-
1 Maret ● SENIN MINGGU KEDUA PRA PASKAH
Yesus yang Unggul dan Tertinggi Ibrani 1:1-14 1Setelah pada
zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan
Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 3Ia
adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah
Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan
Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 4jauh lebih tinggi dari pada
malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya
jauh lebih indah dari pada nama mereka. 5Karena kepada siapakah di
antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi
Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" 6Dan ketika Ia membawa pula
Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah
harus menyembah Dia." 7Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata:
"Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan
pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api." Tetapi tentang Anak Ia
berkata: 8"Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
9Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah,
Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda
kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu." 10Dan, "Pada mulanya, ya
Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan
tangan-Mu. 11Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan
semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; 12seperti jubah
akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan
diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak
berkesudahan."
-
13Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata:
"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi
tumpuan kaki-Mu?" 14Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang
melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh
keselamatan?
Renungan Kita menjalani kehidupan kita di dalam sebuah dunia
yang sangat terlihat dan
lahiriah. Meskipun lockdown (PSBB) Covid-19 telah membatasi
jumlah tempat
yang dapat kita kunjungi, pengalaman-pengalaman sehari-hari kita
tetap
konkret dan nyata. Di sisi lain, keniscayaan dari kematian
memaksa kita untuk
merenungkan tentang surga, neraka, dan kehidupan setelah
kematian yang
berada di alam yang berbeda.
Di antara ke dua alam tersebut terletak sebuah alam yang disebut
oleh seorang
misiologis bernama Paul Hiebert sebagai “bagian tengah yang
dikecualikan”(excluded middle). Ini adalah dunia roh-roh, sihir,
ramalan dan
nujum yang jarang diikutsertakan di dalam diskusi dan pengajaran
kekristenan
aras utama.
Adalah menarik bahwa ketika sebagian dari gereja yang baik hanya
memiliki
sedikit untuk dikatakan tentang dunia yang disebut “bagian
tengah yang
dikecualikan,” terdapat sebuah kebangkitan dan bahkan
pertumbuhan dari
dunia itu hari ini. Dunia permainan video (video games), novel
grafis (komik?),
musik kontemporer, serial Netflix, dan budaya selebritas yang
datang dengan
gambaran-gambaran yang mewakilinya demikian juga
undangan-undangan
untuk berpartisipasi di dalam dunia tersebut!
Dunia dari Alkitab tidak pernah mengacuhkan atau mengecualikan
dunia
tengah ini. Pada kenyataannya, kita secara berulang-ulang
membaca tentang
kedaulatan TUHAN atas dunia tengah itu baik di dalam Perjanjian
Lama dan
Baru.
Di dalam pemikiran yang serupa, pembacaan Alkitab hari ini
membukakan
dengan sebuah deklarasi yang tegas tentang ke-Tuhanan Yesus atas
dunia dari
malaikat-malaikat. Yesus adalah unggul dan berdaulat bukan hanya
atas satu
atau dua malaikat, tetapi atas ribuan yang tidak terhitung dari
mereka (Ibrani
-
12:22). Bersama dengan tentara malaikat-Nya yang hebat, Yesus
berdiri di atas
kekuatan dari dunia tengah. Keunggulan-Nya meletakkan Dia di
atas pesona
dan fiksasi manusia terhadap kuasa dunia tengah. Demikian juga
keunggulan-
Nya menghalau kengerian manusia dan ketakutan atas dunia
tersebut.
Supremasi Yesus atas kekuatan-kekuatan di dalam dunia spiritual
menawarkan
pembebasan, damai, dan jaminan bagi mereka yang berbalik
kepada-Nya. Bagi
mereka yang jalan-jalannya telah membawa engkau kepada jalan
kegelapan,
maukah engkau merangkul kebebasanmu di dalam Kristus? Maukah
engkau
menghidupi sebuah kehidupan baru yang ketergantungan dan
kesetiaan yang
diawasi oleh kasih dan anugerah-Nya?
Doa Tuhan, bersama dengan bala tentara malaikat, kami tertunduk
di dalam
kekaguman untuk menyembah-Mu. Berikan kami kedamaian pada saat
kami
bersandar di dalam pengetahuan akan kekuasaan dan supremasi
dari
kedaulatan-Mu. Tolonglah kami untuk percaya sepenuhnya di dalam
anugerah
dan perlindungan ilahi-Mu. Di dalam nama Yesus yang berkuasa
kami berdoa,
amin.
Tindakan Lakukan sebuah pencarian di dalam Injil untuk
kejadian-kejadian ketika
perjumpaan dengan Yesus membuat para murid atau para
kerumunan
terpesona kepada Yesus. Apa yang menjadi beberapa alasan mengapa
orang-
orang terpesona kepada Yesus? Apa alasan-alasan mengapa kita
harus berdiri
dengan terpesona kepada-Nya?
Oleh Dr Calvin Chong Associate Professor (Practical Theology)
Singapore Bible College
-
2 Maret ● SELASA MINGGU KEDUA PRA PASKAH
Katanya, ‘Damai Sejahtera, Damai Sejahtera’ Yeremia 8:1-15
1“Pada masa itu, demikianlah firman TUHAN, tulang-tulang raja-raja
Yehuda, tulang-tulang pemuka-pemukanya, tulang-tulang imam-imam,
tulang-tulang nabi-nabi dan tulang-tulang segenap penduduk
Yerusalem akan dikeluarkan dari dalam kubur mereka 2dan diserakkan
di depan matahari, di depan bulan dan di depan segenap tentara
langit yang dahulunya dicintai, diabdi, diikuti, ditanyakan dan
disembah oleh mereka. Semuanya itu tidak akan dikumpulkan dan tidak
akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang. 3Tetapi semua
orang yang masih tinggal dari kaum yang jahat ini akan lebih suka
mati dari pada hidup di segala tempat ke mana Aku mencerai-beraikan
mereka, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 4“Engkau harus
mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang
jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling,
masakan ia tidak kembali? 5Mengapakah bangsa ini berpaling,
berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak
untuk kembali. 6Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka
tidak berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena
kejahatannya dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini!
Sambil berlari semua mereka berpaling, seperti kuda yang
menceburkan diri ke dalam pertempuran. 7Bahkan burung ranggung di
udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan
burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak
mengetahui hukum TUHAN. 8“Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami
bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena
palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. 9Orang-orang
bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap.
Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan
apakah yang masih ada pada mereka? 10Sebab itu Aku akan memberikan
isteri-isteri mereka kepada orang lain,
-
ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang
kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun
imam, semuanya melakukan tipu. 11Mereka mengobati luka puteri
umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai
sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera. 12Seharusnya mereka
merasa malu, sebab mereka melakukan kejijikan; tetapi mereka sama
sekali tidak merasa malu dan tidak kenal noda mereka. Sebab itu
mereka akan rebah di antara orang-orang yang rebah, mereka akan
tersandung jatuh pada waktu mereka dihukum, firman TUHAN. 13Aku mau
memungut hasil mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi tidak ada
buah anggur pada pohon anggur, tidak ada buah ara pada pohon ara,
dan daun-daunan sudah layu; sebab itu Aku akan menetapkan bagi
mereka orang-orang yang akan melindas mereka." 14Mengapakah kita
duduk-duduk saja? Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota
yang berkubu dan binasa di sana! Sebab TUHAN, Allah kita,
membinasakan kita, memberi kita minum racun, sebab kita telah
berdosa kepada TUHAN. 15Kita mengharapkan damai, tetapi tidak
datang sesuatu yang baik, mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi
yang ada hanya kengerian!
Renungan Dosa besar dan penipuan utama dari seluruh nabi palsu
yang bermunculan
selama periode pelayanan Yeremia adalah membangunkan umat Allah
di dalam
sebuah pengharapan palsu – “Damai sejahtera, Damai sejahtera” –
untuk
meyakinkan mereka bahwa tidak ada alasan bagi mereka untuk takut
kepada
penghakiman Allah – bahwa Tuhan tidak akan menghukum terhadap
mereka
dengan apa yang telah Ia ancamkan.
Oleh sebab itu mereka mengeraskan umat Allah di dalam dosa
dan
ketidaktaatan. Allah telah menyatakan, “Mengapakah bangsa ini
berpaling,
-
berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka
menolak untuk
kembali” (Yeremia 8:5).
Masyarakat pada zaman Yeremia telah berpaling dari Allah, dan
mereka
menolak untuk bertobat.
Mereka gagal untuk melihat bahwa pertobatan adalah sebuah hadiah
anugerah
Allah; hanya di dalam pertobatan mereka akan dibebaskan dari
dosa-dosa
mereka dan penghakiman Allah.
Akar dari dosa Yehuda adalah kegagalan untuk bertobat dan
penolakan akan
Firman Allah.
Yeremia menulis bahwa Allah berkata, “Mereka telah menolak
firman TUHAN”
(Yeremia 8:9). Umat Allah mendapatkan Firman Allah dikhotbahkan
kepada
mereka, tetapi mereka tidak berlaku sesuai dengan
Firman-Nya.
Tidakkah menarik bahwa selama bertahun-tahun Alkitab adalah
tetap sebagai
buku dengan penjualan terbaik? Tetapi popularitasnya tidaklah
menjaga
masyarakat kita dari keruntuhan secara moral dan spiritual.
Kelihatannya
terdapat hanya sedikit koneksi antara yang orang katakan tentang
apa yang
mereka percayai dan bagaimana mereka berperilaku. Mungkinkah
permasalahannya terletak di dalam fakta bahwa ketika kita
membaca Firman
Allah dan percaya Firman Allah, kita tidak mempraktikkan Firman
Allah? Di
dalam kata-kata Yakobus, kita seharusnya “Tetapi hendaklah kamu
menjadi
pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak
demikian kamu
menipu diri sendiri” (Yakobus 1:22)
Ketika kita mulai menaruh Firman Allah di dalam praktik, ia akan
mengubah hati
kita. Kita akan melihat manusia sebagaimana Yesus melihat
mereka. Kita akan
tersakiti sebagaimana Dia tersakiti akan ketidakadilan. Kita
akan menjadi sensitif
terhadap mereka yang terpinggirkan, kesepian, diperlakukan
kejam, dan
terlantar. Kita akan menangis akan mereka yang terhilang dan
mati tanpa Dia.
Kita akan merasa secara mendalam tentang hasrat-Nya untuk
menjangkau
dunia.
Allah tolonglah kami.
-
Doa Tuhan Yesus, terima kasih bahwa ketika kami bertobat dari
dosa-dosa kami dan
menaruh iman kami di dalam-Mu saja, maka kami sungguh-sungguh
akan
dihiburkan oleh janji-Mu: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai
sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak
seperti yang
diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar
hatimu”
(Yohanes 14:27). Amin.
Tindakan Tetaplah berada di dalam langkah bersama Roh Kudus
dalam doa dan
dengarkanlah Perkataan Allah, bedakanlah kebenaran atas apa yang
kita dengar
dan bertobat atas dosa-dosa kita ketika diyakinkan; hati yang
patah dan remuk
Allah tidak akan pandang hina.
Oleh Rev Henry Hong
Associate Pastor
Glory Presbyterian Church
-
3 Maret ● RABU MINGGU KEDUA PRA PASKAH
Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Yohanes 6:60-71
60Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang
berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya?" 61Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa
murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada
mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 62Dan
bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di
mana Ia sebelumnya berada? 63Rohlah yang memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu
adalah roh dan hidup. 64Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya."
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa
yang akan menyerahkan Dia. 65Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah
Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku,
kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 66Mulai dari waktu
itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia. 67Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya:
"Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68Jawab Simon Petrus
kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu
adalah perkataan hidup yang kekal; 69dan kami telah percaya dan
tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." 70Jawab Yesus
kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang
dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis." 71Yang
dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang
akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid
itu.
Renungan Di awal pasal 6 dari Injil Yohanes, Yesus melakukan
mukjizat dengan memberi
makan lima ribu orang. Yesus kemudian menyatakan kepada
keramaian yang
mengikuti Dia bahwa Dia adalah roti hidup dan barang siapa yang
memakannya
akan hidup selamanya. Keramaian itu tidak dapat menerima
pengajaran-Nya
dan mengatakan, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya?" dan mereka mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut
Dia. Namun Petrus, berpaling kepada Yesus dan berkata, “Tuhan,
kepada
siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup
yang kekal.”
Keramaian yang mengikuti Yesus telah menyaksikan
mukjizat-mukjizat dan
kuasa dari pengajaran-Nya tetapi tidak menerima pengajaran-Nya
dan
-
meninggalkan Yesus. Mereka kehilangan sebuah kesempatan luar
biasa untuk
menerima makanan dari Yesus untuk mendapatkan hidup yang
kekal.
Sebaliknya Petrus menyatakan bahwa Yesus memiliki perkataan
hidup kekal dan
percaya bahwa Ia adalah Sang Kudus dari Allah. Terdapat banyak
alasan
mengapa orang-orang mengikuti Yesus Kristus. Selalu akan
terdapat orang-
orang yang percaya dan mengikuti, dan yang lainnya yang akan
meninggalkan
karena ketidakpecayaan atau pada saat mereka merasa tidak
nyaman.
Petrus, memiliki pergumulannya sendiri di dalam meletakkan
imannya dalam
tindakan. Meskipun Petrus membuat pengakuan iman yang luar
biasa
sebagaimana ia lakukan di dalam perikop ini dan di dalam Matius
16:16, dia
menyangkal Kristus di dalam sebuah kesempatan yang sangat
menggoda. Dia
begitu takut akan hidupnya sehingga ia gemetar akan perkataan
dari seorang
gadis hamba yang masih kecil, dan ia meringkuk di dalam
ketakutannya.
Namun, Yesus yang bangkit bertemu, memberi makan dan
memulihkan
keadaan Petrus dan memanggilnya untuk memberi makan
domba-domba-Nya.
Kita hidup di tengah-tengah ketakutan akan Covid19. Meskipun
kita mengakui
iman kita dengan berani, ada waktunya ketika ketakutan
menggenggam kita
dan iman kita terguncang. Yesus menemui kita saat itu untuk
memulihkan hidup
kita. Kita dapat selalu mendatangi Yesus karena Ia memiliki
perkataan hidup
kekal.
Doa Tuhan Yesus Kristus, tolonglah aku untuk berjalan di dalam
iman di tengah-
tengah ketakutan yang mengintai di sekitar. Aku harus
mengalahkan ketakutan
dan percaya bahwa perkataan-Mu akan membebaskanku. Tolonglah aku
oh
Tuhan untuk selalu diberimakan perkataan-Mu sehingga aku dapat
hidup
dengan iman sekarang dan sampai selamanya.
Tindakan Ambillah waktu untuk menuliskan kata-kata kunci akan
ketakutanmu yang
sedang engkau gumuli. Periksalah Alkitab akan kata-kata kunci
tersebut.
Percayalah dalam janji-janji Allah tersebut dan hidupilah
sepanjang hidupmu.
Oleh Rev James Nagulan
-
President Emmanuel Tamil Annual Conference
-
4 Maret ● KAMIS MINGGU KEDUA PRA PASKAH
Semuanya ini Kusukai Yeremia 9:12-24 12Siapakah orang yang
begitu bijaksana, sehingga ia dapat mengerti hal ini, orang yang
telah menerima firman dari mulut TUHAN, supaya ia dapat
memberitahukannya? Apakah sebabnya negeri ini binasa, tandus
seperti padang gurun sampai tidak ada orang yang melintasinya?
13Berfirmanlah TUHAN: "Oleh karena mereka meninggalkan Taurat-Ku
yang telah Kuserahkan kepada mereka, dan oleh karena mereka tidak
mendengarkan suara-Ku dan tidak mengikutinya, 14melainkan mengikuti
kedegilan hatinya dan mengikuti para Baal seperti yang diajarkan
kepada mereka oleh nenek moyang mereka. 15Sebab itu beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan
memberi bangsa ini makan ipuh dan minum racun. 16Aku akan
menyerakkan mereka ke antara bangsa-bangsa yang tidak dikenal oleh
mereka atau oleh nenek moyang mereka, dan Aku akan melepas pedang
mengejar mereka sampai Aku membinasakan mereka." 17Perhatikanlah!
Panggillah perempuan-perempuan peratap, supaya mereka datang, dan
suruhlah orang kepada perempuan-perempuan yang bijaksana, supaya
mereka datang! 18Biarlah mereka bersegera dan meratap karena kita,
supaya mata kita mencucurkan air mata, dan kelopak mata kita
melelehkan air! 19Sebab terdengar ratapan dari Sion: Wahai
binasalah kami! Kami sangat dipermalukan! Sebab kami harus
meninggalkan negeri ini, karena rumah-rumah kediaman kami
dirobohkan orang. 20Maka dengarlah firman TUHAN, hai
perempuan-perempuan, biarlah telingamu menerima firman dari
mulut-Nya; ajarkanlah ratapan kepada anak-anakmu perempuan, dan
oleh setiap perempuan nyanyian ratapan kepada temannya: 21"Maut
telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam
istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan,
pemuda-pemuda dari lapangan; 22mayat-mayat manusia berhantaran
seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang
orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."
-
23Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah
karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena
kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
24tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang
berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN
yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi;
sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Renungan Keprihatinan besar kita hari ini adalah kemerosotan
iman anak-anak kita. Kita
sering menyerahkan kepada mereka untuk memutuskan tanpa
memandu
mereka kepada Allah. Teman-teman, generasi berikut kita juga
adalah tanggung
jawab kita.
Kondisi umat Allah adalah sangat menyedihkan.
Bangsa Yehuda disebut sebagai kesukaan Allah. Sekarang, mereka
terlihat
sepeti sebuah lahan kosong yang rusak dan seperti gurun yang
kering. Sebuah
gambaran dari ketidakgunaan dan ketandusan!
Penyebab dari kondisi ini adalah sebuah faktor yang
diketahui.
Mereka didorong oleh kesukaan (keinginan) mereka sendiri. Mereka
memilih
untuk tidak menaati Allah. Sebuah penolakan kepada Allah yang
disengaja dan
sebuah pemberontakan melawan Allah! Ini adalah dosa-dosa
kealpaan. Tolong
perhatikan kata-kata “meninggalkan hukum-Ku”, “tidak menaati-Ku
atau
mengikut hukum-Ku”. Juga terdapat dosa-dosa pelaksanaan. “Mereka
telah
mengikuti kedegilan hati-hati mereka” dan “mereka telah
mengikuti para
Baal”. Bukannya bersuka di dalam hal-hal yang menyenangkan
Allah, mereka
mencoba mencari kesukaan di dalam melakukan hal-hal yang
menyenangkan
keinginan mereka sendiri. Mereka tidak hanya terhanyut dari
Tuhan tetapi
mengikuti ilah-ilah lain. Terdapat sebuah kegagalan di dalam
tanggung jawab
sebagai orang tua juga. Hal itu bukanlah sebuah masalah yang
terjadi dalam
satu hari, tetapi adalah sebuah masalah bergenerasi yang diulang
terus
menerus. Orang-orang muda mereka disesatkan oleh leluhur mereka,
“seperti
diajarkan oleh nenek moyang mereka” (ayat 14).
Konsekuensi atas penolakan Allah adalah kehancuran.
Mengikuti keinginan hati kita akan membawa kita kepada
kehancuran. Kita
semua tahu bahwa hati sangat licik. Kita dapat menipu diri kita
sendiri dengan
-
membenarkan filsafat atas tindakan-tindakan kita. Marilah kita
mengingat
“bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa kita ke
pengadilan!”
(Pengkhotbah 11:9). “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi
ujungnya
menuju maut” (Amsal 14:12). Sebagai hasilnya, “Maut telah
menyusup ke
jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita” (ayat
21). Seseorang
tidak dapat menghentikan konsekuensi dari ketidaktaatan dengan
menutup
pintu-pintu. Jika kita menutup pintu-pintu, mereka akan masuk
melalui jendela-
jendela. Bukankah ini merupakan sebuah peringatan bagi orang tua
Kristen hari
ini? Jika kita gagal untuk mengajarkan pedoman yang benar kepada
anak-anak
kita, kita akan gagal di dalam tanggung jawab kita sebagai orang
tua. Hal ini
menguatirkan melihat apa yang terjadi kepada umat Allah.
Panggilan Allah untuk memikirkan kembali kepada-Nya
(9:17-22)
Marilah kita tidak berjuang atau bersuka di dalam pencapaian
manusia. Allah
menginginkan umat-Nya untuk berpaling kepada-Nya. Allah
tidak
menginginkan untuk membuang umat-Nya. Allah kita adalah
penyayang. Dia
bersuka di dalam cinta kasih, keadilan dan kebajikan. Demi
nama-Nya Dia
mempraktikkan anugerah di dalam penghakiman-Nya. Kesukaan sejati
adalah
dalam mengetahui bahwa Allah ini berada di dalam cinta kasih,
keadilan dan
kebajikan-Nya. Marilah kita menjadi alat dalam cinta kasih,
keadilan dan
kebajikan Allah. Mari bersuka di dalam Dia!
Doa Ya Tuhan! Kami berterima kasih bahwa Engkau selalu
memelihara sekelompok
sisa-sisa umat yang setia di atas bumi ini untuk membawa tongkat
iman kepada
generasi berikutnya. Kami tahu bahwa kami bertanggung jawab atas
generasi
berikut kami. Tolonglah kami untuk mempersiapkan generasi
berikutnya
menjadi umat yang setia.
Tindakan Marilah kita mencari hikmat Allah untuk menjadi
kesempatan terbaik untuk
menjadi seorang saksi bagi anak-anak kita. Marilah kita tetap
relevan di dalam
konteks kita sebagai umat Allah.
Oleh Rev Ranganathan Prabhu
-
Pastor
The Methodist Church in Singapore
-
5 Maret ● JUMAT MINGGU KEDUA PRA PASKAH
Mereka bersekongkol melawan Dia untuk membunuh-Nya Kejadian 37:
3-4, 12-13, 17-28 3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya
yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya;
dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. 4 Setelah
dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi
Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan
tidak mau menyapanya dengan ramah. 12 Pada suatu kali pergilah
saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat
Sikhem.13 Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah
saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem?
Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa." 17
Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah
kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf
menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia
dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk
membunuhnya. 19 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat,
tukang mimpi kita itu datang! 20 Sekarang, marilah kita bunuh dia
dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita
katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan
lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!" 21 Ketika Ruben
mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,
sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!" 22 Lagi kata Ruben
kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke
dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah
apa-apakan dia" — maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan
mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. 23 Baru saja Yusuf
sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah
Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. 24 Dan mereka membawa
dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak
berair. 25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka
mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang
Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam
dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu
ke Mesir. 26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu:
"Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan
menyembunyikan darahnya? 27 Marilah kita jual dia kepada orang
Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara
kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan
perkataannya itu. 28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat,
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada
orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf
dibawa mereka ke Mesir.
-
Renungan Kita berada di titik awal kisah Yusuf di dalam Alkitab
(Kejadian 27 sampai 50). Ini
adalah sebuah kisah yang luar biasa, sebuah pendahuluan akan
kisah Tuhan
kita. Jika anda belum membaca kisah ini seluruhnya, ijinkan saya
untuk
menganjurkan anda untuk melakukannya, sehingga anda bisa
membenamkan
diri anda ke dalam drama Allah tentang yang dikasihi dan patuh,
dibenci dan
ditolak, dituduh dan dikhianati, diangkat dan diberi posisi.
Yusuf adalah kesayangan dari Israel dan disukai lebih dari
saudara-saudaranya,
demikian rupa sehingga mereka membencinya. Mereka bahkan
berkomplot
untuk membunuhnya. Dia patuh kepada ayahnya. Dia patuh bahkan
pada saat
ayahnya mengutusnya kepada mereka meskipun dia tahu bahwa
mereka
membencinya. Ketika para saudara itu melihatnya dari kejauhan,
mereka
memutuskan untuk membunuhnya dan bahkan merencanakan sebuah
cerita
untuk menutupi kematiannya. Tetapi Ruben menengah, ia mengatakan
kepada
saudara-saudaranya untuk tidak menumpahkan darah. Sehingga
akhirnya,
mereka melucutinya dan melemparkan dia ke dalam sebuah lubang
(sumur) –
ini adalah lubang dengan bukaan yang sempit berisi air yang
dalam. Ketika
sebuah karavan tiba, para saudara (tanpa Ruben) menjual Yusuf
senilai 20 shekel
perak dan dibawa ke Mesir.
Saya yakin Israel mengetahui saudara-saudara Yusuf membencinya.
Hadiahnya
berupa sebuah jubah istimewa untuk Yusuf tidak membantunya.
Mimpi-mimpi
yang diperoleh Yusuf tentang para saudaranya atau keluarganya
yang
membungkuk kepadanya (ayat 5-11) tidak menolongnya juga. Tetapi
Israel
justru mengirim Yusuf kepada para saudaranya, dia dengan sedia
taat – ayat 13
“Di sinilah aku”. Saya yakin Israel dapat mengirimkan seorang
pembantu
tetapi tidak, dia mengirim Yusuf. Saya yakin Yusuf takut akan
kehilangan
nyawanya ketika saudara-saudaranya menangkapnya, melucutinya
dan
melemparkannya ke dalam lubang itu. Ini bukan ‘saudara-saudara
dalam
permainan’. Dia kemungkinan berteriak minta tolong tanpa hasil.
Saya yakin
dia bertanya-tanya apa yang akan terjadi atas dirinya pada saat
ia duduk di
dasar dari lubang itu. Dia pasti juga bertanya-tanya tentang
mimpi-mimpi (yang
dari Allah) yang ia telah alami.
-
Namun kita dapat melihat bahwa Allah telah mengatur bagi Yusuf
untuk
diselamatkan. Ruben menggagalkan rencana untuk membunuhnya. Jika
ada
seseorang merasa diremehkan oleh Yusuf, kita dapat katakan bahwa
Ruben
adalah orang yang pertama ada di dalam barisan – dia adalah yang
pertama
dilahirkan oleh Israel tetapi dari Leah dan Yusuf adalah yang
pertama dilahirkan
oleh Israel bersama Rahel (cinta sejatinya) namun Ruben
‘menolongnya’. Lalu
sebuah karavan lewat. Karavan ini akan membawa Yusuf ke Mesir di
mana
bertahun-tahun kemudian, Allah akan memposisikan Yusuf untuk
menyelamatkan bukan hanya keluarganya, tetapi dunia dari bencana
kelaparan
dan kematian, lantas memenuhi mimpi-mimpi yang telah Ia berikan
kepada
Yusuf ketika ia masih memiliki jubah istimewanya. Ketika segala
sesuatu menjadi
gelap dan suram (mungkin tidak sebagaimana kita pikirkan dan
rencanakan),
janganlah kita lupa siapa Allah kita. Marilah kita membawa iman
di dalam Allah
yang membuat perjanjian, yang telah berjanji untuk melakukan apa
yang Dia
katakan akan Dia lakukan.
Doa Bapa di surga, tolonglah kami untuk belajar untuk selalu
percaya kepada-Mu di
dalam semua hal dan dalam segala sesuatu, terutama selama
masa-masa
kegelapan ketika kami takut yang terburuk akan terjadi kepada
kami. Tolonglah
kami untuk mengingat bahwa Engkau memiliki sebuah rencana dan
sebuah
tujuan bagi kami, sebuah rencana untuk damai sejahtera, untuk
memberikan
kita sebuah harapan dan masa depan. Tolonglah kami untuk juga
ingat akan
hal-hal yang telah Engkau tempatkan di dalam hati-hati kami
sehingga kami
dapat mempercayai Engkau lebih dan lebih lagi. Tolonglah kami
untuk setia
kepada-Mu dan belajar untuk mengikuti-Mu lebih dan lebih lagi
setiap hari.
Kami memohon ini di dalam nama Yesus, Amin.
Tindakan Catatlah hal-hal yang Allah telah berikan kepada Anda
dan tempatkan di dalam
hati Anda. Ini akan termasuk kesan-kesan, rencana-rencana,
kata-kata, dll.
Gunakanlah catatan ini untuk mengingatkan diri Anda akan siapa
Allah dan apa
yang telah Ia nyatakan di dalam hidup Anda. Kemudian percayalah
kepada-Nya
-
untuk melaksanakannya, tetapi teruslah tetap setia kepada-Nya
dan mengikut
Dia. Ingatlah, firman-Nya akan selalu dilaksanakan.
Takutlah akan Allah dan milikilah iman di dalam Dia yang mampu
menjaga Anda
dari kejatuhan.
Oleh The Revd. Canon Andrew Shie Priest-in-Charge St James’s
Church, Kuala Belait and St Margaret’s Church, Seria Diocese of
Kuching (Sarawak and Brunei Darussalam)
-
6 Maret ● SABTU MINGGU KEDUA PRA PASKAH
Dia ingat bahwa kita ini debu Mazmur 103:1-4, 9-14 1Pujilah
TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! 2Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala
kebaikan-Nya! 3Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang
menyembuhkan segala penyakitmu, 4Dia yang menebus hidupmu dari
lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
9Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia
mendendam. 10Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa
kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan
kita, 11tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya
kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; 12sejauh
timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran
kita. 13Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN
sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. 14Sebab Dia sendiri
tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Renungan Pembacaan Kitab Suci untuk perenungan kita hari ini
adalah memuji kasih setia
Allah. Pemazmur memanggil pendengarnya untuk memuji Tuhan
dari
keberadaan mereka yang paling dalam (ayat 1-2). Itu berarti,
untuk memuji
Allah dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita, dan
dengan segenap
pikiran kita. Dorongan untuk melakukan hal ini datang dari
setiap pengalaman
pribadi kita akan berkat-berkat Allah, yang mana kita diberitahu
untuk
mengingatnya (ayat 3-4).
Di tengah tantangan-tantangan kehidupan, terkadang mudah untuk
melupakan
bahwa kita memiliki Allah yang mengasihi kita dengan mendalam,
dan yang
belas kasih dan kasih sayang-Nya tidak pernah gagal. Ketika
situasi-situasi
mengecilkan hati, kita bertanya-tanya jika Tuhan akan menahan
belas kasih-
-
Nya. Namun, mazmur ini mengajarkan kita bahwa bahkan di dalam
tantangan-
tantangan kehidupan yang paling sulit kita sering kali mengalami
kasih setia
Allah dengan jelas dan mendalam. Inilah yang sedang disoroti
oleh pemazmur,
ketika ia mengulang apa yang Tuhan katakan kepada Musa di padang
gurun:
“TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah
kasih-Nya
dan setia-Nya” (Keluaran 34:6-7). Pernyataan kasih Allah yang
kokoh datang
pada titik di mana bangsa Israel paling rentan. Mereka berada di
ujung
kehancuran karena mereka berdosa terhadap Allah – mereka
menyembah
patung lembu emas. Tetapi Tuhan mengalah di dalam kemarahan-Nya,
dan
kasih setia-Nya dinyatakan di puncak krisis bangsa itu.
Oleh sebab itu, ketika pemazmur mengatakan bahwa Tuhan tidak
menuntut kita
berdasarkan dosa-dosa kita di dalam ayat 9-10, terdapat
contoh-contoh nyata
untuk mendukung penghukuman-Nya. Kasih Tuhan yang kokoh kepada
kita
adalah setinggi langit dari bumi, dan selebar timur dari barat.
Dengan kata lain,
sangat tak terbatas keagungan dan kedalamannya.
Ketika dunia berada dalam kekacauan, dan nyawa-nyawa dalam
ancaman dan
pekerjaan yang terhilang, kita dapat diyakinkan bahwa hal ini
tidak disebabkan
karena Tuhan marah terhadap kita, atau karena kita telah
berdosa. Tuhan adalah
penyayang dan mengasihi dengan tepat karena Dia tidak membayar
kita
kembali menurut kejahatan kita, dan telah menghapus pelanggaran
kita. Dan Ia
tahu betapa ringkih dan rentannya kita; sebagaimana dikatakan
pemazmur, dia
ingat bahwa kita ini debu (ayat 14). Di dalam kasih-Nya yang
kokoh, Dia terus
menjadi Allah dan pelindung kita. Sebagaimana Ia melepaskan
bangsa Israel
dari musuh-musuh mereka di padang gurun, Tuhan akan melepaskan
kita dari
hari-hari bermasalah kita. Kita akan hidup memuji kasih
setia-Nya dengan
seluruh hati, jiwa dan pikiran kita.
Doa Ya Tuhan, terima kasih akan kasih-Mu yang tidak pernah
gagal. Berikanlah iman
dan keberanian kepadaku, sebagaimana aku percaya kepada-Mu di
tengah-
tengah tantangan-tantangan hidup. Sebagaimana Engkau telah setia
kepada
umat-Mu sepanjang sejarah, kiranya Engkau mengajariku untuk
menjadi sabar
dan kuat pada saat aku menantikan pelepasan-Mu. Karena Engkau
adalah
-
Allahku dan keselamatanku, dan aku memuji-Mu dengan semua yang
ada di
dalam diriku. Amin.
Tindakan Renungkan Mazmur 103. Apa yang paling menakutkan di
dalam hidupmu saat
ini? Serahkanlah hal itu kepada Tuhan di dalam doa. Percayalah
bahwa Ia
besertamu sebagaimana ia telah beserta dengan umatnya sepanjang
sejarah,
karena kasih-Nya yang tidak pernah gagal bagimu.
Oleh Rev Dr Leonard Wee Registrar and New Testament Lecturer
Trinity Theological College
-
7 Maret ● MINGGU KETIGA PRA PASKAH
Kami memberitakan Kristus yang disalibkan 1 Korintus 1:18-25
18Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi
mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 19Karena ada tertulis: "Aku
akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan
orang-orang bijak akan Kulenyapkan." 20Di manakah orang yang
berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia
ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi
kebodohan? 21Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal
Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. 22Orang-orang Yahudi
menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 23tetapi
kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu
kebodohan, 24tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi,
maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah. 25Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari
pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada
manusia.
Renungan Apa yang anda katakan kepada sebuah gereja yang
terpecah secara hebat atas
doktrin, filsafat dan praktik pelayanan? Bagaimana kita
menjembatani jurang
antara pihak konservatif dan karismatik? Apa yang dapat
memperbaiki
perpecahan di dalam gaya pujian dan pilihan lagu-lagu dan
himnal?
Paulus juga menghadapi situasi yang sama di dalam sebuah gereja
di mana
beberapa di antara mereka menyombongkan diri di dalam kecintaan
mereka
akan hikmat (“sophia”) dan yang lainnya di dalam pengejaran akan
hal-hal adi
kodrati (charisms – karisma, yang adalah karunia dan rahmat Roh
Kudus yang
sedang bekerja)? Hari ini kita terus menghadapi tantangan-tangan
dan
preferensi-preferensi ini yang terus memecahkan Tubuh
Kristus.
Apa yang akan dikatakan Paulus kepada gereja yang demikian?
Paulus menunjukkan mereka kepada Kristus dan Salib.
-
Tidak ada hal yang glamor atau spektakuler tentang Kristus dan
eksekusinya
yang memalukan di atas Salib, yang adalah instrumen kematian
bangsa Romawi
yang paling kejam dan merendahkan. Tidak ada seorangpun yang
tertarik
kepada simbol yang demikian kejam. Dalam kenyataannya,
kebanyakan orang
akan merasa malu dengan kebodohan dan penghinaan akan kematian
yang
demikian.
Namun, Paulus tertarik secara tak tertahankan kepada Kristus dan
Salib-Nya.
Dalam kenyataannya, dia menjadikan hal ini satu-satunya obsesi
di dalam hidup
dan pelayanannya. Dengan berfokus kepada Kristus dan Salib,
Paulus tidak
meminta kita untuk meninggalkan hikmat dan apa yang ajaib. Tidak
ada
dikotomi antara Salib dan hikmat atau karunia-karunia adi
kodrati. Paulus
sendiri menggunakan hikmat dari pelatihannya untuk berdebat
dengan para
filsuf. Terlepas dari penyalahgunaan karunia-karunia Roh, Paulus
bertempur
untuk sebuah penggunaan karunia-karunia Roh yang bijaksana dan
sejahtera di
dalam pertemuan gereja.
Hamba Allah yang berpusat pada Kristus dan memikul salib,
merangkul hikmat
dan menggunakan karunia-karunia Roh dengan kerendahan hati yang
radikal.
Ini adalah jalan yang penuh kehancuran dan penyerahan diri yang
timbal balik.
Kristus dan Salib menjaga kita di dalam jalan lurus dan sempit
yang penuh rasa
syukur dan layanan yang rendah hati.
Doa “TUHAN, di dalam hasratku untuk melayani-Mu, tolong jagalah
mataku tertuju
kepada-Mu setiap waktu dan bantulah aku untuk merangkul Salib di
dalam
setiap tindakan layanan dan di dalam semua pencarianku akan
hal-hal adi
kodrati.”
Tindakan Apa yang akan menjadi karakter layanan dan pelayanan
saya ketika Kristus dan
Salib adalah pusatnya?
Oleh Rt Rev Keith Lai Senior Pastor, Covenant Presbyterian
Church SYNOD Moderator
-
President, National Council of Churches of Singapore