsip Konvensional dan Prinsip Syariah

Konvensional (kasmir, 2002:38) berasal dari kata

convention (konversi, pertemuan) jadi bank konvensional

adalah bank yang mekanisme operasinya berdasarkan

sistem yang disepakati bersama dalam suatu konvensi.

Mayoritas bank yang berkembang di indonesia dewasa ini

adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional.

Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa indonesia dimana

asal mula bank di indonesia dibawa oleh kolonial belanda.

Page 18: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

18

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga

kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip

konvensional menggunakan dua metode yaitu:

a) menetapkan bunga sebagai harga , baik untuk produk

simpanan seperti giro, tabungan maupun depositi.

Demikian pula harga untuk produk pinjamanya

(kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku

bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan

istilah spread based. Apabila suku bunga simpanan

lebih tinggi dari suku bunga pinjaman mak dikenal

dengan nama negative spread, hal ini telah terjadi di

akhir tahun 1998 dan sepanjang tahun 1999

b) untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat

menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya

dalam nominal atau porsentase tertentu. Sistem

pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

Sedangkan bank yang berdasarkan prinsip syariah

adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara

bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau

kegiatan pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain

berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan

berdasarkan prinsip peryetaan modal ( mushrakah), prinsip

Page 19: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

19

jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabaha), atau pembiayaan barang modal berdasarkan

prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barabgtang

disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan

itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan

bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al Quran dan

Sunnah Rosul. Bank berdasarkan prinsip syariah

mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga

tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga

adalah riba.

c. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Fredy

Rangkuti, 2008:18). Analisis didasarkan pada logika yang

Page 20: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

20

dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Dengan

demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus

menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemaham, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada

saat ini. Hal ini disebut dengan analisa situasi. Model yang

paling populer untuk analisa situasi adalah analisa SWOT.

1) Cara Membuat Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal

strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal

opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis (fredy

Rangkuti,2008:19). Analisa SWOT membandingkan antara

faktoreksternal peluang (opportunities) dan Ancaman

(threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan

Kelemahan (weaknesses).

Page 21: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

21

Gambar II.3. Analisis SWOT

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat meguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Staretgi yang diterapkan adalah menumbuhkan

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented

strategy)

Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan

ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara strategi diversifikasi.

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Fokus strategi

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

Kekuatan Internal

Kelemahan Internal

Page 22: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

22

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman

dan kelemahan internal.

Page 23: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan

situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh yang berkenaan

terhadap keberadaan variabel mandiri (sugiyono, 2008:6)

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kecamatan Bukit Kecil Palembang .

Page 24: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

24

C. Operasional Variabel

Tabel III.1 0perasional variabel Strategi Persaingan Bank Syariah dengan

Bank Konvensional di Kota Palembang No Variabel Definisi Indikator

1. Strategi Persaingan Didasarkan pada keunggulan kompetitif bank syariah dan cakupan produk pasar dimana organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas dan sempit. Melalui kualitas merupakan strategi diman Bank berkompetisi dengan memberikan kualitas dan kinerja produk yang lebih tinggi pada harga bersaing dan Menwarkan suatu pendekatan perencanaan stratejik yang lebih fleksibel dan dinamis.

Analisis Strategi Internal: 1. Kekuatan

• Biaya Transaksi • Bank Syariah Banyak Dikenal • Pelayanan Bank Syariah • Fasilitas Bank Syraiah • Bagi Hasil Bank Syariah • Ragam Jasa • Teknologi

2. Kelemahan • Teknologi • Inovasi Produk • Fasilitas • Pelayanan • Kualitas produk • Jasa Produk

Analisis Strategi Eksternal : 1. Peluang

• Bank Syariah Dekat Dengan Masyarakat • Perkembangan Teknologi • Bunga Bank Konvensional Membebankan • Peraturan di Bank Syariah • Kebutuhan Masyarakat Akan Bank Syariah

2. Ancaman • Tingkat Persaingan Dengan Bank

Konvensional • Perilaku Nasabah • Karyawan Bank Konvensional Agresif dan

Terampil • Peraturan yang Diterapkan Tidak Baik

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008, 73) populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek. yang mempumysi kualitas dan

karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi bersifat finite

artinya jumlah populasi terbatas. Populasi dalam penelitian ini adalah

Page 25: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

25

seluruh nasabah yang menggunakan transaksi di Bank Syariah di

Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Menurut sugiyono (2008:116} sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini kerangka

sampel dapat ditampilkan pada tabel 1. 8. Berikut:

Tabel III. 2 Data Penduduk Kecamatan Bukit Kecil Palembang No Kelurahan di Kecamatan Bukit Kecil Jumlah Penduduk 1. Kelurahan 19 ilir Palembang 3.252 2. Kelurahan 24 ilir Palembang 19.030 3. Kelurahan 22 ilir Palembang 3.549 4. Kelurahan 26 ilir Palembang 11.543 5. Kelurahan 23 ilir Palembang 3.338 6. Kelurahan Talang Semut Palembang 8.810

Total 49.522 Sumber : Kecamatan Bukit Kecil Palembang 2009

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dari populasi

penduduk Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Dengan teknik

sampling slovin (Husein Umar, 2003 : 79) sebagai berikut:

n = ( N )

1 + ( N. e² )

Keterangan :

A = Ukuran sampel

N = ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

karena kesalahan pengambilan yang masih dapat ditolerir

atau diinginkan.

Page 26: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

26

n = 49.522

1 + (49.522.0,1²)

= 99,79

maka jumlah sampelnya 100 responden yang akan diambil sebagai

sampel.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan

dengan menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(sugiyono,2008:120). Berdasarkan teknik sampel yang ada dalam

nonprobability sampling penulis menggunakan metode purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(sugiyono, 2008 : 122). Pengambilan sampel dengan metode ini

bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan

kriteria yang ditentukan. Kriteria tersebut adalah responden yang

menggunakan jasa bank syariah dan responden ini memiliki informasi

untuk diteliti.

E. Data yang diperlukan

Bila dilihat Dari sumber datanya, maka pengumpulan data

dapat menggunakan (sugiyono, 2008:193):

1) data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Page 27: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

27

2) Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh orang lain).

Data yang digunakan adalah data primer dengan proses data

sebagai berikut: adapun data berupa penilaian nasabah dari bank

syariah yang berada di Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Isi

kuesioner berupa indikator yang telah dijelaskan pada operasional

variabel.

F. Teknik pengumpulan Data

Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,

maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

(Sugiyono,2008:193):

1) wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antar peneliti dan

responden

2) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seoerangkat pertanyaan atau peryataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya

3) Observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.

Teknik pengumpulan data yang digunakan Dalam melakukan

penelitian ini adalah teknik kuisioner. Dalam hal ini, peneliti membuat

Page 28: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

28

beberapa daftar pertanyaan untuk kemudian disebarkan kepada

responden yang kan diteliti.

G. Analisis Data dan Teknis Analisis

Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner nasabah akan diolah.

Data yang telah diolah akan dianalisis dengan tahapan berikut :

1. Mengidentifikasi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan.

2. Menganalisis lingkungan internal dengan menggunakan matriks IFE

untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama

perusahaan.Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam membuat

matriks IFE adalah :

a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan

pada kolom pertama.

b. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor pada kolom

kedua dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0

(paling penting). Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dengan menggunakan skala likert

adalah 1 (tidak penting), 2 (kurang penting), 3 (biasa), 4 (penting)

dan 5 (sangat penting). Bobot pada masing-masing faktor

berfungsi untuk menunjukkan kepentingan relatif setiap faktor

agar berhasil dalam industri. Selanjutnya dari hasil tersebut

diambil rataannya dan dibagi dengan total rataan untuk

Page 29: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

29

mendapatkan nilai bobot (semua bobot tersebut jumlahnya tidak

boleh melebihi skor total 1,0).

c. Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai

dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi perusahaan. Rating diperoleh dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dengan skala likert yang digunakan

adalah 4 (kekuatan utama), 3 (kekuatan kecil), 2 (kelemahan

kecil) dan 1 (kelemahan utama). Kemudian dari hasilnya diambil

rataannya.

d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3

untuk memperoleh skor pada kolom 4.

e. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk

memperoleh totalskor pembobotan bagi perusahaan. Nilai rataan

adalah 2,5, jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara

internal perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di

atas 2,5 menunjukkan posisi internal kuat.

Tabel III. 3 Matriks faktor strategi internal

Faktor –faktor Strategi Internal

Bobot (a)

Rating (b)

Skor (a x b)

Kekuatan 1 2 Kelemahan 1 2 Total 1,00

(Sumber : Fredy Rangkuti, 2008:25)

Page 30: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

30

3. Menganalisis lingkungan eksternal dengan menggunakan matriks

EFE untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman utama yang

dihadapi perusahaan.Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam

membuat matrik EFE adalah :

a. Menyusun daftar peluang dan ancaman pada kolom pertama.

b. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor mulai dari 0,0

(tidakpenting) sampai 1,0 (sangat penting) pada kolom kedua.

Bobot ditentukandengan mengajukan pertanyaan kepada

responden dengan menggunakan skala likert. Skala likert yang

digunakan adalah 1 (tidak penting), 2(kurang penting), 3 (biasa

saja), 4 (penting) dan 5 (sangat penting). Bobot pada masing-

masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan relatif

setiap faktor agar berhasil dalam industri. Selanjutnya, hasil dari

pertanyaan dengan skala ordinal, diambil rataannya dan dibagi

dengan total rataan untuk mendapatkan nilai bobot.

c. Menghitung rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (respon superior), 3

(respon di atas rataan), 2 (respon rataan) dan 1 (respon di bawah

rataan). Rating yang diberikan mengindikasikan seberapa efektif

perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman yang timbul.

Rating diperoleh dengan mengajukan pertanyaan kepada

responden. Hasil dari pertanyaan tersebut diambil rataannya, yang

nantinya digunakan pada matriks EFE.

Page 31: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

31

d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3

untuk memperoleh skor pada kolom 4.

e. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai 1 pada

matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu

memanfaatkan peluang-peluang untuk menghindari ancaman-

ancaman. Sedangkan nilai 4 menunjukkan bahwa perusahaan

telah mampu memanfaatkan peluang dengan baik untuk

menghindari ancaman. Nilai 2,5 menunjukkan perusahaan mampu

merespon situasi eksternal secara rataan.

Tabel III. 4 Matriks faktor strategi eksternal

Fakto – factor Strategi Eksternal

Bobot (a)

Rating (b)

Skor (a x b)

Peluang 1 2 Ancaman 1 2 Total 1,00

(Sumber : Fredy Rangkuti, 2008:24)

4. Melakukan analisis dengan matriks SWOT untuk mendapatkan

alternatif-alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan

berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Matrik SWOT menghasilkan 4 alternatif

strategi, yaitu :

a. Strategi SO (Strenght-Opportunity) adalah strategi yang

menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih

peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

Page 32: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

32

b. Strategi ST (Strenght-Threat) adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO (Weakness-Opportunity) merupakan strategi yang

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan.

d. Strategi WT (Weakness-Threat) merupakan strategi yang

didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan yang ada dan

menghindari ancaman.

Tabel III. 5 Matriks SWOT

IFE EFE

Strenghts (S) Weaknesses (W)

Opportunities (O)

Strategi SO Strategi WO

Threats (T) Strategi ST Strategi WT

(Sumber : Fredy Rangkuti,2008:31)

Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah :

a. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.

b. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.

c. Membuat daftar kekuatan internal perusahaan.

d. Membuat daftar kelemahan internal perusahaan.

e. Mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal, serta

mencatat hasilnya dalam strategi SO.

f. Mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal, serta

mencatat hasilnya dalam strategi WO.

g. Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, serta

mencatat hasilnya dalam strategi ST.

Page 33: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

33

h. Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal, serta

mencatat hasilnya dalam strategi WT.

Page 34: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Strategi Persaingan Bank Syariah Terhadap

Bank Konvensional di Kecamatan Bukit Kecil Palembang

a. Gambaran Kecamatan Bukit Kecil Palembang

Daerah Kecamatan Bukit Kecil terletak di pusat kota

Palembang yang terdiri dari 6 kelurahan dengan luas wilayah

992,00 Ha yang berbatasan dengan :

1) Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Ilir Timur I

2) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur I

3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur II

4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat I

Adapun 6 (enam) kelurahan di Kecamatan Bukit Kecil, yaitu :

1) Kelurahan Talang Semut

2) Kelurahan 22 Ilir

3) Kelurahan 19 Ilir

4) Kelurahan 23 Ilir

5) Kelurahan 26 Ilir

6) Kelurahan 24 Ilir

Page 35: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

35

Jumlah penduduk pada Kecamatan Bukit Kecil Palembang

49.522 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 11. 562 KK terdiri dari

jumlah laki-laki 24.317 jiwa dan jumlah perempuan 25.205 jiwa.

Sedangkan jumlah tingkat pendidikan pada penduduk Kecamatan

Bukit Kecil Palembang antara lain sebagai berikut :

SD/Sederajat : 6. 479 orang

SLTP/ sederajat : 1.196 orang

SMA / sederajat : 435 orang

Mahasisa 1.434 orang:

Berdasarkan penelitian jumlah penduduk yang memiliki mata

pencaharian pokok di Kecamatan Bukit Kecil Palembang ada 8403

orang, Mata pencaharian masyarakat Bukit Kecil Palembang

antara lain sebagai berikut :

Tabel IV.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Bukit Kecil Palembang Berdasarkan Pekerjaan Pada Kelurahan Tahun 2008

Kelurahan Jenis Pekerjaan Talang Semut

22 Ilir

19 Ilir

23 Ilir

26 Ilir

24 Ilir

Jumlah

1. PNS 2. TNI/Polri 3. Pegawai BUMN 4. Pensiunan 5. Wiraswasta 6. Tani 7. Dagang 8. Jasa 9. Pelajar/Mahasiswa 10. Lain-lain

647 37 114 45 571 - 61 33 27 -

214 185 87 11 671 - 27 13 17 -

237 25 181 14 782 - 42 27 25 18

127 17 48 23 191 - 41 68 19 53

198 117 214 27 798 - 193 42 28 -

187 76 192 31 943 - 325 189 35 110

1.610 457 836 943 3.956 - 689 372 151 181

Sumber : Kantor Kecamatan Bukit Kecil

Page 36: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

36

b. Gambaran Umum Bank Syariah

1) Latar Belakang Bank Syariah

Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara islam

berpengaruh ke indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi

mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi islam mulai

dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut

adalah karnaen A. Perwataatmadja, M. Dawan Rahardjo, A.M.

Saefuddin, M.Amien Azis, dan lain-lain (Syafei

Antonio,2009:25). Beberapa uji coba pada skla yang relatif

terbatas telah diwujudkan. Di antaranya adalah Baitul Tamwil-

salman Bandung, yang sempat tumbuh menesankan. Di jakarta

juga dibentuk lembaga serupa dalam bentuk koperasi, yakni

koperasi Ridho Gusti.

Akan tetapi, prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank

islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990. Majelis

Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990

menyelenggarkan lokakarya Bunga Bank dan perbankan di

Cisarua, Bogor, jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas

lebih mendalam pada musyawarah Nasional IV MUI yang

berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990.

Berdasarkan amanat Munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja

untuk mendirikan bank islam di indonesia.

Page 37: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

37

Kelompok kerja yang disebut Tim Perbankan MUI,

bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua

pihak terkait.

2) PT Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai hasil kerja Tim

Perbankan MUI tersebut di atas. Akte pendirian PT Bank

Muamalat Indonesia ditandatanganai pada tanggal 1 november

1991. pada saat penandatanganan akte pendirian ini terkumpul

komitmen pembelian saham sebanyak Rp 84 Miliar.

Pada tanggal 3 november 1991, dalam acara silaturhmi

Presiden di Istana Bogor, dapat dipenuhi dengan total

komitmen modal disetor awal sebesar Rp. 106.126.382.000,00.

dengan modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992, Bank

Muamalat Indonesia mulai beroperasi. Hingga september 1999,

bank Muamalat Indonesia telah memiliki lebih 45 outlet yang

tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Balikpapan dan

Makassar

Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia, keberadaan

Bank syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal

dalam tatanan industri perbankan nasional. Landasan hukum

organisasi bank yang menggunakan sistem syariah ini hanya

dikategorikan sebagai “bank dengan sistem bagi hasil”; tidak

Page 38: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

38

terdapat rincian landasan hukum syariah srta jenis-jenis usaha

yang diperbolehkan. Hal ini sangata jelas tercermin dari UU

No. 7 Tahun 1992, di mana pembahasan perbankan dengan

sistem bagi hasil diuraikan hanya sepintas lalu dan merupakan

“sisipan” belaka (Syafei Antonio. 2009:26).

3) Era Reformasi dan Perbankan Syariah

Perkembangan perbanka syariah pada era reformasi

ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No. 10Tahun

1998. Dalam undang-undang terasebut di atur dengan rinci

landasan hukumsrta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasiak

dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang –undang

tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional

untuk membuka cabang syariah atau bahkanmengkonversi diri

secara total menjadi bank syariah.

Peluang tersebut teryata di sambut antusias oleh

masyarakat perbankan. Sejumlah bank mulai memberikan

pelatiha dalam bidang oleh masyarakat perbankan. Sejumlah

bank mulai memberikan pelatihan dalam bidang perbankan

syariah bagi para stafnya. Sebagian bank tersebut inggin

menjajaki untuk membuka divisi atau cabang syariah dalam

institusinya. Sebagian lainya bahkan berencana mengkonversi

diri sepenuhnya menjadi bank syariah. Hal demikian diantipasi

Page 39: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

39

oleh Bank Indonesia dengan mengadakan “pelatihan Perbankan

Syariah” bagi para pejabat Bank Indonesia dari segenap bagian

terutama aparat yang berkaitan langsung seperti DPNP

(Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan), Kredit,

pengawasan, akuntansi, riset, dan moneter (Syafei Antonio,

2009:26).

4) Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Satu perkembangan lain perbankan syariah di indonesia

pasca reformasi adalah diperkenankanya konversi cabang bank

umum konvensional menjadi unit usaha syariah (Syafei

Antonio, 2009:27).

Beberepa bank yang sudah membuka bank umum dan unit

usaha syariah di antaranya :

Bank Umum Syariah :

a) Bank Muamalat Indonesia

b) Bank Syariah Mandiri

c) Bank Syariah Mega Indonesia

d) Bank Syariah Bukopin

e) Bank Rakyat Indonesia Syariah

Unit Usaha Syariah :

a) Bank BNI Syariah

b) Bank BTPN Syariah

Page 40: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

40

c) Bank BII Syariah

d) Permata Bank Syariah

e) Bank Export Indonesia

f) Bank Danamon

g) Bank HSBC

h) Bank Niaga

Sumber: Abu Muhammad, 2009:103

5) Struktur Organisasi Bank Syariah

Bank Syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan

bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi,

tetapi yang amat membedakan antar bank syariah dan bank

konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas

Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan

produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah.

Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada posisi

setingkat dengan Dewan Komisaris pada setiap bank. Hal ini

untuk menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan

oleh Dewan Pengawas Syariah. Karena itu, biasanya penetapan

anggota Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham, setelah para anggota Dewan

Pengawas Syraiah itu mendapat rekomendasi dari Dewan

Syariah Nasional.

Page 41: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

41

Tugas lain Dewan Pengawas Syariah adalah meneliti dan

membuat rekomendasi produk baru dari bank yang diawasinya.

Dengan demikian, Dewan Pengawas Syariah bertindak sebagai

penyaring pertama sebelum suatu produk diteliti kembali dan

difatwakan oleh Dewan Pengawas Syariah Nasional.

Mekanisme kerja DPS dapat digambarkan sebagi berikut

(Syafei Antonio, 2009:31) .

Gambar IV.1. Mekanisme Kerja Dewan Pengawas Syariah

3. jawaban 2.

4. Intruksi

1. Usulan

Sumber: Syafei Antonio,2009:31

6) Produk Bank Syariah

Sama halnya denga bank konvensional, bank syariah juga

menawarkan nasabah dengan beragam produk perbankan.

Hanya saja bedanya dengan dengan bank konvensional adalah

dalam hal penentuan harga, baik yerhadap harga jual maupun

harga belinya. Produk-produk yang ditawarkan sudah tentu

DPS

DIREKSI

Bag/Dept Terkait

Page 42: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

42

sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada

nasabahnya. Berikut ini jenis-jenis produk bank syariah yang

ditawarkan adalah sebagai berikut (Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya, 2002:179) :

a) Al Wadiah (simpanan)

Al Wadiah merupakan titipan atau simpanan pada

bank syariah. Prinsip Al Wadiah merupakan titipan murni

dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan maupun

badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan

saja bila si penitip menghendaki

b) Pembiayaan Dengan Bagi Hasil

Prinsip bagi hasil dalam bank syariah yang diterapkan

dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam 4 akad utama

yaitu:

(1) Al Musyarakah

Al Musyarakah merupakan akad kerjasama antara

dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu.

Masing masing pihak memberikan dana atau amal

dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

(2) Al Mudharabah

Al Mudharabah merupakan akad kerja sama antara dua

pihak, dimana pihak pertama menyediakan seluruh

Page 43: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

43

modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak. Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik

modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si

pengelola. Apabila kerigian diakibatkan kelalaina

pengeloal, maka sipengeloal yang bertanggung jawab.

(3) Al Muza’arah

Al Muza’arah merupakan kerja sama pengelola

pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap.

Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap

untuk ditanami produk pertanian dengan imbalan

bagian tertentu dari hasil panen.

(4) Al Musaqah

Pengertian Al Musaqah adalah bagian dari Al

Muza’arah yaitu penggarap hanya bertanggung jawab

atas penyiraman dan pemeliharaan dengan

menggunakan dana dan peralatan mereka sendiri.

Imbalan tetap diperoleh dari persentase hasil panen

pertanian

c) Bai’al Murabahah

Bai’al Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga

pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Dalam hal ini penjual harus terlebih dulu memberi tahu

Page 44: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

44

harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yan

diinginkannya.

d) Bai’al As-salam

Bai’al As-salam adalah pembelian barang yang diserahkan

kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.

Prinsip yang dianut adalah harus diketahui terlebih dulu

jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum awal

pembayaran harus dalam bentuk uang.

e) Bai’Al-istihna

Bai’Al-istibna adalah bentuk khusus dari akad Bai’as-

salam, oleh karena itu ketentuandalam Bai’Al-istihna

mengikuti ketentuan dan aturan Bai’as-salam. Pengertian

Bai’Al-istihna adalah kontrak penjualan antara pembeli

dengan produsen (pembuat barang).

f) Al Ijarah (Leasing)

Al Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas

barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu

sendiri

g) Al Wakalah

Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau

pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak ke

Page 45: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

45

pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang

telah disepakati oleh si pemberi mandat.

h) Al Kafalah (Garansi)

Pengertian Al Kafalah adalah jaminan yang diberiukan

penanggung jawab kepada pihak ketiga untuk memenuhi

kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung

i) Al Hawalah

Al Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang

berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.

Atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu

pihak kepada lain pihak

j) Ar Rahn

Ar Rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si

peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jamian utang atau

gadai.

c. Gambaran Karakteristik Responden

Unit penelitian adalah Penilaian nasabah bank syariah di

Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Responden yang dipilih dalam

penelitian sebanyak 100 orang nasbah yang menabung di bank

syariah. Penilaian para nasabah akan di analisis secara keseluruhan,

analisis ini didasarkan atas dasar pendapat responden yang mereka

Page 46: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

46

nyatakan dalam kuesioner yang peneliti edarkan kepada konsumen

yang berada pada wilayah Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Tabel IV.2.

Distribusi Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki – laki

Perempuan

59 orang

41 orang

59 %

41 %

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 100 orang

responden yang diteliti, distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

paling banyak adalah laki –laki yaitu sebanyak 59 orang (59 %)

dibandingkan perempuan sebesar 41 orang (41 %)

Page 47: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

47

Tabel IV.3.

Distribusi Responden

Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase

< 20 Tahun

21 - 31 Tahun

31 - 40 Tahun

41 – 50 Tahun

> 50 Tahun

15 orang

48 orang

25 orang

12 orang

-

15 %

48 %

25 %

12 %

-

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel diatas menunjukan bahwa dari 100 arang

responden yang diteliti berdasarkan usia adalah 15 orang (15 %) berusia

antara < 20 tahun, 48 orang (48 %) berusia 21 - 31 tahun, 25 orang (25 %)

berusia 31 - 40 tahun, 12 orang (12 %) berusia 41 - 50 tahun, 0 orang (0%)

berusia > 50 tahun. Jadi distribusi responden berdasarkan usia yang paling

banyak adalah 21 - 31 tahun dan distribusi responden berdasarkan usia

yang paling sedikit adalah > 50 tahun.

Page 48: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

48

Tabel IV.4.

Distribusi Responden

Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SLTP

SMU

Diploma

Sarjana

8 orang

13 orang

28 orang

51orang

8 %

13 %

28 %

51 %

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel diatas menunjukan bahwa dari 100 arang

responden yang diteliti berdasarkan pendidikan adalah 8 orang (8 %)

untuk yang berpendidika SLTP, 13 orang (13 %) untuk yang

berpendidikan SMU, 28 orang (28 %) yang berpendidikan diploma, 51

orang (51 %) untuk yang berpendidikan sarjana. Jadi distribusi responden

berdasarkan pendidikan yang paling banyak adalah berpendidikan Sarjana.

Page 49: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

49

Tabel IV.5.

Distribusi Responden

Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden Persentase

Pelajar/Mahasiswa

Wiraswasta

Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Swasta

40 orang

30 orang

8 orang

22 orang

40 %

30 %

8 %

22 %

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 100 orang

responden yang diteliti berdasarkan pekerjaan adalah 40 orang (40 %)

adalah pelajar/mahasiswa, 30 orang (30 %) adalah wiraswasta, 8 orang (8

%) adalah Pegawai Swasta, 22 orang (22 %) adalah Pegawai Swasta. Jadi

distribusi responden berdasarkan pekerjaan paling banyak adalah

Pelajar/Mahasiswa.

Page 50: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

50

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Staretgi persaingan Bank Syariah Terhadapo Bank Konvensional

a. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman

1) Kekuatan

Bank Syariah memiliki beberapa kekuatan yaitu biaya

transaksi yang wajar, bank syariah banyak dikenal masyarakat,

pelayanan bank syariah cepat, fasilitas bank syariah lengkap,

bagi hasil bank syariah menarik, ragam jasa banyak dan

teknologi yang digunakan bank syariah canggih.

a) Biaya Transaksi yang wajar

Biaya transaksi sangat wajar karena menabung di

bank syariah tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa

penabung akan dikenakan biaya administrasi per bulan.

Biaya yang dikenakan kepada penabung adalah biaya

pengganti untuk penarikan tunai di ATM, sebab bank

syariah di indonesia belum mempunyai mesin ATM sendiri

sehingga penarikan tunai dilakukan di ATM bersama yang

mayoritasnya adalah bank swasta.

b) Bank syariah banyak dikenal

Bank syariah telah dikenal masyarakat sejak tahun

1991dengan munculnya bank syariah yang pertama yaitu

Bank Muamalat. kemudian dari tahun ke tahun bank

syariah mulai berkembang dan dikenal masyarakat hingga

Page 51: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

51

sekarang, terbukti dengan munculnya bank umum syariah

seperti Bank Mandiri Syariah, Bank BRI Syariah , Bank

Mega Syariah dan unit-unit usaha syariah di Indonesia.

c) Pelayanan Bank Syariah Cepat

Setiap Bank Syariah memiliki standar masing-

masing dalam melayani nasabahnya. Secara umum

pelayanan pada bank syariah baik. Karena merupakan

komponen yang penting dalam dunia perbankan, karena

bank itu sendiri merupakan perusahaan jasa yang menjual

jasa kepada nasabah. Begitupun dengan bank syariah,

dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya bank syariah

tak lepas dari pelayanan kepada nasabah, hal ini bisa dilihat

dari kecepatan yang ditawarkan kepada masing-masing

nasabah. Biasanya nasabah menyukai bank syariah yang

menawarkan kecepatan yang lebih. Seperti kecepatan dalam

mentransfer uang, tidak harus menunggu berjam-jam untuk

menunggu uang yang ditransfer cukup dengan 20 menit

nasabah dapat mengambil uangnya di ATM terdekat.

d) Fasilitas Bank Syariah Lengkap

Selain menjual jasa kepada nasabah, bank syariah

pun harus melengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang

dapat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di

Page 52: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

52

bank syariah tersebut. Fasilitas yang dimaksud adalah

tersebarnya ATM, layanan SMS Banking , Transfer,

pembayaran rekening telepon, listrik, PAM, PBB, Uang

Kuliah, surat keterangn Bank.

e) Bagi Hasil Bank Syriah Menarik

Indikator yang menunjang untuk melakukan

transaksi di sebuah bank syariah diantaranya terdapat

produk-produk perbankan yang bervariasi seperti ijaroh,

Murabahah, serta Mudhrabah (bagi hasil) yang menarik.

Nasabah akan sangat mudah menetukan produk mana yang

sesuai dengan kebutuhanya, begitupun dengan nisbah bagi

hasil biasanya bank syariah harus kreatif dalam

menciptakan produk-produk perbankan yang dapat menarik

minat nasabah untuk membeli produk tersebut.

f) Ragam Jasa Banyak

Ragam jasa yang ditawarkan bank syariah

bervariatif disini pangsa pasar yang dihadapi begitu sulit

jika suatu bank tidak memperbanyak ragam jasa pada suatu

bank. Jasa yang ditawarkan adalah Mudharobah,

Musyarokah (Joint Venture), Murobahah, Takaful

(asuransi), Wadi’ah (jasa penitipan) dll. Agar masyarakat

tahu bank syariah bukan hanya tempat menabung uang

Page 53: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

53

namun bank juga dapat memberikan lebih tinggi bagi

masyarakat untuk kebutuhan yang semakin berkembang.

g) Teknologi yang Digunakan Bank Syariah Canggih

Dalam menjalankan operasionalnya bank syariah

memerlukan alat teknologi yang baik, baik dari

kecanggihan teknologi itu sendiri yang dapat beroperasi

secara otomatis atau kemukhtahiran dalam berteknologi.

Karena jika tyeknologi yang dipakai tidak canggih di

zaman yang modern ini nasabah akan lari dan pindah ke

bank yang lain hanya dengan alasan teknologi.

2) Kelemahan

Indikasi kelemahan dari perbankan syariah adalah teknologi

yang digunakan standar, tidak ada inovasi produk, kurangnya

fasilitas, pelayanan kurang memuaskan, kualitas produk

rendah, jasa produk tidak memuaskan.

a) Teknologi yang Digunakan Standar

Era globalisasi yang menuntut dengan munculnya

perkembangan teknologi yang maju harus dimanfaatkan

secara maksimal oleh bank syariah, karena teknologi yang

digunakan tergolong standar

b) Tidak Ada Inovasi Produk

Page 54: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

54

Pengembangan produk baru yang inovatif dan

berkualitas sangatlah diperlukan karena merupakan salah

satu daya saing dalam menhadapi persaingan bank

konvensioanal.

c) Kuranya Fasilitas

Fasilitas yang tidak lengkap membuat sistem

operasionalnya menjadi tidak efektif sehingga menurunkan

tingkat kepuasan nasabah.

d) Pelayana Kurang Memuaskan

Salah satu keunggulan persaingan adalah dalam

dalam hal pelayanan, apabila pelayanan kurang memuaskan

berakibat beralihnya nasabah ke bank lain.

e) Kualitas Produk Rendah

Persaingan antar produk yang bervariatif sangatlah

berpengaruh pada tingkat keuntungan bank syariah.

Apabila kualitas produk rendah dan kurang menguntungkan

maka bank syariah akan kalah bersaing dengan bank

konvensional.

f) Jasa Produk Tidak Memuaskan

Jasa produk yang tidak memuaskan atau merugikan

nasabah maka akn berakibat beralihnya nasbah ke bank

lain.

Page 55: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

55

3) Peluang

Identifikasi peluang bank syariah yaitu ban syariah dekat

dengan masyarakat, perkembangan teknologi semakin canggih,

binga bank konvensional membebankan, kebutuhan masyarakat

akan bank syariah.

a) Bank Syariah Dekat Dengan Masyarakat

Kedekatan bank syariah terhadap masyarakat begitu

meyakinkan karena bank syariah begitu pas untuk

masyarakat dalam menanmkan modal atau berinvestasi

pada bank syariah. Karena bank syariah berdasarkan prinsip

Al Quran dan Hadits, sehingga murni kehalalanya.

b) Perkembangan Teknologi Semakin Canggih

Perkembangan teknologi bank syariah yang

semakin canggih dan tidak kalah dengan bank

konvensional, seperti internet banking, phone banking, sms

banking sudah banyak disediakan di bank syariah.

c) Bunga Bank Konvensional Membebankan

Karena Allah dan Rosul Nya melarang atau

mengharamkab riba :

”orang orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka

yang demikian itu disebabkan mereka berkata

Page 56: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

56

(berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama saja dengan

riba, padahalAllah telah menghalakan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang – orang yang telah sampai

kepadanya larangan dari Tuhanya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya

dahulu (sebelumdatang larangan ) dan urusanya (terserah)

kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba maka

orang itu adalah penghuni neraka meeka kekal di

dalamnya”. (QS. Al Baqarah:275).

d) Peraturan Yang Ada Menguntungkan Bank Syariah

Peraturan Bank Indonesia Nomor. 4/1/PBI/2002

tanggal 27 Maret 2002, memberikan bank-bank syariah

dapat membuka kantor cabang pembantu syariah, unit

usaha syariah di cabang bank konvensional sepanjang

sudah memiliki unit usaha syariah di kantor pusatnya.

e) Kebutuhan Masyarakat Akan Bank Syariah

Umat islam sangat membutuhkan bank syariah

karena umtuk kehalalan transaksi dan meninggalkan riba.

Sehingga peluang pemasaran bank syariah sangat besar.

Page 57: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

57

4) Ancaman

Selain terdapat peluang yang besar bank syariah juga

menghadapi ancaman dari luar perusahaan yang dapat

menghambat jalanya perusahaan, yaitu tingkat persaingan

dengan bank konvensional, perilaku nasabah, karyawan bank

konvensional agresif dan terampil, peraturan yang diterapkan

tidak baik.

a) Tingkat Persaingan Dengan Bank Konvensional

Tingkat persaingan yang tinggi terhadap bank

konvensional melalui produk, pelayanan, kualitas jasa

menjadi sebuah ancaman besar bagi bank syariah dalam

bersaing dengan bank konvensional.

b) Perilaku Nasbah

Perilaku nasabah yang masih ragu-ragu dan

menganggap bank sayariah sama saja dengan bank

konvensional hanya diganti labelnya saja menjadi ancaman

besar untuk bank syariah.

c) Karyawan Bank Konvensional Agresif dan Terampil

Karyawan bank Konvensional yang agresif dan

terampil menjadi ancaman dalam persaingan dengan bank

syariah.

Page 58: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

58

d) Peraturan Yang Diterapkan Tidak Baik

Peraturan yang ada di bank syariah yang kurang

memuaskan nasabah menjadi salah satu ancaman dalam

persaingan terhadap bank konvensional.

b. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan

peluang selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan

strategi meliputi tiga pengumpulan data, tahap analisis, tahap

pengambilan keputusan.

1) Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yaitu tahap untuk memasukkan

hasil analisi dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan

internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan

identifikasi kondisi lingkungan internal yaitu kekuatan dan

kelemahan akan disusun dalam matriks IFE. Sedangkan hasil

analisis dan identifikasi kondisi ekternal, yaitu peluang dan

ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE.

a) Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan,

yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi bank syariah.

Page 59: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

59

Langkah-langkah dalam penyusunan matriks EFE hampir

sama dengan penyusunan matriks IFE. Namun pada matriks

EFE, faktor-faktor strategis yang digunakan adalah peluang

dan ancaman. Hasil perhitungan matriks EFE dapat dilihat

pada tabel.IV.6

Hasil analisis matriks EFE memperlihatkan bahwa

peluang utama yang dihadapi adalah kebutuhan masyarakat

akan bank syariah dengan skor terbobot 0,375 hasil analisis

matriks EFE juga memperlihatkan faktor eksternal yang

menjadi ancaman utama bagi bank syariah yaitu tingkat

persaingan dengan bank konvensional (skor 1,100).

Hasil perhitungan keseluruhan faktor strategis

eksternal mengahasilkan skor sebesar 3,200 ( jumalah skor

peluang ditambah ancaman) hal ini menunjukkan bahwa

situasi eksternal perusahaan di atas rataan yaitu perusahaan

mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan

peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Dari total nilai

tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam

posisi tinggi dalam menghadapi peluang dan ancaman

dengan nilai total skor terbobot lebih tinggi dari nilai rataan

3,00

Page 60: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

60

Tabel IV.6.Matriks EFE Bank Syariah

No. Faktor Strategi Eksternal Bobot (a)

Rating (b)

Skor terbobot (a x b)

Peluang 1. Bank Syariah dekat dengan masyarakat 0,025 2 0,100 2. Perkembangan Teknologi semakin

canggih 0,050 2 0,100

3. Bunga Bank Konvensional membebankan 0,025 2 0,100 4. Peraturan yang ada di Bank Syariah

Menguntungkan 0,100 3 0,300

5. Kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah

0,125 3 0,375

Ancaman 1. Tingkat Persaingan dengan Bank

Konvensional: 2. Produk (Bunga dan Bagi Hasil) 3. Pelayanan 4. Kualitas Jasa

0,075 0,100 0,100

4 1,100

2. Perilaku Nasabah: 1. Persepsi nasabah terhadap Bank

Syariah (Ragu) 2. Menganggaap sama saja dengan

Bank Konvensional

0,150

0,075

3 0,675

3. Karyawan Bank Konvensional agresif dan terampil

0,100 3 0,300

4. Peraturan yang diterapkan tidak baik 0,075 2 0,150 Jumlah 1,000 3,200

Sumber : Data Primer

d) Matriks IFE

Matriks IFE menggambarkan dan mengetahui peran

kondisi internal preusan yang terdiri dari kekuatan dan

kelemahan yang dihitung dengan rating dan robot.

Hasil analisis matriks IFE pada Tabel IV.7.

menunjukkan bahwa faktor strategis yang menjadi

kekuatan utama preusan adalah bagi hasil bank syariah

dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,360. Hasil

analisis matriks IFE juga memperlihatkan factor

strategis internal yang menjadi kelemahan utama

Page 61: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

61

preusan, yaitu teknologi yang digunakan standar

dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,500.

Dari hasil perhitungan matriks IFE secara

menyeluruh diperoleh total skor sebesar 3,014 yang

menunjukkan bahwa posisi internal bank syariah kuat.

Bank syariah telah mampu memanfaatkan kekuatanya

dan mengatasi kelemahan yang dimiliki dengan cukup

baik.

Tabel IV.7.Matriks IFE Bank Syariah No Faktor Strategi Internal Robot

(a) Rating

(b) Skor

Terbobot (a x b)

Kekuatan 1. Biaya Transaksi Bank Syariah

wajar 0,100 4 0,400

2. Bank Syariah banyak dikenal 0,058 3 0,174 3. Pelayanan Bank Syariah cepat 0,049 3 0,147 4. Fasilitas Bank Syariah lengkap 0,051 2 0,102 5. Nisbah/bagi hasil Bank Syariah

Menarik 0,120 3 0,360

6. Ragam Jasa Banyak 0,105 3 0,165 7. Teknologi yang digunakan Bank

Syariah canggih 0,052 3 0,156

Kelemahan 1. Teknologi yang digunakan

standar 0,125 4 0,500

2. Tidak ada inovasi produk 0,060 3 0,180 3. Kurangya fasilitas 0,070 3 0,210 4. Pelayanan kurang memuaskan 0,065 3 0,195 5. Kualitas produk rendah 0,075 3 0,225 6. Jasa Produk tidak memuaskan 0,070 3 0,210 Jumlah 1,000 3,014

Sumber : Data Primer

Page 62: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

62

2) Tahap Perumusan

Tahap perumusan strategi merupakan tahap untuk

perumusan strategi didasarkan hasil analisis dan identifikasi

akan kondisi lingkunagan internal dan eksternal perusahaan

yang telah terkumpul. Pada tahap perumusan model yang akan

digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks SWOT.

a) Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang diperoleh melalui audit lingkungan internal

dan eksternal, dapat diformulasikanalternatif strategi yang

dapat diambil. Perumusan strategi ini dilakukan dengan

menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel

IV.8. Alternatif strategi yang diperoleh adalah :

(1) Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi SO adalah startegi yang menggunakan

kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang dapat digunakan adalah

mempertahankan biaya transaksi yang wajar sebagai

kekuatan bank syariah agar bisa dekat dengan

masyarakat, meningkatkan ragam jasa yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, meningkatkan teknologi

Page 63: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

63

untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang

semakin canggih.

(a) Mempertahankan Biaya Transaksi yang Wajar

sebagai kekuatan bank syariah agar bisa dekat

dengan masyarakat.

Salah satu kekuatan bank syariah adalah

biaya transaksi yang wajar yang tiadak menerapkan

potongan/bulan atau akhir tahun sehingga dengan

sistem bank syariah bisa lebih dekat dengan

masyarakat, baik dari kalangan atas maupun

kalangan bawah.

(b) Meningkatkan Ragam Jasa Yang Sesuai Dengan

Kebutuhan Masyarakat

Dengan meningkatnya ragam jasa yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka bank

syariah memberikan sebuah pelayanan yang

memuaskan masyarakat sehingga akan menarik

masyarakat menjadi naabah bank syariah.

(c) Meningkatkan Teknologi Untuk Menyesuaikan

Perkembangan Teknologi Yang Semakin Canggih.

Dengan meningkatnya fasilitas teknologi

bank syariah yang disesuikan perkembangan

Page 64: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

64

teknologi yang semakin canggih, bisa menjadi daya

saing terhadap bank konvensional.

(2) Strategi S-T (Strength-Treath)

Strategi ST adalah strategi dimana perusahaan dapat

menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.

Strategi yang dapat diterapkan adalah mepertahankan

system transaksi bank syariah sebagai kekuatan untuk

bersaing dengan bank syariah, meningkatkan pelayanan

terhadap nasabah bank syariah, menerapkan pemasaran

jemput bola untuk bersaing dengan bank konvensional

yang agresif.

(a) mepertahankan sistem transaksi bank syariah

sebagai kekuatan untuk bersaing dengan bank

syariah.

kekuatan bank syariah berada pada system

transaksinya bank syariah tersebut. Sistem transaksi

ini digunakan untuk meningkatkan kesan dalam

benak masyarakat tentang bank syariah.

Peningkatan kekuatan sistem transaksi merupakan

hal yang dilakukan mengingat tingkat persaingan

yang tinggi dan brand image pesaing yang kuat.

Page 65: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

65

(b) Meningkatkan Pelayanan Terhadap Nasabah Bank

Syariah.

Secara operasional bank merupakan industri

jasa dimana hubungan dengan nasabah harus

diutamakan. Sehingga, mempertahankan mutu bank

dan karyawan sebagai SDm bermutu agar nasabah

merasa nyaman saat betransaksi atau berinteraksi.

(c) Menerapkan Pemasaran Jemput Bola Untuk

Bersaing Denga Bank Konvensional Yang Agresif.

Pemasaran jemput bola adalah sistem yang

baik untuk bersaing denga bank konvensional yang

mempunyai karyawan yang agresif dan terampil.

(3) Strategi W-O (weaknesess-Opportunity)

Strategi Wo adalah strategi dimana perusahaan

dapat mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang dihasilkan adalah

menciptakan produk baru yang mengikuti selera pasar,

menambah fasilitas agar mampu melayani nasabah

dengan efektif dan efisien.

(a) Menciptakan Produk Baru Yang Mengikuti Selera

Pasar.

Agar tidak kalah bersaing dengan bank

konvensional bank syariah haruslah menciptakan

Page 66: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

66

produk yang mengikuti selera pasar. Karena selera

pasar bisa berubah-ubah sehingga dibutuhkan

produk yang sesuai denga selera pasar.

(b) Menambah Fasilitas Agar Mampu Melayani

Nasabah Dengan Efektif Dan Efisien.

Kepuasan pelayanan terhadap nasabah

merupakan salah satu strategi bersaing yang baik.

Supaya bisa melayani nasabah dengan efektif dan

efisien diperlukan fasilitas yang memudahkan

pelayanan.

(4) Strategi W-T (Weaknesess-Threaths)

Strategi WT adalah strategi dimana perusahaan

dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari

ancaman. Strategi yang dapat digunakan dengan

menambah fasilitas bank syariah untuk menghadapi

persaingan, meningkatkan teknologi informasi untuk

mengantisipasi persaingan.

(a) Menambah Fasilitas Bank Syariah Untuk

Menghadapi Persaingan

Fasilitas-fasilitas bank syariah perlu

ditambah untuk meningkatkan kompetensi bank

syariah untuk menghadapi persaingan.

Page 67: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

67

(b) Meningkatkan Teknologi Informasi Untuk

Mengantisipasi Persaingan

Perkembangan teknologi yang memberikan

informasi global yang dimanfaatkan untuk

menginspirasi ide-ide yang dapat digunakan untuk

menghadapi persaingan.

Page 68: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

68

Tabel IV.8. Analisis Matriks SWOT Bank Syariah

Faktor Internal Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Biaya transaksi bank syaria wajar

2. Bank Syariah banyak dikenal

3. Fasilitas Bank Syariah lengkap

4. Nisbah/bagi hasil Bank Syariah menarik

5. Ragam jasa banyak 6. Teknologi yang

digunakan Banbk Syariah canggih

Kelemahan (W)

1. Teknologi yang digunakan standar

2. Tidak ada inovasi produk 3. kurangnya fasilitas 4. pelayanan kurang

memuaskan 5. Kualitas produk rendah 6. jasa produk tidak

memuaskan

Peluang (O)

1. Bank Syariah dekat dengan masyarakat

2. perkembangan teknologi semakin canggih

3. Bunga bank Konvensional membebankan

4. Peraturan yang ada di Bank Syariah menguntungkan

5. Kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah

Strategi S-O

1. Mempertahankan Biaya Transaksi yang Wajar sebagai kekuatan bank syariah agar bisa dekat dengan masyarakat

2. Meningkatkan Ragam Jasa Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat

3. Meningkatkan Teknologi Untuk Menyesuaikan Perkembangan Teknologi Yang Semakin Canggih

Strategi W-O

1. Menciptakan Produk Baru Yang Mengikuti Selera Pasar

2. Menambah Fasilitas Agar Mampu Melayani Nasabah Dengan Efektif Dan Efisien

Ancaman (T)

1. Tingkat persainagan dengan Bank Konvensional

2. Perilaku nasabah 3. karyawan bank

Konvensional agresif dan terampil

4. peraturan yang diterapkan menarik

Strategi S-T

1. mepertahankan sistem transaksi bank syariah sebagai kekuatan untuk bersaing dengan bank syariah

2. Menerapkan Pemasaran Jemput Bola Untuk Bersaing Denga Bank Konvensional Yang Agresif

Strategi W-T

1. Menambah Fasilitas Bank Syariah Untuk Menghadapi Persaingan

2. meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan

Sumber : Data Primer

3) Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap menentukan strategi

terbaik yang dapat dijalankan bank syariah dari alternatif-alternatif

strategi terbaik yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Hasil

Page 69: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

69

analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu

strategi SO, strategi ST, strategi Wo dan Strategi WT. Setelah

dijalankan maka akan ditentukan alternatif strategi mana yang akan

menjadi prioritas.

Page 70: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi

pemasaran dalam menghadapi persaingan yang tepat yaitu strategi S-O :

mempertahankan biaya transaksi yang wajar sebagai kekuatan bank

syariah agar bisa dekat dengan masyarakat, meningkatkan ragam jasa yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat, meningkatkan teknologi untuk

menyesuaikan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Strategi S-

T : mepertahankan system transaksi bank syariah sebagai kekuatan untuk

bersaing dengan bank syariah, meningkatkan pelayanan terhadap nasabah

bank syariah, menerapkan pemasaran jemput bola untuk bersaing dengan

bank konvensional yang agresif. Strategi W-O : menciptakan produk baru

yang mengikuti selera pasar, menambah fasilitas agar mampu melayani

nasabah dengan efektif dan efisien. Dan Strategi W-T : menambah fasilitas

bank syariah untuk menghadapi persaingan, meningkatkan teknologi

informasi untuk mengantisipasi persaingan.

B. Saran

Bank Syariah sebaiknya memaksimalkan kekuatan produknya dan system

transaksinya sebagai kekuatan untuk bersaing dengan Bank Konvensional.

Page 71: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

71

Dan disarankan untuk melakukan iklan televise untuk mensosialisasikan

produk dari Bank Syariah.

Page 72: 1 PENDAHULUAN A. Kegiatan usaha berbisnis syariah di ... · PDF fileMengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah

72

DAFTAR PUSTAKA

Koesen Dwiono, 2009. Selamat Tinggal Bank Konvensional. Tifa , jakarta

Antonio Syafei,. 2009. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani, jakarta

Umar Husein, 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rangkuti Fredy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cetakan keenam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kuncoro Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif , Penerbit Erlangga, Jakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua Belas, CV ALFABETA, Bandung

Hadawiah. 2009. Strategi Memenangakan Persaingan dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makasar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat, http://www.scribd.com

Zanikhan. 2010. Strategi Persaingan PT. Bank Sumsel Syariah Cabang Palembang, http://zanikhan.multiply.com.

Asworo, Yudi Nurtejo. 2007. Strategi Bersaing Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Dengan Pendekatan Space Matrik, http://digilib.its.ac.id

Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah, http : // www.theceli.com