Top Banner

of 106

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • P2TL

    Saving 1 Million kWH every MonthSaving 1 Million kWH every Month

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    2

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Komitmen Area Surabaya Selatan Dalam Menurunkan Susut

    Ditulis oleh :

    - Nuraini- Kuswantono

    - Tim OPI Area Surabaya Selatan

    Desain Sampul : - I Made Indra Wijaya

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    3

    Saving 1 Million kWH Every Month

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Sangat tidak menyangka sekali karena dari sebuah sharing kecil di suatu siang di ruang OPI mengenai keinginan menulis buku akhirnya disambut dengan sangat baik dan antusias oleh Bapak Manager Area Surabaya Selatan. Akhirnya dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis beserta tim OPI lainnya memberanikan diri mencari literature dan sharing knowledge dari pihak-pihak yang sangat ahli di bidang Susut. Alhamdulillah akhirnya buku yang berisi sharing knowledge dari seluruh pendekar susut di area Surabaya Selatan ini terselesaikan.

    Dengan segala kerendahan hati, ucapan terima kasih yang tak terhingga, wajib saya berikan kepada:

    1. Bp. M. Risbudiharta atas kesempatan dan dukungannya sehingga membukakan jalan untuk menulis dan menyelesaikan buku ini.

    2. Bp. Kuswantono, Bp Gatot Mudjito, BP. Harsono, Bp. Bambang Herjoewono, Ibu Hermin Wahyuningsih serta seluruh tim P2TL area Surabaya Selatan atas sharing knowledge dan ilmu tentang susut sehingga memberi banyak inspirasi dalam menyelesaikan buku ini.

    3. Tim OPI Area Surabaya Selatan.4. Semua pihak yang mustahil saya sebutkan satu per satu, yang telah berjasa atas

    terselesaikannya buku ini. Kiranya Tuhan YME membalas kebaikan mereka.

    Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis menyadari juga bahwa buku ini masih mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu, penulis berharap agar pembaca berkenan menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, penulis menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya. Kritik merupakan perhatian agar dapat menuju kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap agar buku ini dapat membawa manfaat kepada pembaca

    Sedikit pengetahuan yang diterapkan jauh lebih berharga daripada banyak pengetahuan yang tidak dimanfaatkan, - Khalil Gibran.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    4

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    5

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Kata pengantar Manajer PLN Area Surabaya Selatan

    KataPengantar

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    6

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Kata Pengantar

    Alhamdulillah, spontan terucap saat temen-temen OPI menyampaikan idenya untuk menulis beberapa pengalaman operasional dalam bentuk beberapa buku, jadi buku Saving 1 Million kWH Ini akan segera disusul pula dengan buku-buku lain.

    Buku ini tentunya hanya sedikit menceritakan segala hal yang dilakukan oleh berbagai pihak di Area Surabaya Selatan untuk menaikkan kasta susut distribusinya dari kisaran diatas 7 % menjadi pemain dikelas kisaran 5 %. Untuk Area Surabaya Selatan 1% susut distribusi kurang lebih setara dengan 3.000.000 kWH per bulan atau dengan tarif rata-rata Rp. 809 / kWH setara dengan Rp. 2,4 M / bulan. Dimana lebih

    dari 1 juta kWH per bulan didapat dari kegiatan P2TL. Tidak berlebihan bila buku ini berjudul save 1 million kWh Every month.

    Walau sedikit, walau ringkas buku ini ditulis dengan tujuan untuk mengabadikan torehan ikhtiar dari banyak pihak yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung di jagad persilatan per-losses-an.Walau sedikit, walau ringkas buku ini ditulis dengan tujuan untuk menjadi sedikit inspirasi bagi para pejuang effisiensi jaringan distribusi.Walau sedikit, walau ringkas buku ini ditulis dengan tujuan untuk menyumbangkan warna pada program High Trust society atau HTS.Walau sedikit, walau ringkas buku ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan isi pada program revenue ansurance.

    Akhirnya dengan banyak kekurangan kami ucapkan selamat menikmati buku ini, semua saran dan pendapat kami terima dengan senang hati untuk perbaikan buku ini.

    Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi ikhtiar kita, dan apabila banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam ikhtiar kita. Allah cukupkan dengan kasih saying-Nya.amin

    M. Risbudiharta

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    7

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Losses & Permasalahannya

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    8

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    9

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Permasalahan Susut (Losses)

    Susut jaringan dapat terjadi di jaringan transmisi dan jaringan distribusi, serta biasanya dibedakan menjadi susut teknis dan non teknis. Dalam bisnis ketenagalistrikan upaya menekan susut dimaksutkan untuk menekan cost/biaya dalam membangkitkan tenaga listrik. Sehingga upaya penekanan susut merupakan aktivitas strategis penting yang harus dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, selaras dengan misi PLN c.q Direktorat Jawa-Bali yaitu menjadi perusahaan yang efisien, andal dan berkualitas.

    Susut teknik adalah energi yang hilang pada sistem jaringan distribusi karena faktor karakteristik dan kondisi teknik. Susut teknik jaringan distribusi dapat terjadi pada JTM, GTT, JTR dan SR. Susut teknik di jaringan tidak dapat dihilangkan, namun dapat ditekan seminimal mungkin dengan cara mengetahui apa permasalahannya, sehingga diperoleh solusi yang tepat. Permasalahan susut non teknik dapat disebabkan oleh jaringan yang panjang, penghantar yang terlalu kecil, pembebanan yang berlebih, maupun sambungan-sambungan yang tidak kencang.

    Sedangkan susut non teknis, merupakan kerugian yang diakibatkan pemakaian yang tidak terukur, contohnya pemakaian listrik illegal, kesalahan baca meter, dan lain-lain di luar keteknisan. Susut non teknis dapat terjadi di banyak titik, mulai dari prosedur yang lemah, karakteristik dari alat ukur kwh meter sehingga oknum masih dapat melakukan penyalahgunaan aliran listrik dan system aplikasi. Salah satu kerugian PLN jika kurang mengantisipasi keterbatasan atau kelemahan yang ada adalah susut non teknis yang umumnya terjadi pada titik transaksi antara PLN dan Pelanggan.

    Namun demikian, PLN atau kita selaku user dapat melakukan pencegahan dan pencarian di titik terjadinya rugi-rugi susut non teknis tersebut karena setiap prosedur, peralatan atau sistem yang dirancang bangun oleh manusia pasti terdapat titik kelemahan, tinggal bagaimana kita mau peduli untuk mencermati, menganalisa dan melakukan evaluasi sehingga didapat suatu ide, cara atau metode serta inovasi yang dapat dijadikan masukan untuk pencegahan dan perbaikan.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    10

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Penyebab Utama Susut Distribusi

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    11

    Saving 1 Million kWH Every Month

    RoadMap Susut PLN Distribusi Jawa TimurProgram rencana penurunan susut di PLN Distribusi Jawa Timur sudah ditentukan dalam rencana 5 tahunan oleh PLN pusat untuk masing-masing PLN distribusi Jawa Bali dan setiap triwulan dalam setahun diadakan supervisi dan verivikasi susut oleh Direktorat Jendral Listrik dan Pengembangan Energi untuk menentukan seberapa besar subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada PLN.

    Strategi atau fokus utama dalam penurunan susut distribusi adalah akurasi pengukuran titik transaksi energi yang terfokus pada:

    1. P2TL dan penertiban PJU2. Akurasi Pengukuran3. Akurasi pencatatan meter

    Roadmap susut PLN Distribusi Jawa Timur tahun 2011 2015 dapat dijelaskan pada diagram alir berikut:

    Gambar : Roadmap Susut PLN Distribusi Jawa Timur 2011 - 2015

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    12

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Roadmap Susut Dengan I-4 Tahun 2011 2015

    Roadmap Susut Tanpa I-4 Tahun 2011 2015

    2011 2012 2013 2014 2015

    Susut dg I-4 6.4 6.16 6.04 5.91 5.78

    5.4

    5.6

    5.8

    6

    6.2

    6.4

    6.6

    2011 2012 2013 2014 2015

    susut tanpa I-4 7.26 6.95 6.76 6.56 6.37

    5.8

    6

    6.2

    6.4

    6.6

    6.8

    7

    7.2

    7.4

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    13

    Saving 1 Million kWH Every Month

    P2TL Sebagai Usaha Menekan Losses Non Teknis

    P2TL atau Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, merupakan langkah positif PT PLN (Persero) dalam menertibkan dan mengamankan energi listrik yang dimanfaatkan masyarakat (pelanggan) secara tidak sah (ilegal). Contoh tindakan P2TL adalah pencurian aliran listrik seperti sambung langsung ke jaringan PLN, Merubah kondisi alat pembatas dan pengukur (kWh atau kVARh meter) sehingga mengurangi rekening pembayaran atau menambah daya tanpa seijin PT PLN (Persero) merupakan rangkaian tindakan kejahatan yang menyebabkan bertambahnya pemakaian tenaga listrik lebih besar dari yang semestinya.

    P2TL dilaksanakan dalam rangka untuk menghindari bahaya listrik bagi masyarakat, menekan susut, dan meningkatkan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan P2TL itu diantaranya:

    1. Manajemen Target Operasi (TO) P2TL adalah pengelolaan data sebagai bahan pelaksanaan P2TL di lapangan.

    2. Pelaksanaan P2TL adalah tindak lanjut data Target Operasi untuk membuktikan kebenarannya dengan cara melakukan pengukuran pada kabel Sambungan Rumah (SR), Alat Pengukur dan Pembatas (APP) serta Instalasi Milik Langganan (IML).

    3. Pembuatan Berita Acara hasil temuan P2TL adalah tindak lanjut dari hasil pengukuran SR yang ditemukan kelainan ataupun tidak ada kelainan.

    4. Pemberkasan Barang Bukti hasil temuan P2TL adalah tindak lanjut dari hasil pengukuran SR yang ditemukan kelainan.

    Tindakan manipulasi rekening dan pencurian aliran listrik, tidak hanya merugikan PT PLN (Persero) secara finansial melainkan juga merusak nama baik dari citra PLN selaku pemasok aliran tenaga listrik. Disamping itu, akibat penyambungan langsung juga merugikanmasyarakat pelanggan lain yang tidak terlibat misalnya tegangan turun atau tidak stabil yang bisa mengakibatkan peralatan listrik tidak berfungsi dengan baik. Kondisi penurunan mutu penyediaan tenaga listrik akibat pencurian listrik inilah yang seringkali dikeluhkan pelanggan sehingga menurunkan citra PT PLN (Persero).

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    14

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Pola Pelaksanaan P2TL

    Dalam penekanan susut non teknik dengan P2TL, pola pelaksaannya dikelompokkan menjadi : pemeriksaan pelanggan s/d 33 KVA yang dilakukan oleh petugas outsourcing P2TL sebagai penambah sekaligus memperkuat regu P2TL yang ada di PLN Area. Sedangkan pelanggan antara 33 KVA s/d 200 KVA dilakukan oleh PLN Area dan untuk pelanggan diatas 200 KVA dilaksanakan oleh tim khusus P2TL yang beranggotakan PLN Area dengan koordinator Kantor Distribusi, sedang untuk pemantauan hasil P2TL mulai dari daya 41,5 KVA dipantau oleh kantor Distribusi.

    P2TL Out SourchingMengingat keterbatasan tenaga-tenaga di PLN, maka dilakukan Out Sourching yang saat tersebar di Area-area di Distribusi Jawa Timur. Pemeriksaan pelanggan s/d 33 KVA yang dilakukan oleh petugas outsourcing P2TL sebagai penambah sekaligus memperkuat regu P2TL yang ada di PLN Area

    P2TL Mandiri P2TL yang dilkukan oleh Area dan pelaksanaan teknisnya diatur oleh Area masing-masing yang melibatkan Rayon

    P2TL Gabungan P2TL yang dikoordinir oleh kantor Distribusi dan terjadwal pelaksanaannya dimana petugasnya dari Area se Jawa Timur.

    P2TL Khusus P2TL yang dikoordinir oleh kantor Distribusi dan sasaran utamanya untuk pelanggan pelanggan khusus (diatas 200 kVA)

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    15

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Manajemen APP(Alat Pengukur dan Pembatas)

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    16

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    17

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Meminimalisir Potensi Susut Non Teknis Dengan Cara Mengantisipasi Titik Rawan Pada Manajemen APP

    dan Pembacaan Meter

    Susut distribusi pada sistem kelistrikan terjadi pada jaringan dan pada alat pengukur dan pembatas (APP) yang dipergunakan dalam transaksi tenaga listrik dengan pelanggan. Susut yang terjadi pada APP ditentukan oleh akurasi APP dan akurasi pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran.

    Akurasi APP ditentukan oleh : Kualitas dan kelas akurasi meter energi yang mampu mengukur besaran listrik dengan

    benar dan mempunyai fitur sesuai kebutuhan; Pembatas Daya berupa MCB, MCCB, pengaman lebur (Fuse), atau rele overload; Rasio, kelas akurasi dan burden Trafo Arus dan Trafo Tegangan; Pengawatan pada Alat Pengukur dan Pembatas (APP) dan Pengamanan APP terhadap seluruh kegiatan yang mempengaruhi hasil pengukuran.

    Sedangkan akurasi pembacaan hasil pengukuran ditentukan oleh : Integritas tenaga pembaca meter yang merupakan pegawai PT PLN (Persero) atau

    tenaga outsourcing; Pembacaan atau pengambilan data yang dilakukan secara real time melalui

    mekanisme Automatic Meter Reading atau AMR; Transfer data hasil pengukuran dalam proses penerbitan rekening dan Pengamanan data hasil pembacaan terhadap seluruh kegiatan yang mempengaruhi

    data hasil pengukuran, baik dilakukan secara manual atau melalui software tertentu.

    Untuk mendapatkan APP yang tepat sesuai peruntukan, akurat dan berfungsi dengan baik serta data hasil pembacaan yang benar, maka APP harus dikelola dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

    Pengelolaan tersebut meliputi : Perencanaan yang sesuai kebutuhan, yaitu menentukan jenis, jumlah dan spesifikasi

    APP yang sesuai SPLN serta waktu ketersediaannya di gudang PLN; Penyimpanan di gudang dalam kondisi yang sesuai dengan ketentuan atau

    persyaratan agar mudah diperoleh atau didapatkan pada saat diperlukan; Transportasi dari gudang ke lokasi pemasangan untuk menghindari terjadi perubahan

    performance APP karena goncangan atau getaran yang berlebihan selama perjalanan;

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    18

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Pemasangan dan pengawatannya untuk menghindari terjadinya kesalahan pengawatan yang akan mempengaruhi hasil pengukuran.

    Pemeriksaan atau komisioning untuk memastikan bahwa pemasangan dan pengawatan sudah benar sesuai SPLN;

    Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala sesuai rencana atau jadwal, baik pemeliharaan preventif maupun korektif untuk memastikan bahwa APP tetap berfungsi dengan baik;

    Pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran APP secara manual, jarak jauh atau otomatis.

    Evaluasi dan analisa terhadap pelaksanaan pengelolaan APP untuk memperoleh data tentang APP terpasang dan mengetahui tingkat kinerja APP.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    19

    Saving 1 Million kWH Every Month

    MANAJEMEN APP

    1. Jenis Jenis Alat Pengukur Dan Pembatas

    Alat Pengukur dan Pembatas atau APP terdiri dari beberapa peralatan yaitu, Trafo Arus, Trafo Tegangan, Meter Energi (kWh meter dan kVARh meter), Timer, Rele Beban Lebih thermal dan Pemutus atau Mini Circuit Breaker (MCB), Moulded Case Circuit Breaker(MCCB) atau Fuse sebagai pembatas. Beberapa dari peralatan tersebut, khususnya meter energi dipasang dalam suatu kotak yang dinamakan kotak APP.

    Kelengkapan APP untuk setiap kelompok atau golongan pelanggan berbeda-beda, yaitu :

    Pelanggan Tegangan Tinggi (TT) dengan daya 30 MVA dan Tegangan Menengah (TM) dengan daya antara 200 kVA sampai 30 MVA.

    - APP terdiri dari trafo arus, trafo tegangan, rele beban lebih, meter energi, dan circuit breaker atau fuse lebur.

    - Meter energi yang digunakan di APP menggunakan Meter Elektronik atau Meter Statis disingkat ME yang menggantikan perangkat jenis mekanik berupa kWh meter, meter kVARh, Ampere meter, Volt meter, dan timer.

    - Meter energi dan sarana komunikasi ditempatkan pada kotak khusus terpisah dengan peralatan lain seperti trafo arus, trafo tegangan, reler beban lebih dan pemutus tenaga.

    Pelanggan TM/TR/TR (pelanggan TM, dipasok melalui TR, pengukuran disisi TR), APP terdiri dari ME, CT TR, MCCB (Molded Case Circuit Breaker) yang ditempatkan dalam kotak APP terpadu.

    Pelanggan Tegangan Rendah sambungan tidak langsung (daya 53 s.d 197 kVA), APP terdiri dari trafo arus, ME dan pembatas daya (MCCB) atau fuse lebur.

    Pelanggan Tegangan Rendah sambungan langsung (daya 41,5 kVA), APP terdiri dari meter energi dan pembatas daya (MCB, MCCB) atau fuse lebur yang terletak dalam kotak APP.

    Gambar suatu APP untuk berbagai kelompok pelanggan diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    20

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Gambar. Kotak Meter Energi tiga phase Pelanggan TT-TM

    Gambar. Kotak APP terpadu

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    21

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Gambar: Kotak APP tiga phase Pelanggan TR sambungan tidak langsung

    Gambar. Kotak APP tiga phase Pelanggan TR, tarif ganda sambungan langsung

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    22

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Gambar. APP satu phase paska bayar

    Gambar. APP satu phase pra bayar

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    23

    Saving 1 Million kWH Every Month

    2. Perencaaan APP

    Dalam merencanakan APP harus ditentukan atau ditetapkan :

    1. Jumlah dan jenis kelengkapan peralatan APP yang diperlukan pada tahun mendatang dengan memperhatikan kelompok pelanggan baik untuk keperluan pertambahan pelanggan maupun untuk penggantian APP yang rusak / tidak berfungsi optimal.

    2. Spesifikasi teknis setiap peralatan APP yang sesuai ketentuan atau standar (SPLN) atau ketentuan yang berlaku, seperti Keputusan atau Edaran Direksi PT PLN (Persero) atau lainnya

    3. Waktu pengiriman (delivery time) dari pemasok ke gudang PLN terkait dengan proses pengadaan.

    4. Persyaratan lainnya yaitu peralatan APP harus :a. Memiliki Sertifikat Lulus Uji Jenis yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) LITBANG

    (d/h LMK) atau laboratorium internasional yang telah terakreditasi dan mendapatkan verifikasi dari PT PLN (Persero) LITBANG.

    b. Memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Keputusan Direksi No. 286.K/DIR/2008 tentang Sistem Pengawasan Mutu (SPM).

    c. Khusus untuk meter energi harus mempunyai Ijin Tipe dari Direktur Metrologi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri sesuai Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.251/MPP/Kep/6/99.

    Spesifikasi peralatan APP yang ditentukan dalam standar SPLN atau Direksi PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

    1. Spesifikasi Meter Energi

    Standar atau ketentuan yang terkait dengan meter energi diantaranya adalah :a) SPLN 57-1 : 1991, kWh meter arus bolak balik kelas 0.5, 1 dan 2 (pasangan

    dalam).b) SPLN 57-2 : 1991, ketentuan uji tambahan untuk kWh meter pasangan luar.c) SPLN 94 : 1993, Meter VAR Jam (Energi Reaktif).d) SPLN D3.005-1: 2008, Meter statik energi aktif satu phase kelas 1,0e) SPLN D3.006-1: 2010, Meter Statik Energi Listrik Tiga phasef) SPLN D3.009-1: 2010, Meter Statik Energi Aktif Satu phase Prabayar dengan Sistem

    Standard Transfer Spesification (STS)g) Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 027.E/102/DIR/2004, tanggal 24 Desember

    2004 tentang Fitur dan Protokol kWh meter elektronik untuk keperluan AMR

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    24

    Saving 1 Million kWH Every Month

    h) Surat Direksi PT PLN (Persero) No. 0609/163/DIRTND/2008 tanggal 04 Maret 2008 perihal Penerapan Meter energi statis elektronik

    i) SPLN D5.001: 2008, Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik

    Tabel : Pemilihan, Penggunaan dan Pemasangan Meter Energi Berdasarkan Daya Tersambung (SPLN D5.001:2008)

    Daya TersambungTegangan Nominal

    Lokasi meter

    Jenis meterKelas meter

    minimalCara baca

    meter

    30 MVA 150 kV Gardu induk

    ME fase 3*)

    0.2 AMR

    >197 kVA s.d 30 MVA

    20 kV Gardu PLN

    ME fase 3*)

    0.5 AMR

    53 kVA s.d 197 kVA

    400 V Gardu PLN

    ME fase3*)

    1.0 AMR

    6.6 kVA s.d 41.5 kVA

    400 V Pelanggan

    ME / MKfase 3*)

    1.0/1.0 Lokal / remote

    450 VA s.d 11 kVA

    231 V Pelanggan

    ME/MK/MPB fase 1

    1.0/2.0/1.0 Lokal / remote

    Keterangan : ME : Meter ElektronikMK : Meter Elektromekanik*) fase 3 dan 4 kawat

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    25

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Tabel : Pemilihan, Penggunaan dan Pemasangan Meter Energi di Instalasi Milik PLN ( SPLN D5.001:2008 )

    Jenis Instalasi Tegangan Nominal

    (kV)

    Lokasi Meter Jenis Meter Kelas Meter

    trafo step up pembangkit

    66/150/275/500

    kios meter di S/W pembangkit

    ME fase3 0,2

    saluran transmisi TT/TET

    66/150/275/500

    ruang kontrol GI ME fase3 0,2

    trafo tenaga sisi primer 66/150/275/500

    ruang kontrol GI ME fase3 0,2

    trafo tenaga sisi sekunder

    20 ruang kontrol GI ME fase3 0,2

    trafo pemakaian sendiri Gardu Induk (GI)

    0,4 kubikel TM GI ME fase3 0,2

    Penyulang 20 ruang kubikel GI ME fase3*) 0,2trafo distribusi sekunder

    0,231/0,4 gardu distribusi ME fase3*) 0,2

    pembangkit skala kecil (PSK) isolated (

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    26

    Saving 1 Million kWH Every Month

    2. Spesifikasi Pembatas Daya

    Secara umum, spesifikasi untuk pembatas daya mini mengacu kepada SPLN 108: 1993 tentang Pemutus Tenaga Mini untuk Pembatas dan Pengaman Arus Lebih untuk Instalasi Gedung dan Rumah. Sedangkan pembatas daya lain, seperti Circuit Breaker atau Pemutus dan Rele Beban Lebih Thermal mengacu kepada standar terkait.

    3. Spesifikasi Trafo Arus (CT)

    Untuk menghindari kesalahan faktor kali, hindari pengadaan trafo arus dengan ratio ganda di sisi sekunder. Perubahan ratio dilakukan dengan mengubah terminal pada sisi primer.Standar atau ketentuan yang terkait dengan trafo arus diantaranya adalah SPLN D3.014-1:2009 tentang Trafo Arus.Dalam pembuatan spesifikasi ditentukan bahwa :

    1. Burdena. Pengukuran TR : 2,5 VA b. Pengukuran TM : Burden untuk core pengukuran 5 VA c. Pengukuran TT : Burden untuk core pengukuran 15 VA

    2. Kelas akurasia. Pengukuran TR : kelas 1,0 b. Pengukuran TM : kelas 0,5 atau 0,5s **)c. Pengukuran TT : kelas 0,2 atau 0,2s **)

    3. Masing-masing CT yang disuplai ke PLN harus dilengkapi dengan Hasil Uji Rutin oleh pabrikan (sesuai SPLN D3.014-1:2009), yang meliputi :a. Verifikasi penandaan terminal*).b. Pengujian frekuensi kerja pada belitan primer.c. Pengukuran lepasan parsial (partial discharge).d. Pengujian frekuensi kerja pada belitan sekunder.e. Pengujian frekuensi kerja antara seksi-seksi (bila ada).f. Pengujian isolasi antar lilitan.g. Pengujian ketelitian*).

    Catatan*) Untuk CT TR hanya berlaku butir a dan g.**) Ketentuan Spesifikasi CT untuk keperluan Transaksi (kelas S) dan keperluan Non-

    Transaksi (tanpa S)

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    27

    Saving 1 Million kWH Every Month

    4. Spesifikasi Trafo Tegangan (PT)

    Standar atau ketentuan yang terkait dengan trafo tegangan diantaranya SPLN D3.014-2:2010 tentang Trafo Tegangan. Dalam SPLN tersebut ditentukan bahwa :

    1. Burdena. Pengukuran TM : 30 VA b. Pengukuran TT : 30 VA

    2. Kelas akurasia. Pengukuran TM : kelas 0,5 b. Pengukuran TT : kelas 0,2

    3. Masing-masing PT yang disuplai ke PLN harus dilengkapi dengan Hasil Uji Rutin oleh pabrikan (sesuai SPLN D3.014-2:2010), yang meliputi :a. Pemeriksaan penandaan terminal.b. Pengujian frekuensi kerja pada belitan primer.c. Pengukuran lepasan parsial (partial discharge).d. Pengujian frekuensi kerja pada belitan sekunder.e. Pengujian frekuensi kerja antara seksi-seksi (bila ada).f. Penentuan kesalahan.

    5. Spesifikasi Kotak APP

    Dengan telah berlakunya SPLN D3.003: 2008 tentang kotak APP terpadu, untuk pelanggan satu phase diusahakan agar menggunakan kotak APP terpadu. Sedangkan untuk pelanggan lama, secara bertahap dialihkan ke kotak APP terpadu.

    Ketentuan kotak APP mengacu ke standar SPLN 55:1990 atau revisi terbaru.

    Khusus untuk pengukuran tidak langsung karena sudah menggunakan meter elektronik maka perlu dilakukan modifikasi dengan :

    1. Menghilangkan ampere meter, volt meter dan asesoris lainnya yang mempengaruhi burden CT.

    2. Merubah desain dengan dimensi kotak APP menjadi lebih kecil dengan tetap mengutamakan unsur keamanan APP.

    3. Memisahkan kompartemen komunikasi meter dengan kompartemen pengukuran dan pembatas (bila pembatas daya menjadi satu tempat dengan meter energi).

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    28

    Saving 1 Million kWH Every Month

    6. Spesifikasi Kabel Pengawatan

    Kabel pengawatan pada APP harus mengacu kepada peraturan atau ketentuan yang berlaku, diantaranya adalah PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) 2000 (SNI 04-0225-2000) yaitu :

    Tabel. Spesifikasi Kabel untuk Pengawatan APP

    No UraianSatuan

    Jenis PengukuranTR

    Tidak Langsung

    TM TT

    1. Luas Penampang mm2

    2,5 4 6

    2. Warna:a. Fasa Rb. Fasa Sc. Fasa Td. Netrale. Grounding

    MerahKuningHitamBiru

    Kuning strip hijau

    MerahKuningHitamBiru

    Kuning strip hijau

    MerahKuningHitamBiru

    Kuning strip hijau

    3. Jenis NYAF NYAF NYAF

    Catatan :Kabel untuk rangkaian tegangan dapat berpenampang 2,5 mm2 untuk seluruh jenis pengukuran, terutama untuk APP atau meter energi yang mempunyai terminal untuk kabel tegangan lebih kecil dari terminal untuk kabel arus.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    29

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Diagram Tunggal Pengawatan APP untuk berbagai macam jenis pengukuran harus mengikuti Gambar Diagram Tunggal di bawah ini.

    NO. JENIS PENGUKUR

    AN

    GAMBAR DIAGRAM TUNGGAL ALAT PENGUK

    URAN

    a. TR Fasa 1tanpa CT

    kWh

    b. TR Fasa 1 dengan CT

    kWh

    c. TR Fasa 3tanpa CT

    kWh

    d. TR Fasa 3 dengan CT

    kWh

    e. TR Fasa 3

    dengan CTkWh

    f.

    TR Fasa 3

    dengan CTkWh

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    30

    Saving 1 Million kWH Every Month

    g. TM Fasa 3 dengan CT dan PT(GARDU PORTAL)

    kWh Tarif Ganda

    dan kVARh

    h.TM Fasa 3 dengan CT dan PT(GARDU OPEN TYPE)

    kWh Tarif Ganda

    dan kVARh

    i.TM Fasa 3 dengan CT dan PT(GARDUKUBIKEL)

    kWh Tarif Ganda

    dan kVARh

    j. TT Fasa 3 dengan CT dan PT

    kWh, kVARh

    dan kVA Maksimu

    m

    Gambar : Diagram Tunggal APPKeterangan : AP : Alat PengukurAPb : Alat Pembatas

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    31

    Saving 1 Million kWH Every Month

    OPERASI DAN PEMELIHARAAN APP

    Operasi dan pemeliharaan APP mencakup serah terima material APP, penyimpanan material APP di gudang, pengeluaran atau pengambilan peralatan APP dari gudang, parameterisasi (khusus untuk Meter Elektronik), perakitan, pengangkutan peralatan APP dari Kantor PLN ke lokasi pelanggan, pemasangan untuk pelanggan baru atau penggantian yang rusak, pemeriksaan atau komisioning setelah pemasangan peralatan APP di lokasi pelanggan, penyegelan APP, pemeliharaan korektif dan preventif serta pembacaan dan transfer data hasil pengukuran AMR.

    1. Serah terima material APP

    Serah terima material APP dari Pemasok kepada PLN mengacu kepada SPLN yang berlaku dan dokumen kontrak pengadaan untuk memastikan bahwa material tersebut memenuhi ketentuan dan spesifikasi yang ditetapkan. SPLN yang menjadi rujukan adalah : kWh meter elektromekanik : SPLN 63: 1991 meter statik (energi aktif dan reaktif) : SPLN D3.005-2:2008 meter prabayar : SPLN D3.009-1:2010 mini circuit breaker (MCB) : SPLN 108:1993 trafo arus : SPLN D3.014-1: 2009.

    2. Penyimpanan material APP

    Penyimpanan material APP harus pada tempat yang sesuai dengan peruntukannya. Khusus untuk meter energi, harus dikemas dalam kotak dan harus ditempatkan pada suhu lingkungan maksimal 35oC, kelembaban nisbi yang ditetapkan (60% - 95%), terhindar dari air hujan dan sinar matahari secara langsung. Meter energi tidak boleh ditumpuk dalam jumlah melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh Pabrikan.Penyimpanan material APP di gudang juga harus sedemikian rupa sehingga material yang lebih awal masuk gudang harus dapat diambil dengan mudah untuk dipergunakan lebih awal, sesuai prinsip FIFO (First In First Out).

    3. Pengeluaran Peralatan APP dari gudang

    Untuk mengeluarkan material APP dari gudang, harus ada :a. Surat Perintah Kerja yang ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang.b. Kode 7/TUG 9 yang ditandatangani oleh Pejabat berwenang.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    32

    Saving 1 Million kWH Every Month

    4. Perakitan Peralatan APP

    Untuk keperluan peyambungan baru atau penggantian APP secara lengkap, material APP harus dirakit terlebih dulu (kecuali meter terpadu) di kamar tera/gudang transit. Dalam melakukan perakitan APP, pengawatannya harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam SPLN 55:1990 atau revisi terbaru, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    1. Ukuran kabel pengawatan2. Untuk APP pengukuran tidak langsung, beberapa item dihilangkan yaitu Timer,

    Ampere meter, Volt meter, dan kVArh meter3. Pemisahan kompartemen kotak APP antara fungsi pengukuran, pembatas dengan

    modul komunikasi4. Untuk memudahkan komisioning dan analisa, sebaiknya menggunakan sistem

    pengawatan tiga phase - 4 kawat.

    Khusus APP pengukuran tidak langsung pelanggan Tegangan Rendah (TR), setelah perakitan selesai, dilaksanakan pengujian akurasi sistem pengukuran pada 10 % arus dasar (0,1 x Id) dengan cos phi 1. Batas kesalahan yang diijinkan adalah akumulasi / penjumlahankelas akurasi meter dan trafo arus (CT).

    Setelah pengujian selesai, dibuat Berita Acara Pengujian yang ditandatangani Supervisor yang menangani fungsi pengujian. Jika APP dinyatakan lulus uji, maka dilakukan pendataan APP dan peruntukannya (pelanggan/unit pelaksana).

    Untuk APP pengukuran langsung TR dan pengukuran tidak langsung TM/TT tidak dilakukan pengujian akurasi sistem pengukuran, tapi hanya dilakukan pendataan.

    5. Parameterisasi Meter Elektronik

    Khusus untuk Meter Elektronik, sebelum dirakit harus dilakukan parameterisasi, yaitu pengisian beberapa parameter tertentu ke dalam Meter Elektronik. Pelaksanaan parameterisasi secara rinci dan lengkap ditetapkan dalam ketentuan tersendiri.

    6. Pengangkutan APP

    Pengangkutan material APP dari gudang ke lokasi pemasangan di pelanggan harus :

    1. Diusahakan bebas dari:a. Benturan/getaran yang berlebihanb. Air hujanc. Sinar matahari langsungd. Tumpukan yang melebihi standar yang ditentukan pabrikan.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    33

    Saving 1 Million kWH Every Month

    2. Untuk APP dengan meter elektromekanik, selama pengangkutan posisi harus tegak/berdiri.

    3. Untuk APP satu phase harus dibuatkan box khusus yang bisa di tempatkan di atas sepeda motor sebagaimana Gambar di bawah.

    4. Pengangkutan APP dalam kotak harus menggunakan kendaraan roda 4.

    Gambar: Cara pengangkutan APP satu phase

    Kapasitas Alat Angkut : kWh Meter sebanyak = 8 kWh Acesoris sebanyak = 8 Set Dakstandar = sebanyak 8 buah Peralatan Kerja untuk pemasangan APP

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    34

    Saving 1 Million kWH Every Month

    7. Pemasangan APP

    Pemasangan APP dilakukan dalam rangka penyambungan pelanggan baru atau perubahan daya (PB/PD) atau penggantian APP yang rusak/tidak berfungsi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan APP adalah:

    a. APP harus dipasang pada dinding dengan permukaan tegak lurus, baik ke depan, belakang, kiri dan kanan dengan sudut penyimpangan tidak lebih dari 30 (tiga derajat) dan tinggi pemasangan dari titik pandang register ke permukaan tanah 1,5 metersesuai dengan SPLN D3.003:2008 dan SPLN 56-3-1:1996.

    b. APP dipasang di bagian depan persil pelanggan pada tempat yang mudah untuk dilihat, diperiksa dan aman terhadap gangguan kecuali untuk meter terpusat. Meter energi harus dipasang ditempat yang terlindung dari sengatan matahari dan air hujan secara langsung.

    c. Bila meter energi dipasang pada dinding bagian luar bangunan, dengan memperhitungkan kemiringan jatuh air hujan 450 (empat puluh lima derajat).

    d. Lokasi meter energi harus dihindarkan dari tempat-tempat yang banyak debu, berasap, mengandung gas kimia yang korosif dan suhu melebihi standar maksimum ketahanan meter energi.

    e. Untuk APP yang dipasang pada bangunan ditepi pantai, harus diberi perlindungan yang memadai sehingga APP terlindung dari efek eksternal yang dapat mempengaruhinya. Sebaiknya kotak APP terbuat dari bahan alumunium atau fiber.

    f. Untuk APP yang dilengkapi dengan alat komunikasi, letak pemasangan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak berada pada area blank spot.

    g. Untuk APP pengukuran tidak langsung, selain dilakukan penyegelan harus dipasang gembok atau kunci elektronik di kotak APP dan atau di pintu gardu beton. Kunci gembok atau kunci elektronik dikelola dengan baik oleh petugas PLN.

    h. Penempatan meter energi pelanggan TT diatur sedemikian rupa sehingga drop tegangan dari terminal sekunder PT sampai ke meter harus lebih kecil dari 1%.

    i. Pemasangan APP TR, sambungan SL (sambungan layanan) ke JTR harus menggunakan joint press.

    j. Pemasangan APP harus berdasarkan Surat Perintah Kerja yang ditandatangani oleh pejabat berwenang.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    35

    Saving 1 Million kWH Every Month

    a) Pemasangan APP Satu phase

    Karena jumlahnya sangat banyak, pemasangan APP satu phase dapat dilaksanakan oleh mitra kerja (rekanan) dengan pengawasan oleh petugas PLN. Maksimal 5 (lima) hari kerja setelah pemasangan harus dilakukan komisioning dan dilakukan penyegelan di terminal meter, pembatas daya dan kotak APP (jika terpasang).

    Setelah itu dibuat Berita Acara pemasangan APP (TUL I-10), dibuat rangkap 3 (tiga) untuk pelanggan, fungsi Niaga dan fungsi APP.

    b) Pemasangan APP Tiga phase

    Untuk pemasangan APP tiga phase jika dilaksanakan oleh mitra kerja atau rekanan, harus diawasi langsung oleh petugas PLN yang membidangi fungsi pemasangan APP. Setelah selesai dipasang, pada hari itu juga dilaksanakan komisioning dan penyegelan di terminal meter, pembatas daya, kotak APP, terminal CT dan atau PT (jika ada), gardu dan kubikel.Setelah itu dibuat Berita Acara Pemasangan APP (TUL I-10), dibuat rangkap 3 (tiga) untuk pelanggan, fungsi Niaga dan fungsi APP.

    8. Komisioning APP

    Pekerjaan komisioning dilaksanakan setelah pemasangan APP, dengan tujuan memastikan bahwa pemasangan APP telah dilakukan dengan benar dan APP berfungsi dengan baik.Komisioning APP dibedakan berdasarkan teknik pelaksanaan dan tipe APP yang dipasang.

    Berdasarkan teknik pelaksanaannya, komisioning APP dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

    a. Komisioning fisik APP, yaitu pemeriksaan fisik pada APP dan perlengkapannya secara visual terhadap kondisi titik sambung, kondisi fisik dan sistem pengawatan, kondisi fisik material APP untuk memastikan bahwa material dan pengawatan APP tersambung dengan baik, tidak ada loss contact, tidak ada hubung singkat, dan tidak ada cacat dan lain sebagainya.

    b. Komisioning unjuk kerja APP, yaitu pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur/uji terhadap parameter listrik untuk memastikan bahwa APPbekerja dan berfungsi dengan baik sesuai kontrak atau SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik).

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    36

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Sedangkan berdasarkan tipe APP yang dipasang, komisioning APP terdiri dari :

    a. Komisioning pada APP satu phase

    Petugas pelaksana pemasangan APP melakukan komisioning secara fisik (sesuai butir 5.7.1.a). Khusus untuk APP menggunakan prabayar perlu dilakukan :1. Pengecekan kebenaran batas daya2. Memastikan fungsi kebenaran batas daya3. Memastikan clear token sudah di-entri4. Memastikan token perdana sudah di-entri dengan melihat pada display tertera

    nilai token (kWh) dan listrik di pelanggan sudah nyala

    b. Komisioning APP tiga phase Pengukuran Langsung

    Petugas pelaksana pemasangan APP melakukan komisioning secara fisik (sesuai butir 5.7.1.a) maupun unjuk kerja (sesuai butir 5.7.1.b). Komisioning unjuk kerja APP adalah sebagai berikut:

    1. Menguji urutan fase pada terminal meter energi menggunakan peralatan Phase Sequence Indicator atau tampilan display meter bila menggunakan meter elektronik.

    2. Menghitung error meter energi berdasarkan pengukuran arus, tegangan, Cos phi, jumlah dan waktu putaran piringan meter energi pada saat dibebani atau dengan menggunakan portable test meter.

    c. Komisioning APP tiga phase Pengukuran Tidak Langsung:

    Petugas pelaksana pemasangan APP melakukan komisioning secara fisik (sesuai butir 5.7.1.a) maupun unjuk kerja (sesuai butir 5.7.1.b). Komisioning unjuk kerja APP adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan pemeriksaan urutan fase dan polaritas arus pada tampilan meterenergi.

    2. Memastikan ratio CT beserta rangkaiannya.3. Menghitung error APP dengan melakukan perbandingan daya yang terukur oleh

    meter energi terhadap daya yang diukur dengan alat uji pada saat yang bersamaan atau dengan menggunakan portable test meter.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    37

    Saving 1 Million kWH Every Month

    4. Melakukan function test pada pembatas daya dan PMT (jika menggunakan) secara mekanik maupun elektrik.

    5. Pemeriksaan menggunakan commissioning tools (Software).6. Pengujian komunikasi dari control center

    Setelah selesai pelaksanaan komisioning, dilakukan penyegelan dan pembuatan Berita Acara Pemasangan (TUL I-10) dilampiri hasil Komisioning yang ditandatangani oleh Pelanggan dan PLN.

    9. Pemeliharaan APP

    Pemeliharaan APP bertujuan untuk :

    a. Memastikan bahwa sistem pengukuran masih berfungsi dengan benar dan beradadalam julat kelas akurasinya

    b. Memastikan bahwa pembatas/pengaman masih berfungsi dengan baik dan sesuai dengan daya kontrak.

    c. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada APP dan cara penanganannya

    Pemeliharaan APP meliputi pemeliharaan preventif dan korektif.

    Pemeliharaan preventif adalah pemeriksaan APP secara berkala untuk memastikan bahwa fungsi APP bekerja dengan baik.

    Pemeliharaan korektif adalah tindakan perbaikan terhadap gangguan atau kerusakan material APP dengan tujuan agar APP berfungsi kembali dengan baik / normal.

    Pelaksanaan pemeliharaan dapat dilaksanakan oleh pegawai PLN dan atau oleh outsourcing atau rekanan yang berkompeten dengan pengawasan PLN.

    9.1. Pemeliharaan Preventif

    Pemeliharaan preventif terhadap APP secara umum dilakukan untuk menjaga akurasi pengukuran energi. Seperti alat-alat pada umumnya, kinerja APP juga dipengaruhi oleh umurnya, maka agar terjaga akurasinya APP perlu dipelihara secara berkala/time-base.

    a. Pemeliharaan APP Satu phase

    Pemeliharaan terhadap meter energi satu phase dilaksanakan paling cepat 10 (sepuluh) tahun dan paling lama 25 (dua puluh lima) tahun sekali dengan cara pengujian akurasi atau

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    38

    Saving 1 Million kWH Every Month

    penggantian. Pada saat pemeliharaan dilaksanakan perbaikan titik sambung, penertiban segel, pemeriksaan sistem pentanahan dan pemeriksaan pembatas daya terpasang dibandingkan dengan DIL.Setiap pekerjaan pemeliharaan terhadap sebagian dan atau seluruh APP harus dibuat Berita Acara Pemeliharaan APP.

    b. Pemeliharaan APP Tiga phase Pengukuran Langsung

    Pemeliharaan terhadap meter energi tiga phase pengukuran langsung wajib dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun sekali. Tindakan yang dilaksanakan adalah:

    1. Pengujian akurasi pengukuran energi.2. Perbaikan titik sambung dan pengawatan.3. Pemeriksaan pembatas daya.4. Pemeriksaan sistem pentanahan.5. Pembersihan.6. Penertiban segel.7. Pembuatan Berita Acara*)

    c. Pemeliharaan APP Tiga phase Pengukuran Tidak Langsung TR

    Pemeliharaan terhadap meter energi tiga phase pengukuran tidak langsung TR wajib dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun sekali. Tindakan yang dilaksanakan adalah:

    1. Pengujian akurasi pengukuran energi.2. Perbaikan titik sambung dan pengawatan.3. Pemeriksaan pembatas daya4. Pemeriksaan dan pengujian ratio dan akurasi CT terpasang dibandingkan dengan DIL.5. Pemeriksaan sistem pentanahan.6. Pembersihan.7. Penertiban kunci gembok dan segel.8. Pembuatan Berita Acara*)

    d. Pemeliharaan APP Tiga phase Pelanggan TM dan TT

    Pemeliharaan terhadap meter energi tiga phase pengukuran tidak langsung TM wajib dilaksanakan paling lama 3 (tiga) tahun sekali, sedangkan pelanggan TT setiap tahun. Tindakan yang dilaksanakan adalah:

    1. Pengujian akurasi pengukuran energi.2. Pemeriksaan dan pengujian pembatas daya.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    39

    Saving 1 Million kWH Every Month

    3. Pemeriksaan dan pengujian ratio dan akurasi CT dan PT terpasang dibandingkan dengan DIL.

    4. Perbaikan titik sambung dan pengawatan.5. Pemeriksaan sistem pentanahan.6. Pembersihan dari debu dan kotoran lainnya.7. Penertiban kunci gembok dan segel.8. Pembuatan Berita Acara*)

    Keterangan :*) Berita Acara dijadikan sebagai sarana untuk rekomendasi tindak lanjut (Penggantian,

    Penyesuaian DIL, P2TL dan lain-lain).

    9.2. Pemeliharaan Korektif

    Pemeliharaan korektif adalah tindakan perbaikan gangguan atau kerusakan pada material APP dengan tujuan agar APP berfungsi kembali dengan baik.

    Di dalam pelaksanaan penggantian material APP yang rusak/terganggu agar berpedoman pada Standard Operating Procedure (SOP) yang ada.

    Setelah selesai perbaikan/penggantian material APP harus dilaksanakan komisioning dan dibuat Berita Acara yang dilengkapi dengan perhitungan energi listrik (kWh) tidak terukur selama kerusakan peralatan tersebut dengan memperhatikan penggunaan energi listrik rata-rata minimal 3 (tiga) bulan terakhir.

    Selanjutnya dilakukan mutasi PDL dan penagihan energi listrik tidak terukur berdasarkan Berita Acara yang ada.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan:

    1. Pemeliharaan APP harus disaksikan atau diketahui oleh Pelanggan atau yang mewakili.2. Apabila dari awal sudah ditemukan indikasi pelanggaran, maka Tim P2TL harus

    melaksanakan pemeriksaan APP.3. Bila dalam pelaksanaan pemeliharaan APP ditemukan indikasi pelanggaran dan atau

    kelainan pemakaian tenaga listrik, maka pemeliharaan harus dihentikan dan petugas pemeliharaan menunggu di lokasi sampai dengan datangnya tim P2TL.

    4. Setiap pelaksanaan pemeliharaan APP, harus dibuat Berita Acara (TUL I-10) rangkap 3 (tiga) yang ditandatangani oleh Pelanggan dan PLN, masing-masing untuk pelanggan, Fungsi APP dan Fungsi Niaga.

    5. Memastikan mutasi Perubahan Data Pelanggan (PDL) sudah dilaksanakan sesuai rekomendasi Berita Acara pemeliharaan APP.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    40

    Saving 1 Million kWH Every Month

    10. Pembacaan atau pengambilan data

    Pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran APP dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan jenis APP terpasang dan fasilitas yang tersedia, yaitu :

    1. Manual secara visualDilakukan dengan cara mendatangi lokasi APP di pelanggan. Pencatatan atau pengambilan data hasil pengukuran dilakukan dengan membaca langsung angka-angka yang ditampilkan oleh alat ukur. Dalam hal ini harus dipastikan bahwa data yang dicatat adalah sesuai dengan data hasil pengukuran yang ditampilkan oleh alat ukur.

    2. Manual menggunakan softwareDilakukan dengan cara mendatangi lokasi APP di pelanggan dan pencatatan atau pengambilan data hasil pengukuran dilakukan dengan mengunduh data hasil pengukuran yang tersimpan dalam memory alat ukur.

    3. Remote menggunakan software secara manual atau otomatis (AMR)Dilakukan dari jarak jauh, tanpa harus mendatangi atau mendekati lokasi APP dan pengambilan data hasil pengukuran dilakukan melalui media komunikasi tertentu dan menggunakan software tertentu. Hasil pembacaan data meter pelanggan AMR harus terintegrasi dengan sistem billing sesuai Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 027.E/012/DIR/2004.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    41

    Saving 1 Million kWH Every Month

    MANAJEMEN TENAGA PELAKSANA

    Pengelolaan APP dapat dilakukan oleh pegawai PT PLN (Persero) seluruhnya atau dapat juga dibantu oleh tenaga outsourcing. Lingkup pekerjaan pegawai PT PLN (Persero) dan tenaga otusourcing harus ditentukan secara tegas, jelas dan tertulis untuk menghindari terjadinya tumpang tindih kewenangan atau adanya kegiatan yang tak bertuan.Penggunaan tenaga outsourcing harus mengacu kepada ketentuan yang berlaku.

    1. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi harus memadai untuk mendukung pengelolaan APP sehingga pengukuran pada titik transaksi berjalan benar.

    Struktur organisasi dibentuk mulai dari Kantor Distribusi / Wilayah sampai ke Unit Pelayanan paling rendah yang terdapat di masing-masing Unit Distribusi / Wilayah.

    a) Kantor Distribusi/Wilayah

    Struktur organisasi di Kantor Distribusi / Wilayah minimal memiliki pejabat setingkat Deputi Manajer, Supervisor dan Pelaksana yang memiliki tugas sebagai regulator atau pengatur dalam :

    a. Perencanaan sistem pengukuranb. Pengendalian operasi dan pemeliharaan sistem pengukuranc. Evaluasi dan pengembangan sistem pengukuran

    b) Kantor APJ/Cabang

    Pada Kantor APJ/Cabang harus memiliki pejabat setingkat Asisten Manajer, Supervisor dan Pelaksana yang bertanggung jawab terhadap APP pelanggan sambungan tidak langsung, meliputi pekerjaan sebagai berikut :a. Penyimpanan dan pengeluaran peralatan APPb. Pengujian individual peralatan APPc. Parameterisasi / setting ME tiga phased. Perakitan APP dan pengujiannyae. Pemasangan dan komisioning APPf. Pemeliharaan APPg. Operasi dan pemeliharaan AMR, meliputi software AMR dan sistem telekomunikasih. P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)i. Pemutusan dan pembongkaran APP

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    42

    Saving 1 Million kWH Every Month

    j. Analisa dan Evaluasi sistem pengukuran

    c) Kantor UPJ/Ranting/Rayon

    Pada kantor UPJ/Ranting/Rayon, minimal memiliki pejabat setingkat Supervisor dan Pelaksana yang manangani APP pelanggan sambungan langsung, meliputi pekerjaan sebagai berikut :a. Penyimpanan dan pengeluaran peralatan APPb. Perakitan APP c. Pemasangan dan komisioning APPd. Pemeliharaan APPe. P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)f. Pemutusan dan pembongkaran APPg. Parameterisasi ME satu phase (tipe tertentu)h. Analisa dan Evaluasi sistem pengukuran

    Catatan :Untuk Unit Distribusi/Wilayah yang tidak memiliki Unit setingkat UPJ/Ranting/Rayon, tugasnya ditangani oleh Unit APJ/Cabang.

    2. Kompetensi

    Untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan APP yang baik, disamping dibutuhkan struktur organisasi tersendiri, juga dibutuhkan pembinaan SDM sehingga memiliki kompetensi sebagaimana ditetapkan dalam Direktori Kompetensi untuk pejabat setingkat Deputi Manajer, Asistant Manajer, Supervisor, dan Pelaksana.

    3. Lingkup Pekerjaan Pegawai PT PLN (Persero)

    Lingkup pekerjaan yang harus ditangani langsung oleh pegawai PT PLN (Persero) adalah pekerjaan yang terkait dengan aspek pengamanan dan dapat mempengaruhi hasil pengukuran, yaitu:b. Pemasangan Segel APP c. Pengawasan pengawatan APPd. Pengujian APP pengukuran tidak langsung yang akan dipasange. Pengawasan pemasangan APPf. Pemeriksaan dan komisioning APP selesai dipasang/dipeliharag. Pengawasan pemeliharaan APPh. Pengawasan pemutusan dan pembongkaran APP

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    43

    Saving 1 Million kWH Every Month

    i. Perubahan Data Pelanggan (PDL) selesai pemasangan atau pemeliharaan APPj. Pelaksanaan P2TL pengukuran langsung dan tidak langsung

    Setiap Unit Distribusi / Wilayah harus mempunyai tenaga pelaksana atau SDM dalam jumlah yang cukup dan mempunyai kompetensi yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

    4. Lingkup Pekerjaan Tenaga Outsourcing

    Lingkup pekerjaan yang boleh ditangani oleh tenaga outsourcing adalah sebagai berikut:b. Perakitan pengawatan APPc. Pemasangan APPd. Pemeliharaan APPe. Pemutusan dan atau pembongkaran APPf. Pelaksanaan P2TL pengukuran langsungg. Pengambilan data hasil pengukuran AMR

    Seluruh pekerjaan tersebut harus dalam pengawasan dari Pegawai PLN.

    Tenaga outsourcing harus mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan dengan pendidikan minimal setingkat SLTA, mempunyai sertifikat pelatihan APP serta mempunyai attitude(soft competence) jujur, disiplin, loyal, dan bertanggungjawab.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    44

    Saving 1 Million kWH Every Month

    EVALUASI DAN INDIKATOR

    1. Evaluasi

    Evaluasi APP dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi akurat tentang :

    1. Jumlah dan klasifikasi APP terpasang (tahun pembuatan, tahun pemasangan, merk, tipe, kelas, jumlah fase, arus pengenal, tegangan pengenal, ratio CT dan PT).

    2. Jumlah dan klasifikasi APP yang pernah rusak (tahun pembuatan, tahun pemasangan, merk, tipe, kelas, jumlah fase, arus pengenal, tegangan pengenal, ratio CT, rasio PT, dan penyebab kerusakan).

    3. Jumlah dan klasifikasi peralatan APP yang harus dipelihara.4. Jumlah dan klasifikasi APP yang terkena P2TL.5. Jumlah revenue hasil pemeliharaan APP.6. Historikal segel (kode acuan, inisial pemilik segel, tanggal penyegelan).7. Usulan tindakan penurunan susut pada titik transaksi.

    Setiap Unit harus membuat suatu sistem informasi yang terintegrasi dengan proses bisnis, yang berisikan data-data tersebut di atas untuk memudahkan perencanaan, pemeliharaan dan penelusuran historis APP.

    2. Indikator

    Untuk menilai kinerja suatu Unit dalam mengelola APP dipergunakan indikator (atau Key Performance Indicator disingkat KPI) dengan bobot penilaian tertentu. Penilaian kinerja manajemen APP dilakukan setiap semester (6 bulan).

    KPI dalam manajemen APP adalah sebagai berikut :Tabel: Penilaian Kinerja Manajemen APP

    No. Indikator Bobot Target

    1. Kesalahan pengawatan. 25 Nihil

    2. Kesalahan faktor kali. 25 Nihil

    3. APP tidak tersegel 25 Nihil

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    45

    Saving 1 Million kWH Every Month

    4. Penggantian APP tiga phaserusak

    5 100 % selesai

    5. Penggantian APP satu phaserusak

    10 100 % selesai

    6. Pemeliharaan APP per semester :- tiga phase TR pengukuran

    langsung & tidak langsung- tiga phase TM dan TT

    55

    10 % dari total terpasang15 % dari total terpasang

    Keterangan :

    1. Yang dimaksud dengan kesalahan pengawatan adalah semua bentuk kesalahan yang menyebabkan pengukuran energi menjadi tidak benar.

    2. Kesalahan faktor kali adalah ketidakcocokan antara faktor kali peralatan APP (ratio CT, PT dan meter) yang terpasang dengan faktor kali di Data Induk Langganan (DIL).

    3. Seluruh APP dipastikan sudah tersegel.4. Penggantian APP satu phase rusak adalah jumlah penggantian APP satu phase yang

    rusak, dibandingkan dengan jumlah total APP satu phase yang rusak dalam periode satu semester (6 bulan) berdasarkan laporan yang diterima, yang dibuktikan dengan Berita Acara Penggantian APP.

    5. Penggantian APP tiga phase rusak adalah jumlah penggantian APP tiga phase yang rusak, dibandingkan dengan jumlah total APP tiga phase yang rusak dalam periode satu semester (6 bulan) berdasarkan laporan yang diterima, yang dibuktikan dengan Berita Acara Penggantian APP.

    Pemeliharaan APP yang dimaksud adalah pemeliharaan preventif maupun korektif (termasuk P2TL). Cara menghitungnya adalah jumlah APP yang dipelihara dibandingkan dengan jumlah pelanggan.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    46

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    47

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Meminimalisir Potensi Susut Non Teknis

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    48

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    49

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Meminimalisir Potensi Susut Non Teknis Dengan Cara Mengantisipasi Titik Rawan Pada Tahapan Prosedur dan

    Karakteristik Alat Ukur Kwh Meter

    ruang lingkup meliputi penyampaian permasalahan atau kerawanan yang terjadi dilapangan saat ini dan solusi untuk mengantisipasi susut non teknis pada:

    1. Tahapan prosedur Sambungan Baru, Perubahan Daya dan Pembacaan Meter, 2. Keterbatasan karakteristik alat ukur kWh meter dan,

    I. Prosedur Sambungan Baru, Perubahan Daya Dan Pembacaan Meter

    Pada flowchart prosedur Sambungan Baru, Perubahan daya dan Baca Meter terlampir dibawah terdapat titik rawan terjadinya susut non teknis, adapun titik rawan tersebut terjadi pada tahap :

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    50

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Flowchart Proses Pasang Baru (Non Taglis)SR 1 Phase dengan daya s/d 5500 VA

    Permohonan :

    1Calon Pelanggan datang ke Unit mengajukan Permohonan Pasang Baru atau

    Persyaratan pelanggan : Identitas (KTP/SIM dll), rekeningtetangga, mengisi TUL I-01, atau Srt permohonan, Fac, Tlp,email atau CC123

    2

    Pelanggan telepon ke CC123 mengajukan Permohonan Pasang Baru, kemudian Agent CC menginput permohonan PB ( nama, alamat no. telp/HP, email, idpel pelanggan terdekat, peruntukan, daya.)

    TULIS dan verifikasi data tunggakkan

    2 Fungsi teknik di Unit :

    a. Melaksanakan survey PDPJ / SIGOb. Memberikan rekomendasi hasil survey Pelaksanaan Survey Maks H+1 dari Permohonan ( Disetujui / Belum Disetujui ) menginput

    kan hasil surveynya pada aplikasi Tulis

    DISETUJUI ( Dalam bentuk Surat Eletronik ) SIP/TUL I - 03 ( Pemberian Jawaban H+2)

    BELUM DISETUJUI ( Dalam bentuk Surat Eletronik )

    masuk daftar tunggu, karena : 1. Teknis Tidak

    Memungkinkan. 2. Eks Bongkar / Tunggakkan.

    TUL I - 04 ( Pemberian Jawaban H+2 )

    3

    Permohonan yang Disetujui : lokasi calon pelanggan

    secara teknis dapat dilaksanakan oleh PLN (tidak OB dan

    Seri max 7 )

    TUL I - 05

    4

    Pelanggan datang ke Unit Setempat dengan membawa

    kelengkapan persyaratan Permohonan PB dan

    Menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

    ( SPJBTL ), Petugas PP melakukan approval untuk

    dilakukan proses pembayaran.

    Dokumen Kelengkapan dijadikan arsip ( AIL )

    Pembayaran :5 Pembayaran dapat dilakukan di PPOB. TUL I-06 / Struk ( Hari J )

    Pembayaran BP/UJL sesuai kesiapan dana dari Plg

    6 Aplikasi mengeluarkan : TULISa. Surat Perintah Kerja TUL I - 09

    b. BA Pemasangan. TUL I - 10

    Penyambungan sesuai TMPFungsi teknik di Unit :

    7Melakukan pemasangan Meter APP, Arde, Kabel dari Meter APP ke Terminal Box & terminal Box TUL I - 10 ( Penyambungan ...hari / TMP )

    8 Melakukan input BA pemasangan pada Aplikasi. Untuk Paska bayar max Hari J + 1Fungsi PP di Unit : Untuk Prabayar max Hari J + 2

    9 Membuat PDL dan Mutasi Peremajaan. TUL 1 - 11

    No. URAIAN KEGIATAN PEMOHON CALL CENTER PLN PPOB KETERANGAN

    Disetujui

    Tidak

    Dokumen dilengkapi ? Ya

    Tidak

    3

    2

    1

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    51

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Permohonan :

    1

    Pelanggan datang ke unit mengajukan Permohonan Tambah Daya atau

    Persyaratan pelanggan : Identitas (KTP/SIM dll),Idpel ybs, mengisi TUL I-01, atau Srt permohonan,

    Fac, Tlp, email atau CC123, pelanggan mengisiForm Surat Pernyataan apabila pelanggan tidaksama dengan nama rekening

    2

    Pelanggan telpon ke CC 123 mengajukan permohonanPerubahan Daya, Agent CC menginput permohonanPB ( nama, alamat no. telp/HP, email, idpel, daya.)

    PDPJ / SIGO

    Fungsi teknik di Unit : Pelaksanaan Survey Maks H+1 dari Permohonana. Melaksanakan survey TULIS dan verifikasi data tunggakkanb. Memberikan rekomendasi hasil survey

    ( Disetujui / Belum Disetujui ) menginput

    kan hasil surveynya pada aplikasi Tulis SIP/TUL I - 03 ( Pemberian Jawaban H+2)

    DISETUJUI ( Dalam bentuk Surat Eletronik ) CC123 dapat mengetahui status disetujui/tdkBELUM DISETUJUI ( Dalam bentuk Surat Eletronik )

    masuk daftar tunggu, karena : 1. Teknis Tidak

    Memungkinkan. 2. Tunggakkan.

    TUL I - 04 ( Pemberian Jawaban H+2 )

    3 Pelanggan datang ke Unit Setempat dengan

    membawa kelengkapan persyaratan Permohonan PD

    dan Menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga

    Listrik ( SPJBTL ), Petugas PP melakukan approval

    untuk dilakukan proses pembayaran.

    pelanggan membuat dan menandatangani suratpernyataan seluruh resiko yang timbul akibatpenyambungan akan ditanggung oleh pelanggan

    Pembayaran :4 Pembayaran dapat dilakukan di PPOB. TUL I-06 / Struk ( Hari J )

    5 Aplikasi mengeluarkan : TULIS

    a. Surat Perintah Kerja TUL I - 09

    b. BA Pemasangan. TUL I - 10

    Penyambungan sesuai TMPFungsi teknik di Unit :

    6

    Melakukan pemasangan Arde, kabel Terminal Box dan Terminal Box TUL I -10 ( Penyambungan max Hari J + 1 / TMP )

    7 Melakukan input BA pemasangan pada Aplikasi. TULISFungsi PP di Unit :

    8 Membuat PDL dan Mutasi Peremajaan. TUL 1 - 11

    No. URAIAN KEGIATAN PEMOHON CALL CENTER PLN PPOB KETERANGAN

    Tidak disetujui

    3

    2

    1

    Flowchart Proses Tambah Daya (Non Taglis)s/d Daya 5500

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    52

    Saving 1 Million kWH Every Month

    1. Entri data permohonan oleh petugas- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini :

    Pada saat melakukan entri pengaduan Pelanggan dan tindaklanjut pengaduan yang mengandung unsur susulan kWh masih dihitung secara manual.

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan pengawasan dengan cara membandingkan antara Berita

    Acara yang dibuat dengan hasil entri petugas secara manual oleh supervisor terkait.

    Aplikasi dapat ditambahkan fasilitas pengesahan hasil entri oleh supervisor terkait.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    53

    Saving 1 Million kWH Every Month

    2. Entri data faktor meter-Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Kesalahan entri faktor meter pada saat PDL oleh petugas.

    -Solusi yang harus dilakukan : Melakukan pengawasan dengan cara membandingkan antara Berita Acara

    Pemasangan dengan hasil entri petugas secara manual oleh supervisor terkait. Aplikasi dapat ditambahkan fasilitas pengesahan hasil entri oleh supervisor

    terkait.

    3. Penggantian KWh Meter- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Keterlambatan berkas kembali dari lapangan atau vendor yang melaksanakan

    penggantian kWh meter sehingga entri PDL terlambat dapat mengakibatkan seakan-akan terjadi pemakaian maksimum (pada proses DLPD, stand pembacaan petugas kecil melawan stand bulan lalu yang lebih besar) seakan-akan terjadi lebih tagih.

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan pengawasan dengan memastikan terlebih dahulu apakah terdapat

    pada Pelanggan tersebut terjadi penggantian kWh meter atau tidak Mengecek data pemakaian kWh bulan-bulan sebelumnya apakah terjadinya

    kemacetan / kerusakan. Memastikan semua penggantian kWh meter sudah dilakukan entri PDL dan

    pengesahan mutasi PDL-nya

    4. Berhenti Berlanganan- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Pada pelaksanaan proses berhenti berlangganan / mutasi N yang terjadi setelah

    proses peremajaan DIL rekening pelanggan tersebut tidak lagi terbit pada bulan berikutnya, walau pun pada saat melakukan mutasi N angka stand bongkar tetap dientri, hal tersebut dapat mengakibatkan adanya pemakaian kwh yang tidak terbuku dan tidak tertagihkan, untuk menerbitkan nomor register penagihan sisa kwh tersebut pada Aplikasi AP2T dapat dilakukan dengan cara membuatkan tagihan melalui menu pengaduan, namun pada system non taglis nomor register memiliki batas berlakunya 30 hari saja. jika register tersebut tidak dilunasi pelanggan maka akan hangus tagihan tidak terlunasi.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    54

    Saving 1 Million kWH Every Month

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan pembongkaran dan mutasi pelanggan berhenti

    berlangganan dipaskan dengan tanggal pembacaan meter. Melakukan pengawasan dengan memastikan kwh kurang tagih dari

    pelanggan berhenti berlangganan terbuku pada laporan TUL III-09 secara manual.

    Aplikasi AP2T dapat memperhitungkan kwh kurang tagih dari pelanggan yang berhenti berlangganan secara otomatis dengan masih menerbitkan rekening terakhir setelah mutasi N.

    Aplikasi AP2T tidak menghanguskan masa berlaku nomor register untuk register yang diterbitkan dikarenakan tagihan susulan tidak seperti perlakuan nomor register pada SB/PD yang menerapkan masa aktif nomor register.

    5. Mutasi PDL- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini :

    Kegagalan atau keterlambatan mutasi yang dilakukan oleh petugas, hasil entri PDL yang dilakukan oleh teknik belum dilakukan pengesahan oleh petugas Pelayanan Pelanggan (PP selaku pemegang hak pengesahan mutasi PDL),

    Data pendukung pendukung mutasi yang dibutuhkan untuk dasar pengesahan tidak / belum / lambat disampaikan kepada petugas PP.

    Berkas mutasi / AIL menumpuk beberapa hilang karena banjir dll dan untuk pengecekan memakan cukup waktu.

    - Solusi yang harus dilakukan : Memastikan petugas teknik segera melakukan entri dan berkas

    pendukung segera disampaikan kepada petugas PP. Petugas PP segera / aktif melakukan pengecekan berkas mutasi dan

    pengesahan PDL. Berkas-berkas mutasi langganan segera dimasukan dalam AIL

    Pelanggan, jika sewaktu-waktu dibutuhkan akan mudah telusur mencarinya atau

    Dibuatkan aplikasi manajemen AIL secara softcopy.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    55

    Saving 1 Million kWH Every Month

    6. Pembacaan Meter- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Ketidaktelitian petugas pada saat melakukan pembacaan dan entri angka

    kedudukan meter, kesalahan yang biasa terjadi saat pembacaan angka kedudukan meter yang memiliki angka decimal, angka yang mirip seperti angka 8,3,6,0 angka 7,2,1.

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan pengawasan dengan cara mencermati analisa DLPD (Data

    langganan yang perlu diperhatikan). Fasilitas koreksi stand pada Aplikasi dapat ditambahkan pengesahan dari

    supervisor terkait.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    56

    Saving 1 Million kWH Every Month

    7. Non Pelanggan- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya Pesta Liar dilayani oleh oknum yang dikarenakan tarif

    pesta sangat mahal.

    - Solusi yang harus dilakukan : Mengadakan sarling malam untuk mengamati Pelanggan yang memiliki acara

    pesta / kaki lima / pasar kaget.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    57

    Saving 1 Million kWH Every Month

    II. Karakteristik Alat Ukur Kwh Meter

    1. Pelanggan Pasca Bayar

    untuk mendapatkan pemakaian kWh Pelanggan yang benar, Pelanggan / kWh meter dilokasi Pelanggan harus didatangi petugas dan petugas harus mendapat / mencatat angka kedudukan kWh meter dengan benar, adapun keterbatasan dari karakteristik alat ukur kWh meter pasca bayar sebagai berikut :

    a. Angka stand meter tidak dapat dibaca petugas karena letak kWh meter di dalam bangunan, rumah berpagar terkunci atau ada anjing galak.

    - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya stand meter tidak dapat dibaca oleh petugas karena letak

    kWh meter di dalam bangunan, rumah berpagar terkunci atau ada anjing galak. Masuk halaman persil Pelanggan tanpa ijin merupakan perbuatan yang tidak

    menyenangkan.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    58

    Saving 1 Million kWH Every Month

    - Solusi yang harus dilakukan : Vendor Cater harus melengkapi petugas cater dengan alat teropong. Pelanggan disarankan migrasi ke Pra-bayar.

    b. KWh yang telah berusia tua / macet / rusak / buram tidak terbaca / hilang.- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya kWh meter yang terpasang telah berusia tua / macet / rusak /

    buram tidak terbaca / hilang. Pelanggan tidak mengijinkan penggantian kWh meter yang berusia tua / macet /

    rusak / buram

    - Solusi yang harus dilakukan : Segera melakukan penggantian kWh meter. Pada SPJBTL dituangkan Setiap Instalasi dan Alat Pembatas dan Pengukur yang

    sudah dipasang / dipergunakan 10 (sepuluh) tahun perlu diteliti kembali kondisi sarat ketahanan dan keamanannya.

    c. Kotak APP tidak tersegel memancing penyalah gunaan aliran listrik, harus segera dilakukan penyegelan

    - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya Kotak APP tidak tersegel memancing penyalah gunaan aliran

    listrik.

    - Solusi yang harus dilakukan : Segera melakukan penyegelan kotak APP. Pemasangan kWh meter dapat dilengkapi dengan pengaman tambahan.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    59

    Saving 1 Million kWH Every Month

    d. Penerangan Jalan Umum Ilegal - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya PJU Ilegal yang sulit ditertibkan, berhadapan langsung

    dengan masyarakat.

    - Solusi yang harus dilakukan : Segera dilakukan inventarisasi, penertiban untuk legalisasi PJU dengan

    persetujuan PEMDA setempat Meterisasi Pemasangan PJU.

    e. KWh meter merk tertentu yang memiliki kelemahan secara teknis - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya kWh meter merk livopindo, GUNZ yang secara teknis

    memiliki kelemahan sehingga hasil pengukuran tidak terukur dengan benar.

    - Solusi yang harus dilakukan : Segera melakukan penggantian kWh meter.

    f. Perubahan periode pembacaan meter.- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya periode baca meter khususnya Pelanggan tarif ganda yang

    harus digeser ke awal bulan N, jika dilakukan penggeseran maka akan dapat menyebabkan susut non teknis yang cukup signifikan pada bulan / tahun berjalan.

    Pada Pelanggan tarif ganda yang melakukan turun daya akan menyebabkan tanggal baca bergeser ke awal bulan N.

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan program penggeseran baca meter secara bertahap janka panjang

    dengan tetap mengantisipasi / meminimalisir susut non teknis.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    60

    Saving 1 Million kWH Every Month

    2. Pelanggan Pra Bayar

    PLN tidak lagi perlu melakukan pencatatan angka kedudukan kWh meter lagi namun masih terdapat keterbatasan dari karakteristik alat ukur kWh meter Pra-Bayar sebagai berikut :

    a) Proses Penyambungan / pemasangan kWh meter LPB.- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya Penyambungan / pemasangan kWh meter LPB yang tidak

    sesuai SOP karena petugas pelaksana penyambungan tidak memahami cara melakukan pemasangan wiring kWh LPB jenis-jenis baru.

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan trainning kepada petugas pelaksana penyambungan. Melakukan setting kWh (enginering token = token yang dicreate oleh VU pada

    saat awal aktifasi yang terdiri dari 1. Key Change Token 2. Clear Tamper 3. Clear Credit Token 4. Free Issue 5. Load Limit Token 6. Set Unbalance Limit Token 3 Phase) dilakukan di kantor sebelum kWh meter LPB siap dibawa ke lapangan untuk di lakukan pasangan di Pelanggan

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    61

    Saving 1 Million kWH Every Month

    b) Proses penanganan gangguan kWh meter LPB- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Saat penanganan gangguan dibutuhkan clear temper dan pembuatan free

    issue, clear tamper dan free issue dapat dilakukan berkali-kali sehingga memungkinkan disalah gunakan petugas karena system belum dapat membedakan berapa kali free issue dilakukan pada kWh meter LPB tertentu.

    - Solusi yang harus dilakukan : aplikasi perlu ditambahakan DLPD berapa kali temper dan berapa kali free issue

    dilakukan pada setiap Pelanggan.

    3. Pelanggan AMR

    untuk mendapatkan pemakaian kWh Pelanggan yang benar, PLN cukup melakukan pembacaan dengan 2 cara : Self Read atau Instan neus namun masih terdapat keterbatasan dari karakteristik alat ukur kWh meter AMR sebagai berikut :

    a) Proses Penyambungan / pemasangan kWh meter AMR, - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Masih terdapatnya Penyambungan / pemasangan kWh meter AMR yang tidak

    sesuai SOP karena petugas pelaksana penyambungan tidak memahami cara melakukan pemasangan wiring kWh AMR jenis-jenis baru.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    62

    Saving 1 Million kWH Every Month

    - Solusi yang harus dilakukan : Melakukan trainning kepada petugas pelaksana penyambungan. Melakukan pengecekan setelah kWh meter terpasang dengan cara dibaca

    menggunakan instant neus dari server AMR untuk langsung mengetahui kesuksesan hasil pemasangan dan pembacaan AMR.

    b) Proses Pembacaan AMR gagal sehingga pembacaan harus dilakukan secara manual dan hal tersebut dapat berpotensi susut non teknis, proses manual pada AMR dilakukan jika: - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Keberadaan signal GSM buruk sehingga pembacaan yang dilakukan pada hari H

    terjadi kegagalan, untuk mengantisipasi hal tersebut pembacaan harus dilakukan sebelum hari H (H-1), namun umumnya Pelanggan AMR adalah Pelanggan potensial / besar, selisih jam saja hal tersebut dapat mengakibatkan losses non teknis pada perhitungan kWh bulan pada berjalan.

    Jika gagal baca AMR pada lebih dari satu Pelanggan sementara lokasi Pelanggan tersebar dan terbatasnya alat PMR maka pembacaan dilakukan secara manual yang selanjutnya hasil pembacaan dientri pada aplikasi AMR secara manual, hal ini berpotensi terjadi kesalahan baca dan kesalahan entri, pendeknya waktu antara pembacaan dengan periode terbit rekening Pelanggan AMR merupakan kendala tersendiri karena pembacaan manual tidak selalu berhasil (lokasi Pelanggan tutup) sehingga memaksa pemakaian kWh Pelanggan dihitung secara rata-rata dengan melihat historis pembacaan AMR terakhir yang terdapat pada server AMR.

    - Solusi yang harus dilakukan : Pembacaan meter untuk Pelanggan AMR yang gagal baca, diusulkan untuk

    dibaca oleh vendor.

    c) Hasil transfer stand pembacaan AMR ke Aplikasi AP2T.- Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Hasil transfer stand pembacaan AMR ke Aplikasi AP2T masih dapat dilakukan

    koreksi pada aplikasi AP2T (saat proses DLPD) sehingga terdapat potensi kesalahan entri.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    63

    Saving 1 Million kWH Every Month

    - Solusi yang harus dilakukan : aplikasi AP2T tidak memfasilitasi koreksi data hasil pembacaan AMR, koreksi

    hanya dilakukan di aplikasi AMR.

    d) KWH meter AMR yang terpasang di Pelanggan tarif tunggal, - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Hasil pembacaan di AMR yang terpasang pada Pelanggan tarif tunggal masih

    terinci dalam format LWBP dan WBP sementara dalam formula aplikasi AP2T hanya mengenal LWBP sehingga harus dilakukan koreksi dengan cara menjumlahkan hasil baca AMR LWBP dan WBP dimasukan kedalam LWBP.

    - Solusi yang harus dilakukan : Aplikasi AMR dapat membedakan pengiriman data hasil pembacaan ke

    Aplikasi AP2T untuk Pelanggan tarif tunggal sehingga tidak diperlukan koreksi data hasil pembacaan AMR tersebut atau,

    Aplikasi AP2T dapat membedakan hasil pembacaan AMR untuk Tarif tunggal dan tarif ganda sehingga tidak diperlukan koreksi data hasil pembacaan AMR.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    64

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Kelemahan / Keterbatasan Alat ukur kWH Meter

    Alat Ukur KWh Meter Pasca-Bayar, Pra-Bayar dan AM masih terdapat keterbatasan yaitu Aliran listrik masih dapat disadap langsung oleh oknum sehingga pemakaian energi maupun daya listrik tidak terukur pada APP PLN.

    - Permasalahan atau kerawanan yang dihadapi saat ini : Pelanggaran yang dilakukan oleh Oknum dilakukan pada malam hari diluar jam

    kerja. Kesulitan untuk masuk ke lokasi APP, karena alat ukur PLN berada di dalam persil

    Pelanggan, butuh ijin, karena adanya tenggang waktu ijin masuk persil maka mereka sempat menormalkan kembali wiring yang dirubah.

    Pelanggan Pasca-Bayar dan AMR, Pengamanan APP hanya mengandalkan segel, mudah di kamuflase dan dipalsukan, pembuktiannya keaslian segel dibutuhkan biaya dan waktu yang tidak sebentar karena sulit dilihat dengan kasat mata, diperlukan penelitian di kantor PLN dan memungkinkan terjadi perdebatan yang memerlukan penyelesaian di Pengadilan.

    Pelanggan AMR, Monitoring dan download AMR di Kantor PLN untuk mengetahui adanya perubahan tersebut di atas masih membutuhkan pengecekan rinci profile pemakaian aliran listrik per-Pelanggan sehingga pekerjaan ini sangat memerlukan tenaga, pikiran dan waktu yang lama, dengan pegawai yang memiliki keahlian khusus.

    Pelanggan Pasca-Bayar, Pada SBJBTL Pelanggan 1 phase sangat lemah, beberapa PLN persyaratan penting yang dibutuhkan tidak tertuang sementara Pelanggan, aparat dan pengadilan sangat berpegang pada SPJBTL yang ditandatangani Pelanggan.

    Pelanggan LPB, Pada SPJBTL pasal 4 Ketentuan Teknis ayat (2.b.) Dilakukan pemutusan sementara sesuai Pasal 1 angka 21 Perjanjian ini; semestinya Pasal 1 angka 18.

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    65

    Saving 1 Million kWH Every Month

    - Solusi yang harus dilakukan : Untuk Pelanggan tertentu dimana PLN sulit melakukan pengawasan disarankan

    migrasi ke LPB, memasang detektor, menyempurnakan pengamanan APP dengan pengamanan tambahan untuk pencegahan terjadinya penyalahgunaan aliran listrik,

    Melakukan manajemen arsip matras segel dan penggunaan tang segel, sehingga aman, mudah telusur dan dapat dijadikan acuan dalam negosiasi atau pemeriksaan aparat dan pengadilan.

    Aplikasi AMR dapat ditambahkan fasilitas dapat bereaksi dengan tanda atau bunyi pada server AMR jika terjadi hilang tegangan secara keseluruhan atau hanya per phasa secara real time atau dapat menampilkan dalam DLPD harian.

    SPJBTL Pelanggan 1 phase Pelanggan Pasca-Bayar disempurnakan kembali dapat mengacu ke SPJBTL Pelanggan LPB

    SPJBTL Pelanggan LPB disempurnakan untuk pasal pasal 4 Ketentuan Teknis ayat (2.b.) Dilakukan pemutusan sementara sesuai Pasal 1 angka 18 Perjanjian ini;

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    66

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    67

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Program Unggulan Area Surabaya Selatan sebagai Pendukung Pencapaian Target Losses Kelas Dunia

    P2TL Excelent

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    68

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    69

    Saving 1 Million kWH Every Month

    P2TL Excelent

    Kerugian PLN Distribusi Jawa Timur akibat pemakaian energi listrik ilegal rata-rata tiap bulan sebesar 3,8 Milyar Rupiah atau 4,2 Juta KwH hilang, maka diusahakan Penertiban Pemakaian Tenaga listrik (P2TL) untuk menekan kerugian yang terjadi.

    P2TL adalah proses pemeriksaan rutin harian Tim pelaksana kepada pelanggan-pelanggan yang ditengarai menggunakan energi listrik secara ilegal untuk dilakukan pembuktian dengan cara membandingkan pemakaian pelanggan secara normal. Tim pelaksana P2TL terdiri dari petugas PLN yang didampingi oleh penyidik (kepolisian atauPegawai Negeri Sipil dan instansi terkait), walaupun begitu masih tidak pernah terselesaikan permasalahan tersebut secara tuntas. Hal ini disebabkan terjadinya beberapa kesalahan di dalam proses pelaksanaannya.

    Permasalahan tersebut dimulai dari kesalahan yang terjadi pada pelaksanaan P2TL adalah :1. Pemberian TO (Target Operasi) secara serempak dengan jumlah 10 15

    pelanggan untuk diperiksa tiap tim per hari, yang rentan terhadap penyelewengan oleh oknum petugas P2TL dengan jalan memberitahu pelanggan yang akan diperiksa dan target pemeriksaan tidak dilakukan secara berurut sehingga membuat banyaknya waktu terbuang dan biaya.

    2. Supervisor Pengendalian Losses (Spv Dallos) sebagai penanggung jawab tim P2TL tidak dapat memonitor progress dan mengetahui posisi pelaksananya.

    3. Berita acara yang diterima Spv Dallos dari tim P2TL ditulis tangan dan pengisian form tidak lengkap sehingga sulit dilakukan analisa dan evaluasi.

    4. Pembungkusan dan pengemasan barang bukti P2TL seadanya, sehingga mudah diganti dan dimanipulasi oleh oknum petugas P2TL.

    5. Jika pelanggan menolak temuan tersebut dan memprosesnya pada jalur hukum, PLN selalu lemah dan kalah.

    Untuk itu dibuat dan diimplematasikan Inovasi yang mencakup keseluruhan proses P2TL berupa P2TL Excelent berbasis web agar permasalahan diatas dapat terselesaikan secara lebih mudah. Dimana P2TL Excelent ini juga merupakan salah satu program uggulan PLN Area Surabaya Selatan dalam mendukung pencapaian target losses kelas dunia.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    70

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Tujuan P2TL Excelent

    P2TL Excelent adalah sistem terpadu mulai dari evaluasi pemakaian energi listrik pelanggan sampai dengan penyimpanan barang bukti P2TL, diproses SECARA ONLINE, sehingga penyelesaian P2TL menjadi satu kesatuan yang terukur, terkontrol, cepat, akurat dan tidak dapat dimanipulasi.

    Prinsip Kerja

    1. Sumber informasi yang digunakan sebagai target operasi berasal dari informan, Data Induk Langganan (DIL), Saldo Rekening (SOREK), data AMR dan lainnya.

    2. Hotline P2TL adalah sarana komunikasi secara sistem antara petugas, masyarakat (informan), dan manajemen.

    3. Analisa Target Operasi merupakan penyaringan terakhir bagi Supervisor Pengendalian Losess dalam memberikan TO kepada petugas melalui SMS.

    4. Petugas dilapangan menggunakan aplikasi untuk membuat berita acara secara on line dan melakukan pemberkasan barang bukti apabila ditemukan pelanggaran.

    5. Apabila tidak ditemukan pelanggaran, petugas tetap membuat berita acara kunjungan pada aplikasi dan akan mencatat sebagai kunjungan pelanggan.

    6. Manajemen dapat memonitor semua aktifitas petugas P2TL melalui aplikasi di kantor setiap saat dan melakukan pencetakan pelaporan bila dibutuhkan tanpa menunggu pelaporan dari petugas.

    Alur kerja dari system P2TL excellent ini dapat dijelaskan kembali dengan flow chart di bawah ini:

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    71

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Gambar : diagram alir prinsip kerja P2TL Excelent

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    72

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Work Plan (Rencana Kerja)

    Hermin Wahyuningtyas

    Nuraini

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    Plan

    Actual

    10Sosialisasi dan Implementasi Aplikasi ke Petugas Lapangan

    Nuraini, Hermin Wahyuningtyas, Tim

    Lapangan

    Nuraini, Tim Lapangan

    8

    4

    7 UAT dan Penyempurnaan Aplikasi

    5 Desain Sistem

    6 Pembuatan Aplikasi

    Nuraini, Hermin Wahyunistyas

    Analisis Sistem Nuraini

    Inventarisir Kebutuhan Bisnis

    StatusFebruari (mgg) Juli (mgg)

    1Penyusunan Tim Pembuatan Aplikasi

    Nuraini, Hermin Wahyunistyas

    INITIATIVE DETAILS

    Initiative P2TL EXCELLENT OwnerMANAGER AREA SURABAYA

    SELATAN

    OverallProjectStatus

    ASMAN TRANSAKSI ENERGI LISTRIK

    Chosiin

    CoachTeam Members

    Tim Lapangan :

    Gugus Sudarwanto ASMAN TRANSAKSI ENERGI LISTRIK

    April (mgg) Mei (mgg) Juni (mgg)Maret (mgg)

    PROJECT PROGRESS TRACKING (TEAM LEADER)

    Activities Deadline PIC StatusTimeline

    M Makruf

    Workstream Leader

    Pembuatan Manual Book Nuraini

    Nuraini

    Nuraini

    Nuraini, Hermin Wahyunistyas

    3

    2 Pembuatan Workplan

    11 Implementasi Aplikasi Tim Lapangan

    9 Penyusunan SOP Nuraini, Hermin Wahyuningtyas

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    73

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Kebutuhan Perangkat

    Perangakat keras dan lunak yang dibutuhkan dalam implementasi program unggulan ini adalah :

    No Perangkat Keras Perangkat Lunak

    1 Server Account CITRIX/VPN

    2 Notebook Server requirement :

    3 Modem - OS : Windows Xp/7/server 2003 (recommended)

    4 Printer - Browser : mozilla FF/IE/Opera/dll

    5 Stiker Segel - Aplikasi :

    6 Simcard localhost : xampp (apache)

    7 ATK Database : mysql dan Oracle

    Editor : Notepad/edit++

    Implementasi Program

    P2TL Excelent memfasilitasi kebutuhan P2TL mulai dari penyiapan dan pengolahan data target operasi, penyampaian dan pelaksanaan kegiatan P2TL hingga melakukan pengawasan P2TL secara on line. Oleh karena itu aplikasi ini dapat diakses dan digunakan oleh Supervisor Pengendalian Losses sebagai pengawas kegiatan P2TL di lapangan dan oleh petugas pelaksana di lapangan sehingga memberikan hasil secara langsung danakurat.

    P2TL Excelent memberikan perubahan yang signifikan terhadap proses pelaksanaan dan monitoring P2TL, diantaranya :1. Pemberian TO (Target Operasi) sangat efektif karena diberikan satu persatu

    setelah kegiatan P2TL sebelumnya selesai dilaksanakan melalui sms gateway.2. Petugas tidak memiliki kesempatan untuk melakukan manipulasi terhadap

    target operasi yang diberikan karena adanya monitoring waktu dan posisi by system oleh spv dallos sebelum mencapai target operasi

    3. Spv dallos dapat melakukan monitoring terhadap pelaksanaan P2TL dilapangan secara online.

    4. Pembuatan Berita Acara dilakukan by system sehingga data pelanggan akurat.5. Hasil temuan P2TL dapat dimonitoring secara online

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    74

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Gambar : Display Perangkat yang digunakan pada program P2TL Excelent

    Gambar : dokumentasi pelaksanaan P2TL Excelent di lapangan

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    75

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Manfaat Yang Diperoleh

    1. Meningkatkan efektifitas kerja petugas P2TL dalam mempersiapkan data-data yang diperlukan, efesiensi waktu pelaporan.

    2. Mempermudah petugas P2TL dalam regenerasi dengan sebuah aplikasi yang bersifat online dan terdokumentasi dalam bentuk database.

    3. Mempermudah petugas P2TL dalam pembuatan berita acara di lapangan.4. Meminimalisasi konflik antara Petugas P2TL dengan masyarakat terkait dengan

    pemberkasan Barang Bukti temuan Tim P2TL menggunakan cara menyempurnakan mekanisme pengamanan barang bukti jika ditemukan penyalahgunaan tenaga listrik.

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    76

    Saving 1 Million kWH Every Month

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    77

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Komitmen Area Surabaya Selatan Dalam Menekan Susut

    Di tahun 2011, PLN Area Surabaya Selatan berhasil mencapai target losses kinerja dan pada bulan Januari 2012 mencatat angka 4.27 %.Sehingga ditinjau dari segi losses PLN Area Surabaya Selatan dapat dikatakan sebagai World Class Company dengan pencapaian losses di bawah 5 %.

    Data susut distribusi Area Surabaya Selatan dari tahun 2010 s/d 2012 terus mengalami perbaikan dapat dlihat pada tabel dan grafik di bawah ini:

    JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES

    2010 16,06 12,54 15,62 9,53 9,16 8,52 8,25 8,47 7,71 7,77 7,58 7,33

    2011 5,05 3,65 6,06 5,71 6,25 5,54 5,72 6,10 5,63 6,00 6,40 6,29

    2012 4,27 4,21 4,83

    2,00

    4,00

    6,00

    8,00

    10,00

    12,00

    14,00

    16,00

    18,00

    REALISASI SUSUT AREA SBS 2010 S/D 2012

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    78

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Data kinerja susut Area Surabaya Selatan tahun 2010 s/d 2012 ditinjau dari target dan realisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel : Realisasi Pencapaian susut Area SBS tahun 2010 s/d 2012

    TARGET REAL TARGET REAL TARGET REAL1 JAN 5,51 16,06 6,92 5,05 3,20 4,272 FEB 5,05 12,54 6,42 3,65 2,47 4,213 MAR 6,65 15,62 6,51 6,06 4,05 4,834 APRIL 6,60 9,53 6,54 5,71 3,905 MEI 6,61 9,16 6,56 6,25 4,826 JUNI 6,54 8,52 6,52 5,54 4,147 JULI 6,51 8,25 6,54 5,72 4,338 AGUST 6,40 8,47 6,54 6,10 5,059 SEPT 6,40 7,71 6,50 5,63 4,23

    10 OKT 6,27 7,77 6,41 6,00 4,5511 NOV 6,06 7,58 6,43 6,40 5,3812 DES 6,23 7,33 6,47 6,29 5,32

    2012REALISASI SUSUT %

    NO BULAN 2010 2011

    Pada tahun 2010 Area Surabaya Selatan berhasil memperoleh saving kWH sebesar 14.961.001 Kwh. kWH saving merupakan losses yang hilang yang tidak terhitung pada laporan penjualan kWH 307. kWH Saving merupakan simpanan kWH yang diperoleh dari pembetulan (koreksi rekening), suplisi, kwh multiguna (P2tl,Jbst,Pk5,Pesta,Kurang Tagih) yang dikurangi restitusi dan pembatalan.

    NO TAHUN KWH TUL 307 PEMBETULAN SUPLISI MULTIGUNA RESTITUSI PEMBATALAN KWH JUAL 309 SAVING KWH1 2010 3.143.288.529 91.821.020 36.899.662 25.763.234 345.602 139.177.313 3.158.249.530 14.961.0012 2011 2.467.923.724 29.948.512 207.080 25.652.539 33.210 35.559.347 2.488.139.298 20.215.5743 2012 (s/d Ma ret) 873.648.256 123.410 0 18.140.664 33.000 1.009.350 890.869.980 17.221.724

    1.940.678RATA-RATA KWH SAVING/BULAN

  • OPI |PLN Area Surabaya Selatan

    79

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Laporan kronologis KWH Jual TUL 307 ke 309 tahun 2010KWH JUAL TUL 307 KE 309 BULAN JANUARI 2010 s.d DESEMBER 2010

    KWH KWH JUAL KWH BELI LOSES

    TUL 307 TUL 309 N-1 ( Des 06 )1 2 3 4 5 = 2 + 3 - 4 6 7 8 9 10 11 = 5 + 6 + 7 + 8 - 9 - 10 12 13

    DARMO PERMAI 546.266.204 266.446 0 546.532.650 9.599.245 0 9.424.180 327.396 12.069.753 553.158.926 610.169.288 9,34DUKUH KUPANG 427.353.955 2.176.040 0 429.529.995 9.769.787 5.299 3.622.614 0 10.200.685 432.727.010 482.227.168 10,26NGAGEL 506.029.020 0 0 506.029.020 9.195.855 8.525.781 3.217.038 5.182 17.979.342 508.983.170 558.100.626 8,80RUNGKUT 1.069.884.543 151.456 0 1.070.035.999 46.480.677 2.826 7.378.321 13.024 49.029.093 1.074.855.706 1.132.017.336 5,05GEDANGAN 591.167.396 0 6.531 591.160.865 16.775.456 28.365.756 2.121.081 0 49.898.440 588.524.718 626.136.126 6,01J U M L A H 3.140.701.118 2.593.942 6.531 3.143.288.529 91.821.020 36.899.662 25.763.234 345.602 139.177.313 3.158.249.530 3.408.650.544 7,35

    SUSULAN MURNI

    UNITTUL 307 / BILLING

    PEMBETULAN SUPLISI PEMBATALANBATAL MURNI MULTIGUNA RESTITUSI

    PENDAPATAN MULTIGUNA BULAN JANUARI 2010 S.D DESEMBER 2010

    KWH RUPIAH KWH RUPIAH KWH RUPIAH KWH RUPIAH KWH RUPIAH KWH RUPIAHDMP 5,057,692 3,175,110,689 886,161 663,549,885 240,703 342,098,200 82,380 64,514,480 3,157,244 4,414,274,480 9,424,180 8,659,547,734DKP 2,521,901 1,876,413,775 384,589 276,903,325 132,190 187,231,900 31,918 25,217,220 552,016 768,735,320 3,622,614 3,134,501,540NGL 1,719,385 1,246,942,854 296,796 227,503,080 213,736 296,272,160 25,492 20,591,860 961,629 1,317,197,440 3,217,038 3,108,507,394RKT 4,133,782 3,463,255,155 827,269 681,257,566 425,216 602,135,540 81,440 70,762,500 1,910,614 2,658,124,621 7,378,321 7,475,535,382GED 1,111,314 823,817,380 539,764 393,434,407 143,460 216,978,000 53,500 42,175,600 273,043 380,921,990 2,121,081 1,857,327,377jumlah 14,544,074 10,585,539,853 2,934,579 2,242,648,263 1,155,305 1,644,715,800 274,730 223,261,660 6,854,546 9,539,253,851 25,763,234 24,235,419,427

    PK 5 JBST TOTAL UNIT

    P2TL KURANG TAGIH PESTA

  • OPI | PLN Area Surabaya Selatan

    80

    Saving 1 Million kWH Every Month

    Laporan kronologis KWH Jual TUL 307 ke 309 tahun 2011KWH JUAL TUL 307 KE 309 BULAN JANUARI 2011 s.d DESEMBER 2011

    UNITTUL 307 / BILLING

    SUSULAN MURNI

    BATAL MURNI KWH TUL 307 PEMBETULAN SUPLISI MULTIGUNA RESTITUSI PEMBATA