Mata Kuliah: Aljabar Linear dan Matriks Semester Pendek TA 2009/2010 S1 Teknik Informatika Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274‐884208 Website: www.amikom.ac.id 1. Introduction
45
Embed
1. Introduction · STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274‐884208 Website: Seorang produsen membuat 3 produk boneka, yaitu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Mata Kuliah:
Aljabar Linear dan MatriksSemester Pendek TA 2009/2010
Seorang produsen membuat 3 produk boneka, yaitu beruang, kelinci dan ayam. Setiap boneka harus melalui 3 tahap pembuatan, yaitu menjahit, mengisi dan menghias. Untuk beruang memerlukan waktu menjahit 24 menit, mengisi 18 menit dan menghias 9 menit. Kelinci memerlukan waktu menjahit 16 menit, mengisi 12 menit dan menghias 8 menit. Sedangkan ayam memerlukan waktu menjahit 18 menit, mengisi 9 menit dan menghias 4 menit.Bagian menjahit menyediakan 50 jam orang per hari. Bagian mengisi menyediakan 33 jam orang per hari.Bagian menghias menyediakan 18 jam orang per hari.
Berapa banyak setiap boneka harus dihasilkan setiap hari untuk memaksimumkan ketersediaan tenaga kerja tersebut?
Untuk menganalisa keadaan ini, kita misalkan:x = banyaknya boneka beruang yang dihasilkany = banyaknya boneka kelinci yang dihasilkanz = banyaknya boneka ayam yang dihasilkan
Dengan demikian,Pemanfaatan total bagian menjahit = 24x + 16y + 18z menit, tanaga tersedia 50 jam atau 3000 menit, sehingga: 24x + 16y + 18z = 3000Pemanfaatan total bagian mengisi = 18x + 12y + 9z menit, tanaga tersedia 33 jam atau 1980 menit, sehingga: 18x + 12y + 9z = 1980Pemanfaatan total bagian menghias = 9x + 8y + 4z menit, tanaga tersedia 18 jam atau 1080 menit, sehingga: 9x + 8y + 4z = 1080
• Matrix : kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris dan kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat diantara sepasang tanda kurung.
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
=
mnmm
n
n
aaa
aaaaaa
A
L
MMMM
L
L
21
22221
11211
Atau
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
=
mnmm
n
n
aaa
aaaaaa
A
L
MMMM
L
L
21
22221
11211
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
=
mnmm
n
n
aaa
aaaaaa
A
L
MMMM
L
L
21
22221
11211
Baris
KolomUnsur Matrix
Matrix berukuran m x n atau berorde m x n
Jika ( m = n ) dinamakan matrix bujursangkar (square matrix)
VektorVektor : bentuk matrix khusus yang hanya mempunyai satu baris atau satu kolom. vektor baris (berbaris tunggal) dan vektor kolom (berkolom tunggal)Contoh :
[ ][ ]
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡−=
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡=
==
97
5
263
kolomVektor
736542 barisvektor
dc
b - a
Kesamaan matrix dan vektor• Dua matrix dikatakan sama apabila keduanya berorde sama dan semua
unsur yang terkandung di dalamnya sama (aij = bij, untuk setiap i dan j)
contoh :
• Dua buah vektor dikatakan sama apabila keduanya sejenis, sedimensi dan semua unsur yang terkandung di dalamnya sama.
Contoh :
C B C, A B, A maka428532
428532
428532
≠≠=
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡ −=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡ −= CBA
[ ]
[ ]532
53
2
842
532
−=
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡−=
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡=−=
b
vuaMaka a = b,
u ≠ v, a ≠ u ≠ v
dan b ≠ u ≠ v
• Matrix dapat dikatakan sebagai kumpulan vektor Amxn adalah matrix A yang merupakan kumpulan dari m buah vektor baris dan n buah vektor kolom.
[ ]
[ ]42845
,23
,82
dan 53-2
vektor - vektordarikumpulan
merupakan yangmatrix adalah 428532
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ −=A
Pengoperasian Matrix dan Vektor• Penjumlahan dan PenguranganDua buah matrix hanya dapat dijumlahkan dan dikurangkan apabila keduanya berorde sama.A + B = C dimana cij = aij + bij
• Berlaku kaidah Komutatif : A + B = B + A• Kaidah Asosiatif : A + (B + C) = (A + B) + C = A + B + C
Perkalian Matrix dengan Skalar
• λA = B dimana bij = λaij
• Contoh :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡===
=
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=
1815126
6.35.34.32.3
3 maka
36542
BAA
A
λ
λ
Kaidah Komutatif : λA = A λ
Kaidah Distributif : λ(A+B) = λA + λB
Perkalian Antar Matrix• Dua buah matrix hanya dapat dikalikan apabila jumlah kolom dari matrix yang dikalikan sama dengan jumlah baris dari matix pengalinya.
• Amxn x Bnxp = Cmxp
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡++++
=⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡53392317
8.47.36.45.38.27.16.25.1
8675
4321
Kaidah Asosiatif : A(BC) = (AB) C = ABC
Kaidah Distributif : A(B+C) = AB + AC
(A + B) C = AC + BC
Perkalian Matrix dengan Vektor
• Sebuah matrix yang bukan berbentuk vektor hanya dapat dikalikan dengan sebuah vektor kolom, dengan catatan jumlah kolom matrix sama dengan dimensi vektor kolom yang bersangkutan, hasilnya adalah berupa sebuah vektor kolom baru.
• Amxn x Bnx1 = Cmx1 n > 1
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡++
=⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡5323
8.47.38.27.1
87
4321
Bentuk‐bentuk Khas Matrix
• Matrix Satuan / Identitas : Matrix bujursangkar yang semua unsur pada diagonal utamanya adalah angka 1 sedangkan unsur lainnya nol.
• Contoh
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡=
100010001
I 1001
I 32
Matrix Diagonal
• Matrix diagonal adalah matrix bujursangkar yang semua unsurnya nol kecuali pada diagonal utama.
• Contoh :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡1001
400030003
5003
Matrix Identitas
Matrix Nol
• Matrix nol : Matrix yang semua unsurnya NOL. 0
• Contoh :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡=
000000
0 0000
0 2x322x
Matrix Ubahan (transpose)
• Matrix ubahan ialah matrix yang merupakan hasil pengubahan matrix lain yang sudah ada sebelumnya, dimana unsur‐unsur barisnya menjadi unsur‐unsur kolom dan sebaliknya.
• Amxn=[aij] matrix ubahannya A′nxm =[aji]
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡=
4312
' 4132
AA (A′) ′ = A
Matrix Simetrik
• Matrix simetrix adalah matrix bujursangkar yang sama dengan ubahannya.
• A = A′
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡=
7331
' 7331
AA
AA′ = AA = A2
Matrix simetrik miring (skew symmetric)
• Matrik ini merupakan matrix bujursangkar yang sama dengan negatif ubahannya.
• A = ‐A′ atau A′ = ‐A
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡−−−
=⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
−−
−=
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡−−−
=024205450
024205450
024205450
-A'A'A
Matrix Balikan (inverse matrix)
Matrix balikan : matrix yang apabila dikalikan dengan suatu matrix bujursangkar menghasilkan sebuah matrik identitas.
A balikannya adalah A‐1
AA‐1 = I
A‐1 = adj.A ÷ |A|
Bentuk khas yang lain• Matrix skalar : matrix diagonal yang unsurnya sama atau seragam (λ). Jika λ = 1 matrix identitas
• Matrix ortogonal : matrix yang apabila dikalikan dengan matrix ubahannya menghasilkan matrix identitas (AA′=I)
• Matrix singular : matrix bujursangkar yang determinannya sama dengan nol. Matrik semacam ini tidak memiliki inverse
• Matrix non‐singular : matrix bujusangkar yang determinannya tidak nol, memiliki balikan (inverse)
Mata Kuliah:
Aljabar Linear dan MatriksSemester Pendek TA 2009/2010