I. JUDUL PERCOBAAN: Klor Brom IodII. TANGGAL PERCOBAAN: Selasa,
8 Oktober 2013III. TUJUAN:1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom,
iod, dan senyawanya2. Mengidentifikasi klor, brom, iod, dan
senyawanya3. Mengetahui cara pembuatan klor, brom, dan iodIV. DASAR
TEORI:Unsur halogen adalah unsur nonlogam yang reaktif. Halogen
terdiri dari unsur Fluor, Klor, Brom, Iod dan Astatin. Secara umum,
unsur halogen bersifat toksik dan sangat reaktif. Toksisitas dan
reaktivitas halogen menurun dari fluor sampai iod. Dalam satu
golongan, dari fluor sampai iod jari-jari atom meningkat.
Akibatnya, interaksi antar atom semakin kuat sehingga titik didih
dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar, fluor adalah
gas berwarna hijau pucat, brom adalah cairan berwarna merah
kecoklatan dan iod adalah padatan berwarna ungu kehitaman. 1.
KlorKlor dalah unsur kimia dengan simbol Cl bernomor atom 17. Dalam
tabel periodik unsur, klor termasuk kelompok halogen atau golongan
VII A. Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam.
Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan dan sangat
beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan untuk
oksidan, pemutih atau desinfektan. Di alam, klor banyak ditemukan
hanya dalam keadaan bersenyawa terutama dengan natrium sebagai
garam (NaCl). Namun klor dapat diperoleh melalui elektrolisis dan
oksidasi senyawanya. Contohnya yaitu :
Elekrolisis2NaCl + 2H2O2NaOH + Cl2 + 2H2
Elekrolisis2NaCl 2Na + Cl2
MnO2 + 2NaCl + 2H2SO4 Na2SO4 + MnSO4 + 2H2O + Cl2Kegunaan Klor
digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari.
Klor digunakan untukmenghasilkan air minum yang aman hampir di
seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil punsudah terklorinasi.
Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan
kertas, zat pewarna, tekstil,produk olahan minyak bumi,
obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat,
plastik,dan banyak produk lainnya.Kebanyakan klor diproduksi untuk
digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi,pemutihan
kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor
digunakan untukpembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida,
dan ekstraksi brom.Kimia organik sangat membutuhkan klor, baik
sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi,karena banyak sifat
yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik ketika
klormensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet
sintetis.
2. BromBrom dalah unsur kimia yang memiliki symbol Br dengan
nomor atom 35. Unsur dari deret kimia halogen ini berbentuk cairan
pada suhu kamar, mudah menguap dan memiliki reaktivitas diantara
klor dan iod. Dalam bentuk ciran, zat ini bersifat korosif terhadap
jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan
tenggorokkan. Dalam bentuk gas, bromine bersifat toksik atau racun.
Brom mudah larut dalam air dan korbon disulfida, membentuk larutan
yang berwarna merah. Brom banyak digunakan sebagai zat tahan api,
desinfektan dan pewarna.Berikut merupakan salah satu contoh reaksi
pembuatan brom di laboratorium :MnO2 + 2KBr + 2H2SO4 K2SO4 + MnSO4
+ 2H2O + Br2Kegunaan Brom digunakan untuk desinfektan, zat tahan
api, senyawa pemurni air, pewarna,obat, pembersih sanitasi, bromida
anorganik untuk fotografi dan lain-lain. Bromida organik jugasama
pentingnya.
3. Iod Iod merupakan padatan mengkilap berwarna ungu kehitaman
yang memiliki nomor atom 53. Dapat menguap pada suhu kamar dan
membetuk gas berwarna ungu kehitaman yang berbau menyengat . Di
alam, iod ditemukan dalam air laut dan garam chili. Unsure halogen
ini larut dalam CHCl3, CCl4 dan CS2 tetapi sedikit larut dalam air.
Kegunaan Senyawa klor banyak digunakan dalam obat-obatan, pembuatan
zat warna, Quartz-Yod untuk bola lampu, NH4I untuk lensa Polaroid,
AgI intuk fotografi, Sebagai kelenjar gondok dalam tubuh, dan anti
septik.4. Sifat-sifat Fisik Unsur HalogenTabel berikut merupakan
sifat-sifat fisik dari unsur halogen
5. Sifat-sifat KimiaDaya PengoksidasiData potensial reduksi
unsur Halogen:F2 + 2e- 2F- Eo= +2,87 VoltCl2 + 2e- 2Cl-Eo= +1,36
VoltBr2 + 2e- 2Br-Eo= +1,06 VoltI2 + 2e- 2I- Eo= +0,54
VoltPotensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami
reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2
karena memiliki potensial reduksi terkecil.Sifat oksidator: F2 >
Cl2 > Br2 > I2Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- >
F-Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas
elektron ion iodida paling mudah melepas elektron sehingga
bertindak sebagai reduktor kuat.
Reaksi dengan LogamHalogen bereaksi dengan sebagian besar logam
menghasilkan senyawa garam/halida logam. Halida logam yang
terbentuk bersifat ionic jika energi ionisasina rendah dan logamnya
memiliki biloks rendah. Hampir semua halide bersifat ionik. Contoh
Na+ Sedangkan yang bersifat semi ionik adalah AlCl3.Halogen akan
bereaksi dengan perak nitrat, raksa (I) nitrat dan timbale asetat
membentuk garam ang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan
putih.Reaksi dengan airFlourin bereaksi dengan air akan membentuk
larutan asam dan oksigen. 2F2 + 2H2O 4HF +O2 (dalam tempat gelap)
Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida
dan asam oksilhalida. Cl2 + H2O HClO + HCl Br2 + H2O HBrO + HBr
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi. I2 +
H2O (tidak bereaksi) Tetapi I2 larut dalam larutan KI Reaksi dengan
Non LogamHalogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam
halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan
oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh : Xe + F2 XeF2 2Kr
+ 2F2 KrF4 2P + 3Cl2 2PCl3.
6. Pembuatan Halogen Gas F2 dapat diperoleh dari elektrolisis
cairan (bukan larutan) Hidrogen Fluorida yang diberi sejumlah
padatan Kalium Fluorida untuk meningkatkan konduktivitas pada
temperatur di atas 70C. Di katoda, ion H+ akan tereduksi menjadi
gas H2, sedangkan di anoda, ion F akan teroksidasi menjadi gas
F2.Gas Cl2 dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl
maupun elektrolisis larutan NaCl. Melalui kedua elektrolisis
tersebut, ion Cl- akan teroksidasi membentuk gas Cl2 di anoda. Gas
Cl2 juga dapat diperoleh melalui proses klor-alkali, yaitu
elektrolisis larutan NaCl pekat. Reaksi yang terjadi pada
elektrolisis brine adalah sebagai berikut :2 NaCl(aq) + 2 H2O(l)
> 2 NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)Pembuatan unsur Klor, Brom, dan Iod
di laboratorium, dapat diperoleh melalui reaksi alkali halida
(NaCl, NaBr, NaI) dengan asam sulfat pekat yang dipercepat dengan
penambahan MnO2 sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaCl(aq) > MnSO4(aq) +
Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Cl2(g)MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaBr(aq)
> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Br2(l)MnO2(s) + 2
H2SO4(aq) + 2 NaI(aq) > MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) +
I2(s)Halida dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan
halida kovalen. Fluorida dan klorida dari unsur logam, terutama
unsur Alkali dan Alkali Tanah (kecuali Berilium) merupakan halida
ionik. Sementara, flurida dan klorida dari unsur nonlogam, seperti
Belerang dan Fosfat merupakan halida kovalen. Bilangan oksidasi
Halogen bervariasi dari -1 hingga +7 (kecuali Fluor). Unsur Fluor
yang merupakan unsur dengan keelektronegatifan terbesar di alam,
hanya memiliki bilangan oksidasi 0 (F2) dan -1 (fluorida).Halogen
dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :X2(g) + H2(g) > 2 HX(g) X :
F, Cl, Br, atau IReaksi ini (khususnya pada F2 dan Cl2) menimbulkan
ledakan hebat (sangat eksotermis). Oleh karena itu, reaksi tersebut
jarang digunakan di industri. Sebagai pengganti, hidrogen halida
dapat dihasilkan melalui reaksi klorinasi hidrokarbon. Sebagai
contoh :C2H6(g) + Cl2(g) > C2H5Cl(g) + HCl(g) Di laboratorium,
hidrogen halida dapat diperoleh melalui reaksi antara logam halida
dengan asam sulfat pekat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :CaF2(s) + H2SO4{aq) > 2 HF(g) + CaSO4(s)2 NaCl(s) +
H2SO4(aq) -> 2 HCl(g) + Na2SO4(aq)Hidrogen Bromida dan Hidrogen
Iodida tidak dapat dihasilkan melalui cara ini, sebab akan terjadi
reaksi oksidasi (H2SO4 adalah oksidator kuat) yang menghasilkan
Brom dan Iod. V. ALAT DAN BAHAN:1. Alat: Pipet tetes Corong gelas
Gelas kimia 10 mL Statip dan klem Sendok porselen Pengaduk kaca
Tabung reaksi berpipa samping Penutup karet Pipa penghubung Gelas
kimia 250 mL Kasa asbes
2. Bahan: SerbuK batu kawi MnO2 Larutan asam klorida pekat 0,1M
Kaporit Larutan H2SO4 pekat Larutan NaCl 0,1M Larutan AgNO3 0,1M
Larutan raksa (1) nitrat 0,1M Larutan KI 0,1M Laruttan timbale
asetat 0,2M Lartan amilum, Larutan KBr Garam dapur Kristal KI, KBr
Kertas berwarna Larutan CS2
VI. ALUR KERJA:1. Pembuatan dan Identifikasi gas Cl2 dan Br2
Serbuk batu kawi (MnO2) + beberapa butir NaCla.
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi+ sedikit H2SO4 0,1 MDiuji
dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan KI+amilum di atas
mulut tabungDipanaskan perlahanDiamati
Terbentuk gas Cl2warna kertas saring ungu bau gas menyengat
Serbuk batu kawi (MnO2) + beberapa butir KBrb.
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi+ sedikit H2SO4 0,1 MDiuji
dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan KI+amilum di atas
mulut tabungDipanaskan perlahanDiamati
Terbentuk gas Br2warna kertas saring ungu Bau gas menyengat
2. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod, dan Senyawanyaa. 1 mL
NaCl-Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1MEndapan putih HgCl1 mL
NaCl-Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1MEndapan putih AgCl
1 mL NaCl-Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2 0,1MEndapan putih
PbCl2
1 mL KBr-Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1MEndapan putih HgBr1
mL KBr-Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1MEndapan putih AgBrb.
1 mL KBr-Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2 0,1MEndapan putih
PbBr2
3. Kaporit (Ca(OCl)2) Sifat-sifat Klor, Brom, Iod, dan
Senyawanya
DilarutkanDimasukkan ke dalam gelas kimiadisaring
ResiduFiltrat
Dibagi dalam 2 tabung
Tabung 2Tabung 1
dimasuki sehelai kertas berwarnadibiarkan di udara
terbukadiamati+ beberapa tetes HCl 0,1 Mdimasuki sehelai kertas
berwarnadibiarkan di udara terbukadiamati perubahan warnanya
Warna kertas memudar lebih cepatWarna kertas memudar dengan
perlahan
4. Pembuatan dan Identifikasi HCl, HBr, dan HI a. 1 sendok teh
NaCl
Dimasukkan dalam tabung reaksi ADiletakkan kertas saring yang
ditetesi KI + amilum pada mulut tabung ATabung A Dihubungkan Pada
tabung B yang berisi sedikit air dan kertas lakmus+ sedikit H2SO4
pekatTabung reaksi A di tutup dengan karet penutupDipanaskan dengan
hati-hatiDiperhatikan gas yang keluar
Terbentuk gas HCl, kertas saring ungu, lakmus (birumerah,
merahmerah)
1 sendok teh KBrb.
Dimasukkan dalam tabung reaksi ADiletakkan kertas saring yang
ditetesi KI + amilum pada mulut tabung ATabung A Dihubungkan Pada
tabung B yang berisi sedikit air dan kertas lakmus+ sedikit H2SO4
pekatTabung reaksi A di tutup dengan karet penutupDipanaskan dengan
hati-hatiDiperhatikan gas yang keluar
Terbentuk gas Br2, kertas saring ungu, lakmus (birubiru,
merahmerah)
1 sendok teh KIDimasukkan dalam tabung reaksi ADiletakkan kertas
saring yang ditetesi KI + amilum pada mulut tabung ATabung A
Dihubungkan Pada tabung B yang berisi sedikit air dan kertas
lakmus+ sedikit H2SO4 pekatTabung reaksi A di tutup dengan karet
penutupDipanaskan dengan hati-hatiDiperhatikan gas yang
keluarTerbentuk gas I2, kertas saring ungu, lakmus (birumerah,
merahmerah)c.
5. Reaksi pendesakan halogen
1 mL KI1 mL KBr1 mL NaCl
Dialiri gas klor+ larutan CS2DiamatiDialiri gas klor+ larutan
CS2DiamatiDialiri gas klor+ larutan CS2Diamati
Larutan berwarna kekuningan, terbentuk 2 lapisanLarutan berwarna
coklat, terbentuk 2 lapisanLarutan tidak berwarna, Terbentuk 2
lapisan
6. Kelarutan I2 dalam pelarut-pelarut
I2 (s)I2 (s)I2 (s)
+ larutan HCl pekatDiperhatikan kelarutannya dan amati warnanya+
larutan KIDiperhatikan kelarutannya dan amati warnanya+
airDiperhatikan kelarutannya dan amati warnanya
Larutan sempurna, larutan berwarna coklatLarut sebagian, Larutan
berwarna kekuninganLarutan sebagian, larutan berwarna kekuningan
+
VII. VIII. HASIL PENGAMATAN:No.Alur KerjaHasil PengamatanDugaan/
ReaksiKesimpulan
1.Pembuatan dan Identifikasi Gas Cl2 dan Gas Br2
Seujung sendok batu kawi + beberapa butir NaCl-Ditambah H2SO4
0,1 MLarutan- Diletakkan kertas saring yang telah dibasahi larutan
KI dan amilum- Dipanaskan secara perlahanGas -DiamatiPerubahan pada
kertas saring
Seujung sendok batu kawi + beberapa butir KBr-Ditambah H2SO4 0,1
MLarutan- Diletakkan kertas saring yang telah dibasahi larutan KI
dan amilum- Dipanaskan secara perlahanGas -DiamatiPerubahan pada
kertas saring
Serbuk MnO2: hitam NaCl padat: putih Larutan H2SO4: tidak
berwarna Larutan KI: tidak berwarna Amilum: tidak berwarna MnO2 +
NaCl + H2SO4: larutan berwarna hitam Setelah dipanaskan: keluar gas
Cl2 yang berbau menyengat Kertas saring menjadi ungu kehitaman
KBr padat: putih MnO2 + KBr + H2SO4: larutan berwarna hitam
Setelah dipanaskan: keluar gas Br2 Kertas saring menjadi ungu
kehitaman
MnO2(s) + 2NaCl(s) + 2H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l)
+ Cl2(g)
2KI(aq) + Cl2(g) I2(aq) + 2KCl(aq)
MnO2(s) + 2KBr(s) + 2H2SO4(aq) K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) +
Br2(g)
2KI(aq) + Br2(g) I2(aq) + 2KCl(aq)
Gas Cl2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam klorida dengan
MnO2 dan H2SO4 disertai dengan pemanasan.Gas Cl2 yang terbentuk
dapat diidentifikasi dari warna dan bau gas yang menyengat serta
berubahnya warna kertas saring menjadi ungu kehitaman akibat dari
oksidasi larutan KI oleh gas yang dihasilkan
Gas Br2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam klorida dengan
MnO2 dan H2SO4 disertai dengan pemanasan.Gas Br2 yang terbentuk
dapat diidentifikasi dari warna dan bau gas yang menyengat serta
berubahnya warna kertas saring menjadi ungu kehitaman akibat dari
oksidasi larutan KI oleh gas yang dihasilkan
2.Sifat Klor, Brom, Iod, dan Senyawanya
1 mL NaCl-Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1MEndapan putih
AgCl
1 mL NaCl-Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1MEndapan putih
HgCl
1 mL NaCl-Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2 0,1MEndapan putih
PbCl2
1 mL KBr-Ditambah beberapa tetes AgNO3 0,1MEndapan putih AgBr1
mL KBr-Ditambah beberapa tetes HgNO3 0,1MEndapan putih HgBr1 mL
KBr-Ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2 0,1MEndapan putih PbBr2
Larutan NaCl: tidak berwarna Larutan AgNO3: tidak berwarna
Larutan HgNO3: tidak berwarna Larutan Pb(CH3COO)2: tidak
berwarna
NaCl + AgNO3: endapan putih
NaCl + HgNO3: endapan putih (+)
NaCl + Pb(CH3COO)2: endapan putih (++)
Larutan KBr: tidak berwarna Larutan AgNO3: tidak berwarna
Larutan HgNO3: tidak berwarna Larutan Pb(CH3COO)2: tidak
berwarna
KBr + AgNO3: endapan putih
KBr+ HgNO3: endapan putih
KBr + Pb(CH3COO)2: endapan kristalin putih NaCl(aq) + AgNO3(aq)
NaNO3(aq) + AgCl(s)
NaCl(aq) + HgNO3(aq) NaNO3(aq) + HgCl(s)
2NaCl (aq) + Pb(CH3COO)2(aq) 2(CH3COO)Na(aq) + PbCl2(s)
KBr(aq) + AgNO3(aq) KNO3(aq) + AgBr(s)
KBr(aq) + HgNO3(aq) KNO3(aq) + HgBr(s)
2KBr (aq) + Pb(CH3COO)2(aq) 2(CH3COO)K(aq) + PbBr2(s)
Senyawa Klor dapat bereaksi dengan senyawa logam seperti AgNO3,
HgNO3, dan Pb(CH3COO)2 membentuk endapan putih AgCl, HgCl, dan
PbCl2
Senyawa Brom dapat bereaksi dengan senyawa logam seperti AgNO3,
HgNO3, dan Pb(CH3COO)2 membentuk endapan putih AgBr, HgBr, dan
PbBr2
3.Sifat-sifat Klor dan Senyawanya
Larutan kaporit (Ca(OCl)2)
-Disaring
Filtrat
-Dibagi 2
Tabung 2Tabung 1
-Ditambah beberapa tetes HCl 0,1M-Dicelupkan kertas
berwarna-Dicelupkan kertas berwarna
Warna kertas pudarWarna kertas pudar
Kaporit: putih Larutan kaporit: keruh Filtrat: tidak berwarna
Residu: endapan putih
Filtrat + kertas berwarna: warna kertas pudar
Filtrat+ HCl: tidak berwarna
Filtrat + kertas berwarna: warna kertas pudar Ca(OCl)2(aq) + 2
H2O(l) 2HOCl(aq) + Ca (OH)2(s)
HOCl(aq) + HCl(aq) Cl2(g) + H2O(l)Senyawa klor yang berupa
kaporit dapat bereaksi dengan air membentuk endapan putih Ca(OH)2
larutan HOCl yang tidak berwarna. Larutan tersebut dapat berfungsi
sebagai pemutih terbukti dengan memudarnya kertas warna.
4.Pembuatan dan identifikasi gas HCl, HBr, dan HI
1 sendok kecil NaCl- Dimasukkan kedalam tabung A- Diletakkan
kertas saring yang sudah dibasahi dengan KI dan amilum- Dihubungkan
pada tabung B yang berisi air dan kertas lakmus- Ditambah H2SO4
pekat- Dipanaskan - DiamatiPerubahan pada kertas saring dan
lakmus
1 sendok kecil KBr- Dimasukkan kedalam tabung A- Diletakkan
kertas saring yang sudah dibasahi dengan KI dan amilum- Dihubungkan
pada tabung B yang berisi air dan kertas lakmus- Ditambah H2SO4
pekat- Dipanaskan - DiamatiPerubahan pada kertas saring dan
lakmus
1 sendok kecil KI- Dimasukkan kedalam tabung A- Diletakkan
kertas saring yang sudah dibasahi dengan KI dan amilum- Dihubungkan
pada tabung B yang berisi air dan kertas lakmus- Ditambah H2SO4
pekat- Dipanaskan - DiamatiPerubahan pada kertas saring dan
lakmus
NaCl padat: putih Larutan KI: tidak berwarna Amilum: tidak
berwarna H2SO4 pekat: tidak berwarna
NaCl + H2SO4 + panas: keluar asap putih yaitu gas Cl2 Kertas
lakmus biru menjadi merah Kertas lakmus merah tetap merah Kertas
saring tetap putih
KBr padat: putih Larutan KI: tidak berwarna Amilum: tidak
berwarna H2SO4 pekat: tidak berwarna
KBr + H2SO4 + panas: keluar asap putih yaitu gas Br2 Kertas
lakmus biru menjadi sedikit merah Kertas lakmus merah tetap merah
Kertas saring menjadi ungu kehitaman
KI padat: putih Larutan KI: tidak berwarna Amilum: tidak
berwarna H2SO4 pekat: tidak berwarna
KI + H2SO4 + panas: keluar asap putih yaitu gas I2 Kertas lakmus
tetap biru Kertas lakmus merah tetap merah Kertas saring menjadi
ungu kehitaman
2NaCl(s) + H2SO4(aq) 2HCl(g) + Na2SO4(aq)
KBr(s) + H2SO4(l) HBr(g) + KHSO4(aq)
2KBr(s) + 2H2SO4(l) Br2(g) + SO2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)
KI(s) + H2SO4(l) HI(g) + KHSO4(aq)
2KI(s) + 2H2SO4(l) I2(g) + SO2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)
KI (s) + H2SO4(l) HI(g) + KHSO4(aq)
Gas HCl dapat dibuat dengan mereaksikan garam klorida dengan
H2SO4 pekat dan disertai dengan pemanasan. Gas hidrogen klorida
yang terbentuk dapat diidentifikasi dengan memerahnya kertas lakmus
biru yang menandakan bahwa hidrogen klorida yang terbentuk bersifat
asam.
Gas HBr dapat dibuat dengan mereaksikan garam bromida dengan
H2SO4 pekat dan disertai dengan pemanasan. Gas hidrogen bromida
yang terbentuk dapat diidentifikasi dengan memerahnya kertas lakmus
biru yang menandakan bahwa hidrogen bromida yang terbentuk bersifat
asam. sedangkan jika dari reaksi tersebut dihasilkan gas Br2 maka
dapat diidentifikasi dengan kertas saring yang berubah menjadi ungu
kehitaman.
Gas HI dapat dibuat dengan mereaksikan garam iodida dengan H2SO4
pekat dan disertai dengan pemanasan. Gas hidrogen iodida yang
terbentuk dapat diidentifikasi dengan memerahnya kertas lakmus biru
yang menandakan bahwa hidrogen iodida yang terbentuk bersifat asam.
sedangkan jika dari reaksi tersebut dihasilkan gas I2 maka dapat
diidentifikasi dengan kertas saring yang berubah menjadi ungu
kehitaman.
5.Sifat Pendesakan Halogen
Larutan tidak berwarna1 mL NaClLarutan tidak berwarna-Dialirkan
gas Cl2-Ditambah larutan CS2
Larutan tidak berwarna1 mL KBrLarutan tidak berwarna-Dialirkan
gas Cl2-Ditambah larutan CS2
Larutan tidak berwarna1 mL KBrLarutan tidak berwarna-Dialirkan
gas Cl2-Ditambah larutan CS2
Larutan NaCl, KBr, dan KI: tidak berwarna Gas Cl2: berwarna
kekuningan
NaCl + Cl2: larutan tidak berwarna
NaCl+ Cl2 + CS2: terbentuk 2 lapisan atas: tidak berwarna bawah:
tidak berwarna
KBr + Cl2: larutan berwarna kuning
KBr+ Cl2 + CS2: terbentuk 2 lapisan atas: tidak berwarna bawah:
kuning
KI + Cl2: larutan berwarna kecoklatan
KI+ Cl2 + CS2: terbentuk 2 lapisan atas: coklat kekuningan
bawah: coklat tua
Cl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) NaCl(aq) + Cl2(g)
2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + Br2(g)
2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + I2(g)
Gas halogen (Cl2) dapat mendesak anion garam halida yang berada
dibawahnya. Sifat pendesakan gas klor ini menyebabkan garam halida
dapat terdistribusi kedalam 2 fasa yaitu fasa berair dan fasa
organik CS2
6.1 butir I2 padatKelarutan -Dimasukkan kedalam air-Diamati
Sifat Kelarutan I2 dalam berbagai Pelarut
1 butir I2 padatKelarutan -Dimasukkan kedalam air-Diamati
1 butir I2 padatKelarutan -Dimasukkan kedalam air-Diamati
I2 padat: coklat kehitaman Larutan KI: tidak berwarna HCl pekat:
tidak berwarna
I2 + air: larut sebagian
Larutan berwarna kuning
Terdapat I2 yang belum larut
I2 + KI: larut sempurna Larutan berwarna coklat
I2 + HCl: larut sebagian: Larutan berwarna kuning(+) Terdapat I2
yang tidak larut
I2(s) + H2O(l) tidak bereaksi
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
I2(s) + HCl(aq) HI(aq) + Cl2(g)Kelarutan senyawa I2 dalam
berbagai pelarut tidak sama, I2 tidak dalam air, larut sebagian
dalam HCl pekat, tetapi larut sempurna dalam KI
IX. X. ANALISIS DAN PEMBAHASAN:a. Percobaan 1Percobaan pertama
bertujuan untuk mengetahui pembuatan dan identifikasi gas Cl2 dan
Br2. Pembuatan gas klor dapat dilakukan dengan mereaksikan garam
klorida dengan serbuk MnO2 dan H2SO4 yang dipercepat dengan proses
pemanasan. Padatan NaCl dicampur dengan serbuk batu kawi MnO2 yang
berwarna hitam. Campuran tersebut diteteskan larutan H2SO4 0,1M dan
dipanaskan secara perlahan, dengan persamaan reaksi:MnO2(s) +
2NaCl(s) + 2H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g) Dari
reaksi ini dihasilkan gas Cl2 yang dapat dikenali dengan baunya
yang sangat menyengat, warna gas yang hijau kekuningan.
Identifikasi lebih lanjut dengan melihat perubahan pada kertas
saring yang telah dibasahi larutan KI dan amilum. Kertas saring
yang awalnya tidak berwarna menjadi berwarna ungu kehitaman. Hal
ini disebabkan karena adanya reaksi antara gas klor yang dihasilkan
dengan larutan KI yang ada pada kertas saring. 2KI(aq) + Cl2(g)
I2(aq) + 2KCl(aq)Gas klor mengoksidari I- menjadi I2 yang dapat
dilihat dengan indikator amilum sebagai warna ungu kehitaman.
Sedangkan pembuatan gas brom dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Garam KBr direaksikan dengan MnO2 dan H2SO4 dibantu dengan
pemanasan secara perlahan. Persamaan reaksi yang terjadi
yaitu:MnO2(s) + 2KBr(s) + 2H2SO4(aq) K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l)
+ Br2(g) Gas Br2 yang dihasilkan dapat diidentifikasi dari warna
gas yaitu coklat kemerahan, baunya yang sangat merangsang, serta
perubahan pada kertas saring. Kertas saring yang telah dibasahi
larutan KI dan amilum berubah menjadi ungu kehitaman disebabkan
karena oksidasi I- menjadi I2 oleh gas Br2. Persamaan
reaksinya:2KI(aq) + Br2(g) I2(aq) + 2KCl(aq)Pada reaksi ini
menghasilkan kompleks iodin-amilum yang berwarna ungu kehitaman. b.
Percobaan 2Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
klor, brom, iod, dan senyawanya. Senyawa klor, brom, dan iod dapat
bereaksi dengan senyawa logam seperti AgNO3, HgNO3, dan
Pb(CH3COO)2. Senyawa klor yang berupa garamnya seperti NaCl
direaksikan denagn larutan AgNO3. Larutan NaCl yang tidak berwarna
ditambah dengan beberapa tetes larutan AgNO3 yang tidak berwarna
menghasilkan larutan keruh karena adanya endapan putih AgCl(++)
yang berbentuk seperti dadih. Persamaan reaksinya:NaCl(aq) +
AgNO3(aq) NaNO3(aq) + AgCl(s)Endapan AgCl ini tidak larut dalam air
dan Asam Nitrat encer tetapi larut dalam NH3 encer dan larutan
Kalium Sianida dan Tiosianat. Sedangkan jika larutan NaCl
direaksikan dengan larutan HgNO3 akan menghasilkan larutan keruh
karena terdapat endapan HgCl(+) yang juga berwarna putih, endapan
ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan endapan AgCl. Persamaan
reaksinya:NaCl(aq) + HgNO3(aq) NaNO3(aq) + HgCl(s)Dan ketika
direaksikan dengan larutan Pb(CH3COO)2 akan menghasilkan larutan
keruh dengan endapan putih PbCl2 yang juga berwarna putih.
Persamaan reaksinya:2NaCl (aq) + Pb(CH3COO)2(aq) 2(CH3COO)Na(aq) +
PbCl2(s)Serupa dengan senyawa klor, senyawa brom juga dapat
bereaksi dengan larutan yang mengandung logam. Larutan KBr yang
tidak berwarna bereaksi dengan larutan AgNO3 yang juga tidak
berwarna. Reaksi kedua larutan ini menghasilkan larutan keruh
karena adanya endapan AgBr yang berwarna putih. Endapan AgBr ini
jika terbentuk banyak maka akan terlihat bahwa warnanya kuning
pucat. Persamaan reaksinya:KBr(aq) + AgNO3(aq) KNO3(aq) +
AgBr(s)Berbeda dengan endapan AgCl, endapan perak bromida AgBr ini
kelarutannya dalam Amonia encer sangat kecil, tetapi mudah larut
dalam Amonia pekat. Endapan ini juga larut dalam larutan Kalium
Sianida dan Natrium Tiosianat, tetapi tidak larut dalam Asam Nitrat
encer. Dengan larutan HgNO3, larutan KBr membentuk larutan keruh
dengan endapan putih HgBr, dengan persamaan reaksi:KBr(aq) +
HgNO3(aq) KNO3(aq) + HgBr(s)Sedangkan dengan larutan Pb-asetat,
larutan KBr membentuk endapan kristalin putih PbBr2 yang dapat
larut dalam air mendidih. Persamaan reaksinya:2KBr (aq) +
Pb(CH3COO)2(aq) 2(CH3COO)K(aq) + PbBr2(s)
c. Percobaan 3Percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui
sifat-sifat senyawa klor. Salah satu senyawa klor adalah kaporit,
Ca(OCl)2 yang dapat digunakan sebagai bahan pembersih dan pemutih
karena bersifat oksidatif. Kaporit yang berwarna putih dilarutkan
dalam air menghasilkan larutan berwarna putih yang keruh akibat
adanya endapan. Larutan yang terbentuk yaitu HOCl dan endapan
Ca(OH)2. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu:Ca(OCl)2(aq) + 2
H2O(l) 2HOCl(aq) + Ca (OH)2(s)Larutan disaring sehingga
menghasilkan filtrat yang tidak berwarna berupa larutan HOCl. Sifat
oksidatif larutan ini dapat diidentifikasi dengan cara memasukkan
kertas warna kedalamnya. Warna dari kertas tersebut lama-lam akan
memudar. Dan sifat oksidatif larutan HOCl akan meningkat jika
ditambahkan dengan HCl 0,1M. Persamaan reaksi yang terjadi
yaitu:HOCl(aq) + HCl(aq) Cl2(g) + H2O(l)Penambahan HCl 0,1M
menyebabkan timbulnya gelembung gas yaitu gas Cl2. Ketika
kedalamnya dicelupkan kertas warna, maka warna kertas tersebut
memudar lebih cepat karena adanya gas Cl2.
d. Percobaan 4Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui
pembuatan dan identifikasi gas HCl, HBr, dan HI. Gas Hidrogen
Halida dapat dibuat dengan mereaksikan garam halidanya dengan H2SO4
pekat dan disertai dengan pemanasan. Gas yang dihasilkan dari
reaksi ini diidentifikasi dengan kertas lakmus dan kertas saring
yang telah dibasahi larutan KI dan amilum.Gas Hidrogen klorida
dibuat dengan mereaksikan kristal NaCl dengan H2SO4 pekat. NaCl
akan terurai dalam suhu kamar, namun penguraian NaCl akan lebih
sempurna dengan adanya pemanasan. Persamaan reaksinya:2NaCl(s) +
H2SO4(aq) 2HCl(g) + Na2SO4(aq)Pada reaksi ini yang dilepaskan
adalah gas HCl yang dapat dikenali dari baunya yang begitu
menyengat, berupa asap putih yang terdiri dari butiran halus asam
klorida. Gas HCl yang terbentuk diidentifikasi dengan kertas lakmus
biru yang berubah menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap
merah. Ini menunjukkan bahwa gas HCl bersifat asam. Gas HCl yang
terbentuk dari reaksi dapat dibuktikan dengan kertas saring yang
tetap tidak berubah menunjukkan bhwa yang terbentuk adalah gas HCl
bukanlah gas Cl2. Seperti halnya gas HCl, gas HBr juga dibuat
denagn cara yang sama. Kristal putih KBr ditambah dengan H2SO4
pekat. Mula-mula terbentuk larutan coklat kemerahan dan asap putih
keluar. Persamaan reaksinya: KBr (s) + H2SO4(l) HBr(g) + KHSO4(aq)
2KBr(s) + 2H2SO4(l) Br2(g) + SO2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)Dalam
reaksi ini, bukan hanya gas HBr yang terbentuk, tapi gas brom juga
terbentuk hal ini dapat dilihat dengan warna uap yang berwarna
coklat kemerahan. Gas HBr yang terbentuk dapat diidentifikasi
dengan memerahnya kertas lakmus biru yang menunjukkan bahwa HBr
bersifat asam. Sedangkan gas Br2 yang juga terbentuk dapat
diidentifikasi dengan melihat perubahan pada kertas saring yang
telah dibasahi larutan KI dan amilum. Kertas saring menjadi
berwarna ungu kehitaman menandakan bahwa gas Br2 yang terbentuk
mengoksidasi KI menjadi I2. KI(s) + H2SO4(l) HI(g) +
KHSO4(aq)Pembentukan dua gas ini disebabkan karena H2SO4 pekat
merupakan oksidator kuat sehingga H2SO4 tersebut langsung
mengoksidasi KBr menjadi Br2. Namun, jika yang digunakan adalah
larutan H3PO4 pekat maka yang dihasilkan hanya gas HBr sesuai
dengan persamaan reaksi:KBr(s) + H3PO4(aq) HBr(g) + KH2PO4(aq)
Pembuatan gas HI juga dilakukan dengan cara yang sama, kristal KI
yang berwarna putih direaksikan dengan H2SO4 pekat. Namun, pada
reaksi ini gas hidrogen iodida yang terbentuk sangatlah sedikit
yang ditandai dengan asap putih yang sedikit. Gas yang dihasilkan
dalam jumlah yang banyak adalah gas I2, sesuai dengan persamaan
reaksi:2KI(s) + 2H2SO4(l) I2(g) + SO2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)KI
(s) + H2SO4(l) HI(g) + KHSO4(aq) Gas I2 yang dihasilkan dapat
mengubah kertas saring menjadi berwarna ungu kehitaman dengan
persamaan reaksi:2I-(aq) + I2(g) I2(aq) + 2I-(aq) Oleh karena yang
terbentuk adalah gas I2 dan hanya sedikit gas HI yang terbentuk
maka kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan, tetap berwarna
biru. Namun, gas HI murni dapat diperoleh dengan mereaksikan KI
dengan Asam Fosfat pekat dengan persamaan reaksi:KI(s) + H3PO4(aq)
HI(g) + KH2PO4(aq)
e. Percobaan 5Percobaan kelima bertujuan untuk mengetahui sifat
pendesakan gas klor terhadap anion garam halida yang berada
dibawahnya. Sifat pendesakan gas klor ini menyebabkan garam halida
dapat terdistribusi kedalam 2 fasa yaitu fasa berair dan fasa
organik CS2. Larutan garam halida seperti NaCl yang tidak berwarna,
ketika dialiri gas Cl2 tetap tidak berwarna. Gas Cl2 dapat dibuat
dengan mereaksikan kaporit dengan HCl pekat sehingga akan
menghasilkan gas Cl2 yang berwarna kekuningan. Gas Cl2 tersebut
dialirkan pada larutan NaCl dan tidak terjadi perubahan. Setelah
dialiri gas Cl2, diteteskan larutan CS2 dan dikocok sebentar.
Persamaan reaksinya:Cl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) NaCl(aq) + Cl2(g)
Setelah ditetesi larutan CS2 terbentuk 2 lapisan, lapisan atas
tidak berwarna dan lapisan bawah seperti gel yang juga tidak
berwarna. Hal ini membuktikan bahwa NaCl juga larut dalam CS2
akibat dari pendesakan gas klor terhadap anion Cl- dalam larutan
NaCl. Garam halida yang lain seperti KBr juga menunjukkan hal yang
sama. Larutan KBr yang awalnya tidak berwarna berubah menjadi
kekuningan setelah dialiri gas klor. Setelah itu, ditetesi larutan
CS2 dan dikocok. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu:2KBr(aq) +
Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + Br2(g) Reaksi ini menghasilkan campuran
dengan 2 lapisan, lapisan atas tidak berwarna dan lapisan bawah
berwarna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa gas klor mendesak ion
Br- dalam KBr sehingga dapat larut dalam CS2. Sedangkan larutan KI
yang dialiri gas klor berubah warna dari tidak berwarna menjadi
kecoklatan. Dan setelah itu, ditetesi dengan larutan CS2 dan
dikocok. Persamaan reaksinya: 2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) +
I2(g) Setelah bereaksi terbentuk 2 lapisan, lapisan atas berwarna
coklat kekuningan sedangkan lapisan bawah berwarna coklat
kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa gas klor mendesak ion I- dalam
larutan KI sehingga terjadi terdistribusi KI dalam fasa berair dan
fasa organik yaitu larutan CS2.
f. Percobaan 6Percobaan keenam bertujuan untuk mengetahui
kelarutan I2 dalam berbagai pelarut. I2 padat mempunyai kelarutan
yang berbeda dalam berbagai pelarut, ada yang larut sempurna, larut
sebagian, bahkan tidak larut sama sekali. Padatan I2 yang berwarna
coklat kehitaman ketika dimasukkan kedalam air akan menghasilkan
larutan yang berwarna kekuningan dengan dan terdapat padatan I2
yang tidak larut. Larutan berwarna kuning ini hanya disebabkan
karena serbuk-serbuk halus I2 yang telah teroksidasi, bukan karena
I2 yang larut, karena pada dasarnya I2 tidak dapat larut dalam air.
I2(s) + H2O(l) tidak bereaksiHal ini disebabkan karena perbedaan
kepolaran antara I2 dan air. Air merupakan pelarut polar sedangkan
I2 merupakan senyawa non polar sehingga I2 tidak dapat larut
didalam air.Sedangkan dalam larutan KI, padatan I2 menunjukkan
kelarutan yang berbeda. Padatan I2 larut sempurna dalam larutan KI
menghasilkan senyawa polihalida dengan persamaan reaksi:I2(s) +
KI(aq) KI3(aq) Proses pelarutan I2 dalam larutan KI ini terjadi
dengan sempurna dan cepat. Semua padatan I2 larut menghasilkan
larutan KI3 yang berwarna coklat. Sedangkan dalam larutan HCl
pekat, padatan I2 larut sebagian dengan persamaan reaksi: I2(s) +
HCl(aq) HI(aq) + Cl2(g)Reaksi ini menghasilkan larutan HI yang
berwarna kekuningan(+) dan gas Cl2. Selain larutan HI dan gas Cl2
masih terdapat padatan I2 yang tidak larut dalam HCl pekat, hal ini
disebabkan karena perbedaan kepolaran antara HCl dengan I2. HCl
merupak senyawa polar sedangan I2 merupakan senyawa nonpolar
sehingga I2 sulit laurt dalam HCl. Sehingga urutan kelarutan I2
dari yang paling baik yaitu dalam pelarut: KI kemudian HCl dan yang
terakhir adalah air.XI. DISKUSIPada percobaan keempat, untuk KBr
diperoleh bahwa kertas lakmus biru menjadi merah, padahal
seharusnya kertas lakmus biru tetap biru karena pada reaksi
tersebut tidak dihasilkan gas HBr melainkan gas Br2. Hal ini
disebabkan karena oksidator yang dipakai adalah oksidator kuat
H2SO4 pekat sehingga, KBr langsung teroksidasi seluruhnya menjadi
gas Br2.
XII. KESIMPULANBerdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat
diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya:1. Gas halogen (Cl2,
Br2, dan I2) dapat dibuat dengan mereaksikan garam halida dengan
H2SO4 dan MnO2 sebagai katalis dan disertai dengan pemanasan.2. Gas
halogen yang terbentuk dapat diidentifikasi dari warna gas, baunya
yang menyengat dan dengan berubahnya kertas saring menjadi ungu.3.
Senyawa garam halida dapat bereaksi dengan larutan logam seperti
AgNO3, HgNO3, dan Pb-asetat membentuk endapan yang umumnya berwarna
putih.4. Senyawa klor seperti HOCl dapat digunakan sebagai
pembersih dan pemutih5. Gas hidrogen halida dapat dibuat dengan
mereaksikan garam halidanya dengan H2SO4 pekat dan disertai dengan
pemanasan. Gas hidrogen halida yang terbentuk dapat diidentifikasi
dengan memerahnya kertas lakmus biru yang menandakan bahwa hidrogen
halida yang terbentuk bersifat asam.6. Gas halogen (Cl2) dapat
mendesak anion garam halida yang berada dibawahnya. Sifat
pendesakan gas klor ini menyebabkan garam halida dapat
terdistribusi kedalam 2 fasa yaitu fasa berair dan fasa organik
CS2.7. Kelarutan senyawa I2 dalam berbagai pelarut tidak sama, I2
tidak larut dalam air, larut sebagian dalam HCl pekat, dan larut
sempurna dalam KI.
XIII. JAWABAN PERTANYAAN:1. Jelaskan pembuatan gas Klor
dilaboratorium ?Jawab :Di Laboratorium, kita dapat membuat gas Cl
dengan cara mereaksikan padatan NaCl dengan batu kawi (MnO2) serta
asam sulfat (H2SO4) pekat sebagai katalisnya.Reaksinya : 2NaCl +
2H2SO4+ MnO2 MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O+ Cl2
2. Mengapa digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium
Iodida dan kanji untuk menguji terbentuknya gas klor?Jawab: Untuk
membuktikan adanya gas Cl2, campuran diuji dengan kertas saring
yang telah dibasahi oleh larutan KI dan larutan amilum karena
ketika larutan KI bereaksi dengan Cl2 terjadi reaksi pembebasan ion
iod atau oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Cl2. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.2I- + Cl2 I2 + 2Cl-Larutan amilum berfungsi
sebagai indikator. Larutan amilum akan menyebabkan perubahan warna
kertas saring menjadi ungu bila amilum bereaksi dengan I2 membentuk
kompleks iodin-amilum yang berwarna ungu kehitaman.3. Sebutkan
kegunaan gas Klor dan senyawanya !Gas klor : a. Klor digunakan
untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia.
Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi.b. Klor juga
digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat
pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan,
antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak
produk lainnya.c. Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam
pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas,
desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan
untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan
ekstraksi brom.d. Kimia organik sangat membutuhkan klor, baik
sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi, karena banyak sifat
yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik ketika
klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet
sintetis.e. untuk manufaktur pestisida dan herbisida, misalnya DDT,
untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC)Senyawa : NaCl
dapat digunakan mengawetkan makananHCl digunakan untuk menetralkan
basa dan untuk electroplatingNaClO kaporit sebagai serbuk
pengelantang KClO3 digunakan dalam industri korek api. KCl
digunakan untuk pupuk.4. Tuliskan persamaan reaksi pada semua
percobaan !Jawab :Percobaan 1 : H2SO4(aq) + NaCl(s) HCl(aq) +
NaHSO4(aq)4HCl(aq) + MnO2(s) MnCl2(aq) + 2H2O+Cl2
H2SO4(aq) + KBr(s) HBr(aq) + KHSO4(aq)4HBr(aq) + MnO2(s)
MnBr2(aq) + 2H2
Percobaan 2 : NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq) NaCl(aq)
+ HgNO3(aq) HgCl(s) + NaNO3(aq) 2NaCl(aq) + Pb(CH3COO) PbCl2(a) +
2CH3COONa.
KBr(aq) + AgNO3(aq) AgBr(s) + KNO3(aq) KBr(aq) + Hg(NO3)2(aq)
HgBr2(s) + KNO3(aq) KBr(aq) + Pb(CH3COO)2(aq) PbBr2(s) +
2CH3COOK
Percobaan 3 Tabung ICa(OCl)2(s) + 2H2O(l) 2HOCl(aq) +
Ca(OH)2(aq). Tabung 2Ca(OCl)2(s) + 2H2O(l) 2HOCl(aq) +
Ca(OH)2(aq).HOCl(aq) + HCl(aq) Cl2(g) + H2O(l)
Percobaan 4 2NaCl(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + HCl(g) 2KBr(aq) +
2H2SO4(aq) Br2(g) + SO2(aq) + K2SO4(aq) + 2H2O(l) 2KI(aq) +
2H2SO4(aq) I2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l).
Percobaan 5 NaCl(aq) + Cl2(g) tidak bereaksi KBr(aq) + Cl2(g)
Br2(g) + KCl(aq) KI(aq) + Cl2(g) I2(g) + 2KCl(aq)
Percobaan 6 I2 + air tidak bereaksi I2 + KI KI3 (polihalida) I2
+ HCl HI + Cl2
5. Mengapa Iod tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kalium
iodida? Karena air merupakan pelarut yang polar sedangkan pada I2
merupakan molekul non polar yang dapat larut dengan pelarut organik
yang memiliki kepolaran yang sangat rendah atau nonpolar. Sedangkan
larutan KI merupakan pelarut yang non polar sehingga Iod akan lebih
mudah larut didalamnya.6. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada
percobaan no 2?Jawab :Percobaan pertama :Tabung I : NaCl + AgNO3 =
endapan putih (++)Tabung II : NaCl + HgNO3 = sedikit endapan
putihTabung III : NaCl + Pb(CH3COO)2 = endapan putih (+)Percobaan
KeduaTabung I : KBr + AgNO3 = endapan kuning pucatTabung II : KBr +
HgNO3 = endapan putih Tabung III : KBr + Pb(CH3COO)2 = endapan
kristalin putih
7. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?Jawab
:Pembuatan asam halida, HBr dan HI tidak menggunakan asam sulfat
pekat. Karena asam sulfat ini adalah agen pengoksidasi yang kuat,
sehingga jika digunakan akan mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan HI
menjadi I2. Untuk itu digunakan H3PO4, karena H3PO4 bukan agen
pengoksidasi yang kuat.
XIV. DAFTAR PUSTAKA:Amaria, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kimia
Anorganik II: Unsur-unsur golongan utama. Surabaya: Kimia FMIPA
UnesaLee. JD. 1991. Concise Inorganic Chemistry. Fourth Edition.
London: Chapman & HallVogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganic
Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi Kelima. Bagian 1. Jakarta:
PT. Kalman Media
Pustakahttp://kimia485.blogspot.com/2012/01/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-unsur.html
diakses tanggal 14 Oktober 2013
XV. LAMPIRAN:
1. Pembuatan dan Identifikasi Gas Cl2 dan Br2a. Pembuatan dan
Identifikasi Gas Cl2
Proses pemanasan (MnO2) + NaCl + H2SO4Serbuk Batu Kawi (MnO2) +
NaClSerbuk Batu Kawi (MnO2)
kertas saring berwarna ungu dan larutan bewarna ungu
kehitamanDitutup dengan kertas saring yang telah + KI + amilum
b. Pembuatan dan Identifikasi Gas Br2
kertas saring berwarna ungu dan larutan bewarna ungu
kehitamanProses Pemanasan (MnO2) + KBr + H2SO4Serbuk Batu Kawi
(MnO2) + KBr
2. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod, dan senyawanyaa. Natrium Klorida
(NaCl)
NaCl + AgNO3 (Endapan Putih +++)NaCl + HgNO3 (Endapan Putih
+)NaCl + PbCl2 (Endapan Putih ++)
b. Kalium Bromida (KBr)
KBr + AgNO3 (Endapan Kuning Pucat)KBr + HgNO3 (Endapan Putih)KBr
+ PbCl2 (Endapan Kristalin Putih)
3. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod, dan senyawanya
Tb 1 dan 2 dimasukkan kertas berwarnaTb 1 + HCl 0,1MFiltrat
dibagi dalam 2 tabungDisaring untuk diambil FiltratnyaKaporit
dilarutkan dengan air
4. Identifikasi Gas HCl, HBr, dan HIa. Identifikasi Gas HCl
Kertas lakmus (biru merah) (merah merah)Kertas saring tetap
berwarna putihProses Pemanasan, Tb 1 (Air+kertas lakmus) Tb 2 (NaCl
+ Kertas saring yang sudah dibasahi KI+amilum)
b. Identifikasi Gas HBr
Proses Pemanasan, Tb 1 (Air+kertas lakmus) Tb 2 (KBr + Kertas
saring yang sudah dibasahi KI+amilum)Kertas saring menjadi berwarna
unguKertas lakmus (biru merah) (merah merah)
c. Identifikasi Gas HI
Proses Pemanasan, Tb 1 (Air+kertas lakmus) Tb 2 (KI + Kertas
saring yang sudah dibasahi KI+amilum)Kertas saring menjadi berwarna
unguKertas lakmus (biru biru) (merah merah)
5. Sifat Pendesakan Halogena. NaCl
b. KBr
c. KI
6. Kelarutan I2 Dalam Pelarut
I2 Padat
(Tb 1 : I2 + HCl) (Tb 2 : I2 + KI) (Tb 3 : I2 + air)