Media Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Farmasi ISSN : 0216-2083 Vol. XV. No. 24, April 2016 Diterbitkan Oleh:
MediaFarmasi
Poltekkes Kemenkes MakassarJurusan Farmasi
ISSN : 0216-2083
Vol. XV. No. 24, April 2016
Diterbitkan Oleh:
ii
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Penasehat : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar
Dewan Redaksi
Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt
Anggota : Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes
Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt
Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt
Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt
Mitra Bestari : DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga)
DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Jur.Farmasi Poltekkes Makassar)
DR. Sesilia R.Pakadang, S.Si, M.Si, Apt
(Jur.Farmasi Poltekkes Makassar)
DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes.
(Jur.Farmasi Poltekkes Makassar)
Redaksi Pelaksana
Ketua : Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt
Wakil Ketua : Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt
Sekretaris : Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt
Anggota : Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes
Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt
Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt
H. Sultan, S.Farm, M.MKes
Humas : Mispari, SH, S.Farm, M.Kes
Arisanty, S.Si, M.Si, Apt
Ratnasari Dewi, S.Si, M.Si
Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt
Sirkulasi : St. Ratnah, S.Si, M.Kes
Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt
Alfrida Monica S, S.Si, M.Si
Dwi Rachmawaty Daswi, S.Si, M.Si
Alamat Redaksi : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar
Jl. Baji Gau No.10 Makassar
Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883
e-mail : [email protected]
website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id
Kode pos 90134
ISSN No. 0216-2083
iii
EDITORIAL
Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XV No
24, April 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat
terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam
menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di
lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk
melakukan kajian ilmiah.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu
pada bulan April dan Nopember. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan
misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang
farmasi
Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini
dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu
kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya.
Selamat membaca
Makassar , April 2016
Redaksi
iv
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bidara Laut (Strychnos ligustina Bi)
Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus)
Jumain, Hendra Stevani, Sukmawati ........................................................ 1
Uji Efek Anti Inflamasi Infus Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val)
Terhadap Mencit (Mus musculus)
La Sakka ......................................................................................... 7
Tingkat Pengertahuan Ibu Hamil Terhadap Antibiotika Yang Aman Dikonsumsi
Di Puskesmas Tellu Siattinge Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone
Agust Dwi Djajanti, Sultan P, Sahdan ....................................................... 12
Pengaruh Metode Penyarian Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth)
Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus pneumonia
Sesilia Rante Pakadang ........................................................................ 18
Efektivitas Sediaan Sabun Pembersih Kewanitaan Ekstrak Daun Sena
(Senna obtusifolia L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans
Asmawati, Jumain, Wahyuni Apriani ........................................................ 23
Pengaruh Penambahan Polietilenglikol (Peg) 4000 Terhadap Disolusi
Tablet Paracetamol
Hendra Stevani, Trifena Pormes, Syachriyani ............................................. 30
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Pengguna Obat Kortikosteroid Secara
Swamedikasi Di Apotek Berkat Farma Makassar
H. Asyhari Asyikin ............................................................................. 36
Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Stabilitas Dan Uji Aktivitas Antimikroba
Zat Aktif Kloramfenikol Dalam Sediaan Kapsul Terhadap Escherichia coli
Nurisyah ......................................................................................... 44
Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Ekstrak Akar Wangi (Vetiveria zizaniodes L.)
Djuniasti Karim, Ratnasari dewi ............................................................. 48
DAFTAR ISI
v
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Salam (Syzygium polianthum W.) Dari
Kabupaten Pangkep Terhadap Bakteri Escherichia coli
Hilda Wiryanthi Suprio ........................................................................ 52
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Delima Merah (Punica granatum) Terhadap
Escherchia coli Penyebab Diare
Rahmatullah Muin .............................................................................. 57
Profil Senyawa Dan Aktifitas Ekstrak Etanol Daun Salam ( Eugenia polyantha W.)
Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Penyebab Bisul
Dwi Rachmawaty Daswi ....................................................................... 63
Isolasi Dan Identifikasi Komponen Kimia Ekstrak n-Hexana Daun Bakau
(Rhizophora mucronata) Yang Berasal Dari Daerah Sinjai, Sulawesi Selatan
Ismail Ibrahim .................................................................................. 71
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Srikaya (Annona squamosa) Yang
Berasal Dari Kabupaten Barru Terhadap Candida albicans
Muthmainnah B ................................................................................. 78
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Rumah Tangga Di Kelurahan
Ujung Sabbang Kecamatan Ujung Kota Parepare
Muhammad Nuralamsyah ..................................................................... 83
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol, Eter Dan n–Butanol Daun Cocor Bebek
(Kalanchoe pinnata) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Hendra Stevani, Abdulrahman Y Hanapi, Suprapto Prayitno ........................... 89
Peranan Farmasis Terhadap Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Umum Haji Makassar Tahun 2015
Sisilia Teresia Rosmala Dewi, Claudya Zanet ............................................. 96
Uji Perbandingan Daya Hambat Antara Perasaan Dan Rebusan Daun Beluntas
(Pluchea indica L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus epiderminis
Penyebab Bau Badan
Ratnasari Dewi , Masyudi Imansyah ........................................................ 102
vi
Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktifitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl) Dalam Menghambat Pertumbuhan
Staphylococcus aureus
Alfrida Monica Salasa ......................................................................... 108
Identifikasi Pip (Potentially Inappropriate Prescription) Pada Pasien Geriatri
Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuan Baji
Berdasarkan Kriteria Stopp
Raimundus Chaliks ............................................................................. 114
Perbandingan Aktivitas Antibakteri Sari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Muda
Dan Matang Terhadap Staphylococcus aureus
Santi Sinala, Pratiwi ........................................................................... 119
Pengaruh Metode Penyarian Terhadap Aktivitas Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus
St. Ratnah. ....................................................................................... 123
Uji Efek Antidepresan Ekstrak n-Heksan Rimpang Dringo (Acorus calamus L.)
Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus) Ditinjau Dari Immobility Time Pada Tail
Suspension Test
Suryanita ......................................................................................... 128
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Akar Nafas Tumbuhan Api-Api (Avicennia marina
Blum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Tahir Ahmad, Yuyun Sari ...................................................................... 134
Identifikasi Komponen Kimia Polar Dan Nonpolarekstrak Metanol Daun Jati Belanda
(Guazumae ulmivolia L.) Secara kromatografi Lapis Tipis
Tajuddin Abdullah, Muhammad Saud ....................................................... 139
Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien “X” Penderita Diabetes Melitus
Tipe Ii Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Haji Kota Makassar
Rusli, Raimundus Chaliks, Sitti Khadijah Maulinda Zakaria ............................ 144
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadappelayanan Informasi Obat
Di Rumah Sakit umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
vii
Mispari, Tajuddin, Irnayanti ................................................................. 152
Analisis Kadar Artemisinin Dalam Ektrak Daun Artemisia annua dengan
Menggunakan Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa (Gas Chromatography-
Mass Spectrometry (Gc-Ms)
Ida Adhayanti ................................................................................... 155
Uji Efektivitas Infus Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Terhadap Kadar
Kolesterol Total, Trigliserida (Tg), Hdl, Darah Kelinci (Orictolagus cuniculus)
Rusdiaman, Jumain............................................................................. 160
Efektifitas Formula Sediaan Ovula Ekstrak Daun Kecapi (Sandoricum koetjape
Merr) Terhadap Candida albicans
Arisanty, Hiany Salim ......................................................................... 166
Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Menggunakan Sari Buah Jamblang
(Syzygium cumini (L.) Skeels) Sebagai Pewarna Alami
Ariyani Buang, Anastasia Iriani Toyang, Dzul asfi ....................................... 172
8
MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASSAR
Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi Jl. Baji Gau No. 10 Makassar Telp. (0411) 854021 Fax (0411) 830883
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian pustaka yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi.
PEDOMAN PENULISAN
1. Naskah ditulis dengan program pengolah kata
Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur kimia dapat digunakan program chemdraw ultra. Untuk foto dan gambar dapat digunakan format jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel.
2. Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm), dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm atas, dan 4 cm kiri.
3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun dengan urutan sebagai berikut : a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum
12 kata) b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis
dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis dengan huruf besar semua, ditulis di bawah judul, beserta nama lengkap instansi penulis. Jika para penulis berasal dari instansi yang berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan seterusnya di belakang nama masing-masing penulis. Kontak person penulis yang menjadi alamat korespondensi dan alamat instansi harus tercantum dengan lengkap beserta alamat e-mail (jika ada).
c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan
bahasa Iggris, maksimal 200 kata. d. Key words; 1 – 4 kata e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan
pustaka/ teori yang mendasari penelitian, masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat penelitian.
f. METODE DAN BAHAN PENELITIAN
Disain penelitian instrumen dan metodologi yang digunakan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian.
g. HASIL DAN PEMBAHASAN h. UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada pihak-pihak yang berperan dalam penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis
i. DAFTAR PUSTAKA
(Lihat cara penulisan daftar pustaka) 4. Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas
tabel dengan nomor urut angka arab. 5. Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di
bagian bawah dengan nomor urut angka arab. 6. Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama
akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari satu penulis ditulis nama akhir penulis utama diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh sebagai berikut : Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in Preparation of Diphennylglycine-Containing Cefotaxime Double Esters, J. Food and Drug Analysis, School of Pharmacy, National Taiwan
University, Taiwan, 447 -484
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Jakarta, 6 – 8 ............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV,
Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 23 -29 Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science and Practice of Pharmacy, 20th edition, Mack
Publishing Co, Easton, Pensylvania, U.S.A, 986 – 994. Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati
Kotualubun dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484. Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3. Recommendations for Individual Drug,- http://www.aafp.org/clinical/migraine Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting, Khasiat Penggunaan dan Efek-efak Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 231 -244. Turner, R.B, Woodward., R.B., 1953, The Chemistry of Cinchona Alkaloids, in The Alkaloide Chemistry and Physioology, (Manks,
R.R.F., and Holmes., H.L., Eds), Vol III, 1-6, Academic Press New York, London. Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinhharnmer, T.L., et all., Pharmacotherapy Handbook, 2nd edition,
Appleton and Lange, 374,495.
Media Farmasi Vol. XV. No. 24. April 2016 18
PENGARUH METODE PENYARIAN DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth)
TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Streptococcus pneumonia
Sesilia Rante Pakadang*)
*) Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Aktivitas Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth)
Terhadap Streptococcus penumoniae. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Pengaruh Metode
Penyarian Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan
Streptococcus penumoniae. Metode penyarian yang digunakan yaitu infuse, seduhan, rebusan
dengan aqua pro injeksi steril sebagai kontrol negatif dan amoxillin sebagai kontrol positif.
Diameter zona hambatan rata-rata yang dihasilkan oleh Daun Miana (Coleus scutellarioides [L]
Benth) dengan metode penyarian infus sebesar 8 mm, rebusan 8,33 mm, seduhan 8,33 mm dan
kontrol positif sebesar 14 mm. Hasil analisis statistic Mann Whitney menunjukkan tidak ada
perbedaan zona hambat antara infuse, rebusan, seduhan.
Kata kunci : metode penyarian, Daun Miana, Streptococcus pneumoniae
PENDAHULUAN
Perkembangan obat tradisional di
Indonesia didominasi oleh bahan alam yang
berasal dari tumbuhan, sehingga obat
tradisional diidentikkan dengan tanaman
obat. Sejak ribuan tahun lalu, pengobatan
tradisional telah dikenal oleh nenek moyang
bangsa Indonesia, sebelum pelayanan
kesehatan formal dikenal (Hidayat dkk.,
2008). Kendala pengembangan tanaman
obat di Indonesia antara lain karena
kurangnya data penelitian tentang tanaman
obat (jenis produk dan tanaman herbal),
mekanisme pengobatan tradisional yang
masih dipertanyakan dan kurangnya
pelatihan tentang pengobatan tradisional
(Mukti, 2011). Tren back to nature saat ini
telah memberikan kesadaran masyarakat
untuk menanam tanaman obat, baik sebagai
tanaman obat keluarga, tanaman hias bahkan
budi daya yang menghasilkan profit
(Permadi, 2008).
Salah satu tanaman obat yang
berkhasiat menyembuhkan penyakit yaitu
daun Miana. Tanaman ini di Indonesia
dikenal dengan nama Miana (iler), telah
banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. Di
Cina dikenal dengan nama Tzai Ye Cao.
Herbal ini tumbuh secara liar di ladang atau
di kebun-kebun dan biasa digunakan sebagai
tanaman hias (Wind, 2014). Dibeberapa
daerah daun Miana digunakan sebagai
makanan pelengkap (sayuran), contohnya di
daerah Toraja. Masyarakat Toraja telah
menggunakan daun miana sebagai makanan
pelengkap (sayuran) dan juga sering
menggunakan tanaman ini sebagai obat
batuk.
Batuk merupakan manifestasi awal
dari gangguan infeksi saluran pernapasan,
baik yang disebabkan oleh bakteri maupun
virus. Salah satu infeksi saluran napas
berupa radang paru atau pneumonia adalah
infeksi paru dan sangat berbahaya. Ciri
terjadinya radang paru adalah batuk yang
disertai demam dan kadang-kadang nyeri
dada (Kenneth dkk, 2003). Streptococcus
pneumoniae merupakan kokus Gram-
positif yang biasanya tampak berbentuk
pasangan lanseolat. Streptococcus
pneumonia, penyebab infeksi piogenik yang
sering menimbulkan pneumoniaeotitis
media, sinusitis, dan meningitis. Infeksi
bakteri ini biasanya terjadi setelah di awali
oleh infeksi virus (Koes, 2013).
Penggunaan tanaman obat di
masyarakat adalah dengan cara memeras sari
dan pemanasan seperti merebus, menyeduh
atau infus. Demikian pula penggunaan daun
miana sebagai obat batuk. Namun efektivitas
dari masing-masing metode tersebut masih
dipertanyakan.
Berdasarkan uraian tersebut maka
dilakukan penelitian tentang pengaruh
metode penyarian daun miana terhadap
aktivitas sebagai antibakteri Streptococcus
pneumonia dengan parameter zona hambat.
Media Farmasi Vol. XV. No. 24. April 2016 19
Berdasarkan latar belakang maka
dirumuskan masalah sebagai berikut Apakah
metode penyarian daun miana berpengaruh
terhadap aktivitas sebagai antibakteri
Streptococcus pneumonia secara in vitro?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan pengaruh zat aktif hasil
penyarian metode infus, seduhan dan
rebusan daun miana terhadap pertumbuhan
Streptococcus pneumonia.
METODE DAN BAHAN PENELITIAN
Bahan yang digunakan Mueller
Hinton Agar (MHA), air suling, daun miana
dan amoxicillin. Sampel yang diteliti yaitu
Bakteri Streptococcus pneumonia hasil
biakan.
Pembuatan infus daun miana Infus daun miana dibuat dengan
konsentrasi 20%. daun miana ditimbang 20
gram dimasukkan ke dalam panci infus,
ditambahkan air suling 100 ml dan
dipanaskan selama 15 menit dihitung mulai
suhu 900C sambil sesekali diaduk. Infus
diserkai setelah dingin dan volume
dicukupkan dengan air mendidih melalui
ampas sehingga diperoleh infus 100 ml.
Pembuatan seduhan daun miana
Seduhan daun miana dibuat dengan
konsentrasi 20%. daun miana ditimbang 20
gram kemudian di masukkan dalam wadah
selanjutnya ditambahkan air mendidih
hingga diperoleh seduhan 100 ml (ditutup
dan biarkan hingga dingin).
Pembuatan rebusan daun miana
Rebusan daun miana dibuat dengan
konsentrasi 20%. Daun mianan ditimbang
20 gram dimasukkan dalam wadah
kemudian ditambahkan 200 ml air suling,
selanjutnya kemudian dipanaskan atau
direbus sampai mendidih diatas api langsung
namun apinya kecil sampai airnya sisa 100
ml.
Sterilisasi Alat
Alat-alat gelas disterilkan dalam
oven pada suhu 160oC selama 2 jam. Media
disterilkan dalam otoklaf selama 15 menit
pada suhu 121oC. Jarum ose disterilkan
dengan cara pemanasan langsung pada
lampu spiritus hingga pijar.
Penyiapan Bakteri Uji
Diambil 1 ose bakteri
Streptococcus pneumonia lalu digores pada
media Nutrien Agar (NA) miring.
Diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu
37°C. Hasil biakan bakteri diambil 1 ose,
lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
berisi 10 ml larutan NaCl fisiologis, dikocok
sampai homogen kemudian dibuat
pengenceran sesuai standar Mc Farland 0,5.
Penyiapan Kontrol Positif dan Negatif
Kontrol positif menggunakan
Amoxicillin konsentrasi 30 ppm. Kontrol
negatif menggunakan air suling.
Uji daya hambat bahan uji daun miana
terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus pneumonia.
Dituang secara aseptis media MHA
ke dalam cawan petri sebanyak 20 ml dan
dibiarkan hingga memadat. Kemudian
bakteri uji yang telah disiapkan disebar
merata menggunakan cotton swab pada
media MHA yang telah memadat. Blank disk
sterile direndam dalam bahan uji rebusan
daun miana, seduhan daun miana, infus daun
miana, air suling dan amoxicillin. Paper disc
selanjutnya diletakkan pada permukaan
media. Cawan diinkubasi pada suhu 37°C
selama 1 x 24 jam. Selanjutnya dilakukan
pengamatan dan pengukuran diameter zona
hambatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil pengukuran diameter zona hambatan (mm) pertumbuhan Streptococcus
pneumonia
Bakteri uji Replikasi Diameter Zona Hambat (mm)
Kontrol (-) Kontrol (+) Infus Seduhan Rebusan
Streptococcus pneumonia
I
II
III
0
0
0
11
15
16
7
8
9
8
8
9
8
8
9
Rata-rata 0 14 8 8,33 8,33
Media Farmasi Vol. XV. No. 24. April 2016 20
Tabel 2 Hasil Analisis Kruskal Wallis Test
Test Statisticsa,b
zonahambat
Chi-Square 11.474
df 4
Asymp. Sig. .022
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: bahanuji
Tabel 3 Hasil Analisis Perbedaan antar Perlakuan dengan Statistik Metode Mann Whitney
Keterangan;
1. Perlakuan control negative (air suling)
2. Perlakuan control positif (amoxicillin)
3. Perlakuan infus daun miana 20%
4. Perlakuan seduhan daun miana 20%
5. Perlakuan rebusan daun miana 20%
No perlakuan Sig. keterangan
1 1-2 0.037 Berbeda
2 1-3 0.037 Berbeda
3 1-4 0.034 Berbeda
4 1-5 0.034 Berbeda
5 2-3 0.05 Berbeda
6 2-4 0.046 Berbeda
7 2-5 0.046 Berbeda
8 3-4 0.637 Tidak berbeda
9 3-5 0.637 Tidak berbeda
10 4-5 1.000 Tidak berbeda
Media Farmasi Vol. XV. No. 24. April 2016 21
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Bahan Uji Terhadap Diameter Zona Hambat
pertumbuhan Streptococcus pneumonia
Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan pengaruh metode penyarian
bahan uji dalam menghambat pertumbuhan
Streptococcus pneumonia menggunakan
metode difusi agar. Streptococcus
pneumonia dalam penelitian ini mewakili
jenis bakteri penyebab radang paru dengan
indikasi batuk, sesuai penggunaan tanaman
miana sebagai obat tradisional di
masyarakat. Pemilihan metode penyarian
infus, seduhan dan rebusan untuk
membuktikan efektivitas metode penyiapan
obat tradisional di masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan rata-
rata diameter zona hambat bahan uji
kontrol positif 14 mm, sediaan infus,
seduhan dan rebusan masing-masing 8mm,
8,3mm dan 8,3mm. Diameter zona
hambatan menunjukkan aktivitas zat aktif
bahan uji yang berfungsi sebagai
antimikroba. Senyawa yang berperan
sebagai antibakteri dari daun miana antara
lain adalah flavonoid, tannin, terpenoid.
Menurut Gisvold (1982) disebutkan bahwa
flavonoid menyebabkan terjadinya
kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri,
mikrosom dan lisosom sebagai hasil
interaksi antara flavonoid dengan DNA
bakteri. Selanjutnya menurut Naim (2004)
flavonoid memiliki sifat lipofilik sehingga
dimungkinkan akan merusak membran sel
bakteri. Kemudian senyawa tannin diduga
berhubungan dengan kemampuannya dalam
menginaktivasi adhesion mikroba, enzim
dan protein transport pada membran sel.
Selain itu senyawa terpen atau terpenoid
diketahui dapat bersifat aktif terhadap
bakteri, fungi, virus dan protozoa.
Berhubung data yang diperoleh
tidak homogen dan tidak normal maka
dilakukan uji beda dengan metode Kruskal
Wallis dan dilanjutkan dengan uji beda antar
perlakuan Mann Whitney. Berdasarkan hasil
analisis statistik dengan metode Kruskal
Wallis diperoleh hasil dengan nilai
signifikan = 0.022 atau p<0.05 sehingga
dinyatakan bahwa ada perbedaan zona
hambat. Selanjutnya hasil uji beda Mann
Whitney diperoleh data bahwa terdapat 3
pasang perlakuan yang tidak berbeda nyata,
yaitu perlakuan sediaan infus dengan
seduhan dan rebusan, sediaan seduhan
dengan rebusan. Hasil ini menunjukkan
bahwa penyarian zat aktif dengan metode
infus, seduhan dan rebusan memberikan
hasil yang sama karena memberikan daya
hambat yang tidak berbeda. Zat aktif yang
tersari tidak berbeda karena semua hasil
penyarian merupakan senyawa polar yang
Media Farmasi Vol. XV. No. 24. April 2016 22
larut air. Aktivitas antibakteri dari ekstrak
air daun miana dalam penelitian ini masih
kurang efektif dibandingkan dengan
antibiotik amoxicillin.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Zat aktif hasil penyarian metode infus,
seduhan dan rebusan daun miana
memberikan hasil yang tidak berbeda nyata
terhadap daya hambat pertumbuhan
Streptococcus pneumonia.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan menggunakan bakteri
penyebab radang paru atau batuk lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A. (2008)