7/23/2019 1 Introduksi NDT UIN JKT Final http://slidepdf.com/reader/full/1-introduksi-ndt-uin-jkt-final 1/20 11/25/2015 Ditulis oleh : Baskan Hanurajie | Praktisi UTR, Badan Tenaga Nuklir Nasional Dibuat untuk FISIKA, UIN JAKARTA FOR PHYSICS STUDENTS INTRODUKSI UJI TAK RUSAK (NDT INTRODUCTION)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
1 Introduksi Uji Tak Rusak (UTR) dalam Bahasa Inggris Non destructive testing (NDT) adalahpengujian suatu benda atau komponen tanpa merusak. Pemeriksaan dilakukansejak awal proses bahan atau material dibentuk, kemudian proses kedua sampai
inservice. Sehingga sekarang UTR adalah salah satu bagian dari fungsi kendalikualitas dan proses industri dan saling melengkapi antara metode satu denganyang lainnya.Definisi UTR adalah pengujian suatu bahan, komponen atau struktur pada bagianpermukaan atau internal atau kondisi metalurgi, tanpa merusak bahan tersebutsehingga integritasnya terjaga dan masih layak untuk digunakan.
Teknik ini dapat diterapkan secara sampling untuk pemeriksaan individu ataudapat digunakan untuk 100% memeriksa bahan dalam sistem kendali kualitasproduksi.Sekarang ini telah menjadi konsep teknologi tinggi, dalam evolusi peralatan
sehingga telah membuat UTR ini menjadi cukup kuat untuk aplikasi dalamlingkungan industri pada setiap tahap pabrikasi - dalam pembuatan baja daripembuatan awal hingga pemeriksaan insite bahkan sampai in-service.
Tingkat ketrampilan inspektur disyaratkan untuk menerapkan teknik secara tepatsehingga mendapatkan jumlah informasi maksimum mengenai suatu produk,dengan umpan balik secara konsekuen ke fasilitas produksi.UTR bukan hanya sebuah metode untuk menolak bahan standar rendah; tetapiitu juga memberi jaminan bahwa yang baik itu adalah baik. Teknik inimenggunakan berbagai prinsip; tidak ada metode tunggal yang menjadi unggulan,metode yang ada dibangun untuk memenuhi semua persyaratan dalam segala
situasi.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari metode yang paling umum digunakandalam industri, dengan rincian aplikasi sesuai, fungsi dan keuntungan. Metodeyang dibahas adalah: Uji Cairan Penetran (PT) Uji Partikel Magnetik (MT) Uji Radiografi (RT) Uji Ultrasonik (UT) Uji Eddy Current (ET)
Namun, ini tidak berarti bahwa semua prinsip yang tersedia untuk Insinyur UTR,ada metode lain seperti: potensial drop, soniks, infra-merah, emisi akustik danspectrography dan yang lainya. Disini tidak diberikan informasi ini, tetapi 5 UTRyang sudah umum saja, semoga manfaat.
adalah metoda yang digunakanuntuk menemukan cacatpermukaan dengan munculnyacairan berwarna atau floresen daricacat. Teknik ini didasarkan padakemampuan cairan membentukgambar pada permukaan bersihyang ada cacatnya dengan aksikapilaritas. Perioda waktu setelahitu disebut dengan dwell , kelebihancairan penetran dibersihkan yang
selanjutnya diberikan developer. Aksi ini disebut dengan bleber (blotter ), seperti tinta yang munculdi saku baju dimana pada
pemeriksaan ini penetran yang bleber sebagai akibat tertinggal didalam cacat.Penetran kontras warna sesuai untuk cahaya putih sedangkan penetran floresendigunakan pada kondisi gelap menggunakan ”cahaya hitam” ultraviolet.
Teknik pemeriksaan yang sangat kuno ini pertama kali digunakan padapemeriksaan keramik lembut dengan menyebarkan karbon hitam padapermukaannya, kemudian karbon hitam akan mengendap pada retak permukaan
sehingga gambarannya tampak. Selanjutnya dilakukan pada bengkel kerja keretaapi untuk menguji komponen besi dan baja dengan metoda ”minyak dan pemutih”.Pada metoda ini, minyak kental yang biasanya tersedia di bengkel kerja,dilarutkan dengan kerosin (minyak tanah) pada tangki besar sehinggapemeriksaan komponen kereta api seperti roda dapat dicelupkan. Setelahdiangkat dan dibersihkan, permukaan komponen dilapisi dengan suspensi lembutkapur beralkohol sehingga terbentuk lapisan putih yang kemudian alkoholnyamengalami penguapan. Benda uji selanjutnya digetarkan dengan pukulan paluyang menyebabkan minyak sisa pada bagian retak permukaan muncul keluar danbleber / mengotori lapisan putih. Metoda ini digunakan sejak permulaan abad 19hingga mendekati tahun 1940 ketika metoda partikel magnetik diperkenalkan danmemberikan hasil yang lebih sensitif untuk besi dan baja feromagnetik.
Metoda berbeda yang dikenalkan pada tahun 1940-an, dimana permukaan ujidilapisi dengan pernis mengkilat dan setelah kering diberi getaran dengan dipukuldengan palu. Dikarenakan sifat getas lapisan pernis terhadap retak akan tampakdisekitar permukaan cacat. Pernis yang getas telah digunakan untuk menunjukandistribusi stres pada komponen dan tidak untuk menemukan cacat.
Preparasi permukaan : Satu tahapan yang paling penting dalampemeriksaan cairan penetran adalah preparasi permukaan. Permukaan harusbersih dari minyak, gemuk, air atau
pengotor lain yang mungkinmenghalangi penetran ketika memasukicacat. Benda uji juga mungkin harus dietsa jika setelah mengalami permesinanseperti proses mesin, semprotan pasir atau grit blasting . Proses tersebut dapatmenyapu permukaan benda uji sehinggamenutupi cacat.
1. Aplikasi penetran : Setiappermukaan harus m engalami
pembersihan dan kering kemudianbahan penetran diterapkan dengandisemprotkan, dengan kuwas atau dicelupkan pada bak penetran.
2. Menetapnya penetran (Dwell ): penetran tetap dipermukaan benda ujidalam jangka waktu tertentu untuk memungkinkan penetran semaksimalmungkin menjangkau atau menyusup ke dalam cacat. Waktu menetap(dwell time) adalah waktu keseluruhan yang digunakan penetran dalamberinteraksi dengan permukaan benda uji. Waktu menetap ini biasanyaditentukan oleh pembuat penetran (fabrikator) atau sesuai persyaratantertentu. Waktu yang diberikan bergantung pada aplikasinya, bahanpenetran yang digunakan, bahan benda uji, bentuk bahan yang diuji, dantipe cacat yang diperiksa. Waktu minimum secara umum mempunyairentang antara 5 hingga 60 menit. Pada dasarnya tidak berbahaya apabilawaktu yang digunakan lebih lama dari waktu yang ditetapkan sejauh cairantersebut tidak menjadi kering. Waktu yang sesuai sering ditentukan secarapercobaan dan seringkali untuk aplikasi tertentu saja.
3. Pembersihan sisa penetran: Bagian ini adalah bagian yang sangat seriusdalam prosedur pemeriksaan disebabkan sisa penetran harus dibersihkandari permukaan benda uji sementara harus menyisakan penetran sedikitmungkin didalam cacat. Hal ini bergantung pada sistem penetran yangdigunakan, tahapan ini mungkin juga diikuti dengan pembersihan
menggunakan solven, pencucian langsung dengan air, atau menggunakanemulsifier yang selanjutnya menggunakan air.
4. Aplikasi developer: Lapisan tipis developer selanjutnya diterapkan padapermukaan benda uji untuk menyerap penetran yang tersisa dalam cacatmuncul dan tampak dipermukaan. Developer diberikan dengan berbagaicara diantaranya ditaburkan (untuk teknik kering), dicelupkan ataudisemprotkan (untuk teknik basah).
5. Pengembangan Indikasi: Developer diperbolehkan untuk tetap dipermukaan benda uji dengan periode waktu yang sesuai untuk menarikkeluar penetran yang terjebak didalam cacat, pada setiap permukaan.Waktu pengembangan biasanya 10 menit minimum dan waktu yang lebihpanjang untuk cacat retak yang sangat halus.
6. Pemeriksaan: Pemeriksaan dilakukan dibawah pencahayaan yang tepatuntuk mendeteksi indikasi dari setiap cacat yang tampak.
7. Pembersihan permukaan: Tahapan akhir dalam proses adalahmembersihkan permukaan benda uji dari developer dimana hasilpemeriksaan menyatakan cacat tersebut masih dapat diterima.
3. Uji partikel Magnetik3.1 Introduksi Uji Partikel Magnetik (MPT/MT)
Pemeriksaan partikel magnetik(MPI) adalah metoda UTR (ujitak rusak) yang digunakan untukmendeteksi cacat. MPI adalahcepat dan relative mudah dalamaplikasi dan preparasipermukaan benda uji tidaklahbegitu kritis dibanding denganUTR lain. Karakter inilah yangmenjadikan MPI secara luas
banyak digunakan pada metodaUTR.
MPI menggunakan medan magnet dan partikel magnetik, seperti serbuk besiuntuk mendeteksi cacat pada komponen. Hanya satu persyaratan yang menjadititik utama adalah komponen yang diperiksa haruslah dibuat dari bahanferromagnetik seperti besi, nikel, kobal atau campurannya (alloys). Materialferromagnetik adalah bahan yang dapat dimagnetisasi hingga level dimanapemeriksaan menjadi efektif.
Metoda ini digunakan untuk pemeriksaan berbagai produk seperti cor (cast ),
tempa (forging) dan las (weldment). Banyak industri menggunakan MPI untukmenentukan komponen yang layak untuk digunakan. Beberapa contoh industriyang menggunakan MPI seperti struktur baja, otomotif, petrokimia, pembangkitenergi dan industri ruang angkasa. Pemeriksaan bawah air juga bagian lain dariMPI yang digunakan pada struktur lepas pantai dan jaringan pipa bawah air.
Secara teori, MT secara relative memilikikonsep sederhana. Hal ini dapat dipandangsebagai kombinasi dua UTR : uji magneticfluks bocor dan uji visual. Denganmemandang sebuah magnet batang dimanamemiliki medan magnet didalam dandisekitar magnet. Setiap tempat yang masuk
dan keluarnya terdapat garis gaya magnet disebut kutub. Kutub dimana garisgaya magnet keluar dari kutub magnet disebut kutub utara sedangkan untuk yangmasuk kedalam disebut kutub selatan.
Jika magnet batang patah di bagiantengah, sehingga menghasilkan duabatang magnet dengan masing-masingkutubnya. Jika magnet hanya retaktetapi tidak patah keseluruhan, makakutub magnet akan terbentuk padabagian tepi dari retak tersebut. Medanmagnet keluar dari kutub utara danmasuk kembali pada kutub selatan.Medan magnet menyebar keluar bila terdapat rongga udara akibat retak sebagaiakibat udara tidak dapat membawa sebanyak garis gaya magnet per satuanvolume. Apabila medan menyebar, akan menimbulkan kebocoran pada materialdan kemudian disebut medan magnet bocor .
Jika partikel besi ditaburkan pada magnet retak, partikel akan ditarik ke dankumpul tidak hanya pada kutub di tepi magnet tetapi juga pada kutub dibatas tepiretak. Kumpulan partikel ini sangat mudah terlihat dari pada retak yang actual danini menjadi dasar pemeriksaan magnetic partikel.
Tahap pertama dari pemeriksaanmagnetic partikel adalahmemagnetisasi komponen yangakan diperiksa. Jika setiap cacatpada atau dekat permukaan mucul
(tampak), cacat akan terbentukpada medan bocor. Setelahkomponen dimagnetisasi, partikelbesi apakah itu kering atau bentukbasah diberikan pada permukaan
bagian yang dimagnetisasi. Partikel akan tertarik dan kumpul pada fluks medanbocor, sehingga membentuk indikasi tampak sehingga petugas dapatmendeteksinya.
4. Uji Radiografi
4.1 Introduksi Uji Radiografi (RT)Radiografi adalah salah satu uji tarusak yang menggunakan sinar xatau sinar gamma dan mampumenembus hampir semua logamsehingga dapat digunakan untumengungkap cacat atauketidaksesuain dibalik dinding metal
atau di dalam bahan itu sendiri. Radiografi menggunakan kemampuan radiasisinar-x atau gamma untuk menembus langsung pada material. Intensitas radiasiyang akan ditembakkan pada material sangat bergantung pada berat jenis danketebalan. Hasil dari pengujian akan ditampilkan pada film atau melalui komputer.
Dengan pesawat sinar-X atau sumber radioaktif, seperti Ir-192, Co-60, ataudalam kasus langka menggunakan Cs-137 dalam X-ray computed tomographysebagai sumber foton. Uji Neutron Radiografi (NR) adalah varian dari pengujianradiografi yang menggunakan neutron bukan foton untuk menembus bahan. Inidapat melihat hal-hal yang sangat berbeda dari sinar-X, karena neutron dapatmenembus dengan mudah melalui Timah hitam (Pb) dan Baja tapi dihentikan olehplastik, air dan minyak.
Radiasi pengion merupakan perangkat yang sangat penting dalamuji radiografi tetapi dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatamanusia. Untuk alasan ini, tindakan pencegahan khusus harusdiperhatikan ketika menggunakan dan bekerja di sekitar radiasipengion. Kepemilikan bahan radioaktif dan penggunaan perangkaradiasi diatur oleh kontrol regulasi yang ketat. Otoritas utama bag
sebagian besar jenis dan penggunaan bahan radioaktif diawasi oleh BAPETEN.
Untuk kebanyakan situasi, jenis dan jumlahmaksimum bahan radioaktif yang dimiliki,cara di mana mereka dapat digunakan, dan
individu yang berwenang untukmenggunakan bahan radioaktif diatur dalamperaturan regulasi sebagai pemberi izinpenggunaan radioaktif.
4.2 Prinsip Dasar
Dalam Uji Radiografi, benda uji ditempatkanantara sumber radiasi dan film (atau detektor)Kepadatan material dan perbedaan ketebalanbenda uji akan melemahkan (yaitu mengurangi) radiasi yang menembusnya
melalui proses interaksi yang melibatkan hamburan dan / atau absorpsi.Perbedaan dalam penyerapan kemudian direkam pada film atau melalui saranaelektronik. Dalam radiografi industri ada beberapa metode pencitraan yangtersedia, teknik untuk menampilkan gambar akhir, yaitu Film Radiografi, Real TimeRadiografi (RTR), Computed Tomography (CT),Radiografi Digital (DR), dan ComputedRadiografi (CR).
Ada dua sumber radioaktif yang berbedatersedia untuk penggunaan industri; X-ray danGamma-ray. Sumber radiasi ini menggunakantingkat energi yang lebih tinggi, panjanggelombang yang lebih pendek yaitu, 100 keVhingga 1,3 MeV bahkan lebih tinggi. Karenaradioaktivitas yang digunakan dalam pengujianradiografi memiliki potensi bahaya maka sangatpenting untuk memastikan bahwa Peraturanproteksi radiasi benar-benar dipatuhi selama operasi.
Computed Tomography (CT) adalah salah satu laboratorium berdasarkan metodeNDT canggih yang ditawarkan untuk industri. CT adalah teknik berdasarkanradiografi yang menyediakan gambar Volume penampang dan 3D dari objek dibawah pemeriksaan. Gambar-gambar ini memungkinkan struktur internal bendauji yang akan diperiksa tanpa superimposisi melekat terkait dengan 2D radiografi.Fitur ini memungkinkan analisis rinci dari struktur internal dari berbagaikomponen.Kemajuan bidang ini dimulai di dunia kedokteran yang mana diterapkan kepadamanusia dengan melihat faktor keselamatan dan keamanan serta dengan hasilyang memuaskan. Kemudian diterapkan di dunia industry yang memberikan hasil
5.1 Introduksi Uji Ultrasonik (UT)Uji bahan tidak merusak dengan ultrasonik telah
berlangsung selama 40 tahun lebih. Dari pengujianpertama menggunakan osilasi ultrasonic untumendeteksi cacat pada bahan yang berbeda, Hal initelah menjadi metoda uji klasik untuk pengukuranyang mengarah pada semua factor penting yangmempengaruhinya. Saat ini uji ultrasonik dengandidukung dengan teknologi instrumen yang sangat memadai, memberi hasil ujiyang dapat diulang dengan akurasi yang tinggi. Asumsi yang memberikan kesannyata bahwa ilmu pengetahuan merupakan faktor yang berpengaruh dankemampuan dalam penerapan teknologi uji ini. Tidak semua pengaruh harusdiacu secara serius oleh operator, Dalam beberapa hal yang berpengaruh dapat
diabaikan tanpa melebarkan toleransi pengukuran yang diizinkan. Disebabkan halini, tahapan pengujian disederhanakan dan waktu pengujian dikurangi. Meskipundemikian, kualifikasi operator yang melaksanakan tanggung jawab tugas ini danyang melanjutkan tantangan untuk tetap bertahan hingga kondisi mutakhir dari ujiini.
5.2 Prinsip Dasar
Sistem pemeriksaan ultrasonic terdiri dari beberapa unit seperti pembangkit pulsa/ penerima pulsa, probe dan perangkat monitor. Pembangkit / penerima pulsaadalah perangkat elektronik yang dapat menghasilkan pulsa listrik tegangan tinggi.
Dengan diberinya pembangkit pulsa, probe menghasilkan energi ultrasonicfrekwensi tinggi. Energi suara akan mucul dan menjalar melalui bahan dalambentuk gelombang. Apabila terdapat diskontinuitas (seperti retak) dalampenjalaran gelombang ini, sebagian energi akan dipantulkan dari permukaancacat. Pantulan sinyal gelombang ditransformasikan dalam bentuk gelombanglistrik oleh probe dan digambarkan dalam layar.
Pengujian ultrasonic di dunia industri telahdigunakan secara umum dari pengujianketebalan komponen sampai pemeriksaanlas, tempa dan cor sebagai proses kedua(secondary process). Identik denganbidang radiografi, uji ultrasonik juga dimulai
kecanggihannya ketika diaplikasikan padabidang kedokteran. Pengujian padamanusia sangat memperhatikankeselamatan dan kesehatan sehinggahasilnya sangat optimal. Hal ini menjadisignifikan ketika diterapkan dibidang industri dimana hasil yang diberikan sangatmemuaskan.
6. Uji Eddy current 6.1 Introduksi Uji Eddy Current (ET)
Uji Eddy current (ET) sebagai teknik untuk pengujian menemukan dasarnyadalam elektromagnetisme. Arus Eddy yang pertama kali terlihat oleh François
Arago pada tahun 1824, tetapi fisikawan Perancis Léon Foucault ditetapkandengan menemukan arus eddy pada tahun 1855. ET mulai dikenal akibatilmuwan Inggris, Michael Faraday menemukan induksi elektromagnetik padatahun 1831. Sederhananya, Faraday menemukan bahwa ketika dalam looptertutup di mana saat ini dapat bersirkulasi dan timbul medan magnet melewatikonduktor (atau sebaliknya), arus listrik mengalir melalui konduktor ini.
Uji Eddy Current (arus pusar) saat ini adalah salahsatu dari beberapa metode UTR yang menggunakan
prinsip "elektromagnetisme" sebagai dasar untumelakukan pemeriksaan. Beberapa metode lainseperti Remote Field Test (RFT), Uji Kebocoran FluxMagnet (MFLT) dan Barkhausen Noise jugamenggunakan prinsip ini.
Arus eddy diciptakan melalui proses yangdisebut induksi elektromagnetik. Ketika arusbolak-balik yang diterapkan konduktor, sepertikawat tembaga, medan magnet berkembang didalam dan sekitar konduktor. Medan magnet ini
menimgkat sebagai arus bolak-balik, naik hinggamaksimum lalu menurun berkurang hingga nol.Jika ada konduktor listrik lain dibawa mendekatmedan magnet yang berubah ini, saat ini akan diinduksi dalam konduktor keduaini. Pusaran arus yang diinduksi arus listrik yang mengalir di jalur melingkar.Mereka mendapatkan nama mereka dari "pusaran" yang terbentuk ketika cairanatau gas mengalir dalam lintasan melingkar di sekitar hambatan ketika kondisibenar.
Salah satu keuntungan utama dari pemeriksaaanarus pusar (eddy-current) saat ini sebagai alat UT
dalam berbagai inspeksi dan pengukuran yang dapatdilakukan. Dalam keadaan yang tepat, arus edddapat digunakan untuk:
c. Pemeriksaan tanki timbun (TANK STORAGE INSPECTION)Crawler robot menggunakan ultrasounik untuk memeriksa dinding tangkiyang besar terhadap penipisan akibat korosi.
d. Pemeriksaan Kawat Baja (WIRE ROOF INSPECTION)Perangkat elektromagnetik dan inspeksi visual yang digunakan untukmenemukan kabel yang rusak dan kerusakan lainnya pada tali kawat yangdigunakan di chair-lifts, crane dan perangkat angkat lainnya.
8. Pelatihan dan Sertifikasi (Training and Certification)Kemampuan personel UTR tidak lepas dari pelatihan yang diakhiri dengan lulusujian sertifikasi sebagai bukti kompetensi. Acuan yang digunakan untuk kegiatansertifikasi ini ada dua skema:
i. Sertifikasi sentral (ISO-9712, EN-473 (PCN), ACCP)
ii. Sertifikasi perusahaan (SNT-TC-1A, ASNT-CP-198)
Dengan mengacu kepada skema sertifikasi yang tersedia maka personel yangtelah disertifikasi diakui dikawasan dunia lain yang menggunakan sistem skemayang sama.
Sehubungan dengan MEA 2015, maka sertifikasi personel menjadi utamasebagai bagian dari profesionelisme personel untuk menjadikan tenaga kerja
Indonesia yang handal, mampu bersaing dan terpercaya terutama bidang UTR.Dewasa ini pengguna personel UTR Indonesia melakukan aktifitas di ASEAN,Kazakstan Oil and Gas, Azerbaizan (Baku), West Africa, PNG, Australia. Pasar domestik juga merupakan komoditas yang signifikan terutama minyak dan gasbumi, geothermal, pembangkit enerji, penerbangan, perkapalan dll.
Semoga dengan meningkatnya industri di negeri ini, personel UTR Indonesiamampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan mampu bersaing diregional ASEAN.
DAFTAR PUSTAKA
1. Radiography in Modern Industry , fourth edition. Rochester, NY: Eastman Kodak Co.1980.
2. Lawrence A., and Paul McIntire, Nondestructive Testing Handbook , Volume 3: Secondedition, Radiography and Radiation. American Society for Nondestructive Testing, 2008.
3. Pherigo G.L., Becker G. et al., NDT Training Program, Radiography Method, ASNT Continuing Education In Nondestructive Testing, The American Society for Nondestructive Testing, Ohio, 1980
4. Training Course Series No. 3, Industrial Radiography , Manual for Syllabi Contained inIAEA-TEC DOC – 628 “Training Guidelines in Non-Destructive Testing Techniques”,IAEA, Vienna, 2000.
5. Non-Destructive Testing (Advanced Course), The Japanese Society for Non-Destructive
Inspection.6. Bray Don E., Stanley Roderick K., Nondestructive Evaluation – A tool in Design,Manufacturing, and Service, CRC Press, USA, 1997
7. Halmshaw, Industrial Radiography , Agfa-Gevaert N.V., Belgium8. Davis Joseph R. et all, ASM Handbook, Volume 17, Nondestructive Evaluation and
Quality Control , ASM International, USA,1989.9. Bushong, Stewart C., Radiologic Science for Technologist , Fifth Edition, Mosby, 199310. Cartz, Louis, Nondestructive Testing , ASM International, 199511. IAEA Regional Training Course on Digital Industrial Radiography , Daejon, 200012. http://www.ndt-ed.org/EducationResources/CommunityCollege/.
Riwayat Penulis:
Baskan Hanurajie – (Garut, 24-01-1967), menyelesaikan program S1 (Fisika) di UNPAD dan S2( Material Safety Engineering ) di Yokohama (YNU). Staf Pusdiklat BATAN dari tahun 1992 hingga1999 sebagai pengajar dan instruktur uji radiografi, selanjutnya dipindah-tugaskan ke pusat
standardisasi dan mutu nuklir (PSMN – BATAN, Serpong) hingga sekarang. Mengikuti kursus
UTR (NDT) dari level I hingga level III, NDI Technique course untuk seluruh metoda di Kyushu(1996) dan NDT infrared di Ibaraki (1998), Jepang serta NDT technology di Daejon, Korea(2007). Integrated Management System in Nuclear Power Plan di Argonne, Amerika Serikat (2015). Pengalaman lapangan dalam pemeriksaan UTR untuk jaringan pipa, boiler, bejana tekandan penukar panas. Mengajar pada kursus UTR yang bersifat in-house. Menulis artikel UTR
pada majalah ilmiah dan asosiasi. Mengikuti seminar UTR pada JSNDI Spring Conference ,Tokyo, 2002 dan Nondestructive Characterization Material (NDCM), Berlin, 2002. Anggotaasosiasi profesi AUTRI, JSNDI (2004), ASNT (2017). Dari 2005 hingga sekarang diberi amanah
sebagai penguji untuk sertifikasi nasional personil UTR radiografi sesuai ISO-9712.